Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PENERAPAN ELEKTRONIK GOVERNMENT (e-Gov) BIDANG KEPENDUDUKAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KETAPANG Oleh: HASMIRAWATI NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat Tahun 2016 E-mail :
[email protected]
Abstrak Skripsi ini tentang proses penerapan program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Ketapang. Penulisan skripsi ini berdasarkan adanya permasalahan mengenai angka pencapaian penerapan e-KTP di Kabupaten Ketapang yang hanya mencapai 49% (228.833 jiwa) dari jumlah penduduk wajib KTP 466.187 jiwa, maka yang belum melaksanakan perekaman masih ada 51% (237.352 jiwa) lagi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptip. Penelitian ini menggunakan teori e-Government oleh Indrajit. Hasil dalam penelitian ini adalah kurang baiknya kesiapan infrastruktur data dalam pengelolaan dan penginputan data e-KTP, kurang memadainya infrastruktur teknologi dan kesiapan infrastruktur manusia pada bagian pelayanan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang jumlah petugasnya sangat terbatas sehingga jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang datang untuk melakukan pembuatan e-KTP. Kata-kata kunci : e-Government, Penerapan e-KTP, Kendala penerapan
THE APPLYING OF ELECTRONIC GOVERNMENT IN POPULATION SECTION AT POPULATION AND CIVIL REGISTRATION AGENCY OF KETAPANG REGENCY Abstract This undergraduade thesis is about the process of e-ID card applying in Ketapang Regency. This undergraduade thesis based on matter related with number of applying achievement of e-ID card in Ketapang Regency that only reach 49% (288.833 souls) of e-ID card obligation that is 466.187 souls, with the result that there is 51% (237.352 souls) more who did not make e-ID card. The research used qualitative research approach by descriptive research. The research used the Indrajit theory of e-Government. The result is The lack of available infrastructure data in management and e-ID cards data input, the lack of infrastructure tecnology and available of human infrastructure at e-ID card services in population and sivil registration agency Ketapang Regency because of the lack of officers untill that numbers not compared with population who want to make e-ID card. Key Words : e-Government, e-ID card applying, Obstacle of applying
1 HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kemajuan teknologi ini maka pemerintah
A. PENDAHULUAN
harus dapat memanfaatkannya dengan baik. 1. Latar Belakang Masalah
Dalam tujuannya memperbaiki kualitas
1.1 Latar Belakang Masalah
layanan publik, meningkatkan efisiensi dan
Perubahan
dalam
hal
kemajuan
transparansi, serta banyak manfaat positif
teknologi yang sangat pesat dapat membuka
lainnya maka e-Government merupakan
pengaksesan,
dan
sesuatu yang perlu untuk dilakukan oleh
pendayagunaan informasi dalam volume
organisasi pemerintahan. (Indrajit, 2004:5).
yang besar secara cepat dan akurat.
e- Government menjadi sangat populer
Kenyataanya telah menunjukkan bahwa
sejalan dengan perkembangan teknologi
penggunaan media elektronik merupakan
informasi dan komunikasi (information and
faktor yang sangat penting dalam berbagai
communication technology-ICT).
pengelolaan,
transaksi internasional, terutama dalam
Saat ini pemerintah telah menerapkan
bentuk transaksi perdagangan. Penataan
e-Government
yang tengah kita laksanakan harus pula
mewujudkan
diarahkan
demokratis,
untuk
mendorong
bangsa
Indonesia menuju masyarakat informasi. Adapaun
pemanfaatan
efektif
bertujuan
untuk
pemerintahan transparan,
akuntabel,
teknologi
yang
bersih,
bertanggungjawab, dan
efisien.
adil,
responsif,
e-Government
informasi pada umumnya ditinjau dari
memanfaat
sejumlah
informasi pada berbagai aspek kehidupan,
aspek,
diantaranya
sebagai
kemajuan
yang
komunikasi
dan
berikut:
serta untuk peningkatan daya saing dengan
1.
E-Leadership,
negara-negara lain. Seperti yang tercantum
2.
Infrastruktur Jaringan Informasi,
dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang
3.
Pengelolaan Informasi,
Informasi dan Transaksi Elektronik e-
4.
Lingkungan Bisnis,
Government
5.
Masyarakat
dan
Sumber
Daya
menerapkan
pemerintahan yang berbasis elekronik agar
Manusia,
dapat
Perubahan-perubahan yang terjadi pada
meningkatkan
kemajuan
teknologi
informasi
dan
komunikasi menjadi sangat penting karena dengan kemajuan teknologi dan komunikasi
sistem
memberikan
kenyamanan,
transparansi
dan
meningkatkan interaksi dengan masyarakat serta meningkatkan partisipasi publik. Pelaksanaan
e-Government
tersebut dapat menembus jarak yang sangat
pelayanan
jauh sehingga mempermudah setiap orang
teknologi dan informasi yang saat ini
dalam
sedang berjalan dalam bidang pemerintahan
berkomunikasi.
Dengan
adanya
publik
dengan
dalam
penggunaan
2 HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
adalah kartu tanda penduduk elektronik.
tahapan agar menjamin keakuratan data dari
Melihat dari jumlah penduduk Indonesia
setiap
yang
Pemerintahan
perekaman e-KTP sehingga hasil dari
memerlukan program kependudukan yang
perekaman e-KTP tersebut dapat bergabung
akurat. e-KTP merupakan cara baru yang
pada database nasional. Berikut lima (5)
sedang
tahap dalam pelaksanaan e-Government di
sangat
besar,
dilaksanakan
dengan
oleh
pemerintah
membangun
kependudukan
secara
database
nasional
untuk
warga
yang
akan
melakukan
bidang perekaman e-KTP, yaitu : 1.
Pembacaan biodata : warga datang
memberikan identitis kepada masyarakat
berdasarkan
dengan menggunakan sistem biometrik
ditentukan dengan membawa surat
yang ada didalamnya, maka setiap pemilik
pengantar
e-KTP dapat terhubung ke dalam satu
kecamatan;
databese nasional.
2.
waktu
desa,
yang
kelurahan
telah
atau
Foto : Warga diharuskan melakukan
Dinas kependudukan dan Pencatatan
foto diri terlebih dahulu. Foto diri ini
Sipil Kabupaten Ketapang saat ini telah
dilakukan secara langsung oleh petugas
menerapkan
bidang
yang bertugas dalam tahap pembuatan
kependudukan dalam pembuatan e-KTP.
e- KTP. Foto yang dilakukan sebaiknya
Penerapan e-Government dibidang e-KTP
memakai pakai yang rapi, karena foto
dipandang sangat relevan dengan rencana
ini digunakan pada kartu e-KTP yang
pemerintah
menciptakan
hanya dilakukan satu kali saja dan tidak
pelayanan publik yang berkualitas dan
bisa diganti dalam jangka lima (5)
berbasis teknologi untuk mendapatkan hasil
tahun kecuali kartu tersebut rusak atau
data kependudukan yang lebih tepat dan
hilang sebelum masa perpanjangan;
e-Government
dalam
upaya
akurat. e-KTP merupakan KTP nasional
3.
Perekaman tanda tangan : Warga
yang sudah memenuhi syarat ketentuan
diwajibkan melakukan tanda tangan
yang diatur dalam Undang-Undang No. 23
untuk kemudian direkam ke dalam
Tahun
komputer dan disimpan untuk identitas
2006
tentang
Administrasi
Kependudukan, Peraturan Presiden No. 26 Tahun berbasis
2009
tentang
Nomor
Induk
Penerapan
KTP
warga. 4.
Kependudukan
secara nasional, dan Peraturan Presiden No.
Petugas merekam sidik jadi dan scan retina mata
5.
Petugas
membubuhkan
tandatangan
35 Tahun 2010 tentang perubahan atas
dan stempel pada surat panggilan yang
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2009.
sekaligus
Pemerintah pusat telah menetapkan lima (5)
penduduk telah melakukan perekaman
sebagai
bukti
bahwa 3
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
foto, tanda tangan dan sidik jari
Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang
(Sumber : Sosialisasi Penerapan e-
dengan pihak kantor kecamatan dalam
KTP Tingkat Kecamatan 2011, dikutip
pemberian
dari internet).
sewaktu-waktu terjadinya
Pada
saat
gangguan
jaringan atau kurangnya persayaratan
Government dalam bidang pelayanan e-
kepada masyarakat yang memiliki jarak
KTP
yang
Dinas
pelaksanaan
mengenai
e-
di
ini
informasi
Kependudukan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten
terdapat
hambatan-hambatan
dan
Ketapang
cukup
jauh
dari
kantor
pemerintahan yang bersangkutan akan
dalam
enggan
kembali
lagi
dalam
pembuatan
e-KTP
pelaksanaannya. Berbagai hambatan yang
penyelesaian
tedapat dalam pelaksanaan e-Government
tersebut. Kurangnya dukungan dari
dalam
pemerintah yang bersangkutan dalam
bidang
e-KTP
di
Kabupaten
Ketapang adalah terjadinya :
mensosialisasikan
1.
Kesalahan data penduduk. Hal tersebut
penerapan
dikarenakan pada proses perekaman
kepemilikan kartu tanda penduduk
data
elektronik bagi penduduk yang belum
e-KTP,
melakukan
yang bersangkutan apakah datanya
pembuatan e-KTP tersebut;
benar
selanjutnya
3.
tidak
e-Government
mengkonfirmasikan kepada masyarakat
sudah
2.
operator
pentingnya
atau
belum
proses
dan
perekaman
4.
Terbatasnya
perekaman
jumlah
pegawai
dalam
untuk
pada
bagian operator perekaman. Jumlah
dilanjutkan;
operator hanya ada 8 orang, 2 orang
Dalam hal teknologi yaitu penggunaan
pada bagian operator
alat
terbatas
terbagi pada kursi pelayanan dokumen
jumlahnya sehingga membuka peluang
kependudukan lainnya serta ada juga
terjadi kesalahan dalam pengelolaan
yang sedang dinas luar. Hal tersebut
data. Sebagian besar alat rekam telah
menjadi salah satu pemicu kesalahan
rusak
dengan
dalam penginputan data penduduk.
jumlah penduduk yang setiap harinya
Dengan jumlah operator yang sedikit
yang datang untuk membuat e-KTP
dibandingkan
sebanyak kurang lebih 250 orang maka
pendudukan yang datang mencapai
peluang terjadi kesalahan akan sangat
kurang lebih 250 orang setiap harinya
besar;
maka memicu kelelahan bagi operator
rekam
maka
Kurangnya kantor
yang
begitu
dibandingkan
koordinasi
Dinas
dari
Kependudukan
pihak dan
dalam
dan sisanya
dengan
memberikan
jumlah
pelayanannya.
Berdasarkan masalah tersebut penulis 4
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
berasumsi
bahwa
penerapan
e-
angka
rendah
dimana
data
tersebut
Government di Dinas Kependudukan
menyatakan realisasi e-KTP Kabupaten
dan
Ketapang
Pencatatan
Sipil
Kabupaten
belum
mencapai
50%.
Ketapang belum berjalan secara efektif
Berdasarkan hal tersebut maka penulis
dan efisien.
dapat menarik kesimpulan bahwa proses
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penerapan e-KTP di Kabupaten Ketapang
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
belum optimal seperti yang diharapkan oleh
Kabupaten Ketapang, pada tanggal 12
pemerintah Kabupaten Ketapang. Penulis
November 2015 tercatat 228.833 (49%)
akan menggambarkan proses penerapan e-
penduduk
KTP secara detail di Kabupaten Ketapang.
yang
sudah
melakukan
perekaman e-KTP dari jumlah keseluruhan masyarakat
Kabupaten
Ketapang
yang
1.2 Fokus Penelitian
wajib KTP adalah 466.187 penduduk. Artinya
masih
latar
belakang masalah maka dalam hal ini
melaksanakan
peneliti akan membatasi atau memfokuskan
perekaman e-KTP (Sumber : Data Dinas
penelitian ini pada Proses Penerapan e-KTP
Kependudukan
di Kabupaten Ketapang.
Kabupaten
yang
237.352
pembahasan
(51%)
penduduk
ada
Berdasarkan
belum
dan
Ketapang,
Pencatatan
Sipil
November
2015
(http://suarapemred.co.id)).
1.3 Rumusan Masalah
Pencapaian program penerapan e-KTP
Berdasarkan masalah yang ada pada
di Kabupaten Ketapang masih rendah jika
latar belakang, yaitu :
dibandingkan dengan pencapaian Provinsi
1.
Kalimantan Barat yang telah mencapai 72%
Terjadi kesalahan dalam menginput data;
(http://dukcapil.kemendagri.go.id,17Maret2
2.
Rusaknya alat perekaman e-KTP;
014), Kabupaten Kubu Raya mencapai 83%
3.
Kurangnya koordinasi;
dari jumlah penduduknya 354.953 jiwa
4.
Terbatasnya
wajib
KTP
jumlah
pegawai
khususnya bagian operator perekaman.
(http://kalbar.antaranews.com,4Mei2014)
maka yang menjadi pokok permasalahan
dan Kota Pontianak mencapai 86,65%
pada penelitian ini adalah “Bagaimana
(www.volarefm.com,10April2013).
proses
Berdasarkan data yang telah ada dapat dijadikan antara
bahan
perbandingan
keempatnya,
daerah
dimana
penerapan
Kependudukan
e-KTP
dan
di
Pencatatan
Dinas Sipil
Kabupaten Ketapang ?.
Kabupaten
Ketapang merupakan daerah yang memiliki
1.4 Tujuan Penelitian 5
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdasarkan perumusan masalah yang
B. KERANGKA
ada maka tujuan dari penelitian ini adalah
TEORI
DAN
METODOLOGI
untuk mengidentifikasi proses penerapan eKTP
di
Dinas
Kependudukan
dan
1. Kerangka Teori
Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang.
Istilah e- Government mengacu pada cukup banyak definisi. Secara umum,
1.5 Manfaat Penelitian
istilah
1.5.1 Manfaat secara teoritis
memiliki nuansa penggunaan teknologi
Dari segi keilmuan maka hasil
yang
internet
berawalan
sebagai
“e”
sarana
biasanya
utama
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
menggantikan
dalam memberikan kontribusi teknologi
Mengingat bahwa esensi tugas pemerintah
pemerintahan untuk mengembangkan ilmu
adalah memberikan pelayanan publik, maka
pemerintahan khususnya di bidang e-
konsep e-Government akan mengandung
Government
arti
dan
dengan
hasil
dari
pada
media
yang
konvensional.
bagaimana
pemerintah
penelitian ini bertujuan sebagai bahan
memberikan pelayanan kepada masyarakat
referensi bagi siapun yang akan meneliti
dengan
dengan tema yang sejenis.
teknologi,
1.5.2 Manfaat secara praktis
memberikan
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berharap agar hasil dari penelitian ini
dapat
dijadikan
masukkan
bagi
menggunakan terutama pelayanan
berbagai
media
internet,
untuk
terbaik
kepada
masyarakat sebagai “customer”-nya. e-Government biasa dikenal dengan singkatan e-Gov, yang diartikan sebagai
pemerintah Kabupaten Ketapang khususnya
pemerintah
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
ataupun pemerintah transformasi adalah
Sipil
penggunaan
Kabupaten
memaksimalkan
Ketapang
online
teknologi
pemerintah
informasi
oleh
meningkatkan
pemerintah untuk memberikan informasi
pelaksanaan penerapan e-Government di
dan pelayanan bagi warganya dalam salah
bidang e-KTP dengan baik. Hal tersebut
satu bidang yang misalnya pelayanan
bertujuan agar keinginan pemerintah dalam
publik dalam pembuatan e-KTP. Selain itu
mewujudkan
yang
e-Government
adil,
untuk mengembangkan penyelenggaraan
responsif,
kepemerintahan yang berbasis elektronik.
demokratis, akuntabel,
dan
untuk
digital,
pemerintahan transparan,
bersih,
bertanggungjawab,
efektif dan efisien bisa terwujud.
merupakan
suatu
upaya
Hal tersebut untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang biasa 6
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dikenal dengan sistem demokratis. Menurut
penerbitan
Djunaidi (dalam Ichwan, 2004: 7), e-
program e-KTP di tempat untuk
Government diartikan sebagi penggunaan
menyediakan kuantitas dan kualitas
teknologi informasi dan komunikasi untuk
data yang berfungsi pendukung
meningkatkan
menuju e-Government.
efisiensi,
efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas layanan
2.
pemerintahan. Dalam membangun e-Government,
hingga
penerapan
Kesiapan
infrastruktur
inisiatif
e-Government
bertumpu
pada
teknologi, banyak
infrastruktur
terdapat enam hal pokok yang perlu
teknologi pemerintahan, terkadang
disiapkan dalam penerapan e-Governement
implementasi ICT (Information and
(Indrajit, 2005:8), yaitu : (1) Infrastruktur
communications technology) harus
Data;
(3)
berdasarkan
dengan
Infrastruktur Institusional; (4) Infrastruktur
infrastruktur
teknologi
Manusia; (5) Infrastruktur Teknologi; (6)
tersedia.
(2)
Infrastruktur
Legal;
Kepemimpinan dan Pemikiran Strategis. 1.
Kesiapan
data
infrastruktur
3.
kondisi yang
Kesiapan infrastruktur institusional
/
yaitu e-Government hanya bisa maju
Infrastruktur data bearti kesiapan ini
jika institusi pemerintahan secara
meliputi manajemen sistem dimana
sadar
salah satunya membahas tentang
memfokuskan
sistem informasi manajemen yang
membangun
bearti merupakan salah satu upaya
Koordinasi
dalam rangka memenuhi kebutuhan
dilakukan, terutama antar organisasi
informasi
pemerintahan yang berkompeten.
secara
cepat,
tepat,
lengkap, akurat dan terpadu untuk menunjang
proses
pemerintahan
dan
administrasi
4.
eksis
melakukan tujuannya
dan dalam
e-Government. yang
baik
Kesiapan
infrastruktur
yaitu hal
ini
perlu
manusia
mencakup sikap,
pelayanan
pengetahuan dan skill, terutama
dokumentasi
diantara staf organisasi pemerintah,
merupakan kumpulalan data yang
yang diperlukan untuk implementasi
tertuang
dalam mendukung
masyarakat;
dokumen,
kedalam dan
bentuk gambar
file, untuk
inisiatif e-
Government. Sumber daya manusia
mendukung proses penerapan e-
yang
handal
KTP; dan proses kerja dimana
sharing
merupakan tahapan-tahapan yang
teknologi.
dan
merupakan
budaya
data
infrastruktur
dilakukan dalam mengawali proses 7 HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
langkah dalam teknik analisis data penulis
3. Metode Penelitian Penelitian pendekatan
ini
menggunakan
kualitatif
jenis
dan conclusion drawing. Kemudian teknik
penelitian deskriptif. Berkaitan dengan
keabsahan data yang digunakan peneliti
penelitian
ingin
adalah triangulasi sumber. Alasan peneliti
mendeskripsikan
memilih menggunakan Triangulasi Sumber
ini
dengan
menggunakan reduksi data, penyajian data
peneliti
menggambarkan
dan
tentang
Penerapan
Proses
Government
Elektonik
pada penelitian ini adalah sebagai cara yang
Bidang
membantu peneliti dalam mengecek data
(e-Gov)
Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
Kabupaten
yang telah diperoleh dari beberapa sumber.
Ketapang
khususnya pada bagian proses penerapan eKTP. Alasan penulis menggunakan jenis ini yaitu
bahwa
fenomena
penerapan
e-
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Government dalam bidang pembuatan eKTP yang diteliti memerlukan pencarian, penelusuran dan analisa yang mendalam
1. Kesiapan data infrastruktur Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
sehingga didalam penelitian ini dapat
dilakukan, dapat diketahui bahwa yang
ditemukan jawaban atas berbagai fenomena
menjadi
yang terjadi dilapangan.
infrastruktur data pada e-KTP adalah
Instrumen
yang
digunakan
penyebab
pada
kesiapan
dalam
kurangnya ketelitian operator pada saat
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
melakukan pengecakan ulang mengenai
dibantu oleh instrumen pendukung seperti
keakuratan
pedoman
dan
masyarakat yang bersangkutan dan kurang
dokumentasi. Serta alat bantu seperti tape
mengerti dan pahamnya masyarakat akan
recorder, alat tulis dan kamera.
waktu
wawancara,
Teknik
observasi
pengumpulan
data
yang
data
perekaman
penyelesaiannya.
masyarakat
yang
akan
e-KTP
Banyaknya melakukan
digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
perekaman data e-KTP tidak sebanding
Teknik observasi; Teknik Wawancara; dan
dengan sumber daya manusia sehingga
Dokumentasi
kesalahan yang terjadi pada tanggal, bulan,
Teknik analisis data menurut Sugiyono (2011:334) bahwa analisis data dalam kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung,
pengumpulan
data.
dan
setelah
Adapun
tahun, hingga nama pemilik e-KTP yang bersangkutan akan terjadi. Penyebab-penyebab tersebut yang akan
selesai
mempengaruhi minat masyarakat untuk
langkah-
membuat atau melakukan perekaman e8
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
KTP.
Pada
data
mengatasi kendala yang terjadi seperti
infrastruktur pihak Dinas Kependudukan
perbaikan peralatan yang rusak ringan
dan Pencatatan Sipil belum bisa melakukan
dengan biaya yang minin sampai saat ini
pengumpulan dan pengelolaan data dengan
masih selalu dilakukan oleh pihak Dinas
tepat dan akurat serta tepat waktu, akan
Kependudukan
tetapi walaupun begitu pihak instansi selalu
Kabupaten Ketapang. Hal tersebut selalu
berusahan
dan
dilakukan
cara
mendukung pelaksanaan penerapan e-KTP
memberikan penjelasan secara baik, ramah
di Kabupaten Ketapang agar mencapai
tamah dan bersahabat kepada masyarakat
target 100%.
masalah
indikator
mengatasi yang
kesiapan
kekurangan
terjadi
dengan
oleh
dan
Pencatatan
pihak
instansi
Sipil
demi
yang bersangkutan agar bisa diterima dengan baik pula oleh masyarakat tersebut. Tidak
hanya
dengan
memberikan
penjelasan saja, tetapi ada tindak lanjut yang diberikan oleh pihak instansi terhadap masalah
yang
dihadapi
masyarakat
bersangkutan. 2. Kesiapan Infrastruktur Teknologi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa kekurangan dalam kesiapan infrastruktur teknologi yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang khususnya pada alat-alat pendukung dan penunjang
proses
penerapan
e-KTP.
Kekurangan tersebut seperti pada komputer, printer, ups, alat pencetakan (lengkap) eKTP
serta
alat-alat
pendukung
dan
penunjang proses perekaman data e-KTP. Kendala-kendala menghambat
seperti
proses
inilah
penerapan
yang e-KTP
Fasilitas penunjang dan pendukung proses perekaman e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang No Nama Baik Cukup baik 1 Ruangan kerja pegawai 2 Kipas angin 3 AC 4 Kursi dan meja kerja 5 Komputer 6 Printer 7 Alat perekaman e-KTP 8 Alat pencetakan e-KTP 9 Ruang tunggu 10 Nomor antrian 11 CPU 12 UPS Sumber : oleh peneliti 2016
sehingga Kabupaten Ketapang belum bisa mencapai angka 50% dalam penerapan eKTP. Tindakan yang dilakukan untuk
Daftar alat perekaman dan pencetakan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 9
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pada melakukan perekaman e-KTP yang
Kabupaten Ketapang N Nama o
Jumlah
1 Alat perekam an eKTP 2
1 set lengkap
Kondi Kondisi si baik tidak baik (rusak)
dilakukan oleh pihak instansi di kantor Kecamatan.
Kemudian
tidak
adanya
koordinasi antar pihak instansi kepada pihak kecamatan tentang kerusakan server itu, dikarenakan pihak instansi sendiri tidak
3 Alat pencetak an eKTP 4
1 set lengkap 1 set lengkap
mengetahui kapan kerusakan itu bisa
diperbaiki dan terkadang dalam kerusakan seperti itu bisa saja data perekaman yang dilakukan masyarakat terbaca didatabase
1 set lengkap Sumber : oleh peneliti 2016
dan ada juga yang tidak dan harus melakukan perekaman ulang. Berdasarkan pemaparan di atas, dengan kendala seperti itu membuat masyarakat
3. Kesiapan Infrastruktur Institusional Berdasarkan
yang
Pawan enggan untuk melakukan pembuatan
kesiapan
e-KTP. Dengan begitu tingkat eksistensi
infrastruktur institusional, diketahui bahwa
pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan
sudah berjalan cukup baik. Koordinasi yang
Sipil Kabupaten sangat diperlukan untuk
dilakukan oleh pihak instansi kepada
dapat
kecamatan serta bentuk sosialisasi baik
semangat dan bekerja keras agar bisa
secara lisan maupun pelaksanaan program
mendongkrak kemauan masyarakat untuk
jemput bola, memberikan hasil yang cukup
melakukan pembuatan e-KTP agar proses
baik. Selain itu pihak instansi juga berupaya
penerapan e-KTP di Kabupaten Ketapang
menjalin hubungan baik dengan masyarakat
berjalan dengan apa yang diharapkan
yang akan melakukan pembuatan e-KTP.
kedepannya.
dilakukan
hasil
melalui
penelitian
yang berdomisili diluar kecamatan Delta
indikator
mensosialisasikan
dengan
lebih
Kendala seperti sedikitnya masyarakat yang hadir pada sosialisasi sekaligus pada proses jemput bola di kecamatan dan terjadinya kerusakan
server
memang
sangat
4. Kesiapan Infrastruktur Manusia Berdasarkan hasil penelitian penulis yang
menggukan
indikator
kesiapan
menyulitkan pihak instansi. Pihak instansi
infrasturktur
sulit
pihak
sikap, pengetahuan dan skill, terutama
kecamatan, karena masyarakat sepertinya
diantara staf organisasi pemerintah, yang
lebih mementingkan pekerjaan mereka dari
diperlukan
berkoordinasi
dengan
manusia
untuk
yang
mencakup
implementasi
dalam 10
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
mendukung
inisiatif
e-Government.
Pihak
Dinas
Kependudukan
Kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
Pencatatan
yang bertugas pada proses pembuatan e-
sudah berupaya dengan cukup baik dalam
KTP di Dinas Kependudukan dan sudah
mendukung
cukup baik. Baik dalam segi kemampuan
Walau dengan jumlah pegawai dan alat
mengoperasikan alat yang digunakan dalam
yang
proses pembuatan e-KTP dan kemampuan
berusahan mencari cara untuk menutupi
berkomunikasi dalam menjalin hubungan
kekurangan tersebut agar progran e-KTP ini
baik dengan masyarakat juga sudah cukup
bisa berjalan dengan lancar. Selain itu tanpa
baik. Pegawai di Dinas Kependudukan dan
adanya
Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang selalu
masyarakat itu sendiri, pihak instansi juga
memberikan sikap ramah tamah, sopan
tidak bisa mensukseskan program e-KTP di
santu, dan juga sikap bersahabat kepada
Kabupaten Ketapang ini.
Sipil
Kabupaten
dan
Ketapang
proses penerapan e-KTP.
terbatas,
pihak
dukungan
dan
instansi
selalu
kemauan
dari
masyarakat yang akan melakukan proses pembuatan e-KTP. Sikap tersebut tidak hanya
digunakan
oleh
pegawai
yang
D. SIMPULAN
menangani proses pembuatan e-KTP saja akan tetapi sikap tersebut berlaku pada
Berdasarkan uraian pada bab V tentang
semua pelayanan. Walaupun kadang kala
hasil penelitian dan pembahasan, dapat
ada masyarakat yang melakukan protes
diambil
akibat terjadi kesalahan pada kebenaran
berikut :
data kepemilikan e-KTP, pihak petugas
1.
beberapa
kesimpulan
sebagai
Bahwa infrastruktur data di Dinas
dengan baik mendengarkannya. Bukan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
hanya
Kabupaten
sekedar
mendengarkan
keluhan
Ketapang
tentang
masyarakat saja akan tetapi pihak petugas
pengelolaan dan penginputan data e-
juga meminta maaf akan kesalahan yang
KTP masih kurang baik.
tidak diinginkan tersebut. Selain itu pihak petugas
langsung
permasalahan masyarakat
yang dengan
2.
menindaklanjuti dihadapi baik
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
oleh
Kabupaten Ketapang yang mendukung
sehingga
program
masyarakat juga bisa menerima penjelasan akan kesalahan yang terjadi dengan baik juga.
Bahwa infrastruktur teknologi di Dinas
e-KTP
masih
kurang
memadai. 3.
Bahwa
kesiapan
infrastruktur
institusional yang dilakukan oleh pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan 11
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Sipil
Kabupaten Ketapang dengan
pelaksanaan
pihak Kecamatan sudah cukup baik. 4.
Bahwa kesiapan infrastruktur manusia
program
kartu
tanda
penduduk elektronik (e-KTP). 3.
Seharusnya
pihak
Dinas
pada bagian pelayanan e-KTP di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten
Kabupaten
jumlah
meningkatkan jumlah pegawai pada
petugasnya sangat terbatas dan jumlah
bagian operator agar seimbang dengan
tersebut tidak sebanding dengan jumlah
jumlah masyarakat yang datang untuk
masyarakat yang datang dalam untuk
membuat
melakukan pembuatan e-KTP.
kependudukan lainnya.
Ketapang
4.
Ketapang
e-KTP
Seharusnya
dan
pihak
harus
dokumen
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian serta
Kabupaten Ketapang khususnya pada
kesimpulan yang ada, dapat dikemukakan
bagian e-KTP menggunakan aplikasi
beberapa saran sebagai berikut :
khusus untuk mencegah kesalahan
1.
Seharusnya kesiapan infrastruktur data
input data serta menggunakan aplikasi
yang terkait dengan proses pengelolaan
khusus untuk mengatasi kerusakan
dan penginputan data yang dilakukan
server.
oleh petugas operator e-KTP mengenai
mempercepat pelaksanaan perekaman
kebenaran data harus dilakukan dengan
e-KTP di Dinas Kependudukan dan
teliti.
Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang.
2.
Seharusnya
pihak
Hal
tersebut
untuk
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Ketapang
pengecekan
secara
kondisi
alat-alat
melakukan
rutin yang
E. KETERBATASAN PENELITIAN
tentang digunakan
Adapun keterbatasan dalam penelitian
apakah dalam keadaan bisa digunakan
ini sebagai berikut :
atau tidak. Jika alat tersebut tidak dapat
1.
Kesibukan informan membuat penulis
difungsikan maka pihak instansi harus
sulit untuk melakukan wawancara.
bisa cepat mencari cara mengatasinya
Selain itu Dinas Kependudukan dan
dengan cara
atau
Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang
melaporkan kerusakan tersebut kepada
tidak mempunyai data lengkap dalam
pihak pusat secepatnya. Sebab alat
bentuk soft copy atau catatan lengkap
tersebut
memperbaikinya
sebagai
pendukung 12
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sehingga penulis mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data-data. 2.
Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian karena waktu yang diberikan hanya 12 hari dan terhitung dengan hari libur. Selain itu, ada faktor dari penulis
.2005. e – Government in Action, Ragam Kasus Implementasi Sukses di Berbagai Belahan Dunia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan
sendiri karena ini merupakan penelitan pertama yang dilakukan oleh peneliti sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat
banyak
kekurangan
dari
penulisan ini.
F. REFERENSI
Buku : Andrianto, Nico. 2007.Good e – Government : Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalaui e – Government. Malang. Bayumedia Djunaidi, Achmad. 2001. Beberapa Pemikiran Penerapan e – Government dalam Pemerintah Daerah di Indonesia, Seminar Nasional e – Government & Workshop Linux” 30 Oktober 2002. Yogyakarta. (Kutipan dari proposal penelitian Eka W. Saputra) Ichwan, Muhammad. 2004. Pelaksanaan e – Government di Bengkulu Utara. Yogyakarta Indrajit, Richardus Eko. 2002. Membangun Aplikasi e – Government. PT. Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta. . 2004. Electronic Government, Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Moenir, H.A.S. (2002). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bandung: Bumi Aksara Moleong, Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabetha ________. 2012. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R & D.C. Bandung : Alfabeta. ________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methodes). Cetakan ketiga. Bandung : Alfabeta Perundang-Undangan Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2006 tentang Standar Pelayanan Intruksi Presiden Nomor : 06 Tahun 2001 Tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Republik Indonesia Intruksi Presiden Nomor : 03 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E – Government. Undang – Undang Pelayanan Publik Nomor 25 Tahun 2009 Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 18 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Ketapang. Skripsi : 13
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Miskin di Desa Tonang Kecamatan Sengah Temilak Kabupaten Landak oleh Eliezer pada tahun 2013. Impelementasi Peraturan Walikota No 92 Tahun 2011 Tentang Pengembangan e-Government Di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang Menuju Good Governanceoleh Vioke Mabrurianto pada tahun 2013. Kualitas Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ketapang oleh Rika Setiani pada tahun 2014. Perencanaan Pembangunan Desa Melalui Partisipasi Masyarakat di Desa Semangut Utara Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu oleh Muhammad Efendi pada tahun 2013. Penerapan eGovernment Kelurahan di Kantor Kelurahan Kerampuang Kecamatan Panakkukang Kota Makasar oleh Siti Mutia Nurcahyadi pada tahun 2015.
Elektronik : Admin. 2014. Pokok Pikiran UndangUndang Nomor 24 tahun 2013. Melalui
(dikunjungi tanggal 28 April 2016. Pukul 13.19 WIB) Customer, Acer, Valued. 2015.--sitimutian15750-1-skripsi-k.pdf. Melalui (dikunjungi tanggal 14 Januari 2016. Pukul 13.45 WIB) Faqs. 2016. TAHAPAN PEREKAMAN DATA PENDUDUK WAJIB KTP DI RUANG PEREKAMAN. Melalui (dikunjungi tanggal 15 Agustus 2016. Pukul 10.35)
Info, Slideplayer. 2016. SOP PELAYANAN PENERBITAN KTP-EL PENGGANTI (SALAH DATA). Melalui (dikunjungi tanggal 15 Agustus. Pukul 11.15) Jatmiko, Dwi. 2014. SKRIPSI : KUALITAS PELAYANAN KTP DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN MASYARAKAT. Melalui (dikunjungi tanggal 11 September 2015. Pukul 22.09 WIB) Kabuto. 2014. Bagan_Alir_SOP_EKTP.pdf. Melalui (diunduh tanggal 14 Januari 2016. Pukul 10.29 WIB) Mabrurianto, Vioke. 2014. IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA NO 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN EGOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG MENUJU GOOD GOVERNANCE (Studi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Palembang). Melalui (dikunjungi tanggal 14 Januari 2016. Pukul 11.29 WIB) Mobile, Friendly. 2014. Program Penerapan KTP Elektronik di Provinsi Kalimantan Barat. Melalui (dikunjungi tanggal 11 Mei 2016. Pukul 13.59 WIB) Oxtora, Rendra. 2014. 83 Persen Masyarakat Kubu Raya Miliki E-KTP. Melalui (dikunjungi tanggal 28 April 2016. Pukul 07.57 WIB) Sutan.2015. 237.354 Warga Kabupaten Ketapang Belum Rekam e-KTP. Melalui 14
HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
(diunduh tanggal 12 Januari 2016. Pukul 21.55 WIB) Volare, Warta. 2013. PEREKAMAN EKTP KOTA PONTIANAK BARU CAPAI 86,65 PERSEN. Melalui (dikunjungi tanggal 27 April 2016. Pukul 14.15 WIB)
15 HASMIRAWATI, NIM. E42012040 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat