PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
SA BIDUAK SADAYUANG
RENCANA STRATEGIS 2013 – 2018
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PARIAMAN
Kata Pengantar Terlebih dahulu Kami mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga kami telah dapat menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) 2013 - 2018 Dinas Kopperindag Kota Pariaman ini dengan baik. Rencana Strategis ini dapat dijadikan sebagai pedoman kerja Kopperindag Kota Pariaman untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas pokok masing-masing bidang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan pembimbing dalam rangka penyempurnaan penyusunan Renstra ini semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
KEPALA DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN
GUSNIYETI ZAUNIT, S.Kom, M.Si NIP. 19690818 199703 2 001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................
ii
BAB. I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................
1
1.2 Landasan Hukum ...............................................................
2
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................
3
1.4 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 4 1.5 Sistematika Penulisan .......................................................
5
BAB. II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi
..................................................
6
2.2 Sumberdaya Pegawai ……….…………………………...................
14
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ............................................
17
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .....
22
BAB. III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD.................................................................................
29
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ....................................... 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kab/Kota..............
30 31
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis .................................................................
37
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis................................................
39
BAB. IV VISI, MISI ,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi
................................................................................
41
4.2 Misi
...............................................................................
41
4.3 Tujuan .............................................................................
42
4.4 Sasaran ............................................................................
42
4.5 Strategi dan Kebijakan .......................................................
43
BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF............
47
BAB. VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB. VII PENUTUP
...................................................
62
.........................................................................
68
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Diselenggarakannya
sistem
pemerintahan
yang
baik
(Good
Governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bernegara.
Untuk
berbangsa dan
itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban
yang
tepat,
transparan
dan
legitimate
sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Setiap unit pemerintahan yang ada dalam lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, termasuk juga Dinas Kopperindag Kota Pariaman, harus berpartisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya
good governance tersebut dengan
mengembangkan dan menerapkan suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Dalam
sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintahan
yang
merupakan instrumen pertanggungjawaban pemerintah, Rencana Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Disamping itu juga merupakan integrasi dari potensi sumber daya alam dan keahlian sumber daya manusia dalam menangkap kekuatan dan peluang yang ada serta mengantispasi berbagai kelemahan dan peluang yang menghadang. Rencana Strategis Instansi Pemerintah dan sumber daya lainnya harus mampu menjawab tuntutan pekembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Disusunnya Rencana Strategis Dinas Kopperindag Kota Pariaman Tahun 20013 – 2018 sangat penting artinya bagi pimpinan, staf dan stakeholder terkait dimana dokumen ini merupakan patokan untuk merumuskan tugas dan fungsi dinas sekaligus mengendalikan arah dinas itu sendiri. Oleh sebab itu Renstra Dinas diharapkan dapat membantu memberikan panduan dan langkah-langkah strategis yang akan ditempuh. Renstra ini akan dapat dijadikan tolok ukur sejauh mana Dinas Kopperindag telah menjalankan visi dan misi yang diembannya.
1
1.2
Landasan Hukum Dalam penyusunan Renstra Dinas Kopperindag Kota Pariaman, dasar
hukum yang digunakan adalah: 1.
Undang-undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2.
Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3.
Undang-undang No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
4.
Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5.
Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6.
Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7.
Undang-undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8.
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
10. Peraturan
Pemerintah
No.
39
tahun
2006
tentang
Tata
Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah 13. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 14. Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 15. Surat Edaran Mendagri No. 050/2020/SJ tahun 2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah.
2
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Pariaman; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor : 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 1.3
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Kopperindag Kota
Pariaman adalah sebagai berikut: 1.3.1 Maksud Maksud disusunnya Rencana Strategis Dinas Kopperindag Kota Pariaman ini adalah: 1. Sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pariaman. 2. Untuk
dijadikan sebagai pedoman/acuan dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan pelayanan publik di Dinas Kopperindag Kota Pariaman. 3. Sebagai acuan untuk mengukur akuntabilitas kinerja organisasi. 1.3.2 Tujuan Tujuan disusunnya Rencana Strategis Dinas Kopperindag Kota Pariaman ini adalah: 1. Sebagai upaya dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi Dinas Kopperindag yang merupakan jabaran dari visi, misi Kota Pariaman. 2. Dalam rangka merumuskan tujuan dan sasaran organisasi. 3. Menjabarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kopperindag Kota Pariaman dengan memperhitungkan faktor internal dan ekstrernal, dalam bentuk strategi kebijakan dan program.
3
1.4
Hubungan Renstra Dinas Kopperindag Kota Pariaman Dokumen Perencanaan Lainnya Renstra Dinas Kopperindag mempunyai hubungan dengan dokumen
perencanaan lainnya, yaitu: 1.
Renstra Dinas Kopperindag Kota Pariaman disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kopperindag dan dijadikan dasar untuk penyusunan Renja Dinas Kopperindag serta berpedoman kepada RPJMD Kota Pariaman.
2.
RPJMD Kota Pariaman disusun dengan mengacu pada RPJM Nasional dan RPJM Provinsi Sumatera Barat serta RPJP Kota Pariaman 2005 - 2025;
3.
RPJMD Kota Pariaman akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota serta Tolok Ukur Kinerja Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan periode 2013-2018.
1.5
Sistematika Penulisan Renstra Dinas Kopperindag Kota Pariaman ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Hubungan Renstra Dinas Kopperindag Kota Pariaman dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.5 BAB II
Sistematika Penulisan
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1
Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi
2.2
Sumber Daya SKPD
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD
4
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Pelayanan SKPD
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi / Kabupaten /Kota
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 BAB IV
BAB V
Penentuan Isu –Isu Strategis
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1
Visi dan Misi SKPD
4.2
Tujuan dan Sasaran
4.3
Strategi dan Kebijakan
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII
PENUTUP
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1
Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, maka Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Pariaman adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kopperindag Kota Pariaman mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi melaksanakan sebagian urusan wajib dan sebagian urusan pilihan yang menjadi wewenang Pemerintah Daerah yaitu di Bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Susunan Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari : 1.
Kepala Dinas;
2.
Sekretariat, membawahi :
3.
4.
5.
6.
a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.
Sub Bagian Keuangan; dan
c.
Sub Bagian Program dan Pelaporan.
Bidang Koperasi, membawahi : a.
Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha Koperasi.
b.
Seksi Fasilitas Pembiayaan Koperasi
Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, membawahi : a.
Seksi Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan UMKM
b.
Seksi Fasilitas Pembiayaan UMKM
Bidang Perindustrian, membawahi : a.
Seksi Pembinaan, Pengembangan Industri Agro dan Hasil Laut.
b.
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Non Agro dan Aneka.
Bidang Perdagangan 6
a.
Seksi Bimbingan Iklim Usaha Perdagangan dan Promosi.
b.
Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Perlindungan Konsumen
7.
UPTD; dan
8.
Kelompok Jabatan Fungsional. Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
adalah sebagai berikut :
Kepala Dinas
Sekretaris
Bid. Koperasi
Bid. UMKM
Bid. Perindustrian
Bid. Perdagangan
Dan ESDM UPTD Dan ESDM
Tugas masing-masing bidang pada Dinas Kopperindag Kota Pariaman akan dijelaskan sebagai berikut. 1.
Kepala Dinas Kepala Dinas Kopperindag Kota Pariaman mempunyai tugas sebagai
berikut : a. Menyusun dan merumuskan kebijakan teknis sebagai pedoman untuk penyelenggaraan kegiatan Dinas meliputi pembinaan dan penataan ketatausahaan, penyusunan program bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
7
b. Mengkoordinasikan Sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional dilingkungan Dinas agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. c. Membagi tugas kepada Sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang permasalahannya. d. Mengarahkan sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional dilingkungan dinas agar melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan Sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD, dan kelompok jabatan fungsional guna mengetahui perkembangan dan permasalahannya. f. Merumuskan
masalah
yang
timbul
dilingkungan
dinas
untuk
merumuskan konsep lebih lanjut. g. Mengkoordinasikan
dengan
unit
kerja
terkait
penyusunan
dan
perumusan kegiatan dinas baik rutin maupun pembangunan agar terdapat kesesuaian dalam penetapannya. h. Meneliti dan memaraf konsep serta menandatangani surat yang menjadi kewenangannya berdasarkan data dan peraturan perundangundangan yang berlaku. i. Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Membuat laporan kegiatan dinas secara periodik dengan membuat data, informasi dan laporan setiap bagian, bidang, UPTD dan kelompok jabatan fungsional untuk disampaikan kepada atasan. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota baik lisan maupun tertulis. 2.
Sekretariat Sekretariat
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelayanan
administrasi kepada seluruh satuan organisasi di Lingkungan Dinas Kopperindag
8
Kota Pariaman yang meliputi urusan umum, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan a. Sub bagian Program dan Pelaporan 3.
Bidang Koperasi Bidang Koperasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan
sebagian tugas Dinas di Bidang Koperasi. Uraian Tugas Kepala Bidang Koperasi : a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Koperasi baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Koperasi sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi petunjuk kepada Kasi dan bawahan dilingkungan Bidang Koperasi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Koperasi melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Koperasi agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f. Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Koperasi. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Koperasi agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Koperasi.
9
i. Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Koperasi sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Koperasi baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis Bidang Koperasi terdiri dari : a. Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha Koperasi. b. Seksi Fasilitas Pembiayaan Koperasi 4.
Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan
dan mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas di Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi petunjuk kepada Kasi dan bawahan dilingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas.
10
e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f.
Melakukan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. i.
Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan.
j.
Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
baik
rutin
maupun
pembangunan
sebagai
pertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari : a. Seksi Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan UMKM b. Seksi Fasilitas Pembiayaan UMKM. 5.
Bidang Perindustrian Bidang
Perindustrian
mempunyai
tugas
melaksanakan
dan
mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas di Bidang Perindustrian. Kepala Bidang Perindustrian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Perindustrian baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Perindustrian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11
b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Perindustrian sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi petunjuk kepada Kasi dan bawahan dilingkungan Bidang Perindustrian sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Perindustrian melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Perindustrian agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f. Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Perindustrian. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Perindustrian agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Perindustrian. i. Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Perindustrian sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Perindustrian baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Bidang Perindustrian terdiri dari : a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Agro dan Hasil Laut. b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Non Agro dan Aneka. 6.
Bidang Perdagangan Bidang
Perdagangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
dan
mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas di Bidang Perdagangan. Kepala Bidang Perdagangan mempunyai tugas :
12
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Perdagangan baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Perdagangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Perdagangan sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi petunjuk kepada Kasi dan bawahan dilingkungan Bidang Perdagangan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Perdagangan melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Perdagangan agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f. Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Perdagangan. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Perdagangan agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Perdagangan. i. Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Perdagangan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Perdagangan baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Bidang Perdagangan terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Iklim Usaha Perdagangan dan Promosi. b. Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Perlindungan Konsumen.
13
7.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kopperindag (UPTD) Menurut Peraturan Walikota Pariaman No : 5 Tahun 2008 tentang
Nomenklatur, Jumlah dan jenis, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemerintah Kota Pariaman, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kopperindag adalah Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar. UT Pengelola Pasar Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis, operasional dan atau kegiatan penunjang di bidang Pengelolaan Pasar. Fungsi dari UPT Pengelola Pasar : a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan pasar. b. Pelaksana administrasi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pasar. c.Pelaksana Pengelolaan pasar. d. Pengkoordinasian Pengelolaan Pasar. e. Pengawasan dan Pengendalian Pasar. f. Pelaksana Tugas lain yang dfiberikan oleh Kepala Dinas
2.2
Sumber Daya SKPD
2.2.1 Kepegawaian Kondisi pegawai Dinas Kopperindag Kota Pariaman berdasarkan status kepegawaian dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 1.
No 1. 2.
Jumlah PNS/ CPNS dan Pegawai Harian Dinas Kopperindag Kota Pariaman Tahun 2013
Uraian PNS CPNS Jumlah
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 37 14 37 14
Jumlah
%
51 51
100 100
14
Tabel 2. Jumlah PNS/ CPNS Dinas Pariaman Menurut Golongan
No 1.
Golongan PNS Golongan Golongan Golongan Golongan
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
I II III IV
Jumlah
Tabel 3.
No
Jumlah
%
4 15 13 5
4 10 -
4 19 23 5
7,84 37,26 45,10 9,80
37
14
51
100
Jumlah PNS/ CPNS dan Pegawai Harian Dinas Kopperindag Kota Pariaman Menurut Jenjang Pendidikan Formal.
Jenjang Pendidikan
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
JML
%
1.
SD
1
-
1
1,96
2.
SLTP
3
-
3
5,88
3.
SLTA
14
3
17
33,33
4.
Sarjana Muda / D3
6
3
9
17,65
5.
Sarjana
14
6
20
39,22
6.
Pascasarjana (S2)
-
1
1
1,96
38
13
51
100
Jumlah
Pegawai/Aparatur Pemerintah menempati posisi strategis dan peran dominan dalam membawa Dinas Kopperindag Kota Pariaman untuk mencapai tujuannya. Tujuan akan terwujud apabila didukung oleh aparatur yang handal dan profesional (Sarjana sebanyak 39,22%). Demikian penting dan strategisnya peran pegawai/aparatur ini menuntut diselenggarakannya manajemen sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan efektifitas Dinas Kopperindag Kota Pariaman. Tanpa itu semua pegawai justru dapat menjadi sumber penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi, dan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
15
2.2.2 Sarana dan Prasarana Perlengkapan kantor berupa sarana dan prasarana yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan sebagai unsur pendukung bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kopperindag Kota Pariaman. Kondisi sarana prasarana pendukung untuk kelancaran kinerja Dinas Kopperindag dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Sarana dan Prasarana Pada Dinas Kopperindag Kota Pariaman Jenis Sarana Prasarana
Mobil Dinas Kendaraan Roda Dua Papan White Board Papan Data Koperasi Papan Struktur / DUK Filling Cabinet Faksimili Meja telp Lemari kayu Meja biro Meja ½ biro Meja rapat Kursi tamu Kursi putar Kursi Eselon III Kursi Rapat Kamera digital Komputer Printer Mesin ketik Meja Komputer Lap Top LCD Projector Etalase Warles TV 21 Inch Kipas Angin AC Radio Tenda VIP Sound Sistem Layar LCD Patung untuk Pameran Dispencer
Jumlah (Buah/ Unit) 2 8 4 2 5 5 1 1 9 7 19 1 1 15 4 77 1 6 5 3 6 3 2 4 1 2 2 9 1 3 1 1 4 2
16
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1 Sektor Koperasi Kondisi Koperasi Kota Pariaman Tahun 2009 sampai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kondisi Koperasi Kota Pariaman tahun 2009 - 2013.
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Pertumb uhan (%)
Jml Koperasi
79
81
82
85
84
6,32
Koperasi Aktif
53
52
53
57
57
7,54
52.056.954
56.327.077
67.017.396
60.571.101
72.704.401
39,66
Modal Sendiri (Rp.000)
25.384.358
28.250.660
30.727.339
30.386.142
35.572.684
40,13
Modal Luar (Rp.000)
26.672.596
28.076.417
36.290.057
30.184.959
37.131.717
39,21
3
Volume Usaha Koperasi (Rp.000)
19.888.194
28.934.941
21.835.978
23.947.303
45.429.918
128,42
4
SHU Koperasi (Rp.000)
1.519.469
1.839.079
2.271.594
49,49
No 1
2
Aset Koperasi (Rp.000)
1.915.230
1.994.698
*) Prosentase Pertumbuhan dari tahun 2009 sampai 2013 Pada tabel 5 terlihat bahwa jumlah koperasi yang ada di Kota Pariaman sampai tahun 2013 berjumlah 84 buah naik sebesar 6,32 % dari tahun 2009. Sedangkan jumlah koperasi yang aktif dari tahun 2009 sampai tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 7,54 %. Jumlah modal sendiri koperasi pun dari tahun 2009 sampai tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar 40,13 %. Volume usaha koperasi sampai tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 17
128,42 % sedangkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sampai tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar 49,49 %. Dari 84 buah koperasi yang ada di Kota Pariaman, sebanyak 27 buah diantaranya tidak aktif. Untuk koperasi yang tidak aktif akan dilakukan proses Revitalisasi. Dalam hal penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (RAT), Koperasi di Kota Pariaman yang melakukan RAT tepat waktu pada tahun 2013 adalah sebanyak 36 atau 63,15 % dari koperasi yang aktif. Mengenai pengelolaan dana perkuatan modal dan dana bergulir koperasi, setelah dievaluasi pengelolaannya masih belum berjalan dengan baik, sehingga sulit diukur kinerjanya. Dana-dana tersebut saat ini telah tersebar di beberapa koperasi di Kota Pariaman. Data tentang dana perkuatan permodalan dan dana bergulir koperasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perkuatan Permodalan Untuk Koperasi No
Program
Jumlah Dana (Rp.)
1.
Dana Subsidi BBM Th. 2003 (APBN)
400.000.000
2.
MAP untuk Sentra Th. 2003 (APBN)
150.000.000
3.
Dana Pola Syariah Th. 2004 (APBN)
50.000.000
4.
Dana Perkuatan Usaha Koperasi (Ayam Potong) Th. 2005 (APBN)
300.000.000
5.
PKPS BBM Th. 2005 (APBN)
300.000.000
6.
Dana APBN Kementrian Koperasi Th. 2005
100.000.000
7.
Program Pembangunan Sarana Pelatihan Elektronik di Lokasi Koppotren Tapuz 2006 (APBN) berupa bangunan dan peralatan fisik
150.000.000
8.
Dana Bergulir APBD Kota Pariaman Th. 2006
500.000.000
9.
Dana Hibah dari APBD Prop. Sumbar Tahun 2011
75.000.000
dan 2012 10.
Dana Bansos dari Kementrian Koperasi Tahun 2011 s/d 2013 Jumlah
200.000.000 2.225.000.000
18
Setiap tahunnya, Dinas Kopperindag Kota Pariaman melakukan penilaian terhadap koperasi yang ada di Kota Pariaman. Data mengenai Koperasi Berprestasi Kota Pariaman dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Daftar Koperasi Berprestasi TAHUN 2009
2010
2011
2012
2013
NAMA KOPERASI
ALAMAT DESA
KECAMATAN
PERING KAT
TINGKAT KOTA/ KOTA PROP
KPRI SEJAHTERA RSUD
Kp. Baru
Pariaman Tengah
1
Kota
PRIMKOPOL RESORT KAB.PDG.PARIAMAN KPPP KP. APAR FARMING
Rawang
Pariaman Tengah
2
Kota
Kp. Apar
Pariaman Selatan
3
Kota
KSU TERATAI
Taluk
Pariaman Selatan
harapan I
Kota
KPPP KP. APAR FARMING
Kp. Apar
Pariaman Selatan
1
Kota
KOPPAS APPSI
Kp. Perak
Pariaman Tengah
2
Kota
KOPERASI AN-NUR KELAPA GADING KPN SETIA KAWAN
Kel. Jalan Baru Kp. Baru
Pariaman Tengah
3
Kota
Pariaman Tengah
harapan I
Kota
PRIMKOPOL RESORT KAB.PDG.PARIAMAN
Rawang
Pariaman Tengah
1
Kota
KOPERASI AN-NUR KELAPA GADING KPN DINAS KESEHATAN
Kel. Jalan Baru Kp. Baru
Pariaman Tengah
2
Kota
Pariaman Tengah
3
Kota
KPRI PENDAKAR
Lohong
Pariaman Tengah
harapan I
Kota
PRIMKOPOL KOTA PARIAMAN KOPERASI AN-NUR KELAPA GADING KPRI SMKN 1 PARIAMAN
Rawang
Pariaman Tengah
1
Kota
Kel. Jalan Baru Air Santok
Pariaman Tengah
2
Kota
Pariaman Tengah
3
Kota
PRIMKOPOL KOTA PARIAMAN KOPPAS APPSI
Rawang
Pariaman Tengah
Kp. Perak
Pariaman Tengah
1
Kota
KPRI SMKN 1 PARIAMAN
Air Santok
Pariaman Tengah
2
Kota
KSU TERATAI
Taluk
Pariaman Selatan
3
Kota
Kota
KET
Propinsi
Propinsi
Propinsi
Pindah Ke Kab.Pdg. Prmn
Propinsi
2.3.2 Sektor UMKM Peranan UMKM sangat strategis dalam perekonomian Kota Pariaman dan merupakan bagian terbesar dari pelaku Usaha di Kota Pariaman. Sebagian besar kegiatan UMKM ini bergerak di sektor perdagangan eceran (formal dan informal), home industri, dan jasa.
19
Tabel 8. Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah KRITERIA NO
URAIAN ASSET
OMZET
1
USAHA MIKRO
Max 50 Juta
Max 300 Juta
2
USAHA KECIL
> 50 - 500 Juta
> 300 Juta - 2,5 Milyar
3
USAHA MENENGAH
>500 Juta - 10 Milyar
> 2,5 - 50 Milyar
(Ref: UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM)
Tabel 9. Rekapitulasi Jumlah UMKM Kota Pariaman NO
JENIS
1
USAHA MIKRO
3.567
84,75
2
USAHA KECIL
596
14,16
3
USAHA MENENGAH
46
1,09
4.209
100
JUMLAH
JUMLAH UMKM
PERSENTASE
KET
Dari Diagram diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar Pelaku Usaha di Kota Pariaman termasuk dalam kategori Usaha Mikro yaitu 84,75 %. Sisanya merupakan Usaha Kecil yaitu 14,15 % dan Usaha Menengah 1,09 %.
20
2.3.3 Sektor Industri Kondisi sektor industri di Kota Pariaman sejak tahun 2009 sampai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10.
Perkembangan Industri Kota Pariaman
Pertu
Tahun
mbu No.
han
Uraian 2009
2010
2011
2012
2013
*) (%)
1
Jumlah Industri (unit)
1.487
1.562
1.570
1.600
1.615
8,60
2
Jumlah Tenaga Kerja (Orang)
7.794
7.843
7.878
8.270
8.349
7,12
3
Nilai Bahan Baku (Rp.000)
87.390.800
87.485.250
87.516.664
95.125.750
97.473.222
11,53
4
Nilai Produksi (Rp.000)
178.308.921
201.760.255
244.332.192
250.425.100
255.226.832
43,13
5
Nilai Investasi (Rp.000)
11.117.110
17.642.782
19.139.514
20.097.500
21.048.000
89,32
*) Prosentase Pertumbuhan dari tahun 2009 sampai 2013 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa dari tahun 2009 sampai tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah unit usaha sebesar 8,60 %. Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh sektor industri kota Pariaman sampai tahun 2013 juga meningkat sebesar 7,12 %. Nilai bahan baku, nilai produksi dan nilai invenstasi dari tahun 2009 sampai tahun 2013 juga meningkat sebesar 11,53 %, 43,13 % dan 89,32 %. Peningkatan yang cukup besar ini selain disebabkan karena pertumbuhan ekonomi lima tahun terakhir yang cukup baik namun juga disumbang oleh faktor inflasi dan kenaikan harga-harga. Selain itu pada kurun waktu 2009 – 2013 telah dilakukan pembinaan terhadap industri-industri yang menghasilkan produk-produk unggulan Kota Pariaman seperti makanan ringan, bordir, sulaman benang emas, Renda dari benang medan, dll.
21
2.3.4 Sektor Perdagangan Kondisi sektor Perdagangan Kota Pariaman sejak tahun 2009 sampai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Sarana dan Prasarana Perdagangan Kota Pariaman No.
Tahun
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1
Jumlah Pasar
5
5
6
6
6
2
Jumlah Mini Market/Swalayan
7
7
9
10
12
3
Jumlah UTTP yang sudah di tera
1.267
1.267
1.202
1.121
1.272
4
Jumlah Pedagang yang menerima tenda gerobak
-
-
-
10 pedagang
-
5
Jumlah Pedagang yang menerima bantuan timbangan
-
-
-
100 pedagang
-
6
Jumlah Pedagang Yang Menerima Bantuan Cool Box
23 pedagang
73 pedagang
7
Jumlah Event Pameran/promosiya ng telah diikuti
14 Event
13 Event
8 Event
8 Event
8 Event
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Berdasarkan sebelumnya,
kinerja
dapat
pelayanan
diidentifikasi
yang
disampaikan
tantangan
dan
peluang
pada
Sub
bab
pengembangan
pelayanan Dinas Kopperindag Kota Pariaman berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi utamanya berkaitan dengan perumusan kebijakan teknis, pelayanan umum dan pembinaan serta pengembangan dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di Kota Pariaman. Analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan menjadi landasan kritis dalam merancang strategi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, hal inidilakukan melalui metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunities and Threats).
22
A.
Kekuatan (Strenghts) 1.
Adanya komitmen Pimpinan dalam meningkatkan perekonomian rakyat.
2.
Letak geografis Kota Pariaman sebagai jalur pelintasan, cukup strategis untuk
mengembangkan
Koperasi,
UMKM,
Perindustrian
dan
Perdgangan. 3.
Dekat dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), dapat ditempuh sekitar 30 menit dengan kendaraan pribadi.
4.
Topografi daerah yang mendukung untuk bahan baku industri dan produk olahan.
5.
Adanya keterampilan khusus dan merupakan keahlian pengrajin yang sudah turun temurun.
6.
Adanya Sentra-Sentra Industri di Kota Pariaman
7.
Ketersediaan tenaga kerja potensial yang produktif.
8.
Adanya Dekopinda, Dekranasda, Asosiasi UMKM dan KelompokKelompok Usaha Bersama sebagai wadah penyalur aspirasi.
9.
Adanya dana perkuatan modal untuk koperasi, Industri dan UMKM.
10. Tersedianya informasi ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. 11. Adanya Pasar dan Galery/Gedung Promosi sebagai tempat untuk memasarkan produk – Produk Unggulan Kota Pariaman.
B.
Kelemahan (Weaknesses) 1.
Pola pikir masyarakat dalam pengembangan ekonomi yang berorientasi pasar masih kurang mendukung proses industrialisasi terutama pada masyarakat pedesaan.
2.
Akses masyarakat/UMKM ke sumber permodalan, teknologi, bahan baku, dan pasar masih rendah
3.
Skala usaha UMKM masih belum kompetitif
4.
Belum
tersedianya
sarana
dan
prasarana
perdagangan
yang
representatif 5.
Masih lemahnya sistem manajemen pada UMKM dan koperasi.
6.
Masih rendahnya SDM Pengusaha/Pengrajin dan Pengurus Koperasi.
23
7.
Kondisi masyarakat yang masih dilatar belakangi oleh budaya agraris belum sepenuhnya
mendukung pemasyarakatan teknologi industri
yang lebih maju. 8.
Keterbatasan pelaku usaha dan masyarakat tentang Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
9.
Belum terjalinnya kemitraan yang baik antar UMKM maupun dengan perusahaan besar.
10. Terbatasnya
aparatur
pemerintahan/Pembina
yang
terampil
di
bidangnya masing-masing. 11. Belum tersedianya tenaga fungsional/penyuluh.
C.
Peluang (Opportunities) 1.
Kunjungan wisatawan ke objek Pariwisata Pantai Pariaman semakin meningkat terutama dengan adanya kereta api wisata, Penangkaran Penyu dan Wisata Pulau
2.
“Pesta Budaya Tabuik” sebagai agenda tahunan Kota Pariaman.
3.
Kecenderungan masyarakat untuk berwisata kuliner.
4.
Adanya perhatian perantau yang tinggi terhadap kemajuan kota Pariaman.
5.
Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang legal dan higienis.
6.
Tersedianya
pihak
ketiga
(perbankan)
yang
bersedia
menjalin
kemitraan dengan UMKM dan koperasi.
7.
Terbukanya Akses Jaringan Internet untuk promosi UMKM
8.
Otonomi daerah member peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai dengan kemampuan yang ada.
D.
Ancaman (Threats) 1
Kemajuan daerah sekitar seperti Padang, Kab. Padang Pariaman Bukittinggi, dll.
24
2
Hasil Industri dan Kerajinan Kota Pariaman belum menjadi tuan di negeri sendiri, namun orang cukup dengan mencarinya di Bukittinggi.
3
Masuknya produk-produk UMKM dari luar Kota Pariaman.
4
Persaingan tidak sehat antara Koperasi dengan Lembaga Keuangan lainnya yang tidak resmi.
5
Adanya persaingan global.
6
Kebutuhan dana investasi semakin meningkat, sedangkan sumber daya terbatas.
Analisis SWOT Hasil Analisis SWOT dapat dilhat pada Matrik Analisis SWOT berikut.
25
ALI KEKUATAN 1. Adanya komitmen Pimpinan dalam meningkatkan perekonomian rakyat. 2. Letak geografis Kota Pariaman sebagai jalur pelintasan. 3. Dekat dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) 4. Topografi daerah yang mendukung untuk bahan baku industri dan produk olahan. 5. Adanya keterampilan khusus dan merupakan keahlian pengrajin yang sudah turun temurun. 6. Adanya Sentra-Sentra Industri di Kota Pariaman 7.
Ketersediaan tenaga kerja potensial yang produktif.
8. Adanya Dekopinda , Dekranasda, Asosiasi UMKM dan Kelompok Usaha Bersama sebagai Wadah Penyalur Aspirasi Masyarakat. 9. Adanya dana perkuatan modal untuk koperasi, Industri dan UMKM. 10. Tersedianya informasi ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. 11. Adanya pasar dan Gallery/Gedung Promosi sebagaai tempat untuk memasarkan produkproduk Unggulan Kota Pariaman.
KELEMAHAN 1. Pola pikir masyarakat dalam pengembangan ekonomi yang berorientasi pasar masih kurang mendukung proses industrialisasi terutama pada masyarakat pedesaan. 2. Akses masyarakat/UMKM ke sumber permodalan, teknologi, bahan baku, dan pasar masih rendah 3. Skala usaha UMKM masih belum kompetitif 4. Belum tersedianya sarana dan prasarana perdagangan yang representatif 5. Masih lemahnya sistem manajemen pada UMKM dan koperasi. 6. Masih rendahnya SDM Pengrajin dan Pengurus Koperasi. 7. Kondisi masyarakat yang masih dilatarbelakangi oleh budaya agraris belum sepenuhnya mendukung pemsyarakatan teknologi industri yang lebih maju. 8. Keterbatasan pengetahuan pelaku usaha dan masyarakat tentang Undang-Undang Perlindungan Konsumen. 9. Belum terjalinnya kemitraan yang baik antar UMKM maupun dengan perusahaan besar. 10.Terbatasnya aparatur pemerintahan/Pembina yang terampil di bidangnya.
26
11. Belum tersedianya tenaga fungsional/penyuluh.
ALE PELUANG 1. Kunjungan wisatawan ke objek pariwisata Pantai Pariaman semakin meningkat terutama dengan adanya kereta api wisata, Penangkaran Penyu, dan Wisata Pulau. 2. Pesta Budaya Tabuik sebagai agenda tahunan Kota Pariaman. 3. Kecenderungan masyarakat untuk berwisata kuliner. 4. Adanya perhatian perantau yang tinggi terhadap kemajuan kota Pariaman. 5. Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang legal dan higienis. 6. Tersedianya pihak ketiga (perbankan) yang 7. bersedia menjalin kemitraan dengan UMKM dan koperasi. 8. Otonomi daerah memberi peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai dengan kemampuan yang ada ANCAMAN 1. Kemajuan daerah sekitar seperti Padang, Kab. Padang Pariaman Bukittinggi, dll.
Kekuatan+Peluang 1.
Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk berusaha 2. Mengembangkan Industri Kreatif untuk memperkuat Perekonomian Daerah 3. Pemanfaatan sarana pelayanan 4. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk (penerapan SNI). Publik untuk meningkatkan perekonomian rakyat. 5. Pendaftaran Merk (HKI) produk makanan ringan dan kerajinan masyarakat kota Pariaman 6. Meningkatkan jumlah koperasi yang RAT tepat waktu 7. Merevitalisasi Koperasi-Koperasi yang kurang aktif
Kekuatan+Ancaman
Kelemahan+Peluang 1. Memfasilitasi pelaku usaha ke sumber permodalan, teknologi, bahan baku, dan pasar. 2. Mempersiapkan masyarakat untuk merespon perkembangan peluang usaha. 3. Memfasilitasi sarana dan prasarana perdagangan untuk PKL 4. Pembentukan Koperasi komoditi unggulan Perlunya peningkatan sarana dan prasarana untuk kelancaran tugas
Kelemahan+Ancaman
1. Menciptakan ikon-ikon spesifik Kota 1. Memperkuat komitmen pemerintah Pariaman yang tidak dimiliki oleh daerah bagi pengembangan UMKM
27
2. Hasil Industri dan kerajinan Kota Pariaman belum menjadi tuan di negeri sendiri, namun orang cukup mencarinya di Bukittinggi. 3. Masuknya produk-produk UMKM dari luar Kota Pariaman. 4. Persaingan tidak sehat antara Koperasi dengan Lembaga Keuangan lainnya yang tidak resmi. 5. Adanya Persaingan Global 6. Kebutuhan Dana Investasi semakin meningkat, sedangkan sumberdaya terbatas.
lain 2. Membangun sarana penunjang pariwisata. 3. Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. 4. Menekan biaya produksi. 5. Meningkatkan promosi produk 6. Pengembangan usaha koperasi 7. Memperkuat industri komoditi unggulan
2. Mengoptimalkan kerjasama dengan daerah lain 3. Meningkatkan kemitraan UMKM dengan usaha besar 4. Peningkatan Kelembagaan Koperasi melalui Pembinaan Kelembagaan. 5. Meningkatkan koordinasi 6. Peningkatan Kelembagaan
28
7
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan SKPD Dinas Kopperindag Kota Pariaman, sebagai Dinas teknis dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan mengalami permasalahan-permasalahan antara lain : 1. Belum terkelolanya sumber data dan informasi yang mendukung proses Pembinaan dan pelayanan sehingga sumber data masih Minim. 2. Masih kurangnya SDM yang memiliki skill dan kompetensi sesuai dengan tugas dan kewajiban utama-nya. 3. Rendahnya SDM pengurus dan Pengawas koperasi, dalam hal manajemen keuangan dan pemasaran dan menjadi pengurus koperasi bukan sebagai pekerjaan utama,
sehingga koperasi tidak
bisa
berkembang secara maksimal. 4. Rendahnya Partisipasi Anggota terhadap koperasi dan terbatasnya modal koperasi. 5. Belum optimalnya jaringan kerjasama antara pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya dalam rangka peningkatan daya saing Koperasi dan UMKM. 6. Dalam Pembinaan IKM, adakalanya pengrajin tidak mau merubah kebiasaan yang selama ini dilakukan sehingga sulit menerima inovasi. 7. Belum
tersedianya
sarana
dan
prasarana
perdagangan
yang
representatif. 8. Tingginya persaingan lembaga keungan yang ada (LKM yang tidak berbadan Hukum)
29
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018 adalah ”Pariaman sebagai Kota
Tujuan Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan, Budaya dan Agama” yang kemudian dituangkan dalam misi. Misi Kota Pariaman : 1. Membangun Sumberdaya manusia yang berkompetensi, berbudaya, beriman dan bertaqwa melalui penguasan iptek serta memiliki etos kerja yang tinggi. 2. Penguatan Struktur Perekonomian melalui peningkatan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah. 3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, bersih dan serta mampu mendorong dunia usaha dan masyarakat lebih mandiri. 4. Optimalisasi hasil pembangunan dan sarana dan prasarana daerah dalam menunjang peningkatan kesejateraan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Dari Misi Kota Pariaman tersebut diatas, yang berkaitan dengan Dinas Kopperindag Kota Pariaman adalah Penguatan Struktur Perkekonomian melalui peningkatan daya saing pariwisata dan
ekonomi kreatif berdasarkan potensi
daerah. Adapun Tujuan yang ingin dicapai : 1. Meningkatkan Perekonomian, dan daya saing daerah 2. Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Sasaran yang telah ditetapkan : 1. Terciptanya Iklim berusaha yang kondusif dan prasarana perdagangan dan industri yang representatif. 2. Meningkatkan Peran Koperasi dan UMKM serta Lembaga Keuangan Mikro. Adapun strategi yang dilakukan : 1. Menyediakan dan Memfasilitasi sarana dan prasarana perdagangan yang representatif 2. Pengembangan Kelembagaaan Koperasi.
30
3. Pengembangan Akses pelayanan dan sumber pendanaan Koperasi dan UMKM. Arah Kebijakan : 1. Pembangunan Pasar Induk dan Revitalisasi Pasar Tradisional 2. Penerapan Manajemen Modern Koperasi, 3. Pendampingan Usaha Produktif koperasi 3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kab/Kota Pada dasarnya, penetapan Rencana Stategis Dinas Kopperindag Kota
Pariaman merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dikaitkan dengan Renstra kementrian/lembaga, Dinas Kopperindag mengacu pada Kementrian Koperasi dan UKM, Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan.
Kementrian Koperasi dan UKM Visi 2010 – 2014 Kementrian Koperasi dan UKM : Menjadi Kementerian yang Kredibel Guna Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Tangguh dan Mandiri sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional. Untuk mencapai visi di atas berikut dijabarkan misi Kementerian Koperasi dan UKM: a. Mengimplementasikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik) b. Menumbuhkan dan rnengembangkan kewirausahaan Koperasi dan UMKM c. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM d. Mengembangkan pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan UMKM e Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan kesadaran berkoperasi. Tujuan Kementrian Koperasi dan UKM : 1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian Nasional melalui : a. Meningkatkan jumlah Koperasi yang sehat, kuat dan dipercaya. b. Meningkatkan peran dan kontribusi Koperasi dan UMKM dalam perekonomian Nasional.
31
2. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui: a. Mengembangkan
kebijakan
dan
program-program
pemberdayaan
Koperasi dan UMKM berdasarkan hasil kajian. b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan keterampilan 5DM Koperasi dan UMKM. 3.
Peningkatan Daya Saing Produk Koperasi dan UKM melalui Meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM
dalam mengembangkan produk-produk
kreatif, inovatif, berkualitas dan berdaya saing. 4.
Peningkatan Pemasaran Produk Koperasi dan UKM melalui Meningkatkan kelembagaan dan jaringan pemasaran serta pangsa pasar produk Koperasi dan UKM.
5.
Meningkatkan Akses Pembiayaan dan Penjaminan Koperasi dan UMKM melalui Penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi dan UMKM.
6.
Pengembangan Wirausaha Koperasi dan UMKM baru melalui a. Menumbuhkan wirausaha baru yang inovatif. b. Meningkatkan
kesadaran
berwirausaha
sebagai
budaya
dan
mengembangkan kewirausahaan dikalangan masyarakat. 7.
Perbaikan Iklim Usaha yang lebih Berpihak kepada Koperasi dan UMKM melalui: a. Meningkatkan kuatitas Layanan publik yang transparan, akuntabel dan kredibel. b. Menyediakan peraturan perundang-udangan yang Lebih berpihak pada Koperasi dan UKM
Kementrian Perindustrian : Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang
(2025) adalah
Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia Visi Kementrian Perindustrian sampai Tahun 2014 : Pemantapan
daya
saing
basis
industri
manufaktur
yang
berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan.
32
Sesuai dengan Visi tahun 2014 di atas, misi tersebut dijabarkan dalam misi lima tahun sampai dengan 2014 sebagai berikut: 1. Mendorong peningkatan nilai tambah industri; 2. Mendorong peningkatan penguasaan pasar domestik dan internasional; 3. Mendorong peningkatan industri jasa pendukung; 4. Memfasilitasi penguasaan teknologi industri; 5. Memfasilitasi penguatan struktur industri; 6. Mendorong penyebaran pembangunan industri ke luar pulau Jawa; 7. Mendorong peningkatan peran IKM terhadap PDB.
Kementrian Perdagangan :
Visi 2010 – 2014
: Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak
Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”, dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, misi Kementerian Perdagangan adalah: 1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas. 2. Menguatkan pasar dalam negeri. 3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional. Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Perdagangan, tujuan pembangunan perdagangan periode 2010- 2014 yang ingin dicapai yaitu: 1. Peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi perdagangan luar negeri untuk mengurangi ketergantungan pasar tujuan ekspor ke negara-negara tertentu dan meningkatkan kelancaran arus barang ekspor dan impor. 2. Perbaikan iklim usaha perdagangan luar negeri yangberorientasi pada
pelayanan publik yang optimal. 3. Peningkatan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor dan peningkatan citra produk ekspor Indonesia di pasar global. 4. Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dalam forum multilateral, regional, bilateral yang penuh tantangan dan kompleksitas.
33
Perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri dengan
5.
melakukan reformasi birokrasi dan harmonisasi kebij akan perdagangan dalam negeri di pusat dan di daerah. 6. Peningkatan kinerja sektor perdagangan dan ekonomi kreatif melalui fasilitasi promosi dan penciptaan kebijakan perdagangan yang sesuai. 7. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri sehingga masyarakat terhindar dari produk-produk yang menyebabkan kerugian, membahayakan kesehatan, keamanan dan keselamatan konsumen serta produsen dalam negeri terhindar dari praktek perdagangan tidak sehat. 8. Stabilisasi dan penurunan disparitas harga bahan pokok di Indonesia, sehingga daya beli masyarakat terhadap bahan pokok dapat terjaga. 9. Penciptaan jaringan distribusi yang efisien melalui penciptaan sarana dan kebijakan distribusi serta layanan logistik yang mendukung dan sinergis. Untuk Provinsi, Dinas Kopperindag Kota Pariaman mengacu kepada
pada
Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Sumbar dan Dinas Perindag Prov. Sumbar.
Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Sumbar : Visi : Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang tangguh, berdaya saing tinggi, berorientasi pasar dan berbasis sumber daya lokal Pada Tahun 2015“.
Misi : a.
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkoperasi
b.
Mengembangkan
iklim
usaha
yang
kondusif
dan
mendorong
peningkatan daya saing produk-produk UMKM. Untuk mencapai Visi dan Misi, dirumuskan tujuan : 1.
Peningkatan peranan koperasi dalam perekonomian daerah terutama dalam pengembangan sektor riil.
2.
Peningkatan peran UMKM dalam penciptaan lapangan kerja dan pendapatan pelaku usahanya.
34
3.
Peningkatan peranan koperasi dalam menghimpun dan menyediakan dana bagi UMK.
4.
Peningkatan kualitas koperasi.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar :
Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah : “Mewujudkan Industri yang tangguh dan perdagangan yang efisien sebagai penggerak perekonomian daerah pada Tahun 2015“. Misi : a. Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk serta usaha
industri yang berwawasan lingkungan. b. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya daerah untuk pengembangan industri unggulan. c. Meningkatkan peranan perdagangan dalam negeri dan perlindungan terhadap konsumen. d. Meningkatkan dan mengembangkan ekspor daerah Tujuan yang ingin dicapai Dinas Perindag Provinsi Sumatera Barat : 1. Peningkatan populasi usaha industri dan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah. 2. Memperkuat struktur industri. 3. Pengembangan kawasan industri, sentra industri dan usaha industri yang berwawasan lingkungan dan menguasai teknologi. 4. Menjaga ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan stabilisasi harga. 5. Peningkatan kesadaran pelaku usaha dan masyarakat terhadap perlindungan konsumen. 6. Peningkatan volume dan nilai ekspor non migas daerah. Strategi yang dilakukan: 1.
Strategi Sektor Industri a.
Meningkatkan kualitas produk, efisiensi dan produktivitas.
b.
Meningkatkan sentra industri kecil sebagai tujuan wisata.
c.
Memperkuat kelembagaan industri.
d.
Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal.
35
e. 2.
Peningkatan SDM Pelaku IKM dan Aparat Pembina
Strategi Sektor Perdagangan a.
Meningkatkan koordinasi untuk kelancaran distribusi barang.
b.
Peningkatan pembinaan dan pengawasan di sektor perdagangan.
c.
Peningkatan tertib ukur di segala bidang.
d.
Meningkatkan
akses
pasar
melalui
kegiatan-kegiatan
pengembangan di sektor perdagangan. e.
Meningkatkan promosi produk lokal.
f.
Meningkatkan penerapan SNI terhadap produk ekspor.
Kebijakan dari Dinas Perindag Prov. Sumbar : 1.
Kebijakan Sektor Industri a.
Mengembangkan industri unggulan provinsi dan kompetensi inti industri kabupaten/kota.
b.
Revitalisasi sentra industri.
c.
Mengarahkan semua bentuk fasilitasi pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri, meningkatkan dan memperluas pemanfaatan teknologi.
2.
Kebijakan Sektor Perdagangan a.
Peningkatan penataan sistem distribusi yang menjamin kelancaran arus barang dan jasa.
b.
Peningkatan efektivitas pengawasan perlindungan konsumen.
c.
Peningkatan daya saing produk domestik.
d.
Peningkatkan
daya
saing
ekspor
produk
non
migas
untuk
mendorong peningkatan diversifikasi produk dan pasar tujuan ekspor. e.
Peningkatan kesadaran penerapan SNI.
36
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. RTRW berfungsi sebagai: a.
Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota
b.
Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
RTRW yaitu sebagai pedoman bagi: a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya; b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota; c.
Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;
d.
Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
e.
penataan ruang kawasan strategis kota
Pemanfaatan Ruang di Kota Pariaman : 1. Kawasan Pemukiman 2. Kawasan Perdagangan dan Jasa 3. Kawasan Pariwisata 4. Kawasan Perkantoran 5. Kawasan Terbuka Non Hijau 6. Kawasan Industri 7. Kawasan Lindung Kawasan Perdagangan dan Jasa :
Arah Pemanfaatannya : -
Perdagangan dan Jasa baik berbentuk tunggal maupun deret
37
-
Perumahan deret maupun susun
dengan kepadatan sedang sampai
tinggi. -
Ruang Terbuka Hijau
Tujuan : -
Menyediakan ruang untuk menampung tenaga kerja dalam wadah berupa kantor pemerintahan, perkantoran, pertokoan, jasa, hotel, rekreasi dan pelayanan masyarakat.
-
Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana dan parasarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya dapat berfungsi sebagaiman mestinya.
Kawasan Pariwisata : Arah Pemanfaatan : -
Perumahan tipe tunggal dan deret
-
Perdagangan dan jasa tipe tunggal dan deret
-
Industri Tujuan : Industri dan home industri yang memproduksi cenderamata dalam rangka pendukung kegiatan pariwisata
-
Parkir
-
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Industri
Arah Pemafaatan : -
Industri Tujuan : Menyediakan Ruang bagi kegiatan-kegiatan produksi suatu barang yang mempunyai nilai lebih untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan yang berkaitan dengan lapangan kerja perekonomian lainnya. Memberikan
kemudahan
pertumbuhan
industri
baru
dengan
mengendalikan pemanfaatan ruang lainnya, menjaga keserasian lingkungan sehingga mobilitas antar ruang tetap terjamin serta terkendalinya kualitas lingkungan. Menyediakan
ruang
untuk
pengembangan
kegiatan
yang
berhubungan dengan proses produksi.
38
-
Showroom Hasil Industri Menyediakan ruang khusus secara aglomerasi (berkelompok) sebagai area untuk penjualan sulaman dan bordir sekaligus ruang pamer produksi.
-
Fasilitas Sosial Fasilitas fasilitas sosial yang menjadi fasilitas pendukung kegiatan perumahan dan kegiatan industri.
3.5
RTH Penentuan Isu –Isu Strategis Dinas Dari
analisa
kekuatan,
kelemahan,
peluang
dan
ancaman
dapat
dimunculkan beberapa strategi kekuatan+peluang, strategi kelemahan+peluang, strategi kekuatan+ancaman dan strategi kelemahan+ancaman, yaitu : a. Kekuatan+Peluang 1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk berusaha 2. Mengembangkan Industri Kreatif untuk memperkuat Perekonomian Daerah 3. Pemanfaatan sarana pelayanan publik untuk meningkatkan perekonomian rakyat 4. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk (penerapan SNI). 5. Pendaftaran Merk (HKI) produk makanan ringan dan kerajinan masyarakat kota Pariaman. 6. Meningkatkan jumlah koperasi yang RAT tepat waktu 7. Merevitalisasi Koperasi-Koperasi yang kurang aktif. b. Kelemahan+Peluang 1. Memfasilitasi pelaku usaha ke sumber permodalan, teknologi, bahan baku, dan pasar. 2. Mempersiapkan masyarakat untuk merespon perkembangan peluang usaha. 3. Memfasilitasi sarana dan prasarana perdagangan untuk PKL 4. Pembentukan Koperasi komoditi unggulan 5. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana untuk kelancaran tugas
39
c. Kekuatan+Ancaman 1. Menciptakan ikon-ikon spesifik Kota Pariaman yang tidak dimiliki oleh daerah lain 2. Membangun sarana penunjang pariwisata. 3. Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. 4. Menekan biaya produksi 5. Meningkatkan promosi produk 6. Pengembangan usaha koperasi 7. Memperkuat industri komoditi unggulan d. Kelemahan+Ancaman 1. Memperkuat komitmen pemerintah bagi pengembangan UMKM 2. Mengoptimalkan kerjasama dengan daerah lain 3. Meningkatkan kemitraan UMKM dengan usaha besar 4. Peningkatan Kelembagaan Koperasi melalui Pembinaan Kelembagaan. 5. Meningkatkan koordinasi
Dari strategi yang dimunculkan dalam matriks analisis SWOT, dan ddari telaahan pada sub bab sebelumnya diseleksi beberapa isu strategis yang menjadi isu strategis yang menjadi prioritas, yaitu: 1. Pemanfaatan Pantai dan Pasar untuk meningkatkan perekonomian rakyat. 2. Penguatan Perkonomian Daerah melalui Pengembangan Industri Kreatif. 3. Peningkatan Kelembagaan Koperasi melalui Pembinaan Kelembagaan. 4. Pemberdayaan aparatur dan pelaku usaha serta penumbuhan Wirausaha baru.
40
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Berdasarkan hasil capaian kinerja Dinas Kopperindag selama lima tahun terakhir dan juga mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pariaman (RPJMD) Kota Pariaman Tahun 2013 - 2018, maka disusunlah visi, misi, tujuan dan sasaran dari Kopperindag Kota Pariaman yaitu : 4.1
VISI Visi Dinas Kopperindag Kota Pariaman untuk tahun 2013-2018 adalah: Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang Tangguh dan Mandiri
Ekonomi Kerakyatan maksudnya adalah suatu sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi yang ada pada diri masyarakat tersebut. Ekonomi kerakyatan adalah kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan, secara swadaya masyarakat mengelola segala sumber daya yang ada untuk dapat dimanfaatkan dan dikuasainya menjadi suatu materi yang berharga.
Tangguh dan Mandiri maksudnya adalah Suatu Kondisi dimana Koperasi dan UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan tidak lagi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada Pemerintah serta dapat Eksis dalam Percaturan dunia bisnis dengan menggunakan Prinsip-Prinsip Efisiensi, Produktif dan berdaya saing tinggi.
4.2
MISI Adapun misi Dinas Kopperindag Kota Pariaman tahun 2013 - 2018
adalah:
1. Mewujudkan Gerakan Koperasi dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat yang Mandiri
2. Mengembangkan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan Pasar yang Bersih, Aman dan Nyaman.
41
4.3
TUJUAN Tujuan Dinas Kopperindag Kota Pariaman tahun 2013-2018 adalah :
1. Meningkatnya Peran Koperasi dan UMKM 2. Menciptakan Iklim Usaha Yang Mendukung Perkembangan Usaha 3. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian dalam Dunia Usaha. 4. Mendorong Pengembangan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan pelaku usaha.
4.4
SASARAN Sasaran yang ingin dicapai Dinas Kopperindag Kota Pariaman pada
tahun 2013-2018 adalah:
1. Tumbuhnya Koperasi Baru dan Meningkatnya Volume Usaha Koperasi. - Meningkatnya volume usaha koperasi sebesar 45 % - Meningkatnya nilai SHU sebesar 25% - Meningkatnya modal Koperasi sebesar 25 % - Meningkatnya koperasi yang melaksanakan RAT menjadi sebanyak 90% dari Koperasi yang aktif
2. Tumbuhnya Wira Usaha baru dan berkembangnya Wirausaha lama. - Meningkatnya Jumlah UMKM sebesar 5 %
3. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Pelaku UMKM 4. Berkembangnya Sektor Industri dan Investasi : -
5. 6. 7. 8. 9.
Meningkatnya jumlah unit usaha di sektor industri sebesar 7 % Meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja yang diserap disektor Industri sebesar 7,2 % Meningkatnya nilai produksi IKM sebesar 30 % Meningkatnya nilai investasi IKM sebesar 35 %
Tersedianya Sarana dan Prasarana Penunjang Industri Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdagangan Yang Representatif Terkelolanya Pasar dengan Baik Meningkatnya perlindungan terhadap konsumen di Kota Pariaman Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Aparatur
42
4.5 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. Memfasilitasi Penumbuhan Koperasi Baru Kebijakan : a. Pemberdayaan kelompok-kelompok usaha di masyarakat sebagai cikal bakal koperasi b. Meningkatkan Sistim asosiasi menjadi Koperasi 2. Pengembangan Kelembagaan Koperasi Kebijakan : a. Penerapan Manajemen Modern Koperasi b. Peningkaatan SDM Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi melalui Pelatihan dan Penyuluhan. 3. Pengembangan Akses Pelayanan dan Sumber Pendanaan Koperasi dan UMKM Kebijakan : a. Fasilitasi Permodalan Koperasi b. Pendampingan Usaha Poduktif Koperasi c. Pemantauan Pengelolaan Dana Pemerintah yang ada pada Koperasi d. Memfasilitasi Permodalan UMKM e. Meningkatkan hubungan Kemitraan UMKM dengan BUMN/BUMD/Swasta
4. Pemberdayaan Pelaku UMKM Kebijakan : a. Memfasilitasi Pelatihan, Bimbingan Teknis, Magang, Study Banding dan Temu Usaha. 5. Memfasilitasi pengembangan Industri Kreatif Kebijakan : a. Menyusun Dokumen Perencanaan Pengembangan Industri. b. Memfasilitasi akses modal, bahan baku, teknologi dan pemasaran c. Membangun sarana dan prasarana untuk Pengembangan Industri. d. Memfasilitasi akses modal, bahan baku, teknologi dan pemasaran
43
e. Optimalisasi
dukungan
dan
partisipasi
masyarakat
terhadap
pengembangan Industri Kreatif f.
Memfasilitasi Pengrajin untuk mengikuti Diklat yang diadakan oleh Propinsi maupun dari pusat.
g. Memfasilitasi Pelatihan, Bimbingan Teknis, Magang, Study Banding dan Temu Usaha 6. Memfasilitasi Pengembangan Usaha Kebijakan : a. Menyediakan Sarana dan Prasarana Usaha pusat perdagangan dan jasa b. Memfasilitasi Permodalan Usaha c. Memfasilitasi Informasi Usaha 7. Optimalisasi Fungsi Pasar Kebijakan : a. Mengoptimalkan Fungsi Pasar – Pasar yang ada di Kota Pariaman b. Rehabilitasi Pasar c. Membangun sarana dan prasarana pusat-pusat perdagangan dan jasa d. Memfasilitasi perluasan jaringan pemasaran e. Optimalisasi
dukungan
dan
partisipasi
masyarakat
terhadap
pengembangan pusat-pusat perdagangan dan jasa. 8. Pemberdayaan Aparatur Kebijakan : a. Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan Pada Masyarakat Secara rinci, keterkaitan antara Visi, Misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan Dinas Kopperindag Kota Pariaman dapat dilihat pada tabel berikut.
44
45
46
32
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Untuk menjabarkan prioritas, sasaran dan arah kebijakan pembangunan untk menjawab
permasalahan
dan
tantangan
ke
depan,
maka
dituangkanlah
operasionalisasi dari upaya–upaya yang telah dirumuskan di atas dalam bentuk rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2018. Rencana program dan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : 1.
Penyediaan jasa surat menyurat
2.
Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3.
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
4.
Penyediaaan Jasa Kebersihan Kantor
5.
Penyediaan Alat Tulis kantor
6.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
7.
Penyediaan komponen Instalasi listrik/Penerangan Gedung Kantor
8.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
9.
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perudang Undangan
10. Penyediaan Makanan dan Minuman 11. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi keluar Daerah 2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : 1.
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
2.
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
3.
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
4.
Pengadaan Mebeleur
5.
Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional
6.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung kantor
7.
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan : 1.
4.
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan : 1.
5.
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Program Peningkatan Kinerja dan Keuangan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian
Kegiatan : 1. 6.
Penyusunan laporan Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Industri Kegiatan : 1.
Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri, Dengan sub-kegiatan antara lain Pengadaan bantuan bahan baku dan peralatan bagi IKM serta penerapan teknologi bagi industri
. 7.
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Kegiatan : 1.
Pembinaan IKM dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri
2.
Pelatihan Pengembangan Industri Kecil Pelatihan-Pelatihan untuk Pengembangan Industri Kecil Kota Pariaman seperti : AMT, CEFE, GMP, Sosialisasi Pemakaian Bahan Tambahan Makanan, dll.
3. Mengadakan Lomba Desain 8.
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kegiatan : 1.
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri Kegiatan antara lain Pelatihan Peningkatan kualitas Produk Makanan Ringan, Pelatihan Industri yang berbahan baku kelapa (Kelapa terpadu) dan Pisang,
48
Pelatihan Pembuatan Kerajinan Anyaman Pandan, Pelatihan Pembuatan Cenderamata, Pelatihan Diversifikasi Produk dll. 9.
Program Penataan Struktur Industri Kegiatan : 1.
Penyediaan Sarana dan Prasarana Klaster Industri Kegiatan berupa Pembuatan Plang Kawasan Industri dan Pembuatan Profil Komoditi Industri Kecil Kota Pariaman dan membuat Rencana Induk Pengembangan Industri (RIP) Kota Pariaman.
10. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitf UKM Kegiatan : 1. Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 2. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD 3. Fasilitasi Peningkatan Kemitraan dengan BUMN/BUMD dan swasta 4. Sosialisasi HAKI bagi UKM 5. Pelatihan manajemen Pemasaran/Manajemen Keuangan bagi UKM 11. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKM Kegiatan : 1. Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
melalui
Trading House dan Gedung Promosi. 2. Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah bagi UKM 3. Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga kegiatan antara lain Pemberdayaan Dekopinda, Dewan Syariah dan KPRI Kota Pariaman. 4. Pengembangan Sarana Pemasaran Produk UMKM 5. Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM 12. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Kegiatan : 1.
Pembinaan Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi Dengan kegiatan antara lain Penilaian Kesehatan Koperasi, Klasifikasi Koperasi, Koperasi Berprestasi, Rakor dengan Koperasi yang belum RAT,
49
Pengawasan Koperasi yang mendapat fasilitas pemerintah dan Pemberian Penghargaan bagi Pembina Koperasi. 2.
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian Yaitu Sosialisasi Koperasi kepada siswa, dan kepada lembaga masyarakat.
3.
Peningkatan
dan
pengembangan
jaringan
kerjasama
usaha
koperasi Dengan kegiatan antara lain Temu Usaha antara Koperasi dengan BUMN/BUMD 4.
Penyebaran Model-Model Pola Pengembangan Koperasi Yaitu Sosialisasi tentang Pengembangan Koperasi, Sosialisasi UndangUndang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
5.
Pembangunan
Sitem
Informasi
Perencanaan
Pengembangan
Perkoperasian Dengan kegiatan antara lain Pembuatan buku profil koperasi., penerapan regulasi perkoperasian 6.
Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana/Manajemen Modern pada Jenis-Jenis Usaha Koperasi Dengan kegiatan antara lain Pemasangan program IT Koperasi, pengadaan bantuan komputer bagi koperasi.
7.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Monitoring, Evaluasi pelaksanaan RAT Koperasi.
8.
Kelembagaan Koperasi Berbasis Komoditi kegiatan Pengembangan Koperasi Komoditi Unggulan Kelapa dan pisang
13. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif Kegiatan : 1. Sosialisasi Kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah 2. Perencanaan Koordinasi dan Pengembangan UKM 3. Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 4. Fasilitasi Pengembangan Koperasi 14. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan : 1. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk Dengan kegiatan antara lain Pameran Produk baik Dalam dan Luar Daerah.
50
2. Pembangunan Pasar 3. Pusat Informasi/Klinik Bisnis Kegiatan berupa Talkshow di Radio dan Konsultasi Bisnis 15. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kegiatan : 1. Penyuluhan Peningkatan Disiplin PKL dan Asongan Kegiatan berupa Pembinaan Penyuluhan dan Pengawasan Pedagang Kaki Lima 16. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Kegiatan : 1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang & Jasa Dengan kegiatan antara lain Pengawasan barang beredar, pemantauan harga, koordinasi terhadap barang bersubsidi. 2. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pengaduan Konsumen Kegiatan berupa pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan sosialisasi tentang BPSK kepada Masyarakat Secara lengkap, Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kopperindag Kota Pariaman, Indikator Kinerja, dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada tabel berikut : UPT PENGELOLA PASAR 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3. Penyediaan Alat Tulis Kantor 4. Penyediaan barang cetakan & Penggandaan 5. Penyediaan Komponen Instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 6. Penyediaan peralatan & bahan kebersihan 7. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air & Listrik 8. Penyediaan Makanan & Minuman 9. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi dalam & Luar Daerah.
51
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2. Pemeliharaan rutin/berkala Dgedung Kantor 3. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan Gedung Kantor 4. Pemeliharaan rutin/berkala sarana & Prasarana Pasar. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 1. Operasional Pasar Pariaman 2. Kerjasama Pengelolan Pasar 3. Operasional Penertiban Secara Rinci, Kegiatan Dinas Kopperindag dapat dilihat pada tabel berikut :
52
46
47
48
49
50
51
52
53
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pengertian Indikator Kinerja : Ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja. Yang dimaksud dengan Indiakator
Kinerja Utama (IKU) adalah Merupakan
Ukuran Keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. indikator yang dianggap penting dan dapat menggambarkan kondisi perkembangan Koperasi dan UMKM Kota Pariaman. Indikator-indikator yang digunakan adalah :
Jumlah unit usaha di sektor industri
Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri
Nilai produksi IKM
Nilai investasi IKM
Volume usaha koperasi
Modal Koperasi
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Jumlah Koperasi
Jumlah Koperasi Aktif
Penumbuhan sarana dan prasarana perdagangan
Jumlah UMKM
Jumlah Alat Ukur yang ditera ulang
62
Analisis Proyeksi Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai kondisi sampai tahun 2013 yang akan menjadi dasar dalam menganalisa dan melakukan proyeksi terhadap target-target capaian dalam Rencana Strategis Dinas Kopperindag Tahun 2013 – 2018. Agar target tersebut dapat dievaluasi dengan mudah, dilakukan proyeksi berdasarkan teori pertumbuhan rata-rata dengan menggunakan regresi linier dengan sumber data aktual tahun 2009 s/d 2013. Indikator-indikator yang
digunakan untuk melakukan proyeksi ini
menggunakan indikator-indikator yang telah umum digunakan untuk menyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta beberapa
63
Tabel.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data Perkembangan beberapa Indikator Tahun 2009 - 2013
Indikator Jumlah Industri (Unit) Jumlah Tenaga Kerja (org) Nilai Bahan Baku (Rp.000) Nilai Produksi (Rp.000) Nilai Investasi (Rp.000) Modal Koperasi (Rp.000) Volume Usaha Koperasi (Rp.000) SHU Koperasi (Rp.000) Jumlah Koperasi Jumlah Koperasi Yang Aktif
2009 1,487 7,794 87,390,800 178,308,921
2010 1,562 7,843 87,485,250 201,760,255
Tahun 2011 1,570 7,878 87,516,664 244,332,192
2012 1,600 8,270 95,125,750 250,425,100
2013 1,615 8,349 97,473,222 255,226,832
52,056,954 19,888,194 1,519,469 79 53
56,327,077 28,934,941 1,915,230 81 52
67,017,396 21,835,978 1,994,698 82 53
60,571,101 23,947,303 1,839,079 85 57
72,704,401 45,429,918 2,271,594 84 57
11,117,110
17,642,782
19,139,514
20,097,500
21,048,000
Peningkatan (%) 8.6 7.1 11.5 43.1 89.3 39.7 128.4 49.5 6.3 7.5
Tabel 10. Data Perkembangan beberapa Indikator Tahun 2013 - 2018 (Menggunakan Regresi Linier) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Indikator Jumlah Industri (Unit) Jumlah Tenaga Kerja (org) Nilai Bahan Baku (Rp.000) Nilai Produksi (Rp.000) Nilai Investasi (Rp.000) Modal Koperasi (Rp.000) Volume Usaha Koperasi (Rp.000) SHU Koperasi (Rp.000) Jumlah Koperasi Jumlah Koperasi Yang Aktif
2014 1,655 8,488 99,339,940 286,760,860
2015 1,684 8,642 102,120,475 307,010,927
Tahun 2016 1,714 8,795 104,901,009 327,260,994
2017 1,743 8,949 107,681,544 347,511,060
2018 1,773 9,103 110,462,078 367,761,127
24,503,931
26,735,580
28,967,230
31,198,880
33,430,530
75,397,061 45,836,010 2,336,444 86 58
79,950,953 46,445,591 2,479,254 88 59
84,504,845 51,055,172 2,622,064 89 61
89,058,737 55,664,753 2,764,873 90 62
93,612,628 60,274,334 2,907,683 92 64
Peningkatan (%) 7.1 7.2 11.2 28.2 36.4 24.2 31.5 24.4 7.0 10.3
64
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sampai tahun 2018 untuk indikator jumlah unit usaha industri diproyeksikan tumbuh sebesar 7,1 %. Untuk indikator jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri diproyeksikan tumbuh sebesar 7,2 %. Untuk indikator nilai produksi IKM diproyeksikan tumbuh sebesar 28,2 % Untuk indikator nilai investasi IKM diproyeksikan tumbuh sebesar 36%. Di sektor koperasi, untuk indikator modal koperasi tahun 2014 – 2018 pertumbuhannya adalah sebesar 35 %. Pada indikator volume usaha koperasi diproyeksikan tumbuh sebesar 45 % meskipun secara perhitungan matematis didapatkan nilai sebesar 44 %. Sedangkan indikator Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi diproyeksikan tumbuh sebesar 25 %. Untuk tahun 2014 – 2018 ditargetkan jumlah koperasi yang melaksanakan RAT adalah sebanyak 90% dari koperasi yang aktif. Penetapan Indikator Utama (IKU) Dinas Kopperindag Kota Pariaman dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 12. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kopperindag Kota Pariaman
SASARAN SKPD Berkembangnya Sektor Industri dan Investasi
INDIKATOR KINERJA UTAMA Pertumbuhan Industri Jumlah Tenaga Kerja yang diserap disektor Industri
Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdagangan Yang Representatif
SATUAN
% orang
Nilai Investasi IKM
Rp.
Nilai Produksi IKM
Rp.
Nilai Bahan Baku IKM
Rp.
Jumlah Pasar
buah
Jumlah Mini Market
buah
65
Meningkatnya Perlindungan Terhadap Konsumen di Kota Pariaman
Jumlah Alat Ukur Yang ditera ulang
buah
Jumlah Komoditi Strategis yang diawasi
jenis
Tumbuhnya Koperasi Baru dan Meningkatnya Volume Usaha Koperasi
Jumlah Koperasi
unit
Jumlah Anggota Koperasi Jumlah Koperasi Aktif
unit
Jumlah Koperasi Tidak Aktif
unit
Jumlah Koperasi Aktif yang telah melaksanakan RAT
unit
Aset Koperasi
Rp.
Modal Koperasi
Rp.
Volume Usaha Koperasi
Rp.
SHU Koperasi
Rp.
Penilaian KSP - Sehat
Kop
- Tidak Sehat Tumbuhnya Wirausaha Baru dan Berkembangnya Wirausaha Lama
orang
Kop
Jumlah Usaha Mikro
unit
Jumlah Usaha Kecil
unit
Jumlah Usaha Menengah
unit
Total UMKM
unit
66
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN TAHUN 2013 - 2018
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
1
2
SATUAN
KONDISI AWAL KINERJA TAHUN 2013
3
4
TAHUN 2014
2015
2016
2017
2018
5
6
7
8
9
1
Jumlah Koperasi
unit
84
89
94
99
104
109
2
Jumlah Koperasi Aktif
unit
57
60
62
65
70
73
3
Jumlah Koperasi Yang RAT
unit
36
43
47
52
55
60
4
Peningkatan Volume Usaha Koperasi
%
9
18
27
36
45
5
Peningkatan Nilai SHU Koperasi
%
5
10
15
20
25
6
Peningkatan Modal koperasi
%
5
10
15
20
25
7
Peningkatan Jumlah UMKM
%
3.958
1
2
3
4
5
8
Fasilitasi Pembiayaan UMKM
UMKM
9
11
14
16
18
20
9
Pertumbuhan Industri
%
1,615
1,5
2,5
4
5,5
7
10
Jumlah Tenaga Kerja yang diserap disektor Industri meningkat
%
8,349
1,44
2,88
4,3
5,7
7,2
11
Nilai Investasi IKM meningkat
%
7
14
21
28
35
12
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
%
11,26
11.45
11.64
11.83
12.02
12.21
13
Adanya peluang untuk promosi
kali
13
15
18
20
22
25
14
Ketersediaan sembako di pasaran
%
75
75
80
85
87
90
15
Alat Ukur yang ditera ulang
buah
100
150
200
250
300
350
16
Jumlah pasar yang terkelola
buah
1
2
2
2
2
3
45,429,918,000
2,271,594,000 72,704,401,000
21,048,000,000
67
BAB VII PENUTUP Untuk kesinambungan pembangunan khususnya di bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, sesuai dengan Visi dan Misi Dinas
Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Pariaman dibutuhkan perhatian semua pihak
yang
terkait,
dengan
persepsi
serta
tindakan
yang
sama
agar
pembangunan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan masyarakat Kota Pariaman. Sebagai salah satu Dinas yang memegang peranan dalam melaksanakan tugas Pemerintah Daerah dalam bidang ekonomi, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Pariaman akan berupaya seoptimal mungkin mendukung terwujudnya Visi dan Misi Daerah Kota Pariaman. Dengan dirumuskannya Rencana Strategis Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan
Kota
Pariaman
merupakan
suatu
langkah
dalam
mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perkembangan di masa depan dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan. Dengan telah disusunnya Rencana Strategis ini diharapkan akan menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dimana tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif seperti yang dicitacitakan bersama.
oo0oo
68
Tabel 10. Keterkaitan Visi, Misi , Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan VISI : Terwujudnya Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh dan Mandiri MISI : 1. Mewujudkan Gerakan Koperasi dan Pelaku UMKM Kota Pariaman sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat yang Mandiri TUJUAN
Meningkatnya Peran Koperasi dan UMKM
SASARAN
Tumbuhnya Koperasi Baru dan Meningkatnya Volume Usaha Koperasi
STRATEGI
Memfasilitasi Penumbuhan Koperasi Baru
KEBIJAKAN
Pemberdayaan Kelompok Usaha di Masyarakat sebagai cikal bakal koperasi Meningkatkan Status Asosiasi menjadi Koperasi Mendorong tumbuhnya koperasi di Lokasi tempat wisata
Pengembangan Kelembagaan Koperasi
Penerapan Manajemen Modern Koperasi Peningkatan SDM Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi Melalui Pelatihan dan Penyuluhan
Pengembangan akses pelayanan dan sumber pendanaan koperasi
Fasilitasi Permodalan Koperasi Pendampingan Usaha Produktif Koperasi Pemantauan Pengelolaan Dana Pemerintah yang ada pada Koperasi
Tumbuhnya Wirausaha Baru dan Berkembangnya Wirausaha Lama
Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Aparatur dan Pelaku Usaha
Pembinaan dan Pengembangan UMKM
Pengembangan UKM yang berkeunggulan kompetitif
Memfasilitasi Permodalan UMKM
Meningkatkan Hubungan Kemitraan UMKM dengan BUMN/BUMD/Swasta
Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Pelaku UMKM
Pemberdayaan Pelaku UMKM
Memfasilitasi Pelatihan, Bimbingan Teknis, Magang, Study Lapangan dan Temu Usaha
Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Aparatur
Pemberdayaan Aparatur
Meningkatkan Kinerja Aparatur
VISI : Terwujudnya Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh dan Mandiri MISI : 2. Mengembangkan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan Yang Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan TUJUAN Mendorong Pengembangan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan
SASARAN Berkembangnya Sektor Industri dan Investasi
STRATEGI
KEBIJAKAN
Memfasilitasi Pengembangan Industri Kreatif
Menyusun Dokumen Perencanaan Pengembangan Industri
Mengembangkan Komoditi Industri Unggulan
Memfasilitasi Akses Modal, Bahan Baku, Teknologi dan Pemasaran Optimalisasi dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap pengembangan industri kreatif Memfasilitasi Pengrajin untuk mengikuti Diklat yang didakan oleh Kota, Propinsi maupun dari pusat.
Tersedianya Sarana dan Prasarana Penunjang Industri
Memfasilitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Industri
Membangun Sarana dan Prasarana untuk pengembangan industri Memfasilitasi Pengadaan Peralatan Industri.
MISI : 3. Mewujudkan Pasar yang Bersih, Aman dan Nyaman Menciptakan Iklim Usaha yang Mendukung Perkembangan Usaha
Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdagangan Yang Representatif
Memfasilitasi Pengembangan Usaha
Penyediaan Sarana Prasarana Usaha Pusat pusat perdagangan dan jasa Memfasilitasi Permodal Usaha Memfasilitasi Informasi Usaha Memfasilitasi Perluasan Jaringan Pemasaran
Meningkatkan Pengawasan dan Meningkatnya Perlindungan Terhadap Pengendalian dalam Dunia Konsumen di Kota Pariaman Usaha
Terkelolanya Pasar dengan baik
Memfasilitasi Pembentukan Organisasi perlindungan konsumen
Pembentukan dan Pengoperasian Organisasi Perlindungan Konsumen
Mengoptimalkan Fungsi Pengawasan
Meningkatkan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Optimalisasi Fungsi Pasar
Mengoptimalkan Fungsi Pasar yang ada di Kota Pariaman Rehabilitasi dan Revitalisasi Pasar Operasional Penertiban Pasar
Terkelolanya Pasar dengan baik
Optimalisasi Fungsi Pasar
Mengoptimalkan dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap pengembangan pusatpusat perdagangan dan jasa
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KOTA PARIAMAN SKPD : DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Out Come)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013
1
2
3
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Tahun 2018
Target
RP. 000
Target
RP. 000
Target
RP. 000
Target
RP. 000
Target
RP. 000
Target
RP. 000
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
URUSAN WAJIB KOPERASI DAN UKM Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif Temu Usaha dan Perkuatan Permodalan Bagi Koperasi
Jumlah Peserta Temu Usaha dan Permodalan Koperasi
30
Kop
Sosialisasi UU tentang UMKM
Terlaksananya Sosialisasi UU tentang UMKM
-
60
UMKM
Bimtek pengembangan jaringan Teknologi Informasi UMKM
Meningkatnya pemahaman pelaku UMKM akan teknologi informasi
-
40
Pelatihan Manajemen Pemasaran / Manajemen Keuangan
Terdapatnya pelaku UMKM yang memahami Manajemen pemasaran/keuangan
60 UMKM
40
19,600
30
Kop
30,000
60,000
- UMKM
UMKM
60,000
UMKM
40,000
30
Kop
40,000
-
60 UMKM
40 UMKM
75,000
40 UMKM
50,000
30
Kop
45,000
30
Kop
50,000
150
Kop
184,600
75,000
60 UMKM
75,000
60
UMKM
75,000
240 UMKM
285,000
40 UMKM
75,000
40 UMKM
80,000
40 UMKM
80,000
200 UMKM
370,000
40 UMKM
50,000
40 UMKM
60,000
40 UMKM
75,000
200 UMKM
275,000
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk UKM dan Koperasi
Jumlah Koperasi penerima bantuan yang dipantau
26
Kop
Verifikasi Koperasi Calon Penerima Bantuan Perkuatan Modal
Terlaksananya Bantuan Perkuatan Modal Bagi Koperasi
-
-
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Terlaksananya Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
1 Unit
3
Sosialisasi pemanfaatan fasilitas Pemerintah untuk UMKM
Terlaksananya Sosialisasi pemanfaatan fasilitas Pemerintah untuk UMKM
-
-
Unit
49,930
28
Kop
50,000
30
Kop
50,000
32
Kop
50,000
34
Kop
50,000
34
Kop
249,930
-
5
Kop
15,000
5
Kop
15,000
5
Kop
15,000
5
Kop
15,000
35
Kop
60,000
250,000
-
-
3 Unit
250,000
3 Unit
250,000
3 Unit
250,000
3
40 UMKM
40,000
40 UMKM
45,000
40 UMKM
44,000
40
Unit
UMKM
250,000
3 Unit
48,000
160 UMKM
1,250,000
177,000
Ket
16
1
2
Penyusunan Data Base UMKM Terlaksananya Penyusunan Data Base UMKM
4
3 71 Desa/Kel
Pengadaan Sarana Pemasaran Terlaksananya produk UMKM Pengadaan sarana pemasaran produk UMKM
71
6
5
Desa/Kel
-
-
100,000
71
-
8
7
Desa/Kel
1 Unit
125,000
2,000,000
71
10
9
Desa/Kel
-
-
12
11
125,000
71
-
-
-
Desa/Kel
130,000
71
-
14
13
Desa/Kel
-
150,000
-
15
71 Desa/Kel
1 Unit
630,000
2,000,000
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pelatihan Akuntansi Koperasi Jumlah Peserta bagi Pengurus, Pengawas dan Pelatihan Akuntansi Pengelola Koperasi
-
35
Kop
40,000
35
Kop
40,000
35
Kop
40,000
35
Kop
40,000
35
Kop
40,000
35
Kop
200,000
Pelatihan Manajemen Usaha Koperasi dan Kewirausahaan bagi Pengurus, Pengawas dan Pengelola
Jumlah Peserta Pelatihan Manajemen Usaha Koperasi dan Pengurus
-
30
org
35,000
30
org
35,000
30
org
35,000
30
org
35,000
30
org
35,000
150
org
175,000
Pelaksanaan Hari Koperasi
Terlaksananya Promosi Produk dan Usaha Koperasi
-
-
-
3
Keg.
60,000
3
Keg.
60,000
3
Keg.
60,000
3
Keg.
60,000
12
Keg.
240,000
Fasilitasi Kemitraan BUMN/BUMD dengan UMKM
Terfasilitasinya kemitraan BUMN/BUMD dengan UMKM
45 UMKM
40
UMKM
40,000
40 UMKM
44,000
40 UMKM
50,000
40 UMKM
60,000
40 UMKM
65,000
200 UMKM
259,000
Temu Usaha UMKM
Terlaksananya temu usaha UMKM
120 UMKM
270
UMKM
58,020
270 UMKM
66,000
270 UMKM
72,000
270 UMKM
78,000
270 UMKM
84,000
1,350 UMKM
358,020
Fasilitasi HAKI bagi UMKM
Terlaksananya fasilitasi HAKI bagi UMKM
-
40
UMKM
38,000
40
UMKM
41,000
40
UMKM
45,000
40
UMKM
60,000
40
UMKM
65,000
200 UMKM
249,000
Pelatihan Kewirausahaan
Meningkatnya semangat kewirausahaan bagi UMKM
-
40
UMKM
38,000
40
UMKM
41,000
40
UMKM
44,000
40
UMKM
47,000
40
UMKM
50,000
200 UMKM
220,000
Manajemen pengelolaan usaha UMKM
Terlaksananya Manajemen Pengelolaan Usaha UMKM
-
-
-
-
40
UMKM
38,000
40
UMKM
41,000
40
UMKM
44,000
40
UMKM
47,000
160 UMKM
170,000
Penyelenggaraan lomba produk lokal bagi UMKM
Terlaksananya Penyelenggaraan lomba produk kerajinan lokal bagi UMKM
-
-
-
-
30 UMKM
100,000
130,000
170 UMKM
460,000
40
UMKM
110,000
50
UMKM
120,000
50
UMKM
16
1 Fasilitasi pembiayaan bagi UMKM
4
2
3
Terlaksananya Fasilitasi pembiayaan bagi UMKM
-
120
25 Koperasi
25
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Pembinaan, Pengawasan dan Terlaksananya Penghargaan Koperasi Pembinaan, Berprestasi Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi
6
5
UMKM
8
7
10
9
12
11
60,000
120 UMKM
65,000
120 UMKM
70,000
120 UMKM
75,000
120
Kop
42,500
25
Kop
47,500
25
Kop
47,500
25
Kop
47,500
25
orang
50,000
orang
50,000
350,000
Kop
50,000
25
Kop
235,000
orang
55,000
235
org
225,110
60 orang
35
org
30,110
50
org
40,000
Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi
Jumlah peserta Temu Usaha Koperasi
-
35
org
19,600
35
org
25,000
35
org
25,000
35
org
30,000
35
org
30,000
175
org
129,600
Pembinaan Kelembagaan Koperasi dan Identifikasi Koperasi Tidak Aktif
Jumlah Koperasi yang dibina dan diidentifikasi
10
Kop
35,000
20
Kop
45,000
10
Kop
45,000
10
Kop
45,000
10
Kop
50,000
60
Kop
220,000
Revitalisasi Usaha Koperasi
Jumlah Koperasi yang di Revitalisasi
25
Kop
35,000
30
Kop
40,000
30
Kop
45,000
30
Kop
50,000
30
Kop
170,000
Pemutakhiran Data Koperasi
Jumlah Koperasi yang didata
-
89
Kop
50,000
94
Kop
55,000
99
Kop
60,000
104
Kop
65,000
386
Kop
230,000
Study Banding bagi Pengurus Koperasi
Jumlah peserta study banding
-
25
org
150,000
-
25
org
200,000
50
org
350,000
Bimbingan Teknis Terhadap Pelaksanaan Percepatan RAT Koperasi
Jumlah Koperasi yang dibimbing untuk percepatan RAT Koperasi
Pembuatan Profil Koperasi
Terlaksananya Pembuatan Profil Koperasi
URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan
Terlindunginya Konsumen dan Pedagang
50
600 UMKM
Terlaksananya Sosialisasi UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
Bimuluh dan Proses serta Tata Terlaksananya Bimuluh Cara Pembentukan Koperasi Koperasi terhadap Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Keuangan Lainnya
50
15
80,000
Sosialisasi UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
-
50
14
13 UMKM
16
Kop
35,000
16
Kop
35,000
16
Kop
35,000
16
Kop
35,000
16
Kop
35,000
80
Kop
175,000
20
LKM
30,000
20
LKM
35,000
20
LKM
40,000
20
LKM
50,000
20
LKM
60,000
100
LKM
215,000
-
50
Kop
45,000
-
50
kop
50,000
50
Kop
60,000
50
Kop
155,000
16
2
3
Peningkatan peyuluhan dan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
1
Terlaksananya penyuluhan dan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
7 Komoditi
Pendataan dan updating Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya
Terdatanya Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya
Penyuluhan, Pelaksanaan Tera Terlaksananya dan pengawasan tertib ukur Operasional Tera Ulang, UTTP pengawasan dan sidak tertib ukur UTTP Pembuatan Pos Ukur Ulang UTTP
100 unit
4 7
150
6
5 Komoditi
unit
80,060
49,000
7
40,000
4
Kec
180,000
200
unit
110,000
250
unit
120,000
300
unit
130,000
400
unit
160,000
1,300
unit
569,000
1
unit
100,000
1
unit
25,000
1
unit
25,000
1
unit
25,000
1
unit
175,000
komoditi
373,340
77
SD
3
145,000
32
komoditi
75,000
32
komoditi
85,000
32
pasar
70,000
5
pasar
80,000
5
pasar
85,000
5
pasar
295,000
1
BPSK
200,000
1
BPSK
200,000
1
BPSK
200,000
1
BPSK
837,310
80,000
77
SD
80,000
77
SD
80,000
77
SD
80,000
77
SD
320,000
Asosiasi
70,000
3
Asosiasi
100,000
100,000
3
Asosiasi
370,000
Sosialisasi pemakaian kompor Meningkatnya gas elpiji tepat guna pengetahuan masyarakat dalam menggunakan kompor dan gas elpiji tepat guna
71
orang
60,000
71
orang
65,000
71
orang
70,000
213
org
195,000
Sosialisasi Service Excelent bagi pedagang
60
orang
50,000
60
orang
55,000
60
orang
60,000
240
org
230,000
3 Asosiasi
100,000
3 Asosiasi
60
orang
65,000
16
680,060 Barang kadaluarsa, bahan berbahaya, SNI, DAMIU, Pupuk, kosmetik, BBM
kec
200,000
Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam etika pelayanan bagi pedagang
Komoditi
4
BPSK
Pembentukan dan pembinaan Terbentuknya dan Asosiasi pedagang dan PKL terbinanya asosiasi Kota Pariaman pedagang dan PKL Kota Pariaman
7
40,000
1
Berkurangnya jajanan yang tidak layak konsumsi
15
150,000
kec
4
Sosialisasi dan pegawasan jajanan sekolah
14
13
Komoditi
4
60,000
37,310
7
40,000
pasar
BPSK
150,000
kec
3 1
12
11
Komoditi
4
komoditi dan pembuatan software
Terbentuk dan beroperasionalnya BPSK Kota Pariaman
7
60,000
32
Pembentukan BPSK dan operasional BPSK
28,340
150,000
kec
40,000
komoditi
10
9 Komoditi
komoditi
Terdatanya jumlah pedagang
32
7
32
Pendataan dan updating data Pedagang Pasar
1 Tahun
150,000
4
Tesedianya pos ukur ulang UTTP di pasar
Pemantauan Harga dan Terlaksananya Ketersediaan Bahan Pokok Pemantauan harga dan Stok Bahan Pokok
8
7
Komoditi
asosiasi Damiu, pedagang Pasar, PKL Pasar
1
2
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
15
Program Peningkatan Program Efisiensi Perdagangan Peningkatan Efisiensi Dalam Negeri Perdagangan Dalam Negeri
16 -
Pembangunan Pasar ( DAK )
Terlaksananya rehab total los ikan pasar baru pariaman, rehab los pisang pasar pariaman, pembangunan kios buah pasar jati
3
paket
2,987,711
3
paket
2,987,711
Belanja Administrasi DAK Pembangunan Pasar
Tersedianya biaya admnistrasi rehab total los ikan pasar baru pariaman, rehab los pisang pasar pariaman, pembangunan kios buah pasar jati
3
paket
263,000
3
paket
263,000
Fasilitasi Subsidi Sembako bagi Masyarakat
Terbantunya Masyarakat memenuhi Sembako Menjelang Lebaran
3000 orang
3000
paket
110,000
org
835,000
Promosi/Pameran Produk Unggulan Kota Pariaman
Terlaksananya Pameran Produk UMKM
Penyelenggaraan Pameran Terlaksananya Pameran Pembangunan dan Piaman Pembangunan dan Expo Piaman Expo Penyusunan Profil Perdagangan Kota Pariaman
Tersusunnya profil perdagangan Kota Pariaman
Penyusunan Roadmap pengembagan potensi perdagangan Kota Pariaman
Tersusunnya Roadmap Pengembangan Potensi Perdagangan Kota Pariaman
Peningkatan promosi produk kota pariaman melalui media online
Tersedianya sarana promosi melalui media online
3000
paket
150,000
3000
paket
175,000
3000
paket
200,000
3000
paket
200,000
15,000
13 Event
13
event
500,000
13
event
500,000
13
event
500,000
13
event
500,000
52
Event
2,000,000
1 event
1
event
300,000
1
event
300,000
1
event
300,000
1
event
300,000
4
Event
1,200,000
1 Dokumen
70,000
1 Dokumen
1 dokumen
1
software dan website
150,000
1
software dan website
70,000
120,000
80,000
1
software dan website
80,000
1
software dan website
80,000
2 Dokumen
140,000
1 dokumen
120,000
1
390,000
software dan website
1
2
4
3
Pelatihan survey pasar melalui media online dan teknik promosi bagi pelaku bisnis
Meningkatnya pengetahuan pelaku bisnis dalam hal teknik promosi
Klinik Bisnis/Konsultasi Bisnis
Tersedianya tempat konsultasi bisnis
6
5
12
8
7
kali
50,000
10
9
11
12
14
13
15
40
orang
70,000
40
orang
70,000
40
orang
70,000
120
orang
210,000
12
kali
55,000
12
kali
60,000
12
kali
60,000
48
kali
225,000
2
daerah
200,000
3
daerah
200,000
200,000
3
daerah
600,000
Penetrasi Pasar dalam rangka Meningkatnya promosi peningkatan promosi produk produk daerah daerah
3 daerah
Fasilitasi pemasaran produk daerah melalui pasar lelang komodity forward daerah
Meningkatnya pemasaran produk daerah
11
kali
50,000
11
kali
50,000
11
kali
50,000
11
kali
50,000
44
kali
200,000
Pelaksanaan bazar daerah
Terlaksanya bazar daerah
1
kali
150,000
1
kali
150,000
1
kali
200,000
1
kali
200,000
4
kali
700,000
1
paket
300,000
1
paket
300,000
1
ranperda
100,000
1
ranperda
200,000
100
unit
200,000
100
unit
400,000
tahun
80,000
5
tahun
349,200
1
tahun
80,000
3
pasar
90,000
1
Desa
500,000
1
pasar
Pembangunan kios pujasera Terlaksananya pantai gandoriah pembangunan pujasera gandoriah
kios pantai
Penyusunan Rancangan Perda Tersusunnya rancangan Pengelolaan Pasar perda pengelolaan pasar Fasilitasi Sarana dan Terlaksananya Prasarana bagi Pedagang Pemberian Bantuan sarana & prasarana bagi Pedagang Fasilitasi pengoperasian Pasar Meningkatnya Jati Pariaman optimalisasi pengoperasian pasar jati pariaman Fasilitas optimalisasi Meningkatnya pengoperasian Pasar Cubadak optimalisasi Aie pengoperasian pasar Cub Aie Fasilitasi pengembangan pasar Terfasilitasinya pasar tradisional Tradisional
Pembangunan Pasar tradisional nareh
Terbangunnya pasar tradisional nareh
Pembangunan pasar tradisional Kurai taji
Terbangunnya pasar tradisional Kurai taji
73 unit
1
tahun
29,200
1
3
pasar
30,000
ranperda
100,000
2
unit
200,000
200
1
tahun
80,000
1
tahun
80,000
3
pasar
30,000
1
pasar
500,000
1
3
1
tahun
pasar
pasar
80,000
30,000
12,000,000
1
tahun
80,000
Rp.xxx
16
1
2
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
15
16
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Impor Sosialisasi Kebijakan Prosedur Meningkatnya dan Dokumen Eksim pengetahuan pelaku bisnis tentang prosedur ekspor impor
60
orang
80,000
60
orang
85,000
60
orang
90,000
180
orang
255,000
1
tahun
50,000
1
tahun
60,000
1
tahun
60,000
1
tahun
245,000
1
tahun
90,000
1
tahun
90,000
1
tahun
90,000
3
tahun
270,000
10
IKM
65,000
20
IKM
150,000
50
IKM
350,000
90
IKM
625,000
25
Orang
120,000
Orang
150,000
75
Orang
365,000
50
Kemasan
60,000
150
Kemasan
164,000
200,000
400
Kemasan
400,000
100,000
210
Orang
270,000
16
IKM
165,000
5
Tahun
ProgramPembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kegiatan pendataan dan updating data PKL
Terdatanya PKL Kota Pariaman
Kegiatan penataan tempat berusaha bagi PKL
Tertatanya tempat usaha bagi UKM
1
tahun
75,000
URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pembinaan Industri Kecil dan Terbinanya IKM Pangan Menengah dalam Memperkuat dan IKM Kerajinan Kota klaster Industri Pariaman
30 IKM
Pelatihan AMT/Motivasi Bisnis bagi Pengrajin
Terlaksananya Pelatihan AMT bagi Pengrajin IKM
Klinik Kemasan Industri Kecil Kota Pariaman
Terlaksananya Desain Kemasan IKM Kota Pariaman
Rumah Kemasan
Tersedianya Kemasan bagi IKM Kota Pariaman
Sosialisasi GKM
Terlaksananya Sosialisasi GKM
Bimbingan Penerapan GKM
Bimbingan dan Penerapan GKM bagi IKM
Promosi Produk Industri Kerajinan Kota Pariaman (Ina Craft dan Dekranasda)
Terlaksananya Pembinaan Dekranasda Kota Pariaman
1 Tahun
1
2
3
10
25 orang
25
Orang
95,000
50 Kemasan IKM
50
Kemasan
49,000
50
IKM
Kemasan
60,000
55,000
25
200 Kemasan 200,000
70
Orang
80,000
70
8
1
Tahun
4
340,000
5
1
6
IKM
80,000
Tahun
350,000
7
Orang
90,000
70
8
1
Tahun
8
390,000
9
200 Kemasan
1
IKM
85,000
Tahun
400,000
10
11
Orang
1
Tahun
12
440,000
13
14
1,920,000
15
16
Pendampingan Pembinaan Dekranasda
Terlaksananya Pendampingan Dekraanasda
Pelatihan Kemasan Industri
Terlaksananya Pelatihan Kemasan
Pelatihan Souvenir dan Cenderamata khas Pariaman
Terlaksananya Pelatihan Souvenir dan Cendera mata
20
Pengrajin
49,981
Pelatihan Sulaman Nareh Casual dan Marketing
Terlaksananya Pelatihan Sulaman Nareh Casual dan Marketing
25
Orang
96,720
Pelatihan dan Pembinaan Kerajinan Benang Rajutan
Terlaksananya Pelatihan dan Pembinaan Industri rajutan
25
Orang
270,060
Pelatihan Diversifikasi Makanan berbahan baku lele
Terlaksananya Pelatihan Diversifikasi Makanan berbahan baku lele
25 IKM
Pelatihan Diversifikasi Industri Terlaksananya Pelatihan Anyaman Pandan Diversifikasi Industri Anyaman Pandan
25 IKM
Pelatihan Peningkatan Mutu Industri Rajutan
Terlaksananya Peningkatan Mutu Industri Rajutan
Lomba Desain Baju Bordir Khas Pariaman
Terlaksananya Lomba Desain Baju Bordir Khas Pariaman
Pelatihan Inovasi dan kreasi industri bordir dan sulaman Kota Pariaman
Terlaksananya Pelatihan Inovasi dan kreasi industri bordir dan sulaman Kota Pariaman
Pelatihan Diversifikasi Produk Industri Pangan
Terlaksananya Pelatihan Diversifikasi Produk Industri Pangan
1 Tahun
1
Tahun
276,250
1
300,000
25
IKM
50,000
1
20
Tahun
Pengraji n
325,000
1
Tahun
350,000
25
IKM
55,000
55,000
25
Orang
85,000
25
IKM
50,000
25
Orang
Orang
IKM
paket
4
Pengra jin
60,000
Orang
200,000
65,000
50,000
IKM
50,000
85,850
25 orang
3
375,000
5
5
Tahun
50
25
25
1
Tahun
150,000
100,000
25
IKM
1
20
25
25 orang
Terbantunya Pengurusan Sertifikat Halal bagi IKM pangan
2
Tahun
25
Peningkatan Kinerja dan Meningkatnya wawasan Pengembangan SDM Aparatur dan Kinerja Aparatur Perindustrian
Fasilitasi Sertifikat Halal
1
1,626,250
IKM
105,000
60
Pengraji n
164,981
50
Orang
246,720
100
Orang
655,060
50
IKM
115,000
25
IKM
50,000
25
IKM
50,000
1
paket
85,850
25
IKM
50,000
25
IKM
50,000
25
IKM
50,000
25
IKM
50,000
6
orang
150,000
8
orang
175,000
14
orang
325,000
10
IKM
50,000
15
IKM
75,000
25
IKM
125,000
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Program Penataan Struktur Industri Pembuatan Profil Komoditi IKM Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Perindustrian (RIP) Studi Komparatif Pengembangan Kawasan Industri dan sulaman Bordir
Terlaksananya Pembuatan Profil Komoditi IKM Tersusunnya Rencana Induk Pengembangan Perindustrian Terlaksananya Studi Komparatif Pengembangan Kawasan Industri
1
Dokumen
28,060
1
20
Dokumen
150,000
orang
150,000
Pengembangan Industri OVOP Terlaksananya (One Village one product) Pengembangan Industri Kota Pariaman
1
Dokumen
28,060
1
Dokumen
150,000
20
orang
150,000
625,000
3
Village
175,000
4
Village
200,000
5 Village
250,000
5
Village
1
Pagelaran
260,000
1
Pagelaran
275,000
1
300,000
4
Pagelaran
1,085,000
1
Pagelaran
150,000
29
IKM
175,000
5
Orang
50,000
Pemasaran Produk Industri Pagelaran Pariaman Fashion Week
Terlaksananya Pagelaran Fashion Kota Pariaman
1
Pagelaran
250,000
Gelar Produk Industri Kerajinan Kota Pariaman
Terlaksannya Pagelaran industri kerajinan Kota Pariaman
1
Pagelaran
150,000
Pagelaran
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pembinaan dan Terbinanya IKM tahu Pengembangan Inovasi tempe Kota Pariaman Teknologi Industri tahu tempe Magang Pengrajin Industri Bata ringan di Pariaman
Meningkatkan kemampuan teknologi Produksi Bata ringan
25
IKM
50,000
5
Orang
50,000
4
IKM
125,000
KEPALA DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN
GUSNIYETI ZAUNIT, S.Kom, M.Si NIP. 19690818 199703 2 001