PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
SA BIDUA K SADAYUANG
LAKIP DINAS KOPPERINDAG TAHUN 2015
DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PARIAMAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah - 2014
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
................................................................................................... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………… ii BAB.
I
PENDAHULUAN
..............................................................................
1 A. KEDUDUKAN
..............................…………………………………………………… 1
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................................... 1
C. STRUKTUR ORGANISASI ..................................................................... 2 BAB.
II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.........................................
9 A. RENSTRA SKPD 2013 - 2018 ................................................................ 9 B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 ......................................................... 13 C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
................................................... 13
BAB
III AKUNTABILITAS KINERJA
................................................................
16 A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 ................................... 16
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah - 2014
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015...................... 18 C. KEBERHASILAN DAN PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH
..................... 24
BAB
IV PENUTUP
.............................................................................................
25 LAMPIRAN
iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – 2015
KATA PANGANTAR
Setiap unit pemerintahan yang ada dalam Lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, termasuk juga Dinas Kopperindag Kota Pariaman, harus berpartisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya good governance dengan mengembangkan dan menerapkan suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan dan kegagalan yang telah dilakukan oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman serta mempertanggung jawabkan tugas, wewenang dan sumber daya yang telah diberikan dibutuhkan suatu pertanggung jawaban berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kopperindag Kota Pariaman Tahun 2015. Dasar pembuatan LAKIP ini terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam laporan ini diungkapkan seluruh aktifitas yang dilakukan oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman Tahun 2015 yang mengacu pada Sasaran Strategis Dinas Kopperindag Kota Pariaman dan RPJMD Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018.
Pariaman,
Januari 2016
KEPALA DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN Mewakili
SYAIFUL AZMAN, SE, M.Si NIP. 19640927 199403 1 004
Dinas Kopperindag Kota Pariaman
BAB I. P E N D A H U L U A N A. KEDUDUKAN Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Pariaman adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dinas Kopperindag Kota Pariaman mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi melaksanakan sebagian urusan wajib dan sebagian urusan pilihan yang menjadi wewenang Pemerintah Daerah yaitu di Bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. C. STRUKTUR ORGANISASI Susunan Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari : 1.
Kepala Dinas;
2.
Sekretariat, membawahi : a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.
Sub Bagian Keuangan; dan
c.
Sub Bagian Program dan Pelaporan.
3.
Bidang Koperasi, membawahi : a.
Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha Koperasi.
b.
Seksi Fasilitas Pembiayaan Koperasi
4.
Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, membawahi : a.
Seksi Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan UMKM
b.
Seksi Fasilitas Pembiayaan UMKM
5.
Bidang Perindustrian, membawahi : a.
Seksi Pembinaan, Pengembangan Industri Agro dan Hasil Laut.
b.
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Non Agro dan Aneka.
6.
7.
Bidang Perdagangan a.
Seksi Bimbingan Iklim Usaha Perdagangan dan Promosi.
b.
Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Perlindungan Konsumen UPTD
1
Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut :
KEPALA DINAS SEKRETARIS
KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KABID KOPERASI
SEKSI KELEMBAGAAN DAN BINA USAHA KOPERASI
SEKSI FASILITASI PEMBIAYAAN KOPERASI
KABID UMKM
SEKSI PENDATAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UMKM
KASUBAG KEUANGAN
KABID PERINDUSTRIAN
SEKSI FASILITASI PEMBIAYAAN UMKM
SEKSI PEMBINAAN SEKSI PEMBINAAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI NON INDUSTRI AGRO AGRO DAN ANEKA DAN HASIL LAUT
KASUBAG PROGRAM DAN PELAPORAN
KABID PERDAGANGAN
SEKSI BIMBINGAN IKLIM USAHA PERDAGANGAN DAN PROMOSI
SEKSI PENDAFTARAN PERUSAHAAN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
KA. UPT PENGELOLA PASAR
Tugas masing-masing bidang pada Dinas Kopperindag Kota Pariaman akan dijelaskan sebagai berikut. 1.
Kepala Dinas Kepala Dinas Kopperindag Kota Pariaman mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyusun dan merumuskan kebijakan teknis sebagai pedoman untuk penyelenggaraan
kegiatan
Dinas
meliputi
pembinaan
dan
penataan
ketatausahaan, penyusunan program bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. b. Mengkoordinasikan Sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional dilingkungan Dinas agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. c. Membagi tugas kepada Sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang permasalahannya. d. Mengarahkan sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional dilingkungan dinas agar melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2
e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan Sekretaris, para kepala bidang, kepala UPTD, dan kelompok jabatan fungsional guna mengetahui perkembangan dan permasalahannya. f. Merumuskan masalah yang timbul dilingkungan dinas untuk merumuskan konsep lebih lanjut. g. Mengkoordinasikan dengan unit kerja terkait penyusunan dan perumusan kegiatan dinas baik rutin maupun pembangunan agar terdapat kesesuaian dalam penetapannya. h. Meneliti dan memaraf konsep serta menandatangani surat yang menjadi kewenangannya berdasarkan data dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. i. Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Membuat laporan kegiatan dinas secara periodik dengan membuat data, informasi dan laporan setiap bagian, bidang, UPTD dan kelompok jabatan fungsional untuk disampaikan kepada atasan. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota baik lisan maupun tertulis. 2.
Sekretariat Sekretariat
mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi
dan pelayanan
administrasi kepada seluruh satuan organisasi di Lingkungan Dinas Kopperindag Kota Pariaman yang meliputi urusan umum, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan a. Sub bagian Program dan Pelaporan
3.
Bidang Koperasi
3
Bidang Koperasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas di Bidang Koperasi. Uraian Tugas Kepala Bidang Koperasi : a. Menyusun
rencana
pembangunan
serta
kegiatan sumber
Bidang data
Koperasi
yang
ada
baik sebagai
rutin
maupun
bahan
untuk
melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Koperasi sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi petunjuk kepada Kasi dan bawahan dilingkungan Bidang Koperasi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Koperasi melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Koperasi agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f. Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Koperasi. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Koperasi agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Koperasi. i. Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Koperasi sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Koperasi baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis
Bidang Koperasi terdiri dari :
4
a. Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha Koperasi. b. Seksi Fasilitas Pembiayaan Koperasi 4.
Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan dan
mengkoordinasikan sebagian tugas Dinas di Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi petunjuk kepada Kasi dan bawahan dilingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f.
Melakukan
kerjasama
dengan
unit
kerja
pelaksana
dan
pendukung
pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
5
i.
Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan.
j.
Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari : a. Seksi Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan UMKM b. Seksi Fasilitas Pembiayaan UMKM. 5.
Bidang Perindustrian Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan
sebagian tugas Dinas di Bidang Perindustrian. Kepala Bidang Perindustrian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Perindustrian baik rutin maupun pembangunan
serta
sumber
data
yang
ada
sebagai
bahan
untuk
melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Perindustrian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Perindustrian sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi
petunjuk
kepada
Kasi
dan
bawahan
dilingkungan
Bidang
Perindustrian sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Perindustrian melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Perindustrian agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir.
6
f. Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Perindustrian. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Perindustrian agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Perindustrian. i. Memberi
saran
kepada
atasan
mengenai
permasalahan
di
Bidang
Perindustrian sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Perindustrian baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Bidang Perindustrian terdiri dari : a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Agro dan Hasil Laut. b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Non Agro dan Aneka. 6.
Bidang Perdagangan Bidang Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan
sebagian tugas Dinas di Bidang Perdagangan. Kepala Bidang Perdagangan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Perdagangan baik rutin maupun pembangunan
serta
sumber
data
yang
ada
sebagai
bahan
untuk
melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Perdagangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Membagi tugas kepada Kasi dilingkungan Bidang Perdagangan sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c. Memberi
petunjuk
kepada
Kasi
dan
bawahan
dilingkungan
Bidang
Perdagangan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d. Mengkoordinasikan para Kasi dilingkungan Bidang Perdagangan melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas.
7
e. Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasi di lingkungan Bidang Perdagangan agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f. Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Perdagangan. g. Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Perdagangan agar berjalan sesuai rencana. h. Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Perdagangan. i. Memberi
saran
kepada
atasan
mengenai
permasalahan
di
Bidang
Perdagangan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j. Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Perdagangan baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Bidang Perdagangan terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Iklim Usaha Perdagangan dan Promosi. b. Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Perlindungan Konsumen. 7.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kopperindag (UPTD) Menurut Peraturan Walikota Pariaman No : 5 Tahun 2008 tentang Nomenklatur,
Jumlah dan jenis, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemerintah Kota Pariaman, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kopperindag adalah Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar. UT Pengelola Pasar Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis, operasional dan atau kegiatan penunjang di bidang Pengelolaan Pasar. Fungsi dari UPT Pengelola Pasar : a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan pasar. b. Pelaksana administrasi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pasar. c. Pelaksana Pengelolaan pasar.
8
d. Pengkoordinasian Pengelolaan Pasar. e. Pengawasan dan Pengendalian Pasar. f. Pelaksana Tugas lain yang dfiberikan oleh Kepala Dinas
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENSTRA SKPD 2013 -2018 Perencanaan strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi yang mencakup sejumlah langkah atau taktik yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan. Pariaman diharapkan
Dengan perencanaan strategis, Dinas Kopperindag Kota dapat membangun strategi sebagai bagian penting
organisasi yang berorientasi pada hasil yang diinginkan di masa mendatang. Rencana Strategis disusun melalui suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun, secara sistematis dan berkesinambungan dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin akan timbul yang memuat visi, misi, sasaran, Strategis kebijakan dan program serta indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. Selanjutnya Rencana Strategis Dinas Kopperindag Kota Pariaman untuk kurun waktu tahun 2013– 2018 mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pariaman (RPJMD) Kota Pariaman Tahun 2013 - 2018 dijelaskan sebagai berikut : VISI DAN MISI Visi Dinas Kopperindag Kota Pariaman untuk tahun 2013-2018 adalah: Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang Tangguh dan Mandiri
Ekonomi Kerakyatan maksudnya adalah suatu sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi yang ada pada diri masyarakat tersebut. Ekonomi kerakyatan adalah kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan, secara swadaya masyarakat mengelola segala sumber daya yang ada untuk dapat dimanfaatkan dan dikuasainya menjadi suatu materi yang berharga.
Tangguh dan Mandiri maksudnya adalah Suatu Kondisi dimana Koperasi dan UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan tidak lagi mempunyai
9
ketergantungan yang tinggi pada Pemerintah serta dapat Eksis dalam Percaturan dunia bisnis dengan menggunakan Prinsip-Prinsip Efisiensi, Produktif dan berdaya saing tinggi. MISI Adapun misi Dinas Kopperindag Kota Pariaman tahun 2013 - 2018 adalah:
1. Mewujudkan Gerakan Koperasi dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat yang Mandiri
2. Mengembangkan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan Pasar yang Bersih, Aman dan Nyaman. 4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
TUJUAN DAN SASARAN Adapun Tujuan tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman tahun 2013-2018 adalah :
1. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM 2. Mendorong Pengembangan Industri Kreatif dan Industri Komoditi Unggulan. 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan 4. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian dalam Dunia Usaha. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur. Sasaran yang ingin dicapai Dinas Kopperindag Kota Pariaman pada tahun 2013-2018 adalah:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Peningkatan Kelembagaan dan Kinerja Koperasi Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah. Berkembangnya Sektor Industri dan Industri Kreatif Terciptanya Pasar yang Representatif Bersih, Aman dan Nyaman. Meningkatnya Perlindungan Terhadap Konsumen di Kota Pariaman. Meningktanya Kualitas Sumber Daya Aparatur
STRATEGI DAN KEBIJAKAN Untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka
Dinas
Kopperindag Kota Pariaman telah menyusun Strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1. Penataan Kelembagaan Koperasi Kebijakan :
10
a.
Pemberdayaan Kelompok Usaha di Masyarakat Sebagai cikal bakal koperasi.
b.
Mendorong tumbuhnya koperasi baru
c.
Penerapan Manajemen Modern Koperasi.
2. Meningkatkan kapasitas SDM Pengurus Koperasi Kebijakan : a. Peningkaatan SDM Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi melalui Pelatihan dan Penyuluhan. 3. Pengembangan Akses Pelayanan dan Sumber Pendanaan Koperasi Kebijakan : a. Fasilitasi Permodalan Koperasi b. Pendampingan Usaha Poduktif Koperasi c. Pemilihan Jenis Usaha Koperasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan. d. Pemantauan Pengelolaan Dana Pemerintah yang ada pada Koperasi. 4. Pembinaan dan Pengembangan UMKM Kebijakan : a. Mendorong tumbuhnya UMKM Baru b. Pengembangan UKM yang berkeunggulan kompetitif. c. Menciptakan Iklim Usaha yang sehat untuk Perkembangan UMKM d. Pengembangan Teknologi Informasi.
5. Meningkatkan Akses UMKM Terhadap Permodalan a.
Memfasilitasi Permodalan UMKM.
b.
Meningkatkan
Hubungan
Kemitraan
UMKM
dengan BUMN/BUMD/Swasta. Memfasilitasi pengembangan Industri Kreatif
6. Kebijakan : a.
Memfasilitasi akses modal, bahan baku, Disain, teknologi dan pemasaran.
b.
Fasilitasi
Pendidikan,
Pelatihan,
Magang,
dan
Study
Komparatif. c.
Pembinaan dan Pendampingan Pelaku Usaha Industri Kreatif. Mengembangkan Komoditi Industri Unggulan
7. Kebijakan :
a. Menyusun Dokumen Perencanaan Pengembangan Industri
11
b. Pengembangan Sentra dan Kawasan Industri Unggulan 8. Memfasilitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Industri Kebijakan : a. Membangun sarana dan prasarana untuk pengembangan industri b. Memfasilitasi pengadaan peralatan industri 9. Penataan Pasar Kebijakan : a.
Menyusun Perda tentang Pengelolaan pasar
b.
Relokasi
Pedagang
untuk
menciptakan
keindahan
dan
kenyamanan Pasar c.
Pembinaan Pedagang kaki Lima
d.
Pembinaan
dan
penertiban
Pedagang
secara
berkesinambungan 10. Revitalisasi Pasar Tradisional Kebijakan : a. Pembangunan Pasar Tradisional yang bersih aman dan nyaman. b. Pengembangan Pasar Tradisional atau Pasar nagari c. Mengoptimalkan Fungsi pasar yang telah ada d. Pengembangan kawasan Pujasera untuk pedagang kaki lima. 10. Membangun Kesepakatan dengan Pelaku Usaha di dalam dan Luar Negeri a. Promosi Perdagangan Kota Pariaman Melalui Pameran, Website, Media Elektronik dan Cetak. b. Melaksanakan Kerjasama melalui Nota Kesepakatan di bidang Pemasaran dengan Pelaku Usaha baik dalam maupun Luar Negeri. c. Memberikan Sosialisasi tentang kebijakan dan prosedur Ekspor Impor 11. Pembentukan Kelembagaan terhadap Perlindungan Konsumen a. Fasilitasi Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Pariaman. b. Optimalisasi Pengawasan Terhadap Peredaran Barang dan Jasa 12. Peningkatan Pengetahuan Masyarakat terhadap hak-hak konsumen a. Memberikan sosialisasi masyarakat tentang Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
12
13.Pemberdayaan aparatur pengelola Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan a. Fasilitasi
peningkatan
kualitas
Aparatur
Pengelola
Koperasi,
UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan.
B.
RENCANA KINERJA TAHUN 2015
No.
Sasaran Strategis
1
Meningkatnya jumlah koperasi aktif, mandiri dan UMKM yang berkualitas dan profesional Tersedianya Pasar yang Representatif, Bersih, Aman dan Nyaman
Jumlah koperasi
Meningkatnya kesadaran pedagang terhadap peraturan yang berlaku Meningkatnya Sektor Industri dan Industri Kreatif dan komoditi unggulan
2
3
4
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Koperasi
89
orang
4032
Jumlah pemasaran perdagangan yang dilaksanakan
kali
2
Jumlah Kawasan Pasar yang dibangun dan ditata
buah
3
Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) masyarakat yang ditera ulang Jumlah komoditi yang diawasi
unit
200
komoditi
8
Jumlah kelompok industri kreatif
kelompok
4
unit
547
orang
3067
Jumlah wirausaha/UMKM
Jumlah industri kreatif / komoditi unggulan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri kreatif
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian Kinerja merupakan
pernyataan atau kesepakatan atau perjanjian
kinerja antara atasan dan bawasan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumberdaya yang dimiliki oleh Instansi Pemerintah. Manfaat dari Penetapan Kinerja adalah sebagai alat untuk memantau dan mengendalikan
13
pencapaian kinerja instansi, melaporkan capaian realisasi kinerja dan untuk menilai keberhasilan Instansi. Dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 berisikan kesepakatan antara Kepala Dinas Kopperindag Kota Pariaman dengan walikota Pariaman dan Sasaran serta indikator yang digunakan sesuai dengan RPJMD Kota Pariaman Tahun 2013-2018.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
No.
1
Sasaran Strategis
Meningkatnya jumlah koperasi aktif, mandiri dan UMKM yang berkualitas dan profesional
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Program / Kegiatan
Jumlah koperasi
Kop
89
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
127,542,000
Jumlah wirausaha/UMKM
orang
4032
Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi
37,472,000
kali
2
Bimuluh dan Proses serta Tata Cara Pembentukan Koperasi
43,000,000
Indentifikasi Koperasi Tidak Aktif dan Pemutakhiran Data Koperasi Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif Klinik Konsultasi Bisnis
47,070,000
Jumlah pemasaran perdagangan yang dilaksanakan
Anggaran
53,040,000
53,040,000
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Temu Usaha UMKM
37,640,000
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Koordinasi Pemanfaatan fasilitas Pemerintah Untuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi
123,710,000
37,640,000
40,610,000
14
2
Tersedianya Pasar yang Representatif, Bersih, Aman dan Nyaman
Jumlah Kawasan Pasar yang dibangun dan ditata
buah
3
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
83,100,000
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
9,294,536,429
Fasilitasi Pengembangan Pasar
128,039,000
Bazar / Pasar Murah Sembako Pembangunan Pasar (DAK) Administrasi DAK Pembangunan Pasar
107,080,000
Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Pasar Jati Penyusunan Masterplan Pasar Pariaman Pameran Piaman Expo
3
4
Meningkatnya kesadaran pedagang terhadap peraturan yang berlaku
Meningkatnya Sektor Industri dan Industri Kreatif dan komoditi unggulan
Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) masyarakat yang ditera ulang Jumlah komoditi yang diawasi
1,983,366,000 153,990,000 122,746,429 243,615,000 275,700,000
Pembangunan Pasar Kurai Taji
6.000.000.000)*
Rehabilitasi /Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar (UPT Pengelola Pasar) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Pasar
280,000,000
99,950,000
99,950,000
unit
200
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
218,584,000
komoditi
8
Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan jasa Operasional Tera Ulang dan Pengawasan Penggunaan UTTP Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
84,564,000
Fasilitasi Pembentukan dan Pembinaan Asosiasi Pedagang dan PKL
24,170,000
Jumlah kelompok industri kreatif
kelompok
4
Jumlah industry kreatif /komoditi unggulan
unit
547
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pelatihan Cenderamata Sulaman Khas Kota Pariaman
44,550,000 65,300,000
956,068,000
38,668,000
15
Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri kreatif
orang
3067
Pembinaan dan Pengembangan Klaster Industri Kota Pariaman
59,200,000
Pembinanan Dekranasda Kota Pariaman
250,500,000
Pendamping Pembinaan Dekranasda Kota Pariaman
123,900,000
Fasilitasi Pengembangan OVOP (One Village One Product)
58,800,000
Pariaman Fashion Week 2015 Program Penataan Struktur Industri
425,000,000
Penyusunan Rancangan Perda KIID Kota Pariaman
20,000,000 20,000,000
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja atas target-target kinerja yang telah ditetapkan tahun 2015. A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksananaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Kopperindag Kota Pariaman, dapat dilihat pada tabel berikut :
16
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN No. 1
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
Koperasi
89
82
92.13
Meningkatnya jumlah koperasi aktif, mandiri dan UMKM yang berkualitas dan profesional
Jumlah koperasi Jumlah wirausaha/UMKM Jumlah pemasaran perdagangan yang dilaksanakan
orang
4032
3958
98.16
kali
2
2
100.00
2
Tersedianya Pasar yang Representatif, Bersih, Aman dan Nyaman
Jumlah Kawasan Pasar yang dibangun dan ditata
buah
3
3
100.00
3
Meningkatnya kesadaran pedagang terhadap peraturan yang berlaku
Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) masyarakat yang ditera ulang Jumlah komoditi yang diawasi
unit
200
252
126,00
komoditi
8
8
100.00
kelompok
4
4
100.00
Jumlah industri kreatif /komoditi unggulan
unit
547
706
129.07
Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri kreatif
orang
3067
5453
177.80
4
Meningkatnya Sektor Industri dan Industri Kreatif dan komoditi unggulan
Jumlah kelompok industri kreatif
17
EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
No. 1
Sasaran Strategis Meningkatnya jumlah koperasi aktif, mandiri dan UMKM yang berkualitas dan profesional
Indikator Kinerja Jumlah koperasi
Satuan
Target
Realisasi
Capaian Tahun
Capaian Tahun
2015
2014
2013
Koperasi
89
82
92,13
97,70
98,82
Jumlah wirausaha/UMKM Jumlah pemasaran perdagangan yang dilaksanakan
orang
4032
3958
98,16
99,10
96,54
kali
2
2
100,00
0,00
100,00
2
Tersedianya Pasar yang Representatif, Bersih, Aman dan Nyaman
Jumlah Kawasan Pasar yang dibangun dan ditata
buah
3
3
100,00
100,00
-
3
Meningkatnya kesadaran pedagang terhadap peraturan yang berlaku
Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) masyarakat yang ditera ulang Jumlah komoditi yang diawasi Jumlah kelompok industri kreatif
unit
200
183
91,50
108,11
-
komoditi
8
8
100,00
100,00
100,00
kelompok
4
4
100,00
100,00
-
unit
547
706
129,07
122,14
-
orang
3067
5453
177,80
174,90
-
4
Meningkatnya Sektor Industri dan Industri Kreatif dan komoditi unggulan
Jumlah industri kreatif/ komoditi unggulan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri kreatif
18
B.
EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Dari tabel Analisis Capaian Kinerja diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif, Mandiri dan UMKM yanng berkualitas dan Profesional
Jumlah Koperasi Dari Indikator yang ditetapkan, jumlah Koperasi yang ada di Kota Pariaman untuk tahun 2015 ditargetkan sebanyak 89 koperasi dan terealisasi sebanyak 82 Koperasi, dengan capaian kinerja sebesar 92,13 %. Tidak tercapainya target jumlah koperasi ini disebabkan ada 3 unit koperasi yang pindah wilayah ke Kabupaten Padang Pariaman yaitu : Koperasi Depdikbud, KPRI Depag dan KPRI Dinas Kesehatan.
Sementara
koperasi yang tumbuh yaitu KPRI SMU 4 Pariaman. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian kinerja tahun 2015 ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 97, 70 % dan tahun 2013 sebesar 98,82 %. Namun jumlah Koperasi Aktif Kota Pariaman tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun tahun sebelumnya. Tahun 2015 jumlah koperasi aktif sebanyak 60 koperasi, tahun 2014 sebanyak 59 koperasi dan tahun 2013 yang sebanyak 57 koperasi. Peningkatan jumlah koperasi aktif tahun 2015 ini disebabkan pada tahun 2015 ini ada kegiatan Identifikasi Koperasi yang tidak aktif, dimana pada tahun ini ada 4 koperasi yang diaktifkan yaitu :
KPP Bukit Intan Sejahtera, Koperasi Pariaman Sakato, KPP
Pembangunan dan KPP Naras Indo Raya Lestari. Dari 4 penambahan koperasi aktif ini, dari segi jumlah hanya ada 1 penambahan koperasi aktif disebabkan ada 3 koperasi aktif yang pindah wilayah ke Kabupaten Padang Pariaman. Jumlah Wira Usaha/UMKM Target yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah sebanyak 4032 UMKM terdiri dari 3.3380 Usaha Mikro, 605 Usaha Kecil, dan 47 Usaha Menengah dengan capaian kinerja 98,16 %. Kurang tercapainya target disebabkan pada tahun 2015 ini tidak dilakukan pendataan terhadap UMKM karena ketidak tersediaan Anggaran untuk pendataan ataupun updating data sehingga jumlah UMKM yang ada masih sama jumlahnya dengan tahun sebelumnya. Untuk kedepannya, tahun 2016 akan dilakukan penyusunan data base UMKM Kota Pariaman by name by adress berdasarkan nilai aset dan omset yang diharapkan dapat diketahui sejauh mana perkembangan UMKM Kota Pariaman.
19
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman untuk menumbuhkan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah : 1. Memfasilitasi
Pelatihan
teknis
pada
masyarakat,
sebagai
upaya
untuk
menumbuhkan wira usaha baru. 2. Memfasilitasi permodalan Usaha UMKM dengan BUMN/BUMD 3. Mengikutsertakan Pelaku UMKM dalam pameran/event tertentu dalam rangka promosi produk UMKM.
Jumlah Pemasaran Perdagangan yang dilaksanakan Pada tahun 2015 ini, telah dilaksanakan pemasaran perdagangan sebanyak 2 kali yaitu Pameran Piaman Expo dan Pameran Pesta Budaya Tabuik. Target yang ditetapkan
sudah
dapat
direalisasikan
dengan
capaian
100
%.
Dalam
pameran/promosi ini dipasarkan produk – produk UMKM Kota Pariaman. Sedangkan promosi perdagangan yang diikuti selama tahun 2015 yaitu Sibolga Expo, Pameran Pangan Nusa dan Lelang komoditi. Pada tahun 2014, Dinas Kopperindag Kota Pariaman tidak ada melaksanakan pameran, hanya mengikuti pameran yaitu Sumbar Expo, Sibolga Expo dan Lelang Komoditi di Propinsi. Pada tahun 2013 dilaksanakan Pameran Pembangunan dan Piaman Expo. Disamping melaksanakan dan mengikuti pameran, Dinas Kopperindag juga melaksanakan promosi produk UMKM melalui Gedung Promosi, Gallery Dekranasda, dan Souvenir Shop. 2. Tersedianya Pasar yang Representatif, Bersih, Aman dan Nyaman
Jumlah Kawasan Pasar yang dibangun dan ditata
Target yang ditetapkan sebanyak 3 buah kawasan pasar dan dapat direalisasikan 100 %. Kawasan pasar yang dibangun dan ditata yaitu : - Pasar Pariaman : berupa Renovasi Los Sayur di Pasar baru Pariaman - Pasar Jati : berupa Pembangunan sarana dan Prasarana penunjang pasar jati (pembangunan pos satpam dan Rehab Pagar), perbaikan saluran pembuangan pasar Jati serta pemindahan pasar pagi ke pasar jati. - Pasar Kurai Taji : Pembangunan Pasar Kurai Taji dengan Dana Tugas Pembantuan dari Kementrian Perdagangan RI. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian kinerja juga dapat direalisasikan 100 %. Kawasan pasar yang dibangun dan ditata yaitu : Pasar Baru Pariaman berupa
20
pembangunan los ikan, Kawasan Pasar Serikat Pariaman berupa pembangunan los pisang dan Kawasan Pasar Jati Pariaman berupa pembangunan kios buah dan lanjutan pembangungan los daging dan los ikan serta fasilitasi pengoperasiannya. Capaian pada sasaran ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2013, karena Penataan Pasar dan Revitalisasi Pasar ini merupakan misi yang harus diemban oleh Dinas Kopperindag sesuai dengan visi dan misi Walikota terpilih yang dituangkan dalam RPJMD Kota Pariaman 2013 -2018. Dalam penataan pasar ini kendala yang dihadapi antara lain : 1. Perilaku dan kebiasaan pedagang yang tidak mau dipindahkan atau ditertibkan 2. Terbatasnya luas pasar sehingga agak sulit untuk menata pasar. 3. Untuk Pengembangan Pasar Pariaman, Dinas Kopperindag mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi pemilik toko di pasar Pariaman dan tidak adanya batas waktu untuk kepemilikan kartu kuning bagi pemilik. 4. Dalam pembangungan Pasar Kurai taji, masih adanya oknum/masyarakat yang menggugat 5. Belum optimalnya pengoperasional Pasar Jati yang disebabkan oleh : -
Belum adanya embrio pasar di Pasar Jati
-
Disekitar lokasi Pasar Jati tidak ada pemukiman penduduk
-
Fasilitas di Pasar Jati belum lengkap dan belum familiar dikenal masyarakat
-
Jalur angkutan menuju dan dari Pasar Jati belum optimal dan belum optimalnya fungsi terminal Pasar Jati. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman :
1. Membuat peraturan / regulasi untuk penataan pasar dan penataan pedagang. 2. Melakukan Koordinasi dengan Pihak KAN, Desa dan Pedagang untuk pembangunan Pasar Kurai taji. 3. Melakukan upaya untuk pengembangan pasar dengan mengundang pemilik Toko dan Penyewa untuk membicarakan hal tersebut sekaligus verifikasi data. 4. Menyusun strategi untuk mengoptimalkan pengoperasian Jasar Jati, antara lain : -
Rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada di Pasar Jati Pariaman
-
Memindahkan Pasar Pagi ke Pasar Jati
-
Menggunakan salah satu kios di Pasar Jati sebagai Souvenir Shop.
-
Melaksanakan kegiatan- kegiatan di Pasar Jati untuk meramaikan pasar jati.
21
3. Meningkatnya Kesadaran pedagang terhadap Peraturan yang Berlaku
Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) masyarakat yang ditera ulang
Tahun 2015, ditetapkan target jumlah alat ukur yang ditera ulang sebanyak 200 unit dan dapat direalisasikan sebanyak 252 unit dengan pencapaian lebih kurang 126 %. Tera ulang merupakan kegiatan bersama dengan UPTD Metrologi Provinsi Sumbar dikarenakan Kota Pariaman belum memiliki fasilitas dan personil untuk melakukan kegiatan tera ulang yang
dilakukan di tiga Kecamatan di Kota Pariaman, yaitu
Pariaman Tengah, Pariaman Selatan dan Pariaman Utara. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian kinerja tahun 2015 lebih tinggi jika dibandingkan dengan Tahun 2014 sebesar 108, 11 %. Peningkatan ini disebabkan oleh Pengawasan Penggunaan UTTP yang dilaksanakan secara triwulan baik itu dilakukan oleh Dinas Kopperindag maupun bekerjasama dengan SatPol PP dan Polres. Pengawasan Penggunaan UTTP ini dilaksanakan dengan mengunjungi lokasi atau tempat-tempat yang menggunakan UTTP seperti Heuler, Kandang ayam, warung, toko grosir P&D, kios ikan dan tempattempat yang berpotensi menggunakan UTTP.
Kegiatan yang dilakukan adalah
pengecekan tanda tera sah tahun 2015, penggunaan UTTP yang sesuai ketentuan dan pengawasan BDKT (Barang Dalam Keadaan Terbungkus) yang meliputi kesesuaian pelabelan dan kebenaran kuantitas. Sedangkan untuk kebenaran hasil pengukuran, penakaran dan penimbangan belum dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya alat yang standar. Permasalahan yang dihadapi : Belum seluruh masyarakat memiliki kesadaran dan ketaatan untuk melakukan tera ulang. Adanya keluhan masyarakat pedagang kecil yang tidak dapat mengikuti pelaksanaan Kegiatan Tera Ulang karena hanya memiliki satu UTTP. Belum dimilikinya alat standar untuk melakukan kegiatan pengawasan kebenaran hasil pengukuran, penakaran dan penimbangan. Langkah – langkah yang dilakukan oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman : Meningkatnya Penyuluhan dan Pengawasan langsung ke lapangan sehingga diharapkan makin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya dilakukan
22
tera ulang pada UTTP yang dimilikinya dan taat untuk mengikuti serta melakukan kegiatan tera ulang. Penganggaran pembelian UTTP pengganti sementara untuk dipinjamkan kepada pedagang kecil yang hanya memiliki satu UTTP pada saat pelaksanaan Tera Ulang. Mengikuti Diklat Kemetrologian bagi aparatur pembina agar dapat melakukan Pengawasan terhadap Penggunaan UTTP.
Jumlah Komoditi Yang Diawasi
Tahun 2015, target yang ditetapkan untuk indiakator jumlah komoditi yanng diawasi adalah sebanyak 8 komoditi dan dapat direalisasikan semuanya dengan capaian kinerja 100 %. 8 Komoditi yang diawasi adalah : Pengawasan dilakukan untuk 8 jenis barang dan jasa yaitu : Barang Expire, DAMIU, SNI, Pupuk, Elektronik, BBM, Gas LPG, dan Sembako. Landasan hukum melakukan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa adalah amanat UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Selain itu Peraturan Menteri Perindustrian RI No.20/M-IND/PER/S/2006. Dalam peraturan tersebut
mengatur
tentang
penunjukan
lembaga
kesesuaian
dalam
rangka
penerapan/pemberlakuan dan pengawasan SNI serta Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan barang dan jasa. Disamping pengawasan 8 komoditi diatas, Dinas Kopperindag Kota Pariaman juga melakukan razia khusus yang melibatkan lintas sektoral, seperti Dinkes, SatpolPP, Dinas pertanian dan Polres Pariaman. Pengawasan secara serentak dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh dampak positif dengan mulai meningkatkan kesadaran di kalangan para pelaku usaha/pedagang agar menaati peraturan yang berlaku yaitu tidak memproduksi mengimpor maupun memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Hal ini dilakukan agar konsumen terlindungi dari barang-barang yang tidak memenuhi persyaratan. Pemerintah akan terus melakukan peningkatan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa secara berkesinambungan dengan melakukan koordinasi baik di tingkat pusat maupun daerah. Agar pengawasan dilakukan lebih efektif dan efisisen sehingga mampu mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat dalam rangka perlindungan konsumen. 4. Meningkatnya Sektor Industri Kreatif dan Komoditi Industri Unggulan
Jumlah Kelompok Industri Kreatif
23
Dari target yang ditetapkan, dapat direalisasi 100 %. 4 kelompok indutri kreatif Kota Pariaman yaitu : kelompok Industri Bordir, Sulaman, Rajutan dan Cenderamata. Jika Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kelompok Industri kreatif yang dibina bertambah/meningkat. Tahun 2014
kelompok industri kreatif yang dibina yaitu :
Sulaman, Bordir dan Rajutan. Capaian Kinerja tahun 2013 tidak dapat dibandingkan karena pada tahun 2013 indikator ini belum ditetapkan. Pembinaan Kelompok Industri Cenderamata diarahkan untuk mendukung pariwisata sesuai dengan
Visi Kota
Pariaman yaitu “ Pariaman sebagai Kota Tujuan Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan, Budaya dan Agama”
Jumlah Industri Kreatif /Komoditi Unggulan
Jumlah Industri kreatif tahun 2015 sebanyak 706 unit terdiri dari : 528 Industri Bordir, 122 Industri Sulaman, 45 Unit Industri Rajutan dan 11 Industri Cenderamata. Dari target yang ditetapkan sebanyak 547 unit, dapat direalisasikan sebanyak 706 unit dengan capaian kinerja sebesar 129,07 % lebih tinggi dari capaian kinerja tahun 2014 sebesar 122,14 %. Pertumbuhan Industri Kerajinan terutama Industri Rajutan dan Bordir ini juga meningkatkan jumlah industri kreatif Kota Pariaman. Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, inovasi, ketrampilan serta bakat individu. Industri Kota Pariaman yang termasuk dalam Industri Kreatif antara lain : Industri Sulaman, Bordir, rajutan dan
Cendramata yang menjadi industri
unggulan Kota Pariaman. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri kreatif Jumlah tenaga kerja sektor Industri kreatif Kota Pariaman Tahun 2015 sebanyak 5453 orang, target yang ditetapkan sebanyak 3067 orang dengan capaian kinerja sebesar 177,80%. Tahun 2014, jumlah tenaga kerja sektor industri kreatif sebanyak 5338 orang, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 3052 orang (capaian 175 %). Tingginya capaian kinerja ini disebabkan oleh pertumbuhan dan pengembangan industri kreatif yang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja. Indikator Jumlah Industri kreatif dan tenaga kerja sektor Industri Kreatif ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2013. Karena Pengembangan Industri Kreatif ini mulai dilaksanakan Tahun 2014 sesuai dengan Visi dan Misi dari Renstra Dinas yang mengacu pada Visi dan Misi RPJMD Kota Pariaman.
24
Dalam Pencapaian sasaran ini ada kendala yang dihadapi, yaitu : Kurangnya Inovasi dan Kreatifitas Pengrajin dalam menghasilkan produk, baik dari Disain, motif, warna, diversifikasi produk dan mutu.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kopperindag Kota Pariaman : 1. Pembinaan terhadap pengrajin di kawasan Kampung Sulam Nareh (Desa Naras Hilir - Desa Naras I) ± 142 IKM, diharapkan Kampung Sulam ini menjadi salah satu tujuan wisata belanja kerajinan di Kota Pariaman. 2. Melakukan pembinaan langsung pada Pengrajin dengan mendatangkan tenaga ahli dan disainer. 3. Memberikan Bahan Percontohan dan buku-buku untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi Pengrajin dalam menghasilkan produk. 4. Mengadakan Pelatihan dan Lomba Cendramata untuk menarik minat pengrajin agar menghasilkan produk yang bisa bersaing dan merangsang kreatifitas pengrajin dalam menciptakan produk. 5. Mengadakan pagelaran fashion yang menampilkan fashion show hasil rancangan desainer untuk meningkatkan perkembangan dunia fashion Kota Pariaman dan industri pengrajin pendukungnya (sulaman, Bordir dan rajutan) menuju trendsetter busana di Indonesia, serta terjalinnya kerjasama antara desainer dengan pengrajin Kota Pariaman. C. KEBERHASILAN DAN PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH Penghargaan yang diperoleh selama tahun 2015 : 1.
Juara 1 Lomba Desain Busana Muslimah se Sumatera Barat yang diadakan oleh Dekranasda Propinsi Sumatera Barat pada tanggal 9 Juni 2015 yang diikuti oleh Indra Zainun (Salon Konveksi) Binaan Dinas Kopperindag Kota Pariaman dan Dekranasda Kota Pariaman.
2.
Juara 2 Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) tingkat Propinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan pada tanggal 20 – 22 Oktober 2015 di Bukittinggi. Diikuti oleh
25
Pengrajin Industri Sulaman “ Banang Ameh”
Desa Naras I Binaan Dinas
Kopperindag Kota Pariaman. 3.
Juara III Lomba Cipta dan Inovasi Produk Kerajinan Berbasis Sumber Daya Lokal yang diadakan oleh Dekranasda Propinsi Sumatera Barat yang diikuti oleh Rosnani (pengrajin rajutan Desa Taluk) binaan Dinas Kopperindag Kota Pariaman.
4.
Harapan III Koperasi Berprestasi Tingkat Propinsi Sumatera Barat Tahun 2015 yaitu KPRI SMKN 1 Pariaman.
BAB. IV P E N U T U P
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas kinerja tahun 2015, yaitu : 1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dijalankan oleh Dinas
Kopperindag Kota Pariaman telah dapat diselenggarakan secara optimal dengan pemanfaatan sumberdaya yang ada tanpa mengabaikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
tersebut diperoleh dari laporan kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan Sasaran Strategis. 3. Pengukuran pencapaian sasaran mayoritas menggunakan indikator output,
hanya beberapa sasaran menggunakan indikator outcome. Penyebabnya adalah belum dapatnya diukur indikator outcome dalam waktu yang singkat pada masyarakat, disamping itu sistem pengumpulan data kinerja belum memadai sehingga sulit untuk mendapatkan data capaian kinerja.
26
LAMPIRAN I
LAPORAN KINERJA DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 KODE REKENING
PROGRAM / KEGIATAN
1
2
1.15. 1.15.01.01. 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
BELANJA ANGGARAN
REALISASI
3
4
329,773,000
1.15. 1.15.01.01. 01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Terlaksananya Administrasi SuratMenyurat 1.15. 1.15.01.01. 01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Terlaksananya Pembayaran Listrik, Daya Air dan Listrik Telp dan Air 1.15. 1.15.01.01. 01.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Terlaksananya pembayaran STNK Perizinan Kendaraan kendaraan dinas / operasional Dinas/Operasional
HASIL / KELUARAN RENCANAREALISASISATUAN 5
6
7
1,998,000
1,998,000
12
12
bulan
60,000,000
36,360,166
12
12
bulan
9,450,000
5,324,400
12
12
bulan
164,323,000
12
12
bulan
Tersedianya honor bagi Pengelola Keuangan
164,325,000
1.15. 1.15.01.01. 01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Tersedianya bahan pembersih dan peralatan kebersihan
2,500,000
2,500,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.01. 01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tersedianya Alat Tulis Kantor
14,500,000
14,499,500
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.01. 01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan
9,000,000
8,988,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.01. 01.12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik
Tersedianya komponen instalasi listrik/ penerangan kantor
3,000,000
2,640,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.01. 01.17 Penyediaan Makan dan Minum
Tersedianya Makan dan Minum Rapat
5,000,000
4,980,000
12
12
bulan
60,000,000
54,315,250
12
12
bulan
25
25
jenis
1.15. 1.15.01.01. 02 Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur 1.15. 1.15.01.01. 02.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
699,716,300 Tersedianya perlengkapan kantor
146,200,000
8
295,928,316
1.15. 1.15.01.01. 01.07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
1.15. 1.15.01.01. 01.18 Rapat-rapat Koordinasi dan Kosultasi Terlaksananya Rapat-Rapat ke Luar Daerah Koordinasi dan Konsultasi ke Luar daerah
KETERANGAN
Pembayaran STNK Kendaraan Dinas sebanyak 14 unit, termasuk kendaraan Dinas UPT Pengelola Pasar
597,097,715 111,797,500
Rendahnya realisasi belanja disebabkan oleh efisiensi pembelian barang-barang untuk perlengkapan kantor. Pada kegiatan ini, juga ada kegiatan penambahan Daya listrik yang masuk anggaran perubahan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan disebabkan oleh mepetnya waktu, faktor teknis dan tidak tersedianya meteran pasca Bayar dari PLN. Sehingga Anggaran untuk Tambah Daya ini dikembalikan dan ditampung pada APBD 2016.
1.15. 1.15.01.01. 02.09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Tersedianya peralatan kantor
29,000,000
28,897,500
2
2
jenis
1.15. 1.15.01.01. 02.10 Pengadaan Mebeleur
25,000,000
23,150,000
3
3
Jenis
1.15. 1.15.01.01. 02.11 Pembangunan Sarana dan Prasarana Terbangunannya WC pada Gedung Penunjang Gedung Promosi Promosi Padang Birik-Birik
49,120,000
47,845,000
1
1
paket
1.15. 1.15.01.01. 02.22 Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor
Terpeliharanya Gedung Kantor
20,000,000
17,376,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.01. 02.24 Pemeliharaan Rutin berkala Kendaraan Dinas Operasiaonal
Terpeliharanya Kendaraan Dinas /Operasional
131,100,000
84,328,135
12
12
bulan
Rendahnya realisasi belanja disebabkan oleh efisiensi penggunaan BBM dari Pertamax menjadi premium
1.15. 1.15.01.01. 02.26 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Kantor
perbaikan peralatan dan perlengkapan kantor
27,100,000
14,040,580
8
8
jenis
Rendahnya realisasi belanja disebabkan oleh adanya beberapa peralatan Dinas yang masih dalam kondisi baik sehingga tidak perlu dikeluarkan biaya pemeliharaan/perbaikan. Namun ada peralatan yaitu Proyektor yang mengalami kerusakan yang membutuhkan biaya cukup besar yang tidak memungkinkan untuk diperbaiki. Akan lebih baik diusulkan untuk rusak berat /penghapusan.
1.15. 1.15.01.01. 02.42 Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor
Terlaksananya Rehab Gedung Kantor
272,196,300
269,663,000
2
2
paket
70,500,000
70,400,000 94
94
stel
12
12
bulan
3
3
Dokumen
Tersedianya Mebeleur
1.15. 1.15.01.01. 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1.15. 1.15.01.01. 03.02 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
Tersedianya Pakaian Dinas Harian
1.15. 1.15.01.01. 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.15. 1.15.01.01. 05.01 Pendidikan dan Pelatihan formal
Tersedianya Dana untuk Kontribusi Pelatihan
70,500,000
70,400,000
15,000,000
5,775,000
15,000,000
1.15. 1.15.01.01. 06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan kinerja danCapaian keuangan 1.15. 1.15.01.01. 06.01 capaian Penyusunan Laporan Kinerja Tersusunnya Lakip, Laporan dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Keuangan dan Renja SKPD
20,000,000
1.15. 1.15.01.01. 15 Program Penciptaan Iklim Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
91,490,000
20,000,000
5,775,000
19,988,000 19,988,000
43,738,000
1.15. 1.15.01.01. 15.12 Klinik Konsultasi Bisnis
Terlaksananya Konsultasi Bisnis dan Kemasan bagi UMKM
2.06. 1.15.01.01. 15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman 2.06. 1.15.01.01. 15.03 Perdagangan Peningkatan Pengawasan Peredaran Terlaksananya Pengawasan Barang dan Jasa Peredaran Barang dan Jasa
91,490,000
425,504,000
43,738,000
150
218
UMKM
299,273,920
159,564,000
156,078,000
8
8
jenis Pengawasan dilakukan untuk 8 jenis barang dan jasa barang yaitu : Barang Expire, DAMIU, SNI, Pupuk, Elektronik, BBM, Gas LPG, dan Sembako serta razia khusus. dan jasa
2.06. 1.15.01.01. 15.04 Operasional Tera Ulang dan Pengawasan Penggunaan UTTP
Terlaksananya Tera Ulang dan pengawasan penggunanaan UTTP
70,050,000
56,438,020
200
183
unit
2.06. 1.15.01.01. 15.53 Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Terbentuknya BPSK Kota Pariaman
171,720,000
70,027,900
1
1
BPSK
2.06. 1.15.01.01. 15.06 Fasilitasi Pembentukan dan Pembinaan PKL
Terbentuknya Asosiasi Pedagang PKL
24,170,000
16,730,000
3
3
2.07. 1.15.01.01. 16 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
990,068,000
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan Tera Ulang, dengan berbagai alasan bahkan ada yang menyembunyikan timbangannya. Kegiatan melanjutkan Proses Pembentukan BPSK. SK Pansel (Panitia Seleksi) sudah keluar, proses seleksi sudah terlaksana, Hasil Seleksi Anggota BPSK sudah keluar tinggal menunggu SK dari Kementrian untuk pelantikan anggota BPSK. Sehingga belanja untuk pelantikan dan honor untuk anggota BPSK tidak dapat ddirealisasikan.
asosiasi Asosiasi yang dibentuk : Asosiasi DAMIU, Asosiasi
Pedagang Pantai Gandoriah dan Asosiasi Pedagang Pasar Jati
864,805,082
2.07. 1.15.01.01. 16.07 Pelatihan Cenderamata Sulaman Khas Kota Pariaman
Terlaksananya Pelatihan Cenderamata Sulaman Khas Kota Pariaman
38,668,000
35,188,000
20
20
orang
2.07. 1.15.01.01. 16.08 Pembinaan dan Pengembangan Klaster Industri Kota Pariaman
Terbinanya klaster Industri di Kota Pariaman
93,200,000
92,180,000
4
4
klaster
2.07. 1.15.01.01. 16.09 Pembinaan Dekranasda Kota Pariaman
Terlaksananya Pembinaan Dekranasda Kota Pariaman
250,500,000
162,064,040
12
12
bulan
123,900,000
123,467,500
12
12
bulan
2.07. 1.15.01.01. 16.10 Pendamping Pembinaan Dekranasda Terlaksananya Pendampingan Kota Pariaman Pembinaan Dekranasda
Kegiatan berupa layanan konsultasi bisnis dan kemasan, fasilitasi disain kemasan, disain merek, fasilitasi halal, fasilitasi pendaftaran merek untuk pengembangan produk UMKM. Rendahnya realisasi disebabkan oleh efisiensi.
Pembinaan dilakukan pada 4 klaster, yaitu : Bordir, Rajutan, Makanan Ringan dan Cendramata. Pembinaan dilakukan langsung oleh aparatur dengan memberikan pengetahuan mengenai Display, Packaging, Diversifikasi Produk dll.
2.07. 1.15.01.01. 16.11 Fasilitasi Pengembangan OVOP (one Terlaksananya Fasilitasi Village One Product) Pengembangan OVOP
58,800,000
58,000,000
15
15
IKM
2.07. 1.15.01.01. 16.12 Pariaman Fashion Week 2015
425,000,000
393,905,542
1
1
event
Pagelaran menampilkan fashion show hasil rancangan desainer untuk meningkatkan perkembangan dunia fashion Kota Pariaman dan industri pengrajin pendukungnya menuju trendsetter busana di Indonesia, serta terjalinnya kerjasama antara desainer dengan pengrajin Kota Pariaman.
69,760,000
50,622,000
Kegiatan terdiri dari Temu Usaha dengan Pelaku UMKM dan dilanjutkan dengan Fasilitasi Pembiayaan UMKM ke PT Jasa Raharja, Angkasa Pura dan PT Telkom.
Terlaksananya Pagelaran Industri Kreatif Kota Pariaman
1.15. 1.15.01.01. 16 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM 1.15. 1.15.01.01. 16.11 Temu Usaha UMKM dan Koperasi
Terlaksananya Temu Usaha UMKM
37,640,000
29,527,000
60
60
UMKM
1.15. 1.15.01.01. 16.13 Pembinaan UMKM
Terbinanya UMKM Kota Pariaman
32,120,000
21,095,000
50
50
UMKM
2
2
Dokumen
28
28
kop
1.08. 1.15.01.01. 16 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 1.08. 1.15.01.01. 16.17 Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
99,950,000
Terlaksananya Penyusunan DPLH Pasar Pariaman dan Pasar Jati
1.15. 1.15.01.01. 17 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 1.15. 1.15.01.01. 17.03 Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi
99,950,000
249,185,000
Terlaksananya koordinasi dan pengawasan koperasi yang mendapat fasilitas pemerintah
40,610,000
Pembinaan terhadap pengrajin di kawasan Kampung Sulam Nareh (Desa Naras Hilir - Desa Naras I) ± 142 IKM. Tujuan : Salah satu tujuan wisata belanja kerajinan di Kota Pariaman. Pembinaan yang telah dilakukan pada tahun 2015 : Penerapan GKM (Gugus Kendali Mutu), Keragaman Produk sulaman (souvenir/cenderamata).
99,545,000
99,545,000
172,381,000
30,806,000
Monitoring dan Evaluasi Serta Pengawasan terhadap 28 Koperasi Penerimaan Fasilitasi Pemerintah yang terdiri Dana APBD/APBN dan Propinsi. Dengan adanya kegiatan ini berkembangnya KSP/USP Koperasi yang sehat, meningkatnya permodalan koperasi, menurunnya kredit macet serta terpeliharanya fasilitas Pemerintah dengan baik.
1.15. 1.15.01.01. 17.09 Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Tersedianya tempat promosi produk UMKM Kota Pariaman
152,000,000
141,575,000
4
4
1.15. 1.15.01.01. 17.12 Pembangunan Rest Area
Terlaksananya Pembuatan Perencanaan Pembangunan Rest Area Padang Birik-Birik
56,575,000
-
1
0
dokumen Kegiatan tidak dilaksanakan karena lahan yang sama
1
1
Dokumen
2.07. 1.15.01.01. 18 Program Penataan Struktur Industri 2.07. 1.15.01.01. 18.04 Penyusunan Rancangan Perda KIID Kota Pariaman
13,000,000 Tersedianya Ranperda KKID Kota Pariaman
2.06. 1.15.01.01. 18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
13,000,000
3,694,604,976
lokasi
sudah di tata oleh PU dan digunakan sebagai lapangan upacara Kantor Camat Pariaman Utara
12,997,000 12,997,000
3,160,262,910
Terlaksananya fasilitasi pengembangan pasar Pariaman, Kurai taji, dan Optimalisasi pasar Jati Terlaksanya Bazar Murah Sembako
244,669,000
141,998,050
3
3
pasar
107,080,000
106,155,000
2000
2000
paket
2.06. 1.15.01.01. 18.10 Pembangunan Pasar (DAK)
Terlaksananya renovasi Los Sayur pasar Baru Pariaman dan Perbaikan Saluran Pembuangan Pasar Jati serta Los Pisang
2,286,456,547
1,944,774,000
3
2
Paket
2.06. 1.15.01.01. 18.11 Administrasi DAK Pembangunan Pasar
Tersedianya administrasi Pembangunan Pasar (DAK)
153,990,000
148,595,660
12
12
bulan
2.06. 1.15.01.01. 18.12 Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang Pasar Jati
Terlaksanya pembangunan sarana dan prasarana penunjang pasar jati ( Pos satpam dan rehab pagar)
122,746,429
117,048,000
2
2
paket
2.06. 1.15.01.01. 18.14 Penyusunan Masterplan Pasar Pariaman
Tersusunnya Masterplan Pasar Pariaman
243,615,000
242,415,000
1
1
dokumen
2.06. 1.15.01.01. 18.19 Pameran Piaman Expo
Terselenggaranya pameran hasil pembangunan dan promosi produk Kota Pariaman
275,700,000
209,659,950
1
1
event
2.06. 1.15.01.01. 18.08 Fasilitasi Pengembangan Pasar
2.06. 1.15.01.01. 18.09 Bazar / Pasar Murah Sembako
Promosi dilaksanakan di 4 (empat) lokasi yaitu : Gedung Promosi Batas Kota, Rumah Tabuik , Gallery Dekranasda dan Souvenir Shop di Jati.
Pada Anggaran Perubahan ada pekerjaan Perbaikan Pembuangan Pasar Jati (Sisa DAK 2013) dan Perbaikan Saluran Pembuangan Los Pisang dan Jalan setapak sekeliling Los Pisang pasar Pariaman (Sisa DAK 2014). Untuk Drainase pasar jati sudah dilaksanakan tapi pada pasar pariaman (los Pisang) tidak dilaksanakan karena sedang menyusun Master Plan Pasar Pariaman. Direncanakan perbaikan saluran drainase ini dilaksanakan pada tahun berikutnya sesuai dengan master plan pasar.
2.06. 1.15.01.01. 18.20 Pameran Pesta Budaya Tabuik
Terlaksananya Pameran Pesta Budaya Tabuik
1.15. 1.15.01.01. 18 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
260,348,000
160,662,000
249,617,250
1
1
event
157,307,000
1.15. 1.15.01.01. 18.05 Pembinaan, Pengawasan dan Terlaksananya Pengawasan simpan Penghargaan Koperasi Berprestasi pinjam, penilaian kesehatan simpan pinjam dan penilaian koperasi berprestasi
37,472,000
37,472,000
25
25
Koperasi Pada kegiatan ini, dilakukan Penilaian terhadap
1.15. 1.15.01.01. 18.10 Bimuluh dan Proses serta Tata Cara Terlaksananya Bimuluh Pembentukan Koperasi Perkoperasian terhadap kelompok Ekonomi Produktif
43,000,000
41,800,000
15
15
kelompok
1.15. 1.15.01.01. 18.11 Identifikasi Koperasi Tidak Aktif dan Pemutakhiran Data Koperasi
Terlaksananya identifikasi koperasi yang tidak aktif dan pemutakhiran koperasi.
47,070,000
45,515,000
27
27
Koperasi Dari 27 Koperasi yang tidak aktif sudah ada 4 Koperasi
1.15. 1.15.01.01. 18.12 Bimbingan Teknis Terhadap Percepatan Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan
Terlaksananya Bimbingan Teknis Percepatan Pelaksanaan RAT
33,120,000
32,520,000
30
30
Koperasi
5
6
7
8
1
1
unit
Tugas Pembantuan dari Kementrian Perdagangan RI. Kegiatan berupa : Pembangunan Kios ukuran 3x3 meter sebanyak 28 unit, Pembangunan Los dengan 60 lapak, Pujasera 2 (Dua) Unit ukuran 3,5 x 24 meter serta Lahan Parkir berjumlah 2 (Dua) tempat dengan ukuran 9 x 23,30 meter. Kegiatan dapat direalisasikan 100 %.
JUMLAH
1
2
6,929,213,276
5,850,120,943
3
4
Koperasi yang telah RAT yaitu Penilaian Koperasi Berprestasi dan Penilaian Kesehatan Simpan Pinjam (KSP-USP). Koperasi Berprestasi 2015 : Terbaik 1 : KPRI SMK 1 Pariaman, terbaik 2 : Primkopad dan terbaik 3 : Koperasi Annur Kelapa Gading.
yang telah aktif, yaitu : KPP Bukit Intan Sejahtera, Koperasi Pariaman Sakato, KPP Pembangunan dan KPP Naras Indo Raya Lestari.
TUGAS PEMBANTUAN (APBN) 090. 02. 09
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Neger
090.02.09.3721
Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan
Pembangunan Pasar Rakyat (Type A/B) Pasar Kurai taji
6,000,000,000
5,612,536,501
6,000,000,000
5,612,536,501
Pariaman,
Januari 2016
KEPALA DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN MEWAKILI
SYAIFUL AZMAN, SE, M.Si 19640927 199403 1 004
LAMPIRAN II
LAPORAN KINERJA UPT PENGELOLA PASAR TAHUN 2015 KODE REKENING
PROGRAM / KEGIATAN
1
2
1.15. 1.15.01.02. 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.15. 1.15.01.02. 01.01
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.15. 1.15.01.02. 01.02
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
1.15. 1.15.01.02. 01.07
BELANJA ANGGARAN 3 67,538,000
Terlaksananya Administrasi SuratMenyurat Terlaksananya Pembayaran Listrik, Telp dan Internet Tersedianya honor bagi Pengelola Keuangan
HASIL / KELUARAN
REALISASI 4
RENCANAREALISASI SATUAN 5
6
7
57,061,760
498,000
498,000
12
12
bulan
10,800,000
8,313,760
12
12
bulan
12,500,000
12,500,000
12
12
bulan
500,000
500,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 01.08
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Tersedianya bahan pembersih dan peralatan kebersihan
1.15. 1.15.01.02. 01.10
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tersedianya Alat Tulis Kantor
5,500,000
5,500,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 01.11
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan
5,800,000
5,800,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 01.12
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik Tersedianya komponen instalasi listrik/ penerangan kantor
6,000,000
6,000,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 01.17
Penyediaan Makan dan Minum
5,940,000
5,940,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 01.18
Rapat-rapat Koordinasi dan Kosultasi ke Terlaksananya Rapat-Rapat Koordinasi Luar Daerah dan Konsultasi ke Luar daerah
20,000,000
12,010,000
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 02
Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur
1.15. 1.15.01.02. 02.09
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Jumlah peralatan yang dibeli
12,000,000
10,140,000
2
2
jenis
1.15. 1.15.01.02. 02.10
Pengadaan Mebeleur
Tersedianya Mebeleur (kursi kerja)
2,000,000
1,760,000
4
4
unit
1.15. 1.15.01.02. 02.24
Pemeliharaan Rutin berkala Kendaraan Terpeliharanya Kendaraan Dinas Dinas Operasiaonal /Operasional
29,160,000
22,460,968
12
12
bulan
1.15. 1.15.01.02. 02.28
Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Kantor
3,700,000
3,700,000
4
4
jenis
1.03. 1.15.01.02. 16
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Tersedianya Makan dan Minum Rapat
46,860,000
perbaikan peralatan dan perlengkapan kantor
10,000,000
38,060,968
10,000,000
KETERANGAN 8
1.03. 1.15.01.02. 16.05
Rehab/Pemeliharaan Saluraran Drainase/Gorong-Gorong
2.06. 1.15.01.02. 18
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
2.06. 1.15.01.02. 18.16
Operasional Pasar
2.06. 1.15.01.02. 18.17
Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar
2.06. 1.15.01.02. 18.18
Pembinaan Pedagang Pasar
Terlaksananya pemeliharaan/pembersihan saluran Drainase/gorong-gorong
551,000,000 Terlaksananya Operasional Pasar
TOTAL
10,000,000
10,000,000
6
6
kali
499,780,000
251,000,000
230,840,000
12
12
bulan
Kegiatan berupa pembayaran belanja operasional pasar (honor petugas juru pungut, petugas satpam pasar, koordinator keamanan, belanja kerjasama pihak ketiga (KAN) 4 Nagari dan belanja operasi penertiban pedagang pasar.
Terlaksananya Rehabilitasi Pasar
290,000,000
265,780,000
5
5
kegiatan
Kegiatan berupa Pemasangan Kanopi Los Buah, Pemasangan Kanopi Pasar, Rehabilitasi Jalan Lorong Pasar dan Rehabilitasi Saluran Gorong-Gorong serta Belanja Pemeliharaan Pasar
Terlaksananya Pembinaan Pedagang Pasar
10,000,000
3,160,000
12
12
bulan
675,398,000
Kegiatan berupa rapat-rapat dengan pedagang. Rendahnya realisasi belanja disebabkan karena sulitnya mengumpulkan pedagang pasar.
604,902,728
Pariaman,
Januari 2016
KEPALA DINAS KOPPERINDAG KOTA PARIAMAN MEWAKILI
SYAIFUL AZMAN, SE, M.Si 19640927 199403 1 004