F
EFISIENSI IMPLANTASI ANALOG LH-RH DAN 17a-METILTESTOSTERON SERTA PEMBEKUAN SEMEN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypophthalmus)
Oleh Yunizar Ernawati
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999
ABSTRACT The EMciency of LH-REI Analogue and 17a-Methyltestosterone Implantation and Freezing - of Semen in the Effort to Increase the Production of "Jambal Siamn Fish (Pangmius hypophthalmus) Y. Emawati, M. R Toelihere, H. M. L Effendie, A. Hardjamulia, T. L. Ynsuf and A. A. Mattjik The objectives of this experiment were to test the efficiency of several combinations of LH-RH analogue (LH-RH-a) and 17a-Methyltestosterone (1 7a-MT) on the rate of egg maturity, and the type and doses of cryoprotectants on the quality of fiozen semen of Jambal Siam fish. In the first experiment LH-RH-a and 17a-MT were used separately with a total dose of 800 pgfish and 1000 pgksh respectively. These hormones were administered with different frequencies of four times, twice and once within four months. The second experiment was based on the result of the first experiment, in which a combination of LH-RH-a (200 pg, 400 pg, 600 pg) and 17a-MT (250 pg, 500 pg, 750 pg) were administered twice within four months. The third experiment was the cryopresewation of semen using two kinds of cryoprotectants @MSO and glycerol) in a Ringer solution. The result of the first experiment revealed that the administration of LH-RH-a (800 pg) four times, 200 pg each, within four months gave a positive response towards the development of the gonad (one month), egg maturity (98.02 %), egg diameter (1.12 mm), fertility rate (92.93 %) and hatching rate (68.75%). On the other hand, the administration of a single dose of 1000 pg of 17a-MT resulted in the development of the gonad within two months. 98.03 % egg maturity, egg diameter 1.18 mm, 95.62 % fertility rate and 60.84 % hatching rate. The best result in the second experiment was the combination of LH-RH-a 200 pg plus 17a-MT 250 kg, LH-RH-a 400 pg plus 17aMT 500 pg and LH-RH-a 600 pg plus 17a-MT 750 pg, in which the condition of egg cells reached stad'lum IV within five months. The largest egg diameter (0.95 mm) was achieved by the treatment of LH-RH-a 600 pg plus 17a-MT 250 pg. Satisfactory results of the fertility rate and hatching rate were achieved under the treatment with LH-RH-a 400 pg plus 17a-MT 250 pg, 93.50 % and 91 % respectively. In the third experiment DMSO (5 %) and egg yolk (5 %) in a Ringer solution of 90 % gave the best result, i. e. 50 % after thawing motility, with a fertility rate ranging between 82 and 92 percent, and hatching rate ranging between 77 and 88 percent.
RINGKASAN
Yunizar Emawati. Efniensi Implantasi Analog LH-REI dan 17a-Metiltestosteron serta Pembekuan Semen dalam Upaya Peningkatan Produksi Benih Ikan Jambal Siam (Pangaius hypophthalmus) @i bawah bimbingan M. R Toelihere sebagai Ketua dan H. M. L Effendie, A. Hardjamulia, T. L. Yusuf dan A. A. Mattjik sebagai Anggota).
Suatu penelitian mengenai efisiensi implantasi analog Luteinizing Hormone Releasing Homone (a.LH-RH) dan 17a-metiltestosteron (17a-MT) serta pembehan semen ikan jambal Siam (Pungasius hypophthalmus) telah dilakukan di kolam percobaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Darmaga, Bogor dan Diana Fish
Farm,Sawangan, dari bulan Mei 1996 sampai dengan bulan Desember 1997. Penelitian ini b m j u a n untuk menentukan dosis optimum implan a.LH-RH dan I7a-MT baik secara tersendiri maupun kombiiasinya dalam memacu kecepatan kematangan gonad, serta menentukan jenis dan konsentrasi krioprotektan gliserol dan DMSO dalam pembekuan semen. Ikan uji yang digunakan untuk percobaan ini adalah 71 ekor induk betina yang sudah ovulasi dengan berat 2500
- 5000 g berumur kira-kira
40 bulan, dan 20 ekor
induk jantan dengan berat 2000 - 4000 g berumur 5 1 bdan. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu (1) Penentuan fiekuensi implan a.LH-RH dan 17a-MT yang optimum terhadap kematangan gonad dan halitas telur; (2) efektivitas kombiiasi a.LH-RH dan 17a-MT dengan urutan pemberian berbeda terhadap kematangan gonad dan kualitas telur; dan (3) penentuan jenis serta konsentrasi krioprotektan gliserol dan DMSO dalam pembekuan semen. Pada percobaan pertama dosis implan a.LH-RH sebanyak 800 pg dm 17a-MT 1000 pg diberikan dalam frekuensi satu kali, dua kali dan ernpat kali. Pada percobaan kedua pemberian implan k o m b i i i a.LH-RH 200 pg, 400 pg, 600 pg dengan 17a-MT 250 pg, 500 pg clan 750 pg dibedakan menurut urutan pemberiannya. Respons perlakuan & i t dari waktu
kematangan gonad dan kualitas telur (diameter, fertilitas dan daya tetas). Percobaan ketiga adalah pembekuan semen dengan menggunakan pengencer yang mengandung DMSO atau gliserol, masing-masing sebanyak 5 % atau 10 %, yang ditambah kuning telur ayam sebanyak 5 % atau 10 % dalam larutan Ringer (80,85 atau 90 %). Hasil penelitian menunjukkan respons yang positif terhadap tingkat kematangan gonad pada perlakuan a.LH-RH 200 pg d m a.LH-RH 400 pg
((sat
bulan), a.LH-RH
800 pg, I7a-MT 250 pg, 17a-MT 500 pg dm 17a-MT 1000 pg (dua bulan). Namun
respons yang terbaik dari perlakuan terhadap k
w telur tahap akhir adalah 17a-
MT 1000 pg (98.03 %) yang diikuti dengan a.LH-RH 400 pg (98.02 %) dan a.LH-RH 800 pg (87.25 %). Perkembangan diameter telur mulai dapat d i t pada bulan kedua
sampai bulan keempat, tanpa perbedaan yang nyata (P > 0.05) antar perlakuan. Fertilitas tertinggi (95.62 %) didapat pada pemberian 17a-MT 1000 pg dengan eekuensi satu kali diikuti oleh pemberian a.LH-RH 400 pg (92.93 %) dengan frekuensi dua kali. Demikian pula daya tetas telur yang tinggi didapat pada perlakuan a.LH-RH 400 pg (frekuensi dua kali) dan 17a-MT 1000 pg (frekuensi satu kali), masing-masing 68.75 % dan 60.84 % yang berbeda nyata (P < 0.05) dengan perlakuan lainnya. Hal ini
disebabkan oleh pengamh jumlah pelepasan hormon secara gradual dari pelet yang diiiplan. Kom'nasi
a.LH-RH dan 17a-MT memberikan respons positif terhadap
kematangan gonad dan kualitas telur. Pada bulan ketiga perkembangan sel telur sudah mencapai stadium kedua dan bulan keernpat mencapai stadium ketiga k 17a-MT 250 pg
+
d perlakuan
a.LH-RH 600 pg d m 17a-MT 750 pg + a.LH-RH 600 pg mas*
tetap stadium kedua. Pengamatan selanjutnya pada bulan kelima pada perlakuan a.LHRH 200 pg + 17a-MT 250 pg, a.LH-RH 400 pg + 17a-MT 500 pg d m a.LH-RH 600 pg + 17a-MT 750 pg sel telur sudah mencapai stadium keempat (146 sampai 157 hari). Pada akhir pengamatan seluruh perlakuan yang urutan pemberiannya diawali oleh 17aMT sel-sel telurnya atresis, karena pengaruh testosteron belum mencapai targetnya,
bahkan pada perlakuan 17a-MT 750 pg
+ a.LH-RI-I
600 pg (delapan bulan) telur-
telurnya tidak berkembang lebih lanjut. Secara keseluruhan keberhasilan fertilitas dan daya tetas telur diperoleh dari pemberian a.LH-RH terlebih dahulu yang disusul dengan 17a-MT. Kombinasi dosis terbaik yang menghasilkan daya fertilitas dan daya tetas tinggi addah a.LH-RH 400 pg
+ 17a-MT 250 pg (masing-masing 93.50 % dan 91 %) dan a.LH-RH 400 pg + 17a-
MT 500 pg (masing-masing 92.50 % dan 83.50 %). Dalam percobaan mengenai pengaruh krioprotektan terhadap kualitas semen ternyata bahwa DMSO mampu mempertahankan motilitas spermatozoa yang cukup tinggi dibandingkan dengan gliserol, baik pada semen cair maupun pada semen beku. Pengencer yang mengandung DMSO 5 % ditambah kuning telur 5 % di dalam larutan Ringer 90 % pada semen cair menghasilkan motilitas 40 % pada pengamatan sampai 36 jam. Pengencer ini juga menghasilkan motilitas spermatozoa pasca pencairan (50%) yang lebih baik dan daya fertilitas serta daya tetas telur yang lebih tinggi (masingmasing 88.93 % dan 82.14 %) daripada pengencer laimya.
Hasid penelitian ini
menunjukkan bahwa krioprotektan DMSO merupakan krioprotektan yang lebii baik daripada gliserol untuk kriopresewasi semen ikan jambal Siam.
EFISIENSI IMPLANTASI ANALOG LH-RH DAN 17a-METILTESTOSTERON SERTA PEMBEKUAN SEMEN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH IKAN JAMBAL SIAM (Pangmius hypophthalmus)
Oleh Yunizar Ernawati NRP 93 537 1 BRP
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pads Program Studi Biologi Reproduksi Program Pascasajana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999
Judul Diirtasi
: Efisiensi Implantasi Analog LH-RH dan 17a-Metiltestosteron serta Pembekuan Semen Dalam Upay. Peningkatan Pmduksi Benih Ikan Jambal Siam (Pang& hypopht%almus)
Nama M a h a s h
: Yunizar Emawati
-
Nomor Pokok
: 93 537 I BRP
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbim
Prof. Dr. Mozes R Toetihere. MSc Ketua
Prof. Dr. M I. Effendie. MSc Awgota
Dr. Atmadia Hardiamulia Anggota
Dr. Tutv L. Y usuf, M S Anagota
Dr. Ir. H. A. A. Mattiik MSc Aw@(ob
n
2. Ketua Program Studi Biologi Reproduksi
%
Pmf. Dr. Mozes R Toelihere, MSc
Tanggal Lulus
5 AgLlstUS 1999
3. Direktur
RIWAYAT EUDUP
Penulis adalah puteri pertama Ibunda (almarhumah) Suwami dan Ayahanda H. Soemantri, dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1949 di Bandung, Jawa Barat. Mengilcuti pendidikan Sekolah Dasar (SD) dari tahun 1955-1961 di Balkpapan, Kalimantan Timur, pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari tahun 1961-1965 di Cepu, Jawa Tengah dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari tahun 1965-1968 di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1969 melanjutkan pendidikan ke Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Lulus Sarjana Peternakan Unpad pada tanggal 2 Januari 1978. Diangkat menjadi staf pengajar Fakultas Peternakan Unpad dari tahun 1979 sampai dengan tahun 1982. Pada tahun 1982 pindah ke Fakultas Perikanan Universitas Riau dan menjadi staf pengajar sampai tahun 1992. Pada tahun 1993 pindah ke Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor dan menjadi staf pengajar sampai saat ini. Tahun 1987 memperoleh beasiswa dari T i Manajemen Program Doktor (TMPD) Direktorat Jenderal Pendidikan -Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperdalam ilmu pada Program Studi Biologi Reproduksi Program Pascasarjana IPB, dan memperoleh gelar Magister Sains pada bulan Oktober 1990.
Program DoktoraI pada Program Studi Biologi Reproduksi Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor sejak tahun 1993. Menikah dengan Ir. Drs. Koentjoro pada tahun 1974 dan kini dkaruniai dua orang putera dan puteri, yaitu Adit Satyaka (22 tahun) dan Aninda Rosalia (18 tahun).
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala hidayah dan inayah Allah SWT sehingga memungkinkan diselesaikannya penelitian dan penulisan hail penelitian i ~ . Masalah utama dalam pengadaan benih ikan jambal Siam (Prmgasius
hypophtthalmus) adalah keterbatasan persediaan benih ataupun calon induk di luar musim pemijahan. Berbagai teknik perangsangan telah dikembangkan, akan tetapi hasil yang dicapai belum memuaskan. Penelitian yang memacu pematangan gonad
ikan jambal Siam melalui implantasi analog LH-RH dan 17a-metiltestosteron yang ditunjang dengan pembekuan semen ikan jambal Siam diiarapkan dapat memberikan jawaban atas pennasalahan tersebut di atas. Selain itu penelitian ini juga menghasillcan berbagai informasi dasar untuk pengembangan budidaya ikan jambal Siam. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Mozes R. Toelihere, MSc, selaku ketua komisi pembiibing, serta Bapak Prof. Dr. H. M. Ichsan Effendie, MSc, Bapak Dr. Atmadja Hardjamulia, Ibu Dr. Tuty L. Yusuf, MS, dan Bapak Dr. Ir. H. A. Ansori M a t t j i MSc, selaku anggota komisi pembimbiig, atas keikhlasan, kesabaran dan kelembutan hati memberi bimbingan nasehat, arahan dan dorongan selama perencanaan, pelaksanaan dan penulisan hasil penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Rektor Institut Pertanian Bogor, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Direktur Program Pascasarjana VPs), dan Ketua Program Studi Biologi Reproduksi PPs IPB atas
kesempatan yang diberikan untuk mengikuti p e n d i d i i pascasarjana IPB serta Tim Manajemen Program Doktor (TMPD), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berkenan menyediakan biaya pendidikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi PPs IPB Bogor. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Diana Fish Farm Sawangan Bapak Gunawan dan Saudari Fadillah beserta rekan-rekannya, serta Bapak Ir. Harton Arfah, MS dari Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan nmu
Kelautan IPB, yang membantu menyediakan fasiiitas penelitian. Kepada selunth staf pengajar dan teknisi Program Studi Biologi Reproduksi IPB atas perhatian dan bantuannya serta sumbang saran yang memberikan banyak pengetahuan yang sangat berharga, pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasii. Akhirulkalam, dengan rasa ham penulis mengucapkan terima kasih kepada suami yang
selalu memberikan pengertian dan dorongan semangat untuk
menyelesaikan disertasi ini, dan juga kepada anak-anakku atas kesabarannya. Penulis berdoa kehadiiat Ilahi, semoga segala amal perbuatan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah Subhaanahuwata'aala. Amin ya rabbal' aalamin. Bogor, April 1999
Yunizar Ernawati
Halaman
.-
KATA PENGANTAR ............................................. ................................ DAFTAR IS1 ............................................................................................. DAFTAR TABEL ..................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. PENDAHULUAN ..................................................................................... Latar Belakang ................................................................................... Identifikasi Masalah ............................................................................ Pendekatan Masalah ........................................................................... .. Tujuan Penelit~an................................................................................ Manfaat Penelitian .............................................................................. Hipotesis ............................................................................................ TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... Ekologi Ikan Jambal Siam .................................................................. Biologi Reproduksi Ikan Jambal Siam ................................................. Fisiologi Semen dan Telur Ikan .................................................. Tigkat Kematangan Gonad ....................................................... Ovulasi dan Pemijahan ............................................................... Oosit Atresis .............................................................................. Peranan Hormon dalam Proses Reproduksi Ikan ................................. Luteinizing Hormone Releasing Hormone (LH-RH)................... Peranan Pelet LH-RH dalam Proses Kematangan Gonad ............ 17a-metiltestosteron .................................................................. Mekanisme Kerja GnRH, GTH dan Hormon Steroid dalam Proses Perkembangan dan Kematangan Akhir Gonad ..................................... Bahan Pengencer dan Krioprotektan ................................................... Bahan Pengencer ....................................................................... Krioprotektan ............................................................................ MATERI DAN METODE PENELITIAN ................................................. Waktu dan Tempat .............................................................................. .. Materi PeneliOan ................................................................................. .. Ikan U]1 ...................................................................................... Pakan.......................................................................................... Wadah Pemeliaraan ................................................................... Hormon dan Bahan Kimia ...........................................................
..
Metode Penelrt~an............................................................................. Percobaan I : Pengaruh Dosis dan Frekuensi Implan a.LH-RH atau 17a-MT terhadap Pematangan Gonad dan Kualitas Telur ................................................... Percobaan I1 : Efektivitas Kombinasi a.LH-RH dan 17a-MT dengan Urutan Pemberian Berbeda terhadap Pematangan Gonad dan Kualitas Telur ............... Perkembangan Set Telur ..................................... Tingkat Kematangan Gonad ............................... Kualitas Telur..................................................... Percobaan 111 : Kriopreservasi Semen ........................................ Pembekuan dan Penyimpanan Semen.................. Evaluasi Semen Pasca Pembekuan ..................... Rancangan Percobaan dan Analisis Data ..................................... Pengukuran Kualitas Air ............................................................ HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... Kualitas Air Penetasan ....................................................................... Pengaruh Dosis dan Frekuensi Implan a.LH-RH atau 17a-metiltestosteron terhadap Pematangan Gonad ........................... Perkembangan Gonad ................................................................. Kematangan Telur Tahap Akhir ................................................. Diameter Telur............................................................................ Fertilitas dan Daya Tetas Telur.................................................... Efektivitas Kombinasi a.LH-RH dan 17a-MTterhadap Pematangan Gonad dan Kualitas Telur................................................................... Perkembangan Sel Telur ............................................................. Diameter Telur ........................................................................... Fertilitas dan Daya Tetas Telur.................................................... Kriopreservasi Semen......................................................................... Karakteristik Semen Segar ........................................................ Motilitas Spermatozoa pada Semen Cair ..................................... Motilitas Spermatozoa Pasca Thawing pada Semen Beku ............ Fertilitas dan Daya Tetas Telur Sesudah Inseminasi dengan Semen Beku ............................................................................... KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... Kesimpulan ........................................................................................ Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
DAFTAR TABEL
Nomor
Teks
Halaman
1.
Perkembangan telur Jambal Siam (Pangmius hypphthdmus) .......
16
2.
Frekuensi dan dosis implantasi hormon menurut perlakuan .............
45
3.
Perlakuan k o m b i i i hormon sesuai urutan pemberian yang berbeda ..........................................................................................
47
4.
Perkhan kriopreservasi semen .......................................................
52
5.
Peubah dan metode pengukuran halitas air ....................................
55
6.
Hasil pengukuran peubah halitas air ikan uji selama penetitian .......
56
7.
Rataan persentase kematangan telur menurut waktu sesuai perlakuan .......................................................................................
61
8.
Rataan diameter telur (mm) selama empat bulan percobaan ............
64
9.
Rataan persentase daya fertilitas dan daya tetas dari percobaan tahap pertama..................................................................................
66
Rataan diameter telur pada stadium 11. III dan IV dari masing-masing perlakuan percobaan tahap II ..................................
74
11.
Keadaan ikan uji menurut komposisi perlahan ...............................
76
12.
Rataan bobot awal. persentase daya fertilitas dan daya tetas telur sesuai perlakuan ..............................................................................
77
Rataan persentase motilitas spermatozoa pada suhu 3 .4OC selama 24 jam ............................................................................................
81
Rataan persentase motilitas spermatozoa pada semen cair selama enam hari .......................................................................................
82
15.
Persentase motilitas spermatozoa dari semen beku pasca pencairan .
85
16.
Persentase rataan daya fertilitas dan daya tetas telur selama enarn bulan dengan motilitas dari masing-masing perlakuan .............
89
10.
13. 14.
DAFTAR GAMBAR
Teks
Nomor 1.
Skema pendekatan masalah. Pola pemberian honnon dan kriopreservasi semen; A, Alur mekanisme kerja hormon a.LH-RH dan 17a-MT; B, Alur mekanisme kerja hormon 17a-MT dan a.LH-RH .................................................................
2.
Perkembangan telur Jambal Siam (Pangmius hypophthalmus) sampai menetas (1) 15 menit sesudah pembuahan; (2) 30 menit; (3) 45 menit; (4) I jam; (5) 1jam 15 menit; (6)1jam 25 menit; (7) 1jam 25 menit; (8) 2 jam; (9)4 jam, (10) 5 jam; (1 1) 7 jam; (12) 23 jam; (13, 14, 15 dan 16) larvamenetas (Varikul dan Boonsom, 1966) ......................................................
3.
Oosit dengan lapisan folkel pada ikan teleost, V.n = Vesikula nutfah (Takashima dan Hibiya, 1997) ...........................................
4.
Halaman
7
Skema kontrol hormonal dalam reproduksi ikan MPF,maturation promoting factor; GVBD, germinal vesicle breakdown (Aida et al., 1991 yang dikutip Sumantadinata, 1997 ................................................
GTH, gonadotropic hormone;
5.
Mekanisme ovulasi sel telur dari foliiel ikan trout (Epler, 1981) ...
6.
Fase perkembangan sel telur (Woynarovich and Horvath, 1984)....
7.
Rumus bangun hormon 17a-metiltestosteron ................................
8.
Rata-rata Iaju pertumbuhan sel telur ikan belanak betina yang menerima LHRH(S), LHRH(C) dm MT (Lee dan Tamaru, 1988). LHRH (S), analog LHRH dari Sigma (200 pg); LHRH (C), analog LHRH dari Cina (200 pg); dan MT, 17a-metiltestosteron(250 pg) ..............................................
34
Telur dengan posisi inti di kutub anima (A) dan di bagian tengah 0; .. n = lntl ..........................................................................................
60
9.
10.
11. 12.
Keadaan sel telur selama penelitian (1) Oosit stadiun I (A) : nukleolus (a), (2) Oosit stadium I1 (B) : deretan vakuola pada perifer (b), (3) Oosit stadium 111 (C) : vakuola (b) dan granula kuning telur (c), (4) Oosit pada stadium IV (D) : inti dekat ke tepi (d) dan granuLa kuning telur (c). (Skala 1 :200) .......
69
Keadaan oosit yang mengalami atresis (a) oolema yang berkelokkelok dan menebal (Skala 1 : 200), (b) epitel granulosa ................
71
-
Motilitas spermatozoa pada semen cair (3 4 O C) selama 24 jam pengamatan ..................................................................................
81
Motilitas spermatozoa pada semen cair selama pengamatan sampai l e b i dari enam hari (156 jam) ......................................................
83
14.
Pengaruh perlakuan terhadap motilitas spermatozoa pasca pencairan
85
15.
Perkembangan daya fertilitas telur selama enam bulan pengamatan
90
16.
Perkembangan daya tetas telur selama enam bulan pengarnatan......
90
13.
DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1.
Teks
Halaman
Cara pembuatan pelet hormon LHRH dan kolesterol (Cholik et. al.,1990).......... ........................... .......... ......................
104
Cara pembuatan hormon 17a-metiltestosterondan kolesterol (Cholik et. al., 1990)..... ... ................. ........................................... .
105
3.
Kriteria penilaian pergerakan spermatozoa ......... ............... ....... .....
106
4.
Kualitas semen segar ikan jambat Siam ......... .......... ............ ..... .....
107
5.
Skema tiksasi .................. ................. ..... ....... .......... ......................
108
6.
Skema pewamaan preparat histologis ............. ....... .......................
109
7.
Pengaruh implan a.LH-RH atau 17a-metiltestosteron dengan frekuensi yang berbeda terhadap kematangan telur dan kualitas telur .............................................................................................
110
Sidik ragam pengaruh implan a.LHRH atau 17a-metiltestosteron dengan fiekuensi berbeda terhadap kematangan telur ............... .....
111
Sidik ragam pengaruh implan aLHRH atau 17a-metiltestosteron dengan fiekuensi berbeda terhadap diameter telur pada bulan kedua ...........................................................................................
111
Sidik ragam pengaruh implan a.LHRH atau 17a-metiltestosteron dengan fiekuensi berbeda terhadap diameter telur pada bulan ketiga ........................................,.........................,..,.....................
111
Sidik ragam pengaruh implan a.LHRH atau 17a-metiltestosteron dengan fiekuensi berbeda terhadap diameter telur pada bulan keempat .................................................................,.....................
112
Sidii ragam pengaruh implan a.LHRH atau 17a-metiltestosteron dengan fiekuensi berbeda terhadap fertilitas .......................... ....... .
112
Sidik ragarn pengaruh implan a.LHRH atau 17a-metiltestosteron dengan fiekuensi berbeda terhadap daya tetas telur ........... ....... .....
112
2.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
viii
Pengaruh pemberian kombinasi hormon a.LHRH dan 17a-metiltestosteron terhadap diameter telur, fertilitas dan daya tetas telur .......... .............. ..... ............... ............ ............... ..... Sidik ragam pengaruh implan kombiiasi hormon a.LHRH dan 17a-metiltestosteron terhadap diameter telur pada Stadium II ....... Sidik ragam pengaruh implan kombinasi hormon a.LHRH dan 17a-metiltestosteron terhadap diameter telur pada Stadium III...... Sidii ragam pengaruh implan k o m b i i i hormon a.LHRH dan 17a-metiltestosteron terhadap diameter telur pada Stadium IV ...... Sidii ragam pengaruh implan kombiiasi hormon a.LHRH dan 17a-metiltestosteron terhadap fertilitas .... ......... ..... ....... ................ Sidik ragam pengaruh implan kombiiasi hormon a.LHRH dan 17a-metiltestosteron terhadap daya tetas telur.............. ..... ............ Pengaruh penyimpanan semen cair sesuai perlakuan pada suhu 3 sampai 4°C terhadap motilitas spermatozoa ............................... Sidii ragam pengaruh penyimpanan semen cair sesuai perlakuan pada suhu 3 sampai 4°C terhadap motilitas spermatozoa (24 jam) . Sidik ragam pengaruh penyimpanan semen cair sesuai perlakuan pada suhu 3 sampai 4°C terhadap motilitas spermatozoa (6 hari) .. Pengukuran motilitas, fertilitas dan daya tetas telur pasca pencairan semen beku ikan uji .................... ............ ............... ..... .. Sidii ragam motilitas spermatozoa pasca pencairan semen beku .. ikan up ......................................................................................... Sidik ragam fertilitas spermatozoa pasca pencairan semen beku ikan uji ......................................................................................... Sidii ragam daya tetas telur pasca pencairan semen beku ikan uji . Induk ikan jambal Siam (Pangmius hypophtfhalmus).....................