EVALUASI KETERSEDIAAN HARA KALIUM BERDASARKAN HUBUNGAN KUANTITAS -INTENSITAS (Q-I) PADA T ANAH MINERAL MASAM
I GUSTI MADE SUBIKSA
• SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005
SVRATPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benamya bahwa segala pemyataan dalam disertasi saya yang betjudul : EVALUASI KETERSEDIAAN HARA KALIUM BERDASARKAN HUBUNGAN QUANTITAS-INTENSITAS (Q-I) PADA T ANAH MINERAL MASAM
Merupakan gagasan atau hasil disertasi saya sendiri dibawah bimbingan ketua dan anggota komisi pembimbing kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya.
Disertasi ini
belum pemah diajukan untuk: memperoleh gelar pada program sejenis di per-guman tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Jrnli 2005.
I Gusti Made Subiksa.
ii
A8STRAK I GUSTI MADE SUBIKSA. Evaluasi Ketersediaan Hara Kalium Berdasarkan Hubungan Kuantitas - Intensitas (Q-I) pada Tanah Mineral Masam. Di i>awah bimbingan H. Supiandi Sabiham sebagai ketua komisi pemhimhing, H. Sudarsono, 1. Sri Adiningsih, dan H. Abdul Rachim (aim) masing~masing sebagai anggota komisi pembimbing. Keseimbangan pertukaran kation antara kation yang terjerap pada fase padatan (faktor Q) dan kation yang berada dalam larutan tanah (faktor I), berperan sangat menentukan suatu hara menjadi tersedia bagi tanaman. Hubungan antara kedua bentuk kation tersebut dapat dinyatakan dalam kurva hubungan kuantitas-intensitas (Q-I) yang telah dikembangkan oleh Beckett pada tahun enam puluhan. Serangkaian penelitian mengenai evaluasi ketersedi~an hara kalium berdasarkan hubungan kuantitas~intensitas (Q-I) pada tanah mineral rnasarn telah dilakukan dalam tiga tahapan. Pertama, penelitian . di _.Iaboratorium untuk mengkaji pengaruh ameliorasi dan pernupukan K terhadap parameter Q-I K. Kedua, penelitian di rumah kaca untuk mengkaji korelasi antara nilai parameter Q~I K dengan serapan K dan pertumbuhan tanaman. Ketiga, penelitian di lapang untuk mengkaji berbagai aspek agronomis ketersediaan hara K dan menentukan nilai kritis parameter Q-I K. Dua tahap pertama dilakukan pada 3 jenis tanah yaitu tanah Cigudeg (Typic Hapludox, sangat halus, haloisitik, masam, isohipertermik), tanah Kentrong (Typic Paleuduh, sangat halus, campuran, masam, isohipertermik) dan tanah Papanrejo (Typic Kandiudox, sangat halus, kaolinitik, masam, isohipertermik). Tetapi tahap ketiga hanya dilakukan pada tanah Cigudeg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keriga tanah memiJiki karakter yang berbeda dalam hal kejenuhan AI, kejenuhan basa, kapasitas jerapan dan faktor pembatas pertumbllhan tanaman. Nilai parameter Q-I K, khususnya daya sangga K (PBCK ) dan nisbah aktivitas K dalam kesimbanrn (ARKe), dipengaruhi oIeh ameliorasi, baik dengan dolomit maupun terak baja. PBC ~ K1(Ca+Mg) meningkat nyata akibat ameliorasi, sebaJiknya ARKe menurun dengan perlakuan tersebut. Sedangkan parameter Q-I K model KI A1 tidak berpengaruh nyata akibat perlakuan ameliorasi. Semua parameter hubungan Q-I K memiliki korelasi yang baik dengan serapan K dan pertumbuhan tanaman, sehingga dapat dipakai lIntuk menduga ketersediaan K untuk tanaman. Di antam semua parameter Q-I K tersebut, ARKe ~ KlAI memiliki koreJasi paling baik, terutama pada tanah Kentrong dengan kejenuhan Al yang tiilggi . Hal ini menunjukkan bahwa nisbah K/ Al lebih realistis dibandingkan dengan nisbah K/(Ca+Mg} jika dipakai untuk faktor intensitas dalam hubungan Q-I K untuk tanah R.ineraJ masam. Kalibrasi uji tanah menunjukkan bahwa batas kritis ketersediaan hara K berdasarkan K labil dan NH 40Ac untuk jagllng hampir sarna dengan untuk lanaman padi gogo yaitu sekitar 0,6 cmol .kg- I . Batas kritis ARKe K/(Ca+Mg) dan ARKe - KIAI untuk tanaman jagung masing-masing 31 dan 64 x 10-3 mmol.L- 1, Sedangkan parameter yang sarna untuk tanaman padi niJainya lebih rendah daripada untuk tanaman jagung. Batas kritis semlla parameter untuk tanaman kedelai paling rendah dibandingkan dengan lIntuk dua tanaman lainnya. Hal jnj diduga karena aktivilas perakaran tanaman kedelai yang lebih dalam.
III
ABSTRACT I GUSTI MADE SUBIKSA. Evaluation of Potassium Availability based 00 Quantity - Intensity (Q-I) Rr1atiooship on Acid Mineral Soils. Under guidance of H. Supiandi Sabiham as a chainnan of advisory committee, H. Sudarsono, 1. Sri Adiningsih, and the late H. Abdul Rachim as members of advisory committee, respectively. Cation exchange equilibrium, between cations adsorbed in solid phase (Q-factors) and those in the soil solution (I-factors), plays an important role in detennining how nutrients become readily available to plant. Interrelationship between those two fonns could be expressed in Q-I relationship curve that was proposed by Beckett in the sixties. A research series on evaluation of potassium availability based on Q-I K relationship on acid mineral soils was carried out in three steps. Firstly, research in the laboratory to assess various soil characteristics and effects of amelioration and K fertilization on Q-I K relations1lip parameters. Secondly, research in glass house to assess the correlation of modified Q-I relationship parameter values with K uptake and plant growth. Thirdly, research in the field to assess various agronomic aspects of K availability and to detennine critical value of K status. In the first two steps, research was conducted on three soil types. namely Cigudeg soil (Typic HapJudox, very fine, halloysitic, acid, isohypertennic), Kentrong soil (Typic PaieuduIt, very fine, mixed, acid, isohypertennic) and Papanrejo soil (Typic Kandiudox, very fine, kaolinitic, acid, isohypertermic), however, the third step was conducted just on Cigudeg soil. Research results suggested that all three soils are different in characteristic, in term of AI and base samrations, sorption capacity, and plant growth limiting factors. Potassium K Q-I parameter values, such as buffering capaci~ (PBC ) and equilibrium activity ratio for K (ARKe), were affected by amelioration. PBC - K/(Ca+Mg) increased significantly due to amelioration with both dolomite as well as steel-slag, conversely, ARKe decreased due to those treatments. Meanwhile, Q-I K parameters of KlAI model didn't change significanly by amelioration. All of Q-I K parameters closely related to K uptake and plant growth, so that it could be employed to estimate K availability to plant. Among all of those Q-I K parameters, ARKe of KlAi model has the best correlation, especially on Kentrong soil with high AI saturation. It showed that KIA! ratio was more realistic compared to those of KI(Ca+Mg) ratio if employed as intensity factor in Q-I K relationship for acid mineral soils. Soil test calibration revealed 't hat critical value of K availability based on - llKo and Nl-J40Ac extractable K for maize was similar to that for upland rice, which was about 0.6 cmol.kg- l . Critical values of ARKe - KI(Ca+Mg) and ARKe - KIA! for maize were 31 and 64 x 10-3 mmol.L- I, respectively. Whereas, the same parameters for upland rice have lower values compared to those fo~ maize. Meanwhile, critical value of K availability based on all of Q-I K parameters for soybean was the lowest. Perhaps, it was due to the deeper root activity of soybean.
i\'
EVALUASI KETERSEDIAAN HARA KALIUM BERDASARKAN HUBUNGAN KUANTITAS - INTENSITAS (Q-I) PADA T ANAH MINERAL MASAM
'I GUSTI MADE SUBIKSA
DISERTASI sebagai salah satu syarat untuk memperoJeh gelar Doktor
pada Program Studi IImu Tanah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005
v
Judu) Penelitian
EvaJuasi Ketersediaan Kalium Berdasarkan HubuDgao Kuantitas-Iatensitas (Q-I) pada Tanab Mineral Masam
Nama Mabasiswa
I Gusti Made Subiksa
No. Reg. Pokok
P02600008
Program Studi
IImu Tanah
DISETUJlJI Komisi Pembimbing
<:.
- _.
Prof. Dr Ir H. Supiandi Sabibam. M.Agr. Ketoa
Prof. Dr Ir H. Sud"arsono. M.Sc. Anggota
Dr Ir r;-ustina Sri Adiningsih. APU Anggota
Dr Ir H. Abdul Rachim. MS. (Aim) Anggota
DIKETAHUI
Ketoa Program Studi IImu Tanah
lab Pasca Sarjana
Dr Ir Komarudin Idris, MS.
r Syafrida Manuwoto, M.Sc.
Tanggal Ujian :
Tanggal Lulus :
vi
',1 6 JUN -
PRAKATA Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penulisan disertasi
ini Untuk itu pula penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Prof Dr IT H. Supiandi Sabiham, M.Agr., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah bersedia memberikan bimbingan dan saran-saran mulai dari perencanaan, persiapan dan peJaksanaan penelitian sampai penulisan disertasi ini. Penghargaan dan ucapan yang sarna juga disampaikan kepada Prof Dr Ir H. Sudarsono M.Sc., Dr Ir Justina Sri Adiningsib, APU dan Dr IT H. Abdul Rachim (aIm.), masingmasing selaku anggota komisi pembimbing atas bimbiogan dan saran-sarannya dalam pelaksanaan penelitian hingga selesainya penulisan disertasi ini. Penghargaan dan ucapan terima kasib juga disarnpaikan kepada : •
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor cq. Dr. Abduracman Adimihardja atas izin dan kesempatan beJajar yang diberikan.
•
Komisi Pembinaan Tenaga Badan Litbang Pertanian cq. Dr. AM. Fagi atas pemberian kesempatan belajar dan beasiswa selama mengikuti program Doktor di IPS.
•
Pimpinan dan staf Proyek PAATP Badan Litbang Pertanian cq. Dr. Haryono, Inu G. Ismail dan Dr. Marhendro, atas pemberian biaya SPP, biaya hidup, buku-buku dan penelitian.
•
Dekan Sekolah PascasaJjana, lnstitut Pertanian Bogor, yang telah menerima sebagai mahasiswa, dan kepada staf administrasi SPs-IPB yang telah memberikan pelayanan administrasi.
•
Ketua Program Studi lImu Tanah dan seluruh staf pengajar yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas bekal ilmu yang diberikan selama mengikuti perkuliahan di SPs-IPB.
•
Kepala Balai Peilelitian Tanah Bogor yang telah memberikan ijin dan dorongan untuk menyelesaikan pendidikan di SPs-IPB.
•
Bapak Dr. I Potu GOOjer Widjaja Adhi atas dorongan semangat sena bantuan moril maupun materiil.
•
Kepala Laboratorium Kimia Balai Penelitian Tanah khususnya Bapak SuJaeman, M.Sc yang telah meluangkan waktu untuk diskusi dan seluruh staf yang telah memberikan bantuan penggunaan peralatan dan ballan serta pelaksanaan anal isis tanah.
VIU
•
Ketua Kelompok Peneliti dan kawan-kawan peneliti di Kelti Kesuburan Tanah, Ibu Rini, Dedi N, Subowo, Djoko S, Agus S., Didi A, Wayan, Putu, Joko, Kasno, Wiwik dl1, yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil
•
Staf teknisi Balai Penelitian Tanah, khususnya kepada Edi Somantri dan Sutisni Dwiningsih yang telah beketja keras membantu pelaksanaan penelitian dan laboratorium, rumah kaca sampai di lapangan.
•
Teman-teman Mahasiswa PascasaIjana IPB yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas keIjasarnanya, diskusi yang konstrutif serta persahabatan yang telah tetjalin selama studi di Program Studi IImu Tanah SPs-IPB.
•
Orang tu?, mertua, kakak, adik dan seluruh keluarga besar alas segaJa dorongan monl dan bantuan rnateriil selama mengikuti pendidikan di IPS.
•
Istri tercinre Gusti Ayu Made Nuryani dan anak-anakku tersayang I Gusti Putu Yoga Putraperdana dan I Gusti Ayu Made Dian Rianita, atas segaIa dorongan semangat dan kesabaran, pengertian, perhatian dan pengorbanannya yang
tu1\lS
sejak kuliah hingga
selesai studi ini. •
Kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik mori! maupun materiil yang tidak dapat disebutkan satu persatu, malai sejak diterima menjadi mahasiswa SPs-IPB hingga selesainya penulisan disertasi ini. Disadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempuma.
Atas segal a
kekurangan penulis mohon maaf dan membuka pintu yang selebar-Iebamya bila ada kritik atau saran yang konstruktif dari pembaca.
Semoga disertasi ini bennanfaat bagi
pengembangan ilmu dan pembangunan pertanian khususnya dalam pengelolaan lahan kering masam yang masih terbentang Illas.
Bogor, Juni 2005
Penulis
IX
RIWAYATHIDUP Penulis dilahirkan di Tabanan Bali pads tangga) 25 Agustus 1960 dari ayah I Gusti Made Sukra (Aim) dan Sayu Nengah Mukerik. merupakan putra keenam dari delapan bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar (SD) di desa Timpag, Tabanan. Kemudian penulis melanjutkan ke pendidikan menengah (SMP dan SMA) di Tabanan dan lulus tabun 1980. Pada tahun yang sama penulis diterirna menjadi mahasiswa di Faku1tas Pertanian Universitas Udayana Denpasar dan lulus menjadi Sarjana Pertanian jurusan IImu Tanah pada tahun 1985. Setelah 12 tabun bekerja sebagai pegawai negeri, pada tahun 1999 penuJis diterima menjadi mahasiswa program S2 di Program Studi lImu Tanah Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor. Atas prestasi yang diperoleh, penulis diberi kesempatan mengikuti program S3 langsung tanpa menyelesaikan program S2. Pada tahun 1986 penulis diterima menjadi pegawai honorer di Pusat Penelitian Tanah Bogor. Setelah 2 tahun bekerja kemudian penulis diangkat menjadi pegawai negeri sipil di lembaga yang sarna pada bagian Kesuburan dan Produktivitas Tanah. Selama 12 tahun bekerja. penulis aktif sebagai peneliti di Program Rawa dan bertugas di Sumatera Selatan. Jambi, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Sampai saat ini penulis adalah Peneliti Muda bidang Kesuburan Tanah di Balai Penelitian Tanah Bogor. Pada tahun 1987 penulis menikah dengan I Gusti Ayu Made Nuryani SA di Tabanan Bali dan dikaruniai putra I Gusti Putu Yoga Putraperdana dan putri I Gusti Ayu Made Dian Rianita.
ix
DAFTARISI Halaman ABSTRAK ....................................................................................................
iii
ABSTRACT .. .................. ....... ..... .................... ....... .......... ......... ...... ..... .........
iv
PRAKAT A.................... ............... .................... ...... ..... ................... ................
vii
RlWAYATHIDUP ........................................................................................
IX
DAFTAR lSI .................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......... ............. ....... ........ ................ .......... ......... ................
XII
DAFTAR GAMBAR ... ............. ..... ........... .......... ...... .................. ....... ...... ....
xv
DAFTAR LAMPI RAN .................................................................................
xvii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Tujuan ................................................................................................... .
7
Hipotesis .............................................................................................. ..
7
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................
8
Potensi dan Karakteristik Lahan Kering Masarn ................................ ..
8
Sumber dan Bentuk Kalium Tanah ...................................................... ..
10
Peranan Kalim untuk Pertumbuhan Tanaman ..................................... .
16
Evaluasi Ketersediaan Hara Kalium ......................................................... .
18
Korelasi dan Kalibrasi Uji Tanah Kalium ............................................. .
19
Hubungan Kuantitas dan Intensitas K ......................................... ,........ .
22
BAHAN DAN METODA ............................................................................
26
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... .
26
Pengambilan dan Persiapan Contoh Tanah ........................................... .
26
Karakteristik Tanah ............................................................................... .
28
Tahapan Penelitian ............................................ ,.................................. ..
35
Percobaan I Penetapan Kurva Erapan .......................................... ..
36
Percobaan 2. Pengaruh Amelioran dan Pemupukan K terhadap
36
Parameter Hubungan
Q~I
........................................ .
Percobaan 3. Evaluasi Faktor Pembatas Pertumbuhan Tanaman .....
41
Percobaan 4. Korelasi Nilai Parameter Q-I Kalium
...................
43
Percobaan 5. Kalibrasi Parameter Hubungan Q-I Kalium ............
46
x
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... .
51
Ketersediaan Hara Tanah Mineral Masam ............................................ ..
51
Penjajagan Hara ............................................................................. ..
51
Erapan KaHum ...................................................................... .
53
Pengaruh AmeHoran terhadap Ciri Kimia Tanah ......................... ..
56
Modifikasi Nisbah Aktivitas K dalam Hubungan Q-I K ....................... ..
59
Pengaruh AmeJioran dan Pemupukan K terhadap Parameter Hub. Q-I K
64
Daya Sangga Tanah ...................................................................... ..
65
K-Iabil dan K-spesifik ................................................................... ..
70
Nisbah Aktivitas K dalam Keseimbangan .......................... .
73
Respon Tanaman Jagung terhadap Ameliorasi dan Pemupukan K ......... . .
0
""
Korelasi Nilai Parameter Hubungan Q-I Kalium
76 82
Korelasi Nilai Parameter Q-I K dengan Serapan Hara ......................
82
Korelasi Nilai Parameter Q-I K dengan Bobot Kering Tanaman
85
Batas Kritis Ketersediaan Hara K di Rumah Kaca .......................... .
87
90
Kalibrasi Parameter Q-I Kalium ......... . Respon Tanaman terhadap Pemupukan K Batas Kritis Ketersediaan Hara K di Lapang PEMBAHASAN UMUM
90
100
........................................................................
104
Metoda Hubungan Q-I K untuk Evaluasi Hara ..................................... ..
104
Modifikasi Nisbah Aktivitas K ......... .
106
Pengaruh Ameliorasi terhadap Parameter Hubungan Q-I K
109
Batas Kritis Nilai Parameter 0..1 K
111
KESIMPULAN ............................................................................................ ..
114
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. .
116
LAMPIRA?-i-LAMPlRAN .......................................................................... .
124
xi
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Judul
Hal.
TaOOI 3.1
HasH Analisis Contoh Tanah Komposit Lapisan 0 - 20 em
34
TaOO13.2
Jenis Perlakuan pada Penelitian Pengaruh Amelioran dan Pemupukan K terhadap Parameter Hubungan Q-I K
41
Tabe13.3
Takaran Perlakuan Pupuk pada Penelitian Evaluasi Faktor-faktor Pembatas
43
TabeJ 3.4
Jenis Perlakuan pada Penelitian Korelasi Parameter Hubungan Q-I K
46
Tabel 3.5.
Dosis Pemupukan K pada Penelitian Kalibrasi Uji Tanah
50
Tabel 4.1.
80bot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Pengurangan Vnsur Hara Tertentu
52
TaOOI 4.2
Nilai pH, Kation Basa dan KTK Akibat Perlakuan Ameliorasi pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
57
TabeJ 4.3.
Nilai Parameter Hubungan Q-I K untuk Berbagai Model Nisbah Aktivitas K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
61
Tabel4.4
Nilai PBC K _ KJCa+Mg Akibat Perlakuan Ameliorasi dan Pemupukan K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
66
TabeI4.5.
Nilai pBCK - KIA! Akibat Perlakuan Ameliorasi dan Pemupukan K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
69
TabeI4.6.
Nilai -.6Ko - KJCa+Mg Akibat Perlakuan Ameliorasi dan Pemupukan K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
71
1'abe14.7
Nilai -.6.Ko - KlAJ Akibat Perlakuan Ameliorasi dan Pemupukan K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo.
72
Tabe14.8
Nilai ARKe - KlCa+Mg Akibat Perlakuan Amelioran dan Pemupukan K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
74
TabeI4.9.
Nilai ARKe - KIA! Akibat Perlakuan Ameliorasi dan Pemupukan K pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo.
75
TabeI4.1O.
Rerata Tinggi Tanaman, Serapan K dan Bobot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Ameliorasi pada Tanah Cigudeg.
77
Tabel 4.11.
Rerata Tinggi Tanaman, Serapan K dan Sobot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Pemupukan K paria Tanah Cigudeg.
77
xii
TabeI4.12.
Rerata Nilai Tinggi Tanaman dan Serapan K Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Ameliorasi pada Tanah Kentrong.
79
TabeI4.13.
Tinggi Tanaman, Serapan K dan Bobot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Pemupukan K pada Tanah Kentrong.
79
Tabe14.14
Bobot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Ameliorasi dan Pemupukan K pada Tanah Kentrong
80
TabeI4.15.
Rerata Tinggi Tanaman, Serapan K dan Bobot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Ameliorasi pada Tanah Papanrejo.
81
TabeI4.16.
Rerata Tinggi Tanaman, Serapan K dan 80bot Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Pemupukan K pada Tanah Papanrejo.
81
TabeI4.17.
Koefisien Determinasi Hubungan Linier Dati Nilai Parameter Uji Tanah dengan Serapan Hara K Tanaman Jagung.
83
TabeI4.18.
Koefisien Determinasi Hubungan Linier dan Logaritmik dari Nilai Parameter Hubungan Q-I K dengan Bobot Kering Tanaman Jagung.
85
TabeI4.19.
Batas Kritis Nilai Uji Tanah untuk Tanaman Jagung pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo.
89
TabeI4.20.
Rerata Nilai - Ko dan ARKe KlAl pada Plot MI, M2 dan M3 di Lokasi Tanaman Jagung, Padi Gogo dan Kedelai di Desa Cigudeg
90
TabeI4.21.
Tinggi Tanaman Jagung Umur 45 hst Akibat Pemupukan K pada Plot MI, M2 dan M3.
91
TabeI4.22.
Bobot Kering Total Tanaman Jagung Akibat Pemupukan K pada Plot MI, M2 dan M3.
92
TabeI4.23.
Bobot Kering Biji Pipilan Jagung Akibat Pemupukan K pada Plot M I, M2 dan M3.
93
Tabel 4.24. Tinggi Tanaman Padi Umur 42 hst Akibat Pemupukan K pada Plot Ml. M2 dall M3.
95
TabeI4.25.
Jumlah Malai Tanaman Padi Akibat Pemupukan K pada PlotMl, M2 dan M3
95
TabeI4.26.
80bot Kering Total Tanaman Padi Akibat Pemupukan K pada Plot MI, M2 dan M3.
96
Tabe14.27
Bobot Gabah Kering Giling Tanaman Padi Akibat Pemupukan K pada Plot MI, M2 dan M3 Tanah Cigudeg.
97
Tabe14.28
Tinggi Tanaman Kedelai Umur 40 hst Akibat Pemupukan K pada Plot M I, M2 dan M3. Tanah Cigudeg
98
xiii
Tabel 4.29.
Jumlah Polong Tanaman Kedelai Akibat Pemupukan K pada Plot MI, M2 danM3
Tabe14.30
Sobot Kering Biji Kedelai Akibat Pemupukan K pada Plot MI, M2 danM3
TabeI4.31.
Batas Kritis Nilai Parameter Q-I K untuk Tanaman Jagung. Padi Gogo dan Kedelai pada Tanah Cigudeg
xiv
99 . 99 102
DAFfAR GAMBAR
No. Gambar
Judul
Hal.
Gambar2.1.
Diagram Bentuk dan Mobilitas Hara K dalam Sistem Tanah Tanaman
10
Gambar2.2.
Skema Bentuk K dan Transfonnasinya dalam Sistem K Tanah
13
Gambar2.3.
Bentuk Tipikal Hubungan Q-I Kalium
25
Gambar 3.1.
Profil Tanah Typic Hapludox dan Kondisi Vegetasi pada Lokasi
29
Pengambilan Contoh Tanah di Cigudeg Bogor Gambar 3.2.
Profil Tanah Typic Paleudult dan Kondisi Vegetasi pada Lokasi
31
Pengambilan Contoh Tanah di Kentrong Banten Gam bar 3.3.
Profil Tanah Typic Kandiudox dan Kondisi Vegetasi pada Lokasi
33
Pengambilan Contoh Tanah di Papanrejo Lampung Gam bar 3.4.
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
35
Gambar4.1.
Hubungan antara Penambahan K dengan ~ pada Tanah Cigudeg, Kentrong Dan Papanrejo
53
Gambar4.2.
Curah Hujan Mingguan dan Kumulatif Selama Masa Pelaksanaan PeneJitian Di Cigudeg
55
Gambar4.3.
Konsentrasi K pada Berbagai Kedalaman Tanah Setelah 1,5 Bulan Masa Inkubasi Pemupukan di Lapangan
55
Gambar4.4.
Kurva Hubungan Q-I Kalium dengan Model Nisbah Aktivitas KlCa+Mg dan KlAI Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
60
Gambar4.5.
Pengaruh Amelioran terhadap Hubungan Q-I Kalium pada 3 Jenis Tanah Asal Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
64
Gam bar 4.6
Pengaruh Pemupukan K terhadap Hubungan Q-I Kalium pada 3 Jenis Tanah Asal Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
65
Gambar 4.7.
Pengaruh Amelioran terhadap KTK, PBCKdan Ko pada Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
68
Gambar4.8_
H ubungan antara N i lai Parameter Q-I K dengan Serapan Hara K Tanaman Jagung
84
Gambar4.9.
Kesesuaian Model antara Beberapa Parameter Hubungan Q-I K dengan Bobot Kering Tanaman Jagung
86
xv
Gambar 4.10.
Kurva Hubungan antara Nilai Parameter Q-I K dengan 80bot Kering Tanaman Jagung pada Tanah Cigudeg pada 8erbagai Perlakuan Amelioran
88
Gambar 4.11.
Kurva Respon Tanaman Jagung pada Plot MI. M2 dan M3 pada Tanah Cigudeg.
94
Gambar4.12.
Kurva Respon Tanaman Padi Gogo pada Plot MI. M2 dan M3 pada Tanah Cigudeg.
97
Gambar 4.13.
Kurva Respon Tanaman Kedelai pada Plot MI. M2 dan M3 pada Tanah Cigudeg.
100
Gambar 4.14.
Penentuan Batas Kritis Nilai Parameter Q-I K dengan Metode Cate dan Nelson (1971)
101
Gambar 5.1.
Perbandingan Pola Pengaruh Perlakuan terhadap Beberapa Parameter Terpilih.
108
xvi
DA FTAR LAMPIRAN
Judul
No.
Hal.
Lampiran Lampiran J
Metode Analisis Sifat Kirnia Tanah yang Dipakai Dalam Penelitian
124
Lampiran 2
Uraian Morfologi Profil Tanah Cigudeg
125
Larnpiran 3
Uraian Morfologi Profil Tanah Kentrong
126
Larnpiran 4
Uraian Morfologi Profil Tanah Papanrejo
127
Lampiran 5
Hasil Analisis Contoh Tanah Tiap Lapisan dalam Profil Tanah di Lokasi Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
128
Larnpiran 6
Difraktogram Sinar X Mineral Liat tanah Cigudeg
129
Larnpiran 7
Oifraktogram Sinar X Mineral Liat tanah Kentrong
130
Larnpiran 8
Difraktogram Sinar X Mineral Liat tanah Papanrejo
131
Larnpiran 9
Hasil Analisis Dolomit, Tem Baja dan Pupuk Kandang
132
Larnpiran 10
Pengaruh Perlakuan Amelioran dan Pupuk K terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Cigudeg, Kentrong dan Papanrejo
133
Lampiran 11
Nilai Parameter HubWlgan Q-I Kalium dari Penelirian Korelasi pada Tanah Cigudeg
134
Lampiran 12
Nilai Parameter Hubungan Q-I Kalium dan Penelitian Korelasi pada Tanah Kentrong
137
Lampiran 13
Nilai Parameter Hubungan Q-I Kallum dari Peneljtian KoreJasi pada Tanah Papanrejo
140
LalP.piran 14
Pengaruh Model Nisbah Aktivitas K terhadap Hubungan Q-I K pada Tanah Cigudeg
143
Lampiran 15
Pengaruh Model Nisbah Aktivitas K terhadap Hubungan Q-I K pada Tanah Kentrong
143
Lampiran 16
Pengamh Model Nisbah Aktivitas K terhadap Hubungan Q-I K pada Tanah Papanrejo
144
Lampiran 17
Pengaruh Ameliorasi terhadap Hubungan Q-I Kalium pada Berbagai MoJeJ Nisbah Aktivitas K pada Tanah Cigudeg
145
XIX
Lampiran 18
Pengaruh Ameliorasi terhadap Hubungan Q-I Kalium pada Berbagai Model Nisbah Aktivitas K pada Tanah Kentrong
146
Lampiran 19
Pengaruh Ameliorasi terhadap Hubungan Q-I Kalium pacl.a Berbagai Model Nisbah Aktivitas K pada Tanah Papanrejo
147
Lampiran 20
Pengaruh Pemupukan K terhadap HubWlgan Q-I Kalium pada Berbagai Model Nisbah Aktivitas K pada Tanah Cigudeg
148
Lampiran 21
Pengaruh Pemupukan K terbadap Hubungan Q-I pada Berbagai Model Nisbah Aktivitas K pada Tanah Kentrong
149
Lampiran 22
Pengaruh Pemupukan K terhadap HubWlgan Q-I Kalium pada Berbagai Model Nisbah Aktivitas K pada Tanah Papanrejo
150
Lampiran 23
Rerata Nilai Parameter Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Serapan K pada Tanah Cigudeg pada Penelitian Korelasi
lSI
Lampiran 2.1
Rerata Nilai Parameter Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Serapan K pada Tanah Kentrong pada Penelitian Korelasi
152
Lampiran 25
Rerata Nitai Parameter Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Serapan K pada Tanah Papanrejo pada Penelitian Korelasi
153
Lampiran 26
Batas Ktitis Nilai Parameter Q-I K Tanah Cigudeg di Rumah Kaca
154
Lampiran 27
Batas Kritis Nilai Parameter Q-I K Tanah Kentrong di Rumah Kaca
157
Lampiran 28
Batas Krilis Nitai Parameter Q-I K Tanah Papanrejo di Rmnah Kaca
160
Lampiran 29
Nilai Uji Tanah untuk Penelitian Kalibrasi Hara K Tanah Cigudeg
163
Lampiran 30
Nilai Parameter Hubungan Q-I pada Plot Penelitian Kalibrasi Uji Tanah K untuk Tanaman Jagung, Padi Gogo dan Kedelai.
164
Lampiran 31
Pengaruh Perlakuan terhadap Rerata HasH Beberapa Parameter Tanaman Jagung pada Percobaan Kalibrasi
165
Lampiran 32
Pengaruh Perlakuan terhadap Rerata Hasil Beberapa Parameter Tanaman Padi Gogo pada Percobaan Kalibrasi
166
Lam pi ran 33
Pengaruh Perlakuan terhadap Rerata Hasil Beberapa Parameter Tanaman Kedelai pada Percobaan Kalibrasi
167
x.x