PERANAN PERILAKU SOSIAL PERUSAHAAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN SEKITARNYA (Studi Kasus Pada PD. Sinar Hidup di Kabupaten Ciamis) Oleh Muhamad Rizal NPM. 093403095 Email :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRACT
ROLE OF CORPORATE SOCIAL BEHAVIOR AS A FORM OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON THE SURROUNDING ENVIRONMENT ( Case studies on PD. Sinar Hidup in Kabupaten Ciamis )
By : MUHAMAD RIZAL NPM. 093403095
Supervisor : Iman Pirman Hidayat, SE., M.Si., Ak. Rita Tri Yusnita, SE., MM.
The company is an institution that can prosper the society, ranging from providing employment, producing goods that are needed, paying taxes to increase state revenue and provide a budget for donations if people need. So the company could have an impact on the state that can increase the welfare of society (social benefits). However, companies can also have a negative impact, such as pollution, poisoning, natural resource exploitation, noise generated by machinery and other production. The negative impact if not controlled it will be harmful to society and its environment is called social cost. Therefore, it required the application of social responsibility
accounting as a form of corporate social responsibility. Based on the above background, the issues discussed is about " Role of Social Behavior PD. Sinar Hidup as a form of Corporate Social Responsibility to the Environment Surrounding. This study aims to identify social activities and assessing social performance in PD. Sinar Hidup. The study uses data of social responsibility accounting report PD. Sinar Hidup in 2011 and 2012. Based on the results of research known that PD. Sinar Hidup has been carrying out social activities which include contribution to the society and environment. Social activities conducted PD. Sinar Hidup has increased every year which shows the increasing social performance which affects the company's image.
Keywords: Social Cost, Benefit Cost, Social Responsibility Accounting, Corporate Social Responsibility.
ABSTRAK
PERANAN PERILAKU SOSIAL PERUSAHAAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN SEKITARNYA (Studi Kasus Pada PD. Sinar Hidup di Kabupaten Ciamis)
Oleh MUHAMAD RIZAL NPM. 093403095
Dibimbing : Iman Pirman Hidayat, SE., M.Si., Ak. Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Perusahaan merupakan lembaga yang dapat mensejahterakan masyarakat, mulai dari menyediakan lapangan pekerjaan, memproduksi barang yang dibutuhkan, membayar pajak untuk menambah penghasilan negara serta menyediakan anggaran untuk sumbangan bila masyarakat membutuhkan. Sehingga perusahaan dapat berdampak pada keadaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat (social benefit). Akan tetapi perusahaan dapat pula berdampak negatif, seperti polusi, keracunan, ekploitasi sumber daya alam, kebisingan yang dihasilkan oleh mesin
produksi dan lain–lain. Dampak negatif tersebut jika tidak dikontrol maka akan merugikan masyarakat dan lingkungan yang disebut social cost. Oleh karena itu diperlukan penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas adalah tentang ”Peranan Perilaku Sosial PD. Sinar Hidup Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan Sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas – aktivitas sosial dan menilai kinerja sosial yang dilakukan PD. Sinar Hidup. Penelitian menggunakan data laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial PD. Sinar Hidup tahun 2011 dan tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PD. Sinar Hidup telah melaksanakan aktivitas – aktivitas sosialnya yang meliputi kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan. Aktivitas – aktivitas sosial yang dilaksanakan PD. Sinar Hidup mengalami peningkatan setiap tahunnya yang menunjukkan meningkatnya kinerja sosial yang berpengaruh pada citra perusahaan.
Kata Kunci : Biaya sosial, Biaya manfaat, Akuntansi pertanggungjawaban sosial, Tanggungjawab Sosial Perusahaan.
PENDAHULUAN Kemajuan sebuah perusahaan yang didukung kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, politik dan budaya membuat dunia bisnis melaju dengan cepat, dan merupakan suatu hal yang positif apabila dibarengi dengan adanya tanggung jawab perusahaan terhadap apapun yang dilakukan. Karena pada dasarnya kemajuan tersebut mengakibatkan makin maju dan kompleksnya aktivitas perusahaan yang mengarah pada keinginan perusahaan untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan aktivitas
operasionalnya.
Kemudahan-kemudahan
itu
didapat,
karena
selama ini
perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat,
antara
lain
membuka
lapangan
pekerjaan,
menyediakan
kebutuhan
masyarakat dan pembayaran pajak bagi pemerintah. Bisnis yang baik selalu mempunyai misi tertentu yang luhur dan tidak sekedar mencari keuntungan, akan tetapi harus dapat meningkatkan standar hidup masyarakat
dan membuat hidup manusia lebih manusiawi melalui pemenuhan kebutuhan secara baik.
Bisnis yang hanya mencari keuntungan telah menyebabkan perilaku yang
menjurus menghalalkan segala cara demi mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa mengindahkan nilai- nilai manusiawi lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan komunitas luas. Konsep tanggung jawab sosial melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, perusahaan, dan komunitas masyarakat setempat yang bersifat aktif dan dinamis. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu wujud partisipasi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan untuk mengembangkan program kepedulian perusahaan
kepada
masyarakat
sekitar
melalui
penciptaan
dan
pemeliharaan
keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan pemeliharaan lingkungan
hidup.
Dengan
perkataan
lain,
tanggung
jawab
sosial
perusahaan
dikembangkan dengan koridor Tri Bottom Line yang mencakup sosial, ekonomi, dan lingkungan. Adapun tujuan dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui perilaku sosial perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya dalam
melaksanakan aktivitas-aktivitasnya. 2. Untuk mengetahui implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai modal sosial yang dilakukan oleh PD. Sinar Hidup. 3. Mengetahui laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial untuk menilai kinerja sosial perusahaan.
METODE PENELITIAN Metode
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini,
yaitu
dengan
menggunakan metode kualitatif deskriptif. OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen yaitu Perilaku Sosial (X) serta satu variabel dependen yaitu Tanggung Jawab Sosial (Y)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No 1
Variabel
Definisi variabel
Aspek yang diteliti
Perilaku sosial (X)
Perilaku sosial
Pengungkapan sosial
seseorang itu tampak
Modal sosial
dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. (Rusli Ibrahim, 2001). 2
Tanggungjawab sosial (Y1 )
Bentuk kepedulian
Dokumen- dokumen
organisasi bisnis untuk
Identifikasi aktivitas
bertindak dengan cara-
sosial perusahaan
cara mereka sendiri
Alasan perusahaan
dalam melayani
melaksanakan CSR
kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal (Suharto,
2006).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Adapun jenis data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah : 1.
Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari sumber aslinya , data primer ini berupa : Hasil wawancara dengan pemilik PD. Sinar Hidup dan observasi langsung terhadap objek penelitian.
2. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari pihak luar obyek penelitian yang berasal dari hasil penelitian kepustakaan,
literatur kuliah,
makalah,
serta literatur-litreratur
lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian ini. TEKNIK ANALISIS DATA Dalam penulisan ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Menurut sugiyono (2009:428) mengemukakan bahwa : “Analisis data adalah proses mencari dan meyusun secara sistematis diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit – melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain.”
data cara unit, dan oleh
Data yang digunakan adalah data kualitatif yang merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan memuat penjelasan tentang proses – proses yang terjadi didalam lingkungan perusahaan. Data kualitatif diperoleh melalui penggambaran fakta – fakta atau karakteristik yang sebenarnya. Data yang diperoleh di lapangan diklasifikasikan sesuai kriteria variabel yang telah dijabarkan dalam opersionalisasi variabel sehingga
data – data dapat dianalisa. Dengan data – data kualitatif penulis dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa atau kegiatan yang terjadi didalam lingkungan perusahaan yang sedang terjadi. HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Sosial sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Lingkungannya Pada bagian pendahuluan dan tinjauan pustaka dijelaskan bahwa belum terdapat bentuk baku pelaporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, akan tetapi laporan hasil pertanggungjawaban sosial tersebut pada dasarnya sesuai dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan perusahaan dengan memberikan sumbangan atau kontribusi kepada berbagai pihakyang berperan dalam perusahaan.
Baik
itu pihak
internal yaitu manajemen beserta
karyawannya maupun pihak eksternal yaitu masyarakat sekitar. Salah
satu
pertanggungjawaban
pendekatan sosial
adalah
yang
digunakan
pendekatan
dalam
biaya
yang
penerapan
akuntansi
dikeluarkan,
yang
menggambarkan semua pengeluaran dalam satuan uang untuk setiap kegiatan sosial yang telah dilakukan perusahaan. Pendekatan ini menyajikan daftar pengeluaran dari masing-masing aktifitas sosial perusahaan yang diukur dalam satuan uang. Pendekatan ini dapat menggambarkan comparability, yaitu hasil satu tahun dapat dibandingkan dengan tahun lainnya, dalam hal-hal yang berhubungan dengan komitmen keuangan untuk kegiatan sosial. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aktivitas sosial yang dilakukan perusahaan dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu kontribusi perusahaan kepada
masyarakat,
lingkungan
Pengelompokkan
ini
hidup,
sumber
didasarkan
atas
daya
manusia
pengamatan
serta
terhadap
produk
dan jasa.
rincian
biaya-biaya
perusahaan. Besarnya kontribusi perusahaan terhadap masing-masing lingkungan sosial untuk tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat dalam laporan biaya sosial pada tabel 4.1. Kontribusi kepada masyarakat menggambarkan peran aktif perusahaan dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar baik yang bersifat produktif maupun kegiatan sosial. Kelompok biaya sosial ini terdiri dari sumbangan sosial serta biaya sponsorship (untuk festival
atau hiburan rakyat). Kontribusi terhadap lingkungan hidup merupakan
partisipasi perusahaan dalam merawat dan memperbaiki kondisi lingkungan hidup. Dalam rincian biaya perusahaan terdapat dua jenis biaya yang termasuk dalam kategori ini, yaitu biaya pengolahan limbah dan biaya reklamasi lahan dan pembuatan taman. Kontribusi terhadap sumber daya manusia merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya dengan harapan dapat meningkatkan kinerja mereka. Karena dengan meningkatnya kinerja karyawan maka produksi perusahaan dapat meningkat dan akhirnya laba perusahaan menjadi meningkat pula. Fasilitas, Tunjangan Hari Raya, pengobatan, pelatihan pegawai dan pesangon didapatkan dari biaya tenaga kerja langsung, overhead pabrik, biaya penjualan serta biaya umum dan administrasi. Penghargaan khusus bagi karyawan didapat dari biaya lain-lain. Tabel 4.1 PD. Sinar Hidup Laporan Biaya Sosial Untuk tahun yang berakhir pada 2011 dan 2012
Uraian Kontribusi kepada Masyarakat Sumbangan Sosial
31-Des-11 31-Des-12 2.202.200
2.202.150
536.000 Biaya Sponsorship Total Kontribusi Kepada Masyarakat 2.738.200 Proporsi (%) 17 Kontribusi kepada Lingkungan Hidup 2.095.500 Pengolahan Limbah 965.000 Reklamasi Lahan dan Pembuatan taman Total Kontribusi kepada Lingkungan Hidup 3.060.500 Proporsi (%) 19 Kontribusi kepada Sumber Daya Manusia Fasilitas 3.112.600 Pengobatan 1.757.200 Pesangon dan Sumbangan 4.193.500 Penghargaan Khusus 1.245.500 Total Kontribusi kepada Sumber Daya Manusia 10.308.800 Proporsi (%) 64 16.107.500 TOTAL BIAYA SOSIAL Sumber : Data Internal Perusahaan yang telah diolah
1.500.000 3.702.150 15 2.961.700 1.974.500 4.936.200 20 4.532.400 2.873.250 6.912.000 1.725.000 16.042.650 65 24.681.000
Dari laporan biaya sosial pada tabel 4.1. tampak bahwa total biaya sosial yang dialokasikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 6.170.250. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya angka penjualan bersih selama
tahun
2012.
Menurunnya
angka
penjualan
bersih
tersebut
akhirnya
mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam mengalokasikan sebagian dananya untuk aktivitas sosial sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan. Diperlukan suatu informasi mengenai perbedaan antara besarnya penurunan penjualan bersih dengan biaya sosial. Hal ini juga dapat diketahui dari perbandingan biaya sosial terhadap penjualan bersih dari tahun 2011 dan tahun 20012 yang tercantum dalam tabel 4.2.
Penjualan Bersih Biaya Sosial Proporsi
Tabel 4.2. Proporsi Biaya Sosial terhadap Penjualan Bersih Prosentase 2011 2012 Kenaikan 644.300.000 1.234.050.000 47,79 16.107.500 24.681.000 34,79 2,5 2 0,5 Sumber : Data Internal Perusahaan yang telah diolah
Dari tabel 4.2. tampak bahwa pada tahun 2011 penjualan bersih perusahaan sebesar Rp. 644.300.000 sedangkan biaya sosial yang dialokasikan adalah Rp. 16.107.500 atau 2,5 % dari penjualan bersih. Sedangkan di tahun 2012 penjualan bersih mengalami kenaikan yang cukup tajam menjadi sebesar Rp. 1.234.050.000
atau
mengalami kenaikan sebesar 47,79 % dari tahun sebelumnya sehingga alokasi biaya sosialpun mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 24.681.000 atau mengalami kenaikan sebesar 34,79 % dari tahun sebelumnya. Sehingga proporsi biaya sosial ditinjau dari jumlah pengeluarannya mengalami kenaikan sebesar Rp. 8.586.500 namun jika dilihat dari prosentase proporsinya biaya sosial mengalami penurunan sebesar 0,5 % dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,5 %. Proporsi biaya
sosial untuk
Kontribusi kepada
masyarakat dilihat dari
prosentasenya mengalami penurunan sebesar 2 % dari 17 % pada tahun 2011 menjadi 15 % pada tahun 2012, namun dilihat dari jumlahnya mengalami kenaikan sebesar Rp. 963,950,00 hal ini disebabkan oleh kontribusi yang diberikan perusahaan kepada Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan instansi pemerintah seperti kelurahan dan kecamatan serta instansi militer (KODIM, KORAMIL dan Kepolisian) setempat tidak dipengaruhi oleh banyaknya produksi. Sedangkan pada tahun 2012 karena permohonan untuk
menjadi sponsor
dalam berbagai kegiatan
bertambah
maka
manajemen
mengambil kebijakan menambah alokasi biaya sponsorship. Namun alokasi tersebut tidak terlalu signifikan terhadap kenaikan biaya sosial perusahaan. Proporsi biaya sosial untuk Kontribusi kepada lingkungan hidup mengalami kenaikan 1 % dari 19 % pada tahun 2011 menjadi 20 % pada tahun 2012. Hal ini dipengaruhi
oleh
meningkatnya
tingkat
produksi
perusahaan
sehingga
tingkat
pengolahan limbah pun menjadi meningkat hal tersebut juga diikuti dengan peningkatan biaya untuk melakukan perawatan taman dan reklamasi lahan. Peningkatan perusahaan
besarnya
biaya
pengolahan
limbah
mengingat meningkatnya volume produksi,
industri
dilakukan
oleh
sehingga limbah pabrik
menjadi meningkat. Namun peningkatan sebesar Rp. 866.200,00 tersebut sangatlah kecil jika dibandingkan dengan peningkatan volume penjualan yang sebesar Rp. 589.750.000,00 atau hanya sekitar 0,14 % dari peningkatan volume penjualan. Sedangkan reklamasi lahan dan pembuatan tanah dilakukan oleh perusahaan agar
lingkungan
sekitar
perusahaan
tetap
terjaga
keasriannya.
Karena
dengan
meningkatnya aktivitas perusahaan, maka volume polusi udara juga pasti akan meningkat. Namun reklamasi lahan dan pembuatan taman ini tidak secara langsung dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan, karena reklamasi lahan dan pembuatan taman tetap akan dilakukan meskipun kapasitas produksi menurun. Pada proporsi biaya sosial untuk kontribusi kepada sumber daya manusia. Pada bagian ini walaupun secara jumlah biaya mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.733.850,00 dari Rp. 10.308.800,00 pada tahun 2011 menjadi Rp. 16.042.650,00 pada tahun 2012 namun secara prosentase hanya meningkat sebesar 1 %. Hal ini disebabkan oleh besarnya proporsi untuk kontribusi kepada masyarakat terhadap total biaya sosial. Hal ini sangatlah wajar, mengingat PD. Sinar Hidup merupakan perusahaan yang bersifat Labour Insentif sehingga biaya tenaga kerja memiliki jumlah yang besar dalam struktur biayanya. Peningkatan biaya fasilitas sebesar 31,25 % dari tahun 2011 yang sebesar Rp. 3.112.600,00
menjadi Rp.
4.532.400,00
pada tahun 2012 dikarenakan terjadi
peningkatan jumlah pegawai pada tahun 2012. Hal ini dilakukan karena terjadi peningkatan permintaan (demand) dari pasar terhadap produk, sehingga mengakibatkan perusahaan
mengambil
kebijakan
untuk
meakukan
rekrutmen
pegawai.
Namun
peningkatan ini tidak terlalau signifikan jika dibandingkan dengan banyaknya karyawan yang direkrut. Peningkatan biaya pengobatan karyawan beserta keluarganya sebesar 38,91 % dari tahun 2011 yang sebesar Rp. 1.757.200,00 menjadi Rp. 2.873.250,00 pada tahun 2012 atau meningkat sebesar Rp, 1.116.050,00 tidak secara langsung dipengaruhi oleh meningkatnya volume produksi perusahaan, namun hanya karena komitmen manajemen untuk
lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya. Karena
kesejahteraan karyawan beserta keluarganya akan mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap ketenangan
kerja karyawan. Kalau karyawan sudah merasa tenang
dalam bekerja, maka produktifitas kerja pun akan meningkat. Kenaikan biaya pesangon dan sumbangan sebesar 39,35 % dari tahun 2011 yang sebesar Rp. 4.193.500,00 menjadi Rp. 6.912.000,00 atau sebesar Rp. 2.718.500,00 disebabkan oleh menurunnya jumlah karyawan yang pensiun atau mengundurkan diri dan masuknya karyawan baru. Hal ini secara tidak langsung disebabkan oleh komitmen perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan, sehingga karyawanpun menjadi merasa nyaman dalam bekerja dan tidak ingin keluar atau mengundurkan diri. Menurunnya biaya penghargaan khusus sebesar 15,37 % dari tahun 2011 yang sebesar Rp. 1.245.500,00 menjadi Rp. 1.725.000,00 pada tahun 2012 atau sebesar Rp. 479.500,00. Hal ini disebabkan oleh kebijakan manajemen untuk lebih selektif dalam menentukan kriteria-kriteria bagi karyawan yang berprestasi atau berjasa terhadap perusahaan, sehingga meningkatkan motivasi karyawan untuk menjadi lebih baik lagi.
Hal ini juga disebabkan oleh kebijakan manajemen dalam hal kesejahteraan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga karyawan menjadi tidak manja dan seenaknya sendiri yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan. Alasan Prusahaan Melaksanakan CSR Setidaknya ada tiga alasan penting dan manfaat yang diperoleh suatu perusahaan dalam merespon dan menerapkan isu tanggung jawab sosial (CSR) yang sejalan dengan operasi usahanya. 1. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan juga turut memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan adanya penerapan CSR, maka perusahaan secara tidak langsung telah menjalin hubungan dan ikatan emosional yang baik terhadap shareholder maupun stakeholders. 2. Kalangan bisnis dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat mutualisme
(saling
mengisi dan
meguntungkan).
simbiosis
Bagi perusahaan,
untuk
mendapatkan dukungan dari masyarakat, setidaknya licence to operate, adalah suatu keharusan bagi perusahaan jika dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa mendongkrak citra dan performa PD. Sinar Hidup. 3. Kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk mengeliminasi berbagi potensi mobilisasi massa (penduduk) untuk melakukan hal-hal yang tidak diiginkan sebagai akses ekslusifme dan monopoli sumber daya alam yang di eksploitasi oleh perusahaan tanpa mengedepankan adanya perluasan kesempatan bagi terciptanya kesejahteraan dan pengembangan sumber daya manusia. Suatu perusahaan, jangan pernah mengidap penyakit amputasi sosial, yakni kelumpuhan rasa untuk menolong ketika menyaksikan warga tidak mampu (miskin)
disekitarnya. Sebab, hal ini dapat mengundang bertebarannya konflik horizontal sehingga perusahaan akan merasa dirugikan oleh sikap dan perilaku merusak warga. Hal ini bisa dilihat, misalnya, pada masyarakat Papua yang menuntut perusahaan Freefort secara anarkis karena telah sedemikian gerah dengan eksploitasi perusahaan terhadap potensi alam daerah, sementara itu kesejahteraan warga tidak berangsur ke arah lebih baik. Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan bahwasanya kegiatan perusahaan membawa dampak – for better or worse, bagi kondisi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar perusahaan beroperasi. Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham. Melainkan pula
stakeholders,
yakni pihak-pihak
yang
berkepentingan
terhadap
eksistensi
perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media massa dan pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders relatif berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya,
tergantung pada core bisnis perusahaan yang
bersangkutan. Kepedulian kepada masyarakat
sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat
luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder)
perusahaan,
termasuk
lingkungan
hidup.
Hal
ini
mengharuskan
perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah melakukan pembahasan mengenai peranan perilaku sosial perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya pada PD. Sinar Hidup, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan terhadap perilaku sosial PD. Sinar Hidup terhadap lingkungan sekitarnya. Kesimpulan itu antara lain adalah : 1. Kalangan bisnis dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat mutualisme
simbiosis
(saling mengisi dan meguntungkan), PD. Sinar Hidup dalam kegiatan
operasionalnya memberdayakan masyarakat sekitar dengan tujuan investasi sosial demi untuk keberlanjutan usahanya dan mensejahterankan masyarakat sekitar pada lingkungan perusahaan. 2. PD. Sinar Hidup telah melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya yang terkait dengan masyarakat, lingkungan dan sumber daya manusia. Walaupun belum secara proporsional mengalokasikan biayanya untuk masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan kecilnya proporsi biaya sosial terhadap penjualan bersih perusahaan. 3. Pihak perusaahaan dalam hal komitmen untuk mensejahterakan karyawan telah mempunyai komitmen yang jelas, hal ini dibuktikan dengan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan terkait dengan kesejahteraan karyawan.
4. Ada
beberapa
manfaat
yang
diperoleh
bagi
PD.
Sinar
Hidup
dengan
mengimplementasikan corporate social responsibility. Keberadaan perusahaan dapat
tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan
mendapatkan citra (image) yang positif dari masyarakat luas. Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital (modal). Perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis
(critical decision making)
dan mempermudah pengelolaan manajemen
risiko (risk management). Saran Secara umum saran yang bisa diberikan oleh penulis adalah 1. Kepada Pihak Perusahaan. Sebaiknya PD. Sinar Hidup terus mengembangkan konsep Corporate Sosial Responsibility (CSR), karena hal ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap citra perusahaan, meredam kejahatan di lingkungan perusahaan dan dalam jangka panjang bukan tidak mungkin dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan secara signifikan. Dalam
melaksanakan
kegiatan
CSR
perusahaan
harus
melihat
keadaan
lingkungan sekitar, sehingga tahu apa yang di butuhkan oleh masyarakat atau lingkungan sekitar. Jadi pelaksanaan CSR yang di jalankan tepat sasaran dan bermanfaat. 2. Kepada Pihak Pemerintah.
Disarankan untuk segera membuat aturan yang berisi tentang format baku laporan biaya sosial perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya baik itu bentuk laporannya maupun besarnya proporsi biaya sosial tersebut terhadap penjualan atau laba bersih perusahaan. Sehingga pemerintah mempunyai tolok ukur yang jelas terhadap perusahaan-perusahaan yang mempunyai atau tidak mempunyai tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitarnya dan terhadap perusahaan yang tidak memenuhi aturan tersebut bisa dikenakan sanksi baik administratif ataupun sanksi hukum.