SINERGITAS ANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM RANGKA KERJA NYATA GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN PELAYANAN MASYARAKAT
oleh : Dr. SUMARSONO DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KONDISI PERANGKAT DAERAH SAAT INI Daerah Kecil (Nilai <40):
Daerah Sedang (Nilai 40-70):
Daerah Besar (Nilai >70):
1.
1.
a. Setda, terdiri dari paling banyak 4 (empat) asisten; b. sekretariat DPRD; c. dinas paling banyak 18 (delapan belas); dan .lembaga teknis daerah paling banyak 12 (duabelas).
2. 3. 4.
•
Setda: paling banyak 3 (tiga) asisten; Sekretariat DPRD; dinas paling banyak 12 (dua belas); lembaga teknis daerah paling banyak 8 (delapan).
2. 3. 4.
Setda paling banyak 3 (tiga) asisten; Sekretariat DPRD; Dinas paling banyak 15 (lima belas); lembaga teknis daerah paling banyak 10 (sepuluh).
DAPAT DIBENTUK LEMBAGA LAIN Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksanaan peraturan perundang- undangan
Akibatnya: 1. Tidak sinergis kelembagaan daerah dengan Urusan pemerintahan (Misal: Dinas Perhubungan dan Kominfo, Dinas Perdagangan, Perindustrian, UMKM dan Tenaga Kerja). 2. Dengan dibukanya lembaga lain, perangkat daerah berkembang tanpa batas walaupun jumlah dinas dan badan sudah dibatasi 3. Kriteria penentuan nilai dilakukan berdasarkan kriteria besaran daerah, sehingga tidak mencerminkan beban dari urusan pemerintahan tersebut
PERILAKU BELANJA DALAM APBD BELANJA MODAL (BM)
BELANJA BARANG DAN JASA (BBJ)
BELANJA PEGAWAI (BPEG)
(BM) + (BBJ) + (BPEG)
(BM) =
ƒ (BBJ) + (BPEG) Berbanding terbalik)
POSTUR APBD
POSTUR APBD KAB/KOTA SECARA NASIONAL APBD KAB/KOT A
50,17 40,63%
9,20%
BELANJA MODAL Pembayaran untuk perolehan Aset dan atau Menambah Nilai Aset tetap
BELANJA BARJAS
Pembelian Barang Jasa Habis Pakai, Perjalanan Dinas Sewa Honor, dsb
BELANJA PEGAWAI
Kompensasi kepada Pegawai (Gaji, Tunjangan Lain-lain belanja pegawai
POSTUR APBD KAB/KOTA SE JAWA TENGAH APBD KAB/KOT A
10,05 47,17%
42,83%
BELANJA MODAL Pembayaran untuk perolehan Aset dan atau Menambah Nilai Aset tetap
BELANJA BARJAS
Pembelian Barang Jasa Habis Pakai, Perjalanan Dinas Sewa Honor, dsb
BELANJA PEGAWAI
Kompensasi kepada Pegawai (Gaji, Tunjangan Lain-lain belanja pegawai
POSTUR APBD KAB/KOTA SE KALIMANTAN UTARA APBD KAB/KOT A
30,14 36,11%
33,75%
BELANJA MODAL Pembayaran untuk perolehan Aset dan atau Menambah Nilai Aset tetap
BELANJA BARJAS
Pembelian Barang Jasa Habis Pakai, Perjalanan Dinas Sewa Honor, dsb
BELANJA PEGAWAI
Kompensasi kepada Pegawai (Gaji, Tunjangan Lain-lain belanja pegawai
KEBUTUHAN KDH MEMENUHI JANJI JANJI POLITIK
KDH
JANJI POLITIK
VISI & MISI
RPJMD
BUTUH INSTRUMEN
BELANJA MODAL DIPERBESAR SEMAKIN BESAR RUANG FISCAL, SEMAKIN BESAR KEMAMPUAN MEMENUHI JANJI POLITIK
PAKET KEBIJAKAN PAKET KEBIJAKAN DEREGULASI
DEBIROKRATISASI
PP 18 TAHUN 2016: Pembatalan Perda
1. Tepat Fungsi dan Tepat Ukuran 2. ntegrasi Kelembagaan, Sistem Merit dan Perbaikan Pelayanan Publik menuju Dynamic Government 3. Mempertegas fungsi Dinas dan Badan 4. KDH dapat menyesuaikan besaran Perangkat Daerah 5. Efisiensi (15-25%)
STRATEGI MEMPERBESAR RUANG FISCAL
OPD
BB J
B MODAL
BP
OPD
BBJ
BP
OPD
B BJ
B PEG
BM
BM
ISU STRATEGISNYA?? BAGAIMANA MENAIKKAN BELANJA MODAL
B MODAL
APBD
BBJ
BP
PP 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
HUBUNGAN BELANJA MODAL DENGAN PAD
B MODAL
BBJ
BELANJA PEGAWAI
PP 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
INVESTASI
PAD
ARAH KEBIJAKAN PP 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
OPD
OPD
PENATAAN PERANGKAT DAERAH DAN APBD 2017 PP 18 TAHUN 2016
PEMETAAN
RPJPD RPJMD
PEMBENTUKAN: • PERDA • PERKADA
KUA PPAS
PENGISIAN JABATAN
APBD 2017
MENCARI STRATEGI BARU MENGEJAR KETERTINGGALAN BIROKRASI INDONESIA
REGULATION DRIVEN BIROKRASI/ WEBWRIAN 1945-2014
PERFORMANCE DRIVEN BIROKRASI 2010-2025
DYNAMIC BIROKRASI 2025-....
UNTUK MENGEJAR KETERTINGGALAN BIROKRASI TIDAK CUKUP DENGAN PENTAHAPAN, TETAPI HARUS DILAKSANAKAN SECARA BERSAMAAN DENGAN PENGGUNAAN IT YANG TERINTEGRASI
DYNAMIC LOCAL GOVERNMET FRAMEWORK DATA ASN
DATA PENDUDUK
Sistem Informasi Analisis Jabatan dan Beban Kerja
Aplikasi Layanan Masyarakat
DATA ORG PEMDA
Sistem Informasi Pemetaan Urusan dan Layanan Peta Tugas
Urusan
Sasaran Kerja Pegawai SERTIFIKASI
Kewenangan
Indikator Urusan
Informasi Jabatan
Personil ASN
ANJABABK
PENILAIAN KINERJA
Rencana Kerja
Order
L A Y A N A N
Order
Order
Sasaran Kerja Organisasi
OPD SISTEM BIROKRASI
LAYANAN PUBLIK
Arsitektur Multi Tenants MASYARAKAT KOTA A
MASYARAKAT KOTA B
MASYARAKAT PROV C
MASYARAKAT KAB D
MASYARAKAT KAB E
KANAL AKSES LAYANAN : 1) Aplikasi Android 2) Aplikasi Web Based 3) Pos Unit Layanan
PORTAL KONTROL LAYANAN
PEMDA KOTA A
DINAS DINAS
PEMDA KOTA B
DINAS DINAS
PEMDA PROV C
DINAS DINAS
PEMDA KAB D
DINAS DINAS
PEMDA KAB E
DINAS DINAS
INDIKATOR PENGUKURAN INTENSITAS URUSAN PEMEINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN NO
INDIKATOR & KELAS INTERVAL
1 1
2
SKALA
BOBOT
NILAI
(%)
3
4
SKOR 5
Jumlah rata-rata pertahun dokumen hasil analisis dampak lalu lintas untuk jalan kabupaten/kota
dalam
lima tahun terakhir a. ≤ 20
4 8
b.
21 – 40
400
c.
41 – 60
600
d.
61 – 80
800
16
1.000
20
200
10 20
e. > 80 2
200
2
12
Panjang jalan kabupaten/kota (Km) a. ≤ 460 b.
461 – 920
400
c.
921 – 1.300
600
d.
1.301 – 1.800
800
40
e.
> 1.800
1.000
50
5
30
NO 1 3
4
5
6
7
SKALA NILAI
INDIKATOR & KELAS INTERVAL 2
3
Jumlah terminal C a. ≤ 3 b. 4 – 6 c. 7 – 9 d. 10 – 12 e. > 12
200 400 600 800 1.000
Jumlah lokasi perparkiran baik yang dikelola Pemda maupun pihak swasta (unit) a. ≤ 30 b. 31– 60 c. 61 – 90 d. 91 – 120 e. > 120
200 400 600 800 1.000
Jumlah kendaraan kabupaten/kota berkala a. ≤ 2.000 b. 2.001 – 4.000 c. 4.001 – 6.000 d. 6.001 – 8.000 e. > 8.000
yang
bermotor wajib
SKOR
4
5
2
4 8 12 16 20
2
4 8 12 16 20
2
4 8 12 16 20
2
4 8 12 16 20
2
4 8 12 16 20
di uji 200 400 600 800 1.000
Jumlah unit angkutan umum dalam kabupaten/kota (unit) a. ≤ 300 b. 301 – 600 c. 601 – 900 d. 901 –1.200 e. >1.200 Jumlah trayek dalam satu Daerah kabupaten/kota a. ≤ 15 b. 16 – 30 c. 31 – 45 d. 46 – 60 e. > 60
BOBOT (%)
200 400 600 800 1.000 angkutan umum 200 400 600 800 1.000
NO
SKALA NILAI
INDIKATOR & KELAS INTERVAL 1 8
2 Jumlah armada angkutan pelayaran rakyat, penyeberangan, dan angkutan sungai dan danau yang berdomisili dalam kabupaten/kota yang beroperasi pada pelabuhan lintas kabupaten/kota a. ≤ 250 b. 251 – 500
3
200 400 600 800 1.000
30 60 15
90 120 150
Jumlah usaha jasa terkait dengan 200 400 600 800 1.000
2
4 8 12 16 20
2
4 8 12 16 20
Jumlah badan usaha angkutan laut,
pelayaran rakyat dan penyeberangan, angkutan sungai dan danau yang berdomisili kabupaten/kota a. ≤ 2 b. 3 – 4 c. 5–8 d. 9 – 12 e. > 12 11
5
dalam
perawatan dan perbaikan kapal a. ≤ 4 b. 5 – 8 c. 9 – 12 d. 13 – 15 e. >15 10
4
SKOR
laut, angkutan
c. 501 – 750 d. 751 – 1.000 e. > 1.000 9
BOBOT (%)
Jumlah trayek angkutan laut, angkutan penyeberangan, sungai dan angkutan danau pada lintas pelayaran dalam kabupaten/kota
angkutan dalam 200 400 600 800 1.000 angkutan satu
NO
SKALA NILAI
INDIKATOR & KELAS INTERVAL 1
12
13
14
15
2
3
a. ≤ 8 b. 9 – 16 c. 17 – 24 d. 25 – 32 e. > 32
200 400 600 800 1.000
Jumlah pelabuhan pengumpan lokal dan pelabuhan sungai dan danau yang dimiliki Pemda kabupaten/kota atau pihak swasta a. ≤ 7 b. 8 – 15 c. 16 - 24 d. 25- 32 e. > 32
200 400 600 800 1.000
Panjang alur pelayaran sungai, penyeberangan dalam satu kabupaten/kota (mil laut) a. ≤ 40 b. 41 – 80 c. 81 – 120 d. 121 – 160 e. > 160
dan
200 400 600 800 1.000 200 400 600 800 1.000 jalan
SKOR
4
5
15
30 60 90 120 150
5
10 20 30 40 50
15
30 60 90 120 150
4
8 16 24 32 40
5
10 20 30 40 50
angkutan laut
Jumlah rambu jalan (unit) a. ≤ 560 b. 561 – 1.200 c. 1.201 – 1.700 d. 1.701 – 2.200 e. > 2.200 Panjang trotoar kabupaten/kota (m) a. ≤ 4.800 b. 4.801 – 9.700 c. 9.701 – 14.500 d. 14.501 – 19.500 e. > 19.500
BOBOT (%)
dalam 200 400 600 800 1.000
SELAIN KABUPATEN/KOTA BERCIRI KEPULAUAN NO
1 1
2
3
4
SKALA NILAI
INDIKATOR & KELAS INTERVAL
2 Jumlah rata-rata pertahun dokumen hasil analisis dampak lalu lintas untuk jalan kabupaten/kota lima tahun terakhir a. ≤ 5 b. 6 – 10 c. 11 – 15 d. 16 – 20 e. >20 Panjang jalan kabupaten/kota (Km)
3
BOBOT (%)
SKOR
4
5
5
2 4 6 8 10
10
20 40 60 80 100
5
10 20 30 40 50
4
8 16 24 32 40
dalam 200 400 600 800 1.000
a. ≤ 460 b. 461 – 920 c. 921 – 1.300 d. 1.301 – 1.800 e. >1.800 Jumlah terminal C a. ≤ 3 b. 4 – 6 c. 7 – 9 d. 10 – 12 e. >12 Jumlah lokasi perparkiran baik yang dikelola pemda maupun pihak swasta (unit)
200 400 600 800 1.000
a. ≤ 30 b. 31 – 60 c. 61 – 90 d. 91 – 120 e. > 120
200 400 600 800 1.000
200 400 600 800 1.000
NO
INDIKATOR & KELAS INTERVAL
SKALA NILAI
1
2
3
5
Jumlah kendaraan kabupaten/kota berkala
yang
bermotor wajib
200 400 600 800 1.000
Jumlah trayek dalam satu Daerah kabupaten/ kota
200 400 600 800 1.000
5
10
20 40 60 80 100
10
20 40 60 80 100
5
10 20 30 40 50
2
4 8 12 16 20
angkutan umum
a. ≤ 15 b. 16 – 30 c. 31 – 45 d. 46 – 60 e. > 60
8
4
Jumlah unit angkutan umum dalam kabupaten/kota (unit) a. ≤ 300 b. 301 – 600 c. 601 – 900 d. 901 – 1.200 e. > 1.200
7
SKOR
di uji
a. ≤ 2.000 b. 2.001 – 4.000 c. 4.001 – 6.000 d. 6.001 – 8.000 e. > 8.000 6
BOBOT (%)
Jumlah armada angkutan pelayaran rakyat, penyeberangan, dan angkutan sungai dan danau yang berdomisili dalam kabupaten/kota yang beroperasi pada pelabuhan lintas kabupaten/kota a. ≤ 250 b. 251 – 500 c. 501 – 750 d. 751 – 1.000 e. > 1.000
200 400 600 800 1.000
laut, angkutan
dalam
200 400 600 800 1.000
NO
SKALA
INDIKATOR & KELAS INTERVAL 1
2
9
Jumlah usaha jasa terkait dengan
BOBOT
SKOR
NILAI
(%)
3
4
5
perawatan dan perbaikan kapal a. ≤ 4
200
4
b.
5–8
400
8
c.
9 – 12
600
d.
13 – 15
800
16
1.000
20
200 400 600 800 1.000
2 4 6 8 10
e. > 15 10
dan
penyeberangan, angkutan sungai dan danau yang berdomisili kabupaten/kota
angkutan dalam
a. ≤ 2 b. 3–4 c. 5–8 d. 9 – 12 e. > 12
1
Jumlah trayek angkutan laut, angkutan penyeberangan, sungai dan angkutan danau pada lintas pelayaran dalam kabupaten/kota
a. ≤ 8 b. 9 – 16 c. 17 – 24 d. 25 –32 e. > 32 12
12
Jumlah badan usaha angkutan laut, pelayaran rakyat
11
2
angkutan satu
200 400 600 800
2
4 8 12 16
1.000
20
200 400 600 800 1.000
4 8 12 16 20
Jumlah pelabuhan pengumpan lokal dan pelabuhan sungai dan danau yang dimiliki Pemda kabupaten/kota atau pihak swasta a. ≤ 7 b. 8 – 15 c. 16 – 24 d. 25 – 32 e. > 32
2
NO 1 13
SKALA
INDIKATOR & KELAS INTERVAL 2 Panjang
alur pelayaran
sungai,
penyeberangan
BOBOT
NILAI
(%)
3
4
SKOR 5
angkutan dan
laut
dalam satu kabupaten/kota (mil laut) a. ≤ 40
200
4
b.
41 – 80
400
8
c.
81 – 120
600
d.
121 – 160
800
16
1.000
20
a. ≤ 560
200
30
b.
561 – 1.200
400
60
c.
1.201 – 1.700
600
d.
1.701 – 2.200
e. > 160 14
12
Jumlah rambu jalan (unit)
15
90
800
120
1.000
150
a. ≤4.800
200
10
b.
4.801 – 9.700
400
c.
9.701 – 14.500
600
d.
14.501 – 19.500
800
40
1.000
50
e. > 2.200 15
2
Panjang
trotoarjalan
dalam
kabupaten/kota (m)
e. > 19.500
20 5
30
SEKIAN DAN TERIMA KASIH