KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MULTILATERAL MEETING TAHAP II Penyusunan RKP 2017 BIDANG PEMBANGUNAN PERKOTAAN Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Jakarta, 15 April 2016
PENDEKATAN PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKP 2017 Pendekatan Money Follow “Program Prioritas” melalui pendekatan Holistik-Yematik, Terintegrasi Dan Spasial
2
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017 (Hasil Sidang Kabinet 10 Februari 2016)
TEMA RKP 2017: “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function, tetapi money follow program. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata
Memangkas program yang nomenklatur yang tidak jelas dan manfaatnya kurang langsung tertuju pada rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya
3
Arahan Menteri terkait Kerangka Regulasi dan Kerangka Pendanaan Kerangka Regulasi: 1. Periode 2006-2015, jumlah regulasi di Indonesia ± 42.000, terutama: Peraturan Menteri 12.792; Perda Kabupaten/ Kota 25.575; Perda Provinsi 3.177 ; Peraturan Pemerintah 861; Peraturan Presiden 1.041 2. Pemangkasan 50 persen dari 42.000 regulasi yang dilaksanakan bertahap setiap tahun, melalui simplifikasi regulasi (pemangkasan, penyederhanaan, deregulasi) 3. Paket-paket Kebijakan Ekonomi Kerangka Pendanaan:
Investasi pemerintah lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur dan program prioritas 4
RANGKAIAN PENYUSUNAN RKP 2017 10 Februari 2016 Sidang Kabinet tentang Tema, Arah Kebijakan, dan Prioritas Pembangunan RKP 2017
12 April 2016 Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) Penyampaian Rancangan Awal RKP 2017 dan Pagu Indikatif 2017 (SB MenPPN/Bappenas – Menkeu)
14–18 April 2016 Multilateral Meeting II dan 19 -20 April 2016 Bilateral Meeting Tahap II
22 Februari 2016 RAKER KEMENTERIAN/LEMBAGA dan TEMU KONSULTASI TRIWULANAN BAPPENASBAPPEDA Penyampaian tentang Tema, Arah Kebijakan, dan Prioritas Pembangunan RKP 2017
23-30 Februari 2016 MULTILATERAL MEETING Pencapaian kesepakatan terhadap Program dan Kegiatan Prioritas untuk masing-masing Prioritas Nasional
7 April 2016 Sidang Kabinet tentang Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017
4- 11 Maret 2016
BILATERAL MEETING Pencapaian kesepakatan masing-masing K/L terhadap sasaran, program dan kegiatan K/L, indikator sasaran untuk mendukung Program dan Kegiatan Prioritas
Rangkaian Penyusunan Rancangan Awal RKP 2017
Maret s.d Minggu III April 2016 Rangkaian Musrenbang Provinsi Penyampaian masingmasing prioritas nasional dalam Rancangan Awal RKP 2017 untuk masing-masing provinsi
20 April - 4 Mei 2016 Forum Musrenbang Nasional dan
25 April – 4 Mei Trilateral Meeting
Juni – awal Juli 2016 Perpres RKP 2017
17 Mei 2016 Sidang Kabinet Penetapan RKP 2017 dan 20 Mei 2016 Penyampaian RKP 2017 kepada DPR RI
Rangkaian Penyusunan Rancangan Akhir RKP 2017
5
RANGKAIAN PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RKP 2017 INPUT
OUTPUT 1.
MULTILATERAL MEETING II 14-18 April
BILATERAL MEETING II 19-20 April
MUSRENBANGNAS 20 April – 4 Mei
1. Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Awal 2. RKP 2017 dan tertuang dalam Aplikasi SIMU; 2. Rekapitulasi usulan daerah kepada Program dan Kegiatan K/L melalui aplikasi SIMU 3.
Finalisasi Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Akhir RKP 2017; Konfirmasi urutan pembahasan per Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas, dan Kementerian/Lembaga dalam Forum Musrenbangnas; Konfirmasi dan verifikasi usulan Pemerintah Daerah oleh Koordinator Prioritas Nasional
1. Hasil finalisasi Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L yang 1. Penelaahan pagu untuk Program dan dan Kegiatan telah dibahas dalam Multilateral Meeting Tahap K/L yang mendukung dalam Rancangan Akhir RKP II; 2017; 2. Hasil konfirmasi dan verifikasi Koordinator 2. Konfirmasi dan verifikasi usulan Pemerintah Daerah Prioritas Nasional terhadap usulan daerah kepada oleh Bappenas – K/L Program dan Kegiatan K/L melalui aplikasi SIMU Usulan daerah dalam aplikasi e-musrenbang yang telah dikonfirmasi dan diverifikasi dalam pelaksanaan multilateral meeting tahap II dan bilateral meeting tahap II
Kesepakatan antara rencana Pemerintah Pusat (K/L) dan usulan prioritas program dan kegiatan dari daerah sebagaia masukan Rancangan Akhir RKP 2017 6
KISI – KISI PEMBAHASAN DALAM MULTILATERAL MEETING TAHAP II (1/3)
Output 1 : Finalisasi Program dan Kegiatan Prioritas serta dukungan Program dan Kegiatan K/L dalam Rancangan Akhir RKP 2017; • Penajaman kembali ruang lingkup Prioritas Nasional (Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, Sasaran K/L, Indikator K/L) disesuaikan dengan Pagu Anggaran yang terbatas) a.
Tidak dianjurkan untuk menambah program dan kegiatan prioritas dalam forum;
b.
Pengurangan kegiatan prioritas dimungkinkan dan merupakan kesepakatan forum Multilateral Meeting Tahap II
c.
Penelaahan kembali Program dan Kegiatan K/L untuk mendukung Prioritas Nasional. –
Mitra kerja Direktorat Bappenas dan Kementerian/Lembaga dapat mengusulkan penghapusan Program dan Kegiatan K/L yang dianggap tidak mendukung Prioritas Nasional.
–
Koordinator Prioritas Nasional memiliki kewenangan untuk menolak usulan Program dan Kegiatan K/L berikut sasaran dan indikator yang dianggap kurang relevan mendukung Prioritas Nasional
–
Hasil penelaahan kedua hal tersebut diatas merupakan kesepakatan forum dan disampaikan kepada Koordinator Penyusunan RKP 2017 (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, cq Direktorat Pengembangan Wilayah dan Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan) 7
KISI – KISI PEMBAHASAN DALAM MULTILATERAL MEETING TAHAP II (2/3) Output 2 : Konfirmasi urutan pembahasan per Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas, sebagai masukan dalam Forum Musrenbangnas, sebagai contoh : Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kelancaran Distribusi Pangan dan Akses Pangan Masyarakat (Urutan 2)
1. 2. 3. 4. 5.
Cadangan Pangan Pemerintah (5) Pemantauan dan pengendalian harga pangan (4) Pembangunan Sarana dan Prasarana Perdagangan (2) Pengendalian impor dan tata niaga pangan (3) Penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) (1)
Penanganan Gangguan Terhadap Produksi Pangan (Urutan 4)
1. 2. 3. 4. 5.
Asuransi Pertanian (4) Bantuan Input Produksi Akibat Bencana (puso) (3) Penanganan Dampak Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) (5) Penanggulangan Bencana Termasuk Banjir di Daerah Irigasi (2) Pengembangan Budidaya Adaptif (1)
Peningkatan Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat (Urutan 3)
1. 2. 3. 4.
Advokasi Diversifikasi Konsumsi (termasuk ikan) (4) Penanganan Rawan Pangan dan Kurang Gizi (2) Peningkatan ketersediaan pangan beragam, aman, dan bergizi (1) Peningkatan Kualitas dan Keamanan Pangan (3)
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain (Urutan 1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Optimasi Lahan dan Pemulihan Kesuburan Lahan (8) Pencetakan Sawah Baru, dan Perluasan Areal Pangan Lain (7) Pengendalian Konversi Lahan Padi (6) Penyaluran Bantuan Alat Dan Mesin Pertanian (3) Penyaluran Subsidi Benih Dan Pupuk; Pengembangan Desa Mandiri Benih (2) Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Rehabilitasi DAS Hulu, Pembangunan Waduk, dan Embung/Dam Parit (1) Teknologi Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Penyuluhan (5)
8
KISI – KISI PEMBAHASAN DALAM MULTILATERAL MEETING TAHAP II (3/3) Output 3 : Konfirmasi dan verifikasi usulan Pemerintah Daerah oleh Koordinator Prioritas Nasional. Usulan Daerah mulai diperkenalkan, karena keterbatasan waktu pembahasan di Musrenbangnas. 1 Prioritas Nasional hanya dibahas selama 2 jam untuk setiap provinsi. Pembahasan Multilateral Meeting Tahap II menggunakan Portal e-Musrenbang dengan login dilakukan oleh Penanggung Jawab Prioritas Nasional. – Bahan yang digunakan adalah gabungan usulan SIMU dan usulan daerah melalui aplikasi e-Musrenbang (https://e-musrenbang.bappenas.go.id) berdasarkan (a) Prioritas Nasional; dan (b) Kementerian dan Lembaga – Diharapkan peserta Multilateral Meeting II melakukan Konfirmasi dan Verifikasi atas hasil Persandingan Usulan Pemerintah Daerah dengan Prioritas Nasional (PN) pada setiap Sasaran dan Indikator K/L dengan Kriteria : (1) Disetujui; (2) Disetujui dengan Catatan; (3) Ditolak; dan (4) Belum Diverifikasi – Hal ini dilakukan untuk Konfirmasi dan Filtering Indikator K/L yang akan dibahas atau tidak dibahas dalam Forum Musrenbangnas
9
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017 DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• • • •
Revolusi Mental Pembangunan Pendidikan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• • • • •
Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• • • •
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan Pengembangan Konektivitas Nasional
KONDISI PERLU
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan 10
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN TAHUN 2015 - 2019 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN 1. Meningkatkan pemerataan pembangunan kota-kota sesuai peran dan fungsinya dalam Sistem Perkotaan Nasional Mewujudkan Katerkaitan Antar Kota Dalam Sistem Perkotaan 2.
Mengembangkan prasarana dan sarana dalam memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) Membangun hunian kota yang layak, aman dan nyaman, berbasis lingkungan , sosial dan budaya yang beragam Membangun kota yang aman, nyaman, dan layak huni dan terpenuhinya standar pelayanan perkotaan (SPP)
3.
Mengendalikan ruang dan kegiatan pembangunan kota, dengan menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan Mengembangkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
4.
Membangun kegiatan perekonomian dan masyarakat kota berdaya saing yang produktif, kreatif dan inovatif, efisien serta berbasis IT Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi dan TIK
5.
Perwujudan tata kelola dan kelembagaan pemerintah yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.
SASARAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN 2015 - 2019 Pembangunan 5 Kawasan Metropolitan baru di luar Pulau Jawa – Bali Peningkatan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan di 7 Kawasan Perkotaan Metropolitan yang sudah ada Optimalisasi 20 kota otonom berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa
TUJUAN 1. MEWUJUDKAN KOTA BERKELANJUTAN YANG BERDAYA SAING 2. MENGURANGI KESENJANGAN ANTARWILAYAH DESA-KOTA
Pembangunan 10 Kota Baru
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan profesional 11
SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN Indikator
2015
2017
2018
2019
1 Kawasan Metropolitan
2016 2 Kawasan Metropolitan
Pembangunan Kawasan Metropolitan baru di luar Pulau Jawa – Bali
3 Kawasan Metropolitan
4 Kawasan Metropolitan
5 Kawasan Perkotaan Metropolitan
Peningkatan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan di Kawasan Perkotaan Metropolitan yang sudah ada
1 Kawasan Perkotaan Metropolitan
2 Kawasan Perkotaan Metropolitan
4 Kawasan Perkotaan Metropolitan
6 Kawasan Perkotaan Metropolitan
7 Kawasan Perkotaan Metropolitan yang sudah ada
Optimalisasi kota otonom berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa
3 Kota Otonom Sedang
5 Kota Otonom Sedang
10 Kota Otonom Sedang
15 Kota Otonom Sedang
20 Kota Otonom Sedang
Pembangunan 10 Kota Baru
2 kota baru
4 kota baru
6 kota baru
8 kota baru
10 Kota Baru 12
ARAH KEBIJAKAN PERKOTAAN NASIONAL
Arah Kebijakan 1. Meningkatkan pemerataan pembangunan kota-kota sesuai peran dan fungsinya dalam Sistem Perkotaan Nasional Mewujudkan Katerkaitan Antar Kota Dalam Sistem Perkotaan 2. Mengembangkan prasarana dan sarana dalam memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) Membangun hunian kota yang layak, aman dan nyaman, berbasis lingkungan , sosial dan budaya yang beragam Membangun kota yang aman, nyaman, dan layak huni dan terpenuhinya standar pelayanan perkotaan (SPP) 3. Mengendalikan ruang dan kegiatan pembangunan kota, dengan menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan Mengembangkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana 4. Membangun kegiatan perekonomian dan masyarakat kota berdaya saing yang produktif, kreatif dan inovatif, efisien serta berbasis TIK Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi dan TIK 5. Perwujudan tata kelola dan kelembagaan pemerintah yang transparan, akuntabel, dan partisipatif. Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan profesional
Kebijakan terkait Revolusi Mental: 1. Pembangunan kota yang inklusif dan memperhatikan kebutuhan kelompok disabel, wanita, anak dan lansia 2. Pelayanan terpadu keamanan, ketertiban, dan kondisi darurat(kesehatan dan kebencanaan) kota 3. Penegakan hukum dan disiplin masyarakat kota 4. Penguatan inovasi dan kreativitas masyarakat kota melalui pendidikan formal dan informal 5. Penyederhanaan proses perijinan, perpajakan dan kepabeanan untuk meningkatkan investasi perkotaan 6. Perencanaan kota yang transparan, akuntabel, dan partisipatif 13
PETA LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN TAHUN 2017 Fokus Pengembangan Perkotaan 1. Fokus Pembangunan Kawasan Metropolitan khususnya di luar Jawa – Bali: a. Pengembangan Metropolitan Eksisting diluar Jawa Bali adalah Mebidangro dan Mamminasata b. Pengembangan Metropolitan Baru adalah Patungrayaagung, bimindo, dan Banjarbakula c. Pengembangan Metropolitan Eksisting di Jawa Bali adalah Jabodetabekjur dan Gerbangkertasusila 2. Fokus Pembangunan Kota Sedang DILUAR Jawa-Bali adalah pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan Perwujudan Kota Hijau serta Kota Cerdas 3. Fokus Pembangunan Kota Baru dan percontohan pembangunan kota masa depan yang berkelanjutan diluar jawaBali • Kota Pemerintahan ( Tanjung Selor / Sofifi) • Kota Industri (Palembang / Makasar / Manado Bitung) 14 • Penataan kota Sungai (Pontianak)
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL
Level 1 Kegiatan
Kemendagri, KemenATR, Pemda
Kemen Kominfo, KemenDikbud, BEKRAF, Kemenpar, Kemendagri, Kemen KUKM, Pemda
Mewujudkan Katerkaitan Antar Kota Dalam Sistem Perkotaan
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota
Mengembangkan
kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK
Pembangunan Perkotaan “ Kota Layak huni, Kota Hijau Berketahanan, kota pintar Berdaya Saing”
Kementerian ATR, Kemenkoperekonomian, Kemenhub, Kemen PUPR, Pemda
Pemenuhan standar pelayanan perkotaan (SPP)
Mengembangkan
kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
Kemen LHK, BPPT, Kemen PUPR, KemenPPA, Kemendagri Badan BPLS, Kemenhub, Kemensos, Swasta, Pemda
Kemen LHK, BPPT, Kemen PUPR, KemenPPA, Kemendagri, Kemen ESDM, Kemen ATR, Pemda 15
Kegiatan Prioritas 1: Meningkatkan pemerataan pembangunan kota-kota sesuai peran dan fungsinya dalam Sistem Perkotaan Nasional
Level 2 Kegiatan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Perhubungan Kementerian PUPR Pemda
Peningkatan Konektivitas dan pengembangan PKN, PKW, dan Kawasan Strategis lainnya
Mewujudkan Katerkaitan 0 Kota Antar Dalam Sistem Perkotaan
Pengaturan KSN Perkotaan
Kementerian PUPR Kementerian Agraria dan Pertanahan Pemda
16
Kegiatan Prioritas 2: Mengembangkan prasarana dan sarana dalam memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) Level 2 Kegiatan
Tersedianya sarana dan prasarana dasar perkotaan
Kementerian Sosial Pemda Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan
Kementerian Perhubungan Swasta Pemda
Tersedianya sistem transportasi publik
Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
Kementerian PUPR Kementerian Perlindungan Wanita dan Anak Kementerian Dalam Negeri Badan Penanggulangan Lumpur Lapindo (BPLS) Pemda
Peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya
Tersedianya sarana permukiman
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Kesehatan Pemda
Kementerian PUPR Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan BPPT Pemda
17
Kegiatan Prioritas 3: Mengendalikan ruang dan kegiatan pembangunan kota, dengan menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan Level 2 Kegiatan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan BPPT Pemda
Penataan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan ruang dan kegiatan perkotaan yang efisien dan berkeadilan
Sistem informasi kualitas lingkungan perkotaan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kementerian ESDM Pemda
Green Waste
Mengembangkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
Kementerian PUPR Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Pemda
Membangun ketahanan kota (urban resilience)
Green Transportation
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan BPPT Kementerian ATR Kementerian PUPR Kementerian Dalam Negeri Pemda
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemda
Kegiatan Prioritas 4: Membangun kegiatan perekonomian dan masyarakat kota berdaya saing yang produktif, kreatif dan inovatif, efisien serta berbasis TIK
Level 2 Kegiatan City Branding
• Kementerian Komunikasi dan Informatika • Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan • BEKRAF • Kementerian KUKM • Pemda
Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK Untuk mendorong keterkaitan desakota Pembangunan kapasitas masyarakat yang inovatif, kreatif dan produktif
Kementerian Dalam Negeri Kementerian Pariwisata Pemda
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Kementerian Perindustrian Kementerian Kominfo Pemda
19
Kegiatan Prioritas 5: Perwujudan tata kelola dan kelembagaan pemerintah yang transparan, akuntabel, dan partisipatif Level 2 Kegiatan
Kementerian Dalam Negeri Kementerian ATR Pemda
Sistem,
peraturan & prosedur Kota Berkelanjutan
Kementerian Dalam Negeri Pemda
Kementerian Dalam Negeri Pemda
Basis data informasi & peta perkotaan yang terpadu
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota
Membangun dan Menguatkan Badan Koordinasi Pembangunan Kawasan Perkotaan Metropolitan
Meningkatkan kapasitas pemimpin kota
Membangun dan mengembangk an kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota
Kementerian Dalam Negeri Pemda
Kementerian Dalam Negeri Pemda 20
HASIL PEMBAHASAN RAKORBANGPUS •
• •
•
• •
Tema yang diminta presiden untuk tahun 2017 adalah memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah. Prioritas pemenuhan anggran pembangunan adalah: 1. Swasta; 2. PPP; 3. BUMN; 4. K/L. Beberapa evaluasi: pendekatan selama ini masih sangat sektoral. Sektoral bagus secara sektoral itu sendiri namun secara keseluruhan belum tentu. Sektoral tersebut tidak dijahit sehingga secara overall tidak optimum. Mulai tahun 2017 Presiden minta pendekatannya diubah. Perhitungan Pagu Indikatif harus mempertimbangkan: 1) Evaluasi 2016 yaitu penghematan belanja operasional 2) Mereform bentuk perencanaan pembangunan agar lebih baik dan komprehensif 3) Fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur (arahan presiden). Arahan Presiden untuk menajamkan dan mengefektifkan pemanfaatan anggaran, sehingga bisa jadi anggaran K/L tetap tapi anggaran prioritas meningkat. Substansi DAK akan dibahas dalam setiap program prioritas. 21
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN
14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0
Mewujudkan Katerkaitan Antar Kota Dalam Sistem Perkotaan Dana Pusat Dana Daerah
11646518 10874999
Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik 4413560 4404217
Sumber: Sistem Informasi Multilateral – diakses Maret 2016
Mengembangkan Kota Mengembangkan Kota Hijau yang Cerdas yang Berdaya Berketahanan Iklim Saing dan Berbasis TIK dan Bencana 101550 0
17369 0
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Kota
11850 0 22
PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN 1
Urutan Program Prioritas Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
2
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota
Kegiatan Prioritas yang mendapat Penekanan 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2.
3
Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional
4
Mengembangkan kota hijau yang berketahanan 1. iklim dan bencana
5
Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK Untuk mendorong keterkaitan desa-kota
2. 3. 4. 5. 1. 2. 3.
Tersedianya sarana permukiman Tersedianya sarana dan prasarana dasar perkotaan Tersedianya sistem transportasi publik Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Peningkatan pelayanan kesehatan Peningkatan pelayanan Pendidikan Sistem, peraturan & prosedur Kota Berkelanjutan Meningkatkan kapasitas pemimpin kota Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota Membangun dan Menguatkan Badan Koordinasi Pembangunan Kawasan Perkotaan Metropolitan Basis data informasi & peta perkotaan yang terpadu Pengaturan KSN Perkotaan Peningkatan Konektivitas Penataan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan ruang dan kegiatan perkotaan yang efisien dan berkeadilan Membangun ketahanan kota (urban resilience) Sistem informasi dan Pengendalian kualitas lingkungan perkotaan green transportation green waste Membangun city branding Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 23 Pembangunan kapasitas masyarakat yang inovatif, kreatif dan produkti
KERANGKA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN TAHUN 2017 PRIORITAS NASIONAL Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
DAK 1. DAK Transportasi Perkotaan 2. DAK Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi 3. DAK Pendidikan • Peningkatan Prasarana Pendidikan • Peningkatan Sarana Pendidikan 1. DAK Kesehatan • Pelayanan Kesehatan Dasar • Pelayanan Kesehatan Rujukan • Pelayanan Kefarmasian • KB
APBD 1.
2. 3.
Sarpras Dasar Perkotaan • SPAM Kota (SPAM Regional) • Persampahan kota • Air Limbah kota • Drainase • Permukiman • Jalan Kota Pendidikan Kesehatan
APBN a.
b. c. d.
Pembiayaan Lain (Swasta / Donor /BUMN)
Sarpras Dasar Perkotaan • Sanitasi (limbah cair, limbah padat) • Drainase • Persampahan • SPAM perkotaan Pendidikan Kesehatan Transportasi Publik
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional
DAK Jalan
a.
b. c. Mengembangkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
Lingkungan Hidup dan Kehutanan: 1. Lingkungan Hidup 2. Kehutanan
Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK Untuk mendorong keterkaitan
DAK Energi Skala Kecil
1. Pengadaan Lahan ruang terbuka hijau untuk pemenuhan RTH 30%
Konektivitas antar Pulau dan antar Kota Jalan Nasional KSN Perkotaan Pengembangan Atribut Kota Hijau
Pengembangan24Atribut Kota Cerdas
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN KERANGKA KELEMBAGAAN PERKOTAAN
KERANGKA REGULASI PERKOTAAN Isu 1. Perlu ada payung hukum yang mengatur pengelolaan perkotaan dengan pendekatan kewilayahan; 2. Saat ini peraturan yang ada masih terpisah-pisah dan bersifat sektoral; 3. Kebijakan secara nasional (terkait perkotaan) belum spesifik dalam mengatur pengelolaan kawasan perkotaan yang relatif berkembang pesat; 4. Peraturan Standar Pembangunan Minimal (SPM) belum mengacu kepada pembangunan berkelanjutan 5. Amanat SDGs Goal No 11 secara terintegrasi antar wilayah, inklusif, dan berkelanjutan untuk mempersiapkan kota dan hunian yang inklusif, aman, resilient, dan berkelanjutan
Isu
Dalam UU 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah diamanatkan perkotaan akan diatur dalam Peraturan Pemerintah
1. Penguatan kelembagaan antar wilayah dalam Kawasan perkotaan metropolitan; 2. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di perkotaan bersifat sektoral, tidak terintegrasi dengan kawasan disekitarnya; 3. Keterbatasan kapasitas pemerintah daerah dalam pembiayaan infratsruktur
1.
2.
3.
Pembentukan badan kerjasama pembangunan kawasan perkotaan metropolitan; Peningkatan Keterkaitan Antar SPM dan Basis Wilayah Melalui SPP Penguatan kelembagaan yang memasilitasi pembiayaan infrastruktur perkotaan
25
PEMAHAMAN SPP DAN SPM
Contoh :
Jumlah pelayanan berbasis fungsi Jumlah pelayanan perkotaan (SPP) berbasis kebutuhan penduduk (SPM)
Air minum berbasis SPM untuk kota dengan fungsi tertentu (Industri, pariwisata, dll) akan dapat mempunyai pelayanan yang jauh lebih besar dibanding kota tanpa fungsi
BAHAN PEMBAHASAN: PERAN DAN KONTRIBUSI PER KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM PEMBANGUNAN PERKOTAAN
27
PRIORITAS PEMBANGUNAN PERKOTAAN 1
Urutan Program Prioritas Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
2
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota
Kegiatan Prioritas yang mendapat Penekanan 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2.
3
Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional
4
Mengembangkan kota hijau yang berketahanan 1. iklim dan bencana
5
Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK Untuk mendorong keterkaitan desa-kota
2. 3. 4. 5. 1. 2. 3.
Tersedianya sarana permukiman Tersedianya sarana dan prasarana dasar perkotaan Tersedianya sistem transportasi publik Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Peningkatan pelayanan kesehatan Peningkatan pelayanan Pendidikan Sistem, peraturan & prosedur Kota Berkelanjutan Meningkatkan kapasitas pemimpin kota Membangun dan mengembangkan kelembagaan dan kerjasama pembangunan antar kota Membangun dan Menguatkan Badan Koordinasi Pembangunan Kawasan Perkotaan Metropolitan Basis data informasi & peta perkotaan yang terpadu Pengaturan KSN Perkotaan Peningkatan Konektivitas Penataan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan ruang dan kegiatan perkotaan yang efisien dan berkeadilan Membangun ketahanan kota (urban resilience) Sistem informasi dan Pengendalian kualitas lingkungan perkotaan green transportation green waste Membangun city branding Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 28 Pembangunan kapasitas masyarakat yang inovatif, kreatif dan produkti
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG Program Prioritas Mewujudkan Sistem Perkotaan
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Kota
Kegiatan Prioritas
Program
Kegiatan
Pengaturan KSN Perkotaan
Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan Ruang
Peningkatan Konektivitas
Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Penataan Kawasan
Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Perencanaan Tata Ruang
Sistem, peraturan dan prosedur Program Perencanaan Tata Kota Berkelanjutan Ruang dan Pemanfaatan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan Ruang
Indikator Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pembangunan perkotaan sesuai dengan Perpres RTR Perkotaan Jumlah dokumen Kebijakan, Strategi, dan program penataan kawasan perkotaan dan perintisan kota-kota baru Jumlah Kota yang mendapatkan bimbingan teknis penyusunan RDTR Jumlah Dokumen Materi Teknis dan Rancangan NSPK Jumlah Dokumen Materi Teknis dan Rancangan NSPK Pemanfaatan Ruang Wilayah Perkotaan
29
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (1/2) Program Prioritas Kegiatan Prioritas Mewujudkan Sistem Perkotaan
Pengaturan KSN Perkotaan
Program Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat
Kegiatan
Indikator
Pembangunan dan Pengelolaan Jumlah Terminal Bus yang Terbangun Prasarana Perhubungan Darat Jumlah Terminal Bus yang Direhabilitasi/Dikembangkan Penyediaan sarana transportasi Jumlah PKSN dengan trayek Kapal Pelni yang meningkat frekuensinya Laut antar PKSN Pembangunan dan Pengelolaan Jumlah Panjang Jalan KA Layang Terbangun Prasarana dan Fasilitas Jumlah Paket Jalan KA Layang Terbangun Pendukung Kereta Api Jumlah Panjang Jalan KA Layang Terbangun Jumlah Laporan DED Pembangunan MRT Jakarta (Corridor: EastWest) Jumlah Panjang Jalur Keretaapi yang Teraktivasi dan Terelektrifikasi Jumlah Panjang Jalur Keretaapi yang Terelektrifikasi Jumlah Panjang Jalur Keretaapi dengan Fasilitas yang Terbangun Jumlah Paket Jalur Keretaapi yang Terelektrifikasi Jumlah Panjang Jalur Keretaapi yang Terelektrifikasi Jumlah Panjang Jalur KA yang di Reaktivasi Terbangunnya Jalur KA di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua Pembangunan dan Pengelolaan Jumlah Terminal yang direhabilitasi Prasarana Perhubungan Darat Jumlah Terminal yang direhabilitasi
30
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (2/2) Program Prioritas Kegiatan Prioritas Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)
Tersedianya sistem transportasi publik
Program
Kegiatan
Indikator
Program Pengelolaan Pembangunan dan Jumlah Bus Angkutan Umum/ Pelajar/Mahasiswa (unit) dan Penyelenggaraan Pengelolaan Angkutan dan Jumlah Fasilitas Pendukung BRT (paket) Transportasi Darat Multimoda Jumlah Bus BRT (Bus Sedang) yang tersedia Jumlah Bus BRT (Bus Besar) yang tersedia Jumlah Bus Angkutan Umum Perkotaan (Bus Sedang) yang Tersedia Jumlas Bus pemandu moda yang tersedia Program Pengelolaan Pembangunan dan dan Penyelenggaraan Pengelolaan Prasarana dan Transportasi Fasilitas Pendukung Kereta Perkeretaapian Api Program Pengelolaan Pembangunan dan dan Penyelenggaraan Pengelolaan Lalu Lintas Transportasi Darat Perhubungan Darat Program Pengelolaan Pembangunan dan dan Penyelenggaraan Pengelolaan Lalu Lintas Transportasi Darat Perhubungan Darat
Jumlah Panjang Jalur Tramway Terbangun/Teraktivasi
Jumlah Paket Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda dan Pedestrian) yang terbangun (paket) Jumlah Paket Fasilitas Integrasi Moda yang Terbangun (paket) Jumlah Paket ATCS yang Terpasang (paket)
31
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (1/4) Program Prioritas Kegiatan Prioritas Mewujudkan Sistem Perkotaan Nasional
Program
Pengaturan KSN Perkotaan Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Peningkatan Konektivitas
Kegiatan Pengembangan Kawasan Perkotaan
Indikator Jumlah rencana keterpaduan pengembangan kawasan perkotaan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat Jumlah dokumen rencana teknis area inkubasi pada kawasan perkotaan yang disusun dan ditetapkan Jumlah pedoman teknis perencanaan dan pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan dengan pembangunan infrastruktur bidang PUPR Jumlah perkotaan dan perdesaan yang difasilitasi peningkatan keterpaduan fungsinya
Program Pengembangan Kawasan Pengembangan Perkotaan Infrastruktur Wilayah Program Pengembangan Kawasan Pengembangan Perkotaan Infrastruktur Wilayah Program Penelitian Dan Penelitian dan Jumlah Penerapan Teknologi Bidang Jalan dan Jembatan Pengembangan Pengembangan Bidang Kementerian PUPR Jalan dan Jembatan Penelitian dan Jumlah Teknologi yang Dikembangkan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi Program Pelaksanaan Preservasi dan Jalan yang dilebarkan ( dalam satuan km dan m) Penyelenggaraan Jalan Peningkatan Kapasitas Jalan Rekonstruksi Jalan (Km) Nasional Jalan yang Dilebarkan (Km) Jalan yang Dibangun (Km) Lahan yang Dibebaskan (Ha) Lahan yang Dibangun (Ha)
32
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (2/4) Program Prioritas Mewujudkan Sistem Perkotaan
Kegiatan Prioritas
Program
Peningkatan Konektivitas Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Indikator Jumlah ASN yang mengikuti Peltihan dan Pendidikan Bidang jalan dan jembatan Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan dan pendidikan bidang Perumahan
Program Penyelenggaraan Pelaksanaan Preservasi dan Panjang Jalan dibangun (Km) Jalan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Panjang fly over dibangun (M)
Pemenuhan Standar Tersedianya sarana Pelayanan Perkotaan (SPP) permukiman untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pembinaan dan Pengembangan Penataan Bangunan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
Pembinaan dan Pengembangan Air Minum Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Panjang terowongan dibangun (M) Panjang jalan bebas hambatan (Km) Panjang jalan dibangun (Km) Panjang jembatan dibangun (M) Kota dan Kawasan Perkotaan Jumlah kecamatan percontohan Kab/Kota Jumlah kab/kota terselenggara pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pengembangan kawasan permukiman Luas kawasan permukiman kumuh perkotaan (Ha) Jumlah Sambungan Rumah (SR) di kawasan kumuh perkotaan Jumlah Sambungan Rumah (SR) di Ibu Kota Kecamatan Jumlah Sambungan Rumah (SR) di Ibu Kota Pemekaran/Perluasan Jumlah kota/kab mendapatkan pembinaan, fasilitasi, pengawasan, dan kampanye serta advokasi Jumlah NSPK peraturan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman
30
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (3/4) Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Pemenuhan Standar Pelayanan Tersedianya sarana Perkotaan (SPP) untuk permukiman Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Tersedianya sarana dan prasarana dasar perkotaan
Program
Kegiatan
Indikator
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Penyelenggaraan Pendidikan dan Jumlah ASN yang mengikuti Pelatihan dan Pendidikan Bidang Permukiman Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Program Pembinaan Dan Pembinaan dan Pengembangan Jumlah kota/kab terselenggar pembinaan dan pengawasan bangunan gedung Pengembangan Infrastruktur Penataan Bangunan Luasan penyelenggaraan bangunan gedung (m2) Permukiman Luasan penataan bangunan (m2) Program Pembinaan Dan Pembinaan dan Pengembangan Jumlah kota/kab yang terlayani pengolahan lumpur tinja Pengembangan Infrastruktur Penyehatan Lingkungan Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur tempat pengolahan sampah terpadu/3R Permukiman Permukiman Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kawasan Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala komunal Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah regional Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur fasilitas pengolahan akhir sampah Luas genangan tertangani Program Pembinaan Dan Pembinaan dan Pengembangan Jumlah Sambungan Rumah (SR) di kawasan regional Pengembangan Infrastruktur Air Minum Jumlah Sambungan Rumah (SR) di perkotaan Permukiman Jumlah Sambungan Rumah (SR) di kawasan khusus (kumuh perkotaan, kawasan nelayan, dan kawasan rawan air/perbatasan/pulau terluar) Jumlah PDAM terbantu Jumlah kawasan MBR terfasilitasi pengembangan jaringan SPAM Jumlah UPTD terbantu Jumlah kawasan MBR terfasilitasi pengembangan jaringan SPAM Jumlah kota/kab mendapatkan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan air minum Jumlah kota/kab yang telah menyusun RISPAM Jumlah SPK laporan pemantauan dan pembinaan penyelenggaraan SPAM
34
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (4/4) Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Pemenuhan Standar Tersedianya sarana Pelayanan Perkotaan dan prasarana dasar (SPP) untuk Mewujudkan perkotaan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Membangun Ketahanan kota (Urban Resilience)
Program
Kegiatan
Indikator
Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengembangan Kawasan Jumlah rencana keterpaduan pengembangan kawasan perkotaan Perkotaan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat Konservasi, Pengendalian Panjang Sarana dan Prasarana Pengaman Pantai Yang Banjir, Lahar Gunung Dibangun/Ditingkatkan (Breakwater, Seawall) Berapi dan Pengaman Panjang sarana dan prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi Pantai (Kanal, Normalisasi, Tebing, Stasiun Pompa dan Kolam Retensi) Operasi dan Pemeliharaan Panjang Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir Yang Di OP (Kanal, Sarana Prasarana SDA Normalisasi, Tebing, Stasiun Pompa dan Kolam Retensi) Panjang Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir Yang Dibangun/Ditingkatkan (Kanal, Normalisasi, Tebing, Stasiun Pompa dan Kolam Retensi) Panjang Sarana dan Prasarana Pengendali Lahar dan Sedimen Yang Dibangun/ Ditingkatkan (Sabo Dam, Check Dam) Program Penelitian Dan Penelitian dan Jumlah Peta Analisis Resiko Gempa Pengembangan Pengembangan Bidang Kementerian PUPR Permukiman Program Penelitian Dan Penelitian dan Jumlah Model Rekonstruksi Kawasan Rawan Erupsi Pengembangan Pengembangan Bidang Kementerian PUPR Sumber Daya Air
35
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Program
Kegiatan
Mewujudkan Sistem Perkotaan Peningkatan Konektivitas Program Koordinasi Kebijakan Koordinasi Sistem Transportasi Kebijakan Multi Moda Bidang Perekonomian
Indikator Persentase rekomendasi kebijakan percepatan pembangunan prasarana dan sarana kereta api menuju pelabuhan dan bandara internasional yang ditindaklanjuti
36
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
Program Prioritas Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik Mengembangkan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
Kegiatan Prioritas Tersedianya sarana permukiman
Program
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi Kualitas Program Lingkungan Perkotaan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Membangun ketahanan kota Program (urban resilience) Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kegiatan
Indikator
Pengkajian dan Penerapan jumlah Prototipe Pengelolaan Teknologi Sistem dan Angkutan Umum Perkotaan Prasarana Transportasi Pengkajian dan Penerapan Jumlah pilot plant pemantauan Teknologi Lingkungan lingkungan
Pengkajian dan Penerapan Jumlah kesiapan paket pelayanan Teknologi Modifikasi Cuaca Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mitigasi bencana hidrometeorologi di provinsi rawan bencana
37
KEMENTERIAN DALAM NEGERI Program Prioritas
Program
Kegiatan
Pemenuhan Standar Tersedianya sarana dan Pelayanan Perkotaan prasarana dasar perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Program Bina Administrasi Kewilayahan
Pembinaan dan Pengembangan Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara Fasilitasi Pencegahan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
Mengembangkan Kota Cerdas yang Berdaya Saing dan Berbasis TIK
City Branding
Program Bina Otonomi Daerah
Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Kota
Sistem, peraturan dan Program Pembinaan dan prosedur Kota Berkelanjutan Bina Pengembangan Kawasan, Administrasi Perkotaan dan Batas Negara Membangun dan mengembangkan kelembagaan Kewilayahan dan kerjasama pembangunan antar kotA
Kegiatan Prioritas
Membentuk dan Menguatkan status Badan Koordinasi Pembangunan Kawasan Perkotaan Metropolitan Basis data informasi dan peta perkotaan yang terpadu
Indikator Jumlah Daerah yang terfasilitasi sesuai Sistem Pengendalian Pengelolaan Pemenuhan SPP untuk perwujudan Kota Berkelanjutan Jumlah daerah yang melaksanakan Pengintegrasian dan pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah Jumlah rumusan kebijakan bidang pengurangan resiko bencana, sarana dan prasarana, tanggap darurat dan pasca bencana, standardisasi pemadam kebakaran dan SDM damkar Jumlah Kota yang terfasilitasi dalam peningkatan kapasitas pemerintah kota melalui pencitraan kota (City Branding) Jumlah Pemimpin Daerah perkotaan yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengelolaan kota Tersusunnya kebijakan dan produk hukum bidang perkotaan, kawasan khusus, dan batas negara yang terselesaikan Jumlah daerah/kota yang difasilitasi dalam operasionalisasi kelembagaan (peningkatan kapasitas) sekber kerjasama antar daerah Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam kerjasama pembangunan antar kota dan antar kota/kab baik dalam negeri dan luar negeri (sister city) Jumlah kota otonom dan kota baru publik yang terfasilitasi dalam pembentukan kelembagaan dan perencanaan infrastruktur dasar sesuai SPP Jumlah pelaksanaan evaluasi penataan perkotaan Jumlah kawasan perkotaan Metropolitan yang diperkuat mekanisme dan kelembagaan kerjasama 38Data Jumlah kota yang terfasilitasi melalui pemantapan Teknis Updating Basis Informasi Perkotaan
BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO (BPLS)
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Pemenuhan Standar Tersedianya sarana dan Pelayanan Perkotaan (SPP) prasarana dasar perkotaan untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Program Program Penanggulanga n Bencana Lumpur Sidoarjo
Kegiatan Penanganan Semburan dan Luapan Lumpur Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Penanganan Infrastruktur
Indikator Volume lumpur yang dapat dialirkan ke Kali Porong Jual beli tanah dan bangunan yang dapat diselesaikan Panjang tanggul penahan lumpur yang dibangun Luas lahan yang ditata kembali
39
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Program Prioritas Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik Mengembangkan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
Kegiatan Prioritas
Program
Kegiatan
Indikator
Tersedianya sarana dan prasarana dasar perkotaan
Program Perlindungan Anak
Perlindungan Anak Berkebutuhan Khusus
Jumlah fasilitas umum yang telah dievaluasi oleh anak dengan disabilitas di 5 kota
Penataan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan ruang dan kegiatan perkotaan yang efisien dan berkeadilan
Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Pengarusutamaan Gender Jumlah panduan teknis yang Bidang Infrastruktur dan disusun bagi K/L dan Pemda Lingkungan untuk penataan, pengelolaan, dan pemanfaatan RTH yang Responsif gender Jumlah provinsi dan kab/kota mendapatkan advokasi kebijakan penataan, pengelolaan, dan pemanfaatan RTH yang responsif gender Perlindungan Hak Jumlah kelompok perempuan Perempuan dalam Situasi yang aktif menjaga lingkungan Darurat dan Kondisi Khusus sekitar dalam rangka mengantisipasi bencana 40
KEMENTERIAN SOSIAL Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Pemenuhan Standar Pelayanan Penanggulangan Perkotaan (SPP) untuk kemiskinan perkotaan Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Program Program Penanganan Fakir Miskin
Kegiatan Penanganan Fakir Miskin Perkotaan
Indikator Jumlah warga miskin di perkotaan yang memperoleh bantuan (jiwa) Jumlah pendamping usaha ekonomi produktif bagi warga miskin di perkotaan yang mengikuti pelatihan (jiwa)
41
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Pemenuhan Standar Pendidikan Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik Kesehatan
Program Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Kegiatan
Indikator
Penyediaan Layanan Kursus dan Pelatihan
Jumlah Kabupaten dan Kota yang memiliki lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan sebagai rujukan Penyediaan Layanan Jumlah PKBM Pembina dan Rumah Pintar Pendidikan Keaksaraan yang dikelola oleh Pemda Kab/Kota dan Kesetaraan Pencegahan dan Persentase Kabupaten/Kota yang Pengendalian Penyakit melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Tidak Menular Rokok (KTR) di minimal 50% sekolah Pembinaan Pelayanan Jumlah kabupaten/kota dengan kesiapan Kesehatan Rujukan akses layanan rujukan
Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat Mengembangkan Kota Pembangunan kapasitas Cerdas yang Berdaya masyarakat yang inovatif, Saing dan Berbasis TIK kreatif dan produktif
Kesehatan lingkungan Jumlah kabupaten/kota sehat yang melaksanakan satu tatanan kawasan sehat (kumulatif) Program Pendidikan Anak Penyediaan Layanan Jumlah angkatan kerja muda Usia Dini dan Pendidikan Kursus dan Pelatihan mendapatkan pendidikan kecakapan kerja Masyarakat Jumlah angkatan kerja muda mendapatkan pendidikan keterampilan kewirausahaan/ berwirausaha 42
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Program Prioritas Mengembangkan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
Kegiatan Prioritas
Program
Penataan, Pengelolaan, dan Program Pengendalian Pemanfaatan ruang dan DAS dan Hutan Lindung kegiatan perkotaan yang efisien dan berkeadilan Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3
Mengembangkan Green transportation Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Green waste Bencana
Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan, Perencanaan DAS, serta Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Pengelolaan Sampah
Program Pengendalian Pengendalian Pencemaran Udara Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Program Pengelolaan Pengelolaan Sampah Sampah, Limbah dan B3
Sistem Informasi Kualitas Lingkungan Perkotaan
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Pengendalian Pencemaran Udara
Membangun ketahanan kota (urban resilience)
Program Pengendalian Perubahan Iklim
Adaptasi Perubahan Iklim Mitigasi Perubahan Iklim Inventarisasi Gas Rumah Kaca serta Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi Mobilisasi Sumber Daya untuk Perubahan Iklim
Indikator Luas Hutan Kota dan pemeliharaannya
Jumlah sampah terkurangi melalui kegiatan terpadu dengan pertanian perkotaan (urban farming) kapasitas 0,5 ton/hari Jumlah kota yang menerapkan green transportation meningkat dari tahun ke tahun Jumlah sampah yang ditangani di 360 kota melalui pemantauan dan evaluasi kota bersih, teduh dan sehat berkelanjutan (Adipura) jumlah kota yang memiliki sistem pemantauan kualitas udara ambien: yang beroperasi kontinyu (AQMS), yang beroperasi mudah, sederhana, dan menjangkau 500 kab/kota (passive sampler) Jumlah wilayah yang difasilitasi dalam pengembangan rencana aksi adaptasi dan/atau mitigasi perubahan iklim secara terintegrasi dan terukur
43
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Program
Mengembangkan Kota Cerdas yang Penggunaan Teknologi Program Penumbuhan Berdaya Saing dan Berbasis TIK Informasi dan dan Pengembangan Komunikasi (TIK) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika
Indikator Terlaksananya Pembangunan dan Pengembangan 5 (lima) ICT Center dalam bentuk Incubator Business Center (IBC), RICE dan Technopark
Penyusunan dan Evaluasi Jumlah pusat riset dan Program Penumbuhan pengembangan produk telematika dan Pengembangan (technopark) Industri Logam, Mesin, Jumlah pusat pertumbuhan Alat Transportasi, dan industri konten (jumlah Elektronika technopark) Program Pengembangan Penelitian dan Jumlah bidang usaha tertentu di Teknologi dan Kebijakan Pengembangan Kebijakan dearah tertentu yang bisa Industri Iklim Usaha Industri difasilitasi insentif fiskal dan nonfiskal.
44
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Program
Kegiatan
Mengembangkan Kota Cerdas yang Penggunaan Teknologi Program Pengembangan Pembinaan dan Berdaya Saing dan Berbasis TIK Informasi dan Aplikasi Informatika Pengembangan E-Bisnis Komunikasi (TIK) Program Penyediaan Infrastruktur Penyelenggaraan Pos dan Layanan dan Informatika Telekomunikasi dan Penyiaran Program Pengelolaan Perencanaan dan Sumber Daya dan Rekayasa Spektrum Perangkat Pos dan Frekuensi Radio dan Informatika Orbit Satelit Pembangunan Program Pengembangan Pelayanan Informasi kapasitas masyarakat Informasi dan Kenegaraan Melalui yang inovatif, kreatif Komunikasi Publik Media Publik dan produktif
Indikator Jumlah domain .id gratis untuk UKM dan sekolah (domain .id) Persentase (%) terselesaikannya pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional Persentase (%) Partambahan spektrum frekuensi sebesar 350 MHz untuk mobile broadband Penayangan konten PSA terkait tema revolusi mental untuk menciptakan awareness masyarakat di layar videotrone
45
KEMENTERIAN KESEHATAN
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Pemenuhan Standar Pelayanan Kesehatan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Program
Kegiatan
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kesehatan lingkungan
Indikator Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di minimal 50% sekolah Jumlah kabupaten/kota dengan kesiapan akses layanan rujukan
Jumlah kabupaten/kota sehat yang melaksanakan satu tatanan kawasan sehat (kumulatif)
46
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Program Prioritas Mengembangkan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
Kegiatan Prioritas Green waste
Program
Kegiatan
Indikator
Program Pembinaan, Jumlah Regulasi bidang Pengelolaan Pengawasan dan Aneka EBT (regulasi) Energi Baru Pengusahaan Aneka Terbarukan Dan Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi
47
KEMENTERIAN PARIWISATA
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Mengembangkan Kota Cerdas City Branding yang Berdaya Saing dan Berbasis TIK
Program
Kegiatan
Indikator
Program Pengembangan Jumlah daerah yang Pengembangan Komunikasi Pemasaran melakukan event promosi Kepariwisataan Pariwisata Nusantara
48
KEMENTERIAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Mengembangkan Kota Cerdas yang Pembangunan kapasitas Berdaya Saing dan Berbasis TIK masyarakat yang inovatif, kreatif dan produktif
Program Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
Kegiatan
Indikator
Peningkatan Produktivitas Koperasi/sentra usaha Koperasi/Sentra Usaha mikro/kecil yang difasilitasi Mikro/Kecil penerapan teknologi tepat guna
49
BADAN EKONOMI KREATIF Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Program
Kegiatan
Mengembangkan Kota Cerdas Pembangunan kapasitas Program Fasilitasi Infrastruktur yang Berdaya Saing dan Berbasis masyarakat yang inovatif, Pengembangan Fisik TIK kreatif dan produktif Ekonomi Kreatif Fasilitasi Infrastruktur TIK
Indikator Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif Yang Mendapatkan Fasilitasi Infrastruktur Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif Yang Mendapatkan Fasilitasi Infrastruktur Tik
50
LAMPIRAN : FOKUS PRIORITAS LOKASI
51
SASARAN PRIORITAS PERKOTAAN NO 1 2 3
NO 1 2 3 4 5 6 7
1
LOKASI PRIORITAS KOTA BARU Palembang
Tebing Tinggi
2
Pontianak
3
Dumai
3
Tanjung Selor
4
Bukit Tinggi
4
Sofifi
5
Lubuk Linggau
5
Makassar
6
Prabumulih
6
Manado
7
Singkawang
8
Palangkaraya
9
Bontang
10
Tarakan
11
Kotamobagu
Kawasan Perkotaan KEDUNGSEPUR: Kota Semarang, Kab. Kendal, Kota Salatiga, Ungaran, Kab. Demak, Purwodadi.
12
Gorontalo
13
Palopo
Kawasan perkotaan GERBANGKERTOSUSILA: Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Mojekerto, Kab. Lamongan, Kab. Bangkalan, Kota Mojekerto. Kawasan Perkotaan MEBIDANGRO: Kota Medan, Binjai (Ibukota Kab. Langkat), Kab. Deli Serdang, Kab. Karo. Kawasan Perkotaan SARBAGITA: Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Gianyar, Kab. Tabanan. Kawasan Perkotaan MAMINASATA: Kota Makassar, Kab. Maros, Sungguminasa (Ibukota Kab. Gowa), Kab. Takalar.
14
Pare-Pare
15
Bau-Bau
16
Kendari
17
Ternate
18
Ambon
19
Kupang
20
Jayapura
21
Sorong
LOKASI PRIORITAS KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN BARU Kawasan Perkotaan PATUNGRAYA AGUNG: Kota PAlembang, Kab. Banyuasin (Kec. beTUNG), Kab. Ogan Ilir (Ibu kota kabupaten IndRAlaYA), Kab. Ogan Komering Ilir (Ibu Kota Kabupaten Kayu AGUNG) Kawasan Perkotaan BANJARBAKULA Kota BANjarmasin, Kab. BanJARbaru, Kab. BAnjar, Kab. BaritoKUala, Kab. Tanah LAut Kawasan Perkotaan BIMINDO Kota BItung, Kab.MINahasa Utara,Kota ManaDO.
LOKASI PRIORITAS KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN YANG SUDAH ADA Kawasan Perkotaan JABODETABEK: Kota Jakarta, Kab. Bogor, Kota Bekasi, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Kab. Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor. Kawasan Perkotaan BANDUNG RAYA: Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab. Majalengka, Kab. Sumedang.
1
LOKASI PRIORITAS KOTA SEDANG Banda Aceh
2
NO
NO
52
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
Indeks Kota Berkelanjutan Merupakan indeks komposit sebagai alat pengukuran kinerja kota berdasarkan aspek kebijakan kota (KSPPN) yang meliputi Pelayanan Dasar, Sosial Budaya, Lingkungan, Tata Kelola dan Sistem Perkotaan. Secara Nasional standar yang ditetapkan sebesar 60.
TERIMA KASIH
60