PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Survey pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia)
Muhammad Gilang Raksapraja (113403182) E-mail:
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Berganda. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan Intellectual Capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan sedangkan Good Corporate Governance secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Intellectual Capital dan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Kata kunci : Intellectual Capital, Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan
ABSTRACT The research aims to know the influence of the intellectual capital and the good corporate governance on the financial performance of the companies either partially or simultaneously of the manufacturing companies of the consumer goods industry sector which have been registered in indonesia stock exchange. The method used in this research is descriptive method using survey approach. The technique of data collection was done through the secondary data. The sample in this research is taken by using purposive sampling with purposing to get the sample which is appropriate with the criteria determined. The analytical tool used is regression analysis. Based on the analysis result, it can be concluded that the intellectual capital partially has a significant influence on financial performance. Meanwhile, the good corporate governance partially does not have a significant influence on the financial performance. Intellectual Capital and Good Corporate Governance simultaneously has significant influence on financial performance of the manufacturing companies of the commodity industry sector which have been registered in indonesia stock exchange.
Key Words: Intellectual Capital, Good Corporate Governance, financial performance.
PENDAHULUAN Dewasa ini perekonomian dunia berkembang begitu pesatnya seiring dengan pertumbuhan inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat yang semakin maju sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya. Kemampuan dalam persaingan bukan hanya terdapat pada kepemilikan aset berwujud, tetapi juga dengan mempertimbangkan aspek inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Untuk dapat bertahan perusahaanperusahaan mengubah strategi bisnisnya dari yang berbasis tenaga kerja menjadi basis pengetahuan. Dengan kata lain terdapat fenomena pergeseran dari masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan. Adanya masyarakat pengetahuan (knowledge society) telah mengubah penciptaan nilai organisasi. Masa depan dan prospek organisasi kemudian akan bergantung pada bagaimana kemampuan manajemen untuk mendayagunakan the hidden value (nilai-nilai yang tidak tampak) dari aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud tidak dilaporkan dalam sistem akuntansi konvensional. Perusahaan lebih fokus pada aset berwujud yang dimilikinya. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penilaian terhadap aktiva tidak berwujud tersebut, salah satunya dengan intellectual capital.
Intellectual capital merupakan aset tidak berwujud (intangiable asset) yang terdapat di dalam laporan keuangan. Masuknya perusahaan-perusahaan asing ke pasar Indonesia menuntut perusahaan dalam negeri untuk semakin memperbaiki nilai (value) dan kinerja (performance) perusahaannya guna menghadapi persaingan yang semakin ketat. Sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki informasi yang lebih relevan tentang elemen yang diukur tidak hanya aset berwujud (tangiable asset) namun juga aset tidak berwujud (intangiable asset) guna mengungkapkan nilai dan kinerja perusahaan. Selain memperbaiki pengungkapan laporan keuangan berupa pengungkapan IC (intellectual capital), dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan juga harus memiliki sistem tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Menurut Tjager (2003), corporate governance dilatar belakangi beberapa permasalahan antara lain adanya tuntutan akan transparansi dan independensi yang memicu perusahaan agar memiliki lebih banyak komisaris independen yang mengawasi tindakan–tindakan para eksekutif. Sehingga mereka yakin terhadap perolehan keuntungan dari investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Selain itu juga dapat menjamin terpenuhinya kepentingan karyawan serta perusahaan itu sendiri. Dari sinilah, nampak bahwa penerapan good corporate governance sangatlah penting bagi perusahaan. Newel dan Wilson (dalam Ningrum, 2012) menyatakan bahwa secara teoritis praktik corporate governance yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan dan mengurangi risiko yang diakibatkan oleh tindakan manajemen yang cenderung menguntungkan diri mereka sendiri. Tjager (2003) menyatakan bahwa keseimbangan kepentingan dari dua belah pihak yaitu pemegang saham selaku pemilik dengan manajemen adalah tujuan yang diharapkan dari penerapan corporate governance. Oleh karena itu, baik perusahaan publik maupun non-publik harus memandang corporate governance bukan sebagai aksesoris semata tetapi sebagai upaya peningkatan kinerja perusahaan. Konsep corporate governance sebenarnya dapat didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme dalam mengendalikan suatu perusahaan agar kegiatan operasinya berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh stakeholders atau pihak yang berkepentingan. Corporate governance menekankan pada pentingnya hak pemegang saham atau stockholder untuk memperoleh informasi yang andal, akurat, dan tepat waktu. Selain itu juga menunjukkan kewajiban manajemen perusahaan untuk mengungkapkan seluruh informasi kinerja keuangan
secara independen, akurat, tepat waktu, dan transparan. Good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan diantara elemen di dalam perusahaan (Dewan komisaris, Dewan direksi dan para pemegang saham) dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan bagi manajemen dapat diartikan sebagai penilaian terhadap prestasi yang dapat dicapai atas tujuan perusahaan. Kinerja perusahaan salah satunya berguna untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk menetapkan kebijakan yang akan diambil selanjutnya. Permintaan calon pembeli saham perusahaan di pasar modal juga dipengaruhi kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan, yang merupakan patokan suatu saham dapat dikatakan profitable atau tidak profitable. Kinerja perusahaan yang baik dapat dinilai dari sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Dan seberapa baik atau mampu perusahaan dalam mengoptimalkan modal untuk menghasilkan pendapatan. Dengan terukurnya kinerja keuangan perusahaan maka nilai perusahaan itu juga dapat diketahui secara jelas oleh pihak-pihak yang berkepentingan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif analitis dengan pendekatan survei. Metode deskriptif analitis merupakan matode yang dirancang untuk memperoleh informasi dan data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dengan objek yang akan diteliti, kemudian dapat dibuat suatu kesimpulan. Menggunakan pendekatan survey adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pemngumpulan data yang luas dan banyak. Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen (bebas) dan dependen (terikat). Variabel independennya adalah Intellectual Capital (X1) dan
Good
Corporate Governance (X2). Sedangkan untuk variabel dependennya adalah Kinerja Keuangan Perusahaan (Y).
Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel
No
Variabel
Definisi variabel
Indikator
Skala
(1)
(2)
(3)
(5)
(6)
1
Intellectual Capital (X₁)
Modal intelektual merupakan asset dan sumberdaya nontangible atau nonphysical dari sebuah organisasi, yaitu mencakup proses, kapasitas inovasi, polapola, dan pengetahuan yang tidak kelihatan dari para anggotanya dan jaringan koloborasi serta hubungan organisasi. (Cut Zumali, 2008
VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) = VACE (Value Added Capital Employed) + VAHC (Value Added Human Capital) + STVA (Structural Capital Value Added)
Rasio
2
Good Corporate Governance (X₂)
Corporate Governance adalah sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka waktu panjang dan tetap memperhatikan keberhasilan stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. (Sutedi:2011)
Kepemilikan Manajerial = jumlah kepemilikan saham oleh manajer, direktur, komisaris dibagi Jumlah saham beredar
Rasio
Proporsi Komisaris Independen = jumlah anggota independen dibagi jumlah seluruh anggota komisaris
Rasio
(1) 3
(2) Kinerja Keuangan (Y)
(3) Kinerja keuangan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan dengan mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan seara efektif dan efisien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen (Artin Shitawati, 2006 :14).
(4)
(5)
ROE = Net Income dibagi Capital
Rasio
ROA = Net Income dibagi Assets
Rasio
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang termasuk dalam kelompok industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013. Terdapat 33 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, tetapi hanya 13 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu penelitian yang diperoleh melalui buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti, yang sifatnya membantu dalam memberikan informasi untuk bahan penelitian. Data sekunder tersebut meliputi buku referensi, literatur, data laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan perusahaan sampel yang diambil melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan dua pengolahan data, pertama melakukan analisis komponen utama (principal component analysis / PCA), kedua dengan analisis regresi berganda. Analisis komponen utama (principal component analysis / PCA) adalah teknik yang digunakan untuk menyederhanakan suatu data, dengan cara mentransformasi linier sehingga terbentuk sistem koordinat baru dengan varians maksimum. Kemudian analisis regresi linier berganda yaitu bertujuan untuk menguji dan menganalisis, baik secara parsial
maupun secara simultan pengaruh Intellectual Capital dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa efek indonesia (BEI). PEMBAHASAN Hasil Pengujian Asumsi Klasik Pengujian Normalitas Uji normalitas diguakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Data penelitian dinyatakan normal bila nilai asymp.sig (2-tailed) > α. Berdasarkan data penelitian yang diolah menggunakan SPSS diperoleh bahwa nilai asymp.sig sebesar 0,445 lebih besar dari nilai α (0,445 > 0,05), berarti data penelitian bersifat normal. Pengujian Multikolineritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF dan tolerance variabel dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: terdapat multikolineritas; VIF > 10, Tolerance < 0,1, Ha: tidak terdapat multikolineritas; VIF < 10, Tolerance > 0,1. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai VIF kedua variabel bebas (independen) sebesar 1,003 dan nilai tolerance sebesar 0,997. Berarti tidak ada variabel yang nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 (1,003 < 10, 0,997 > 0,1). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa model regresi pada penelitian ini terbebas dari multikolinearitas (Ha diterima). Pengujian Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang. Berdasarkan data penelitian yang telah diolah menggunakan SPSS diperoleh titik-titik scatterplot tidak berpola atau tidak teratur, maka dengan demikian data penelitian lolos dari terjadinya heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpukan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah memiliki ketepatan model sehingga metode analisis regresi berganda sangat cocok untuk menguji kebenaran penelitian ini. Pengaruh Secara Simultan Intellectual Capital dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Analisis Regresi Berganda Dari tabel uji regresi berganda (terlampir) maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = - 0,285 + 0,182 X1 + 0,007 X2 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Konstanta sebesar - 0,285; artinya jika intellectual capital (X1) dan good corporate governance (X2) nilainya adalah 0, maka kinerja keuangan perusahaan yang diberikan adalah sebesar
-0.285
(nilai
konstan),
dengan asumsi
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya tetap
Koefisien regresi variabel intellectual capital (X1) sebesar 0,182; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan intellectual capital mengalami kenaikan 1%, maka kinerja keuangan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,182. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara intellectual capital dengan kinerja keuangan, semakin naik intellectual capital maka semakin meningkat kinerja keuangan
Koefisien regresi variabel good corporate governance (X2) sebesar 0,007; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan good corporate governance mengalami kenaikan 1%, maka kinerja keuangan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,007. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara good corporate governance dengan kinerja keuangan, semakin naik good corporate governance maka semakin meningkat kinerja keuangan.
Analisis Korelasi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat asosiasi atau derajat keeratan antara variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Berdasarka perhitungan SPSS pada output model summary (terlampir) diperoleh nilai R sebesar 0,884 nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa intellectual capital dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan mempunyai hubungan dengan deratat keeratan termasuk kategori sangat kuat karena berada diantara 0,80 – 1,00 hal ini berarti jika intellectual capital dan good corporate governance naik, maka kinerja keuangan akan ikut mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya jika intellectual capital dan good corporate governance menurun, maka kinerja keuangan akan mengalami penurunan. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh intellectual capital dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS pada output model summary (terlampir). Berdasarkan output tersebut diperoleh angka R2 (R square) sebesar 0,781 atau 78,1%. Artinya bahwa 78,1% kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi oleh intellectual capital dan good corporate governance. Atau variasi variabel independen (intellectual capital dan good corporate governance) mampu menjelaskan sebesar 78,1% variasi variabel dependen (kinerja keuangan). Sedangkan sisanya sebesar 21,9% kinerja keuangan perusahaan yang diberikan dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain. Uji Simultan (F-test) Uji simultan dilakukan untuk mengetahui apakah secara simultan (bersama-sama) intellectual capital dan good corporate governance mempunyai pengaruh atau tidak terhadap kinerja keuangan. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian. Dengan kriteria Ho diterima atau Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak atau Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel. Berdasarkan hasil hasil analisis regresi, pada output Anova (terlampir) diperoleh nilai Fhitung sebesar 17,85 dengan mengambil taraf signifikasi α = 5% (0,05), df 1 (jumlah variabel-1) = 2, dan df 2 = (n-k-1) = 13-2-1 = 10 maka diperoleh Ftabel sebesar 4,10 sehingga Fhitung ≥ Ftabel (17,085 > 4,10) Oleh karena itu kaidah keputusan yang diambil adalah Ho ditolak atau Ha diterima, artinya intellectual capital dan good corporate governance secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Kemudian diketahui juga tingkat signifikasi sebesar 0,001dimana 0,001 < 5% (0,05) artinya hubungan intellectual capital dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan berpengaruh signifikan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa intellectual capital dan good corporate governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi diBEI.
Pengaruh Secara Parsial Intellectual Capital dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Uji Parsial (T-test) Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial (masing-masing) variabel independen (intellectual capital dan good corporate governance) terhadap variabel dependen (kinerja keuangan). Dengan menggunakan tingkat signifikasi α = 5% (0,05), maka kriteria pengambilan keputusannya adalah Ho diterima, jika -t tabel ≤ -t hitung atau t hitung ≤ t tabel dan Ho ditolak, jika t hitung ≥ t tabel atau -t hitung ≤-t tabel. Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 = 13-2-1 = 10. Dengan pengujian 2 sisi (signifikasi = 0,025). Berdasarkan hasil analisis regresi pada output Coefficients (terlampir), dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan Berdasarkan hasil output, dapat diketahui bahwa intellectual capital mempunyai t hitung sebesar 5,843 dan t tabel sebesar 2,228. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (5,843 > 2,228) maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara intellectual capital dengan kinerja keuangan. Selain itu diketahui nilai signifikasi intellectual capital sebesar 0,000 dimana 0,000 < 5% (0,05) artinya hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan berpengaruh signifikan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa intellectual capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi diBEI. Ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dilla Jelita (2014) yang mengkaji pengaruh modal intelektual dan CSR terhadap kinerja keuangan, dimana modal intelektual terbukti dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan Berdasarkan hasil output, dapat diketahui bahwa good corporate governance mempunyai t hitung sebesar 0,921 dan t tabel sebesar 2,228. Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0,921 < 2,228) maka Ho diterima atau Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara good corporate governance dengan kinerja keuangan. Dan juga diketahui nilai signifikasi good corporate governance sebesar 0,379 dimana 0,379 > 5% (0,05) artinya hubungan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan berpengaruh tidak signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena good corporate governance lebih bersifat jangka panjang sehingga tidak dapat diukur kesuksesannya jika hanya mengandalkan satu periode akuntasi saja, sedangkan perhitungan profitabilitas lebih bersifat jangka pendek, dimana hasil yang dicapai periode tersebut merupakan hasil tambah perusahaan yang dapat berdiri sendiri. Selain itu terbatasnya informasi dalam pengukuran good corporate governance, harus diketahui berbagai informasi mengenai karakteristik, budaya, dan hubungan antar organ perusahaan, sementara semua informasi tersebut termasuk kriteria rahasia perusahaan yang tidak dipublikasikan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan kesimpulan bahwa good corporate governance secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi diBEI. Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Gabriela Cynthia Windah (2013), yang mengkaji pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan, dimana hasilnya menunjukan bahwa good corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain : 1. Intellectual capital, good corporate governance, dan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI Intellectual capital pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI rata-rata dapat dikategorikan good performers hanya saja PT. Martina
Berto Tbk (MBTO) memiliki nilai mendekati bad performers tetapi masih dalam kategori common performers. Good corporate governance pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI memiliki nilai yang bervariasi dan PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memiliki nilai tertinggi yang artinya memiliki tata kelola perusahaan yang paling baik. Kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI memiliki varian nilai yang tidak terlalu berbeda dan PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memiliki nilai tertinggi yang artinya hasil yang dicapai dengan pengelolaan sumber daya perusahaan dapat dikategorikan yang paling baik. 2. Pengujian secara simultan menunjukan bahwa Intellectual capital dan good corporate governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 3. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa : Intellectual capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. good corporate governance secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukaan diatas, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat, adapun saran tersebut sebagai berikut: 1. Bagi pihak investor sebelum mengambil keputusan untuk membeli atau melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia hendaknya melakukan analisis khususnya mencermati kinerja keuangan perusahaan dalam menetukan investasinya. 2. Dalam penelitian ini penilaian intellectual capital menggunakan metode VAIC yang berbasis moneter, diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode penilaian intellectual capital dengan menggunakan yang berbasis non moneter. 3. Bagi peneliti yang ingin mengkaji kembali intellectual capital, good corporate governance dan kinerja keuangan lebih mendalam, agar dapat menambah objek yang akan diteliti dan memperhatikan jenis perusahaan yang akan diteliti sehingga hasilnya akan semakin baik. DAFTAR PUSTAKA Abidin. 2000. Upaya Mengembangkan Ukuran-Ukuran Baru. Media Akuntansi. Edisi.7 Thn.VIII.pp.46-47. Adrian, Sutedi.2011. “Good Corporate Governance”. Sinar Grafika ; Jakarta Agoes, Sukrisno.2006.Hubungan antara Good Corporate Gocernance dengan Etika Bisnis dan Profesi.Jakarta: Salemba Empat.
Bollen, Laury; Vergauwen, Philip; Schnieders, Stephanie (2005). “Linking intellectual capital and intellectual property to company performance”. Journal Proquest 43. 1161-1185 Bontis, N. (2004), “National Intellectual Capital Index: a United Nations initiative for the Arab region”, Journal of Intellectual Capital, Vol. 5 No. 1, pp. 332-346. Brinker, Barry. 2000. “Intellectual Capital: Tomorrows Asset, Today’s Challenge”. http://www.cpavision.org/vision/wpaper05b.cfm. Hidayat. 2000. Peranan Strategis Modal Intelektual dalam Persaingan Bisnis di Era Jasa. Ekuitas. Vol 5, No. 3, 293-312. Heri. 2015. “ Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan”. CAPS, Yogyakarta Hong, Pew, Tan., David Plowman dan Phil Hancock. 2007. Intellectual Capital and Financial Return of Companies. Journal of Intellectual Capital. Vol 3, No.1, 51-61 International Accounting Standards Board. 2004. “Summary of IAS 38”. available online at: www.iasplus.com. Jelita, Dilla.2014. Pengaruh Modal Intelektual dan Corporate Social Rensponsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Khori’ah, Kiki. 2013. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan serta Dampaknya terhadap Harga Saham. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Kuryanto, Benny dan M. Syafruddin. 2008. “Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. Proceeding SNA XI. Pontianak. Nababan, Yolanda Permatasari. 2012. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Sumatera Utara Medan. National Committee on Governance.2006. Indonesia of Good Corporate Governance. http://www.governance-indonesia.or.id Ningrum, Nora riyanti. 2012. Analisis Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Governance terhadap Financial Performance. Universitas Diponegoro Semarang. Purnomosidhi, Bambang. 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 9, No.1, 1-20. Purwantini, V.Titi. 2008. “ Pengaruh Mekanis Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dan Kinerja Keuangan Perusahaan”. STIE AUB Surakarta. Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5, No. 1, 31-51.
Shitawati, Artin. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Umum di Indonesia” Tesis, Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang. Sihotang, Parulian & Sanjaya, Yulia (2008). “Reporting Intellectual Capital in Annual Reports: Evidence from Indonesia”. Indonesian Capital Market Review,page 125152 Silviani, Evi.2011. Pengaruh Intellectual Capital dan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Stewart, T A. 1997. Intellectual Capital: The New Wealth of Organizations. New York: Doubleday. Sugiyono. 2000. “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung Sugeng, Imam. 2002. Mengukur dan Mengelola Intellectual Capital. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 15, No.2, 247-256. Sutrisno.2009. “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi”. Ekonisia, Yogyakarta Tjager, I.N., Alijoyo, F.A., Djemat, H.R., dan Soembodo, B., 2003. Corporate Governance. Prenhallindo, Jakarta. Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali & Anis Chairi. 2008. Intellectual Capital dan Kinerja Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak: 23-24 Juli. Ulum, Ihyaul. 2009. Intllectual Capital : Konsep dan Kajian Empiris. Malang : Graha Ilmu Wahyudikorin, Ayu. 2010. Pengaruh Modal Intelektual TerhadapKinerja Keuangan Perusahaan PerbankanYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 20072009. Universitas Diponegoro Semarang. Wen-Ying, Wang;Chang, Chingfu (2005). “Intellectual capital and performance in causal models: Evidence from the information technology industry in Taiwan”. Journal Proquest 6. 222-236 Wicaksana, Adityas. 2011. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Pertumbuhan Dan Nilai Pasar Perusahaan. Universitas Diponegoro Semarang. Windah, Gabriela Cynthia. 2013. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (203)