Morning Briefing 30 Januari 2015
Market Review Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 29 Januari 2015 ditutup turun. Indeks melemah sebesar 6 poin (0.12%) ke 5,262 setelah bergerak di antara 5,253 5,266. Sebanyak 134 saham naik, 143 saham turun, 101 saham tidak bergerak. Investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,18 triliun, sementara investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 30,57 milyar.
IHSG DAILY 29 JANUARI 2015
Market Outlook Pasar saham Amerika Serikat ditutup rally setelah bergerak fluktuatif seiring harga minyak mentah yang rebound. Data pada hari Kamis menunjukkan pending home sales secara mengejutkan mencatat penurunan terbesar dalam satu tahun terakhir di bulan Desember, memberikan tanda bahwa pemulihan sektor perumahan masih belum merata. Deaprtemen Tenaga Kerja AS juga merilis data Klaim pengangguran turun sebanyak 43.000 menjadi 265.000 pada pekan lalu, level terendah sejak April 2000, dan jauh lebih rendah dari estimasi ekonom untuk penurunan menjadi 300.000. Dow Jones Industrial Avg ditutup naik sebesar 1.31% ke level 17,416, Nasdaq naik 0.98% ke level 4,683 dan S&P Indek naik 0.95% ke level 2,021. Sementara itu pasar saham Eropa ditutup variatif. Data ekonomi yang dirilis menunjukkan Jerman mengalami deflasi untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Dengan menggunakan perhitungan standar Eropa, indeks harga konsumen Jerman bulan Januari turun menjadi -1,3% dari bulan Desember lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar -1,0%. Sementara dari Januari 2014 indeks harga konsumen turun menjadi -0,5%, dengan estimasi ekonom sebesar -0,2%. Tingkat pengangguran Jerman turun menjadi 6,5% di bulan Januari dari bulan Desember sebesar 6,6%. Indek FTSE terkoreksi terbebani oleh penurunan saham Shell yang turun 3.4%, FTSE melemah 0.22%, DAX Jerman naik 0.25% dan CAC Perancis naik 0.44%. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana mempercepat proses perizinan sektor listrik, dengan menerapkan dua langkah. Dua langkah tersebut yaitu sosialisasi proses perizinan listrik di Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat kepada kalangan investor dan memfasilitasi percepatan perizinan investasi sektor listrik yang selama ini terhambat. IHSG kami prediksi hari ini akan berada di range 5150 - 5250.
News Emiten
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membidik pertumbuhan uang elektronik dua digit pada tahun 2015. Management BCA mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan uang elektronik sebesar 20% untuk jumlah kartu, serta volume transaksi dan nilai bisnis. Untuk mendongkrak target tersebut, BCA akan berkerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan sektor-sektor jasa pelayanan uang elektronik seperti pembayaran parkir, transportasi, dan arena restoran. Tahun 2015 ini misalnya, BCA akan kembali menggandeng BPD lain, setelah Bank DKI Jakarta, Bank Jawa Timur, dan Bank Yogyakarta. Pada Desember 2014, bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum ini telah menerbitkan 6,4 juta kartu Flazz dengan volume transaksi 42 juta per tahun dan nilai transaksi Rp 650 miliar per tahun. Porsi kepemilikan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mengalami perubahan. Induk usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menjual sebagian kepemilikan saham NRCA total nilai mencapai Rp 62,42 miliar. Management SSIA mengatakan, SSIA menjual 48 juta lembar saham dalam NRCA kepada investor tidak terafiliasi. Penjualan dilakukan pada 23 Januari 2015. Saham tersebut 1,9% dari total saham yang disetor di NRCA. Harga penjualan Rp1.300 per saham dengan tujuan transaksi untuk meningkatkan likuiditas SSIA. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan SSIA di NRCA tinggal 60,6%. Langkah berat masih menghantui kinerja PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sampai akhir tahun 2014. Laba BDMN susut sebesar 35,64% dibandingkan pencapaian akhir 2013. Per 31 Des 2014, perolehan laba bersih BDMN setelah pajak Rp 2,6 triliun. Nilainya susut dibandingkan perolehan laba BDMN per 31 Desember 2013 yang sebesar Rp 4,04 triliun. Laba BDMN banyak terimbas dengan aturan tarif asuransi kendaraan yang berdampak pada pendapatan anak usahanya di bidang otomotif seperti Adira Finance. Jika menyampingkan penerapan peraturan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat Edaran nomor SE-06/D.05/2013 tentang Asuransi Kendaraan, laba bersih normalized BDMN susut sebesar 14,6% menjadi Rp 3,45 triliun.
IHSG Statistics Close Volume (Miliar Lembar) Value (Rp Triliun) Year to Date (YTD) Quarter to Date (QTD) Month to date (MTD) PE Div Yld
5,262 9,991 5,470
Chg -6.13
(%) -0.12%
+0.68% +0.68% +0.68% 16.33 x 1.97%
Market Indices Last
Chg
(%)
17,416 4,683 2,021
+225.48 +45.41 +19.09
+1.31% +0.98% +0.95%
Amerika Dow Jones Nasdaq S&P 500 Eropa FTSE 100 DAX CAC Asia
6,810
-15.34
-0.22%
10,737 4,631
+26.90 +20.49
+0.25% +0.44%
Nikkei
17,606
-189.51
-1.06%
Hang Seng
24,595
-265.96
-1.07%
3,419
-0.10
-0.01%
Straits Times
Top Volume Stock
Sector
Price
Chg
(%)
LPKR CPRO SIAP PWON BKSL
PROPERTY FISHERY BASIC INDUSTRY PROPERTY PROPERTY
1,140 120 409 500 117
+50 -2 +10 +10 +3
+4.59% -1.64% +2.51% +2.04% +2.63%
Price
Chg
(%)
1,140 5,075 11,700 7,750 3,600
+50 -150 0 -75 +40
+4.59% -2.87% 0.00% -0.96% +1.12%
Top Value Stock LPKR PGAS BBRI ASII MPPA
Sector PROPERTY ENERGY PERBANKAN OTOMOTIF TRADE RETAIL
Morning Briefing
IHSG Teknikal Chart
IHSG kembali melemah terbatas, tetapi pola candlemengindikasikan konsolidasi. IHSG masih cenderung Wait and See menanti kepastian arah. Belum ada panah beli, sehingga IHSG cenderung akan konsolidasi dengan resistance di level 5280 sampai 5309 dan support di level 5243 sampai 5200.
Trading Idea Stock
Last
Rekomendasi
Price
Stop Loss
BBNI
6150
JUAL
6300 – 6150
-
PTPP
3800
JUAL
3850 – 3800
-
PWON
500
BELI
481 – 500
460
TLKM
2860
BELI
2845 – 2860
2780
Morning Briefing
Teknikal View dari Trading Idea PT Bank Negara Indonesia, Tbk
BBNI sudah mencapai target kenaikan. Area SOS di level 6300 – 6150. Area buy back bila naik di level 6350 dan target penuruan ke level 5775 – 5900.
PT PP, Tbk
PTPP konsolidasi, area SOS di level 3850 – 3800. Area buy back jika menguat di level 3900 dan target penurunan di level 3550 – 3630.
Morning Briefing
Teknikal View dari Trading Idea PT Pakuwon Jati, Tbk
PWON berpeluang rebound setelah mendapatkan panah beli. Akumulasi beli di level 481 – 500. Area cut loss di level 460 dan target penguatan ke level 530 – 540.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
TLKM Rebound. Akumulasi beli dilevel 2845 – 2860. Area cut loss di level 2780 dan target penguatan ke level 2940 – 3040.
Morning Briefing
Matrik Analisis Teknikal Saham
PENJELASAN MATRIKS SAHAM : W&S = Wait and See HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Morning Briefing
Economic Calender Event
Disclaimer We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.