Morning Briefing 24 Maret 2015
Market Review Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 23 Maret 2015 ditutup turun. Indeks melemah sebesar 5 poin (0.11%) ke 5,437 setelah bergerak di antara 5,437 5,467. Sebanyak 111 saham naik, 164 saham turun, 96 saham tidak bergerak. Investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,7 triliun, sementara investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 393,73 milyar.
IHSG DAILY 23 MARET 2015
Market Outlook Pasar saham Amerika Serikat ditutup negatif pasca pengumuman existing home sales yang naik 1.2% secara tahunan menjadi 4.88 juta unit, sementara di Januari hanya 4.82 juta unit. Namun data existing home sales ini lebih rendah dari ekspektasi analis yang di survey Reuters yaitu 4.9 juta unit. Selain persediaan yang terbatas, penjualan juga tertahan musim dingin yang lebih buruk dari sebelumnya. Indek Dow Jones Industrial Avg turun 0.06%, Nasdaq turun 0.31% dan S&P Indek turun 0.17%. Sementara itu indek pasar saham eropa di tutup mix. Pasar mewaspadai pertemuan pemimpin Yunandi dan Jerman yang akan meneruskan pembahasan program bailout Yunani. Pada hari Jumat pekan lalu, Jerman memberikan sedikit kelonggaran pada Yunani untuk penyusunan proposal reformasinya menjadi dapat menyamai kesepakatan bulan Februari. Negosiasi utang Yunani yang telah berjalan selama berbulan-bulan masih belum menemui titik terang, dan kondisi ini membuat pasar berhati-hati dan mengurangi posisinya di instrumen berisiko seperti saham. Indek FTSE di Inggris berhasil ditutup naik 0.22% sementara DAX Jerman dan CAC Perancis terkoreksi 1.19% dan 0.65%. Kebijakan ekonomi yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dan fleksibilitas nilai tukar selama 18 bulan terakhir ini, dianggap sebagai penyokong yang memperkuat fundamental ekonomi makro dan sebagai bantalan dari guncangan. Dari penilaian tahunan tentang keadaan ekonomi Indonesia, ekonom IMF mencatat bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang kuat dalam menghadapi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yaitu quantitative easing, dan tekanan akibat penurunan harga komoditas. Sebagai bukti, pasar telah memberi respon positif terhadap kebijakan ini dengan besarnya arus masuk terhadap portofolio di tahun 2014, yang didukung oleh faktor global. Sejauh ini, prospek jangka pendek secara luas adalah positif, meskipun permintaan ekspor komoditas cenderung rendah dan ditambah adanya ketidakpastian global. Investasi publik diharapkan dapat tinggi, sehingga pertumbuhan dapat mencapai sekitar 5,25% tahun ini, ditambah inflasi sesuai target Bank Indonesia yaitu di kisaran 3-5 persen pada akhir 2015, mengingat kebijakan moneter saat ini dan harga bahan bakar yang lebih rendah. Selain itu, defisit transaksi berjalan juga harus dipersempit. IHSG hari ini kami prediksi akan bergerak dikisaran 5400-5500.
IHSG Statistics Close Volume (Miliar Lembar) Value (Rp Triliun) Year to Date (YTD) Quarter to Date (QTD) Month to date (MTD) PE Div Yld
HappyFresh, perusahaan penyedia aplikasi mobile, di tahun pertamanya akan fokus mengembangkan bisnis di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Untuk merealisasikan rencananya itu, HappyFresh menggandeng PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) yang merupakan pemilik gerai Ranch Market dan Farmers Market. Setiap minggu kami menambah satu toko. Kami kerjasama dengan Ranch Market dan Farmers Market yang totalnya memiliki sekitar 21 toko di seluruh Jakarta. Untuk bisa menjangkau wilayah seluruh Jakarta paling tidak diperlukan waktu sekitar tiga bulan. Setelah tiga bulan itu, HappyFresh baru akan ekspansi ke Bodetabek.
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) akan memberikan dividen tunai sebesar Rp 2,69 triliun. Dengan kata lain, dividen yang disebar mencapai Rp 144,54 per saham. Dengan harga saham BBNI saat ini Rp 7.000 per saham, perseroan memberi dividen yield yang lebih tinggi yakni sekitar 2,06%. Baik BBNI maupun BMRI akan membayarkan dividen tersebut pada 17 April 2015 mendatang.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyetujui pembagian dividen yang lebih besar, yakni 30% dari laba bersih atau Rp 7,27 triliun kepada para pemegang saham. Per akhir 2014 lalu, BBRI mendulang laba sebesar Rp 24,24 triliun.
(%) -0.11%
+4.02% +4.02% -0.24% 17.27 x 1.90%
Market Indices Last
Chg
(%)
18,116 5,010 2,104
-11.61 -15.44 -3.68
-0.06% -0.31% -0.17%
Amerika Dow Jones Nasdaq S&P 500 Eropa FTSE 100 DAX CAC Asia
7,037
+15.16
+0.22%
11,895 5,054
-143.53 -32.97
-1.19% -0.65%
Nikkei
19,754
+194.14
+0.99%
Hang Seng
24,494
+119.27
+0.49%
3,410
-2.31
-0.07%
Price
Chg
(%)
229 70 266 102 376
+14 -14 -2 -8 +7
+6.51% -16.67% -0.75% -7.27% +1.90%
Price
Chg
(%)
8,175 4,005 229 12,900 2,920
+75 +130 +14 0 0
+0.93% +3.35% +6.51% 0.00% 0.00%
Straits Times
Top Volume
News Emiten
5,437 7,519 5,702
Chg -5.96
Stock
Sector
SRIL TEXTILE GARMENT TRAM TRANSPORTATION MTFN FINANCE CPRO FISHERY SIAP BASIC INDUSTRY
Top Value Stock
Sector
ASII OTOMOTIF MPPA TRADE RETAIL SRIL TEXTILE GARMENT BBRI BANKING TLKM TELEKOMUNIKASI
Morning Briefing
IHSG Teknikal Chart
IHSG turun 5 point membentuk candle merah dengan shadow di atas, mengindiaksikan tekanan atas penguatan. IHSG terlihat masih akan konsolidasi dengan peluang melemah terbatas dengan support di level 5423 sampai 5400 dan resistance di level 5467 sampai 5480.
Trading Idea Stock
Last
Rekomendasi
Price
Stop Loss
TINS
975
BUY
960 - 980
940
ADHI
3220
SELL
3315 - 3220
-
DILD
555
SELL
570 - 550
-
SMRA
1690
SELL
1710 – 1690
-
Morning Briefing
Teknikal View dari Trading Idea PT Timah, Tbk
TINS konsolidasi, akumulasi beli di level 960 sampai 980. Area cut loss di level 940 dan target penguatan ke level 1020 – 2040.
PT Adhi Karya, Tbk
ADHI memberikan indikasi koreksi, area SOS di level 3315 sampai 3220. Area buy back jika menguat di level 3390 dan target penguatan ke level 3020 – 3090.
Morning Briefing
Teknikal View dari Trading Idea PT Intiland Development, Tbk
DILD konsolidasi area SOS di level 570 sampai 550. Area buy back jika menguat di level 575 dan target pelemahan ke level 520 – 530.
PT Summarecon Agung, Tbk
SMRA konsolidasi area SOS di level 1710 – 1690. Area buy back jika menguat di level 1740 dan target pelemahan ke level 1580 – 1610.
Morning Briefing
Matrik Analisis Teknikal Saham
PENJELASAN MATRIKS SAHAM : W&S = Wait and See HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Morning Briefing
Economic Calender Event
Disclaimer We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.