BAB I PENDAHULUAN Pemerintah Kabupaten Malang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 dengan pusat pemerintahan berada di Kota Malang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Malang dari Wilayah Kota Malang ke Wilayah Kecamatan Kepanjen maka Pusat Pemerintahan Kabupaten Malang berada di Kepanjen sebagai Ibukota Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten Malang periode 2010-2015 adalah hasil pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2010 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.35-803 Tahun 2010 tanggal 18 Oktober 2010 tentang
Pengesahan
Pemberhentian
dan
Pengesahan Pengangkatan Bupati Malang Provinsi Jawa Timur, serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 132.35-804 Tahun 2010 tanggal 18 Oktober tentang Pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Malang Provinsi Jawa Timur Masa Jabatan Tahun 2010-2015 dan masa jabatannya berakhir pada tanggal 26 Oktober 2015. Dengan adanya perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, maka pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Malang dilaksanakan serentak pada tanggal 9 Desember 2015 sehingga untuk mengisi kekosongan Kepala Daerah, maka Gubernur Jawa Timur berkirim surat kepada
Menteri
Dalam
131.421/18005/011/2015
Negeri
tanggal
1
Republik September
Indonesia 2015
perihal
Nomor: Usulan
Pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Malang serta usulan Pj. (Penjabat) Bupati Malang.
Selanjutnya Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 131.35-5509 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Malang Provinsi Jawa Timur. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 sebagai arahan rencana pembangunan Tahun 2010-2015 yang dalam implementasinya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Akhir Tahun Anggaran merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang, yang menyebutkan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
kepada
Pemerintah,
dan
memberikan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada masyarakat. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015 adalah LKPJ tahun kelima atau terakhir periode pemerintahan Kepala Daerah Kabupaten Malang tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, yang berisi penjabaran hasil kinerja pembangunan yang secara normatif harus disampaikan oleh Kepala Daerah paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran 2015 berakhir. Kewajiban tersebut merupakan amanat dari Pasal 71 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-2
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang. Laporan Anggaran
Keterangan
pada
dasarnya
Pertanggungjawaban
(LKPJ)
Akhir
Tahun
progress
report
atas
kinerja
merupakan
pembangunan selama satu tahun dan menjadi kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah. Kegagalan dan keberhasilan pencapaian indikator kinerja akan dijadikan sebagai acuan tindakan perbaikan dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten Malang di tahun
mendatang
dalam
rangka
mewujudkan
tujuan
dan
sasaran
pembangunan. Sedangkan mengenai muatan LKPJ dijelaskan pada pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 bahwa sekurang-kurangnya menjelaskan antara lain: a). Arah kebijakan umum pemerintahan daerah; b). Pengelolaan keuangan daerah secara makro, termasuk pendapatan dan belanja daerah; c). Penyelenggaraan urusan desentralisasi; d). Penyelenggaraan tugas pembantuan; e). Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. A. Dasar Hukum Landasan
hukum
sebagai
dasar
penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Malang adalah: 1.
Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah– Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950);
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-3
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4230);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7.
Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan UndangUndang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 4 Januari 2007 tentang
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-4
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010-2015; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah
Kabupaten
Malang
Tahun 2015; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015; 22. Peraturan Bupati Malang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-5
B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah Wilayah Kabupaten Malang terletak antara 112o17’10,90” – 112o57’00,00” Bujur Timur, 7o44’55,11” – 8o26’35,45” Lintang Selatan. Dengan batas wilayah administrasi terdiri dari: Sebelah Utara
: Kabupaten
Pasuruan,
Kabupaten
Probolinggo,
Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang; Sebelah Timur
: Kabupaten Lumajang;
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia; Sebelah Barat
: Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri;
Bagian Tengah
: Kabupaten Malang berbatasan dengan Kota Malang dan Kota Batu.
Luas wilayah 353.486 ha. Secara administratif, wilayah Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan, 12 kelurahan, 378 desa, 3.156 Rukun Warga (RW) dan 14.695 Rukun Tetangga (RT). Topografi Kabupaten Malang meliputi dataran rendah, dataran tinggi, gunung-gunung yang aktif maupun tidak aktif serta sungai-sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Malang, dimana faktor sumberdaya alam tersebut mencakup aspek kondisi topografi yang besar pengaruhnya terhadap proses pembangunan. Wilayah Kabupaten Malang bagian barat, bagian timur dan utara dikelilingi oleh pegunungan, sehingga daerahnya cenderung terjal atau bergelombang dengan kelerengan diatas 40%, meliputi wilayah Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Kasembon, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Jabung, Kecamatan Wajak, Kecamatan Ampelgading dan Kecamatan Tirtoyudo. Dengan kondisi topografi tersebut, maka wilayah Kabupaten Malang mempunyai potensi sebagai kawasan lindung khususnya bagi kawasan yang ada dibawahnya. Hal ini berdampak positif karena kelestarian tanah dan air dapat terjaga dengan baik. Selain itu wilayah Kabupaten Malang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-6
mempunyai potensi pengembangan di bidang pertanian dan pariwisata. Untuk pengembangan di bidang pertanian lebih diutamakan pertanian hortikultura dan perkebunan, karena umumnya daerah-daerah dengan kelerengan tersebut mempunyai suhu yang lebih sejuk dan sangat cocok untuk jenis tanaman sayuran dan tanaman perkebunan. Struktur
penggunaan
lahan
meliputi:
permukiman/kawasan
terbangun 22,89%; industri 0.21%; sawah 13,10%; pertanian lahan kering 23,70%; perkebunan 6,21%; hutan 28,75%; rawa/waduk 0,20%; tambak/kolam 0,03%; padang rumput 0,30%; tanah tandus/tanah rusak 1,55%; tambang galian C 0,26%; lain-lain 2,82%. 2. Gambaran Umum Demografis Perkembangan penduduk Kabupaten Malang menurut data sumber perhitungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang pada tahun 2015 sebesar 2.544.315 jiwa atau rata-rata pertumbuhan 0,68% per tahun terdiri dari laki -laki 1.278.511 (50,25%) dan perempuan 1.265.804
(49,75%)
dengan
rata-rata
kepadatan
720
2
jiwa/km .
Sedangkan jumlah penduduk menurut sumber data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang hasil penghitungan akhir tahun 2015 adalah sebesar 2.581.671 jiwa terdiri dari laki-laki 1.305.267 jiwa (50,56%) dan perempuan 1.276.404 jiwa (49,44%). Jumlah ini mengalami penurunan 510.503 jiwa dibandingkan tahun 2014 sebesar 3.092.174 jiwa atau turun 16,5% hal ini dikarenakan antara lain: a. Sesuai dengan perintah Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri RI, maka pada pertengahan bulan Mei 2015, telah dilaksanakan
pembersihan
data
meliputi:
Data
Kembar,
Data
Kependudukan Pasif yang selama lima tahun tidak mengalami perubahan,
dan
Anomali
data
atau
data
yang
tidak
layak
dipertahankan karena kesalahan yang terjadi pada saat menjalankan proses tertentu di server pengelola data elektronik kependudukan; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-7
b. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat keakuratan database secara Nasional. Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Malang telah melakukan hal-hal sebagai berikut : 1). Melakukan proses pengaktifan kembali data penduduk yang telah dinonaktifkan
dalam
proses
penyandingan
apabila
bila
dapat
dibuktikan bahwa yang bersangkutan benar-benar berdomisili sesuai dengan Kartu Keluarga yang dimiliki dan telah melalui seleksi ketunggalan data secara Nasional; 2). Memperketat
persyaratan
pengajuan
percetakan
dokumen
kependudukan bagi penduduk yang termasuk wajib KTP tetapi belum melaksanakan perekaman KTP elektronik dengan mengharuskan datang langsung ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk melakukan cek data biometri dan perekaman KTP elektronik secara langsung, atau datang ke kecamatan untuk melaksanakan perekaman KTP elektronik. Terjadinya perbedaan angka antara versi BPS dengan versi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang disebabkan adanya pendekatan/ metoda perhitungan yang berbeda. Versi BPS menganggap penduduk Kabupaten Malang adalah orang-orang yang secara riil pada saat sensus dan atau sudah 6 bulan berdomisili di Kabupaten Malang sedangkan menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang berdasarkan jumlah Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang diterbitkan. 3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah 1). Potensi Pertanian Kabupaten Malang merupakan salah satu Kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi sumber daya alam sangat beraneka -ragam dan tersebar di seluruh kecamatan,
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-8
terutama di sektor pertanian. Bidang pertanian unggulan meliputi tanaman pangan, sayur-sayuran, hortikultura dan perkebunan. Unggulan tanaman pangan di wilayah Kabupaten Malang lebih didominasi oleh komoditi padi, jagung, ketela pohon, ubi jalar, dan kacang-kacangan. Untuk komoditi sayur-sayuran, daerah yang potensial adalah Wilayah Pengembangan Ngantang dimana komoditi sayuran di wilayah ini pemasarannya telah menembus supermarket-supermarket di Kota Malang. Holtikultura unggulan yang memiliki ciri khas Kabupaten Malang adalah apel di Kecamatan Poncokusumo dan Pujon, klengkeng di Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo, salak Suwaru dan pengolahannya di Desa Suwaru Kecamatan Pagelaran, alpukat di Kecamatan Wajak dan pisang di seluruh kecamatan. Sedangkan perkebunan unggulan yang cukup tinggi produksinya terdapat di Wilayah Pengembangan Dampit dan merata di seluruh kecamatan berupa cengkeh, kopi, tebu, serta kelapa sawit di Kecamatan Bantur. Dari komoditi-komoditi unggulan tersebut memungkinkan adanya peluang pengembangan industri pengolahan, pengembangan Pasar Mantung di Kecamatan Pujon sebagai sub terminal agribisnis serta penyulingan minyak atsiri di Kecamatan Dampit. 2). Potensi Peternakan Potensi peternakan di wilayah Kabupaten Malang meliputi ternak besar dan ternak kecil. Produk unggulan peternakan di Kabupaten Malang antara lain sapi perah, sapi potong, kambing terutama Kambing PE (Peranakan Etawa), ayam ras (petelur dan pedaging), itik dan kelinci pedaging/hias. Produk tersebut
berkembang
dan
unggulan peternakan
terkonsentrasi
dalam
kawasan
pengembangan sentra produksi antara lain sentra produksi sapi perah di Malang Timur, Barat dan Utara, kawasan sentra produksi sapi potong di daerah Malang Selatan dan kawasan sentra produksi
ayam
ras
(potong/petelur)
dan
itik
di
daerah
Malang bagian tengah serta kawasan produksi Kambing PE di daerah Malang Timur, Utara dan Selatan. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I-9
Potensi pengembangan ternak kecil di Kabupaten Malang saat ini memungkinkan
adanya
pengembangan
kawasan-kawasan
peternakan pada areal-areal pertanian yang kurang produktif dengan skala besar melalui kerjasama antara pemilik modal (swasta) dan masyarakat (pemilik tanah pertanian) dengan sistem bagi hasil.
Dilihat dari klimatologi, pengembangan ternak kecil
dapat dialokasikan di seluruh kecamatan. Sedangkan kawasan peternakannya sendiri dapat dialokasikan pada areal pertanian yang kurang produktif. Bagian integral dari pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam upaya peningkatan kecerdasan masyarakat melalui penyediaan pangan asal ternak sebagai sumber protein hewani. Disamping itu juga memiliki peranan dalam peningkatan nilai tambah pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan, oleh karenanya pembangunan sektor ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional. 3). Potensi Perikanan Pengembangan bidang perikanan darat dan laut sangat potensial dan prospektif karena dari segi hidrologi Kabupaten Malang banyak dilalui oleh sungai besar dan sungai kecil serta memiliki bendungan seperti Selorejo, Karangkates, Sengguruh dan Lahor. Badan-badan
air
tersebut
sangat
potensial
dan
dapat
dimanfaatkan untuk budidaya dan pengembangan perikanan darat dengan menggunakan keramba, jala apung dan sejenisnya. Sedangkan perikanan laut sangat potensial dikembangkan untuk menumbuhkan perekonomian di wilayah pesisir pantainya yaitu pantai Sendang Biru karena saat ini di wilayah tersebut aktivitas nelayannya paling tinggi untuk kawasan pantai selatan. Pantai Sendang Biru merupakan pensuplai perikanan laut terbesar untuk daerah Malang dan juga mensuplai wilayah Pasuruan, bahkan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I - 10
menembus pasar ekspor di kawasan Eropa dan Jepang. Dengan kondisi
tersebut,
maka
di
Sendang
Biru
sudah
mulai
dikembangkan sebagai pusat perikanan laut dan pusat aktivitas nelayan dengan tetap dijaga kelestariannya. 4). Potensi Industri Bidang industri di Kabupaten Malang berkembang pesat seiring dengan kemudahan aksesibilitas. Besarnya potensi tersebut didukung
infrastruktur
yang
dimiliki
berupa Bandar
Udara
Abdulrachman Saleh, jalur kereta api, Pelabuhan Perikanan Sendang Biru dan Tamban, Jalan Lintas Selatan (JLS), Agropolitan Poncokusumo, serta Minapolitan Wajak. Bidang industri ini tumbuh pesat khususnya pada wilayah pengembangan lingkar Kota Malang seperti Kecamatan Pakisaji, Singosari, Karangploso, Pakis, Bululawang, Dau dan Wagir. Industri besar umumnya berlokasi pada jalan utama atau kolektor primer sedangkan industri kecil tersebar di kawasan permukiman penduduk. Untuk pengembangan industri pada tahun-tahun mendatang harus diprioritaskan pada kawasan Malang Selatan untuk memeratakan pertumbuhan dan perkembangan wilayah. Kegiatan industri nantinya dapat berupa pengolahan hasil tambang sebagai bahan dasar bangunan seperti semen, kapur dan marmer dimana bahan bakunya banyak tersedia di kawasan Malang Selatan. 5). Potensi Pertambangan Kabupaten Malang memiliki potensi pertambangan yang cukup besar dan terdapat di Kawasan Malang Selatan. Dari segi geologis dan secara litologi serta beberapa studi menyimpulkan bahwa potensi pertambangan yang ada di Malang Selatan memang cukup besar (logam maupun non logam) yaitu emas, pasir besi, batu kapur, pasir kuarsa, pasir batu, kalsit, trass, kaolin, bentonit, marmer, zeolit, toseki, feldspar, piropilit, dan fosfat. Namun
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I - 11
demikian
potensi
tambang
yang
cukup
besar
ini
masih
memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Malang serta tidak mengabaikan fungsi kelestarian lingkungan hidup. Adapun kecamatan yang menyimpan potensi tambang dan perlu penelitian lebih lanjut adalah: Kecamatan Donomulyo, Pagak, Ampelgading, Kalipare, Bantur,
Gedangan, Dampit,
Sumbermanjing Wetan
dan
Kecamatan Tirtoyudo. 6). Potensi Pariwisata Kabupaten Malang memiliki geomorfologis yang terdiri dari wilayah pegunungan dan dataran serta perairan pantai, sehingga membentuk bentangan-bentangan alam yang indah dengan patahan-patahan
yang
menyebabkan
terjadinya
air
terjun,
hamparan pantai yang luas dan berpasir putih. Selain itu Kabupaten Malang juga kaya akan peninggalan sejarah yang memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di Kabupaten Malang yang berbasis pada pariwisata, dengan ditunjang oleh sumberdaya alam dan program-program unggulan seperti
pertanian,
pertambangan
dan
peternakan, bidang
perikanan,
pariwisata
itu
industri, sendiri .
Pengembangan pariwisata dapat ditempuh melalui pengadaan paket wisata, pengembangan jalur wisata, pengadaan sarana dan prasarana
penunjang
seperti
hotel
dan
penginapan
serta
meningkatkan aksesbilitas dengan meningkatkan kondisi jalan dan menyediakan sarana transportasi menuju obyek wisata juga peningkatan sumberdaya manusia yang lebih baik. b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Pada Tahun 2015 pengitungan PDRB mengalami perubahan Tahun Dasar, yang semula menggunakan Tahun Dasar 2000 dengan 9 Indikator berubah menggunakan Tahun Dasar 2010 dengan 17 Klasifikasi. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I - 12
Harga
Berlaku
(PDRB
ADHB )
tahun
2014
sebesar
Rp65.973.003.500.000,- dan tahun 2015 angka sementara BPS mencapai Rp73.984.062.600.000,- Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2014 sebesar Rp52.546.901.300.000,- dan akhir tahun 2015 angka sementara BPS sebesar Rp55.457.752.200.000,- Pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu yang sama yaitu pada tahun 2014 sebesar 5,70% sedangkan Inflasi pada tahun 2015 sebesar 6,0%. Pada tahun 2015 angka sementara BPS pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 5,54% dan Inflasi pada tahun 2015 naik menjadi sebesar 6,26%. Selanjutnya pendapatan perkapita tahun 2014 sebesar Rp26.106.375,dan tahun 2015 sebesar Rp29.078.185,-. Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, PDRB ADHB, PDRB ADHK dan PDRB ADHB perkapita mulai tahun 2014 menggunakan tahun dasar 2010 sehingga yang semula terdiri dari 9 sektor sekarang menjadi 17 sektor. Berdasarkan Surat Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia Nomor: B.025/Sesmen-PDT/I/2010 tanggal 29 Januari 2010 tentang Verifikasi dan Updating Status Desa Tahun
2010
dan
berdasarkan
surat
Bupati
Malang
Nomor:
050/999/421.203/2010 tanggal 15 April 2010, perihal Updating Desa Tertinggal dan Maju, di Kabupaten Malang terdapat 110 desa tertinggal dari 390 desa/kelurahan atau 28%, sedangkan berdasarkan Surat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang Nomor: 414.56/1478/421.208/2012, tanggal 22 Nopember 2012, perihal hasil Self Assesment Penentuan Desa Tertinggal terdapat 51 Desa Tertinggal dan pada Tahun 2013 terdapat 22 Desa Tertinggal. Selanjutnya pada Tahun 2014 berdasarkan Keputusan Bupati Malang Nomor:
188.45/478/KEP/421.013/2014
tentang
Penetapan
Desa
Tertinggal dan Sangat Tertinggal di Kabupaten Malang Tahun 2014 terdapat 15 desa tertinggal dan 1 desa sangat tertinggal. Sedang pada Tahun 2015 Masyarakat
bersadarkan surat Kepala Kabupaten
Malang
tanggal
Badan Pemberdayaaan 7
Mei
2015
Nomor:
410/566/421.208/2015 perihal pengajunan Keputusan Bupati Malang tentang penetapan Desa Tertinggal di Kabupaten Malang Tahun 2015 LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I - 13
yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Malang Nomor: 188.45/416/KEP/421.013/2015 tentang Penetapan Desa Tertinggal di Kabupaten Malang Tahun 2015 sampai dengan Maret 2015 jumlah desa tertinggal 7 desa yang tersebar di 5 kecamatan, dan sampai dengan Maret 2016 ini tercatat masih 4 desa yang menyandang status desa tertinggal. Pada masa mendatang secara metodologi atas penetapan status dan klasifikasi desa di Kabupaten Malang, perlu untuk dikembangkan dan disempurnakan dengan memperhatikan dinamika hasil pembangunan desa selama ini, serta konsep “Desa Membangun”. Metode dan proses penetapan dimaksud juga dikaitkan dengan “Indeks Pembangunan Desa Tahun 2014” yang telah dikembangkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan “Indeks Desa Membangun Tahun 2015” yang sudah disusun oleh Kementerian Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal
dan
Transmigrasi
RI.
Dari perpaduan dan keterpaduan konsep dan paradigma tersebut, kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang pada masa mendatang ditopang oleh desa sebagaimana mandat dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
I - 14
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. Visi dan Misi 1. Visi Penyampaian LKPJ Bupati Malang Tahun 2015 adalah laporan penyelenggaraan program pembangunan pemerintahan daerah tahun 2015 yang merupakan tahun kelima atau tahun terakhir dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010–2015. Prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2015 merupakan rumusan kebijakan pembangunan daerah yang merupakan hasil kajian dari evaluasi hasil kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya, aspirasi masyarakat dalam Musrenbang tahunan, perkiraan kemampuan keuangan daerah dan kebijakan pembangunan tahunan pemerintah dengan mengacu kepada arahan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010–2015 yang memiliki Visi, Misi, Strategi, dan Arah Kebijakan Daerah serta Prioritas Pembangunan sebagai berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing atau MADEP MANTEB” Pada visi tersebut terdapat 8 kata kunci yaitu mandiri, agamis, demokratis, produktif, maju, aman, tertib, dan berdaya saing artinya dalam rangka mencapai tujuan umum pembangunan Kabupaten Malang yaitu masyarakat sejahtera maka diperlukan upaya mewujudkan: a. Mandiri, yang dimaknai dengan pertama: kemandirian pengelolaan daerah berupa kebijakan pemerintah daerah yang mengutamakan kemampuan daerah dalam rangka mengelola potensi sumber daya alam dan buatan yang didukung oleh kemampuan sumber daya manusia,
energi,
infrastruktur
dan
pelayanan
publik.
Kedua: kemandirian masyarakat berupa sikap dan kondisi masyarakat yang memiliki semangat entrepreneurship untuk semakin mampu
memenuhi
kebutuhan
dengan
mengandalkan
kemampuan
dan
kekuatan sendiri. Inti dari pengertian kemandirian adalah semakin berkembangnya jiwa leadership di kalangan pemerintahan dan semangat entrepreneurship di kalangan masyarakat luas; b. Agamis, yang dimaknai dengan kondisi masyarakat yang senantiasa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia yang berdampak terhadap keamanan, ketertiban, dan produktivitas tinggi; c.
Demokratis,
yang
dimaknai
dengan
kondisi
penyelenggaraan
pemerintahan yang senantiasa melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berlandaskan hukum dan keadilan, sedangkan dari sisi masyarakat terwujudnya suatu kondisi masyarakat yang modern dan majemuk, menjalani kehidupan bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara
berdasarkan
falsafah Negara Pancasila, ditandai dengan perilaku bijaksana, dan melaksanakan prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat; d. Produktif, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas kinerja masyarakat sebagai pilar utama peningkatan perekonomian daerah; e. Maju, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan hasil-hasil pembangunan yang ditandai dengan semakin meningkatnya indeks pembangunan manusia; f.
Aman, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya keamanan masyarakat dan terlaksananya penegakan hukum yang berkeadilan tanpa memandang kedudukan, pangkat, jabatan seseorang serta terciptanya penghormatan pada hak-hak asasi manusia;
g. Tertib, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap berbagai peraturan hukum yang berlaku; dan h. Berdaya Saing, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas produk usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi untuk bersaing di pasar lokal maupun nasional serta semakin meningkatnya daya saing daerah dalam rangka menarik minat investor.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 2
2. Misi Dalam rangka mencapai Visi dimaksud dirumuskan misi yang berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Adapun misi pembangunan Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: a. Mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adatistiadat dan budaya; b. Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis; c.
Mewujudkan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM);
d. Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan damai; e. Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur; f.
Mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing;
g. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat perdesaan; h. Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan. B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah Sesuai RPJMD 1. Strategi Strategi merupakan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka mengimplementasikan
tujuan
dan
sasaran
pembangunan
sebagai
penjabaran visi dan misi sebagai berikut: a. Peningkatan akhlak mulia dan keshalehan sosial; strategi diarahkan melalui penguatan lembaga/tokoh agama, sosial budaya dengan memberikan bantuan pembinaan dan pemberdayaan yang sinergi dengan program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah/pemerintah daerah. Dengan penguatan lembaga/tokoh ini diharapkan peran dan fungsi lembaga/tokoh dalam rangka pembinaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 3
dan masyarakat pada umumnya dapat lebih optimal, sehingga akan terwujud masyarakat Kabupaten Malang yang berakhlak mulia dan berkeshalehan sosial sebagai modal dasar pembangunan; b. Peningkatan
kelembagaan
SKPD
dan
profesionalisme
aparatur;
strategi diarahkan melalui penguatan wewenang, tugas pokok dan fungsi
SKPD,
peningkatan
profesionalisme
aparatur
termasuk
peningkatan leadership, peningkatan sarana dan prasarana kerja serta penguatan anggaran SKPD. Diharapkan dengan kuatnya SKPD maka akan meningkatkan pula kemampuan melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat; c. Peningkatan sistem informasi hukum dan komunikasi publik; strategi diarahkan melalui penguatan jejaring informasi hukum dan informasi pembangunan
termasuk
peningkatan
pengetahuan
masyarakat
dibidang hukum dan Hak Asasi Manusia melalui penyuluhan hukum dan diseminasi produk-produk hukum daerah untuk disebarluaskan kepada masyarakat; d. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat; strategi diarahkan melalui penguatan pengamanan swakarsa dengan memperkuat peran dan fungsi satuan perlindungan masyarakat, termasuk sosialisasi mitigasi bencana dan kerjasama bidang keamanan antara pemerintah daerah dengan aparat keamanan; e. Peningkatan diarahkan
ketersediaan melalui
dan
kualitas
pemeliharaan
dan
infrastruktur;
strategi
pembangunan
sarana
kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan dan tata ruang serta permukiman
dan
lingkungan
hidup
dengan
mengutamakan
infrastruktur yang secara langsung berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yaitu peningkatan produksi dan ketahanan pangan, pengembangan industri, lokasi dan paket wisata, serta desa tertinggal dan sentra kemiskinan. Selain daripada itu dalam rangka mendukung pemanfaatan ruang secara lebih optimal akan ditetapkan ruang terbuka hijau, kawasan industri dan kawasan khusus lainnya. Berkaitan dengan penyediaan infrastruktur strategis seperti
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 4
Jalan Tol Pandaan–Malang, Jalan Lintas Selatan Jawa Timur, Bandar Udara Abdulrachman Saleh dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sendang Biru akan didorong terus pembangunannya. Khusus untuk transportasi akan dilakukan penataan ulang manajemen transportasi sesuai dengan trend kebutuhan setelah berfungsinya infrastruktur strategis tersebut, seperti jalan-jalan sirip dan jalan antar kota kecamatan di wilayah Malang Raya termasuk kawasan-kawasan permukiman, dimana wilayah Kabupaten Malang merupakan wilayah tampungan bagi kota Malang dan kota Batu. Untuk percepatan pembangunan prasarana perdesaan dilakukan kemitraan bersama pemerintahan desa dan masyarakat; f.
Peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia; strategi diarahkan melalui penguatan lembaga pendidikan guna kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang murah dan bermutu, penguatan lembaga pelayanan kesehatan untuk kemudahan masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau serta penguatan lembaga dan sarana prasarana olah raga dan seni budaya dalam rangka menunjang olah raga prestasi maupun olah raga masyarakat guna menciptakan masyarakat sehat dan produktif. Selain daripada itu dilakukan pula kemitraan dengan lembaga perguruan tinggi terutama dibidang penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat;
g. Peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi; strategi diarahkan melalui peningkatan produksi komoditas andalan seperti pertanian pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa, serta mendorong pengembangan produk potensial seperti pertambangan dan pariwisata. Selain itu juga diarahkan melalui peningkatan investasi dan pengembangan produk industri
untuk
manusia
tujuan
dilakukan
semangat
ekspor.
pula
Dari
peningkatan
entrepreneurship
aspek dan
terutama
sumberdaya pengembangan
pada
generasi
muda dan angkatan kerja agar mampu menciptakan lapangan kerja
lokal.
Strategi
lainnya
ialah
mengembangkan
produk unggulan 1 desa/kelurahan 1 produk unggulan utama dan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 5
1 kecamatan 1 produk unggulan utama dengan memperkuat basis pasar lokal melalui gerakan “Cinta dan Bangga Mengkonsumsi Produk Lokal”; dan h. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan;
strategi
pertambangan,
diarahkan
selektif
melalui
dalam
penataan
memberikan
tata
ijin
ruang
pengelolaan
sumberdaya alam yang rentan pencemaran, menata kembali ruang terbuka
hijau
dan
melaksanakan
gerakan
penghijauan
dan
penghutanan kembali bersama masyarakat. 2. Arah Kebijakan Daerah Dalam rangka melaksanakan strategi pembangunan sebagaimana tersebut di atas dirumuskan arah kebijakan umum sebagai berikut: a. Mendorong maju dan berkembangnya lembaga keagamaan, lembaga pendidikan keagamaan dan sosial budaya dengan mengajak serta tokoh
agama
dan
budaya
dalam
merumuskan
kebijakan
pembangunan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, dengan rincian: 1).
Meningkatkan
kualitas
pendidikan
agama
dan
pendidikan
keagamaan pada semua jurusan, jenis, dan jenjang pendidikan; 2).
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, wakaf, infaq, dan shodaqoh;
3).
Meningkatkan
kualitas
pengembangan
fasilitas
penataan ibadah,
dan
pengelolaan
dengan
serta
memperhatikan
kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi seluruh pemeluk agama; 4).
Meningkatkan
pembinaan
keluarga
harmonis
untuk
menempatkan keluarga sebagai pilar utama pembentukan moral dan etika; 5).
Meningkatkan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan, sosial keagamaan, dan lembaga swadaya masyarakat dalam mencegah dan mengevaluasi ketidakadilan, diskriminasi dan ketimpangan sosial
sebagai
bagian
penting
dari
upaya
pembangunan
masyarakat sipil yang kokoh;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 6
6).
Meningkatkan kerjasama intern dan antar umat bergama dibidang sosial ekonomi;
7).
Mereaktualisasi nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu dasar pengembangan etika sosial;
8).
Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya daerah; dan
9).
Mengembangkan
potensi
ekonomi lokal
yang berbasiskan
pengembangan budaya. b. Memperkuat kelembagaan, tugas pokok, fungsi serta norma standar pelayanan melengkapi
SKPD,
meningkatkan
prasarana
dan
kesejahteraan
sarana
kerja,
pegawai
dan
meningkatkan
diklat
aparatur, memberikan penghargaan dan sanksi kepada pejabat dan pegawai secara konsisten dengan rincian: 1).
Menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good
governance) pada semua tingkat dan lini pemerintahan di semua kegiatan; 2).
Menyusun rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan secara partisipatif;
3).
Menata kelembagaan pemerintahan yang lebih efektif;
4).
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur pada semua lini pemerintahan;
5).
Mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi
dan
komunikasi
(e-government)
dalam
penyelenggaraan pemerintahan; 6).
Meningkatkan pelayanan publik terutama pelayanan dasar, pelayanan umum dan pelayanan unggulan;
7).
Memperkuat peran masyarakat sipil (civil society);
8).
Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi; dan
9).
Memberikan jaminan bagi pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat.
c.
Membangun sistem informasi dan komunikasi publik, sosialisasi dan diseminasi produk hukum serta kunjungan ke desa dan dusun terpencil dalam rangka dialog pembangunan dengan rincian: 1).
Menata kembali substansi hukum melalui peninjauan dan penataan kembali produk hukum untuk mewujudkan tertib
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 7
perundang-undangan dengan memperhatikan asas umum dan hirarkhi
perundangan-undangan
dan
menghormati
serta
memperkuat kearifan lokal; 2).
Membenahi struktur hukum melalui penguatan kelembagaan dengan meningkatkan profesionalisme aparat hukum;
3).
Meningkatkan budaya taat hukum pada masyarakat;
4).
Meningkatkan hukum secara adil dan tidak diskriminatif;
5).
Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan taraf hidup perempuan;
6).
Meningkatkan kampanye anti trafficking dan anti kekerasan perempuan dan anak;
7).
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi perempuan dan anak; dan
8).
Meningkatkan kelembagaan dan pemberdayaan perempuan.
d. Mendorong
terwujudnya
pengamanan
swakarsa,
menggalakkan
kembali pos keamanan lingkungan dan kerjasama dengan aparat keamanan dalam membangun sistem keamanan dan ketertiban masyarakat terpadu dan komprehensif dengan mengajak serta tokoh agama, sosial, budaya dan tokoh masyarakat, dengan rincian: 1).
Meningkatkan kemampuan mencegah, menangkal dan menindak kejahatan melalui deteksi dini dan keterlibatan para tokoh masyarakat;
2).
Meningkatkan
upaya
sinergis
komprehensif
dalam
menyeimbangkan dan memadukan pengurangan pemasokan dan permintaan narkoba; 3).
Meningkatkan profesionalisme aparat Satuan Polisi Pamong Praja melalui pembinaan kinerja dengan meningkatkan sumberdaya organisasi dan manajemen serta pemantapan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja;
4).
Meningkatkan
kerjasama
dengan
Kepolisian
dalam
upaya
menciptakan ketentraman dan ketertiban; dan 5).
Meningkatkan pengamanan asset-asset pemerintah daerah.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 8
e. Membangun kebinamargaan, dengan
dan
memelihara
pengairan,
infrastruktur
perhubungan,
keciptakaryaan/permukiman,
memprioritaskan
untuk
kepentingan
energi
mendorong
perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan; dengan rincian: 1).
Menangani
seluruh
ruas
jalan
dengan
mengutamakan
pemeliharaan rutin dan berkala; 2).
Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas;
3).
Membangun sistem jaringan jalan yang mendukung kawasan strategis potensial;
4).
Meningkatkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan sumber daya manusia bidang penyelenggaraan prasarana jalan;
5).
Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dan swasta untuk pembiayaan pembangunan prasarana jalan;
6).
Mengelola
sumber
memperhatikan
daya
air
keserasian
yang
dilaksanakan
antara
konservasi
dengan dan
pendayagunaan, antara hulu dan hilir, antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah, antara pengelolaan demand dan pengelolaan supply, serta antara pemenuhan kepentingan jangka pendek dan kepentingan jangka panjang; 7).
Mendayagunakan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi, yang difokuskan pada upaya peningkatan fungsi jaringan irigasi guna peningkatan produktivitas hasil pertanian, rehabilitasi
pada
areal
irigasi
berfungsi
yang
mengalami
kerusakan, dan peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan; 8).
Mendayagunakan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air baku diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga terutama di wilayah rawan defisit air, wilayah tertinggal, dan wilayah strategis;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 9
9).
Mengembangkan dan mengelola sumber daya air dan penataan kelembagaan melalui pengaturan kembali kewenangan dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan;
10). Menata dan memperkuat sistem pengolahan data dan informasi sumber daya air dilakukan secara terencana dan dikelola secara berkesinambungan sehingga tercipta basis data yang dapat dijadikan
dasar
acuan
perencanaan
pengembangan
dan
pengelolaan sumber daya air; 11). Memantapkan rencana detail tata ruang kota, kecamatan, dan kawasan strategis; 12). Pemeliharaan dan pembangunan gedung perkantoran, dan sarana prasarana pemerintahan terutama di Ibukota Kepanjen; 13). Memberikan dukungan pada Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) melalui penyediaan hunian rumah sederhana sehat, rumah susun sewa dengan melibatkan semua
stakeholders; 14). Memberikan dorongan pada pembangunan perumahan yang bertumpu pada kemandirian (swadaya) kelompok masyarakat; 15). Menciptakan pola subsidi baru pembangunan perumahan yang tepat sasaran; 16). Meningkatkan
pemahaman
peraturan
jasa
konstruksi
dan
pembinaan teknis pengelolaan/pembangunan gedung negara; 17). Mengembangkan teknologi pembangunan bidang perumahan permukiman; 18). Meningkatkan peran serta seluruh stakeholders dalam upaya mencapai sasaran target cakupan pelayanan air minum di perkotaan dan perdesaan; 19). Menunjang pelaksanaan pengendalian kebocoran air minum; 20). Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum; 21). Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah di perkotaan dan perdesaan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 10
22). Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam pelestarian
sumber
air
serta
dalam
pemeliharaan
dan
pengelolaan sarana air minum dan air limbah; 23). Mendorong upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah dengan mitra usaha swasta; 24). Mendorong terwujudnya sistem pembuangan air limbah terpusat terutama di perkotaan; 25). Meningkatkan
cakupan
pelayanan
prasarana
sanitasi
di
perdesaan; 26). Meningkatkan peran serta seluruh stakeholders dalam mencapai sasaran pembangunan persampahan dan lingkungan; 27). Meningkatkan upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sampah dengan mitra usaha swasta; 28). Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan
dan
pemeliharaan
sarana
persampahan
dan
drainase serta Peningkatan Kesadaran Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); dan 29). Mengarahkan kebijakan pembangunan energi pada pemerataan dan pemenuhan distribusi energi yang tepat dan efisien khususnya
pada
bagian
hilir,
serta
pengembangan
dan
pemanfaatan potensi energi baru terbarukan. f.
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, mengembangkan sekolah kejuruan yang mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi, mengembangkan Puskesmas sebagai pusat informasi masyarakat sehat, sekolah dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin, dengan rincian: 1).
Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi bidang pendidikan antara Kabupaten, Provinsi dan Nasional;
2).
Meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkatan kualitas pendidikan
yang
bermuara
pada
peningkatan
kualitas
sumber daya yang mampu mengakomodasikan kepentingan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 11
pembangunan
dengan
cara
meningkatkan
profesionalisme
tenaga pendidik maupun peningkatan sarana dan prasarana pendidikan; 3).
Memberdayakan orang tua/wali murid siswa dan masyarakat
stakeholders
sebagai peningkatan
mutu
sekolah
pendidikan
dalam yang
mewujudkan
berbasis
sekolah,
dengan menciptakan iklim kelembagaan yang kondusif yang memungkinkan terciptanya sekolah yang mandiri dan memiliki akuntabilitas yang baik; 4).
Meningkatkan layanan pendidikan keterampilan bagi anak luar biasa agar dapat hidup mandiri;
5).
Mengoptimalkan peran komite sekolah;
6).
Meningkatkan penyelenggaraan Pendidikan yang Berorientasi Kecakapan Hidup (PBKH) atau life skill berdasarkan paradigma
Broad Based Education (BBE); 7).
Meningkatkan meningkatkan
kompetensi kualitas
pendidikan
lulusan
dalam
kejuruan rangka
untuk
memasuki
dunia kerja; 8).
Memanfaatkan sistem pendidikan jarak jauh/terbuka dengan mendayagunakan
teknologi
komunikasi
dan
informasi
pendidikan; 9).
Mendorong terwujudnya upaya-upaya ke arah pemberdayaan budaya lokal dan tradisional untuk meningkatkan fungsinya sebagai aset pendidikan, maupun ilmu pengetahuan;
10). Memperbanyak penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kecil di Pondok Pesantren; 11). Mengupayakan
perluasan
dan
pemerataan
kesempatan
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat menuju
tercapainya
manusia
berkualitas
tinggi
dengan
meningkatkan anggaran pendidikan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah; 12). Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kecakapan hidup secara terarah, terpadu dan menyeluruh, melalui berbagai upaya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 12
proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen masyarakat, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya; 13). Meningkatkan
efisiensi
penyelenggaran
pendidikan
dengan
memberdayakan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat, didukung oleh sarana dan prasarana untuk menciptakan sistem pendidikan yang efektif dan efisien; 14). Mewujudkan iklim dan sistem pendidikan yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan
kebangsaan,
cerdas,
sehat,
berdisiplin
dan
bertanggung jawab, berketrampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia; 15). Mewujudkan suatu sistem pendidikan yang terpadu sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang mengutamakan kerjasama sinergi dengan masyarakat; 16). Mengembangkan dan melembagakan pendidikan kecakapan hidup pada berbagai lembaga dan satuan pendidikan baik pada jalur pendidikan sekolah maupun pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah; 17). Mengembangkan program pendidikan kecakapan hidup yang difokuskan pada menyiapkan warga belajar untuk usaha mandiri dan permintaan pasar kerja; 18). Mengembangkan program pendidikan kecakapan hidup yang diorientasikan dan diintegrasikan dengan pengembangan industri dan ekonomi masyarakat tingkat lokal, dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan lokal;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 13
19). Memanfaatkan seoptimal mungkin berbagai potensi dari elemen masyarakat, prasarana dan sarana yang ada di masyarakat untuk pengembangan penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup; 20). Memberikan
fasilitas
dan
insentif
pada
daerah
untuk
meningkatkan penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup; 21). Mengintegrasikan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dengan berbagai program pembangunan yang dilaksanakan bagi masyarakat desa, kota dan masyarakat terasing; 22). Melakukan sosialisasi program pendidikan keaksaraan kepada masyarakat luas terutama pada masyarakat pedesaan, baik melalui media cetak atau elektronik maupun wadah-wadah pertemuan kegiatan sosial kemasyarakatan; 23). Meningkatkan kualitas pelayanan pada setiap strata pelayanan; 24). Mengembangkan jaminan kesehatan bagi penduduk terutama keluarga miskin; 25). Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan; 26). Meningkatkan kualitas lingkungan sehat dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mendorong pemberdayaan masyarakat; 27). Meningkatkan pembinaan dan pengawasan obat dan perbekalan kesehatan; 28). Meningkatkan pemerataan fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan; 29). Mengembangkan manajemen dan regulasi bidang kesehatan; 30). Mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dan serta
berbagai
masukan
dalam
pembuatan
kebijakan
Pemerintah Daerah;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 14
31). Meningkatkan
kapasitas
dan
kapabilitas
IPTEK
dengan
memperkuat kelembagaan, sumberdaya dan jaringan; 32). Menciptakan fleksibilitas pasar kerja dengan memperbaiki aturan main ketenagakerjaan yang berkaitan dengan recruitment,
outsourcing, pengupahan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta memperbaiki aturan main yang mengakibatkan perlindungan yang berlebihan; 33). Menciptakan kesempatan kerja melalui investasi. Dalam hal ini Pemerintah akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan peningkatan investasi. Iklim usaha yang kondusif memerlukan stabilitas ekonomi, politik dan keamanan, biaya produksi yang rendah,
kepastian
hukum
serta
peningkatan
ketersediaan
infrastruktur; 34). Memperbarui program-program perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain adalah program pekerjaan umum, kredit mikro, pengembangan UMKM dan Koperasi, serta program-program pengentasan kemiskinan; 35). Menyempurnakan
kebijakan
program
pendukung
program
penempatan dan pengembangan kesempatan kerja dengan mendorong terbentuknya jejaring informasi ketenagakerjaan dan informasi pasar kerja serta Perencanaan Tenaga Kerja Daerah; 36). Meningkatkan Prestasi Pemuda dan Olahraga. g. Memacu pertumbuhan sektor andalan pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta mendorong pertumbuhan sektor potensi seperti pariwisata, pertambangan dan jasa kontruksi/ bangunan dengan mengarusutamakan peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan pengentasan kemiskinan dengan rincian: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 15
1).
Mendorong
pemerataan
pembangunan
dengan
percepatan
pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah tertinggal, strategis dan cepat tumbuh yang mempunyai potensi sumber daya alam dan lokasi yang strategis dalam suatu sistem wilayah pengembangan terwujudnya
ekonomi koordinasi,
yang
sinergis
sinkronisasi,
serta
mendorong
keterpaduan
dan
kerjasama antar sektor, dunia usaha, dan masyarakat guna mendukung peluang berusaha dan investasi di daerah termasuk kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota, provinsi dan pihak-pihak lainnya; 2).
Menciptakan kawasan ekonomi terpadu yang didasarkan pada keterkaitan antar sektor ekonomi dan kawasan sentra produksi melalui pengembangan sektor unggulan dan potensial serta menciptakan pusat pengembangan baru yang berorientasi pada sektor primer. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dan meningkatkan ketersediaan pangan hasil ternak dan ikan. Kebijakan
pengembangan
peternakan
diarahkan
untuk
meningkatkan populasi ternak dan produksi hasil ternak agar ketersediaan dan keamanan pangan hewani dapat lebih terjamin untuk mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);
melakukan
penganekaragaman
pangan
untuk
menurunkan ketergantungan pada beras dengan melakukan rekayasa sosial terhadap pola konsumsi masyarakat; 3).
Mendorong peningkatan produksi sektor andalan: pertanian dalam arti luas, industri, perdagangan, pariwisata, dan jasa serta mendorong percepatan pengembangan sektor potensi seperti kelautan
dan
perikanan,
pertambangan,
bangunan
dan
konstruksi; 4).
Mewujudkan peningkatan produksi, efisiensi, produktivitas, daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan diarahkan untuk:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
a) Pengembangan usaha pertanian dengan II - 16
pendekatan kewilayahan terpadu dengan konsep Cooperative
Farming. Pendekatan ini akan meningkatkan kelayakan dalam pengembangan/skala
ekonomi,
sehingga
akan
lebih
meningkatkan efisiensi dan nilai tambah serta mendukung pembangunan
pedesaan
dan
perekonomian
daerah;
b) Peningkatan daya saing produk pertanian dan perikanan, melalui dorongan dan insentif untuk peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan, peningkatan standar mutu komoditas pertanian dan keamanan pangan serta mengupayakan perlindungan petani dan nelayan dari persaingan yang tidak
sehat;
c) Penguatan
sistem pemasaran
dan
manajemen usaha untuk mengatasi resiko usaha pertanian maupun d)
dalam
Peningkatan
mendukung
pengembangan
pemanfaatan
sumberdaya
agroindustri;
perikanan
dan
kelautan dalam mendukung ekonomi dan tetap menjaga kelestariannya, melalui: penataan dan perbaikan lingkungan perikanan budidaya; penataan industri perikanan dan kegiatan ekonomi
masyarakat
peningkatan
di
wilayah
pengelolaan
pesisir;
sumberdaya
perbaikan
perikanan
dan
tangkap,
terutama di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE); peningkatan peran
aktif
masyarakat
dan
swasta
dalam
pengelolaan
sumberdaya perikanan dan kelautan;
peningkatan kualitas
pengolahan
produk
melalui dan
dan
nilai
pengembangan peningkatan
tambah teknologi
kemampuan
pasca SDM,
perikanan
tangkap/panen; penyuluh,
dan
pendamping perikanan. 5).
Kebijakan dalam meningkatkan kemampuan petani dan nelayan serta pelaku pertanian dan perikanan lain serta penguatan lembaga
pendukungnya,
diarahkan
untuk:
a)
Revitalisasi
penyuluhan dan pendampingan petani, termasuk peternak, nelayan,
dan
memperkuat
pembudidaya lembaga
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
ikan;
pertanian
b)
Menghidupkan
dan
perdesaan
dan untuk
II - 17
meningkatkan akses petani dan nelayan terhadap sumberdaya produktif; c) Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian/ perikanan; 6).
Kebijakan pengelolaan dan untuk:
a)
Optimalisasi
pemanfaatan
pemanfaatan
hutan diarahkan
hutan
alam
dan
pengembangan hutan tanaman dan hasil hutan non kayu secara berkelanjutan; b) Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu; c) Peningkatan partisipasi kepada masyarakat luas dalam pengembangan hutan tanaman; d) Peningkatan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan; e) Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjamin kelangsungan sistem distribusi legal; f) Akselarasi rehabilitasi hutan dan lahan didalam dan diluar kawasan hutan; 7).
Meningkatkan promosi dan pemasaran produk-produk pertanian dan perdesaan lainnya untuk meningkatkan kontinuitas pasokan, khususnya ke pasar perkotaan terdekat serta industri olahan berbasis sumber daya lokal;
8).
Memperluas akses masyarakat, terutama kaum perempuan, ke sumberdaya-sumberdaya produktif untuk pengembangan usaha seperti lahan, prasarana sosial ekonomi, permodalan, informasi, teknologi dan inovasi; serta akses masyarakat ke pelayanan publik dan pasar;
9).
Meningkatkan
keberdayaan
masyarakat
perdesaan
melalui
peningkatan kualitasnya, baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan, serta penguatan kelembagaan dan modal sosial masyarakat perdesaan berupa jaringan kerjasama untuk memperkuat posisi tawar; 10). Menyempurnakan
berbagai
kebijakan
yang
merintangi
aksesibitas dan lebih berpihak kepada rakyat miskin serta konsisten dalam pelaksanaannya; 11). Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha melalui kebijakan yang mampu mengentaskan kemiskinan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 18
12). Menajamkan program pembangunan lintas sektor dan lintas pelaku yang diarahkan pada desa-desa dan kantong-kantong komunitas miskin; 13). Meningkatkan pemenuhan dan aksesibilitas masyarakat miskin terhadap ketersediaan pangan yang memadai dan bermutu; 14). Menata dan mengembangkan sektor informal perkotaan melalui penyediaan fasilitas tempat usaha yang strategis, sehat dan tidak mengganggu sektor dan penyedia/pengguna jasa lainnya; 15). Meningkatkan pengembangan memberikan
akses
dan
layanan
usaha
bagi
masyarakat
skim
khusus
(bunga
permodalan miskin
rendah)
dan dengan
tetapi
tetap
memperhatikan mekanisme pasar; 16). Mengembangkan potensi wilayah dan cluster ekonomi perdesaan baik
pada
daerah
pesisir,
sekitar
hutan,
persawahan,
pertambakan, dan daerah-daerah sekitar kawasan industri dengan mengembangkan produk unggulan yang spesifik dan kompetitif
serta
percepatan
mempunyai
pertumbuhan
dampak
langsung
ekonomi
dan
terhadap penciptaan
lapangan kerja; 17). Mengembangkan kapasitas yang berorientasi pada penguatan peran
pemerintah
sebagai
fasilitator
dan
katalisator
pembangunan serta mengembangkan secara sinergi dengan kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Perguruan Tinggi
dalam
rangka
fasilitasi
atas
pemberdayaan
masyarakat miskin; 18). Meningkatkan
keterlibatan
masyarakat
miskin
dalam
pengambilan keputusan pembangunan terutama yang secara langsung menyangkut kepentingan dan eksistensinya melaui forum dialog yang konstruktif. h. Mengendalikan arahan perencanaan tata ruang, selektif dalam pemberian ijin industri yang rawan pencemaran, penghutanan/ penghijauan lahan kritis dan pembuatan mitigasi bencana untuk antisipasi dini, dengan rincian: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 19
1).
Mengarahkan pembangunan kehutanan pada: a). Memperbaiki
sistem
pengelolaan
hutan
termasuk
meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum; b). Mengefektifkan
sumber
daya
yang
tersedia
dalam
pengelolaan hutan. 2).
Mengarahkan pembangunan kelautan pada: a). Membangun sistem pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, yang disertai dengan penegakan hukum yang ketat; b). Meningkatkan upaya konservasi pesisir dan laut serta merehabilitasi ekosistem yang rusak seperti mangrove dan terumbu karang; c). Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di wilayah pesisir, laut dan perairan tawar; serta d). Menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut.
3).
Mengarahkan pembangunan lingkungan hidup pada: a). Mengarusutamakan
( mainstreaming )
prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan; b). Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup; c). Meningkatkan upaya penegakan hukum secara konsisten kepada pencemar lingkungan; d). Meningkatkan
kapasitas
lembaga
pengelola
lingkungan
hidup; dan e). Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup. 4).
Kerjasama lintas wilayah dalam penanganan kawasan lindung, kawasan budidaya dan pemanfaatan struktur ruang yang berbatasan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 20
C. Prioritas Pembangunan Tahun 2015 Tema pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2015 sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 11 tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 adalah:
“Pemantapan Pembangunan Infrastruktur Dalam Upaya Peningkatan Pusat-Pusat Ekonomi dan Pariwisata, Daya Saing Daerah Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat” dengan prioritas pembangunan sebagai berikut: 1. Peningkatan
ketersediaan
dan
kualitas
infrastruktur
dalam
upaya
peningkatan pelayan kegiatan ekonomi untuk mendukung program unggulan sebagai wujud peningkatan pelayanan kepada masyarakat; 2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dengan mendorong sektor ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan
sektor
ekonomi
andalan
(pertanian
pangan,
perkebunan,
peternakan, perikanan, industri, perdagangan dan pariwisata) dan pengembangan produk unggulan dengan mengarusutamakan Koperasi dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro ( UMKM ); 3. Peningkatan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintah yang baik serta peningkatan pelayanan perizinan usaha dan kependudukan; 4. Peningkatan
pelayanan
kesehatan
dalam
rangka
melindungi
dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; 5. Peningkatan pelayanan pendidikan yang murah, mudah, terjangkau, merata, dan berkualitas; 6. Percepatan pengentasan kemiskinan dan desa tertinggal yaitu semakin menurunnya angka kemiskinan; 7. Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial, Politik, keamanan dan ketertiban masyarakat serta Penegakan Hukum; 8. Peningkatan fungsi lingkungan hidup terutama pelestarian ruang terbuka hijau dan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
II - 21
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan roda pemerintahan, oleh karena itu pengelolaan keuangan daerah selalu berkembang sesuai dengan tuntutan publik yang menginginkan pengelolaan keuangan daerah yang makin transparan dan akuntabel, untuk itu pengelolaan keuangan disesuaikan dengan perkembangan program-program Pemerintah Daerah yang sudah ditetapkan menjadi prioritas dalam Pembangunan Daerah. Disamping itu Pengelolaan keuangan daerah selalu disesuaikan dengan arah kebijakan umum maupun prioritas plafon anggaran sementara Kabupaten Malang yang telah disepakati dan ditetapkan sebagai bahan untuk menyusun program dan kegiatan guna mencapai sasaran pembangunan daerah dengan menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tersebut diperlukan adanya keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan tetap memperhatikan tugas pokok, dan fungsi yang melekat pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta adanya keterpaduan program dan kegiatan Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang sehingga dapat sinergi untuk melaksanakan program dan kegiatan pembangunan daerah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015, bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, yang terdiri atas
Pendapatan
Daerah,
Belanja
Daerah,
dan
Pembiayaan
Daerah.
Kerangka anggaran pembangunan daerah tahun 2015 akan memberikan gambaran arah pembangunan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan kemampuan fiskal Pemerintah Kabupaten Malang. Anggaran pembangunan daerah tersebut pendanaannya bersumber antara lain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan pendanaan dari masyarakat. APBD Kabupaten Malang Tahun 2015 telah ditetapkan tepat waktu dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015 dan Peraturan Bupati Malang Nomor 35 tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015 dan Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015. Secara umum komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ini dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu: 1. Penerimaan daerah, terdiri dari pendapatan daerah yang merupakan perkiraan terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, dan penerimaan pembiayaan daerah yang merupakan semua penerimaan yang harus dibayar kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya; dan 2. Pengeluaran daerah, terdiri dari belanja daerah yang merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan umum, serta pengeluaran pembiayaan daerah yang merupakan semua pengeluaran yang akan diterima kembali pada tahun anggaran terkait maupun pada tahun berikutnya. Peningkatan pendapatan dan belanja daerah untuk Tahun Anggaran 2015 sebagaimana diamanatkan dalam Kebijakan Umum APBD Kabupaten Malang menetapkan kebijakan pengelolaan keuangan daerah sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 2
A. Pendapatan Daerah 1. Kebijakan Pendapatan Daerah Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar dan merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Kenaikan dan penurunan pendapatan daerah dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro nasional secara signifikan yaitu terhadap Pendapatan Asli Daerah, terutama sektor pajak daerah. Dalam rangka peningkatan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Malang secara kontinyu berupaya melakukan terobosan intensifikasi dan ekstensifikasi, sehingga apabila terjadi penurunan pada salah satu sektor pendapatan, dapat diupayakan untuk meningkatkan sektor lainnya yang memiliki potensi tinggi. Kebijakan pendapatan diarahkan untuk penggalian Pendapatan Asli Daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan penuh kehatihatian (karena sebagian besar sumber Pendapatan Asli Daerah merupakan pengusaha/wajib pajak golongan kecil menengah) dan optimalisasi dana perimbangan (DAU, DAK, dan bagi hasil pajak dan bukan pajak) sehingga lebih proporsional serta menggali potensi pendapatan lain yang sah. Pendapatan Daerah terdiri atas 3 kelompok yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah merupakan cerminan kemampuan dan potensi daerah, sehingga besarnya penerimaan PAD dapat mempengaruhi kualitas otonomi daerah. Semakin tinggi kualitas otonomi daerah, maka ketergantungan dengan Pemerintah Pusat semakin berkurang. Sedangkan Dana perimbangan merupakan sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan Pemerintahan Daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah utamanya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Kebijakan Pendapatan Daerah diarahkan pada:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 3
a. Mengoptimalkan jenis-jenis pendapatan yang dikendalikan oleh Pemerintah Daerah melalui perbaikan administrasi dan pelayanan pajak dan retribusi daerah; b. Pembaruan database dan pemetaan potensi pajak dan retribusi daerah; c.
Mengefektifkan pelaksanaan peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah; dan
d. Perluasan sumber-sumber penerimaan daerah dengan tetap menjaga agar
tidak
terjadi
ekonomi
biaya
tinggi
yang
memberatkan
masyarakat. 2. Target dan Realisasi Pendapatan Target Pendapatan Pemerintah Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2015 sebagaimana yang tertuang dalam APBD dianggarkan sebesar
Rp3.433.620.011.035,70
dan
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp3.471.174.519.446,40 atau 101,09%, dengan perincian target dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Komposisi Rekapitulasi Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
1
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2 3
Target Pendapatan Rp
Realisasi Pendapatan Rp
%
378.651.671.411,70
461.781.217.660,40
121,95
Dana Perimbangan
1.916.862.152.593,00
1.893.231.262.923,00
98,77
Lain Lain Pendapatan Daerah yang sah
1.138.106.187.031,00
1.116.162.038.863,00
98,07
3.433.620.011.035,70
3.471.174.519.446,40
101,09
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI Dari tabel tersebut terlihat bahwa realisasi PAD telah melampaui target yang diharapkan. Dalam hal ini PAD tahun 2015 realisasinya sebesar Rp461.781.217.660,40 atau mencapai 121,95% dari target yang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 4
diharapkan dan bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp411.185.107.107,13
maka
terjadi
kenaikan
penerimaan
sebesar
Rp50.596.110.553,27 atau 12,30%. Untuk Dana Perimbangan realisasinya pada tahun 2015 sebesar Rp1.893.231.262.923,00 atau mencapai 98,77% dari target yang direncanakan, dan bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp1.831.998.927.025,00 maka terjadi kenaikan sebesar Rp61.232.335.898,00 atau 3,34%. Sedang untuk realisasi LainLain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2015 realisasinya sebesar Rp1.116.162.038.863,00 atau mencapai 98,07%, dan bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp815.487.243.701,00 maka terjadi kenaikan sebesar Rp300.674.795.162,00 atau 36,87%. Jika dilihat dari komposisi, PAD menyumbang 13,30% dari total realisasi pendapatan Kabupaten Malang di tahun 2015. Sedangkan untuk dana perimbangan memberikan kontribusi terbesar, yaitu 54,54% dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 32,15%. Kontribusi PAD Kabupaten Malang yang sebesar 13,30% di tahun 2015 ini relatif lebih kecil
jika
dibandingkan
dengan
komposisi
pendapatan
rata-rata
kabupaten/kota secara nasional yang berada di kisaran 12,55%, artinya bahwa kemampuan/kemandirian daerah masih tergantung dari dana pusat. a. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang berasal dari: (1) Pajak Daerah; (2) Retribusi Daerah; (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; dan (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2015 direncanakan
Rp378.651.671.411,70
dan
dapat
direalisasikan
lebih besar dari target, yaitu sebesar Rp461.781.217.660,40 atau mencapai 121,95%. Sumbangan terbesar dari PAD Kabupaten Malang adalah berasal dari Lain Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, yaitu mencapai 50,44% dari target anggaran Pendapatan Asli Daerah secara keseluruhan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 5
Adapun
perincian
PAD
Kabupaten
Malang
pada
Tahun
Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Perincian Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
1 2 3
4
Uraian
Target Pendapatan Rp
Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah
Realisasi Pendapatan Rp
%
145.210.000.000,00
170.108.822.450,00
117,15
36.603.021.910,00
40.403.196.760,00
110,38
13.265.700.699,20
18.340.914.239,20
138,26
183.572.948.802,50
232.928.284.211,20
126,89
378.651.671.411,70
461.781.217.660,40
121,95
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
Terlihat dalam tabel tersebut di atas bahwa komponen hasil Pendapatan Pajak Daerah dan Lain Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah melampaui target relatif lebih besar dari yang direncanakan semula. Tingginya realisasi pajak daerah tahun 2015 ini menunjukkan bahwa
aktivitas
ekonomi
Kabupaten
Malang
terus
mengalami
kemajuan dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan usaha dalam menggali
sumber-sumber
potensial
penerimaan
pajak
daerah.
Tingginya realisasi dari hasil pajak daerah juga menunjukkan bahwa masyarakat dan dunia usaha Kabupaten Malang telah sadar dan berperan aktif dalam upaya pembangunan Kabupaten Malang. Melalui penguatan sumber-sumber pendapatan daerah (terutama pajak), maka diharapkan terdapat peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. 1). Pajak Daerah Jenis pajak daerah yang direncanakan menjadi bagian Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang meliputi: (1) Pajak LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 6
Hotel; (2) Pajak Restoran; (3) Pajak Hiburan; (4) Pajak Reklame; (5) Pajak Penerangan Jalan; (6) Pajak Pengambilan Bahan Galian Gololongan C; (7) Pajak Parkir; (8) Pajak Air Tanah; (9) Pajak Sarang Burung Walet; (10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2); dan (11) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Penerimaan dari Pajak Daerah Kabupaten Malang
pada
Tahun
Anggaran
Rp145.210.000.000,00 dan
2015
direncanakan
dapat direalisasikan
lebih besar
dibandingkan target semula, yaitu sebesar Rp170.108.822.450,00 atau penerimaannya mencapai 117,15%. Hal ini disebabkan oleh semakin membaiknya kegiatan perekonomian di Kabupaten Malang yang berdampak terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan
baik
domestik
maupun
mancanegara.
Adanya
kesadaran wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak daerah dan seringnya dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi yaitu dengan meninjau kembali terhadap obyek pajak yang belum dibayar
sesuai
dengan
peraturan
daerah
dan
melakukan
pendataan terhadap obyek pajak yang belum terpungut, dengan rincian hasil pajak daerah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Perincian Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015 No
Uraian
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Pendapatan Realisasi % Rp Pendapatan Rp
1
Pajak Hotel
1.700.000.000,00
2.163.869.133,00
127,29
2
Pajak Restoran
1.800.000.000,00
2.985.478.784,00
165,86
3
Pajak Hiburan
5.800.000.000,00
6.645.138.994,00
114,57
4
Pajak Reklame
2.500.000.000,00
3.016.200.621,00
120,65
5
Pajak Penerangan Jalan
45.000.000.000,00
54.232.695.610,00
120,52
6
Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol C
600.000.000,00
672.771.720,00
112,13
7
Pajak Parkir
500.000.000,00
778.522.500,00
155,70
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 7
No
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Pendapatan Realisasi % Rp Pendapatan Rp
Uraian
8
Pajak Air Tanah
2.300.000.000,00
2.745.119.565,00
119,35
9
Pajak Sarang Burung Walet
10.000.000,00
10.858.750,00
108,59
10
PBB P2
50.000.000.000,00
52.136.159.288,00
104,27
11
Pajak BPHTB
35.000.000.000,00
44.722.007.485,00
127,78
145.210.000.000,00
170.108.822.450,00
117,15
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
Dari tabel di atas Pajak Penerangan Jalan merupakan komponen terbesar dalam pendapatan pajak daerah Kabupaten Malang. Diikuti berikutnya oleh Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB P2) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang semula merupakan Pajak Pusat. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB P2) menjadi pajak daerah sejak 1 Januari 2014 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sedangkan BPHTB beralih menjadi pajak daerah sejak 1 Januari 2011 sesuai dengan Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga menjadi salah satu komponen potensial pendapatan daerah. Pengalihan BPHTB ke dalam kas daerah diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi Pemerintah Daerah untuk membiayai pembangunan daerahnya. Adapun terjadinya kenaikan target pada penerimaan BPHTB lebih banyak didukung oleh kegiatan meningkat jual
beli
perekonomian sehingga tanah
Kabupaten
mengakibatkan dan
Malang
yang
semakin
meningkatnya
transaksi
bangunan
pada
masyarakat
Kabupaten Malang.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 8
2). Retribusi Daerah Jenis retribusi daerah yang menjadi bagian pendapatan asli daerah Kabupaten Malang meliputi: a). Retribusi Jasa Umum yang terdiri dari: 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan; 2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan; 3. Retribusi
Sewa
Tempat
Pemakaman
atau
Pembakaran/Pengabuan Mayat; 4. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum; 5. Retribusi Pelayanan Pasar; 6. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor; 7. Retribusi
Pemanfaatan
Ruang
untuk
Menara
Telekomunikasi; dan 8. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang; b). Retribusi jasa usaha yang terdiri dari: 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-penyewaan tanah dan bangunan; 2. Retribusi
Pemakaian
Kekayaan
Daerah-penyewaan
kendaraan bermotor; 3. Retribusi Tempat Pelelangan Ikan; 4. Retribusi Terminal; 5. Retribusi Tempat Khusus Parkir; 6. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga; serta 7. Retribusi Rumah Potong Hewan; c). Retribusi perizinan tertentu yang terdiri dari: 1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; 2. Retribusi Izin Gangguan tempat usaha (HO); 3. Retribusi Izin Trayek; dan 4. Retribusi Pemberian Perpanjangan IMTA Tenaga Kerja Asing.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 9
Pendapatan Retribusi Daerah pada Tahun Anggaran 2015 direncanakan
sebesar
direalisasikan
sebesar
Rp36.603.021.910,Rp40.403.196.760,-
dan atau
dapat tingkat
penerimaannya mencapai 110,38%. Adapun perincian pendapatan dari retribusi daerah pada tahun anggaran 2015 dapat dilihatpada tabel di bawah ini. Tabel 3.4 Perincian Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2015 No
Uraian
I
Retribusi Jasa Umum
1
2
3
4 5 6 7 8 II
1
2
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Pendapatan Realisasi % Rp Pendapatan Rp 26.076.963.000,00
27.271.809.850,00
104,58
13.095.203.000,00
14.222.172.100,00
108,61
352.000.000,00
419.718.400,00
119,24
275.000.000,00
326.336.000,00
118,67
1.500.000.000,00
1.432.709.000,00
95,51
5.343.000.000,00
5.611.398.650,00
105.02
2.726.110.000,00
2.702.860.000,00
99,15
2.605.650.000,00
2.375.787.500,00
91,18
180.000.000,00
180.828.200,00
100,46
3.688.058.910,00
4.007.456.510,00
108,66
98.058.910,00
19.400.735,00
19,78
50.000.000,00
51.280.000,00
102,56
Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersih an Retribusi Sewa Tempat Pemakaman atau Pembakaran/Pengabua n Mayat Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pemanfaatan Ruang untuk Menara Telekomunikasi Retribusi Pelayanan Tera/ Tera Ulang Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerahpenyewaan tanah dan bangunan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerahpenyewaan kendaraan bermotor
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 10
No
Uraian
3
Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
4
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Pendapatan Realisasi % Rp Pendapatan Rp 2.050.000.000,00
2.394.153.775,00
116,79
Retribusi Terminal
325.000.000,00
330.375.000,00
101,65
5
Retribusi Tempat Khusus Parkir
600.000.000,00
583.258.000,00
97,21
6
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
300.000.000,00
362.799.000,00
120,93
7
Retribusi Rumah Potong Hewan
265.000.000,00
266.190.000,00
100,45
6.838.000.000,00
9.123.930.400,00
4.000.000.000,00
4.239.916.500,00
106,00
2.800.000.000,00
4.811.665.500,00
171,85
III
1 2
Retribusi Perizinan Tertentu
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Izin Gangguan tempat usaha (HO)
133,43
3
Retribusi Izin Trayek
26.000.000,00
24.484.000,00
94,17
4
Retribusi Pemberian Perpanjangan IMTA Tenaga Kerja Asing
12.000.000,00
47.864.400,00
398,87
Jumlah
36.603.021.910,00
40.403.196.760,00
110,38
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
(1). Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum direncanakan
sebesar
Rp1.500.000.000,-
dan
yang
terealisasi
sebesar Rp1.432.709.000,- atau 95,51% hal ini disebabkan berkurangnya Kabupaten
sejumlah
Malang
obyek-obyek
sehingga
pajak
mengakibatkan
di
wilayah
penurunan
pendapatan; (2). Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor yang direncanakan
sebesar
Rp2.726.110.000,-
dan
terealisasi
sebesar Rp2.702.860.000,- atau 99,15% hal ini disebabkan adanya mutasi kendaraan keluar dan uji keluar wilayah Kabupaten
Malang,
terutama
untuk
jenis
kendaraan
Light Truck;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 11
(3). Retribusi Pemanfaatan Ruang untuk Menara Telekomunikasi yang direncanakan sebesar Rp2.605.650.000,- dan terealisasi sebesar Rp2.375.787.500,- atau 91,18%, hal ini disebabkan terbitnya Putusan MK Nomor: 46/PUU-XII/2014 tentang pembatalan penjelasan pasal 124 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi; (4). Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Penyewaan Tanah dan Bangunan yang direncanakan sebesar Rp98.058.910,- dan teralisasi
sebesar Rp19.400.735,- atau
19,78%
hal ini
disebabkan terkait dengan terbitnya Peraturan Bupati Malang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan yang
menjadi
Wewenang
Bupati
di
Bidang
Pelayanan
Adminstrasi Perizinan ke Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; (5). Retribusi Tempat Khusus Parkir yang direncanakan sebesar Rp600.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp583.258.000,00 atau 97,21% hal ini disebabkan oleh berkurangnya potensi titik parkir khusus yang berada di wilayah Kabupaten Malang; (6). Retribusi
Izin
Trayek
yang
direncanakan
sebesar
Rp26.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp24.484.000,- atau 94,17% hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah kendaraan angkutan penumpang yang beroperasi. 3). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
yang
dipisahkan
merupakan laba yang diperoleh dari penyertaan modal pada: 1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM); 2. Perusahaan Daerah Jasa Yasa; 3. Penyertaan Modal (Deviden) Bank Jatim; dan 4. Deviden BPR Artha Kanjuruhan yang penerimaannya menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagaimana tabel berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 12
Tabel 3.5 Perincian Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2015 No
1 2 3 4
Uraian Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah Jasa Yasa Penyertaan Modal (Deviden) Bank Jatim Deviden BPR Artha Kanjuruan Jumlah
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Realisasi Pendapatan % Pendapatan Rp Rp
2.392.782.208,00
7.467.995.748,00
312,11
255.738.763,50
255.738.763,50
100,00
10.617.179.727,70
10.617.179.727,70
100,00
0,00
0,00
-
13.265.700.699,20
18.340.914.239,20
138,26
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
4). Lain-Lain PAD yang Sah Pos Pendapatan dari Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terdiri dari: a).
Hasil Penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan;
b).
Pendapatan Penerimaan Jasa Giro;
c).
Pendapatan Bunga Deposito;
d).
Pendapatan dari Tuntutan Ganti Kerugian Daerah;
e).
Pendapatan Denda Retribusi;
f).
Pendapatan dari Pengembalian Belanja;
g).
Pendapatan Badan Layanan Umum (BLUD) dengan rincian: (1) BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen; (2) BLUD Dana Bergulir (UMKM); (3) BLUD Lumbung Desa Modern (LDM); (4)
BLUD Taman Wisata Air Wendit; dan
(5) BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Lawang; h).
Pendapatan Lain-Lain PAD yang sah lainnya;
i).
Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Fasilitasi Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP); dan
j).
Pendapatan
Bagi
Hasil
Pengelolaan
Terminal
Bakroto
Kecamatan Ampelgading.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 13
Pendapatan dari Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada Tahun
Anggaran
2015
Rp183.572.948.802,50 mencapai
sebesar
direncanakan
terealisasi
126,90%.
sebesar
Rp232.954.540.582,29
Adapun
perincian
atau
dari
pos
pendapatan dari Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Perincian Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2015 No
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Uraian
Target Pendapatan Rp
Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
I
1 1
76.280.000,00
100,00
76.280.000,00
76.280.000,00
100,00
9.076.727.039,17
10.738.463.779,35
118,31
9.076.727.039,17
10.738.463.779,35
118,31
25.323.287.000,00
34.385.447.462,48
135,79
25.323.287.000,00
34.385.447.462,48
135,79
0,00
53.699.750,00
100,00
0,00
53.699.750,00
100,00
673.890.000,00
742.572.400,00
110,19
673.890.000,00
742.572.400,00
110,19
828.301.556,00
1.595.483.798,00
192,62
828.301.556,00
1.595.483.798,00
192,62
85.287.800.000,00
112.680.745.863,68
132,12
56.000.000.000,00
87.155.554.523,16
155,63
287.800.000,00
340.325.888,73
118,25
Penjualan Drum Bekas
III
1
Jasa Giro Kas Daerah Pendapatan Bunga Deposito
Rekening Deposito pada Bank Jatim Cabang Malang Pendapatan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
IV
1 V
Kerugian Barang Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan Denda Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Pendapatan dari Pengembalian Belanja
VI
1 VII
1
2
Pendapatan dari Pengembalian Belanja Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
%
76.280.000,00
Pendapatan Penerimaan Jasa Giro
II
Realisasi Pendapatan Rp
Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD kanjuruhan Kepanjen Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Dana Bergulir
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 14
No
3
4
5 VIII
1 IX 1 X
1
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Uraian
Target Pendapatan Rp
Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Lumbung Desa Modern (LDM) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Wisata Air Wendit Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Lawang
1.007.895.200,00
100,79
3.000.000.000,00
2.155.313.384,47
71,84
25.000.000.000,00
22.021.656.867,32
88,09
4.014.131.451,33
12.402.642.157,69
308,97
4.014.131.451,33
12.402.642.157,69
308,97
58.285.931.756,00
60.252.949.000,00
103,37
58.285.931.756,00
60.252.949.000,00
103,37
6.600.000,00
0,00
0
6.600.000,00
0,00
0
183.572.948.802,50
232.928.284.211,20
126,89
Pendapatan Lain-Lain
Bagi Hasil Pengelolaan Terminal Bakroto Jumlah
%
1.000.000.000,00
Pendapatan Lain-Lain PAD yang Sah Lainnya Dana Kapitasi JKN pada FKTP Dana Kapitasi JKN pada FKTP Pendapatan dari Bagi Hasil
Realisasi Pendapatan Rp
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
b. Dana Perimbangan Dana Perimbangan yaitu dana yang bersumber dari dana penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana Perimbangan/Pendapatan Transfer merupakan penerimaan daerah sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dana Perimbangan ini terdiri dari: (1) Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak; (2) Dana Alokasi Umum (DAU); dan (3) Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendapatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintah antar daerah. Penerimaan dari Dana Perimbangan pada Tahun
2015
direncanakan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
sebesar
Rp1.916.862.152.593,-
dan
III - 15
terealisasi sebesar Rp1.893.231.262.923,- atau mencapai target 98,77%. Adapun perincian penerimaan dari Dana Perimbangan pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Perincian Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Pendapatan Realisasi % Rp Pendapatan Rp
No
Uraian
1
Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
2
Dana Alokasi Umum ( DAU )
3
Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Jumlah
150.352.575.593,00
126.719.045.923,00
84,28
1.613.161.777.000,00 1.613.161.777.000,00
100
153.347.800.000,00
153.350.440.000,00
100
1.916.862.152.593,00 1.893.231.262.923,00
98,77
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
5). Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Pos penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak terdiri atas: a). Bagi
Hasil
Pajak
yang
meliputi:
(1)
DBH-PBB
Sektor
Pertambangan; (2) DBH Pajak Penghasilan Orang Pribadi; dan (3) DBH-PBB Sektor Perkebunan; (4) DBH-PBB Sektor Perhutanan; (5) DBH-Pajak Bumi dan Bangunan; b). Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam yang meliputi; (1) Bagi Hasil dari provisi Sumberdaya Hutan; (2) DBH dari Pungutan Hasil Perikanan; (3) Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi; (4) Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi; (5) Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi; (6) Bagi Hasil dari Pertambangan Umum; dan (7) Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak pada
Tahun
Anggaran
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
2015
direncanakan
sebesar III - 16
Rp150.352.575.593,-
dan
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp126.719.045.923,- atau mencapai 84,28%. Adapun perincian penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Perincian Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun Anggaran 2015
No
I
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Realisasi Pendapatan % Pendapatan Rp Rp
Uraian
Bagi Hasil Pajak
58.352.960.000,00
43.296.264.280,00
74,20
1
DBH-PBB Sektor Pertambangan
20.141.456.000,00
15.628.967.480,00
77,60
2
DBH Pajak Penghasilan Orang Pribadi
24.612.128.000,00
14.767.276.800,00
60,00
3
DBH-PBB Sektor Perkebunan
3.817.908.000,00
4.003.501.000,00
104,86
4
DBH-PBB Sektor Perhutanan
5.249.252.000,00
5.467.971.000,00
104,17
4.532.216.000,00
3.428.548.000,00
75,65
91.999.615.593,00
83.422.781.643,00
90,68
703.760.404,00
368.475.454,00
52,36
977.791.933,00
703.264.033,00
71,92
29.301.084.615,00
21.524.381.115,00
73,46
1.692.334.704,00
1.510.416.204,00
89,25
19.452.000,00
13.616.400.00
70,00
42.617.937,00
40.054.437,00
93,98
59.262.574.000,00
59.262.574.000,00
100,00
150.352.575.593,00
126.719.045.923,00
84,28
5 II 1 2 3 4 5 6 7
DBH-Pajak Bumi dan Bangunan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Bagi Hasil dari Provisi Sumberdaya Hutan Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi Bagi Hasil dari Pertambangan Umum Bagi Hasil Cukai Hasil T embakau Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 17
6). Dana Alokasi Umum (DAU) DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan
dengan
tujuan
pemerataan
kemampuan
keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan
desentralisasi.
Penerimaan
Pemerintah
Kabupaten Malang yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU)
pada
Tahun
Rp1.613.161.777.000,-
Anggaran dan
2015
dapat
direncanakan direalisasikan
sebesar sebesar
Rp1.613.161.777.000,- atau mencapai 100%; 7). Dana Alokasi Khusus (DAK) DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Kebijakan transfer ke daerah terutama melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) ditujukan untuk pembangunan fisik berbagai sarana dan prasarana layanan publik di daerah. Penerimaan Pemerintah Kabupaten Malang yang bersumber dari DAK pada Tahun Anggaran 2015 direncanakan sebesar Rp153.347.800.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp153.350.440.000,- atau mencapai 100%. Adapun perincian DAK pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.9 Perincian Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2015 No
Uraian
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Realisasi Pendapatan Pendapatan % Rp Rp
1
Sektor Pendidikan
57.550.850.000,00
57.550.850.000,00
100
2
Sektor Kesehatan
19.121.320.000,00
19.123.960.000,00
100
3
Sektor Infrastruktur Jalan
14.672.800.000,00
14.672.800.000,00
100
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 18
No
Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Target Realisasi Pendapatan Pendapatan % Rp Rp
Uraian
4
Sektor Infrastruktur Irigasi
5
13.872.370.000,00
13.872.370.000,00
100
Sektor Infrastruktur Air Minum
5.061.740.000,00
5.061.740.000,00
100
6
Sektor Kelautan dan Perikanan
4.375.750.000,00
4.375.750.000,00
100
7
Sektor Pertanian
32.783.100.000,00
32.783.100.000,00
100
8
Sektor Lingkungan hidup
1.636.330.000,00
1.636.330.000,00
100
9
Sektor Keluarga Berencanan
1.813.490.000,00
1.813.490.000,00
100
10
Sektor Keselamatan dan Trasportasi Darat
545.750.000,00
545.750.000,00
100
11
Sektor Sarana Perdagangan
1.914.300.000,00
1.914.300.000,00
100
153.347.800.000,00
153.350.440.000,00
100
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Pemerintah Kabupaten Malang yang bersumber dari Lain-lain Pendapatan yang Sah terdiri atas: (1) Pendapatan Hibah; (2) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya; (3) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus; dan (4) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Penerimaan Lain-lain
Pendapatan
direncanakan
sebesar
yang
Sah
pada
Tahun
Anggaran
Rp1.138.106.187.031,00,-
dan
2015 dapat
direalisasikan sebesar Rp1.116.162.038.863,- atau mencapai 96,54%. Adapun perincian Lain-Lain Pendapatan yang Sah pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 19
Tabel 3.10 Perincian Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
Target Pendapatan Rp
Realisasi Pendapatan Rp
%
1
Pendapatan Hibah
20.711.276.000,00
19.994.558.900,00
96,54
2
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
235.124.762.031,00
213.897.330.963,00
90,97
3
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
581.206.056.000,00
581.206.056.000,00
100
4
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
301.064.093.000,00
301.064.093.000,00
100
1.138.106.187.031,00
1.116.162.038.863,00
96,54
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
1). Pendapatan Hibah Pos penerimaan dari Pendapatan Hibah merupakan pos pendapatan yang diterima dari Pemerintah, baik dari Pemerintah Pusat, maupun dari Pemerintah Provinsi. Pendapatan hibah pada Tahun Anggaran 2015 direncanakan sebesar Rp20.711.276.000,dan
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp19.994.558.900,-
atau
mencapai 96,54%. 2). Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Pos penerimaan dari Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya terdiri atas: (1) Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB); (2) Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB); (3) Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 20
Kendaraan Bermotor; dan (4) Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan; dan (5) Bagi Hasil dari Pajak Rokok. Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah direncanakan direalisasikan
Daerah
Lainnya
sebesar sebesar
pada
Tahun
Rp235.124.762.031,Rp213.897.330.963,-
Anggaran
2015
dan atau
dapat
mencapai
90,97%. Adapun perincian penerimaan dari Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.11 Perincian Target dan Realisasi Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
Target Pendapatan Rp
Realisasi Pendapatan Rp
%
1
Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor
58.546.643.226,00
48.058.134.312,00
82,09
2
Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
65.266.617.189,00
48.059.567.710,00
73,64
3
Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
68.711.763.895,00
66.879.415.024,00
97,33
4
Bagi Hasil Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
1.381.030.667,00
991.915.019,00
71,82
5
Bagi Hasil dari Pajak Rokok
41.218.707.054,00
49.908.298.898,00
121,08
235.124.762.031,00
213.897.330.963,00
90,97
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 21
3). Bantuan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Penerimaan dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus pada
Tahun
Anggaran
Rp581.206.056.000,-
dan
2015
direncanakan
sebesar
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp581.206.056.000,- atau mencapai 100%. Adapun perincian penerimaan dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.12 Perincian Target dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
1
Tunjangan Profesi Guru PNSD
2
Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (DP2D2)
3
Dana Desa Jumlah
Target Pendapatan Rp
Realisasi Pendapatan Rp
%
470.101.642.000,00
470.101.642.000,00
100
1.680.642.000,00
1.680.642.000,00
100
109.423.772.000
109.423.772.000
100
581.206.056.000,00
581.206.056.000,00
100
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
4). Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya Penerimaan dari Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya diperoleh dari Provinsi Jawa Timur. Pada
Tahun
Anggaran
Rp301.064.093.000,-
dan
2015
direncanakan
sebesar
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp301.064.093.000,- atau mencapai 100%. Adapun perincian penerimaan dari Bantuan Keuangan dari Provinsi pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 22
Tabel 3.13 Perincian Target dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Realisasi Pendapatan Rp
No
Uraian
1
Bidang Pendidikan
11.167.720.000,00
11.167.720.000,00
100
2
Bidang Kesehatan
63.846.373.000,00
63.846.373.000,00
100
3
Pembangunan Agrowisata Sapi Perah
3.500.000.000,00
3.500.000.000,00
100
4
Infrastruktur Keciptakaryaan
40.000.000.000,00
40.000.000.000,00
100
5
Infrastruktur Kebinamargaan
161.900.000.000,00
161.900.000.000,00
100
6
Infrastruktur Pengairan
20.000.000.000,00
20.000.000.000,00
100
7
Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur
50.000.000,00
50.000.000,00
100
8
Penyediaan dan Pemasangan Pipa Air Minum
500.000.000,00
500.000.000,00
100
9
Program BPM Jalin Matra
100.000.000,00
100.000.000,00
100
301.064.093.000,00
301.064.093.000,00
100
Jumlah
Target Pendapatan Rp
%
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 23
3. Permasalahan dan Solusi Pencapaian target pendapatan tidak terlepas dari berbagai hambatan dan tantangan yang harus terus diupayakan untuk dapat diatasi sesuai dengan kemampuan. Adapun permasalahan utama berdasarkan kelompok sumber pendapatan secara deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut: a. Permasalahan 1). Pendapatan Asli Daerah (PAD) a). Efektivitas penerapan prosedur dan mekanisme administrasi pengelolaan PAD perlu lebih dioptimalkan guna mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan PAD; b). Perlu ditingkatkan efektivitas pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber-sumber PAD; c). Perlu dioptimalkan lebih lanjut kualitas petugas pengelola administrasi PAD; d). Kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya perlu lebih ditingkatkan; e). Perlu dilakukan pengkajian kembali terhadap peraturanperaturan daerah tentang pajak dan retribusi seiring dengan telah terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi. 2). Dana Perimbangan Perhitungan Dana Perimbangan, baik dalam Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, belum sesuai dengan harapan daerah.
Oleh
karena
itu
perlu
ditingkatkan
efektivitas
pelaksanaannya. 3). Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan pendapatan dari sisi Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dalam pendistribusian, memerlukan alokasi waktu yang lebih banyak untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 24
b. Solusi 1). Pendapatan Asli Daerah (PAD) a). Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan pajak daerah melalui peningkatan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dan penertiban administrasi; b). Pemenuhan sarana dan prasarana beserta fasilitas pelayanan lainnya sesuai dengan standar pelayanan secara bertahap; c). Melakukan upaya penggalian potensi penerimaan di luar sektor pajak; dan d). Sosialisasi
kepada
seluruh
para
wajib
pajak
atas
pemberlakuan penetapan pajak dengan tarif progresif. e). Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi retribusi daerah diorientasikan kepada potensinya; f). Meningkatkan profesionalisme manajemen perusahaan; g). Meningkatkan Kualitas SDM perusahaan melalui pendidikan dan pelatihan (In or Out house training) serta mengembangkan wawasan; h). Meningkatkan akses perusahaan terhadap sumber-sumber pembiayaan
baik
bersifat
konvensional
maupun
non-
konvensional; i). Mempromosikan kompetensi BUMD secara terintegrasi dalam upaya membangun pencitraan; j). Meningkatkan sinergitas antar sesama BUMD, BUMD dengan BUMN/Swasta; 2). Dana Perimbangan a). Meningkatkan intensitas pelaksanaan sosialisasi peraturan PPh, penertiban dan penagihan aktif terhadap tunggakan dan melaksanakan upaya penegakan hukum secara konsisten serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 25
b). Konsultasi yang lebih intensif dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Anggota DPR-RI dan DPD asal Malang Raya; c). DBH Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) termasuk komponen dana perimbangan, maka dalam hal penggunaannya, perlu dilakukan pengkajian kembali, sehingga alokasi DBHCHT
block grant yang dapat digunakan memenuhi
bersifat
kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi; dan d). Guna efektifitas pelaksanaan kegiatan DBHCHT, diusulkan agar penetapan alokasi DBHCT dilakukan sebelum APBD ditetapkan. 3). Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
B. Pengelolaan Belanja Daerah 1. Kebijakan Umum Keuangan Kebijakan
Umum
Anggaran
Belanja
Pembangunan
Daerah
diarahkan pada prinsip-prinsip keadilan yang dapat dinikmati seluruh masyarakat khususnya dalam hal pelayanan publik yang disusun berdasarkan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah. Kemampuan
anggaran
belanja
daerah
dalam
rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Kebijakan Belanja Daerah pada tahun 2015 diarahkan pada halhal sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 26
1. Membiayai urusan yang bersifat mandatory dan sudah ditentukan peruntukan belanjanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Membiayai urusan wajib dan pilihan dengan mengutamakan bidang pendidikan dan kesehatan; 3. Peningkatan
sarana
dan
prasarana
pendukung
perekonomian,
pariwisata dan lingkungan hidup dengan mengutamakan jalan dan jembatan serta sarana perhubungan lainnya; 4. Stimulasi pertumbuhan ekonomi di sektor riil terutama pada sektor andalan pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan dan pariwisata; 5. Memenuhi
komitmen
kerjasama/kemitraan
pembangunan
dan
pembiayaan; dan 6. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Mengacu pada kebijakan belanja daerah di atas maka belanja daerah yang merupakan perwujudan dari kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
dan
pelaksanaan
pembangunan
yang
berbentuk
kuantitatif. Dari besaran dan kebijakan yang berkesinambungan dari program-program yang dilaksanakan dapat dibaca ke arah mana pembangunan di Kabupaten Malang. Hakekat anggaran daerah pada dasarnya merupakan salah satu instrumen utama kebijakan publik dalam upaya peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat, maka
setiap
pemerintahan,
pelaksanaan diharapkan
anggaran dapat
sesuai
dengan
mencerminkan
kebijakan
kebutuhan
riil
penyelenggaraan pemerintahan sesuai potensi daerah. Berikut adalah hasil
analisis
realisasi,
plafon
dan
proyeksi
belanja
daerah
Kabupaten Malang.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 27
2. Target dan Realisasi Belanja Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp3.847.980.791.548,56 dan dapat direalisasikan Rp3.538.276.305.821,74 atau mencapai 91,95%, yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.14 Komposisi Target dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2014 setelah perubahan No
Uraian
Anggaran Belanja Rp
Realisasi Belanja Rp
%
1
Belanja Tidak Langsung
2.068.678.981.647,17
1.844.417.080.236,00
89,16
2
Belanja Langsung
1.779.301.809.901,39
1.693.859.225.585,74
95,20
Jumlah
3.847.980.791.548,56
3.538.276.305.821,74
91,95
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
Jika dilihat dari komposisinya, belanja tidak langsung memberikan kontribusi sebesar 52,13% realisasi belanja Kabupaten Malang di tahun 2015
dan
sisanya sebesar
47,87%
disumbangkan
oleh belanja
langsung. Adapun anggaran dan realisasi masing-masing belanja untuk Tahun Anggaran 2015, dapat diuraikan sebagai berikut: a. Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Tidak Langsung pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp2.068.678.981.647,17 dan dapat direalisasikan sebesar Rp1.844.417.080.236,00 atau 89,16%, dengan rincian pada tabel berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 28
Tabel 3.15 Perincian Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
Anggaran Belanja Rp
Realisasi Belanja Rp
%
1.613.269.395.504,17
1.403.342.366.775,00
86,99
105.690.527.350,00
96.318.501.178,00
91,13
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Hibah
3
Belanja Bantuan Sosial
21.892.650.000,00
20.105.658.000,00
91,84
4
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
31.922.447.987,00
30.630.076.536,00
95,95
5
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
289.903.960.806,00
288.968.291.977,00
99,68
6
Belanja Tidak Terduga
6.000.000.000,00
5.052.185.770,00
84,20
2.068.678.981.647,17
1.844.417.080.236,00
89,16
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
1). Belanja Pegawai Belanja
ini
pada
Rp1.613.269.395.504,17
tahun dan
2015 telah
dianggarkan
sebesar
direalisasikan
sebesar
Rp1.403.342.366.775,00 atau 86,99%. Belanja ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kab. Malang. 2). Belanja Hibah Belanja Hibah pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp105.690.527.350,00
dan
telah
direalisasikan
sebesar
Rp96.318.501.178,00 atau 91,13 %, dengan rincian sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 29
Tabel 3.16 Perincian Belanja Hibah Tahun Anggaran 2015 NO A
URAIAN BELANJA HIBAH
A.1 A.1.1 1 2 3
Belanja Hibah Kepada Badan /Lembaga/Organisasi Belanja Hibah Bidang Keagamaan Belanja Hibah kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Belanja Hibah kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Belanja Hibah kepada Badan Amil Zakat (BAZ)
P-APBD 2015
REALISASI
%
105.690.527.350
96.318.501.178
91,13
39.679.479.600
36.838.329.600
92,84
4.970.000.000
3.390.000.000
68,21
250.000.000
250.000.000
100
250.000.000
250.000.000
100
100.000.000
50.000.000
50
250.000.000
250.000.000
100
250.000.000
250.000.000
100
250.000.000
250.000.000
100
250.000.000
250.000.000
100
500.000.000
500.000.000
100
2.500.000.000
970.000.000
38,8
250.000.000
250.000.000
100
120.000.000
120.000.000
100
13.620.000.000
13.620.000.000
100
12.870.000.000
12.870.000.000
100
Belanja Hibah kepada Forum 4
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Belanja Hibah kepada Panitia
5
Sertifikasi Tanah Wakaf Kabupaten Malang
6
Belanja Hibah untuk Transportasi Pemberangkatan Haji Belanja Hibah Pengiriman
7
Khafilah MTQ/ Penyelenggaraan MTQ di Kabupaten Malang
8 9 10 11
Belanja Hibah kepada Masjid Agung Kepanjen Belanja Hibah pada tempat ibadah dan pondok pesantren Belanja Hibah kepada Lembaga Pendidikan Tartil Qur'an (LPTQ) Belanja Hibah kepada Badan Wakaf
A.1.2
Belanja Hibah Bidang Kepemudaan dan Olahraga
1
Belanja Hibah kepada KONI dan Cabang Olahraga
2
Belanja Hibah kepada Gerakan Pramuka Kwartir Cabang
250.000.000
250.000.000
100
3
Belanja Hibah kepada Organisasi Kepemudaan / KNPI
500.000.000
500.000.000
100
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 30
NO A.1.3 1 2 3 A.1.4
URAIAN Belanja Hibah Bidang Linmas, politik dan Kesbang Belanja Hibah kepada Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Belanja Hibah kepada organisasi profesi Belanja Hibah kepada SPSI Belanja Hibah Bidang Kesehatan
P-APBD 2015
REALISASI
%
410.000.000
60.525.000
14,74
250.000.000
0
0
100.000.000
0
0
60.525.000
60.525.000
100
1.550.000.000
1.550.000.000
100
1
Belanja Hibah kepada Palang Merah Indonesia ( PMI )
1.000.000.000
1.000.000.000
100
2
Belanja Hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
350.000.000
350.000.000
100
200.000.000
200.000.000
100
2.100.000.000
2.100.000.000
100
750.000.000
750.000.000
100
1.000.000.000
1.000.000.000
100
350.000.000
350.000.000
100
8.740.469.000
3.877.278.000
44,36
8.740.469.000
3.877.278.000
44,36
117.000.000
117.000.000
100
175.000.000
175.000.000
100
495.000.000
495.000.000
100
39.000.000
0
419.778.000
419.778.000
480.000.000
0
0
196.460.000
0
0
129.476.000
0
0
3 A.1.5 1
Belanja Hibah Kepada Yayasan Jantung Sehat Belanja Hibah Bidang pemberdayaan perempuan dan anak Belanja Hibah kepada Organisasi Wanita / GOW
2
Belanja Hibah kepada Program Kesejahteraan Keluarga (PKK)
3
Belanja Hibah kepada P2TP2A
A.2 A.2.1 1 2 3 4 5 6 7 8
Belanja Hibah Kepada Kelompok / Anggota Masyarakat Belanja Hibah kepada Kelompok / Anggota Masyarakat Belanja Hibah pembantu Pembina KB desa (PPKBD) Belanja Hibah usaha ekonomi produktif perdesaan bagi taman posyandu percontohan Belanja Hibah penguatan kelembagaan pokja posyandu Belanja Hibah ongkos jahit kader KB Belanja Hibah rehab pagar lapangan di kel kalirejo lawang Belanja Hibah pemb. Lapangan multifungsi, plengsengan, dan paving kel kalirejo Belanja Hibah pemb taman kota kec lawang Belanja Hibah pemb taman dan pagar taman lap. kalirejo
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
0 100
III - 31
NO
URAIAN
P-APBD 2015
REALISASI
%
9
Belanja Hibah rehab gedung madrasah diniyah raden rahmad desa srigading lawang
50.000.000
50.000.000
100
10
Belanja Hibah pelayanan air bersih generator ds. putukrejo
80.000.000
80.000.000
100
11
Belanja Hibah PAMSIMAS
440.000.000
440.000.000
100
12
Belanja Hibah untuk organisasi kemasyarakatan
500.000.000
275.500.000
55,1
13
Belanja Hibah kepada PWRI
100.000.000
100.000.000
100
14
Belanja Hibah kepada TAGANA (kekurangan tahun 2014)
18.000.000
0
15
Belanja Hibah kepada Dewan Koperasi Indonesia
50.000.000
50.000.000
16
Belanja Hibah Permodalan Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro di Pedesaan (Kelompok Wanita)
915.000.000
0
0
17
Belanja Hibah pengrajin pembuat permen desa sukoanyar pakis
265.000.000
0
0
18
Belanja Hibah pengrajin aneka kripik kelompok wanodya kelurahan kalirejo lawang
138.780.000
0
0
19
Belanja Hibah pengrajin kripik nagka ds banjarejo pakis
138.440.000
0
0
20
Belanja Hibah kepada jamasan dan sidikara pusaka
50.000.000
50.000.000
100
21
Belanja Hibah untuk olah raga masyarakat
250.000.000
210.000.000
84
21
Belanja Hibah sanggara pramuka kel kalirejo lawang
220.000.000
0
0
22
Belanja Hibah kepada kelompok tani nelayan andalan (KTNA)
1.000.000.000
1.000.000.000
23
Belanja Hibah PNPM Mandiri perdesaan
1.331.750.000
0
24
Belanja Hibah program pengemb usaha ekonomi desa (PPUED)
450.000.000
450.000.000
100
25
Belanja Hibah kepada juara lomba desa th 2015
90.000.000
90.000.000
100
26
Belanja Hibah keg sosialisasi dan pemasaran hasil produksi pangan
101.785.000
101.785.000
100
27
Belanja Hibah kepada dewan kerajinan nasional daerah (DEKRANASDA)
500.000.000
500.000.000
100
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
0 100
100 0
III - 32
NO A.3 A.3.1 1
URAIAN Belanja Hibah Bidang Pendidikan Belanja Hibah kepada Satuan Pendidikan Belanja Hibah Pendampingan Program Rintisan Wajar Dikmen 12 tahun (dana APBD)
P-APBD 2015
REALISASI
%
17.028.954.600
16.117.804.600
94,65
17.028.954.600
16.117.804.600
94,65
4.104.360.000
4.104.360.000
100
300.000.000
15.500.000
5,17
1.500.000.000
1.482.000.000
98,8
2
Belanja Hibah kepada Perguruan Tinggi
3
Belanja Hibah kepada lembaga pendidikan swasta
4
Belanja Hibah UAS SD/MI
427.700.000
427.257.600
99,9
5
Belanja Hibah UAS SMP/MTs
897.390.000
536.820.000
59,82
6
Belanja Hibah UAS SMA/SMK/MA
604.786.000
602.147.000
99,56
7
Belanja Hibah kepada Madin
7.137.000.000
7.137.000.000
100
8
Belanja Hibah untuk BKSM
1.812.720.000
1.812.720.000
100
9
Belanja Hibah DAK Pendidikan
222.726.000
0
0
10
Belanja Hibah Pendamping DAK Pendidikan
22.272.600
0
0
A.4
Belanja Hibah Kepada Instansi Vertikal
57.270.578.750
54.876.108.578
95,82
A.4.1
Belanja Hibah Kepada Instansi Vertikal di Daerah
57.270.578.750
54.876.108.578
95,82
1
Belanja Hibah Kepada Instansi Vertikal di Kabupaten Malang
2.500.000.000
505.529.828
20,22
2
Belanja Hibah Program TMMD dan Karya Bhakti
500.000.000
500.000.000
100
3
Belanja Hibah kepada KPU Kab. Malang
39.384.930.250
39.384.930.250
100
4
Belanja Hibah kepada Panwaslu
11.067.398.500
11.067.398.500
100
5
Belanja Hibah pengamanan Pilkada kepada Polres Malang
3.000.000.000
2.600.000.000
86,67
6
Belanja Hibah pengamanan Pilkada kepada Polres Batu
300.000.000
300.000.000
100
7
Belanja Hibah pengamanan Pilkada kepada Kodim
518.250.000
518.250.000
100
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 33
3). Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp21.892.650.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp20.105.658.000,00 atau 91,84%, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.17 Perincian Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2015 NO B B.1 B.1.1 1 B.2 B.2.1
URAIAN BELANJA BANTUAN SOSIAL Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat Bantuan Sosial untuk keagamaan Belanja Bantuan Sosial kepada Anggota Masyarakat Belanja Bantuan Sosial kepada Anggota Masyarakat
P-APBD 2015
REALISASI
%
21.892.650.000
20.105.658.000
91,84
775.000.000
566.500.000
73,1
775.000.000
566.500.000
73,1
775.000.000
566.500.000
73,1
14.770.250.000
14.675.149.000
99,36
14.770.250.000
14.675.149.000
99,36
1.500.000.000
1.312.500.000
87,50 86,92
1
Bantuan Sosial untuk kesejahteraan sosial
2
Bantuan Sosial untuk Penyandang Masalah Sosial
600.000.000
521.500.000
3
Bantuan Sosial kepada Guru Ngaji
2.268.250.000
2.268.250.000
100
7.711.500.000
7.290.300.000
94,53
1.350.000.000
1.350.000.000
100
97.200.000
97.200.000
100
4
5
Bantuan Sosial Insentif Posyandu : 25.705 kader x 12 bl @ Rp25.000,Bantuan Sosial untuk GTT dan PTT yang ada di sekolah (insentif) 2.700 org x Rp500.000,-
6
Bantuan Sosial utk Guru terpencil Rp600.000,- x 162 org x 1 th
7
Bantuan Sosial untuk Guru TK swasta (3.567 org x 600.000)
2.140.200.000
2.055.600.000
96,05
8
Bantuan Sosial untuk Guru PAUD (2.158 org x Rp600.000,- per tahun)
1.294.800.000
1.294.200.000
99,95
9
Bantuan Sosial kepada Guru Swasta
1.773.000.000
1.773.000.000
100
10
Bantuan Sosial Beasiswa D III Kebidanan (3 mahasiswa) tahun II
50.000.000
22.408.000
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
44,82
III - 34
NO 11 12
13 14
URAIAN
P-APBD 2015
Bantuan Sosial untuk Stimulan Perumahan Swadaya Bantuan Sosial insentif sub pembantu Pembina keluarga berencana desa Bantuan Sosial beasiswa untuk anak miskin (1000 org x 2 smt x Rp.500.000) Bantuan Sosial Pugar Rumah
4). Belanja
Bagi
Hasil
REALISASI
%
25.000.000
25.000.000
100
707.700.000
688.200.000
97,24
1.000.000.000
241.000.000
24,10
600.000.000
600.000.000
100
kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan
Pemerintahan Desa Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa lainnya pada Tahun 2015 dianggarkan Rp31.922.447.987,00
dan
telah
direalisasikan
sebesar
Rp30.630.076.536,00 atau 95,95 %. Belanja ini digunakan untuk: 1) Belanja bagi hasil atas perhitungan pajak penerangan jalan desa/kelurahan; dan 2) Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada Pemerintahan Desa, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.18 Perincian Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
P-APBD 2015
REALISASI
%
C
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota & Pemerintah Desa
31.922.447.987
30.630.076.536
95,95
C.1
Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada Pemerintahan Desa
27.516.000.000
26.829.722.805
97,51
C.1.1
Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah kepada Pemerintahan Desa
27.516.000.000
26.829.722.805
97,51
1
Belanja bagi hasil atas perhitungan pajak penerangan jalan desa/kelurahan
17.600.000.000
17.040.664.719
96,82
2
Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintahan desa
9.516.000.000
9.490.066.671
99,73
3
Belanja Bagi Hasil atas perhitungan PPJ Desa Kurang Bayar
400.000.000
298.991.415
74,75
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 35
NO
URAIAN
C.1.2
1
2 3 4
5
P-APBD 2015
Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah kepada Pemerintahan Desa Belanja bagi hasil untuk retribusi tempat pendaratan ikan (TPI) kepada Koperasi dan Provinsi Jatim tahun 2015 dan kekurangan 2014 Belanja bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintahan desa Belanja bagi hasil retribusi terminal Bakroto dengan desa Belanja bagi hasil retribusi Pengelolaan STA Mantung dgn desa tahun 2014 Belanja Bagi Hasil Kerja Sama Pasar Bakroto Desa Tirtomarto Kec. Ampelgading
REALISASI
%
4.406.447.987
3.800.353.731
86,25
1.340.000.000
1.239.964.731
92,53
2.959.447.987
2.518.138.600
85,09
27.000.000
0
55.000.000
42.250.400
25.000.000
0
0 76,82
0
5). Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa pada Tahun 2015 dianggarkan Rp289.903.960.806,00
dan
telah
direalisasikan
sebesar
Rp288.968.291.977,00 atau 99,68%. Belanja ini digunakan untuk 1) Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa, dan 2) Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.19 Perincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
P-APBD 2015
REALISASI
%
D
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa
289.903.960.806
288.968.291.977
99,68
D.1
Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa
289.007.358.430
288.314.858.000
99,76
D.1.1
Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa
289.007.358.430
288.314.858.000
99,76
178.738.586.430
178.738.586.000
99,99
30.000.000
10.000.000
33,33
1
Bantuan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD)
2
Pemberian Uang Duka Kades (15 org x @ Rp2.000.000,-)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 36
NO
URAIAN
P-APBD 2015
REALISASI
%
3
Pemberian tali asih purna tugas kepada mantan Kades 45 org @ Rp5.000.000,-
225.000.000
45.000.000
20
4
Bantuan Penyelenggaraan Pilkades untuk40desa x Rp.7.500.000
300.000.000
97.500.000
32.5
5
Dana Desa
109.423.772.000
109.423.772.000
100
6
Tambahan dana desa untuk desa tamanasri ampelgading
290.000.000
0
0
D.2
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik
896.602.376
653.433.977
72,88
D.2.1
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
235.514.060
235.514.060
100
D.2.2
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Demokrat
63.621.249
63.621.249
100
D.2.3
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Golkar
208.235.364
0
D.2.4
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Kebangkitan Bangsa
147.575.504
147.575.504
100
D.2.6
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Hati Nurani Rakyat
40.771.802
40.771.802
100
D.2.7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Gerakan Indonesia Raya
105.677.331
105.677.331
100
D.2.8
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Persatuan Pembangunan
34.933.035
0
D.2.10
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Nasional Demokrat
60.274.031
60.274.031
0
0
100
6). Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga pada tahun 2015 dianggarkan sebesar
Rp6.000.000.000,00
Rp5.052.185.770,00
dan
direalisasikan
sebesar
atau 84,20%. Belanja ini digunakan untuk
bantuan apabila terjadi bencana, dengan rincian sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 37
Tabel 3.20 Perincian Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
P-APBD 2015
REALISASI
%
E
Belanja Tidak Terduga
6.000.000.000
5.052.185.770
84,20
E.1
Belanja Tidak Terduga
6.000.000.000
5.052.185.770
84,20
E.1.1
Belanja Tidak Terduga
6.000.000.000
5.052.185.770
84,20
1
Belanja Tidak Terduga
6.000.000.000
5.052.185.770
84,20
b. Belanja Langsung Belanja
langsung
merupakan
belanja
yang
memiliki
keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Belanja
Langsung
pada
Rp1.779.301.809.901,39
tahun dan
2015
dapat
dianggarkan direalisasikan
sebesar sebesar
Rp1.693.859.225.585,74 atau 95,20%. Belanja ini merupakan belanja yang dianggarkan terkait dengan program dan kegiatan berdasarkan sumber dari APBD Kabupaten Malang, APBD Provinsi Jawa Timur, dan APBN Pemerintah. Adapun perincian Belanja Langsung pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.21 Perincian Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
1 2 3
Uraian Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Jumlah
Anggaran Belanja Rp
Realisasi Belanja Rp
149.053.043.394,24
163.203.501.885,26
109,49
894.124.118.793,15
816.558.658.477,29
91,32
736.124.647.714,00
714.097.065.223,19
97,01
1.779.301.809.901,39
1.693.859.225.585,74
95,20
%
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 38
1) Belanja Pegawai Selanjutnya untuk Belanja Pegawai untuk keperluan Pembayaran Honor PNS dan Non PNS, Uang Lembur, Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat dan Belanja Sosialisasi, Bimtek dan
Pelatihan
dari
anggaran
yang
ditetapkan
sebesar
Rp149.053.043.394,24 dengan realisasi sebesar Rp163.203.501.885,26 atau 109,49%, terjadi kelebihan realisasi dikarenakan belanja pada BLUD RSUD Kanjuruhan yang meningkat. 2) Belanja Barang dan Jasa Belanja Barang dan Jasa dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp894.124.118.793,15 dengan realisasi sebesar Rp816.558.658.477,29 atau
91,32%
sehingga
terjadi
penghematan
sebesar
Rp77.565.460.315,86 dari anggaran yang ada. Alokasi Belanja Barang dan Jasa mencapai 48,21% dari total realisasi Belanja Langsung Daerah. Belanja Barang dan Jasa diarahkan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Kerja antara lain dalam Bentuk Belanja Bahan Habis Pakai Kantor, Jasa Kantor,
Premi
Asuransi,
Perawatan
Kendaraan
Bermotor,
Keperluan Barang Cetakan dan Penggandaan, Belanja Sewa, Makan Minum, Pakaian Dinas dan Perjalanan Dinas. 3) Belanja Modal Belanja Modal mencapai realisasi sebesar Rp736.124.647.714,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp714.097.065.223,19 atau sebesar 97,01% dari alokasi yang tersedia sehingga terjadi penghematan sebesar Rp22.027.582.490,81. Belanja ini ditujukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat fisik dan menambah volume Aset Daerah. Belanja Modal ditujukan untuk Pengadaan Tanah, Alat Berat dan Alat Angkut Darat dan Air, termasuk didalamnya Alat Pengolahan Pertanian, Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Pengadaan Komputer, Meubelair, Alat Kedokteran, Kontruksi Jalan, Jaringan dan Irigasi, Pengadaan Buku, Serta Hewan Ternak dan Tanaman.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 39
3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Pada dasarnya permasalahan umum yang dihadapi daerah saat ini terkait belanja daerah adalah pemerintah daerah seringkali dihadapkan akan tingginya tingkat kebutuhan daerah yang tidak seimbang dengan kapasitas fiskal yang dimiliki daerah sehingga menimbulkan kesenjangan fiskal. Sementara disisi lain masyarakat menuntut adanya perbaikan kualitas pelayanan dimana hal ini tentunya memerlukan sumber daya yang cukup besar dalam merealisasikannya. b. Solusi Dalam menghadapi situasi ini diperlukan penanganan ataupun solusi sebagai upaya pemecahan permasalahan yang antara lain adalah sebagai berikut: 1). Menetapkan skala prioritas belanja daerah dalam menghadapi begitu banyak kebutuhan yang memerlukan pembiayaan yang besar pula; 2). Memilih aktivitas ataupun kegiatan yang dapat memberi umpan balik ataupun memberikan dampak positif bagi peningkatan sektor pembangunan lain; 3). Menetapkan standar analisa belanja yang pada saat ini masih dalam bentuk standar harga barang dan jasa yang menjadi acuan atau batas tertinggi dalam penganggaran belanja daerah; 4). Pengendalian dan pengukuran untuk alokasi anggaran masing – masing kegiatan untuk menilai kewajaran pembebanan biaya dalam pelaksanaan kegiatan; dan 5). Merealisasikan anggaran belanja sesuai kebutuhan riil sehingga terjadi penghematan anggaran, karena tidak selamanya belanja yang telah dianggarkan harus dihabiskan. Disamping permasalahan belanja tersebut diatas sebagai permasalahan utama belanja daerah yaitu terbatasnya anggaran pendapatan dan membengkaknya jumlah belanja yang harus dibiayai dalam rangka
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 40
mencapai kinerja proyeksi belanja daerah dan untuk meningkatkan efisiensi belanja daerah, kebijakan pengelolaan belanja daerah antara lain: 1. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat, terutama bidang pendidikan, kesehatan, pangan dan infrastruktur; 2. Mengutamakan program-program penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan; 3. Memfasilitasi dan memberikan stimulan pada sektor riil melalui bantuan modal, pembinaan dan pendampingan kepada UMKM; 4. Melanjutkan
proyek-proyek
infrastruktur
yang
strategis
dan
mempunyai manfaat luas bagi masyarakat; 5. Memonitor pengelolaan dan pelaksanaan pengalokasian programprogram yang dibiayai dari pusat melalui program tiga cluster, sehingga tidak terjadi tumpang tindih penggunaan alokasi anggaran, dengan demikian efisiensi dan efektivitas belanja dapat terkontrol. Disamping itu untuk menunjang upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat prinsip-prinsip yang dilaksanakan adalah: 1. Meningkatkan pembangunan fisik dan infrastruktur secara merata dan
berkelanjutan
sesuai
dengan
karakteristik
wilayah
dan
pemanfaatan ruang dengan memperhatikan dinamika masyarakat; 2. Meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dan potensi ekonomi wilayah dalam rangka meningkatkan kemandirian dan daya saing. C. Pembiayaan Daerah 1. Kebijakan Pembiayaan Daerah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah berisikan uraian mengenai kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang akan dilakukan terkait dengan kebijakan pemanfaatan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah
yang
dipisahkan,
penerimaan
pinjaman
daerah,
penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan piutang daerah, dan kondisi keuangan daerah. Adapun arah kebijakan penerimaan pembiayaan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 41
a. Dalam menetapkan anggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA), agar disesuaikan dengan kapasitas potensi riil sesuai ketentuan yang ada untuk menghindari kendala pendanaan pada belanja yang telah direncanakan; b. Dalam
menetapkan
anggaran
penerimaan
pembiayaan
yang
bersumber dari pencairan dana cadangan, agar waktu penggunaan dan
besarnya
disesuaikan
dengan
Peraturan
Daerah
tentang
Pembentukan Dana Cadangan. Sedangkan akumulasi penerimaan hasil bunga/deviden dari dana cadangan dianggarkan pada lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. 2. Strategi Pembiayaan Daerah Sedangkan Kebijakan Pengeluaran Pembiayan Daerah sebagai upaya
peningkatan
sumber
pembiayaan
dengan
meningkatkan
manajemen pembiayaan daerah yang mengarah pada akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas. Sedangkan strategi yang diambil adalah sebagai berikut: a. Apabila APBD surplus maka perlu dilakukan transfer ke persediaan Kas dalam bentuk giro, deposito, penyertaan modal atau sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan; b. Apabila APBD defisit, maka perlu memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, dan melakukan efisiensi dan penghematan belanja; dan c.
Apabila Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tidak mencukupi untuk menutup defisit APBD, maka ditutup dengan dana pinjaman.
3. Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Perincian anggaran dan realisasi pembiayaan daerah Kabupaten Malang pada Tahun Anggaran 2015 sebagaimana yang tertuang dalam APBD dapat dilihat pada tabel berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 42
Tabel 3.22 Komposisi Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
Anggaran Pembiayaan
Realisasi Pembiayaan
%
1
Penerimaan Pembiayaan Daerah
420.957.110.050,91
427.161.196.272,67
101,47
2
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
6.596.329.538,05
8.111.913.987,10
122,98
414.360.780.512,86
419.049.282.285,57
101,13
Pembiayaan Netto
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah Besarnya Penerimaan Daerah dalam pembiayaan, dianggarkan sebesar Rp420.957.110.050,91 dan dapat direalisasikan sebesar Rp427.161.196.272,67 atau 101,47%. Jumlah Penerimaan Daerah dalam pembiayaan ini, bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu dan pencairan dana cadangan. Adapun perincian anggaran dan realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.23 Penerimaan Pembiayaan Daerah Pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan No
Uraian
1
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
2
Pencairan Dana Cadangan Jumlah
Anggaran Penerimaan Pembiayaan
Realisasi Penerimaan Pembiayaan
%
390.957.110.050,91
390.957.110.050,91
100
30.000.000.000,00
36.204.086.221,76
120,68
420.957.110.050,91
427.161.196.272,67
101,47
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 43
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Dengan demikian dalam APBD 2015, SiLPA yang dimasukkan adalah sisa realisasi APBD di tahun 2014. Terlihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan dari SiLPA mencapai 100% dari
target yang telah
direncanakan
sebelumnya.
Dan untuk
penerimaan pembiayaan daerah atas pencairan dana cadangan realisasinya mencapai 120,68% dikarenakan adanya tambahan pada bunga atas pencairan dana cadangan Pilkada tahun 2015. b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah Besarnya
Pengeluaran
Daerah
dalam
pembiayaan,
dianggarkan sebesar Rp6.596.329.538,05 dan dapat direalisasikan sebesar Rp8.111.913.987,10 atau 122,98 %. Pengeluaran Pembiayaan Daerah ini digunakan untuk Pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah, serta pembayaran pokok utang. Adapun perincian anggaran dan realisasi Pengeluaran Daerah, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.24 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah Pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015 Tahun Anggaran 2015 setelah perubahan Anggaran Realisasi Pengeluaran Pengeluaran % Pembiayaan Pembiayaan
No
Uraian
1
Pembentukan Dana Cadangan
0,00
1.515.584.449,05
0
2
Penyertaan modal pemerintah daerah
5.596.329.538,05
5.596.329.538,05
100
3
Pembayaran Pokok Utang
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100
6.596.329.538,05
8.111.913.987,10
122,98
Jumlah
Keterangan: Data sebelum dilakukan pemeriksaan BPK-RI
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 44
Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan lain di luar yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan. Dalam hal ini pengeluaran pembiayaan yang disediakan untuk pembentukan dana cadangan di tahun anggaran
2015
sebesar
Rp1.515.584.449,05
atau
Rp0,00 0%
dengan
dikarenakan
realisasi
adanya
sebesar
bunga
atas
pembentukan dana cadangan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) sebelumnya. Sedangkan untuk Penyertaan modal pemerintah daerah pada PDAM Kabupaten Malang untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan 2.000
sambungan
rumah
di
Kabupaten
Malang
sebesar
Rp.5.000.000.000,00, dan penambahan modal pada BLUD Dana Bergulir UMKM
sebesar
Rp596.329.538,05,-
dengan
realisasi
sebesar
Rp596.329.538,05,- atau 100%, serta pembayaran pokok utang sebesar Rp1.000.000.000,- dengan realisasi sebesar 1.000.000.000,- atau 100% adalah pembayaran atas kelebihan setor PDAM Kabupaten Malang kepada Pemerintah Kabupaten Malang. 4. Permasalahan dan Solusi Permasalahan
utama
pembiayaan
daerah
dapat
meliputi
permasalahan penerimaan dan permasalahan pengeluaran dimana dapat dijelaskan bahwa: Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu harus diuraikan sampai dengan obyek dan rincian obyek. Mengingat besarnya pendapatan daerah belum sepenuhnya memenuhi target belanja, maka diperlukan solusi sebagai berikut: a. Kebijakan defisit anggaran yang sudah dilakukan harus dapat memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan secara cermat dan hatihati
dengan
mempertimbangkan
efisiensi
biaya,
kemampuan
penyediaan dana dan dampaknya pada masa yang akan datang; b. Setiap pembiayaan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati agar sumber-sumber anggaran dapat digunakan secara optimal dan kesinambungan fiskal dapat terjaga.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
III - 45
BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN DESENTRALISASI
Salah satu indikator terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan otonominya adalah aspek keuangan yang mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tingginya tingkat ketergantungan daerah terhadap pusat dalam hal pembiayaan pembangunan, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya penerimaan keuangan daerah. Ketergantungan tersebut tercermin dari besarnya rasio antara Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan (Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus) terhadap total pendapatan daerah. Sehingga Pemerintah Daerah terus berupaya melaksanakan APBD dengan optimal dan efisien guna menangani prioritas-prioritas pembangunan dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Malang. Dalam pelaksanaan pembangunan sebagaimana yang dituangkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010-2015, bahwa prioritas pembangunan Kabupaten Malang diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yang dijabarkan sebagai berikut: A. Urusan Wajib yang dilaksanakan 1. Pendidikan Salah satu yang menjadi prioritas pembangunan nasional adalh pembangunan pendidikan, sehingga dalam implementasinya juga menjadi prioritas pembangunan di daerah. Pemenuhan atas hak dasar yaitu pendidikan menjadi kewajiban pemerintah. Pendidikan merupakan salah satu gerbang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia mengandung makna, bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi pemantapan kesiapan menyongsong tantangan kedepan yang semakin berat dan komplek. Dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan. Sebagai konsekuensi dari komitmen tersebut, setiap warga negara tanpa mengenal latar belakang, baik yang normal maupun yang berkelainan, yang berkemampuan cerdas maupun yang rendah, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu setidaktidaknya selama 9 tahun. Untuk mendukung program pendidikan dasar 9 tahun, strategi yang dilaksanakan adalah pengembangan sekolah di wilayah terpencil dan sulit transportasi yaitu SD-SMP Satu Atap, sehingga memberikan kemudahan bagi anak-anak yang berdomisili di wilayah tersebut. Sampai dengan
tahun 2015 telah tersedia 28 SD-SMP Satu
Atap, selain itu telah dilaksanakan pula kegiatan pembangunan ruang kelas baru dan rehabilitasi baik untuk SD maupun SMP/MTs Negeri maupun Swasta yang tersebar di 33 kecamatan. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1). Program Pendidikan Anak Usia Dini; 2). Program Pendidikan Wajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; 3). Program Pendidikan Menengah; 4). Program Pendidikan Non Formal; 5). Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan 6). Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan anggaran
Pendidikan sebesar
pada
tahun
Rp99.229.514.487,-
2015 dan
telah
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp96.923.815.273,- sisa sebesar Rp2.305.699.214,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pendidikan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 2
1). Program Pendidikan Anak Usia Dini, alokasi anggaran sebesar Rp115.000.000,- dan teralisasi sebesar Rp115.000.000,- sisa sebesar Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
Kegiatan
1
Pengembangan
Belanja Anggaran 115.000.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
115.000.000
0
Jumlah anak
5
Pendidikan
yang mengikuti
jenis
Anak Usia Dini
lomba Tingkat
lomba
Provinsi
2). Program Pendidikan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, alokasi anggaran sebesar Rp92.627.968.537,- dan terealisasi sebesar
Rp90.364.109.123,-
sisa
sebesar
Rp2.263.859.414,-
dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
2
Kegiatan Pengadaan
Belanja Anggaran 6.000.000.000
Realisasi 5.808.000.000
Keluaran
Sisa 192.000.000
Jumlah siswa
60.000
Pakaian
miskin yang
Seragam
menerima ban-
Sekolah
tuan seragam
Pelatihan
50.000.000
50.000.000
0
siswa
Jumlah lembaga
33
Kompetensi
yang menyedia-
lembaga
Tenaga Pendidik
kan layanan bagi siswa berkebutuhan khusus di setiap kecamatan minimal 1 lembaga inklusi
3
Pelatihan
80.000.000
80.000.000
0
5
berprestasi yang
macam
Siswa
mengikuti lomba
lomba
Berprestasi 4
Jumlah siswa
Kompetensi
Penyediaan
tingkat provinsi 270.000.000
270.000.000
0
Jumlah lembaga
1.500
Bantuan
yang mendapat-
lembaga
Operasional
kan bimbingan
Sekolah (BOS)
dan sosialisasi
Jenjang SD/MI/
pelaksanaan
SDLB dan
BOS dan
SMP/MTS serta
bantuan guru
Pesantren
swasta/
Salafiyah dan
Madrasah
Satuan
Diniyah
Pendidikan NonIslam Setara SD dan SMP
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 3
No 5
Kegiatan Penyediaan
Belanja Anggaran 3.533.730.150
Realisasi 3.531.636.000
Keluaran
Sisa Jumlah
331
Dana
2.094.150
dokumen
dok.
Pengembangan
perencanaan
Sekolah untuk
dan pengawasan
SD/MI dan
yang akuntabel
SMP/MTS 6
Penyelenggara-
Jumlah wajib
150
an Paket A
50.000.000
50.000.000
0
belajar yang
WB
Setara SD
mengikuti Program Paket A setara SD
7
Penyelenggara-
Jumlah wajib
400
an Paket B
100.000.000
100.000.000
0
belajar yang
WB
Setara SMP
mengikuti Program Paket B setara SMP
8
9
Pembinaan
400.000.000
400.000.000
0
Jumlah siswa
10
Minat, Bakat
berprestasi yang
dan Kreativitas
mengikuti lomba
Siswa
tingkat provinsi
Penyelenggara-
812.106.000
812.106.000
0
Jumlah siswa
siswa
27.070
an Ujian Akhir
yang mendapat
Sekolah (UAS)
bantuan ujian
SD,MI,SMP dan
akhir Sekolah
MTs
Menengah
siswa
Pertama 10
Penyediaan
Jumlah lembaga
815
Dana
73.897.302.170
72.056.201.945
1.841.100.225
yang telah
lokal
Pengembangan
diperbaiki dan
Sekolah untuk
jumlah lembaga
SD/MI dan
yang
SMP/MTS (DAK)
mendapatkan pembangunan ruang kelas baru/ruang perpustakaan
11
Penyediaan
Jumlah lembaga
815
Dana
7.389.730.217
7.206.165.178
183.565.039
yang telah
lokal
Pengembangan
diperbaiki dan
Sekolah untuk
jumlah lembaga
SD/MI dan
yang
SMP/MTS
mendapatkan
( Pendamping
pembangunan
DAK)
ruang kelas baru/ruang perpustakaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 4
No
Kegiatan
12
Pengadaaan Alat
Belanja Anggaran
Realisasi
45.100.000
Keluaran
Sisa 0
45.100.000
-
-
Praktik dan Peraga Siswa (Bantuan Provinsi)
3). Program
Pendidikan
Menengah,
alokasi
anggaran
sebesar
Rp3.775.610.200,- dan terealisasi sebesar Rp3.775.610.200,- sisa sebesar Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelatihan
Belanja Anggaran 2.290.000.000
Realisasi 2.290.000.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah PTK
100
Kompetensi
yang mengikuti
Tenaga Pendidik
peningkatan
dan 28
kompetensi, dan
SATAP
PTK,
jumlah SATAP yang mendapatkan dana BOP 2
Penyelenggaran
Jumlah lembaga
60
Paket C Setara
150.000.000
150.000.000
0
dan siswa yang
WB
SMU
menerima program penyelenggaraa n Paket C setara SMA
3
Pengembangan
357.873.200
357.873.200
0
Jumlah lembaga
Metode Belajar
yang
Mengajar
melaksanakan
dengan
CBT
Menggunakan
(Computerized
Teknologi
Based Test)
80 lembaga
Informasi dan Komunikasi 4
5
Penyelenggraan
677.737.000
677.737.000
0
Jumlah Siswa
22.591
Ujian Akhir
yang mendapat
Sekolah (UAS)
bantuan ujian
SMA,SMK,dan
akhir Sekolah
MA
Menengah Atas
Pembinaan
300.000.000
Jumlah peserta
5
Minat, Bakat dan
yang mengikuti
macam
Kreativitas Siswa
pembinaan
lomba
(Bantuan
minat bakat dan
Provinsi)
kreatifitas siswa
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
300.000.000
0
siswa
IV - 5
4). Program Pendidikan Non Formal, alokasi anggaran sebesar Rp525.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp509.250.000,- sisa sebesar Rp16.050.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
1
Pengembangan
100.000.000
Realisasi
Sisa
85.000.000
15.000.000
Jumlah lembaga
400
Pendidikan
penerima dana
WB
Keaksaraan
keaksaraan fungsional
2
Pengembangan
75.000.000
75.000.000
0
Jumlah lembaga
30
Pendidikan
dan WB
WB
Kecakapan Hidup
penerima dana program keluarga harapan
3
Publikasi dan
85.000.000
85.000.000
0
Sosialisasi
Jumlah peserta yang hadir
35 peserta
Pendidikan Non Formal 4
Pembinaan
265.300.000
264.250.000
1.050.000
Jumlah kegiatan
Pendidikan
pembinaan
Kursus dan
pendidkan
Kelembagaan
kursus dan
7 kali
kelembagaan
5). Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, alokasi anggaran sebesar Rp461.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp451.500.000,- sisa sebesar
Rp10.000.000,- dengan rincian
kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran 125.000.000
Realisasi 125.000.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah PTK
1.000
Sertifikasi
yang mengiuti
orang
Pendidik
sosialisasi pelaksanaan sertifikasi pendidik
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 6
No
Kegiatan
2
Pelaksanaan Uji
Belanja Anggaran 100.000.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
100.000.000
0
Jumlah Peserta
1.500
Kompetensi
yang mengikuti
orang
Pendidik dan
uji kompetensi
Tenaga Kependidikan Pembinaan
3
75.000.000
0
Jumlah kegiatan yang
Guru (KKG)
dilaksanakan
Pengembangan
4
75.000.000
Kelompok Kerja
100.000.000
90.000.000
10.000.000
1 keg.
Jumlah peserta
200
Mutu dan
seleksi guru
oang
Kualitas Program
prestasi
Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5
Pengembangan
41.500.000
41.500.000
0
Jumlah kegiatan
Sistem
pendataan yang
Pendataan dan
dilaksanakan
1 data pemeta-
Pemetaan
an guru
Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6
Pelaksanaan Uji
20.000.000
20.000.000
0
Jumlah peserta
1.500
Kompetensi
yang mengikuti
orang
Pendidik dan
uji kompetensi
Tenaga Kependidikan (Bantuan Provinsi)
6). Program
Manajemen
Pelayanan
Pendidikan,
alokasi
anggaran sebesar Rp1.724.135.750,- dan terealisasi sebesar Rp1.708.345.950,- sisa sebesar Rp15.789.800,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran 75.000.000
Realisasi 75.000.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah
5
Evaluasi Hasil
Dokumen Sakip
Kinerja Bidang
yang dibukukan
dok.
Pendidikan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 7
No 2
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pelaksanaan
1.375.000.000
Realisasi 1.359.210.200
Keluaran
Sisa
Jumlah sekolah
2.081
Kerjasama
15.789.800
yang Memenuhi
lembaga
secara
SPM Pendidikan
Kelembagaan di
Dasar
Bidang Pendidikan 3
Pembinaan
34.135.750
34.135.750
0
Jumlah
20
Dewan
kunjungan
lembaga
Pendidikan
kepada lembaga yang menerima supervisi
4
Penerapan
150.000.000
150.000.000
0
Sistem dan
Jumlah yang
8
dihasilkan
dok.
Informasi Manajemen Pendidikan 5
Penyelenggaraa
90.000.000
90.000.000
0
n Pelatihan,
Terlaksananya kegiatan
250 orang
Seminar dan Lokakarya serta Diskusi Ilmiah tentang Berbagai Isu Pendidikan
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pendidikan sebagai berikut: 1). Meningkatnya tingkat serapan lulusan pendidikan kejuruan pada dunia kerja pada tahun 2014 sebanyak 9.906 siswa meningkat sebanyak 10.613 siswa di tahun 2015; 2). Dipertahankannya angka kelulusan tingkat SD/MI dan tingkat SMP/MTs sebesar 100%, sedangkan untuk tingkat SMA/MA pada tahun 2014 sebesar 99,97% meningkat sebesar 100% di tahun 2015, serta untuk tingkat SMK dapat dipertahankan angka kelulusan sebesar 100% di tahun 2015; 3). Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk tingkat SD/MI pada tahun 2014 sebesar 113,17% meningkat sebesar 113,19% di tahun 2015, dan untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2014 sebesar 96,43% meningkat sebesar 96,45% di tahun 2015, sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2014 sebesar 59,34% meningkat sebesar 81,83% di tahun 2015; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 8
4). Angka Partisipasi Murni (APM) untuk tingkat SD/MI pada tahun 2014 sebesar 99,32% meningkat sebesar sebesar 99,32% di tahun 2015, dan untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2014 sebesar 79,83% meningkat sebesar 80,78% di tahun 2015, sedangkan untuk
tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2014
sebesar 47,38% meningkat menjadi 76,61% di tahun 2015; 5). Terwujudnya daya kreativitas dan kompetensi siswa melalui lomba kreativitas bagi siswa; 6). Peningkatan jumlah sekolah yang memenuhi SPM Pendidikan Dasar dimana pada tahun 2015 sebanyak 2.081 lembaga; 7). Prestasi yang diraih antara lain : a). Juara I Tingkat Nasional dalam Lomba Cerdas Cermat Pendidikan Agama, a.n. SDN Sringoco 02 Bantur; b). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Sekolah Peduli Dan
Berbudaya
Lingkungan,
a.n.
SMP
NEGERI
1
Sumberpucung; c). Juara II Tingkat Nasional dalam Industrial Control, a.n. Pemerintah Kab. Malang; d). Juara I Tingkat Nasional dalam Piala Mendikbud Stand Terbaik, a.n. SMK Muhammadiyah 7; e). Anugerah Tingkat Nasional dalam Prestasi Insani, a.n. SMK Muhammadiyah 7; f). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Indonesian Educators Reliable, a.n. SMK Muhammadiyah 7; g). Piagam Trusted
Penghargaan Quality
Tingkat
School
Of
Nasional The
dalam
Year,
Leading
a.n.
SMK
Muhammadiyah 7; h). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam The Best Favorite School Of The Year, a.n. SMK Muhammadiyah 7; i). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Tutor Paket A, a.n. PKBM Abdi Pratama Pujon; j). Juara II Tingkat Provinsi dalam Siswa Berprestasi Bidang Seni a.n. SMPN 4 Kepanjen;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 9
k). Juara III Tingkat Provinsi dalam Festival Dan Lomba Seni Siswa Nasional, a.n. SMPN 4 Kepanjen; l). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Nilai Ujian Nasional Tertinggi, a.n. SMAN 1 Kepanjen; m). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan, a.n. SMAN 1 Kepanjen n). Juara II Tingkat Provinsi dalam Brick Laying, a.n. SMKN 1 Singosari; o). Juara Umum Tingkat Provinsi dalam Kids Display, a.n. SMPN 2 Sumberpucung; p). Juara I Qoriah Tingkat Provinsi, a.n. SDN Bangkalan 01 Bululawang; q). Juara II Tingkat Provinsi dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, a.n. SMAN 1 Pagak; r). Juara II Tenis Meja Putri Tingkat Provinsi, a.n. MI Mambaul Ulum Spanjang; s). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Sutradara Terbaik Lomba Seni Teater Tradisi, a.n. SMAN 1 Pagak; t). Juara III Atletik Putri Tingkat Provinsi, a.n. SDN Sumberejo 02 Pagak; u). Juara III Catur Putri Tingkat Provinsi, a.n. SDN Pandesari 03 Pujon; v). Juara III Senam Artistik Putri Tingkat Provinsi, a.n. SDN Kedok Turen; w). Juara Harapan II Pencaksilat Putri Tingkat Provinsi, a.n. SDN Pakisaji 01 Pakisaji; x). Juara Harapan II Tenis Meja Putri Tingkat Provinsi, a.n. SDN Sananrejo 01 Turen.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 10
c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Pendidikan sebagai berikut: 1). Masih kurangnya kesiapan lembaga untuk menyediakan layanan bagi siswa bekebutuhan khusus mulai dari sarana prasarana dan pendidik
di
setiap
kecamatan,
sehingga
perlu
diusulkan
penambahan anggaran guna penyiapan kegiatan dimaksud; 2). Adanya kegiatan pengadaan alat praktik dan peraga siswa dari anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang belum dapat direalisasikan berkenaan dengan belum diterbitkannya petunjuk teknis kegiatan, sehingga perlu dilakukan koordinasi yang lebih mantap dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2. Kesehatan Pembangunan kesehatan terutama diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai lanjut usia. Selain itu, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan dan memelihara
mutu
lembaga
dan
pelayanan
kesehatan
melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Dalam upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilaksanakan melalui optimalisasi fungsi 39 Puskesmas, menyiagakan 93 Puskesmas Pembantu, 58 Puskesmas Keliling, 14 ambulans, serta melakukan penguatan terhadap 2.828 Posyandu dan peningkatan status Polindes menjadi Ponkesdes sebanyak 390 lembaga, serta mengukuhkan 390 desa/kelurahan siaga. Upaya optimalisasi Puskesmas menjadi Puskesmas Ideal sebagai ikon pembangunan kesehatan akan terus dilanjutkan dan dikembangkan melalui program terobosan dibidang kesehatan berupa pengembangan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 11
Puskesmas Wisata, Puskesmas Jalan Raya, Puskesmas Siaga Bencana, Puskesmas Rawat Inap Plus, Puskesmas Gawat Darurat, Puskesmas Peduli Remaja, Puskesmas Pelayanan Narkoba, Puskesmas Pelayanan HIV/AIDS yang
memiliki
spesifikasi
pelayanan
dan
Program
Sutera
Emas
(Surveilancs Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat). Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dilaksanakan pula dengan pengembangan sarana prasarana pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen dan Lawang, berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan tindakan medik. Selain itu berbagai upaya telah dilaksanakan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain dengan menerapkan mekanisme rujukan berjenjang yaitu mulai pelayanan dasar di puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit apabila memerlukan pelayanan kesehatan lanjutan. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2).
Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
3).
Program Pengawasan Obat dan Makanan;
4).
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia;
5).
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
6).
Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
7).
Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
8).
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
9).
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
10). Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana/Puskesmas/Pustu dan Jaringannya; 11). Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; 12). Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan; dan 13). Program Peningkatan Pelayanan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 12
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan
Kesehatan
anggaran
sebesar
pada
tahun
2015
Rp259.350.544.740,-
telah
dan
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp269.817.757.232,- sisa sebesar Rp(10.467.212.492). Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kesehatan sebagai berikut: 1).
Program
Obat
dan
Perbekalan
Kesehatan,
alokasi
anggaran sebesar Rp4.605.060.232,- dan terealisasi sebesar Rp4.604.154.794,- sisa Rp905.438,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
Kegiatan
1
Pengadaaan Obat
Belanja Anggaran
Realisasi
4.559.028.232
Keluaran
Sisa
4.558.122.794
905.438
- Jumlah
40
dan Perbekalan
puskesmas
Kesehatan
dan UPT yang
lokasi
mendapat obat sesuai kebutuhan; - Jumlah item
144
obat indikator;
item
- Jumlah tim perencana obat
14 orang
terpadu; - Jumlah tim pengadaan dan
10 orang
penerima obat. 2
Peningkatan
46.032.000
46.032.000
0
Jumlah
40 lokasi
Mutu
kehadiran
Penggunaan
peserta dan
Obat dan
lokasi peresepan
Perbekalan
rasional
Kesehatan
2).
Program sebesar
Upaya
Kesehatan
Rp37.933.864.682,-
Rp36.043.179.957,-
sisa
Masyarakat, dan
alokasi
anggaran
terealisasi
sebesar
Rp1.890.684.725,-
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 13
No 1
2
Kegiatan Pelayanan
Belanja Anggaran 2.653.270.000
Realisasi 1.436.144.526
Keluaran
Sisa 1.217.125.474
Jumlah
39
Kesehatan
operasional dan
Penduduk Miskin
administasi
di Puskesmas
Jamkesda
Pelayanan
109.495.000
109.495.000
0
puskesmas
- Jumlah
alat
Kefarmasian dan
kesehatan
Alat Kesehatan
(tensimeter,E
39 puskesmas
CG dan Suction pump)
yang
dikalibrasi internal; - Jumlah
39
permintaan
puskes-
perbaikan dan
mas
pemeliharaan Alkes Puskesmas. 3
Peningkatan
756.660.550
745.044.550
11.616.000
- Pertemuan
1
Kesehatan
PPIA dan ANC
Masyarakat
terpadu
kali
bagi
petugas Puskesmas di kabupaten; - Pelatihan
1
supervisi
kali
fasilitatif bagi bidan puskesmas; - Pelatihan
1
stimulasi
kali
deteksi dan
dini
tumbuh
kembang balita
bagi
petugas puskesmas; - Koordinasi
2
petugas
kali
pengelola
KB
puskesmas serta terdapatnya data KB yang valid; - Pertemuan AMP di kabupaten;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
4 kali
IV - 14
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pertemuan
2
validasi data
kali
KIA bagi pengelola KIA puskesmas; - Pelatihan
1
manajemen
kali
Bayi Berat Lahir Rendah bagi petugas puskesmas; - Lomba Duta
2
Remaja
kali
tingkat kabupaten; - Pertemuan
1
petugas
kali
pengelola Lansia puskesmas di kabupaten; - Pelatihan
1
kelas ibu
kali
hamil bagi bidan puskesmas; - Pelatihan
1
kelas ibu
kali
balita bagi bidan puskesmas; - Pelatihan
1
MTBS bagi
kali
petugas puskesmas; - Pertemuan
1
petugas
kali
pengelola UKS dan remaja puskesmas di kabupaten; 400
- Sosialisasi
orang
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah Kab. Malang;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 15
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pertemuan
1
petugas
kali
pengelola program KB puskesmas di kabupaten; - Koordinasi dan
1 kali
pengetahuan ibu dalam merawat balitanya; - Pertemuan pembahasan
1 kali
Bumil Resti dan Drill Emergency Neonatal dan Maternal; - Pertemuan Tata Laksana
1 kali
RMP di bagi RS dan BPM; - Pertemuan Tata Laksana
1 kali
RMP; - Pertemuan
1
petugas
kali
pengelola program KIA puskesmas di kabupaten; - Pelatihan
2
ABPK bagi
kali
petugas puskesmas. 4
Peningkatan
711.913.500
710.788.500
1.125.000
- Pertemuan
Pelayanan
sosialisasi
Penanggulanan
standarisasi
Masalah
unit gawat
Kesehatan
darurat di
kali
puskesmas;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
1
IV - 16
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pertemuan
1
sosialisasi
kali
standar Instalasi Gawat Darurat RS di Kabupaten Malang; 1
- Pertemuan
kali
koordinasi perizinan sarana kesehatan primer di Kabupaten Malang;
- Pertemuan
1
optimalisasi
kali
asuhan keperawatan di masyarakat; - Pertemuan
1
sosialisasi
kali
pelayanan primer di puskesmas; - Pertemuan
1
koordinasi
kali
kesiapsiagaan Idul Fitri; - Bimtek
208
spesialistik di
orang
puskesmas ; - Pertemuan peningkatan kapasitas tenaga medis puskesmas dalam deteksi dini gangguan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 17
1 kali
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pertemuan
1
peningkatan
kali
kapasitas tenaga paramedis puskesmas dalam pelayanan asuhan keperawatan pasien gangguan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran; - Pertemuan
1
peningkatan
kali
kapasitas kader kesehatan dalam penemuan kasus kegawatan psikiatri; - Pelatihan bagi
2
tenaga
kali
kesehatan. 5
Penyediaan
12.748.471.632
12.662.103.931
86.367.701
Jumlah opera-
Biaya
sional di puskes-
Operasional dan
mas dalam
Pemeliharaan
rangka mendu-
Puskesmas
kung capaian
39 puskesmas
cakupan program 6
Penyelenggara-
268.492.000
264.574.500
3.917.500 - Pertemuan
an Penyehatan
pengawasan
Lingkungan
kualitas
1 kali
sanitasi TTU dan TPM; - Pembinaan dan
39
pengawasan
puskes-
kualitas
mas
sanitasi TTU dan TPM; - Pembelian
1
Reagen
kit
Cholinesterase;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 18
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pemeriksaan Cholinesterase
2 desa
darah pada petani penyemprot; - Pembelian
2
reagen
kit
bakteriologi dan kimia makanan; - Pengambilan sampel
39 lokasi
makanan di TPM; - Survey
30
perizinan laik
lokasi
sehat di TTU dan TPM; - Penanggulangan masalah
5 lokasi
sanitasi pasca KLB; - Pembinaan
10 lokasi
kantin sekolah sehat. 7
Monitoring,
335.300.000
335.300.000
0 - Pertemuan
Evaluasi dan
Monev hasil
Pelaporan
kegiatan
1 kali
program Yankes di puskesmas; - Pembinaan
49
tehnis
kali
pelayanan dan standarisasi sarana kesehatan swasta; - Pembinaan
78
tehnis
kali
pelayanan dan standarisasi sarana kesehatan puskesmas; - Jumlah
39
puskesmas yang dibintek.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
puskesmas
IV - 19
No 8
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 20.350.262.000
Realisasi 19.779.728.950
Keluaran
Sisa 570.533.050
- Jumlah honor
Kesehatan
bantuan
Masayarakat
Pemerintah
(Bantuan
Provinsi yang
Provinsi)
dibayarkan;
12 bulan
- Jumlah taman posyandu
6 lokasi
yang dikembangkan; - Jumlah
10
kegiatan yang
kali
mendukung peningkatan kualitas taman Posyandu; - Jumlah alat
1
kesehatan
paket
yang diadakan.
3).
Program
Pengawasan
Obat
dan
Makanan,
alokasi
anggaran sebesar Rp197.102.500,- dan terealisasi sebesar Rp196.462.500,- sisa Rp640.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
Belanja
Kegiatan Anggaran
1
Peningkatan
9.605.000
Realisasi 9.605.000
Keluaran Sisa 0
Pemberdayaan
Jumlah apotek yang dibina
40 apotek
Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan 2
Peningkatan
174.989.500
174.349.500
640.000
Jumlah sarana
Pengawasan
(toko obat,
Keamanan Pangan
supermarket,
dan Bahan
pasar) yang
Berbahaya
diawasi
35 sarana
peredaran produk obat, makanan, minuman, dan alat kesehatan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 20
3
Pengawasan
12.508.000
12.508.000
0
Jumlah
9
Terhadap Sarana
pembinaan
kec.
Distribusi
sarana distribusi
Perbekalan
PKRT dan
Kesehatan Rumah
Kosmetika yang disurvey
Tangga dan Kosmetika
4).
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia alokasi anggaran sebesar Rp14.681.000,- dan terealisasi sebesar Rp14.681.000,sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 14.681.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
Jumlah Penjual
48
Promosi Obat
14.681.000
0
Jamu dan Toga,
kali
Bahan Indonesia
Toma yang
di Dalam dan di
mendapat
Luar Negeri
penyuluhan tentang obat tradisional
5).
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, alokasi anggaran sebesar Rp1.052.196.950,- dan terealisasi sebesar Rp1.032.199.450,- sisa Rp19.997.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja
No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
1
Pengembangan
333.475.000
Realisasi 332.972.500
Sisa Jumlah media
90 buah;
Media Promosi
502.500
cetak promosi
14.000 eks;
dan Informasi
kesehatan
14.000 eks;
Sadar Hidup
berupa (umbul-
1.000 eks;
Sehat
umbul, poster,
500 buah;
leaflet, buku
400 buah;
informasi,
10 buah;
lembar balik,
50 buah;
UKBM, stiker,
15 buah;
baliho, spanduk,
4 buah.
x banner, dan roll banner)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 21
Belanja No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
2
Penyuluhan Masyarakat
319.079.600 Pola
Hidup Sehat
Realisasi 303.979.600
Sisa 15.100.000
- Jumlah
40 kali;
promosi
10 bulan;
kesehatan
1 keg.
melalui : media elektronik berupa dialog interaktif radio, radio spot , televisi, dan lomba lukis poster; - Jumlah
20
promosi
sekolah
kesehatan melalui kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIVAIDS; - Jumlah
4
supervisi dan
desa
pembinaan desa berprestasi; - Jumlah
39
supervisi dan pembinaan
puskesmas
program promosi kesehatan; - Jumlah
20
pembinaan
sekolah
kampanye ABAT HIVAIDS; - Terlaksananya kegiatan
600 orang
penyuluhan pola hidup sehat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 22
Belanja No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
3
Peningkatan
376.251.850
Realisasi 372.251.850
Sisa 4.000.000
- Jumlah
390
Pendidikan
peserta
orang
Tenaga Penyuluh
workshop
Kesehatan
implementasi Desa Siaga bagi Perawat Ponkesdes - Jumlah
78
peserta rapat
orang
koordinasi Pembina Saka Bhakti Husada - Jumlah
78
peserta rapat
orang
Koordinasi Pembina Poskestren - Jumlah
39
peserta
orang
penilaian dan pembinaan Desa Siaga, Saka Bhakti Husada dan Ponkestren - Jumlah
39
peserta
orang
pertemuan Evaluasi UKBM 4
Monitoring,
- Jumlah blanko
190
Evaluasi dan
23.390.500
22.995.500
395.000
kajian PHBS
eks.
Pelaporan
yang dicetak; - Jumlah
2
pertemuan petugas Promosi Kesehatan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 23
kali
6).
Program Perbaikan Gizi Masyarakat, alokasi anggaran sebesar Rp566.546.500,- dan terealisasi sebesar Rp565.702.150,- sisa Rp844.350,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pemberian
Belanja Anggaran 312.980.000
Realisasi 312.415.650
Keluaran
Sisa
- Jumlah balita
100
Makanan
564.350
gizi buruk
balita
Tambahan
yang mendapat PMT pemulihan; - Jumlah Bumil
80 orang
KEK yang mendapat PMT; - Jumlah balita
100
gizi buruk
kasus
yang telah dilacak; - Jumlah
39
puskesmas yang
puskesmas
mendapat bimbingan teknis tatalaksana gizi buruk ditingkat puskesmas. 2
Penanggulangan
190.861.500
190.861.500
0
- Jumlah
84
Kurang Energi
petugas yang
Protein (KEP),
telah
Anemia Gizi Besi,
mengikuti
Gangguan Akibat
pertemuan
Kurang Yodium
evaluasi
(GAKY), Kurang
program gizi;
Vitamin A dan
orang
- Jumlah
110
Kekurangan Zat
petugas yang
Gizi Mikro lainnya
telah
orang
mengikuti pertemuan tatalaksana gizi buruk;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 24
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa - Jumlah
110
petugas yang
orang
telah mengikuti pertemuan peningkatan kapasitas konseling menyusui. 3
Pemberdayaan
62.705.000
62.425.000
280.000
Terlaksananya
Masyarakat untuk
sosialisasi
Pencapaian
Sistem
Keluarga
Kewaspadaan
1 keg.
Pangan dan Gizi yang melibatkan unsur perempuan yaitu TP PKK Kecamatan, bidan koordinator, petugas pelaksana gizi, serta petugas pengendali KB dan Peningkatan pengetahuan petugas pelaksana gizi, petugas pengendali KB, TP PKK Kecamatan, dan bidan koordinator dalam mencegah terjadinya gizi buruk pada balita
7).
Program
Pengembangan
Lingkungan
Sehat,
alokasi
anggaran sebesar Rp633.988.300,- dan terealisasi sebesar Rp632.889.100,- sisa Rp1.099.200,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 25
No 1
Kegiatan Pengkajian
Belanja Anggaran 28.275.000
Realisasi 28.275.000
Keluaran
Sisa 0
- Jumlah
4
Pengembangan
pertemuan
Lingkungan Sehat
koordinasi
kali
kabupaten sehat; - Jumlah
5
pertemuan
kali
untuk menyusun dokumen kabupaten sehat; - Jumlah
1
kegiatan
kali
verifikasi kabupaten sehat; - Jumlah monev program
5 kali
kabupaten sehat. 2
Penyuluhan
542.200.800
541.216.200
984.600
- Kegiatan
Menciptakan
sosialisasi
Lingkungan
program
Sehat
stimulan
1 kali
jamban; - Kegiatan
1
pelatihan
kali
pembangunan stimulan jamban; - Jumlah
20
kegiatan
kali
pemicuan CLTS; - Jumlah
100
stimulan
kali
jamban sehat sederhana dan bimtek pembangunannya; - Jumlah MCK sehat
unit
percontohan dan Bimtek pembangunan nya;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
1
IV - 26
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa - Jumlah
40
pengawasan
kali
kualitas air minum; - Terlaksananya
12
penyuluhan
bulan
dalam rangka menciptakan lingkungan sehat. 3
Layanan
63.512.500
63.397.900
114.600
- Jumlah
150
Laboratorium
pemeriksaan
Kesehatan
kualitas air
kali
bersih; - Jumlah
300
pemeriksaan
kali
kualitas air minum; - Jumlah
30
pemeriksaan
kali
mikrobiologi makanan.
8).
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, alokasi anggaran sebesar Rp1.722.427.673,- dan terealisasi sebesar Rp1.684.294.623,- sisa Rp38.133.050,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
1
Penyemprotan/
695.297.500
Fogging Sarang Nyamuk
Realisasi 694.612.000
Keluaran Sisa 685.500
-
Jumlah fogging
13.600
focus;
rumah
Jumlah
44
penyelidikan
lokasi
Epidemiologis dalam rangka mengetahui potensi penularan DBD dan Chikungunya.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 27
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
2
Pelayanan
486.500.000
Realisasi 449.866.750
Keluaran Sisa 36.633.250
- Jumlah
6
Pencegahan dan
pertemuan
Penanggulangan
program
Penyakit
pemberantasan
kali
penyakit menular langsung; - Jumlah
20
puskesmas
pus-
yang diberi
kesmas
bimbingan teknis P2 IMS/HIV; - Jumlah
25
puskesmas dan RS yang
puskesmas
disupervisi program TB; - Jumlah reagen
1
HIV dan
keg.
syphilis serta obat IMS dan IO; - Jumlah
20
penderita kusta
orang
yang dikonfirmasi. 3
Pencegahan
68.433.000
68.433.000
0
- Pelaksanaan
1
Penularan
kegiatan
kali
Penyakit Endemik/
program
Epidemik
pertemuan DBD; - Jumlah
5
kegiatan
pus-
Larvasida;
kesmas
- Jumlah
5
kegiatan
pus-
pengangkatan
kesmas
Lumut; - Jumlah
5
kegiatan Mass
pus-
Fever Survey;
kesmas
- Jumlah
39
kegiatan
pus-
pembinaan
kesmas
teknis Program Malaria.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 28
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
4
Peningkatan
352.868.750
Realisasi 352.054.450
Keluaran Sisa 814.300
Imunisasi
- Jumlah
93
pembinaan ke
kali
puskesmas;
- Jumlah
39
pemantauan
kali
pelaksanaan imunisasi di Sekolah Dasar; - Jumlah
4
pertemuan
kali
yang dilaksanakan; - Jumlah
33
pengambilan
kali
vaksin dan alat suntik ke provinsi. 5
Peningkatan
119.328.423
119.328.423
0
- Jumlah
40
Surveillance
Penyelidikan
Epideminologi dan
Epidemiologi;
Penaggulan-gan
- Jumlah
Wabah
pertemuan yang dilaksa-
kali
3 kali
nakan; - Terlaksananya Bimtek ke
78 kali
Puskesmas;
- Jumlah
37
pengiriman sampel dan konsultasi ke provinsi.
9).
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan,
alokasi
anggaran sebesar Rp632.373.250,- dan terealisasi sebesar Rp631.448.250,- sisa Rp925.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 29
kali
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Penyusunan
Realisasi
181.515.000
Keluaran
Sisa
181.515.000
0
Jumlah
4
Standar
dokumen
dok.
Pelayanan
standar
Kesehatan
pelayanan kesehatan /dokumen perencanaan program kesehatan (Renstra,Renja,R KA/DPA,GBS dan TOR);
2
Evaluasi dan
349.160.250
348.735.250
425.000
Jumlah
5
Pengembangan
dokumen
Standar
evaluasi dan
dok.
Pelayanan
pengembangan
Kesehatan
standar pelayanan kesehatan (ISO,SOP,SPP,P AK)
3
Pembangunan
101.698.000
101.198.000
500.000
Jumlah
2
dan
dokumen
dok.
Pemutakhiran
informasi
Data Dasar
kesehatan (Profil
Standar
dan Laporan
Pelayanan
Tahunan)
Kesehatan
10). Program dan
Pengadaan
Peningkatan
Prasarana/Puskesmas/Pustu
dan dan
Perbaikan
Sarana
Jaringannya,
alokasi
anggaran sebesar Rp26.920.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp25.338.657.288,-
sisa
Rp1.581.342.712,-
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pengadaaan
Belanja Anggaran 26.920.000.000
Sarana dan
Realisasi 25.338.657.288
Sisa 1.581.342.712
Keluaran Jumlah alkes yang diadakan
1 paket
Prasarana Puskesmas
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 30
11). Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata,
alokasi
anggaran
sebesar
Rp17.581.039.200,-
dan
terealisasi sebesar Rp16.841.528.405,- sisa Rp739.510.795,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pengadaan Alkes
Belanja Anggaran
Realisasi
17.581.039.200
16.841.528.405
Keluaran
Sisa 739.510.795
Terealisasinya pengadaan alkes
122 unit/ 33 set/ 1 paket
12). Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan, alokasi
anggaran
sebesar
Rp302.141.000,-
dan
terealisasi
sebesar Rp299.141.000,- sisa Rp3.000.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
Kegiatan
1
Pengawasan dan
Belanja Anggaran 302.141.000
Realisasi 299.141.000
Keluaran
Sisa 3.000.000
- Jumlah
200
Pengendalian
penyuluhan
Keamanan dan
yang dilakukan
Kesehatan
terhadap IRTP
Makanan Hasil
Baru (SPP-
Produksi Rumah
IRT);
Tangga
- Jumlah pembinaan kepada IRTP
kali
60 kali
lama; - Jumlah
1
pengadaan
kali
reagen uji cepat pangan; - Jumlah
200
Pembinaan kepada IRTP baru (SPPIRT).
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 31
kali
13). Program Peningkatan Pelayanan, alokasi anggaran sebesar Rp167.189.123.453,- dan terealisasi sebesar Rp181.933.418.715,sisa Rp(14.744.295.262),- yang ditutup dari pola pengelolaan keuangan BLUD dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Sisa
103.368.904.050
126.319.372.439
(22.950.468.389)
Pelayanan
Keluaran - Persentase
98
jumlah tenaga
%
medis sesuai dengan standar klasifikasi Rumah Sakit Kelas B; - Persentase
96,01
tenaga kepe-
%
rawatan yang memenuhi standar kompetensi; - Persentase
84,32
jumlah
%
peralatan rumah tangga sesuai dengan standar kebutuhan peralatan keperawatan; - Persentase
100
analisa hasil
%
kegiatan pelayanan penunjang; - Persentase
68,35
tingkat hunian
%
rumah sakit (Bed Occupancy Rate); - Rata-rata
5
Lama Pasien Dirawat (Average Length of Stay)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 32
hari
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Rata-rata
3
Lama Tempat
hari
Tidur Kosong/ Tidak Terisi (Turn Over Internal); - Frekuensi
52
pemakaian
kali
tempat tidur dalam kurun waktu tertentu (Bed Turn Over); - Persentase
6,18
jumlah kema-
%
tian umum pasien keluar; - Persentase
2,97
jumlah kema-
%
tian ≥ 48 jam pasien keluar; - Persentase
100
pengelolaan
%
administratif pelayanan dan pendukung pelayanan rumah sakit; - Rata-rata
77,42
capaian
%
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); - Terealisasinya
4
pengadaan
paket
pengadaan peralatan kedokteran dan pembangunan lanjutan gedung gawat darurat (IGD);
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 33
No
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Terealisasinya pelayanan kesehatan perorangan:
2
Kegiatan
63.820.219.403
55.614.046.276
8.206.173.127
BOR
52,60 %
ALOS
3,84 %
TOI
3,46 hari
BTO
50,06 kali
GDR
13,67 ‰
NDR
5,08 ‰
Jumlah Dana
40
Pelayanan JKN
Operasional
FKTP
Kapitasi FKTP
Kapitasi pelayanan kesehatan pada FKTP
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kesehatan sebagai berikut: 1).
Angka Kematian Bayi per seribu kelahiran hidup, pada tahun 2014 sebesar 6,09 per seribu kelahiran hidup, menjadi sebesar 5,95 per seribu kelahiran hidup di tahun 2015;
2).
Angka Kematian Ibu per seratus ribu kelahiran hidup, pada tahun 2014 sebesar 62,28 per seratus ribu kelahiran, menjadi sebesar 72,22 per seratus ribu kelahiran hidup di tahun 2015;
3).
Persentase balita dengan gizi buruk, pada tahun 2014 sebesar 0,87%, menjadi sebesar 0,79% di tahun 2015;
4).
Persentase balita kurang gizi, pada tahun 2014 sebesar 5,52%, menjadi sebesar 4,86% di tahun 2015;
5).
Dipertahankannya kecamatan bebas rawan gizi, sebesar 100%;
6).
Angka Harapan Hidup (AHH), pada tahun 2014 sebesar 73,75 tahun, menjadi sebesar 75,74* tahun di tahun 2015;
7).
Umur Harapan Hidup (UHH), pada tahun 2014 sebesar 69,87 tahun, dan menjadi sebesar 69,87* tahun di tahun 2015; *)
Angka Sementara
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 34
8).
Untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan meliputi: a). Tingkat hunian rumah sakit pada tahun tahun 2014 sebesar 70,94%, menjadi sebesar 68,35% atau dalam kriteria cukup efektif, artinya pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat cukup baik; b). Tingkat kepuasan pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit pada tahun 2014 sebesar 76,46%, menjadi sebesar 77,42% di tahun 2015 dengan kriteria baik.
9).
Untuk Rumah Sakit Umum Daerah Lawang meliputi: a). Tingkat hunian rumah sakit pada tahun tahun 2014 sebesar 54,70%, menjadi 52,60% di tahun 2015; b). Tingkat kepuasan pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit pada tahun 2014 sebesar 83,29%, menjadi 92,37% di tahun 2015.
10). Meningkatnya persentase tersedianya obat sesuai dengan kebutuhan sebesar 90%; 11). Meningkatnya pengawasan Obat , Makanan, Kosmetik Dan Alat Kesehatan (OMKA) di wilayah kecamatan; 12). Meningkatnya Puskesmas yang menggunakan obat tradisional sebagai obat komplementer; 13). Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin dan cakupan balita gizi buruk untuk mendapat perawatan; 14). Prestasi yang diraih antara lain : a). Piagam Penghargaan Perawat Community Mental Health
Nursing (CMHN) Tingkat Nasional; b). Sertifikat Eliminasi Malaria Tingkat Nasional; c). Juara II Tingkat Provinsi dalam Program Penyediaan Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS II), a.n. Dinas Kesehatan Kab. Malang; d). Juara II Tingkat Provinsi dalam Lomba Jumantik Anak Sekolah, a.n. SDN 02 Karangkates.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 35
c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kesehatan sebagai berikut: 1).
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tidak bisa mencapai target hal ini dikarenakan target yang ditetapkan dalam Renstra tahun 2011–2015 yaitu sebesar 88% terlalu tinggi dimana realisasi capaian sebesar 80% sama dengan target Nasional sebesar 80%. Bilamana memakai target nasional
cakupan
komplikasi
kebidanan
yang
ditangani
mencapai target. Rencana kedepan yang akan dilakukan yaitu rasionalisasi data dengan cara penyesuaian target sasaran yang ada pada Renstra berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten Malang; 2).
Angka Kematian Ibu tahun 2015 sebesar 72,22 per seratus ribu kelahiran lebih tinggi apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 62,28 per seratus ribu kelahiran, dimana masih lebih rendah dibandingkan target Renstra dan target nasional sebesar 118 per seratus ribu kelahiran. Beberapa faktor yang menyebabkan antara lain: meningkatnya jumlah ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun sebanyak 11 kasus dibanding tahun 2014 sebanyak 6 kasus; jumlah estafet penolong meningkat yaitu 11 kasus yang estafet penolongnya 3 atau lebih sedangkan pada tahun 2014 hanya 8 kasus; tingginya
kasus
pre
Eklampsi
dan
Eklampsi
(keracunan
kehamilan) yaitu 17 kasus dan seringnya kasus ini terlalu dianggap biasa-biasa saja oleh penderita dan keluarganya karena sering tidak ada keluhan; tingginya kasus HPP (Haemoragia Post Partum/ Perdarahan Pasca Lahir) yaitu sebesar 11 kasus yang disebabkan : manajemen aktif kala III kompetensi tenaga kesehatan masih kurang baik di fasilitas primer (negeri dan swasta) dan pada fasilitas sekunder (rumah sakit) kecepatan dalam keputusan penanganan masih kurang; dan kurangnya kompetensi petugas dalam kegawatdaruratan neonatal di puskesmas. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 36
antara
lain:
Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan
Komplikasi (P4K); Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS); Kemitraan bidan dan dukun bayi; Penyeliaan Fasilitatif (PF) dan bimbingan teknis; pelatihan ulang atau kunjungan dokter spesialis
ke
puskesmas
untuk
pembinaan
terutama
di
Puskesmas PONED; Rumah sakit harus mempunyai peralatan PICU/ NICU; Rumah sakit swasta harus mengangkat dokter spesialis; dan semua komplikasi seharusnya ditangani oleh Dokter Spesialis yang menetap 24 jam; 3).
Meningkatnya angka kematian bayi pada tahun 2015 sebesar 5,95 per seribu kelahiran hidup dibanding dengan tahun 2014 sebesar 6,09 per seribu kelahiran hidup, walaupun angka ini masih dibawah target nasional sebesar 24 per seribu kelahiran hidup, salah satu penyebabnya karena kurangnya kompetensi petugas dalam kegawatdaruratan neonatal di puskesmas, sehingga
perlu
upaya
peningkatan
kompetensi
melalui
pelatihan kegawatdaruratan neonatal. 3. Pekerjaan Umum Infrastruktur pekerjaan umum harus dipandang sebagai aset yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan nilai tambahnya (value added) agar dapat terus diandalkan manfaatnya. Penyediaan infrastruktur pekerjaan umum yang berorientasi kepuasan pengguna berbasis kualitas, tidak lagi cukup hanya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetapi juga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan sosial dan inklusif. Pengembangan infrastruktur pekerjaan umum mengarusutamakan sebaran pusat-pusat pertumbuhan sesuai daya dukung lingkungan dalam keseimbangan pembangunan wilayah secara berkelanjutan. Arah kebijakan bidang kebinamargaan dengan mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan prasarana jalan guna menunjang aksesibilitas dan keterhubungan wilayah (domestic connectivity) dalam mendukung pengembangan koridor ekonomi. Ruang lingkup kegiatannya LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 37
antara lain: pemeliharaan berkala jalan dan jembatan; peningkatan dan pembangunan jalan; dan penggantian dan pembangunan jembatan yang kewenangan pengaturannya oleh pemerintah daerah. Di
bidang
pengairan,
arah
kebijakan
dalam
upaya
mempertahankan dan meningkatkan kinerja layanan jaringan irigasi kewenangan
pemerintah
kabupaten
dalam
rangka
mendukung
pemenuhan sasaran Prioritas Nasional di Bidang Ketahanan Pangan. Ruang lingkup kegiatannya antara lain: pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi, dengan prioritas untuk rehabilitasi jaringan irigasi; Sistem Investigasi Desain (SID) dan Operasional dan Pemeliharaan (OP) menjadi tanggung jawab pemerintah daerah; pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP). Di bidang keciptakaryaan diarahkan antara lain: meningkatkan cakupan pelayanan air minum dalam rangka percepatan pencapaian target MDG’s untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi standar
pelayanan
minimal
(SPM)
penyediaan
air
minum,
serta
meningkatkan cakupan dan kehandalan pelayanan sanitasi, terutama dalam
pengelolaan
air
komunal/terdesentralisasi
limbah
untuk
dan
persampahan
meningkatkan
kualitas
secara kesehatan
masyarakat dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) penyediaan sanitasi.
Ruang
lingkup
kegiatannya
antara
lain:
perluasan
dan
peningkatan Sambungan Rumah (SR) perpipaan bagi MBR perkotaan bagi daerah yang memiliki idle capacity yang memadai untuk dibangun SR perpipaan;
pemasangan
master
meter
untuk
MBR
perkotaan;
pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan untuk desa-desa dengan sumber air baku yang relatif mudah; pembangunan dan pengembangan
prasarana
dan
sarana
air
limbah
komunal;
dan
pembangunan serta pengembangan fasilitas pengelolaan sampah dengan pola 3R (reduce, reuse, dan recycle) di tingkat komunal yang terhubung dengan sistem pengelolaan sampah di tingkat kota.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 38
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital guna mempercepat proses pembangunan. Peranan pentingnya sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi, mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur yang ada. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi pondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2).
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong;
3).
Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong;
4).
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
5).
Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan;
6).
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;
7).
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;
8).
Program Pengelolaan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan;
9).
Program Pengelolaan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum;
10).
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya;
11).
Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku;
12).
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya;
13).
Program Pengendalian Banjir;
14).
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; dan
15).
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Pekerjaan Umum pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran
sebesar
Rp765.012.864.151,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp759.896.538.043,- sisa sebesar Rp5.116.326.108,-.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 39
Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pekerjaan Umum sebagai berikut: 1).
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp220.941.065.000,- dan terealisasi sebesar Rp220.127.839.700,- sisa Rp813.225.300,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Perencanaan
Belanja Anggaran
Realisasi
Sisa
4.608.705.000
4.549.040.000
59.665.000
Keluaran Tersedianya
2
Pembangunan
dokumen
Jalan
perencanaan
dok.
teknis kegiatan pembangunan jalan 2
Pembangunan
153.099.800.000
152.497.929.700
601.870.300
Jalan 3
Perencanaan
1.304.330.000
1.279.800.000
24.530.000
Meningkatnya
200
kapasitas jalan
km
Tersedianya
1
Pembangunan
dokumen
dok.
Jembatan
perencanaan teknis pembangunan jembatan
4
Pembangunan
49.140.210.000
49.072.126.000
68.084.000
Jembatan
Meningkatnya kapasitas
340 m
jembatan 5
Pengawasan
5.036.470.000
4.993.783.000
42.687.000
Termonitoring-
205
Teknis
nya pelaksanaan
km
Pembangunan
kegiatan
Jalan
pembangunan dan peningkatan jalan
6
Pengawasan
1.151.550.000
1.137.915.000
13.635.000
Termonitoring-
Teknis
nya pelaksanaan
Pembangunan
kegiatan
Jembatan
pembangunan/
315 m
penggantian jembatan 7
Peningkatan Jalan
6.600.000.000
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
6.597.246.000
2.754.000
Meningkatnya
5
kapasitas jalan
km
IV - 40
2).
Program
Pembangunan
Saluran
Drainase/Gorong-Gorong,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp8.666.746.570,- dan terealisasi sebesar Rp8.632.187.900,- sisa Rp34.558.670,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
1
Pembangunan
8.666.746.570
Realisasi 8.632.187.900
Sisa 34.558.670
Jumlahnya
71
Saluran Drainase/
prasarana dan
Gorong-Gorong
sarana drainase /
lokasi
gorong-gorong di lingkungan permukiman
3).
Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong, dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.434.003.000,- dan terealisasi sebesar Rp6.382.488.000,- sisa Rp51.515.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja
No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
1
2
3
Perencanaan
201.360.000
Realisasi 200.343.000
Sisa 1.017.000
Tersedianya
1
Pembangunan
dokumen
Turap/ Talud/
perencanaan
Bronjong
teknis kegiatan
Pembangunan
6.046.435.000
5.996.915.000
49.520.000
dok.
Meningkatnya
Turap/Talud/
kapasitas dinding
Bronjong
penahan jalan
Pengawasan
186.208.000
185.230.000
978.000
Termonitoring-
Teknis
nya pelaksanaan
Pembangunan
kegiatan
Turap/Talud/
pembangunan
Bronjong
dinding penahan
400 m
400
jalan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 41
m
4).
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Jalan
dan Jembatan,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp346.679.359.981,-
dan
terealisasi sebesar Rp343.984.362.850,- sisa Rp2.694.997.131,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
2
Kegiatan Perencanaan
Belanja Anggaran
Realisasi
Sisa
6.002.080.000
5.959.953.000
42.127.000
Keluaran Tersedianya
2
Rehabilitasi/
dokumen
Pemeliharaan
perencanaan
Jalan
teknis kegiatan
Rehabilitasi/
257.456.329.981
256.390.298.200
1.066.031.781
dok.
- Memperta-
Pemeliharaan
hankan daya
Jalan
dukung dan
186 km
kapasitas jalan; - Meningkatnya
12
jalan kondisi
km
baik; - Terpelihara-
165
nya jalan
km
kabupaten; - Jumlah jalan
250
lingkungan
lokasi
permukiman yang dibangun / ditingkatkan / direhabilitasi. 3
4
Pengawasan
Termonitoring-
165
Teknis
nya pelaksa-
km
Rehabilitasi/
naan kegiatan
Pemeliharaan
pemeliharaan
Jalan
jalan
Pemeliharaan
2.825.000.000
2.800.542.000
24.458.000
Terlaksananya
150
Rutin Jalan dan
pemeliharaan
km
Jembatan
rutin jembatan
5).
76.256.870.000
74.750.225.650
1.506.644.350
Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp110.080.000,- dan terealisasi sebesar Rp110.080.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 42
No 1
Kegiatan Inspeksi Kondisi
Belanja Anggaran
Realisasi
110.080.000
Keluaran
Sisa
110.080.000
0
Jalan
Terbaharuinya data kondisi
1 tahun
jalan kabupaten
6).
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp7.127.100.000,- dan terealisasi sebesar Rp6.858.602.500,- sisa Rp268.497.500,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran
Realisasi
6.500.600.000
6.237.957.500
Keluaran
Sisa 262.642.500
Gedung Workshop
Tersedianya
1
tempat untuk
unit
peralatan PJU 2
Pengadaan Alat-
200.400.000
198.865.000
1.535.000
Alat Berat
Terlaksananya
1
pengadaan alat
paket
berat penunjang kegiatan 3
Rehabilitasi/
400.500.000
396.410.000
4.090.000
Terpeliharanya
1
Pemeliharaan
alat-alat berat
tahun
Alat-Alat Berat
penunjang kegiatan
4
Rehabilitasi/
25.600.000
25.370.000
230.000
Terpeliharanya
Pemeliharaan
alat laborato-
Alat-Alat Ukur dan
rium kebina-
Bahan
margaan
1 tahun
Laboratorium Kebinamargaan
7).
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp41.984.076.610,- dan terealisasi sebesar Rp41.821.688.100,-
sisa
Rp162.388.510,-
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran 21.660.430.000
Realisasi
Bertambahnya
45
Jalan dan
kapasitas jalan
km
Jembatan
dan jembatan
Perdesaan
desa
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
21.611.483.800
Keluaran
Sisa 48.946.200
IV - 43
No 2
Kegiatan Perencanaan
Belanja Anggaran
Realisasi
863.840.000
Keluaran
Sisa
856.066.000
7.774.000
Tersedianya
1
Pembangunan
dokumen
Infrastruktur
perencanaan
Perdesaan
teknis kegiatan
dok.
pembangunan jalan dan jembatan desa 3
Pengawasan
Termonitoring-
45
Teknis
722.470.000
716.392.000
6.078.000
nya pelaksa-
km
Pembangunan
naan kegiatan
Infrastruktur Perdesaan 4
5
Pembangunan
18.616.591.610
18.517.381.300
99.210.310
Jumlahnya
88
Sarana dan
prasarana dan
Prasarana Air
sarana air bersih
Bersih Perdesaan
pedesaan
Monitoring,
120.745.000
120.365.000
380.000
lokasi
Termonitoring-
147
Evaluasi dan
nya kegiatan
lem-
Pelaporan
bantuan lemba-
baga
ga pendidikan swasta
8).
Program Pengelolaan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp611.980.000,dan terealisasi sebesar Rp609.516.000,- sisa Rp2.464.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
1
Kegiatan
Penyusunan
Belanja Anggaran
Realisasi
611.980.000
Keluaran
Sisa
609.516.000
2.464.000
Terkelolanya
Sistem
data base jalan,
Informasi/Data
jemba-tan dan
Base Jalan dan
bangunan
Jembatan
pelengkap jalan
9).
Program Jalan
Pengelolaan Umum,
Pelengkap
dengan
Jalan
alokasi
dan
12 bulan
Penerangan
anggaran
sebesar
Rp66.308.460.000,- dan terealisasi sebesar Rp66.051.084.800,sisa Rp257.375.200,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 44
No
1
Kegiatan
Perencanaan
Belanja Anggaran 1.315.080.000
Realisasi 1.303.714.000
Keluaran
Sisa 11.366.000
Tersedianya
1
Pembangunan
dokumen
Pelengkap Jalan
dok.
perencanaan
dan Penerangan
teknis bangunan
Jalan Umum
pelengkap dan PJU
2
Pengadaan dan
16.782.890.000
16.739.146.500
43.743.500
Pemeliharaan
Meningkatnya
570
kapasitas PJU
titik
Meningkatnya
12.500
Penerangan Jalan Umum 3
Pembangunan
26.171.760.000
26.050.600.000
121.160.000
Drainase/ Trotoar
kapasitas
m
drainase/ trotoar 4
5
Rehabilitasi/
20.238.390.000
20.175.862.300
62.527.700
Pemeliharaan
bangunan
Drainase/ Trotoar
pelengkap jalan
Pengelolaan
492.460.000
484.760.000
7.700.000
Pohon Tepi Jalan 6
Terpeliharanya
Pengawasan
1.307.880.000
1.297.002.000
10.878.000
16.000 m
Terkelolanya
2.000
pohon tepi jalan
batang
Terlaksananya
12.500
Teknis
pengawasan
m
Pembangunan
teknis kegiatan
Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum
10).
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa
dan
Jaringan
Pengairan
Lainnya,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp25.506.359.170,- dan terealisasi sebesar Rp25.146.628.766,-
sisa
Rp359.730.404,-
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Perencanaan
Belanja Anggaran 1.417.964.000
Realisasi 1.411.563.033
Keluaran
Sisa 6.400.967
Jumlah
Pembangunan
pembuatan
Jaringan Irigasi
dokumen
23 dok.
perencanaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 45
No 2
Kegiatan Rehabilitasi/
Belanja Anggaran 2.436.644.500
Realisasi 2.401.554.960
Keluaran
Sisa 35.089.540
Jumlah lokasi
13
Pemeliharaan
pekerjaan fisik
paket
Jaringan Irigasi
Rehab / Pemeliharaan Jaringan Irigasi
3
Optimalisasi
3.000.358.600
2.983.966.600
16.392.000
Jumlah
27
Fungsi Jaringan
normalisasi
paket
Irigasi yang Telah
saluran irigasi
Dibangun
dan perbaikan pintu air/bangunan ukur
4
Pemberdayaan
823.458.100
819.193.100
4.265.000
Petani Pemakai Air
Jumlah paket
18
peberdayaan
paket
Petani Pemakai Air 5
Pendataan dan
280.990.000
280.270.000
720.000
Jumlah
Identifikasi
dokumen
Jaringan Irigasi
identifikasi
dan Bangunan
swakelola
3 dok.
Pengairan Lainnya 6
Verifikasi Teknis
81.680.000
81.350.000
330.000
Jumlah
dan Pengendalian
dokumen
Mutu Bidang
Penilaian
Pengairan
kinerja/
1 set
performance rekanan jasa konstruksi 7
8
Perencanaan
Jumlah paket
2
Angka
AKNOP; paket
paket
Kebutuhan Nyata
pembuatan &
Operasi dan
pemasangan
Pemeliharaan
patok saluran
Pengendalian
192.128.600
192.135.000
190.406.900
188.630.000
1.721.700
3.505.000
Jumlah
2
Asset Tanah
pembuatan /
Negara yang
pemasangan
Dikelola Dinas
patok batas;
Pengairan
papan larangan;
lokasi
survey dan pengukuran
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 46
No 9
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran
Realisasi
877.440.000
874.556.073
Keluaran
Sisa 2.883.927
Jumah alat
3
Peralatan dan
berat; pintu air
unit
Perbekalan
di 9 wilayah
alat
Penunjang
UPTD
berat
Optimalisasi Sumber Daya Air 10
Pelayanan,
223.302.000
223297000
5.000
Jumlah paket
2
Pemanfaatan dan
peningkatan
dok.
Pengelolaan Asset
prasarana
Tanah Negara
kawasan sumber air
11
Rehabilitasi/
15.980.258.370
15.691.841.100
288.417.270
- Jumlah
51
Pemeliharaan
pekerjaan
Jaringan Irigasi
fisik rehab/
(DAK)
pemelihara-
paket
an jaringan irigasi; - Jumlah paket pengawasan.
11).
24 paket
Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, dengan alokasi anggaran sebesar Rp32.887.675.000,- dan terealisasi sebesar Rp32.593.470.500,- sisa Rp294.204.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran
Realisasi
2.620.364.000
2.407.692.500
Sisa 212.671.500
Keluaran Jumlah lokasi
12
Prasarana
pekerjaan fisik
paket
Pengambilan dan
pembangunan /
Saluran Pembawa
peningkatan jaringan irigasi
2
Pemeliharaan
9.748.921.600
Jumlah lokasi
103
Prasarana
pekerjaan fisik
paket
Pengambilan dan
pemeliharaan
Saluran Pembawa
jaringan irigasi
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
9.717.258.800
31.662.800
IV - 47
No 3
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 151.340.300
Realisasi
Keluaran
Sisa
150.280.200
1.060.100
Jumlah paket
Partisipasi
pekerjaan
Masyarakat dalam
swakelola yang
Pengelolaan Air
melibatkan
1 paket
partisipasi masyarakat 4
5
Pembangunan
20.234.256.100
20.187.596.000
46.660.100
Jumlah
98
Prasarana
pekerjaan fisik
Pengambilan dan
pembangunan/
Saluran Pembawa
peningkatan
(BK Provinsi)
jaringan irigasi
Pembinaan di
132.793.000
130.643.000
2.150.000
Pembinaan di
Bidang Air Tanah
bidang air tanah
bagi Masyarakat
bagi masyarakat
dan Pengusaha
dan pengusaha
12).
paket
275 orang
Program Pengembangan Pengelolaan dan Konversi Sungai Danau dan Sumber Air Lainnya, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp2.722.202.000,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp2.679.831.000,- sisa Rp42.371.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
Kegiatan
1
Pemeliharaan dan
2
Belanja Anggaran
Realisasi
Sisa
1.171.535.000
1.159.362.000
12.173.000
Keluaran Jumlah
7
Rehabilitasi
pemeliharaan
Embung dan
dan rehabilitasi
Bangunan
embung dan
Penampung Air
bangunan
Lainnya
penampung
Peningkatan
834.842.000
818.420.000
16.422.000
paket
Jumlah
7
Partisipasi
pekerjaan
Masyarakat dalam
swakelola yang
paket
Pengelola Sungai,
melibatkan
Danau dan
masyarakat
Pengelolaan Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 48
No 3
Kegiatan Monitoring,
Belanja Anggaran
Realisasi
62.900.000
Keluaran
Sisa
62.900.000
0
Jumlah
1
Evaluasi, dan
dokumen hasil
Pelaporan
monitoring dan
dok.
evaluasi kegiatan lapangan 4
Pengawasan Izin
76.500.000
76.500.000
0
Terealisasinya
Pemanfaatan Air
pengawasan
Tanah
izin pemanfaa-
85 obyek
tan air tanah 5
Pendataan dan
576.425.000
562.649.000
13.776.000
Terealisasinya
6
Penertiban
pendataan dan
lokasi
Pemanfaatan Air
penertiban
Tanah
pemanfaatan air tanah
13).
Program Pengendalian Banjir, dengan alokasi anggaran sebesar Rp843.446.000,- dan terealisasi sebesar Rp793.186.500,- sisa Rp50.259.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran
Realisasi
176.170.000
156.064.000
Keluaran
Sisa 20.106.000
Jumlah lokasi
Pastisipasi
/paket pengen-
Masyarakat Dalam
dalian banjir
Penanggulangan
yang meli-
Banjir
batkan partisipasi
1 paket
masyarakat 2
Mengendalikan
667.276.000
637.122.500
30.153.500
Jumlah
3
Banjir pada
pengadaan
Daerah
bronjong;
paket
Tangkapan Air
Jumlah karung
dan Badan -
plastik
Badan Sungai
14).
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp282.142.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp281.117.000,- sisa Rp1.025.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 49
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Perencanaan
282.142.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
281.117.000
1.025.000
Jumlah
5
Pengembangan
dokumen hasil
Infrastruktur
studi kelayakan
paket
/ SID
15).
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan dan
Air
Limbah,
dengan
alokasi
Air Minum
anggaran
sebesar
Rp3.908.168.820,- dan terealisasi sebesar Rp3.824.454.427,sisa Rp83.714.393,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Fasilitas
292.694.000
Realisasi 281.604.000
Keluaran
Sisa 11.090.000
Jumlah fasilitasi
70
Pembinaan Teknik
air limbah
KPP
Pengolahan Air
pedesaan
Limbah 2
Fasilitas
122.546.220
121.060.500
1.485.720
Terealisasinya
Pembinaan Teknik
fasilitasi air
Pengolahan Air
bersih pedesaan
75 hipam
Minum 3
Perencanaan dan
1.803.093.000
1.755.399.327
47.693.673
Jumlah karya
16
Pengawasan
perencanaan
paket
Teknis Penyediaan
dan pengawasan
Prasarana dan
teknis yang
Sarana Air Bersih
mendukung
dan PLP
pembangunan AM dan PLP
4
Penyediaan
Meningkatnya
18
Prasarana dan
jumlah sarana
lokasi
Sarana Air Limbah
sanitasi
Adapun
1.689.835.600
hasil/outcome
1.666.390.600
serta
manfaat
23.445.000
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pekerjaan Umum sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 50
1).
Meningkatnya jalan kabupaten dalam kondisi baik, pada tahun 2014 sepanjang 1.550,78 km/ 92,93%, menjadi
sepanjang
1.586,49 km/ 95,07% di tahun 2015 dari total panjang jalan kabupaten sepanjang 1.668,76 km; serta meningkatnya jumlah jembatan kabupaten yang sesuai standar dengan lebar 6 m, pada tahun 2014 sebanyak 157 unit/ 39,75%, menjadi sebanyak 177 unit/ 44,81% di tahun 2015 dari total jumlah jembatan kabupaten yang ada sebanyak 395 unit; 2).
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur penerangan jalan umum, pada tahun 2014 sebanyak 13.556 titik lampu, menjadi 14.126 titik lampu di tahun 2015;
3).
Meningkatnya bangunan pelengkap jalan, pada tahun 2014 telah terbangun dinding penahan jalan sepanjang 240 m yang tersebar di 22 lokasi, dan telah terbangun pula dinding penahan sepanjang 400 m yang tersebar di 46 lokasi di tahun 2015, sehingga total panjang dinding penahan yang telah terbangun sepanjang 8.503 m;
4).
Meningkatnya jalan desa dalam kondisi baik, pada tahun 2014 sepanjang 4.475,10 km/ 64,78%, menjadi sepanjang 4.520,10 km/ 65,43% di tahun 2015 dari total panjang jalan desa sepanjang 6.907,90 km;
5).
Meningkatnya pengembangan kinerja pengelolaan air minum, pada tahun 2014 sebesar 63,62%, menjadi sebesar 64,94% di tahun 2015;
6).
Meningkatnya pengembangan kinerja pengelolaan air limbah, pada tahun 2014 sebesar 67,40%, menjadi sebesar 72,55% di tahun 2015;
7).
Penyediaan
air
bersih
bagi
masyarakat
melalui
sistem
perpipaan, pada tahun 2014 pelayanan untuk masyarakat perkotaan sebanyak 443.635 jiwa, menjadi sebanyak 561.870 jiwa di tahun 2015; dan pada tahun 2014 pelayanan untuk masyarakat
perdesaan
sebanyak
668.492
jiwa,
menjadi
sebanyak 1.755.300 jiwa di tahun 2015; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 51
8).
Meningkatnya upaya perbaikan kualitas lingkungan permukiman melalui pembangunan jalan lingkungan agar masyarakat mudah untuk beraktivitas, pada tahun 2014 telah dibangun dan dilakukan peningkatan jalan lingkungan permukiman sepanjang 86,68 km, menjadi 88,13 km di tahun 2015. Dimana total panjang jalan lingkungan di Kabupaten Malang sepanjang 5.474,86
km
yang
harus
terus
dijaga
kondisinya
oleh
masyarakat dan didukung dari pemerintah; serta penanganan drainase lingkungan permukiman, pada tahun 2014 dibangun sepanjang 26 km dan dilanjutkan sepanjang 10,79 km di tahun 2015 dari total panjang drainase lingkungan permukiman di wilayah Kabupaten Malang sepanjang 4.820,96 km; 9).
Perbaikan kualitas lingkungan permukiman masyarakat melalui pembangunan sanitasi, pada tahun 2014 sebanyak 53 unit dan sebanyak 60 unit di tahun 2015;
10). Akses masyarakat Kabupaten Malang terhadap penggunaan air bersih baik melalui sistem perpipaan, mata air, dan sumur gali pada tahun 2014 sebesar 94,70%, menjadi 95,50% capaian kinerja di tahun 2015; 11). Terwujudnya upaya dalam memperbaiki kualitas air melalui peningkatan pelayanan dibidang air limbah domestik lewat program-program penyediaan sarana dan prasarana air limbah seperti pembangunan MCK, Jamban Keluarga, Pembangunan IPAL Komunal dan MCK Plus adapun cakupan pelayanan air limbah domestik pada tahun 2014 mencapai 72,25%, menjadi 78,03% di tahun 2015; 12). Meningkatnya luas lahan yang terairi, pada tahun 2014 seluas 46.050,50 ha, menjadi seluas 46.033 ha di tahun 2015; serta menigkatnya bangunan irigasi dalam kondisi baik, pada tahun 2014 kondisi baik bangunan irigasi sebesar 72,73%, menjadi sebesar 74,99% di tahun 2015; serta meningkatnya kondisi baik saluran irigasi, pada tahun 2014 kondisi baik sepanjang 557.973,98 m atau 62,85%, menjadi sepanjang 586.372,02 m atau 66,05% di tahun 2015, dimana total panjang saluran irigasi kewenangan Dinas Pengairan Kabupaten Malang (saluran primer dan sekunder) sepanjang 887.751,30 m; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 52
13). Meningkatnya kondisi baik dam, pada tahun 2014 kondisi baik sebanyak 195 buah atau 49,49%, menjadi sebanyak 196 buah atau 49,75% di tahun 2015, dimana total dam sebanyak 394 buah; 14). Meningkatnya kondisi baik bangunan air, pada tahun 2014 kondisi baik sebanyak 1.702 buah atau 60,16%, menjadi sebanyak 1.756 buah atau 62,07% di tahun 2015, dimana total bangunan air sebanyak 2.829 buah; 15). Meningkatnya kondisi baik pintu air, pada tahun 2014 kondisi baik sebanyak 988 buah atau 78,29%, pada tahun 2015 menjadi sebanyak 1.087 buah atau 86,13%, dimana total pintu air sebanyak 1.262 buah; 16). Prestasi yang diraih antara lain : a). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Top 25 Inovasi Pelayanan Publik 2015 atas Inovasi Tempat Pemrosesan
Akhir
(TPA)
Sampah
Wisata
Edukasi
Talangagung, a.n. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang; b). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional atas Inovasi Peningkatan Layanan Persampahan Melalui TPST 3R Mandiri, a.n. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang; c). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Inspirator "Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2015", a.n. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang; d). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Hero for Zero
Waste, a.n. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang; e). Piagam Penghargaan Rekor MURI dalam Penyelenggara Pemanfaatan Terbanyak Hasil Pengolahan Gas Methane Sampah menjadi Energi Alternatif Bagi Masyarakat, a.n. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 53
f). Juara III Kategori Besar Tingkat Provinsi dalam Lomba HIPPAM,
a.n.
HIPPAM
Pamdes
Tirto
Ageng
Desa Gondowangi Kecamatan Wagir; g). Juara III Kategori Sederhana Tingkat Provinsi dalam Lomba HIPPAM,
a.n.
HIPPAM
BPSPAMS
TIRTO
MULYO
Desa Putukrejo Kecamatan Kalipare; h). Nominasi Unggulan Nilai Tertinggi Tingkat Provinsi dalam Penilaian Administrasi Lomba BKM/ LKM PNPM Mandiri Perkotaan dan OMS PPIP, a.n. LKM AMANAH Desa Talok Kec. Turen dan OMS Desa Wonorejo Kec. Poncokusumo; i). Juara III Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teladan, a.n. Jono selaku Juru UPTD SDA dan Irigasi Kepanjen; j). Juara Harapan III Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teladan, a.n. Alm. Siswoko selaku Kepala UPTD SDA dan Irigasi Turen. c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Pekerjaan Umum sebagai berikut: 1).
Kementerian
Pekerjaan
Umum
RI
masih
mensyaratkan
perencanaan Dana Alokasi Khusus harus dilaksanakan sebelum tahun pelaksanaan, sehingga langkah yang dilakukan guna mengantisipasi hal tersebut dengan mengalokasikan anggaran perencanaan untuk pelaksanaan DAK pada tahun berikutnya (n+1); 2).
Belum
semua aset Dinas
Pengairan
Kab. Malang
dapat
dilaksanakan pengawasan dan pengendalian, identifikasi dan pematokan, sehingga perlu keberlanjutan kegiatan pengendalian aset tanah negara dengan ditunjang sarana dan prasarana yang tersedia; 3).
Belum
tertibnya administrasi
pelaporan
fisik
yang dibuat
HIPPA/GHIPPA sesuai standart yang ditetapkan Dinas Pengairan Kab. Malang, sehingga perlu dilakukan pembinaan dan evaluasi terhadap HIPPA/GHIPPA secara berkelanjutan. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 54
4. Perumahan Pembangunan perumahan dan permukiman, yang memanfaatkan ruang terbesar dari kawasan baik di perkotaan maupun di perdesaan, merupakan kegiatan yang bersifat menerus. Karenanya pengelolaan pembangunan
perumahan
dan
permukiman
harus
senantiasa
memperhatikan ketersediaan sumber daya pendukung, serta dampak akibat pembangunan tersebut. Dukungan sumber daya yang memadai, baik yang utama maupun penunjang diperlukan agar pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan, disamping dampak pembangunan perumahan dan permukiman terhadap kelestarian lingkungan, serta keseimbangan daya dukung lingkungannya yang harus senantiasa dipertimbangkan. Kesadaran tersebut harus dimulai sejak tahap perencanaan dan perancangan, pembangunan, sampai dengan tahap pengelolaan dan pengembangannya, agar
arah
perkembangannya
tetap
selaras
dengan
prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pembangunan
perumahan
dan
permukiman
berkontribusi
terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan karena memiliki multiplier effect
terhadap pertumbuhan ekonomi dan wilayah,
peningkatan pendapatan asli daerah, serta penciptaan lapangan kerja. Beberapa
isu
strategis
pembangunan
perumahan
adalah
kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan atau disebut Backlog (defisit rumah rakyat). Isu yang lain adalah cakupan pemenuhan rumah layak huni, cakupan rumah layak huni yang didukung oleh prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum yang memadai, serta penanganan permukiman kumuh. Pembangunan perumahan dan permukiman dilandasi oleh suatu kebijakan, strategi dan program, kegiatan yang komprehensif dan terpadu sehingga selain mampu memenuhi hak dasar rakyat, agar keluarga di Kabupaten Malang dapat menghuni rumah yang layak dan berkelanjutan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 55
a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengembangan Perumahan;
2).
Program Lingkungan Sehat Perumahan;
3).
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan;
4).
Program Pengelolaan Areal Pemakaman; dan
5).
Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
Kebakaran. b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan
Perumahan
anggaran
sebesar
pada
tahun
Rp10.616.376.776,-
2015
telah
dan
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp10.383.488.324,- sisa sebesar Rp232.888.452,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Perumahan sebagai berikut: 1).
Program
Pengembangan
Perumahan,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp9.005.533.561,- dan terealisasi sebesar Rp8.845.924.489,- sisa Rp159.609.072,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran 8.241.618.181
Realisasi 8.101.709.089
Keluaran
Sisa 139.909.092
Terbangunnya
Sarana dan
jalan lingkungan,
Prasarana Rumah
penerangan jalan
Sederhana Sehat
umum (PJU),
(DAK)
saluran drainase
41 paket
dan sumur resapan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Peningkatan 2
Lingkungan
775
Penyediaan PSU
595.631.880
585.245.400
10.386.480
perumahan yang
unit
Kawasan
sehat dan aman
Perumahan dan
yang didukung
Permukiman
dengan ketersediaan PSU
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 56
No 3
Kegiatan Fasilitasi dan
Belanja Anggaran
Realisasi
168.283.500
Keluaran
Sisa
158.970.000
9.313.500
Terealisasinya
2
Stimulasi
fasilitasi dan
Pembangunan
stimulasi
keg. dan
Perumahan
pembangunan
350
Masyarakat
perumahan
unit
Kurang Mampu
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) / BSPS dan Sosialisasi BSPS di Kab. Malang
2).
Program
Lingkungan
anggaran
sebesar
Sehat
Perumahan,
Rp82.019.000,-
dan
dengan
alokasi
terealisasi
sebesar
Rp81.019.000,- sisa Rp1.000.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Penyuluhan dan
Belanja Anggaran 82.019.000
Realisasi 81.019.000
Keluaran
Sisa 1.000.000
Adanya
11
Pengawasan
pemahaman
Kualitas Lingkungan
masyarakat
Sehat Perumahan
tentang
kec.
pembangunan perumahan yang berkualitas dan sehat lingkungan (Sosialisasi Rumah Sehat bagi Keluarga)
3).
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp117.902.200,- dan terealisasi sebesar Rp116.680.400,- sisa Rp1.221.800,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Fasilitasi
Belanja Anggaran 88.878.200
Realisasi 87.656.400
Keluaran
Sisa 1.221.800
Tercapainya
1
Pembangunan
fasilitasi
laporan
Prasarana dan
pembangunan
Sarana Dasar
RUSUNAWA di
Pemukiman
Kabupaten
Berbasis
Malang
Masyarakat
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 57
No 2
Kegiatan Koordinasi
Belanja Anggaran 29.024.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
Tercapainya
1
Pengawasan dan
29.024.000
0
keselarasan
laporan
Pengendalian
dalam
Pelaksanaan
pelaksanaan
Peraturan
pengembangan
PerUndang -
perumahan
Undangan Bidang
dengan
Perumahan
peraturan perundangundangan yang berlaku
4).
Program
Pengelolaan
Areal
Pemakaman,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp163.550.000,- dan terealisasi sebesar Rp154.445.000,- sisa Rp9.105.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
2
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran 108.625.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
108.520.000
105.000
Jumlah TMP /
Sarana dan
TMB yang
Prasarana
mendapatkan
Pemakaman
perawatan
Monitoring,
54.925.000
45.925.000
9.000.000
Evaluasi dan
11 lokasi
Terlayaninya izin pemakaman
30 dok.
Pelaporan
5).
Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
Kebakaran, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.247.372.015,dan terealisasi sebesar Rp1.185.419.435,- sisa Rp61.952.580,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran 1.247.372.015
Realisasi 1.185.419.435
Keluaran
Sisa 61.952.580
Angka
30
Sarana dan
penanganan
Prasarana
kejadian
Pencegahan
kebakaran di
Bahaya Kebakaran
Kab. Malang.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
kejadian
IV - 58
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Perumahan sebagai berikut: 1).
Ketersediaan Berpenghasilan
rumah Rendah
layak
huni
untuk
Masyarakat
(MBR) Program Kegiatan Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), pada tahun 2014 sebanyak 847 unit dan dilanjutkan sebanyak 337 unit di tahun 2015; 2).
Meningkatnya ketersediaan rumah layak huni untuk keluarga miskin dan MBR, pada tahun 2014 sebanyak 36.375 unit dan sebanyak 37.215 unit di tahun 2015;
3).
Semakin
meningkatnya
kualitas
lingkungan
di
kawasan
perumahan yang ditandai dengan perubahan fisik bangunan kumuh menjadi tidak kumuh; 4).
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah sehat yang dilakukan melalui sosialisasi rumah sehat bagi keluarga dan klinik rumah sehat, pada tahun 2015 telah dilakukan di 63 desa;
5).
Semakin mantapnya sarana prasarana pencegahan bahaya kebakaran melaui perawatan rutin guna mengoptimalkan fungsinya.
c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Perumahan sebagai berikut: 1).
Belum tersedianya data base yang akurat tentang rumah layak huni, sehingga Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) belum bisa digunakan secara optimal untuk menuntaskan rumah tidak layak huni baik di tingkat kecamatan maupun desa, sehingga perlu upaya pendataan yang lebih intensif guna memperoleh data yang akurat antara lain melalui pendataan rumah tidak layak huni berbasis masyarakat, dan pendataan dengan melibatkan perangkat desa dan tokoh-tokoh masyarakat;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 59
2).
Kondisi geografis Kabupaten Malang yang luas tidak sebanding dengan
jumlah
prasarana
dan
sarana
pemadaman
dan
pencegahan bahaya kebakaran sehingga tingkat pemadaman dan pencegahan bahaya kebakaran menjadi belum optimal, maka
perlu
upaya
untuk
penambahan
pos-pos
pantau
pencegahan bahaya kebakaran, penambahan armada pemadam kebakaran serta penambahan personil pemadam kebakaran. 5. Penataan Ruang Fokus
penataan
ruang
melangkah
maju
pada
aspek
penyelenggaraan penataan ruang yang lainnya, yaitu pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan penekanan pemahaman terhadap fungsi penataan ruang yang merupakan alat untuk sinkronisasi program pembangunan. Langkah maju yang dilakukan dalam penataan ruang ini tentunya memiliki berbagai tantangan terutama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan meliputi aspek sosial dan ekonomi, serta secara khusus aspek lingkungan. Penataan ruang merupakan matra ruang program pembangunan Kabupaten
Malang,
sehingga
harus
terdapat
sinkronisasi
antara
program pembangunan yang telah dicanangkan dalam RPJP/RPJM Kabupaten Malang, maupun berbagai program sektor terkait. Salah satu hal berkenaan dengan penataan ruang Kabupaten Malang harus mencakup upaya terkait pertumbuhan wilayah, pengurangan kesenjangan internal antar wilayah terutama bagi wilayah yang memiliki beberapa kantong kemiskinan, mendorong peningkatan kualitas lingkungan hidup serta peningkatan kualitas SDM di berbagai bidang termasuk upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Selain itu diperlukan pula penegakan wibawa hukum terkait penataan ruang, sehingga penataan ruang tidak hanya menjadi arahan saja. Dan yang terpenting semua kalangan memahami penataan ruang yang ujungnya, penataan ruang menjadi milik kita bersama.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 60
a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Perencanaan Tata Ruang;
2).
Program Pemanfaatan Ruang; dan
3).
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Penataan Ruang pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran
sebesar
Rp3.301.136.000,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp3.103.793.000,- sisa sebesar Rp197.343.000,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Penataan Ruang sebagai berikut: 1).
Program Perencanaan Tata Ruang, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp1.907.460.000,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp1.906.060.000,- sisa Rp1.400.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Penyusunan
Belanja Anggaran 1.907.460.000
Realisasi 1.906.060.000
Keluaran
Sisa
Jumlah RDTR
25
Rencana Detail
1.400.000
yang diproses
RDTR
Tata Ruang
dasar hukumnya
Kawasan
2).
Program Pemanfaatan Ruang, dengan alokasi anggaran sebesar Rp190.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp187.314.500,- sisa Rp2.685.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Fasilitas
Belanja Anggaran 190.000.000
Realisasi 187.314.500
Keluaran
Sisa 2.685.500
Angka perizinan
Peningkatan
pemanfaatan
Peran Serta
ruang yang
Masyarakat
diterbitkan
Dalam
(rekom IPPT,
Pemanfaatan
Izin Lokasi,
Ruang
Penetapan
3 dok.
Lokasi, Pengesahan Site Plan dan Informasi TR)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 61
3).
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.203.676.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.010.418.500,- sisa Rp193.257.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Fasilitas
Realisasi
105.176.000
Keluaran
Sisa
Terlayaninya
3
Peningkatan
96.283.500
8.892.500
dan terken-
dok.
Peran Serta
dalinya proses
Masyarakat Dalam
ferivikasi Izin
Pengendalian
Mendirikan
Pemanfaatan
Bangunan (IMB)
Ruang 2
Pengawasan
1.098.500.000
914.135.000
184.365.000
Angka
3
Pemanfaatan
pemanfaatan
Ruang
ruang yang
dok.
sesuai dengan ketentuan atau perizinan pemanfaatan ruang
Adapun
hasil/outcome
pelaksanaan
program
serta
manfaat
pada Urusan
yang
Penataan
diperoleh Ruang
dari
sebagai
berikut: 1).
Secara bertahap telah dilakukan penataan dan peningkatan infrastruktur Kota Kepanjen sebagai Ibukota Kabupaten Malang. Selain itu Pemerintah Kabupaten Malang telah mengajukan 2 rancangan Peraturan Daerah di Wilayah Kec. Singosari dan Kec.
Lawang,
dimana
saat
ini
sedang
dalam
proses
mendapatkan persetujuan substansi dari Gubernur Jawa Timur; 2).
Terwujudnya pelayanan publik yang efektif dan efisien serta termanfaatkannya ruang-ruang sesuai peruntukannya, pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : Rekomendasi IPPT sebanyak
505
rekomendasi,
Izin
Lokasi
sebanyak
12
rekomendasi; Penetapan Lokasi sebanyak 18 rekomendasi; Pengesahan Site Plan sebanyak 31 rekomendasi; Informasi Tata Ruang sebanyak 23 rekomendasi;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 62
3).
Termanfaatkannya ruang-ruang sesuai dengan peruntukannya, dimana kesesuaian pemanfaatan ruangnya adalah sebagai berikut : a) Sesuai dan Ijin Tanpa Syarat sebanyak : 232 Rekomendasi b) Bersyarat dan Terbatas sebanyak
: 263 Rekomendasi
c)
: 10 Rekomendasi
Wajib Menyesuaikan sebanyak
c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Penataan Ruang sebagai berikut: 1).
Belum selesainya proses persetujuan substansi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Sosio Kultural Kecamatan SingosariLawang disebabkan belum ditetapkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota, sehingga perlu dilakukannya koordinasi kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur perihal percepatan penetapan peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota, pengendalian pemanfaatan ruang menggunakan perda RTRW Kabupaten Malang dan diikuti analisis kesesuaian tata ruang;
2).
Kurangnya tenaga staf teknis menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam proses penanganan perizinan terkait, sehingga perlu upaya menertibkan dan memberdayakan sumber daya manusia personil teknis dan mengoptimalkan waktu proses dalam penanganan permohonan Rekomendasi IPPT.
6. Perencanaan Pembangunan Perencanaan
pembangunan
daerah
merupakan
suatu
proses
penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
di
dalamnya,
guna
pemanfaatan
dan
pengalokasian
sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial. Kebijakan perencanaan pembangunan diarahkan pada peningkatan efektifitas dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 63
daerah, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. Sinergisitas perencanaan pembangunan daerah yang dibiayai dari berbagai sumber menjadi mutlak dilakukan sehingga tujuan dan sasaran pembangunan yang ingin dicapai bisa terwujud, baik antar sektor maupun antar
waktu.
Sinergisitas
pembangunan
antar
sektor
merupakan
kesesuaian program pembangunan antar sektor sehingga tidak ada tumpang tindih dalam program pembangunan, tetapi justru saling mendukung. merupakan
Sedangkan
sinergisitas
keberlangsungan
pembangunan
program
pembangunan
antar
waktu
(sustainable
development) dari waktu ke waktu yang berkelanjutan hingga tujuan dan sasaran pembangunan tersebut tercapai. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengembangan Data/Informasi;
2).
Program Kerjasama Pembangunan;
3).
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;
4).
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar;
5).
Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
6).
Program Perencanaan Sosial Budaya;
7).
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
8).
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam; dan
9).
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan
Perencanaan
Pembangunan
pada
tahun
2015
telah
dialokasikan anggaran sebesar Rp5.580.638.200,- dan terealisasi sebesar Rp5.494.374.600,- sisa sebesar Rp86.263.600,-.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 64
Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Perencanaan Pembangunan sebagai berikut: 1).
Program
Pengembangan
Data/Informasi,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp500.105.100,- dan terealisasi sebesar Rp492.391.600,- sisa Rp7.713.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Penyusunan dan
Belanja Anggaran 393.633.100
Realisasi 386.413.600
Keluaran
Sisa 7.219.500
- Data/ infor-
Pengumpulan
masi kebutu-
Data Informasi
han dalam
Kebutuhan
rangka
Penyusunan
penyusunan
Dokumen
dokumen
Perencanaan
perencanaan;
4 paket
- Jurnal hasil
1
kajian;
dok.
- Dokumen
1
perencanaan;
dok.
- Termonitoringnya harga
88 SKPD
barang/jasa sebagai acuan perencanaan pembangunan. 2
Pengumpulan,
106.472.000
105.978.000
494.000
Tersediannya
390
Updating dan
data keluarga
desa/
Analisis Data
dan anggota
kel.
Informasi Capaian
keluarga berbasis
Target Kinerja
TI, serta
Program dan
tersediannya
Kegiatan
data yang Up to Date
2).
Program
Kerjasama
Pembangunan,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp777.478.200,- dan terealisasi sebesar Rp774.425.300,- sisa Rp3.052.900,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 65
No 1
Kegiatan Koordinasi dan
Belanja Anggaran 14.064.000
Realisasi 14.064.000
Keluaran
Sisa 0
Fasilitasi
Fasilitasi
kerjasama
Kerjasama antar
Pemerintah
Lembaga
Kabupaten
1 dok.
Malang dengan Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD) 2
Koordinasi
100.147.700
99.781.800
365.900
Terlaksanakann-
Kerjasama
ya fasilitasi
Wilayah
kerjasama
Perbatasan
dengan daerah
9 MoU
yang berbatasan dengan wilayah Kab. Malang 3
Koordinasi
297.738.000
295.561.000
2.177.000
Terlaksananya
Kerjasama
Fasilitasi
Pembangunan
Kerjasama antar
Antar Daerah
daerah sebagai
13 MoU
upaya peningkatan Pembangunan disegala bidang 4
Fasilitas
284.985.500
284.570.500
415.000
- Fasilitasi
9
Kerjasama
dengan
keg.
dengan Dunia
corporate dan
Usaha/Lembaga
pendataan perencanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Tahun 2016 dan pelaksanaan CSR; - Terlaksananya fasilitasi
20 MoU
kerjasama dengan dunia usaha/ lembaga.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 66
No 5
Kegiatan Monitoring,
Belanja Anggaran 80.543.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
80.448.000
95.000
- Kegiatan
12
Evaluasi dan
monev dan
Pelaporan
pelaporan
bulan
pelaksanaan kerjasama; 80
- Tersedianya
buku
buku himpunan kerjasama.
3).
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh,
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp272.210.000,- dan terealisasi sebesar Rp250.281.800,- sisa Rp21.928.200,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
1
Kegiatan
Monitoring,
Belanja Anggaran 272.210.000
Realisasi 250.281.800
Keluaran
Sisa 21.928.200
Disepakatinya
Evaluasi dan
jadwal
Pelaporan
pelaporan,
3 keg.
update informasi penataan ruang, kegiatan pengendalian Tata Ruang oleh BKPRD dan monev program strategis dibidang pengembangan
4).
Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar, dengan alokasi anggaran sebesar Rp165.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp162.990.000,- sisa Rp2.010.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 67
No 1
Kegiatan Koordinasi
Belanja Anggaran 165.000.000
Realisasi 162.990.000
Keluaran
Sisa 2.010.000
Tersusunnya
Perencanaan
dokumen
Penanganan
kelayakan
Pusat-pusat
investasi dan
Pertumbuhan
pengembangan
Ekonomi
kawasan industri
5).
1 dok.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.882.426.600,- dan terealisasi sebesar Rp1.846.032.500,- sisa Rp36.394.100,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penyelenggaraan
Belanja Anggaran 351.622.500
Realisasi 351.622.500
Keluaran
Sisa 0
Musrenbang RKPD
- Penyelenggaraan
1 keg.
Musrenbang RKPD; - Sosialisasi
1
musrenbang
keg.
kepada masyarakat; - Penyelenggaraan
170
Musrenbang;
orang
- Rekapitulasi
3
usulan
kali
prioritas kecamatan hasil Musrenbang. 2
Pengembangan
120.889.100
119.931.100
958.000
Dokumen
1
Partisipasi
Evaluasi
dok.
Masyarakat Dalam
Roadmap SIDa
Perumusan Program dan Kebijakan Layanan Publik 3
Koordinasi
391.853.000
363.275.900
28.577.100
- Jumlah
1
Penyusunan
Dokumen
lap.
Laporan Kinerja
Laporan
Pemerintah
Kinerja yang
Daerah
tersusun tepat waktu dengan kriteria SMART;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 68
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Laporan
2
Penyelengga-
lap.
raan Pemerintah Daerah (LPPD) dan ILPPD 4
Penyusunan
190.735.000
190.735.000
0
Rancangan RKPD
Tersusunnya
1
dan tersosiali-
dok.
sasinya dokumen RKPD tahun 2016 5
Koordinasi
427.327.000
426.697.000
630.000
Penyusunan
Tersusunnya LKPJ tahun 2015
1 dok.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) 6
Penyusunan
250.000.000
249.796.000
204.000
Rancangan RPJMD
Tersusunnya Rancangan
1 dok.
Teknokratik RPJM Kab. Malang Tahun 2016-2020 7
Fasilitasi
150.000.000
143.975.000
6.025.000
Dokumen
1
Penyusunan
Rancangan
dok.
RPJMDesa dan
Peraturan Bupati
RKPDesa
tentang Pedoman Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
6).
Program
Perencanaan
Sosial
Budaya,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp197.455.500,- dan terealisasi sebesar Rp197.430.500,-
sisa
Rp25.000,-
dengan
rincian
kegiatan
sebagai berikut: No 1
Kegiatan Monitoring,
Belanja Anggaran 197.455.500
Realisasi 197.430.500
Keluaran
Sisa
Penyusunan
1
Evaluasi dan
25.000
buku laporan
dok.
Pelaporan
koordinasi, monitoring, evaluasi kegiatan bidang pemerintahan dan sosial budaya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 69
7).
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.071.402.800,- dan terealisasi sebesar Rp1.065.567.800,- sisa Rp5.835.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penyusunan
Belanja Anggaran 121.230.700
Realisasi 119.080.700
Keluaran
Sisa 2.150.000
Terlaksananya
Indikator Ekonomi
dokumen
Daerah
disparitas
1 dok.
wilayah 2
Penyusunan
285.626.100
284.626.100
1.000.000
Tersusunnya
Perencanaan
buku hasil
Pengembangan
koordinasi dan
Ekonomi
sinkronisasi
Masyarakat
program SKPD
3 dok.
bidang perencanaan ekonomi 3
Koordinasi
130.000.000
130.000.000
0
Tersosialisasinya
Perencanaan
masterplan
Pembangunan
percepatan dan
Bidang Ekonomi
perluasan
6 kali
pembangunan ekonomi di Kab. Malang 4
Penyusunan
254.546.000
251.916.000
2.630.000
Tersusunnya
1
Masterplan
buku laporan
dok.
Kemiskinan
koordinasi penanggulangan kemiskinan
5
Monitoring,
Tersusunnya
2
Evaluasi dan
280.000.000
279.945.000
55.000
buku laporan
dok.
Pelaporan
hasil monitoring dan evaluasi Bidang Perencanaan Ekonomi dan APP
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 70
8).
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan alokasi anggaran sebesar Rp268.990.000,- dan terealisasi sebesar Rp264.015.100,- sisa Rp4.974.900,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Monitoring,
Realisasi
268.990.000
264.015.100
Keluaran
Sisa 4.974.900
Pelaksanaan
Evaluasi dan
kegiatan Monev
Pelaporan
dan pelaporan
5 keg.
Subbid Sapras
9).
Program alokasi
Pengembangan anggaran
sebesar
Wilayah
Perbatasan,
Rp445.570.000,-
dan
dengan terealisasi
sebesar Rp441.240.000,- sisa Rp4.330.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Koordinasi
445.570.000
Realisasi 441.240.000
Sisa 4.330.000
Penyelesaian Masalah
Keluaran Terlaksanaya
12
penyelesaian
kec.
Permendagri
Perbatasan Antar Daerah
Batas daerah Kabupaten/Kota dengan Kab. Malang dan Pendataan Nama-nama Rupabumi
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Perencanaan Pembangunan sebagai berikut: 1).
Meningkatnya budaya inovasi, pengelolaan potensi unggulan daerah, serta berkembangnya daya saing di Kabupaten Malang dengan adanya dokumen Roadmap Sistem Inovasi Daerah dan pemilihan Kecamatan Poncokusumo sebagai pilot project pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang, guna mendukung perwujudan Kecamatan Poncokusumo dan daerah pendukungnya menjadi Kota Agropolitan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 71
2).
Terjaringnya topik-topik penelitian melalui satu pintu dan tersosialisasikannya hasil penelitian/kajian kepada instansi dan masyarakat;
3).
Terselenggaranya fasilitasi pelaksanaan kerjasama dengan daerah lain sebanyak 3 daerah ( Kab. Kediri, Kab. Kotabaru, dan Provinsi Jawa Timur) yang menghasilkan 12 perjanjian kerjasama di tahun 2015; Terselenggaranya fasilitasi pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga meliputi kerjasama dengan Perguruan tinggi, Lembaga Dalam Negeri dan Luar Negeri yang menghasilkan sebanyak 20 Kesepakatan/Perjanjian Kerjasama/Rencana Kerja Tahunan di tahun 2015; Terselenggaranya fasilitas pelaksanaan kerjasama dengan lembaga vertikal meliputi kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk, PT Bank Jatim Cabang Malang, BPJS Ketenagakerjaan, PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk, PT.
PLN
(PERSERO),
yang
menghasilkan
sebanyak
10 Kesepakatan Bersama/Perjanjian Kerjasama tahun 2015; 4).
Meningkatnya upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang sesuai dengan peruntukkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
5).
Meningkatnya pemahaman tentang mekanisme kerjasama dengan pihak luar negeri terutama dengan lembaga asing;
6).
Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan daerah, yang bersifat inklusif terhadap masyarakat melalui jalur komunikasi guna mengakomudir aspirasi masyarakat yang tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan;
7).
Meningkatnya sinkronisasi dan sinergitas pencapaian sasaran rencana pembangunan daerah dan nasional yang diwujudkan dalam penyelarasan perencanaan pembangunan; dan semakin mantapnya rencana program kegiatan pembangunan yang akan dilakukan dengan tersedianya berbagai dokumen pendukung perencanaan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 72
8).
Meningkatnya
pengendalian
pembangunan
wilayah
dalam
upaya mewujudkan pola ruang yang selaras dan berkelanjutan, serta
keserasian
antara
kawasan
lindung
dan
kawasan
infrastruktur
di
wilayah
perkembangan
ekonomi
budidaya; 9).
Meningkatnya perbatasan,
pembangunan guna
menunjang
masyarakat melalui sektor pertanian, investasi, perdagangan, pariwisata dan industri. c. Permasalahan
dan
solusi
dalam
Urusan
Perencanaan
Pembangunan sebagai berikut: 1).
Adanya amanat UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan bahwa tujuan secara keseluruhan Sisnas P3 Iptek adalah: memperkuat daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian
dalam
memperjuangkan
kepentingan
negara
dalam pergaulan internasional. Pemerintah Daerah memiliki fungsi dan peranan penting dalam pengembangan sistem penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan tugas Pemerintah Daerah adalah untuk menumbuh-kembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitasi,
serta
menciptakan
iklim
yang
kondusif
bagi
pertumbuhan serta sinergi unsur kelembagaan, sumber daya, dan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah pemerintahan daerah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sehingga perlu dilaksanakan kegiatan penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang, serta
perlunya
dilaksanakan
kegiatan
penyusunan
dan
pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 73
2).
Dalam
mekanisme
perencanaan
pembangunan
dengan
pendekatan partisipatif, masyarakat berkeinginan semua usulan yang diajukan dapat terakomudir secara keseluruhan, sehingga masyarakat perlu diberi pemahaman tentang skala prioritas kebutuhan pembangunan mengingat keterbatasan anggaran pemerintah daerah; 3).
Kualitas naskah perjanjian kerjasama masih banyak yang belum mengacu pada standar dalam peraturan yang berlaku, sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber daya aparatur melalui penyertaan dalam seminar-seminar yang berkaitan dengan kerjasama;
4).
Belum
optimalnya
koordinasi
antar
SKPD
untuk
proses
perencanaan sehingga indikator kegiatan dan program yang telah ditetapkan tidak sinergis antar dokumen perencanaan, sehingga perlu meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang pemerintahan dan sosbud. 7. Perhubungan Kebijakan dilaksanakan
pembangunan
hendaknya
sistem
dipadukan
trasportasi
dalam
sebuah
yang
sedang
bingkai
sistem
trasportasi yang berkelanjutan yaitu suatu sistem yang memungkinkan kebutuhan akses yang mendasar dari masyarakat dapat terpenuhi dengan selamat, terjangkau, efisien, memberikan pilihan moda trasportasi, dan mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu pembangunan sistem trasportasi berkelanjutan membatasi emisi/limbah, dan meminimasi konsumsi sumberdaya yang tak terbarukan. Upaya mewujudkan kondisi yang aman dan tertib dibidang perhubungan dilakukan melalui program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 74
fasilitas lalu lintas angkutan jalan, peningkatan pelayanan angkutan, pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor serta peningkatan dan pembangunan lalu lintas. Tantangan
yang
belum
terselesaikan
dalam
pembangunan
trasportasi adalah peningkatan akses dan keterjangkauan. Selain itu muncul tantangan baru dalam trasportasi adalah perubahan karakteristik pasar akan membangkitan tuntutan yang lebih bervariasi terhadap kualitas pelayanan transportasi yang lebih baik, serta pembangunan trasportasi diharapkan dapat mengatasi perkembangan kota sebagai penggerak pengembangan
ekonomi
yang
sangat
cepat
sehingga
berakibat
meningkatnya kebutuhan trasportasi bagi kaum urban dengan cepat pula. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
2).
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;
3).
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
4).
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; dan
5).
Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan anggaran
Perhubungan sebesar
pada
tahun
Rp3.786.508.230,-
2015 dan
telah
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp3.725.578.800,- sisa sebesar Rp60.929.430,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Perhubungan sebagai berikut: 1). Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp385.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp381.152.000,- sisa Rp3.848.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 75
No 1
Kegiatan Perencanaan
Belanja Anggaran 50.000.000
Realisasi 49.217.000
Keluaran
Sisa 783.000
Jumlah
1
Pembangunan
dokumen
dok.
Prasarana dan
penelitian
Fasilitas
penataan pintu
Perhubungan
sebidang kereta api di wilayah Kabupaten Malang
2
Penyusunan
100.000.000
97.180.000
2.820.000
Jumlah
1
Kebijakan, Norma,
dokumen
dok.
Standart dan
penelitian
Prosedur Bidang
tinjauan kembali
perhubungan
Tatralok Kab. Malang 2006
3
Koordinasi Dalam
75.000.000
74.820.000
180.000
Jumlah
1
Pembangunan
dokumen data
Prasarana dan
kecelakaan lalu
Fasilitas
lintas di wilayah
Perhubungan
Kabupaten
dok.
Malang 4
Sosialisasi
160.000.000
159.935.000
65.000
Jumlah juru
500
Kebijakan di
parkir yang
juru
Bidang
mengikuti
Perhubungan
sosialisasi,
parkir
pembinaan, pengawasan dan penertiban parkir di wilayah Kabupaten Malang
2). Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, dengan alokasi anggaran sebesar Rp687.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp665.205.000,- sisa Rp22.295.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 76
No 1
Kegiatan Rehabilitasi/
Belanja Anggaran
Realisasi
367.500.000
Keluaran
Sisa
352.074.000
15.426.000
- Jumlah
1 smoke
Pemeliharaan
prasarana
tester ,1
Sarana Alat
pengujian
alat uji
Pengujian
kendaraan
intensi-
Kendaraan
bermotor
tas
Bermotor
berupa smoke
cahaya
tester dan alat uji; - Jumlah alat
9
pengujian
item
yang di service / di kalibrasi. 2
Rehabilitasi/
50.000.000
49.193.000
807.000
Jumlah
1
Pemeliharaan
prasarana
Prasarana Balai
pengujian
Pengujian
kendaraan
Kendaraan
bermotor
Bermotor
Kabupaten
tempat
Malang yang di rehabilitasi 3
Rehabilitasi/
270.000.000
263.938.000
6.062.000
Jumlah
3
Pemeliharaan
prasarana dan
Terminal/
fasilitas LLAJ
Pelabuhan
yang di
lokasi
rehabilitasi/ dipelihara
3). Program anggaran
Peningkatan sebesar
Pelayanan
Angkutan,
Rp844.430.000,-
dan
dengan
terealisasi
alokasi sebesar
Rp843.240.800,- sisa Rp1.189.200,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Penyuluhan bagi
Belanja Anggaran 74.350.000
Realisasi 74.350.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah peserta
100
Para Sopir/Juru
yang mengikuti
orang
Mudi untuk
penyuluhan bagi
Peningkatan
para sopir / juru
Keselamatan
mudi
Penumpang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 77
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
2
Peningkatan Disiplin Masyarakat Menggunakan Angkutan
81.935.000
81.845.000
90.000
3
Temu Wicara Pengelola Angkutan Umum Guna Meningkatkan Keselamatan Penumpang
50.000.000
50.000.000
4
Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya
374.900.000
4
Penciptaan Keamanan dan Kenyamanan Penumpang di Lingkungan Terminal
5
Penciptaan Pelayanan Cepat, Tepat, Murah dan Mudah
6
7
Jumlah orang yang mengikuti sosialisasi kegiatan peningkatan disiplin kepada masyarakat
150 orang
0
Jumlah peserta yang mengikuti Temu Wicara Pengelola Angkutan Umum Guna Meningkatkan Keselamatan Penumpang
50 orang
374.900.000
0
Jumlah pelaksanaan operasi pengamanan, penertiban di jalan
4.250.000
4.250.000
0
Jumlah koordinasi dengan bandara Abd Saleh
1 tahun
102.495.000
101.786.800
708.200
Jumlah sarana pendukung operasional pengujian kendaraan bermotor berupa penyediaan bahan bakar solar dan bensin, penggantian oli, cat untuk tanda uji kendaraan dan pencetaan untuk sarana uji
2 tempat
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pelayanan Jasa Angkutan
40.000.000
39.609.000
391.000
Jumlah dokumen studi evaluasi trayek angkutan umum di Kabupaten Malang
1 dokumen
Sosialisasi/ Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
75.000.000
75.000.000
0
Jumlah peserta sosialisasi penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan
1.200 orang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
169 kali
IV - 78
No
Kegiatan
8
Koordinasi Dalam
Belanja Anggaran
Realisasi
26.500.000
Keluaran
Sisa
26.500.000
0
Jumlah
100
Peningkatan
pengemudi
orang
Pelayanan
angkutan umum
Angkutan
yang diberi identitas kelengkapan penunjang moda transportasi
9
Pembinaan dan
15.000.000
15.000.000
0
Jumlah
500
Penertiban
penyebarluasan
Administrasi Kapal
penyuluhan
orang
keselamatan kapal dan melalui leaflet / brosur
4). Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp251.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp248.207.000,- sisa Rp2.793.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran 139.000.000
Realisasi 137.228.000
Keluaran
Sisa 1.772.000
- Jumlah prasarana
Gedung
yang dibangun di
Terminal
Rest Area
1 lokasi
Gubukklakah; - Jumlah prasarana saluran pembua-
1 lokasi
ngan air banjir. 2
Pembangunan
112.000.000
110.979.000
1.021.000
Jumlah halte yang
Halte Bus, Taxi
dibangun untuk
Gedung
meningkatkan
Terminal
pelayanan jasa
2 halte
angkutan
5). Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.618.578.230,- dan terealisasi sebesar Rp1.587.774.000,- sisa Rp30.804.230,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 79
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pengadaan
1.054.143.230
Keluaran
Realisasi
Sisa
1.035.051.300
19.091.930
Jumlah
644
Rambu-Rambu
pengadaan
unit
Lalu Lintas
fasilitas perlengkapan jalan
2
Pengadaan
564.435.000
552.722.700
11.712.300
Marka Jalan
Jumlah penga-
2.695 m2
daan fasilitas perlengkapan jalan berupa marka jalan di wilayah Kab. Malang
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Perhubungan sebagai berikut: 1).
Dipertahankannya kualitas teknis hasil pengujian kendaraan bermotor
dengan
tersedianya
peralatan
pengujian
lulus
kalibrasi sesuai ambang batas, pada tahun 2014 telah dilakukan pengujian kendaraan bermotor sebanyak 47.502 kendaraan di tahun 2014, dilanjutkan sebanyak 49.615 kendaraan di tahun 2015. Sedangkan rasio kendaraan yang di uji pada tahun 2014 sebesar 67 %, dan sebesar 66,10 % di tahun 2015; 2).
Meningkatnya juru parkir yang memiliki pemahaman terhadap kebijakan di bidang perhubungan, pada tahun 2014 telah dilakukan pembekalan terhadap 1.200 juru parkir dan sebanyak 995 orang di tahun 2015;
3).
Bandara Abdulrahcman Saleh terus diupayakan agar dapat secara optimal berfungsi dalam rangka memberikan pelayanan bagi pengguna angkutan pesawat terbang dan maskapai penerbangan, pada tahun 2014 jumlah penumpang udara yang melalui Bandara Abdulrachman Saleh sejumlah 626.638 orang untuk kedatangan 315.040 orang dan untuk keberangkatan 311.598 orang, sedangkan untuk cargo seberat 2.184.441 kg, untuk
kedatangan
seberat
1.691.679
kg.
dan
untuk
keberangkatan 492.762 kg, dan di tahun 2015 jumlah
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 80
penumpang udara sejumlah 769.341 orang untuk kedatangan 381.876 orang dan untuk keberangkatan 387.465 orang, sedangkan untuk cargo seberat 5.318.158 kg, untuk kedatangan seberat 2.462.098 kg. dan untuk keberangkatan 2.856.060 kg. Bandara Abdulrachman Saleh memberikan pelayanan penerbangan pada
tahun
2014
sebanyak
5.638
penerbangan
yang
dilaksanakan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways 1.410 penerbangan, Sriwijaya Air 2.486 penerbangan, Wing Air 688 penerbangan, Citilink 724 penerbangan dan Kalstar 330 penerbangan, dan di tahun 2015 sebanyak 5.666 penerbangan yang dilaksanakan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways 1.402 penerbangan, Sriwijaya Air 2.094 penerbangan, Wing Air 650 penerbangan, Citilink 674 penerbangan dan Batik Air 846 penerbangan; 4).
Meningkatnya disiplin dan
ketertiban
lalu
lintas
dengan
melaksanakan kegiatan sosialisasi keselamatan ketertiban lalu lintas terhadap pengguna jasa dan pengemudi angkutan umum, dan melaksanakan operasi pengamanan secara rutin dalam rangka menertibkan pengguna/pemilik angkutan barang dan umum, pada tahun 2014 dilaksanakan kegiatan sebanyak 42 kali dengan tingkat pelanggaran sebanyak 1.118 pelanggaran, dan di tahun 2015 dilaksanakan kegiatan sebanyak 55 kali dengan tingkat pelanggaran sebanyak 1.399 pelanggaran; Terpeliharanya Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dimana APILL berfungsi untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban dalam berlalu lintas sehingga lalu lintas
menjadi tertib, lancar dan aman, pada tahun 2014
jumlah APILL 10 buah, demikian pula di tahun 2015, serta terpasang dan terpeliharanya fasilitas perlengkapan jalan di wilayah
Kabupaten
Malang
dalam
rangka
meningkatkan
keselamatan, keamanan, ketertiban dan mencegah serta mengurangi kecelakaan lalu lintas, pada tahun 2014 jumlah
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 81
fasilitas perlengkapan jalan yang terpasang sebanyak 8.069 buah, meningkat menjadi 10.002 buah di tahun 2015 yang terdiri dari rambu-rambu lalu lintas, Warning Light, Traffic Light, patok pengaman jalan, Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ), mini RPPJ, paku jalan, rambu portable dan traffic
terpasang
pada
ruas-ruas
jalan
yang
berpotensi
terjadinya kecelakaan terutama pada tikungan tajam dan tepi jurang yang mempunyai geometrik jalan yang cukup terjal. Tersedianya marka jalan yang berfungsi untuk membagi dan mengarahkan
arus
lalu
lintas
sehingga
meningkatkan
keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas, pada tahun 2014 marka yang telah terpasang berjumlah 3.550 m², dan dilanjutkan sejumlah 2.695 m² di tahun 2015; 5).
Terlayaninya Kartu Pengawasan Izin Usaha Angkutan Barang, pada tahun 2014 sebanyak 4.635 kartu, dan dilanjutkan sebanyak 4.115 kartu di tahun 2015. Sedangkan Kartu Pengawasan Izin Usaha Angkutan Orang pada tahun 2014 sebanyak 1.622 kartu, dan dilanjutkan sebanyak 1.665 kartu di tahun 2015;
6).
Prestasi yang diraih antara lain: a). Piala
Anugerah
Wahana
Tata
Nugraha
Presiden RI
Kategori Lalu Lintas, a.n. Pemerintah Kabupaten Malang. c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Perhubungan sebagai berikut: 1).
Masih banyaknya fasilitas perlengkapan jalan yang hilang diakibatkan kurang sadarnya masyarakat untuk ikut menjaga dan mengerti arti serta pentingnya keberadaan rambu-rambu lalin tersebut, upaya yang dilakukan berkoordinasi dengan polsek dan perangkat daerah setempat guna bersama-sama ikut menjaga keberadaan dari fasilitas perlengkapan jalan yang ada;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 82
2).
Kurang
memadainya
kondisi
perkerasan
jalan
sehingga
mengakibatkan daya rekat marka jalan tidak maksimal, sehingga perlu dilakukan koordinasi yang intensif dengan Dinas Bina Marga Kab. Malang agar perbaikan perkerasan jalan dapat segera dilaksanakan; 3).
Sulitnya kalibrasi dilakukan hingga mendekati 100% pada alat uji rem, alat uji kesejajaran vertikal dan horisontal roda depan (kincup) dan alat uji emisi, sehingga perlu dilakukan upaya peremajaan pada peralatan uji dimaksud;
4).
Dalam melakukan pembinaan dan penertiban administrasi kapal terkendala dengan lokasi hunian pemilik kapal yang sangat menyebar sehingga sosialisasi sulit dilakukan secara formal, sehingga sosialisasi dilakukan dengan dialog dengan beberapa orang saja di tempat-tempat berkumpulnya para pemilik kapal;
5).
Proses revisi MoU pengelolaan bandara sipil belum selesai sampai
saat
ini
sehingga
kegiatan
pengelolaan
Bandara
Abdulrachman Saleh terbatas, maka perlu dilakukan percepatan dengan difasilitasi oleh Provinsi dan Pemerintah Pusat. 8. Lingkungan Hidup Secara prioritas nasional, pembangunan urusan lingkungan hidup dititikberatkan pada lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, yang diarahkan pada konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan resiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim. Langkah-langkah
pengarusutamaan
pembangunan
yang
berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) bagi seluruh sektor ditempuh dalam setiap kebijakan pembangunan dalam rangka menciptakan terjaminnya keseimbangan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 83
Telah dipahami bersama bahwa kualitas lingkungan hidup dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik merupakan pendukung kesinambungan pembangunan, walaupun dirasakan telah banyak upaya yang dilakukan dalam
pengelolaan lingkungan hidup, masih banyak
permasalahan yang belum dapat diatasi secara menyeluruh antara lain: masih rendahnya pemahaman akan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup secara berkesinambungan, masih lemahnya penegakan hukum sehingga menyebabkan tekanan yang berlebihan terhadap fungsi dan kualitas lingkungan hidup bahkan sampai mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup, dan masih tingginya tingkat pencemaran lingkungan hidup akibat
belum dipatuhinya peraturan di bidang lingkungan hidup,
misalnya belum dipatuhinya peraturan perihal pemenuhan baku mutu lingkungan seperti dapat dilihat dari masih tingginya pencemaran air khususnya pada air badan air (sungai) akibat limbah industri dan rumah tangga, tingginya pencemaran udara akibat emisi industri dan gas buang kendaraan bermotor di perkotaan, serta belum optimalnya pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Dalam upaya untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan telah dilakukan upaya melalui sosialisasi dan pembinaan secara intensif kepada para pelaku usaha atau kegiatan yang usahanya atau kegiatannya berpotensi mencemari lingkungan hidup, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pelaku usaha/kegiatan dalam upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Disamping itu juga dilakukan pengawasan dan pengendalian secara intensif dalam rangka meningkatkan ketaatan para pelaku usaha/kegiatan terhadap pemenuhan baku mutu lingkungan. Berkenaan dengan upaya penurunan dampak negatif limbah, dilakukan juga upaya pemanfaatan limbah untuk menjadi energi melalui pemanfaatan biogas, baik yang bersumber dari buangan limbah ternak maupun dari pengolahan sampah rumah tangga. Guna memotivasi masyarakat untuk memperbaiki kualitas lingkungan permukiman melalui pengelolaan limbah ternak secara reguler maupun berkelanjutan pemerintah melibatkan peran swasta dan LSMBelanda (HIVOS) melalui program Biogas Rumah (BIRU).
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 84
Upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dilakukan
untuk
mempertahankan
kelestarian
lingkungan
dan
meningkatkan kualitas daya dukung lingkungan antara lain: pemantauan dan pengawasan pentaatan perusahaan melalui pengawasan reguler dan mekanisme Program Penilaian Peningkatan Kinerja Perusahaan (PROPER); pemantauan dan pengujian kualitas lingkungan baik pada udara maupun air; perlindungan dan konservasi pada daerah resapan air, sumber air dan lahan kritis; pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam; dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta pengelolaan sampah. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
2).
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
3).
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
4).
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ); dan
5).
Program Pengembangan Kinerja Persampahan.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Lingkungan Hidup pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran
sebesar
Rp28.487.027.196,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp27.759.715.247,- sisa sebesar Rp727.311.949,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Lingkungan Hidup sebagai berikut: 1).
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.336.782.097,- dan terealisasi
sebesar
Rp2.317.660.200,-
sisa
Rp19.121.897,-
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 85
No 1
Kegiatan Koordinasi
Belanja Anggaran
Realisasi
545.171.997
540.329.000
Keluaran
Sisa 4.842.997
Jumlah pekerjaan
3
Penilaian Kota
koordinasi dan penataan
Sehat / Adipura
kota untuk peningkatan kualitas lingkungan
paket
menjadi kota yang bersih, hijau dan teduh Jumlah rumah bibit yang dibangun
1 unit
Jumlah plengseng yang dibangun
1 unit
Jumlah bank smapah yang
2
Pemantauan
1.498.070.100
1.484.129.200
13.940.900
Kualitas Lingkungan
1
dibangun
unit
- Jumlah titik uji
247
pemantauan kualitas lingkungan; - Jumlah instalasi pengolah limbah organik
titik 20 unit
biogas terbangun. - Jumlah pencegah longsor ramah
3 lokasi
lingkungan yang dibangun 3
Pengawasan
173.540.000
173.517.000
23.000
Jumlah pengawasan
50
Pelaksanaan Kebijakan
ketaatan kegiatan usaha terhadap peraturan
Bidang Lingkungan
perundang-undangan lingkungan hidup
perusahaan
Hidup Jumlah pengaduan masyarakat atas dugaan pencemaran lingkungan
11 pengaduan diterima dan ditindak -lanjuti
4
Koordinasi
120.000.000
119.685.000
315.000
Penyusunan AMDAL
- Jumlah sosialisasi
3
penyusunan dokumen lingkungan; - Jumlah dokumen lingkungan pelaku
kali 137 dok.
usaha/kegiatan yang tersusun.
2).
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp788.630.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp784.962.000,- sisa Rp3.668.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 86
No
Kegiatan
1
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air
Belanja Anggaran 543.500.000
Realisasi 540.040.000
Keluaran
Sisa 3.460.000
- Jumlah
16
sumber air
lokasi
yang telah lakukan konservasi; - Jumlah sumur
18
resapan yang
unit
dibangun. - Jumlah
2 lokasi
penahan longsor ramah lingkungan yang terbangun. 2
Pengendalian dan
245.130.000
244.922.000
208.000
- Jumlah
5
Pengawasan
pelaksanaan
Pemanfaatan Sumber Daya
pengendalian
kec.
dan
Alam
pengawasan pemanfaa-tan SDA; - Jumlah
1
dokumen
dok.
data/profil pengelolaan tutupan vegetasi program MIH; - Jumlah
1
dokumen hasil
dok.
studi kerusakan lahan/ tanah akibat produksi biomassa.
3).
Program
Peningkatan
Kualitas
dan
Akses
Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan alokasi anggaran sebesar Rp598.322.200,- dan terealisasi sebesar Rp593.202.200,- sisa Rp5.120.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 87
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 68.081.200
Realisasi
Keluaran
Sisa
68.081.200
0
Jumlah sekolah
50
Edukasi dan
yang mengikuti
sekolah
Komunikasi
sosialisasi
Masyarakat di
sekolah
Bidang
Adiwiyata
Lingkungan Hidup 2
Pengembangan
530.241.000
525.121.000
5.120.000
Jumlah
4
Data dan
dokumen SLHD
Informasi
dan kajian
Lingkungan
kualitas/DTBP
dok.
sungai yang disusun
4).
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.947.797.601,- dan terealisasi sebesar Rp6.645.365.453,- sisa Rp302.432.148,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Kegiatan
1
Pemeliharaan RTH
2
Peningkatan Peran
Belanja Anggaran
Realisasi
6.737.307.601
6.445.600.453
210.490.000
199.765.000
Sisa 291.707.148
10.725.000
Keluaran Jumlah ruang
7
terbuka hijau
lokasi
- Jumlah upaya
Serta Masyarakat
pemberdaya-
dalam Pengelolaan
an masyarakat
RTH
dalam rangka
7 lokasi
pengelolaan RTH berbasis masyarakat; - Jumlah lokasi
4
penghijauan
lokasi
pada RTH yang dikelola bersama masyarakat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 88
5).
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp17.815.495.298,- dan terealisasi sebesar Rp17.418.525.394,- sisa Rp396.969.904,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penyediaan
Belanja Anggaran 6.583.107.699
Realisasi
Sisa
6.560.113.612
22.994.087
Keluaran -
Jumlah
33
Prasarana dan
pengadaan
Sarana
prasarana
Pengelolaan
dan sarana
Persampahan
persampahan
pasar
di pasar kab; -
Jumlah
1.209
pengadaan
unit
prasarana dan sarana persampahan / kebersihan; -
Jumlah
5 unit
prasarana
gerobak
dan sarana
dan 250
pengelolaan
unit
persampahan
tempat
yang disedia-
sampah
kan; -
Jumlah
1
bangunan
unit
pengolah sampah. 2
Peningkatan
4.354.396.400
4.108.284.482
246.111.918
Jumlah
60
Operasi dan
pelayanan
unit
Pemeliharaan
persampahan/
Prasarana dan
kebersihan
Sarana
perkotaan
Persampahan 3
Pengembangan
6.494.910.299
6.418.256.400
76.653.899
Jumlah
1
Teknologi
pemberdayaan
unit
Pengolahan
pengolahan
dan
Persampahan
sampah alternatif
420
(komposting) dan
KK
pemanfaatan gas methane sampah sebagai energi alternatif dari proses dekomposisi sampah
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 89
No 4
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Realisasi
356.442.200
Peningkatan
305.232.200
Keluaran
Sisa 51.210.000
Jumlah upaya
420
Peran Serta
-
pemberdayaan
KK
Masyarakat Dalam
masyarakat
Pengelolaan
dalam rangka
Persampahan
pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat; -
Jumlah
5
kelompok
kelom-
masyarakat
pok
pengelola sampah mandiri yang difasilitasi. 5
26.638.700
Sosialisasi
26.638.700
0
Jumlah sosialisasi
2
Kebijakan
kebijakan penge-
kali
Pengelolaan
lolaan persampa-
Persampahan
han yang dilaksana-kan
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Lingkungan Hidup sebagai berikut: 1).
Meningkatnya
kinerja
pencegahan
dampak
lingkungan
ditunjukkan dari peningkatan jumlah pelaku usaha/kegiatan yang
melengkapi
usaha/kegiatannya
dengan
dokumen
pengelolaan lingkungan (dokumen UKL, UPL, dan SPPL) sebagaimana yang dipersyaratkan, pada tahun 2014 telah direkomendasikan sebanyak 163 dokumen (93 dokumen UKLUPL dan 70 dokumen SPPL) sehingga akumulasi kegiatan/usaha yang telah dilengkapi dokumen sampai dengan tahun 2014 adalah 800 kegiatan/usaha, sedangkan di tahun 2015 telah direkomendasikan sebanyak 137 dokumen (68 dokumen UKL UPL dan 69 dokumen SPPL) sehingga akumulasi kegiatan/usaha yang telah dilengkapi dokumen sebanyak 937 kegiatan/usaha; 2).
Kinerja pemantauan kualitas lingkungan hidup ditunjukkan dari pemantauan dan pengujian kualitas air badan air (sungai), pada tahun 2014 pemantauan kualitas air badan air dilakukan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 90
pada 22 lokasi dengan hasil secara kualitas menunjukkan tidak ada yang memenuhi baku mutu. Sedangkan pada tahun 2015 dilakukan pemantauan dan pengujian pada 23 lokasi selama 4 kali pengujian dalam setahun, dengan juga hasil menunjukkan kualitas air yang tidak memenuhi baku mutu. Kinerja dalam pemantauan kualitas udara, pada tahun 2014 pemantauan kualitas udara ambien dilakukan pada 15 lokasi dan terdapat 10 lokasi yang memenuhi baku mutu, 5 lokasi tidak memenuhi baku mutu. Sedangkan ditinjau dari tingkat kebisingan terdapat 2 lokasi yang memenuhi baku mutu dan 13 lokasi tidak memenuhi baku mutu. Pada tahun 2015 juga dipantau di 15 lokasi sebanyak 2 kali pengujian dalam 1 tahun, dengan hasil 100% kualitas udara ambien memenuhi baku mutu, sedangkan untuk kebisingan menunjukkan 80% lokasi belum memenuhi baku mutu. Pemantauan kualitas air limbah industri ditunjukkan dengan pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Industri pada tahun 2014 dari 30 perusahaan yang rutin diawasi terdapat 60% yang memenuhi baku mutu, dan pada tahun 2015 dari 32 perusahaan terdapat 64,9% yang memenuhi baku mutu. 3).
Kinerja
pengawasan
lingkungan
hidup
pelaksanaan pada
50
kebijakan
perusahaan
di
bidang
menunjukkan
peningkatan ketaatan perusahaan dalam pengelolaan limbah B3, IPAL dan pengendalian emisi udara. Perusahaan yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada tahun 2014 sebanyak 8 perusahaan dan pada tahun 2015 sebanyak 11 perusahaan. 4).
Meningkatnya kinerja konservasi khususnya pada daerah sekitar sumber air ditunjukkan dari jumlah sumber air yang dikonservasi melalui penghijauan, pada tahun 2014 telah dilakukan penghijauan di sekitar 33 sumber air pada lahan seluas sekitar 24,73 ha, dilanjutkan penghijauan di sekitar 21 sumber air pada lahan seluas 61,98 ha di tahun 2015.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 91
Sedangkan persentase sumber mata air yang terkonservasi pada tahun 2014 sebesar 62,25%, dan sebesar 74,25% di tahun 2015; 5).
Bertambahnya ruang terbuka hijau yang terkelola, pada tahun 2014 sebanyak 24 lokasi, dan sebanyak 35 lokasi di tahun 2015. Bertambahnya luas taman sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH), pada tahun 2014 yang terpelihara seluas 38.898 m2, meningkat menjadi seluas 234.261 m2 di tahun 2015. Selanjutnya guna pemulihan kualitas lingkungan melalui rehabilitasi hutan dan lahan kritis, pada tahun 2014 seluas 3.296,12 ha, dan dilanjutkan seluas 1.339,91 ha di tahun 2015;
6).
Semakin berkembangnya metode pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat dengan model TPS 3R dan Bank Sampah, pada
tahun
2014
jumlah
sampah
3
terkelola
sebesar
3
265,2 m /hari, menjadi sebesar 371,7 m /hari di tahun 2015. Disamping itu telah terbentuk Bank Sampah yang ada di beberapa cluster di Kota Kepanjen, pada tahun 2014 sejumlah 39 kelompok, demikian pula di tahun 2015. Sedangkan untuk volume timbulan sampah yang terolah sebesar 792 m3/hari; 7).
Prestasi yang diraih antara lain: a). Anugerah Adipura Periode 2014-2015 Kategori Kota Kecil untuk Kota Kepanjen; b). Nominasi Tingkat Nasional Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan, a.n. Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Sidodadi
Kecamatan
Gedangan
dan
Kelompok
Tani
Sumarah Desa Wirotaman Kecamatan Ampelgading; c). Lima Besar Tingkat Provinsi Jawa Timur dalam Penyusunan Dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2014, a.n. Pemerintah Kabupaten Malang; d). Piagam Penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi, a.n. SMPN I Gondanglegi, SMPN 1 Sumberpucung, SMPN 1 Wajak, SMPN 2 Kepanjen, dan SMAN I Kepanjen; e). Pemenang Terbaik II Tingkat Provinsi dalam Lomba Menuju Provinsi Hijau Tahun 2015, a.n. Badan Lingkungan Hidup Kab. Malang.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 92
c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Lingkungan Hidup sebagai berikut: 1).
Masih
rendahnya
kesadaran
pelaku
usaha/kegiatan
untuk
melakukan perbaikan/mengoptimalkan kinerja IPAL sehingga kualitas limbah cair yang dihasilkan belum memenuhi baku mutu yang dipersyarakatkan, sehingga perlu dilakukan pembinaan kepada pelaku usaha, dengan mengupayakan penerapan sanksi sesuai perundangan yang berlaku; 2).
Lahan yang ditanami untuk kegiatan konservasi berada di luar hutan mayoritas milik masyarakat, sehingga dikhawatirkan bibit yang ditaman akan ditebang jika sudah tumbuh besar, maka diupayakan bantuan bibit diberikan berupa tanaman tahunan yang menghasilkan buah dengan harapan tanaman tersebut tidak akan ditebang;
3).
Penurunan kuantitas dan kualitas RTH di kawasan perkotaan yang dapat mengurangi kenyamanan dalam public services, sehingga perlu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH dan mengoptimalkan program Coorporate
Social Responsibility (CSR) dari perusahaan atau pelaku usaha. 9. Pertanahan Salah satu upaya pembangunan dalam kerangka pembangunan nasional yang diselenggarakan Pemerintah adalah pembangunan untuk kepentingan umum. Pembangunan untuk kepentingan umum tersebut memerlukan
tanah
yang
pengadaannya
dilaksanakan
dengan
mengedepankan prinsip yang terkandung di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan hukum tanah nasional, antara lain prinsip kemanusiaan, keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan,
keikutsertaan,
kesejahteraan,
keberlanjutan,
dan
keselarasan sesuai dengan nilai-nilai berbangsa dan bernegara.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 93
Hukum
tanah
nasional
mengakui
dan
menghormati
hak
masyarakat atas tanah dan benda yang berkaitan dengan tanah, serta memberikan wewenang yang bersifat publik kepada negara berupa kewenangan
untuk
mengadakan
pengaturan,
membuat
kebijakan,
mengadakan pengelolaan, serta menyelenggarakan dan mengadakan pengawasan yang tertuang dalam pokok-pokok pengadaan tanah antara lain: Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum dan pendanaannya; Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diselenggarakan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Pembangunan Nasional/Daerah, Rencana Strategis, dan Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah; Pengadaan tanah diselenggarakan
melalui
perencanaan
dengan
melibatkan
semua
pemangku dan pengampu kepentingan; Penyelenggaraan pengadaan tanah memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat; dan Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan pemberian ganti kerugian yang layak dan adil Program pembangunan di bidang pertanahan diarahkan terutama untuk mewujudkan tertib hukum pertanahan melalui perbaikan sistem administrasi pertanahan dan pemberian kepastian hukum dalam upaya penataan dan pemanfaatan tanah. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah;
2).
Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan; dan
3).
Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan anggaran
Pertanahan sebesar
pada
tahun
Rp31.104.225.046,-
2015 dan
telah
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp17.918.058.342,- sisa sebesar Rp13.186.166.704,-. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 94
Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pertanahan sebagai berikut: 1).
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah,
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp30.773.265.046,- dan terealisasi sebesar Rp17.587.098.342,sisa
Rp13.186.166.704,-
dengan
rincian
kegiatan
sebagai
berikut: No 1
Kegiatan Penataan
Belanja Anggaran 29.585.769.546
Realisasi 16.417.031.382
Sisa 13.168.738.164
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Keluaran - Jumlah tanah aset Pemerintah Kab. Malang yang tersedia untuk kepentingan pembangunan; - Terlaksananya pendataan tanah kas desa.
2
Penyuluhan
163.893.000
157.833.000
6.060.000
Hukum Pertanahan
3
Tukar Menukar
375.857.500
368.139.500
7.718.000
Jumlah kawasan hutan yang diproses tukar menukar di Kabupaten Malang
181.101.000
178.825.460
2.275.540
Jumlah tanah aset Pemerintah Kab. Malang yang diproses ke BPN
Kawasan Hutan
4
Pensertipikatan Tanah Aset Pemerintah Kab. Malang
5
Perencanaan
119.972.000
119.947.000
25.000
Pengadaan Tanah
6
Persiapan
Jumlah aparatur yang mengikuti penyuluhan hukum pertanahan
346.672.000
Pengadaan Tanah
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
345.322.000
1.350.000
Jumlah dokumen perencanaan yang terselesaikan Jumlah persetujuan penetapan lokasi pengadaan tanah yang terbit
12 lokasi
378 desa
400 orang
5 lokasi
76 bidang
12 lokasi
12 lokasi
IV - 95
2).
Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp294.150.000,- dan terealisasi sebesar Rp294.150.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Fasilitasi
Realisasi
294.150.000
Keluaran
Sisa
294.150.000
0
Jumlah masalah
Penyelesaian
pertanahan di
Konflik-Konflik
Kabupaten
Pertanahan
Malang yang
16 penanganan
tertangani
3).
Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 36.810.000,- dan terealisasi sebesar Rp 36.810.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Realisasi
36.810.000
Penyusunan
Keluaran
Sisa
36.810.000
0
Jumlah
12
Sistem
kebutuhan tanah
Informasi
aset Pemerintah
Pertanahan
Kab. Malang
yang Handal
untuk kepenti-
lokasi
ngan pembangunan
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pertanahan sebagai berikut: 1).
Tersedianya tanah untuk kepentingan pembangunan, pada tahun 2014 11 lokasi dan pada tahun 2015 di 13 lokasi;
2).
Meningkatnya pengelolaan aset tanah Pemerintah Kabupaten Malang melalui pensertipikatan, pada tahun 2014 sebanyak 63 bidang dan dilanjutkan sebanyak 76 bidang di tahun 2015;
3).
Meningkatnya penanganan dan fasilitasi penyelesaian konflikkonflik pertanahan yang terjadi di Kabupaten Malang, pada tahun
2014
sebanyak
12
penanganan,
dan
sebanyak
16 penanganan di tahun 2015. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 96
c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Pertanahan sebagai berikut: 1).
Tingginya kompleksitas permasalahan pertanahan, sehingga perlu upaya koordinasi dengan instansi pemerintah yang membidangi dan pihak-pihak terkait;
2).
Pengadaan tanah di Kabupaten Bondowoso untuk kompensasi kawasan hutan yang digunakan JLS, para pemilik tanah belum bersedia melepas karena masih mencari lahan pertanian pengganti, saat ini dilakukan pendekatan kepada pemilik tanah.
10. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Peningkatan pelayanan publik yang lebih cepat dan murah untuk masyarakat diwujudkan dalam bentuk pengurusan kartu tanda penduduk, pengurusan pajak daerah serta pengurusan izin-izin usaha. Pelayanan KTP terus ditingkatkan dengan menyiapkan unit mobil pelayanan keliling lengkap dengan perlengkapan cetak KTP dan Akta Catatan Sipil. Perbaikan pelayanan dilakukan dengan penyederhanaan prosedur, kepastian tarif, kecepatan pelayanan dengan melakukan modernisasi dan penerapan sistem teknologi berbasis elektronik serta perizinan satu atap. Pelayanan dengan
unit
mobil
pelayanan
keliling
telah
dilaksanakan
pada
33 kecamatan se-Kabupaten Malang secara bergiliran. Selanjutnya guna memantapkan kinerja organisasi sebagai daya dukung terhadap kinerja pemerintahan, beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah telah melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya melalui pengembangan dan sekaligus pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jabatan fungsional, yang dalam pelaksanaan tugasnya sebagian besar berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seperti tenaga kesehatan, tenaga kependidikan dan jabatan fungsional tertentu.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 97
a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Penataan Administrasi Kependudukan
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp2.581.790.300,- dan terealisasi sebesar Rp2.529.542.600,- sisa sebesar Rp52.247.700,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai berikut: 1). Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.581.790.300,- dan terealisasi sebesar Rp2.529.542.600,- sisa Rp52.247.700,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Implementasi
Belanja Anggaran 604.561.700
Realisasi 581.408.000
Keluaran
Sisa Cakupan
33
Sistem
23.153.700
dokumen
kec.
Administrasi
pelaporan dan
Kependudukan
sistem informasi
(Membangun,
administrasi
Updating dan
kependudukan
Pemeliharaan)
pada masingmasing kec., serta cakupan perekaman KTP elektronik
2
3
Koordinasi
Jumlah kegiatan
33
Pelaksanaan
rapat koordinasi
keg.
Kebijakan
kebijakan
kependudukan
kependudukan
Peningkatan
65.000.000
1.517.888.200
65.000.000
1.494.549.200
0
23.339.000
Cakupan
Pelayanan Publik
penerbitan
Dalam Bidang
dokumen
Kependudukan
administrasi
54 orang operator dan
kependudukan
8 jenis
dan jumlah
blangko
pelayanan KK,
dok.
KTP dan akta
kepen-
pencatatan sipil
dudukan
lainnya 4
Peneyediaan
86.552.900
81.137.900
5.415.000
Jumlah
1
Informasi yang
penyediaan
Dapat Diakses
informasi yang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
keg.
IV - 98
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
Masyarakat
dapat diakses masyarakat
5
Pengembangan
24.286.000
24.096.000
190.000
Jumlah
1
Database
dokumen
keg.
Kependudukan
pengembangan Database Kependudukan
6
Peningkatan
52.466.000
52.466.000
0
Prosentase
1
Kapasitas
pelaksanaan
keg.
Kelembagaan
bimbingan teknis
Kependudukan
bagi peningkata
dan Pencatatan
kapasitas
Sipil
kelembagaan/ku alitas aparatur pelaksana administrasi kependudukan
7
Sosialisasi
175.000.000
174.850.000
150.000
Prosentase
390
Kebijakan
pelaksanaan
keg.
Kependudukan
sosialisasi bagi aparat kecamatan dan pelaksana administrasi kependudukan
8
Monitoring,
56.035.500
56.035.500
0
Prosentase
4
Evaluasi dan
dokumen dan
Pelaporan
kegiatan
dok.
monitoring, evauasi dan pelaporan
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kependudukan dan Pecatatan Sipil sebagai berikut: 1).
Terlaksananya
Perekaman
data
biometric
Kartu
Tanda
Penduduk Elektronik (KTP-el), pada tahun 2014 cakupan KTP elektronik dari jumlah wajib KTP elektronik sejumlah 1.962.776 LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 99
orang yang sudah terekam sejumlah 1.713.817 orang (87,3%), dan di tahun 2015 cakupan KTP elektronik dari jumlah wajib KTP elektronik sejumlah 1.965.779 yang sudah terekam sejumlah 1.750.849 orang (89,1%); Terlaksananya penerbitan akta kelahiran pada tahun 2014 sebanyak 59.183 kutipan akta, dan sebanyak 39.283 kutipan akta di tahun 2015. c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai berikut: 1).
Kondisi geografis Kabupaten Malang yang sulit dijangkau, sehingga
diperlukan
suatu
teknologi
dalam
mempercepat
pemberian pelayanan kepada masyarakat; dan 2).
Masih
belum
kependudukan elektronik
optimalnya terutama
dan
capaian
dalam
penerbitan
Akta
penerbitan
dokumen
perekaman
biometrik
KTP
kematian,
sehingga
pelu
dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya dokumen kependudukan; meningkatkan pelayanan langsung kepada
masyarakat
melalui
pelayanan
keliling;
dan
melaksanakan sosialisasi kerjasama dengan instansi terkait seperti Jasa Raharja, terutama pemanfaatan akte kematian sebagai syarat klaim asuransi. 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan komitmen nasional sebagai bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status, posisi, dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan dan masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi terhadap perempuan, juga masih terdapatnya kesenjangan partisipasi politik kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-kultural masyarakat. Upaya-upaya aksi afirmasi di berbagai bidang guna pembangunan perempuan terus dilanjutkan antara lain: Di bidang kesehatan dengan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 100
meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan untuk menekan tingginya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dan balita, terutama di daerah perdesaan; merevitalisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) terutama di daerah yang angka kematian ibu, bayi dan anaknya tinggi; dan membangun pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit. Di bidang pendidikan, dengan memberikan beasiswa guna membantu menurunkan jumlah murid perempuan yang putus sekolah dan mengembangkan model penghapusan buta huruf perempuan guna membantu menurunkan jumlah perempuan buta huruf. Dan di bidang ekonomi upaya pengintegrasikan kepentingan perempuan dalam programprogram pembangunan ekonomi, khususnya dalam bidang UMKM akan dilanjutkan, antara lain melalui fasilitasi pengembangan mekanisme dan jaringan kerja perempuan pengusaha mikro dengan lembaga-lembaga keuangan yang khusus menangani kredit UMKM. Pelaksanaan
perlindungan
perempuan
dan
anak
sesuai
penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan dilaksanakan melalui beberapa hal sebagai berikut: upaya pencegahan dan penanganan tindak kekerasan kepada perempuan
dan
anak
yang
bersifat
pencegahan,
pelayanan
dan
pemberdayaan berupa Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, peraturan daerah memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak korban sesuai dengan SPM Bidang Layanan Terpadu Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak serta operasional Gugus Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO);
pengembangan
lembaga
layanan
melalui
penguatan
dan
peningkatan kapasitas jaringan serta peningkatan sumber daya manusia yang terlatih melalui berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menangani upaya pencegahan dan tindak kekerasan pada perempuan dan anak, seperti pelatihan bagi konselor, Forum Group Discussion lintas jejaring pelaksana SPM dan intervensi lembaga P2TP2A melalui peningkatan ekonomi dan advokasi hukum dan psikologi bagi korban dan keluarganya; dan data tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak disediakan oleh lembaga layanan perempuan dan anak.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 101
a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program
Peningkatan
Kualitas
Hidup
dan
Perlindungan
Perempuan; 2).
Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak;
3).
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; dan
4).
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan pada
Pemberdayaan tahun
2015
Perempuan telah
dan
Perlindungan
dialokasikan
anggaran
Anak sebesar
Rp1.708.345.500,- dan terealisasi sebesar Rp1.703.785.500,- sisa sebesar Rp4.560.000,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai berikut : 1).
Program
Peningkatan
Kualitas
Hidup
dan
Perlindungan
Perempuan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp547.364.000,dan terealisasi sebesar Rp542.804.000,- sisa Rp4.560.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
1
Pelaksanaan
299.934.000
Realisasi 295.374.000
Keluaran Sisa Terealisasinya
3.650
Kebijakan
4.560.000
kebijakan
orang
Perlindungan
perlindungan
Perempuan di
melalui berbagai
Daerah
pola pemberdayaan dan perlindungan kelompok rentan
2
Fasilitasi Upaya
247.430.000
247.430.000
0
Terealisasinya
4.390
Perlindungan
pelatihan tenaga
orang
Perempuan
konselor dan
Terhadap Tindak
fasilitasi layanan
Kekerasan
terpadu bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 102
2).
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dengan alokasi anggaran sebesar Rp201.127.500,- dan terealisasi sebesar Rp201.127.500,- sisa Rp.0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 78.650.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
78.650.000
0
KIE 2
Penguatan
21.800.000
21.800.000
0
Terealisasinya
1.000
materi KIE
lembar
Bekerjanya
120
Kelembagaan
forum data dan
Pengarusutamaan
jejaring
orang
Gender dan Anak 3
4
Peningkatan
Terealisasinya
120
Kapasitas dan
fasilitasi PKM
orang
Jaringan
Ramah Anak,
Kelembagaan
Sekolah Ramah
Pemberdayaan
Anak, Jejaring
Perempuan dan
Pengelola SPM,
Anak
Forum Anak
Pengembangan
39.382.500
61.295.000
39.382.500
0
61.295.000
0
Terealisasinya
Sistem Informasi
buku profil data
Gender dan Anak
terpilah gender
3).
100 eksemplar
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp310.795.000,dan terealisasi sebesar Rp310.795.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
1
Kegiatan Perumusan
Belanja Anggaran 58.185.000
Realisasi
Terealisasinya
2
Kebijakan
perlengkapan
dok.
Peningkatan
dasar hukum
Kualitas Anak dan
dan dasar
Perempuan
pelaksanaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
58.185.000
Keluaran
Sisa 0
IV - 103
No
2
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran 252.610.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
Terealisasinya
1.540
Sosialisasi yang
252.610.000
0
sosialisasi dan
orang
Terkait dengan
diseminasi
Kesetaraan
Hukum HAM
Gender
(Hak Anak dan
Pemberdayaan
Pemberdayaan
Perempuan dan
melalui berbagai
Perlindungan
kelompok
Anak
perempuan dan kelompok rentan)
4).
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan,
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp649.059.000,- dan terealisasi sebesar Rp649.059.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
1
Pendidikan dan
60.000.000
Realisasi 60.000.000
Keluaran Sisa 0
Terlaksananya
1 keg. /
Pelatihan
keikutsertaan
50 org
Kesetaraan
pada diklat
Gender
peningkatan peran serta dan kesetaraan gender,
2
Diklat Kesetaraan
429.575.000
429.575.000
0
Gender
Terealisasinya diklat
300 orang
peningkatan kapasitas perempuan 3
Penyuluhan Bagi
57.800.000
57.800.000
0
Peran ibu dalam
1.140
Ibu Rumah
mewujudkan
orang
Tangga dalam
keluarga sehat
Membangun
sejahtera
Keluarga Sejahtera
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 104
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
4
Bimbingan
Keluaran
Realisasi
91.080.000
Sisa
91.080.000
0
Terealisasinya
6
Manajemen
bimbingan
kelompok
Usaha bagi
motivasi usaha
Perempuan
dan bantuan alat
dalam Mengelola Usaha 5
Monitoring dan
10.604.000
10.604.000
0
Evaluasi PUG, PP, PA
Evaluasi
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
4 laporan
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai berikut: 1).
Meningkatnya keserasian kebijakan pusat dan daerah melalui harmonisasi dan diseminasi peraturan perundangan serta kelengkapan
perangkat
kebijakan
di
daerah
untuk
mengembangkan dan menyediakan sebuah dasar penyusunan perencanaan
bagi
mengakselerasi
pemangku
pencapaian
kepentingan
sasaran
dan
yang
dapat
mengoptimalkan
pemanfaatan alokasi sumber daya terkait penyelenggaraan program dan kegiatan dengan cara mendorong perangkat daerah/SKPD untuk menyusun dan mengidentifikasi rencana kerja dengan analisa yang mendalam tentang peran, akses, manfaat dan kontrol untuk memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan
dapat
dinikmati
secara
seimbang
dan
bermanfaat bagi perempuan dan laki-laki dan berbagai segmen dan tingkatan usia; 2).
Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan para pemangku kepentingan tentang kesetaraan dan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak serta perlindungan perempuan kelompok rentan, melalui upaya diseminasi Hukum dan HAM, sosialisai peraturan perundangundangan dan penyelenggaraan kebijakan penguatan dan perlindungan bagi anak dan perempuan untuk mendorong
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 105
peran dan fungsi setiap lini, mulai dari unsur legislatif dan eksekutif, serta yudikatif sebagai komponen instansi vertikal dan jajarannya. Mitra jejaring, penggiat, akademisi dan kelompok serta tokoh masyarakat dapat menjadi unsur penguat dan kontrol agar kesetaraan, pemberdayaan dan perlindungan yang
dibangun,
senantiasa
mengutamakan
partisipasi
masyarakat, akses dan pengelolaan sistem pendidikan dan pendekatan budaya serta tradisi khas masyarakat yang sesuai dengan nilai kehidupan yang demokratis dan agamis; 3).
Meningkatnya
kualitas
hidup
dan
perlindungan
terhadap
perempuan dan anak melalui: (1). Berbagai bentuk dan polapola
pemberdayaan
pembentukan
embrio
perempuan usaha
pada
untuk
mendorong
kelompok
Perempuan
Pengembang Ekonomi Lokal (P3EL) dan Perempuan Pekerja Rumahan (PPR); (2). Kelompok Usaha Ekonomi Produktif yang difasilitsi oleh lintas SKPD terkait Usaha Menengah, Kecil dan Mikro;
(3).
Perlindungan
Perempuan
Kelompok
Rentan
sebagaimana amanat Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan
Perempuan
dan
Kelompok Rentan, dengan bina
Perlindungan
Perempuan
keluarga TKI,
perempuan
lanjut usia, perempuan penyandang disabilitas, perempuan tuna wisma, perempuan pekerja rumah tangga, perempuan kepala
keluarga,
perempuan
Tenaga
Kerja
Indonesia,
perempuan mantan warga binaan lembaga pemasyarakatan, perempuan
korban
bencana,
perempuan
pekerja
seks
komersial; (4). Penguatan Pokjatap serta Kader Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan
upaya perlindungan perempuan dan
anak terhadap tindak kekerasan melalui upaya peningkatan layanan pengaduan, advokasi, pendampingan, rehabilitasi dan reintegrasi bagi korban sesuai dengan Standart Pelayanan Minimum (SPM) bidang Perlindungan Perempuan dan Korban Kekerasan; (5). Pemenuhan hak-hak anak yang meliputi LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 106
pencatatan kelahiran, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, perlindungan khusus dan partisipasi anak; 4).
Meningkatnya
komitmen
pemerintah
daerah
dalam
pengembangan dan penggunaan data terpilah gender dan anak dalam perencanaan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi atas kebijakan
program
dan
kegiatan,
dengan
pembentukan
kelembagaan Pusat Data Daerah (PD2), yang dimulai dengan inisiasi dan strukturisasi lembaga untuk persiapan pembentukan pusat data terpadu di lingkungan Pemerintah Daerah, sebagai data
basis
untuk
mengolah
informasi
secara
statistik
terkait keberhasilan pembangunan dan capaian indikator pembangunan; 5).
Prestasi yang telah diraih antara lain : a). Kabupaten Malang Layak Anak Tingkat Madya; b). Pelaksana Terbaik I Tingkat Provinsi dalam Pengelola Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), a.n. Desa Sindurejo Kecamatan Gedangan; c). Pelaksana Terbaik I Tingkat Provinsi dalam Kecamatan Sayang Ibu, a.n. Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang.
c. Permasalahan
dan
solusi
dalam
Urusan
Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai berikut: 1).
Perlunya peningkatan peran pemangku kepentingan dalam Implementasi PUG sebagai strategi pembangunan, dengan meningkatkan
kemampuan
pemangku
kepentingan
untuk
menginternalisasi peran dan mengintegrasikan PUG dalam perencanaan,
pelaksanaan
dan
evaluasi
program
dan
kegiatannya;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 107
2).
Masih
terbatasnya
ketersediaan
data
terpilah
(laki-laki/
perempuan termasuk anak) perumusan perencanaan daerah secara umum dan urusan bidang pemberdayaan perempuaan dan perlindungan anak, sehingga perlu data yang tervalidasi, sistematis, dan keakurasiannya dapat dipertanggungjawabkan Pusat Data Daerah (P2D2). 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Arah kebijakan pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera adalah Revitalisasi Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang menekankan pada penurunan kebutuhan keluarga berencana
yang
belum
terpenuhi/unmet
need melalui penguatan
kapasitas tenaga dan kelembagaan KB di lini lapangan, yaitu dalam rangka pembinaan dan peningkatan peserta/akseptor dan kemandirian keluarga berencana; peningkatan layanan keluarga sejahtera; promosi dan penggerakan masyarakat yang didukung dengan pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk; peningkatan dukungan sarana
dan
prasarana
pelayanan
program
KB;
dan
peningkatan
pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis teknologi informasi. Pembangunan di bidang kependudukan, pemberdayaan keluarga, kesehatan reproduksi remaja dan keluarga berencana diarahkan untuk meningkatkan
kualitas
penduduk
melalui
pengendalian
kelahiran,
memperkecil angka kematian, dan peningkatan kualitas program Keluarga Berencana (KB). Kebijakan ini meliputi: pemberdayaan keluarga termasuk langkah
untuk
mengembangkan
pengetahuan
dan
keterampilan
kewirausahaan, terutama bagi keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya serta peningkatan kesejahteraan dan ketahanan keluarga; promosi dan peningkatan kesehatan reproduksi remaja; promosi dan pemenuhan hak-hak dan kesehatan reproduksi bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang difokuskan kepada peningkatan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, terutama bagi keluarga-keluarga miskin dan rentan termasuk Keluarga Pra Sejahtera
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 108
(KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I); serta penguatan kelembagaan agar secara bertahap program KB dapat dilaksanakan oleh masyarakat secara mandiri.
Keseluruhan
kebijakan
ini
akan
dilaksanakan
dengan
mengutamakan kemitraan, serta memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
2).
Program Pelayanan Kontrasepsi;
3).
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri;
4).
Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak; dan
5).
Program Penyiapan Keluarga.
Tenaga
Pendamping
Kelompok
Bina
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp666.140.850,- dan terealisasi sebesar Rp640.507.800,- sisa sebesar Rp25.633.050,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagai berikut: 1).
Program
Kesehatan
Reproduksi
Remaja,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp254.687.850,- dan terealisasi sebesar Rp245.147.000,- sisa Rp9.540.850,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
1
Advokasi dan KIE
254.687.850
tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
Realisasi 245.147.000
Keluaran Sisa 9.540.850
- Tercapainya penurunan perkawinan usia muda;
23.578
- Cakupan PUS wanita usia < 20 th;
16.918
- Jumlah kelompok PIK KRR.
105
perkawinan PUS
IV - 109
kel.
2).
Program Pelayanan Kontrasepsi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp48.453.000,- dan terealisasi sebesar Rp48.453.000,sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pelayanan
Realisasi
27.916.000
Keluaran
Sisa
27.916.000
0
Meningkatnya
Pemasangan
cakupan peserta
Kontrasepsi KB
KB baru dan
380.011 aks
aktif 2
Pelayanan KB
20.537.000
20.537.000
0
Medis Operasi
Terlaksananya
380.011
kegiatan
aks
monitoring pelayanan KB medis operasi
3).
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR
yang
Mandiri,
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp263.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp260.339.700,- sisa Rp2.660.300,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Fasilitasi
Belanja Anggaran 129.145.200
Realisasi 127.702.200
Keluaran
Sisa 1.443.000
Terwujudnya
Pembentukan
PPKBD sub
Kelompok
PPKBD dalam
Masyarakat Peduli
melaksanakan 6
KB
peran bantu dan
101 orang
tokoh masyarakat yang aktif memberikan KIE 2
KIE Massa
133.854.800
132.637.500
1.217.300
Terlaksananya
177.666
evaluasi kader
aks
IMP di Kabupaten Malang
4).
Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak, dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp50.000.000,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp44.224.300,- sisa Rp5.775.700,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 110
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pengumpulan
Realisasi
50.000.000
Keluaran
Sisa
44.224.300
5.775.700
- Jumlah
Bahan Informasi
920
Kelompok BKB
tentang
kelompok
- Sarana APE
Pengasuhan dan
779
bagi kelompok
Pembinaan
set
BKB;
Tumbuh
- Cakupan
Kembang Anak
35.657
Peserta KB
aks.
anggota BKB.
5).
Program Pelatihan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga, dengan alokasi anggaran sebesar Rp50.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp42.343.800,- sisa Rp7.656.200,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja
No
Kegiatan
1
Pelatihan Tenaga
Anggaran
Realisasi
50.000.000
Keluaran
Sisa
42.343.800
7.656.200
- Cakupan
1.589
Pendamping Bina
peserta KB
Keluarga di
anggota
Kecamatan
aks.
UPPKS; - Jumlah
162
kelompok
kelompok
UPPKS.
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagai berikut: 1).
Persentase pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif pada tahun
2014
sebesar
76,20%
dan
sebesar
75,66%
di
tahun 2015; 2).
Meningkatkan upaya menurunkan usia nikah pertama pada wanita usia kurang dari 20 tahun, pada tahun 2014 sebanyak 7.732 orang dan sebanyak 7.809 orang di tahun 2015;
3).
Meningkatnya kegiatan monitoring pelayanan KB medis operasi, serta konseling KB metode kontrasepsi jangka panjang. Jumlah peserta KB Aktif dari pasangan usia subur pada
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 111
tahun 2014 sebanyak 397.748 akseptor dan sebanyak 380.011 akseptor di tahun 2015; 4).
Meningkatnya sarana Alat Permainan Edukatif/APE berupa BKB Kit bagi kelompok Bina Keluarga Balita, pada tahun 2014 sejumlah 858 unit, dan sejumlah 779 unit di tahun 2015;
5).
Meningkatnya pembinaan institusi masyarakat perdesaan dalam menggerakan program KB;
6).
Prestasi yang diraih antara lain: a). Juara Harapan II Tingkat Nasional dalam Lomba Inovasi Tingkat Nasional dengan Judul Contraceptive for Woman at
Risk
(CONTRA
WAR),
a.n.
Kepala
Badan
Keluarga
Berencana Kab. Malang; b). Juara I Tingkat Provinsi dalam Lomba Klinik Pelayanan KB MKJP, a.n. Puskesmas Kecamatan Tajinan; c). Juara II Tingkat Provinsi dalam Lomba Pasangan KB Lestari Kategori 15 Tahun, a.n. Pasangan Untung Sudarwanto dan Sutriani (Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan). c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagai berikut: 1).
Masih kurangnya kualitas tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga dan UPPKS, sehingga perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan secara intensif;
2).
Terbatasnya
modul
bahan
informasi
pengasuhan
tumbuh
kembang anak di kelompok BKB, sehingga perlu peningkatan kuantitas modul bahan informasi pengasuhan tumbuh kembang anak di kelompok BKB; 3).
Masih rendahnya jumlah peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan masih tingginya Unmet Need, maka perlu meningkatkan konseling KB MKJP di masyarakat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 112
13. Sosial Konsep penyelenggaraan kesejahteraan warga masyarakat yang dikenal dengan sebutan Panyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan masyarakat miskin menjadi sasaran dalam pelayanan sosial. Berbagai
upaya
telah
dilakukan
antara
lain
melalui
peningkatan
penyediaan pelayanan kesejahteraan sosial, namun upaya tersebut masih jauh dari yang diharapkan apabila dibandingkan dengan populasi PMKS yang jauh lebih besar jumlah dan sebarannya. Pembangunan sosial diarahkan untuk memperluas pelayanan kesejahteraan sosial kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) terutama bagi penduduk yang mengalami kemiskinan, serta korban bencana alam dan bencana sosial, dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam penanganan masalah sosial. Peningkatan kesejahteraan sosial dilakukan antara lain melalui: pemberdayaan, pemberian santunan, rehabilitasi, pelayanan dan perlindungan sosial, pemberian bantuan dan sumbangan sosial masyarakat, serta penguatan kelembagaan kesejahteraan sosial. Dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial terdapat pilar partisipan
dari
warga
masyarakat
sebagai
Potensi
dan
Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS). Potensi dan sumber Kesejahteraan Sosial adalah perorangan maupun kelompok masyarakat yang tergabung dalam suatu lembaga sosial kemasyarakatan dan berpartisipasi aktif dalam membantu pelaksanaan kegiatan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial. Permasalahan kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Dengan demikian kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi,
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 113
tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Kompleksitas masalah kemiskinan tentu tidak bisa dijawab melalui program pembangunan yang bersifat parsial apalagi kontradiktif, tetapi diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang bersifat holistik, ada keterkaitan satu sama lain meskipun tidak bisa menghindari pendekatan sektoral. Rumusan kebijakan pembangunan hendaknya disatukan oleh dua isu sentral dan mendasar yaitu penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Program yang khusus ditujukan untuk mengatasi masalah kemiskinan diorientasikan pada upaya peningkatan pendapatan
dan
pendekatan
pemberdayaan
pemberdayaan
pengurangan
beban
usaha,
lingkungan.
masyarakat
miskin
pemberdayaan
Implementasi
melalui
manusia
pendekatan
dan
program
disesuaikan dengan kondisi potensi dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
miskin
setempat,
dengan
menghindari
penyeragaman
program. Sebagai amanat Milenium Development Goals (MDGs) yaitu komitmen
dunia
untuk
mempercepat
pembangunan
manusia
dan
pemberantasan kemiskinan, dimana Pemerintah Indonesia termasuk salah satu negara yang menandatangani deklarasi millenium untuk mencapai 8
buah
sasaran
pembangunan
millenium
yaitu
1).
pengentasan
kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim; 2). pemerataan pendidikan dasar; 3). mendukung adanya persamaan gender dan pemberdayaan perempuan; 4). mengurangi tingkat kematian anak; 5). meningkatkan kesehatan ibu; 6). perlawanan terhadap HIV/ AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;
7).
menjamin
daya
dukung
lingkungan
hidup;
dan
8). mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Begitu juga dengan arahan RPJM Provinsi Jawa Timur maupun Nasional masalah kemiskinan, pengangguran menjadi urusan bersama yang sangat prioritas.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 114
a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;
2).
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
3).
Program Pembinaan Anak Terlantar;
4).
Program Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma;
5).
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo;
6).
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya); dan
7).
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan.
b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Sosial pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp2.445.666.300,- dan terealisasi sebesar Rp2.430.403.600,- sisa sebesar Rp15.262.700,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Sosial sebagai berikut: 1).
Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.350.130.200,dan terealisasi sebesar Rp1.338.447.500,- sisa Rp11.682.700,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Fasilitas
Belanja Anggaran 1.028.480.000
Realisasi 1.020.367.000
Keluaran
Sisa 8.113.000
Jumlah PMKS
240
Manajemen Usaha
yang menda-
orang
bagi Keluarga
atkan bimbingan
Miskin
motivasi sosial, bantuan stimulan dan melaksanakan UEP
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 115
No 2
Kegiatan Pelatihan
Belanja Anggaran
Realisasi
Terlaksananya
540
Keterampilan
kegiatan bagi
orang
Berusaha Bagi
masyarakat pra
Keluarga Miskin
sejahtera dan
dan Penyandang
miskin di
Masalah
wilayah
Kesejahteraan
Kabupaten
Sosial
Malang
2).
321.650.200
Keluaran
Sisa
Program
Pelayanan
dengan
alokasi
318.080.500
3.569.700
dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial,
anggaran
sebesar
Rp141.389.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp141.279.000,- sisa Rp110.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelayanan dan
Belanja Anggaran
Realisasi
31.970.000
Keluaran
Sisa
31.970.000
0
Jumlah anak
20
Perlindungan
berhadapan
orang
Sosial, Hukum
dengan hukum
bagi Korban
yang
Eksploitasi,
mendapatkan
Perdagangan
pelayanan
Perempuan dan
sosial
Anak 2
Penanganan
109.419.000
109.309.000
110.000
Jumlah korban
Masalah-Masalah
bencana dan
Strategis yang
orang terlantar
Menyangkut
yang
Tanggap Cepat
mendapatkan
Darurat dan
penanganan
250 paket
Kejadian Luar Biasa
3).
Program
Pembinaan
anggaran
sebesar
Rp31.708.000,-
sisa
Anak
Terlantar,
dengan
alokasi
terealisasi
sebesar
Rp31.863.000,-
dan
Rp155.000,-
dengan
rincian
kegiatan
sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 116
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 31.863.000
Realisasi 31.708.000
Keluaran
Sisa
Jumlah anak
100
Bakat dan
155.000
terlantar yang
anak
Pelatihan
mendapat
Ketrampilan Anak
bimbingan
Terlantar
motivasi sosial dan dapat melaksanakan UEP
4).
Program Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma, dengan alokasi anggaran sebesar Rp98.533.000,- dan terealisasi sebesar Rp98.513.000,- sisa Rp20.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pendayagunaan
Belanja Anggaran 98.533.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
98.513.000
20.000
Jumlah
80
para Penyandang
penyandang
Cacat dan Eks
cacat yang
Trauma
dapat hidup
orang
mandiri dan dapat melaksanakan usaha ekonomi produktif
5).
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp87.503.000,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp87.503.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pendidikan dan
Belanja Anggaran 87.503.000
Realisasi 87.503.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah
20
Pelatihan bagi
penghuni panti
Penghuni Panti
asuhan yang
Asuhan/Jompo
mendapatkan
panti
pembinaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 117
6).
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial, dengan alokasi
anggaran
sebesar
Rp173.481.500,-
dan
terealisasi
sebesar Rp173.481.500,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pemberdayaan
Belanja Anggaran
Realisasi
173.481.500
Keluaran
Sisa
173.481.500
0
Jumlah eks
80
Eks Penyandang
penyandang
orang
Penyakit Sosial
penyakit sosial yang mendapatkan bimbingan motivasi sosial, dan yang mendapatkan bantuan stimulan
7).
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp562.766.600,-
dan
terealisasi sebesar Rp559.471.600,- sisa Rp3.295.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 345.459.100
Realisasi 342.164.100
Keluaran
Sisa 3.295.000
- Tersedianya
Kualitas SDM
SDM
Kesejahteraan
Kesejahteraan
Sosial
Sosial
Masyarakat
Masyarakat
1 keg.
yang berkualitas; - Terealisasinya pemberdayaan
1.200 orang
masyarakat melalui bimbingan motivasi bagi sumber daya manusia di wilayah Kab. Malang;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 118
No
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Terealisasinya
1
kualitas SDM
kali
kesejahteraan sosial masyarakat; - Jumlah SDM
80
tenaga
karang
kesejahteraan
taruna
sosial yang mendapatkan bimbingan motivasi sosial penanganan PMKS. 2
Peningkatan
47.405.000
47.405.000
0
Jumlah
150
Peran Aktif
masyarakat dan
Masyarakat dan
dunia usaha
Dunia Usaha
yang berparti-
orang
sipasi dalam penanganan PMKS 3
Peningkatan
169.902.500
169.902.500
0
Jumlah WKSBM
Jejaring
yang berpar-
Kerjasama
tisipasi dalam
Pelaku-Pelaku
penanganan
Usaha
PMKS
50 orang
Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Sosial sebagai berikut: 1).
Meningkatnya
rasio
penanganan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS), pada tahun 2014 sebesar 86,30%, meningkat menjadi sebesar 86,33% di tahun 2015, serta
meningkatnya
partisipasi
sosial
masyarakat
dalam
penanganan PMKS, pada tahun 2014 sebesar 3,5% dari total PMKS yang ada setiap tahunnya, menjadi sebesar 5% di tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 119
2).
Bertambahnya motivasi untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi melalui pemberian bantuan berupa hewan ternak, bibit ikan, peralatan bengkel, usaha sektor informal lainnya, dan bantuan bagi fakir miskin, pada tahun 2014 dan tahun 2015 sejumlah 146.381 orang;
3).
Berkurangnya beban bagi korban bencana alam antara lain banjir,
tanah
longsor,
angin
puting
beliung,
melalui
pelaksanaan penyaluran bagi korban bencana, pada tahun 2014 sejumlah 45.500 KK, dan dilanjutkan sejumlah 121 KK di tahun 2015; 4).
Pemberian motivasi bagi anak terlantar dalam hal bakat dan keterampilan, pada tahun 2014 sejumlah 180 anak, dan sejumlah 100 anak di tahun 2015;
5).
Meningkatnya keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh penyandang cacat, sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya, pada tahun 2014 sejumlah 80 orang, meningkat menjadi 100 orang di tahun 2015;
6).
Meningkatnya produktivitas penghuni panti asuhan melalui pemberian bantuan stimulan dan keterampilan, pada tahun 2014 sebanyak 20 panti asuhan/ 100 anak, demikian pula di tahun 2015;
7).
Upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang secara terus menerus dilakukan melalui publikasi pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di beberapa tempat strategis dan di sekolahan, pada tahun 2014 sejumlah 25 anak , dilanjutkan sejumlah 21 anak di tahun 2015.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 120
c. Permasalahan dan
solusi dalam Urusan Sosial sebagai
berikut: 1).
Cakupan pelayanan program kesejahteraan sosial yang masih terbatas, sehingga perlu upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS dengan cara mendukung peningkatan pengelolaan program kesejahteraan sosial,
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
dan
SDM
kesejahteraan sosial, serta peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial; dan 2).
Belum optimalnya dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS yang tercermin dalam aspek pelayanan kelembagaan yang disediakan, serta masih lemahnya koordinasi dan komunikasi pada berbagai sektor dan level, sehingga perlu dilakukan optimalisasi kualitas
pelayanan dan peningkatan
koordinasi pada berbagai sektor dan level, serta melakukan pengajuan program/kegiatan ke pemerintah provinsi dan pusat. 14. Ketenagakerjaan Persoalan ketenagakerjaan dan penghidupan yang layak merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana diamanatkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945, dan sampai saat ini, masih menjadi persoalan mendasar bagi pemerintah dan stakeholders lainnya karena kompleksitasnya. Hal ini dipersulit oleh kondisi lingkungan perkembangan dunia yang semakin global dengan persaingannya yang semakin ketat, penggunaan teknologi yang semakin canggih terutama dalam bidang komunikasi, transportasi dan produktivitas kerja, serta kondisi politik dan hukum nasional, serta lokal yang kesemuanya masih menjadi tantangan berat bagi persoalan ketenagakerjaan. Karenanya Pemerintah perlu memiliki arah kebijakan dalam bidang ketenagakerjaan ke depan yang lebih komprehensif dan berkesinambungan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 121
a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Peningkatan Kesempatan Kerja; dan
2).
Program
Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenaga-
kerjaan. b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan
Ketenagakerjaan
anggaran
sebesar
pada
tahun
Rp1.974.121.700,-
2015
telah
dan
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp1.709.931.700,- sisa sebesar Rp264.190.000,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Ketenagakerjaan sebagai berikut: 1).
Program
Peningkatan
Kesempatan
Kerja,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp368.088.200,- dan terealisasi sebesar Rp346.838.200,- sisa
Rp21.250.000,- dengan rincian kegiatan
sebagai berikut: No 1
2
Kegiatan Penyebarluasan
Belanja Anggaran
Realisasi
Meningkatnya
1.000
Informasi Bursa
penempatan
orang
Kerja
Tenaga Kerja
Penyiapan Tenaga
246.645.000
Keluaran
Sisa
121.443.200
225.545.000
121.293.200
21.100.000
150.000
Kerja Siap Pakai
Terealisasinya peningkatan
730 orang
kesempatan kerja melalui bimbingan motivasi yang membangun jiwa masyarakat produktif
2).
Program
Perlindungan
Ketenagakerjaan,
dengan
Pengembangan alokasi
anggaran
Lembaga sebesar
Rp1.606.033.500,- dan terealisasi sebesar Rp1.363.093.500,sisa Rp242.940.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 122
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Fasilitasi Penyelesaian
106.330.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
104.680.000
1.650.000
Jumlah
100
pemahaman
Prosedur
orang
hukum
Penyelesaian Perselisihan
ketenagakerjaan
Hubungan Industrial 2
Fasilitasi
579.346.500
411.646.500
167.700.000
Jumlah
100
Penyelesaian
kesejahteraan
Prosedur
pekerja
orang
Pemberian Perlindungan Hukum dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 3
Sosialisasi
183.070.000
167.870.000
15.200.000
Jumlah
100
Berbagai
kesejahteraan
Peraturan
pekerja
orang
Pelaksanaan tentang Ketenagakerjaan 4
Peningkatan
737.287.000
678.897.000
58.390.000
Jumlah
1.500
Pengawasan,
kesejahteraan
orang
Perlindungan dan
pekerja
Penegakan Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Adapun
hasil/outcome
pelaksanaan
program
serta pada
manfaat Urusan
yang
diperoleh
Ketenagakerjaan
dari
sebagai
berikut: 1).
Bertambahnya kualitas angkatan kerja melalui pelaksanaan pelatihan, padan tahun 2014 sebanyak 11 kegiatan dengan peserta 900 orang, dan sebanyak 10 kegiatan dengan 645 orang di tahun 2015, serta menurunnya angka pelanggaran terhadap undang-undang ketenagakerjaan, pada tahun 2014 sebanyak 53 pelanggaran, menurun sebanyak 21 pelanggaran di tahun 2015. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 123
pada tahun 2014 sebesar 94% dan sebesar 80,07% di tahun 2015. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2014 sebesar 4,45% dan sebesar 4,72% di tahun 2015; 2).
Meningkatnya
pemahaman
hukum
ketenagakerjaan
yang
berdampak kepada peningkatan situasi ketenagakerjaan yang semakin kondusif, melalui sosialisasi keluarga sadar hukum ketenagakerjaan, pada tahun 2014 dilakukan 1 kegiatan yang dihadiri 1.000 orang, dan dilanjutkan 1 kegiatan di tahun 2015 yang dihadiri 1.000 orang; 3).
Prestasi yang diraih antara lain: a). Piagam
Penghargaan
Tingkat
Nasional
dalam
Zero
Accident, a.n. PT. Bumi Menara Indonesia, PT Beiersdorf Indonesia, KUD Sumber Makmur Unit MPS, PT. Pindad, PT. Molindo Raya Industrial, PT. PJB Brantas, PT. Bentoel Group, dan PT. PLN APP Malang; b). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja), a.n. KUD Sumber Makmur Unit MPS. c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Ketenagakerjaan sebagai berikut: 1).
Masih rendahnya kualitas SDM, sehingga perlu peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, serta pengembangan usaha mandiri melalui optimalisasi fungsi dan pendayagunaan fasilitas yang ada;
2).
Masih minimnya kesempatan kerja, sehingga perlu perluasan kesempatan kerja sektor informal di perdesaan/ perkotaan dilokasi kantong-kantong pengangguran.
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan bangsa yang berdaya saing, serta menciptakan pembangunan yang merata dan adil. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 124
Dalam hal ini koperasi dan UMKM diharapkan berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja baru dan penumbuh daya saing. Mengingat semakin kompleksnya tantangan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM, peran Pemerintah harus benar-benar tepat dan mampu membantu usaha yang sangat penting bagi penciptaan lapangan kerja ini pada saat diperlukan. Peran Pemerintah yang perlu dimainkan dalam program pemberdayaan, adalah anggaran yang dikeluarkan bukan semata-mata merupakan alokasi dana sosial, namun dalam rangka meningkatkan kemandirian dan kedewasaan berpikir para pelaku usaha dimaksud, sehingga program pemberdayaan yang akan dilakukan perlu dirumuskan terlebih dahulu dengan memahami secara utuh perubahan lingkungan strategis dalam usaha koperasi dan UMKM. a. Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1). Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah (KUKM); 2). Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; 3). Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; 4). Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi; dan 5). Program Peningkatan Pelayanan. b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp3.516.980.200,- dan terealisasi sebesar Rp3.502.383.171,- sisa sebesar Rp14.597.029,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut: 1). Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp401.915.500,- dan terealisasi sebesar Rp397.315.500,sisa Rp4.600.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 125
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Memfasilitasi
401.915.500
Realisasi 397.315.500
Keluaran
Sisa 4.600.000
Peningkatan Kemitraan
Jumlah Peserta Bimtek
Usaha
65 Koperasi
Peningkatan
bagi Usaha Mikro
Kemitraan Usaha
Kecil Menengah
bagi Usaha
/KUD
Mikro, Kecil dan Menengah
2). Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil
Menengah,
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp491.755.200,- dan terealisasi sebesar Rp491.615.200,- sisa Rp140.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
2
Kegiatan Koordinasi
Belanja Anggaran 42.926.000
Realisasi 42.926.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah peman-
Pemanfaatan
tauan bagi
Fasilitas
penerima dana
Pemerintah untuk
peme rintah dan
Usaha Kecil
pengendalian
Menengah dan
penerima
Koperasi
permodalan
Pengembangan
220.000.000
220.000.000
0
187 koperasi
Jumlah Fasilitasi
Sarana Pemasaran
Promosi dan
Produk Usaha
Pameran UMKM
Mikro Kecil
dan Koperasi
95 KUKM
Menengah 3
Penyelenggaraan
40.058.200
39.943.200
115.000
Jumlah KUMKM
300
Pembinaan
yang menerima
KUKM
Industri Rumah
jasa konsultasi
Tangga, Industri
dari klinik UKM
Kecil dan Industri
yang berupa
Menengah
layanan Fasilitasi, Konsultasi dan Advokasi pada KUMKM terhadap Permasalahan yang dihadapi (Permodalan, Pemasaran,TTG dan Peningkatan SDM UKM)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 126
No 4
Kegiatan Penyelenggaraan
Belanja Anggaran 106.911.000
Realisasi 106.886.000
Keluaran
Sisa 25.000
Jumlah fasilitasi
18
Promosi Produk
kegiatan promosi
Usaha Mikro Kecil
produk koperasi
Menengah
dan UKM dalam
KUKM
rangka meningkatkan peluang dan pangsa pasar produk- produk UKM di Pamerkan Tingkat Nasional 5
Pengembangan
40.260.000
40.260.000
0
Jumlah Peserta
75
Kebijakan dan
Rapat dalam
Koperasi
Program
mendukung
/KUD
Peningkatan
Adanya Brand
Ekonomi Lokal
Identity Retail Koperasi pada kegiatan Usaha Retail melalui Kerjasama Antar Koperasi
6
Pengendalian dan
41.600.000
41.600.000
0
Jumlah Peserta
30
Pengawasan
rapat perkemba-
Koperasi
Penggunaan Dana
ngan permoda-
/KUD
Pemerintah bagi
lan yang diteri-
Koperasi
ma oleh Kop./ KUD dan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Koperasi/ KUD.
3). Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp2.231.970.500,-
dan
terealisasi sebesar Rp2.222.724.500,- sisa Rp9.246.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 127
No 1
Kegiatan Fasilitasi
Belanja Anggaran 2.231.970.500
Realisasi 2.222.724.500
Keluaran
Sisa 9.246.000
- Jumlah
27
PengembanganU
peserta
koperasi
saha Kecil
sosialisasi
Menengah
optimalisasi
/KUD
dan pemanfaatan GLK, RMU dan lantai jemur dalam mendukung program peningkatan produktifitas usaha serta kemudahan pelayanan bagi KUMKM; - Jumlah monitoring, evaluasi
1 kegiatan
dalam rangka keikutsertaan pameran industri kerajinan.
4). Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp176.366.000,- dan terealisasi sebesar Rp176.291.000,- sisa Rp75.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 76.800.000
Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian
Realisasi 76.800.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah peserta bimtek pengurus koperasi dalam
215 Kopwan
menyusun RKRAPBK dan Pembuatan Pelaporan (LPJ) serta jumlah peserta bimtek pengawas dalam membuat laporan hasil pengawasan dan jumlah peserta bimtek tupoksi pengurus / pengawas
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 128
No 2
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Sosialisasi
Realisasi
36.160.000
Keluaran
Sisa
36.160.000
0
Jumlah peserta
Prinsip-Priinsip
sosialisasi
Pemahaman
prinsip-prinsip
Perkoperasian
koperasi dan
150 koperasi /KEP
tata cara pembentukan koperasi 3
Pembinaan,
13.621.000
13.546.000
75.000
Jumlah penilaian
Pengawasan dan
terhadap calon
Penghargaan
koperasi
Koperasi
berprestasi
25 koperasi
Berprestasi 4
Monitoring,
49.785.000
49.785.000
0
Jumlah koperasi
Evaluasi dan
yang dinilai
Pelaporan
kesehatannya
180 koperasi
(Penilaian Kesehatan Koperasi)
5). Program anggaran
Peningkatan sebesar
Rp214.436.971,-
Pelayanan,
Rp214.973.000,-
sisa
Rp536.029,-
dengan
dan
alokasi
terealisasi
dengan
sebesar
rincian
kegiatan
sebagai berikut: No 1
Kegiatan Kegiatan
Belanja Anggaran 214.973.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
214.436.971
536.029
Jumlah Kegiatan
Pendukung
Bantuan Dana
Pelayanan
Bergulir untuk
12 bulan
Peningkatan Permodalan pada KUMKM Kab. Malang
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut: 1).
Meningkatnya partisipasinya masyarakat dan dunia usaha melalui kebijakan yang mampu mengentaskan kemiskinan, serta
memperluas
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
akses
masyarakat
terutama
kaum IV - 129
perempuan ke sumber daya produktif untuk pengembangan usaha, sarana prasarana sosial ekonomi, permodalan dan informasi; 2).
Meningkatnya jumlah koperasi, pada tahun 2014 sejumlah 1.104 koperasi yang diikuti dengan berkembangnya jumlah anggota koperasi sebanyak 273.070 orang, dan di tahun 2015 sejumlah 1.130 koperasi dengan jumlah anggota koperasi sebanyak 278.895 orang;
3).
Nilai
aset
koperasi
pada
tahun
2014
mencapai
Rp1.485.346.075.000,- sedangkan volume usahanya mencapai Rp1.890.928.632.000,- dan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp33.263.236.000,-, dan di tahun 2015 nilai aset koperasi mencapai Rp1.577.520.284.000,- sedangkan volume usahanya mencapai Rp2.042.706.304.000,- dan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp37.183.187.000,-; 4).
Jumlah tenaga kerja yang terserap di koperasi pada tahun 2014 sebanyak 4.776 orang, dan sebanyak 4.845 orang di tahun 2015;
5).
Meningkatnya
jaringan
usaha
UMKM,
pada
tahun
2014
sejumlah 414.516 unit dengan omzet Rp41.848.153.300.000,yang menyerap tenaga kerja sebanyak 1.225.043 orang, di tahun 2015
jaringan usaha UMKM sejumlah 416.669 unit
dengan omzet Rp41.850.753.300.000,- yang menyerap tenaga kerja sebanyak 1.285.231 orang dimana Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten
bimbingan/
Malang
telah
pendampingan
dan
berupaya
memberikan
menyediakan
fasilitas
permodalan melalui UPTD PPK BLUD Dana Bergulir, Konsultasi Bisnis melalui Klinik KUMKM, serta sarana promosi pemasaran melalui Griya KUMKM; 6).
Prestasi yang diraih antara lain : a). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Bakti Koperasi dan UMKM, a.n. Tim Penggerak PKK Kab. Malang; b). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Percepatan Penerbitan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) kepada pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Malang, a.n. Bupati Malang;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 130
c). Juara I Tingkat Nasional Kelompok Koperasi Produsen, a.n. KUD Sumber Makmur, Kec Ngantang; d). Juara I Tingkat Provinsi Kelompok Koperasi Pemasaran, a.n. KPTR Bululawang, Kec. Bululawang; e). Juara II Tingkat Provinsi Uji Kompetensi Koperasi Wanita, a.n. Kopwan Roro Jonggrang, Desa Ngadilangkung, Kec. Kepanjen; f). Juara III Tingkat Provinsi Kelompok Koperasi Produsen, a.n. KUD Gondanglegi, Kec Gondanglegi; g). Juara III Tingkat Provinsi Kelompok Koperasi Simpan Pinjam, a.n. KUD Gondanglegi, Kec Gondanglegi; h). Juara III Tingkat Provinsi Kelompok Koperasi Simpan Pinjam; a.n. Kopdit Pancara Bahagia. c. Permasalahan dan solusi dalam Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut: 1).
Koperasi/KUD belum memanfaatkan secara optimal GLK, RMU dan lantai jemur dalam mendukung program peningkatan produktifitas usaha serta kemudahan pelayanan bagi KUMKM, sehingga perlu dilakukan koordinasi dalam rangka optimalisasi dan
pemanfaatan
GLK,
RMU
dan
lantai
jemur
dalam
mendukung program peningkatan produktifitas usaha, serta kemudahan pelayanan bagi KUMKM; 2).
Belum maksimalnya kerjasama usaha koperasi yang mengelola sapi perah dan usaha pertanian, sehingga perlu dilakukan percepatan untuk mewujudkan kerjasama usaha diantaranya melalui pelaksanaan Bimtek bagi pengurus dan anggota Koperasi/ KUD yang bergerak dibidang peternakan dan pertanian;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 131
3).
Sering terjadinya keterlambatan dalam pengembalian dana bergulir, serta banyaknya pelaksanaan KSP/USP tidak sesuai dengan aturan koperasi, sehingga perlu pengawasan dan pembinaan secara intensif pada koperasi yang memperoleh dana bergulir;
4).
Kurangnya
pengetahuan
dan
keterampilan
UKM
dalam
menciptakan lapangan usaha baru industri rumah tangga, sehingga perlu dilakukan pendataan UKM dan pelatihan sesuai dengan potensi yang ada, antara lain: pelatihan kewirausahaan dan
konsultasi
melalui
Klinik
KUKM
berupa
fasilitas pendampingan dan konsultasi bisnis bagi KUMKM dengan
kegiatan
Pemasaran, pelatihan
pendampingan Konsultasi
Advokasi,
Pembiayaan,
KUMKM
(Permodalan,
Pemasaran, TTG dan SDM UMKM); 5).
Kurangnya permodalan pada UPTD-PPK BLUD Dana Bergulir, sehingga
realisasi
ajuan
bantuan
dana
bergulir
masih
menunggu angsuran dari penerima modal bergulir, sehingga perlu upaya penambahan modal bergulir bagi UPTD-PPK BLUD dan pengawasan yang intensif terhadap penerima dana bergulir. 16. Penanaman Modal Pembangunan urusan penanaman modal diarahkan untuk menarik investasi, dimana ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri mau menanamkan modalnya antara lain: penegakan peraturan di bidang investasi dan pelayanan publik yang baik; adanya stabilitas keamanan yang terjamin; kondisi tenaga kerja yang berkualitas dan mendukung adanya investasi; ketersediaan sarana infrastruktur yang memadai; dan ketersediaan bahan baku kegiatan investasi.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 132
a.
b.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; dan
2).
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Penanaman Modal pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran
sebesar
Rp876.845.500,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp824.913.425,- sisa sebesar Rp51.932.075,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Penanaman Modal sebagai berikut: 1).
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp817.033.000,- dan terealisasi sebesar Rp765.600.925,- sisa Rp51.432.075,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 263.205.000
Realisasi 259.266.000
Keluaran
Sisa 3.939.000
Potensi Unggulan 2
Koordinasi
76.630.500
72.641.000
3.989.500
Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal
Tersedianya data
3
potensi unggulan
paket
- Jumlah peleyenggara rapat koordinasi dewan pengembangan nvestasi;
2
-
3
Peningkatan
67.685.000
Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Penanaman Modal
67.685.000
0
Jumlah kegiatan pemutakhiran data peta/layer di Kab. Malang
Jumlah
204 kali
1
pelaksanaan forum investasi dan temu usaha
dengan Instansi Pemerintah dan Dunia Usaha
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
kali
IV - 133
kali
No 4
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Peningkatan
Realisasi
36.200.000
Keluaran
Sisa
36.200.000
0
Terklaksananya
60
Kegiatan
pemantauan
kali
Pemantauan,
pelaksanaan
wasdal
Pembinaan dan
investasi ke
Pengawasan
perusahaan
Pelaksanaan Penanaman Modal 5
Penyelenggaran
240.025.000
229.115.425
10.909.575
Pameran Investasi
Jumlah keikut-
3
sertaaan dalam
event
pameran investasi 6
Monitoring,
Jumlah kegiatan
1
Evaluasi dan
promosi produk
kali
Pelaporan
unggulan daerah
2).
133.287.500
100.693.500
32.594.000
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp59.812.500,-
dan
terealisasi sebesar Rp59.312.500,- sisa Rp500.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Memfasilitasi dan
26.232.500
Realisasi
Keluaran
Sisa
26.132.500
100.000
Jumlah Investor
Koordinasi
yang berminat
Kerjasama di
berintvestasi di
Bidang Investasi
Kabupaten
3 investor
Malang 2
Pengembangan
33.580.000
33.180.000
400.000
Jumlah
1
Sistem Informasi
pemutakhiran
Penanaman Modal
data realisasi
paket
investasi
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Penanaman Modal sebagai berikut : 1).
Meningkatnya
nilai
investasi,
pada
tahun
2014
sebesar
Rp6.346.277.158.745,-, meningkat sebesar Rp6.484.687.158.745,di tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 134
2).
Meningkatnya tenaga kerja yang terserap oleh PMA dan PMDN, pada tahun 2014 terserap sebanyak 25.052 orang, meningkat sebanyak 26.092 orang di tahun 2015.
c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Penanaman Modal sebagai berikut: 1).
Masih kurang validnya data terkait potensi unggulan daerah, sehingga diperlukan koordinasi yang baik dengan instansi terkait;
2).
Masih kurangnya koordinasi dan fasilitasi dengan SKPD, sehingga perlu koordinasi yang lebih intensif berkenaan dengan data dan informasi penanaman modal.
17. Kebudayaan Budaya dalam sebuah bangsa selalu identik dengan keragaman kesenian yang dimiliki, budaya sebuah bangsa dapat berupa sesuatu yang khas dan dapat mencerminkan identitas bangsa tidak terbatas pada keragaman keseniannya saja. Kebudayaan bangsa Indonesia yang sering disebut dengan budaya nasional erat kaitannya dengan kepribadian bangsa. Dengan demikian kebudayaan khas Indonesia disertai dengan karakter
yang
dimiliki
oleh
bangsa
Indonesia.
Kebudayaan
juga
merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan strategis yang akan diambil. Bidang pengembangan budaya diarahkan pada pengembangan dan pembinaan kebudayaan daerah melalui upaya pengembangan budaya yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila. Upaya ini bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman
dan
keragaman
budaya
penghargaan dan
tradisi,
masyarakat
pada
meningkatkan
budaya
kualitas
leluhur,
berbudaya
masyarakat serta ketahanan budaya. Hasil dari pembinaan kebudayaan ini dapat dilihat dari berkembangnya seni budaya di masyarakat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 135
a.
b.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; dan
2).
Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Kebudayaan
anggaran sebesar
pada
tahun
2015
telah
dialokasikan
Rp2.900.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp2.638.187.337,- sisa sebesar Rp261.812.663,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kebudayaan sebagai berikut: 1).
Program
Pengelolaan
Kekayaan
Budaya,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp1.017.855.000,- dan terealisasi sebesar Rp756.042.337,- sisa Rp261.812.663,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pengembangan Kebudayaan
1.017.855.000
Realisasi 756.042.337
Keluaran
Sisa 261.812.663
dan
Terlaksananya kegiatan
Pariwisata
10 keg.
pengembangan kebudayaan dan pariwisata
2).
Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.882.145.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.882.145.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 1.882.145.000
Realisasi 1.882.145.000
Keluaran
Sisa 0
Terlaksananya
14
Kesenian dan
kegiatan
keg
Kebudayaan
pengembangan
Daerah
kesenian dan pariwisata
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 136
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kebudayaan sebagai berikut : 1).
Meningkatnya
seni
budaya
khususnya
budaya
malangan
dengan dilakukannya pelestarian 72 karakter topeng, pada tahun 2015 dilakukan pemberdayaan seni dan seniman Topeng Malangan dengan mengadakan even – even seni dan budaya antara lain sarasehan budaya, Lomba lukis cagar budaya Grebeg Tirto Adji, Festival Topeng Malangan, Festival Tayub, Unjuk Seni Budaya HUT kabupaten Malang, Pameran Budaya, Pagelaran Budaya, Pameran Hunting Foto Cagar Budaya, Wayang Kulit HUT Kabupaten Malang 2015; 2).
Meningkatnya kualitas pelayanan pelaku seni budaya yang berpartisipasi
dalam pentas seni dengan mengirim
Duta
Kesenian Kabupaten Malang pada Event Festival Tari Provinsi Jawa Timur, Festival Ludruk Provinsi Jawa Timur dan Festival Kesenian Kawasan Selatan; 3).
Prestasi yang diraih antara lain : a). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional Festival Topeng Nusantara, a.n. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Malang. b). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS), a.n. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Malang.
c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kebudayaan sebagai berikut: 1).
Keterbatasan sarana prasarana dinas pada urusan kebudayaan untuk mempermudah cakupan koordinasi maupun kegiatan pembinaan kepada kelompok seni budaya yang tersebar pada 33 kecamatan, sehingga perlu penambahan sarana prasarana kendaraan roda dua maupun roda empat;
2).
Belum
terlaksananya
kegiatan
pemanfaatan
asset
dan
kekayaan SDM Kabupaten Malang, sehingga diperlukan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 137
penyusunan database asset SDA dan SDM Kabupaten Malang untuk mendukung program dan kegiatan Dinas Kebudayaan Kabupaten Malang; 3).
Belum tersedianya sarana prasarana panggung (amphitheater) yang representatif untuk pertunjukan seni sekaligus menjamu pengunjung/tamu secara layak, sehingga perlu pembangunan sarana prasarana amphitheater yang representatif.
18. Kepemudaan dan Olahraga Kebijakan pengarusutamaan pemuda dan olahraga menjadi strategis dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dengan harapan dapat diraihnya tujuan pembangunan kepemudaan yaitu pembentukan karakter, pembentukan kapasitas, dan daya saing pemuda serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang bugar, sehat, dan berprestasi di bidang olahraga. Untuk itu diperlukan kerjasama serta komitmen berbagai pihak, baik dari unsur Pemerintah, swasta maupun pemuda itu sendiri dalam berupaya agar pembangunan kepemudaan dan keolahragaan dapat tercapai secara maksimal. Kebijakan pengarusutamaan pemuda dimaksudkan sebagai strategi yang sistematis untuk melibatkan pemuda dalam setiap level struktur, pengambilan kebijakan dan proses pembangunan, menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menciptakan kondisi dimana keterlibatan dimungkinkan terjadi. a.
b.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
2).
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga;
3).
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga; dan
4).
Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Kepemudaan
telah
dialokasikan
dan
terealisasi
dan
anggaran sebesar
Olahraga
pada
sebesar Rp8.049.711.300,-
tahun
2015
Rp8.082.471.200,sisa
sebesar
Rp32.759.900,-. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 138
Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga sebagai berikut : 1).
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp446.590.000,- dan terealisasi sebesar Rp446.352.500,- sisa Rp237.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pendidikan dan
Belanja Anggaran 389.580.000
Realisasi 389.342.500
Keluaran
Sisa 237.500
Terselenggaran-
Pelatihan Dasar
nya seleksi
Kepemimpinan
Paskibraka
250 siswa
(Pasukan Pengibar Bendara Pusaka) 2
Pembinaan
18.300.000
18.300.000
0
Terlaksananya
Organisasi
bimbingan teknis
Kepemudaan
administrasi
66 orang
pengelolaan lembaga kepemudaan 3
Pembinaan
18.000.000
18.000.000
0
Terkirimnya
Pemuda Pelopor
pemuda
Keamanan
berpotensi di
Lingkungan
tingkat Provinsi
33 orang
Jawa Timur 4
Pameran Prestasi
20.710.000
20.710.000
0
Terselenggara-
Hasil Karya
nya pameran
Pemuda
hasil karya
50 orang
pemuda dalam keikutsertaan / partisipasi pada kegiatan jambore pemuda tingkat propinsi di Tulungagung Jawa Timur
2).
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, dengan alokasi anggaran sebesar Rp460.520.000,- dan terealisasi sebesar Rp460.520.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 139
No 1
Kegiatan Pembibitan dan
Belanja Anggaran 55.300.000
Realisasi 55.300.000
Keluaran
Sisa 0
Terlaksananya
160
Pembinaan
kegiatan
atlit
Olahragawan
pembinaan dan
Berbakat
seleksi atlit dalam rangka persiapan pengiriman kontingen POR SD/MI tingkat Jawa Timur di Tulungagung
2
3
Penyelenggaraan
Terkirimnya atlit
250
Kompetisi
POR SD/MI di
atlit
Olahraga
Tulungagung
Pemasalan
315.000.000
32.220.000
315.000.000
32.220.000
0
0
Terselenggara-
Olahraga Bagi
nya kegiatan
Pelajar,
olahraga massal
Mahasiswa dan
berupa senam
Masyarakat
sehat disetiap
500 orang
kecamatan melalui program Bina Desa 4
Pengembangan
20.000.000
20.000.000
0
Terselenggara-
Olahraga Lanjut
nya Kegiatan
Usia Termasuk
Olahraga Khusus
Penyandang Cacat
(Paralimpia)
100 orang
Tingkat Prov. Jawa Timur 5
Pengembangan
38.000.000
Olahraga Rekreasi
38.000.000
0
Terselenggaranya lomba lomba
12 jenis lomba
tradisional
tradisional
dalam upaya pelestarian nilai nilai budaya
3).
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.899.011.200,- dan terealisasi sebesar Rp6.867.838.800,- sisa Rp31.172.400,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 140
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Peningkatan
Realisasi
5.860.236.200
5.831.471.200
Keluaran
Sisa
Jumlah prasa-
2
Pembangunan
28.765.000
rana dan sara-
paket/
Sarana dan
na olahraga
Prasarana
yang memadai
10 kec.
Olahraga 2
Pemeliharaan
1.038.775.000
1.036.367.600
2.407.400
Tersedianya
2
Rutin/ Berkala
sarana
Sarana dan
prasarana
Prasarana
olahraga yang
Olahraga
memadai
4).
stadion
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp276.350.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp275.000.000,- sisa Rp1.350.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Peningkatan
276.350.000
Realisasi 275.000.000
Keluaran
Sisa 1.350.000
- Jumlah
6
kegiatan
Keimanan dan
kali
pembinaan
Ketaqwaan
imtaq
Kepemudaan
kepe-
mudaan - Terlaksananya upacara
Hari
Sumpah Pemuda
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kepemudaan dan Olahraga sebagai berikut: 1).
Meningkatnya
jiwa
patriotisme,
kedisplinan
dan
rasa
nasionalisme, serta kreatifitas usaha bagi pemuda; 2).
Meningkatnya rasa cinta tanah air di lingkungan Kab. Malang;
3).
Semakin banyaknya minat masyarakat terhadap kecintaan olahraga melalui pembinaan dan pemasayaratakan olahraga, serta meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap olahraga tradisional dalam upaya pelestarian nilai budaya dibidang olahraga ;
4).
Meningkatnya kelayakan sarana dan prasarana olahraga melalui kegiatan pembangunan sarana olahraga;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 141
1 kali
5).
Prestasi yang diperoleh antara lain: a). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Jambore Pemuda Indonesia Daerah (JPID ), a.n. Leni Novitasi Kec. Sumbermanjing Wetan, Mochammad Subehan Kec. Pakisaji, David Prianggodo Kec. Ngantang, dan Aris Maulana Kec. Pujon; b). Piagam
Tingkat
Provinsi
dalam
Seleksi
Paskibraka,
a.n. Gilang Fathurrohman (SMAN 1 Kepanjen), Chyntia Anggun R. (SMAN 1 Kepanjen); c). Medali Emas Pekan Olahraga Pelajar Daerah, Cabang Olahranga Atletik, a.n. Septian Adi; d). Medali Emas Pekan Olahraga Pelajar Daerah, Cabang Olahranga Tenis Meja Ganda Putri, a.n. Amelia Salsabilla Rozy dan Windi Banyu Bening; e). Medali Emas Pekan Olahraga Pelajar Daerah, Cabang Olahranga Panahan, a.n. Ainun Putri Rahmawati dan Diva Lasalina Putri H.; f). Medali Emas Pekan Olahraga Pelajar Daerah, Cabang Olahranga Senam, a.n. Salsabilla Hadi Pamungkas dan Mellanie Nathaneilla. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kepemudaan dan Olahraga sebagai berikut: 1).
Kurangnya frekuensi pembinaan dan pelatihan baris berbaris, kedisiplinan dan wawasan kebangsaan bagi siswa ditingkat sekolah, sehingga perlu lebih intens sekolah dalam hal pembinaan/pelatihan kedisiplinan, khususnya baris berbaris, dan pemberian wawasan kebangsaan agar lebih memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme;
2).
Banyaknya pemuda yang berpotensi tidak sebanding dengan upaya pembinaan yang telah dilakukan, sehingga perlu lebih ditingkatkan upaya-upaya pembinaan dan pelatihan-pelatihan terhadap pemuda potensi, agar lebih kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan prestasi dari hasil karya pemuda;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 142
3).
Masih kurangnya minat terhadap keikutsertaan pada kegiatan lomba olahraga khususnya penyandang cacat, sehingga perlu upaya untuk meningkatkan semangat keolahragaan melalui sosialisasi yang lebih baik agar minat terhadap olahraga khususnya bagi penyandang cacat lebih banyak lagi; dan
4).
Luasnya cakupan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
olahraga
yang
tersedia,
sehingga
perlu
menumbuhkan keperdulian masyarakat agar ikut serta menjaga dan memelihara sarana dan prasarana olahraga yang ada. 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Sistem politik Indonesia dewasa ini sedang mengalami proses demokratisasi yang membawa berbagai konsekuensi yang tidak hanya terhadap dinamika kehidupan politik nasional, melainkan juga terhadap dinamika sistem-sistem lain yang menunjang penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. Pembangunan sistem politik yang demokratis tersebut diarahkan agar mampu mempertahankan keutuhan wilayah Republik Indonesia dan makin mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia yang akan memberikan ruang yang semakin luas bagi perwujudan keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dipandang sebagai suatu upaya penguatan persatuan dan kesatuan
nasional,
sehingga
program
implementasi
kebijakan
desentralisasi akan terus dilaksanakan, serta dikembangkan dalam kerangka keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia. Karakteristik
kemajemukan masyarakat perlu terus dipelihara, dikembangkan dan dibina secara berkesinambungan dan terprogram dengan memperhatikan kemandirian dan otonomi masyarakat untuk dapat menjamin kondisi kondusif dalam pelaksanaan otonomi daerah. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
2).
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas
Pencegahan
Tindak
Kriminal; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 143
3).
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Beragama;
4).
Program Pendidkan Politik Masyarakat;
5).
Program
Pencegahan
Dini
dan
Penanggulangan
Korban
Bencana Alam; 6).
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan;
b.
7).
Program Penanggulangan Bencana; dan
8).
Program Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Kesatuan
Bangsa
dan
Politik
Dalam
Negeri
pada
tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp7.449.716.900,dan
terealisasi
sebesar
Rp7.237.764.450,-
sisa
sebesar
Rp211.952.450,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri sebagai berikut: 1).
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp765.714.300,-
dan
terealisasi sebesar Rp764.214.300,- sisa Rp1.500.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelatihan
Belanja Anggaran 23.471.700
Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
Realisasi 23.471.700
Keluaran
Sisa 0
- Terlaksananya kegiatan pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan (Pembinaan Kasi Trantib); - Terwujudnya rasa aman dan nyaman masyarakat;
2 keg.
12 bulan
IV - 144
No 2
Kegiatan Pengendalian
Belanja Anggaran 26.635.900
Realisasi
Keluaran
Sisa
26.635.900
0
Jumlah
6.415
Kebisingan dan
pengendalian
reklame
Gangguan dari
kebisingan dan
insidentil
Kegiatan
gangguan dari
Masyarakat
kegiatan masyarakat
3
4
Pengendalian
652.231.700
650.731.700
1.500.000
Jumlah
2 keg.;
Keamanan
pengendalian
Lingkungan
keamanan
kali;
lingkungan
12 bulan
Penyiapan Tenaga
13.375.000
13.375.000
0
13
Jumlah tenaga
110
Pengendali
pengendali
orang;
Keamanan dan
keamanan
1
Kenyamanan 5
Monitoring,
keg 50.000.000
50.000.000
0
Terlaksananya
Evaluasi dan
sosialisasi
Pelaporan
ketahanan
1 kali
ekonomi masyarakat dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2).
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.257.972.700,dan terealisasi sebesar Rp2.153.461.900,- sisa Rp104.510.800,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 343.116.800
Realisasi 328.751.600
Keluaran
Sisa 14.365.200
Kegiatan
41
Kerjasama dengan
peningkatan
Aparat Keamanan
kerjasama
dalam Teknik
dengan aparat
Pencegahan
kemanan dalam
Kejahatan
teknik
keg.
pencegahan kejahatan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 145
No 2
Kegiatan Kerjasama
Belanja Anggaran 256.790.900
Realisasi 231.790.900
Keluaran
Sisa 25.000.000
Kegiatan
132
Pengembangan
kerjasama
keg.
Kemampuan
pengembangan
Aparat Polisi
kemampuan
Pamong Praja
aparat Polisi
dengan
Pamong Praja
TNI/POLRI dan
dengan
Kejaksaan
TNI/POLRI dan Kejaksaan
3
Peningkatan
1.430.560.000
1.406.959.500
23.600.500
Kegiatan
365
Kapasitas Aparat
peningkatan
hari
dalam Rangka
kapsitas aparat
Pelaksanaan
dalam rangka
Siskamswakarsa
pelaksanaan
di Daerah
Siskamswakarsa di Daerah
4
Peningkatan
227.505.000
185.959.900
41.545.100
Terlaksananya
10
Kerjasama dengan
sosialisasi
kali
Aparat Keamanan
kewaspadaan
dalam Teknik
dini penanganan
Pencegahan
gangguan
Kejahatan
keamanan daerah dan rakor rencana aksi gangguan keamanan dan forum kewaspadaan dini masyarakat
3).
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.812.226.200,- dan terealisasi sebesar Rp1.748.317.800,- sisa Rp63.908.400,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 146
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 1.230.293.500
Realisasi 1.228.843.500
Keluaran
Sisa 1.450.000
- Jumlah kasus
Toleransi dan
berlatar
Kerukunan Dalam
belakang
Kehidupan
masalah
Beragama
agama dapat
7 kali
difasilitasi penyelesaiannya; - Jumlah
10
kegiatan
kali
pembinaan dan peningkatan toleransi dan kerukunan hidup beragama; - Jumlah
3
kegiatan
kali
pemantauan hilal sebagai bahan penetapan 1 romadhan, 1 syawal dan 1 dzulhijah. 2
Peningkatan Rasa
55.937.700
55.937.700
0
Terwujudnya
Solidaritas dan
rasa soldaritas di
Ikatan Sosial
kalangan
dikalangan
masyarakat
12 bulan
Masyarakat 3
Peningkatan
525.995.000
463.536.600
62.458.400
Terlaksananya
Kesadaran
sosialisasi
Masyarakat akan
kesadaran
Nilai-Nilai Luhur
masyarakat
Budaya Bangsa
tentang nilai nilai
kali
luhur budaya bangsa
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
8
IV - 147
4).
Program
Pendidikan
Politik
Masyarakat,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp267.010.000,- dan terealisasi sebesar Rp264.180.000,- sisa Rp2.830.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Penyuluhan
Realisasi
212.912.400
Keluaran
Sisa
212.762.400
150.000
Terlaksananya
kepada
kegiatan
Masyarakat
penyuluhan
4 kali
kepada masyarakat 2
Penyusunan Data
54.097.600
51.417.600
2.680.000
Base Partai Politik
Terlaksanannya kegiatan
3 kali
monitoring, evaluasi dan pelaporan
5).
Program Bencana
Pencegahan Alam,
Dini
dengan
dan
Penanggulangan
alokasi
anggaran
Korban sebesar
Rp77.564.800,- dan terealisasi sebesar Rp76.657.800,- sisa Rp907.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
1
Kegiatan
Pemantauan dan
Belanja Anggaran 77.564.800
Realisasi
Keluaran
Sisa
76.657.800
907.000
Jumlah
52
Penyebarluasan
pemantauan
Informasi Potensi
daerah rawan
Bencana Alam
bencana yang dapat dilaksanakan
6).
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan,
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp932.336.600,- dan terealisasi sebesar Rp901.771.600,- sisa Rp30.565.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 148
keg.
No
1
Kegiatan
Pembentukan
Belanja Anggaran
Realisasi
932.336.600
Keluaran
Sisa
901.771.600
30.565.000
Kegiatan
56
Satuan Keamanan
pembentukan
Lingkungan di
satuan kemanan
Masyarakat
lingkungan di
keg.
masyarakat (Linmas)
7).
Program Penanggulangan Bencana, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp1.173.997.100,-
Rp1.066.785.100,-
sisa
dan
terealisasi
Rp107.212.000,-
sebesar
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut:
No 1
2
Kegiatan Kesiapsiagaan
Belanja Anggaran
Realisasi
Jumlah
70
Dalam
koordinasi dalam
kali
Menghadapi
menghadapi
Bencana
bencana
Tanggap Darurat
88.997.100
1.000.000.000
88.737.100
Keluaran
Sisa
893.048.000
260.000
106.952.000
Jumlah bantuan
48
di Daerah Terkena
yang disalurkan
keg.
Bencana
pada tanggap darurat di daerah terkena bencana
3
Penilaian
85.000.000
85.000.000
0
Jumlah
1
Kerusakan dan
Bimbingan
Kerugian Akibat
Teknis
Bencana
JITUPASNA
8).
Program dengan
Penanggulangan alokasi
anggaran
Bencana sebesar
Berbasis
kali
Masyarakat,
Rp162.895.200,-
dan
terealisasi sebesar Rp155.423.950,- sisa Rp7.471.250,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 149
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Realisasi
92.552.400
Kegiatan
Keluaran
Sisa
85.392.400
7.160.000
Jumlah
1
Pemberdayaan
sosialisasi
Masyarakat Dalam
pemahaman dan
kali
Menghadapi
kesadaran
Bencana
masyarakat dalam menghadapi bencana
2
70.342.800
Jumlah
18
Penanggulangan
sosialisasi
kali
Bencana di
penanggulangan
Sekolah
bencana di
Sosialisasi
70.031.550
311.250
sekolah
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri sebagai berikut: 1).
Terwujudnya
supremasi
hukum
dalam
menekan
jumlah
pelanggaran terhadap peraturan daerah, pada tahun 2014 telah dilaksanakan penertiban dengan melakukan pembongkaran reklame sebanyak 85 reklame, dan dilanjutkan sebanyak 48 reklame di tahun 2015; 2).
Terselenggaranya gelar sidang tindak pidana ringan, pada tahun 2014 sebanyak 12 kasus dan sebanyak 21 kasus di tahun 2015;
3).
Penegakan Perda dengan diperintahkan untuk melengkapi surat izin sesuai ketentuan yang berlaku, pada tahun 2014 sebanyak 121 kasus dan sebanyak 54 kasus di tahun 2015;
4).
Dengan diselenggarakannya sosialisasi tentang keamanan diharapkan ada pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan keamanan dengan bekerja sama dengan aparat keamanan setempat;
5).
Meningkatnya fasilitasi yang dilakukan dalam menyelesaikan kasus berlatar belakang masalah agama;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 150
6).
Semakin terkendalinya pengamanan kerja pimpinan, serta tertibnya aksi unjuk rasa;
7).
Meningkatnya persentase peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana, pada tahun 2014 sebesar 66%, dan sebesar 73% di tahun 2015;
8).
Meningkatnya
pemantauan
dan
penyebarluasan
informasi
bencana, serta keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana. Dimana persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahun 2014 sebesar 13% dan sebesar 54% di tahun 2015; 9).
Prestasi yang diperoleh antara lain: a). Piagam
Penghargaan
Tingkat
Nasional
dalam
Kota/
Kabupaten Peduli HAM, a.n. Pemerintah Kabupaten Malang. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri sebagai berikut: 1).
Masih adanya permasalahan yang belum tuntas karena menyangkut proporsi kewenangan dalam hal ini kewenangan Pemerintah
Pusat
terkait
masalah
pertanahan
dan
permasalahan-permasalahan lainnya baik menyangkut masalah Trantibmas yang diakibatkan tekanan ekonomi maupun yang disebabkan masalah ideologi, etnis maupun masalah yang berlatar
belakang
keagamaan,
sehingga
perlu
adanya
peningkatan intensitas koordinasi maupun sinergitas fungsi dalam penanganan permasalahan; 2).
Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan nilai nilai luhur budaya bangsa, sehingga perlu peran aktif pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam mensosialisasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa;
3).
Masyarakat sebagai ujung tombak penanggulangan bencana di daerah belum sepenuhnya memahami tentang kebencanaan, sehingga
perlu
mengoptimalkan
sosialisasi
kebencanaan
masyarakat agar lebih mandiri dalam menghadapi bencana; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 151
4).
Kabupaten Malang sebagai wilayah rawan bencana dimana korban
bencana
kebanyakan
anak-anak,
sehingga
perlu
mengoptimalkan sosialisasi kebencanaan kepada anak didik, agar lebih mandiri apabila terjadi bencana. 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem demokrasi, dimana dengan adanya otonomi daerah berarti daerah diberi kebebasan untuk mengelola daerahnya, sehingga otonomi daerah sebagai mekanisme
dalam
menciptakan
demokratisasi
penyelenggaraan
pemerintah. Harapan dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah sebagai upaya mewujudkan antara lain: kesetaraan politik (political equality), yaitu hak warga negara untuk mendapatkan kesetaraan/ kesamaan politik; tanggung jawab daerah (local accountability), yaitu masyarakat daerah dapat secara langsung ikut bertanggung jawab dalam membangun dan mengembangkan
segala
potensi
yang
ada
pada
daerah
bagi
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dan daerahnya; dan kesadaran daerah (local reponsiveness), yaitu kesadaran daerah untuk menumbuh kembangkan segenap potensi yang dimilikinya bagi masyarakat maupun negara. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Sistem
Pengawasan
Pengelolaan
Keuangan Daerah; 2).
Program
Peningkatan
Internal
dan
Pengendalian Pelaksanaan KDH; 3).
Program Pendidikan Kedinasan;
4).
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;
5).
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan;
6).
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 152
7).
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
8).
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
9).
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;
10). Program
Peningkatan
Pelayanan
Kedinasan
Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah; 11). Program Peningkatan Pelayanan Publik; 12). Program Optimalisasai Pemanfaatan Teknologi Informasi; 13). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 14). Program Penelitian dan Pengembangan; dan 15). Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan. b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, pada
Perangkat tahun
2015
Daerah, telah
Kepegawaian dialokasikan
dan
Persandian
anggaran
sebesar
Rp96.602.432.349,- dan terealisasi sebesar Rp78.676.208.783,- sisa sebesar Rp17.926.223.566,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian sebagai berikut: 1).
Program Keuangan
Peningkatan Daerah,
dan
Pengembangan
dengan
alokasi
Pengelolaan
anggaran
sebesar
Rp42.281.399.775,- dan terealisasi sebesar Rp33.076.837.906,sisa
Rp9.204.561.869,-
dengan
rincian
kegiatan
sebagai
berikut: No 1
Kegiatan Intensifikasi dan
Belanja Anggaran 48.890.000
Realisasi 48.890.000
Keluaran
Sisa 0
Jumlah
2
Ekstensifikasi
peningkatan
Sumber-Sumber
sumber-sumber
Pendapatan
pendapatan
Daerah
daerah dari PBB
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 153
kali
No 2
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 532.021.000
Realisasi 489.814.000
Keluaran
Sisa 42.207.000
- Jumlah kegia-
Manajemen
tan dalam
Investasi Daerah
rangka pe-
3 BUMD
ningkatan kinerja dan kualitas pelaporan kinerja /keuangan BUMD; - Tersusunanya Perda BUMD. 3
Penyusunan
1.766.330.000
1.738.028.000
28.302.000
5 BUMD
Banyaknya buku
100
Standar Satuan
standar satuan
buku
Harga
harga yang disusun
4
5
Penyusunan
Buku Kebijakan
200
Kebijakan
Akuntansi
buku
Akuntansi
Pemerintah
Pemerintah
Daerah yang
Daerah
disusun
Penyusunan
271.296.700
228.103.000
197.871.000
113.358.000
73.425.700
114.745.000
Penyusunan
Sistem dan
buku sistem dan
Prosedur
prosedur
Pengelolaan
pengelolaan
Keuangan Daerah
keuangan daerah
40 buku
yang disusun 6
7
Penyusunan
390
Rancangan
Perda APBD
buku
Peraturan Daerah
sesuai kriteria
tentang APBD
dan Tepat waktu
Penyusunan
1.259.706.100
1.018.080.500
241.611.042
Penyusunan
410
Rancangan
Perbup
buku
Peraturan KDH
Penjabaran
tentang
APBD sesuai
Penjabaran APBD
kriteria dan
Penyusunan
1.183.229.500
1.018.095.058
165.149.000
Tepat waktu 8
Penyusunan
260
Rancangan
Perda Perubahan
buku
Peraturan Daerah
APBD sesuai
tentang
kriteria dan
Perubahan APBD
Tepat waktu
Penyusunan
1.031.082.000
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
788.782.400
242.299.600
IV - 154
No 9
Kegiatan
Belanja Anggaran
687.958.000
228.810.500
560
Rancangan
Perbup
buku
Peraturan KDH
Penjabaran Perubahan APBD
tentang
sesuai kriteria
Penjabaran
dan Tepat waktu
Perubahan APBD 10
Keluaran
Sisa
Penyusunan
Penyusunan
916.768.500
Realisasi
Penyusunan
410
Rancangan
Perda
buku
Peraturan Daerah
Pertanggungjaw
Penyusunan
976.122.700
914.361.000
61.761.700
aban APBD
tentang
sesuai kriteria
Pertanggung-
dan Tepat waktu
jawaban Pelaksanaan APBD 11
Penyusunan
510
Rancangan
Perbup
buku
Peraturan KDH
Penjabaran
tentang
Pertanggungjaw
Penjabaran
aban APBD
Penyusunan
888.410.475
837.800.500
50.609.975
Pertanggung-
sesuai kriteria
jawaban
dan Tepat waktu
Pelaksanaan APBD 12
Penyusunan
1.449.700.325
1.112.019.000
337.681.325
Jumlah Sistem
Sistem Informasi
Informasi
Pengelolaan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Keuangan
2 paket
Daerah yang diaplikasikan 13
14
Bimbingan Teknis
1.012.838.100
875.570.700
137.267.400
Bimtek
98
Implementasi
Pengelolaan
Paket regulasi
Keuangan
tentang
Daerah untuk
Pengelolaan
SKPD yang
Keuangan Daerah
dilaksanakan
Peningkatan
2.536.455.000
2.165.609.300
370.845.700
SKPD
Jumlah Data
98
Manajemen Asset/
Asset/Barang
SKPD
Barang Daerah
Daerah seluruh SKPD yang diinventarisir
15
16
Revaluasi/
2.463.395.000
1.772.668.200
690.726.800
Jumlah bidang
Appraisal Asset/
tanah yang
Barang Daerah
disertifikasikan
Intensifikasi dan
3.938.373.500
2.901.067.800
1.037.305.700
Tercapainya
Ekstensifikasi
target pajak dan
Sumber-Sumber
retribusi daerah
Pendapatan
100 bidang 10 sektor pajak, retribusi,
Daerah
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
PAD
IV - 155
No
Kegiatan
17
Pengendalian dan
Belanja Anggaran 322.381.000
Realisasi 244.903.273
Keluaran
Sisa 77.477.727
Jumlah
9
Pelaporan Berkala
pelaporan dana
Dana Transfer
transfer yang
Pemerintah Pusat
dilaksanakan
bulan
dan Pemerintah Daerah 18
19
Peningkatan dan
946.668.000
925.505.000
21.163.000
Pengendalian
yang seimbang
Manajemen Kas
sehingga tidak
Daerah
defisit
Pengendalian dan
927.969.000
851.892.500
76.076.500
12
Likuiditas kas
bulan
Banyaknya BLUD
Pembinaan
yang dilakukan
Keuangan BLUD
pembinaan
15 BLUD
terhadap Pola Pengelolaan Keuangan 20
Tersedianya
1.850
Administrasi
sarana dan alat
buku
Perpajakan
administrasi
SPT
Penyediaan Jasa
1.761.365.500
1.650.271.000
111.094.500
dalam pelayanan
Pajak
dan pemungutan
daerah.
pajak daerah,
2.000
serta tersedianya
buku
aplikasi
adminis-
perpajakan
trasi pajak daerah, 7.600 buku benda berharga, aplikasi SIMPAD
21
Jumlah Objek
61 OP
Pemutakhiran
Pajak yang
pajak
Data Obyek Pajak
dimutakhirkan
hotel,
dan dilakukan
1.200
Pendataan dan
1.626.362.000
1.307.558.000
318.804.000
pendataan baru
OP
ke dalam Data
pajak
Base Potensi
restoran,
Pajak Daerah
86 OP pajak hiburan, 27400 OP pajak reklame, 182 OP PJJ Non
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 156
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
PLN, 103 OP pajak galian C, 165 OP pajak parkir, 26 OP pajak sarang burung, 457 OP pajak air tanah 22
Pengelolaan
953.584.500
884.010.700
69.573.800
Belanja Pegawai
Jumlah Pegawai yang digaji
12 bulan
secara tepat waktu setiap bulannya dan jumlah penerbitan Daftar Gaji serta Surat Keterangan terkait Gaji pegawai yang dikeluarkan 23
Peningkatan
Terlasananya
50
Koordinasi dan
280.242.000
55.818.000
224.424.000
koordinasi dan
kali
konsultasi
konsultasi dalam
Pendapatan
rangka pening-
Daerah
katan pendapatan daerah
24
Evaluasi dan
596.693.000
237.392.900
359.300.100
Jumlah SKPD
Asistensi
yang dievaluasi
Penyusunan
dan dilakukan
Rencana Kerja
pendampingan
Anggaran SKPD
dalam
98 SKPD
pembuatan RKA 25
Evaluasi dan
436.312.000
220.500.500
215.811.500
Jumlah SKPD
Asistensi
yang dievaluasi
Penyusunan
dan dilakukan
Rencana Kerja
pendampingan
Anggaran
dalam
Perubahan SKPD
penyusunan
98 SKPD
Perubahan RKA
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 157
No 26
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 742.147.900
Realisasi 554.401.600
Keluaran
Sisa 187.746.300
Jumlah Perbup
Pengelolaan
tentang
Keuangan Daerah
pedoman
98 buku
pelaksana APBD dan Keputusan Bupati tentang standart harga 27
Monitoring dan
1.079.956.375
944.308.500
135.647.875
Jumlah SKPD
Evaluasi
yang
Penatausahaan
dilaksanakan
Pengelolaan
Monitoring dan
Keuangan Daerah
Evaluasi
98 SKPD
Penatausahaan Pengelolaan Keuangan 28
Penanganan
674.570.000
601.482.100
73.087.900
Jumlah
97
Tuntutan
Permasalahan
Perbendaharaan dan
yang
Tuntutan Ganti
menyangkut
Rugi
Tuntutan
kasus
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) yang terselesaikan Khususnya dalam Pernerbitan Surat Ketetapan Tangggungjawab Mutlak (SKTJM), SK Pembebanan, SK Pelunasan maupun SK Penghapusan 29
30
Peningkatan dan
Jumlah Realisasi
1.348.345
Pengembangan
Penerimaan PBB
OP
Penerimaan PBB
yang ditargetkan
Pemutakhiran
6.311.462.700
1.850.440.900
Data Obyek PBB
3.476.480.800
1.840.948.950
2.834.981.900
9.491.950
Jumlah hasil
5.000
pendataan dan penilaian PBB yang diupdate ke dalam Data Base
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 158
OP
No
Kegiatan
31
Penagihan dan
Belanja Anggaran
Realisasi
Sisa
1.800.883.000
1.795.731.125
5.151.875
Keluaran
Monitoring PBB
Jumlah Realisasi
1.760
tunggakan PBB
OP
yang harus ditagih 32
Peningkatan
622.260.000
446.801.000
175.459.000
Banyaknya buku
500
Pengelolaan
lampiran Perbup
buku
Belanja Hibah dan
tentang
Bantuan Sosial
penjabaran
dari APBD
APBD yg memuat daftar nama dan alamat calon penerima hibah dan bansos
33
Peningkatan
840.585.000
354.063.500
486.521.500
Terpublikasinya
Transparasi
APBD Tahun
Pengelolaan
Anggaran 2015
2 web site
Keuangan 34
Sosialisasi Pajak
4.795.000
4.795.000
0
Daerah dan PBB
Terlaksananya
1
kegiatan
kali
sosialisasi pajak daerah dan PBB
2).
Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan alokasi anggaran sebesar Rp7.282.084.100,- dan terealisasi sebesar Rp7.273.212.100,- sisa Rp8.872.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran 5.569.335.000
Realisasi 5.568.335.000
Keluaran
Sisa 1.000.000
- Terbitnya
Pengawasan
rekomendasi
Internal Secara
hasil pemerik-
Berkala
saan;
73 LHP
- Terbitnya rekomendasi
128 kasus
hasil pemeriksaan non reguler;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 159
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Jumlah
198
rekomendasi
desa
hasil pemeriksaan ADD; - Tersajinya
2
kesesuaian
kali
angka-angka dalam laporan keuangan daerah; - Tersajinya data-data 10
2 semes-
diktum
ter
pelaksanaan Inpres No 5/2004; - Terbitnya rekomendasi
35 SKPD
hasil evaluasi AKIP; - Jumlah
20
inventarisasi
sekolah
aset di sekolah; - Progres
24
penyelesaian
SKPD
kerugian daerah; - Terselesainya Rekomendasi
88 kasus
hasil pemeriksaan kasus; - Tersajinya data dokumen
50 SD
perencanaan Sekolah Dasar; - Terbitnya rekomendasi hasil Reviu AKIP Pemerintah Kabupaten Malang;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 160
1 kali
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Tersajinya
1
Lpaoran AMJ
kali
Bupati Malang Tahun 20102015; - Terbitnya
85
laporan
SKPD
pelaksanaan LHKPN dan LHKASN PNS Kabupaten Malang; - Terbitnya
70
Laporan
SKPD
capain realisasi laporan Kinerja Triwulanan pada SKPD; - Terpenuhinya data-data
73 SKPD
yang dibutuhkan pada proses PKPT; - Terpenuhinya data-data
35 SKPD
yang dibutuhkan pada proses Evaluasi AKIP SKPD. 2
Pengendalian
769.670.000
768.230.000
1.440.000
Terpenuhinya
Manajemen
kebutuhan Unit
Pelaksanaan
Layanan
Kebijakan KDH
Pengadaan
433 paket
(ULP) 3
Koordinasi
76.609.000
Terkoordinasinya
2.142
Pengawasan yang
pelaksanaan
paket
Lebih
pengawasan
Komprehensif
pekerjaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
73.992.000
2.617.000
IV - 161
No 4
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Terlaksananya
16
Pengawasan
pengawasan
kasus
Internal Secara
dan pengen-
Berkala
dalian;
552.395.100
548.580.100
3.815.000
- Terlaksananya koordinasi
88 SKPD
pelaksanaan kegiatan. 5
Tindak Lanjut
314.075.000
314.075.000
0
Tuntasnya
4
Hasil Temuan
penyelesaian
Pengawasan
tindak lanjut
kali
hasil pengawasan
3).
Program Pendidikan Kedinasan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp116.120.000,- dan terealisasi sebesar Rp113.280.250,sisa Rp2.839.750,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pendidikan
Belanja Anggaran 18.109.500
Realisasi 18.109.500
Keluaran
Sisa 0
Jumlah pegawai
Penjenjangan
ASN yang
Struktural
mengikuti ujian
102 orang
dinas dan ujian penyesuaian ijazah 2
Peningkatan
98.010.500
95.170.750
2.839.750
Jumlah pegawai
Keterampilan dan
ASN yang
Profesionalisme
mengikuti
350 orang
sosialisasi peraturan bidang kepegawaian
4).
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.126.005.500,- dan terealisasi sebesar
Rp1.786.431.600,-
sisa
Rp339.573.900,-
dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 162
No 1
Kegiatan Seleksi
Belanja Anggaran 371.000.000
Realisasi 123.863.000
Keluaran
Sisa 247.137.000
Penerimaan CPNS
- Pembekalan dan pember-
142 orang
kasan CPNS Umum tahun 2014; - Penyusunan
86
bezeting
SKPD
formasi
dan
kebutuhan
12
pegawai 5
kelurahan
tahun ke depan. 2
Penempatan PNS
149.290.000
144.984.500
4.305.500
Jumlah pejabat
1.296
yang dilantik,
orang
mutasi dan disumpah 3
Penataan Sistem
Jumlah berkas
4.884
Administrasi
185.731.000
185.554.600
176.400
usulan
SK KP
Kenaikan Pangkat
keputusan
Otomatis PNS
Kenaikan
dan KGB
Pangkat dan Kenaikan gaji berkala tepat waktu 4
5
Pembangunan/
Jumlah data
4.884
Pengembangan
yang dientry
orang
Sistem Informasi
dalam jaringan
Kepegawaian
database
Pemberian
391.147.500
91.263.000
390.110.500
91.263.000
1.037.000
0
Jumlah berkas
Penghargaan bagi
PNS yang
PNS yang
diproses untuk
Berprestasi
keputusan
1.339 PNS
pensiun, KP Pengabdian, Karis/Karsu, Karpeg, Taspen dan bapertarum 6
Penyusunan
500.000.000
475.544.000
24.456.000
131
Jumlah PNS
Rencana
yang diikutkan
Pembinaan Karier
dalam
PNS
pembinaan
orang
karier 7
Proses
53.703.000
52.463.000
1.240.000
Jumlah PNS
Penanganan
yang melanggar
Kasus-Kasus
disipliin dan
Pelanggaran
diusulkan untuk
Disiplin PNS
diberikan sanksi atau punishment
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 163
38 PNS
No 8
Kegiatan Pemberian
Belanja Anggaran 108.080.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
88.180.000
19.900.000
Jumlah PNS
Bantuan Tugas
yang mendapat
Belajar Ikatan
bantuan tugas
Dinas
belajar ikatan
11 PNS
dinas 9
Pemberian
37.372.000
0
37.372.000
Jumlah pelamar
Bantuan
Calon Praja
Penyelenggaraan
IPDN yang
Penerimaan Praja
diterima
0
IPDN 10
Jumlah laporan
5
Evaluasi dan
monitoring dan
bidang
Pelaporan
evaluasi yang
Monitoring
48.104.000
48.104.000
0
dan
disusun tepat
625
waktu dan
buku
penyusunan buku informasi kepegawaian 11
Penyusunan
190.315.000
186.365.000
3.950.000
Cakupan
85
Instrumen Analisis
Jumnlah SKPD
Jabatan PNS
yang menyusun
SKPD
Evjab dalam waktu 3 bulan
5).
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp485.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp472.963.300,- sisa Rp12.036.700,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penyusunan
Belanja Anggaran 485.000.000
Realisasi 472.963.300
Keluaran
Sisa 12.036.700
- Jumlah SKPD
Kebijakan Sistem
yang
dan Prosedur
menyusun
Pengawasan
SOP;
83 SKPD
- Jumlah SKPD
15 bidang
yang menyusun
kewena-
pencapaian
ngan
SPM; - Jumlah SKPD yang mampu
85 SKPD
standar evaluasi kinerja.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 164
6).
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan alokasi anggaran sebesar Rp9.383.264.100,- dan terealisasi sebesar
Rp8.676.342.595,-
sisa
Rp706.921.505,-
dengan
rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pendidikan dan
Belanja Anggaran 2.331.027.400
Realisasi 1.645.456.995
Keluaran
Sisa 685.570.405
Pelatihan Formal
- Terlaksananya
609
pengiriman
orang
peserta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis/ fungsional PNS, workshop; - Terlaksananya Ujian
114 PNS
Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; - Jumlah
43
peserta diklat
ok
perjenjangan dan diklat teknis kehumasan; - Terselenggara
360
nya kegiatan
bulan
pembinaan perangkat desa. 2
Sosialisasi
406.131.700
386.338.700
19.793.000
- Jumlah
119
Peraturan
sumberdaya
Perundang-
aparatur yang
undangan
mendapatkan
orang
sosialisasi; - Jumlah Perda yang
45 orang
disahkan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 165
No
Kegiatan
3
Bimbingan Teknis
Belanja Anggaran
Realisasi
528.470.000
Keluaran
Sisa
528.470.000
0
- Jumlah
1
Implementasi
pembinaan
Peraturan
jasa konsultan
Perundang-
dan
undangan
konstruksi;
keg.
- Terwujudnya
7
pelayanan
kec.
administrasi kecamatan; - Jumlah
2
bimbingan
kali
teknis implementasi peraturan perundangundangan ke luar daerah. 4
Pendidikan dan
2.982.827.600
2.982.827.600
0
Terpenuhinya
1;
Pelatihan
penyelenggara-
80;
Kepemimpinan
an Diklat Pim
477
Tk. II,III dan IV 5
6
7
Pendidikan dan
Peningkatan
413
Pelatihan Bidang
sumber daya
orang
Teknis
manusia
Pendidikan dan
1.510.740.800
1.517.732.100
1.510.049.800
691.000
orang.
1.517.101.500
630.600
Terselenggara-
Pelatihan Bidang
nya Diklat
Fungsional
Fungsional
Pendidikan dan
106.334.500
106.098.000
236.500
339 orang
Jumlah PNS
Pelatihan Teknis
yang mengikuti
Tugas dan Fungsi
kegiatan
bagi PNS Daerah
penyusunan
30 orang
SMM ISO 9001:2008
7).
Program Rakyat sebesar
Peningkatan Daerah,
Kapasitas dengan
Rp22.524.421.900,-
dan
Lembaga
Perwakilan
alokasi
anggaran
terealisasi
sebesar
Rp15.891.130.842,- sisa Rp6.633.291.058,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 166
No 1
Kegiatan Pembahasan
Belanja Anggaran 4.601.160.700
Realisasi 3.263.628.150
Keluaran
Sisa
Terealisasinya
12
Rancangan
1.337.532.550
Pembahasan
raperda
Peraturan Daerah
Rancangan Peraturan Daerah
2
Rapat-Rapat Alat
660.273.900
603.659.100
56.614.800
Terealisasinya
439
Kelengkapan
rapat yang
keg.
Dewan
dilaksanakan alat Kelengkapan DPRD
3
Rapat-Rapat
1.087.745.300
929.769.500
157.975.800
Paripurna
Terealisasinya Rapat-rapat
60 keg.
Paripurna yang dilaksanakan DPRD 4
Reses
1.537.720.000
1.061.649.000
476.071.000
Terealisasinya
3
Kegiatan Reses
keg.
yang dilaksanakan Anggota DPRD 5
Kunjungan Kerja
Terealisasinya
530
Pimpinan dan
3.154.800.000
2.515.740.000
639.060.000
kunjungan kerja
keg.
Anggota DPRD
anggota DPRD
dalam Daerah
ke wilayah Kabupaten Malang
6
Peningkatan
11.242.838.300
7.387.488.992
3.855.349.308
Terealisasinya
Kapasitas
kegiatan
Pimpinan dan
Peningkatan
Anggota DPRD
Kapasitas
45 keg.
Pimpinan dan Anggota DPRD 7
Sosialisasi
239.883.700
129.196.100
110.687.600
Terealisasinya
Peraturan
Kegiatan
Perundang-
Sosialisasi
undangan
Peraturan
6 keg.
PerundangUndangan
8).
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp3.701.527.200,- dan terealisasi sebesar
Rp3.143.741.800,-
sisa
Rp557.785.400,-
dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 167
No 1
Kegiatan Penyusunan
Belanja Anggaran 494.571.000
Realisasi 289.532.600
Keluaran
Sisa 205.038.400
- Jumlah
12
Rencana Kerja
penyusunan
Rancangan
peraturan
Peraturan
perundang-
Perundang-
undangan;
Undangan
kali
- Cakupan kegiatan
7 keg.
penyusunan rencana kerja perundangundangan. 2
Legislasi
154.557.500
150.714.500
3.843.000
Terlaksananya
12
Rancangan
penyusunan
kali
Peraturan
peraturan
Perundang-
perundang-
Undangan
undangan sesuai dengan kebutuhan daerah
3
Publikasi
326.286.000
319.406.000
6.880.000
- Jumlah SKPD
Peraturan
yang
Perundang-
menerima
Undangan
Buku Tata
85 SKPD
Naskah; - Jumlah
12
peraturan
kali
perundangundangan sesuai kebutuhan daerah. 4
Kajian Peraturan
213.905.000
173.275.000
40.630.000
- Cakupan
Perundang-
kegiatan
Undangan Daerah
Anggota
Terhadap
DPRD dalam
Peraturan
rangka
Perundang-
pelaksanaan
undangan yang
kajian
Baru, Lebih Tinggi
peraturan
dan keserasian
perundang-
Antar Peraturan
undangan
Perundang-
yang baru
Undangan Daerah
lebih;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
27 keg.
IV - 168
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa - Jumlah
15
peraturan
kajian
perundangundangan sesuai kebutuhan daerah. 5
Fasilitasi
2.512.207.700
2.210.813.700
301.394.000
- Jumlah
1
Sosialisasi
rancangan
Peraturan Per-
SOTK yang
undang-undangan
disetujui;
keg.
- Terealisasinya sosialisasi
450 orang
peraturan sesuai dengan tupoksi SKPD; - Menurunnya permasalahan
1 SOTK
di Desa; - Terlaksananya peraturan
36 desa
perundangundangan sesuai kebutuhan daerah; - Pelaksanaan
2.230
Sosialisasi/
orang
Bimtek penyusunan RAPBS pada SD se Kabupaten Malang; - Pelaksanaan
2.460
Sosialisasi/
orang
Bimtek pengelolaan Aset pada Sekolah se Kabupaten Malang;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 169
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pelaksanaan
789
Sosialisasi/
orang
Bimtek Pengelolaan dan Pertangungjawaban Keuangan Desa; - Pelaksanaan
1.428
Sosialisasi/
orang
Bimtek PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; - Pelaksanaan
1.411
Sosialisasi
orang
/Bimtek Pelaksanaan LHKPN dan LHKASN.
9).
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp18.961.500,- dan terealisasi sebesar Rp18.961.500,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pelatihan
Belanja Anggaran
Realisasi
18.961.500
18.961.500
Keluaran
Sisa 0
Meningkatnya
24
Pengembangan
pengetahuan
orang
Tenaga Pemeriksa
dan kemam-
dan Aparatur
puan serta
Pengawasan
profesionalisme PNS
10). Program
Peningkatan
Pelayanan
Kedinasan
Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.114.050.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.014.068.000,sisa Rp99.982.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 170
No 1
Kegiatan Penerimaan
Belanja Anggaran 107.975.000
Realisasi 71.865.000
Keluaran
Sisa 36.110.000
Jumlah
118
Kunjungan Kerja
pelayanan
kali
Pejabat Negara /
keprotokolan
Kementerian /
dan penerimaan
Lembaga
kunjungan kerja
Pemerintah Non Departemen / Luar Negeri 2
Kunjungan Kerja/
837.700.000
774.353.000
63.347.000
- Pelayanan
Inspeksi Kepala
keprotokolan
Daerah/ Wakil
acara
Kepala Daerah
Kunjungan
110 keg.
Kerja/Inspeksi Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang; - Jumlah
1.024
Naskah
ekspl
sambutan yang disusun dalam rangka Kunjungan Kerja/Inspeksi KDH/Wk.KDH. 3
Dialog/Audiensi
168.375.000
167.850.000
525.000
Terlaksananya
dengan Tokoh-
dialog dan
Tokoh
audensi
5 kec.
Masyarakat, Pimpinan/Anggota Organisasi Sosial dan Masyarakat
11). Program
Peningkatan
Pelayanan
Publik,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp704.667.500,- dan terealisasi sebesar Rp672.410.500,- sisa Rp32.257.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 171
No 1
Kegiatan Pengawasan dan
Belanja Anggaran
Realisasi
468.655.000
456.648.500
Keluaran
Sisa 12.006.500
- Jumlah
7.893
Pengendalian
kegiatan
Teknis
survei
izin
lapangan; - Terlaksananya
12
kegiatan
bulan
pengawasan dan pengendalian - Terlaksananya
13
kegiatan
bulan
administrasi dan monitoring, serta evaluasi Program RASKIN di Kabupaten Malang. 2
Sosialisasi
18.300.000
18.300.000
0
Jumlah
6
Standart
sosialisasi
kali
Operasioal
melalui media
Pelayanan Perizinan kepada Aparatur dan Masyarakat Serta Pelayanan 3
Pemeliharaan
217.712.500
197.462.000
20.250.500
- Terealisasinya
Sistem Informasi
pelayanan
Berstandar ISO
perizinan yang
9001:2008
1 paket
berstandar; - Jumlah
14
Dokumen ISO.
12). Program dengan
Optimalisasi alokasi
Pemanfaatan
anggaran
sebesar
Teknologi
bagian
Informasi,
Rp308.038.300,-
dan
terealisasi sebesar Rp307.913.300,- sisa Rp125.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran 33.500.000
Realisasi 33.385.000
Keluaran
Sisa 115.000
Terealisasinya
Sistem Informasi
pelayanan
Layanan Terhadap
perizinan
1 paket
Layanan Publik
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 172
No 2
Kegiatan Penyusunan
Belanja Anggaran 274.538.300
Realisasi 274.528.300
Keluaran
Sisa 10.000
- Jumlah
3
Sistem Informasi
fasilitasi
telecen-
terhadap Layanan
telecenter
Publik
terhadap
ter
masyarakat; - Jumlah
52
penyusunan
SKPD
IKM/SPP; - Keikut sertaan
1
lomba
unit
pelayanan publik percontohan Jatim; - Jumlah gelar
1
KBK.
KBK
13). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan alokasi anggaran sebesar Rp5.609.071.074,- dan terealisasi sebesar
Rp5.281.504.240,-
sisa
Rp327.566.834,-
dengan
rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran 5.161.312.265
Realisasi 4.851.134.990
Keluaran
Sisa 310.177.275
Gedung Kantor
- Jumlah sarana
9
penyuluhan
gedung
bagi petugas lapangan KB;
2
Pengadaan
174.185.909
167.189.250
6.996.659
- Jumlah sarana
2 unit
dan prasarana
kantor
penyuluh
dan 12
pertanian.
unit pagar
Jumlah
36
Perlengkapan
pembangunan
unit
Gedung
Balai Penyuluhan KB
3
Pengadaan
74.788.750
Mebeleur
65.433.250
9.355.500
Jumlah penga-
90
daan mebelair
unit
Balai Penyuluhan KB
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 173
No 4
Kegiatan Pengadaan
Belanja Anggaran 198.784.150
Realisasi 197.746.750
Keluaran
Sisa 1.037.400
Jumlah
1
Kendaraan Dinas/
kendaraan
Operasional (DAK)
operasional
unit
pengakut akseptor KB
14). Program
Penelitian
dan
Pengembangan,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp648.283.100,- dan terealisasi sebesar Rp647.912.550,- sisa Rp370.550,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No
Kegiatan
1
Penelitian/Kajian/
Belanja Anggaran 104.250.200
Realisasi 104.225.200
Keluaran
Sisa 25.000
Buku hasil kajian
Studi/Analisa
tentang
Bidang
optimalisasi
Pembangunan dan
infrastruktur
Lingkungan Hidup
dalam
1 dok
mendukung Agro Ekowisata di wilayah Kecamatan Poncokusumo dan sekitarnya 2
Penelitian/Kajian/
64.807.800
64.803.200
4.600
Buku hasil kajian
Studi/Analisa
tentang
Bidang Teknologi
rekayasa
Tepat Guna
komoditas jeruk
1 dok
pasca panen di Kecamatan Dau
3
Penelitian/Kajian/
160.000.000
159.826.050
173.950
Buku hasil kajian
Studi/Analisa
tentang
Bidang Sosial
peningkatan
Budaya
peran serta masyarakat dalam mendukung klaster agro ekowisata di Kec. Poncokusumo dan sekitarnya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
1 dok
IV - 174
No
Kegiatan
4
Penelitian/Kajian/
Belanja Anggaran
Realisasi
100.129.300
100.099.300
Keluaran
Sisa 30.000
Buku hasil kajian
Studi/Analisa
tentang pola
Bidang
pengembangan
Perekonomian
usaha kelompok
1 dok
masyarakat sebagai bentuk usaha kolektif 5
Penelitian/Kajian/
59.095.800
58.985.800
110.000
Buku hasil kajian
Studi/Analisa
dan
Bidang Keuangan
pengembangan
1 dok
tentang optimalisasi pengelolaan pendapatan rumah tangga guna mendorong investasi pada sektor produktif di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo 6
Penelitian/Kajian/
59.923.400
59.898.400
25.000
Buku hasil kajian
1
Studi/Analisa
evaluasi regulasi
dok
Bidang
pembangunan di
Pemerintahan
Kabupaten
Umum dan
Malang
Otonomi Daerah 7
Penelitian/Kajian/
100.076.600
100.074.600
2.000
Buku hasil kajian
Studi/Analisa
tentang peran
Bidang Aparatur
serta
Pemerintah
pemerintah desa terhadap pengurangan kemiskinan
15). Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan, dengan alokasi
anggaran
sebesar Rp25.000.000,- dan
terealisasi
sebesar Rp24.750.000,- sisa Rp. 250.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 175
1 dok
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pelaksanaan
Realisasi
25.000.000
Keluaran
Sisa
24.750.000
250.000
Meningkatnya
Penilaian Indeks
mutu
Kepuasan
pelayanan
Masyarakat
yang lebih
12 bulan
baik
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintah Umum,
Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian dan Persandian sebagai berikut: 1).
Meningkatnya fasilitasi dan dukungan teknis/administrasi kegiatan Badan
Pengawas/Dewan
pengawasan
dan
Pengawas/Dewan
pembinaan
Komisaris
untuk
BUMD,
serta
pengelolaan
meningkatnya monitoring dan evaluasi perkembangan kinerja BUMD secara periodik, dan menyiapkan administrasi materi arahan/penekanan tugas kepada Direksi BUMD sebagai tindak lanjut hasil evaluasi; 2).
Meningkatnya menurunnya
entitas
yang
permasalahan
diperiksa non
secara
reguler
dan
reguler
serta
terlaksananya
kepastian hukum dalam peningkatan pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH melalui bantuan hukum dan pelayanan hukum yang tersedia; 3).
Meningkatnya
kualitas
sumber
daya
aparatur
melalui
pengembangan jabatan fungsional terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat seperti: tenaga kesehatan, tenaga kependidikan, dan jabatan fungsional tertentu, sebagai upaya memantapkan kinerja organisasi untuk mendukung terhadap kinerja pemerintahan; 4).
Terlaksananya pemeliharaan prosedur mutu ISO 9001 : 2008 dilingkungan Setda Kab. Malang, sebanyak 14 Bagian Setda di tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 176
5).
Meningkatnya pembinaan jasa konstruksi terhadap Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa, dengan hasil yang diharapkan adalah : (1). Dapat menumbuhkan pemahaman dan kesadaran akan tugas dan fungsi serta hak dan kewajiban masing-masing; (2). Meningkatkan kemampuan dalam mewujudkan tertib usaha jasa konstruksi, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan tertib pemanfaatan hasil pekerjaan konstruksi; dan (3). Meningkatkan pemahaman Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa
terhadap
regulasi
tentang
Pengadaan
Pemerintah; Mewujudkan pejabat pengadaan
Barang/Jasa yang handal
dalam melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkup SKPD, melalui Ujian Ahli Pengadaan Barang/Jasa Nasional; 6).
Meningkatnya kualitas naskah sambutan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah berdasarkan data yang aktual, faktual dan akurat;
7).
Tersedianya
informasi
tentang
potensi
dan
karakteristik
tanaman padi serta produksi beras; informasi kondisi aktual sistem rantai pasok beras; konsep dan strategi manajemen rantai pasok beras yang efektif dan efisien dan rumusan langkah untuk meningkatkan jaringan Rantai Pasokan Beras di Kab. Malang; 8).
Adanya rekomendasi bagi Pemerintah Kab. Malang untuk melakukan upaya-upaya dalam mengembangkan kapasitas pemerintah desa menyongsong implementasi Undang-Undang Nomor
6
Tahun
mengembangkan
2014
tentang
pengetahuan
yang
Desa,
seta
berkaitan
dapat tentang
pengembangan kapasitas dan kinerja tata kelola pemerintahan desa melalui dimensi pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dimensi organisasi dan dimensi sistem; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 177
9).
Tersedianya data tentang kondisi existing sumber daya aparatur, berikut peta potensi dan permasalahannya sehingga menjadi acuan dalam mengkonsepsi kebijakan yang berkaitan dengan optimalisasi mitigasi dan adaptasi dampak pemanasan global di Kab. Malang, tersedianya informasi tentang kebutuhan Aparatur di Kab. Malang, sehingga dapat menjadi acuan bagi SKPD terkait dalam merumuskan kebijakan mitigasi dan adaptasi serta pengurangan dampak pemanasan global dan diperoleh rumusan strategi penguatan sumber daya aparatur yang
nantinya
dapat
menjadi
acuan
bagi
SKPD
yang
berkompeten dalam melakukan kegiatan pengurangan dampak pemanasan global; 10). Adanya bahan acuan, pedoman dalam penyusuan dokumen Kawasan Industri yang pada akhirnya akan memudahkan para pelaku usaha untuk menanamkan investasinya di Kab. Malang; 11). Untuk analisa bidang teknologi tepat guna antara lain rekayasa komoditas
jeruk
pasca
panen
di
Kecamatan
Dau,
direkomendasikan hal-hal sebagai berikut : perlu adanya pelatihan pengolahan jeruk pada gapoktan antara lain berupa pembuatan manisan jeruk, permen jeruk, sabun wajah dan produk lainnya oleh instansi terkait; perlunya bantuan alat pengolahan dan kemasan untuk produk jeruk sehingga dapat memberi nilai tambah apabila panen raya dan menciptakan lapangan kerja serta menambah income perkapita masyarakat sekitarnya; perlu adanya pemikiran untuk membuat sentra pusat oleh-oleh hasil olahan jeruk pada Desa Wisata petik jeruk di Kecamatan Dau; dan perlu adanya Promosi Wisata Petik Jeruk dan pemasaran hasil olahan komoditi jeruk;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 178
12). Perlu bantuan sertifikasi produk pangan untuk memperluas jangkauan
penjualan
dan
menambah
kepercayaan
dari
masyarakat; 13). Diperoleh gambaran dan persepsi publik tentang capaian pembangunan di Kab. Malang, serta aspirasi publik tentang pembangunan infrastruktur di Kab. Malang; 14). Tersusunnya
dokumen
-
dokumen
hasil
kajian
tentang
optimalisasi infrastruktur dalam mendukung Agro Ekowisata di wilayah Kecamatan Poncokusumo dan sekitarnya; hasil kajian tentang rekayasa komoditas jeruk pasca panen di Kecamatan Dau; hasil kajian tentang peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung klaster agro ekowisata di Kec. Poncokusumo dan sekitarnya; hasil kajian tentang pola pengembangan usaha kelompok masyarakat sebagai bentuk usaha kolektif; hasil kajian dan pengembangan tentang optimalisasi pengelolaan pendapatan rumah tangga guna mendorong investasi pada sektor produktif di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo; hasil kajian evaluasi regulasi pembangunan di Kabupaten Malang; dan hasil kajian tentang peran serta pemerintah desa terhadap pengurangan kemiskinan; 15). Tersedianya data tentang kondisi objektif organisasi kecamatan di Kab. Malang, berikut peta potensi dan permasalahannya, sehingga dapat menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait dalam merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan optimalisasi pelayanan publik, tersedianya informasi tentang berbagai kebutuhan institusi kecamatan dan SKPD terkait di Kab. Malang sehingga dapat menjadi acuan bagi perumusan kebijakan di Kab. Malang; 16). Tercapainya program legislasi daerah, pada tahun 2014 sebanyak 12 Perda dan sebanyak 22 Perda di tahun 2015, serta terlaksananya Perda inisiatif lembaga legislatif, pada tahun 2014 sebanyak 7 Perda dan sebanyak 15 Perda di tahun 2015; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 179
17). Prestasi yang diperoleh antara lain: a). Opini BPK RI WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terhadap Laporan Kuangan Pemerintah Kab. Malang; b). Piagam
Penghargaan
Tingkat
Nasional
dalam
Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Berprestasi Tahun 2014 Kabupaten/Kota Kawasan Jawa, a.n. Pemerintah Kab. Malang; c). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Indonesia Attractiveness Award 2015 pada 10 (sepuluh) besar kategori Kabupaten Terbaik dari Tempo Media Group, a.n. Pemerintah Kab. Malang; d). Piagam Penghargaan Silver Tingkat Nasional kategori Kabupaten
Regional
Marketing
Award
2015,
a.n.
Pemerintah Kab. Malang; e). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Inovator Teknologi di Bidang Energi, a.n. Badan Penelitian dan Pengembangan Kab. Malang. c.
Permasalahan dan solusi dalam Pemerintah
Umum,
Urusan Otonomi Daerah,
Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian sebagai berikut: 1).
Adanya penyerahan dan pendelegasian kekuasaan yang lebih luas kepada desa atas amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa
yang
mengharuskan
kesiapan
kapasitas
pemerintah dan masyarakat desa. Kewenangan dan anggaran yang lebih besar dapat dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat secara akuntabel, transparan, efektif dan efisien, sehingga perlu disiapkan kemampuan sumber daya manusia secara maksimal antara lain: melalui pelatihan dan bimbingan teknis; 2).
Untuk mendukung percepatan Agro wisata di Kecamatan Poncokusumo,
perlu
adanya
optimalisasi
infrastruktur.
Pembangunan prasarana jalan, sebagai salah satu sub sektor LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 180
infrastruktur, memiliki fungsi aksesibilitas untuk membuka daerah kurang berkembang dan fungsi mobilitas untuk memacu daerah yang telah berkembang. Sehingga dirasa perlu untuk mengidentifikasi potensi jalan desa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jalan alternative menuju kawasan obyek wisata di wilayah Kecamatan Poncokusumo dan sekitarnya serta kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi agar jalan alterbnatif tersebut dapat terwujud 3).
Untuk pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu secara berkelanjutan belum diketahui bagaimana kondisi demografi masyarakat dan potensi lokal kawasan Poncokusumo dan daerah pendukungnya dalam kerangka SIDa, sejauhmana keterlibatan masyarakat dapat berkolaborasi dengan kelembagaan Pemerintah Desa dan SKPD terkait dalam program-program kebijakan pembangunan pelaksanaan SIDa, bagaimana kondisi adat budaya/sosial kemasyarakatan lokal dapat mendukung program-program pembangunan di kawasan pengembangan SIDa Agro Ekowisata,
bagaimana
peran
serta
masyarakat
dalam
mendukung pengembangan pariwisata di wilayah Kecamatan Poncokusumo dan daerah pendukungnya, bagaimana tingkat efektifitas sosialisasi SIDa dan pengetahuan masyarakat dalam mendukung Program SIDa Kabupaten Malang, bagaimana keberadaan K-UMKM dalam mendukung SIDa Kab.Malang; 4).
Dalam
rangka
meningkatkan
peran
UMKM
dalam
pembangunan ekonomi wilayah, perlu diketahui bagaimana karakteristik usaha-usaha masyarakat di Kabupaten Malang yang memiliki potensi untuk dibentuk menjadi Kelompok Usaha Bersama
(KUBE),
Bagaimana
kondisi
ketersediaan
dan
kesiapan sumberdaya pendukung pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kabupaten Malang, bagaimana potensi terbentuknya embrio Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kabupaten Malang, bagaimana jalinan kerja sama LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 181
antara pihak masyarakat sasaran dengan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholder)
terkait,
seperti
pemerintah
khususnya Dinas Koperasi dan UKM, perbankan, pelaku usaha, dan kalangan intelektual, bagaimanakah rancangan yang tepat untuk pembentukan model Pengembangan Usaha Kelompok Masyarakat Sebagai Bentuk Usaha Kolektif di Kabupaten Malang. 21. Ketahanan Pangan Konsep ketahanan pangan (food security) berorientasi pada konsep ketersediaan pangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pangan dimaksud, bilamana salah satu dari unsur di atas bila tidak terpenuhi, maka suatu daerah belum dapat dikatakan mempunyai ketahanan pangan yang baik. Penjabaran ketahanan pangan yang mengandung unsur ketersediaan pangan dan aksesibilitas masyarakat tersebut lebih luas lagi harus dijabarkan menjadi ketersediaan secara fisik kuantitasnya, kualitasnya dan keberlanjutannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, sedangkan aksesibilitas masyarakat meliputi distribusi, konsumsi, dan keamanan. Distribusi berperan untuk memperlancar dan mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan dengan cepat dan terjangkau, konsumsi berhubungan dengan keanekaragaman dan mutu pangan yang dikonsumsi tidak hanya cukup mengenyangkan tetapi juga berkualitas, sedangkan keamanan meliputi dua aspek yaitu aman dari sisi fisik tidak tercemar bahan berbahaya baik bahan kimia, biologi, maupun cemaran yang lain maupun aman dari segi akidah yaitu kehalalannya. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1). Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
(Pertanian/
Perkebunan).
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 182
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Ketahanan Pangan pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran
sebesar
Rp3.506.427.490,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp3.456.567.700,- sisa sebesar Rp49.859.790,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Ketahanan Pangan sebagai berikut: 1).
Program
Peningkatan
Perkebunan),
Ketahanan
dengan
Rp3.506.427.490,-
alokasi
Pangan
(Pertanian/
anggaran
sebesar
dan terealisasi sebesar Rp3.456.567.700,-
sisa Rp49.859.790,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penelitian dan
Belanja Anggaran 329.775.000
Realisasi 311.746.000
Keluaran
Sisa
Terealisasinya
6.000
Pengembangan
18.029.000
bantuan bibit
pohon
Sumber Daya
apel
Pertanian 2
Penanganan
325.157.000
322.147.000
3.010.000
- Terealisasinya
Pasca Panen dan
alat pengolah
Pengolahan Hasil
singkong
Pertanian
beserta ke-
2 paket
lengkapannya; - Terealisasinya alat
1 paket
penggilingan padi. 3
Pengembangan
353.198.500
353.198.500
0
-
Terealisasinya
400
Intensifikasi
Dem Area
ha
Tanaman Padi
IP Padi 300;
dan Palawija - Terealisasinya budidaya padi
160 orang
Sistem Salibu. 4
Pengembangan
450.568.000
431.081.000
19.487.000
- Jumlah
1
Pertanian pada
SLPHT
kec.
Lahan Kering
cengkeh; - Jumlah
1
SLPHT kopi;
kec.
- Jumlah
7
rehabilitasi
kec.
cengkeh;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 183
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa - Jumlah
2
rehabilitasi
kec.
kelapa; - Jumlah
5
rehabilitasi
kec.
kopi robusta. 5
Pengembangan
85.543.000
78.952.000
6.591.000
- Jumlah
1
Sistem Informasi
kegiatan
tahun
Pasar
inventarisasi harga pasar; - Terealisasinya Pelayanan STA
1 tahun
Mantung kepada petani dan pedagang. 6
Penelitian dan
Terealisasinya
3
Pengembangan
Keg. Dem Area
kec.
Teknologi
dan SL Ubi Jalar,
Budidaya
Jagung, dan Ubi
169.679.100
169.676.000
3.100
Kayu 7
Peningkatan
Terealisasinya
1
Produksi,
230.961.000
230.961.000
0
pemeliharaan
paket
Produktivitas dan
kebun UPT
Mutu Produk
pembenihan
Pertanian dan
hortikultura
Perkebunan 8
Monitoring,
883.581.390
881.156.700
2.424.690
- Terlaksananya
Evaluasi dan
kegiatan
Pelaporan
monitoring,
2 kali
evaluasi , dan pelaporan terkait penyaluran serta penggunaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang tahun 2014;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
- Terealisasinya
33
alat ubinan;
unit
IV - 184
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Termonitoring dan terevalua-
33 kec.
sinya program dan kegiatan selama satu tahun. 9
Penanganan
61.978.500
61.728.500
250.000
Daerah Rawan
Terealisasinya survey konsumsi
Pangan
33 kec.
pangan dan Apresiasi SKPG
10
Pemanfaatan
48.662.800
48.662.800
0
Pekarangan
pemantapan
gan Pangan Pengembangan
1 paket
pembinaan dan
untukPengemban
11
Terealisasinya
kelompok KRPL 123.270.000
123.270.000
0
Terealisasinya
Cadangan Pangan
pembinaan dan
Daerah
pemantapan cadangan
4 paket dan 2 desa
pangan, harga dan pasokan 12
Pengembangan
98.614.400
98.614.400
0
Desa Mandiri
pembinaan desa
Pangan 13
Pengembangan
Terealisasinya
4 desa
mandiri pangan 96.382.500
96.382.500
0
Terealisasinya
Lumbung Pangan
pembinaan dan
Desa
pemantapan
33 kec.
lumbung pangan untuk mendukung ketersediaan pangan di tingkat masyarakat 14
Peningkatan Mutu
154.685.400
154.685.400
0
Terinformasinya
dan Keamanan
mutu dan
Pangan
keamanan
33 kec.
pangan pada masyarakat
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 185
No 15
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Penyuluhan
Realisasi
94.370.900
Sumber Pangan
Keluaran
Sisa
94.305.900
65.000
Terinformasinya makanan yang
Alternatif
33 kec.
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) pada masyarakat dan terlaksananya pameran
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Ketahanan Pangan sebagai berikut: 1).
Beberapa komoditas pangan utama menunjukkan kondisi surplus di tahun 2015 diantaranya: hasil produksi padi sebesar 478.930 ton, dan surplus beras sebesar
72.573 ton, jagung
terdapat surplus sebesar 223.740 ton, ubi kayu terdapat surplus sebesar 227.184 ton, gula terdapat surplus sebesar 72.692 ton. Produksi daging
pada tahun 2014 sebesar 22.325,74 ton,
menjadi 38.885,69 ton di tahun 2015. Untuk produksi susu pada tahun 2014 sebesar 117.235,67 ton, menjadi 132.052,01 ton di tahun 2015. Disisi lain dari aspek keragaman pangan masyarakat yang skalanya dinyatakan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH), dari skor ideal PPH sebesar 100, maka tingkat keragaman pangan masyarakat relatif meningkat yaitu dari skor PPH, pada tahun 2014 sebesar 87,3 menjadi 87,5 di tahun 2015. Untuk Angka Kecukupan Protein (AKP) pada tahun 2014 sebesar
52,1
gram/kapita/hari,
menjadi
sebesar
58,50
gram/kapita/hari di tahun 2015. Sedangkan Angka Kecukupan Energi
(AKE),
pada
tahun
2014
sebesar
1.912,4
kilokalori/kapita/hari, menjadi 1.934,7 kilokalori/kapita/hari di tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 186
2).
Prestasi yang diraih antara lain : a). Juara I Tingkat Provinsi dalam Lomba Cipta Menu Kategori Keamanan Pangan, a.n. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kab. Malang; b). Juara II Tingkat Provinsi dalam Stand Terbaik Hari Pangan Sedunia ke 35, a.n. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kab. Malang; c). Juara II Tingkat Provinsi dalam Lomba Kawasan Rumah Pangan
Lestari
(KRPL),
a.n.
PKK
Desa
Ngadirejo,
Kecamatan Kromengan. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Ketahanan Pangan sebagai berikut: 1)
Jumlah lumbung pangan yang tersedia sebanyak 45 unit, tetapi yg aktif baru 34 unit, sehingga perlu diupayakan lumbung pangan
yang belum aktif
pengisian
guna mendukung
ketersediaan pangan desa; 2)
Kebijakan subsidi pertanian dalam hal ini khususnya adalah pupuk bersubsidi, harus terus menerus diawasi dan dievaluasi terkait pendistribusian dan penggunaannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka perlu upaya
untuk
mengoptimalkan
kegiatan
monitoring
di
kecamatan-kecamatan sasaran, serta rapat evaluasi bersama produsen,
distributor,
pengecer,
petugas
lapangan
dan
perwakilan gapoktan untuk penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang. 22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui beberapa kegiatan antara lain peningkatan prakarsa dan swadaya masyarakat, perbaikan lingkungan dan perumahan, pengembangan usaha ekonomi desa, LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 187
pengembangan lembaga keuangan desa, serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya dengan menanamkan nilai-nilai budaya seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban yang menjadi bagian pokok dari upaya pemberdayaan. Demikian pula pembaharuan lembagalembaga sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan, serta peranan masyarakat di dalamnya. Pemberdayaan masyarakat merupakan sebagai tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Desa secara empiris memiliki peran penting dan strategis dalam menunjang
pembangunan.
Ditinjau
dari
segi
kewilayahan,
desa
merupakan wilayah pemerintahan yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan publik secara langsung kepada masyarakat. Secara sosiologis desa berperan strategis sebagai unit sosial dan budaya yang
menjadi
wadah
berlangsungnya
sosialisasi,
internalisasi
dan
institusional nilai-nilai sosial dan budaya yang akan membangun mentalitas penduduk desa pada khususnya. Pemberdayaan diharapkan mengarah kepada suatu pemahaman adanya upaya memandirikan dan meningkatkan kemampuan masyarakat, serta membangkitkan kesadaran akan kemampuan yang dimiliki untuk maju ke arah kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan (sustainable), sebab pada hakekatnya setiap masyarakat mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;
2).
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;
3).
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 188
4).
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;
5).
Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan; dan
6).
Program Peningkatan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa.
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp5.842.584.800,- dan terealisasi sebesar Rp5.145.698.250,- sisa sebesar Rp696.886.550,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai berikut: 1).
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.358.111.500,- dan terealisasi sebesar Rp1.343.772.500,- sisa Rp14.339.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pemberdayaan
Belanja Anggaran 1.182.091.100
Realisasi 1.171.702.100
Keluaran
Sisa 10.389.000
- Terlaksananya
Lembaga dan
pendataan
Organisasi
perangkat
Masyarakat
dan lembaga
Perdesaan
desa;
378 desa
- Meningkatnya SDM pengelola
26 kec.
PNPM. 2
Penyelenggaraan
- Tersedianya
1
Diseminasi
176.020.400
172.070.400
3.950.000
data base
keg.
Informasi Bagi
profil desa
Masyarakat Desa
dalam mendukung proses perencanaan dan kebijakan pembangunan desa; - Meningkatnya pengetahuan
378 desa
Aparatur Pemerintah Desa.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 189
2).
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp533.789.100,- dan terealisasi sebesar Rp527.008.700,- sisa Rp6.780.400,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
2
Kegiatan Pelatihan/
Belanja Anggaran
Realisasi
250.000.000
Keluaran
Sisa
250.000.000
0
Terbentuknya
Pembinaan
lembaga
Ketrampilan
perekonomian
Manajemen Badan
desa dalam
Usaha Milik Desa
wadah BUMDes.
Fasilitasi
248.179.000
241.398.600
6.780.400
4 BUMDes
Meningkatnya
Permodalan bagi
pemasaran
Usaha Mikro Kecil
Produk Pokmas
dan Menengah di
melalui
Perdesaan
pengenalan di
15 pokmas dan 45 rumah
Tingkat Nasional, Meningkatnya produktifitas dan pendapatan Pokmas melalui pemanfaatan TTG, Meningkatnya kesejahteraan masyarakat. 3
Pelatihan
Meningkatnya
4
Ketrampilan
SDM Lembaga
desa
Manajemen Badan
Desa yang
Usaha Milik Desa
memadai
3).
35.610.100
Program
35.610.100
Peningkatan
Membangun
Desa,
0
Partisipasi
dengan
Masyarakat
Dalam
anggaran
sebesar
alokasi
Rp931.764.500,- dan terealisasi sebesar Rp931.586.100,- sisa Rp178.400,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembinaan
Belanja Anggaran 78.891.000
Realisasi 78.891.000
Keluaran
Sisa 0
Meningkatnya
63
Kelompok
fungsi sumber
orang
Masyarakat
mata air desa
Pembangunan
dan terjaga
Desa
kelestarian sumber mata air desa.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 190
No 2
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran
Realisasi
225.441.800
225.441.800
Keluaran
Sisa
- Meningkatnya
390
Musyawarah
0
partisipasi
desa/
Pembangunan
dan swadaya
Desa
gotong
kel.
royong masyarakat dalam pembangunan; - Meningkatnya
378
partisipasi
desa
masyarakat; - Terealisasinya
250
pelaksanaan
orang
musyawarah pembangunan desa. 3
Pemberian
166.726.000
166.726.000
0
Meningkatnya
Stimulan
partisipasi
Pembangunan
masyarakat
Desa
dalam pelak-
8 indikator
sanaan pembangunan desa, pemerintahan dan kemasyarakatan 4
Monitoring,
460.705.700
460.527.300
178.400
- Terlaksana-
378
Evaluasi dan
nya peman-
desa
Pelaporan
tauan secara mantap; - Terlaksana-
33
nya Monito-
kec.
ring, Evaluasi dan Pelaporan Kecamatan.
4).
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp641.630.400,-
dan
terealisasi sebesar Rp640.079.400,- sisa Rp1.551.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 191
No 1
Kegiatan Pelatihan
Belanja Anggaran 573.185.400
Realisasi 571.634.400
Keluaran
Sisa 1.551.000
- Jumlah pela-
1
Aparatur
tihan apara-
kali
Pemerintah Desa
tur pemerin-
dan
Dalam Bidang
tah desa
10
Pengelolaan
dalam bidang
Keuangan Desa
pengelolaan
desa
keuangan desa; - Meningkatnya pengeta-
789 orang
huan bagi pengelola keuangan Desa. 2
Pelatihan
62.000.000
62.000.000
0
Meningkat-nya
60
Aparatur
kapasitas SDM
orang
Pemerintah Desa
aparatur
Dalam Bidang
pemerintah desa
Pembangunan
dalam
Kawasan
melaksanakan
Perdesaan
tupoksi dan
dan 4 desa
pelayanan kepada masyararakat 3
Pelatihan
6.445.000
6.445.000
0
Tersedianya
10
Aparatur
sumber daya
desa
Pemerintah Desa
aparatur yang
Dalam Bidang
berkualitas
Manajemen Pemerintahan Desa
5).
Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp508.339.300,- dan terealisasi sebesar Rp508.339.300,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 192
No 1
Kegiatan Pelatihan
Belanja Anggaran 508.339.300
Realisasi
Keluaran
Sisa
Meningkatnya
50
Perempuan di
508.339.300
0
pengetahuan,
orang
Perdesaan dalam
ketrampilan dan
Bidang Usaha
wawasan
Ekonomi
pemasaran hasil
Produktif
usaha kelompok
dan 5 desa
perempuan perdesaan, serta produktifitas dan pendapatan Kelompok usaha perempuan perdesaan
6).
Program Peningkatan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.868.950.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.194.912.250,- sisa Rp674.037.750,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pembinaan dan
Belanja Anggaran 954.000.000
Realisasi 633.774.250
Keluaran
Sisa
Terwujudnya
1.134
Fasilitasi
320.225.750
aparatur
orang
Penyusun APBDes
pemerintah desa yang paham dalam penyusunan APBDes dan tersusunnya APBDes sesuai Peraturan Perundangundangan
2
Penigkatan
Terwujudnya
1.134
Penatausahaan
914.950.000
561.138.000
353.812.000
aparat
orang
Anggaran Desa
pemerintah desa yang paham dalam penatausahaan anggaran desa dan meningkatnya penatausahaan anggaran desa
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 193
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai berikut: 1).
Meningkatnya pelayanan perangkat kecamatan, desa dan kelurahan, melalui pelatihan dan fasilitasi kemampuan kinerja;
2).
Tersedianya data base profil desa dalam mendukung proses perencanaan
dan
kebijakan
pembangunan
desa
melalui
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan; 3).
Meningkatnya pemasaran produk kelompok masyarakat melalui fasilitasi pemasaran dan promosi di tingkat nasional;
4).
Meningkatnya
keperdulian
masyarakat
desa
dalam
meningkatkan fungsi sumber mata air desa, serta terjaganya kelestarian sumber mata air desa; 5).
Meningkatnya keterampilan kelompok perempuan perdesaan dalam upaya meningkatkan pendapatannya;
6).
Meningkatnya aparatur pemerintah desa yang paham dalam penyusunan APBDes.
c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai berikut: 1).
Masih kurangnya pemahaman aparatur pemerintah desa dalam memahami
undang-undang,
sehingga
perlu
diadakannya
diseminasi informasi bagi masyarakat desa dan pelatihan aparatur pemerintahan desa; 2).
Belum memahaminya kelompok kerja profil desa tentang informasi dan teknologi, sehingga perlu adanya pelatihan guna meningkatkan pemahaman informasi dan teknologi.
23. Statistik Statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta yang berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram/ grafik yang menggambarkan suatu persoalan. Statistik sebagai metode ilmiah mengajak untuk melihat sesuatu secara berurutan dan sebagai alat untuk
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 194
mengolah data numerik yang diperoleh sehingga menghasilkan informasi. Secara umum statistik akan memiliki nilai informasi yang memadai, sehingga kebijakan yang diambil pemerintah akan lebih efektif dan tepat sasaran karena didukung data yang lengkap dan akurat. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
b.
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Statistik
anggaran
sebesar
pada
tahun
Rp867.980.000,-
2015
telah
dan
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp831.448.000,- sisa sebesar Rp36.532.000,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Statistik sebagai berikut: 1)
Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah, dengan terealisasi
alokasi
anggaran
sebesar
sebesar
Rp867.980.000,-
Rp831.448.000,-
sisa
dan
Rp36.532.000,-
dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
2
Kegiatan Penyusunan dan
Belanja Anggaran 197.356.400
Realisasi 195.586.400
Keluaran
Sisa 1.770.000
Terlaksananya
2
Pengumpulan
penyusunan
dok.
Data dan Statistik
dokumen hasil-
dan
Daerah
hasil pembangu-
1 VCD
nan dan IPM
Master
Pengolahan,
321.784.800
289.314.800
32.470.000
Terlaksananya
2
Updating dan
penyusuan
dok.
Analisis Data dan
dokumen
dan
Statistik Daerah
Kabupaten
1 SIM
Malang Dalam Angka (KMDA) 3
Penyusunan dan
91.693.800
89.401.800
2.292.000
Terlaksananya
Pengumpulan
penyusunan
Data PDRB
Buku Produk
1 dok.
Domestik Regional Bruto (PDRB)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 195
No 4
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Penyusunan dan
Realisasi
257.145.000
Keluaran
Sisa
257.145.000
0
Tersusunnya
Pengumpulan
dokumen KUA
Data Informasi
dan PPAS
Kebutuhan
perubahan
Dokumen
tahun 2015 dan
Perencanaan
KUA PPAS
4 dok.
tahun 2016
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Statistik sebagai berikut: 1).
Tersedianya bahan penyebarluasan informasi pembangunan Kabupaten Malang kepada masyarakat dengan tersusunnya Kabupaten Malang Dalam Angka (KMDA) dan Kecamatan Dalam Angka (KDA); Tersajinya data statistik berupa laju pertumbuhan perekonomian baik secara menyeluruh maupun sektoral, serta tingkat kemakmuran melalui besarnya pendapatan per kapita; Tersedianya data statistik sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan ekonomi dan bahan perencanaan aspek ekonomi baik jangka pendek maupun rencana pembangunan jangka menengah
baik
bagi
pemerintah,
dunia
usaha
maupun
masyarakat. c.
Permasalahan dan solusi dalam
Urusan Statistik sebagai
berikut: 1).
Data yang tersaji bukan tahun berjalan, tapi tahun lalu; hal ini karena sistem pengumpulan data di Badan Pusat Statistik (BPS) adalah tahun yang lalu, sehingga kedepan diharapkan adanya perubahan tentang mekanisme/ sistem pengumpulan data pada tahun berjalan;
2).
Adanya perbedaan data yang dipublikasikan BPS kabupaten dengan BPS provinsi, sehingga perlu dilakukan koordinasi yang mantap dengan provinsi dalam hal data dan informasi.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 196
24. Kearsipan Dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, serta dalam menjaga agar dinamika gerak maju masyarakat, bangsa, dan negara ke depan agar senantiasa berada pada pilar perjuangan mencapai cita-cita nasional, arsip yang tercipta harus dapat menjadi sumber informasi, acuan, dan bahan pembelajaran masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu setiap lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, perusahaan dan perseorangan harus menunjukkan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan, penciptaan, pengelolaan, dan pelaporan arsip yang tercipta dari kegiatan-kegiatannya. Pembangunan
sistem
informasi
kearsipan
nasional
dalam
kerangka sistem kearsipan nasional berfungsi untuk menyajikan informasi yang autentik, utuh, dan terpercaya serta mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolektif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Agar fungsi sistem informasi kearsipan nasional dapat berjalan secara optimal lembaga kearsipan kearsipan nasional perlu membentuk jaringan informasi kearsipan nasional dengan Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai pusat jaringan nasional serta lembaga kearsipan provinsi, lembaga kearsipan kabupaten/ kota, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi sebagai simpul jaringan. Jaringan informasi kearsipan nasional pada lembaga-lembaga kearsipan berfungsi untuk meningkatkan akses dan mutu layanan kearsipan kepada masyarakat, kemanfaatan arsip bagi kesejahteraan rakyat, dan peran serta masyarakat di bidang kearsipan. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;
2).
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan; dan
3).
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 197
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
tahun
2015
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan anggaran
Kearsipan sebesar
pada
Rp2.381.874.825,-
telah
dan
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp2.367.927.400,- sisa sebesar Rp13.947.425,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kearsipan sebagai berikut: 1).
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan alokasi
anggaran
sebesar Rp84.840.000,- dan
terealisasi
sebesar Rp84.554.000,- sisa Rp286.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Sosialisasi/
Belanja Anggaran 84.840.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
Meningkatnya
70
Penyuluhan
84.554.000
286.000
pengetahuan
orang
Kearsipan di
tentang
Lingkungan
kearsipan bagi
Instansi
aparatur desa/
Pemerintah/
kecamatan dan
Swasta
tertib administrasi di lingkungan Pemerintah Kab. Malang
2).
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.177.692.800,dan terealisasi sebesar Rp1.165.294.800,- sisa Rp12.398.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran 1.177.692.800
Realisasi 1.165.294.800
Keluaran
Sisa 12.398.000
Jumlah arsip
22.500
Rutin/ Berkala
SKPD yang
berkas
Arsip Daerah
dikirim ke depo arsip Kab. Malang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 198
3).
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.119.342.025,- dan terealisasi
sebesar
Rp1.118.078.600,-
sisa
Rp1.263.425,-
dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pendataan dan
Belanja Anggaran 1.021.224.025
Realisasi 1.020.095.600
Keluaran
Sisa 1.128.425
- Jumlah
250
Penataan
pendataan
Dokumen/ Arsip
dan penataan
Daerah
dokumen;
foto
- Jumlah Dokumentasi kegiatan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Terlaksananya
24.424
cetak foto
lbr
kegiatan Promosi potensi daerah/ keberhasilan pembangunan melalui: 97
Baliho dan Spanduk 2
3
Penduplikatan
62.118.000
62.013.000
105.000
Jumlah
10
Dokumen / Arsip
penduplikatan
Daerah dalam
dokumen daerah
Bentuk
dalam bentuk
Informatika
informatika
Pengadaan
36.000.000
35.970.000
30.000
buah
buku
Terealisasinya
6
Sarana
pengadaan
unit
Pengolahan dan
sarana dan
almari
Penyimpanan
prasarana
Arsip
penyimpanan arsip perizinan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 199
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kearsipan sebagai berikut : 1).
Meningkatnya
sistem
administrasi
kearsipan
dengan
meningkatnya sumber daya manusia, pada tahun 2014 sejumlah 76 orang dan sejumlah 70 orang sumber daya manusia kearsipan di tahun 2015; 2).
Tercapainya pengumpulan data tentang Kab. Malang dari media cetak dalam bentuk kliping, diperoleh 12 kliping di tahun 2015, serta
meningkatnya
penduplikatan
dokumen/arsip
daerah
dalam bentuk informatika; 3).
Meningkatnya
upaya-upaya
penataan,
penyelamatan
dan
pelestarian arsip, pada tahun 2014 sebanyak 6.368 berkas arsip telah tertata di depo arsip Kab. Malang, meningkat sebanyak 22.500 berkas arsip dengan kondisi siap layanan di tahun 2015. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kearsipan sebagai berikut: 1). Belum tersedianya tenaga arsiparis, sehingga perlu adanya tenaga fungsional arsiparis, guna menunjang pelaksanaan kegiatan
dalam
peningkatan
penataan,
pemeliharaan
dan
pelayanan kearsipan; 2). Masih belum tertatanya semua arsip daerah sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga diperlukan peningkatan sarana prasarana, penataan berkala serta penerapan manajemen arsip dinamis. 25. Komunikasi dan Informatika Pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 200
berlangsung
demikian
cepat.
Teknologi
informasi
saat
ini
selain
memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum apabila tidak digunakan secara bijak. Penerapan tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan di setiap instansi penyelenggara pelayanan publik mengingat peran TIK yang semakin penting bagi upaya peningkatan kualitas layanan sebagai salah satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate
governance). Dalam penyelenggaraan tata kelola TIK, faktor keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting diperhatikan mengingat kinerja tata kelola TIK akan terganggu jika informasi sebagai salah satu objek utama tata kelola TIK mengalami masalah keamanan informasi yang menyangkut
kerahasiaan
(confidentiality),
keutuhan
(integrity) dan
ketersediaan (availability). Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik yang sesuai dengan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang baik, khususnya pengelolaan informasi yang menggunakan sistem elektronik, maka setiap penyelenggara pelayanan publik harus menerapkan Tata Kelola Keamanan Informasi secara andal dan aman serta bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan Pasal 15 UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;
2).
Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media; dan
3).
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 201
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Komunikasi dan Informatika pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp8.735.594.300,- dan terealisasi sebesar Rp8.314.985.195,- sisa sebesar Rp420.609.105,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Komunikasi dan Informatika sebagai berikut: 1).
Program Media
Pengembangan Massa,
Komunikasi,
dengan
alokasi
Informasi
anggaran
dan
sebesar
Rp4.986.732.300,- dan terealisasi sebesar Rp4.734.302.545,sisa Rp252.429.755,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
1
Kegiatan
Pembinaan dan
Belanja Anggaran 1.290.233.300
Realisasi 1.276.285.300
Keluaran
Sisa 13.948.000
- Jumlah KIM
5
Pengembangan
(Kelompok
KIM
Sumber Daya
Informasi
Komunikasi dan
Masyarakat)
Informasi
dalam pembinaan dan pengembangan; - Terpenuhinya
130
kebutuhan
mega-
internet 2
Pembinaan dan
2.148.900.000
1.949.912.950
198.987.050
byte
- Jumlah
53
Pengembangan
kegiatan
SKPD;
Jaringan
pembinaan
Komunikasi dan
dan pengem-
Informasi
bangan
Kelura-
jaringan
han.
33 Kec.; 12
komunikasi dan informasi; - Tersedianya jaringan
7 jenis
komunikasi dan informasi.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 202
No
3
Kegiatan
Pengkajian dan
Belanja Anggaran 1.038.394.000
Realisasi 1.029.329.295
Keluaran
Sisa 9.064.705
Tersedianya
1
Pengembangan
layanan sistem
paket
Sistem Informasi
informasi
SIM
berbasis
Musren-
teknologi
bang,
informasi dan
Perijinan,
komunikasi
Siskaper bapo, Mailtrack, Presensi
4
Pemeliharaan
293.855.000
264.925.000
28.930.000
Terpeliharanya
Pengelolaan
website
Website
Pemerintah
104 website
Kabupaten Malang 5
Pelayanan
215.350.000
213.850.000
1.500.000
Terlaksananya
Pengadaan
pengadaan
Barang dan Jasa
barang dan jasa
Secara Elektronik
secara elektronik
5 jenis
melalui LPSE
2).
Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media, dengan alokasi anggaran sebesar Rp3.543.537.000,- dan terealisasi sebesar Rp3.382.808.900,- sisa Rp160.728.100,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penyebarluasan
Belanja Anggaran 3.308.120.500
Realisasi 3.204.901.200
Keluaran
Sisa 103.219.300
- Siaran
3.814
Informasi
lembaga
Pembangunan
penyiaran
Daerah
publik lokal
jam
Radio Kanjuruhan ; - Terealisasinya Informasi
150 publikasi
Penyebarluasan Kegiatan DPRD yang di publikasikan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 203
No
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Jumlah informasi pembangunan daerah yang dipublikasikan : Penerbitan
6.000
Majalah
ekspl.
Kanjuruhan ; Pemberitaan
220
di Penerbitan
kali
Pers (Media Cetak/Elektronik); Kegiatan Talk
14
Show di RRI
kali
(relay RKFM); Pengiriman
1.652
Majalah
ekspl.
Kanjuruhan; Penjilidan
4
Siaran Pers
ekspl.
(akhir tahun);
3).
Kalender
40.000
2014/2015;
ekspl.
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp205.325.000,dan terealisasi sebesar Rp197.873.750,- sisa Rp7.451.250,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pelatihan SDM
205.325.000
Realisasi 197.873.750
Keluaran
Sisa 7.451.250
Jumlah pelatihan
dalam Bidang
SDM dalam
Komunikasi dan
bidang
Informasi
komunikasi dan
210 orang
informasi
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 204
1).
Tersebarnya melalui
informasi
pembangunan
kepada
masyarakat
Siaran Radio Kanjuruhan FM, pada tahun 2014
sebanyak 302 kali dialog interaktif dengan jumlah jam siaran 5.840 jam, dan sebanyak 302 kali diaolg interaktif dengan jumlah jam siaran 3.814 jam di tahun 2015; 2).
Meningkatnya layanan pada warga, melalui respon yang cepat terhadap surat warga yang ditujukan kepada Kepala Daerah maupun kepala SKPD melalui menu yang ada dalam website
malangkab.go.id., pada tahun 2014 jumlah surat masuk sebanyak 643 surat dan jumlah surat dijawab 465 surat, dan di tahun 2015 jumlah surat masuk sebanyak 239 surat dan jumlah surat dijawab 176 surat; 3).
Meningkatnya kunjungan ke website malangkab.go.id, pada tahun 2014 sebanyak 2.503.888 pengunjung, meningkat sebanyak 2.900.805 pengunjung di tahun 2015.
c.
Permasalahan dan solusi dalam
Urusan Komunikasi dan
Informatika sebagai berikut: 1).
Masih minimnya jumah telecentre di Kabupaten Malang, sedangkan
wilayah
Kabupaten
Malang
cukup
luas
dan
banyaknya penduduk yang antusias dengan adanya telecentre untuk mengembangkan potensi daerah yang dimiliki, sehingga perlu adanya penambahan telecentre di beberapa kecamatan yang potensial baik dari sisi SDM maupun potensi daerah yang dimilikinya; 2).
Belum semua desa di Kabupaten Malang terjangkau jaringan internet, baik menggunakan sarana kabel maupun
wifi,
sehingga perlu adanya pembangunan tower di lokasi tertentu yang tidak terjangkau jaringan internet.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 205
26. Perpustakaan Perpustakaan kecerdasan
dibentuk dengan tujuan
kehidupan
bangsa
melalui
untuk meningkatkan pengembangan
dan
pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak, dan karya rekam. Perkembangan perpustakaan sudah cukup meningkat terutama perpustakaan umum, baik yang didirikan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat. Perpustakaan dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengembangan
dan
pendayagunaan
perpustakaan
sebagai
sumber
informasi berupa karya tulis, karya cetak, dan karya rekam. Pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan diarahkan pada meningkatnya kegemaran membaca masyarakat (reading habit society) menuju masyarakat belajar (learning society) yang berujung pada peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa, oleh karenanya perpustakaan terus berupaya untuk menyediakan koleksi yang lengkap. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program
Pengembangan
Budaya
Baca
dan
Pembinaan
Perpustakaan. b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Perpustakaan pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp448.240.600,- dan terealisasi sebesar Rp442.868.770,sisa sebesar Rp5.371.830,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Perpustakaan sebagai berikut: 1).
Program
Pengembangan
Perpustakaan,
dengan
Budaya alokasi
Baca
dan
anggaran
Pembinaan sebesar
Rp448.240.600 dan terealisasi sebesar Rp442.868.770,- sisa Rp5.371.830,-,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 206
No
Belanja
Kegiatan Anggaran
1
Pengembangan
32.970.200
Realisasi 32.970.200
Keluaran Sisa 0
Terlaksananya
40
Minat dan Budaya
kegiatan layanan
kali
Baca
perpustakan keliling di Kab. Malang
2
Supervisi,
31.222.000
31.222.000
0
Terlaksananya
Pembinaan dan
supervisi,
Stimulasi
pembinaan dan
Perpustakaan
stimulasi pada
Umum, Khusus,
perpustakaan
Sekolah dan
umum,
Masyarakat
perpustakaan
1 kali
khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan masyarakat 3
4
5
Penyediaan
Terlaksananya
176
Bantuan
penyediaan
eks.
Pengembangan
bantuan koleksi
Perpustakaan dan
buku untuk
Minat Baca di
perpustakaan
Daerah
desa
Penyediaan
20.513.800
279.013.000
20.495.300
273.659.670
18.500
5.353.330
Tersedianya
Bahan Pustaka
bahan pustaka
Perpustakaan
perpustakaan
Umum Daerah
umum daerah
Pemasyarakatan
63.243.100
63.243.100
0
4.198 eks.
Terlaksananya
Minat dan
lomba
Kebiasaan
perpustakaan
Membaca untuk
desa /kel. se
Mendorong
Kabupaten
Terwujudnya
Malang
1 kali
Masyarakatat Pembelajar 6
Penyelenggaraan
21.278.500
21.278.500
0
Jumlah
4
Koordinasi
koordinasi
Pengembangan
pengembangan
Budaya Baca
perpustakaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
kali
IV - 207
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Perpustakaan sebagai berikut: 1).
Meningkatnya jumlah anggota perpustakaan umum, pada tahun 2014 sebanyak 4.002 KTA, menjadi sebanyak 4.145 KTA di
tahun
2015
dan
bertambahnya
jumlah
pengunjung
perpustakaan umum, pada tahun 2014 sebanyak 22.200 orang, menjadi sebanyak 39.229 orang di tahun 2015. Untuk budaya baca bagi masyarakat juga meningkat dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengunjung pada perpustakaan keliling (Mobil Perpustakaan Keliling/MPK), pada tahun 2014 jumlah pengunjung MPK sebanyak 8.596 orang, meningkat menjadi 11.090 orang di tahun 2015; 2).
Prestasi yang telah diraih antara lain: a). Juara II Tingkat Provinsi dalam Lomba Perpustakaan Desa/ Kelurahan Terbaik, a.n. Perpustakaan Generasi Cerdas Desa Gadungsari Kecamatan Tirtoyudo; b). Juara III Tingkat Provinsi dalam Lomba Perpustakaan Sekolah (SLTP), a.n. SMP Negeri I Tumpang.
c.
Permasalahan dan solusi dalam
Urusan Perpustakaan
sebagai berikut: 1).
Kurangnya sarana operasional berupa Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) saat ini yang ada baru tersedia 1 unit, sehingga perlunya penambahan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK), mengingat MPK sangat diperlukan untuk pelayanan dan sosialisasi utamanya difokuskan pada lembaga sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, serta desa yang lokasinya jauh dari pusat kota, sebagai upaya untuk meningkatan minat dan budaya baca bagi masyarakat di Kab. Malang; dan
2).
Masih terbatasanya koleksi buku baik secara kuantitas maupun spesifikasi, sehingga perlu upaya penambahan koleksi buku melalui peningkatan anggaran pengadaan buku agar semakin banyak pemustaka yang berkunjung guna meningkatkan minat dan budaya baca.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 208
B. Urusan Pilihan yang dilaksanakan 1. Pertanian Dengan potensi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati di wilayah
Kabupaten
Malang,
menjadikan
pertanian
menjadi
sektor
unggulan, serta memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor andalan, maka pelaksanaan pembangunan juga difokuskan pada peningkatan pertumbuhan sektor pertanian, menjaga stabilitas ketahanan pangan serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Hasil pembangunan pertanian tanaman pangan antara lain ditandai dengan peningkatan produksi padi; adanya upaya untuk mengimbangi kecenderungan beralihnya lahan pertanian produktif ke lahan non pertanian, serta adanya semangat kerja para petani untuk survive karena mereka termotivasi oleh berbagai program pemerintah di bidang pertanian seperti: Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), subsidi harga pupuk, bantuan pupuk organik dan anorganik, serta bantuan alat mesin pertanian. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Lapangan; 2).
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
3).
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian /Perkebunan;
4).
Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian
/Perkebunan; 5).
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
6).
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
7).
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
8).
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan; dan
9).
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 209
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
tahun
2015
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Pertanian
anggaran
pada
telah
sebesar Rp53.496.281.186,- dan
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp52.886.224.618,- dengan sisa sebesar Rp610.056.568,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pertanian sebagai berikut: 1).
Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Lapangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp851.756.600,dan terealisasi sebesar Rp848.583.600,- sisa Rp3.173.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran
Realisasi
234.091.600
230.918.600
Keluaran
Sisa 3.173.000
Jumlah
33
Kapasitas Tenaga
pembinaan
kec.
Penyuluh
untuk
Pertanian/
pemenuhan
Perkebunan
profesionalitas penyuluh
2
Peningkatan
473.540.000
473.540.000
0
Jumlah
Kesejahteraan
penyelenggara-
Tenaga Penyuluh
an penyuluhan
Pertanian/
sesuai dengan
Perkebunan
arah, pedoman
33 kec.
dan tujuan yang ingin dicapai 3
Penyuluhan dan
144.125.000
144.125.000
0
Jumlah program
Pendampingan
penyuluhan
Bagi Pertanian/
sebagai acuan
Perkebunan
penyelenggara-
33 kec.
an penyuluhan
2).
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan alokasi anggaran sebesar Rp30.268.299.300,- dan terealisasi sebesar Rp29.884.175.018,-
sisa
Rp384.124.282,-
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 210
No 1
Kegiatan Penyuluhan dan
Belanja Anggaran
Realisasi
58.817.200
Keluaran
Sisa
Terealisasinya
33
Pendampingan
58.817.200
0
poktan dalam
kec.
Petani Pelaku
penumbuhan
Agribisnis
dan pengembangan
2
Peningkatan
29.633.831.000
29.287.979.001
345.851.999
- Jumlah
15
Sistem Insentif
pembangunan
dan Disinsentif
jaringan
Bagi Petani/
irigasi air
Kelompok Tani
tanah;
unit
- Pembangunan
1
irigasi air
unit
permukaan; - Jumlah
19
pembangunan
unit
dam parit; - Jumlah pem-
80
bangunan
paket
jaringan irigasi tersier; - Jumlah
39
pengemba-
unit
ngan jaringan irigasi tersier; - Jumlah
5
pembangunan
unit
Jaringan Irigasi perpipaan; - Jumlah pem-
23
bangunan
paket
jalan usaha tani. 3
Pelatihan Petani
229.912.000
229.537.000
375.000
Jumlah integrasi
dan Pelaku
ternak, dan
Agribisnis
tanaman kakao/kopi
3).
Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan,
Pemasaran
dengan
alokasi
Hasil anggaran
Produksi sebesar
Rp601.851.400,- dan terealisasi sebesar Rp576.871.400,- sisa Rp24.980.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 211
3 unit
No 1
Kegiatan Promosi atas
Belanja Anggaran
Realisasi
601.851.400
576.871.400
Keluaran
Sisa 24.980.000
Meningkatkan
Hasil Produksi
pemasaran
Pertanian/
produk unggulan
12 bulan
Perkebunan Unggul Daerah
4).
Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian/
Perkebunan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp437.675.500,dan terealisasi sebesar Rp436.934.500,- sisa Rp741.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pelatihan dan
Belanja Anggaran
Realisasi
437.675.500
Keluaran
Sisa
436.934.500
741.000
Jumlah sosiali-
Bimbingan
sasi OPT SL
Pengoperasian
Organik dan SL
Teknologi
Iklim
33 kec.
Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna
5).
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.282.670.600,- dan terealisasi sebesar Rp1.281.170.600,- sisa Rp1.500.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Penyuluhan
Belanja Anggaran 1.282.670.600
Realisasi 1.281.170.600
Keluaran
Sisa 1.500.000
Jumlah
53
Peningkatan
pengadan hand
unit
Produksi
traktor
Pertanian/ Perkebunan
6).
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan alokasi anggaran sebesar Rp4.029.273.456,- dan terealisasi sebesar Rp3.999.867.450,- sisa Rp29.406.006,dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 212
No 1
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran 279.900.600
Realisasi 278.147.450
Keluaran
Sisa 1.753.150
- Jumlah
1
Kesehatan dan
Pengadaan
Pencegahan
peralatan dan
Penyakit Menular
mesin
Ternak
pengadaan
paket
alat kedokteran hewan; - Jumlah
300
sosialisasi
orang
penyakit hewan; - Jumlah
500
vaksinasi
dosis
brucellosis; - Terlaksananya
65.000
vaksinasi AI;
dosis
- Jumlah
100
desinfeksi;
liter
- Jumlah
36
surveillence
kali
penyakit. 2
Pembinaan dan
435.207.800
429.495.800
5.712.000
- Pengadaan
Pengawasan
bahan dan
Bahan Asal Ternak
alat
dan Obat Hewan
kebersihan
1 paket
RPH; 375
- Pengawasan
sampel
telur; - Pengawasan daging;
100 sampel
- Pengawasan susu;
100 sampel
- Rehab Rumah Potong Hewan
1 unit
(RPH) Turen; - Pengadaan mesin
18 unit
pencabut bulu ayam; - Pengawasan RPH;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
11 kali
IV - 213
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pengadaan tes
2
kit pemerik-
set
saan daging babi. 3
Pengamatan
199.287.600
198.396.200
891.400
- Pengamatan
36
penyakit
Penyakit Hewan
kali
ternak; - Pengobatan
100
massal;
kali
- Pengadaan Obat-obatan. 4
Pengadaan Sarana
3.114.877.456
3.093.828.000
21.049.456
1 paket
- Pembangunan
dan Prasarana
RPH Singosari,
Kesehatan Hewan
Tumpang,
4 unit
Kepanjen, dan Lawang; - Pengadaan
8
peralatan
paket
penunjang RPH; - Pengadaan
5
gerobak
unit
dorong; - Pengadaan
4
kendaraan
unit
bermotor roda tiga.
7).
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp12.422.216.330,- dan terealisasi sebesar
Rp12.269.867.150,- sisa Rp152.349.180,- dengan
rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembibitan dan
Belanja Anggaran 2.399.764.600
Perawatan Ternak
Realisasi 2.384.880.800
Keluaran
Sisa 14.883.800
- Pembinaan
12
inseminator;
kali
- Pengujian sampel straw ; - Jumlah
100 sampel 9.600
Pengadaan N2 Cair;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 214
liter
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Jumlah bibit sapi potong
15 ekor
PO betina; - Jumlah
1
pengadaan
paket
alat-alat peternakan; - Jumlah
502.000
hijauan pakan
kg
ternak - Jumlah pakan
98.000
penguat/
kg
konsentrat. 2
Pendistribusian
3.979.178.730
3.939.900.700
39.278.030
- Jumlah
561
Bibit Ternak
pengadaan
kepada
bibit kambing
Masyarakat
PE; - Jumlah
ekor
2.300
pengadaan
ekor
bibit itik pullet; - Jumlah sapi potong jantan
10 ekor
untuk penggemukan; - Jumlah
92
pengadaan
ekor
bibit sapi perah; - Bimtek
270
budidaya
orang
ternak; - Jumlah
15
pengadaan
ekor
sapi potong kereman; - Jumlah
7
pengadaan
kambing
kambing senduro; - Jumlah
20
pengadaan
unit
milk can; - Pengadaan ear tag.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
900 unit
IV - 215
No 3
Kegiatan Pembelian dan
Belanja Anggaran 1.661.648.350
Realisasi 1.652.658.600
Keluaran
Sisa 8.989.750
Pendistribusian
- Belanja bibit
180.000
leguminosa;
Vaksin dan Pakan
- Belanja bibit
Temak
stek 380.000
rumput;
stek
- Belanja bahan
1
pembuatan
paket
silase; - Belanja pupuk
2.000
an organik
kg
lahan HMT; - Belanja pupuk
10.000
organik lahan
kg.
HMT; - Pengadaan bahan pakan
1 paket
di UPT; - Pengadaan sapi potong
36 ekor
untuk integrasi sapi-padi, integrasi sapikopi, intergrasi sapi-tebu; - Pengadaan
8
Peralatan
unit
Pencacah rumput; - Pengadaan
1
pembuat
unit
pellet; - Koordinasi pakan ternak. 4
Pendataan Potensi
188.400.000
Peternakan
188.400.000
0
180 orang
- Jumlah
1
pendataan
paket
potensi peternakan; - Jumlah
33
pemeliharaan
kec.
data PSPK;
- Pendataan kelompok ternak.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 216
1 kali
No 5
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 1.964.727.050
Realisasi 1.938.287.050
Keluaran
Sisa 26.440.000
- Jumlah
1
dan
pengadaan
Pemberdayaan
bibit dan
SDM Peternakan
sarana
paket
budidaya domba texel; - Jumlah
20
pembangunan
unit
Biogas; - Jumlah
890
pengadaan
ekor
bibit kelinci; - Jumlah
1
pelatihan
kali
kelompok peternak domba; - Jumlah kontes
1
ternak;
kali
- Jumlah
14
pembinaan
kali
kelompok ternak; - Jumlah
33
pendataan
kec.
ruminansia kecil dan kelembagaan peternakan. 6
Pengembangan
236.800.000
236.395.000
405.000
- Koordinasi
Agribisnis
pelaku usaha
Peternakan
peternakan;
300 orang
- Kooerdinasi pelaku usaha
90 orang
kemitraan peternakan; - Koordinasi koperasi/
60 orang
kelompok peternak sapi perah; - Koordinasi
60
pelaku
orang
pemotongan hewan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 217
No
Kegiatan
7
Pengadaan Sarana
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pengadaan
1
dan Prasarana
peralatan
paket
Perbibitan Ternak
kandang dan
1.991.697.600
1.929.345.000
62.352.600
pemerahannya; - Pembangunan pagar keliling
1 paket
RPH; - Pembangunan kandang
1 paket
pedet dan kandang pembesaran; - Pengadaan
1
instalasi
paket
pengolahan limbah.
8).
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp133.905.000,- dan terealisasi sebesar Rp132.622.000,- sisa Rp1.283.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Kegiatan
1
Pengadaan Sarana
Belanja Anggaran 133.905.000
Realisasi 132.622.000
Keluaran
Sisa 1.283.000
Jumlah
4
dan Prasarana
pembangunan
Teknologi
biogas
unit
Peternakan Tepat Guna
9).
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp3.468.633.000,- dan terealisasi sebesar Rp3.456.132.900,- sisa Rp12.500.100,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengolahan Hasil
Belanja Anggaran 3.468.633.000
Realisasi 3.456.132.900
Keluaran
Sisa 12.500.100
- Jumlah
270
dan Pemasaran
pelatihan
Hasil Produksi
pengolahan
Peternakan
hasil
orang
peternakan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 218
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pengadaan bahan
1 paket
pembuatan keju; - Pengadaan peralatan dan
8 paket
bahan pelatihan pengolahan hasil produk peternakan; - Terlaksananya
24
publikasi
kali
harga pasar; - Jumlah
5
promosi prod.
kali
peternakan; - Promosi gizi
2.600
berupa susu
orang
dan telur; - Promosi gizi daging kelinci;
16.000 orang
- Pembangunan lanjutan TPS;
3 unit
- Pengadaan
1
peralatan
unit
pengolahan susu; - Pengadaan perluasan unit
1 unit
pengolahan keju; - Pengadaan
1
peralatan
unit
pengolahan keju; - Pembangunan lanjutan
1 unit
Agrowisata sapi perah; - Bimbingan teknis pengolahan hasil peternakan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
5 kali
IV - 219
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Pengadaan
1
meubelair
paket
foodcourt; - Pengadaan
1
interior audio
unit
visual gedung auditorium agrowisata sapi perah; - Pengadaan
1
peralatan
paket
pemerahan susu.
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pertanian sebagai berikut: 1).
Meningkatnya
produksi
padi,
pada
tahun
2014
sebesar
461.306 ton, menjadi 478.930 ton di tahun 2015; 2).
Beberapa komoditas pangan utama menunjukkan kondisi surplus di tahun 2015 diantaranya surplus beras sebesar 72.573 ton, jagung terdapat surplus sebesar 223.740 ton, ubi kayu terdapat surplus sebesar 227.184 ton, gula terdapat surplus sebesar 72.692 ton;
3).
Produksi perkebunan yang terdiri dari tembakau, tebu rakyat, kelapa, kopi, kakao, cengkeh, teh, kapuk randu, jambu mente, kenanga dan panili, pada tahun 2014 total produksi sebesar 4.441.228 ton, menjadi 2.235.155 ton di tahun 2015. Pada produk olahan hasil perkebunan, berupa gula pasir, pada tahun 2014 sebesar 328.197 ton, menjadi sebesar 250.101 ton di tahun 2015. Pendapatan perkapita petani bidang pertanian pangan, pada tahun 2014 sebesar
Rp11.917.181,-, menjadi
Rp12.036.353,- di tahun 2015, sedangkan pendapatan petani bidang perkebunan, pada tahun 2014 sebesar Rp13.901.517,meningkat sebesar Rp14.040.532,- di tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 220
4).
Jumlah populasi sapi potong, pada tahun 2014 sebanyak 199.453 ekor, menjadi sebanyak 212.821 ekor di tahun 2015. Sedangkan populasi sapi perah, pada tahun 2014 sebanyak 75.683 ekor, meningkat sebanyak 78.029 ekor di tahun 2015. Sedangkan populasi kambing dan domba pada tahun 2014 sebanyak 266.617 ekor dan pada tahun 2015 sebanyak 274.107 ekor atau naik 2,81%.
5).
Seiring dengan meningkatnya semangat usaha budidaya ternak sapi pada wilayah-wilayah sentra populasi dan implementasi teknologi tepat guna (IB), pada tahun 2014 sebanyak 187.394 dosis, dan sebanyak 130.633 dosis di tahun 2015;
6).
Kondisi
pengembangan
usaha
ternak
unggas
terdapat
kemajuan yang signifikan. Hal tersebut karena kondisi peternak unggas sudah pada fase kemandirian usahanya. Pemerintah hanya memberikan stimulan dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit berupa pemberian desinfektan dan vaksin,
pada tahun 2014 populasi ayam petelur sebesar
5.033.010 ekor,
menjadi sebesar 5.597.860 ekor di tahun
2015. Sedangkan ayam pedaging, pada tahun 2014 sebesar 22.240.160 ekor, menjadi sebesar 27.642.192 ekor di tahun 2015; 7).
Produksi daging juga mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 22.325,74 ton, menjadi sebesar 38.885,69 di tahun 2015;
8).
Pencapaian target produksi susu, pada tahun 2014 sebesar 117.235,67 ton, menjadi sebesar 132.052,01 ton di tahun 2015;
9).
Seiring dengan peningkatan populasi ayam petelur produksi telur pada tahun 2014 sebesar 27.510,13 ton, meningkat sebesar 42.198,64 ton di tahun 2015;
10). Perkembangan gairah usaha sub sektor peternakan dalam kurun waktu empat tahun berdampak pada hal-hal berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 221
a. Pendapatan peternak sapi potong per kapita per tahun pada tahun 2014 sebesar Rp14.028.642,-, menjadi sebesar Rp14.760.000,- di tahun 2015; b. Pendapatan peternak sapi perah per kapita per tahun pada tahun 2014 sebesar Rp14.973.500,-, menjadi sebesar Rp15.605.000,- di tahun 2015; c.
Pendapatan peternak unggas naik per kapita per tahun pada tahun 2014 sebesar Rp14.938.382,-, menjadi sebesar Rp15.915.000,- di tahun 2015;
d. Penyerapan tenaga kerja untuk usaha semua komoditi ternak pada tahun 2014 sebanyak 244.868 orang, menjadi sebanyak 277.642 orang di tahun 2015. 11). Prestasi yang diraih antara lain: a). Juara Pertama Tingkat Nasional dalam Adi Praja Satwa Sewaka, a.n. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Malang; b). Juara I Tingkat Provinsi dalam Kategori Sapi Perah Induk, a.n. Wasim, Desa Balesari Kecamatan Ngajum; c). Juara I Tingkat Provinsi dalam Kategori Kambing Peranakan Etawa Betina, a.n. Abdur Rochim, Desa Banjararum Kecamatan Singosari; d). Juara II Tingkat Provinsi dalam Kategori Sapi Perah Calon Induk, a.n. Kardani, Desa Balesari Kecamatan Ngajum; e). Juara II Tingkat Provinsi dalam Kelompok Sapi Perah Impor, a.n. Kelompok Sari 2, Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang; f). Juara III Tingkat Provinsi dalam Kategori Sapi Potong Kereman,
a.n.
Samad,
Desa
Pajaran
Kecamatan
Poncokusumo;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 222
g). Juara III Tingkat Provinsi dalam Tempat Penampung Susu (TPS), a.n. Sudar Suwito, Desa Wonokerto Kecamatan Bantur. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Pertanian sebagai berikut: 1).
Rendahnya kualitas produk peternakan dan nilai tambah yang diterima peternak dalam usaha peternakannya, maka perlu penerapan sistem agribisnis peternakan secara terpadu mulai dari sistem hulu sampai hilir, serta meningkatkan pola penanganan pasca panen produk peternakan dan pengolahan produk peternakan;
2).
Pengembangan usaha peternakan rakyat yang jumlahnya kurang lebih 85% di wilayah Kabupaten Malang, sebagian sudah menimbulkan masalah pencemaran lingkungan terutama tentang bau kotoran. Untuk penertiban hal tersebut, khususnya tentang perizinan belum ada landasan hukum yang memadai. Peraturan perundang-undangan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang ada masih mengatur perizinan usaha peternakan skala industri dengan populasi besar tertentu, sehingga perlu adanya landasan hukum yang relevan untuk mengatur tentang mekanisme Tanda Daftar Peternakan Rakyat (TDPR), selain itu perlu dilakukan sosialisasi teknis tentang higienitas dan sanitasi kandang untuk menghilangkan bau, serta pengelolaan limbah peternakan unggas;
3).
Adanya kecenderungan alih ungsi lahan pertanian produktif menjadi non
produktif, sehingga perlu
upaya penekanan
semaksimal mungkin alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi non produktif, dan menunjang pembangunan jaringan irigasi di tingkat usaha tani dan di tingkat desa (JITUT dan JIDES), serta melaksanakan kegiatan Indeks Pertamanan (IP 300).
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 223
2. Kehutanan Hutan sebagai modal pembangunan memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus diurus
dan
dikelola,
dilindungi
dan
dimanfaatkan
secara
berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat, baik bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Dalam rangka memperoleh manfaat yang optimal dari hutan dan kawasan hutan bagi kesejahteraan masyarakat, maka pada prinsipnya semua hutan dan kawasan hutan dapat dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan sifat, karakteristik, dan kerentanannya, serta tidak dibenarkan mengubah fungsi pokoknya. Pemanfaatan hutan dan kawasan hutan harus disesuaikan dengan fungsi pokoknya yaitu fungsi konservasi, lindung dan produksi. Untuk mejaga keberlangsungan fungsi pokok hutan dan kondisi hutan, dilakukan juga upaya rehabilitasi serta reklamasi hutan dan lahan, yang bertujuan selain mengembalikan kualitas hutan juga meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga peran serta masyarakat merupakan inti keberhasilannya. Kesesuaian ketiga fungsi tersebut sangat dinamis dan yang paling penting adalah agar dalam pemanfaatannya harus tetap sinergi. Untuk menjaga kualitas lingkungan maka di dalam pemanfaatan hutan sejauh mungkin dihindari terjadinya konversi dari hutan alam yang masih produktif menjadi hutan tanaman. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; dan 4) Program Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta Masyarakat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 224
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Kehutanan
pada
tahun
2015
telah
dialokasikan
anggaran sebesar Rp1.269.971.871,50,- dan terealisasi sebesar Rp1.267.387.600,- sisa sebesar Rp2.584.271,50,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kehutanan sebagai berikut: 1).
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp155.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp155.000.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No
Kegiatan
1
Optimalisasi PNBP
Belanja Anggaran 43.500.000
Realisasi 43.500.000
Keluaran
Sisa 0
Nilai Dana Bagi Hasil (DBH)
Rp. 368.475. 454
2
3
Pengembangan
35.000.000
35.000.000
0
Jumlah industri
Industri dan
primer hasil
Pemasaran Hasil
hutan kayu yang
Hutan
berijin
Pengembangan
40.000.000
40.000.000
0
Jumlah produksi
Pengujian dan
kayu rakyat
Pengendalian
yang beredar
Peredaran Hasil
berdasarkan
Hutan
dokumen
1 industri
321.622. 90 m3
angkutan 4
Pendampingan
36.500.000
36.500.000
0
- Luas hutan
Kelompok Usaha
rakyat yang
Perhutanan
disiapkan
Rakyat
untuk mendapatkan sertifikat legalitas kayu dan atau hutan lestari;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 225
500 ha
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Jumlah
1
industri kayu
industri
rakyat yang
dan
disiapkan
3 kel.
untuk
industri
mendapatkan sertifikat legalitas kayu.
2).
Program
Rehabilitasi
Hutan
dan
Lahan,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp685.101.271,50,- dan terealisasi sebesar Rp683.222.000,- sisa Rp1.879.271,50,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
2
Kegiatan Pembuatan Bibit/
Belanja Anggaran
50.000
Benih Tanaman
tanaman hutan
batang
Kehutanan
tersedia 78.900.000
75.000.000
Keluaran
Sisa
Jumlah bibit
Pengembangan
75.000.000
Realisasi
78.848.800
0
51.200
Luas hutan
25
Hutan Rakyat dan
rakyat yang
ha
Pengkayaan
terbangun
Vegetatif 3
Penghijauan
406.201.271,50
404.466.200
1.735.071,50
Lingkungan
Jumlah bibit
18.464
tanaman
batang
penghijauan lingkungan 4
5
Penyusunan
80.000.000
79.907.000
93.000
Jumlah
1
Rencana
dokumen
Pengelolaan
perencanaan
Rehabilitasi Hutan
teknis
dan Lahan
kehutanan
Pengembangan
45.000.000
45.000.000
0
dok.
Jumlah bibit
136
dan Pemeliharaan
langka/khas
batang
Hutan Kota
yang tertanam di hutan kota/ rintisan hutan kota
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 226
3).
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp158.600.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp158.430.000,- sisa Rp170.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja No
Kegiatan
Keluaran Anggaran
1
2
3
Pencegahan dan
42.681.000
Realisasi
Sisa
42.681.000
0
Jumlah
4
Pengendalian Kebakaran Hutan
operasional kegiatan
dan Lahan
perlindungan hutan
Penyuluhan
42.498.000
42.498.000
0
Jumlah
1
Kesadaran Masyarakat
kelembagaan dan atau calon
mengenai Dampak
kader konservasi
Perusakan Hutan
yang terbina
Konservasi Daerah
51.111.000
50.941.000
170.000
Tangkapan Air
kali
unit
Luas penanaman
10
disekitar sumber air dan Daerah
ha
Tangkapan Air (DTA) 4
Konservasi
Jumlah tanaman
1.500
Sumber Daya
22.310.000
22.310.000
0
yang tertanam
batang
Alam Hayati
dan atau terpelihara pada taman konservasi
4).
Program Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta Masyarakat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp271.270.600,dan terealisasi sebesar Rp270.735.600,- sisa Rp535.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Perencanaan
Belanja Anggaran 25.500.000
Realisasi 25.500.000
Keluaran
Sisa 0
Pengembangan Kemasyarakatan Pengembangan
5 kelom-
terbina kelembagaannya
Hutan
2
Jumlah kelompok yang
57.700.000
Aneka Usaha Kehutanan
57.600.000
100.000
pok
Jumlah
6
kelompok aneka usaha
kelompok
kehutanan yang terbina usahanya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 227
No 3
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Peningkatan
188.070.600
Realisasi
Keluaran
Sisa
187.635.600
435.000
Jumlah even
Peran serta
kampanye/
Masyarakat dalam
sosialisasi pembangunan
Rehabilitasi Hutan
kehutanan
dan Lahan
Adapun
3 event
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kehutanan sebagai berikut: 1).
Dipertahankannya proporsi luasan penutupan lahan berhutan dengan menurunkan luas lahan kritis/kurang produktif/terbuka melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, dimana pada tahun 2014 seluas 3.326.13 ha dengan rincian realisasi rehabilitasi hutan (dalam kawasan) seluas 1.330 ha dan lahan (luar kawasan) seluas 1.996,13 ha, dan di tahun 2015 seluas 1.751.15 ha dengan rincian dari realisasi rehabilitasi hutan (dalam kawasan) seluas 866.5 ha dan lahan (luar kawasan) seluas 884.65 ha;
2).
Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) adalah pungutan yang dikenakan kepada pemegang ijin sebagai pengganti nilai instrinsik dari hasil hutan yang dipungut dari hutan negara. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) merupakan perolehan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor kehutanan atas produksi hasil hutan yang berasal dari kawasan hutan negara. Perolehan PSDH tersebut selanjutnya dibagi dengan persentase dana bagi hasil antara pemerintah pusat dan peperintah
daerah
(provinsi,
kabupaten/kota
dalam
satu
provinsi, dan kabupaten/kota penghasil). Realisasi perolehan dana bagi hasil PSDH tahun 2014 sebesar Rp699.065.083,-. Realisasi
tersebut
hanya
71%
dari
target
sebesar
Rp989.783.903,-. Angka realisasi DBH PSDH jauh lebih kecil dari target mengingat terdapat tebangan yang tidak selesai dikarenakan faktor alam yaitu curah hujan yang tinggi dan lokasi tebangan yang sulit dijangkau kendaraan (dalam proses LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 228
pengangkutan) serta terjadi perubahan tarif sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2014 terjadi penurunan tarif PSDH dari 10% menjadi 6%. Realisasi perolehan dana bagi hasil PSDH tahun 2015 hanya sebesar Rp368.475.454,- (60.44 % dari target sebesar Rp609.609.000,- ) karena ada sebagian DBH PSDH yang belum masuk ke kasda dan produksi kayu perhutani dihentikan sebelum target terpenuhi karena kayu di TPK mengalami penumpukan/tidak laku; 3).
Persentase RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan) adalah
IKU
Dinas Kehutanan Kab. Malang, dimana RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Oleh karenanya, Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan merupakan upaya perbaikan hutan dan lahan yang mencakup dalam dan luar kawasan (lahan masyarakat). Dasar melakukan kegiatan RHL adalah dokumen teknis kehutanan yang bernama Dokumen RP-RL (Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Lahan). RP-RL merupakan rencana pengelolaan (management plan) dalam rangka penyelenggaraan rehabilitasi lahan dalam kurun waktu 5 tahun. Berdasarkan dokumen tersebut, kemudian di
break down dalam perencanaan administratif oleh SKPD yang menangani bidang kehutanan yakni dalam dokumen renstra Dinas Kehutanan Kab. Malang dengan mempertimbangkan kemampuan
pembiayaan
dan
partisipasi
masyarakat.
Berdasarkan dokumen RP-RL Kab. Malang, ada beberapa tingkatan bahaya erosi mulai dari sangat ringan, ringan, sedang, berat dan sangat berat. Tingkat bahaya erosi tersebut menggambarkan besaran bahaya erosi di suatu wilayah pada kedalaman jeluk/ solum tanah tertentu. Data dalam dokumen RP-RL 2011-2018 menunjukkan tingkat bahaya erosi sedang sampai dengan sangat berat mencapai luasan 116.057 ha
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 229
dengan rincian erosi sedang 58.810 ha, berat 41.080 ha dan sangat berat mencapai 16.167 ha. Jumlah luasan inilah yang dijadikan sebagai dasar penentuan luas rehabilitasi hutan dan lahan yang perlu ditangani. Realiasi tahun 2014 sebesar 2.84% diperoleh dari realisasi rehabilitasi hutan (dalam kawasan) seluas 1.330 ha dan lahan (luar kawasan) seluas 1.996,13 ha dibagi dengan total hektar hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi
yakni
sebesar 116.057
ha dikalikan
100%
(3.326.13/116057 x 100%) . Realiasi tahun 2015 sebesar 1.51%, diperoleh dari realisasi rehabilitasi hutan (dalam kawasan) seluas 866.5 ha dan lahan (luar kawasan) seluas 884.65 ha dibagi dengan total hektar hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi yakni sebesar 116.057 ha dikalikan 100% (1751.15/116057 x 100%). Rehabilitasi lahan (luar kawasan) seluas 884.65 ha dilaksanakan dalam bentuk pembangunan hutan rakyat, pembuatan pembibitan, penghijauan lingkungan dan penanaman sumber air serta kawasan lindung lainnya. Juga dilakukan kerjasama dengan pihak lain yakni para pemangku kawasan, BPDAS Brantas, BPTH Sumedang, Perum Jasa Tirta I, PG Kebon Agung, PT Ekamas Fortuna, CJI Pasuruan dan Pertamina. Selain bekerjasama dengan berbagai pihak, kegiatan RHL juga mendapat dukungan dana dari dari APBD provinsi; 4).
Persentase penanganan pada kawasan lindung merupakan IKU Dinas Kehutanan Kab. Malang, dimana kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Penanganan pada kawasan lindung antara lain dilakukan dalam bentuk penanaman
di
kawasan
sekitar
sumber/mata
air
atau
sempadan sungai dengan tujuan untuk melindungi kondisi fisik LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 230
kawasan sekitarnya agar terjaga. (Rencana
Pengelolaan
Rehabilitasi
Sesuai dokumen RP-RL Lahan)
RP-RL
Dinas
Kehutanan Kab. Malang terdapat 1.254 ha kawasan lindung yang perlu ditangani. Realisasi 2014 tercapai sebesar 3.61% yang diperoleh dari penanganan pada kawasan lindung kurang lebih 45,27 ha dibagi 1.254 ha (kawasan lindung yang perlu ditangani) dikalikan 100% (45,27/1254 x 100%).
Realisasi
2015 tercapai sebesar 4.59 % yang diperoleh dari penanganan pada kawasan sekitar sumber/mata air 50 ha dan penanaman di kawasan penyangga kawasan konservasi dan lindung kurang lebih 7,5 ha dibagi 1.254 ha (kawasan lindung yang perlu ditangani) dikalikan 100% (57,5/1254 x 100%). 5).
Prestasi yang diraih antara lain: a). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Prima Wana Mitra, a.n. PT. Sumber Abadi Bersama; b). Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dalam Prima Wana Mitra, a.n. KPHR Alam Makmur; c). Pemenang II Tingkat Provinsi dalam Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Kabupaten Kategori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM).
c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kehutanan sebagai berikut: 1).
Realisasi perolehan dana bagi hasil PSDH hanya 60.44% karena ada sebaguan dana DBH yang belum masuk ke kasda dan produksi kayu perhutani dihentikan sebelum target terpenuhi karena kayu di TPK mengalami penumpukan/ tidak laku, sehingga perlu melakukan evaluasi penetapan target DBH sehingga perolehan tidak terlalu menyimpang dari target yang telah ditetapkan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 231
2).
Masih perlu dioptimalkan pelaporan jumlah dokumen angkutan kayu rakyat ke Dinas kehutanan Kab. Malang oleh pelaku usaha perorangan maupun industri primer, sehingga Dinas Kehutanan Kab. Malang perlu lebih proaktif mendatangi para pihak yang berkepentingan dlm tertib administrasi dokumen angkutan kayu rakyat;
3).
Dalam proses penyusunan rencana pengelolaan hutan pola kemitraan kurang berjalan, antara lain dikarenakan kurang mengimplementasikan
kebijakan
pengelolaan
hutan
pola
kemitraan, sehingga perlu dilakukan koordinasi yang intensif antar pihak yang terkait untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan pengelolaan hutan pola kemitraan dan pembinaan lanjutan kepada
LKDPH
termasuk
pendampingan
dari
penyuluh
kehutanan. 3. Energi dan Sumber Daya Mineral Pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup sebaiknya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumberdaya alam dan lingkungan hidup sehingga pembangunan yang berkelanjutan tetap terjamin. Peranan pemerintah dalam perumusan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam terus dioptimalkan, berkenaan dengan sumberdaya alam yang sangat penting peranannya, terutama dalam meningkatkan pendapatan melalui mekanisme pajak, retribusi dan bagi hasil yang jelas dan adil, serta perlindungan dari bencana ekologis.
Sejalan dengan
otonomi daerah, pendelegasian secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya alam dimaksudkan untuk meningkatkan peranan masyarakat lokal dan tetap terjaganya fungsi lingkungan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 232
a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;
2).
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan;
3).
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Bidang
Ketenagalistrikan; 4).
Program Pembinaan dan Pengawasan Migas; dan
5).
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Energi
Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi. b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp6.036.771.100,- dan terealisasi sebesar Rp5.953.174.677,- sisa sebesar Rp83.596.423,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai berikut: 1).
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp198.000.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp197.500.000,- sisa Rp500.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Sosialisasi
Belanja Anggaran 32.000.000
Realisasi 32.000.000
Keluaran
Sisa 0
Terealisasinya
Regulasi
sosialisasi
Mengenai
regulasi
Kegiatan
mengenai
Penambangan
kegiatan
Bahan Galian C
penambangan
3 kec.
bahan galian C
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 233
No 2
Kegiatan Monitoring dan
Belanja Anggaran 31.450.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
Terealisasinya
Kab.
Pengendalian
31.450.000
0
monitoring dan
Malang
Kegiatan
pengendalian
Penambangan
kegiatan
Bahan Galian C
penambangan bahan galian C
3
Koordinasi dan
57.000.000
56.600.000
400.000
Terealisasinya
2
Pendataan
koordinasi dan
kec.
tentang Hasil
pendataan
Produksi di Bidang
tentang hasil
Pertambangan
produksi di bidang pertambangan
4
5
Monitoring,
Tersedianya
Kab.
Evaluasi dan
data laporan
Malang
Pelaporan
pertambangan
Studi Potensi
27.550.000
50.000.000
27.450.000
100.000
Terealisasinya
4
Pertambangan
50.000.000
0
studi potensi
kec.
Mineral Bukan
pertambangan
Logam dan
mineral bukan
Pertambangan
logam dan
Batuan
pertambangan batuan
2).
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi
Merusak
Lingkungan,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp128.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp124.225.000,- sisa Rp3.775.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pengawasan
Belanja Anggaran 50.000.000
Realisasi 48.425.000
Keluaran
Sisa 1.575.000
Terealisasinya
Penertiban
pengawasan
Kegiatan
penertiban
Pertambangan
kegiatan
Rakyat
pertambangan
10 kec.
rakyat 3
Penyebaran Peta
50.000.000
47.800.000
2.200.000
Terealisasinya
Daerah Rawan
penyebaran peta
Bencana Alam
daerah rawan
Geologi
bencana alam
3 kec.
geologi
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 234
No 4
Kegiatan Percontohan
Belanja Anggaran
Realisasi
28.000.000
Keluaran
Sisa
28.000.000
0
Terealisasinya
Reklamasi Areal
percontohan
Bekas Tambang
reklamasi areal
1 lokasi
bekas tambang
3).
Program
Pembinaan
Ketenagalistrikan,
dan
dengan
Pengembangan alokasi
Bidang
anggaran
sebesar
Rp5.304.323.700,- dan terealisasi sebesar Rp5.228.532.277,sisa Rp75.791.423,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembangunan
Belanja Anggaran 5.260.123.700
Realisasi
Keluaran
Sisa
Terealisasinya
4
Jaringan
5.184.332.277
75.791.423
pembangunan
lokasi
Ketenagalistrikan
jaringan ketenagalistrikan
2
Monitoring
44.200.000
44.200.000
0
Terealisasinya
Pembangunan
monitoring
Ketenagalistrikan
pembangunan
Kab. Malang
ketenagalistrikan
4).
Program Pembinaan dan Pengawasan Migas, dengan alokasi anggaran sebesar Rp50.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp50.000.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengawasan,
Belanja Anggaran 50.000.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
50.000.000
0
Jumlah
1
Pengendalian
pengawasan,
Distribusi dan
pengendalian
Pengusahaan
distribusi dan
Migas
pengusahaan
keg.
migas
5).
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Energi
Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp356.447.400,-
dan
terealisasi
sebesar
Rp352.917.400,- sisa Rp3.530.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 235
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pembinaan dan
46.090.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
46.090.000
0
Terealisasinya
600
Sosialisasi
pembinaan dan
lampu
Pemanfaatan
sosialisasi
hemat
Energi Baru
pemanfaatan
energi
Terbarukan (EBT)
energi baru terbarukan (EBT)
2
Pemeliharaan
15.531.400
15.531.400
0
Terealisasinya
1
Pembangkit
pemeliharaan
unit
Listrik Tenaga
pembangkit
Mikro Hidro
listrik tenaga mikro hidro (PLTMH)
4
Pembangunan
294.826.000
291.296.000
3.530.000
Terealisasinya
/Pembuatan
pembangunan/p
Konstruksi Energi
embuatan
Baru Terbarukan
konstruksi
9 unit
energi baru terbarukan
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai berikut: 1).
Meningkatnya koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang pertambangan, serta monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian C;
2).
Terus diupayakan jumlah masyarakat yang terlayani tenaga listrik, yang ditandai dengan rasio elektrifikasi, pada tahun 2014 sebesar 87,45%, dan sebesar 85,89% di tahun 2015;
3).
Meningkatnya pengguna digester biogas, pada tahun 2014 sebanyak 5.692 unit, meningkat
sebanyak 5.764 unit di
tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 236
4).
Meningkatnya luas lahan bekas tambang yang direklamasi, tahun 2014 seluas 0,5 ha (disesuaikan dengan batas akhir berlakunya
izin),
kewajiban
untuk
mereklamasi
lahan
pertambangan sampai masa berlakunya izin, dan seluas 1 ha di tahun 2015; 5).
Meningkatnya pengawasan yang dilakukan secara intensif, baik untuk penambang yang sudah memiliki izin agar tertib administrasi maupun penambang yang belum berizin agar segera mengurus ijin tambang, pada tahun 2014 sebanyak 45 penambang yang ditertibkan, dan sebanyak 75 penambang di tahun 2015;
6).
Prestasi yang diraih antara lain : a). Piagam
Penghargaan
Tingkat
Nasional
dalam
Energi
Prakarsa Kelompok Masyarakat, a.n. SMK Muhammadyah 7 Kec. Gondanglegi. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai berikut: 1).
Masih banyak penambangan liar yang mengambil sumber daya alam seperti pasir, batuan, tanah urug yang lokasinya jauh dipelosok/ pedalaman dan dekat dengan jembatan (kurang dari 100
m),
sehingga
perlu
dilakukan
upaya
pengawasan,
penertiban dan pembinaan secara intensif; 2).
Kurangnya personil ESDM khususnya inspektur tambang dan tenaga teknis tambang, sarana dan prasarana untuk melakukan pengawasan dan monitoring kegiatan pertambangan, maka perlu dilakukan penambahan personel dan sarana prasarana untuk melakukan pengawasan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 237
4. Pariwisata Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang terus dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan khususnya sebagai salah satu penghasil pendapatan daerah. Di samping sebagai mesin penggerak ekonomi, pariwisata adalah wahana yang menarik untuk mengurangi angka
pengangguran.
Dalam
perekonomian
nasional,
pariwisata
merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu memberikan peningkatan pendapatan melalui penerimaan devisa. Sektor pariwisata memberi
dampak
yang sangat
besar
bagi masyarakat, terutama
masyarakat yang berada di kawasan atau lokasi yang menjadi tujuan wisatawan. Kabupaten Malang memiliki geomorfologis yang terdiri dari wilayah pegunungan dan dataran serta perairan pantai, sehingga membentuk bentangan-bentangan alam yang indah dengan patahanpatahan yang menyebabkan terjadinya air terjun, hamparan pantai yang luas dan berpasir putih. Selain itu Kabupaten Malang juga kaya akan peninggalan
sejarah
yang
memungkinkan
pertumbuhan
dan
pengembangan wilayah berbasis pariwisata, dengan ditunjang oleh sumberdaya
alam
dan
bidang-bidang
unggulan
seperti
pertanian,
peternakan, perikanan, industri, pertambangan dan bidang pariwisata itu sendiri. Pengembangan pariwisata dilaksanakan melalui pengembangan paket wisata, jalur wisata, pengadaan sarana dan prasarana penunjang seperti hotel dan penginapan serta meningkatkan aksesibilitas dengan meningkatkan kondisi jalan dan menyediakan sarana transportasi menuju obyek wisata. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
2).
Program Pengembangan Kemitraan;
3).
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; dan
4).
Program Peningkatan Pelayanan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 238
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
tahun
2015
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Pariwisata
anggaran
pada
sebesar Rp10.250.518.398,- dan
telah
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp8.784.328.529,- sisa sebesar Rp1.466.189.869,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Pariwisata sebagai berikut: 1).
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.600.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.594.218.500,- sisa Rp5.781.500,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 264.325.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
264.325.000
0
Terlaksananya
Pembangunan
peningkatan
Sarana Dan
pembangunan
Prasarana
sarpras wisata
2 keg
Pariwisata 2
Pengembangan
932.985.000
927.203.500
5.781.500
Terlaksananya
Jenis dan Paket
kegiatan
Wisata Unggulan
pengembangan
9 keg
jenis dan paket wisata unggulan 3
Pengembangan
402.690.000
402.690.000
0
Terlaksananya
Daerah Tujuan
kegiatan
Wisata
pengembangan
4 keg
DTW
2).
Program
Pengembangan
Kemitraan,
dengan
alokasi
anggaran sebesar Rp800.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp718.250.000,- sisa Rp81.750.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 239
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 565.000.000
Realisasi 564.250.000
Keluaran
Sisa 750.000
Terlaksananya
SDM di Bidang
kegiatan
Kebudayaan dan
pengembangan
Pariwisata
SDM bid.
Bekerjasama
Kebudayaan dan
dengan Lembaga
pariwisata
lainnya
bekerjasama
8 keg
dengan lembaga lainnya 2
Peningkatan
145.000.000
145.000.000
0
Terlaksananya
Peran Serta
kegiatan
Masyarakat dalam
peningkatan
Pengembangan
peran serta
Kemitraan
masyarakat
Pariwisata
dalam
1 keg
pengembangan kemitraan pariwisata 3
Monitoring,
90.000.000
9.000.000
81.000.000
Terlaksananya
Evaluasi, dan
monev
Pelaporan
pelaporan bid.
1 keg
Usaha jasa sarana wisata
3).
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan alokasi anggaran sebesar Rp4.850.518.398,- dan terealisasi sebesar Rp4.828.108.398,- sisa Rp22.410.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pelaksanaan
Belanja Anggaran 2.208.349.398
Realisasi 2.188.259.398
Keluaran
Sisa 20.090.000
Terlaksananya
Promosi
pelaksanaan
Pariwisata
promosi
Nusantara di
pariwisata
8 keg
Dalam dan Luar Negeri 2
Analisa Pasar
50.000.000
50.000.000
0
Terlaksananya
Untuk Promosi
kegiatan analisa
dan Pemasaran
pasar wisata
Obyek Pariwisata
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 240
1 keg
No 3
4
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Belanja Jasa
Realisasi
2.443.224.000
Keluaran
Sisa
2.440.904.000
2.320.000
Terlaksananya
Pemberitaan di
pemberitaan
Mass Media
mass media
Pengembangan
90.000.000
90.000.000
0
9 keg
Terlaksananya
Jaringan
kerjasama
Kerjasama
promosi
Promosi
pariwisata
2 keg
Pariwisata 5
Koordinasi dengan
50.000.000
50.000.000
0
Terlaksananya
Sektor Pendukung
kegiatan
Pariwisata
koordinasi
1 keg
dengan sektor pendukung pariwisata 6
Pelatihan
8.945.000
8.945.000
0
Terwujudnya
1
Pengembangan
pengembangan
Potensi wilayah
potensi wilayah
dan
dan kepariwisa-
Kepariwisataan
taan
4).
keg
Program Peningkatan Pelayanan, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp3.000.000.000,-
Rp1.643.751.631,-
sisa
dan
terealisasi
Rp1.356.248.369,-
sebesar
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut: No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Kegiatan
Realisasi
3.000.000.000
1.643.751.631
Keluaran
Sisa 1.356.248.369
Pelayanan
Terlaksananya
1
kegiatan
keg
pelayanan di TWAW
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Pariwisata sebagai berikut : 1).
Dalam
rangka
pengembangan
sektor
pariwisata
telah
dikembangkan destinasi bernuansa ekowisata, wisata budaya dan wisata buatan, untuk mendukung hal tersebut antara lain telah dilaksanakan : perbaikan infrastuktur jalan menuju obyek wisata, pengembangan even wisata seperti : Kirab Budaya Agung, Wisata Rafting, Pemilihan Duta wisata Kab. Malang Joko Roro; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 241
2).
Meningkatnya
promosi
pariwisata
Kab.
Malang,
melalui
keikutsertaan dalam pameran wisata di tingkat provinsi, nasional dan internasional guna memperkenalkan potensi kepariwsataan Kab. Malang antara lain: Pameran Majapahit Travel fair di Surabaya, Pameran Gelar Wisata dan Budaya Indonesia, dan Pameran Diving Resort Travel Hongkong; 3).
Upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata selain
melalui
meningkatkan
program-program, koordinasi
dan
dilakukan
kerjasama
pula
dengan
antara
pelaku,
asosiasi, pemerhati dan masyarakat umum yang didukung oleh promosi
pariwisata
dan
budaya, seperti promosi
Travel
Exchange and Meeting, Incentive Convention and Exhibition (MICE). Selain itu memanfaatkan teknologi informasi baik melalui media cetak maupun elektronik serta mengoptimalkan Tourism Information Center yang ada, pada tahun 2014 sejumlah 4 unit dan sejumlah 9 unit di tahun 2015; 4).
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, pada tahun 2014 sebanyak 2.905.536 orang dengan rincian 2.868.977 orang wisatawan
nusantara
mancanegara,
dan
meningkat
36.559
sebanyak
orang 3.654.482
wisatawan orang
di
tahun 2015 dengan rincian 3.554.609 orang wisatawan nusantara dan 99.873 orang wisatawan mancanegara; 5).
Prestasi yang telah diraih antara lain : a). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Hotel Award, a.n. Hotel Solaris dan Hotel BeSS Resort; b). Piagam Penghargaan Tingkat Provinsi dalam Homestay Award, a.n. Homestay Maria - Desa Ngadas, Homestay Princes Noble - Desa Ngadas, dan Homestay Anggun - Desa Ngadas; c). Juara I Tingkat Provinsi dalam Lomba Pokdarwis, a.n. POKDARWIS Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 242
d). Juara I Tingkat Provinsi dalam Raki Jawa Timur, a.n. Rizky Maylina; e). Wakil II Tingkat Provinsi dalam Raka Jawa Timur, a.n. M. Didik Rahardian. c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Pariwisata sebagai berikut: 1).
Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan dan promosi potensi tujuan wisata, sehingga perlu diwujudkan duta
wisata
dengan
peran
yang
maksimal
dalam
mempromosikan pariwisata di Kab. Malang; 2).
Sinergitas program kegiatan antar instansi terkait belum dapat dilaksanakan secara optimal, sehingga perlu dilaksanakannya sinergitas program kegiatan secara terpadu melalui rapat koordinasi secara intensif;
3).
Masih belum terpadunya pengembangan sektor pariwisata sehingga
cenderung
pengembangan
berjalan
ditempat/
stagnan, utamanya sarana dan fasilitas yang mendukung, maka perlu sinergitas antar stakeholder dalam menumbuh kembangkan sektor pariwisata melalui program kegiatan terpadu. 5. Kelautan dan Perikanan Arah kebijakan dan strategi nasional dalam pembangunan kelautan dan perikanan yakni melalui industrialisasi perikanan. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk, serta meningkatkan daya saing berbasis pengetahuan dengan sasaran utama industrialisasi
perikanan
untuk
peningkatan
pendapatan
kelompok
pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan. Potensi perikanan yang dimiliki merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan. Pemanfaatan secara optimal diarahkan pada pendayagunaan sumber daya ikan dengan memperhatikan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 243
daya
dukung
yang
ada
dan
kelestariannya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan rakyat, meningkatkan taraf hidup nelayan dan pembudi daya ikan, meningkatkan penerimaan dari devisa negara, menyediakan perluasan dan kesempatan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing hasil perikanan serta menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan serta tata ruang. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan sumber daya perikanan harus seimbang dengan daya dukungnya, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat secara terus
menerus.
Salah
satunya dilakukan
dengan
pengendalian usaha perikanan melalui pengaturan pengelolaan perikanan. Langkah strategis dalam rangka menggali potensi perikanan sebagai
sumber
penting
dalam
meningkatkan
perekonomian
dan
kesejahteraan masyarakat, dengan pengembangan sarana perikanan antara lain dengan terus mengupayakan pengembangan pelabuhan perikanan. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
2).
Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
3).
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;
4).
Program
Peningkatan
Pengawasan,
Pengendalian
dan
Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; 5).
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil; dan
6).
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran
sebesar
Rp6.481.436.315,-
terealisasi
sebesar
Rp5.751.251.300,- sisa sebesar Rp730.185.015,-. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 244
Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Kelautan dan Perikanan sebagai berikut: 1).
Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.878.936.915,- dan terealisasi sebesar Rp2.174.610.700,-
sisa
Rp704.326.215,-
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 250.385.300
Realisasi 249.682.300
Keluaran
Sisa 703.000
Bibit Ikan Unggul
Jumlah
1
kebutuhan
paket
operasional budidaya ikan di BBI 2
Pendampingan
52.002.500
52.002.500
0
Jumlah kegiatan
pada Kelompok
pendampingan
Tani Pembudidaya
budidaya ikan
1 paket
Ikan 3
4
Pembinaan dan
183.659.700
181.984.700
1.675.000
Jumlah kegiatan
Pengembangan
pembinaan
Perikanan
perikanan
Pembinaan
16.501.200
16.301.200
200.000
Kesehatan Ikan
2 kali
Jumlah sarana
1
dan prasarana
paket
pembinaan kesehatan ikan 5
Kajian
21.351.500
20.601.500
750.000
Jumlah Kajian
Pengembangan
pengembangan
Kawasan Produksi
kawasan
Perikanan
produksi
1 paket
perikanan 6
Penyediaan dan
2.355.036.715
1.654.038.500
700.998.215
Jumlah
1
Pengembangan
penyediaan dan
Sarana Prasarana
pengembangan
Produksi
sarana
Perikanan
prasarana
Budidaya
produksi
paket
perikanan budidaya
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 245
2).
Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.605.432.700,- dan terealisasi sebesar Rp1.593.855.700,- sisa Rp11.577.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pendampingan
Belanja Anggaran 24.812.500
Realisasi
Keluaran
Sisa
24.812.500
0
Jumlah
6
pada Kelompok
pembinaan
Nelayan Perikanan
teknis
Tangkap
penangkapan
kali
ikan 2
Pembinaan
70.219.500
69.369.500
850.000
Pelelangan Ikan
Jumlah
1
kebutuhan
paket
sarana prasarana operasional TPI 3
Penyediaan dan
1.510.400.700
1.499.673.700
10.727.000
Jumlah sarana
Pengembangan
prasarana
Sarana Prasarana
perikanan
Produksi
tangkap
4 paket
Perikanan Tangkap
3).
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.312.145.500,dan terealisasi sebesar Rp1.302.228.700,- sisa Rp9.916.800,dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Kajian
Belanja Anggaran 219.712.800
Realisasi 219.679.800
Keluaran
Sisa 33.000
Optimalisasi
Jumlah
2
pembinaan
Pengelolaan dan
kali
pemasaran ikan
Pemasaran Produksi Perikanan 2
Kajian
33.957.600
33.957.600
0
Jumlah
3
Optimalisasi
pembinaan
Peningkatan Mutu
peningkatan
dan Pengolahan Hasil Perikanan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
mutu dan pengolahan ikan
IV - 246
kali
No 3
Kegiatan Kajian
Belanja Anggaran
Realisasi
17.619.600
Keluaran
Sisa
16.119.600
1.500.000
Jumlah
1
Optimalisasi
pembinaan/
Pengembangan
pertemuan
Investasi dan
kali
pelaku usaha
Permodalan
kelautan dan perikanan
4
Penyediaan dan
1.040.855.500
1.032.471.700
8.383.800
Pengembangan
Jumlah kegiatan
1
penyediaan
Sarana Prasarana
paket
sarana
Pengolahan,
prasarana
Peningkatan Mutu
pengolahan,
dan Pemasaran
peningkatan
Hasil Perikanan
mutu, dan pemasaran hasil perikanan
4).
Program
Peningkatan
Pengawasan,
Pengendalian
dan
Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp289.948.800,- dan terealisasi sebesar Rp287.055.800,- sisa Rp2.893.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
2
Kegiatan Pembinaan
Belanja Anggaran 32.664.300
Realisasi 32.664.300
Keluaran
Sisa 0
Jumlah
1
Pengawasan,
pembinaan,
Pengendalian dan
sosialisasi
Konservasi
pengawasan
Sumberdaya
sumberdaya
Kelautan dan
kelautan dan
Perikanan
perikanan
Penyediaan dan
257.284.500
254.391.500
2.893.000
paket
Jumlah sarana
Pengembangan
operasional
Sarana Prasarana
kegiatan
Pengawasan
pengawasan
1 paket
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 247
5).
Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan alokasi anggaran sebesar Rp228.668.200,- dan terealisasi sebesar Rp227.196.200,- sisa Rp1.472.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
2
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pemberdayaan
79.989.600
Realisasi
Keluaran
Sisa
79.227.600
762.000
Jumlah
6
Sumberdaya Laut
pembinaan
Pesisir dan Pulau-
masyarakat
Pulau Kecil
pesisir
Penyediaan dan
148.678.600
147.968.600
710.000
kali
Jumlah
1
Pengembangan
rehabilitasi
Sarana Prasarana
ekosistem
paket
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
6).
Program dan
Pengembangan
Perikanan,
Sumberdaya
Manusia
Kelautan
alokasi
anggaran
sebesar
dengan
Rp166.304.200,- dan terealisasi sebesar Rp166.304.200,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pembinaan
Belanja Anggaran 71.238.700
Realisasi 71.238.700
Keluaran
Sisa 0
Jumlah
6
Sumberdaya
pembinaan
Manusia dan
kelompok
Kelembagaan
kelautan dan
Kelompok Usaha
perikanan
kelompo k
Kelautan dan Perikanan 2
Pembinaan
48.768.500
48.768.500
0
Jumlah
1 paket
Ketersediaan
pembinaan dan
Pangan Asal Ikan
sosialisasi GEMARIKAN
3
Penyusunan Data
46.297.000
46.297.000
0
Jumlah
1 paket
dan Informasi
pengolahan data
Kelautan dan
statistik
Perikanan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 248
hasil/outcome
Adapun
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Kelautan dan Perikanan sebagai berikut: 1).
Meningkatnya produksi perikanan tangkap, pada tahun 2014 sebesar 11.077,66 ton, meningkat sebesar 11.727,62 ton di tahun 2015;
2).
Meningkatnya produksi perikanan budidaya air tawar, pada tahun
2014
sebesar
19.555,84
ton,
meningkat
sebesar
20.476,92 ton di tahun 2015; 3).
Meningkatnya sebesar
konsumsi
22,85
ikan,
pada
kg/kapita/tahun,
tahun
meningkat
2014 sebesar
24,02 kg/kapita/tahun di tahun 2015; 4).
Meningkatnya produksi olahan ikan, pada tahun 2014 sebesar 6.355,75 ton, meningkat sebesar 6.998,29 ton di tahun 2015;
5).
Meningkatnya pendapatan perkapita pembudidaya perikanan, pada
tahun
2014
sebesar
Rp16.687.155,-,
meningkat
sebesar Rp18.316.960,- di tahun 2015. Sedangkan pendapatan perkapita nelayan pada tahun 2014 sebesar Rp25.158.000,-, meningkat sebesar Rp27.732.190,-; 6).
Meningkatnya pendapatan perkapita pengolah ikan, pada tahun
2014
sebesar
Rp19.143.000,-,
meningkat
sebesar
Rp20.144.537,- di tahun 2015; 7).
Prestasi yang telah diraih antara lain : a). Juara I Tingkat Nasional dalam Adibakti Mina Bahari, a.n. Kepala Desa Tambakrejo.
c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Kelautan dan Perikanan sebagai berikut: 1).
Nelayan masih menggunakan armada tangkap dan alat tangkap yang relatif sederhana sehingga kemampuan jelajahnya dan produktivitasnya terbatas, maka perlu dilakukan modernisasi armada
penangkapan
secara
bertahap;
meningkatkan
kemampuan operasional armada penangkapan nelayan; dan meningkatkan bantuan pengadaan alat tangkap yang produktif; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 249
2).
Kendala
keterbatasan
modal
usaha
dalam
upaya
pengembangan volume usaha ke skala yang lebih besar, sehingga perlu meningkatkan kemampuan permodalan pelaku usaha kelautan dan perikanan; melakukan sosialisasi dalam mengakses permodalan serta pemberian rekomendasi program kredit usaha dari bank pemerintah; dan meningkatkan status keuangan mikro sebagai upaya memperoleh bantuan modal dari pihak bank; 3).
Sebagai dampak perubahan iklim global, kondisi alam dan musim ikan sulit diperkirakan, sehingga perlu dilakukan upaya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan; mengembalikan produksi perikanan pesisir melalui perbaikan ekosistem; melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan mangrove dan terumbu karang; perlunya
updating stock dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan serta pengukuran
daya
dukung
lingkungan
terkait
perikanan
budidaya; dan perlunya pemantapan secara berkelanjutan dalam pembangunan kelautan dan perikanan; 4).
Kenaikan harga pakan ikan yang cukup tinggi mengakibatkan biaya operasional usaha budidaya ikan semakin tinggi yang mengurangi
keuntungan
usaha,
maka
perlu
dilakukan
pengembangan pakan lokal/ pakan alternatif; pemberian stimulan mesin pakan ikan; serta mengembangkan gerakan pakan mandiri; 5).
Sebagian
besar
produk
kelautan
dan
perikanan
masih
dipasarkan dalam bentuk primer dan belum diolah sehingga memiliki nilai ekonomi yang masih rendah, sehingga perlu dilakukannya peningkatan produksi, daya saing dan nilai tambah
produk
serta
potensi
ekonomi
kelautan;
dan
pengembangan sentra-sentra produksi perikanan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 250
6).
Sebagian besar masyarakat pesisir masih belum tersentuh pelayanan dasar, kebutuhan dasar serta kesempatan ekonomi, sehingga perlu dilakukan pengembangan kawasan ekonomi perikanan; pembinaan yang dilakukan secara intensif dengan mengembangkan ekonomi kreatif; dan perlu mencari sumber pendapatan baru untuk mendukung transformasi ekonomi;
7).
Wisata bahari belum dikembangkan secara optimal guna kesejahteraan masyarakat sekitar dan pendapatan asli daerah, maka perlu mentargetkan lokus andalan yang didukung sektorsektor lain secara komprehensif; pengembangan ekonomi skala kecil di kawasan pesisir; meningkatkan mutu hasil tangkapan nelayan agar harga jualnya meningkat;
8).
Operasional produk benih ikan di UPTD Balai Benih Ikan masih belum optimal, antara lain disebabkan kurangnya jumlah tenaga teknis, sehingga perlu meningkatkan dan menguatkan peran SDM dengan mendorong jasa diklat yang berkualitas di bidang kelautan dan perikanan;
9).
Masih rendahnya teknik penanganan ikan di atas kapal yang akan
berpengaruh
pada
kualitas
produk,
maka
perlu
dilaksanakan pembinaan teknologi penanganan ikan di atas kapal; dan pemberian bantuan sarana berupa cool box. 6. Perdagangan Kemudahan berusaha dan penurunan biaya logistik menjadi dua isu strategis. Keduanya menjadi penting diselesaikan karena menjadi faktor
yang
menentukan
kekuatan
perekonomian
nasional
dalam
menghadapi persaingan global. Datangnya era globalisasi merupakan keniscayaan yang tak bisa dihindari bagi dunia perdagangan, era ini telah menelurkan sebuah sistem liberalisasi perdagangan, dimana setiap orang bisa melakukan transaksi tanpa batas waktu, tempat dan kondisi. Kondisi tersebut tentu saja tak hanya memberikan tantangan tetapi juga peluang. Karenanya, untuk menghadapi era baru ini tak hanya dibutuhkan semangat dan optimisme dalam menangkap peluang, tetapi juga butuh berbagai
strategi
dan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
kebijakan
yang
agar
liberalisasi
tersebut IV - 251
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan pertumbuhan ekonomi
dalam
rangka
peningkatan
kesejahteraan
rakyat.Kegiatan
perdagangan merupakan penggerak utama pembangunan perekonomian, yang
memberikan
daya
dukung
dalam
meningkatkan
produksi,
menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan ekspor dan devisa, memeratakan pendapatan, serta memperkuat daya saing produk dalam negeri. Adapun permasalahan utama yang perlu dicermati dalam kontek menghadapi persaiangan global tersebut, bagi dunia perdagangan adalah bagaimana meningkatkan daya saing berbagai produk dan komoditas dalam negeri di pasar domestik maupun internasional. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1).
Program
Perlindungan
Konsumen
dan
Pengamanan
Perdagangan; 2).
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
3).
Program Peningkatan
Pengelolaan Pasar dan Pembinaan
Pedagang; 4).
Program
Pengembangan
dan
Pemeliharaan
Sarana
dan
Prasarana Pasar;
b.
5).
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; dan
6).
Program Resi Gudang.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan anggaran
Perdagangan sebesar
pada
tahun
2015
Rp18.521.985.714,-
telah
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp18.268.679.134,- sisa sebesar Rp253.306.580,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Perdagangan sebagai berikut: 1).
Program
Perlindungan
Perdagangan,
dengan
Konsumen alokasi
dan
Pengamanan
anggaran
sebesar
Rp1.192.956.000,- dan terealisasi sebesar Rp1.069.526.655,sisa Rp123.429.345,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 252
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran
Realisasi
338.531.000
306.526.905
Keluaran
Sisa 32.004.095
- Terlaksananya
26
Pengawasan
monitoring
kali
Peredaran Barang
serta
dan Jasa
pengawasan Distribusi Tertutup LPG 3 Kg di Kabupaten Malang; - Terlaksananya
33
monitoring
kec.
harga sembako dan barang penting lainnya, terwujudnya pengawasan barang beredar, UTTP dan WTU. 2
Operasionalisasi
Terlaksananya
58
dan
perlindungan
perusahaan
Pengembangan
terhadap
UPT
konsumen dan
Kemetrologian
produsen atas
Daerah
kebenaran
854.425.000
762.999.750
91.425.250
ukuran dan transaksi kuantitas barang secara cepat dan akurat
2).
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, dengan alokasi anggaran sebesar Rp564.310.000,- dan terealisasi sebesar Rp563.960.000,-
sisa Rp350.000,- dengan rincian
kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Promosi
Belanja Anggaran 564.310.000
Perdagangan
Realisasi 563.960.000
Keluaran
Sisa 350.000
Terlaksananya
5 kali
Pameran Perdagangan Dalam Negeri
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 253
3).
Program
Peningkatan
Pengelolaan Pasar dan Pembinaan
Pedagang, dengan alokasi anggaran sebesar Rp744.091.000,dan terealisasi sebesar Rp726.396.000,- sisa Rp17.695.000,dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Belanja
No
Kegiatan
1
Penataan Tempat
Anggaran 29.295.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
29.295.000
0
Pengolahan
Berusaha di Pasar
20
pasar dan
pasar
pembinaan pedagang 2
Pengadaan Sarana
175.000.000
161.980.000
13.020.000
Terdesedianya
Prasarana
Pengadaan
Ketertiban,
sarana dan
Keamanan
dan
7 unit
prasarana,
Kebersihan Pasar
keamanan dan kebersihan pasar
3
Pembinaan
141.351.000
141.351.000
0
Disiplin
Disiplin Pedagang 4
Intensifikasi
dan
16
pedagang 398.445.000
393.770.000
4.675.000
pasar
Tersedianya
Ekstensifikasi
Intensifikasi dan
Pungutan
ekstensifikasi
Retribusi Pasar
pungutan
33 pasar
retribusi pasar
4).
Program Prasarana
Pengembangan Pasar,
dan
dengan
Pemeliharaan alokasi
Sarana
anggaran
dan
sebesar
Rp15.483.169.601,- dan terealisasi sebesar Rp15.375.264.399,sisa Rp107.905.202,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut: No 1
Kegiatan Pemeliharaan
Belanja Anggaran
Realisasi
13.513.150.200
13.488.905.399
Keluaran
Sisa 24.244.801
- Peningkatan
Sarana dan
kualitas fisik
Prasarana Pasar
pasar;
10 pasar
- Jumlahnya sarana dan pra-
2 paket
sarsarana yang representatif. 2
Pembuatan
1.970.019.401
1.886.359.000
83.660.401
Jumlah
2
Sarana dan
pemeliharaan
Prasarana Pasar
pasar daerah
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
pasar
IV - 254
5).
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan alokasi anggaran sebesar Rp421.024.000 - dan terealisasi sebesar Rp417.097.080,- sisa Rp 3.926.920,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Pengembangan
Belanja Anggaran 225.314.000
Realisasi
Keluaran
Sisa
225.314.000
0
Pasar dan Distribusi Barang/Produk
Peningkatan dan
pasar
efisiensi
murah
perdagangan
2 kali,
dalam negeri
monitoring harga sembako 96 kali, pasar lelang 12 kali
2
3
Pengembangan
31.660.000
31.660.000
0
Meningkatnya
pasar
Pasar Lelang
perdagangan
lelang
Daerah
produk unggulan
daerah
daerah
12 kali
Peningkatan
164.050.000
160.123.080
3.926.920
Peningkatan dan
pengelo-
Sistem dan
efisiensi
laan
Jaringan
perdagangan
pusat
Informasi
dalam negeri
kerajinan
Perdagangan
Kendedes 12 bulan
6).
Program Resi Gudang, dengan alokasi anggaran sebesar Rp116.435.113,- dan terealisasi sebesar Rp116.435.000,- sisa Rp113,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Resi Gudang
Belanja Anggaran 116.435.113
Realisasi 116.435.000
Keluaran
Sisa 113
Terlaksananya peningkatan
12 bulan
efisiensi perdagangan dan mudah terpantaunya stok ketersediaan kebutuhan pokok
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 255
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Perdagangan sebagai berikut: 1).
Meningkatnya jumlah perusahaan yang mempunyai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), pada untuk tahun 2014 sebesar 20.598 perusahaan, menjadi sebesar 21.850 perusahaan di tahun 2015;
2).
Meningkatnya kinerja ekspor dimana realisasi ekspor, pada tahun 2014 sebesar US$345.541.449,41, menjadi sebesar US$358.333.867,32 di tahun 2015;
3).
Meningkatnya realisasi impor, pada tahun 2014 sebesar US$76.000.142,48 menjadi sebesar US$87.048.205,43 di tahun 2015;
4).
Meningkatnya kinerja pencapaian target retribusi pelayanan pasar, pada tahun 2014 sebesar Rp5.298.371.434,-, meningkat sebesar Rp5.468.394.750,- di tahun 2015;
5).
Meningkatnya perlindungan terhadap konsumen dan produsen atas kebenaran ukuran dan transaksi kuantitas barang secara cepat dan akurat;
6).
Terealisasinya monitoring harga sembako dan barang penting lainnya yang tersebar di wilayah Kab. Malang di 33 pasar.
c.
Permasalahan dan solusi dalam
Urusan Perdagangan
sebagai berikut: 1).
Para pelaku importir dan eksportir belum optimal dalam melaporkan hasil realisasi impor ekspornya, sehingga perlu diusulkan kepada Kementerian Perdagangan RI untuk merevisi regulasi yang telah diterbitkan berkaitan dengan SKA (Surat Keterangan Asal) yang dulunya SKA dimaksud diterbitkan oleh Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten/Kota yang merupakan alat pembinaan dan pengawasan yang untuk di patuhi oleh importir dan eksportir.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 256
7. Perindustrian Pengembangan industri berkeunggulan kompetitif sangat penting untuk menghadapi persaingan ketat, baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Berkaitan dengan itu, maka perlu ditingkatkan jaminan mutu dan layanan produk dalam negeri melalui kemampuan penguasaan teknologi, efisiensi melalui peningkatan produktivitas, serta pengembangan jaringan usaha terkait guna mendukung proses ke arah spesialisasi kegiatan. Sementara itu, untuk mewujudkan struktur produksi dan distribusi yang kokoh dan berkelanjutan, maka pengembangan industri mencakup pengembangan seluruh mata rantai kegiatan produksi dan distribusi dari sektor penyedia bahan baku, pengolahan, hingga sektor jasa (primer, sekunder, dan tersier). Sehubungan itu, seluruh basis produksi dan distribusi perlu ditata kembali secara terpadu dan dikembangkan secara sinergis dengan memanfaatkan secara optimal keunggulan komparatif. Dalam rangka mengkonsolidasikan pembangunan sektor primer, sekunder, dan tersier termasuk
keseimbangan
persebaran
pembangunannya
ditempuh
pendekatan klaster industri. Melalui pendekatan ini diharapkan pola keterkaitan antar kegiatan, baik di sektor industri sendiri (keterkaitan horisontal) maupun antar sektor industri dengan seluruh jaringan produksi dan distribusi terkait (keterkaitan vertikal akan dapat secara responsif menjawab tantangan persaingan global yang semakin ketat. Peran industri dalam perekonomian dan pengembangan industri kecil dalam penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja yang luas, serta pengembangan
industri
pengolahan
hasil
pertanian dalam rangka
pemanfaatan seoptimal mungkin potensi sektor pertanian, haruslah menjadi prioritas untuk memberikan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
dalam
upaya
mencapai
pertumbuhan
ekonomi
di
Kabupaten Malang. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1). Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau; 2). Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; dan 3). Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 257
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan
Perindustrian
anggaran
sebesar
pada
tahun
2015
Rp60.925.411.900,-
telah
dialokasikan
terealisasi
sebesar
Rp53.766.747.576,- sisa sebesar Rp7.158.664.324,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Perindustrian sebagai berikut: 1)
Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau, dengan alokasi anggaran sebesar Rp60.591.811.900,- dan terealisasi sebesar Rp53.433.147.576,- sisa Rp7.158.664.324,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pemberantasan
500.000.000
Realisasi 496.575.800
Keluaran
Sisa 3.424.200
Kegiatan
164
Barang Kena
pemberantasan
keg.
Cukai Ilegal
barang kena cukai ilegal
2
Pembinaan
55.459.134.000
48.427.969.000
7.031.165.000
- Jumlah
86
Lingkungan Sosial
pengadaan
Industri
mesin
dan
Tanam Tembakau
paket
peralatan industri; - Terciptanya
10
lapangan
keg.
kerja baru dan meningkatnya keterampilan, serta kesejahteraan masyarakat; - Jumlah
8
smoking area
unit
yang dibangun; - Jumlah
1
sosialisasi produksi bersih yang dilakukan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 258
kali
No
Kegiatan
Belanja Anggaran
Realisasi
Keluaran
Sisa
- Jumlah peser-
3.000
ta pelatihan
WUB
ketrampilan kewirausahaan karyawan perusahaan rokok yang terkena PHK serta keluarga dan masyarakat di lingkungan industri rokok atau daerah penghasil tembakau; - Jumlah
24
pelatihan;
kali
- Jumlah
4
pengem-
lokasi
bangan ruang R/I dan R/J Puskesmas; - Jumlah
23
rehabilitasi
lokasi
Polindes; - Jumlah
2
pembangunan
paket
gedung pelayanan jantung dan paru; - Jumlah
102
pengadaan
unit
alkes; - Bimbingan motivasi dan
800 orang
pelatihan di lembaga kursus dan pelatihan bersertifikat bagi perempuan pekerja industri.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 259
No 3
Kegiatan Sosialisasi
Belanja Anggaran 2.141.793.000
Realisasi 2.065.996.376
Keluaran
Sisa 75.796.624
- Jumlah
86
Ketentuan di
sosialisasi
Bidang Cukai
ketentuan di
kali
bidang cukai kerjasama pemberitaan melalui media cetak dan elektronik; dan pengadaan papan visual; - Jumlah
33
sosialisasi
kali
ketentuan di bidang cukai di Kabupaten Malang. 4
Pembinaan
125.000.000
125.000.000
0
Sosialisasi
1
Industri Rokok
kemitraan
kali
dan Tembakau
pengadaan bahan baku hasil tembakau
5
Peningkatan Kualitas
2.365.884.900 Bahan
Baku
2.317.606.400
48.278.500
- Jumlah ban-
10
tuan hand
unit
sprayer; - Jumlah SLPHT
5
tembakau;
kelompok
- Jumlah SL Agribisnis;
5 kelompok
- Jumlah
25
bantuan terpal
lembar
plastik; - pembinaan poktan
10 lokasi
tembakau dalam penumbuhan dan pengembangan selama satu tahun
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 260
2)
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan alokasi anggaran sebesar Rp156.600.000,- dan terealisasi sebesar Rp156.600.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Pembinaan
Realisasi
156.600.000
Keluaran
Sisa
156.600.000
0
Meningkatkan
Kemampuan
daya saing
Teknologi Industri
industri dan
2 kali
transformasi teknologi
3)
Program dengan
Pengembangan alokasi
Sentra-Sentra
anggaran
sebesar
Industri
Potensial,
Rp177.000.000,-
dan
terealisasi sebesar Rp177.000.000,- sisa Rp0,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Belanja
Kegiatan
Anggaran
Penyedia Sarana
Realisasi
177.000.000
Keluaran
Sisa
177.000.000
0
Tersedianya
100
Informasi yang
sarana informasi
buku
Dapat Diakses
yang dapat
Masyarakat
diakses masyarakat
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Perindustrian sebagai berikut : 1).
Meningkatnya perkembangan industri formal, pada tahun 2014 sebanyak 1.804 unit, meningkat menjadi sebanyak 1.839 unit di tahun 2015. Sedangkan untuk jumlah tenaga kerja yang diserap di sektor industri formal, pada tahun 2014 sebanyak 107.121
orang,
menjadi
sebanyak
108.170
orang
di
tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 261
2).
Nilai
investasi
mengalami
di
sektor
perkembangan,
industri
pada
tahun
formal
juga
2014
sebesar
Rp2.729.256.267.000,-, meningkat sebesar Rp2.789.862.425.000,di tahun 2015. Untuk nilai investasi di sektor industri informal/rumah
tangga,
pada
tahun
2014
sebesar
Rp16.926.330.000,-, menjadi sebesar Rp16.951.330.000,- di tahun 2015; 3).
Jumlah
industri
informal/rumah
tangga
juga
mengalami
peningkatan, pada tahun 2014 sebanyak 20.430 unit usaha, meningkat sebanyak 20.452 unit usaha di tahun 2015. Untuk penyerapan tenaga kerja sektor industri informal/rumah tangga meningkat, pada tahun 2014 sebanyak 55.116 orang, menjadi 55.295 orang di tahun 2015. c.
Permasalahan dan solusi dalam
Urusan Perindustrian
sebagai berikut: 1).
Aparat
dan
pelaku
ekonomi,
serta
masyarakat
belum
seluruhnya mendapatkan sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai, sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap para pelaku ekonomi khususnya pedagang eceran dan masyarakat agar memahami ketentuan perundangan di bidang cukai secara umum; 2).
Masih ada sebagian masyarakat belum memahami terhadap bahaya
dari
beredarnya
rokok
ilegal,
sehingga
perlu
dilakukannya sosialisasi secara intensif kepada masyarakat tentang tentang bahaya rokok ilegal, karena pada prinsipnya cukai adalah barang yang diawasi dan dikendalikan. 8. Transmigrasi Pembangunan transmigrasi dilaksanakan berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan dengan pusat pertumbuhan dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 262
wilayah. Konsekuensi dari perubahan tersebut, maka pembangunan transmigrasi
di
pembangunan
tingkat daerah
daerah yang
adalah
secara
sub
sistem
spesifik
dari
sistem
merupakan
upaya
pembangunan kawasan perdesaan terintegrasi dengan pembangunan kawasan perkotaan dan pengembangan ekonomi lokal dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. Sebagai salah satu sub sistem pembangunan daerah, transmigrasi dilaksanakan melalui pembangunan dan pengembangan kawasan yang dirancang secara holistik dan komprehensif sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dalam bentuk Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi
(LPT).
Pembangunan
WPT
dilaksanakan
melalui
pengembangan kawasan perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan
sumber
daya
alam
untuk
mewujudkan
pusat
pertumbuhan baru. Sedangkan pembangunan LPT dilaksanakan melalui pengembangan kawasan perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam untuk mendukung percepatan pengembangan wilayah dan/atau pusat pertumbuhan wilayah yang sedang berkembang. a.
Program pembangunan yang dilaksanakan meliputi: 1). Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi; dan 2). Transmigrasi Lokal.
b.
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
sebagai
berikut: Urusan transmigrasi pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp454.809.500,- terealisasi sebesar Rp368.851.645,- sisa sebesar Rp85.957.855,-. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Urusan Transmigrasi sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 263
1).
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp316.619.000,- dan terealisasi sebesar Rp244.121.145,- sisa Rp72.497.855,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
Kegiatan Peningkatan
Belanja Anggaran 224.079.000
Realisasi 180.050.000
Keluaran
Sisa 44.029.000
Terwujudnya
Kerjasama antar
kerjasama antar
Wilayah, antar
daerah pengirim
Pelaku dan antar
dan penerima
Sektor dalam
transmigrasi
2 lokasi
Rangka Pengembangan Kawasan Transmigrasi 2
Pengerahan dan
92.540.000
64.071.145
28.468.855
Memperoleh
13
Fasilitasi
daerah
kepala
Perpindahan serta
penempatan
keluarga
Penempatan
yang sesuai
Transmigrasi untuk Memenuhi Kebutuhan SDM
2).
Program Pengembangan Transmigrasi Lokal, dengan alokasi anggaran sebesar Rp138.190.500,- dan terealisasi sebesar Rp124.730.500,- sisa Rp13.460.000,- dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No 1
2
Kegiatan Penyuluhan
Belanja Anggaran 87.121.000
Realisasi 77.111.000
Keluaran
Sisa 10.010.000
Meningkatnya
Transmigrasi
calon
Lokal
transmigran
Pelatihan
51.069.500
47.619.500
3.450.000
keg
Meningkatnya
Transmigrasi
ketrampilan
Lokal
calon transmigran
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
8
IV - 264
1 keg
Adapun
hasil/outcome
serta
manfaat
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan program pada Urusan Transmigrasi sebagai berikut: 1).
Terwujudnya kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi, serta dapat diperolehnya daerah penempatan transmigrasi yang layak dan sesuai, pada tahun 2014 telah ditempatkan calon transmigrasi sebanyak 5 KK, dilanjutkan sebanyak 15 KK di tahun 2015. Sedangkan daerah tujuan transmigrasi, pada tahun 2014 sebanyak 5 daerah dan sebanyak 2 daerah di tahun 2015;
2).
Untuk meningkatkan keterampilan calon transmigran dilakukan melalui pelatihan transmigrasi lokal dimana pada tahun 2014 ditujukan untuk 60 orang, dan sebanyak 65 orang di tahun 2015.
c.
Permasalahan dan solusi dalam Urusan Transmigrasi sebagai berikut: 1).
Masih
minimnya
transmigran,
keterampilan
sehingga
perlu
yang
dimiliki
oleh
diupayakan
calon
pemberian
pembekalan dan pelatihan kepada calon trasmigran; 2).
Menurunnya kuota calon transmigrasi dari Kementerian Desa dan
Pembangunan
Daerah
Tertinggal
dan
Transmigrasi
Republik Indonesia, sehingga perlu ditingkatkan kerjasama dengan daerah penempatan calon transmigrasi.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
IV - 265
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pendelegasian pelaksanaan tugas pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang disebut dengan tugas pembantuan, urusan bersama dan kantor pusat diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta percepatan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan umum. Sedangkan tujuannya adalah untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu penyelenggaraan pemerintahan dan pengembangan pembangunan daerah. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa pendanaan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah dibebankan kepada APBN. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, bahwa urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah kepada provinsi atau kabupaten/kota dan/atau desa didanai dari APBN bagian anggaran kementerian/lembaga melalui dana tugas pembantuan sebagaimana diatur pada pasal 48 ayat 1. Pendanaan dalam rangka tugas pembantuan dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat fisik (pasal 49 ayat 2). Kegiatan yang bersifat fisik, antara lain: pengadaan peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, dan kegiatan fisik lain yang menghasilkan keluaran (output) dan menambah nilai aset Pemerintah. Sebagian besar dari pagu dana tugas pembantuan digunakan untuk kegiatan murni fisik, dan sebagian kecil dapat digunakan untuk kegiatan penunjang berupa pengadaan jasa dan penunjang lainnya (penjelasan pasal 49 ayat 2). Sebagai konsekuensi dari penyelenggaraan tugas pembantuan ini, adalah pemerintah sebagai pemberi tugas mengalokasikan anggaran serta pedoman pelaksanaannya dari masing–masing Kementerian/Lembaga/Direktorat Jenderal (Ditjen) melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Bendahara Umum Negara) berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada Satuan Kerja
(Satker) Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di daerah, demikian pula pemerintah
daerah
berkewajiban
untuk
mempertanggung
jawabkan
pelaksanaannya kepada pemberi tugas pembantuan. A. Tugas Pembantuan yang diterima Dana APBN yang dilaporkan dalam LKPJ ini adalah alokasi anggaran tahun 2015 yang dipergunakan untuk pelaksanaan Tugas Pembantuan (TP), Urusan Bersama (UB), dan Kantor Pusat (KP) sebesar Rp41.203.582.000 yang dilaksanakan oleh 10 satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah dan Pemerintahan Daerah; b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015; c.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anagggaran 2015
d. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; e. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; f.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; h. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-2
i.
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-018.04.4.059059/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Tahun Kabupaten Malang Tahun 2015 j.
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari Direktur Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor: SP DIPA-018.04.4.059059/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Tahun 2015;
k. Surat
Pengesahan
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
Tahun
Anggaran 2015 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor: SP
DIPA-032.07.4.051364/2015
dan
SP
DIPA-032.06.4.059537/2015
tentang Surat Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang Tahun 2015; l.
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-024.03.4.059538/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015; m. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-010.08.4.051369/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang Tahun 2015 n. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-010.06.4.051370/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kabupaten
Malang
Tahun 2015; o. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-090.02.4.352447/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Perindustriaan, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Tahun 2015;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-3
p. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-067.03.5.350113/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja
Badan
Pemberdaayaan
Masyrakat
Kabupaten
Malang
Tahun 2015; q. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 dari
Kementerian
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor:
SP DIPA-033.05.1.503252/2015 tentang Pengesahan DIPA pada Satuan Kerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang Tahun 2015 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi Pemerintah yang memberikan tugas pembantuan, urusan bersama, kantor pusat kepada Pemerintah
Kabupaten Malang pada
Tahun 2015 adalah: a. Kementerian Pertanian Republik Indonesia b. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia c. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia d. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia e. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia f.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
g. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(SKPD)
Kabupaten
Malang
yang
melaksanakan tugas pembantuan, urusan bersama, kantor pusat pada tahun anggaran 2015 adalah: a. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia; b. Dinas
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan
Kabupaten
Malang
melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-4
c.
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
d. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia; e. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang melaksanakan tugas
pembantuan
dari
Kementerian
Dalam
Negeri
Republik
Kabupaten
Malang
Indonesia; f.
Dinas
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia; g. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia; h. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang melaksanakan tugas Urusan Bersama dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia i.
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang melaksanakan tugas pembantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4. Program dan Kegiatan yang diterima dan pelaksanaannya a. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Alokasi anggaran tugas pembantuan pada tahun 2015 untuk Dinas Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Malang
senilai
Rp1.502.179.000,- (satu milyar lima ratus dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah), realisasi pelaksanaan penyerapan anggaran mencapai Rp1.447.486.000,- (satu milyar empat ratus empat puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah) atau 96,36%.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-5
Tabel 4.1 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang No 1
Program / Kegiatan
Keluaran
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan - Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah Lingkungan - Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura Ramah Lingkungan - Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
1.502.179.000
%
1.447.486.000
96,36
- Pengembangan Kawasan Tanaman Buah (85 Ha) - Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura - Penataan dan Pengelolaan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
b. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang mendapat alokasi anggaran tugas pembantuan pada tahun 2015 dengan nilai sebesar Rp9.866.050.000,- (sembilan milyar delapan ratus enam puluh enam juta lima puluh ribu rupiah). Realisasi penyerapan anggaran
pelaksanaan
tugas
pembantuan
mencapai
Rp9.596.090.350,- (sembilan milyar lima ratus sembilan puluh enam juta sembilan puluh ribu tiga ratus lima puluh rupiah) atau 97,26 %. Tabel 4.2 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang No
Program / Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
9.866.050.000
9.596.090.350
%
TAHUN ANGGARAN 2015 1
Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat - Peningkatan Produksi Ternak
- Peningkatan Produksi Pakan Ternak - Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit
97,26
- Terlaksananya Pengembangan Budidaya Kambing dan Sapi Potong di Kab. Malang (7 Kelompok)Pengembangan Budidaya Kelinci - Terlaksananya Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan (10 Kelompok) - Terlaksananya Pembibitan Sapi Perah di Kabupaten Malang (3 Kelompok)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-6
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Pada tahun 2015, Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang
mendapat
alokasi anggaran tugas pembantuan dengan nilai Rp5.343.555.000,(lima milyar tiga ratus empat puluh tiga juta lima ratus lima puluh lima ribu rupiah). Realisasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sebesar Rp5.218.004.800,- (lima milyar dua ratus delapan belas juta empat ribu delapan ratus rupiah) atau mencapai 97,26%. Tabel 4.3 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Program / Kegiatan
No
1
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak - Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
2.925.000.000
2.851.928.550
%
97,50
- Terlaksananya operasional kesehatan di puskesmas
d. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang anggaran
tugas
pembantuan
pada
tahun
mendapat alokasi 2015
sebesar
Rp1.007.054.000,- (satu milyar tujuh juta lima puluh empat ribu rupiah). Realisasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan sebesar Rp1.004.049.881,- (satu milyar empat juta empat puluh sembilan ribu delapan ratus delapan puluh satu rupiah) atau mencapai 99,70%. Tabel 4.4 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang Program / Kegiatan
No 1
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
466.514.000
466.512.200
%
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau
99,99
Kecil - Pendayagunaan Pesisir dan Lautan
- Kawasan pesisir dan laut tahan bencana dan perubahan iklim serta bebas pencemaran
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-7
No 2
Program / Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
540.540.000
537.537.681
%
Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan
99,44
Perikanan - Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
- Dokumen Perencanaan dan Pelaporan (1 dokumen)
Teknis di Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan - Pengembangan Produk
- Jumlah Lokasi Sarana dan
dan Usaha Pasca Panen
Prasarana Pengembangan dan
Non Pangan Hasil
Pembinaan Produk Non-Pangan
Perikanan
Hasil Perikanan (1 Lokasi)
e. Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Malang Pada Tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mendapat alokasi anggaran tugas pembantuan sebesar Rp600.000.000,- (enam ratus juta rupiah). Realisasi anggaran dari pelaksanaan program dan kegiatan tersebut sebesar Rp596.297.000,(lima ratus sembilan puluh enam juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) atau mencapai 99,38%. Tabel 4.5 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang No
Program / Kegiatan
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
600.000.000
596.297.000
%
TAHUN ANGGARAN 2015 1
Program Bina Pembangunan Daerah - Pembinaan
99,38
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan dan
pengembangan kawasan
Pembangunan Urusan
ekowisata berbasis masyarakat
Pemerintahan Daerah III
(1 Kawasan)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-8
f.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang Pada Tahun 2015 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang mendapat alokasi anggaran tugas pembantuan sebesar Rp3.766.620.000,- (tiga milyar tujuh ratus enam puluh enam juta enam ratus dua puluh ribu rupiah). Realisasi anggaran pelaksanaan
program
dan
kegiatan
tersebut
sebesar
Rp3.693.313.700,- (tiga milyar enam ratus sembilan puluh tiga juta tiga ratus tiga belas ribu tujuh ratus rupiah) atau mencapai 98,05%. Tabel 4.6 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang No 1
Program / Kegiatan
Keluaran
Penataan Administrasi Kependudukan - Kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
3.766.620.000
3.693.313.700
%
98,05
- Penyelenggaran adminiduk kab./kota
g. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Pada Tahun 2015 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang mendapat alokasi anggaran tugas pembantuan sebesar Rp5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Realisasi anggaran pelaksanaan
program
dan
kegiatan
tersebut
sebesar
Rp4.795.350.000,- (empat milyar tujuh ratus sembilan puluh lima juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) atau mencapai 95,91%. Tabel 4.7 Realisasi Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang No 1
Program / Kegiatan Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri - Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
5.000.000.000
4.795.350.000
%
95,91
- Terlaksananya Revitalisasi dan Pembangunan Pasar Rakyat Wajak (Type A/B)
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V-9
h. Badan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang mendapat alokasi anggaran jenis kewenangan urusan bersama pada tahun 2015 sebesar Rp12.338.124.000,- (dua belas milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta seratus dua puluh empat ribu rupiah), dan realisasi pelaksanaan penyerapan anggaran mencapai Rp12.290.399.000,(dua belas milyar dua ratus sembilan puluh juta tiga ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) atau 99,61%. Tabel 4.1 Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Bersama pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang No 1
Program / Kegiatan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa - Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Perdesaan dengan Kecamatan
i.
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
12.338.124.000
12.290.399.000
Keluaran
-
%
97,29
Terlaksananya Kebijakan Pelayanan Sosial Dasar di 153 desa
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang pada tahun 2015 mendapat alokasi anggaran jenis kewenangan kantor pusat sebesar Rp1.780.000.000,- (satu milyar tujuh ratus delapan puluh juta rupiah). Realisasi anggaran dari pelaksanaan program dan kegiatan tersebut sebesar Rp1.780.000.000,- (satu milyar tujuh ratus delapan puluh juta rupiah) atau mencapai 100%. Tabel 4.6 Realisasi Program dan Kegiatan Kantor Pusat pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang
No 1
Program / Kegiatan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman - Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air minum
Keluaran
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
1.780.000.000
1.780.000.000
%
100
- Perbaikan Air Minum di Lingkungan Permukiman
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V - 10
No
Program / Kegiatan
Keluaran
- Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
%
- Terbangunnya Infrastruktur Perdesaan Berupa Jalan, Jembatan, Duiker, Talud
5. Sumber dan Jumlah Anggaran Pelaksanaan tugas pembantuan, urusan bersama dan kantor pusat di Kabupaten Malang pada tahun 2015 bersumber dari APBN melalui DIPA kementerian terkait sesuai SKPD pelaksana dengan total nilai sebesar Rp41.203.582.000,- (empat puluh satu milyar dua ratus tiga juta lima ratus delapan puluh dua ribu rupiah). 6. Permasalahan dan Solusi Pemanfaatan anggaran Tugas Pembantuan, Urusan Bersama dan Kantor Pusat pada Pemerintah Kabupaten Malang yang dilaksanakan pada tahun 2015 tidak ditemukan adanya permasalahan yang menonjol, tercermin pada penyerapan anggarannya yang sebagian besar lebih dari 90% sebelum tahun anggaran berakhir, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua program dan kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana program. B. Tugas Pembantuan yang diberikan Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Malang tidak mengalokasikan angggaran untuk dilaksanakan dengan cara tugas pembantuan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
V - 11
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat Pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa penyelenggaraan tugas umum pemerintahan meliputi: 1. Kerja sama antar daerah; 2. Kerja sama daerah dengan pihak ketiga; 3. Koordinasi dengan instansi vertikal di daerah; 4. Pembinaan batas wilayah; 5. Pencegahan dan penanggulangan bencana; 6. Pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah; 7. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; dan 8. Tugas-tugas umum pemerintahan lainnya yang dilaksanakan oleh daerah. Pelaksanaan kerja sama diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja sama Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerja sama Daerah. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 363 ayat (2) menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daerah dapat mengadakan kerja sama dengan daerah lain, pihak ketiga, dan/atau lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang didasarkan pada pertimbangan
efisiensi
dan
efektifitas
pelayanan
publik,
dan
saling
menguntungkan. Objek kerja sama daerah adalah seluruh urusan pemerintahan yang telah menjadi kewenangan daerah otonom dan dapat berupa penyediaan pelayanan publik. Pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan bagi
masyarakat oleh pemerintah yang berupa pelayanan administrasi, pelayanan kesehatan, pendidikan, pasar, pengelolaan air bersih, perumahan, perparkiran, pariwisata, pengembangan sektor unggulan, dan lain-lain. Adapun penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang tahun 2015 dapat dilaporkan sebagai berikut: A. Kerja Sama Antar Daerah 1. Kebijakan dan Kegiatan Kebijakan dalam bidang kerja sama antar daerah terutama dalam rangka untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyerasikan pembangunan daerah, antara lain di bidang transportasi,
pendidikan,
kesehatan,
penanggulangan
bencana,
transmigrasi, sumberdaya alam, perekonomian, dan sosial budaya. Melalui kerja sama daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat,
mengurangi
kesenjangan
daerah
dalam
penyediaan
pelayanan umum khususnya yang ada di wilayah terpencil, perbatasan antar daerah dan daerah tertinggal. Dalam pasal 363 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kerja sama dengan daerah lain dibagi 2 kategori, yaitu kerja sama wajib dan kerja sama sukarela. Kerja sama wajib adalah kerja sama antar daerah yang berbatasan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan lintas daerah dan penyediaan layanan publik yang lebih efisien jika dikelola bersama. Kerja sama wajib meliputi kerja sama antara daerah provinsi dengan kabupaten/kota dalam wilayahnya, antar kabupaten/kota dalam satu provinsi, dan antar kabupaten/kota dari provinsi yang berbeda. Kerja sama sukarela dilaksanakan oleh daerah yang berbatasan atau tidak dan dipandang lebih efektif dan efisien jika dikerja samakan. Hal
ini
merupakan
salah
satu
upaya
untuk
mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 2
Selain itu adanya perkembangan daerah maka pembangunan dan pelayanan telah melampaui batas-batas wilayah, seperti tata ruang, jalan, transportasi, air, kesehatan, dan pendidikan. Beberapa Program Kerja Sama Antar Daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya, yang diadakan pada tahun 2015 diuraikan seperti di bawah ini. 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Kerja Sama Antar Daerah diimplementasikan melalui kegiatan Koordinasi Kerja Sama Wilayah Perbatasan dan Koordinasi Kerja Sama Pembangunan Antar Daerah. Pada tahun 2015 dilaksanakan beberapa kerja sama baru dan kerja sama yang masih berlangsung sampai tahun 2015. Kerja Sama Antar Daerah yang diadakan tahun 2015 yaitu: a. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tentang Kerja Sama Pembangunan Daerah, dalam rangka
memaduserasikan
program-program
perencanaan
dan
pelaksanaan pembangunan Provinsi Jawa Timur. Dengan perjanjian
Nomor : 120.1/117/012/2015 Nomor : 119/05/421.022/2015
, tanggal 2 Februari
2015 sampai dengan 2 Februari 2016; b. Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Provinsi Jawa Timur tentang Pembiayaan program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) Tahun 2015 dengan
Nomor : 120.1/64/012/2015 Nomor : 119/08/421.022/2015
, tanggal
15 Januari 2015. Dengan kerja sama ini maka terealisasi jaminan peserta pemegang kartu Jamkesda melalui pembiayaan klaim ke rumah sakit. Pembiayaan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja sama ini dibebankan pada APBD/P-APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015 dan APBD/P-APBD Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2015. Kesepakatan biaya sharing dengan dua pola dimana pemegang kartu sebanyak
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 3
4.980 orang ditanggung sharing 50%, dan non pemegang kartu yang ditanggung 100% APBD Provinsi, dengan kasus: masyarakat miskin dan tidak mampu, penderita dan mantan penderita kusta, seniman, penderita jiwa yang dipasung, penghuni panti (milik Provinsi Jawa Timur), gelandangan, orang terlantar, penghuni lapas/rutan yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Provinsi, UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, penderita hemofilia, penderita thalasemia, penderita kelainan kongenital, penderita gagal ginjal yang harus cuci darah, penderita Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), penderita gizi buruk, pengungsi syiah dari Sampang selama masih di penampungan, maka klaim pelayanan kesehatan menjadi tanggung jawab 100% Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Proses realisasi penjaminan
program
Jamkesda
tersebut
dari
APBD
yang
direncanakan Rp2.563.270.000,- terealisasi Rp1.374.713.926,- atau mencapai 53,63%; c.
Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tentang Peningkatan Program Pusat Kesehatan Masyarakat. Dengan Perjanjian
Nomor : 120.1/17/012/2015 Nomor : 119/23/421.022/2015
, tanggal
2 Januari 2015. Dengan kerja sama ini meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah Kabupaten Malang sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Kerja sama tersebut berupa bantuan keuangan untuk perawat di 390 Ponkesdes dan dokter di Puskesmas Rawat Inap, bantuan sosialisasi, bantuan pemulihan balita gizi buruk dan
pembinaan
taman
posyandu.
Perjanjian
berlaku
selama
1 (satu) tahun; d. Kerja Sama Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten
Kediri
Kesehatan
di
perbatasan;
wilayah
tentang
kerja
sama
di
bidang
Nomor : 119/28/421.022/2015 Nomor : 119 /9801/418.48/2015
,
tanggal 5 Oktober 2015, berlaku selama 5 (lima) tahun. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 4
Kerja sama meliputi penanganan kejadian luar biasa (bencana alam, penyakit menular), pelayanan dan rujukan program Jamkesmas, Jamkesda
dan
Jampersal,
serta
pengawasan
peredaran
obat
tradisional; e. Kerja Sama Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kediri tentang Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan di wilayah Kabupaten Malang dengan
Kabupaten
Kediri,
Nomor : 119/29/421.022/2015 Nomor : 119/2480 /418.47 /2015
,
tanggal
5 Oktober 2015, berlaku selama 3 (tiga) tahun. Dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di kedua wilayah; f.
Kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri
tentang
kerja
sama
wilayah perbatasan. Perjanjian
Penanggulangan
Bencana
Nomor : 119/30/421.022/2015 Nomor : 129/1426 /418.74/2015
di
, tanggal
5 Oktober 2015, berlaku sampai dengan tahun 2019 dan setiap tahun akan dievaluasi oleh para pihak; Dengan kegiatan melakukan koordinasi dan sinkronisasi program kerja atau kegiatan teknis penanggulangan bencana di wilayah perbatasan secara terpadu pada 3 tahap: 1). Tahap Prabencana, meliputi situasi tidak terjadi dan dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana; 2). Tahap Saat Tanggap Darurat, yang dilakukan dalam situasi terjadi bencana; 3). Tahap Pasca bencana, dilakukan dalam saat setelah terjadi bencana meliputi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Objek kerja sama adalah kegiatan pada setiap tahapan dan penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan secara terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. g. Kesepakatan
Bersama
Pemerintah
Kabupaten
Malang
dengan
Pemerintah Kotabaru tentang Pembangunan Daerah, dalam rangka
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 5
mensinergikan potensi antar daerah dan pertukaran pengetahuan dan teknologi. Dengan perjanjian
Nomor : 119/24/421.022/2015 Nomor : 19 Tahun 2015
, tanggal
2 September 2015 berlaku selama 1 (satu) tahun; h. Kerja sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Kabupaten
Bulungan
Penyelenggaraan
Provinsi
Transmigrasi
𝑁𝑜 : 119/32/421.022/2015
Kalimantan
Umum
di
Utara
Tanjung
tentang
Buka
SP.3,
, tanggal 20 Agustus 2015 dan berlaku
𝑁𝑜 : 180/22/𝑝𝑒𝑟𝑗 /𝐻𝑘 −𝑉𝐼𝐼𝐼 /2015
selama 1 (satu) tahun. Kerja sama ini akan meningkatkan dan mengembangkan semua potensi yang ada di kedua daerah sehingga memberikan
manfaat
yang
besar.
Pada
tahun
2015
telah
dikirimkan/ditempatkan transmigran sebanyak 10 KK. Sedangkan Kerja Sama Antar Daerah yang masih berlaku sampai dengan tahun 2015 antara lain: a. Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan LANUD TNI-AU Abdulrachman Saleh, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah
Kota
Malang
dan
Pemerintah
Kota
Batu
dalam
pengelolaan sebagian fasilitas operasional Penerbangan Pangkalan TNI-AU Abdul Rachman
Saleh Malang. Pelaksanaan kerja sama
tersebut berlangsung dalam jangka waktu selama 10 tahun, berlaku sejak 5 September 2007 sampai dengan 5 September 2017. Pada tanggal 29 September 2014 telah disepakati antara Panglima Komando
Operasi
TNI
AU
II
di
Makassar,
Direktur
Bandar
Udara Kementerian Perhubungan Republik Indoneisa, dan Dinas Perhubungan
dan
LLAJ
Provinsi
Jawa
Timur
tentang
Penggunaan Bersama Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang. MoU
ini
merupakan
tindak
lanjut
teknis
dari
MoU
nomor
KB/33/XII/2013, HK.201/2/25/DRJU-2013, 120.1/125/012/2013 yang ditandatangani 18 November 2013 antara Wakasau (Mabes TNI AU), Dirjen Perhubungan Udara, dan Gubernur Jawa Timur tentang Pengunaan bersama pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 6
untuk Bandar Udara. Dengan demikian 2 MoU ini merupakan MoU terakhir sekaligus menggugurkan MoU sebelumnya. Pada tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang sudah mengusulkan ke Dinas Perhubungan dan LLAJ
Provinsi
Jawa
Timur
selaku
penyelenggara
pelayanan
penerbangan sipil di Bandar Udara Abdulrachman Saleh untuk meningkatkan prasarana penerbangan di bandara sehingga take off dan landing pesawat dapat dilakukan pada malam hari atau cuaca buruk, sekaligus untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, pemberangkatan dan kedatangan pesawat di bandara tersebut. Selain itu sudah diusulkan penambahan rute penerbangan Malang– Yogyakarta
kepada
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Udara
Kementerian Perhubungan dengan tembusan maskapai penerbangan yang selama ini sudah beroperasi di Malang; b. Kerja sama Gubernur Jawa Timur dan Bupati Malang tentang Kerja Sama Prasarana Jaringan Jalan Lintas Selatan (JLS) Jawa Timur; Realisasi pelaksanaan kegiatan Pembangunan Wilayah Selatan Jawa Timur diwujudkan dalam kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Malang tahun 2001. Pendanaan proyek berasal dari sharing antara APBD Provinsi Jawa Timur dengan APBD Kabupaten Malang. Sebagai dukungan atas kesepakatan bersama dimaksud, DPRD Kabupaten Malang telah mengeluarkan Keputusan DPRD Kabupaten Malang Nomor: 20 Tahun 2002 tentang Persetujuan Kerja sama Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum Kerja
Prasarana sama
Jaringan
antara
Jalan
Pemerintah
Lintas Provinsi
Selatan Jawa
Jawa Timur
Timur. dengan
Pemerintah Kabupaten Malang dilaksanakan secara terpadu, serasi dan seimbang sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi kesejahteraan rakyat Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan Kabupaten Malang pada khususnya. Atas dasar pertimbangan
tersebut
maka
realisasi
pelaksanaan
kegiatan
Pembangunan Wilayah Selatan Jawa Timur diwujudkan dengan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 7
mengadakan
perpanjangan
kesepakatan
bersama
tentang
pelaksanaan Kerja Sama Pembangunan Wilayah Selatan Jawa Timur dengan Nota Kesepakatan Bersama Tahun 2007. Pelaksanaan perjanjian kerja sama tersebut ditindaklanjuti dengan dibuatnya Nota Perjanjian Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Malang tahun 2008, yang ditujukan untuk mewujudkan Prasarana Jaringan Jalan Lintas Selatan Jawa Timur, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan pelaksanaan
rakyat. perjanjian
Adapun ini
jangka
adalah
waktu
selama
dan
25
pembiayaan
tahun
dengan
pembiayaan yang dibebankan kepada APBN, APBD Provinsi Jawa Timur, dan APBD Kabupaten Malang; c.
Kesepakatan
Bersama
Pemerintah
Kabupaten
Malang
dengan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tentang dukungan pendampingan dan pengalokasian dana program jalan lain menuju mandiri dan sejahtera Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2018, berlaku tanggal 16 Desember 2014 sampai dengan 16 Desember 2015. Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menerima dana tersebut ditambah sisa tahun lalu sebesar Rp20.350.262.000,terealisasi Rp19.779.728.950,- (97,20%). Adapun penggunaan dana tersebut diperuntukan: 1). Perluasan fungsi Polindes menjadi Ponkesdes yang digunakan untuk sharing honor perawat Ponkesdes sejumlah 390 orang sebesar Rp2.580.000.000,-; 2). Peningkatan Puskesmas rawat inap menjadi Puskesmas rawat inap plus (Puskesmas Tumpang) yang digunakan untuk Honor Dokter Umum sebesar Rp30.000.000,-; 3). Peningkatan Puskesmes Rawat Inap menjadi Puskesmas rawat inap standar (Puskesmas Donomulyo dan Turen) yang digunakan untuk honor dokter umum sebesar Rp60.000.000,-; 4). Peningkatan Sarana Alat Kesehatan sebesar Rp15.000.000.000,-; 5). Pengembangan Taman Posyandu sebesar Rp176.373.000,-; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 8
6). Pengadaan
Pemberian
Makanan
Tambahan
(PMT)
sebesar
Rp60.000.000,-. Terdapat saldo sebesar Rp570.533.050,- (2,80%) merupakan saldo dari honor dokter tahun lalu dan juga selisih antara pagu pengadaan alat kesehatan dengan nilai penawaran; d. Kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang tentang kerja sama Penanggulangan Bencana di wilayah perbatasan. Dengan kegiatan melakukan koordinasi dan sinkronisasi program kerja atau kegiatan teknis penanggulangan bencana di wilayah perbatasan secara terpadu mulai tahap prabencana, tahap saat tanggap darurat, dan tahap pascabencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan secara terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Perjanjian kerja sama ini berlaku sampai dengan tahun 2019. Evaluasi terhadap perjanjian oleh para pihak dilakukan rutin 1 (satu) tahun sekali; e. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang (Dinas ESDM) dengan Pemerintah Kota Malang dalam rangka Pemanfaatan Sumber Mata Air Sumbersari Desa Tawangargo dan Sumber Air Karangan Desa Donowarih
Kecamatan
Karangploso
Kabupaten
Malang
selama
20 tahun, dan Pemanfaatan mata air sumber Wendit Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang selama 20 tahun; f.
Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Batu tentang Pemanfaatan Sumber Air Cinde dan Sumber Air Dandang berlangsung selama 10 tahun sampai dengan 14 November 2021;
g. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang (Dinas ESDM) dengan PDAM Kabupaten Pasuruan tentang Pemanfaatan mata air Kalibiru di Kecamatan Lawang berlangsung selama 10 tahun sampai dengan tanggal 23 Mei 2022. Pada tahun 2015 jumlah kontribusi lebih kurang sebesar Rp13.542.750,-;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 9
h. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan tentang Pemanfaatan Gapura Selamat Datang di Wilayah Perbatasan Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang selama 20 tahun, kerja sama Penanggulangan Bencana selama 5 tahun, Penyelenggaraan
Pelayanan Pendidikan, kerja sama di
Bidang Kesehatan (pengendalian penyakit menular, pelayanan rujukan program Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal, pengawasan peredaran obat tradisional, dan program KIBBLA); i.
Kerja
Sama
tentang
Penyelenggaraan
Transmigrasi
dengan
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, berlaku selama 5 tahun. Pada tahun 2015 ditempatkan sebanyak 5 KK. 3. Permasalahan dan Solusi Secara umum dalam pelaksanaan Kerja Sama Antar Daerah yang dilakukan
tidak
menemui
hambatan
yang
berarti,
namun
dalam
pelaksanaannya perlu terus dioptimalkan, sehingga tujuan dari kerja sama dimaksud dapat terwujud secara optimal. Beberapa permasalahan tersebut, antara lain: a. Permasalahan pelaksanaan kerja sama tentang penyelenggaraan pelayanan penerbangan sipil di Bandar Udara TNI-AU Abdulrachman Saleh. Permasalahan pengelolaan Bandar Udara Abdulrachman Saleh sebagai bandara sipil adalah pada prasarana pendukung kegiatan penerbangan sipil. Hingga saat ini prasarana penerbangan di Bandar Udara Abdulrachman Saleh belum maksimal, prasarana
Instrumental Landing System (ILS) tidak dikalibrasikan kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sehingga tidak bisa dioperasikan untuk membantu pilot mengarahkan pesawat pada saat mendarat malam hari atau cuaca buruk. Terhadap kendala ini maka sudah dikirimkan surat kepada Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur selaku penyelenggara penerbangan sipil di Bandar
Udara
Abdulrachman
Saleh
untuk
segera
melakukan
optimalisasi keberadaan ILS di bandara tersebut;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 10
b. Adapun permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program Jamkesda yaitu masih rendahnya pemanfaatan oleh peserta. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kepesertaan yang belum dilakukan proses verifikasi dan validasi (meninggal, masuk Jaminan Kesehatan Nasional, berpindah domisili, atau mampu). Pada tahun 2015 masih berfokus pada verifikasi dan validasi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) berjumlah 708.057 orang, dan rencana tahun 2016 akan dilakukan pada peserta Jamkesda dengan harapan semua peserta sudah masuk pada peserta PBI APBN; c.
Permasalahan kurangnya tenaga perawat Ponkesdes dan dokter umum maka dukungan pendampingan dan pengalokasian dana program jalan lain menuju mandiri dan sejahtera Provinsi Jawa Timur masih sangat diperlukan;
d. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang (Dinas ESDM) dengan PDAM Kabupaten Pasuruan tentang Pemanfaatan mata air Kalibiru di Kecamatan Lawang, masalah yang dihadapi adalah dasar hukum pemungutan kontribusi. Setelah dilakukan kajian, daerah dapat melakukan pemungutan iuran dengan menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 18/PRT/M/2015, berupa biaya jasa pengelolaan sumber daya air yang formulanya masih dibahas oleh tim; e. Pada pelaksanaan transmigrasi permasalahan yang muncul adalah menurunnya
kuota
calon
transmigran
dari
kementerian,
dan
meningkatnya animo calon transmigran tetapi tidak diikuti dengan penyediaan daerah penempatan. Solusinya adalah dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan melakukan kerja sama dengan daerah penempatan calon transmigran; f.
Dalam pelaksanaan kerja sama pembangunan daerah, pemerintah daerah masih belum mempertimbangkan kerja sama sebagai salah satu inovasi dalam meminimalisir disparitas pembangunan, dan belum optimalnya pemanfaatan kerja sama untuk mendukung peningkatan daya saing daerah. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas pelaksanaan kerja sama pembangunan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 11
B. Kerja Sama Daerah dan Pihak Ketiga 1. Kebijakan dan Kegiatan Dalam melaksanakan pembangunan di daerah, pemerintah daerah dihadapkan dengan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh pemerintah daerah yang bersangkutan seperti keterbatasan sumberdaya manusia, penguasaan teknologi, dan anggaran yang dimiliki maka dilakukan kerja sama pemerintah daerah dengan pihak ketiga, serta dalam rangka optimalisasi pengelolaan potensi daerah guna peningkatan kualitas pelayanan publik dan menciptakan efisiensi dalam mengelola pelayanan untuk kepentingan masyarakat. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang Tahun 2015 diarahkan untuk mendorong kerja sama dalam rangka peningkatan penyediaan sarana prasarana publik, dan peningkatan pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Kerja Sama dengan Pihak Ketiga yang dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain: a. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bentoel Internasional Investana tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR),
Nomor :119/21/421.022/2015 Nomor :408/P−CORA /CLG −JKT /BINI /XII /2015
, tanggal 6 Maret 2015
sampai dengan 2 September 2015. Kegiatan berupa pembangunan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman gerbang Ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen, yaitu Gerbang Barat di Jl. Raya Talangagung Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen dan Gerbang Utara di Jl. Raya Panglima Sudirman Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang; b. Kerja Sama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Malang dengan
Badan
Penyelenggaraan
Jaminan
Sosial
(BPJS)
Ketenagakerjaan Kantor Cabang Malang tentang Pelayanan terpadu Pendaftaran
Kepesertaan
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
BPJS
Ketenagakerjaan
pada VI - 12
Badan
Pelayanan
Perizinan
Nomor :119/20/421.022/2015 Nomor :Per /161/06/2015
Terpadu
Kabupaten
Malang,
, tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan
15 Juni 2018. Merupakan
tindak
lanjut
Kesepakatan
Bersama
Pemerintah
Kabupaten Malang dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Malang tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembuatan counter layanan BPJS ketenagakerjaan yang memberikan layanan informasi kepesertaan program BPJS ketenagakerjaan, dan menghimbau setiap badan usaha yang mengajukan izin usaha baru maupun perpanjangan untuk mendaftarkan tenaga kerjanya; Tabel 6.1
Data Klaim Kesehatan oleh RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2014
2015
Jamkesmas -
-
11.685.913.973
-
- Pengajuan
560.364.740
-
- Realisasi
560.484.740
-
- Pengajuan
18.130.860
16.059.700
- Realisasi
21.725.632
16.013.800
98.525.324
48.096.161
124.071.332
66.624.461
588.536.262,08
557.053.550
8.557.077.982
1.152.412.943,32
304.634.878,42
301.900.040
304.634.881
301.900.040
- Pengajuan - Realisasi Askes PNS
AJII(Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia)
PT. KAI (Askes Sukarela) - Pengajuan - Realisasi JAMKESDA dan SPM - Pengajuan - Realisasi Jamkesda sharing Provinsi - Pengajuan - Realisasi
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 13
TAHUN
PELAYANAN KESEHATAN
2014
2015
Jamkesda & SPM Kab. Malang - Pengajuan
280.370.652,66
255.153.510
8.252.360.425
847.064.847,82
3.530.731
-
82.676
3.448.055,50
Pengajuan
55.352.567.631
64.428.871.903
Realisasi
55.352.567.631
59.259.249.089
- Realisasi c. Jamkesda & SPM Kab./Kota lain - Pengajuan - Realisasi BPJS
Sumber RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
c.
Pemerintah Kabupaten Malang dengan Institute Of Education,
Development,
Social,
Nomor :119/06/421.022/2015 Nomor :52/KB /INFEST /IV /2015
Religious,
and
Cultural
Studies
, tanggal 12 Maret 2015 tentang Program
Penguatan Kapasitas Desa dalam rangka Implementasi Peraturan Perundang-Undangan Desa, berlaku selama 1 tahun. Ada 2 desa yang menjadi pilot project, yaitu Desa Tunjungtirto Kecamatan Singosari dan Desa Kucur Kecamatan Dau. Kegiatan berupa
pelatihan
dan
pendampingan
penyusunan
dokumen
perencanaan, RPJMDes, dokumen asset, pengelolaan BUMDes, dan penggunaan aplikasi (website) sebagai media penyebaran informasi. Sasaran kegiatan adalah pemerintah desa, kader desa, pemuda, dan kelompok perempuan; d. Perjanjian PT.
Kerja Sama Pemerintah
Kharisma
Karangploso
Kabupaten
Malang dengan
Nomor :119/07/421.022/2015 Nomor :022/Eks .KPP /I/2015
,
tanggal
12 Januari 2015 tentang Pembangunan Perumahan PNS Pemerintah Kabupaten Malang, berlaku selama 2 tahun; Target rumah terbangun di Perumahan Bumi Kanjuruhan adalah sebanyak 371 (tiga ratus tujuh puluh satu) unit rumah, dengan rincian sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 14
-
Telah terbangun rumah sebanyak 126 (seratus dua puluh enam) unit rumah;
-
Realisasi sebanyak 104 (seratus empat) unit rumah.
e. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Kharisma Karangploso
dan
PT.
Bank
Tabungan
Negara
(BTN)
tentang
Pembiayaan Rumah program subsidi bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Dengan Nomor: 119/18/421.022/2015, 036/Eks-KKP/IV/2015, dan 18/PKS/MLG.I/IV/2015, tanggal 29 April 2015
sampai dengan 29 April 2018; f.
Kerja Sama Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dengan Pemerintah
Desa
Pengelolaan
Donowarih
Rest
Area
Nomor : 119/17/421.022/2015 Nomor : 119/01/421.632.006/2015
Kecamatan di
Desa
Karangploso
tentang
Donowarih
dengan
, berlangsung tanggal 6 April 2015
sampai dengan 6 April 2018; g. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Garuda Indonesia tentang Penjualan Tiket Penerbangan Garuda Indonesia untuk Korporasi,
Nomor : 119/26/421.022/2015 Nomor : GARUDA /MLGDM −30106 /IX /2015
, tanggal 25
Juli 2015 sampai dengan 24 Juli 2016; h. Perjanjian
Kerja Sama Pemerintah
Kabupaten
Malang
dengan
PT. PLN Distribusi Jawa Timur Area Malang tentang Pemungutan Pajak Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik serta Penyelenggaraan Penerangan Jalan Umum Pemerintah Kabupaten Malang
Nomor :119/38/35.07.022/2015 Nomor :108.PJ /AGA .00.01/AREA −MLG /2015
, berlaku selama 2 tahun
mulai tanggal 7 November 2015 sampai dengan 7 November 2017; i.
Kerja Sama Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dengan PT. TELKOM Nomor: K.TEL/HK.810/DTT-GC200000/2015 tanggal 11 Juni 2015 tentang
Sewa
Layanan
Sistem
Informasi
Administrasi
Pendidikan Online.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 15
Nota kesepahaman ini adalah kerja sama antara Dinas Pendidikan dengan PT. Telkom Indonesia untuk menyelenggarakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Untuk sementara ini program PPDB Online diikuti oleh 88 Lembaga SMP dan SMA Negeri Kabupaten Malang yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftarkan putra putrinya ke sekolah yang dikehendaki sesuai dengan kemampuan dan prestasinya secara online, tanpa harus datang ke sekolah yang bersangkutan. Dengan program ini masyarakat maupun calon siswa dapat mengikuti perkembangan pendaftaran pada sekolah yang dikehendaki secara online dan dapat diakses di mana saja dan kapan saja; j.
Kerja Sama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang tentang
Pendampingan
di Kabupaten Malang,
Sentra
Peternakan
Nomor :119/31/421.022/2015 Nomor :2160 /UN 10.5/DN /2015
Rakyat
(SPR)
, berlaku tanggal
13 Oktober 2015 sampai dengan 13 Oktober 2019. Telah dilaksanakan Sosialisasi SPR di 4 lokasi yaitu Kecamatan Pagak, Wonosari, Wajak, dan Singosari; Deklarasi 12 Sentra Peternakan Rakyat: Sapi Perah di Kecamatan Ngajum, Lawang, Wajak, Sapi Potong di Kecamatan Gedangan, Kalipare, Pagak, Donomulyo, Singosari, Pakis, dan Wajak, Kambing di Kecamatan Ampelgading dan Wonosari; Pembentukan Gabungan Perwakilan Pemilik Ternak (GPPT). Untuk selanjutnya perencanaan kegiatan-kegiatan Dinas Peternakan Kabupaten Malang dialokasikan di wilayah SPR; k. Kerja Sama RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dengan STIKES Widya Cipta Husada Malang tentang praktek klinik, profesi,
penelitian
Nomor : 119/38/421.022/2015 Nomor : E.5/C/982/UMM /X/2015
dan
pengabdian
praktek
masyarakat,
, berlaku tanggal 2 Desember 2015
sampai dengan 2 Desember 2018.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 16
Tahun 2015 telah dilaksanakan pelatihan tenaga pembimbing/ karyawan rumah sakit, yaitu pelatihan Clinical Instructor bagi 25 orang, dan pelatihan asuhan keperawatan pada pasien bagi 35 orang; l.
Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bank Jatim Cabang Malang tentang Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Pelaporan Data Transaksi Usaha Wajib Pajak secara Online selama 3 tahun. Dengan pelaksanaan sistem ini maka pelayanan perpajakan daerah menjadi transparan, akuntabel, dan akurat;
m. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bank Jatim Cabang Malang tentang Penatausahaan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Pemerintah
Kabupaten
Malang,
keuangan kas umum daerah dan
sehingga
penatausahaan
pengeluaran dana menjadi
transparan, efektif dan efisien; n. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bank Negara Indonesia tentang Sewa Tempat/Lahan untuk Pengoperasian ATM di Lokasi Perkantoran Dinas Pendidikan Kabupaten Malang selama 1 tahun; o. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bank Jatim Cabang Malang tentang Sewa Menyewa Tempat/Ruangan untuk Pelayanan
Perbankan
di
Lingkungan
Perkantoran
Pemerintah
Kabupaten Malang dan di Pusat Kerajinan Kendedes Singosari selama 5 tahun; p. Kesepakatan Bersama tentang Kerja sama Pembangunan Daerah dalam bidang pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya sosial antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas CIPUTRA Surabaya, Universitas
Trunojoyo
Madura,
Universitas
Kanjuruhan
Malang,
Universitas Raden Rahmat Malang, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Karangploso Malang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 17
(STIEKN) Jaya Negara Malang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang, Universitas Widyagama Malang, Institute Agama Islam Al-Qolam Malang, dan Universitas Muhammadiyah Malang; Sedangkan kerja sama dengan Pihak Ketiga yang masih berlaku sampai dengan tahun 2015 antara lain: a. Perjanjian sewa menyewa Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT.
Bakrie
Kanjuruhan
Telecom FM
tentang milik
Space
Sewa
Pemerintah
Nomor : 065/287/421.106/2014 Nomor : 859/BTEL −PKS /Radiokanjuruhan /IX /2014
Tower
di
Kabupaten
Radio Malang
, tanggal 17 Oktober 2014.
Sewa Menyewa dengan jangka waktu 2 (dua) tahun berlaku sejak tanggal 26 November 2012 sampai dengan 26 November 2014. Perjanjian dengan PT. Bakrie Telecom tentang Sewa Space Tower di Radio Kanjuruhan FM memberikan kontribusi pada pendapatan daerah sebesar Rp110.000.000,- sebagai kompensasi biaya sewa selama 2 tahun. Pada tahun 2015 telah dilakukan penagihan uang sewa tower milik Radio
Kanjuruhan
Kabupaten
Malang
kepada
Direktur
Utama
PT. Bakrie Telecom Tbk, tetapi pihak Bakrie menyampaikan informasi kondisi perusahaan dalam keadaan pailit, dan untuk penyelesaiannya PT. Bakrie Telecom Tbk mengajukan permohonan melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU); b. Nota Kesepahaman Pemerintah Kabupaten Malang dengan Perum. Perhutani KPH Malang tentang Pola Kemitraan Pengelolaan Hutan (PKPH) pada lahan yang dikuasai Perum. Perhutani KPH Malang. Nota Kesepahaman ini ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) dengan Perhutani. Kerja sama kemitraan masih terbatas pada kerja sama pembuatan tanaman, belum sampai pada kontrak kerja sama
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 18
pengelolaan hutan sebagaimana dimaksud pada Nota Kesepahaman dan Peraturan Bupati Nomor 53 Tahun 2005 tentang LKDPH; c.
Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Balai Ipteknet BPPT tentang Pengembangan Aplikasi E-Government dalam rangka Mendukung Sistem Inovasi Daerah di Kabupaten Malang Tahun 2013-2016;
d. Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Pos Indonesia Kantor Pos Cabang Malang tentang Penanganan Kiriman Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai dengan tahun 2015; e. Perjanjian Kerja sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bank Jatim tentang Pengelolaan penerimaan PBB Perdesaan dan Perkotaan sampai dengan 10 November 2017; f.
Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Kharisma Karangploso dan PT. Bank Tabungan Negara tentang Program Pengadaan Rumah Bersubsidi Bagi PNS Kabupaten Malang, tanggal 10 November 2014 sampai dengan 10 November 2015;
g. Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bank Tabungan Negara tentang Tata Cara Pembayaran Angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi PNS Kabupaten Malang di Perumahan PNS Bumi Kanjuruhan Kepanjen sampai dengan tahun 2019. Kerja sama ini mengatur tata cara pembayaran Kredit Pemilikan Rumah bagi PNS Kabupaten Malang dengan cara pembayaran angsuran dikoordinir oleh bendahara gaji; h. Kerja Sama PT. Bank Tabungan Negara dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Lingkungan Hidup, BPBD, BAPPEDA, BALITBANG, Badan Perumahan, Badan Kesbangpol, Dinas Kehutanan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
DPPKA,
Dinas
Tenaga
Kerja,
Dinas
Sosial,
Dinas
Peternakan, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi,
RSUD
“Kanjuruhan”,
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
Kantor
Penanaman
Modal, VI - 19
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang tentang Tata Cara Pembayaran Angsuran Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
bagi
PNS
Kabupaten
Malang
sampai
dengan
tahun 2019; i.
Perjanjian
Kerja Sama Pemerintah
Kabupaten
Malang dengan
Pemerintah Desa Tirtomarto Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang tentang Pengelolaan tempat khusus parkir Bakroto di Desa Tirtomarto Kecamatan Ampelgading sampai dengan tahun 2016. Tabel 6.2 Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Terminal Bakroto TAHUN
PAD Terminal Bakroto
2013
2014
2015
Target
6.000.000
6.600.000
6.600.000
Realisasi
9.350.000
7.164.000
0
Tidak adanya pemasukan PAD di Terminal Bakroto, dikarenakan tidak beroperasinya lagi armada bus trayek Lumajang-Malang sejak bulan Oktober 2014. Hal ini akibat dari sepinya penumpang, sehingga tidak ada pemasukan retribusi. j.
Perjanjian
Kerja Sama Pemerintah
Kabupaten
Malang dengan
PT. Multiartisika Citra Surabaya tentang Pembangunan Jembatan Penyeberangan di Jalan Raya Kecamatan Lawang sampai dengan tahun 2019; k. Perjanjian PT.
Kerja Sama Pemerintah
Multimitra
Warna
Media
Kabupaten
Surabaya
Malang dengan
tentang
Pembangunan
Jembatan Penyeberangan di Jalan Raya Kecamatan Singosari sampai dengan tahun 2019; l.
Perjanjian Kerja Sama RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang dengan Universitas
Brawijaya
Malang
tentang
Penyelenggaraan
dan
Peningkatan Pendidikan, Pelatihan dan Pelayanan Bidang Kesehatan sampai dengan tahun 2018; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 20
m. Kerja Sama RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan tentang Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sampai dengan 30 Desember 2017. Kerja sama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan berupa penggunaan jasa dan instalasi pelayanan kesehatan yang berada dibawah pengawasan Kementerian Kesehatan sebagai sarana pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat; n. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Pemerintah Kabupaten Malang dengan Save the Children (SCI) tentang Peningkatan gizi ibu, bayi, dan bayi dibawah dua tahun (Baduta). Telah dilaksanakan Pelatihan pemberian makan bayi dan anak untuk tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Tumpang dan Dampit; Penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui di wilayah Puskesmas Tumpang dan Dampit; dan Pelatihan konselor menyusui; o. Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Paklim GIZ tentang Pelaksanaan Paklim Wilayah Kerja 2 Pengembangan Strategi Kabupaten yang terpadu dalam perubahan iklim sampai dengan tahun 2016; Telah dilakukan penyusunan Rencana Aksi Daerah-Gas Rumah Kaca (RAD-GRK)
Kabupaten
Malang
dalam
rangka
dampak
adanya
perubahan iklim; p. Kerja Sama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang dengan KUD Mina Jaya Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan tentang Pelaksanan Pelelangan Ikan di TPI Pondokdadap Sendangbiru sampai dengan 26 Juli 2017. Kerja
sama
berupa
pemberian
pembinaan,
pengarahan,
dan
pengaturan dalam pelaksanaan pelelangan di TPI Pondokdadap, serta penyediaan
sarana
dan
prasarana
yang
menunjang
kegiatan
pelelangan dan pemungutan retribusi;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 21
q. Kerja Sama PDAM Kabupaten Malang dengan PD. Jasa Yasa tentang Pemanfaatan Lahan dan Sumber Air di Unit Pemandian Metro Kecamatan Kepanjen sampai dengan 21 Pebruari 2024. Para Pihak tetap konsisten untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai yang diatur pada Perjanjian Kerja Sama,
PDAM Kabupaten
Malang telah memberikan: 1). Kompensasi sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) telah dilunasi pada Bulan Juni 2014; 2). Kontribusi Rp45 (empat puluh lima rupiah) per m3 berdasar meter terjual setiap bulan. Sebagai tindak lanjut perjanjian tersebut, pada bulan Nopember 2015 telah diselesaikan menara air, dan direncanakan pada tahun 2016 akan dilaksanakan pemasangan meter induk. r.
Kerja Sama PDAM Kabupaten Malang dengan PD. Jasa Yasa dalam rangka pemanfaatan sumber air di Unit Pemandian Metro untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Pemanfaatan Sumber Air Pemandian Metro, sampai saat ini telah didistribusikan untuk melayani masyarakat/pelanggan Desa Dilem, Ngadilangkung dan Jl. Sukun Bromo Kelurahan Kepanjen dengan total pelanggan 469 Saluran Rumah.
s.
Nota Kesepahaman Bupati Malang dengan Rektor Universitas Merdeka Malang tentang Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sampai dengan 24 April 2019.
3.
Permasalahan dan Solusi Adapun permasalahan dan solusi dalam rangka pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga antara lain: a. Kerja Sama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Malang dengan
Badan
Penyelenggaraan
Jaminan
Sosial
(BPJS)
Ketenagakerjaan Kantor Cabang Malang, permasalahan yang timbul adalah pengajuan klaim BPJS oleh RSUD Kanjuruhan tidak sesuai
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 22
antara ajuan klaim dengan realisasi. Hal ini karena adanya Sistem Pengawas Internal (SPI) BPJS yang memeriksa ajuan klaim. Untuk itu perlu adanya kesesuaian antara verifikator BPJS dan SPI; b. Sewa Menyewa Tower Space di Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Kanjuruhan antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan PT. Bakrie Telecom, Tbk. Pihak perusahaan pailit sehingga tidak dapat membayar kewajibannya. Maka telah dilakukan pelarangan PT. Bakrie Telecom mengoperasikan perangkatnya sebelum diselesaikannya pembayaran sewa menyewa, dilakukan pemutusan aliran listrik pada perangkat PT. Bakrie Telecom, dan tidak dilakukan perpanjangan sewa oleh pihak Pemerintah Kabupaten Malang; c.
Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang adanya fasilitas pelayanan Kartu Keluarga melalui Kantor Pos, sehingga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang jauh dari jangkauan pelayanan agar menggunakan fasilitas tersebut;
d. Renstra
PKPH
tiap-tiap
Lembaga
Kemitraan
Desa
Pengelola
Hutan (LKDPH) belum dibuat, maka tahun 2015 telah dilakukan koordinasi
dengan
pendampingan
Perum.
penyusunan
Perhutani
Renstra
KPH
PKPH
Malang
kepada
5
dan LKDPH.
Direncanakan tahun 2016 dilaksanakan bintek penyusunan Renstra PKPH. Selain itu dilakukan pembinaan lebih intensif tentang PKPH baik kepada masyarakat sekitar hutan maupun kepada stakeholders. Kontrak kerja sama kemitraan masih terbatas pada kerja sama pembuatan
tanaman,
belum sampai
pada
pengelolaan hutan, sebagaimana MoU dan
kontrak
kerja sama
Peraturan Bupati Nomor
53 tahun 2005 tentang LKDPH. Tahun 2015 dilakukan kesepakatan pengelolaan hutan dalam bentuk usaha wisata alam. Oleh karena itu, tahun 2016 diperlukan fasilitasi untuk finalisasi kesepakatan menjadi perjanjian kerja sama;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 23
e. Kerja Sama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Permasalahan yang dihadapi yaitu bahwa telah dikirimkan usulan SPR ke pemerintah pusat beserta persyaratannya, tetapi belum mendapat respon. Maka dilaksanakan pemantapan kelembagaan dan Badan Hukum, serta 12 SPR akan mendapat pembinaan/bimtek peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM); f.
Layanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) On line belum mencakup semua sekolah menengah di Kabupaten Malang, karena anggaran untuk melaksanakan PPDB online masih terbatas pada 88 lembaga sekolah menengah. Untuk itu mengajukan penambahan anggaran untuk penyelenggaraan PPDB online melalui Pemerintah Kabupaten Malang, agar program ini dapat diikuti oleh seluruh sekolah menengah di Kabupaten Malang.
C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal Daerah 1. Kebijakan dan Kegiatan a. Kebijakan Berdasarkan
Undang-Undang
23
Tahun
2015
tentang
Pemerintahan Daerah bab VI pasal 9 disebutkan Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) meliputi: 1). Politik luar negeri; 2). Pertahanan; 3). Keamanan; 4). Yustisi; 5). Moneter dan fiskal nasional; dan 6). Agama. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 24
Urusan pemerintahan absolut dijalankan oleh pemerintah pusat namun dalam penyelenggaraan urusan tersebut pemerintah pusat dapat melaksanakan sendiri atau pun melimpahkan wewenang kepada instansi vertikal yang ada di daerah atau gubernur sebagai wakil pemerintah pusat berdasarkan asas dekonsentrasi. Wujud kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Malang dalam hal ini dengan melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari instansi vertikal agar pelaksanannya di daerah tidak saling tumpang tindih dengan SKPD dan sesuai sasaran yang diharapkan. Untuk melaksanakan proses tersebut sejak awal kegiatan pada proses perencanaan
melalui
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang) sudah diikutsertakan sehingga diharapkan dalam pembuatan rencana kegiatan dari instansi vertikal tersebut dapat mengacu pada aspirasi yang sudah ada serta melihat kegiatankegiatan mana yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah mana yang belum dilaksanakan. b. Kegiatan 1). Bidang Politik Luar Negeri Dalam rangka koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
bidang
politik,
pada
tahun
2015
tidak
ada kewenangan pemerintah dalam bidang politik luar negeri yang dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten Malang. Kewenangan Pemerintah Kabupaten Malang dalam bidang politik hanya bersifat membantu dan membina masyarakat dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi politik yang lebih baik. Secara umum dapat dikatakan, masyarakat makin sensitif terhadap berbagai gejala dan proses politik yang terjadi, serta ingin lebih banyak turut serta dalam proses pengambilan keputusan politik yang langsung berkaitan dengan kepentingan mereka. Teladan, pembinaan dan dorongan secara terus menerus untuk menerapkan nilai-nilai
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 25
demokrasi, organisasi kemasyarakatan, LSM dan pers merupakan hal
yang
akan
keikutsertaan
terus
dilakukan
(partisipasi)
bagi
politik
dan
peningkatan internalisasi
kualitas nilai-nilai
demokrasi dalam jiwa setiap individu masyarakat Kabupaten Malang. 2). Bidang Pertahanan Pertahanan
negara
adalah
segala
usaha
untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dalam rangka mewujudkan misi Bupati Malang tahun 2015 yaitu “Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib dan damai” maka ditetapkan sasaran pembangunan daerah yaitu terciptanya sistem pengamanan swakarsa dan kerja sama pengamanan dengan aparat keamanan. Beragamnya kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan etnis yang ada, menjadikan Kabupaten Malang memiliki potensi ancaman yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Sejalan dengan itu, arah kebijakan pembangunan ketenteraman meningkatkan
dan
ketertiban
peran
profesionalisme
institusi
serta
masyarakat
ditujukan
masyarakat,
yang
terkait
untuk
meningkatkan
dengan
masalah
ketentraman, dan kerja sama dengan aparat keamanan dalam rangka terjaminnya ketertiban umum, tertib dan tegaknya hukum, serta
terselenggaranya
perlindungan,
pengayoman,
dan
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara bahwa komponen utama sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 26
Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna
memperbesar
dan
memperkuat
komponen
utama.
Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumberdaya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. 3). Bidang Keamanan Dalam bidang keamanan Pemerintah Kabupaten Malang lebih mengarahkan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan kondusif sehingga dapat menurunkan berbagai gangguan keamanan di masyarakat. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta Kantor Satuan Polisi Pamong Praja bekerja sama dengan Kepolisian Resort Kabupaten Malang berusaha untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka penanganan kejadian dan kerawanan. Pemerintah dalam
daerah
penanganannya
selalu
sehingga
melibatkan diharapkan
unsur
tersebut
antara
unsur
kepolisian, militer, dan pemerintah daerah selalu bersama dalam mengatasi kerawanan yang terjadi. 4). Yustisi Dalam
upaya
penegakan
dan
penindakan
hukum,
Pemerintah Kabupaten Malang dalam pelaksanaannya melibatkan Kantor Kejaksaan dan Kantor Pengadilan Negeri sebagai instansi yang mewakili pemerintah pusat di daerah. Hal ini dikarenakan dari sisi sumber daya manusia terdapat keterbatasan, namun Pemerintah Kabupaten Malang terus berusaha untuk mewujudkan kemampuan lembaga tersebut agar nantinya proses penegakan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 27
peraturan daerah dapat dilaksanakan lebih optimal.
Sebagai
upaya mengantisipasi terjadinya pelanggaran maka lembagalembaga yang terkait secara periodik melaksanakan operasi terpadu. 5). Moneter dan Fiskal Di
bidang
moneter
dan
fiskal
nasional,
pemerintah
meluncurkan berbagai program yang berkaitan menekan laju dan menjaga stabilitas harga guna mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang adalah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Dengan terbentuknya TPID memberikan kepercayaan terhadap terciptanya stabilitas harga mengingat kendala-kendala yang kerap memicu inflasi di daerah hanya dapat diatasi melalui kebijakan yang bersifat lintas sektor dan lintas daerah.
Khusus
untuk
pengukuran
kinerja
bagi
TPID
kabupaten/kota yang bukan merupakan basis penghitungan inflasi nasional, penilaian hanya mencakup aspek proses mengingat kabupaten/kota dimaksud tidak memiliki angka realisasi inflasi. Dalam pelaksanaan penilaian, Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) TPID melibatkan tim ahli dari luar Pokjanas TPID selaku external
reviewer guna memastikan objektivitas dalam penilaian. Penilaian oleh pihak eksternal terutama untuk menilai aspek proses pada item kualitas dari kegiatan utama yang dilakukan di daerah dalam rangka stabilisasi harga. Kegiatan
lain
yang
terkait
dengan
moneter
adalah
pelaksanaan penyerahan kewenangan pengelolaan pajak di daerah baik penetapan, pemungutan hingga pemanfaatannya, sebagai upaya perkuatan pendapatan asli daerah termasuk diversifikasi pajak-pajak potensi di daerah dengan harapan tidak memberatkan masyarakat. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 28
6). Agama Dalam bidang agama, perkembangan kehidupan beragama di Kabupaten Malang selama ini relatif meningkat, terutama pada pelaksanaan keagamaan yang didukung oleh tersedianya sarana dan fasilitas keagamaan. Keikutsertaan Pemerintah Kabupaten Malang di bidang keagamaan yang merupakan kewenangan dari pemerintah pusat adalah dengan memfasilitasi dan ikut mensukseskan pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), memberikan pembinaan kepada guru mengaji, dan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N). 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Sebagai wujud pelaksanaan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, terutama dengan hal-hal yang terkait penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pokokpokok kegiatan koordinasi yang dilakukan antara lain: a. Bidang Pertahanan dan Keamanan Beberapa
kegiatan
pokok
yang
dapat
dikoordinasikan
pelaksanaannya dengan pemerintah daerah, antara lain: 1). Pelaksanaan
kegiatan
TNI
Manunggal
Membangun
Desa
(TMMD) ke-94 Tahun 2015 di Desa Purwodadi Kecamatan Donomulyo; 2). Koordinasi dengan KODIM, POLRES, KEJARI, TNI AU, TNI AL, TNI AD, KOREM, BIN terkait Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Daerah; 3). Pembentukan
Komunitas
Intelijen
Daerah
(KOMINDA)
Kabupaten Malang melalui Keputusan Bupati Malang Nomor : 180/423/KEP/421.013/2010
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan penanganan keadaan wilayah daerah dalam menghadapi dinamika politik dan sosial kemasyarakatan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 29
4). Pelaksanaan koordinasi peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan sistem keamanan swakarsa bersama Kepolisian Resort Malang di wilayah Kabupaten Malang; 5). Kerja sama pengembangan kemampuan aparat Polisi Pamong Praja dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan; 6). Melakukan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) di wilayah Kabupaten Malang dalam wadah Badan Narkotika Nasional (BNN); 7). Kerja sama Pengamanan pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS)/Ujian Nasional dengan Kepolisian Resort Malang; 8). Kerja
sama
dengan
Komisi
Pemilihan
Umum,
DPPKA,
Inspektorat Kabupaten Malang sebagai Tim Verifikasi Bantuan Partai Politik; 9). Kerja
sama
Pencegahan
dengan
aparat
Kejahatan
keamanan
(pengamanan
dalam
lokasi,
Teknik
pengamanan
pengawalan dan unjuk rasa); 10).Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat. b. Bidang Yustisi Upaya pemerintah dalam rangka penghormatan, pemenuhan dan penegakan terhadap hukum dan hak asasi manusia diarahkan pada kebijakan untuk meningkatkan pemahaman dan menciptakan penegakan dan kepastian hukum yang konsisten, hak asasi manusia, perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif. Pokok-pokok kegiatan bidang yustisi yang pelaksanaannya memerlukan koordinasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, antara lain: 1). Melaksanakan koordinasi dengan Kejaksanaan Negeri Kepanjen tentang Kesepakatan Bersama tentang Penanganan Masalah Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara tanggal 23 Desember 2013 yang berlaku selama 2 tahun yang tertuang dalam Perjanjian Kerja sama :
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
Nomor : 180 /38 /PKS/421.013/2013 Nomor : B.2500/O.5.43/GS.1/12/2013
;
VI - 30
2). Penegakan
peraturan
daerah
dengan
melakukan
pembongkaran dan penertiban papan reklame; 3). Terselenggaranya gelar sidang tindak pidana ringan; 4). Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal. c. Bidang Moneter dan Fiskal Nasional Kegiatan-kegiatan pokok bidang moneter dan fiskal nasional yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan di daerah antara lain : 1). Pembentukan melalui
Tim
Pengendalian
Keputusan
Inflasi
Bupati
Daerah
Malang
Nomor:
188.45/401/KEP/421.013/2015, hal ini sesuai Instruksi Menteri Dalam
Negeri
027/1696/SJ
Republik tanggal
Indonesia
2
April
(Inmendagri)
2013
tentang
Nomor: Menjaga
Keterjangkauan Barang dan Jasa di Daerah; 2). Perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan
Badan
Perwakilan
Pengawas
Provinsi
Keuangan
Jawa
Timur
Dan
Tentang
Pembangunan Kerja
sama
Pengembangan Manajemen Kinerja Pemerintah Kabupaten Malang melalui Perjanjian :
Nomor : 900/889/421.119/2015 Nomor : PRJ −3/PW 13/3/2015
.
d. Bidang Agama Kegiatan
pokok
bidang
agama
tahun
2015
yang
pelaksanaannya dilakukan secara bersama dari unsur pemerintah daerah maupun Kementerian Agama selaku pemangku kewenangan bidang agama, antara lain: 1). Fasilitasi Pembinaan Toleransi dan Kerukunan Hidup Beragama yang diikuti umat lintas agama; 2). Bimbingan/manasik jama’ah calon haji dan petugas haji tahun 1436 H/2015 M;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 31
3). Bantuan transportasi pemberangkatan jama’ah haji dari Malang ke embarkasi Surabaya dan penjemputan kedatangan jama’ah dari Surabaya ke Malang; 4). Pemberian bantuan kepada 113 unit tempat ibadah dan pondok pesantren dengan perincian 70 unit Masjid, 15 unit Pondok Pesantren, 20 unit Musholla, 6 unit Gereja/Pura, dan 2 Wihara; 5). Penyaluran bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Malang berupa bantuan sembako kepada 1.380 kaum dhuafa dan fakir miskin di wilayah Kabupaten Malang; 6). Dalam
upaya
membina
toleransi
dan
kerukunan
hidup
beragama dilaksanakan kegiatan pembinaan umat beragama melalui kerjasama dengan Forum Komunikasi Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Malang sehingga kerukunan antar umat beragama semakin kondusif; 7). Kasus yang mengarah pada unsur SARA relatif kecil dan dapat difasilitasi melalui dialog bersama dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat dan unsur pemerintah serta Forum Kerukunan Umat Beragama. 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Adapun permasalahan yang timbul di bidang kerja sama dengan instansi vertikal antara lain: 1). Bidang Pertahanan dan Keamanan: a). Masih adanya permasalahan yang belum tuntas karena menyangkut
proporsi
kewenangan
dalam
hal
ini
kewenangan Pemerintah Pusat (masalah pertanahan) dan permasalahan-permasalahan
lainnya
baik
menyangkut
masalah Trantibmas yang diakibatkan tekanan ekonomi maupun yang disebabkan masalah ideologi, etnis maupun masalah yang berlatar belakang keagamaan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 32
b). Masih rendahnya toleransi dan ikatan sosial di kalangan masyarakat; c). Masih banyaknya masyarakat yang kurang memahami pentingnya wawasan kebangsaan; d). Masih tingginya sikap individual dari masyarakat sehingga kurang berperan aktif dalam menjaga lingkungannya; e). Masih banyak terdapat Pos Keamanan Lingkungan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 2). Permasalahan yang terjadi pada Bidang Yustisi adalah : a). Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan
hukum
pelanggaran
dan baik
HAM
sehingga
terhadap
HAM
terjadi
maupun
beberapa peraturan-
peraturan; b). Belum ada keberanian dari para perempuan baik sebagai korban ataupun saksi untuk melaporkan tindak kejahatan yang dilakukan di lingkungan rumah tangga maupun lingkungan di sekitar tempat tinggal. 3). Pada bidang moneter dan fiskal masalah yang ditemui adalah kurangnya
sinergitas
stakeholders/SKPD
dalam
rangka
pengendalian inflasi sehingga perlu diambil beberapa langkah dalam rangka mencegah laju inflasi yang terlalu tinggi; 4). Pada bidang agama ditemukan beberapa permasalahan yang mendapat perhatian khusus karena merupakan penyebab dari perpecahan persatuan dan kesatuan di masyarakat, antara lain: a). Militansi dan fanatisme masyarakat terhadap agama, ideologi dan keyakinan yang kurang terbina dengan baik, rentan terhadap munculnya faham radikal misalnya ISIS, serta terjadinya reaksi yang berlebihan dalam menanggapi kasus bernuansa SARA sehingga dapat menimbulkan perpecahan
dan
mengganggu
ketertiban
serta
ketenteraman kehidupan sosial masyarakat;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 33
b). Pembangunan Vihara di Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo; c). Pembangunan
Masjid
Wahabi
di
Desa
Sumberoto
Kecamatan Donomulyo; d). Pembangunan TPQ di Desa Jedong Kecamatan Wagir; e). Pembangunan Gereja di Desa Sukodadi Kecamatan Wagir; f). Pemanfaatan Bangunan untuk kegiatan Umat Katholik di Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran; g). Pembangunan Gereja di Dusun
Kondangmerak
Desa
Srigonco Kecamatan Bantur; h). Munculnya kasus Gafatar yang membawa korban beberapa warga di Kabupaten Malang. b. Solusi 1). Bidang Pertahanan dan Keamanan a). Menumbuhkan dan mengembangkan rasa solidaritas dan persatuan di masyarakat melalui seminar dan sosialisasi; b). Perlu
peningkatan
sosialisasi
Pamswakarsa
bagi
masyarakat; c). Perlu peran aktif dari aparat keamanan dalam pemantauan berkala di pos-pos keamanan lingkungan yang ada di wilayah; d). Perlu adanya peningkatan intensitas koordinasi maupun sinergitas fungsi dalam penanganan permasalahan. 2). Bidang Yustisi : a). Terbentuknya paralegal di wilayah Kabupaten Malang sebanyak 99 orang (3 orang/kecamatan) yang berdiri pada bulan Nopember 2010 (sebagai pioner di Indonesia) berperan masyarakat,
sebagai
pengawal
khususnya
HAM
terhadap
ditengah-tengah mereka
yang
kehidupannya masih marjinal. Pembentukan paralegal tersebut diambil dari dan oleh masyarakat, sehingga ketika
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 34
terjadi gejala pelanggaran HAM, sedini mungkin dapat diketahui dan ditangani (cegah dan tangkal dini). Dengan kata lain paralegal merupakan garda terdepan dalam penegakan HAM, sebagai wujud pelaksanaan supremasi hukum di Kabupaten Malang; b). Fasilitasi
dalam
perlindungan
perempuan
dengan
menyediakan layanan konsultasi dan advokasi bagi korban. 3). Solusi yang dapat diberikan dalam menangani permasalahan bidang moneter dan fiskal adalah: a). Perlu adanya sinergitas seluruh stakeholder/SKPD dalam rangka mengendalikan inflasi melalui rapat koordinasi; b). Melakukan
pemantauan
terhadap
kesediaan
pasokan
khususnya bahan pangan pokok, kelancaran distribusi barang dan komoditas; c). Penyediaan
informasi
ketersediaan
dan
harga bahan
pangan pokok berbasis tekhnologi informasi dari 20 pasar yang tersebar di Kabupaten Malang; d). Selain itu, guna merespons penyesuaian harga BBM bersubsidi,
TPID
mengupayakan
pengelolaan
dampak
lanjutan dengan pengaturan kebijakan pengendalian tarif angkutan darat dan pengaturan kelancaran distribusi bahan pokok, serta turut berperan aktif dalam memfasilitasi pelaksanaan program perlindungan sosial yang diinisiasi oleh Kementerian/Lembaga di tingkat pusat. 4). Untuk menanggulangi permasalahan di bidang agama: a). Membangun sinergitas antara para pimpinan informal di masyarakat dengan pimpinan formal Pemerintahan di setiap tingkatan; b). Dialog secara intensif, dengan kalangan ulama, pimpinan pondok pesantren maupun tokoh lintas agama, para
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 35
sesepuh, budayawan dan seniman, tokoh pemuda dan mahasiswa,
tokoh
perempuan,
kalangan
pers
dan
sebagainya; c). Melibatkan para tokoh agama dan budaya dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan dan evaluasi agar filosofi dan ajaran agama dapat menjadi ruh dan kekuatan spiritual dalam pembangunan dan sosial kemasyarakatan; d). Dalam upaya membina toleransi dan kerukunan hidup beragama
dilaksanakan
kegiatan
pembinaan
umat
beragama melalui kerja sama dengan Forum Komunikasi Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Malang sehingga kerukunan antar umat beragama semakin kondusif. D. Pembinaan Batas Wilayah 1. Kebijakan dan Kegiatan a. Kebijakan Pembinaan Batas Wilayah sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah dalam mengatur, membagi dan memanfaatkan sumberdaya daerahnya masing-masing. Oleh karenanya, ketegasan tentang keberadaan suatu daerah menjadi sangat penting agar penyelenggaraan administrasi daerah dapat berjalan dengan tertib dan
pengelolaan
sebagaimana
sumber
daya
mestinya. Dengan
alam
dapat
demikian,
dilaksanakan
terciptanya
tertib
administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan daerah yang berimbas pada semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 36
b. Kegiatan Sebagai salah satu wujud pelaksanaan pembangunan di wilayah perbatasan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah yang bertujuan untuk lebih mengukuhkan batas daerah yang jelas dan pasti baik dari aspek juridis maupun fisik di lapangan, Pemerintah Kabupaten Malang pada tahun 2015 melaksanakan program
Pengembangan
kegiatan
Koordinasi
Wilayah
Penyelesaian
Perbatasan Masalah
dalam
Perbatasan
bentuk Antar
Daerah, dengan realisasi berupa penetapan batas daerah dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Berikut Peraturan Menteri Dalam Negeri yang telah terbit sampai dengan tahun 2015 adalah: 1). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2007 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kabupaten Pasuruan; 2). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kota Batu; 3). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kota Malang; 4). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur tanggal 27 Desember 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1597); 5). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun
2013 Nomor 1599); 6). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2014 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kabupaten Mojokerto;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 37
7). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2014 tentang Batas Daerah Kabupaten Malang dengan Kabupaten Probolinggo. Selain terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri juga terdapat Data Rupabumi Kecamatan, sebagaimana Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. Rupabumi adalah bagian dari permukaan bumi yang dapat dikenal identitasnya sebagai unsur alami dan buatan manusia, misalnya sungai, danau, gunung, tanjung, desa dan bendungan. Adapun nama rupabumi adalah nama yang diberikan pada unsur rupabumi. Ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pembakuan Nama Rupabumi, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2009
tentang
Pedoman
Pembentukan
Panitia
Pembakuan
Nama Rupabumi. 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Sebagai
tindak lanjut pelaksanaan kegiatan
Penetapan
dan
Penegasan batas wilayah Kabupaten Malang, pada Tahun Anggaran 2015 pada Bagian Tata Pemerintahan Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Malang telah dialokasikan Program Pengembangan Wilayah Perbatasan kegiatan Koordinasi Penyelesaian Masalah Perbatasan Antar Daerah dengan dilakukan
anggaran adalah
sebesar
Rp445.570.000,-.
terlaksananya
koordinasi
Fokus
kegiatan
penyelesaian
yang
masalah
perbatasan antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertetangga/berbatasan. Adapun realisasi anggaran kegiatan pada akhir Tahun Anggaran 2015 mencapai 99,03% atau sebesar Rp441.240.000,-. Adapun kronologis Penetapan dan Penegasan Batas Daerah (PPBD) Kabupaten/Kota yang berbatasan
dengan Kabupaten Malang,
Bagian
Tata Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Malang atas
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 38
nama Pemerintah Kabupaten Malang telah melaksanakan pemasangan sampai dengan tahun 2015 sebanyak 116 (seratus enam belas) titik pilar batas. Selain penetapan batas daerah, tahun 2015 telah dilakukan pendataan Rupabumi dilaksanakan di 7 kecamatan meliputi Kecamatan Bululawang, Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Jabung, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Tajinan, Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Wajak. Sebelumnya telah dilakukan di 14 kecamatan, sehingga sampai tahun
2015
telah
dilaksanakan
pada
21
kecamatan,
sedangkan
12 kecamatan yang belum, direncanakan pada tahun 2016 dan tahun 2017, mengingat terbatasnya anggaran. Sebagaimana Pasal 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi disebutkan tujuan dari Pembakuan nama Rupabumi adalah: 1). Mewujudkan tertib administrasi di bidang Pembakuan nama Rupabumi di Indonesia; 2). Menjamin
tertib
administrasi
wilayah
dalam
kerangka
Negara
Kesatuan Republik Indonesia; 3). Mewujudkan adanya Gasetir Nasional sehingga ada kesamaan pengertian mengenai nama Rupabumi di Indonesia; 4). Mewujudkan data dan informasi akurat mengenai nama Rupabumi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik untuk kepentingan pembangunan nasional maupun internasional. 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Dari 9 (sembilan) Daerah Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, hanya 2 (dua) yang belum selesai masalah perbatasannya karena masih dilakukan upaya penyelesaian antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar yang bersengketa dengan permasalahan penentuan puncak Gunung Kelud;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 39
1). Dasar surat Bupati Kediri Nomor: 100/39/418.11/2011, sesuai Penelitian Ketua Tim Penetapan dan Penegasan Batas Daerah Kabupaten Kediri, bahwa Dokumen
Penetapan dan Penegasan
Batas Daerah Kabupaten Malang kurang lengkap dikarenakan dalam Peta dan Berita Acara PPBD Kabupaten Malang memuat/mencantumkan
Pilar
Batas
Nomor:B/97/XI/2006 (P.50) yang terletak di Lokasi
belum Daerah Dusun
Gunung Kelud/Sungai Nambaan Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur, sebagai Pilar Batas Utama (PBU) antara Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar; 2). Tim Penetapan dan Penegasan Batas Daerah Kabupaten Kediri menyarankan untuk Dokumen Penetapan dan Penegasan Batas Daerah Kabupaten Malang Nomor:B/97/XI/2006 pada Pilar Nomor
50 (P.50) dengan Kabupaten Blitar belum mencantumkan tulisan/pahatan Batas Daerah dengan Kabupaten Kediri, sehingga
Pilar Nomor 50 (P.50) Batas Daerah tersebut juga sebagai batas dengan Kabupaten Kediri (1 pilar batas untuk 3 Kabupaten); 3). Masih menunggu penyelesaian sengketa yang terjadi antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, yang hingga saat ini belum ada penyelesaian. b. Pemecahan Masalah 1). Kabupaten
Malang
dengan
Kabupaten
Kediri
sebanyak
15 (lima belas) titik pilar batas dengan pemecahan masalah sebagai berikut: a). Mengingat pilar batas daerah nomor: B/97/XI/2006 pada
Pilar Nomor 50 (P.50) adalah pilar batas Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar yang dilaksanakan pada tahun 2006 dan dianggarkan melalui APBD Kabupaten Malang tahun 2006,
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 40
sesuai dengan dokumen PPBD berupa Berita Acara dan Peta yang diterbitkan oleh Topografi Kodam (Topdam) V Brawijaya Malang. Apabila Pemerintah Kabupaten Malang menyetujui saran/ maksud Pemerintah Kabupaten Kediri, maka akan terjadi perubahan Dokumen Berita Acara khususnya dipilar batas:
B/97/XI/2006 pada Pilar Nomor : 50 (P.50); b). Sedangkan Pemerintah Kabupaten Malang tidak menyetujui maksud dari pada Pemerintah Kabupaten Kediri, maka Tim PPBD Kabupaten Malang menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Kediri untuk menganggarkan dana dari APBD Kabupaten Kediri dalam rangka membuat patok pilar batas dimaksud sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2). Kabupaten
Malang
dengan
Kabupaten
Blitar
sebanyak
15 (lima belas) titik pilar batas, sedangkan berita acara sudah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, saat ini menunggu proses pembahasan di Kementerian Dalam Negeri. E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana 1. Bencana yang terjadi Kejadian bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang sepanjang Tahun 2015 dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Bencana Alam Tanah Longsor 1).
Tanggal 4 Januari 2015 terjadi tanah longsor di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang, bencana menyebabkan bahu jalan dan separuh badan jalan ambrol dengan volume panjang ± 12 m dan tinggi ± 7 m;
2).
Tanggal 25 Januari 2015 terjadi tanah longsor di Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang, bencana menyebabkan 1 rumah penduduk rusak berat dan 5 rusak ringan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 41
3).
Tanggal 25 Januari 2015 terjadi tanah longsor di Desa Kidangbang Kecamatan Wajak, bencana menyebabkan jembatan jalan desa rusak berat;
4).
Tanggal 30 Januari 2015 terjadi tanah longsor di Desa Suwaru Kecamatan Pagelaran, bencana menyebabkan sayap jembatan panjang 15 m dan tinggi 8 m rusak berat;
5).
Tanggal
10
Februari
2015
terjadi
tanah
longsor
di
Dusun Tunjungsari Kelurahan Turen Kecamatan Turen bencana menyebabkan 1 rumah penduduk rusak berat dan dinding penahan ambrol; 6).
Tanggal 10 Februari 2015 terjadi tanah longsor di Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang, bencana menyebabkan 2 rumah penduduk rusak sedang dan 4 rusak ringan;
7).
Tanggal 11 Februari 2015 terjadi tanah longsor di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo, bencana menyebabkan bahu jalan rusak;
8).
Tanggal 1 Maret 2015 terjadi tanah longsor di Dusun Krajan, Dusun Gunung Tumpuk Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang, bencana menyebabkan 1 jembatan putus dan 2 rumah penduduk rusak sedang;
9).
Tanggal 3 Maret 2015 terjadi tanah longsor di Desa Wonoagung Kecamatan
Kasembon,
bencana
menyebabkan
rumah
1
penduduk rusak berat; 10). Tanggal 20 Maret 2015 terjadi tanah retak/tanah longsor di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang, bencana menyebabkan 6 keluarga sejumlah 20 jiwa mengungsi; 11). Tanggal
24
Maret
2015
terjadi
tanah
longsor
di
Desa
Sumberputih Kecamatan Wajak, bencana menyebabkan rumah dekat tebing longsor sehingga tidak dapat ditempati/mengungsi karena membayahakan; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 42
12). Tanggal
26
Maret
2015
terjadi
tanah
longsor
di
Desa
Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo, bencana menyebabkan 4 rumah penduduk rusak berat; 13). Tanggal 5 April 2015 terjadi tanah longsor di Desa Slamparejo Kecamatan Jabung, bencana menyebabkan jalan penghubung longsor/putus; 14). Tanggal 6 April 2015 terjadi tanah longsor di Desa Codo, Desa Sukoanyar Kecamatan Wajak, bencana menyebabkan dinding
penahan
tanah
SDN
Codo
I
ambrol
sepanjang
12 m x 5 m dan terjadi penyempitan jalan karena longsor sepanjang 250 m x 3 m; 15). Tanggal 6 April 2015, terjadi tanah longsor dan puting beliung di Desa Palakan dan Desa Ngasem Kecamatan Ngajum, bencana menyebabkan 1 kandang ayam roboh dan jalan penghubung desa tertimbun tanah dan akar pohon; 16). Tanggal 6 April 2015 terjadi tanah longsor di Kelurahan Kepanjen Kecamatan Kepanjen, bencana menyebabkan 3 dapur rumah penduduk ambrol; 17). Tanggal 15 April 2015 terjadi tanah longsor di Desa Ampelgading Kecamatan Tirtoyudo, bencana menyebabkan terganggunya transportasi 11 keluarga dan longsor dengan tinggi ± 50 m dan panjang 100 m; 18). Tanggal
24
April
2015
terjadi
tanah
longsor
di
Desa
Cempokomulyo Kecamatan Kepanjen, bencana menyebabkan 2 rumah penduduk rusak sedang; 19). Tanggal 25 April 2015 terjadi tanah longsor di Desa Genengan Kecamatan Pakisaji, bencana menyebabkan 1 rumah penduduk rusak sedang; 20). Tanggal 13 April 2015 terjadi tanah longsor di Desa Tulungrejo Kecamatan
Ngantang,
bencana
menyebabkan
plengsengan
penahan tanah ambrol, panjang 18 m tinggi 7 m; LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 43
21). Tanggal 2 Mei 2015 terjadi tanah longsor di Desa Banjarejo, Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang, bencana menyebabkan separuh badan jembatan putus (4,5 m x 12 m); 22). Tanggal 3 Mei 2015 terjadi tanah longsor di Desa Kebobang Kecamatan Wonosari, bencana menyebabkan badan sungai sepanjang 40 m lebar 2,5 m dan tinggi 10 m ambrol; 23). Tanggal 11 Mei 2015 terjadi tanah longsor di Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading, bencana menyebabkan 3 rumah penduduk rusak berat dan 4 rusak ringan; 24). Tanggal 12 Mei 2015 terjadi banjir dan tanah longsor di Desa
Sonowangi
Kecamatan
Ampelgading,
bencana
menyebabkan 1 rumah penduduk rusak berat, 1 rusak ringan dan 4 daerah titik longsor; 25). Tanggal 17 Desember 2015 terjadi tanah longsor di Desa Wajak Kecamatan Wajak, bencana menyebabkan plengsengan penahan irigasi ambrol sepanjang 10 m dan tinggi 2 m serta jalan paving sepanjang 33 m dan lebar 2,5 m. b. Bencana Alam Angin Puting Beliung Selama kurun waktu tahun 2015, telah terjadi bencana alam berupa angin puting beliung, dengan lokasi kejadian dan kerusakan sebagai berikut: 1).
Tanggal 13 Januari 2015 terjadi angin puting beliung di Kelurahan
Cempokomulyo
Kecamatan
Kepanjen,
bencana
menyebabkan pohon tumbang menimpa 1 rumah penduduk rusak ringan; 2).
Tanggal 23 Januari 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Tegalsari Kecamatan Kepanjen, bencana menyebabkan saluran pipa air minum terputus;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 44
3).
Tanggal 25 Januari 2015 terjadi angin puting beliung di Desa
Lebakharjo
Kecamatan
Ampelgading,
bencana
menyebabkan 1 rumah penduduk rusak sedang; 4).
Tanggal 30 Januari 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji, bencana menyebabkan 7 rumah penduduk rusak sedang dan 13 rusak ringan;
5).
Tanggal 24 Februari 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang, bencana menyebabkan 3 rumah penduduk rusak berat dan 12 rusak ringan;
6).
Tanggal 24 Februari 2015 terjadi angin puting beliung di Desa
Krebet
Senggrong,
Desa
Lumbangsari
Kecamatan
Bululawang, bencana menyebabkan 4 rumah penduduk rusak berat dan 11 rusak ringan; 7).
Tanggal 21 Maret 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Gunungsari Kecamatan Tajinan, bencana menyebabkan 1 rumah penduduk rusak berat;
8).
Tanggal 22 Maret 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji, bencana menyebabkan pagar sekolah SDN 5 rusak dan kabel listrik PLN putus;
9).
Tanggal 22 Maret 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen, bencana menyebabkan kabel listrik PLN putus;
10). Tanggal
12
April
2015
terjadi
angin
puting
beliung
di
Desa Tegalgondo, Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso, bencana menyebabkan 6 rumah penduduk rusak sedang; 11). Tanggal
23
April
2015
terjadi
angin
puting
beliung
di
Desa Purwosari Kecamatan Singosari, bencana menyebabkan 1 rumah penduduk rusak berat; 12). Tanggal
26
April
2015
terjadi
angin
puting
beliung
di
Dusun Ardimulyo Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan, bencana menyebabkan 1 rumah penduduk rusak sedang;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 45
13). Tanggal 29 Nopember 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Kebobang, Desa Plaosan. Desa Kluwut, Desa Plandi, Desa Bangelan Kecamatan Wonosari, bencana menyebabkan 3 rumah penduduk rusak berat, 72 rusak sedang, 4 rusak ringan, 2 SDN rusak sedang, 1 Balai Desa rusak sedang, 1 TPQ rusak sedang, 2 kandang ayam dan bebek rusak berat, 5 tempat usaha rusak serta 36 titik hutan rakyat dan perkebunan rusak; 14). Tanggal 29 Nopember 2015 terjadi angin puting beliung di Desa Karangrejo, Desa Kromengan Kecamatan Kromengan, bencana menyebabkan 2 rumah penduduk rusak berat. c. Bencana Alam Banjir Selama kurun waktu tahun 2015, telah terjadi bencana banjir dengan lokasi kejadian dan kerusakan sebagai berikut: 1).
Tanggal 18 Februari 2015 di Dusun Jetak Desa Mulyoagung Kecamatan Dau terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir karena saluran air yang tertimbun tanah;
2).
Tanggal 3 Maret 2015 di Desa Jatirejosoyo, Desa Mojosari, Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen terjadi hujan deras dengan kurun waktu yang lama mengakibatkan banjir sehingga 54 rumah penduduk terendam di RT 1, 27 di RT 2, 12 di RT 3, dan 2 rumah di RT 4;
3).
Tanggal 2 Mei 2015 terjadi banjir di Kelurahan Kepanjen Kecamatan Kepanjen karena hujan deras di wilayah Kota malang mengakibatkan debit air sungai Supit Urang meluap ke pemukiman warga dan meluapnya Sungai Paron sehingga terjadi kerusakan pada 185 rumah penduduk terendam;
4).
Tanggal 11 Mei 2015 di Dusun Balaiarjo Desa Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo terjadi hujan deras dengan curah yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap sehingga tanggul penahan sungai sepanjang 1 km rusak, 2 rumah penduduk rusak berat dan 4 rusak ringan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 46
d. Bencana Alam Kekeringan 1).
Pada bulan Juli 2015 terjadi kekeringan di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung, bencana menyebabkan 396 keluarga mengalami kekurangan air;
2).
Pada bulan Agustus 2015 terjadi kekeringan di Dusun Blandit Timur
Desa
Wonorejo
Kecamatan
Singosari,
bencana
menyebabkan 911 keluarga sejumlah 2.898 jiwa mengalami kekurangan air; 3).
Pada awal bulan Agustus 2015 terjadi kekeringan di Dusun Sumberbendo
Desa
Kucur
Kecamatan
Dau,
bencana
menyebabkan 1.056 jiwa mengalami kekurangan air; 4).
Pada pertengahan bulan Agustus 2015 terjadi kekeringan di Dusun Krajan I, Dusun Krajan II, Dusun Krajan III, Dusun Alasteledek
Desa
Putukrejo
Kecamatan
Kalipare,
bencana
menyebabkan 620 keluarga mengalami kekurangan air; 5).
Pada awal bulan September 2015 terjadi kekeringan di Dusun Krajan Desa Pringgondani, Dusun Gampingan Desa Wonokerto, Dusun
Balewerti
Gununggebang
Desa
Desa
Rejosari,
Dusun
Krajan,
Dusun
Karangsari,
Dusun
Krajan,
Dusun
Sumberejo Desa Bandungrejo, dan Dusun Sumberjambe Desa Sriganco
Kecamatan
Bantur,
bencana
menyebabkan
2.216 keluarga mengalami kekurangan air; 6).
Pada awal bulan September 2015 terjadi kekeringan di Dusun Bandarangin Desa Sumberrejo, dan Dusun Krajan, Dusun Tempur Desa Pagak Kecamatan Pagak;
7).
Pada akhir bulan September 2015 terjadi kekeringan di Desa Sumberagung
Kecamatan
Sumbermanjing
Wetan,
bencana
menyebabkan 486 keluarga sejumlah 1.556 jiwa mengalami kekurangan air;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 47
8).
Pada akhir bulan September 2015 terjadi kekeringan di Desa Tempursari Kecamatan Donomulyo, bencana menyebabkan 460 keluarga mengalami kekurangan air;
9).
Pada akhir bulan September 2015 terjadi kekeringan di Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanjing Wetan, bencana menyebabkan sumber mata air mengering;
10). Pada
awal
bulan
Oktober
2015
terjadi
kekeringan
di
Dusun Gunungkunci Desa Jabung Kecamatan Jabung, bencana menyebabkan 339 keluarga mengalami kekurangan air; 11). Pada Dusun
awal
bulan
Kerisik,
Oktober Dusun
2015
terjadi
Lemahbang,
kekeringan
Dusun
di
Karanglo,
Dusun Gondang Desa Kemiri Kecamatan Jabung, bencana menyebabkan 775 keluarga mengalami kekurangan air; 12). Pada pertengahan bulan Oktober 2015 terjadi kekeringan di Dusun Talasan Desa Ngabab Kecamatan Pujon, bencana menyebabkan 91 keluarga sejumlah 337 jiwa mengalami kekurangan air; 13). Pada pertengahan bulan Oktober 2015 terjadi kekeringan di Dusun Krajan, Dusun Pasarpon, Dusun Putukrejo, Dusun Nampurejo Desa Banjarejo Kecamatan Donomulyo, bencana menyebabkan 1.513 keluarga sejumlah 4.306 jiwa mengalami kekurangan air; 14). Pada pertengahan bulan Oktober 2015 terjadi kekeringan di Dusun Krajan Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan, bencana menyebabkan 273 keluarga mengalami kekeringan; 15). Pada pertengahan bulan Oktober 2015 terjadi kekeringan di Desa Banjarejo, Desa Purwodadi, Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo, bencana menyebabkan 1.105 keluarga sejumlah 2.520 jiwa di Desa Banjarejo, 142 keluarga sejumlah 460 jiwa di Desa Purwodadi, dan 1.300 keluarga sejumlah 3.900 jiwa di Desa Sumberoto mengalami kekurangan air.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 48
e. Bencana Alam Petir Selama kurun waktu tahun 2015, telah terjadi bencana alam berupa petir, dengan lokasi kejadian dan kerugian sebagai berikut: 1).
Tanggal 29 Nopember 2015 di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo terjadi hujan deras disertai sambaran petir mengakibatkan 1 warga terluka berat dan 2 unit rumah penduduk rusak berat;
2).
Tanggal 10 Desember 2015 di Dusun Sumbersari Desa Wonosari Kecamatan Wonosari terjadi hujan deras disertai sambaran petir mengakibatkan 1 rumah penduduk rusak berat.
2. Penanggulangan Bencana Beberapa kejadian bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang selama Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang telah melakukan assesment, memberikan rambu bahaya sementara, memberikan bantuan sembako, melakukan kerja bakti, memberi bantuan stimulus, membuat pos pantau serta berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 3. Status
Bencana
(Nasional,
Regional/Provinsi
atau
Lokal/
Kabupaten/Kota) Beberapa kejadian bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang selama Tahun 2015 ditetapkan statusnya sebagai bencana alam Lokal atau Kabupaten. 4. Sumber dan Jumlah Anggaran Dalam rangka penanganan terjadinya bencana alam serta rehabilitasi
terhadap
korban
bencana
alam
di
wilayah
Kabupaten Malang, telah dialokasikan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga sebesar Rp6.000.000.000,- (enam milyar rupiah). Adapun penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) adalah sebagai berikut:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 49
a. Rehabilitasi
dinding
penahan
Jalan
Tanjungsari
III
seluas
15 m x 8 m di Kelurahan Turen Kecamatan Turen dengan biaya sebesar Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah); b. Perbaikan oprit Jembatan Kali Lesti di Desa Suwaru Kecamatan Pagelaran dengan biaya sebesar Rp800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah); c.
Perbaikan
dinding
penahan
Jembatan
Dusun
Putuk
seluas
25 m x 8 m di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo dengan biaya sebesar Rp350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah); d. Pembangunan Kecamatan
Jembatan Wajak
Kidang
dengan
Berik
biaya
di
Desa
sebesar
Kidang
Berik
Rp450.000.000,-
(empat ratus lima puluh juta rupiah); e. Pembangungan Kecamatan
Jembatan
Lawang
Gunung Tumpuk
dengan
biaya
di Desa Sidoluhur
sebesar
Rp1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah); f.
Rehabilitasi Dinding Penahan seluas 50 m x 8,5 m di Desa Slamparejo Kecamatan Jabung dengan biaya Rp700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah);
g. Rehabilitasi Dinding Penahan seluas 24 m x 5 m di Desa Codo Kecamatan
Wajak
dengan
biaya
sebesar
Rp200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah); h. Pembangunan Saluran/Drainase Jalan di Desa Kebobang Kecamatan Wonosari
dengan
biaya
sebesar
Rp100.000.000,-
(seratus
juta rupiah); i.
Rehabilitasi Dinding Penahan seluas 20 m x 8 m di Desa Tulungrejo Kecamatan
Ngantang
dengan
biaya
sebesar
Rp200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah); j.
Rehabilitasi Dinding Penahan seluas 305 m x 1,5 m di Desa Bambang Kecamatan Wajak dengan biaya sebesar Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 50
k. Rehabilitasi Dinding Penahan seluas 13 m x 9 m di Kelurahan Cempokomulyo
Kecamatan
Kepanjen
dengan
biaya
sebesar
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah); l.
Rehabilitasi Jembatan seluas 5 m x 8 m di Desa Sidodadi Kecamatan
Ngantang
dengan
biaya
sebesar
Rp700.000.000,-
(tujuh ratus juta rupiah). 5. Antisipasi Daerah dalam menghadapi Kemungkinan Bencana Alam Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, Pemerintah Kabupaten
Malang
telah
memprogramkan
antisipasi
bencana
dengan kegiatan: a. Pembentukan satuan-satuan tugas penanganan bencana berbasis masyarakat, khususnya pada daerah-daerah yang rawan bencana; b. Melakukan pembinaan-pembinaan terhadap upaya mitigasi bencana alam bagi masyarakat yang termasuk dalam daerah rawan bencana serta
memberikan
informasi
dan
sosialisasi
tentang
bahaya
terjadinya bencana; c.
Melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan untuk meminimalisir terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh pengrusakan dan penggundulan hutan. Selain itu untuk mengurangi dampak pemanasan global, meningkatnya absorbsi gas CO2, SO2 dan polutan lainnya, mencegah bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor, serta meningkatkan upaya konservasi genetik tanaman hutan. Dapat dilakukan kegiatan antara lain melalui rehabilitasi hutan dan lahan, perlindungan dan konservasi sumber daya hutan, penghijauan, pembuatan kebun bibit rakyat, pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan, pembuatan bangunan
konservasi
tanah
dan
air,
pelestarian
sumber
air,
peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
serta
pencegahan
dan
pengendalian
kebakaran
hutan
dan lahan. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 51
6. Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi Dilihat dari posisi geografis, fisiografis, demografis dan geologis Wilayah Kabupaten Malang mempunyai berbagai macam potensi bencana alam berupa tsunami, banjir dan longsor, letusan gunung api, gempa bumi, puting beliung dan angin ribut. a. Wilayah Potensi Bencana Alam Banjir dan Longsor Adanya
wilayah
perbukitan
dan
daerah
aliran
sungai/kelerengan di Kabupaten Malang berpotensi terjadi bencana alam banjir dan longsor. Wilayah-wilayah yang berpotensi banjir dan tanah longsor yaitu: 1). Desa Lebakharjo dan Desa Simojayan Kecamatan Ampelgading; 2). Desa Kepatihan, Desa Sumbertangkil, Desa Pujiharjo dan Desa Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo; 3). Desa Gajahrejo, Desa Segaran, Desa Tumpakrejo dan Desa Sidodadi Kecamatan Gedangan; 4). Desa Banjarejo, Desa Kedungsalam, Desa Tulungrejo dan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo; 5). Desa
Sitiarjo
dan
Desa
Tambakasri
Kecamatan
Sumbermanjing Wetan; 6). Desa Pait, Desa Wonoagung Kecamatan Kasembon; 7). Desa Kemiri Kecamatan Jabung; 8). Desa Selorejo, Desa Petungsewu Kecamatan Dau; 9). Desa Srimulyo Kecamatan Dampit. b. Wilayah Potensi Bencana Alam Letusan Gunung Api Wilayah Kabupaten Malang yang dikelilingi 4 pegunungan berapi baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif berpotensi terkena dampak letusan gunung berapi. Beberapa wilayah yang berpotensi terkena bencana alam letusan gunung api antara lain:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 52
1). Kecamatan Poncokusumo dan Kecamatan Jabung yang berpotensi bencana debu/abu vulkanik dari Gunung Bromo; 2). Kecamatan Dampit,
Ampelgading,
Kecamatan
Kecamatan
Wajak
dan
Tirtoyudo,
Kecamatan
Kecamatan
Poncokusumo
berpotensi bencana debu/abu vulkanik dari Gunung Semeru; 3). Kecamatan Kasembon dan Kecamatan Ngantang berpotensi bencana bom-bom, lapili, awan pijar, piroklastik dan gas (S/SO4, SO2) dari Gunung Kelud; 4). Kecamatan Pujon, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Singosari dan
Kecamatan
solfatara-fumarola
Lawang hingga
berpotensi history
bencana
(SO4/belerang)
tahap dari
Gunung Arjuno-Gunung Welirang. c. Wilayah Potensi Bencana Alam Gempa Bumi Wilayah Kabupaten Malang yang berpotensi terjadi gempa bumi adalah wilayah yang berada di jalur-jalur besar baik lokal maupun regional yang rentan terhadap getaran, baik yang disebabkan oleh getaran gempa (vulkanik dan tektonik) maupun sumber getaran lain. Adapun wilayah yang berpotensi terjadi bencana alam gempa bumi adalah Kecamatan Gedangan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Dampit, Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampelgading. d. Wilayah Potensi Bencana Alam Tsunami Wilayah yang berpotensi terjadinya tsunami terutama berada pada wilayah pantai selatan akibat gempa bumi yang ada dilaut. Hal ini mengingat wilayah selatan Kabupaten Malang berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, disamping itu adanya jalur tumbukan lempeng yang mempunyai potensi gempa penyebab tsunami, juga terdapat beberapa patahan yang dimungkinkan dapat menjadi penyebab gempa bumi daratan. Adapun wilayah yang berpotensi bencana alam tsunami meliputi Kecamatan Gedangan, Kecamatan Sumbermanjing
Wetan,
Kecamatan
Tirtoyudo,
Kecamatan
Ampelgading, Kecamatan Donomulyo dan Kecamatan Bantur. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 53
e. Potensi Bencana Alam Angin Puting Beliung Wilayah Kabupaten Malang yang rawan/berpotensi terjadi bencana alam angin puting beliung mencakup wilayah Kecamatan Pagak, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Jabung, Kecamatan Wagir, Kecamatan Kromengan, Kecamatan Pakis dan Kecamatan Poncokusumo. Berikut langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengelolaan bencana alam, yaitu: a. Sosialisasi Kepada Masyarakat Umum. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah menjelaskan tujuan kegiatan dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam program ini. Melalui kegiatan sosialisasi ini sekaligus dilakukan inventarisasi potensi masyarakat lokal untuk mendukung program. Sosialisasi dilakukan dengan teknik-teknik partisipatif, sekaligus untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait dengan pengelolaan
bencana,
termasuk
potensi
bahaya,
persepsi
masyarakat dan peluang untuk pengelolaan bencana secara partisipatif yang berbasis masyarakat. b. Membangun Jaringan Kerja terkait Bencana. Kegiatan antara masyarakat dan mitra lokal untuk membangun jaringan workshop
kerja
terkait
tentang
mengundang
bencana
program
Satgas
PB
di
dengan
pengelolaan kecamatan
menyelenggarakan bencana untuk
dengan
memahami
permasalahan terkait bencana alam di desa setempat serta inisiasi pembangunan jaringan kerja terkait dengan bencana alam. Melalui langkah-langkah ini diharapkan bisa mulai dibangun jaringan kerja antar stakeholders yang memiliki komitmen terhadap pengelolaan bencana alam di lokasi-lokasi yang memang sering terjadi bencana. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 54
c.
Identifikasi Stakeholders Potensial dalam Pengelolaan Bencana. Melalui kegiatan awal berupa sosialisasi atau perkenalan dan workshop diharapkan akan terjadi interaksi yang intensif antara Pemerintah Kabupaten dengan Pelaksana di tingkat kecamatan dan ditindaklanjuti kepada masyarakat. Pengetahuan dan pemahaman terhadap masyarakat setempat membantu kegiatan selanjutnya berupa identifikasi stakeholders potensial dalam pengelolaan bencana di kawasan ini, mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai ke tingkat kabupaten. Pengenalan
stakeholders diteruskan dengan pengenalan lebih lanjut terhadap peran dan potensi masing-masing dalam kegiatan pengelolaan bencana. d. Pembentukan Working Group Tingkat Kabupaten. Pertemuan-pertemuan dengan stakeholders direncanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk menyusun rencana aksi yang mendapat dukungan pemerintah kabupaten setempat melalui
kebijakan
pemerintah
daerah
termasuk
dukungan
anggaran. e. Sosialisasi Peraturan dan Mekanisme Pengelolaan Bencana. Melalui pertemuan-pertemuan working group juga dilakukan advokasi terhadap aparat pemerintah kabupaten yang memiliki tanggung-jawab terhadap pengelolaan bencana untuk secara aktif melaksanakan sosialisasi kebijakan pemerintah dalam pengelolaan bencana. Salah satu substansi yang akan didorong adalah penyelenggaraan sosialisasi secara partisipatif tentang peraturan perundangan dan mekanisme pengelolaan bencana kepada masyarakat. Sebagai langkah awal, Satgas PB akan mendukung dan mendampingi pemerintah kabupaten dalam bentuk kerja sama untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi ini.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 55
f.
Pertemuan Masyarakat untuk Sosialisasi Program dan Membangun Komitmen. Memfasilitasi pertemuan-pertemuan masyarakat dan stakeholders lokal untuk sosialisasi program-program pengelolaan bencana dan membangun komitmen bersama diantara stakeholders. Dalam setiap pertemuan akan melibatkan anggota masyarakat yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan diharapkan melalui pertemuan masyarakat ini dibangun embrio kelompok-kelompok masyarakat yang peduli terhadap bencana dan pengelolaan bencana di kawasan sekitarnya.
g. Pelatihan/Bintek Pengurangan Resiko Bencana dan Tanggap Darurat kepada Masyarakat. Sesuai dengan kebutuhan yang diidentifikasi melalui berbagai kesempatan
maka
dilaksanakan
pelatihan
kepada
kelompok masyarakat lokal yang terdiri dari laki-laki dan perempuan (PKK, GOW, organisasi wanita), mengenai pengelolaan bencana khususnya untuk mengurangi resiko bencana dan keadaan tanggap darurat. Peserta pelatihan menyusun rencana tindak lanjut berupa dokumen yang dihasilkan melalui proses pemahaman pengelolaan bencana selama pelatihan. h. Pembentukan Satgas Penanggulangan Bencana Kecamatan/Desa Masyarakat Peduli Bencana. Pertemuan lanjutan yang melibatkan masyarakat dan stakeholders lokal dengan tujuan menyusun struktur organisasi masyarakat desa setempat dalam rangka membangun gerakan pengurangan resiko bencana dan pemulihan bencana berbasis masyarakat. Badan
Penanggulangan
setempat
memfasilitasi
Bencana
Daerah
bersama
pertemuan-pertemuan
yang
aparat akan
diselenggarakan oleh masyarakat desa setempat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 56
i.
Masyarakat di Lokasi Rawan Bencana Melakukan Risk Assesment dan Simulasi. Kelompok melakukan
masyarakat
risk
yang
didampingi
assesment
di
desa
oleh
mitra
setempat
lokal
sehingga
menghasilkan dokumen assesment yang informatif dan mudah dipahami oleh masyarakat setempat. Sedangkan pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana diikuti oleh warga masyarakat setempat baik laki-laki maupun perempuan. Kelompok masyarakat melaksanakan simulasi secara rutin dan terencana sehingga menjadi agenda kegiatan masyarakat desa yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten. j.
PENA (Pengenalan Bencana) pada Anak Sekolah. Tujuannya adalah murid tahu jenis bencana, tanda-tanda dan cara penyelamatan
diri,
menyampaikan
yang
yang
lebih
mereka
penting
ketahui
mereka
kepada
dapat
masyarakat
dilingkungannya. Diikuti oleh 1.826 siswa SD dan 948 siswa SMP di 23 Kecamatan. k. Pembentukan Desa Tangguh. Masyarakat
di
daerah
rawan
bencana
diberikan
pelatihan
manajemen bencana sehingga pada situasi tertentu mereka mampu menolong dirinya sendiri, menyelamatkan orang lain dan upaya pengurangan resiko bencana. l.
Identifikasi
Pesan-Pesan
Disaster Risk Reduction/Emergency
Response (DRR/ER) untuk Advokasi oleh Masyarakat. Kelompok
masyarakat
secara
bersama-sama
melakukan
identifikasi pesan-pesan DRR/ER sehingga menghasilkan pesanpesan yang tersirat dapat dipahami dan didokumentasikan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 57
m. Identifikasi Kebutuhan Masyarakat untuk Mendukung Pemerintah dan Lembaga Internasional. Kelompok masyarakat didampingi oleh mitra lokal melakukan identifikasi kebutuhannya untuk mendukung program-program pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta lembaga-lembaga nasional maupun internasional. n. Program Tindak Lanjut untuk Advokasi. Sebagai
kelanjutan
dari
pelatihan-pelatihan
serta
proses
identifikasi yang sudah dilaksanakan, maka kelompok masyarakat di setiap desa difasilitasi untuk menyusun rencana tindak lanjut untuk melakukan advokasi. o. Pembentukan Jaringan Antar Masyarakat, Pemerintah dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Lokal. Dengan inisiatif bersama didorong pembentukan jaringan antara kelompok masyarakat, pemerintah daerah dan LSM lokal untuk pengelolaan bencana secara umum dimulai di desa setempat. Jaringan ini selanjutnya dapat diperluas sesuai dengan kesiapan dan
kebutuhan,
melalui
peran
mitra
lokal
dan
terutama
Pemerintah Kabupaten. Disamping itu, dilakukan pula kegiatan monitoring secara reguler sesuai jadwal kegiatan yang berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk memantau perkembangan kegiatan serta hasil yang didapatkan dari proses-proses yang telah dilakukan secara bertahap di masing-masing desa. Kegiatan monitoring selain dilaksanakan oleh tim pelaksana juga akan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang sejak awal telah diajak untuk berdiskusi dalam penguasaan konsep yang akan dikembangkan. Metode monitoring akan dilakukan secara partisipatif dengan melakukan kunjungan ke desa lokasi program dan melibatkan masyarakat peserta program maupun para pelaksana program.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 58
Pada pertengahan program dan akhir program, dilakukan kegiatan evaluasi yang dimaksudkan untuk menilai tingkat kinerja serta hasil yang telah diperoleh dari proses yang telah dilakukan. Evaluasi juga dilakukan secara partisipatif dengan mengacu pada tujuan dan target program yang telah tercantum dalam rencana program, evaluasi juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang. F. Pengelolaan Kawasan Khusus 1. Jenis Kawasan khusus yang menjadi Kewenangan Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(LPPD)
kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat bahwa yang dimaksud dengan Kawasan Khusus meliputi kawasan sumberdaya alam, kawasan sumber daya buatan, kawasan industri, pariwisata,
perdagangan
dan
otoritas,
kawasan
kelautan
dan
kedirgantaraan dan sepanjang yang menjadi kewenangan daerah. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa pada dasarnya di dalam undang-undang tersebut tidak menyebutkan adanya kawasan khusus, melainkan kawasan strategis. Namun demikian, apabila dicermati antara definisi kawasan khusus pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dengan definisi kawasan strategis pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa definisi kedua kawasan dimaksud relatif sama. Berdasarkan hal tersebut diatas, Kawasan strategis yang dapat dikategorikan sebagai kawasan Khusus di wilayah Kabupaten Malang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang meliputi: Kawasan Strategis Hankam, Kawasan Strategis Ekonomi, Kawasan Strategis
Sosio-Kultural,
dan
Kawasan
Strategis
Penyelamatan
Lingkungan Hidup. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 59
a. Kawasan Strategis Pertahanan dan Keamanan (Hankam) 1). Kawasan Strategis Militer dan Latihan Militer Kawasan militer dalam penetapannya dibedakan menjadi 2, yaitu Kompleks Militer dan Areal Latihan Militer. Dalam penerapannya, kawasan
di
sekitar
kompleks
militer
dilakukan
pelarangan
penggunaan tanah yang memiliki intensitas kegiatan tinggi dan menimbulkan multiplier effect.
Adapun wilayah yang terdapat
kompleks militer yaitu di Kecamatan Singosari, dan Jabung. Sedangkan pada Kawasan latihan militer terletak di Kecamatan Lawang, Bantur, Gedangan, Pagak, Donomulyo dan Pangkalan Angkatan Laut Sendang Biru. 2). Kawasan Sekitar Bandar Udara Satu-satunya lapangan udara yang ada di Kabupaten Malang adalah lapangan udara Abdulrachman Saleh di Kecamatan Pakis. Pada saat ini aktivitas di lapangan udara diutamakan untuk kepentingan militer dan kepentingan sipil secara terbatas. Sejak tahun 2005, Bandar Udara Abdulrachman Saleh dipergunakan untuk penerbangan sipil yang melayani rute penerbangan komersial Malang-Jakarta sampai tahun 2008, masih 1 maskapai yang melayani penerbangan. Sejak tahun 2010 tepatnya pada tanggal 5 Mei 2010 terdapat penambahan rute penerbangan Malang-Bali. Adapun optimasi pemanfaatan ruang dilakukan dengan penetapan kawasan bebas sejauh radius 3 km dari run away dan radius di sekitar bandar udara sejauh 2 km agar bebas dari kawasan terbangun. Dan pada tahun 2015 dalam pengoperasian keberangkatan dan kedatangan sudah melalui jalur yang berbeda. 3). Sekitar Gudang Amunisi Kawasan ini terdapat di Kecamatan Turen dekat PT. Pindad, mengingat kawasan ini sangat rawan maka sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa disamping kiri-kanan (sekeliling) dengan jari-jari 1,6 km, intensitas kegiatan pada kawasan terbangun dikendalikan dan dibatasi secara ketat.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 60
b. Kawasan Strategis Ekonomi 1). Kawasan Pengembangan Sendang Biru Pelabuhan di Kabupaten Malang direncanakan di Pantai Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan sekaligus sebagai Kota Nelayan, kondisi ini mengakibatkan peningkatan kegiatan sekitar pelabuhan. Lokasinya yang berdekatan dengan kawasan hutan memerlukan
adanya
pengendalian
atau
arahan
aktivitas
pelabuhan serta pada kawasan sekitarnya agar pengembangannya tidak mengganggu/mengancam, kelestarian hutan maupun Cagar Alam Pulau Sempu. Rencana pengembangan pelabuhan di pantai Sendang Biru akan menimbulkan multiplier effect di daerah sekitarnya misalnya perkembangan penggunaan tanah untuk kawasan terbangun akan berkembang sangat pesat khususnya untuk prasarana pelabuhan, pemukiman, industri, pengolahan ikan dan lain-lain. Letak strategis dan daya tarik wilayah pantai Sendang Biru menjadi salah satu pilar pengungkit perekonomian khususnya bagi kawasan Malang Selatan. Sebagai salah satu pengungkit ekonomi bagian
Malang
Selatan,
kawasan
Sendang
Biru
akan
dikembangkan menjadi kawasan khusus tertentu dengan fokus kegiatan pada pengembangan pelabuhan perikanan nasional, pelabuhan samudra serta kawasan industri wilayah selatan. Dari keempat kawasan khusus dimaksud, pengelolaan kawasan tidak secara mutlak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, tetapi dilaksanakan secara bersama-sama oleh instansi Pusat dan Provinsi terkait sesuai dengan kewenangan bidang tugasnya. Untuk kawasan militer dan gudang amunisi, pengelolaannya secara mutlak dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Keamanan, namun koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang tetap terjalin.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 61
2). Kawasan
Agropolitan
Poncokusumo-Pujon
dan
Kawasan
Minapolitan Wajak Dari 14 Kabupaten di seluruh Indonesia maka Kabupaten Malang merupakan salah satu dari Kabupaten di Jawa Timur selain Kabupaten Pamekasan yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk mendukung Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB). Sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang RTRW Kabupaten Malang, Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu kawasan strategis ekonomi yaitu sebagai Kawasan Agropolitan Poncokusumo. Sebagai salah satu kawasan ekonomi yang potensial, Kecamatan Poncokusumo
ditetapkan
sebagai
kawasan
agropolitan
di
Kabupaten Malang, mengingat potensi sumberdaya alam yang dimiliki. Penetapan Kecamatan Poncokusumo sebagai kawasan agropolitan juga dikuatkan dengan kebijakan sektoral dan kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. Guna mendukung kebijakan dimaksud, Pemerintah Kabupaten Malang telah menyusun Masterplan Agropolitan, Rencana Tata Ruang Agropolitan, dan Program Infrastruktur Jangka Menengah Agropolitan Kabupaten Malang. Sedangkan Kawasan Minapolitan Wajak merupakan salah satu kawasan ekonomi yang potensial di Kecamatan dimana penetapan Kecamatan Wajak sebagai Kawasan Minapolitan yang dikuatkan dengan kebijakan sektoral dan kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Malang. Kedepan Kawasan Minapolitan
Wajak
merupakan
pusat
pengelolaan
ikan,
pengembangan kawasan budidaya ikan sejak tahun 2009 telah dikembangkan Kawasan Minapolitan Wajak, berada di masyarakat yang tersebar di Kecamatan Wajak dan pembinaanya terus dilakukan pada pembudidayaan ikan, nantinya akan menjadi sentra pengembangan kawasan budidaya ikan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 62
Kecamatan Wajak dipersiapkan menjadi sentra/ kota ikan tawar di Kabupaten Malang dari hulu hingga hilir mulai dari pembudidaya ikan, pengelolaan ikan sampai pada pemasaran. Pada tahun 2015 telah dilakukan pembinaan kelayakan budidaya ikan dengan pembangunan ikan yang tersebar di Kecamatan Wajak. 3). Kawasan Perkotaan Malang Kawasan Perkotaan Malang akan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pariwisata. Kawasan perkotaan utama pendukung Kawasan Perkotaan Malang meliputi Kota Malang, Kota Batu, Perkotaan Kepanjen, Perkotaan Lawang, dan Perkotaan Tumpang. Kawasan
hinterland pendukung Kawasan Perkotaan Malang meliputi kawasan Perkotaan Pakis, Singosari, Bululawang, Pakisaji, Wagir, Dau, Tajinan, Poncokusumo, Wajak, dan Gondanglegi. Dalam hal ini rencana pengembangan Kawasan Perkotaan Malang berperan untuk menunjang kegiatan ekonomi dan pariwisata wilayah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Disamping itu, sesuai dengan prioritas pengembangan wilayah di Kabupaten Malang terdapat beberapa kawasan tertentu yang akan dipacu dan dipercepat pengembangannya, antara lain: a). Kawasan Industri Sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan, terkait dengan ruang terbuka hijau pada kawasan industri minimum perlu disediakan
30%. Sedangkan pemanfatan tanah itu sendiri
besaran Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40%. Industri besar dan menengah akan dialokasikan dalam suatu
industrial park (kawasan industri) di Kecamatan Jabung dan Sendang Biru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang letaknya
berjauhan
dengan
kawasan
permukiman.
Pengembangan Industri yang sudah ada di Kecamatan Lawang, Singosari dan Karangploso. Sedangkan untuk industri LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 63
kecil yang non polutif dapat membaur dengan permukiman penduduk. Selanjutnya, dalam rangka menjaga kualitas lingkungan hidup serta mencegah terjadinya degradasi lingkungan, sejak dini diterapkan pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan secara terpadu dan kontinyu. b). Kawasan Pariwisata Dalam konteks kawasan pariwisata, di Wilayah Kabupaten Malang tidak ditetapkan dalam satu kawasan tertentu, tetapi ditetapkan pada tiap-tiap obyek wisata yang berada di Wilayah Kabupaten Malang. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengelolaan pariwisata di Kabupaten Malang yaitu: 1). Pelaksanaan
pemasaran
dan
promosi
potensi
pariwisata Kabupaten Malang yang ditujukan untuk peningkatan kunjungan wisata; 2). Pengembangan destinasi pariwisata melalui kegiatan pengembangan
objek
pariwisata
unggulan,
pengembangan jenis dan paket wisata unggulan serta pengembangan
daerah
tujuan
wisata
dengan
pelaksanaan even-even wisata seperti upacara petik laut di Pantai Sendang Biru, upacara keagamaan Jalanidhipuja di Pantai Balekambang, upacara Suroan di objek wisata Gunung Kawi, dan Gebyar Kasembon
Rafting yang ditujukan untuk peningkatan pengenalan dan daya tarik wisatawan; 3). Peningkatan
pemanfaatan
sarana
dan
prasarana
pariwisata di rest area Poncokusumo dan peningkatan kualitas pelayanan kepada pengunjung di area obyek Taman Wisata Air Wendit; 4). Pengembangan Kemitraan melalui pengembangan dan penguatan informasi dan database , pengembangan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 64
sumber
daya
manusia
bidang
kepariwisataan
dan
profesionalisme
peningkatan
dalam
peran
serta
masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata serta monitoring dan evaluasi. Adapun hasil kegiatan dimaksud meliputi tersedianya data yang akurat dan akuntabel, penyediaan Tourism Information Center (TIC) sebagai pusat informasi pariwisata, terlaksananya pembinaan SDM dan profesionalisme di bidang pariwisata, pembentukan kelompok sadar wisata serta terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pariwisata; c. Kawasan Strategis Sosio-Kultural Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya adalah kawasan sekitar candi, yaitu Candi Singosari, Candi Jago, dan Candi Kidal. Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu dengan membuat ketentuan-ketentuan yang perlu dipatuhi. Rencana pengembangan kawasan sosio-kultural sekitar candi yaitu berupa zonasi kawasan pengembangan di sekitar candi. Pembagian zonasi kawasan bertujuan untuk menjaga nilai historis dan menjaga kelestarian dan kealamian candi dan benda-benda bersejarah yang ada didalamnya. Zona kawasan sekitar candi terbagi atas 4 zona yaitu Kawasan Inti (bangunan candi) yang tidak boleh dibangun; Buffer Zone berupa taman bunga, pagar tanaman/pepohonan yang berfungsi meredam kebisingan dan aktivitas tinggi di sekitarnya yang dapat merusak; ruang radius (bidang transisi) yaitu kawasan peralihan dengan kegiatan luar yang lebih tinggi intensitasnya; serta pengembangan kawasan sekitar candi untuk menunjang kegiatan pariwisata dan perekonomian, dapat berupa kegiatan perdagangan dan jasa yang menjual hasil industri kerajinan, cinderamata dan makanan khas Kabupaten Malang dan berbagai bentuk pengembangan lainnya. LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 65
d. Kawasan Strategis Penyelamatan Lingkungan Hidup Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah Taman Nasional Bromo-TenggerSemeru, Tahura R. Suryo, dan DAS Brantas. Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitarnya. Kawasan ini menyimpan berbagai kehidupan flora dan fauna tertentu dan keanekaragaman hayati, juga memiliki fungsi penyelamat lingkungan hidup dengan berbagai fungsinya sebagai kawasan lindung. Kawasan ini dapat digunakan juga sebagai kawasan wisata seperti pendakian, petualangan, ataupun pengamatan bunga dan burung, juga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan penelitian flora dan fauna. Kelestarian hutan pada kawasan ini harus tetap dijaga, dilarang melakukan alih fungsi kecuali untuk fungsi lindung itu sendiri. 2. Sumber dan Jumlah Anggaran Pelaksanaan
pengelolaan
kawasan
khusus
yang
menjadi
kewenangan Daerah dianggarkan melalui APBD Kabupaten Malang, dimana secara teknis pelaksanaannya dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan masingmasing. Namun demikian dalam pengelolaan pada kawasan-kawasan tertentu,
Pemerintah
mengalokasikan
Provinsi
anggarannya
maupun untuk
Pemerintah
menunjang
Pusat
juga
kegiatan-kegiatan
pengelolaan kawasan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. 3. Permasalahan yang dihadapi dan Solusi Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Malang antara lain:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 66
a. Pengelolaan Kawasan Bandar Udara Abdulrachman Saleh Wilayah Malang Raya mempunyai perkembangan yang pesat dan
fungsi
yang
strategis
baik
dalam
pengembangan
sektor
pariwisata, sebagai kota pendidikan, sektor industri, serta sektor perdagangan
dan
jasa.
Hal
tersebut
menyebabkan
mobilisasi
masyarakat semakin tinggi dan menuntut akses yang memadai. Sehingga pengembangan Bandar Udara Abdulrachman Saleh sebagai bandar udara komersial merupakan prospek yang potensial. Sesuai dengan kebijakan RTRW Kabupaten Malang dan kebutuhan akan moda transportasi yang lebih efisien, maka Lapangan Udara militer Abdulrachman
Saleh
dikembangkan
sebagai
bandar
udara
penerbangan sipil. Namun demikian, dalam upaya pelaksanaanpengembangan Bandar
Udara
Penerbangan
Abdulrachman Sipil,
masih
Saleh
menemui
sebagai berbagai
Bandar
Udara
kendala
dan
permasalahan antara lain: 1).
Belum
tertatanya
koridor-koridor
jalan
ke
Bandar
Udara
Abdulrachman Saleh. Hal ini terutama pada koridor jalan yang menghubungkan Kota Malang-Bandar Udara melewati kawasan padat di sekitar Jalan Laksda Adisucipto Kota Malang. Disamping itu, keberadaan kawasan Bandar Udara Abdulrachman Saleh yang terletak di sekitar kawasan perkotaan mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi, sehingga dapat merangsang kecenderungan perkembangan infrastruktur dari Kota Malang ke arah bandar udara; 2).
Terkait dengan masalah pola penggunaan lahan sekitar Bandar Udara Abdulrachman Saleh, dapat diidentifikasi antara lain: a). Masalah perkembangan lahan terbangun yang cenderung mendekati bandar udara. Hal tersebut disebabkan letak strategis dan nilai lahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi serta ketersediaan akses yang memadai. Masalah ini
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 67
juga terkait dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun yang dapat mengurangi area resapan dan mengurangi
kawasan
penyangga
(kawasan
penyangga
sekitar kawasan militer dan kawasan bebas hambatan); b). Kawasan terbangun yang terletak disekitar ruang bebas hambatan/ruang manuver pesawat. Hal ini terkait adanya beberapa fasilitas terbangun sebagai perdagangan
dan
jasa,
pusat
pusat pelayanan
pelayanan
fasilitas
perkantoran, pusat pelayanan kesehatan, rencana kawasan perumahan developer yang terletak pada ruang bebas hambatan intensif, yang pada gilirannya dapat mengganggu aktifitas penerbangan karena terletak pada ruang bebas hambatan intensif. 3).
Belum memadainya sarana dan prasarana penunjang kegiatan penerbangan komersial; Dari berbagai permasalahan di atas, beberapa solusi yang dilakukan dalam Pengembangan Kawasan Khusus Bandar Udara Abdulrachman Saleh antara lain: a).
Dalam rangka optimalisasi pengelolaan Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang serta memperjelas hak dan kewajiban
dalam
pengelolaannya,
telah
dilakukan
pembaharuan perjanjian kerja sama tentang Pengelolaan Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang yang meliputi: (1). Penggunaan sumber daya manusia dari masingmasing pihak yang melakukan kerja sama untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang; (2). Pembiayaan operasional dan bantuan
perawatan
fasilitas pokok serta fasilitas penunjang bandar udara; (3). Pengembangan dan pembangunan bandar udara;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 68
(4). Perencanaan penanganan kondisi darurat; (5). Sarana dan prasarana akses jalan menuju ke bandar udara; (6). Peningkatan fasilitas terminal penumpang bandar udara; (7). Pengelolaan dan pengaturan sisi darat dan sisi udara bandar udara; (8). Pengamanan
Bandar
Udara
Abdulrachman
Saleh
Malang. b).
Peningkatan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana penunjang kegiatan penerbangan komersial yang dilakukan sesuai dengan kewenangan dan kesepakatan bersama yang tertuang
dalam
perjanjian
kerja
sama
yang
telah
disepakati; c).
Penataan dan pengendalian tata ruang kawasan khusus sekitar Bandar Udara Abdulrachman Saleh, utamanya menyangkut: (1). Pengembangan struktur ruang pada kawasan khusus sekitar Bandar Udara Abdulrachman Saleh yang didasarkan
pada
kesesuaian
struktur
ruang
berdasarkan kebijaksanaan tata ruang yang ada dan kebutuhan ruang untuk kegiatan penerbangan (ruang bebas hambatan, ruang manuver penerbangan, ruang pengaruh
kebisingan,
menggunakan
konsep
dan
lain-lain)
pembagian
wilayah
dengan yang
disebut Multiple Nuclei Concept, yaitu suatu pola peruntukkan lahan yang terdiri atas pusat-pusat pelayanan yang jumlahnya lebih dari satu;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 69
(2). Pengendalian intensitas bangunan pada kawasan khusus sekitar Bandar Udara Abdulrachman Saleh yang sejajar dengan landasan pacu yaitu 9000 meter dengan ketentuan bebas bangunan 0 - 4 km; (3). Penentuan dan penataan zona di sekitar kawasan khusus Bandar Udara Abdulrachman Saleh yang didasarkan pada ketentuan tinggi bangunan pada tiap ruang
bebas
hambatan,
kawasan
pengaruh
kebisingan, kesesuaian fungsi bandar udara, dan kecenderungan perkembangan pada kawasan sekitar bandar udara. b. Kawasan Militer Kawasan Militer di Kabupaten Malang dibedakan menjadi dua ketentuan, yaitu Kompleks militer dan areal latihan. Di sekitar Kompleks militer akan dilakukan pelarangan penggunaan tanah yang memiliki intensitas kegiatan tinggi dan menimbulkan multiplier effect. Sedangkan areal latihan militer yang ada di wilayah Kabupaten Malang antara lain berada di Kecamatan Bantur, Gedangan, Pagak dan Kecamatan Donomulyo. Permasalahan yang muncul diantaranya keinginan masyarakat untuk memanfaatkan lahan areal latihan tersebut karena berada dalam
wilayah
administrasi
desa
dan
areal
tersebut
hanya
dipergunakan pada saat musim latihan. Alternatif jalan keluarnya telah dilaksanakan dan difasilitasi penyelesaian konflik pertanahan dimaksud melalui musyawarah mufakat, baik antara pihak militer, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Malang maupun unsur DPRD. Walaupun beberapa agenda musyawarah yang dilakukan sampai dengan saat ini belum menemui
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 70
titik temu, namun demikian agenda tersebut sampai dengan saat ini terus diupayakan. c. Pengelolaan Kawasan Industri 1). Permasalahan yang muncul antara lain: a). Adanya keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah, sehingga penetapan kawasan industri belum dapat dilaksanakan dengan pembangunan kawasan tersebut; b). Belum tersedianya lahan untuk pembangunan kawasan industri; c). Belum adanya investor yang akan membangun dan mengelola kawasan industri; d). Kurang
optimalnya
pelaksanaan
promosi
rencana
pembangunan kawasan industri baik dalam tingkat regional, nasional maupun internasional; 2). Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain: a). Penetapan Lokasi Kawasan Industri dan penyiapan sarana prasarana
pendukungnya
secara
komprehensif
yang
melibatkan investor, pemerintah pusat dan provinsi serta masyarakat sekitar. b). Perlunya upaya optimalisasi promosi rencana pembangunan dan pengembangan kawasan industri di Kabupaten Malang baik dalam level nasional maupun internasional yang ditujukan untuk menarik investor baik dalam negeri maupun luar negeri; c). Perlunya ketegasan pembagian kewenangan yang jelas (role sharing) antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan calon investor, sehingga ada kejelasan kejelasan terkait kewenangan yang dimiliki.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 71
d. Pengelolaan Kawasan Pariwisata Dalam pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Malang berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten (RIPPKA) pengembangannya diarahkan berwawasan lingkungan dan mengutamakan kelestarian. Langkah-langkah kebijaksanaan yang telah ditempuh adalah: 1). Kegiatan
pengembangan
obyek
pariwisata
dengan
tidak
meninggalkan keasliannya; 2). Pengembangan pariwisata mempertimbangkan keterkaitan antar obyek
melalui
paket
wisata
untuk
lebih
menghidupkan
kepariwisataan di Kabupaten Malang; 3). Pelestarian wisata budaya dengan mengadakan kegiatan dalam menunjang potensi wisata; 4). Memprioritaskan peningkatan aksesibilitas (jalan dan transportasi) dan sarana/prasarana pariwisata yang sangat berperan penting bagi pengembangan pariwisata; 5). Kegiatan promosi melalui leaflet, kalender wisata dan paket wisata. Namun demikian, dalam pelaksanaannya secara umum masih terdapat
beberapa
permasalahan
dalam
pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten Malang antara lain: 1). Kelangsungan kegiatan pariwisata sangat bergantung dari kondisi dan aktifitas sub sistem terkait bahkan terdapat sistem lain yang semula
tidak
diperhitungkan
dapat
masuk
dan
sangat
berpengaruh seperti sistem ketertiban dan keamanan sehingga dapat
mengganggu
gerakan
sistem
kepariwisataan
secara
keseluruhan; 2). Secara umum jaminan dan perlindungan atas keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan, sudah menjadi suatu tuntutan yang mutlak harus dipenuhi dalam pengembangan pariwisata;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 72
3). Banyaknya potensi dan aset-aset obyek wisata yang belum dikelola secara terpadu; 4). Belum adanya manajemen yang tepat untuk pengembangan sektor wisata di Kabupaten Malang. Terhadap beberapa permasalahan sebagaimana tersebut diatas, beberapa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan antara lain: 1). Penyusunan payung hukum penataan dan pengelolaan kawasan baik secara keruangan berupa rencana detail tata ruang dan rencana tata bangunan, maupun secara non keruangan yaitu berupa peningkatan kesadaran ikut menciptakan suasana tertib, aman dan nyaman kepada masyarakat secara persuasif utamanya dilakukan dengan menumbuhkan dan meningkatkan peran serta masyarakat melalui pembentukan dan pembinaan kelompok masyarakat sadar wisata di daerah tujuan wisata; 2). Secara
bertahap
dan
berkelanjutan
telah
dilakukan
pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana obyek wisata serta peningkatan atraksi wisata sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saing industri wisata di Kabupaten Malang. Disamping itu, peningkatan sarana dan prasarana transportasi dari dan ke obyek wisata terus diupayakan; 3). Secara
bertahap
dikembangkan
pariwisata
dengan
model
pendekatan Pariwisata Inti Rakyat, Desa Wisata, Wisata Remaja Nusantara serta Kelompok Sadar Wisata. e. Kawasan Strategis Penyelamatan Lingkungan Hidup Kawasan strategis penyelamatan lingkungan hidup di Kabupaten Malang terdapat di Pulau Sempu, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Tahura R. Soeryo, dan DAS Brantas yang harus dijaga agar kelestarian flora dan fauna didalamnya tidak punah dan terciptanya keseimbangan ekologi di wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya tetap terjaga. Selain itu kawasan tersebut dapat memberi sumbangan besar bagi kegiatan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 73
penelitian dan menjadi orientasi migrasi yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman hayati dan atau keunikan jenis satwa untuk meneruskan kelangsungan
hidupnya
dengan
dilakukan
pembinaan
terhadap
habitatnya. Permasalahan
yang
masih
muncul
diantaranya
masih
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keseimbangan ekosistem. Solusi yang ditempuh untuk menjaga kelestarian kawasan diantaranya: 1). Diberlakukannya ketentuan pelarangan terhadap setiap kegiatan yang dapat mengganggu dan menimbulkan kerusakan serta mengancam kelestarian lingkungan dengan disertai punishment dan reward; 2). Pelibatan masyarakat dalam: a). Pengelolaan kegiatan wisata; b). Pelestarian dan memasyarakatkan kebijaksanaan lokal (local
wisdom) seperti misalnya hukum adat Suku Tengger di Ngadas Poncokusumo demi kelestarian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru; c). Penghijauan dan rehabilitasi kawasan strategis penyelamatan lingkungan. 3). Selain itu, perlu dilakukan penelitian yang mendalam terhadap dampak lingkungan bagi setiap kegiatan yang akan dialokasikan disekitar kawasan strategis penyelamatan lingkungan. G. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum 1. Gangguan yang Terjadi (Konflik Berbasis SARA, Anarkisme, Separatisme, atau lainnya) Gangguan yang disebabkan oleh konflik berbasis SARA, Anarkis, Separatisme tidak terjadi di Wilayah Kabupaten Malang, namun demikian tercatat angka kejahatan selama tahun 2015 sebanyak 265 kasus, meliputi
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 74
pencurian sebanyak 61 kasus, perampokan sebanyak 1 kasus, pembunuhan sebanyak 2 kasus, penganiayaan sebanyak 5 kasus,
perjudian sebanyak
28 kasus, kebakaran sebanyak 1 kasus, unjuk rasa sebanyak 6 kasus, bencana alam/pohon tumbang sebanyak 2 kasus, HO/IMB/IPPT sebanyak 54 kasus, PKL sebanyak 140 kasus, dan pelanggaran lalin sebanyak 1 kasus. Demikian menunjukkan bahwa secara umum penyelenggaraan keamanan dan ketertiban wilayah Kabupaten Malang pada tahun 2015 berjalan dengan baik. Namun demikian perlu ditingkatkan kewaspadaan dengan
melibatkan
seluruh
elemen
masyarakat
sehingga
mampu
menurunkan angka kejahatan yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang. 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Menangani Ketentraman dan Ketertiban Umum Berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat, serta Peraturan Menteri Dalama Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tetang Standar
Operasional
Perlindungan
Prosedur
Masyarakat,
maka
Satuan dalam
Polisi
Pamong
rangka
Praja
dan
memelihara
dan
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat. Adapun tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang sesuai dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi. Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat:
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 75
a. Menegakkan
perundang-undangan
daerah,
menyelenggarakan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, Satuan Polisi Pamong
Praja
dan
Perlindungan
Masyarakat
Kabupaten
Malang
mempunyai fungsi: a. Penyusunan undangan
program daerah,
dan
pelaksanaan
penyelenggaraan
penegakan ketertiban
perundangumum
dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. Pelaksanaan kebijakan penegakan perundang-undangan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah serta perlindungan masyarakat; c.
Pelaksanaan koordinasi, penegakan perundang-undangan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat
dengan
Kepolisian
Negara
Republik
Indonesia, penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan atau aparatur lainnya; d. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakan perundang-undangan daerah; e. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, prasarana dan sarana; f.
Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib
dilaksanakan
dalam
bidang
Polisi
Pamong
Praja
dan
Perlindungan Masyarakat; g. Membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP termasuk pejabat Negara dan tamu Negara; h. Pelaksanaan teradministrasi
pengamanan
dan
sesuai dengan
penertiban
asset
ketentuan peraturan
yang
belum
perundang-
undangan;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 76
i.
Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah;
j.
Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian daerah dan atau kegiatan yang berskala masal;
k. Pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan
kewenangan
Satuan
Polisi
Pamong
Praja
dan
Perlindungan Masyarakat sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 pada Pasal 6 adalah: a. Melakukan
tindakan
masyarakat,
aparatur
penertiban atau
non
badan
yustisial hukum
terhadap yang
warga
melakukan
pelanggaran atas perda dan atau peraturan kepala daerah; b. Menindak warga masyarakat, aparatur atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; c.
Fasilitas dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat;
d. Melakukan
tindakan
penyelidikan
terhadap
warga
masyarakat,
aparatur atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas perda dan atau peraturan kepala daerah; dan e. Melakukan
tindakan
administratif
terhadap
warga
masyarakat,
aparatur atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas perda dan atau peraturan kepala daerah. Adapun kewajiban Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang dalam pelaksanaan tugasnya adalah: a. Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi manusia dan norma-norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang di masyarakat; b. Menaati disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik Satuan Polisi Pamong Praja;
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 77
c.
Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. Melaporkan kepada Kepolisian Negara atas ditemukannya atau patut diduga adanya tindak pidana; dan e. Menyerahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) atas ditemukannya atau patut diduga adanya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah. Selanjutnya dalam pelaksanaan penanganan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat selalu berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL), Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, instansi vertikal termasuk Kepolisian Resort Malang, Komando Distrik Militer 0818 Kabupaten Malang serta instansi vertikal terkait lainnya. Penanganan sebagaimana dimaksud, melalui upaya-upaya: a. Upaya Preventif, dengan cara: 1). Melakukan patroli dalam rangka pengawasan ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka penegakan Peraturan Daerah; 2). Memberikan
penyuluhan
dan
pembinaan
bila
menemukan
pelanggaran, serta mengundang pelanggar untuk klarifikasi; 3). Memberikan teguran apabila akan timbul pelanggaran dalam rangka penegakan. b. Upaya Represif Merupakan tindakan pemberian sanksi kepada pelanggar Peraturan Daerah dengan tujuan untuk memberikan efek jera untuk tidak mengulangi perbuatan pelanggaran yang dilakukan. Upaya ini meliputi: 1). Tindakan Upaya Paksa Non Yustisi; 2). Tindakan Upaya Paksa Pro Yustisi.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 78
3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan Kondisi aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang tahun 2015, ditinjau dari jumlah, jenis kelamin,
tingkat
pendidikan
formal,
golongan
dan
pendidikan
penjenjangan aparatur sebagai berikut: a. Jabatan Struktural
:
13
Orang
b. Staf / PNS
:
33
Orang
c.
Tenaga Kontrak
:
3
Orang
d. Tenaga Harian Lepas
:
74
Orang
Adapun komposisi pegawai pada Satuan Polisi pamong praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Malang
pada Tahun 2015 adalah
sebagai berikut: a. Tingkat Pendidikan: 1).
S2
:
3
Orang
2).
S1
:
17
Orang
3).
D3
:
3
Orang
4).
D2
:
-
Orang
5).
D1
:
-
Orang
6).
SLTA
:
98
Orang
7).
SLTP
:
0
Orang
8).
SD
:
2
Orang
b. Jenis Kepegawaian: Pegawai menurut jenis kepegawaian terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 46 orang, Pegawai Tidak Tetap (Surat Keputusan Sekretariat Daerah) 3 orang dan Pegawai Harian Lepas sebanyak 74 orang. c. Jenis Kelamin: Kemudian dari sejumlah Pegawai itu sebanyak 112 orang Laki-laki dan 11 orang perempuan.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 79
d. Pangkat/Golongan: Pegawai menurut pangkat/golongan adalah sebagai berikut: 1).
Pembina Tk. I (IV/b)
:
2
orang
2).
Pembina (IV/a)
:
2
orang
3).
Penata Tk. I (III/d)
:
2
orang
4).
Penata (III/c)
:
3
orang
5).
Penata Muda Tk. I (III/b)
:
8
orang
6).
Penata Muda (III/a)
:
2
orang
7).
Pengatur Tk.I (II/d)
:
1
orang
8).
Pengatur (II/c)
:
10
0rang
9).
Pengatur Muda Tk. I (II/b)
:
14
orang
:
2
orang
10). Pengatur (II/a) 4. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam rangka peningkatan Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat anggaran
Pemerintah melalui
Satuan
Kabupaten Polisi
Malang
Pamong
telah
Praja
mengalokasikan
dan
Perlindungan
Masyarakat yang bersumber dari APBD dengan rincian sebagai berikut: a. Program
Peningkatan
dianggarkan
sebesar
Keamanan
dan
Kenyamanan
Rp376.429.300,-
Lingkungan
terealisasi
sebesar
Rp356.633.300,-; Tabel 6.3 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan No 1. 2. 3.
Kegiatan Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Pengendalian Kebisingan dan Gangguan dari Kegiatan Masyarakat Pengendalian Keamanan Lingkungan
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
10.171.700
9.995.700
22.435.900
22.435.900
343.821.700
324.201.700
Sumber: Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dan Linmas Kabupaten Malang
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 80
b. Program
Pemeliharaan
Kamtrantibmas
dan
Pencegahan
Tindak
Kriminal dianggarkan sebesar Rp2.030.467.700,- terealisasi sebesar Rp1.991.102.000-; Tabel 6.4 Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal No 1.
2
3.
Kegiatan
Anggaran (Rp)
Peningkatan Kerja sama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan Kerja sama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Mamong Praja Peningkatan Kapasitas Aparat dalam rangka Pelaksanaan
Realisasi (Rp)
343.116.800
320.751.600
256.790.000
231.790.900.;
1.430.560.000
1.430.559.500
Siskamswakarsa di Daerah
Sumber: Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dan Linmas Kabupaten Malang
c.
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan dianggarkan sebesar Rp932.336.600,- realisasi sebesar Rp901.771.600,-; Tabel 6.5 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
No
1.
Kegiatan Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
932.336.600
901.771.600
Sumber: Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dan Linmas Kabupaten Malang
d. Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau dianggarkan sebesar Rp500.000.000,- terealisasi sebesar Rp496.575.800,-.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 81
Tabel 6.6 Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau No 1.
Kegiatan
Anggaran (Rp)
Kegiatan Pemberantasan Barang Kena Cukai Illegal
Realisasi (Rp)
500.000.000
496.575.800
Sumber: Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dan Linmas Kabupaten Malang
5. Penanggulangan dan Kendalanya Penanggulangan masalah ketertiban umum dan ketentraman masyarakat telah dilakukan melalui program dan kegiatan yang ada serta melakukan operasi-operasi penertiban di lapangan, baik yang menyangkut masalah pelanggaran Peraturan Daerah maupun kegiatan-kegiatan patroli ketentraman dan ketertiban wilayah. Adapun pelaksanaan operasi penertiban di lapangan meliputi: a. Pelaksanaan penertiban reklame yang melanggar Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Penyelenggarakan Reklame; b. Pelaksanaan Penertiban PKL sesuai Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL; c.
Penertiban masyarakat pelanggar lainnya yang telah menjadi prioritas, antara lain: pelanggar HO (hongeroedeem) dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) pada bangunan-bangunan tempat usaha. Beberapa
kendala/permasalahan
yang
muncul
antara
lain
disebabkan oleh: a. Ditinjau dari personil: 1).
Belum terbangunnya koordinasi dan kerja sama yang mantab antar SKPD terkait untuk penanganan permasalahan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Misalnya penanganan PKL yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja berupa penertiban
dan
melarang aktivitas
berdagang di tempat-tempat tertentu yang belum diimbangi LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 82
dengan
adanya
solusi
berupa
penataan
dan
revitalisasi
penempatan PKL secara komprehensif dan permanen, sehingga tidak terjadi pelanggaran kembali; 2).
Adanya keterbatasan personil serta sarana dan prasarana berdampak pada kurang optimalnya penanganan permasalahan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, mengingat kondisi geografis wilayah Kabupaten Malang serta jangkauan wilayah yang cukup luas terdiri dari 33 Kecamatan.
b. Masih minimnya tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) karena kondisi riil saat ini jumlah PPNS di Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat hanya berjumlah 3 Orang. c.
Ditinjau dari dasar aturan atau landasan hukum: 1). Belum adanya regulasi teknis yang mengatur masalah ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, antara lain penanganan Aset-aset
Pemerintah
Daerah
khususnya
Aset
Tanah,
Permasalahan Anak-anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis; 2). Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Malang yang berlaku; 3). Kurangnya informasi di kalangan masyarakat terhadap produkproduk hukum yang telah ditetapkan. Langkah antisipasi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat adalah melakukan penyempurnaan perangkat aturan hukum yang ada serta membuat perangkat hukum yang diperlukan melalui Peraturan Daerah (Perda) serta mengupayakan perubahan formasi personil melalui penambahan anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat dan peningkatan kualitas dan kuantitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Di samping itu, upaya peningkatan sarana dan prasarana khususnya kendaraan operasional ketentraman dan ketertiban
masyarakat
akan
terus
diupayakan
agar
upaya
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dapat berjalan optimal. Komitmen ini akan terus dilakukan secara konsisten dan LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 83
berkelanjutan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada agar kendala yang dihadapi dalam penanganan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat dapat semakin ditekan. 6. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan Untuk mengantisipasi permasalahan keamanan dan ketertiban diantaranya aparat dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja melakukan koordinasi dengan jajaran terkait dengan mengikutsertakan dari Kepolisian Resort Malang dan Komando Distrik Militer (KODIM) 0818 Kabupaten Malang, terutama yang berkaitan dengan masalah gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat seperti penanganan unjuk rasa, serta pengamanan pemilihan kepala desa.
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VI - 84
BAB VII KESIMPULAN
Pemerintah Kabupaten Malang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat yang dijabarkan dalam
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan
ini
merupakan
hasil
berkoordinasi, bekerjasama
serta partisipasi semua stakeholders dengan fungsi dan bidang tugas masingmasing. Hasil-hasil pencapaian kinerja program yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015 merupakan realisasi dari seluruh aktivitas pelaksanaan program dan kegiatan yang dijalankan oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Malang bersama DPRD berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan selama kurun waktu satu tahun anggaran. Secara umum atas capaian kerja dan kinerja pada tahun 2015 yang mengambil
tema
“Pemantapan
Pembangunan
Infrastruktur
Dalam
Upaya
Peningkatan Pusat-Pusat Ekonomi dan Pariwisata, Daya Saing Daerah Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat”, dapat direalisasikan secara optimal, meskipun masih terdapat beberapa hal yang belum mencapai hasil yang ditargetkan. Berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik yang dipublikasi akhir Pebruari 2015 Pertumbuhan Ekonomi sebesar 5,54% merupakan pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur maupun Nasional. Bagi Kabupaten Malang yang merupakan daerah pertanian selama ini masih bertumpu pada komoditas primer, secara struktural telah berlangung proses transformasi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Peran sektor industri dan perdagangan melaju lebih cepat dibanding peran sektor pertanian primer. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai tambah produk pertanian olahan sudah semakin dinikmati oleh masyarakat, yang ditandai dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita. Kondisi capaian ini dapat dijadikan landasan dan arah pengembangan perekonomian daerah menuju era industrialisasi kedepan namun tidak meninggalkan basis pertanian sebagai tumpuan masyarakat Kabupaten Malang.
Pada tahun 2015 sudah banyak keberhasilan yang kita capai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hal ini dibuktikan juga dengan cukup banyaknya pengakuan dan penghargaan berbagai pihak terhadap kemajuan dalam berbagai bidang yang dicapai oleh Kabupaten Malang. Walaupun kita harus akui juga di banyak hal masih terdapat kekurangan bahkan ketidakpuasan masyarakat. Permasalahan pembangunan yang kita hadapi kedepan semakin penuh tantangan yang sejalan dengan tuntutan dinamika pembangunan untuk menuju peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih baik lagi. Untuk itu patut kiranya
kita perkuat komitmen pembangunan melalui proses penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang semakin partisipatif dan akomodatif terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Pemerintah memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi serta ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholders pelaksana pembangunan, segenap pimpinan dan anggota DPRD serta jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang serta aparat keamanan, termasuk jajaran pemerintahan desa dan masyarakat Kabupaten Malang secara keseluruhan, serta pihak swasta yang telah memberikan dukungan dan bekerja keras bahu membahu dalam melaksanakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Kami menyampaikan permohonan maaf apabila dalam pelayanan dan penyelenggaraan
pemerintahan
hingga
penyampaian
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Tahun Anggaran 2015 ini terdapat kekurangan maupun kekeliruan, baik yang mencakup substansi maupun redaksional laporan. Kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan sebagai bahan perbaikan kinerja yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi segala do’a, usaha, langkah dan upaya kita untuk memajukan dan mensejahterakan seluruh masyarakat Kabupaten Malang. Amin ya robbal alamin. Malang,
Maret 2016
BUPATI MALANG
Dr. H. RENDRA KRESNA
LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015
VII - 2