Laporan Kinerja Tahun 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas petunjuk dan ridho-Nya maka Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat diselesaikan. Laporan yang disusun dengan melibatkan semua unit kerja di BBPBAP Jepara ini, merupakan wujud pertanggungjawaban tertulis BBPBAP kepada pemberi wewenang dan mandat yaitu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelauatan dan Perikanan, dan juga masyarakat. melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta sasaran strategis yang telah ditetapkan. Laporan ini juga memberikan penjelasan tentang tingkat pencapaian suatu kegiatan dan permasalahan, dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sesuai yang tertuang dalam Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara selama tahun 2015. Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja yang disusun ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu segala koreksi dan saran dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat dalam upaya menunjang program Kementerian Kelautan dan Perikanan dimasa mendatang. Jepara,
Januari 2016
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
(Sugeng Raharjo A.Pi)
i
Laporan Kinerja Tahun 2015
KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas kerjasama semua pihak di lingkup Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, maka Laporan Kinerja Tahun 2015 telah dapat diselesaikan. Laporan ini mencakup kinerja dan kemajuan dari rangkaian proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang
dicapai
selama
Tahun
2015
dengan
mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna dalam upaya menunjang program Kementerian Kelautan dan Perikanan dimasa mendatang.
Jepara,
Januari 2016
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
Sugeng Raharjo, A.Pi
ii
Laporan Kinerja Tahun 2015
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) BBPBAP Jepara Tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkakn kepada BBPBAP Jepara atas penggunaan anggaran. LKj ini menyajikan capaian kinerja yang ditunjukkan oleh BBPBAP Jepara pada Tahun Anggaran 2015. Berbagai capaian tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Hasil pengukuran capaian kinerja di dapatkan bahwa sebagian besar IKU tercapai dengan status sangat baik (melampaui target) dan baik (memenuhi target). Pencapaian target indikator kinerja ini berkat komitmen, keterlibatan, dukungan dan kerjasama segenap karyawan BBPBAP Jepara, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah, dan masyarakat pembudidaya perikanan. Capaian kinerja BBPBAP Jepara tahun 2015 adalah sebagai berikut. Tabel 1. Capaian Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
Capaian (%)
Status
PERSPECTIVE STAKEHOLDER
1
Meningkatnya kemakmuran masyarakat perikanan budidaya
1
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (Nilai)
97.54
Baik
2
Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
123,43
Sanagat Baik
3
Jumlah kawasan budidaya yang penyakit pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance (kawasan)
100
Baik
4
Jumlah produksi induk/calon induk unggul (ekor)
58,371
Cukup
5
Jumlah benih bermutu/unggul (Juta ekor)
53.81
Cukup
6
Jumlah tenaga teknis binaan (orang)
117,5
Sangat Baik
PERSPECTIVE CUSTOMER
2
3
Meningkatnya pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
Meningkatnya produksi usaha, dan investasi bidang perikanan budidaya
Laporan Kinerja Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
iv
Capaian (%)
Status
PERSPECTIVE INTERNAL PROSES 4
5
6
Tersedianya kebijakan pembangunan perikanan budidaya implementatif
Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan
Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif
7
Jumlah bahan RSNI bidang perikanan budidaya air payau
100
Baik
8
Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (Sampel)
490
Sangat baik
9
Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (Paket)
100
Baik
10
Jumlah diseminasi teknologi terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya (Lokasi)
116,6
Sangat baik
11
Jumlah daerah dalam pengawalan/pendampingan kawasan Minapolitan
100
Baik
12
Jumlah Lab. HPI dan Residu yang memenuhi standar teknis (Unit, kumulatif)
100
Baik
13
Jumlah unit perbenihan yang siap disertifikasi (Unit)
200
Sangat baik
14
Jumlah kelompok pembudidaya yang siap untuk disertifikasi CBIB (Kelompok, kumulatif)
366,6
Sangat baik
15
Jumlah lokasi pengembangan teknologi anjuran (Sistem Biofloc) untuk produktivitas budidaya (Lokasi)
100
Baik
16
Prosentase pemenuhan PNBP (%)
238,5
Sangat baik
17
Kawasan yang mempunyai data dukung dan pembangunan infrastruktur perikanan budidaya air payau (Kawasan)
100
Baik
18
Jumlah kebun bibit percontohan (Unit)
100
Baik
19
Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya (Kawasan)
100
Baik
Laporan Kinerja Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
v
Capaian (%)
Status
PERSPECTIVE LEARN & GROWTH 7
Terwujudnya BBPBAP Jepara Perikanan Budidaya yang kompeten dan berkepribadian
20
Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III dan IV lingkup BBPBAP Jepara (Prosen)
150
Sangat baik
8
Tersedianya informasi bidang perikanan budidaya yang valid, handal dan mudah diakses
21
Jumlah promosi usaha perikanan budidaya (Paket)
800
Sangat baik
22
Nilai penerapan Reformasi Birokrasi di BBPBAP Jepara (Nilai)
114
Sangat baik
23
Nilai SAKIP di BBPBAP Jepara
110,5
Sangat baik
24
Indeks integritas pelayanan publik di BBPBAP Jepara
91.18
Sangat baik
25
Nilai efisiensi anggaran BBPBAP Jepara
95.12
Sangat Baik
9
10
Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian
Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisiensi di BBPBAP Jepara
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sebagai Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas untuk melaksanakan uji terap teknik dan kerjasama, pengelolaan produksi, pengujian laboratorium (mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan lingkungan) serta bimbingan teknis perikanan budidaya. Selain itu, BBPBAP Jepara juga mempunyai tugas sebagai pusat induk unggul (broodstock center) perikanan budidaya dan sebagai laboratorium acuan kesehatan ikan dan lingkungan. Untuk pelaksanaan tugas tersebut diperlukan dukungan: (1) pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, (2) pengembangan sistem perbenihan ikan, (3) pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan, (4) pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan, (5) pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan dan (6) peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya serta (7) pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya. Guna pelaksanaan tugas tersebut diperlukan anggaran dari Pemerintah (APBN). Alokasi anggaran BBPBAP Jepara. Pada tahun 2015 sebesar Rp 48.579.383.000,-. Hingga tutup tahun anggaran 2015 terukur total realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp.43.897.583.721,- atau sebesar 90,3626 %. Realisasi penyerapan anggaran tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 95 %.
Laporan Kinerja Tahun 2015 Adanya sisa anggaran sebesar Rp 4.681.799.279 (9,6374%) dikarenakan adanya penyesuaian terhadap perubahan Sistem Pengelolaan Keuangan Negara yang cukup memakan waktu, adanya revisi internal di beberapa kegiatan teknis, adanya revisi kegiatan pada catur wulan III-IV, keterlambatan beberapa kegiatan teknis, dan keterbatasan personil Sub. Bagian Keuangan. Total anggaran tersebut dialokasikan untuk 6 program kerja utama yaitu (1) Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan (2343), dengan realisasi anggaran Rp 1.421.736.785 (97,5039 %)
dari pagu anggaran Rp.1.458.133.000, (2) Pengelolaan
Sistem
Perbenihan Ikan (2344) dengan realisasi anggaran Rp. 3.237..706.775 (90.2593%) dari pagu anggaran Rp.3.587.119.000, (3) Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan (2345) dengan realisasi anggaran
Rp. 10.774.775.038, (80.6663 %) dari pagu anggaran
Rp.13.357.218.000, (4) Pengelolaan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan (2346), dengan realisasi anggaran Rp.6.950.228.797, (85.3548 %) dari pagu anggaran Rp.8.142.747.000, (5) Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan (2347) dengan realisasi anggaran Rp. 221.742.200, (99.6146%) dari pagu anggaran Rp.222.600.000, (6) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DITJEN. Perikanan Budidaya (2348), dengan realisasi anggaran Rp. 21.291.394.126,
(.97.6152
%)
dari
pagu
anggaran
Rp. 21.811.566.000, Dari tabel 1 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar IKU tercapai, dengan status sangat baik (12 IKU ), status baik (11 IKU ) dan status cukup (2 IKU). Tersdapat satu IKU yaitu IKU 4 (jumlah produksi induk/calon induk unggul) yang kurang berhasil dengan capaian 58,37% (status cukup). Jumlah produksi induk udang windu dan bandeng sangat sedikit. dikarenakan ketersediaan fasilitas untuk produksi induk sangat terbatas. Penyebab lain khusus untuk produksi induk udang yang tidak tercapai adalah karena sesuai SOP seleksi induk unggul, dari 200.000 ekor/ha benih yang ditebar maka pada ahkir pemeliharaan yang dapat diseleksi untuk menjadi induk hanya 200 ekor (100 pasang). Pada tahun 2015 BBPBAP Jepara telah melakukan berbagai kegiatan kerekayasaan teknologi budidaya, guna menghasilkan inovasi untuk mengatasi berbagai masalah budidaya yang dihadapi. Paket teknologi adaptif dari hasil inovasi yang telah dilakukan tersebut disebarluaskan ke masyarakat pembudidaya melalui kegiatan diseminasi yaitu pengawalan maupun pendampingan proses produksi di masyarakat, di samping melalui peran aktif dalam berbagai seminar dan
vi
Laporan Kinerja Tahun 2015 penerbitan Juknis/Juklak/SOP/Media Budidaya Air Payau serta publikasi lainnya yang dilakukan secara on-line. Pelaksanaan kegiatan kerekayasaan yang dilakukan BBPBAP Jepara telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik antara lain UPT DJPB, Perguruan Tinggi, Balitbang Perikanan, pihak swasta dan masyarakat pengguna. Keberhasilankeberhasilan yang dicapai BBPBAP Jepara juga disebabkan tersedianya sumber daya manusia dan fasilitas serta anggaran yang diberikan pemerintah yang ada di BBPBAP Jepara. Pelaksanaan kegiatan pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif di masyarakat mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas capaian tugas yang dilaksanakan pada tahun 2015. Kegiatan pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif di masyarakat antara lain melalui penerapan percontohan teknologi perikanan budidaya yang adaptif, diseminasi teknologi dalam rangka pengembangan kawasan budidaya, pengawalan minapolitan, pembinaan kebun bibit rumput laut, pembinaan pelaksanaan teknologi perikanan budidaya adaptif, pengawasan penerapan CPIB/CBIB serta pembinaan tenaga teknis. Keberhasilan tersebut dicapai berkat dukungan dan kerjasama yang baik antara BBPBAP Jepara dengan DJPB, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat pembudidaya dan masyarakat secara luas (stake holder). Tercapainya pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh BBPBAP Jepara tercermin juga dari capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2015. PNPB yang berhasil dicapai sebesar Rp. 2.287.670.965,- dari target sebesar Rp. 959.00.000,- atau melampaui target sebesar 238,54 %. Terlampauinya target PNBP didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang relatif tepat waktu dan berhasil dengan baik. Pencapaian kinerja BBPBAP Jepara di tahun 2015 sudah baik, dan bahkan banyak Indikator Kinerja berstatus sangat baik. Namun upaya dan langkah perbaikan akan terus dilakukan sehingga dapat menanggulangi kendala dan menjawab tantangan di masa yang akan datang terutama dalam menghadapi pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu, BBPBAP Jepara akan tetap konsisten untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan seperti kualitas SDM, kegiatan kerekayasaan teknologi adaptif dan kegiatan kerekayasaan pada bidang sarana prasarana yang dapat menjadi teknologi terapan, yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat perikanan.
vii
Laporan Kinerja Tahun 2015 Kegiatan peningkatan manajemen dan pelaksanaan tugas, khususnya administrasi masih akan terus dilakukan pembenahan terutama dalam penertiban administrasi. Bagian Tata Usaha akan terus meningkatkan kinerja dengan melakukan identifikasi dan penyusunan perencanaan, peningkatan pada pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan program teknis dan anggaran, keuangan, pengelolaan administrasi kepegawaian, tatalaksana, rumah tangga, barang milik negara, dan ketatausahaan. Bidang Uji Terap Teknik dan Kerjasama di masa yang akan datang akan terus meningkatkan kualitas pada uji terap teknik, penyiapan bahan standarisasi, sertifikasi, kerjasama teknik serta peningkatan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi perikanan budidaya. Bidang Pengujian dan Dukungan Teknis akan terus meningkatkan kualitas layanan pengujian laboratorium (persyaratan kelayakan teknis, mutu pakan, residu dan kesehatan ikan dan lingkungan), peningkatan layanan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi (pakan buatan, feed additive, dan pakan hidup), serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau. Kegiatan perekayasaan teknologi inovatif perikanan budidaya ke depan masih tetap terus dilakukan untuk menjawab berbagai tantangan pada perikanan budidaya air payau. Dalam bidang perbenihan masih terdapat permasalahan dan kendala yang dihadapi baik dalam kuantitas maupun kualitas benih sehingga perlu dilakukan upaya: 1.
Standarisasi fasilitas perbenihan secara nasional.
2.
Pembinaan penerapan CPIB terutama untuk unit perbenihan skala kecil.
3.
Penguatan jejaring informasi perbenihan antar produsen dan konsumen.
4.
Efisiensi produksi benih melalui berbagai kegiatan kerekayasaan.
5.
Melakukan perbaikan nutrisi dan lingkungan
Untuk memenuhi kebutuhan benih secara nasional yang cenderung meningkat setiap tahunnya, dan dalam rangka melaksanakan Program subsidi benih dari KKP, maka BBPBAP Jepara di masa depan akan melakukan pemberdayaan Unit Pembenihan Rakyat (UPR), sehingga penyediaan benih dapat dilakukan oleh setiap unit usaha, di samping benih dari UPT. Pada tahun 2016 program pemberdayaan UPR direncanakan akan dilaksanakan di beberapa daerah dengan pola pengelolaan kerjasama antara pemilik UPR dan KKP melalui UPT. Sebagian produksi benih tersebut akan dihibahkan kepada pembudidaya.
viii
Laporan Kinerja Tahun 2015 Hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi induk udang windu didapatkan bahwa: ketergantungan terhadap induk alam yang kualitasnya semakin menurun, performa reproduksi induk windu generasi ke-7 dan ke-8 masih rendah, produktivitas sarana NSBC rendah (produksi induk terbatas) dan aspek penerapan biosekuriti belum maksimal. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut BBPBAP Jepara ke depan akan melakukan upaya: 1.
Melakukan rekayasa genetik sesuai kaidah di bidang pemuliaan seperti melalui DNA Fingerprint untuk mendapatkan sumberdaya genetik induk terbaik.
2.
Melakukan rekayasa dalam bidang biologi reproduksi.
3.
Melakukan perbaikan kualitas calon induk udang windu secara hormonal.
4.
Melakukan perbaikan nutrisi dan lingkungan pada SOP pembesaran calon induk dan maturasi.
5.
Melakukan penambahan dan penyempurnaan fasilitas, engineering serta peningkatan sistem biosekuriti, seperti penambahan lahan/petakan tambak, dan penggunaan alat-alat canggih
Selain upaya tersebut, BBPBAP Jepara sebagai Ketua Jejaring Broodstock Udang Windu akan lebih meningkatkan peran anggota jejaring dengan peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang informasi dan teknis sehingga permasalahan untuk peningkatan produksi induk secara nasional akan dapat teratasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebelumnya akan dilakukan uji multi lokasi. Dalam bidang produksi udang/ikan masih terdapat permasalahan dan kendala dalam proses produksi dan manajemen lingkungan sehingga dilakukan upaya : 1.
Redesain dan rekonstruksi tambak (kedap)
2.
Penerapan biosecurity secara maksimal
3.
Persiapan air media secara optimal
4.
Penggunaan benih berkualitas (bersertifikat)
5.
Sistem tandonisasi
6.
Penggunaan sarana produksi terdaftar
7.
Memperhatikan dan menerapkan strategi musim tanam
8.
Menerapkan SOP spesifik lokasi
9.
Mengintensifkan pengawalan dan pendampingan teknis
10. Menggunakan manajemen kolektif/klaster dengan skala usaha rumah tangga 11. Memperkuat pola kemitraan yang profesional.
ix
Laporan Kinerja Tahun 2015 Dalam bidang kesehatan ikan dan lingkungan permasalahan yang di hadapi berupa penurunan kualitas lingkungan, peningkatan prevalensi penyakit serta keterbatasan peralatan pengukuran kualitas lingkungan di lapangan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain: 1.
Penerapan SOP secara konsisten.
2.
Pendampingan dan pengawalan pengendalian kesehatan ikan dan lingkungan
3.
Penggunaan probiotik yang spesifik.
4.
Penggunaan vaksin untuk meningkatkan imunitas kultivan.
5.
Penggunaan bahan alami yang mampu meningkatkan kualitas lingkungan.
6.
Pemanfaatan biofilter untuk meningkatkan kualitas lingkungan
7.
Melakukan pengadaan dan modifikasi peralatan ukur kualitas lingkungan.
x
Laporan Kinerja Tahun 2015
DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................................................
ii
Ringkasan Eksekutif ........................................................................................................................
iii
Daftar Isi ...........................................................................................................................................
xi
Daftar Gambar .................................................................................................................................
xii
Daftar Tabel ......................................................................................................................................
xiii
Daftar Lampiran…………………………………………………………………………
xiv
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................
1
A. Penjelasan Umum Organisasi ...................................................................................................
1
B. Permasalahan Utama (Strategic issued) .........................................................................................
4
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ...............................................................
6
A. Perencanaan Kinerja ..................................................................................................................
6
B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja .........................................................................................
7
Bab III Akuntabilitas Kinerja ......................................................................................
9
A. Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................................................
9
B. Realisasi Anggaran ………………… ...................................................................................
34
Bab V Penutup ..........................................................................................................
41
Lampiran
xi
Laporan Kinerja Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kegiatan pendampingan dan pengawalan teknologi budidaya udang dan ikan ..
13
Gambar 2. Kegiatan produksi pakan ikan mandiri .....................................................................
13
Gambar 3. Tambak Produksi Calon Induk menerapkan konsep full biosecurity dan calon indukudang windu produksi BBPBAP Jepara ........................................................
15
Gambar 4. Grafik proporsi jenis benih berkualitas yang di hasilkan BBPBAP Jepara pada tahun 2014 .....................................................................................................................
17
Gambar 5 Kegiatan diseminasi balai .............................................................................................
20
Gambar 6. Jasa layananan Laboratorium .....................................................................................
21
Gambar 7. Peningkatan Kompetensi Pejabat Struktural ...........................................................
26
Gambar 8 Pameran dan gelar teknologi inovasi perekayasaan..................................................
27
Gambar 9. Kegiatan Upacara merupakan salah satu kegiataan pembinaan disiplin pegawai dalam rangka mewujudkan Good Governance dan Clean Government ............
29
Gambar 10. Kegiatan Outbond Tahun 2015 sebagai pembinaan pegawai dalam rangka reformasi birokrasi. ..................................................................................................
30
Gambar 11. Sertifikat Hasil Penilaian terhadap Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Lingkungan KKP Tahun 2015 .......................................................................................................................................
33
xii
Laporan Kinerja Tahun 2015
DAFTAR TABEL Tabel 1 Capaian Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2014 ............................................................
iii
Tabel 2 Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama BBPBAP Jepara pada Tahun 2014
..........................................................................
9
Tabel 3 Capaian Sasaran Strategis “ Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 ” .................................................................................................
14
Tabel 4 Produksi benih berkualitas di BBPBAP Jepara dan sebarannya ...............................
16
Tabel 5 Judul RSNI BBPBAP Jepara yang telah dibahas menjadi SNI tahun 2015 ............
18
Tabel 6 Capaian Sasaran Strategis 8 “Tersedianya Informasi Bidang Perikanan Budidaya yang Valid, Handal dan Mudah Diakses” Tahun 2015........................................................
26
Tabel 7 Pameran & gelar teknologi inovasi perekayasaan BBPBAP Jepara tahun 2015 .....
28
Tabel 8 Delapan Area Perubahan dan Hasil Yang di Harapkan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ...........................................................................................................................
31
Tabel 9 Nilai efisiensi anggaran BBPBAP Jepara .....................................................................
34
Tabel 10 Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik ..............................................
36
Tabel 11 Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Tahun 2011 – 2015. ..
39
Tabel 12 Target dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ...............................
40
xiii
Laporan Kinerja Tahun 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1.
Struktur Organisasi BBPBAP Jepara (sesuai Permen KP Nomor 6 Tahun 2014) .........
43
2.
Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2015 ................................................................
44
3.
Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 1 ..............................................................
48
4.
Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 2 ..............................................................
49
5.
Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 3 ..............................................................
50
6.
Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 4 ..............................................................
51
7.
Judul RSNI BBPBAP Jepara Tahun 2015 ............................................................................
52
8.
Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 5 .............................................................
54
9.
Jumlah Kawasan Budidaya yang Mendapatkan Pengawasan Teknis Budidaya 2011-2015 ..................................................................................................................................
56
10. Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 6: Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif dari Tahun 2011 – 2015 .....................................................
57
11. Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 7: Terwujudnya BBPBAP Jepara Perikanan Budidaya yang kompeten dan berkepribadian ..................................................................
58
12. Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 8: Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses di Bidang Perikanan Budidaya di BBPBAP Jepara tahun 2011 - 2015 ............................................................................................................................... 13.
59
Indikato Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 9 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian di BBPBAP Jepara dari tahun 2011 – 2015 ...........................................................................................................
60
14. Berita Acara Hasil Penilaian Unit Kerja Berpredikat WBK 2015 ......................................
61
15. Indikator kinerja utama pada sasaran strategis 10 ................................................................
62
xiv
Laporan Kinerja Tahun 2015
BAB I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2014 tertanggal 3 Februari 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau dan Perikanan Budidaya Laut disebutkan bahwa Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau dalam hal ini Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerjasama, pengelolaan produksi, pengujian laboratorium (mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan lingkungan) serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau. Selain itu, BBPBAP Jepara juga mempunyai tugas sebagai pusat induk unggul (broodstock center) perikanan budidaya dan sebagai laboratorium acuan kesehatan ikan dan lingkungan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBPBAP Jepara menyelenggarakan fungsi sebagai berikut. a.
Identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan.
b.
Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air payau.
c.
Pelaksanaan penyiapan bahan standarisasi perikanan budidaya air payau.
d.
Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau.
e.
Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan budidaya air payau.
f.
Pengelolaan dan pelayanan sistem informasi dan publikasi perikanan budidaya air payau.
g.
Pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya air payau.
h.
Pelaksanaan pengujian mutu pakan, residu serta kesehatan ikan dan lingkungan budidaya air payau.
i.
Pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium pengujian.
j.
Pengelolaan produksi induk unggul, benih bermutu dan sarana produksi perikanan budidaya air payau.
k.
Pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air payau.
l.
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Struktur organisasi BBPBAP Jepara, sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia tersebut, menyatakan bahwa BBPBAP Jepara adalah
1
Laporan Kinerja Tahun 2015 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, dan dipimpin oleh seorang Kepala Balai. Susunan organisasi BBPBAP Jepara terdiri dari : 1.
Bagian Tata Usaha
2.
Bidang Uji Terap Teknik dan Kerjasama
3.
Bidang Pengujian dan Dukungan Teknis
4.
Kelompok Jabatan Fungsional
Susunan organisasi Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara secara lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1. 1.
Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas melaksanakan identifikasi dan penyusunan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pelaporan program teknis dan anggaran, keuangan, pengelolaan administrasi kepegawaian, tata laksana, rumah tangga, barang milik negara dan ketatausahaan. Bagian Tata Usaha terdiri atas dua Sub Bagian, yaitu: 1) Sub Bagian Keuangan dan Umum, 2) Sub Bagian Kepegawaian. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a.
identifikasi dan penyusunan perencanaan program teknis dan anggaran, keuangan, pengelolaan kepegawaian, rumahtangga, barang kekayaan milik negara dan ketatausahaan;
b.
pelaksanaan program teknis dan anggaran, keuangan, pengelolaan kepegawaian, tata laksana, rumahtangga, barang kekayaan milik negara dan ketatausahaan;
c.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program teknis dan anggaran, keuangan, pengelolaan kepegawaian, rumahtangga, barang kekayaan milik negara dan ketatausahaan.
2.
Bidang Uji Terap Teknik dan Kerjasama Mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik, penyiapan bahan standardisasi, sertifikasi,
kerjasama teknis, serta pengelolaan dan pelayanan sistem informasi perikanan budidaya air payau. Bidang
Uji
Terap
Teknik
dan
Kerjasama
terdiri
atas
dua
seksi,
yaitu:
1) Seksi Uji Terap Teknik dan 2) Seksi Kerjasama Teknik dan Informasi. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Uji Terap Teknik dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi:
2
Laporan Kinerja Tahun 2015 a.
pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air payau;
b.
pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air payau;
c.
pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau;
d.
pelaksanaan kerjasama teknis perikanan budidaya air payau;
e.
pengelolaan dan pelayanan sistem informasi dan publikasi perikanan budidaya air payau.
3.
Bidang Pengujian dan Dukungan Teknis Mempunyai tugas melaksanakan layanan pengujian laboratorium (persyaratan kelayakan
teknis, mutu pakan, residu dan kesehatan ikan dan lingkungan), produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi, serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau dan laboratorium. Bidang Pengujian dan Dukungan Teknis terdiri atas dua seksi, yaitu: 1) Seksi Produksi dan Pengujian dan 2) Seksi Dukungan Teknis. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengujian dan Dukungan Teknis menyelenggarakan fungsi: a.
pelaksanaan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya air payau;
b.
pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium;
c.
pelaksanaan pengujian mutu pakan, residu, dan kesehatan ikan budidaya air payau;
d.
pelaksanaan produksi induk dan benih unggul perikanan budidaya air payau;
e.
pelaksanaan produksi vaksin dan pakan perikanan budidaya air payau;
f.
pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air payau
4.
Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penerapan teknik dan pengujian perikanan
budidaya air payau serta kegiatan lain yang sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional dan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional di BBPBAP Jepara terdiri dari: 1.
Fungsional Perekayasa
2.
Fungsional Teknisi Litkayasa
3.
Fungsional Pengawas Perikanan
4.
Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan
5.
Fungsional Pranata Humas
6.
Fungsional Pranata Komputer
7.
Fungsional Pustakawan
8.
Fungsional Arsiparis
3
Laporan Kinerja Tahun 2015 Dalam melaksanakan tugas, kelompok jabatan fungsional dan pimpinan satuan organisasi (Kepala BBPBAP Jepara) wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan BBPBAP Jepara sesuai tugas masing-masing serta mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing untuk selajutnya menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang ditetapkan oleh kepala BBPBAP Jepara. Jumlah pejabat fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Permasalahan Utama (Strategic Issue) Pengembangan usaha perikanan budidaya perlu terus diupayakan dalam rangka meningkatkan kontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional melalui berbagai inovasi untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang muncul dan menggali atau memanfaatkan potensi yang selama ini belum diusahakan.
Usaha perikanan budidaya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bahan pangan hewani, penyediaan bahan baku industri, peningkatan pendapatan pembudidaya ikan, peningkatan lapangan kerja, peningkatan devisa, dan mendukung pengembangan wilayah dengan tetap mempertimbangkan faktor hemat energi serta ramah lingkungan. Masalah yang sering dialami para pembudidaya antara lain terbatasnya ketersediaan induk dan benih unggul, kurang disiplin dalam penerapan SOP pemeliharaan dan makin menurunnya kualitas lingkungan budidaya yang menjadi salah satu penyebab munculnya kasus-kasus penyakit. Untuk itu, perlu segera dicari pemecahannya karena permintaan pasar baik dalam maupun luar negeri terhadap produk perikanan budidaya cukup besar. Disamping itu, pengembangan wilayah untuk usaha perikanan budidaya tetap harus dilakukan karena potensi untuk itu masih cukup tersedia. Selain itu, pengembangan wilayah untuk usaha perikanan budidaya air payau telah menjadi prioritas untuk peningkatan produksi budidaya perikanan. Hasil identifikasi resiko terhadap kegiatan yang dilaksanakan BBPBAP Jepara pada tahun sebelumnya didapatkan permasalahan utama yang dihadapi. Adapun permasalahan utama yang dihadapi adalah: 1.
Dalam Bidang Sistem Perbenihan: -
Belum tesedianya standar fasilitas perbenihan secara nasional.
-
Sebagian besar unit pembenihan skala kecil belum mempunyai sertifikat CPIB
4
Laporan Kinerja Tahun 2015 -
Informasi ketersediaan benih unggul belum terjalin dengan baik antara produsen dan konsumen.
-
Biaya produksi benih masih tinggi dibanding harga benih.
-
Ketergantungan terhadap induk alam yang kualitasnya semakin menurun.
2. Dalam bidang broodstock induk udang windu: -
Ketergantungan terhadap induk alam yang kualitasnya semakin menurun.
-
Performa reproduksi induk windu generasi ke-6 dan ke-7 masih rendah.
-
Produktifitas sarana NSBC rendah dan aspek penerapan biosekuriti belum maksimal.
-
Luas lahan NSBC yang terbatas.
-
Lingkungan yang kurang ideal.
3. Dalam Bidang Pembesaran -
Disain dan konstruksi tambak masih banyak yang belum sesuai standar.
-
Menurunnya kualitas lahan tambak
-
Penerapan SOP proses produksi belum dilakukan dengan baik.
-
Penggunaan sebagian bahan dalam proses produksi belum terdaftar
-
Masyarakat Pembudiaya terutama skala kecil masih belum mampu menerapkan hasil teknologi baru secara mandiri.
-
Harga pakan cenderung meningkat dan harga produk perikanan stabil bahkan menurun.
-
Kerjasama antar pembudidayta belum terjalin dengan baik.
-
Pengetahuan dan ketrampilan masyarakat pembudidaya kurang memadai.
4. Dalam Bidang Kesehatan ikan dan lingkungan. -
Menurunnya kualitas lingkungan budidaya.
-
Peningkatan prevalensi penyakit.
-
Terbatasnya alat ukur kualitas air media di lapangan.
5
Laporan Kinerja Tahun 2015
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan suatu unit organisasi yang penyusunannya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari unit organisasi dan berjangka waktu 5 (lima) tahun. Adapun peran Renstra adalah:. 1.
Merupakan dokumen yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan akuntabilitas. Tanpa adanya Renstra, mekanisme dan pelaksanaan akuntabilitas akan lebih sulit untuk dilakukan terhadap organisasi.
2.
Dokumen yang memberikan arah dan tujuan organisasi melangkah lebih maju di masa depan seiring dengan perkembangan dinamis yang ada. Dengan adanya Renstra, tentunya stakeholders dapat menilai apakah organisasi telah menuju kepada arah yang diinginkan ataukah telah mencapai apa yang diharapkan.
3.
Merupakan dokumen pertanggungjawaban dan bukti transparansi kepada publik dari lembaga pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
4.
Sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Anggaran (RKA)
Renstra BBPBAP Jepara Tahun 2015 - 2019 menjadi acuan di dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra BBPBAP Jepara Tahun 2015 - 2019 merupakan dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan BBPBAP Jepara dalam rangka menjadikan BBPBAP Jepara sebagai “Pusat Perikanan Budidaya Air Payau” pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Renstra BBPBAP Jepara merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian tugas dan fungsi BBPBAP Jepara. Perumusan rencana strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan sasaran strategis organisasi. Untuk pencapaian sasaran strategis yang telah di tetapkan, kemudian di terjemahkan ke dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT). Dalam pembuatan RKT didasarkan atas identifikasi resiko
6
Laporan Kinerja Tahun 2015 yang telah dilakukan. Permasalahan dengan resiko yang tinggi menjadi tolok ukur didalam penentuan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015. Hasil identifikasi terhadap resiko kegiatan BBPBAP Jepara pada tahun 2015 terbagi kedalam kegiatan: (1) Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, (2) Pengembangan sistem perbenihan ikan, (3) Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan, (4) Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan, (5) Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan dan (6) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya serta
B. Perjanjian Kinerja Berdasarkan pada Peta Strategi maka BBPBAP Jepara telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan menerapkan metoda adopsi langsung dari sasaran strategis pada eselon I Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Peta Strategi tersebut terbagi atas: 1.
Stakeholder Perspective dengan Sasaran Strategis: Meningkatnya kemakmuran masyarakat perikanan budidaya dengan 2 (dua) indikator kinerja utama.
2.
Customer Perspectif dengan Sasaran Strategis:
Meningkatnya pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.
Meningkatnya produksi usaha, dan investasi bidang perikanan budidaya dengan 3 (tiga) indikator kinerja utama.
3.
Internal Proses Perspectif dengan Sasaran Strategis:
Tersedianya kebijakan pembangunan perikanan budidaya implementatif dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.
Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan 11 (sebelas) indikator kinerja utama.
Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.
7
Laporan Kinerja Tahun 2015 4.
Learn and Growth Perspectif dengan Sasaran Strategis:
Terwujudnya BBPBAP Jepara Perikanan Budidaya yang kompeten dan berkepribadian dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.
Tersedianya informasi bidang perikanan budidaya yang valid, handal dan mudah diakses dengan 1 (satu) inikator kinerja utama.
Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian dengan 3 (tiga) indikator kinerja utama.
Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisiensi di BBPBAP Jepara dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.
Sepuluh Sasaran Strategis tersebut, telah dijabarkan ke dalam 25 indikator kinerja utama sebagai dasar penentuan capaian kinerja BBPBAP Jepara selama tahun 2015. Penetapan Sasaran Strategis dan target capaian untuk Indikator Kinerja Utama BBPBAP Jepara telah tercantum pada Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2015 sebagai perjanjian kinerja BBPBAP Jepara yang ditandatangani oleh Kepala BBPBAP Jepara sebagai pihak pertama yang berjanji kepada Direktur Jenderal Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai atasan langsung dan pihak kedua. Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2015 telah disahkan di Bandung pada.bulan Maret 2015. Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.
8
Laporan Kinerja Tahun 2015
9
BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA A
Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan peta strategi serta untuk mencapai visi “Pembangunan Perikanan Budidaya
yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”, maka BBPBAP Jepara pada tahun 2015 telah menetapkan 10 sasaran strategi (SSS) dengan 25 indikator kinerja utama. BBPBAP Jepara pada tahun 2015 berhasil mencapai target dengan status sangat baik pada 9 indikator kinerja utama (36%) dan sisanya sejumlah 14 indikator kinerja utama tercapai dengan status baik (56%), sedangkan 2 indikator kinerja utama dicapai dengan status cukup (8%). Keberhasilan dalam pencapaian target indikator kinerja ini ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap karyawan BBPBAP Jepara, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah, dan masyarakat pembudidaya perikanan. Target dan realisasi capaian indikator kinerja utama BBPBAP Jepara tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama BBPBAP Jepara pada Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN 2015
REALISASI TAHUN 2015
Capaian (%)
Status
PERSPECTIVE STAKEHOLDER
1
Meningkatnya kemakmuran masyarakat perikanan budidaya
1
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (Nilai)
102
99.49
97.54
Baik
2
Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7
8.64*
123,43
Sangat Baik
3
Jumlah kawasan budidaya yang penyakit pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance (kawasan)
5
5
100
Baik
4
Jumlah produksi induk/calon induk unggul (ekor)
22.400
13.075
58,37
Cukup
5
Jumlah benih bermutu/unggul (Ribu ekor)
35.010
18.837,9
53.81
Cukup
6
Jumlah tenaga teknis binaan (orang)
200
235
117,5
Sangat Baik
PERSPECTIVE CUSTOMER 2
3
Meningkatnya pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
Meningkatnya produksi usaha, dan investasi bidang perikanan budidaya
Laporan Kinerja Tahun 2015 URAIAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN STRATEGIS
10
TARGET TAHUN 2015
REALISASI TAHUN 2015
Capaian (%)
Status
24
24
100
Baik
1600
7854
490
Sangat baik
PERSPECTIVE INTERNAL PROSES 4
5
6
Tersedianya kebijakan pembangunan perikanan budidaya implementatif
Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan
Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif
7
Jumlah bahan RSNI bidang perikanan budidaya air payau
8
Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (Sampel)
9
Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (Paket)
6
6
100
Baik
10
Jumlah diseminasi teknologi terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya (Lokasi)
12
14
116,6
Sangat baik
11
Jumlah daerah dalam pengawalan/pendampingan kawasan Minapolitan
12
12
100
Baik
12
Jumlah Lab. HPI dan Residu yang memenuhi standar teknis (Unit, kumulatif)
2
2
100
Baik
13
Jumlah unit perbenihan yang siap disertifikasi (Unit)
16
32
200
Sangat baik
14
Jumlah kelompok pembudidaya yang siap untuk disertifikasi CBIB (Kelompok, kumulatif)
15
55
366,6
Sangat baik
15
Jumlah lokasi pengembangan teknologi anjuran (Sistem Biofloc) untuk produktivitas budidaya (Lokasi)
6
6
100
Baik
16
Prosentase pemenuhan PNBP (%)
100
238,5
238,5
Sangat baik
17
Kawasan yang mempunyai data dukung dan pembangunan infrastruktur perikanan budidaya air payau (Kawasan)
1
1
100
Baik
18
Jumlah kebun bibit percontohan (Unit)
5
5
100
Baik
19
Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya (Kawasan)
15
15
100
Baik
Laporan Kinerja Tahun 2015 URAIAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN STRATEGIS
11
TARGET TAHUN 2015
REALISASI TAHUN 2015
Capaian (%)
Status
<15
10
150
Sangat Baik
PERSPECTIVE LEARN & GROWTH 7
8
9
10
Terwujudnya BBPBAP Jepara Perikanan Budidaya yang kompeten dan berkepribadian Tersedianya informasi bidang perikanan budidaya yang valid, handal dan mudah diakses
Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian
Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisiensi di BBPBAP Jepara
20
Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III dan IV lingkup BBPBAP Jepara (Prosen)
21
Jumlah promosi usaha perikanan budidaya (Paket)
1
8
800
Sangat Baik
22
Nilai penerapan Reformasi Birokrasi di BBPBAP Jepara (Nilai)
75
85,5
114
Sangat Baik
23
Nilai SAKIP di BBPBAP Jepara
A (80)
88,41
110,5%
Sangat Baik
24
Indeks integritas pelayanan publik di BBPBAP Jepara
8
7,29
91,18
Sangat Baik
25
Nilai efisiensi anggaran BBPBAP Jepara
> 95
90,36
95.12
Sangat Baik
Laporan Kinerja Tahun 2015 Secara umum BBPBAP Jepara berhasil sangat baik di dalam mencapai sasaran strategis untuk peningkatan pada proses internal maupun pengembangan organisasi. Hal ini terlihat dari sasaran strategis dengan capaian sangat baik berada pada internal proses perspective dan learn and growth perpective. Sasaran strategis dengan capaian sangat baik tersebut antara lain: 1.
Sasaran Strategis 4 Tersedianya kebijakan bidang budidaya air payau sesuai kebutuhan.
2.
Sasaran Strategis 5 Terselenggaranya modernisasi sistem produksi Kelautan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan Perikanan yang optimal dan bermutu.
3.
Sasaran Strategis 6: Terwujudnya sistem kesehatan ikan dan lingkungan serta pengendalian hama dan penyakit ikan yang memadai di bidang budidaya air payau.
4.
Sasaran Strategis 7: Tersedianya SDM BBPBAP Jepara yang kompeten dan professional.
5.
Sasaran Strategis 8: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya di BBPBAP Jepara.
6.
Sasaran Strategis 9: Terwujudnya good governance & clean government di BBPBAP Jepara.
7.
Sasaran Strategis 10: Terkelolanya anggaran secara optimal di BBPBAP Jepara. Kontribusi BBPBAP Jepara secara khusus terhadap visi Kementerian Kelautan dan
Perikanan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan serta meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan belum bisa memberikan pengaruh yang nyata. Hal dikarenakan capaian atas indikator kinerja pada sasaran strategis tersebut di hitung secara nasional. Sehingga peran BBPBAP di dalam peningkatan atas nilai indikator NTPi, PDB maupun Jumlah Produksi Perikanan Budidaya di Indonesia secara umum tidak berpengaruh besar. Untuk itu, kedepannya BBPBAP Jepara sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya perlu melakukan peningkatan kegiatan pendampingan dan pengawalan teknologi perikanan budidaya secara lebih luas dan masif di masyarakat untuk membantu mewujudkan visi tersebut. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kemakmuran Masyarakat Perikanan Budidaya Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, berupaya mendukung usaha peningkatan kesejahteraan pembudidaya sekaligus perekonomian nasional. Pencapaian
Sasaran Strategis 1 yaitu Meningkatnya kemakmuran masyarakat
perikanan budidaya, salah satunya didukung oleh kegiatan peningkatan produksi perikanan budidaya melalui dua strategi yaitu :
12
Laporan Kinerja Tahun 2015 (i) penerapan teknologi kegiatan perekayasaan yang efisien, efektif dan ramah lingkungan melalui pelaksanaan kegiatan pengawalan dan pendampingan teknologi budidaya udang dan ikan Demonstration Farm (Demfarm), diharapkan dengan demfarm ini dapat mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru serta menciptakan kemandirian pembudidaya udang dan ikan;
Gambar 1. Kegiatan pendampingan dan pengawalan teknologi budidaya udang dan ikan (ii) BBPBAP Jepara mengupayakan usaha penyediaan pakan ikan secara mandiri, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal. Upaya ini dituangkan dalam program “Gerakan Pakan Ikan Mandiri” (GERPARI), yang sudah dilaksanakan oleh kelompok-kelompok pembudidaya ikan di berbagai daerah.
Gambar 2. Kegiatan produksi pakan ikan mandiri Nilai capaian sasaran strategis yang digunakan adalah mengadopsi langsung Indikator Kinerja Utama pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sebagai Indikator Kinerja Utama di UPT mengingat nilai capaian sasaran strategis tersebut bersifat Nasional.
IKU 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
NTPi merupakan indikator untuk menilai kemampuan tukar produk (komoditas) yang dihasilkan/dijual oleh pembudidaya ikan terhadap produk yang dibutuhkan pembudidaya ikan baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga. Secara umum dapat
13
Laporan Kinerja Tahun 2015 diartikan bahwa jika NTPi lebih besar dari 100, maka dapat diartikan kemampuan daya beli nelayan dan pembudidaya ikan tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan periode tahun dasar (tahun 2007), sebaliknya jika NTPi lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan daya beli petani dan nelayan. Jika NTPi lebih dari atau sama dengan 100, maka mengindikasikan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan relatif baik atau dengan kata lain indeks yang diterima lebih besar daripada indeks yang harus dibayarkan. Tabel 3. Capaian Sasaran Strategis 1 “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan” Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS 1
Meningkatnya 1 kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan 2
URAIAN INDIKATOR KINERJA Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Pertumbuhan PDB Perikanan (Persen)
TARGET TAHUN 2015
REALISASI TAHUN 2015
CAPAIAN (%)
102
99.49
97.54
7
8.64*
123.43
Keterangan : * Capaian PDB sub sektor perikanan triwulan I 2015 Sumber : BPS, 2015
IKU 2. Pertumbuhan PDB Perikanan (Persen)
Pertumbuhan PDB Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan sumberdaya perikanan saat ini berperan strategis dalam memberikan sumbangan terhadap PDB nasional. Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Ketersediaan Produk Kelautan dan Perikanan IKU 3. Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance
Indikator kinerja pada sasaran strategis 2 yaitu Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance, dengan target 5 (lima) kawasan . Capaian indikator kinerja ini sesuai target, sebanyak 5 kawasan (100%) yaitu di Kabupaten Brebes, Kendal, Pekalongan, Rembang dan Tangerang. Surveillance ke masing-masing kabupaten tersebut dilakukan secara rutin setiap bulan sekali. Parameter yang diamati terdiri dari parameter kualitas fisika, kimia dan biologi lingkungan, serta berbagai jenis patogen (parasit, bakteri dan virus). Pencapaian target kinerja ini berkat kerjasama dan dukungan yang baik antara BBPBAP Jepara, Pemda setempat dan para pembudidaya di daerah tersebut. Hal yang menarik
14
Laporan Kinerja Tahun 2015 adalah kesadaran para pembudidaya yang cenderung semakin tahun semakin meningkat untuk menjaga lingkungan budidayanya.
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya produksi usaha, dan investasi bidang perikanan budidaya Sasaran Strategis 3 ini terdiri dari dari 3 Indikator Kinerja (IK) yaitu Jumlah produksi induk/calon induk unggul (ekor) (IK 4), Jumlah benih bermutu/unggul (Ribu ekor) (IK 5) dan Jumlah tenaga teknis binaan (orang) (IK 6).
Gambar 3. Tambak Produksi Calon Induk menerapkan konsep full biosecurity dan Calon Induk Udang Windu produksi BBPBAP Jepara IKU 4. Jumlah produksi induk/calon induk unggul (ekor)
Target jumlah produksi induk/calon induk unggul pada tahun 2015 ini sebanyak 22.400 ekor yang terdiri dari induk/calon induk ikan bandeng, nila, udang vaname dan udang windu. Realisasi yang dapat dicapai sebanyak 13.075 ekor (58,4%), yang terdiri dari 400 ekor ikan bandeng, 2100 ekor nila salin, 10.000 ekor udang vaname, dan 575 ekor udang windu. Tidak tercapainya target tersebut antara lain disebabkan oleh lamanya waktu/proses pemeliharaan untuk dapat mencapai ukuran induk/calon induk ( 2-4 tahun), rendahnya sintasan untuk mencapai ukuran induk/calon induk, dan kualitas lingkungan yang cenderung memburuk.
15
Laporan Kinerja Tahun 2015
16
IKU 5. Jumlah benih bermutu/unggul (Ribu ekor)
Target
jumlah benih bermutu/unggul yang harus diproduksi BBPBAP sebesar
35.010.000 ekor. Sedangkan capaiannya sebesar
18.837.900 ekor (53,8%), yang terdiri dari
11.360.000 benih udang windu, 1.700.000 benih bandeng, 713.000 benih nila salin , 2.200.000 benih vanamae dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR) binaan BBPBAP Jepara, 1.000.000 benih bandeng dari out let BBPBAP di daerah binaan, 250.000 benih windu dari out let Pekalongan, 1.250.000 benih vaname dari out let Pekalongan, 351.300 ekor benih rajungan, dan 13.600 ekor benih kepiting. Data indikator kinerja utama pada sasaran strategis 3 dari tahun 2010 – 2015 dapat dilihat lengkap pada Lampiran 5 Tabel 4. Produksi benih berkualitas di BBPBAP Jepara dan sebarannya %
Sebaran
Asal Benih
Udang Windu
Produksi (juta ekor) 27,06
79,0%
Lamongan, Gresik, Pati, Demak, Kendal, Pekalongan, Jepara, Brebes, Indramayu, Banten, Palembang, Tarakan, Pinrang.
Keg prod. internal dan kegiatan di outlet-outlet BBPBAP Jepara
Udang galah
0,82
2,4%
Jogja, Sleman
Keg prod.internal BBPBAP Jepara
Kerapu
0,02
0,1%
Karimun Jawa
Keg prod.internal BBPBAP Jepara
Nener
2,19
6,4%
Jepara, Demak, Pati, Rembang
Keg prod.internal BBPBAP Jepara
Nila salin
0,28
0,8%
Jepara
Keg prod.internal BBPBAP Jepara
Gelondongan bandeng
0,18
0,5%
Jepara, Demak
Udang Vaname
3,35
9,8%
Pekalongan
Rajungan dan Kepiting
0,3649
1,1%
Demak, Jepara
Keg prod.internal BBPBAP Jepara Keg prod.internal BBPBAP Jepara Keg prod.internal BBPBAP Jepara
Komoditi Benih
Laporan Kinerja Tahun 2015 0,8%
0,5%
6,4%
1,1% Udang Windu 9,8%
Udang galah
0,1%
Kerapu
2,4%
Nener Nila salin 79,0%
Gelondongan bandeng Vaname Kepiting Rajungan
Gambar 4. Grafik proporsi jenis benih berkualitas yang di hasilkan BBPBAP Jepara pada tahun 2015 (juta ekor)
IKU 6. Jumlah tenaga teknis binaan (orang)
Target jumlah tenaga teknis binaan yang harus dilakukan oleh BBPBAP sebanyak 200 orang. Realisasi capaiannya sebesar 235 orang (117%). Keberhasilan ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan teknis di bidang budidaya perikanan di BBPBAP Jepara. Ini adalah dampak dari keberhasilan BBPBAP Jepara dalam mengembangkan teknologi inovatif- produktif dari hasil perekayasaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan teruji di lapangan sehingga dapat diterapkan di masyarakat dan mampu meningkatkan produksi, produktifitas lahan, perbaikan lingkungan, pengendalian penyakit yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat. Sasaran Strategis 4 Tersedianya Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya Implementatif IKU 7. Jumlah bahan RSNI bidang perikanan budidaya air payau
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor : 6/PERMENKP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBPBAP Jepara terdapat pelaksanaan fungsi meliputi : (i) Pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air payau; (ii) Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau. Kegiatan inovasi teknologi perekayasaan adaptif yang dilaksanakan BBPBAP Jepara diharapkan dapat menjadi bahan rumusan kebijakan. Guna mewujudkan hal tersebut maka perlu penyiapan bahan standardisasi berupa Rancangan Standad Nasional Indonesia (RSNI) untuk selanjutnya dapat menghasilkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan juga Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI).
17
Laporan Kinerja Tahun 2015 BBPBAP Jepara pada tahun 2015 telah mengusulkan bahan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dibidang perikanan budidaya air payau untuk selanjutnya diharapkan dapat menjadi SNI (Lampiran 6). Rancangan Standar Nasional Indonesia bidang perikanan budidaya air payau yang telah diusulkan BBPBAP Jepara kepada Sub Panitia Teknis (Sub Pantek) maupun Panitia Teknis (Pantek) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada tahun 2015 sebanyak 24 judul (Lampiran 7). Proses untuk menuju Konsensus SNI perlu penetapan RSNI melalui ketetapan Badan Standar Nasional. RSNI yang diusulkan BBPBAP Jepara tahun 2015 yang telah masuk tahap pembahasan SNI sebanyak 3 judul (Tabel 5.) Tabel 5. Judul RSNI BBPBAP Jepara yang telah dibahas menjadi SNI tahun 2015 No. Judul SNI Konseptor 1. Cara Pembudidayaan Ikan yang Baik (Udang) Supito, S.Pi, M.Si 2. Prosedur Pengambilan dan Pengiriman Contoh Air Sri Murti Astuti, SP dan Ikan untuk Pemeriksaan Penyakit 3. Deteksi vibrio alginolyticus Patogen dan Non Patogen Drh. Ch. Retna Handayani, M.Si dengan Metode Multiplex Polymerase Chain Reaction (PCR) Sasaran Strategis 5 Terselenggaranya Tatakelola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya Yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan Sasaran strategis Terselenggaranya Tatakelola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya Yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan dinilai dari 11 indikator kinerja utama. Capaian kinerja tahun 2015 pada sasaran strategis ini dinilai sangat baik, hal ini dapat dilihat dari realisasi kinerja yang melebihi target yang ditetapkan. Seluruh indikator kinerja pada sasaran strategis ini tercapai lebih dari 100 %. Data Indikator kinerja utama pada sasaran strategis 5 dapat dilihat pada Lampiran 8. IKU 8. Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (Sampel)
Capaian kinerja tahun 2015 pada sasaran strategis (SSS) indikator kinerja Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (IKU 8) dinilai sangat baik, hal ini dapat dilihat dari realisasi kinerja yang melebihi target yang ditetapkan. Capaian realisasi terhadap jumlah sampel yang dilayani pada kedua laboratorium yaitu laboratorium kesehatan ikan (MKHA) dan laboratorium Fisika-Kimia, pada tahun 2015 mencapai 7854 sampel dari target layanan sampel 1600. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu indikator telah meningkatnya kesadaran pembudidaya untuk selalu melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kondisi lingkungan serta kesehatan
18
Laporan Kinerja Tahun 2015 ikan/udang, sehingga apabila terjadi penurunan kualitas fisika kimia air dan tanah maupun kesehatan ikannya dapat segera diambil tindakan cepat dan tepat. Laboratorium fisika kima melayani analisa sampel untuk parameter-parameter fisika dan kimia yang meliputi parameter: kandungan oksigen, suhu, salinitas, pH, nitrit, nitrat, amoniak, bahan organik, alkalinitas dan TSS, residu dan mutu pakan. Laboratorium kesehatan ikan (MKHA ) BBPBAP Jepara melayani analisa sampel antara lain untuk analisa mikrobiologi, biologi molekuler, histopatologi dan parasitologi. Pengamatan mikrobiologi meliputi penghitungan total bakteri dan total Vibrio sp., baik yang ada di media pemeliharaan (air) maupun pada organisme target (udang/ikan). Pengamatan populasi bakteri sangat penting dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri secara keseluruhan yang ada di air pemeliharaan dan dominasi Vibrio sp. sehingga dapat diketahui apakah populasi bakteri berada dibawah atau diatas batas ambang toleransi kemelimpahan bakteri yang telah ditentukan dalam SOP pemeliharaan udang/ikan. Pada kegiatan analisa PCR jenis sampel meliputi benih siap tebar, calon induk, ikan dan udang dari tambak maupun udang beku. Sampel berasal dari kegiatan balai (internal, demfarm, dan kegiatan monev), swasta (petambak skala kecil sampai menengah), perguruan tinggi/mahasiswa dan instansi pemerintah (dinas kabupaten, dinas propinsi, balai dan DJPB). Kegiatan analisa histopatologi terutama bertujuan menganalisa penyakit udang maupun ikan yang belum jelas diketahui patogennya dengan membuat irisan jaringan pada organ yang terinfeksi pathogen maka akan dapat diketahui penyebabnya. IKU 9. Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya
BBPBAP Jepara tahun anggaran 2015 telah melakukan sejumlah kerekayasaan, beberapa masih dalam tahap pengujian. Target perekayasaan teknologi terapan yang telah berhasil dilakukan oleh masyarakat adalah 5 (lima) paket dan telah berhasil dilakukan dengan capaian sesuai target. Adapun 5 (lima) teknologi terapan tersebut adalah: -
Teknologi Produksi Udang Windu Intensif
-
Teknik Pengendalian Penyakit Kotoran Berak Putih (White Feces Syndrome) pada Budidaya Udang Vaname di Tambak
-
Strategi Usaha Budidaya Tambak Skala Rakyat
-
Budidaya Ikan Bandeng di Tambak Rakyat dengan menggunakan pakan rendah protein sebagai alternatif pendapatan petani tambak
-
Pengglondongan ikan nila salin di tambak dengan menggunakan pakan rendah protein diperkaya enzim.
19
Laporan Kinerja Tahun 2015 IKU 10. Jumlah diseminasi teknologi terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya (Lokasi)
Kegiatan diseminasi dilakukan dalam rangka mendukung program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) untuk meningkatkan produksi,produktivitas,dan mutu perikanan budidaya. Kegiatan diseminasi berupa percontohan langsung pada tambak rakyat/pembudidaya dengan menerapkan teknologi hasil inovasi teknologi perekayasaan dan disesuaikan dengan kondisi pembudidaya setempat. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah melakukan pembinaan teknis kepada pembudidaya melalui pertemuan teknis/temu lapang dan pembinaan teknis secara langsung dan rutin kepada para pembudidaya di sekitar kawasan tambak percontohan. Pencapaian pada indikator kinerja ini mencapai 117 % yaitu 14 lokasi dari target 12 lokasi kawasan budidaya yang meliputi Lampung, Kotabaru (KalSel), Pati, Jepara, Tangerang, Brebes, Pemalang, Kota Pekalongan, Kendal, Rembang, Demak, Tarakan, Bantul, serta Purworejo. Hal ini menunjukkan bahwasanya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh BBPBAP jepara didalam melakukan diseminasi teknologi terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya menunjukan terjadinya peningkatan kemauan / kehendak dari masyarakat. IKU 11. Jumlah daerah dalam pengawalan/pendampingan kawasan Minapolitan
Pengawalan / pendampingan teknis pada kawasan Minapolitan (IKU 11) tahun 2015 ditargetkan sebanyak 12 daerah. Realisasi pencapaian kinerja tercapai 100 % yaitu 12 daerah dalam pengawalan/pendampingan kawasan minapolitan. Adapun daerah yang mendapat pengawalan tersebut meliputi brebes, pemalang, demak, serang, kendal, jepara, lampung selatan, pati, rembang, ampung timur, tulang bawang
Gambar 5. Kegiatan diseminasi balai
20
Laporan Kinerja Tahun 2015 IKU 12. Jumlah Lab. HPI dan Residu yang memenuhi standar teknis
IKU 12 yaitu Jumlah Lab. HPI dan Residu yang memenuhi standar teknis (Unit, kumulatif) di tahun 2015 ditargetkan 2 laboratorium. Kinerja di bidang ini realisasinya dapat dicapai dengan dilakukannya standarisasi laboratorium HPI dan Residu BBPBAP Jepara hingga memenuhi standar teknis. Lab.HPI dan Residu BBPBAP Jepara telah mengadopsi ISO 17025 mengenai Jaminan Mutu Laboratorium Pengujian seihingga dapat dikatakan telah memenuhi standar teknis.
Gambar 6. Jasa layananan Laboratorium IKU 13. Jumlah Unit pembenihan yang siap untuk disertifikasi CPIB
Tahun anggaran 2015 BBPBAP Jepara mendapat tugas melakukan pembinaan Unit Pembenihan skala rumah tangga sebanyak 8 unit dan Unit Pembenihan skala besar 8 unit dalam rangka
persiapan sertifikasi CPIB.
Sertifikasi CPIB untuk unit pembenihan merupakan
rangkaian sertifikasi CBIB karena dalam persyaratan CBIB diwajibkan menggunakan benih dari unit pembenihan yang sudah bersertifikat CPIB. Kegiatan pembinaan ini dapat terselenggara berkat kerjasama dengan Direktorat Perbenihan DJPB karena dalam DIPA BBPBAP Jepara tidak tersedia anggaran untuk kegiatan tersebut. Dari target 16 unit pembenihan telah tercapai sebanyak 32 unit yang terdiri atas 23 Unit Pembenihan skala rumah tangga dan 9 Unit Penbenihan skala besar. Unit pembenihan skala rumah tangga yang telah dibina, sebagian telah berhasil mendapatkatkan sertifikat CPIB yaitu sebanyak 22 unit, 13 unit di Kabupaten Jepara dan 9 unit di kabupaten Cilacap. Untuk unit pembenihan yang belum disertfikasi direncanakan dilakukan tanhun 2016. IKU 14. Jumlah Unit Budidaya siap untuk disertifikasi CBIB
Bermula dari persyaratan yang ditutut oleh negara konsumen udang terutama dari negara-negara Eropa dan Jepang antara lain bebas antibiotik tertentu, bahan kimia terlarang, organisme pathogen maka Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan
21
Laporan Kinerja Tahun 2015 Budidaya (DJPB) melakukan pembenahan pada bidang budidaya baik budidaya udang dan ikan yang lain. Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CPIB) terhadap usaha budidaya ikan merupakan salah satu usaha agar produk yang dihasilkan dari perikanan budidaya mempunyai jaminan mutu sesuai persyaratan yang diminta dari konsumen. Untuk mendapatkan sertifikat CBIB, unit usaha budidaya memerlukan pembinaan dan bimbingan agar memahami dan melakukan kegiatan budidaya sesuai persyaratan CBIB. Tahun anggaran 2005 BBPBAP Jepara mendapatkan target pembinaan CBIB ke unit usaha budidaya sebanyak 15 init. Capaian pembinaan untuk tahun anggaran 2015 sebanyak 55 unit, jauh melebihi target yang telah ditetapkan. Pembinaan antara lain dilakukan di daerah Sidoarjo (9 unit), Kalimantan Barat (3 unit), Kalimantan Utara (10 unit), Pinrang (16 unit), Barru (12 unit), Brebes (2 unit)), Pemalang (1 unit), Pekalongan (2 unit), Kendal (2 unit), Jepara (1 unit), Pati (2 unit), Rembang (2 unit). IKU 15. Jumlah lokasi pengembangan teknologi anjuran (Sistem Biofloc) untuk produktivitas budidaya (Lokasi)
IKU 15 yaitu Jumlah lokasi pengembangan teknologi anjuran (Sistem Biofloc) untuk produktivitas budidaya (Lokasi) telah dilakukan di 6 lokasi kegiatan yaitu Jepara, Pati, Kendal, Pemalang, Purworejo, dan Bantul.
Keberhasilan BBPBAP Jepara dalam melakukan
pengembangan teknologi anjuran sistim bioflok pada budidaya ikan nila salin tidak terlepas dari peran serta masyarakat pembudidaya di masing-masing daerah dan dukungan dari dinas kelautan dan perikanan kabupaten setempat . IKU 16. Prosentase pemenuhan PNBP (%)
Target PNBP pada Balai Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara sebesar Rp 959.000.000,- . Adapun Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2015 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.287.638.342,- dengan prosentase 238,54 %. Capaian PNBP sebesar 238,54 % diatas target terdapat pada Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar 244,31% dan Pendapatan Jasa tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan teknologi, pendapatan BPN, Pendapatan DJB sebesar 567,82%. Pada pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan realisasi PNBP di atas target dikarenakan banyaknya kegiatan pelatihan dan magang dari pihak luar yang diselenggarakan di BBPBAP Jepara, sehingga meningkatkan realisasi PNBP.
Sedangkan pada pendapatan jasa tenaga,
pekerjaan, informasi, pelatihan teknologi, pendapatan BPN, pendapatan DJB tingginya PNBP disebabkan oleh banyaknya jasa analisa laboratorium dari pihak swasta/luar. Realisasi PNBP di atas
target dari tahun sebelumnnya terdapat pada Pendapatan Penjualan Hasil
22
Laporan Kinerja Tahun 2015 PeternakandanPerikanan, yaitu sebesar 222,72 %. Pada kegiatan perbenihan, pembesaran dan kegiatan teknis lainnya dapat memberikan kontribusi ke PNBP pada tahun anggaran 2015 IKU 17. Kawasan yang mempunyai data dukung dan pembangunan infrastruktur perikanan budidaya air payau (Kawasan)
Realisasi Pencapaian indicator kinerja utama (IKU 17) dilakukan di kawasan BBPBAP jepara yaitu dengan semakin meningkatnya data dukung dan pembangunan infrastruktur perikanan budidaya. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di tahun 2015 diantaranya meliputi perbaikan saluran irigasi tambak, pelapisan tambak full lining dan semi lining dengan bahan geomembran plastic HDPE 0,75 mm seluas kurang lebih 20 Ha dan LDPE 0,25 mm dengan luasan lebih kurang 3 Ha, serta pembangunan gedung alat berat exchavator dan gudang peralatan dan mesin di tambak. Selain itu dibangun pula gedung/gudang untuk produksi pakan mandiri pada triwulan IV tahun anggaran 2015. IKU 18. Jumlah Kebun Bibit Percontohan
Budidaya rumput laut telah berkembang dengan baik di masyarakat, namun demikian belum ada yang khusus menyediakan bibit yang baik. Hal inilah yang sering menyebabkan terjadinya hasil budidaya kurang baik karena menggunakan bibit yang tidak memenuhi syarat. Untuk itulah BBPBAP Jepara wajib memberikan percontohan kebun bibit rumput laut terutama untuk jenis rumput laut Cottonii. Percontohan telah dilakukan di 5 (lima) kawasan di daerah Jepara yaitu: Karimun Jawa, Donorojo, Pungkruk, P. Kelor dan Mlonggo. Pada umumnya kebun bibit percontohan yang dibuat berhasil dengan baik dan hasinya telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Kendala yang dihadapi terutama di kawasan P. Kelor adalah adanya hama yaitu ikan samadar. Namun demikian secara capaian target telah tercapai yaitu telah dibuat percontohan kebun bibit rumput laut di 5 kawasan sesuai yang ditargetkan. Sasaran Strategis 6 Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif IKU 19. Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya (Kawasan)
Pengawasan yng terus menerus secara berkesinambungan harus selalu dilakukan terhadap setiap usaha budidaya, agar sistem budidaya yaitu CBIB yang telah ditetapkan sebagai SNI tetap dilakukan oleh para pembudidaya secara konsisten. Pengawasan sistem budidaya yang dilakukan para pembudidaya telah dilakukan sesuai target yaitu sebanyak 15 kawasan sesuai
23
Laporan Kinerja Tahun 2015 target yang telah ditetapkan yaitu di kawasan budidaya di daerah Lampung, Kota Baru, Pati, Jepara, Tangerang, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Rembang, Demak, Tarakan, Bantul, Purworwjo dan Cilacap. Dalam proses pengawasan teknis dan pengendalian lingkungan budidaya yang dilaksanakan pada kawasan/petakan tambak kelompok pembudidaya (POKDAKAN) program demfarm, dan Outlet milik BBPBAP Jepara di beberapa Kabupaten/Kota, maka peran Laboratorium Fisika Kimia Lingkungan dan Laboratorium Kesehatan Ikan BBPBAP Jepara sebagai tim teknis untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kualitas fisika kimia lingkungan dan hama penyakit ikan menjadi penting peranannya. Tahun 2015, kawasan budidaya yang menjadi prioritas dalam pengendalian dan pengawasan kualitas fisika kimia dan hama penyakit mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah kawasan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya jumlah kawasan yang menjadi binaan BBPBAP Jepara untuk pendampingan dan pengawalan teknologi pada kegiatan denfarm. terdapat beberapa permasalahan dalam pengembangan jumlah kawasan budidaya antara lain: keterbatasan sarana dan prasarana oleh pembudidaya, karakteristik lokasi dan kondisi lahan sehingga memerlukan teknologi inovatif yang spesifik, serta SDM yang kompeten. Untuk pengawasan teknis pada kawasan budidaya tersebut diperlukan kemampuan teknis dan finansial serta jumlah tenaga pengawal teknis yang berkompeten. Strategi yang dapat dilakukan adalah pengembangan teknologi sesuai dengan karakteristik lahan budidaya, meningkatkan kemampuan manajemen budidaya kolektif (klaster) untuk dapat menerapkan prinsip biosekuriti secara maksimum pada kawasan dan pengelolaan air secara maksimum yang sesuai untuk kebutuhan udang. Kegiatan pendampingan dan pengawalan teknologi di masyarakat akan dilakukan terus dengan lebih baik dan lebih luas melalui perbaikan-perbaikan strategi tersebut. Sasaran Strategis 7 Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu hal yang penting dan menjadi perhatian dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas, kompeten, serta memiliki daya saing tinggi dalam era globalisasi. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Peningkatan kualitas SDM menjadi arah dan kebijakan strategi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mengimplementasikannya ke dalam Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, yang bertujuan untuk
24
Laporan Kinerja Tahun 2015 peningkatan kualitas SDM kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnya kompetensi SDM kelautan dan perikanan. IKU 20. Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III dan IV lingkup BBPBAP Jepara (Prosen)
SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang tercermin pada integritasnya. Pengangkatan seorang pegawai di dalam jabatan struktural diharapkan sesuai dengan kompetensinya. Hal ini dapat dicapai apabila pengangkatan dalam jabatan struktural berpedoman pada Standar Kompetensi Manajerial (SKM), dimana SKM menggambarkan jenis dan level kompetensi yang diperlukan bagi suatu jabatan, sehingga pelaksanaan tugas suatu jabatan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu indeks kesenjangan kompetensi jabatan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pejabat dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/PERMEN-KP/2014 tentang Standar Kompetensi Manajerial di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penilaian kinerja terhadap sasaran strategis tersedianya SDM BBPBAP Jepara yang Kompeten dan Professional diukur dari nilai indeks kesenjangan kompetensi pejabat struktural (eselon III dan eselon IV di BBPBAP Jepara. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon menunjukkan angka perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut. Poin penilaian kompetensi pejabat eselon III dan IV antara lain umur, pendidikan, status PNS, syarat pangkat minimal, memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan, unsur DP3 bernilai baik dalam 2 tahun terakhir, memiliki kompetensi yang diperlukan serta sehat jasmani dan rohani. Hasil pengukuran indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III dan IV lingkup BBPBAP didapatkan nilai indeks sebesar 9 % atau tercapai 166 %. Sangat baiknya capaian kinerja pada indikator ini dikarenakan BBPBAP selama tahun 2015 ini selalu aktif mengikuti peraturan yang berlaku, dan selalu aktif mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi pejabat struktural. Adapun pelatihan/bimbingan teknis yang telah diikuti oleh pejabat struktural di BBPBAP Jepara pada tahun 2015 antara lain: Diklatpim III, bimtek penguatan SAKIP, pelatihan PNBP, pelatihan keuangan, pelatihan kepegawaian, dan pelatihan design grafis.
25
Laporan Kinerja Tahun 2015
Gambar 7. Peningkatan Kompetensi Pejabat Struktural Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan kebutuhan layanan masyarakat, peningkatan kompetensi pejabat struktural lingkup BBPBAP Jepara akan terus dilakukan di masa yang akan datang. Peningkatan kompetensi tersebut dapat dilakukan dengan lebih banyak memberi kesempatan kepada pejabat struktural untuk mengikuti pelatihan, bimbingan teknis dan melakukan studi banding ke instansi di lingkup KKP maupun intansi lainnya. Sasaran Strategis 8 Tersedianya informasi bidang perikanan budidaya yang valid, handal dan mudah diakses IKU 21. Jumlah promosi usaha perikanan budidaya (Paket)
Untuk mempromosikan hasil inovasi teknologi kegiatan perekayasaan, potensi usaha serta untuk menarik investor dibidang perikanan budidaya air payau, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara telah mengupayakan dengan berbagai cara. Ketersediaan informasi yang valid dan handal serta mudah diakses dibidang perikanan budidaya merupakan hal yang sangat penting. Tabel 6. Capaian Sasaran Strategis 8 “Tersedianya Informasi Bidang Perikanan Budidaya yang Valid, Handal dan Mudah Diakses” Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS 8
Tersedianya informasi bidang perikanan budidaya yang valid, handal dan mudah diakses
URAIAN INDIKATOR KINERJA 21
Jumlah promosi usaha perikanan budidaya (paket)
TARGET TAHUN 2015
REALISASI TAHUN 2015
CAPAIAN (%)
1
1
100
26
Laporan Kinerja Tahun 2015 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi berbasis IT sangat memberikan kemudahan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja pemerintah khususnya dalam bidang penyebarluasan informasi karena dapat mempercepat penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Penerapan teknologi informasi melalui media online dalam hal ini adalah website bbpbapjepara.djpb.kkp.go.id, facebook Bbpbap Jepara & twitter @BBPBAP JEPARA, telah diterapkan secara baik oleh BBPBAP Jepara.
Gambar 8. Pameran & gelar teknologi inovasi perekayasaan Selain hal tersebut diatas pelaksanaan promosi usaha yang dilaksanakan oleh BBPBAP Jepara dilakukan melalui kegiatan ”Pameran Gelar Inovasi Teknologi”. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghimpun stakeholders perikanan dan para investor dalam satu wahana untuk saling bertukar informasi, promosi potensi usaha budidaya air payau, menyebarluaskan hasil inovasi teknologi perekayasaan serta dapat terjalinnya kerjasama kemitraan usaha. Tabel 7. Pameran & gelar teknologi inovasi perekayasaan BBPBAP Jepara tahun 2015 No. 1.
Judul Kegiatan Panen udang vaname keg. Demfarm di Kemiri-Tangerang
Waktu Pelaksanaan 26 Maret 2015
2.
Gelar Inovasi Teknologi dan Produk Hasil Perikanan dan Sarasehan dengan Nelayan, Pembudidaya Sarasehan Perikanan Kreatif dengan Nelayan, Pembudidaya & pengelola hasil perikanan Pameran Pertemuan SMK se Provinsi Jawa Tengah Pameran tunggal acara “Konsolidasi Payau dan Laut” Pameran “JEPARA EXPO TECHNOLOGI” Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Pameran Indonesian Aquaculture 2015
16 April 2015
3. 4. 5. 6. 7.
17 April 2015 28 Juli 2015 25-27 Agustus 2015 5-6 September 2015 28-31 Oktober 2015
Keterangan Keg. Press Tour & Temu Lapang dg Pembudidaya, Wartawan & Perekayasa Tempat di BBPBAP Jepara Tempat di BBPBAP Jepara Tempat di Magelang Tempat di Hotel Aston Semarang Tempat Alun-alun Jepara Tempat di Indonesia Convention and Exibithion (ICE) BSD City, Tangerang
27
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sasaran Strategis 9 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian Good governance sering diterjemahkan sebagai tata pemerintahan yang baik atau disebut juga dengan istilah civil society. Good governance bisa juga didefinisikan sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan yang sejalan dengan demokrasi (pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat). Pada dasarnya, penerapan tata pemerintahan yang baik adalah pelayanan Publik yang lebih baik kepada masyarakat. Untuk mencapai cita-cita ideal tersebut, maka sistem birokrasi perlu direformasi.
28
Laporan Kinerja Tahun 2015
Gambar 9. Kegiatan Upacara merupakan salah satu kegiataan pembinaan disiplin pegawai dalam rangka mewujudkan Good Governance dan Clean Government. Sebagai lembaga pemerintahan, maka BBPBAP Jepara ikut di dalam mensukseskan program Reformasi Birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Reformasi birokrasi (administrasi negara) dan good governance merupakan dua konsep utama bagi perbaikan kondisi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Melalui Reformasi Birokrasi, dilakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga mampu menjadi tulang punggung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya, keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi akan sangat mendukung dalam penciptaan good governance dan good government dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN. Dua indikator kinerja yang dapat mewujudkan sasaran strategis dari terwujudnya good governance dan clean government di lingkup BBPBAP Jepara adalah Nilai penerapan reformasi dan Nilai SAKIP di BBPBAP Jepara.
29
Laporan Kinerja Tahun 2015
Gambar 10. Kegiatan Outbond Tahun 2015 sebagai pembinaan pegawai dalam rangka reformasi birokrasi. IKU 22. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi di BBPBAP Jepara (Nilai)
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia
aparatur.
Berbagai
permasalahan/hambatan
yang
mengakibatkan
sistem
penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkahlangkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner.
30
Laporan Kinerja Tahun 2015 Secara umum tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Tujuan reformasi birokrasi KKP adalah agar semua perangkat atau komponen yang ada dapat dikelola dan berjalan secara baik guna mencapai satu tujuan yaitu peningkatan kinerja (better performance) yang berkelanjutan, baik kinerja lembaga, unit kerja, maupun kinerja pegawai (SDM). Perangkat atau komponen tersebut terdiri dari: kelembagaan (struktur organisasi); ketatalaksanaan (manajemen); sumber daya manusia (SDM); anggaran; sarana dan prasarana; dan budaya organisasi. Untuk mencapai visi dan misi serta tujuan dari reformasi birokrasi tersebut maka ditetapkan 8 (delapan) area perubahan dan hasil yang diharapkan meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan, seperti yang dikemukanan pada tabel 8
Tabel 8 Delapan Area Perubahan dan Hasil yang Diharapkan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dan dalam rangka mempercepat pencapaian hasil area perubahan refomasi birokrasi tersebut maka ditetapkanlah 9 (sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi. Program percepatan digunakan oleh seluruh instansi pemerintah untuk mendukung pelakansaan refomasi birokrasi di instansi masing-masing baik Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Sembilan Program percepatan reformasi birokrasi adalah sebagai berikut. 1.
Penataan Struktur Organisasi Pemerintah
2.
Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
3.
Pengembangan Sistem Seleksi dan Promosi Secara Terbuka
31
Laporan Kinerja Tahun 2015 4.
Peningkatan Profesionalisasi PNS
5.
Pengembangan Sistem Pemerintahan Elektronik yang terintegrasi
6.
Peningkatan Pelayanan Publik
7.
Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur
8.
Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
9.
Peningkatan Efisiensi Belanja Aparatur Penerapan reformasi birokrasi di BBPBAP Jepara tercermin pada hasil penilaian terhadap
pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkungan KKP yang dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 52 Tahun 2014, yaitu sebesar 91,12. Penilaian ini berdasarkan hasil dari penilaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang merupakan salah satu unsur penerapan reformasi birokrasi. Indikator penilaian terdiri atas 2 indikator kegiatan, yaitu indicator proses dan indicator hasil. Secara detil kedua indicator tersebut terdiri dari beberapa komponen penilaian, yaitu : I.
INDIKATOR PROSES 1.
Manajemen Perubahan
2.
Penataan Tatalaksana
3.
Penataan Sistem Manajemen SDM
4.
Penguatan Akuntabilitas
5.
Penguatan Pengawasan
6.
Peningkatan Kualitas Peelayanan Publik
II. INDIKATOR HASIL 1.
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
2.
Kualitas Pelayanan Publik
Perolehan nilai WBK tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai WBK yang diperoleh pada tahun 2014, yaitu sebesar 87,724. Peningkatan capaian nilai WBK pada tersebut menunjukkan bahwa implementasi penerapan reformasi birokrasi di BBPBAP Jepara mengalami peningkatan, yang diperoleh dari upaya perbaikan pada penataan seluruh program percepatan reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh Kementerian PAN dan RB.
32
Laporan Kinerja Tahun 2015
Gambar 11 Sertifikat Hasil Penilaian terhadap Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Lingkungan KKP Tahun 2015. IKU 23. Nilai SAKIP di BBPBAP Jepara
Penilaian SAKIP di BBPBAP Jepara pada tahun 2015 tidak dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penilaian SAKIP di BBPBAP Jepara mengacu pada Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan nilai sebesar 88,41 atau capaian kinerja terhadap indikator ini tercapai 110 % dari target. Perolehan nilai tersebut menunjukkan kriteria “sangat baik”, dengan karakteristik akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal. Capaian kinerja pada tahun 2015 sedikit mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan target pada tahun 2014, dimana penilaian SAKIP di BBPBAP Jepara dengan nilai 82,51 atau 103 % dari target yang ditetapkan, yang berarti mempunyai kriteria yang sama (sangat baik). Komponen penilaian pada penilaian WBK tahun 2015 berbeda dengan komponen penilaian WBK tahun 2014, menyesuaikan dengan perubahan Kepmen PAN dan RB yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan penilaian. IKU 24. Indeks integritas pelayanan publik di BBPBAP Jepara
Sasaran Strategis 9 (SS9) Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian dengan Indikator kinerja Utama (IKU24) berupa Indeks integritas
33
Laporan Kinerja Tahun 2015 pelayanan publik di BBPBAP Jepara tahun 2015 mencapai nilai 91,18. Nilai tersebut menunjukkan suatu pelayanan public oleh BBPBAP Jepara yang dilakukan dengan baik dan memuaskan bagi pengguna layanan. Pengguna layanan public meliputi instansi pemerintah, swasta,kalangan mahasiswa, pelajar dan bahkan hingga tingkat kanak-kanak (TK/Paud). Layanan publik berupa layanan kunjungan, magang, praktek kerja lapangan/prakerin serta penelitian. Sasaran Strategis 10 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisiensi di BBPBAP Jepara IKU 25. Nilai efisiensi anggaran BBPBAP Jepara
Tingkat penyerapan anggaran di BBPBAP Jepara dari tahun 2011 hingga 2015 secara persentase telah tercapai hampir 100% kecuali pada tahun anggaran 2015 masih di bawah target. Prosentase serapan dapat dilihat pada Tabel. Tabel. 9. Nilai efisiensi anggaran BBPBAP Jepara IKU 2011 2012 IKU 25 : Nilai efisiensi anggaran BBPBAP Jepara
2013
2014
2015
Target (%) Realisasi (%)
100 96.98
100 99.15
95 97.68
95 97
95 90,36
Prosentase (%)
96.98
99.15
102.82
102
95
B. Realisasi Anggaran 1. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2015, BBPBAP Jepara menerima anggaran belanja sebesar Rp. 48.579.383.000,-(Empat puluh delapan milyar lima ratus tujuh puluh sembilan juta tiga ratus delapan puluh tiga ribu rupiah) yang seluruhnya dibiayai dari APBN. Seluruh anggaran tersebut digunakan untuk membiayai program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya unit kerja Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara (Kode 239192). Program tersebut diimplementasikan dalam 6 (enam) kegiatan. Selama pengelolaan anggaran di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara dengan DIPA No : SP DIPA – 032.04.2. 239192/2015 Tanggal 14 Nopember 2014 dengan pagu sebesar Rp 39.222.703.000,- . DIPA yang berakhir pada 31 Desember 2015 sudah tiga kali revisi: a.
Revisi Pertama tanggal 05 Maret 2015 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 37.967.873.000
34
Laporan Kinerja Tahun 2015 b.
Revisi Kedua tanggal 20 Maret 2015 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 40.367.873.000,-.
c.
Revisi Ketiga tanggal 14 September 2015 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 48.579.383.000,-. Adapun Realisasi penyerapan anggaran dan pencapaian fisik kegiatan terlihat pada Tabel
14. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada akhir tahun anggaran realisasi penyerapan anggaran mencapaiRp. 43.897.583.721,- atau 90,36 %. Sedangkan pencapaian fisik secara total sebesar 98,23 %. Secara keseluruhan baik realisasi penyerapan anggaran maupun pencapaian fisik dapat dilaksanakan sesuai rencana. Selisih realisasi anggaran dengan target hanya dikarenakan oleh adanya selisih harga pengadaan dengan pagu anggaran. Untuk kegiatan (2345) Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan ikan mempunyai sisa anggaran sebesar Rp 3.000.721.762,- dikarenakan pengadaan bahan baku tidak dapat terserap dan tidak memungkinkan untuk operasional peralatan dan mesin pada tahun 2015. Namun untuk ujicoba peralatan pakan telah disediakan bahan baku pakan sebesar Rp. 195.050.000,-. dan belanja langganan listrik tidak dapat direalisasikan karena jaringan belum terpasang.
35
Laporan Kinerja Tahun 2015
Tabel 10. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik TOLOK UKUR 032.04.07 2343 2343.008
URAIAN KEGIATAN PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA PENGELOLAAN SISTEM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PEMBUDIDAYAAN IKAN
KEUANGAN
FISIK (%)
TARGET 48.579.383.000
REALISASI 43.897.583.721
% 90.36
TARGET 100
REALISASI 98.23
% 98.23
1.458.133.000,-
1.421.736.785
97,50
100
100.00
100.00
6.690.000
6.635.000
99,18
100
100.00
100.00
601.125.000
596.233.400
99,19
100
100
100
739.938.000
713.834.010
96,47
100
100
100
110.380.000
105.034.375
95,16
100
100
100
2344
JUMLAH KAWASAN BUDIDAYA YANG PENYAKIT IKAN PENTINGNYA DAPAT DIKENDALIKAN MELALUI SURVAILANCE LABORATORIUM HPI DAN RESIDU YANG MEMENUHI STANDAR TEKNIS LINGKUNGAN PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN JUMLAH HASIL PEREKAYASAAN TEKNOLOGI TERAPAN BIDANG SISTEM KESKANLING Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan
3.587.119.000
3.237.706.775
89,34
100
100.00
100.00
2344.001
Produksi Induk Unggul
1.312.318.000
1.278.676.25
97,44
100
100.00
100.00
2344.010
UNIT PEMBENIHAN SKALA KECIL SIAP DISERTIFIKASI UNIT PEMBENIHAN SKALA BESAR SIAP DISERTIFIKASI
881.375.000
719.504.800
81,63
100
100.00
100.00
1.393.426.000
1.239.525.550
88,96
100
100
100
13.357.218.000
10.774.775.038
80,67
100
100.00
100.00
4.745.708.000
4.393.729.288
92,58
100
100.00
100.00
6.340.810.000
4.183.580.150
65,98
100
100.00
100.00
1.290.000.000
1.262.282.250
97,85
980.700.000
935.183.350
95,36
100
100.00
100.00
2343.010 2343.014 2343.015
2344.011 2345
2345.995
PENGELOLAAN SISTEM PRASARANA DAN SARANA PEMBUDIDAYAAN IKAN KAWASAN YANG MEMPUNYAI DATA DUKUNG DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JUMLAH KAWASAN YANG DIDUKUNG SARANA PERIKANAN BUDIDAYA JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR
2345.998
Gedung/Bangunan
2345.009
2345.016
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
36
Laporan Kinerja Tahun 2015 TOLOK UKUR
2346 2346.002
URAIAN KEGIATAN
KEUANGAN
37
FISIK
TARGET
REALISASI
%
TARGET
REALISASI
%
478.750.000 419.200.000
420.127.400 383.177.800
87.76 91.40
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
26.090.000
16.690.400
63.97
100.00
100.00
100.00
33.460.000
20.259.600
60.55
100.00
100.00
100.00
2346.004
Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan Jumlah Pembudidaya yang Menerapkan Teknologi Anjuran Perikanan Budidaya Jumlah Unnit Pembudidaya Ikan Tersertifikasi dan Memenuhi Standar Jumlah Pakan Ikan Yang Terdaftar
2347
Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan
96.518.000
71.933.500
74.53
100.00
100.00
100.00
2347.001
Jumlah Pembudidaya yang Diberdayakan melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
96.518.000
71.933.500
74.53
100.00
100.00
100.00
2348
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya Pengelolaan Satker
14.790.890.000
14.446.795.722
97.67
100.00
100.00
100.00
1.536.497.000
1.526.136.575
99.33
100.00
100.00
100.00
107.858.000
100.696.850
93.36
100.00
100.00
100.00
79.490.000
73.407.800
92.35
100.00
100.00
100.00
244.640.000
244.605.000
99.99
100.00
100.00
100.00
12.271.208.000
11.953.514.497
97.41
100.00
100.00
100.00
518.947.000
516.317.000
99.49
100.00
100.00
100.00
2.574.753.000
2.475.940.350
96.16
100.00
100.00
100.00
1.657.960.000
1.601.512.100
96.59
100.00
100.00
100.0
916.793.000
874.428.250
95.37
100.00
100.00
100.00
2346.003
2348.002 2348.004
2348.994
Jumlah Perencaan,Kerjasama,Evluasi dan Pelaporan Program dan Anggaran Berdasarkan Data Pengelolaan Keuangan,aset milik negara (SAI,SABMN,PNBP) dan Administrasi Persuratan Kehumasan, Organisasi tata laksana serta hukum perundangan Layanan Perkantoran
2348.997
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
2349
Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya Jumlah Teknologi Inovatif Perikanan Budidaya Hasil Perekayasaan Diseminasi Teknologi untuk Kawasan Minapolitan
2348.005 2348.007
2349.001 2349.002
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
Laporan Kinerja Tahun 2015 Pada kegiatan Pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan (2344) total serapan anggaran sebesar 89,34 % dikarenakan pada belanja perjalanan dinas paket meeting luar kota dan perjalanan dinas biasa dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan teknis di lapangan. Sedangkan realisasi penyerapan anggaran sebesar 80,67 % terjadi pada kegiatan (2345) Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan ikan mempunyai sisa anggaran yang sangat besar dikarenakan pengadaan bahan baku tidak dapat terserap karena tidak memungkinkan untuk operasional peralatan dan mesin pada tahun 2015. Namun untuk ujicoba peralatan pakan telah disediakan bahan baku pakan sebesar Rp. 195.050.000,-. Untuk belanja langganan listrik tidak dapat direalisasikan karena jaringan listrik untuk operasional mesin pakan belum terpasang. Sedangkan pada kegiatan Pengelolaan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan serapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar 85,35%. Hal tersebut dikarenakan perbedaan harga lelang dengan pagu pakan dan belanja modal untuk peralatan dan mesin yang ada dalam DIPA 2015 untuk kegiatan bioflok. Perbandingan realisasi anggaran dan pencapaian fisik dengan tahun-tahun sebelumnya (2011 – 2015) terlihat pada Tabel 2. Apabila dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun sebe-lumnya realisasi penyerapan anggaran mengalami fluktuasi yang tidak terlalu besar. Penyerapan anggaran pada tahun 2011 sebesar 96,98 %. Penyerapan anggaran yang agak rendah pada tahun tersebut disebabkan oleh rendahnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yaitu sebesar Rp. 372.206.462,- atau 44,84 % dari target yang ditetapkan. Rendahnya PNBP pada tahun tersebut berakibat rendah pula penyerapan anggaran yang dibiayai dari PNBP, yang selanjutnya mempengaruhi penyerapan total anggaran. Selain itu juga adanya perbedaan harga antara pagu dan realisasi pekerjaan kontraktual. Sedangkan apabila dibandingkan dengan Tahun 2012 realisasi penyerapan anggaran mengalami penurunan sebesar 1,46 %. Hal ini disebabkan adanya realisasi penyerapan anggaran yang agak rendah pada Belanja Pegawai (97,11 %), Belanja Modal Peralatan dan Mesin /pekerjaan kontraktual pengadaan peralatan dan mesin (96,72 %), serta Belanja perjalanan dinas Koordinasi kegiatan PUMP (82,61 %). Pada tahun 2013 realisasi serapan anggaran 97,68 % mengalami penurunan sebesar 1,46 % hal ini disebabkan adanya sisa belanja gaji dan selisih pagu dari realisasi belanja. Pada belanja gaji pegawai juga sedangkan pada tahun 2014 serapan anggaran sebesar 97,13 % dibandingkan dengan realisasi serapan anggaran tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,55 %. Penurunan realisasi anggaran terjadi pada tahun 2015 sebesar 6,77 % dengan total realisasi serapan anggaran sebesar 90,36 %. Penurunan yang sangat signifikan tersebut disebabkan pada kegiatan pengelolaan Sistem Perbenihan Ikan (2344) total
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
38
Laporan Kinerja Tahun 2015 serapan anggaran sebesar 89,34 % dan kegiatan Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan ikan (2345) dengan serapan realisasi anggaran sebesar 85,35%. Tabel 11. Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Tahun 2011 – 2015. TAHUN
KEUANGAN TARGET REALISASI
%
TARGET
FISIK REALISASI
%
2011
22.366.177.000
21.690.673.016
96,98
100,00
100,00
100,00
2012
19.739.791.000
19.571.121.436
99,14
100,00
100,00
100,00
2013
18.828.691.000
18.392.091.320
97,68
100,00
100,00
100,00
2014
21.281.359.000
20.670.259.272
97,13
100,00
100,00
100,00
2015
48.579.383.000,-
43.897.583.721
90,36
100,00
98,23
98,23
Apabila dilihat dari pencapaian fisik kegiatan secara total tercapai 98,23 %. Dari keenam kegiatan yang ada, pencapaian fisik 100 % terdapat pada lima kegiatan. Hanya ada satu kegiatan yang secara fisik tidak berjalan sesuai rencana, yaitu pada kegiatan Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan ikan (2345) . Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa capaian fisik yang kurang tersebut disebabkan belum bisa berjalannya mesin pakan. Permasalahan tersebut berpengaruh pada belanja bahan dan jasa pada kegiatan tersebut. Sehigga berdampak juga terhadap prosentase capaian fisik output kegiatan. Pencapaian Fisik pada TA. 2011 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100% atau output semua kegiatan dapat tercapai. Prosentase realisasi serapan anggaran lebih rendah dari capaian fisik. Efisiensi dan efektifitas anggaran sangat diperlukan dalam pengelolaan anggaran di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara. Dengan rendahnya prosentase serapan realisasi dibandingkan dengan prosentase fisik, maka pelaksanaan anggaran di BBPBAP Jepara dapat dikategorikan efisien. Pada tahun anggaran 2015 capaian fisik kegiatan mengalami penurunan. Output kegiatan hanya mencapai 98,23 % hal ini desebabkan beberapa kegiatan yang tidak bisa terelaisasi seperti alasan-alasan tersebut di atas. 1. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Target PNBP pada Balai Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara sebesar Rp 959.000.000,- . Adapun Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2015
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
39
Laporan Kinerja Tahun 2015 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.287.638.342,- dengan prosentase 238,54 %. Capaian PNBP sebesar 238,54 % diatas target terdapat pada Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar 244,31% dan Pendapatan Jasa tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan teknologi, pendapatan BPN, Pendapatan DJB sebesar 567,82 %. Pada pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan realisasi PNBP di atas target dikarenakan banyaknya kegiatan pelatihan dan magang dari pihak luar yang diselenggarakan di BBPBAP Jepara, sehingga meningkatkan realisasi PNBP. Sedangkan pada pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan teknologi, pendapatan BPN, pendapatan DJB tingginya PNBP disebabkan oleh banyaknya jasa analisa laboratorium dari pihak swasta/luar. Realisasi PNBP di atas target dari tahun sebelumnnya terdapat pada Pendapatan Penjualan Hasil PeternakandanPerikanan, yaitu sebesar 222,72 %. Pada kegiatan perbenihan, pembesaran dan kegiatan teknis lainnya dapat memberikan kontribusi ke PNBP pada tahun anggaran 2015. Secara keseluruhan target dan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2015 terlihat pada Tabel 16. Tabel 12. Target dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) URAIAN Pendapatan Penjualan hasil Peternakan & Perikanan Pendapatan Sewa Tanah, Gedung & Bangunan Pend.Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi Pelatihan & Tek. Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Penerimaan kembali persekot/uang muka gaji JUMLAH PENDAPATAN
TARGET PENDAPATA N 870.000.000
REALISASI PENDAPATA N 1.937.674.300
49.000.000
119.711.610
244,31
40.000.000
227.126.000
567,82
0
326.432
>100,00
0
2.800.000
>100,00
959.000.000
2.287.638.342
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
% RIIL PENDAPATAN 222,72
238,54
40
Laporan Kinerja Tahun 2015
Bab IV. PENUTUP Pada tahun anggaran 2015, BBPBAP Jepara berhasil mencapai target dengan status sangat baik pada 12 IKU (48%), 12 IKU tercapai dengan status baik (48 %) dan 1 IKU dengan status cukup (4%). Keberhasilan tersebut ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap karyawan BBPBAP Jepara, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah, dan masyarakat pembudidaya perikanan. Kegiatan teknis yang dilakukan pada pengelolaa sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, pengelolaan sistem perbenihan ikan, pengelolaan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan, pengelolaan sistem produksi pembudidayaan ikan, dan pengelolaan sistem usaha pembudidayaan ikan, hampir seluruhnya terlaksana dengan baik . Demikian juga dengan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Selain keberhasilan pada kegiatan internal, keberhasilan juga diraih oleh BBPBAP Jepara pada kegiatan pengawalan dan pendampingan teknologi di masyarakat yang ditandai dengan peningkatan kuantitas dan kualitas capaian tugas yang dilaksanakan BBPBAP Jepara. Keberhasilan kegiatan pendampingan dan pengawalan teknologi di masyarakat pada kegiatan percontohan teknologi perikanan budidaya yang adaptif, diseminasi teknologi dalam rangka pengembangan kawasan budidaya, pengawalan minapolitan, pembinaan kebun bibit rumput laut, pembinaan pelaksanaan teknologi perikanan budidaya adaptif, pengawasan penerapan CPIB/CBIB dan pembinaan tenaga teknis. Keberhasilan BBPBAP Jepara untuk pendampingan dan pengawalan pada kegiatan Denfarm dan Minapolitan terlihat dari peningkatan luas lahan produksi, total produksi dan jumlah peserta. Keberhasilan tersebut dicapai berkat dukungan dan kerjasama yang baik antara BBPBAP Jepara dengan DJPB, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat pembudidaya dan masyarakat secara luas (stake holder). Tercapainya pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh BBPBAP Jepara tercermin juga dari capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2015. PNPB yang berhasil dicapai sebesar Rp. 2.287.670.965,- dari target sebesar Rp. 959.000.000,- atau melampaui target sebesar 238,54 %. Walaupun realisasi
penyerapan anggaran lebih rendah dari target (95%) yaitu
43.897.583.721,- atau sebesar 90,3626%, dari pagu anggaran sebesar Rp 48.579.383.000,Meskipun capaian kinerja di tahun 2015 sudah baik, namun upaya yang telah dilakukan dan langkah perbaikan akan terus dilakukan sehingga dapat menanggulangi kendala dan menjawab
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
41
Laporan Kinerja Tahun 2015 tantangan di masa yang akan datang terutama dalam menghadapi pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu, BBPBAP Jepara akan tetap konsisten untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pada kegiatan kerekayasaan teknologi adaptif dan kerekayasaan pada bidang sarana prasarana yang dapat menjadi teknologi terapan yang meningkatkan ekonomi masyarakat perikanan. Selain itu, untuk peningkatan dan pengembangan kawasan budidaya di wilayah binaan BBPBAP Jepara ke depannya akan dilakukan pengembangan teknologi sesuai dengan karakteristik lahan budidaya, meningkatkan kemampuan manajemen budidaya kolektif (klaster) untuk dapat menerapkan prinsip biosekuriti secara maksimal pada kawasan dan pengelolaan air secara maksimal yang sesuai untuk kebutuhan udang.
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
42
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA berdasarkan (Per. Men. Kelautan dan Perikanan No. 6/PERMEN-KP/2014)
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
BIDANG UJI TERAP TEKNIK DAN KERJA SAMA
BIDANG PENGUJIAN DAN DUKUNGAN TEKNIS
SEKSI UJI TERAP TEKNIK
SEKSI PRODUKSI DAN PENGUJIAN
SEKSI KERJA SAMA TEKNIK DAN INFORMASI
SEKSI DUKUNGAN TEKNIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
43
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 2
PENETAPAN KINERJA 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
44
Laporan Kinerja Tahun 2015
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
45
Laporan Kinerja Tahun 2015
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
46
Laporan Kinerja Tahun 2015
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
47
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 3 Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 1: Meningkatnya kemakmuran masyarakat perikanan budidaya dari tahun 2011 – 2015. IKU 2011 2012 IKU 1 : Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) Target 112.00* 110.00
2013
2014
2015
104.00
105.00
102
Realisasi
106.24*
105.37
104.84
101.69
99.49
Prosentase (%)
94.86*
95.79
100.81
96.85
97.54
IKU 2 : Pertumbuhan PDB Perikanan Target (%) 3.5 4.50 7.00 Realisasi (%) 3.07 6.48 6.45 Prosentase (%) 87.71 144.00 92.14 Keterangan :*Merupakan angka untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN)
7.25 -
7 8.64 123.43
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
48
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 4 Indikator kinerja utama pada Sasaran Strategis 2: Meningkatnya pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan dari tahun 2011 – 2015
IKU
2011
2012
2013
IKU 3 : Jumlah kawasan budidaya yang penyakit dikendalikan melalui surveillance (kawasan) Target (kawasan) Realisasi (kawasan) Prosentase (%)
6.85 6.98 101.90
9.42 9.45 100.37
11.63 13.70 117.80
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
2014
2015
pentingnya dapat 16.89 14,52 86,0
5 5 100
49
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 5 Indikator kinerja utama pada Sasaran Strategis 3: Meningkatnya produksi usaha, dan investasi bidang perikanan budidaya dari tahun 2011 – 2015
IKU 2011 2012 IKU 4 : Jumlah Calon Induk Unggul
2013
2014
2015
Target (ekor)
65,000
5,500
1,285,000
21,000
22.400
Realisasi (ekor)
63,500
3,500
3,130,535
39,149
13.075
Prosentase (%)
98
64
244
186
IKU 5 : Jumlah Benih Bermutu/Unggul Target (ekor)
2,078,000 16,760,000 76,910,000 30,000,000
35.010
Realisasi (ekor)
2,146,159 11,457,259 89,249,407 30,385,219
18.837,9
Prosentase (%)
103
68
IKU 6 : Jumlah Tenaga Teknis Binaan Target (orang) 40 15 Realisasi (orang) 40 27 Prosentase (%) 100 180
116
101
53.81
135 150 111
145 150 103
200 235 117,5
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
50
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 6 Indikator Kinerja Utama Pada Sasaran Strategis 4: Tersedianya kebijakan pembangunan perikanan budidaya implementatif dari Tahun 2011 - 2015
IKU
2011
2012
2013
2014
2015
IKU 7 : Jumlah bahan RSNI bidang perikanan budidaya air payau Target (usulan) Realisasi (usulan) Prosentase (%)
22 22 100
29 29 100
30 25 83
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
35 35 100
24 24 100
51
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 7 JUDUL RSNI BBPBAP JEPARA TAHUN 2015 No. 1.
Judul Produksi
Calon
Konseptor
Induk
Status
Udang Ir. Kade Ariawan
Baru
Induk Unggul Ikan Nila Salin di Bak Ir. M. Soleh, M.Si
Baru
Vaname Sistem Modular 2.
Terkendali 3.
Produksi Induk Unggul Ikan Nila Ir. M. Soleh, M.Si
Baru
Salin di Bak Terkendali 4.
Benih Ikan Nila Salin
Ir. M. Soleh, M.Si
Baru
5.
Produksi Benih Ikan Nila Salin
Ir. M. Soleh, M.Si
Baru
6.
Produksi Bibit Rumput Laut Latoh Ir. Sapto Puji Raharjo
Baru
(Caulerpa) 7.
Teknik Produksi Rumput Laut Ir. Sapto Puji Raharjo
Baru
Latoh (Caulerpa) 8.
Teknik Produksi Spirulina sp
9.
Tekknik
Pengkayaan
DR. Fairus Cacing Ir. Kade Ariawan
Baru Baru
Rubelus 10.
Teknik Pasca Panen Spirulina sp
11.
Teknik
Produksi
Bandeng Ir. Sapto Puji Raharjo
Konsumsi dengan Penggemukan 12.
Teknik
Produksi
Baru Baru
dan Supito, S.Pi, M.Si
Bandeng Ir. Sapto Puji Raharjo
Konsumsi Sistem Modular 13.
Lisa Ruliaty, S.P
Baru
dan Supito, S.Pi, M.Si
Teknik Produksi Ikan Nila Salin di Arif gunarso
Baru
Tambak 14.
Teknik penumbuhan Bioflock di Supito, M.Si dan Tambak pada Produksi Udang
Ir.
Darmawan
Adiwidjaya
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
Baru
Alasan
52
Laporan Kinerja Tahun 2015 15.
Cara Pembudidayaan Ikan yang Supito, S.Pi, M.Si
Baru
Baik (Udang) 16.
Deteksi
Vibrio
alginolyticus Drh.
Ch.
Retna
Baru
Patogen dan Non Patogen dengan Handayani, M.Si Metode
Multiplex
Polymerase
Chain Reaction (PCR) 17.
Prosedur
Pengambilan
dan Sri Murti Astuti, SP
Baru
Pengiriman Contoh Air dan Ikan untuk Pemeriksaan Penyakit 18.
Identifikasi
Bakteri
yang Ita Riskiyanti, S.Pi
Baru
Diasosiasikan dengan White Faces Desease (WFD) 19.
Teknik
Pengendalian
Penyakit Ir. M.Syahrul Latief,
Baru
Udang di Tambak dengan Aplikasi M.Si Daun Ketapang 20.
Teknik Pengendalian Pencemaran Ir. M.Syahrul Latief, Logam Berat pada Media Tambak
M.Si
21.
Teknik Produksi Probiotik Cair
Ita Riskiyanti, S.Pi
22.
Peranan Kincir Hemat Energi Untuk Ika dan Heru
Baru
Baru Baru
Produksi di Tambak 23.
Unit Pengolah Limbah (IPAL) di Dr. Ir. Fairus Mai Soni, Tambak
untuk
Baru
Kesetabilan M.Sc
Produksi 24.
Bentuk dan Ukuran Tambak untuk Supito, M.Si Budidaya Udang Vaname
Baru
Efisesiensi, biaya produksi, pengelolaan lingkungan optimum.
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
53
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 8 Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 5: Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya yang berdaya saing dan berkelanjutan dari tahun 2010 – 2015.
IKU 2011 2012 2013 2014 IKU 8 : Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan
2015
Target (sampel)
1,779
3,000
3,320
500
1600
Realisasi (sampel)
2,465
2,608
5,509
7,139
7854
139
87
166
1,428
490
Prosentase (%)
IKU 9 : Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya Target (paket)
5
12
1
1
6
Realisasi (paket)
10
19
3
1
6
Prosentase (%)
200
158
300
100
100
IKU 10 : Jumlah diseminasi teknologi terapan dalam rangka pengembangan kawasan budidaya Target (kawasan) 15 21 3 9 12 Realisasi (kawasan) 15 21 4 12 14 Prosentase (%) 100 100 130 133 116.6 IKU 11 : Jumlah daerah dalam pengawalan/pendampingan kawasan Minapolitan Target (kawasan) 2 4 3 12 Realisasi (kawasan) 2 5 3 15 Prosentase (%) 100 125 100 125 IKU 12 : Jumlah Lab. HPI dan Residu yang memenuhi standar teknis
12 12 100
Target (Unit) 2 2 2 Realisasi (Unit) 2 2 2 Prosentase (Unit) 100 100 100 IKU 13 : Jumlah unit perbenihan yang siap disertifikasi
2 2 100
2 2 100
Target (Unit) 16 Realisasi (Unit) 32 Prosentase (Unit) 200 IKU 14 : Jumlah kelompok pembudidaya yang siap untuk disertifikasi CBIB Target (kelompok) Realisasi (kelompok) Prosentase (%)
-
-
-
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
-
15 55 366.6
54
Laporan Kinerja Tahun 2015 IKU 2011 2012 2013 2014 IKU 15 : Jumlah lokasi pengembangan teknologi anjuran (Sistem Biofloc) untuk produktivitas budidaya Target (lokasi) 6 Realisasi (lokasi) 6 Prosentase (%) 100 IKU 16 : Prosentase Pemenuhan PNBP (%) Target (%) 100 100 100 100 100 Realisasi (%) 45 178 105 142 238.5 Prosentase (%) 45 178 105 142 238.5 IKU 17 : Kawasan yang mempunyai data dukung dan pembangunan infrastruktur perikanan budidaya air payau Target (kawasan) 1 Realisasi (kawasan) 1 Prosentase (%) 100 IKU 18 : Jumlah kebun bibit percontohan Target (unit) Realisasi (unit) Prosentase (%)
3 5 167
5 13 260
6 6 100
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
7 13 133
5 5 100
55
Laporan Kinerja Tahun 2015
56
Lampiran 9 Jumlah Kawasan Budidaya yang Mendapatkan Pengawasan Teknis Budidaya IKU 19 Jumlah Kawasan Budidaya yang Mendapatkan Pengawasan Teknis Budidaya Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Target 15 4 1 4 15 (kawasan) Realisasi 16 20 13 24 15 (Kawasan) No Kawasan Kawasan Kawasan 1
Serang
Serang
Serang
Lampung Timur Kotabaru
Subang
Lampung Selatan Lampung Timur Tulang Bawang Sambas
2
Tangerang
Tangerang
Tangerang
3
Indramayu
Indramayu
Indramayu
4
Subang
Subang
5
Cirebon
Cirebon
Cirebon
Serang
Tangerang
6
Brebes
Brebes
Brebes
Tangerang
Brebes
7
Pemalang
Pemalang
Pemalang
Brebes
Pemalang
8
Pekalongan Kota
Pekalongan Kota
Pekalongan Kota
Pemalang
9
Kendal
Kendal
Kendal
10
Demak
Demak
Demak
11
Jepara
Jepara
Jepara
Kota Pekalongan Kab. Pekalongan Kendal
Pekalongan Kota Kendal
12
Pati
Pati
Pati
Demak
13
Rembang
Rembang
Rembang
Jepara
Bantul
14
Gresik
Gresik
Pati
Purworejo
15
Sidoarjo
Sidoarjo
Rembang
Cilacap
16
Lamongan
Lamongan
Gresik
17
Lampung Selatan
Lamongan
18
Sambas
Tuban
19
Paser Utara
Karawang
20
Tuban
Sidoarjo
21
Tarakan
22
Purworejo
23
Kulon Progo
24
Bantul
Realisasi Total = 24 Kawasan (Kabupaten/ Kota): 1. Termasuk kegiatan Demfarm TP dan permintaan dari Dinas terkait, 2. Komoditas : udang (vaname, windu) dan bandeng.
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
Pati Jepara
Rembang Demak Tarakan
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 10 Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 6: Terselenggaranya pengendalian sistem budidaya secara efektif dari Tahun 2011 – 2015 IKU
2011
2012
2013
2014
2015
IKU 19 : Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya Target (kawasan) 9 21 21 25 15 Realisasi (kawasan) Prosentase (%)
9
21
21
30
15
100
100
100
120
100
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
57
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 11 Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 7: Terwujudnya BBPBAP Jepara Perikanan Budidaya yang kompeten dan berkepribadian
IKU 2011 2012 2013 2014 IKU 20 : Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, dan IV Lingkup BBPBAP Jepara Target 0.6 20 <15 Realisasi 0.96 9 10 Prosentase (%) 160 222 150
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
58
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 12 Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 8: Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses di Bidang Perikanan Budidaya di BBPBAP Jepara tahun 2011 - 2015
IKU 2011 2012 2013 IKU 21 : Jumlah promosi usaha perikanan budidaya (Paket) Target Realisasi Prosentase (%)
-
-
-
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
2014
2015
-
1 8 800
59
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 13 Indikator Kinerja Utama pada Sasaran Strategis 9 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBPBAP Jepara yang berkepribadian di BBPBAP Jepara dari tahun 2011 – 2015
IKU 2011 2012 2013 2014 2015 IKU 22 : Nilai penerapan Reformasi Birokrasi di BBPBAP Jepara (Nilai) Target 75 90 75 Realisasi 86 88 85.5 Prosentase (%) 115 97 114 IKU 23 : Nilai SAKIP di BBPBAP Jepara Target (skala nilai SAKIP) 80 (A) A (80) A (80) Realisasi (skala nilai SAKIP) 50,45 82,51 88.41 (CC) (A) (A) Prosentase (%) 63 103 110.5 IKU 24 : Indeks integritas pelayanan publik di BBPBAP Jepara Target 8 Realisasi 7.29 Prosentase (%) 91.18
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
60
Laporan Kinerja Tahun 2015
61
Lampiran 14 BERITA ACARA HASIL PENILAIAN UNIT KERJA BERPREDIKAT WBK TAHUN 2015
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
Laporan Kinerja Tahun 2015
Lampiran 15 Indikator kinerja utama pada sasaran strategis 10: Terkelolanya Anggaran Secara Optimal di BBPBAP Jepara dari tahun 2010 – 2014.
IKU 2011 2012 2014 2014 IKU 25 : Prosentase penyerapan Anggaran di BBPBAP Jepara
2015
Target (%) Realisasi (%)
100 96.98
100 99.15
95 97.68
95 97
>95 90.36
Prosentase (%)
96.98
99.15
102.82
102
95.12
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
62
Laporan Kinerja Tahun 2015
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
: Sugeng Raharjo, A.Pi
Ketua
: Ir. Wiwik Malistyani
Penyusun
: - Ir. Anindiastuti - Ir. Zaenal Arifin, M.Sc - Lisa Ruliaty, S.Pi - Iwan Soemantri, S.Pi - Drs. Dwi Soelistinarto - M Arifin, SE - Agus Setiadi, SH.
Edit &Layout
: M Rizal, S.Si
Design Cover
: M Abdul Chorim, S.IP.
| Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara |
63