Laporan Kinerja KBRI Panama City TA 2015
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ......................................................................................................................................ii DAFTARISI
...................................................................................................................................................iii
RINGKASANEKSEKUTIF
.......................................................................................................................iv
BABIPENDAHULUAN BAB II PERENCANAAN KINERJA ..........................................................................................................3 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... .................................................. 11 A. Capaian Kinerja Organisasi.............................................................................................................11 B. Real isasiAnggaran ........................................................................................................................... 17 BABIVPENUTUP
....................................................................................................................................19
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKJ) KBRI Panama City tahun 2015 disusun sebagai laporan pelaksanaan kinerja KBRI berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan clan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015 yang disusun pada awal tahun 2016. Dengan mendasarkan pada PKTahun 2015, maka penilaian pelaksanaan kinerja dilakukan dengan menghitung secara kualitatil maupun kuantitatif pencapaian dari masing-masing Sasaran clan Program/Kegiatan yang dicantumkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015 KBRI Panama City. Berdasarkan PK 2015 KBRI ditetapkan 6 Sasaran Strategis beserta Indikator clan Target masing-masing. Penetapan Target Sasaran dilakukan dengan memperhatikan perkembangan hubungan bilateral RI - Panama clan sumber daya yang dimiliki KBRI selama tahun sebelumnya. Dengan cara mi, capaian kinerja akan tercermin pada target yang berhasil diraih dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Secara umum, tingkat capaian Sasaran Strategis bervariasi ada yang rendah, clan juga ada sasaran strategis yang tertinggi. Yang tertinggi meliputi tercapainya penandatangan Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik clan Paspor Dinas RI-Panama clan selanjutnya adalah Penandatangan Nota Kesepahaman atau Konsultasi Bilateral Republik Indonesia - Republik Panama pada tanygal 5 Juni 2015 di Panama City. Secara khusus dftemui kendala yang signilikan dalam upaya mencapai tingkat capaian sesuai dengan target yang ditetapkan dalam PK. Hambatan penting yang dihadapi dalam diplomasi semua bidang yang berpengaruh terhadap tingkat pencapaian program yaitu antara lain: rendahnya tingkat pengenalan clan pemahaman antar kedua bangsa clan negara satu sama lain, pemberlakuan bebas visa untuk Paspor Reguler yang belum resiprokal dari Pihak Panama.
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2015, KBRI Panama City telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan hubungan clan kerjasama antara Indonesia dengan Panama di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, clan clan perlindungan WNVBHI (kemasyarakatan). Secara umum, hubungan kedua negara terus menunjukkan perkembangan yang positif. LKj KBRI Panama Cy memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai sarana bagi KBRI Panama City untuk menyampaikan pertanggung jawaban kinerja kepada pihak yang berkepentingan. Kedua, merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki kinerja di masa mendatang. Dasar atau landasan yuridis formal dari penyusunan LKj mi antara lain: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih clan Bebas dari Korupsi, Kolusi, clan Nepotisme; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan clan Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara clan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja clan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Luar Negeri clan Perwakilan Republik Indonesia.
B. Tugas Dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi clan Indeks Perwakilan pada Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Negara Republik Kazakhstan, Negara Republik Azerbaijan, Negara Kerajaan Bahrain, Negara Kesuftanan Oman, Negara Republik Mozambique, Negara Republik Panama, Negara Republik Ekuador, Negara Bosnia Herzegovina, Negara Republik Kroasia, clan Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia, KBRI Panama City memiliki tugas melaksanakan hubungan diplomatik clan memperjuangkan kepentingan nasional Negara Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik Indonesia clan Badan Hukum Indonesia di wilayah akreditasi Republik Panama sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.06/A'OTNI/2014/01 Tahun 2014 tentang Organisasi clan Tata Kerja Perwakilan RI di Luar Negeri, maka KBRI Panama City wilayah rangkapannya meliputi: Republik Honduras, Republik Kosta Rika clan Republik Nikaragua.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, KBRI Panama City menyelenggarakan fungsi: 1. Peningkatan dan pengembangan kerjasama politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya dengan Republik Panama; 2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama Warga Negara Indonesia di luar negeri; 3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan, dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di Republik Panama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional; 4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Republik Panama; 5. Konsuler dan protokol; 6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Panama; 7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal perwakilan, komunikasi dan persandian, 8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.
C. Aspek Strategis Organisasi Hubungan bilateral Indonesia dan Panama dimulai sejak tahun 1979 dengan penandatanganan kesepakatan pembukaan hubungan diplomatik di New York. Sejak pembukaan hingga tahun 2010, hubungan bilateral Indonesia dan Panama ditangani oleh KBRI Meksiko. Setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010 (Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 57 tahun 2009), KBRI Panama resmi beroperasi di Panama City terhitung bulan Nopember 2010. Dari pihak Panama, sejak pembukaan hubungan diplomatik dengan Indonesia tahun 1979, Panama baru membuka Konsulat Jenderal tahun 1992 dan kemudian dftingkatkan menjadi Kedutaan Besar pada tahun 1999. Aspek strategis KBRI Panama Cy dapat dilihat dari peran dan misi utama KBRI Panama City dalam membina hubungan diplomatik dengan pemerintah Panama yang dapat bermanfaat bukan saja kepada masyarakat dan bangsa Indonesia tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan banysa Panama, terutama di bidang ekonomi, sosial budaya, perlindungan WNI/BHI maupun poIik.
BAB II PERENCANAAN KINERJA 11.1. Visi KBRI Panama City Guna mewujudkan Visi Kementerian Luar Negeri tahun 2015-2019 "Terwujudnya wibawa diplomasi guna memperkuat Jati Diri bangsa sebagai negara maritim untuk kepentingan rakyat", maka ditetapkan pernyataan Visi KBRI Panama City untuk tahun 2015-2019 sebagai berikut:
"Terwujudnya Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara Akreditasi yang Memperkuat Jati Din Indonesia sebagai Negara Manitim"
Terwujudnya Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara Akreditasi adalah terselenggaranya pelaksanaan hubungan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Panama City yang disegani clan dihormati oleh negara akreditasi. Memperkuat Jati Din Indonesia adalah penguatan identftas/ciri khas Indonesia yang membedakannya dari negara lain di dunia. Negara Maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan clan mengelola wilayah Iautnya untuk mempertahankan kedaulatan clan meningkatkan kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan serta membangun konektivitas clan pertahanan maritim.
11.2. Misi KBRI Panama City Dalam upaya mencapai Visi tersebut, KBRI Panama City menetapkan 3 Misi yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2015-2019 sebagai berikut: 1. Memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, clan sosial budaya guna mencapai vlsi diplomasi Indonesia di negara akreditasi. 2. Memperkuat peran KBRI Panama City dalam memajukan kepentingan nasional di negara akreditasi. 3. Meningkatkan kapasitas KBRI Panama City untuk mendukung visi diplomasi Indonesia di negara akreditasi. Misi 1: Memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, clan sosial budaya guna mencapai vlsi diplomasi Indonesia di negara akreditasi. Memperkuat adalah menjadikan Iebih kuat dari kondisi sebelumnya. Hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi adalah hubungan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Panama City yang disegani clan dihormati oleh negara akred itas i. Bidang ekonomi, konsuler, politik, clan sosial budaya adalah empat fungsi utama pelaksanaan tugas Perwakilan RI di luar negeri. 3
Vlsi diplomasi Indonesia di negara akreditasi adalah pernyataan visi KBRI Panama City tahun 2015-2019.
Misi 2: Memperkuat peran KBRI Panama City dalam memajukan kepentingan nasional di negara akreditasi. Memperkuat adalah menjadikan Iebih kuat dari kondisi sebelumnya. Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif. Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada sesuatu keadaan yang Iebih baik. Kepentingan nasional adalah amanat yang telah tercantum dalam UUD 1945 dan pada periode 2015-2019 difokuskan pada pencapaian Indonesia yang stabil, sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. Negara akreditasi adalah negara akreditasi KBRI Panama City.
Misi 3: Meningkatkan kapasitas KBRI Panama City untuk mendukung visi diplomasi Indonesia di negara akreditasi. Meningkatkan adalah menjadikan Iebih berkualitas. Kapasitas KBRI Panama City adalah kemampuan KBRI Panama City untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sum ber daya yang dimiliki oleh KBRI Panama City. Mendukung adalah menyokong, membantu, atau memberi dorongan terhadap sesuatu hal. Vlsi diplomasi Indonesia di negara akreditasi adalah pernyataan visi KBRI Panama City tahun 2015-2019.
11.3. Tujuan KBRI Panama City
Tujuan KBRI Panama City disusun untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi KBRI Panama City, yang ditetapkan sebanyak 3 tujuan sebagai berikut:
1. Hubungan bilateral Indonesia yang kuat dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya untuk mencapai visi diplomasi KBRI Panama City. Hubungan bilateral Indonesia yang kuat dengan negara akreditasi adalah hubungan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Panama City yang kokoh serta disegani dan dihormati oleh negara akreditasi. Bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya adalah empat funysi utama pelaksanaan tugas Perwakilan RI di luar negeri. Vlsi diplomasi KBRI Panama City adalah memperkuat Jati Diri Indonesia sebagai negara marit im. 4
Tujuan mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Indeks tingkat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi", dengan kualifikasi Tinggi (indeks 80-100), Sedang (indeks 50-79), dan Rendah (indeks 0-49).
Pengukuran indeks dilakukan dengan menilai empat indikator, yakni: 1. Persentaserekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindaklanjuti stakeholders (bobot 25). 2. Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan (bobot 25). 3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia (bobot 25). 4. Persentase permasalahanWNl dan BHI di luar negeri yang diselesaikan (bobot 25). Cara pengukurannya adalah dengan melihat pada capaian dan target masing-masing indikator sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, dan kemudian dikalikan dengan bobot masing-masing indikator.
Untuk Tujuan 1, penetapan targetnya dapat dilihat pada kolom berikut: Tujuan Hubungan bilateral Indonesia yang kuat dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, d an sosial budaya untuk mencapai visi diplomasi KBRI Panama City
Indikator Kinerja Utama Indeks tingkat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi
Target 2015
Target 2019
Sedang
Sed ang
2. Peran KBRI Panama City yang berpengaruh dalam memberikan nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan bagi negara dan rakyat Indonesia dan pelaksanaan diplomasi Indonesia di negara akreditasi. Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif. Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global. Nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerjasama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antar negara. Bagi negara dan rakyat Indonesia adalah pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup masyarakat guna membawa kemakmuran bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara. Diplomasi Indonesia di negara akreditasi adalah diplomasi yang sesuai dengan pernyataan visi KBRI Panama City tahun 2015-2019. Tujuan mi diukur dengan 3 Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu "Nilai total perdagangan Indonesia dengan negara akreditasi", "Jumlah wisatawan negara akreditasi ke Indonesia", dan "Nilai investasi Indonesia dengan negara akreditasi", yang diukur dengan target angka (US$ dan jumlah orang). Untuk Tujuan 2 i, penetapan targetnya dapat dilihat pada kolom berikut: 5
Tujuan Peran KBRI Panama City yang berpengaruh dalam memberikan nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan bagi negara dan rakyat Indonesia dari pelaksanaandiplomasi Indonesia di negara akreditasi
Indikator Kinerja Utama Nilai total perdagangan Indonesia dengan negara akreditasi Jumlahwisatawan negara akreditasi ke Indonesia Nilai investasi Indonesia dengan negara akreditasi
Target 2015
Target 2019
US$ 155 juta
US$ 400 juta
100 orang
400 orang
US$ 0,5 juta
US$ 6juta
3. Menguatnya kapasitas organisasi dan sumber daya manusia KBRI Panama City sehingga menjadi lebih handal, modern, dan humanis. Menguatnya adalah menjadi Iebih kuat dari kondisi sebelumnya. Kapasitas organisasi dan sumber daya manusia KBRI Panama City adalah kemampuan KBRI Panama City untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dan berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KBRI Panama City. Handal adalah (baku: andaD dapat dipercaya, menjadi tumpuan. Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Tujuan mi diukur dengan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan oleh Itjen dan BPO Kemlu RI", dengan kualifikasi Kurang (D), Agak Kurang (, Cukup Baik (CC), Baik (B), Sangat Baik (A), dan Baik Sekali (AA). Untuk Tujuan 3 i, penetapan targetnya dapat dilihat pada kolom berikut: Tujuan Menguatnya kapasitas organisasi dan sumber daya manusia KBRI Panama City sehingga menjadi Iebih handal, modern, dan humanis
Indikator Kinerja Utama Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan oleh Itjen dan BFO Kemlu RI
Target 2015 Cukup Baik (CC)
Target 2019
Baik (B)
11.4. Sasaran Strategis KBRI Panama City Untuk memudahkan pencapaian Tujuan, maka dirumuskan Sasaran Strategis untuk tahun 2015-2019 sebagai berikut: 1. Menguatnya peran KBRI Panama City dalam meningkatkan dukungan negara akreditasi terhadap kedaulatan NKRI, kerjasama bilateral, dan isu-isu global. Menguatnya adalah menjadi Iebih kuat dari kondisi sebelumnya. Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif. Meningkatkan adalah menjadikan Iebih berkualitas. Dukungan adalah sokongan, bantuan, atau pemberian dorongan terhadap sesuatu hal. Kedaulatan NKRI adalah posisi berdaulat Indonesia sebagai suatu negara kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau, laut, dan berbagai suku dari Mlayah Sabang sampai Merauke. 6
Kerjasama bilateral adalah kerjasama dua pihak antara Indonesia dengan masing-masing negara akreditasi dalam bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya. Isu-isu global adalah isu-isu yang menjadi perhatian dunia internasional. Sasaran Strategis mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindakianjuti Stakeholders". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut: Sasaran Strategis Menguatnya peran KBRI Panama City dalam meningkatkan dukungan negara akreditasi terhadap kedaulatan NKRI, kerjasama bilateral, dan isu-isu global
Indikator Kinerja Utama Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindaklanjuti Stakeholders
2015
70%
Target 2016 2017
70%
70%
2018
2019
75%
75%
2. Peningkatan peran KBRI Panama City dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi.
Peningkatan adalah kondisi menjadi lebih berkualitas. Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif. Mendukung adalah menyokong, membantu, atau memberi dorongan terhadap sesuatu hal. Pengaruh adalah kondisi dimana dimana salah satu pihak dapat membuat pihak lain mengikuti, menerima, atau mempertimbangkan saran, usulan, atau tindakan yang diharapkannya dari pihak lain tersebut. Sasaran Strategis mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut: Sasaran Strategis Peningkatan peran KBRI Panama City dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi
Indikator Kinerja Utama Persentase realisasi rencana aksisebagai implementasi dan perjanjian/kesepakatan
2015
2016
Target 2017
2018
2019
70%
75%
80%
85%
90%
3. Peningkatan peran KBRI Panama City dalam menciptakan nilal manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Peningkatan adalah kondisi menjadi lebih berkualitas. Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif. Menciptakan adalah membuat sesuatu yang baru (belum pernah ada). Nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerjasama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antar negara.
7
Kesejahteraan adalah hal atau keadaan aman, sentosa, clan makmur; selamat (terlepas dan segala macam gangguan). Sasaran Strategis mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase peningkatan perdagangan, pariwisata, clan investasi". Adapun target untuktahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut: Sasaran Strategis Peningkatan peran KBRI Panama City dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia
Indikator Kinerja Utama Persentase peningkatan perdagangan, pariwisata, dan investasi
2015
5%
Target 2016 2017
10%
15%
2018
2019
20%
25%
4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Panama City di negara akreditasi. Menguatnya adalah menjadi Iebih kuat dari kondisi sebelumnya. Peran adalah partisipasi clan keikutsertaan secara aktif. Soft power diplomasi adalah diplomasi yang mengandalkan kekuatan pengaruh clan bukan kekuatan fisik, banyak digunakan dalam bentuk diplomasi ekonomi clan diplomasi budaya. Sasaran Strategis mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase publik di Panama yang berpandangan positif terhadap Indonesia". Adapun target untuk tahun 20152019 dapat dilihat pada kolom berikut: Sasaran Strategis Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Panama City di negara akreditasi
Indikator Kinerja Utama Persentase publikdi negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
2015
2016
Target 2017
2018
2019
70%
70%
70%
75%
75%
5. Meningkatnya pelayanan clan perlindungan WNIIBHI serta pemberdayaan diaspora di negara akreditasi. Meningkatnya adalah menjadi Iebih berkualitas. Pelayanan adalah tindakan, bantuan, persiapan, clan pengurusan dokumen clan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan clan perhubungan, clan lain-lain. Perlindungan adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, clan penyediaan bantuan hukum clan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI clan BHI yang terkena kasus di luar negeri. WNI adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. BHI adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia clan didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia. Diaspora adalah warga negara Indonesia, keturunannya, clan orang yang memiliki darah Indonesia yang menetap di luar negeri. 8
Sasaran Strategis mi diukur dengan 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) yakni "Persentase permasalahan WNI dan BHI di Panama yang diselesaikan" dan "Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut: Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di negara akreditasi
Persentase permasalahan WNI dan BHI di negara akreditasi yang diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
2015
2016
Target 2017
2018
2019
70%
75%
80%
85%
90%
70%
75%
80%
85%
90%
Selain kelima Sasaran Strategis tersebut, KBRI Panama City juga menetapkan satu Sasaran Strategis pendukung untuk mengukur pencapaian kinerja yang bersifat dukungan administratif yang sejalan dengan Sasaran Strategis Kemlu RI "Meningkatnya kapasitas organisasi, tata kelola, dan kompetensi SDM Kemlu berbasis teknologi informasi". Adapun Sasaran Strategis pendukung KBRI Panama City untuk tahun 2015-2019 adalah:
6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.
Meningkatnya adalah menjadi Iebih berkualitas. Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan/mempraktikkan. Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Anggaran adalah rencana penjatahan sum ber daya yang dinyatakan dengan satuan uang. Akuntabel adalah kondisi yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sasaran Strategis mi diukur dengan 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) yakni "Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan oleh Itjen dan BPO" dan "Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KBRI Panama City". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut: Sasaran Strategis Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel
Indikator Kinerja Utama 2015 Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan oleh Itjen dan BFO Persentase realisasi anggaran (SF20) terhadap alokasi DIFA KBRI Panama City
80%
Target 2016 2017 2018
2019
CC
B
B
90%
95%
100%
85%
11.5. Perjanjian Kinerja KBRI Panama City No. (1)
•
Sasaran (2) Menguatriya peran KBRI Panama City dalam men ingkatkan dukungan negara akreditasi terhadap kedaulatan NKRI kerjasama bilateral, dan isu-isu global.
Indikator Kinerja (3) Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindakianjuti stakeholders. Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dan perjanjian/kesepakatan.
2.
Peningkatan peran KBRI Panama City dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Panama.
3.
Pen ingkatari peran KBRI Panama City dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
4.
Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI di Panama.
5.
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di Panama.
Persentase peningkatan perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Persentase publik di Panama yang berpandangan positif terhadap Indonesia.
Persentase permasalahan WNI dan BHI di Panama yang diselesaikan.
Target (4)
70%
70%
5%
70%
70%
70% Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Publik (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan ltjen dan BPO.
6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.
Persentase realisasi anggaran (SP21D) terhadap alokasi DIPA KBRI Panama City.
10
CC
80%
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capalan Kinerja Organ isasi KBRI Panama City adalah Perwakilan RI yang resmi dibuka pada bulan November 2010. Pembukaan KBRI Panama City ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2009 tentang Pembukaan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Negara Republik Kazakhstan, Negara Republik Azerbaijan, Negara Kerajaan Bahrain, Negara Kesultanan Oman, Negara Republik Mozambique, Negara Republik Panama, Negara Republik Ekuador, Negara Bosnia dan Herzegovina, Negara Republik Kroasia, dan Pembukaan Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia.
Tugas yang dibebankan kepada KBRI Panama City dijabarkan Iebih lanjut dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Indeks Perwakilan pada Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Negara Republik Kazakhstan, Negara Republik Azerbaijan, Negara Kerajaan Bahrain, Negara Kesultanan Oman, Negara Republik Mozambique, Negara Republik Panama, Negara Republik Ekuador, Negara Bosnia Herzegovina, Negara Republik Kroasia, dan Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia. Tugas utama KBRI Panama City adalah melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan nasional Negara Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah akreditasi Republik Panama sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, fungsi-fungsi yang diselenggarakan oleh KBRI Panama City adalah: 1. Peningkatan dan pengembangan kerjasama politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya dengan Republik Panama; 2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama Warga Negara Indonesia di luar negeri; 3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan, dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di Republik Panama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional; 4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Republik Panama; 5. Konsuler dan protokol; 6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Panama; 7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal perwakilan, komunikasi dan persandian; dan 8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.
11
Kelembagaan organisasi KBRI Panama City juga diatur dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010, yaitu bahwa struktur organisasi KBRI Panama City terdiri dan: A. Unsur Pimpinan: Duta Besar Luar Biasa clan Berkuasa Penuh. B. Unsur Pelaksana: 1. Sekretaris 1; 2. Sekretaris II; 3. Sekretaris III. C. Unsur Penunjang: 1. Bendaharawan clan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan; 2. Petugas Komunikasi. D. Pegawai Setempat. Formasi Unsur Pelaksana terdiri dari 3 orang Pejabat Diplomatik clan Konsuler, Unsur Penunjang terdiri dari 2 orang Pejabat Non-Diplomatik, clan Pegawai Setem pat terdiri dan paling banyak 10 orang pegawai (termasuk 3 orang staf bawaan Dubes clan I orang tenaga pengemudi).
Aspek strategis organisasi KBRI Panama City dapat dilihat dari pembobotan indeks KBRI yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010. Dalam skala indeks 1,00 (terendah) hingga 5,00 (tertinggi) yang ditetapkan kepada seluruh Perwakilan RI di luar negeri, KBRI Panama City ditetapkan sebagai Perwakilan dengan bobot indeks 1,78 dengan pembobotan misi tertinggi terletak pada misi Ekonomi (indeks 2,32), kemudian diikuti dengan misi Konsuler(2,10), misi Politik (1,42), clan misi Sosial Budaya (1,27).
Bobot indeks 1,78 bagi KBRI Panama City menunjukkan bahwa intensitas clan derajat hubungan bilateral Indonesia dengan Panama tidak tinggi, namun pelaksanaan misi ekonomi clan misi konsuler merupakan prioritas utama KBRI Panama City dibanding misi politik clan misi sosial budaya.
Hingga akhir tahun 2015, atau selama kurang Iebih 5 tahun beroperasi, KBRI Panama City masih banyak dihadapkan pada kondisi menata infrastruktur pendukung pelaksanaan kegiatan diplomasi, yaitu sumber daya manusia, fasilitas perkantoran, sarana komunikasi clan mobilitas. Seluruh proses penataan mi telah memakan waktu di dua tahun pertama pembukaan KBRI Panama City. Lambatnya proses penataan mi diakibatkan antara lain oleh minimnya jumlah staf KBRI clan kurangnya penguasaan bahasa setempat.
Meskipun banyak dihadapkan pada kondisi menata infrastruktur pendukung, namun pelaksanaan kegiatan diplomasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, clan sosial budaya telah berjalan dengan cukup baik. Capaian Kinerja diplomasi di bidang ekonomi selama kurun waktu 2015 ditandai dengan partisipasi aktif KBRI Panama City dalam pameran perdagangan internasional di Panama (Expocomer) bulan Maret 2015 dan tercatat sebanyak 4 (empat) Perusahaan Indonesia mengirimkan sampel produknya clan I Perusahaan Indonesia (ICC) mendatangkan 2 orang Manajernya untuk aktip dalam promosi di Expocomer. Capaian kinerja dibidang Pariwisata, KBRI Panama selalu aktif dalam pameran pariwisata internasional (Expoturismo) yang diadakan bulan September 2015 clan tercatat sebanyak 70 orang pebisnis
12
dan 150 orang pengunjung umum mendatangi anjungan KBRI guna menggali informasi untuk berwisata ke Bali. Selain itu telah beroperasinya Perusahaan joint venture Indonesia (PT. Cipta America Corporation) yang bergerak di bidang pembuatan kartu-chip untuk pangsa pasar Panama, Amerika Tengan dan Latin serta Karibia. Mendatangkan 3 pebisnis Panama pada kegiatan pameran dagang internasional tahunan Indonesia (TEl) 2015 yang pada tahun sebelumnya hanya 2 orang pebisnis melalui pendekatan aktif KBRI Panama City ke KADIN Panama dan sejumlah pengusaha Panama dalam upaya untuk meningkatkan masuknya produk-produk Indonesia ke pasar Panama. Sejumlah produk Indonesia tercatat sudah masuk di Panama, seperti mie instan, bumbu makanan, makanan ringan, sabun mandi, permen kopi, sepatu, pakaian, dan produk otomotif. Nilai ekspor Indonesia ke Panama untuk tahun 20142015 meningkat dari sebesar US.$. 79,24 juta menjadi US.$. 88,05 juta. Produk-produk dengan nilai tertinggi antara lain : lembaran besi/baja untuk assembling, sepatu/alas kaki berbagai jenis, mbmobil diesel 2500 cc ke atas serta berbagai suku cadang mesinnya, peralatan elektronik, kendaraan jenis truk, tekstil dan produk tekstil, berbagai jenis kertas, peralatan musik dIl. Demikian juga meningkatnya surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap Panama dari US.$. 46,31 juta menjadi US.$. 61,46 juta.
Kegiatan diplomasi KBRI Panama City di bidang konsuler selama tahun 2015 ditandai dengan pemberian pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian kepada WNI dan WNA yang ada di Panama, dengan pengaturan pemberian fasilitas diplomatik dari pemerintah Panama kepada KBRI dan staf beserta keluarga, dan dengan pemberian pelayanan perlindungan WNI di Panama. Jumlah WNI di Panama hingga akhir tahun 2015 sebanyak 48 orang, yang sebagian besar terdiri dari staf KBRI dan keluarga serta ABK yang bekerja di Panama. Komposisi WNI lainnya yang berada di Panama antara lain rohaniwan dan WNI yang telah menjadi penduduk tetap dan bekerja sebagai pebisnis. Kegiatan perlindungan WNI selama kurun waktu 2015 tidak banyakterjadi kasus yang menimpaWNl di Panama. Dalam tahun 2015 terdapat 2 orang meninggal karena sakit atau kecelakaan kerja serta kasus ketidaklancaran pembayaran gaji para awak kapal nelayan yang beroperasi di Panama. Seluruh kasus tersebut telah ditangani dengan baik oleh KBRI Panama City, ditandai dengan pemberian hak-hak para ABK kapal MV Bestella dan awak kapal penangkap ikan, serta bantuan pemulangan dan pemakaman jenazah ABK yang meninggal. Dalam pemberian dokumen kekonsuleran dan keimigrasian, jumlah dokumen (visa, paspor, surat keterangan, dan legalisasi) yang dikeluarkan tiap bulannya rata-rata mencapai 10 dokumen.
Capaian kinerja di bidang diplomasi politik yang dilakukan selama kurun waktu tersebut ditandai dengan partisipasi aktif KBRI Panama City dalam kegiatan-kegiatan resmi pemerintah Panama dan perwakilan diplomatik asing yang ada di Panama melalui pembinaan hubungan baik dengan kalangan pemerintah, kerjasama penygalangan dukungan dalam pencalonan Indonesia dan Panama di berbagai organisasi internasional dan PBB serta memfasilitasi delegasi Indonesia yang menjadi partisipan dalam kegiatan konferensi internasional yang berlangsung di Panama serta dengan upaya peningkatan hubungan bilateral melalui penandatanganan Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas serta penandatangan Nota Kesepahaman mengenai Konsultasi Bilateral Indonesia dan Panama tgl. 5 Juni 2015 di Panama City. Selain itu adanya pertemuan Bilateral antara Menteri Luar Negeri RI dengan Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri Panama pada tgl. 21 Agustus 2015 di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri FEALAC di San Jose, Kota Rika dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral ke dua negara.
13
Kegiatan diplomasi di bidang sosial budaya selama tahun tersebut pada KBRI Panama City terbilang cukup baik. KBRI Panama City telah melakukan berbagai kegiatan promosi seni budaya Indonesia, seperti promosi kain tenun dan batik Indonesia serta promosi Ride for Peace di tahun 2015. Kegiatan-kegiatan mi mendapat liputan dari beberapa media cetak dan elektronik setempat. Disamping itu, pendekatan hubungan dengan berbagai universitas juga telah dilakukan pada tahun 2015. Dalam hal promosi pendidikan melalui pemberian beasiswa Darmasiswa, pada tahun sebelumnya tercatat seorang siswa Panama untuk pertama kalinya mendapatkan beasiswa dan untuk tahun ajaran 2015 juga tercatat seorang siswa Panama mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan RI.
Dari sisi negara akreditasi, Panama adalah negara yang cukup prospektif dan maju di kawasan Amerika Tengah terutama di bidang ekonomi, letak geografis dan posisi politiknya di kawasan. Andalan perekonomian Panama adalah pendapatan dari Terusan Panama, sektor transportasi udara, sektor pariwisata, dan sektor jasa keuangan dan perbankan. Panama juga dipercaya oleh banyak perusahaan multinasional dan organisasi internasional sebagai lokasi kantor regional untuk kawasan Amerika Tengah ataupun Amerika Latin. Disam ping itu, Panama juga banyak dijadikan tumpuan perekonomian oleh negara-negara Amerika Tengah dan Karibia. Perekonomian Panama dalam kurun waktu 2015-2019 juga diperkirakan cukup stabil karena Panama menggunakan mata uang dollar AS sehingga tidak terganggu fluktuasi nilai tukar serta karena perekonomian di Amerika Serikat sendiri cukup kuat dalam kurun waktu tersebut.
Pemerintah Panama sendiri menyambut baik pembukaan KBRI Panama City pada bulan November 2010 dan sangat menginginkan berjalannya kerjasama di berbagai bidang, seperti transportasi udara, perdagangan, dan kemaritiman. Fokus diplomasi Indonesia di Panama pada bidang ekonomi dan konsuler dipandang sudah tepat karena posisi Panama yang strategis sebagai hub perdagangan dan transportasi kawasan Amerika Latin, serta banyaknya jumlah ABK WNI yang tercatat memiliki lisensi (sertifikasi) dari pemerintah Panama untuk bekerja di kapal berbendera Panama, yakni sebanyak 6.390 orang per akhir tahun 2015. Posisi strategis Panama ini, cukup menguntungkan jika dimanfaatkan dengan pendirian/pembentukan pusat distribusi dan pemasaran produk Indonesia di kawasan Colon Free Zone, kawasan pelabuhan bebas pajak yang dikhususkan bagi barang-barang yang akan di-reekspor ke negara-negara Amerika Tengah, Karibia, dan Amerika Selatan bagian utara atau ke negara-negara Amerika Latin pada umumnya. Untuk periode 2015-2019, negara akreditasi KBRI Panama City bertambah dengan dialihkannya negara Nikaragua dan negara Kosta Rika dan Honduras menjadi negara akreditasi KBRI Panama City. Pengalihan mi resmi dilakukan saat dimulainya masa tugas Dubes baru Indonesia di KBRI Panama City. Bertambahnya negara akreditasi KBRI Panama City akan memberi dampak pada meningkatnya tugas-tugas diplomasi yang harus dilakukan oleh KBRI Panama City sehingga akan membutuhkan anggaran yang Iebih besar. Pelaksanaan tugas diplomasi KBRI Panama City dengan Nikaragua dan Kosta Rika akan melanjutkan hubungan bilateral yang sudah berjalan dengan baik selama mi. Indonesia juga sudah memiliki sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman dengan Nikaragua dan Kosta Rika. Demikian juga halnya dengan Forum Konsultasi Bilateral Indonesia dengan kedua negara mi sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaan diplomasi Indonesia di Nikaragua untuk periode 2015-2019 akan difokuskan pada bidang ekonomi dan politik. Diplomasi di bidang konsuler dan sosial budaya tidak akan banyak dilakukan mengingat jumlah WNI di Nikaragua
14
yang sangat sedikit. Pelaksanaan diplomasi Indonesia di Kosta Rika pada periode 2015-2019 akan difokuskan pada bidang konsuler dan sosial budaya, mengingatjumlah ABKWNI yang ada di Kosta Rika cukup banyak serta potensi kerjasama bidang pariwisata, Iingkungan hidup, dan olahraga cukup besar. Analisis strategis pelaksanaan diplomasi Indonesia di negara akreditasi KBRI Panama City untuk periode 2015-2019 mendatang dalam hal mi dapat dijelaskan melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Pada periode 2015-2019, Strengths yang dimiliki KBRI Panama City adalah: (i) infrastruktur pendukung diplomasi yang cukup mapan, dan (ii) anggaran yang mencukupi; sementara Weaknesses KBRI Panama City adalah: (I) kurangnya staf yang menguasai bahasa Spanyol, dan (ii) belum memiliki sistem manajemen organisasi dan kinerja yang baik. Untuk Opportunities dan Threats yang berasal dari luar Iingkungan KBRI Panama City, untuk tahun 2015-2019 diperkirakan Opportunities yang dapat dimanfaatkan oleh KBRI adalah: (i) posisi strategis Panama dengan infrastruktur dan sarana transportasi yang baik untuk memudahkan pelaksanaan tugas diplomasi di negara akreditasi KBRI Panama City, (ii) keinginan kuat dari negara akreditasi KBRI Panama City untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya dengan Indonesia, (iii) nilai perdagangan dan investasi Indonesia yang masih rendah dengan negara akreditasi sehingga potensinya sangat besar untuk ditingkatkan, dan (iv) stabilitas politik dan ekonomi di negara akreditasi yang akan memudahkan kontinuitas program kerja diplomasi KBRI Panama City; sedangkan Threats yang perlu diwaspadai oleh KBRI Panama City adalah: (F) potensi ketidakstabilan hubungan politik antar negara akreditasi, (ii) sedikitnya jumlah WNI di negara akreditasi untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi KBRI, dan (iii) belum optimalnya minat pemangku kepentingan terkait di Indonesia untuk menjalin hubungan kerjasama dengan negara akreditasi KBRI Panama City. Weaknesses (W) Wi. Kurangnya staf yang menguasai bahasa Span yoi. W.2. Belum memiliki sistem manajemen organisasi dan kinerja yang balk. WO Strategi: W1,W2-01, 02,03 Menggunakan tenaga profesional yang dimiliki coun terpart di negara akreditasi untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi KBRI.
TOWS Matrix
Opportunities (0) 0.1. Posisi strategis Panama dengan infrastruktur dan sarana transportasi yang balk untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi di negara akreditasi KBRI Panama City. 0.2. Keinginan kuat dari negara akreditasi KBRI Panama City untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya dengan Indonesia. 0.3. Nilal perdagangan dan investasi Indonesia yang masih rendah dengan negara akreditasi sehingga potensinya sangat besar untuk ditingkatkan. 0.4. Stabilitas politik dan ekonomi di negara akreditasi yang akan memudahkan kontinuitas program kerja diplomasi KBRI Panama City.
15
Threats (T) T.1. Potensi ketidakstabilan hubungan politik antar negara akreditasi. T.2. Sedikitnya jumlah WNI di negara akreditasi untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi KBRI. T.3. Belum optimalnya pemangku kepentingan terkait di Indonesia untuk menjalin hubungan kerjasama dengan mitra di negara akreditasi.
WT Strategi: Wi, W2 - T2 Meningkatkan penguasaan bahasa Spa nyol staf KBRI dan menerapkan sistem manajemen organisasi dan kinerja yang balk untuk mengatasi kendala dari luar Iingkungan KBRI.
Berdasarkan identifikasi Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang dimiliki dan dihadapi oleh KBRI Panama City pada periode 2015-2019, maka dari analisis SWOT yang dilakukan, diperoleh sejumlah opsi strategi kerja dan Iangkah kedepan KBRI Panama City pada periode tersebut sebagai berikut: 1. Melakukan diplomasi proaktif untuk menyambut keinginan negara akreditasi untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya dengan Indonesia. 2. Melakukan pertemuan bisnis secara intensif dengan counterpart terkait di negara akreditasi. 3. Melakukan lobi dan promosi intensif ke pemangku kepentingan terkait di Indonesia mengenai potensi hubungan kerjasama dengan negara akreditasi. Mendayagunakan sumberdaya KBRI untuk membina dan menggalang WNI di negara 4. akreditasi bagi tugas diplomasi KBRI. 5. Menggunakan tenaga professional yang dimiliki counterpart di negara akreditasi untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi KBRI. 6. Meningkatkan penguasaari Bahasa Spanyol staff KBRI dan menerapkan sistem manajemen organisasi dan kinerja yang baik untuk mengatasi kendala dari luar lingkungan KBRI.
16
BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Secara umum pelaksanaan kegiatan Perwakilan Tahun 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan PK dan IKU, meskipun masih menghadapi beberapa kendala. Peningkatan hubungan bilateral Indonesia - Panama Tahun 2015 di bidang kerjasama ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya pada umumnya telah dapat terlaksana sesuai target yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja (LKj) KBRI Panama City sebagaimana yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya, secara umum memperlihatkan gambaran pencapaian kinerja yang ada dan telah ditetapkan antara lain dalam kaitan memperkuat peran KBRI Panama City dalam memajukan kepentingan Nasional di negara akreditasi yaitu: 1. Pencapaian di bidang ekonomi Terlihat dengan surplusnya neraca perdagangan Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya dan US$46,31 juta naik menjadi US$61 46 juta. Demikian juga nilai ekspor Indonesia ke Panama semakin meningkat dalam tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya dan juta menjadi juta. US$79,24 US$88,05 Selain itu, juga terdapat kenaikan minat pengusaha Panama yang datang pada Pameran Trade Ekspo Indonesia dari tahun sebelumnya 2 orang menjadi 3 orang pengusaha dalam tahun 2015. Demikian juga dalam pameran Ekspo Comer dan Ekspo Turismo yang diadakan di Panama City, minat para pengusaha dan para wisatawan ke Bali, Indonesia semakin meningkat. 2. Pencapaian di bidang politik Telah dilaksanakannya penandatangan Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas dan Penandatanganan Nota Konsultasi Bilateral Indonesia Panama tanggal 5 Juni 2015 di Panama City. 3. Pencapaian di bidang sosial budaya dan perlindunganWNl/BHI Terlihat dengan semakin meningkatnya masyarakat Panama yang tertarik pada pameran seni budaya seperti kain tenun dan batik serta promosi budaya yang telah kami selenggarakan. Untuk perlindungan terhadap WNI Anak Buah Kapal(ABK) semakin meningkat. B. KENDALA DAN SOLUSI Dalam pencapaian-pencapaian 6 sasaran strategis, KBRI Panama City menemukan kendala-kendala baik internal maupun eksternal, antara lain: a. Internal sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas belum sesuai dengan formasi yang telah ditetapkan, b. Eksternal - rendahnya tingkat pengenalan dan pemahaman antar kedua bangsa dan negara satu sama lain, pemberlakuan bebas visa untuk Paspor Reguler yang belum resiprokal dari Pihak Panama atau dengan kata lain Indonesia masih termasuk dalam negara restricted list di Panama. Langkah ke depan yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kendala antara lain dengan menambah SDM yang ada saat mi yang perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dan ditunjang serta menambah alokasi anggaran mengingat KBRI
WA
Panama memiliki 3 negara rangkapan baru yaitu: Republik Honduras, Republik Kosta Rika clan Republik Nikaragua.
18