PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
LAPORAN KINERJA TA. 2015
2016 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran 2015 dapat diselesaikan. LAKIN Kementerian
Pusat
Data
Pertanian
dan
Informasi
Tahun
Anggaran
Pertanian, 2015
Sekretariat
disusun
dalam
Jenderal, rangka
pertanggungjawaban publik atas pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2015 yang mencakup pencapaian tugas dan fungsi, kewenangan, tujuan dan sasaran, visi dan misi, serta kebijakan yang ditetapkan. Seiring dengan kebutuhan tersebut, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam penanganan statistik dan sistem informasi pertanian secara terus menerus berusaha melakukan perubahan arah perbaikan. Perubahan tersebut disusun dalam suatu tahapan kegiatan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Wujud konkrit upaya tersebut diwujudkan dengan
telah disusunnya rencana
strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, tahun 2015-2019. LAKIN merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi, tidak terkecuali di lingkungan Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian dimana LAKIN diukur atas dasar penilaian capaian terhadap target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian dengan Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian
pada tahun 2015. Kinerja kegiatan utama yang telah dicapai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2015 meliputi kegiatan : 1. Pengembangan Statistik Pertanian i
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
melalui terlaksananya output kegiatan a). Data Statistik Pertanian
(Buku) , b)
Analisis Data Pertanian (Buku) 2. Pengembangan Sistem Informasi melalui output kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem) 3. Pengembangan SDM dibidang pengelolaan data dan sistem informasi Pertanian Jumlah Petugas Pengelola Dan Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang) disamping itu juga didukung dengan Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan) Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian disusun dalam rangka memenuhi Permenpan RB 12/2015
tentang Evaluasi Kinerja Instansi
Pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi. Semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan manfaat serta menjadi acuan dalam peningkatan kinerja di tahun-tahun yang akan datang.
Jakarta, Januari 2016 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Dr.Ir.Suwandi, MSi NIP. 19670323 199203 1 003
ii
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
DAFTAR ISI HAL
KATA PENGANTAR RINGKASAN DAFTAR ISI I.
............................................................... .....................
EKSEKUTIF.............................................................. ...................... .............................................................................................
vi viii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
1
1.1
Latar Belakang . ....................................................................................
2
1.2
Visi .........................................................................................................
2
1.3
Misi..........................................................................................................
2
1.4
Tujuan.............. ......................................................................................
3
1.5
Sasaran...................................................................................................
3
1.6
Sumber Daya Manusia Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian...............................................................................................
1.7
4
Kondisi Umum Yang Dirasa Merupakan Permasalahan Dan Perlu
1.8 II
i
Dukungan Kebijakan Pimpinan Sebagai Perbaikan Kedepan.............
5
Dukungan Anggaran..............................................................................
7
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.......................................................
8
2.1
Arah Kebijakan .....................................................................................
8
2.2
Rencana Strategis................................................................................
8
2.3
Sasaran Strategis................................................................................
9
2.4
Organisasi Tugas pokok dan Fungsi
...................................................
11
2.5
RPJM dan Perjanjian Kinerja Pusdatin...2015-2019...............................
19
III AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI
21
PERTANIAN................................................................................................................. 3.1
Kriteria Ukuran Keberhasilan...................................................................
21
3.2
Pencapaian Sasaran...............................................................................
22
3.3
Upaya-Upaya Yang Telah Dilaksanakan dan Hasil Yang Telah Dicapai
22
Tahun 2015, Output Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Evaluasi Akuntabilitas Kinerja.......................................................................
IV
3.4
Evaluasi Akuntabilitas Keuangan......................................................
34
3.5
Kinerja Outcome................................................................................
37
PENUTUP 4.1
iii
41 Hasil Yang telah Dicapai.....................................................................
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
41
iv
4.2
Permasalahan......................................................................................
42
4.3
Tindak Lanjut..........................................................................................
45
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIN Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2015 mengacu pada renstra 2015-2019 sesuai dengan penganggaran berbasis kinerja sebagai konsekwensi berlakunya reformasi birokrasi di Kementerian Pertanian. Sasaran utama yaitu ”Terwujudnya Pelayanan Data dan Sistem Informasi Pertanian bagi seluruh stakeholder melalui pemanfaatan teknologi informasi” dengan mengacu pada rencana strategi Kementerian Pertanian”. Untuk merealisasikan visi dan misi Pusdatin yang tertera dalam renstra pada tahun anggaran 2015 kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung oleh anggaran yang tercantum pada DIPA tahun 2015 dengan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Pertanian.
Kegiatan dalam DIPA Pusdatin tahun 2015 adalah kegiatan perstatistikan, pengembangan sistem informasi dan kegiatan pendukung berupa kegiatan ketata usahaan.
Dengan kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian ≥ 100%); (2) berhasil (capaian 80 - 100%); (3) cukup berhasil (capaian6079%); dan (4) kurang berhasil (capaian ≤60%) terhadap target yang telah ditetapkan.
Pada T.A 2015 capaian output sebesar 100 sama dengan target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja output T.A 2015 termasuk kategori sangat berhasil hal ini dapat dilihat pada kriteria penilaian rata-rata ≥100% serta dengan prinsip penganggaran yang efisien dengan Anggaran tahun 2015 sebesar Rp.53.593.300.000.,- telah terealisasi sebesar Rp.52.227.114.000,-atau sama dengan 97,34% dari target 100%
Perencanaan yang telah ditetapkan sudah mengacu pada Renstra,RPJM dan PK sedangkan Lakin sudah menjadi acuan untuk perencanaan tahun berikutnya.
i
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
Hal ini terlihat dari hasil capaian kinerja output sbb:
A. Dibidang Pengembangan Statistik a. Pengembangan metodologi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pertanian. b. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi pertanian. Pada tahun 2015 Capaian output meliputi :1) Tersedianya data pertanian dengan indicator Jumlah buku dari target 100% tercapai 100 %, 2) Jumlah Analisis data pertanian dari target 100% tercapai 100%.
Dengan lampiran output T.A 2015
meliputi : (a). Metode pengumpulan data ; untuk data komoditas mencakup 4 sub sektor (b) Pengembangan Database pertanian dalam rangka mewujudkan Pusdatin sebagai Data Center Guna mendukung pengumpulan data, juga telah dikembangkan sistem entry dan pengiriman data secara Elektronik Dalam rangka perbaikan kualitas data pertanian, telah ditandatangani Nota Kesepahaman Nomor :02/MOU/RC.110/M/3/2011 dan Nomor 04/KS/03-III/2011 tentang Pengembangan Statistik Pertanian antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik dan Implementasi dari Nota Kesepahaman tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan “ Upaya Percepatan Data Tanaman Pangan Nasional” Kegiatan Percepatan Data Tanaman Pangan Tahun 2015 memasuki tahun yang ke-4 adapun cakupan kegiatan meliputi : 17 Provinsi Sentra Tanaman Pangan dengan ruang lingkup pengumpulan data, pengiriman data, pengolahan dan penyajian data serta supervisi. Hasil yang telah dicapai antara lain output bulanan berupa :Raw Data n-1 dari BPS-RI
yang
sebelumnya
bulanan,Tabulasi Prediksi
n-4,
Bahan
Tayang
Rapim
Kementan
LP dan Produksi bulanan tahun berjalan (ke-n),
bulanan Situasi Pertanaman dan Prediksi Produksi Padi, Jagung & Kedelai (c). Penyajian data, telah disajikan publikasi dalam bentuk hard copy ( off line) dan
ii
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
web site (online). Adapun beberapa penyajian yang dihasilkan berupa laporan/buku/buletin/CD data meliputi: periode bulanan, periode terbit kwartalan, triwulanan, semesteran , periode terbit tahunan. Disamping itu telah diterbitkan pedoman survey.
B. Dibidang Pengembangan Sistem Informasi hasil yang telah dicapai: Dengan dikeluarkannya Inpres No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Strategi Nasional Pengembangan melalui pengembangan e-government setiap instansi pemerintah
untuk
mengoptimalkan
pelayanan
kepada
masyarakat
dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan dilakukannya penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah meliputi (1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan TIK agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara. Kementerian Pertanian dalam hal ini sudah memberikan pelayanan informasi dengan system on-line, dimana hampir sebagian besar informasi pertanian saat ini telah dapat diakses melalui website kementerian pertanian (www.pertanian.go.id). Disamping itu telah dirancang dan ujicoba . implementasi integrasi database pertanian; dan dikembangkan portal aplikasi dan
sistem Single Sign On (SSO)
dimana user hanya memerlukan satu login untuk dapat mengakses ke berbagai aplikasi dan layanan yang ada di Kementerian Pertanian Pada T.A 2015 capaian output Pengembangan Sistem Informasi Pertanian meliputi tersedianya jumlah system pembuatan/pengembangan sistem, data, statistik dengan target 7 sistem dan terealisasi 7 sistem atau sama dengan 100%. Hingga saat ini, Pusdatin terus memberikan layanan yang terkait dengan pengembangan sistem informasi. Layanan yang diberikan dan terus dikembangkan meliputi antara lain: a) Integrasi Sistem Informasi Pertanian di Kementerian Pertanian b) Penyediaan Pelayanan Konektisitas Internet Kementerian Pertanian c) Penyediaan Pelayanan Email Kementerian Pertanian d) Penyedian Pelayanan Aplikasi/ Website Kementerian Pertanian e) Penyediaan Pelayanan LPSE Kementerian Pertanian iii
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
C. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia berupa layanan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Statistik dan Sistem Informasi telah terselenggara berbagai program bimbingan teknis Statistik dan Sistem Informasi baik di pusat maupun di daerah di mana kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan aksesibilitas data dari daerah ke pusat dan sebaliknya dari tahun 2011 s/d 2015 telah diikuti 10.492 orang petugas dan pengelola data baik di Pusat maupun di daerah
D. Penunjang Kegiatan Perstatistikan Dan Sistem Informasi/Ketata Usahaan -
Dibidang kelembagaan setiap tahun telah dilaksanakan penyelenggaraan Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian sebagai wadah kegiatan perstatistikan dan sistem informasi pertanian di tingkat pusat maupun daerah dalam rangka terjalinnya kerjasama dan sinkronisasi perencanaan kegiatan perstatistikan dan sistem informasi di Pusat dan daerah yang mencakup kegiatan: penyempurnaan pengembangan metoda pengumpulan dan analisis data statistik dan sistem informasi pertanian, Pengembangan jaringan komunikasi data elektronik, serta pengembangan sumber daya manusia dalam bidang statistik dan sistem informasi pertanian. Disamping itu juga dilaksanakan evaluasi kegiatan terhadap permasalahan yang ada untuk dicarikan solusinya dan dituangkan dalam bentuk rumusan. Rumusan disepakati oleh peserta yang hadir yang meliputi wakil Dinas Pertanian seluruh Indonesia dengan narasumber dari BPS Pusat dan Eselon I Kementerian Pertanian terkait.
-
Koordinasi “Menuju Satu Data Sektor Pertanian Dalam rangka menyamakan persepsi tentang pengelolaan data serta menyepakati penugasan wali data dan unit kliring di lingkup Kementerian Pertanian,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengadakan
kegiatan workshop ‘Menuju Satu Data Sektor Pertanian. Rangkaian tahapan kegiatan sebelum dilaksanakannya workshop adalah dilaksanakannya koordinasi dengan seluruh Eselon I lingkup Kementerian Pertanian serta
iv
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
koordinasi tim Pusdatin sebelum pelaksanaan workshop. Workshop telah dilaksanakan pada tanggal 16 September 2015 bertempat di Hotel Arch Ruang Meeting Rinjani, Jalan Raya Pejajaran - Bogor, Jawa Barat dengan tema ‘Walidata dan Unit Kliring Data dan Informasi Pertanian untuk Mewujudkan
Satu
Data
Pembangunan
Pertanian.
Workshop
menghadirkan narasumber dari Pusdatin, Badan Pusat Statistik (BPS) serta Badan Informasi Geospasial (BIG) danta dihadiri oleh berbagai unit kerja Eselon I lingkup Kementan.
Dibidang ketata usahaan terlaksananya, perencanaan, pembinaan kepegawaian, penyusunan keuangan, monitoring evaluasi dan pelaporan dan
pengadaan
barang dan jasa pendukung kegiatan perstatistikan dan sistem Informasi Pertanian yang telah dilaksanakan secara rutin selama 12 bulan layanan,
Tersusunnya LAKIN 2015 ini merupakan acuan Pusdatin untuk menyusun dan melaksanakan program kegiatan yang lebih baik sehingga meningkatkan kinerja pada tahun-tahun mendatang.
v
Laporan Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian 2015
BAB. I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam mendukung Pembangun Pertanian Nasional tahun 2015, Kementerian Pertanian menetapkan visi yaitu “Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Bekelanjutan
Yang
Berbasis
Sumberdaya
Lokal
Untuk
meningkatkan
Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing,Ekspor dan Kesejahteraan Petani”, sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah : (1) muwujudkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal,(2) meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan;(3) menumbuh kembangkan ketahanan pangan dan gizi termasuk diversifikasi pangan;(4) meningkatkan nilai tambah,daya saing dan ekspor produk pertanian; dan (5) meningkatkan pendapatan dan kesejehteraan petani.
Untuk mencapai visi dan tujuan tersebut, Kementerian Pertanian mencanangkan empat target utama,yaitu :(1) pencapaian swasembada yang berkelanjutan; (2) peningkatan diversifikasi pangan;(3) peningkatan nilai tambah,daya saing dan ekspor; serta (4) peningkatan kesejehteraan petani.
Strategi yang dikembangkan Kementerian Pertanian selama tahun 2010-2014 adalah melaksanakan Tujuh Gema Revitalisasi meliputi : (1) revitalisasi lahan; (2) revitalisasi perbenihan dan perbibitan; (3) revitalisasi infrastruktur dan sarana; (4) revitalisasi sumber daya manusia;(5) revitalisasi pembiayaan petani; (6) revitalisasi kelembagaan petani; serta (7) revitalisasi teknologi dan industri hilir. Pusdatin sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusdatin terbit tahun 2014 diharapkan
1
Pusdatin mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian. Laporan Kenerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian
Tahun
Anggaran
2015
disusun
dalam
rangka
pertanggungjawaban publik atas pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran Akuntabilitas Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2015 yang mencakup pencapaian tugas pokok dan fungsi, kewenangan, tujuan dan sasaran, visi dan misi, serta kebijakan yang ditetapkan. 1.2 Visi Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan menetapkan visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”
1.3 Misi Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut:
Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian
Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian
Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian
Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian
2
1.4 Tujuan Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari penyataan misi adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan adalah selama 5 (lima) tahun (2010-2014). Oleh karena itu, penetapan tujuan harus dapat menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit kerja dalam suatu organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya akan terjadi iklim yang kondusif serta mendorong terjadinya sinergisme. Adapun tujuan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 2. Mengembangkan metodologi dan sistem pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian yang baku 3. Membangun sistem informasi pertanian yang mampu mendukung penyediaan dan penyebarluasan data dan informasi pertanian 4. Membina kelembagaan yang kuat dalam bidang pelayanan data dan sistem informasi pertanian 5. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang pelayanan data dan sistem informasi pertanian 1.5 Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu sehingga mudah dalam pengukurannya. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menetapkan Integrasi sasaran yang akan dicapai pada tahun 2015 yang merupakan tahun transisi, yaitu terwujudnya pelayanan data dan sistem informasi pertanian bagi seluruh stakeholders melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pertanian.
3
Adapun sasaran masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya data yang berkualitas, yaitu lengkap, akurat, tepat waktu dan terpercaya 2. Mudahnya aksesibilitas data dan informasi oleh pengguna 3. Tersedianya infrastruktur jaringan dan sistem informasi pertanian 4. Tersedianya sumber daya manusia perstatistikan dan sistem informasi yang berkualitas
1.6 Sumber Daya Manusia Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian Dalam rangka mengemban tugas
kerja Pusdatin didukung oleh 119 orang
pegawai yang terdiri dari pegawai struktural dan fungsional statistisi dan pranata komputer
1) Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin didukung oleh 119 orang PNS, yang terdiri dari struktural/staf 73 orang, 26 orang pejabat statistisi dan calon pejabat statistisi dan 20 orang pejabat pranata komputer dan calon pejabat pranata komputer.
2) Berdasarkan pendidikan Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin sampai dengan bulan Desember 2015 mempunyai latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 2.1 dibawah ini .
4
Tabel 1.1 Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015 No.
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1
S3
5 orang
2
S2
21 orang
3
S1
57 orang
4
D3/Sarjana Muda
5
SLTA
4 orang 31 orang
Jumlah
119orang
3) Berdasarkan pangkat/golongan Pegawai Pusdatin jika dilihat dari pangkat dan golongan , terdapat 26 orang golongan IV, 82 orang golongan III, dan 11 orang golongan II tabel 1.2
Tabel 1.2 Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang Kepangkatan Tahun 2015 No.
Golongan
1
IV
26 orang
2
III
82 orang
3
II
11 orang
Jumlah
Jumlah Pegawai
119 orang
1.7 Kondisi Umum Yang Dirasa Merupakan Permasalahan Dan Perlu Dukungan Kebijakan Pimpinan Sebagai Perbaikan Kedepan
Pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi dan statistik pertanian dilaksanakan untuk mempercepat pembangunan pada semua sub sektor pertanian agar menjadi lebih produktif dan efisien, mempercepat peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, serta mempercepat proses pembaharuan. Tantangan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dibidang statistic adalah dengan adanya otonomi daerah yang mengandung keragaman data pada wilayah kecil dan perkembangan teknologi informasi yang mengarah pada peningkatan kemudahan akses kemasyarakatan terhadap kecenderungan pembatasan akses 5
masyarakat terhadap data dan informasi statistic Pertanian, dalam menghadapi tantangan global yaitu:
a. Tidak memiliki hubungan struktural dengan daerah. Sebagai penyedia data dan informasi bagi stakeholders (pengambil kebijakan, dunia usaha dan masyarakat), Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian memiliki kelemahan tidak memiliki hubungan struktural dengan daerah. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan untuk menyediakan data yang berkualitas, yaitu akurat, cepat dan obyektif (tidak bias). Kualitas data yang disajikan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, sangat tergantung kualitas data dari sumber data yang ada di eselon I, BPS dan instansi lainnya, tetapi kurang dapat menentukan kualitas data yang diinginkan. b. Belum bakunya metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data beberapa sub sektor yang ada di sektor pertanian (sub sektor perkebunan, peternakan dan hortikultura) masih dinilai belum baku. Keadaan ini menjadi kelemahan untuk menyediakan data yang berkualitas, karena dengan metode pengumpulan data yang tidak baku menyebabkan pengumpulan data yang di lakukan oleh petugas di lapang menjadi bias. c. Kurangnya respon, empati dan jaminan dalam pelayanan data dan informasi. Dalam melayani kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan pengguna, kecepatan untuk memberikan pelayanan dan menjamin kualitas data dan informasi sesuai permintaan masih relatif kurang. Untuk itu perlu pembinaan secara berkala terhadap tenaga pelaksana yang berhubungan langsung dengan pengguna untuk menjadikan pelayanan sebagai budaya (culture). d. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pelaksanaan operasional kantor sehari-hari, guna menunjang penerapan e-government di Kementerian Pertanian belum dimanfaatkan secara efisiensi dan efektif terutama, transparansi serta aksesibilitas publik terhadap data/informasi antara pusat
6
dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan pertanian.
1.8 Dukungan Anggaran Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor 018-01.1.411925/2014 dengan jumlah sebesar Rp. 55.793.300.000,- (lima puluh lima milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah). Dengan adanya kebijakan untuk penambahan kenaikan tunjangan kinerja maka anggaran
Pusat
Data
Dan
Sistem
Informasi
Pertanian
menjadi
Rp.
53.593.300.000,- (lima puluh tiga milyar lima ratus sembilan puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah ) atau terjadi pengalihan alokasi sebesar sebesar Rp. 2.300.000.000,- (Dua milyar tiga ratus juta rupiah)
Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2015 mempunyai satu program yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan Pusdatin yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian.
7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1
Arah Kebijakan
Sesuai dengan arah kebijakan yang tertuang di dalam Renstra Kementerian Pertanian
2015-2019,
Pusat
Data
dan
Sistem
Informasi
Pertanian
lebih
meningkatkan penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam memperkuat daya saing sektor pertanian dalam menghadapi tantangan global. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juga ingin memperkuat jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan pertanian.
Kebijakan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian antara lain kebijakan operasional meliputi : Pengembangan dan penyelenggaraan statistik pertanian, Pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi pertanian, Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia dalam bidang Statistik & Sistem Informasi dan Pembinaan Kelembagaan Statistik dan Sistem Informasi Pertanian
2.2
Rencana Strategis
Renstra yang telah disusun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian merupakan salah satu syarat yang wajib di miliki oleh instansi/lembaga/KL. Renstra dipertanggungjawabkan pada masyarakat dilihat dari akuntabilitas keuangannnya dan hasil kinerja. Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan perencanaan kinerja menjadi suatu issue yang strategis yang harus diperhatikan oleh pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang mengarahkan instansinya kepada arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi.
8
Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan. Dengan berdasarkan pada perencanaan kinerja yang baik maka pelaksanaan renstra juga dapat dipantau tingkat pencapaiannya secara lebih operasional serta dengan melihat berbagai kemungkinan dan alternative untuk meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara lebih cepat.
2.3 Sasaran Strategi Sasaran Startegis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian : Tersedianya data, metodologi, hasil analisis, dan system informasi pertanian, serta ketata usahaan. . Strategi dijabarkan sebagai berikut : 1.
Membangun sistem informasi dan statistik pertanian yang terencana dan sesuai dengan kemampuan Kementerian Pertanian.
2.
Membangun keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan antara pusat dan daerah, yang mendorong kepada persamaan persepsi dalam kebutuhan informasi dan pembangunan sistem informasi, serta kemudahan akses dan komunikasi data satu sama lain.
3.
Menyusun standar acuan untuk perangkat keras, piranti lunak, format/struktur dan klasifikasi data, sumberdaya manusia dan adanya pembakuan sistem dan prosedur
4.
Membangun sistem keamanan dan reliabilitas perangkat keras, piranti lunak, jaringan telekomunikasi yang bisa menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi
5.
Mengembangkan sistem yang mengacu kepada sistem terbuka yang berbasis internet sehingga informasi yang dihasilkan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan masyarakat khususnya petani dan pelaku agribisnis
6.
Meningkatkan jangkauan jaringan dan eksibilitas informasi pertanian sampai ke daerah terpencil sekalipun.
9
7.
Meningkatkan penyebaran informasi produksi komoditas pertanian dalam negeri untuk menunjang kegiatan ekspor, serta informasi mengenai jumlah dan mutu komoditas pertanian yang tersedia
8.
Meningkatkan penyebaran informasi pasar luar negeri melalui pemanfaatan internet dan jejaring sosial yang ada saat ini
9.
Meningkatkan penyelenggaraan komunikasi atau pertukaran data/informasi secara elektronik
10. Meningkatkan kemampuan sistem informasi pertanian/agribisnis agar mampu menjangkau pedesaan dan bahkan daerah terpencil agar mampu mengatasi kesenjangan dalam peroleh informasi (digital divide) 11.
Menyelenggarakan berbagai program pelatihan bidang teknologi informasi dan metode statistik baik di pusat maupun di daerah.
12.
Meningkatkan kemampuan (mutu dan kapasitas) penyelenggaraan pelatihan teknologi informasi dan metode statistik yang diselenggarakan sehingga mampu melayani kebutuhan pelatihan seluruh jajaran pertanian.
13.
Menyelenggarakan pelatihan bagi para pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer
14. Meningkatkan kegiatan sosialisasi atau pemasyarakatan sistem informasi untuk menciptakan lingkungan pertanian yang memanfaatkan informasi dalam segala bentuk pengambilan keputusan 15.
Menyempurnakan dan memantapkan tatanan organisasi yang berkembang terus sesuai dengan bertambah besarnya aktivitas sistem informasi pertanian, serta meningkatnya intensitas pembangunan pertanian
16.
Meningkatkan koordinasi antar pengguna untuk meningkatkan efisiensi, menghindari terjadinya berbagai bentuk duplikasi kegiatan dan untuk menstimulasi terjadinya sinergi dalam penyelenggaraan sistem informasi pertanian di seluruh jajaran pertanian
17. Menempatkan dan memasyarakatkan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku pembina sistem informasi, selaku pengelola data/informasi pertanian, serta sebagai simpul bagi pertukaran informasi antar pengguna
10
18. Mengawal penyelenggaraan/implementasi sistem informasi yang ada pada unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian 19. Sinkronisasi program dan kegiatan unit-unit pengelola data/informasi yang ada di unit-unit Eselon I dan yang ada di daerah dengan program dan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 20. Sinkronisasi Program dan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dengan lembaga-lembaga penyelenggara sistem informasi dan statistik eksternal terkait seperti : Badan Pusat Statistik, Badan Administrasi Kepegawaian Negara, Kementerian Keuangan, Bappenas, Bakosurtanal, BPPT serta lembaga-lembaga lainnya baik di dalam maupun di luar negeri seperti FAO
2.4
Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi 2.4.1 Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian Sebagaimana tersebut pada Peraturan Kementerian Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 Kementerian Pertanian RI,
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Pusdatin mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dengan fungsi –fungsi sebagai berikut :
1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian; 2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian; 3. Pengelolaan
dan
pelaksanaan
pengembangan
sistem
informasi
Kementerian Pertanian; 4. Pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal 14 Oktober 2010
yaitu
dengan
ditetapkannya
Peraturan
Menteri
Pertanian
No.61/Permentan/OT.140./10/2010 organisasi Pusdatin terdiri dari unit
11
eselon III dan eselon IV. Unit kerja eselon III terdiri dari 4 unit dan kelompok Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer yaitu ; 1.
Bagian Umum;
2.
Bidang Data Komoditas;
3.
Bidang Data Non Komoditas;
4.
Bidang Pengembangan Sistem Informasi;
5.
Kelompok Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer
STRUKTUR ORGANISASI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN (Dr.Suwandi, MSi BAGIAN UMUM (Agus Sunarya, SE, MM)
SUB BAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN (Wibisono, SE, MM)
SUB BAG KEPEGAWAIAN DAN RUMAH TANGGA (Subagiyo, MM)
BIDANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
BIDANG DATA KOMODITAS
BIDANG DATA NON KOMODITAS
(Ir.Bayu Mulyana, MM)
(Dr. Lely Nuryati, MSc
(Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM)
SUB BIDANG SISTEM JARINGAN KOMPUTER (Yenni Tat, S. Kom, MM
SUB BID DATA TAN PAN DAN PETERNAKAN (Dr Budi Waryanto, MSi)
SUB BIDANG DATA PRASARANA (Dr.M.Luthful Hakim)
SUB BIDANG APLIKASI SISTEM INFORMASI (Subandrio, S Sos)
SUB BID DATA HORTI DAN PERKEBUNAN (Ir.Noviati, MSi)
SUB BIDANG DATA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (Ir.Sabarella. Msi)
SUB BIDANG APLIKASI MULTIMEDIA (Aryo Wicaksono, S Kom, MM)
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL (Koord Stat Ir. Roch Widaningsih, MSi , Koord Kompt:Ir.Yenni Tat. MM)
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian
12
2.4.2 Tugas Pokok dan Fungsi
2.4.2.1. Tugas Pokok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian.
2.4.2.2 Fungsi yang dilaksanakan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mencakup : 1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian 2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian 3. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian dan; 4. Pelaksanaan
administrasi
Pusat
Data
dan
Sistem
Informasi
Pertanian
2.4.2.3 Indikator kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian : 1. Jumlah laporan data pertanian (hulu, on farm, hilir) 2. Jumlah laporan analisis data pertanian 3. Jumlah laporan sistem informasi pertanian 4. Jumlah petugas pengelola data baik di pusat maupun daerah yang dilatih
2.4.2.4 Program dan Kegiatan Sebagai bagian dari Sekretariat Jenderal, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian akan mendukung pelaksanaan program Sekretariat Jenderal yaitu Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.
13
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut diatas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian di bagi menjadi 4 bidang/bagian dan kelompok jabatan fungsional yaitu 1. Bagian Umum 2. Bidang Data Komoditas 3. Bidang Data Non Komoditas 4. Bidang Pengembangan Sistem Informasi 5. Kelompok Jabatan Fungsional yaitu fungsional statistisi dan pranata komputer
1) Bidang Data Komoditas Bidang Data Komoditas mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi tanaman pangan, peternakan, hortikultura dan perkebunan Dalam
melaksanakan
tugasnya
Bidang
Data
komoditas
program
pembinaan,
menyelenggarakan fungsi : (1) Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta pengelolaan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan. (2) Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan,
pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi hortikultura dan perkebunan
14
Bidang Data Komoditas terdiri dari : a. Subbidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta pengelolaan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan b. Subbidang Data Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta pengelolaan data dan informasi Hortikultura dan Perkebunan Indikator Kinerja kegiatan Bidang Data Komoditas : a). Jumlah Buku/Laporan Data Tanaman Pangan dan Peternakan dan hasil analisis b). Jumlah Buku/Laporan Data Hortikultura dan Perkebunan dan hasil analisis
2) Bidang Data Non Komoditas Bidang Data
Non Komoditas mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi lahan dan sarana pertanian serta data ekonomi pertanian Dalam
melaksanakan
tugasnya
Bidang
Data
Non
Komoditas
menyelenggarakan fungsi : (1) Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan,
pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta pengelolaan data dan informasi prasarana pertanian (2) Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan,
pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi social ekonomi pertanian
15
Bidang Data Non Komoditas terdiri dari : a. Subbidang
Data
Prasarana
Pertanian
mempunyai
tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta pengelolaan data dan informasi lahan dan sarana pertanian meliputi : data lahan, data irigasi, data teknologi pertanian, data sumber daya manusia pertanian meliputi: data tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, kemiskinan dan data iklim, kemiskinan, serangan organism pengganggu tanaman, perbenihan, serta pupuk dan pestisida b. Subbidang Data Ekonomi Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta pengelolaan data dan informasi ekonomi pertanian meliputi: data nilai tukar petani, produk domestic bruto, investasi, ekspor dan impor pertanian, pembiayaan, konsumsi, dan kesejahteraan serta moneter.
Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Data Non Komoditas : a) Jumlah Buku/Laporan Data Prasarana dan hasil analisis b). Jumlah Buku/Laporan Data Ekonomi Pertanian dan hasil analisis
3) Bidang Pengembangan Sistem Informasi Bidang
Pengembangan
Sistem
Informasi
mempunyai
tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengembangan system informasi pertanian Dalam
melaksanakan
tugasnya
Bidang
Pengembangan
Sistem
Informasi menyelenggarakan fungsi : (1) Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta pengelolaan system jaringan computer
16
(2) Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan serta sosialisasi aplikasi system informasi (3) Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan serta sosialisasi aplikasi multimedia dan website
Bidang Pengembangan Sistem Informasi terdiri dari : a. Subbidang
sistem
jaringan
komputer
mempunyai
tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan system jaringan computer b. Subbidang
aplikasi
sistem
informasi
mempunyai
tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan serta sosialisasi aplikasi system informasi c. Subbidang Aplikasi Multimedia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan serta serta sosialisasi aplikasi multimedia dan website
Indikator Bidang Pengembangan Sistem Informasi : a) Jumlah sistem jaringan computer b) Jumlah sistem aplikasi sistem informasi c) Jumlah sistem aplikasi multimedia
4) Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,
anggaran
dan
keuangan,
serta
pelaksanaan
urusan
kepegawian dan rumah tangga Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
17
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : (1) Penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran (2) Pelaksanaan urusan keuangan (3) Pelaksanaan urusan kepegawaian (4) Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksanan, kehumasan dan rumah tangga Bagian Umum terdiri dari 2 subbagian yaitu: a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran dan laporan pelaksanaan kegiatan serta pelaksanaan urusan keuangan b. Subbagian Kepegawaian dan Rumah tangga mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, kehumasan dan rumahtangga Indikator Bagian Umum Terlayaninya pegawai Pusdatin dibidang Perencanaan dan keuangan, kepegawaian baik structural maupun fungsional dan rumah tangga dan selama 12 bulan layanan
5). Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (1) Kelompok Jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pranata Komputer, Statistisi dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya (2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional di koordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang di tunjuk oleh Kepala Pusat
18
(3) Jumlah tenaga fungsional di tentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja (4) Jenis dan jenjang fungsioal di atur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2.5 RPJM dan Perjanjian Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian T.A 2015-2019 Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun antara pengemban tugas dengan atasannya untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki suatu instansi. Terkait dengan hal tersebut dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian menetapkan pernyataan kinerja yang akan dicapai dari TA 2015-2015 sebagai tolok ukur keberhasilan antara Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian seperti tersebut pada Table 2.2. Adapun sebagai acuan untuk perjanjian kinerja ada pada table 2.1merupakan RPJM Pusdatin tahun 20152019.
19
Tabel 2.1
Matrik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pusat Data Sistem Informasi Pertanian 2015-2019
Sasaran strategis
Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas pertanian serta jumlah dan/atau kapasitas system informasi yang tersedia bagi seluruh stackeholders di pusat dan daerah
Indikator Kinerja Output
Vol
2015
Tahun Anggaran 2016 2017
2018
2019
Target Output
Target Output
Target Output
Target Output
Target Output
Jumlah Data Komoditas Pertanian
Lap
10
10
10
10
10
Jumlah Data Non Komoditas Pertanian
Lap
10
10
10
10
10
Siste m
7
7
7
7
7
Org
527
527
527
527
527
Bln
12
12
12
12
12
Data base
1
1
1
1
1
Lap
1
1
1
1
1
99,000
113,800
117,500
122,700
Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian Pembinaan dan Pengembangan SDM Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian Pengembangan Database Pertanian Monitoring Data Penggilingan Padi Tahun Berjalan Anggaran (juta rupiah)-
55,793
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian T.A 2015 Target Output Tahun 2015 Sasaran strategis
Indikator Kinerja Output Vol
Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas pertanian serta jumlah dan/atau kapasitas system informasi yang tersedia bagi seluruh stakeholders di pusat dan daerah
Data Statistik Pertanian
Buku
10
Buku
13
Sistem
7
Org
527
Bln Layanan
12
Analisis Data Statistik Pertanian Pengembangan dan Pengelolaan layanan system informasi pertanian Jumlah petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang dilatih Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian
Anggaran Rp.53.593.300.000,20
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN 3.1
Kriteria Ukuran Keberhasilan
Ukuran keberhasilan kinerja kegiatan Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian TA.2015 dapat dilihat dari hasil pengukuran kinerja kegiatan output dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan antara perencanaan RPJM dengan penetapan kinerja dan realisasi yang telah dicapai disamping itu juga diukur dengan keberhasilan sesuai dengan output yang ada pada TOR. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian ≥ 100%); (2) berhasil (capaian 80 - 100%); (3) cukup berhasil (capaian60-79%); dan (4) kurang berhasil (capaian ≤60%) terhadap target yang telah ditetapkan. 3.2 3.2.1
Pencapaian Sasaran Capaian Kinerja Output
Pada T.A 2015 capaian output sebesar 100% sama dengan T.A 2014 100% jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja output termasuk kategori sangat berhasil hal ini dapat dilihat pada kriteria penilaian ratarata ≥100% Perencanaan yang telah ditetapkan sudah mengacu pada Renstra, RPJM dan Renja sedangkan Lakin sudah menjadi acuan untuk perencanaan tahun berikutnya . Pada Tahun 2014 volume menggunakan laporan sedangkan pada tahun 2015 volume menggunakan buku kriteria laporan/buku tidak jauh berbeda dimana hasilnya sesuai dengan Renstra, Renja dan diterjemahkan kedalam TOR dan RKAKL.
21
Tabel 3.1. Capaian Output sesuai dengan Perjanjian Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian T. A 2014-2015 Sasaran strategis Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas pertanian serta jumlah dan/atau kapasitas system informasi yang tersedia bagi seluruh stakeholders di pusat dan daerah
Indikator Kinerja Output Data Statistik Pertanian Analisis Data Statistik Pertanian Pengembangan dan Pengelolaan layanan system informasi pertanian Jumlah petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang dilatih Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian Rata-rata capaian output
2014
Vol
2015
T
R
T
R
Lap/Buku
10
10
10
10
Lap/Buku
10
10
13
13
Lap/Sistem
11
11
7
7
Org
1287
1287
527
527
Bulan layanan
12
12
12
12
(%)
100
100
100
100
3.3 Upaya-Upaya Yang Telah Dilaksanakan dan Hasil Yang Telah Dicapai Tahun 2015, Output Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut : 3.3.1 Pengembangan Perstatistikan Pertanian Pada era otonomi saat ini, aliran data secara berjenjang dari mulai tingkat terendah di kecamatan sampai dengan tingkat pusat tidak berjalan dengan lancar. Walaupun petunjuk operasional sudah dengan jelas mengharuskan petugas daerah melaporkan secara berjenjang hasil pengumpulan data tanaman pangan, namun kenyataannya hanya sekitar 60% data yang terkirim ke pusat. Adanya kendala aliran data ini, menyebabkan para pengambil kebijakan di pusat mengalami kesulitan dalam merencanakan kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia setiap tahunnya.
Dalam rangka mendukung upaya Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan nasional melalui program peningkatan produksi tujuh komoditas pangan strategis nasional (padi, jagung, kedelai, bawang merah, 22
tebu/gula dan daging sapi), PUSDATIN pada tahun 2015 telah melakukan berbagai kegiatan untuk melakukan percepatan pelaporan dan penyediaan data secara bulanan, triwulanan maupun tahunan pada level kecamatan, kabupaten dan propinsi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu terobosan baru untuk mengalirkan data dari daerah ke pusat secara tepat dan cepat setiap bulannya. Melalui kegiatan ‘Upaya Percepatan Penyediaan data dan Kualitas Data Tanaman Pangan Berkesinambungan Pada Skala Nasional’ diharapkan ketersediaan data akan
dapat
diperoleh
secara
berkesinambungan,
sehingga
informasi
perkembangan kondisi tanaman pangan terkini di lapang dapat dipantau dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan tersebut telah didukung melalui penentuan kebijakan oleh pimpinan Kementerian Pertanian, diantaranya (MoU)
antara
Kementerian
Pertanian
RI
Nota dan
BPS
Kesepahaman RI
Nomor:
02/MUO/RC.110/M/3/2011 dan Nomor: 04/KS/03-III/2011 tanggal 3 Maret 2011 tentang “Pengembangan Statistik Pertanian” dimana pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui mekanisme kerjasama antara seluruh instansi terkait yang merupakan wali data di lingkup Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga resmi yang mempunyai wewenang untuk melakukan rilis data secara nasional serta Dinas yang mencakup 17 propinsi sentra Tanaman Pangan diseluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yang telah berhasil mempercepat penyediaan data tanaman pangan khususnya luas tanam dan luas panen perkecamatan secara bulanan yang semula n-4 menjadi n-1 di terima di PUSDATIN setiap tanggal 25 bulan berjalan. Untuk lebih jelasnya mekanisme kerjasama tersebut ada pada bagan dibawah ini..
23
Cakupan data komoditas yang dihasilkan tidak hanya padi, jagung dan kedelai namun juga termasuk ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang hijau. Data komoditas pangan bulanan per kecamatan ini sangat bermanfaat dalam melakukan monitoring dan evaluasi pertanaman pangan di lapangan sehingga merupakan alat untuk melakukan system peringatan dini atau “Early Warning Systems (EWS)” di Kementerian Pertanian.
Percepatan penyediaan data cabai dan bawang merah pada tahun 2015 dilakukan bersama dengan Ditjen Hortikultura dan BPS melalui kegiatan Penyusunan Angka Prognosa dan Angka Ramalan Hortikultura yang bertujuan untuk menghasilkan angka produksi cabai dan bawang merah nasional dan provinsi bulanan pada tahun berjalan. Percepatan data hortikultura ini telah berhasil menyediakan data pada tahun berjalan (n) yang semula (n-1) pada tahun sebelumnya khususnya untuk cabai dan bawang merah. Data ini sangat bermanfaat bagi para pimpinan dalam memberikan kebijakan rekomendasi impor yang dilakukan setiap tahun di internal Kementerian Pertanian.
24
Percepatan penyediaan data tebu tahun 2015 dilakukan secara bersama dengan Dirjen Perkebunan dan eks Dewan Gula Indonesia (GDI) dalam menyediakan data bulanan luas areal tebu dan produksi gula nasional. Data tebu/gula ini secara rutin disajikan dalam Buletin Tebu bulanan yang dilengkapi data dan informasi taksasi dari seluruh pabrik gula di Indonesia. Percepatan data daging sapi dilakukan melalui kerjasama dengan BPS dalam pengumpulan dan pelaporan data triwulanan dari seluruh Rumah Potong Hewan (RPH) resmi di Indonesia. Kegiatan ini telah berhasil menyediakan data jumlah produksi daging sapi di tingkat RPH yang dapat digunakan sebagai
bahan
penyusunan
kebijakan
peningkatan
produksi
maupun
rekomendasi impor daging sapi nasional.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian setiap tahun secara rutin menghasilkan bulletin/buku berisi data dan hasil analisis komoditas (Tanaman Pangan, Peternakan, Hortikultura dan Perkebunan) dan data dan hasil analisis non komoditas ( Sosial Ekonomi dan Sarana Prasarana) yang bersumber baik dari data primer dari sampling survei maupun data sekunder dari berbagai sumber antara lain BPS, Kemendag, Kemenetrian Perindustrian, BMKG, BI, dll. Output yang telah dihasilkan meliputi bulletin/buku statistik yang terbit bulanan, triwulanan, kwartalan, semesteran dan tahunan, yang berisi data dan hasil analisis, pedoman survei, pedoman pengumpulan data, petunjuk teknis dimana hasil tersebut dapat dilihat pada buku katalog dan database yang dapat diakses melalui web Kementan/Setjen/Pusdatin. Kementerian Pertanian dalam hal ini sudah memberikan pelayanan informasi dengan system on-line, dimana hampir sebagian besar informasi pertanian saat ini telah dapat diakses melalui website kementerian pertanian (www.pertanian.go.id). Seperti database ekspor impor, database harga, database konsumsi, database NTP, database lahan dan database Tenaga Kerja dll Disamping untuk mengakses informasi pertanian, masyarakat juga dapat menyampaikan informasi melalui website yang sama.
25
3.3.2 Pengembangan Sistem Informasi 1. Peningkatan
pemanfaatan
TIK
dalam
proses
pemerintahan
(e-government) Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi di Kementerian Pertanian, secara administrasi Pusdatin sebagai unit kerja dibawah koordinasi Sekretariat Jenderal mempunyai andil dalam pelaksanaan e-government yang dinilai/diukur melalui Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika setiap tahunnya (Tabel 3.7). Pada Tahun 2015 peringkat Kementerian Pertanian naik dibandingkan tahun–tahun sebelumnya.
Tabel 3.7Peningkatan e-government Kementerian Pertanian Tahun Nilai Peringkat Kementerian Pertanian
2012 2.48 14
2013 2.84 12
2014 2.90 13
2015 2.85 11
2. Integrasi Sistem Informasi Pertanian di Kementerian Pertanian. Semakin banyaknya aplikasi yang dikembangkan maka pengelola membuat terobosan dalam hal pengelolaan aplikasi melalui integrasi sistem. Beberapa hal yang sudah dilakukan adalah : (1) perancangan dan ujicoba
26
Gambar 1. Sistem Single Sign On (SSO) Kementerian Pertanian
implementasi
integrasi
database
pertanian;
(2)
perancangan
dan
pengembangan portal aplikasi dan sistem Single Sign On (SSO) dimana user hanya memerlukan satu login untuk dapat mengakses ke berbagai aplikasi dan layanan yang ada di Kementerian Pertanian (Gambar 1).
2.
Peningkatan bandwidth Kementerian Pertanian guna kelancaran akses data dan komunikasi melalui Internet.
Hingga akhir Desember 2015 pengguna Internet Kementerian Pertanian sudah mencapai 4.997
pengguna dengan peningkatan rata-rata jumlah
pengguna Internet sebanyak 11% sejak tahun 2012.
27
3.8 Perkembangan Jumlah User DHCP Pertahun Kementerian Pertanian No
Jumlah user dhcp TH TH TH 2011 2012 2013
Gedung
TH 2010
1
A
322
390
340
329
235
418
2
B
209
255
264
204
304
326
3
C
174
290
299
214
218
367
4
D
580
481
430
294
357
403
5
E
235
356
369
319
273
297
6
Arsip
44
19
15
21
6
5
7
Psr Minggu
105
252
321
541
555
627
8
PSP
-
9
50
42
96
86
9
PIA Wifi Kementan
124
501
68 1492
37 1475
79 1878
53 2415
1793
2553
3648
3476
4001
4997
10
Total dhcp Kementan
Th 2014 Th 2015
Begitu juga dengan pengguna email Kementerian Pertanian, hingga akhir Desember 2015 sudah mencapai 8.695 email dengan peningkatan rata-rata jumlah pengguna email sebanyak 10% setiap tahunnya.
28
Oleh karena itu, guna mendukung kelancaran akses data dan komunikasi melalui Internet maka dilakukan peningkatan bandwidth Kementerian Pertanian seperti tersebut pada grafik dibawah ini.
Perkembangan Banwidth tahun 2015
29
3.3.3 Pengembangan Sumber Daya Manusia dibidang Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Salah satu tupoksi Pusdatin adalah pembinaan kepegawaian dimana pada Tahun 2015 telah melakukan tugas pembinaan terhadap pejabat fungsional Statistisi dan Pranata Komputer di Kementerian Pertanian. Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan dan terpadu terhadap pengelola perstatistikan dan sistem informasi baik di Pusat maupun didaerah. Pembinaan kepada calon pejabat maupun pejabat statistisi dan pranata computer dilakukan setiap tahun yang berupa pertemuan-pertemuan dalam rangka pembahasan DUPAK ,koordinasi maupun peningkatan keterampilan yang menunjang profesinya sebagai fungsional. Disamping itu telah terselenggara berbagai program bimbingan teknis Statistik dan Sistem Informasi baik di pusat maupun di daerah di mana kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan aksesibilitas data dari daerah ke pusat dan sebaliknya dari tahun 2011 s/d 2015 telah diikuti 10.492 orang petugas dan pengelola data baik di Pusat maupun di daerah. Sedangkan pada Tahun 2015 merupakan baseline Pengelola data Statistik dan Sistem Informasi Pertanian di
Pusat
dan
di
daerah
yang
mengikuti
bimbingan
teknis
Refreshing/Advokasi/sosialisasi/Implementasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian sebanyak 639 orang seperti tersebut pada tabel dibawah ini.
30
Tabel 3.9 Bimbingan Teknis Pengelola data dan Sistem Informasi Pertanian di Pusat Dan di daerah Tahun 2011-2015 No
Tahun Pelaksanaan
Jumlah Peserta
1
2011
2.083
2
2012
3.032
3
2013
3.481
4
2014
1.287
5
2015
639
Peserta
Pengelola Data di Pusat maupun di Daerah yang mengikuti Refreshing, Advokasi,Sosialisasi Statistik dan Komputer
Jumlah
3.3.4
Dukungan
10.492
kegiatan
Pengembangan
Perstatistikan
dan
Sistem
Informasi Pertanian 1. Koordinasi Penyediaan Data melalui Forum Komunikasi Statistik Pertanian Pada tahun 2015 telah dilaksanakan kegiatan Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian di Jogyakarta dengan tema “ Upaya Peningkatan Koordinasi Penyediaan Data Pertanian dalam rangka Mendukung Terwujudnya Swasembada Pangan Nasional”. Acara dilaksanakan di LPP Garden Ambarukmo, Sleman Yogyakarta tanggal 11-13 Maret 2015 dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan dihadiri kurang lebih 200 orang peserta dari Dinas seluruh Indonesia dan Sekretaris Ditjen dengan narasumber dari Eselon I terkait dan BPS.
31
Pada acara tersebut dilaksanakan presentasi oleh Eselon I dan diadakan evaluasi kegiatan terhadap permasalahan perstatistikan dan sistem informasi pertanian yang ada di Pusat maupun di daerah untuk dicarikan solusinya. Hasilnya berupa rumusan yang telah disepakati oleh peserta yang hadir dan dijadikan sebagai acuan untuk perencanaan kedepan. 2. Koordinasi “Menuju Satu Data Sektor Pertanian Dalam rangka menyamakan persepsi tentang pengelolaan data serta menyepakati penugasan wali data dan unit kliring di lingkup Kementerian Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengadakan kegiatan workshop ‘Menuju Satu Data Sektor Pertanian. Rangkaian tahapan kegiatan sebelum dilaksanakannya workshop adalah dilaksanakannya koordinasi dengan seluruh Eselon I lingkup Kementerian Pertanian serta koordinasi tim Pusdatin sebelum pelaksanaan workshop. Workshop telah dilaksanakan pada tanggal 16 September 2015 bertempat di Hotel Arch Ruang Meeting Rinjani, Jalan Raya Pejajaran - Bogor, Jawa Barat dengan tema ‘Walidata dan Unit Kliring Data dan Informasi Pertanian untuk Mewujudkan Satu Data Pembangunan Pertanian. Workshop menghadirkan narasumber dari Pusdatin, Badan Pusat Statistik (BPS) serta Badan Informasi Geospasial (BIG) serta dihadiri oleh berbagai unit kerja Eselon I lingkup Kementan. Peserta workshop Menuju Satu Data Sektor Pertanian pada tahun 2015 terdiri dari 55 (lima puluh lima) peserta yang berasal dari unit terkait lingkup Kementerian Pertanian dan Pusdatin. 32
Narasumber dari Pusdatin dan peserta workshop
Nara sumber dari BPS dan narasumber dari BIG
Rumusan Hasil Workshop Berdasarkan hasil paparan dan diskusi, hasil workshop dirumuskan dalam beberapa hal sbb.: a. Badan Pusat Statistik sebagai pembina pengelolaan satu data statistik nasional
yang
mempunyai
fungsi
dalam
koordinasi,
Integrasi,
Sinkronisasi dan Standardisasi (KISS) serta Pengembangan Sistem Statistik Nasional (SSN) sebagai implementasi dari UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik Nasional. b. Badan Informasi Geospasial sebagai pembina pengelolaan satu data geospasial nasional yang mengacu pada UU No. 4 Tahun 2011 tentang
33
Informasi Geospasial, dan dirinci melalui Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informsi Geospasial Nasional. c. Kementerian Pertanian melalui Pusdatin saat ini sedang memprakarsai terwujudnya satu data pembangunan sector pertanian melalui koordinasi dengan Eselon I lingkup Kementerian Pertanian. d. Koordinasi dilakukan melalui beberapa pertemuan yang menghasilkan draft Keputusan Menteri Pertanian tentang “Walidata dan Unit Kliring Data dan Informasi Pertanian Untuk Mewujudkan Satu Pembangunan Pertanian” berserta tabulasi wali data untuk masing-masing indikator dan per Eselon I yang bersangkutan. Pusdatin masih menunggu masukan dari masing-masing Eselon I terkait penyempurnaan draft tersebut hingga 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan workshop. e. Draft final hasil penyempurnaan selanjutnya dikoordinasikan dengan Biro Hukum dan Informasi Publik guna pengesahannya. f. Sementara, secara teknis pengelolaan satu data perlu dilakukan penyusunan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis oleh masing-masing Eselon I terkait sebagai penjabaran pembagian tugas dan tanggung jawab di unit masing-masing. 3.4 Evaluasi Akuntabilitas Keuangan Evaluasi akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja sasaran Pusdatin yaitu tersedianya data, metodologi, hasil analisis, dan system informasi pertanian, serta Penunjang kegiatan perstatistikan dan sistem Informasi/ ketata usahaan. Keberhasilan kinerja Pusdatin dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan yang dikelola dengan baik untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan Renstra, Renja, Perjanjian Kinerja maupunTOR. Pada T.A 2015 dengan adanya kegiatan baru kerjasama Kementan dengan BPS melalui Pusdatin yaitu Percepatan Data Tanaman Pangan pada skala Nasional menyebabkan anggaran di RPJM Pusdatin mengalami perubahan dimana pada Tahun 2015 anggaran Pusdatin seperti tersebut pada table 3.1
34
Tabel. 3.1 Anggaran Pusdatin berdasarkan DIPA Awal T.A 2014-2015
Sasaran strategis
Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas prtanian serta jumlah dan/atau kapasitas sistem informasi yang tersedia bagi seluruh stackeholders di pusat dan daerah
T.A 2014
T.A 2015
Pagu
Pagu
19.1932.832.000
19.1932.832.000
2.357.461.000
2.357.461.000
2.799.028.000
2.799.028.000
4384.318.000
4384.318.000
29.473.639.000
29.473.639.000
52.254.700.000
55.793.300.000
Indikator Kinerja Output
Data Statistik Pertanian (Buku)
Analisis Data Pertanian (Buku) Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem) Jumlah Petugas Pengelola Dan Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang) Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan) Anggaran
Tabel. 3.2 Anggaran Pusdatin setelah revisi DIPA T.A 2014-2015
T.A 2014 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Output Pagu
Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas prtanian serta jumlah dan/atau kapasitas sistem informasi yang tersedia bagi seluruh stackeholders di pusat dan daerah
T.A 2015
Data Statistik Pertanian (Buku) Analisis Data Pertanian (Buku) Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem) Jumlah Petugas Pengelola Dan Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang) Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan) Anggaran
19.173.605.000 2.399.385.000 2.700.604.000
3.860.012.000
Pagu 20.296.610.000 2.464.642.000 2.262.523.000
1.724.065.000
19.457.370.000
26.845.460.000
47.590.976.000
53.593.300.000
35
Tabel 3.3 Realisasi Dibandingkan Dengan Target Anggaran Pusdatin DIPA T.A 2014-2015 Tahun Anggaran Sasaran strategis
Indikator Kinerja Output
T.A 2014 Realisasi
Pagu
Realisasi
18.431.973
20.296.610
19.976.768
2.081.035
2.464.642
2.382.080
2.472.657
2.262.523
2.183.776
3.466.385
1.724.065
1.607.884
19.457.370
16.932.466
26.845.460
20.676.606
47.590.976
43.384.516
53.593.300
52.227.114
Pagu Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas prtanian serta jumlah dan/atau kapasitas sistem informasi yang tersedia bagi seluruh stackeholders di pusat dan daerah
Data Statistik Pertanian (Buku)
19.173.605
Analisis Data Pertanian (Buku)
2.399.385
Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian (Sistem) Jumlah Petugas Pengelola Dan Pengumpul Data Pertanian yang dilatih (Orang) Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan) Anggaran(Rp.000)
T.A 2015
2.700.604
3.860.012
1) Pada tahun anggaran 2014 pagu pada RPJM sebesar Rp. 37,090.000.000,pagu awal DIPA anggaran Pusdatin naik sebesar Rp 52.254.700.000,kemudian dengan adanya kebijakan penghematan dari pemerintah untuk penambahan kekurangan tunjangan kinerja maka diadakan revisi menjadi Rp. 47,590,976,000,-
pada
akhir
anggaran
terealisasi
sebesar
Rp.43.384.516.000,-. Sisa anggaran sebesar Rp.4.206.406.000,- merupakan pengembalian yang disebabkan karena pembatalan lelang alat pengolah data. 2) Anggaran tahun 2015 mengalami kenaikan pada RPJM sebesar Rp. 55.793.300.000,- sama dengan pagu awal DIPA anggaran Pusdatin. dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai penghematan anggaran untuk kenaikan pembayaran tunjangan kinerja sebesar Rp.2.200.000.000,- maka pagu setelah revisi anggaran pada tahun 2015 menjadi Rp.53.593.300.000.,-
36
sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp.52.181.129.742,- atau sama engan 97,37% .. 3.5 Kinerja Outcome 3.5.1 Layanan Data dan Sistem Dan Sistem Informasi Pertanian Dalam rangka melakukan pelayanan data dan sistem informasi pertanian kepada
stakeholders
maka
perlu
adanya
perbaikan
kualitas,
akurasi,kelengkapan data dan kontinyuitas data pertanian, untuk itu perlu diadakannya survei kepuasan pengguna layanan yang meliputi : aspek layanan produk data, layanan produk publikasi, Aplikasi Sistem Informasi dan Multimedia, Sistem Jaringan Komputer, LPSE, Pembinaan SDM dan Dukungan Layanan. Untuk menilai keberhasilan kinerja outcome Pusdatin maka setiap tahun diadakan survei secara kuantitatif dengan metode analisis seperti tersebut : Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil Survei adalah sbb: 1. Metode analisis data hasil survei adalah analisis deskriptif yaitu dengan peringkasan dan penyajian data secara deskriptif dengan melihat tingkatan kepuasan
pengguna
berdasarkan
hasil
perbandingan
antara
nilai
“HARAPAN” dengan “KENYATAAN” menurut persepsi pengguna. 2. Analisis
IPA
(Importance
Performance
Analysis)
yaitu
dengan
pengukuran kepuasan pengguna untuk mengetahui “gab” antara nilai “HARAPAN” dengan nilai “KENYATAAN” yang diterima oleh pengguna dilihat dari unsur-unsur yang dinilai yaitu jika nilai HARAPAN lebih tinggi dari nilai KENYATAAN maka akan menjadi PRIORITAS Untuk perbaikan. Hasil survei pengukuran kepuasan pengguna layanan data dan sistem informasi adalah sebagai berikut : 1 Layanan produk data dan produk publikasi mencapai tingkat kepuasan 78,59% dengan nilai harapan 6,63 dan nilai kenyataan layanan sebesar
37
5,21. Dari hasil tersebut jika dibandingkan dengan rata2 kepuasan pengguna layanan sudah melebihi dari target yang ditetapkan namun demikian jika dianalisis lebih lanjut dengan IPA maka prioritas yang perlu diperbaiki adalah untuk kebutuhan layanan di pusat adalah kelengkapan data sedangkan untuk kebutuhan daerah unsur publikasi yang perlu diperbaiki adalah kemudahan memperoleh publikasi dan relevansi publikasi dengan kebutuhan pengguna.
2 Layanan sistem informasi yang mencakup aplikasi sistem informasi dan aplikasi multimedia, layanan sistem jaringan komputer dan layanan LPSE mencapai tingkat kepuasan 81,35% atau nilai harapan sebesar 6,74 dan nilai kenyataan layanan sebesar 5,66. Dari hasil tersebut jika dibandingkan dengan target rata-rata kepuasan pengguna layanan sudah melebihi dari target yang ditetapkan namun demikian jika dianalisis lebih lanjut dengan IPA maka untuk aplikasi sistem informasi dan aplikasi multimedia untuk kebutuhan pusat prioritas terhadap kecepatan akses perlu diperbaiki sedangkan
untuk
kebutuhan
daerah
kemudahan
untuk
mengunduh/download . Untuk layanan sistem jaringan komputer unsur prioritas yang perlu diperbaiki adalah untuk kebutuhan pusat
kemudahan akses jaringan
internet baik LAN maupun Wifi,ketersediaan kapasitas mailbox e-mail, kemudahan
permintaan
pemasangan
jaringan
internet
baru,
dan
penanganan masalah sistem jaringan komputer melalui telpon. Adapun untuk kebutuhan daerah unsur yang perlu diperbaiki adalah ketersediaan
kapasitas
pemasangan
jaringan
attachment internet
e-mail,
baru,
dan
kemudahan
permintaan
kemudahan
permintaan
penggunaan laboratorium komputer Untuk LPSE unsur prioritas yang perlu diperbaiki adalah untuk pusat adalah ketersediaan pelatihan/training dan ketersediaan helpdesk.
38
3. Layanan Pendukung (Dukungan Layanan dan Peningkatan SDM ) = 85,10% dengan nilai harapan 6,65 dan Kenyataan 5,66 Nilai rata-rata tingkat kepuasan pengguna layanan Pusdatin mencapai 81,68% dengan nilai harapan sebesar 6,67 dan nilai kenyataan layanan sebesar 5,42 jika dibandingkan dengan target rata2 kepuasan pengguna layanan masuk kategori melebihi dari target yang ditetapkan namun demikian jika dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan IPA maka unsur yang perlu diperbaiki adalah untuk kebutuhan pusat untuk layanan SDM meliputi sistimatika penyampaian materi oleh instruktur sedangkan untuk daerah Sistematika penyampaian materi dan manajemen waktu
Secara terperinci hasil survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin tahun 2015 dapat dilihat pada table 3.4 Tabel 3.4 Kepuasan Pengguna Layanan Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian Tahun 2015 Layanan Data dan Publikasi Responden tingkat Layanan Layanan Data Publikasi
Instansi Lingkup Kementan Pusat
Instansi Lingkup Pertanian Daerah
Dukungan Layanan dan Peningkatan SDM Layanan Pendukung Pembinaan Layanan SDM
Layanan Sistem Informasi Aplikasi Sistem Sistem Informasi dan Jaringan LPSE Aplikasi Komputer Multimedia
Tingkat Kepuasan Harapan Kenyataan
76.38 6.59 5.03
78.57 6.57 5.16
85.4 6.51 5.56
83.56 6.67 5.58
89.56 6.70 5.40
78.17 82.46 6.71 6.73 5.24 5.55
Tingkat Kepuasan Harapan Kenyataan
79.83 6.66 5.31
79.58 6.68 5.32
84.89 6.67 5.66
86.55 6.75 5.84
82.98 6.77 5.62
78.51 76.39 6.75 6.79 5.30 5.19
Tingkat Kepuasan Harapan Kenyataan Gabung Pusat Dan Tingkat Kepuasan Daerah Harapan Kenyataan Tingkat Kepuasan
Kepuasan Harapan Penguguna Kenyataan Layanan Pusdatin
78.105 6.625 5.17 78.59 6.63 5.21
79.075 6.625 5.24
85.145 6.59 5.61 85.10 6.65 5.66
85.055 6.71 5.71
86.27 78.34 79.43 6.735 6.73 6.76 5.51 5.27 5.37 81.35 6.74 5.38
81.68 6.67 5.42
Sumber Pusdatin 2015
39
Sedangkan jika dibandingkan dengan hasil survei tahun 2014 tersebut, bahwa nilai peningkatan kepuasan pengguna sebagaimana terlihat pada table 3.5. terjadi peningkatan pada tahun 2015. Tabel 3.5 Capaian Indikator Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin Tahun 2014-2015 NO TAHUN Target Realisasi 1
2014
70%
79,82 %
2
2015
72%
81,68%
Sumber: Pusdatin, 2015
Keberhasilan capaian Indikator kinerja Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin didukung oleh kegiatan-kegiatan, antara lain: (1) Penyusunan, pengkajian dan pengembangan data dan informasi (2) Analisis data pertanian dan publikasi data pertanian (3) Pengembangan sistem informasi pertanian (4) Pelatihan dan pengembangan SDM bidang statistik dan komputer (5) Penunjang kegiatan perstatistikan dan sistem informasi
40
BAB IV PENUTUP Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2015 diharapkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders
serta memberikan kontribusi yang positif bagi
pembangunan pertanian. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian pada Tahun 2015 menyajikan berbagai keberhasilan dan kegagalan capaian strategis yang telah ditentukan dalam perjanjian kinerja oleh Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Berbagai Capaian tercermin dalam capaian indicator utama maupun hasil analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Sasaran yang akan dicapai adalah: Meningkatnya ketersediaan data komoditas dan non komoditas pertanian serta jumlah dan/atau kapasitas yang tersedia bagi seluruh stackeholders di pusat dan daerah dengan Indikator Kinerja Utama :
Data
Statistik
Pertanian
(Buku),
Analisis
Data
Pertanian
(Buku)
Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian (Sistem), ,Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi (12 bulan layanan)
4.1 Hasil yang telah dicapai Capaian kinerja output Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian diuraikan sebagai berikut: Indikator Kinerja Utama :1.Tersedianya Data Statistik Pertanian dari target 10 buku tercapai 10 buku atau sama dengan 100%, 2.Tersedianya Analisis Data Pertanian dari target 13 buku tercapai 13 buku atau sama dengan 100%, 41
3.Berfungsinya sub sitem Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem informasi Pertanian dari target 7 sistem tercapai 7 sistem atau sama dengan 100% , Dukungan kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi 12 bulan layanan telah terlaksana 12 bulan layanan atau sama dengan 100% Pada tahun 2015 telah tercapai 100% Jika Dilihat dari Indikator Kinerja Outcome maka hasil yang telah dicapai adalah sbb: dari target 72 % telah tercapai 81,68% dengan menggunakan survei kepuasan pengguna layanan
4.2 Permasalahan 1.
Dibidang Perstatistikan -
Pada era otonomi saat ini, aliran data secara berjenjang dari mulai tingkat terendah di kecamatan sampai dengan tingkat pusat tidak berjalan dengan lancar. Walaupun petunjuk operasional sudah dengan jelas mengharuskan petugas daerah melaporkan secara berjenjang hasil pengumpulan data tanaman pangan, namun kenyataannya hanya sekitar 60% data yang terkirim ke pusat.
-
Sebagai penyedia data dan informasi bagi stakeholders (pengambil kebijakan, dunia usaha dan masyarakat), Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian memiliki kelemahan tidak memiliki hubungan struktural dengan daerah.
-
Kondisi
ini
sangat
berpengaruh
terhadap
kemampuan
untuk
menyediakan data yang berkualitas, yaitu akurat, cepat dan obyektif (tidak bias). Kualitas data yang disajikan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, sangat tergantung kualitas data dari sumber data yang ada di eselon I, BPS dan instansi lainnya, tetapi kurang dapat menentukan kualitas data yang diinginkan. -
Pengumpulan data statistic pertanian mengalami kendala hal ini disebabkan karena setiap komoditas pertanian memiliki karakteristik 42
tersendiri dalam mekanisme penghitungan produksi, luas tanam, luas panen serta produktivitas dimana jumlah komoditas pertanian sangat banyak. Belum bakunya metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data beberapa sub sektor yang ada di sektor pertanian (sub sektor perkebunan, peternakan dan hortikultura) masih dinilai belum baku. Keadaan ini menjadi kelemahan untuk menyediakan data yang berkualitas, karena dengan metode pengumpulan data yang tidak baku menyebabkan pengumpulan data yang di lakukan oleh petugas di lapang menjadi bias
2.
Dibidang Sistem Informasi -
Aplikasi yang telah dikembangkan masih bersifat parsial belum terintegrasi
-
Dalam melayani kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan pengguna, kecepatan untuk memberikan pelayanan dan menjamin kualitas data dan informasi sesuai permintaan masih relatif kurang.
-
Pemanfaatan teknologi informasi untuk pelaksanaan operasional kantor sehari-hari, guna menunjang penerapan e-government di Kementerian Pertanian belum dimanfaatkan secara efisiensi dan efektif terutama, transparansi serta aksesibilitas publik terhadap data/informasi antara pusat dan daerah
3.
Dibidang Pengembangan SDM -
Pengelola data di Pusat dan daerah selalu berubah-ubah personilnya hal ini disebabkan karena reorganisasi dan pemekaran wilayah Untuk itu perlu pembinaan secara berkala terhadap tenaga pelaksana yang berhubungan langsung dengan pengguna untuk menjadikan pelayanan sebagai budaya (culture).
43
4.3 Tindak Lanjut
-
Melanjutkan kerjasama berupa melalui kegiatan ‘Upaya Percepatan Penyediaan
data
dan
Kualitas
Data
Tanaman
Pangan
Berkesinambungan Pada Skala Nasional’ Pelaksanaan kegiatan tersebut telah didukung melalui penentuan kebijakan oleh pimpinan Kementerian Pertanian, diantaranya antara
Kementerian
Pertanian
Nota RI
dan
Kesepahaman BPS
RI
(MoU) Nomor:
02/MUO/RC.110/M/3/2011 dan Nomor: 04/KS/03-III/2011 tanggal 3 Maret 2011 tentang “Pengembangan Statistik Pertanian” dimana pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui mekanisme kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS), serta Dinas pertanian.
-
Mewujudkan kesamaan pemahaman dalam pengelolaan data dan informasi pembangunan pertanian dengan menyamakan persepsi agar menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama Pusat dan Daerah (provinsi/kabupaten/kota) perlu FGD antara Kementan, BPS dan Dinas untuk mewujudkan ”Satu data pembangunan pertanian”.
-
Mewujudkan pengelolaan data terpadu (tekstual dan spatial) ke sistem yang terintegrasi dan mudah diakses Setjen/Pusdatin sebagai Unit kliring Kementan (unit kerja yang ditunjuk sebagai pelaksana otorisasi, verifikasi, otentifikasi dan penyebaran data dan informasi) SIM Terpadu: e-Personal terintegrasi (Simpeg, Aset, Kehadiran, Tukin, Gaji, SKP, e-su Sistem integrasi data teknis (database umum) Sistem integrasi data spesifik (unit kerja) , DUPAK, LHKASN, NPWP, dll).
44
-
Sosialisasi: (1)
perancangan dan ujicoba . implementasi integrasi
database pertanian; (2)
perancangan dan pengembangan portal
aplikasi dan sistem Single Sign On (SSO) dimana user hanya memerlukan satu login untuk dapat mengakses ke berbagai aplikasi dan layanan yang ada di Kementerian Pertanian
-
Perlu pengembangan Sumber Daya Manusia dibidang Statistik dan komputer (sistem informasi) dengan mensosialisasikan dan mendukung terselenggaranya
jabatan
fungsional
statistisi
maupun
pranata
komputer baik di Pusat maupun di daerah terutama mewujudkan ‘satu data satu peta “ maka perlu bimbingan teknis untuk pembuatan, pemanfaatan dan pengoperasian Aplikasi data berbasis peta.
45