LAPORAN KINERJA SKPD TRIWULAN II TA. 2013
DAFTAR ISI
Hal RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAFTAR ISI ……………………………………………….…………………………………………… i KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..……. ii DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………… iii DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………………………………………. v DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………………….. vi BAB I. Pendahuluan ………………………………………………………………………..…………………….… 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………….……... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan …………………………………………………………….………. 1.3. Hubungan Antar Dokumen ……………………………………………………………….…… 1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………….…… 1.5. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………………….…….
1 1 2 4 5 7
BAB II. Gambaran Umum Daerah ……………………………………..………………………………….… 2.1. Aspek Geografi dan Demografi …………………………………………………………..…… 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ……………………………………………………….….. 2.3. Aspek Pelayanan Umum ………………………………………………………………………..
8 8 21 38
BAB III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan….... 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ………………………………………………………………….. 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu …………………………………….…….. 3.3 Rencana Kebijakan Pengelolaan Keuangan …………………………………………..…
43 43 53 54
BAB IV. Analisis Isu-Isu Strategis ………………………………………..…………………….………..….. 4.1 Permasalahan Pembangunan ………………………………………………………….….….. 4.2 Isu Strategis Kota Bekasi ……………………………………………………………………...
61 61 68
BAB V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran …………………………..…………………….…………..…….. 5.1 Visi ………………………………………………………………………………………………….……. 5.2 Misi …………………………………………………………………………………………………..…… 5.3 Tujuan dan Sasaran ………………………………………………………………………….……
71 71 72 74
BAB VI. Strategi dan Arah Kebijakan ……………………………………………..…………….……..…. 6.1 Strategi Pembangunan …………………………………………………………………….……. 6.2 Arah Kebijakan Pembangunan ………………………………………………………….……
78 78 79
BAB VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ……………………….…. 7.1 Kebijakan Umum …………………………………………………………………………….…….. 7.2 Program Pembangunan Daerah ………………………………………………………………………..
82 82 88
BAB VIII. Indikasi Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan …………..…………....
122
BAB IX. Penetapan Indikator Kinerja Daerah…………………………………………….………… 169 BAB X.
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan ……………………………..……..… ….. 10.1 Kaidah Pelaksanaan …………………………………………………………………………….. 10.2 Pedoman Transisi ………………………………………………………………………….…….
176 176 177
i
KATA PENGANTAR
RPJMD merupakan penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ke dalam tujuan, strategi, Rancangan RPJMD Kota Bekasi 2013-2018,
kebijakan, dan program pembangunan daerah selama masa jabatan. Program,
kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu; kerangka pendanaan dan pagu indikatif; urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD. Rancangan RPJMD disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RTRW, memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lainnya. Rancangan RPJMD menjadi pedoman SKPD dalam menyusun rancangan renstra SKPD. RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018 disusun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta bersifat indikatif. Selain dari itu, RPJM Kota Bekasi Tahun 2013-2018 juga digunakan sebagai landasan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahunnya dimulai dari tahun 2013 sampai dengan 2018. RKPD merupakan rencana kerja tahunan yang memuat prioritas pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah, rencana kerja serta kerangka anggaran pembangunan daerah, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang berupa stimulasi pembangunan kepada masyarakat untuk mendorong partisipasi masyarakat. RPJMD Kota Bekasi diharapkan agar dapat dipahami oleh semua komponen Stakeholder pembangunan dan menjadi acuan utama pembangunan, agar dalam masa 5 tahun ke depan semua cita-cita yang telah kita canangkan dapat terlaksana dengan baik.
WALIKOTA BEKASI
RAHMAT EFFENDI
ii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9
Profil Sungai di Wilayah Kota Bekasi Status Kelas dan Mutu Air Sungai Utama di Kota Bekasi Tahun 2011 Suhu Rata-Rata Bulanan di Kota Bekasi Tahun 2010 Rencana Kawasan Lindung Kota Bekasi sesuai RTRW Kota Bekasi tahun 2011-2031 Klasifikasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Kawasan di Kota BekasiTahun 2010 Klasifikasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Kawasan dan Wilayah di Kota Bekasi Tahun 2010 Data Luasan Bencana Banjir di Kota Bekasi Tahun 2013 Data Jumlah Sebaran Lokasi Banjir Tahun 2013 Komposisi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Hasil Sensus Penduduk tahun 2011
Hal 9 10 13 14 15 15 17 17 20
Tabel 2.10
Produk Domestik Regional Bruto Kota BekasiAtas Dasar Harga Berlaku tahun 2008-2012
21
Tabel 2.11
Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar Harga Konstan tahun 2008-2012
23
Tabel 2.12.
Laju Inflasi (%) Kota Bekasi Tahun 2008-2013 (menurut bulan)
24
Tabel 2.13
Perkembangan PDRB per Kapita Kota Bekasi Tahun 2008-2011
26
Tabel 2.14
Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kota Bekasi, Jawa Barat dan Indoensia Tahun 2008-2012
27
Tabel 2.15
Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Bekasi Tahun 2008-2012
28
Tabel 2.16
Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2008-2012
28
Tabel 2.17
Perbandingan Angka Harapan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat dan Indonesia
30
Tahun 2008-2012 Tabel 2.18
Pengeluaran per Kapita di Sesuaikan Masyarakat Bekasi Tahun 2008-2012
30
Tabel 2.19
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar Kota Bekasi Tahun 2008-2012
31
Tabel 2.20
Perkembangan Angka Partisipasi Murni Kota Bekasi Tahun 2008-2012
33
Tabel 2.21
Angka Kematian Ibu
34
Tabel 2.22
Penyebab Kematian Ibu
34
Tabel 2.23
Banyaknya Kelahiran dan Kematian Bayi di Kota Bekasi
34
Tabel 2.24
Kasus Balita Gizi Buruk
35
Tabel 2.25
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan 2008-2012
36
Tabel 2.26
Jumlah Penduduk Bekerja Kota Bekasi Tahun 2011
37
Tabel 2.27
Perkembangan Angka Kriminalitas di Kota Bekasi Tahun 2008-2012
38
Tabel 2.28
Jumlah Gedung Sekolah di Kota Bekasi Tahun 2008-2012
39
Tabel 2.29
Jumlah Guru di Kota Bekasi Tahun 2008-2012
39
Tabel 2.30
Jumlah Prasarana dan Sarana Kesehatan di Kota Bekasi Tahun 2008-2012
40
Tabel 2.31
Perkembangan Permohonan Izin Usaha di Kota Bekasi Tahun 2008-2011
41
Tabel 2.32
Nilai Investasi Berdasarkan Kategori Industri di Kota Bekasi Tahun 2008 –
42
2011.
iii
48
Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 s.d Tahun 2012 Kota Bekasi Realisasi Belanja APBD Kota Bekasi Tahun 2008-2012
Tabel 3.3
Neraca Pertumbuhan Aset Daerah Kota Bekasi Tahun 2011 dan 2012
52
Tabel 3.4
Porsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Bekasi Tahun 2010-2012
54
Tabel 3.5
Defisit Riil Anggaran Kota Bekasi Tahun 2010-2012
54
Tabel 3.6
Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018
58
Tabel 3.7
Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018
59
Tabel 3.8
Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018
60
Tabel 4.1
Jumlah Lokasi Banjir, Luas Genangan dan Penyebab Terjadinya Banjir di Kota
63
Tabel 3.1
49
Bekasi Periode 2005 - 2007 Tabel 4.2
Sebaran Luasan Bencana Banjir di Kota Bekasi Tahun 2009-2010
64
Tabel 5.1
Keterkaitan antara Visi, Misi dan Isu Strategis Kota Bekasi Periode 2013-2018
74
Tabel 5.2
Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Bekasi
76
periode 2013-2018 Tabel 5.3
77
Keterkaitan antara 15 Isu Strategis Pembanguan dengan Perencanaan Strategis Pembangunan
Tabel 6.1
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018
81
Tabel 7.1
Indikasi Program
90
dan Keterkaitan dalam Misi dan Kebijakan Umum
Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2013-2018 Tabel 7.2
Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi I
96
Tabel 7.3
Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi II
98
Tabel 7.4
Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi III
100
Tabel 7.5
Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi IV
103
Tabel 7.6
Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi V
105
Tabel 7.7
Indikasi Program Pembangunan Prioritas dan Kerangka Pendanaan Tahun
106
2013-2018 Tabel 8.1
Indikasi Program Pembangunan dan Kerangka Pendanaan Tahun 2013-2018
123
Tabel 9.1
Indikator Kinerja Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2013-2018
170
iv
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1
Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kota Bekasi Tahun 2010
Hal 11
Grafik 2.2
Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kota Bekasi Tahun 2011
12
Grafik 2.3
Perkembangan PDRB Kota BekasiTahun 2008-2011
24
Grafik 2.4
Laju Inflasi Kota Bekasi Tahun 2008-2012
25
Grafik 2.5
Perkembangan APK di Kota Bekasi Tahun 2008-2011
32
Grafik 3.1
Porsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain terhadap Total Pendapatan
45
Daerah Tahun 2008 – 2012 Grafik 3.2
Pertumbuhan Rata-Rata Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-
45
2012 Grafik 3.3
Pertumbuhan Rata-Rata Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-2012
47
Grafik 3.4
Porsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung terhadap Belanja
47
Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-2012 Grafik 3.5
Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018
55
Grafik 3.6
Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-
56
2018 Grafik 3.7
Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018
57
Grafik 4.1
Perkembangan Luas Wilayah Tergenang Banjir Tahun 2015-2013 (Ha)
65
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Diagram Alur Hubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan
Hal 5
vi
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI Nomor : 11 Tahun 2013 Tanggal :
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yang berfungsi
sebagai dokumen perencanaan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. RPJMD Kota Bekasi 2013-2018 pada dasarnya merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Walikota dan Wakil WaliKota Bekasi terpilih. Selain dari itu, penyusunan RPJMD Kota Bekasi 20132018 juga berpedoman pada RPJP Kota Bekasi dan memperhatikan RPJM Nasional. RPJMD Kota Bekasi 2013-2018 memuat informasi tentang sumber daya yang diperlukan, keluaran serta dampak dari perencanaan pembangunan selama lima tahun yang berisi arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018 disusun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta bersifat indikatif. Selain dari itu, RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018 juga digunakan sebagai landasan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahunnya dimulai dari tahun 2014 sampai dengan 2018. RKPD merupakan
rencana
kerja
tahunan
yang
memuat
prioritas
pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah, rencana kerja serta kerangka anggaran pembangunan daerah, baik yang dilaksanakan langsung
oleh
pembangunan
pemerintah, kepada
maupun
masyarakat
yang
untuk
berupa
mendorong
stimulasi partisipasi
masyarakat. Selanjutnya, karena RPJMD ini berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum rencana pembangunan lima tahunan dibidang pelayanan umum pemerintahan, maka dalam proses penyusunannya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
1
dilakukan
melalui
serangkaian
forum
musyawarah
perencanaan
partisipatif, dengan melibatkan unsur-unsur pelaku pembangunan, oleh karena itu, walaupun RPJMD ini bermula dari rumusan visi, misi dan indikatif program pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih, matriks rencana program dan kegiatan lima tahunan yang diuraikan dalam dokumen ini adalah hasil kesepakatan seluruh unsur pelaku pembangunan di Kota Bekasi, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis nasional dan provinsi.
1.2
Dasar Hukum Penyusunan Landasan hukum yang mendasari penyusunan RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
a.
Undang-UndangNomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; b.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
c.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
Perbendaharaan
Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); d.
Undang-Undang
Nomor
15
tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); e.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
f.
Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
No.4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang
Penetapan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti
Undang-Undang nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
2
Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); g.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; h.
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); i.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2007
Nomor
68;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); j.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
k.
PeraturanPemerintahRepublik
Indonesia
Nomor
41
Tahun
2007
tentangOrganisasiPerangkat Daerah; l.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
m. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); n.
Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
o.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2008
Nomor
19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); p.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
q.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
r.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
3
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
s.
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
t.
Peraturan
Pemerintah
No.
65
Tahun
2005
Tentang
Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; u.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
v.
Peraturan
Daerah
Jawa Barat Nomor
24
Tahun
2010
tentang
Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025; w.
Peraturan
Daerah
Jawa Barat Nomor
24
Tahun
2010
tentang
Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025; x.
Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bekasi Tahun 2011-2031;
y.
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi;
z.
Perturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Bekasi;
aa. Peraturan
Daerah
Nomor
10
Tahun
2013
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kota Bekasi;
1.3
Hubungan Antar Dokumen RPJMD merupakan penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ke dalam tujuan, strategi, Rancangan RPJMD Kota Bekasi 2013-2018, kebijakan, dan program pembangunan daerah selama masa jabatan. Program, kegiatan,
alokasi
dana
indikatif
dan
sumber
pendanaan
yang
dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu; kerangka pendanaan dan pagu indikatif; urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD. Rancangan RPJMD disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RTRW, memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lainnya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
4
Rancangan
RPJMD
menjadi
pedoman
SKPD
dalam
menyusun
rancangan renstra SKPD. Selanjutnya rancangan renstra SKPD menjadi bahan penyusunan rancangan RPJMD. RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD, serta digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. untuk lebih jelasnya Posisi dan alur hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya terlihat pada gambar berikut. Gambar 1.1 Diagram Alur Hubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan
1.4
Sistematika Penulisan Rancangan RPJMD Kota Bekasi
Tahun 2013-2018 disusun
dengan sistematika sebagai berikut BAB I
PENDAHULUAN Bagian
ini
berisi
tentang
gambaran
umum
penyusunan
rancangan RPJMD terdiri dari latar belakang penyusunan, dasar
hukum
penyusunan,
hubungan
antar
dokumen,
sistematika penulisan serta maksud dan tujuan. BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasardasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
5
aspek
geografi
dan
demografi
serta
indikator
kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah. BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu, Kerangka Pendanaan Rancangan RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.
BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Bab ini berisi penyajian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan.
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Bab ini berisi strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRIORITAS DAERAH Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja serta penjelasan tentang
hubungan
antara
program
pembangunan
daerah
PEMBANGUNAN
YANG
dengan indikator kinerja yang dipilih BAB VIII
INDIKASI
RENCANA
PROGRAM
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD serja pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab ini berisikan penetapan indikator kinerja daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
6
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab
ini
merupakan
panduan
bagi
semua
pihak
dalam
melaksanakan RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018.
1.5
Maksud dan Tujuan RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013–2018 ini disusun dengan maksud
untuk
menyediakan
sebuah
dokumen
perencanaan
komprehensif lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sedang tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kota Bekasi adalah: 1. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh jajaran Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD Kota Bekasi dalam menentukan prioritas program tahunan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. 2. Memberikan
gambaran
tentang
kondisi
umum
daerah
dan
memberikan pemahaman mengenai arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Bekasi; 3. Menjamin koordinasi,
terciptanya integrasi,
sinkronisasi dan
kebijakan
sinergi
dalam
kebijakan
kerangka
antar
pelaku
pembangunan (stakeholders); 4. Menyediakan indikator
dan target kinerja untuk mengukur dan
melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah. 5. Memelihara kesinambungan proses dan hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
7
Bab II Gambaran Umum Daerah
2.1
Aspek Geografi dan Demografi A.
Luas Wilayah dan Letak Geografis Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km2, dengan
Batas wilayah Kota Bekasi adalah: •
Sebelah Utara
: Kabupaten Bekasi
•
Sebelah Timur
: Kabupaten Bekasi
•
Sebelah Selatan : Kab. Bogor dan Kota Depok
•
Sebelah Barat Sedangkan
: Provinsi DKI Jakarta secara
106°48’28”-107°27’29”
geografi Bujur
Kota
Timur
Bekasi
dan
berada pada
6°10’6”-
6030’6”
posisi Lintang
Selatan. B.
Topografi Kondisi topografi Kota Bekasi relatif datar, dengan kemiringan
antara 0–2 %. Wilayah Kota Bekasi terletak pada ketinggian antara 11 m sampai 81 m di atas permukaan air laut. Ketinggian kurang dari 25 m berada pada Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede. Sedangkan ketinggian antara 25–100 m di atas permukaan air laut berada di Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih. Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah menyebabkan pada beberapa daerah sulit untuk membuang air limpasan hujan dengan cepat, sehingga sering merupakan langganan genangan, yaitu di Kecamatan Jatiasih (Kelurahan Jatirasa, Jatimekar dan Jatikramat), Kecamatan
Bekasi
Timur
Kecamatan
Rawalumbu
(Kelurahan
(Kelurahan
Duren
Jaya,
Bojongmenteng,
Aren
Jaya),
Pengasinan),
Kecamatan Bekasi Selatan (Kelurahan Jakasetia, Pekayon Jaya, Marga Jaya), Kecamatan Bekasi Barat (Kelurahan Bintara Jaya, Kota Baru), dan Kecamatan Pondok Melati (Kelurahan Jatirahayu). C.
Geologi dan Jenis Tanah Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene
volcanik facies. Struktur aluvium menempati sebagian kecil wilayah Kota Bekasi bagian utara. Sedangkan struktur miocene sedimentary facies terdapat di bagian timur wilayah Kota Bekasi sepanjang perbatasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
8
dengan DKI Jakarta. Kondisi di wilayah selatan Kota Bekasi, tepatnya di daerah Jatisampurnaterdapat sumur gas. Sumur gas tersebut adalah Sumur JNG-A (106°55’8,687” BT; 06°20’54,051”LS) dan Sumur JNG-B (106°55’21,155” BT; 06°21’10,498”LS). Keadaan tanah dapat membantu di dalam menentukan wilayah yang cocok untuk permukiman dengan mempertimbangkan aspek fisik yang meliputi kedalaman efektif, tekstur tanah, dan jenis tanah. Dengan kedalaman efektif tanah sebagian besar di atas 91 cm, jenis tanah latosol dan aluvial, serta tekstur tanah didominasi sedang halus. Komposisi perbandingan berdasarkan luasnya antara lain: tekstur halus seluas 17.260 ha (82%), tekstur sedang seluas 3.368 ha (16%)dan tekstur kasar seluas 421 ha (2%). D.
Hidrologi dan Klimatologi Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua, yaitu air
permukaan dan air tanah. Air permukaan mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai. Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Tabel 2.1 Profil Sungai di Wilayah Kota Bekasi No
Nama Sungai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 02 21
Kali Cikeas Kali Cilengsi Kali Bekasi Hulu Kali Bekasi Hilir Kail Sunter Kali Cakung Kail Jambe - Kali siluman Kali Blencong Kali Sasak Jarang / Narogong Kali Bojong Rangkong Kali Irigasi: Primer Kali Malang Saluran rawa baru Saluran bekasi pangkal Saluran bekasi utara Saluran pulo timaha Saluran tanah tinggi Saluran bekasi tengah Saluran pondok ungu Bogor penggarutan Kali Krupuk - Kali Batu Kali Empet/ Sal Rawa Tembaga
Lebar (m) Panjang (km) Permukaan Dasar 17,479 10.00 24.00 19,800 10.00 40.00 11,425 10.00 50.00 17,675 10.00 55.00 22,682 2.00 12.00 29,129 2.00 7.00 14,076 2.40 8.00 4,200 2.50 8.00 1,003 1.70 6.00 2,900 2.00 7.00
Kedalaman (m) 30.00 30.00 30.00 40.00 10.00 6.00 7.00 7.00 5.00 5.00
Debit m3/dtk) Maks Min 5.90 250.00 8.50 350.00 14.40 375.00 12.00 450.00 3.60 14.63 3.00 16.25 1.20 18.75 1.50 12.00 0.80 9.35 -
8,900 4,500 2,700 5,900 1,400 6,100 3,100 4,900 3,200 24,000
2.50 1.60 1.70 1.50 1.20 1.40 1.60 1.60 1.30 2.00
24.00 12.00 12.00 10.00 6.00 8.00 14.00 11.00 7.00 10.00
14.00 10.00 10.00 7.00 4.00 6.00 11.00 8.00 5.00 9.00
16.00 3.50 4.50 2.50 0.50 1.00 1.50 1.00 1.00 2.80
19.00 11.00 10.20 8.50 4.00 7.00 11.00 9.50 3.00 19.00
-
-
-
-
-
-
Keterangan : lebar dan kedalaman dihitung rata-ratanya Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
9
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai/kali Bekasi dan beberapa sungai/kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (kota dan kabupaten) dan wilayah DKI Jakarta. Kondisi air permukaan kali Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor). Tabel 2.2 Status Kelas dan Mutu Air Sungai Utama di Kota Bekasi Tahun 2011 No. 1 2 3 4 5
Nama Sungai Kali Cikeas Kali Cileungsi Kali Bekasi Kali Baru Saluran Sekunder
Kelas PP No. 82 Tahun 2001 II II II II II
Status Pergub Jabar No. 69/2005 (Metode Storet) CEMAR SEDANG CEMAR SEDANG CEMAR BERAT CEMAR BERAT CEMAR SEDANG
Sumber : BPLH Kota Bekasi, 2011
Hasil pemantauan kualitas air sungai di Kota Bekasi pada tahun 2011 yang dibandingkan dengan Baku Mutu Air PP No 82 tahun 2011 serta dengan menggunakan Metode Storet guna mengetahui Status Mutu Air berdasarkan Pergub Jawa Barat No. 69 tahun 2005 dapat disimpulkan sebagaimana pada Tabel 2.2. Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantargebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar. Berdasarkan pengamatan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Tahun 2011 keadaan iklim di Kota Bekasicenderung panas dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Mei, yaitu 90 mm dan jumlah hari hujan 15 hari.
Sedangkan jumlah curah hujan terendah
terjadi pada bulan Agustus yaitu 40 mm dan jumlah hari hujan 1 hari.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
10
Grafik 2.1 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kota Bekasi Tahun 2010 600 519.1
500 400 403.4 346.8 300
275.4
270.2
Curah Hujan
200 151.2
0
10
10
10
5
Hari Hujan
142.2
109.4
100
137 83.6
3
3
2
6
11
13
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Halim Perdana Kusuma, 2010 Sedangkan berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi dan Geofisika Halim Perdana Kusuma Tahun 2010 keadaan iklim di Kota Bekasi cenderung panas dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober, yaitu 519,1 mm
Sedangkan jumlah curah hujan
terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 83,6 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 2. Temperatur harian diperkirakan berkisar antara 24,3 – 34,4oC. Kondisi temperatur yang tinggi tersebut mengakibatkan kondisi lingkungan dan ruangan sangat panas. Total curah hujan bulanan tahun 2010 rata-rata mencapai sekitar 2.438
mm rerata
kecepatan angin 8,37 km/jam (min 5,4 km/jam dan maks 13,7 km/jam), rerata kelembaban udara sekitar 82 % (min 68,9% dan maks 91,2%). Gambar dan Tabel berikut menunjukkan kondisi jumlah hari hujan, curah hujan, kelembaban dan kecepatan angin per bulan di Kota Bekasi tahun 2010 dan tahun 2011.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
11
Grafik 2.2 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan per Bulan di Kota Bekasi Tahun 2011 45
40
40 35 30
23.3
25
20.9
20 15 5
13.8
12.6 9.6
10
15.6 13
12
17.4
15.4
16.4
Curah Hujan
15
Hari Hujan 8
11
9
7
5
4 1
0
Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, 2011 Pola curah hujan di Kota Bekasi sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan topografi. Karena letak Kota Bekasi yang dilatarbelakangi
oleh
dataran
rendah
yang
dibatasi
oleh
batas
administrasi wilayah DKI Jakarta, kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi serta terletak agak
jauh dari pantai Teluk Jakarta yang
dipisahkan oleh batas administrasi Kabupaten Bekasi dengan wilayah utara Kota Bekasi. Pola curah hujan di Kota Bekasi dipengaruhi oleh bentuk wilayah terutama kondisi morfologi regional yang relatif datar dengan kemiringan antara 0-2%, dengan bentuk miring kearah utara serta ketinggian antara 0 – 25 m di atas permukaan laut dengan daerah datar yang berawa. Jumlah curah hujan per tahun di Kota Bekasi relatif tidak cukup banyak.
Musim hujan di Kota Bekasi berlangsung pada bulan
November sampai dengan bulan Mei. Umumnya musim hujan di Kota Bekasi berlangsung lebih lama dibandingkan dengan musim kemarau. Kondisi musim Curah hujan di Kota Bekasi saat ini relatif tidak menentu, hal ini kemungkinan
disebabkan oleh iklim musim, musim
pancaroba dan hujan konveksi (hujan lokal). Musim pancaroba jatuh pada bulan Maret dan Mei. Keadaan ini dipengaruhi oleh peredaran matahari yang menyebabkan terjadinya Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
12
Tabel 2.3 Suhu Rata-Rata Bulanan di Kota Bekasi Tahun 2010 Kelembaban (%) Bulan Januari
Maks
Min
93
70
Ratarata 82
Ratarata 24.3
Kecepatan Angin (Km/Jam) RataMaks Min rata 15 7 9.9
Temperatur (oC) Maks
Min
34.8
26.4
Februari
93
75
84
34
23
24.4
14.6
6
9.8
Maret
93
75
81
34.6
24.9
32.5
8
4
4.8
April
93
54
74
35.6
24
34.4
8.4
6
6.2
Mei
94
73
82
34.9
25.1
33.3
18
6
11.3
Juni
91
76
82
34
23
34
6
2
4
Juli
79
57
90
33.6
23.8
31.7
18
6
9.6
Agustus
89
70
79
33.2
22
32.2
18
5
8.2
September
94
76
84
33.2
22.6
31.5
16
6
10.6
Oktober
93
63
82
34.4
21.6
32.1
15
6
9.3
Jumlah
91.2
68.9
82
34.23
23.64
31.04
13.7
5.4
8.37
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Halim Perdana Kusuma, 2010 Akibat peredaran matahari pada saat suhu tinggi terjadi tekanan udara terhadap wilayah bersangkutan yang menyebabkan terjadinya angin yang membawa uap air yang jatuh sebagai hujan. Tipe iklim seperti ini menurut metoda Schmidt dan Fergusson (1951) adalah type A (basah) yang menggambarkan bulan basah > 9 bulan dalam setahun. E.
Luas dan Sebaran Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya dan Kawasan Rawan Bencana 1. Kawasan Lindung Jenis kawasan lindung yang terdapat di Kota Bekasi terdiri dari kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya dan kawasan perlindungan setempat. Untuk itu, terdapat beberapa kebijakan pola pemanfaatan ruang kawasan lindung di Kota Bekasi, yaitu: a. Membatasi perkembangan kawasan terbangun di kawasan lindung b. Menerapkan aturan dan pengendalian yang ketat bagi pengembangan kawasan di daerah kawasan lindung Sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Bekasi tahun 2011-2031, kawasan lindung Kota Bekasi adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
13
Tabel 2.4 Rencana Kawasan Lindung Kota Bekasi sesuai RTRW Kota Bekasi tahun 2011-2031 Kawasan Lindung
Sempadan Sungai
Daerah Sekitar Situ
Kawasan perlindungan Setempat
Tampungan Air dan Pengendali Banjir
Ruang Terbuka Hijau Kota
Lokasi Kali Cikeas Kali Cileungsi Kali Bekasi Kali Sunter Kali Cakung Bantaran Sungai Cikiwul Situ Rawalumbu Situ Rawagede Situ Rawa Pulo Kawasan Karang Kitri Kawasan Harapan Baru Regensi Kawasan Taman Permata Cikunir Situ Uwong Kawasan Puri Gading Bendung Cikeas Kawasan Rawa Pulo Kelurahan Pengasinan Kawasan Rawa Pasung Kawasan Rawa Lele Jati Bening 2 Situ Jati Bening Kawasan Kompleks Kodam Jaya Kawasan Bumi Bekasi 3 Situ Rawalumbu Saluran Rawalumbu Hulu PHP Narogong Rawa Gede Cipendawa Desa Jatimulya
Kawasan Penyangga Hutan Kota Taman Kota Taman Lingkungan Taman Rekreasi Tempat Pemakaman Umum Lapangan Olahraga/Lapangan Terbuka Hijau Sempadan Jalan Sempadan Sungai Pulau Jalan Sempadan Instalasi Bahaya Sempadan Kereta Api Taman Halaman Gedung Taman Persil Lahan Pekarangan
Sumber: Perda No. 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
14
2. Kawasan Budidaya Kota
Bekasi
didominasi
oleh
penggunaan
lahan
permukiman baik yang terstruktur maupun permukiman yang dibangun oleh individu masyarakat. Perkembangan kegiatan permukiman
terstruktur
beberapa
tahun
terakhir
mengakibatkan bangkitan kegiatan pendukung permukiman berupa
perdagangan,
masyarakatnya.
Disisi
jasa lain
dan
kebutuhan
perkembangan
Kota
fasilitas Jakarta
menyebabkan Kota Bekasi yang berfungsi sebagai penyangga Kota Jakarta mendapat limpahan kegiatan baik berupa industri, perdagangan
dan
jasa
serta
permukiman
itu
sendiri.
Penggunaan lahan di Kota Bekasi dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.5 Klasifikasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Kawasan di Kota Bekasi Tahun 2010 Rincian Penggunaan Lahan
Luas (ha)
%
Jaringan Prasarana
1.584
7,5%
Perkampungan
8.841
42,0%
Perumahan
4.650
22,1%
326
1,5%
Komersial Industri
402
1,9%
Sarana Pelayanan Umum
166
0,8%
5.080
24,1%
21.049
100%
RTH/Pekarangan/Pertanian Total
Sumber : Dinas Tata Kota Kota Bekasi
Tabel 2.6 Klasifikasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Kawasan dan Wilayah di Kota Bekasi Tahun 2010 Penggunaan Lahan Pusat Bekasi Pondok Mustika Jatisampurna Bekasi existing Kota Utara Gede Jaya tahun 2010 1 2 3 4 5 6 7 Jaringan 643 363 330 211 36 1.584 Prasana Perkampungan
2.997
1.760
1.746
909
1.429
8.841
Perumahan
1.644
1.010
1.004
501
492
4.650
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
15
1
2
3
4
5
6
7
Komersial
108
54
66
36
63
326
Industri
43
152
22
171
13
402
Sarana Pelayanan Umum
65
22
40
17
22
166
RTH/Pekaranga n/Pertanian
801
76
470
2.331
1.403
5.080
Total
6.301
3.436
3.677
4.177
3.458
21.049
Sumber: Dinas Tata Kota, Kota Bekasi 3. Permukiman Secara umum perkembangan permukiman di Kota Bekasi mengarah pada terbentuknya kawasan-kawasan permukiman baru skala besar yang dikembangkan oleh swasta, terutama di Bantargebang dan Jatisampurna, dan di kawasan sebelah utara Kota Bekasi. Adapun permukiman yang dibangun secara individu tersebar
merata
di
semua
kecamatan
di
Kota
Bekasi.
Permukiman di Bekasi bagian selatan merupakan permukiman dengan kepadatan yang masih rendah. Permukiman kepadatan tinggi banyak ditemui Kecamatan Pondokgede, Pondok Melati, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Bekasi Timur dan Rawalumbu. Sedangkan permukiman kepadatan sedang berkembang di Kecamatan Bekasi Utara, Medansatria, Jatisampurna, dan Jatiasih. Kemudian untuk permukiman dengan kepadatan rendah Berkembang di Kecamatan Bantargebang, Mustikajaya serta sebagian Jatiasih. 4. Daerah titik banjir dan genangan Sebagai wilayah yang dilalui oleh 12 aliran sungai, Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah yang rentan terhadap luapan air sungai di musim penghujan dan dampak dari meningkatnya debit air pada induk sungai-sungai tersebut di daerah hulu. Tabel 2.7 menunjukkan luasan daerah terkena banjir di Kota Bekasi tahun 2013. Dari Tabel 2.7 tersebut terlihat bahwa sekitar 10% wilayah Kota Bekasi terkena dampak banjir besar yang terjadi di wilayah Jabotabek dan sekitarnya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
16
Tabel 2.7 Data Luasan Bencana Banjir di Kota Bekasi Tahun 2013 KECAMATAN
Luas / Area
Wilayah Banjir tahun 2013
Kelurahan
Districts
Ha
%
%
Pondokgede
1.629
7,74
5
10%
Jatisampurna
1.449
6,88
5
0
Ha 160 0
Pondok Melati
1.857
8,82
4
10%
190
Jatiasih
2.200
10,45
6
15%
330
Bantargebang
1.704
8,1
4
0
Mustika Jaya
2.473
11,75
4
0
Bekasi Timur
1.349
6,41
4
20%
Rawalumbu
1.567
7,44
4
15%
240
Bekasi Selatan
1.496
7,11
5
20%
300
Bekasi Barat
1.889
8,97
5
15%
280
Medansatria
1.471
6,99
4
10%
150
Bekasi Utara
1.965
9,33
6
10%
200
56
10,072%
Kota Bekasi 21.049 100,00 Sumber: Bappeda Kota Bekasi, 2013.
0 0 270
2.120
Selanjutnya Tabel 2.8 memperlihatkan ketinggian dan lama genangan yang terjadi selama bencana banjir yang terjadi pada tahun 2013. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.8, Kecamatan Jatiasih merupakan wilayah dengan genangan paling luas yaitu 330 Ha dengan rata-rata lama genangan adalah 26,5 Jam dan rata-rata ketinggian genangan 148,75 Cm. Sedangkan rata-rata ketinggian genangan yang terjadi di Kota Bekasi adalah 90,81 Cm dengan rata-rata lama genangan adalah 18,24 Jam. Tabel 2.8 Data Jumlah Sebaran Lokasi Banjir Tahun 2013 NO. 1
LOKASI BANJIR
KELURAHAN
Ketinggia n Genangan (Cm)
Lama Genanga n (Jam)
Luas Genanga n (Ha)
2
3
4
5
6
A.
Kecamatan Jatiasih
1
Perumahan Villa Jatirasa
330 Jatirasa
120
24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
17
1 2 3 4
5 6 7 8 B. 1 2 3 4 5 6 7
2 Perumahan Pondok Gede Permai Perumahan Kemang IFI Perumahan PPA Jatiasih Perumahan Pondok Mitra Lestari Perumahan Graha Indah Komplek Nasio IKIP Kecamatan Pondok Gede Perumahan Antilop Perumahan Jatibening Baru II Perum jatibening Baru (Komplek AL) Perumahan Duta Indah Perumahan Sari Gaperi Perumahan Cahaya Kemang (CKP) Perumahan Villa Bougenvile
3
4
5
Jatirasa
250
38
Jatirasa
200
24
Jatirasa
150
24
Jatirasa
100
24
Jatimekar
50
24
70 250 148,75
24 30 26,5
Jatimekar Jatikramat Rata-rata
160 Jaticempaka
100
24
Jatibening Baru
150
24
Jatibening
100
20
Jatimakmur
60
12
Jatimakmur
70
12
Jatimakmur
100
24
Jatibening Baru
40
12
88.57
18.28
Rata-rata C. 1 2
Kecamatan Pondok Melati Perumahan Candra Lama Perumahan Candra Baru
190 Jatirahayu
50
12
Jatirahayu
50
12
50
12
Rata-rata D. 1 2 3 4 5 6
Kecamatan Bekasi Selatan Perumahan Jaka Kencana Pangkalan Bambu – GIANT Perumahan Galaxy Perumnas II Perumahan BSK Perumahan Depnaker
300 Jakasetia
60
12
Marga Jaya
250
48
Jakamulya Kayuringin Kayuringin
70 40 60
8 10 24
Jakasetia
150
36
105
23
Rata-rata E. 1 2 3
Kecamatan Bekasi Barat Mas Naga Jatiluhur Perumahan
6
280 Bintara Jakasampurna Kotabaru
70 80 90
12 12 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
18
1
4
F. 1 2 3 4 G. 1 2 3 4 5 6 7 8 H. 1 2
3
2 Harapan Baru II Perumahan Persada Kemala
Kecamatan Rawalumbu Perumahan Kemang Pratama Rawalumbu Utara Narogong Perumahan PHP II Kecamatan Bekasi Timur Perumnas III Perumahan Durenjaya Perumahan Danita Perumahan wisma Jaya Kartini Perumahan Karang Kitri Margahayu Unisma Kecamatan Bekasi Utara Kelurahan Perwira/ Kec. Bekasi Utara Kelurahan Teluk Pucung/ Kec. Bekasi Utara Kelurahan Harapan Mulya/ Kec. Bekasi Utara
3
4
5
Jakasampurna
60
12
Rata-rata
75
12 240
Bojong Rawalumbu Pengasinan Pengasinan Pengasinan Rata-rata
I. 1 2 3
F.
50
10
100 70 120
24 18 24
85
19 270
Aren Jaya
70
24
Duren Jaya
80
24
Bekasi Jaya
80
24
Aren Jaya
50
12
Margahayu
100
30
Margahayu
100
30
Margahayu Margahayu Rata-rata
100 100 85
30 8 22.75 200
Perwira
40
20
Teluk Pucung
250
24
Harapan Mulya
40
12
110
18.67
Rata-rata Kecamatan Medan Satria Rawa Pasung Perumahan Harapan Indah kelurahan Pejuang
6
150 Kalibaru
80
12
Pejuang
70
12
Pejuang Rata-rata Jumlah Sebaran Lokasi Banjir Kota Bekasi Sumber: Bappeda Kota Bekasi, 2013.
60
12
70
12
90.81
18.24
2120
Demografi Perkembangan pendudukKota Bekasi dari segi kuantitas memang
cukup mengesankan bila dilihat dari tingkat perkembangan dari tahun ke tahun, mengingat Kota Bekasi sebagai kota penyeimbang Ibukota DKI Jakarta sekaligus Ibukota Negara. Sejak dibentuk sebagai Kota Bekasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
19
pada tanggal 10 Maret 1997, mulanya jumlah penduduk Kota Bekasi hanya berjumlah sekitar 1.471.477 jiwa yang terdiri dari laki-laki 740.467 jiwa dan penduduk perempuan sekitar 731.010 jiwa. Namun pada tahun 2011, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, jumlah penduduk Kota Bekasi telah mencapai 2.447.930 jiwa yang berarti hamper 2 kali lipat jumlah penduduk Kota Bekasi
sejak
kota
ini
berdiri.
Sedangkan
komposisi
penduduk
berdasarkan jenis kelamin, penduduk Kota Bekasi cenderung seimbang, dimana
jumlah
penduduk
laki-laki
di
Kota
Bekasi
adalah
sebanyak1.250.435 jiwa atau 51,08% sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah sebanyak 1.197.495 jiwa atau 48,92%. Berdasarkan
sebaran
wilayahnya,
kecamatan
Bekasi
Timur
merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi yaitu sebesar 19.020 jiwa/km2 dan kecamatan Bantar Gebang adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah dengan tingkat kepadatan sebesar 5.959 jiwa/km2.
Tabel 2.9 Komposisi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Hasil Sensus Penduduk tahun 2011
Kecamatan
Jumlah
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan penduduk (jiwa/km2)
146.097
298.737
16,29
18.338
52.592
49.723
102.315
14,49
7.061
69.333
66.510
135.843
18,57
7.315
Penduduk Laki-laki
Perempuan
Pondok Gede
152.640
Jatisampurna Pondok Melati Jatiasih
109.987
104.888
214.875
22,00
9.767
Bantargebang
52.452
40.090
101.542
17,04
5.959
Mustika Jaya
76.878
73.708
150.586
24,73
6.089
Bekasi Timur
131.183
125.409
256.592
13,49
19.020
96.707
94.761
191.468
15,67
12.218
Bekasi Selatan
112.618
107.865
220.483
14,96
14.738
Bekasi Barat
145.796
140.339
286.135
18,89
15.147
Medan Satria
80.483
76.831
157.314
14,71
10.694
Bekasi Utara
169.766
162.274
332.040
19,65
16.897
1.250.435
1.197.495
2.447.930
210,49
11.629
Rawalumbu
JUMLAH
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2012. Di samping itu, bila diperhatikan lebih cermat, terjadi pemusatan kepadatan
penduduk
kecamatan
dengan
pada
tingkat
beberapa kepadatan
wilayah
Kota
penduduk
Bekasi,
tertinggi,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
lima yaitu
20
Kecamatan Pondok Gede, Kecamatan Bekasi TImur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Barat dan Kecamatan Bekasi Utara dihuni oleh 57% populasi penduduk Kota Bekasi, sedangkan lima kecamatan tersebut memiliki luas wilayah 40% dari luas wilayah Kota Bekasi secara keseluruhan. 2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Pertumbuhan PDRB Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Terdapat 2 (dua) jenis penilaian produk domestik regional bruto (PDRB) dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar sebagai konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan. Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB
juga
bermanfaat
untuk
bahan
evaluasi
hasil-hasil
pembangunan yang telah dilaksanakan. Tabel 2.10 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2008-2012 (juta rupiah) No.
2008
Sektor
2009
2010
2011*
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
262.838
0,89
271.780
0,09
318.618
0,89
341.294
% 0,84
-
-
-
-
-
-
-
-
13.344.270
45,20
13.499.050
42,89
15.092.961
42,30
17.168.824
42,36
1
Pertanian
2
Pertambanga n& Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik,Gas & Air Bersih
1.045.975
3,54
1.159.616
3,68
1.364.064
3,82
1.607.057
3,97
5
Konstruksi
1.091.818
3,70
1.146.303
3,64
1.218.520
3,42
1.376.313
3,40
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
8.633.457
29,24
9.640.712
30,63
11.077.001
31,05
12.491.928
30,82
7
Pengangkuta n& Komunikasi
2.362.760
8,00
2.676.363
8,50
3.137.586
8,79
3.572.443
8,81
8
Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
1.103.847
3,74
1.199.730
3,81
1.360.573
3,81
1.566.220
3,86
9
Jasa-jasa
1.680.396
5,69
1.881.833
5,98
2.109.743
5,91
2.404.729
5,93
29.525.360
100
31.475.388
100
35.679.065
100
40.528.808
100
PDRB
Sumber: BPS Kota Bekasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
21
Tabel 2.11 dan Tabel 2.12 menunjukkan nilai PDRB Kota Bekasi dan kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB Kota Bekasi berdasarkan harga berlaku dan harga konstan dalam kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011. Berdasarkan kedua table tersebut, terlihat bahwa sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki konstribusi terbesar terhadap PDRB Kota Bekasi selama empat tahun berturut-turut.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
struktur
perekonomian Kota Bekasi lebih didominasi oleh kedua sektor tersebut.
Sedangkan Grafik 2.3 menunjukkan perkembangan
PDRB Kota Bekasi berdasarakan harga konstan tahun 2008 hingga tahun 2011 dimana terlihat bahwa perkembangan PDRB Kota Bekasi selalu menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif sejak tahun 2008 hingga tahun 2011.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
22
Tabel 2.11 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar Harga Konstan tahun 2008-2012 (Juta rupiah) NO
Sektor
2008
2009
2010
2011*
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
131.569
0,94
130.853
0,89
132.841
0,86
135.205
0,82
-
-
-
-
-
-
-
-
6.388.658
45,50
6.344.557
43,39
6.539.236
42,25
6.868.060
41,44
1
Pertanian
2
Pertambangan & Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik,Gas & Air bersih
512.610
0,37
562.665
3,85
627.785
4,06
696.315
4,20
5
Konstruksi
529.219
3,77
542.549
3,71
564.793
3,65
620.425
3,74
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
3.882.989
27,65
4.148.716
28,37
4.424.414
28,59
4.782.975
28,86
7
Pengangkutan & Komunikasi
1.170.570
8,34
1.366.630
9,35
1.550.993
10,02
1.707.287
10,30
8
Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
563.669
4,01
596.093
4,08
646.581
4,18
704.352
4,25
9
Jasa-jasa
863.119
6,15
930.532
6,36
989.466
6,39
1.056.921
6,38
14.042.404
100
14.622.594
100
15.476.108
100
16.571.540
100
PDRB Sumber: BPS Kota Bekasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
23
Jutaan
Grafik 2.3 Perkembangan PDRB Kota Bekasi Tahun 2008-2011 17.00 16.50 16.00 15.50 15.00 14.50 14.00 13.50 13.00 12.50
16.57 15.48 14.62 14.04
2008
2009
2010
2011
2. Laju Inflasi Laju
inflasi
merupakan
ukuran
yang
dapat
menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Inflasi didasarkan pada indeks harga konsumen (IHK) yang dihitung secara sampel di 45 (empat puluh lima) kota di Indonesia yang mencakup 283-397 komoditas dan dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH). Laju Inflasi Kota Bekasi sejak bulan Januari tahun 2008 hingga bulan Januari tahun 2013 disajikan pada Tabel 2.12. Tabel 2.12. Laju Inflasi (%)Kota Bekasi Tahun 2008-2013 (menurut bulan) Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahunan
2008 0.63 1.63 0.07 1.24 1.07 1.24 1.99 0.66 1.13 -0.17 1.02 -0.82 10.1
2009 -0.4 0.59 -0.18 -0.53 0.27 0.01 0.44 0.53 0.78 0.23 0.02 0.17 2.63
2010 1.1 0.65 -0.48 0.07 0.27 1.74 2.16 0.6 0.07 -0.09 0.53 1.02 7.88
2011 0.85 0.18 -0.09 -0.95 0.08 0.51 0.56 0.49 0.2 0.25 0.53 0.79 3.45
2012 0.74 -0.14 0.16 0.14 -0.04 0.51 0.83 1.05 0.06 -0.29 -0.12 0.52 3.46
2013 1.49 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a
Sumber: BPS RI,2013. Laju inflasi Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008 hingga 2013 menunjukkan fluktuasi yang cukup dinamis. Hanya saja selama dua tahun terakhir yaitu tahun 2011 dan tahun 2013, laju inflasi Kota Bekasi menunjukkan perkembangan yang relatif stabil pada laju inflasi sebesar 3,45% dan 3,56%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
24
Grafik 2.4 Laju Inflasi Kota Bekasi Tahun 2008-2012 12 10.1 10 7.88 8 6 4
3.45
3.46
2011
2012
2.63
2 0 2008
2009
2010 Inflasi Tahunan
3. PDRB per Kapita Pendapatan per Kapita adalah besarnya pendapatan ratarata penduduk di suatu Negara (daerah). Pendapatan per Kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara (atau PDRB bagi daerah) dengan jumlah penduduk Negara (daerah) tersebut. Pendapatan per Kapita juga merefleksikan PDB per Kapita. Jadi untuk melakukan perhitungan PDRB Per Kapita adalah dengan membagi nilai total PDRB (ADHB atau ADHK) terhadap Jumlah Penduduk yang ada pada periode perhitungan PDRB Per Kapita tersebut. Dengan menggunakan perhitungan PDRB per Kapita maka dapat diperkirakan pendapatan rata-rata penduduk di Kota Bekasi setiap tahunnya, walaupun dalam perhitungan PDRB per Kapita
tidak
diperhatikan
ketimpangan
yang
terjadi
di
masyarakat. Perkembangan PDRB per Kapita Kota Bekasi tahun 2008 hingga tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 2.13. Dalam kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011, PDRB Kota Bekasi selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif baik dari sisi PDRB ADHB maupun dari sisi ADHK.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
25
Tabel 2.13 Perkembangan PDRB per Kapita Kota Bekasi Tahun 2008-2011 PDRB per Kapita
Tahun
PDRB per Kapita (ADHB)
2008
13.188.518,41
6.272.523,14
2009
13.569.796,76
6.304.151,87
2010
15.280.957,86
6.628.246,51
2011
16.727.244,18
6.839.485,59
(ADHRK)
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2011 B. Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1. Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI)adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara seluruh
dunia
(bisa
juga
digunakan
untuk
Daerah).
IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara (daerah)
adalah
negara
(daerah)
maju,
negara
(daerah)
berkembang atau negara (daerah) terbelakang dan juga untuk mengukurpengaruh
dari
kebijaksanaan
ekonomi
terhadap
kualitas hidup. IPM
mengukur
pencapaian
rata-rata
sebuah
negara
(daerah) menjadi 3(tiga) dimensi dasar pembangunan manusia, yaitu sebagai berikut: 1. Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran. 2. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa dan kombinasi pendidikan dasar dan menengah atau gross enrollment ratio. 3. Standar kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik
Regional
Bruto
(PDRB)
per
kapita
dalam
Kemampuan Daya Beli (Purchasing Power Parity) Selama lima tahun ke belakang, Kota Bekasi memiliki capaian IPM yang sangat baik dan selalu berada di atas rata-rata nilai IPM Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Pada tahun 2008, IPM Kota Bekasi adalah 75,73 dan pada tahun 2011 telah meningkat menjadi 76,68. Tabel 2.14 menunjukkan angka IPM Kota Bekasi, Jawa Barat dan Indonesia selama kurun waktu tahun 2008-2012.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
26
Tabel 2.14 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kota Bekasi, Jawa Barat dan Indonesia Tahun 2008-2012 Tahun Wilayah 2008 2009 2010 2011 2012 Kota Bekasi 75,73 76,10 76,36 76,68 76,72 Jawa Barat
71,12
71,64
72,29
72,73
NA
Indonesia
71,17
71,76
72,27
72,27
NA
Sumber: BPS RI,2011. a. Indeks Pendidikan Indeks Pendidikan dala pengukuran IPM terdiri dari dua indikator utama, yaitu angka melek huruf dan angka rata-rata lama sekolah penduduk dewasa. -
Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf (dewasa) adalah porsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. AMH dapat digunakan untuk: 1.
mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD.
2.
menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media.
3.
menunjukkankemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan
kabupaten
mencerminkan
potensi
perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah. Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas kemudian hasilnya dikalikan dengan seratus. Angka melek huruf Kota Bekasi pada tahun 2008 adalah sebesar 98,46% dan angka ini terus meningkat dalam tahun-tahun berikutnya. Hinga pada tahun 2011 lalu angka melek huruf Kota Bekasi mencapai 98,56%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
27
Tabel 2.15 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Bekasi Tahun 2008-2012 Tahun Angka Melek Huruf 2008 98,46 2009 98,49 2010 98,51 2011 98,56 2012 99,99 Sumber:BPS Kota Bekasi -
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir
(TPT).
transformasi
Pada
dari
prinsipnya
bentuk
kategori
angka TPT
ini
merupakan
menjadi
bentuk
numerik. Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan
akan
membantu
meningkatkan
pendapatan
individu tersebut. Rata-rata lama bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah. Ukuran ini mengatasi masalah kekurangan estimasi dari TPT yang tidak mengakomodir kelas tertinggi yang pernah dicapai individu. Angka rata-rata lama sekolah Kota Bekasi sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 berada di atas angka 10 tahun dimana pada tahun 2008 angka rata-rata lama sekolah Kota Bekasi adalah 10,19 tahun, kemudian pada tahun 2009 sebesar 10,52 tahun, tahun 2010 adalah 10,53 tahun, dan pada tahun 2011 adalah 10,58 tahun. Perkembangan angka rata-rata lama sekolah Kota Bekasi tahun 2008 hingga tahun 2012 disajikan pada Tabel 2.16. Tabel 2.16 Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Angka Rata-Rata Lama Sekolah 10,19 10,52 10,53 10,58 10,70
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
28
b. Indeks Kesehatan -
Angka Usia Harapan Hidup Angka usia harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.Angka harapan hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Angka harapan hidup saat lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja
pemerintah
dalam
meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Idealnya angka harapan hidup dihitung berdasarkan angka
kematian
menurut
umur
(Age
Specific
Death
Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat
tabel
kematian.
Tetapi
karena
sistem
registrasi
penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung angka harapan hidup digunakan dengan mengutip angka yang diterbitkan BPS. Angka harapan hidup Kota Bekasi selama lima tahun ke belakang menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif, dimana pada tahun 2008 angka harapan hidup penduduk Kota Bekasi adalah 69,52 tahun sedangkan pada tahun 2011 angka harapan hidup penduduk Kota Bekasi adalah 69,70% dimana angka ini selalu lebih tinggi daripada angka harapan hidup Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Tabel 2.17 menunjukkan perbandingan angka harapan hidup Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
29
Tabel 2.17 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat dan Indonesia Tahun 2008-2012 Wilayah Kota Bekasi Jawa Barat Indonesia
2008 69,52 67,80 68,08
Tahun 2010 69,64 68,20 68,89
2009 69,58 68,00 68,47
2011 69,70 68,40 69,32
2012 N/A N/A N/A
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2011; Bank Dunia 2012. c. Pengeluaran per Kapita disesuaikan Pengeluaran per kapita disesuaikan atau lebih sering disebut dengan indeks standar hidup layak atau indeks kemampuan daya beli dihitung berdasarkan data turunan dari PDRB dibagi dengan jumlah penduduk setiap tahun dengan penyesuaian terhadap kemampuan daya beli masyarakat (purchasing power parity/ppp). Indeks standar hidup layak menggambarkan
tingkat
kekuatan
penduduk
dalam
mengakses kebutuhan hidupnya di suatu wilayah sebagai proxi dari kesejahteraan penduduk dalam perhitungan IPM. Pengeluaran per kapita Kota Bekasi dalam kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011 menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana pada tahun 2008 pengerluaran per kapita penduduk Kota Bekasi adalah sebesar Rp. 639,93 dan meningkat menjadi Rp. 646,92 pada tahun 2011.
Tabel 2.18 Pengeluaran per Kapita di Sesuaikan Masyarakat Bekasi Tahun 2008-2012 2008
Konsumsi Per Kapita (Rp) 639,93
2009
641,20
2010
643,92
2011
646,92
2012
N/A
Tahun
Sumber: BPS Kota Bekasi,2011. 2. Angka Partisipasi Kasar APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
30
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang bersekolah (atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur,
pada
penduduk
jenjang
kelompok
pendidikan usia
yang
tertentu
dengan
jumlah
berkaitan
dengan
jenjang
pendidikan tersebut. Tabel 2.19 menunjukkan perkembangan Angka Partisipasi Kasar Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011 untuk seluruh jenjang pendidikan. Pada table tersebut terlihat bahwa angka partisipasi kasar Kota Bekasi selama kurun waktu tersebut mengalami fluktuasi yang berarti, terutama pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA. Tabel 2.19 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar Kota Bekasi Tahun 2008-2012 No
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
1. APKSD/MI
118,20
118,27
118,00
106,82
112.44
2. APKSMP/MTs
94,53
99,60
91,95
84,65
92.23
3. APKSMA/MA/SMK
65,65
75,10
71,02
69,92
72.45
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bekasi, 2012. Pada tahun 2008, APK SD/MI adalah sebesar 118,20% yang kemudian meningkat pada tahun 2009 menjadi 118,27% namun kemudian menurun pada tahun 2010 menjadi 118,00% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 106,82%. Begitu pula pada jenjang SMP/MTs dimana pada tahun 2008 APK untuk jenjang SMP/MTs adalah 94,53% dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 99,60% namun kembali turun pada tahun 2010 menjadi 91,95% dan turun kembali menjadi 84,65% pada tahun 2011. Hal yang sama juga terjadi pada APK untuk jenjang SMA dan sederajat dimana pada tahun 2008 nilai APK Kota
Bekasi
untuk
jenjang
tersebut
adalah
65,65%
yang
kemudian meningkat pada tahun 2009 menjadi 75,10% namun kembali turun pada tahun 2010 menjadi 71,02% dan pada tahun 2011 menjadi 69,92%. Grafik 2.5 menunjukkan perkembangan APK di Kota Bekasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
31
Grafik 2.5 Perkembangan APK di Kota Bekasi Tahun 2008-2011 140
118.27 99.6
118.2
120
94.53
100
65.65
80
118
106.82
91.95
75.1
71.02
84.65 69.92
2009
2010
2011
60 40 2008 APK SD/MI
APK SMP/MTs
APK SMA/MA/SMK
3. Angka Partisipasi Murni Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat
pendidikan
SD/SLTP/SLTA
dibagi
dengan
jumlah
penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang
pendidikan.
Tetapi,
jika
dibandingkan
APK,
APM
merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah
siswa
bersekolah
atau
dengan
penduduk jumlah
usia
sekolah
penduduk
yang
kelompok
sedang
usia
yang
berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. APM Kota Bekasi menunjukkan fluktuasi pada kurun tahun 2008 hingga tahun 2011 dimana pada tahun 2008, APM SD/MI adalah 99,64% yang kemudian terus meningkat hingga tahun 2011 menjadi 100%. Namun APM SMA/MTs pada tahun 2008 yang sebesar 90,75% dan kemudian meningkat pada tahun 2009 menjadi 91,75% kemudian menurun pada tahun 2010 menjadi 89,85% dan kembali turun pada tahun 2011 menjadi 82,96%.
Sedangkan
APM
SMA
dan
sederajat
cenderung
menunjukkan pertumbuhan yang positif dari tahun 2008 sebesar 63,32% menjadi 68,52% pada tahun 2011.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
32
Tabel 2.20 Perkembangan Angka Partisipasi Murni Kota Bekasi Tahun 2008-2012 NO
2008
2009
2010
1.
APM SD/MI
Jenjang Pendidikan
99,64
99,66
99,62
100
2011
100
2012
2.
APM SMP/MTs
90,75
91,75
89,85
82,96
90.39
3.
APM SMA/MA/SMK
62,70
63,32
68,49
69,75
71
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bekasi, 2012. 4. Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neo-natal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang
tuanya
pada
saat
konsepsi
atau
didapat
selama
kehamilan.Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian
neo-natal
disebabkan
oleh
faktor
endogen
yang
berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan angka kematian Post-Neo Natal dan angka kematian anak serta kematian balita dapat berguna untuk mengembangkan pencegahan
program
penyakit
imunisasi,
menular
serta
terutama
program-program pada
anak-anak,
program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
33
Tabel 2.21 Angka Kematian Ibu Uraian
2009
2010
2011
Kematian Ibu Hamil
7
4
6
Kematian Ibu Bersalin
7
10
8
Kematian Ibu Nifas
6
6
4
Jumlah
20
20
18
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2010-2012 Tabel 2.22 Penyebab Kematian Ibu Uraian 2009 2010 Pendarahan 2 8 Emboli Air Ketuban 3 Eklmapsia 7 2 Hipertensi Dalam 1 Kehamilan Asma 1 1 Jantung 1 1 Sesak 1 Bronkopneumia 1 Lainnya 9 2 Jumlah 20 20 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2010-2012.
2011 3 1 3 2 2 7 18
Berdasarkan data yang ditampilkan di dalam Tabel 2.21, terjadi penurunan angka kematian ibu di Kota Bekasi pada tahun2011 dari sebelumnya sebanyak 20 kasus menjadi 18 kasus kematian
ibu.
Sedangkan
bila
dilihat
dari
penyebabnya,
pendarahan dan eklampsia menjadi penyebab paling banyak terhadap kematian ibu di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2009-2011. Jumlah kasus kematian bayi di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2009-2011 cenderung mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2009 angka kematian bayi per 1000 kelahiran adalah 1,08 yang kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 1,56 dan kembali terjadi penurunan pada tahun 2011 menjadi 0,93. Tabel 2.23 menunjukkan perkembangan angka kematian bayi di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2009-2011. Tabel 2.23 Banyaknya Kelahiran dan Kematian Bayi di Kota Bekasi Uraian Jumlah Kelahiran Hidup Jumlah Kematian Bayi Jumlah Kematin bayi/1000 kelahiran
2009 39,540 43 39,583
2010 41,516 65 41,581
2011 45,329 42 45,371
1.08
1.56
0.93
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
34
5. Balita Gizi Buruk Kasus balita gizi buruk adalah jumlah kasus balita dalam kondisi gizi buruk yang berhasil di data oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO. Kasus kejadian balita gizi buruk di Kota Bekasi sejak tahun 2009 hinga tahun 2011 menunjukkan angka yang semakin menurun dimana pada tahun 2009 terjadi kasus balita gizi buruk sebanyak 1.133 kasus yang kemudian menurun pada tahun 2010 menjadi 509 kasus dan pada tahun 2011 menjadi 407 kasus balita gizi buruk. Perkembangan yang semakin menurun ini menunjukkan sebuah kondisi yang baik bagi kesehatan dan pemenuhan gizi balita di Kota Bekasi. Namun bukan hal yang mudah untuk dapat menghilangkan sama sekali kasus balita gizi buruk ini karena sangat terkait dengan berbagai aspek di masyarakat seperti tingkat pendidikan orang tua dan keluarga, pola makan dan pemenuhan gizi di keluarga termasuk pada budaya yang berkembang di masyarakat. Tabel 2.24 Kasus Balita Gizi Buruk Kecamatan 2009 2010 Pondok Gede 91 47 Jati Sampurna
44
Pondok Melati Jatiasih Bantargebang
2011 52
23
25
77
6
15
50
93
92
74
33
18 15
Mustika Jaya
94
6
Bekasi Timur
133
68
33
Rawalumbu
107
28
16
Bekasi Selatan
39
44
21
Bekasi Barat
69
39
31
Medansatria
34
69
19
Bekasi Utara
321
53
70
Kota Bekasi 1133 509 407 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bekasi, 2010-2012. 6. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis dari unsur unsur laju pertambahan
dan unsur
unsur yang mengurangi jumlah penduduk. Laju pertumbuhan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
35
penduduk
mengidentifikasikan
kecenderungan
besarnya
penduduk pada waktu mendatang. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kota Bekasi, pada tahun 2011 pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi adalah sebesar 3,77%, sedangkan pertumbuhan penduduk paling tinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir tercatat terjadi pada tahun 2008 dimana pada tahun tersebut pertumbuhan penduduk Kota Bekasi adalah sebesar 4,43% dari tahun sebelumnya.Tabel 2.25 menampilkan laju pertumbuhan penduduk Kota Bekasi tahun 2008-2012.
Tabel 2.25 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan 2008-2012 Pertumbuhan Tahun Jumlah Penduduk Penduduk 2008
2.238.717
4,43%
2009
2.319.518
3,61%
2010
2.334.871
0.66%
2011
2.422.922
3,77%
2012
N/A
N/A
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2012. 7. Ketenagakerjaan a. Rasio Penduduk yang Bekerja Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan
kesempatan
kerja.
Dengan
demikian,
dapat
menyerap pertambahan angkatan kerja. Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian,
keterampilan
dan
bakatnya
masing-masing.
Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. Sementara
itu,
angkatan
kerja
(labour force)
menurut
Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
36
Tabel 2.26 menunjukkan data penduduk Kota Bekasi berdasarkan
status
bekerja
atau
tidaknya.
Dalam
hal
ini
penduduk Kota Bekasi dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu penduduk angkatan kerja dan penduduk bukan angkatan kerja. Dimana penduduk angkatan kerja dibagi menjadi penduduk bekerja dan penduduk mencari kerja (tidak bekerja). Pada kategori ini, 89,49% dari penduduk angkatan kerja di Kota Bekasi pada tahun 2011 atau 990,630 jiwa adalah termasuk ke dalam kelompok penduduk bekerja, dan 10,51% dari p enduduk angkatan kerja atau 116,290 jiwa penduduk Kota Bekasi pada tahun 2011 termasuk ke dalam kelompok penduduk mencari kerja (tidak bekerja). Tabel 2.26 Jumlah Penduduk Bekerja Kota Bekasi Tahun 2011 Kegiatan
Penduduk
1. Angkatan Kerja
63,79
990.630
89,49
116,290
10,51
a. Bekerja b. Mencari Kerja 2. Bukan Angkatan Kerja a. Sekolah b. Mengurus Rumah Tangga c. Lainnya Jumlah
%
1.106.920
628.416 155,087 404,254 69,075 1,735,336
36,21 24,68 64,33 10,99 100
Sumber: Sakernas, data diolah, BPS Kota Bekasi
8. Angka Kriminalitas Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan terutama di daerah. Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir. Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh aparat penegak hukum (polisi/kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk. Tingkat kriminalitas di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun
2008-2011
mengalami
fluktuasi
setiap
tahunnya,
walaupun demikian tren menunjukkan kecenderungan yang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
37
meningkat. Pada tahun 2008 tercatat terdapat 1921 tindak kriminalitas di Kota Bekasi, angka ini kemudian meningkat menjadi 2265 kasus pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 3616 kasus di tahun 2011.
Tabel 2.27 Perkembangan Angka Kriminalitas di Kota Bekasi Tahun 2008-2012
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Jenis Kriminal Pembunuhan Penganiayaan Penganiayaan Ringan Perampokan Pencurian Perkosaan Penipuan Penggelapan Peras Ancam Pengrusakan Penculikan Penyerobotan Tanah Pemalsuan Surat Narkotika Lain-lain Jumlah
2008 0 108
2009 7 160
2010 7 204
2011 7 189
2012 6 210
N/A
N/A
N/A
N/A
40
24 298 5 448 212 40 52 5
66 358 9 400 188 41 32 4
67 467 7 484 272 41 50 2
43 764 2 462 198 29 36 7
354 955 2 559 223 60 41 4
41
20
14
31
21
48 474 162 1921
38 416 533 2265
35 461 1508 3619
45 511 1665 3989
45 360 736 3616
Sumber: Polres Metro Bekasi, 2012
2.3
Aspek Pelayanan Umum A. Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Ketersediaan Sekolah Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
38
Tabel 2.28 Jumlah Gedung Sekolah di Kota Bekasi Tahun 2008-2012 NO 1
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah
638
638
638
627
685
1.3. Rasio
1:40
1:40
1:40
1:41
1:38
2
SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah
190
207
201
209
209
2.3. Rasio
1:43
1:42
1:42
1:40
1:40
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bekasi, 2012. 2. Rasio Guru-Murid Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per 1.000 jumlah murid pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Tabel 2.29 menunjukkan jumlah guru dan rasio guru-murid di Kota Bekasi pada tahun 2008-2011 dimana terlihat pada tingkat sekolah dasar, sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 selalu terjadi peningkatan rasio guru-murid, hal ini terlihat dari peningkatan jumlah guru yang signifikan terutama pada tahun 2011. Sedangkan pada tingkat sekolah menengah pertama, peningkatan rasio guru-murid terjadi pada selang waktu antara tahun 2008-2010 hingga mencapai rasio 6,49%, sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan rasio guru murid menjadi 4,84%, hal ini lebih disebabkan oleh penurunan jumlah guru yang signifikan pada tahun 2011.
Tabel 2.29 Jumlah Guru di Kota Bekasi Tahun 2008-2012 NO 1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3.
Jenjang Pendidikan SD/MI Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio SMP/MTs Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio
2008
2009
2010
2011
2012
7.023 220.381 1 : 3,2
7.257 231.331 1 : 3,1
7.636 233.608 1 : 3,3
10.595 240.938 1 : 4,4
11.597 253.537 1 : 4,6
3.135 76.376 1 : 4,1
4.120 77.054 1 : 5,3
5.217 80.385 1 : 6,5
3.960 81.754 1 : 4,8
5.004 90.190 1 : 5.6
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bekasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
39
3. Ketersediaan Prasarana dan Sarana Kesehatan Ketersedian
prasarana
dan
sarana
kesehatan
mengindikasikan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Bekasi. Jumlah puskesmas, puskesmas pembantu dan rumah sakit menggambarkan daya tampung sarana dan prasarana kesehatan terhadap
pasien.
Sedangkan
jumlah
tenaga
medis
menggambarkan tingkat keterlayanan layanan medis di Kota Bekasi. Jumlah puskesmas di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011 cenderung tetap. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 tidak terjadi penambahan jumlah puskesmas di Kota Bekasi, sedangkan puskesmas pembantu mengalami
peningkatan
jumlah pada
tahun
2009
menjadi
berjumlah 28 unit yang sebelumnya berjumlah 25 unit pada tahun 2008. Untuk rumah sakit, sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 setidaknya telah bertambah 10 unit rumah sakit di Kota Bekasi. Sedangkan tenaga medis di Kota Bekasi meningkat cukup signifikan sejak tahun 2008 hingga tahun 2011. Tercatat pada tahun 2008 di Kota Bekasi hanya terdapat 726 orang tenaga medis di Kota Bekasi, sedangkan pada tahun 2011 jumlah tenaga medis di Kota Bekasi telah meningkat menjadi berjumlah 4688 orang. Tabel 2.30 menunjukkan perkembangan jumlah sarana dan prasarana kesehatan di Kota Bekasi sejak tahun 2008 hingga tahun 2011.
Tabel 2.30 Jumlah Prasarana dan Sarana Kesehatan di Kota Bekasi Tahun 2008-2012 NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1.
Jumlah Puskesmas
31
31
31
31
N/A
2.
Jumlah Pustu
25
28
28
28
N/A
3.
Jumlah Rumah Sakit
28
29
38
38
N/A
4.
Jumlah Tenaga Medis
726
777
4289
4688
N/A
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bekasi B. Fokus Urusan Pilihan 1. Investasi Investasi
merupakan
salah
satu
cara
percepatan
pertumbuhan perekonomian yang dapat diandalkan oleh Kota Bekasi, mengingat penanaman modal oleh pihak swasta akan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
40
Formatted: None, Don't keep with next, Don't keep lines together Formatted: None, Don't keep with next, Don't keep lines together
turut mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain dimana trickle down effect yang dihasilkan oleh pertumbuhan investasi yang positif sangatlah besar dan memberikan manfaat yang baik bagi Kota Bekasi. Pertumbuhan investasi di Kota Bekasi dapat dilihat melalui beberapa indikator, indikator pertama untuk mengukur tingkat pertumbuhan invetasi di Kota Bekasi adalah jumlah pemohon Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) setiap tahunnya. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2010, pemohon SIUPselalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan pemohon SIUP sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2010 terjadi peningkatan lebih dari 25% dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2010 tercatat terdapat 606 permohonan SIUP untuk usaha kecil, 1869 SIUP perusahaan menengah dan 451 SIUP perusahaan besar. Disamping itu permohonan Izin Usaha Industri juga mengalami pertumbuhan yang positif dimana apabila pada tahun 2008 terdapat 96 permohonan Izin Usaha Industri, maka pada tahun 2009 terdapat 135
permohonan
dan
pada
tahun
2010
mencapai
171
permohonan Izin Usaha Industri. Perkembangan investasi dari sisi permohonan izin terlihat pada tabel 2.31. Tabel 2.31 Perkembangan Permohonan Izin Usaha di Kota Bekasi Tahun 2008-2011 Uraian SIUP Perusahaan Kecil
2008 N/A
2009 N/A
2010 606
SIUP Perusahaan Menengah
N/A
N/A
1869
SIUP Perusahaan Besar
N/A
N/A
451
96
135
171
Izin Usaha Industri
Sumber: Bappeda Kota Bekasi, 2011 Selain melalui jumlah pemohon perizinan usaha, indikator lain yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan invetasi di Kota Bekasi adalah nilai investasi dari masing-masing kategori industri yang terdapat di Kota Bekasi. Tabel 2.32 menunjukkan nilai investasi dari masing-masing kategori industri di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008-2011. Pada Tabel 2.32 tersebut terlihat bahwa dalam kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah invetasi yang sangat signifikan pada kategori industri kimia
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
41
dimana pada tahun 2008 nilai investasi pada jenis industri ini hanya berjumlah Rp. 18,564,550,000 sedangkan pada tahun 2011
nilai
invetasi
pada
jenis
industri
ini
mencapai
Rp.
199,878,000,000. Begitu pula tren pada jenis industri agro dan hasil hutan yang mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2011. Namun di lain pihak, justru terjadi penurunan nilai invetasi pada jenis industri logam, mesin dan elekronika dimana pada tahun 2008 nilai invetasinya mencapai Rp. 120,790,972,000 sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi Rp. 89,687,005,000.
Tabel 2.32 Nilai Investasi berdasarkan Kategori Industri di Kota Bekasi Tahun 2008-2011 Tahun 2008 2009 2010 2011
Industri Logam, Mesin, dan Elektronika 120,790,972,000 60,364,363,480 81,553,560,000 89,687,005,000
Industri Agro dan Hasil Hutan 83,611,470,000 19,058,176,270 96,089,703,000 133,348,516,000
Industri Kimia 18,564,550,000 26,351,500,000 76,939,250,000 199,878,000,000
Sumber: BKPMD Kota Bekasi, 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
42
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
Pengelolaan keuangan Kota Bekasi dilakukan dengan mengacu kepada peraturan-peraturan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang diatur di dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara; Permedagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara yang direvisi pada Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri No. 13 Tahun 2006.Pemerintah
Daerah
Kota
Bekasi
telah
melaksanakan
kebijakan
pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang telah diatur di dalam peraturan perundangan tersebut. 3.1
Kinerja Keuangan Masa Lalu Untuk
dapat
mengetahui
potensi
sumber
daya
keuangan
Pemerintah Daerah Kota Bekasi, maka perlu dilakukan peninjauan terhadap kinerja keuangan Pemerintah Kota Bekasi selama lima tahun ke belakang beserta kebijakan umum yang menjadi acuannya. Kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi terdiri dari tiga komponen, yaitu kinerja pengelolaan pendapatan daerah, kinerja pengelolaan belanja daerah, kinerja pengelolaan pembiayaan daerah, serta neraca daerah. A. Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah Komponen pendapatan daerah Kota Bekasi adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah Kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan
daerah
yang
dipisahkan,
dan
lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. 2. Dana Perimbangan Kelompok pendapatan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
43
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kelompok pendapatan daerah yang berasal dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi khusus serta bantuan keuangan dari pemerintah provinsi atau daerah lainnya. Pertumbuhan pendapatan daerah Kota Bekasi selama lima tahun ke belakang menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pertumbuhan rata-rata pendapatan daerah Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2012 mencapai 22,42%, atau dengan kata lain pendapatan daerah Kota Bekasi pada tahun 2012 meningkat hingga 112% dibandingkan dengan pendapatan daerah pada tahun 2008. Realisasi pendapatan daerah Kota Bekasi tahun 2008 hingga tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.1. Perkembangan pendapatan daerah sebagaimana yang terjadi selama lima tahun ke belakang merupakan sebuah capaian yang baik dimana dalam lima tahun tersebut porsi PAD dapat meningkat dari 15,02% terhadap pendapatan daerah pada tahun 2008 menjadi 27,26% terhadap total pendapatan daerah pada tahun 2012, sedangkan di lain sisi porsi pendapatan daerah Kota Bekasi yang berasal dari Dana Perimbangan mengalami tren penurunan yang cukup signifikan sejak tahun 2008 yang berkontribusi sebesar 63,21% terhadap total pendapatan daerah menjadi hanya sebesar 45,34% terhadap total pendapatan di tahun 2012, dimana hal ini menggambarkan kemampuan Kota Bekasi untuk semakin mandiri dari tahun ke tahun dan mengurangi ketergantungan terhadap dana perimbangan. Grafik 3.1 menunjukkan perkembangan porsi setiap komponen pendapatan terhadap total pendapatan daerah Kota Bekasi. Bila dilihat dari pertumbuhan rata-rata setiap tahun dari masing-masing komponen pendapatan daerah, maka dapat terlihat bahwa PAD memberikan kontribusi pertumbuhan rata-rata paling tinggi dibandingkan dengan komponen pendapatan daerah lainnya. Tercatat bahwa selama kurun waktu tahun 2008-2012, PAD Kota Bekasi
mengalami
sedangkan
dana
pertumbuhan
perimbangan
sebesar
hanya
57,38%
mengalami
per
tahun,
pertumbuhan
sebesar 10,43% per tahun dan lain-lain pendapatan yang sah mengalami pertumbuhan rata-rata 33,12% per tahun, sehingga pendapatan daerah Kota Bekasi selama kurun waktu tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 22,42% per tahun. Grafik
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
44
3.2 memperlihatkan tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan daerah selama kurun waktu 2008-2012.
63.21% 57.86% 57.90%
Grafik 3.1 Porsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain terhadap Total Pendapatan Daerah Tahun 2008 – 2012 70.00%
43.24% 45.34%
60.00%
15.02% 15.69% 18.71% 25.60% 27.40%
40.00% 30.00% 20.00%
2008 21.77% 26.45% 23.39% 31.17% 27.26%
50.00%
2009 2010 2011 2012
10.00% 0.00% PAD
Dana Perimbangan
Lain-lain
Grafik 3.2 Pertumbuhan Rata-Rata Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-2012 70.00% 60.00%
57.38%
50.00% 40.00%
33.12%
30.00%
22.42%
20.00% 10.43% 10.00% 0.00% Rata-Rata Pertumbuhan PAD
Dana Perimbangan
Lain-lain
Total
Sebagai catatan, pada tahun 2011 terjadi peningkatan PAD yang cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan ada peraturan perundang-undangan yaitu ditetapkannya Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dimana pada Undang-undang tersebut pengelolaan pendapatan BPHTB dan PBB
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
45
menjadi kewenangan daerah dan menjadi bagian dari PAD dimana sebelumnya merupakan bagian dari dana perimbangan bagi hasil pajak.
B. Kinerja Pengelolaan Belanja tahun 2008-2012 Komponen belanja daerah Kota Bekasi terdiri dari: 1. Belanja tidak langsung yang terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. 2. Belanja langsung yang terdiri dari
belanja pegawai, belanja barang
dan jasa serta belanja modal. Pada sisi belanja daerah pada kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2012, Kota Bekasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Rata-rata peningkatan belanja daerah Kota Bekasi selama kurun waktu tersebut tercatat sebesar 19,83% per tahun. Sedangkan bila dilihat dari jenis belanja-nya, Peningkatan tertinggi terjadi pada Belanja Langsung dimana rata-rata pertumbuhan Belanja Langsung Kota Bekasi adalah sebesar 23,05% per tahun dimana rata-rata pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Kota Bekasi hanya sebesar 16,46% per tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan belanja daerah Kota Bekasi lebih banyak dipengaruhi oleh peningkatan Belanja Langsung. Grafik 3.3 menunjukkan pertumbuhan rata-rata belanja Kota Bekasi per tahun selama kurun waktu tahun 2008-2012. Bila diihat dari porsi masing-masing belanja terhadap total belanja daerah Kota Bekasi, terjadi tren penurunan Belanja Tidak Langsung, dimana pada tahun 2008 porsi Belanja Tidak Langsung terhadap total Belanja Daerah Kota Bekasi adalah sebesar 48,94% namun pada tahun 2012 Belanja Tidak Langsung hanya memberikan kontribusi sebesar 44,81% dari total Belanja Daerah Kota Bekasi. Sedangkan di lain sisi, terjadi tren peninngkatan Belanja Langsung terhadap total Belanja Daerah Kota Bekasi, dimana pada tahun 2008 Belanja Langsung berkontribusi sebesar 51,06% terhadap total Belanja Daerah dan meningkat menjadi sebesar 55,19% dari total Belanja Daerah Kota Bekasi. Grafik 3.3 menunjukkan porsi setiap komponen belanja terhadap total Belanja Daerah Kota Bekasi tahun 2008-2012.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
46
Grafik 3.3 Pertumbuhan Rata-Rata Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-2012 25.00%
23.05%
20.00% 16.46% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% Pertumbuhan Rata-Rata Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Grafik 3.4 Porsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung terhadap Belanja Daerah Kota Bekasi
55.19%
48.68%
49.38%
53.56%
51.06%
51.32%
50.62%
44.81%
50.00%
46.44%
60.00%
48.94%
Tahun 2008-2012
2008 40.00%
2009 2010
30.00%
2011
20.00%
2012
10.00% 0.00% Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
47
Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 s.d tahun 2012 Kota Bekasi NO I
II
KOMPONEN
Rataan Pertumbu han 57,38
2008 190,044,512,359.12
2009 231,694,925,185.80
2010 296,046,878,711.90
2011 568,344,298,997.36
2012 735,257,580,800.00
Hasil Pajak Daerah
78,715,128,234.00
99,031,556,174.00
150,822,533,509.00
375,978,082,270.00
497,757,701,597.00
Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
62,152,761,439.00
69,771,347,679.00
29,159,465,612.00
40,075,055,899.00
46,058,116,333.00
-5,18
3,638,267,307.00
5,338,487,926.00
7,286,273,514.00
7,420,041,890.00
8,701,219,586.00
27,83
45,538,355,379.12
57,553,533,406.80
108,778,606,076.90
144,871,118,938.36
182,740,543,284.00
60,26
799,679,143,747.00
854,402,676,930.00
916,219,421,376.00
960,002,856,824.00
1,216,694,015,646. 00
10,43
202,358,158,747.00
208,881,699,930.00
257,961,475,376.00
184,165,626,824.00
256,758,124,646.00
5,38
590,144,385,000.00
630,392,977,000.00
647,082,121,000.00
736,741,305,000.00
935,205,053,000.00
11,69
7,176,600,000.00
15,128,000,000.00
11,175,825,000.00
39,095,925,000.00
24,730,838,000.00
48,92
275,393,322,578.00
390,672,398,047.00
370,174,784,639.00
692,004,400,962.00
731,461,580,009.00
33,12
-
-
-
-
3,192,073,260.00
-
2,500,000,000.00
-
-
-
-
-
223,046,725,318.00
302,682,912,747.00
189,933,882,139.00
333,566,961,713.00
429,476,609,169.00
18,51
4,075,458,400.00
16,867,707,000.00
89,423,123,000.00
277,188,149,720.00
174,552,873,000.00
836,6
45,771,138,860.00
71,121,778,300.00
90,817,779,500.00
81,249,289,529.00
124,240,024,580.00
34,29
1,265,116,978,684.12
1,476,770,000,162.80
1,582,441,084,726.90
2,220,351,556,783.36
2,683,413,176,455.00
PENDAPATAN ASLI DAERAH
DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum
III
REALISASI PENDAPATAN DAERAH
Dana Alokasi Khusus LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya JUMLAH
Sumber:Dinas Pendapatan DaerahKota Bekasi,2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
48
106
22,42
Tabel 3.2 Realisasi Belanja APBD Kota Bekasi Tahun 2008-2012 NO I
URAIAN BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai
II
2008*
2009*
2010*
2011*
2012**
Rataan Pertumb uhan
614,280,969,770.00
697,347,642,408.00
806,633,956,705.00
1,016,853,732,775.00
1,119,940,660,974.00
16,46
515,726,051,940.00
596,890,683,755.00
727,377,013,776.00
857,301,301,365.00
984,813,917,433.00
18,19
Belanja Bunga
374,392,650.00
336,973,353.00
300,551,888.00
264,130,432.00
228,307,675.00
-7,80
Belanja Hibah
28,511,188,750.00
49,523,500,000.00
31,930,832,000.00
84,904,101,609.00
111,205,587,773.00
58,01
Belanja Bantuan Sosial
42,125,466,000.00
44,702,638,000.00
39,962,400,000.00
68,403,290,000.00
22,170,129,824.00
Belanja Bantuan Keuangan
27,543,870,430.00
5,893,847,300.00
7,016,934,041.00
5,205,013,249.00
671,946,196.00
Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai
640,886,754,569.00 61,261,178,950.00
804,207,570,385.00 94,130,550,008.00
46,225,000.00 786,813,001,490.00 110,005,839,647.00
775,896,120.00 964,491,068,872.00 146,157,871,064.00
850,772,073.00 1,379,618,882,980.00 144,381,601,000.00
Belanja Barang & Jasa
274,740,409,015.00
367,573,969,750.00
401,486,211,286.00
494,429,432,257.00
498,051,079,622.00
16,26
304,885,166,604.00 1,255,167,724,339. 00
342,503,050,627.00 1,501,555,212,793. 00
275,320,950,557.00 1,593,446,958,195. 00
323,903,765,551.00
737,186,202,358.00
28,36
1,981,344,801,647.00
2,499,559,543,954.00
19,83
Belanja Modal JUMLAH
Sumber : Bidang Anggaran BPKAD, 30 Januari 2013 Hasil Audit * BPK Belum Audit ** BPK
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
49
-9,47 -19,51 580,17*** 23,,05 27,14
C. Neraca Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan Daerah, neraca daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing-masing pemerintah. Neraca daerah Neraca daerah merupakan salah satu komponen yang wajib disertakan di dalam pertanggungjawaban
pengelolaan
keuangan
daerah.
Di
dalam
Permendagri No. 13 tahun 2006, kode akun neraca terdiri dari kode akun aset, kode akun kewajiban dan kode akun ekuitas dana. Tabel 3.3 menunjukkan pertumbuhan neraca daerah Kota Bekasi tahun 2011 hingga tahun 2012. Secara keseluruhan, kondisi aset Kota Bekasi di tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 16,06% dibandingkan tahun 2011. Pertumbuhan aset ini lebih banyak didominasi oleh pertumbuhan aset pada investasi jangka panjang yang meningkat sebesar 17,78% dan pertumbuhan aset tetap yang meningkat sebesar 17,63% pada tahun 2012. Sedangkan pada sisi aset lancar yang terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan mengalami penurunan sebesar 42,72% pada tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2011. Pada sisi kewajiban, jumlah kewajiban pada neraca daerah Kota Bekasi tahun 2012 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan pada tahun 2011 dimana terjadi penurunan kewajiban sebesar 43,38% atau
menurun
12.177.826.578,48.
dari
Rp
Penurunan
21.507.919.988,55 jumlah
kewajiban
menjadi ini
Rp
disebabkan
penurunan yang signifikan pada jumlah hutang jangka pendek yang menurun hingga 46,30% dibandingkan pada kondisi tahun 2011. Perkembangan neraca daerah Kota Bekasi sebagaimana kondisi diatas menunjukkan kondisi yang sangat baik dimana pada sisi aset terjadi peningkatan yang cukup besar hingga 16,06% dan pada sisi kewajiban terjadi penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai 43,38%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
51
Tabel 3.3 Neraca Pertumbuhan Aset Daerah Kota Bekasi Tahun 2011 dan 2012 Kode Rek. 1 1 1.1 1.1. 1.1. 1.1. 1.1. 1.1.
1 2 3 4 5
1.2 1.2.1 1.2.2
1.3 1.3. 1.3. 1.3. 1.3. 1.3. 1.3. 1.3.
1 2 3 4 5 6 7
1.4 1.4.1 1.5 1.5.1 1.5.2 1.5.3 1.5.4 1.5.5
2 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6
2.2 2.2.1 2.2.2
3 3.1
URAIAN 2 ASET ASET LANCAR Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Piutang Lain-lain Persediaan JUMLAH ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Investasi Permanen JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan JUMLAH ASET TETAP DANA CADANGAN Dana Cadangan JUMLAH DANA CADANGAN ASET LAINNYA Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tidak Berwujud Aset Lain-lain JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Utang Bunga Utang Pajak Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Pendapatan Diterima Dimuka Utang Jangka Pendek Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri Utang Luar Negeri JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR
(Dalam Rupiah) 2012 3
Pertumbuhan 2011 4
5
13,505,361,629.00 0.00 3,967,067,257.50 18,390,806,303.37 19,554,445,070.00 55,417,680,259.87
16,846,937,998.00 35,000,000,000.00 6,770,831,364.00 17,119,574,713.37 21,007,974,970.00 96,745,319,045.37
-19.83% -100.00% -41.41% 7.43% -6.92% -42.72%
7,477,131,403.00 107,209,745,548.96 114,686,876,951.96
12,298,572,674.00 85,076,876,582.69 97,375,449,256.69
-39.20% 26.02% 17.78%
1,250,702,045,849.00 586,982,432,007.04 1,205,964,390,540.60 1,653,700,805,298.99 45,050,869,305.41 141,886,554,733.00 0.00 4,884,287,097,734.04
1,232,492,490,825.00 482,032,016,009.34 1,082,991,174,192.60 1,280,949,596,648.99 35,392,131,900.41 38,530,996,415.00 0.00 4,152,388,405,991.34
1.48% 21.77% 11.35% 29.10% 27.29% 268.24% 0.00% 17.63%
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00% 0.00%
0.00
0.00
0.00%
0.00
0.00
0.00%
0.00 6,207,908,840.00 54,308,167,521.57 60,516,076,361.57 5,114,907,731,307.44
0.00 6,207,908,840.00 54,312,567,521.57 60,520,476,361.57 4,407,029,650,654.97
0.00% 0.00% -0.01% -0.01% 16.06%
0.00
0.00
0.00%
0.00 0.00 312,369,878.80
0.00 0.00 312,369,878.80
0.00% 0.00% 0.00%
0.00 10,459,792,245.08 10,772,162,123.88
0.00 19,477,515,776.35 19,789,885,655.15
0.00% -46.30% -45.57%
0.00 1,405,664,454.60 1,405,664,454.60
0.00 1,718,034,333.40 1,718,034,333.40
0.00% 0.00% -18.18% -18.18%
12,177,826,578.48
21,507,919,988.55
-43.38%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
52
1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4
3.1.5
3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3
3.2.4
3.3 3.3.1
2 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan untuk Piutang Cadangan untuk Persediaan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (Tidak termasuk Dana Cadangan) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka Panjang JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
3 281,109,660,418.61
4 278,625,024,958.61
5
22,357,873,560.87 19,554,445,070.00 (10,772,162,123.88)
23,890,406,077.37 21,007,974,970.00 (19,789,885,655.15)
-6.41% -6.92% -45.57%
(301,829,986,626.00) 10,419,830,299.60
5,981,188,586.00 309,714,708,936.83
-5146.32% -96.64%
114,686,876,951.96
97,375,449,256.69
0.00% 17.78%
4,886,305,421,894.04 58,497,752,201.57
4,154,406,730,151.34 58,502,152,201.57
17.62% -0.01%
(1,405,664,454.60)
(1,718,034,333.40)
-18.18%
5,058,084,386,592.97
4,308,566,297,276.20
17.40%
0.00
0.00
0.00%
0.00
0.00
0.00%
5,068,504,216,892.57 5,080,682,043,471.05
4,618,281,006,213.03 4,639,788,926,201.58
9.75% 9.50%
0.89%
Sumber: BPKAD Kota Bekasi, 2013. 3.2
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kebijakan pengelolaan keuangan di masa lalu diarahkan pada upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mendukung upaya mengurangi ketergantungan Keuangan Daerah pada bantuan Pemerintah Pusat. Hal ini dapat terlihat dari data yang ditampilkan pada bagian kinerja keuangan masa lalu di atas, dimana dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, terjadi peningkatan porsi PAD terhadap Total Pendapatan Daerah Kota Bekasi, sedangkan di lain sisi terjadi penurunan porsi pendapatan yang berasal dari dana perimbangan. Dari sisi belanja aparatur, selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2008, telah terjadi penurunan belanja yang bersifat pemenuhan kebutuhan aparatur dimana pada tahun 2010 pemenuhan kebutuhan aparatur memimiliki porsi sebesar 48,16% dari total pengeluaran pemerintah daerah, sedangkan pada tahun 2012 porsi tersebut menurun menjadi 41,28% dari total pengeluaran daerah. Walaupun dari sisi jumlah belanja aparatur terjadi peningkatan, namun perununan porsi tersebut menunjukkan bahwa alokasi pengeluaran pada kebutuhan non-aparatur di dalam APBD Kota Bekasi semakin lama semakin menurun. Tabel 3.4 menunjukkan porsi belanja untuk pemenuhan aparatur Kota Bekasi selama tahun 2010 hingga tahun 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
53
Tabel 3.4 Porsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Bekasi Tahun 2010-2012
No
Uraian
1 2 3
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur (Rp) (a) 867,078,799,439.00 1,054,454,270,201.00 1,215,208,353,175.35
Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) (Rp) (b) 1,800,338,890,917.00 2,230,586,386,243.17 2,943,725,386,799.61
Prosentase (a) / (b) x 100% 48.16 47.27 41.28
Sumber: BPKAD Kota Bekasi, 2013
Tabel 3.5 Defisit Riil Anggaran Kota Bekasi Tahun 2010-2012 NO
2010 (Rp)
Uraian
Realisasi 1,582,441,084,726.90 Pendapatan Daerah 2. Belanja Daerah 1,593,446,958,195.00 Pengeluaran 21,118,315,181.00 3. Pembiayaan Daerah (32,124,188,649.10) Defisit riil Sumber: BPKAD Kota Bekasi, 2013 1.
3.3
2011 (Rp)
2012 (Rp)
2,220,351,556,783.36
2,683,413,176,455.00
1,981,344,801,647.00
2,499,559,543,954.00
47,095,686,302.00
33,575,071,938.00
191,911,068,834.36
150,278,560,563.00
Rencana Kebijakan Pengelolaan Keuangan A. Pendapatan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bekasi tahun 2013-2018 dapat dilihat pada Grafik 3.5. Asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi
pendapatan
daerah
ini
disusun
dengan
memperhatikan
pertumbuhan pendapatan Kota Bekasi selama beberapa tahun ke belakang juga potensi pendapatan daerah yang dapat diperoleh oleh Pemerintah Daerah Kota Bekasi selama lima tahun ke depan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
54
Grafik 3.5 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 4,500,000,000,000.00 4,000,000,000,000.00 3,500,000,000,000.00 3,000,000,000,000.00
3,772,543,191,562.45
4,233,296,965,375.92
500,000,000,000.00
3,369,349,018,423.25
1,000,000,000,000.00
3,015,832,351,153.91
1,500,000,000,000.00
2,705,282,888,699.76
2,000,000,000,000.00
2,750,609,367,929.00
2,500,000,000,000.00
2013
2014
2015
2016
2017
2018
0.00
Pertumbuhan pendapatan daerah Kota Bekasi pada tahun 2014 diproyeksikan akan mengalami penurunan dengan dihilangkannya asumsi potensi pendapatan dari sisi bantuan keuangan dari provinsi serta dana penyesuaian dan otonomi khusus. Namun pada tahun 2015, pendapatan daerah Kota Bekasi diproyeksikan kembali bertumbuh sebesar 11,48% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, pendapatan daerah Kota Bekasi diproyeksikan menjadi Rp. 3,369,349,018,423.25 atau bertumbuh sebesar 11,72%. Pada tahun 2017 dan 2018, pendapatan daerah Kota Bekasi diproyeksikan bertumbuh masing-masing sebesar 11,97% dan 12,21% dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2018 pendapatan daerah Kota Bekasi telah berada di atas angka 4 Triliyun Rupiah. Proyeksi pendapatan daerah Kota Bekasi dapat dilihat pada Tabel 3.6. Untuk mencapai proyeksi diatas, beberapa kebijakan yang akan dilakukan dimasa depan antara lain adalah: 1. Peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari pajak dan retribusi daerah, terutama pada pos BPHTB dan PBB. 2. Penyempurnaan regulasi pajak dan retribusi daerah. 3. Identifikasi objek-objek wajib pajak dan objek retribusi. 4. Peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah melalui pengelolaan sumber daya daerah secara lebih profesional dan marketable. 5. Intensifikasi pendapatan melalui penyesuaian tarif pajak dan retribusi 6. Penyempurnaan sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
55
Grafik 3.6 Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 14.00 12.00
11.48
11.72
11.97
12.21
2015
2016
2017
2018
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
-1.65 2014
-2.00 -4.00
B. Belanja Penyusunan proyeksi belanja daerah Kota Bekasi dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan pendapatan Kota Bekasi selama lima tahun ke depan dan juga kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi dalam menutupi defisit anggaran yang mungkin terjadi. Namun kebijakan fiskal daerah selama lima tahun ke depan diarahkan agar tidak terjadi defisit penganggaran pendapatan dan belanja daerah. Oleh karena itu, belanja
daerah
Kota
Bekasi
disusun
dengan
menggunakan
asumsi
pertumbuhan yang sama dengan yang terjadi pada pendapatan daerah Kota Bekasi. Atas dasar kebijakan perencanaan penganggaran diatas, belanja daerah
Kota
Bekasi
pada
tahun
2014
diproyeksikan
sebesar
Rp.
2,688,305,291,750.00 dan bertumbuh hingga pada tahun 2018 menjadi Rp. 4,206,729,980,478.69, dengan rata pertumbuhan pertahun adalah sebesar 11,30%. Proyeksi belanja daerah Kota Bekasi dapat dilihat pada Tabel 3.7, sedangkan distribusi belanja daerah Kota Bekasi berdasarkan belanja langsung dan belanja tidak langsung dapat dilihat pada grafik 3.7.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
56
Grafik 3.7 Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 3,000,000,000,000.00 2,500,000,000,000.00
1,918,384,716,479.81 1,429,819,212,142.74
2,147,948,805,950.69 1,600,918,962,220.93
2,410,285,237,383.31 1,796,444,743,095.38
500,000,000,000.00
1,717,105,191,027.82 1,279,800,641,816.38
1,000,000,000,000.00
1,540,289,628,370.00 1,148,015,663,380.00
1,500,000,000,000.00
1,769,187,287,030.00 1,256,848,766,580.00
2,000,000,000,000.00
2013
2014
2015
2016
2017
2018
0.00 BELANJA LANGSUNG
BELANJA TIDAK LANGSUNG
C. Pembiayaan Prinsip
pengelolaan
keseimbangan
antara
keuangan
pendapatan
dan
daerah belanja
adalah
mencapai
(balance
budgetting),
sehingga semaksimal mungkin defisit anggaran ditiadakan. Namun jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip kemampuan dan kesinambungan fiskal daerah. Sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit anggaran dapat diperoleh dari SILPA ataupun pinjaman daerah dan dengan
sebisa
mungkin
menghindari
penjualan
aset
daerah
yang
dipisahkan. Apabila terjadi pinjaman daerah, maka besaran pinjaman daerah haruslah pada kemampuan pengembalian pinjaman oleh daerah. Dalam
pengelolaan
pembiayaan
dan
perumusan
proyeksi
pembiayaan daerah selama kurun waktu lima tahun ke depan, asumsi dan metode proyeksi yang digunakan adalah linear dengan asumsi dan metode yang digunakan pada pendapatan dan belanja daerah. Dalam
pengelolaan
pembiayaan,
tidak
dimungkinkan
untuk
melakukan penerimaan pembiayaan melalui SILPA dikarenakan proyeksi penerimaan dan belanja daerah menunjukkan kebutuhan pada belanja selalu lebih besar dari penerimaan, sehingga pendapatan pembiayaan diutamakan diperoleh dari laba investasi jangka pendek dan jangka panjang, hasil investasi aset, pembayaran piutang daerah, maupun penerimaan-penerimaan lainnya yang dimungkinkan untuk diperoleh. Sedangkan
pengeluaran
pembiayaan
dialokasikan
untuk
melakukan
pembiayaan pada investasi jangka pendek dan jangka panjang, investasi pada aset tetap, alokasi dana cadangan daerah, serta pembayaran utang dan defisit daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
57
Tabel 3.6 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 NO I
KOMPONEN PENDAPATAN ASLI DAERAH
2014** 949,145,301,685.91
2015** 1,091,585,050,967.61
2016** 1,259,636,929,820.14
2017** 1,458,209,547,005.90
2018** 1,693,195,324,449.06
Hasil Pajak Daerah
674,763,073,321.00
744,298,189,814.77
874,246,861,833.56
1,028,431,662,975.26
1,211,590,472,733.93
1,429,421,439,015.19
45,977,967,400.00
50,775,136,934.35
56,215,924,929.89
62,388,528,471.25
69,393,311,704.99
77,344,489,823.25
9,479,323,600.00
10,534,859,173.32
11,739,955,560.90
13,118,179,604.88
14,697,011,031.28
16,508,515,409.50
Hasil Retribusi Daerah
II
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
III
REALISASI PENDAPATAN DAERAH 2013* 871,275,048,121.00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya JUMLAH
141,054,683,800.00
143,537,115,763.46
149,382,308,643.26
155,698,558,768.76
162,528,751,535.70
169,920,880,201.12
1,204,659,805,293.00
1,281,726,540,204.91
1,407,184,934,164.55
1,546,159,784,639.40
1,700,107,308,236.11
1,870,640,609,337.57
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
1,051,235,707,000.00
1,164,492,231,911.91
1,289,950,625,871.55
1,428,925,476,346.40
1,582,872,999,943.11
1,753,406,301,044.57
36,189,790,000.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
674,674,514,515.00
474,411,046,808.95
517,062,366,021.76
563,552,303,963.71
614,226,336,320.45
669,461,031,589.29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
435,281,396,155.00
474,411,046,808.95
517,062,366,021.76
563,552,303,963.71
614,226,336,320.45
669,461,031,589.29
507,500,000.00
507,500,000.00
507,500,000.00
507,500,000.00
507,500,000.00
507,500,000.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,705,282,888,699.76
3,015,832,351,153.92
3,369,349,018,423.25
3,772,543,191,562.45
4,233,296,965,375.92
174,552,873,000.00 64,840,245,360.00 2,750,609,367,929.00
*) berdasarkan APBD 2013 setelah evaluasi gubernur
**) berdasarkan proyeksi pendapatan daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
58
Tabel 3.7 Proyeksi Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 URAIAN BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai
Target 2013
2014
2015
2016
2017
2018
1,256,848,766,580.00
1,148,015,663,380.00
1,279,800,641,816.38
1,429,819,212,142.74
1,600,918,962,220.93
1,796,444,743,095.38
1,147,225,247,580.00
1,047,999,484,380.00
1,168,303,234,455.79
1,305,252,049,149.27
1,461,445,431,852.40
1,639,936,827,114.48
Belanja Bunga
300,000,000.00
300,000,000.00
334,438,113.34
373,641,037.60
418,352,905.79
469,447,795.98
Belanja Hibah
59,735,150,000.00
58,648,790,000.00
65,381,302,257.47
73,045,315,831.35
81,786,305,725.02
91,775,150,675.39
Belanja Bantuan Sosial
30,671,000,000.00
36,162,370,000.00
40,313,582,655.61
45,039,151,495.88
50,428,775,232.39
56,587,816,313.50
905,019,000.00
905,019,000.00
1,008,909,489.65
1,127,174,127.35
1,262,057,761.48
1,416,197,249.58
18,012,350,000.00
4,000,000,000.00
4,459,174,844.53
4,981,880,501.29
5,578,038,743.85
6,259,303,946.45
1,769,187,287,030.00
1,540,289,628,370.00
1,717,105,191,027.82
1,918,384,716,479.81
2,147,948,805,950.69
2,410,285,237,383.31
155,227,185,570.00
167,238,892,570.00
186,436,865,693.62
208,291,044,488.05
233,216,255,558.63
261,699,765,065.86
Belanja Urusan 1,613,960,101,460.00 1,373,050,735,800.00 JUMLAH 3,026,036,053,610.00 2,688,305,291,750.00 Asumsi pertumbuhan belanja = pertumbuhan pendapatan daerah
1,530,668,325,334.20 2,996,905,832,844.20
1,710,093,671,991.76 3,348,203,928,622.54
1,914,732,550,392.06 3,748,867,768,171.62
2,148,585,472,317.45 4,206,729,980,478.69
Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga
BELANJA LANGSUNG Belanja Langsung Penunjang Urusan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
59
Tabel 3.8 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 NO
KOMPONEN
I
PENDAPATAN
II
BELANJA
III
Defisit/Surplus PEMBIAYAAN (NETTO) Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan
Target 2013
REALISASI PENDAPATAN DAERAH 2014
2015
2016
2017
2018
2,750,609,367,929.00
2,705,282,888,699.76
3,015,832,351,153.92
3,369,349,018,423.25
3,772,543,191,562.45
4,233,296,965,375.92
3,026,036,053,610.00
2,688,305,291,750.00
2,996,905,832,844.20
3,348,203,928,622.54
3,748,867,768,171.62
4,206,729,980,478.69
(275,426,685,681.00)
16,977,596,949.76
18,926,518,309.72
21,145,089,800.71
23,675,423,390.83
26,566,984,897.23
275,426,685,681.00
(16,977,596,949.76)
(18,926,518,309.72)
(21,145,089,800.71)
(23,675,423,390.83)
(26,566,984,897.23)
292,257,055,481.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
16,830,369,800.00
(16,977,596,950.76)
(18,926,518,310.72)
(21,145,089,801.71)
(23,675,423,391.83)
(26,566,984,898.23)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
60
Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis
4.1
Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan daerah merupakan kesenjangan antara kondisi yang diharapkan terjadi dengan kondisi sebenarnya yang terdapat di daerah
tersebut.
Permasalahan
pembangunan
pada
umumnya
terjadi
disebabkan oleh faktor internal pelaksanaan pembangunan yang terjadi dan faktor eksternal yang mempengaruhi jalannnya pembangunan di suatu daerah. Permasalahan internal dapat terjadi antara lain karena tidak teroptimalkannya sumberdaya pembangunan yang tersedia dan tidak teratasinya kelemahan yang membuat kinerja pembangunan tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Sedangkan faktor eksternal dapat terjadi pada umumnya disebabkan oleh adanya
ancaman
yang
tidak
terantisipasi
dan
mempengaruhi
kinerja
pembangunan serta adanya peluang yang tidak termanfaatkan sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan. Kota Bekasi merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan memiliki posisi strategis yang berdekatan dengan Ibukota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan di Indonesia. Selain itu Kota Bekasi yang berada di dalam salah satu kawasan paling strategis di Indonesia yaitu kawasan Jabodetabek memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Namun disamping peluang yang tersedia tersebut, muncul berbagai ancaman yang harus dihadapi yang diakibatkan oleh kondisi tersebut. Sebagai sebuah dokumen perencanaan pembangunan yang menjadi landasan pelaksanaan pembangunan jangka menengah di Kota Bekasi, di dalam RPJMD ini perlu dipaparkan permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Bekasi yang dirumuskan dari kelemahan dan ancaman yang dihadapi oleh Kota Bekasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan untuk kemudian dapat diterjemahkan ke dalam isu strategis pembangunan Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2013-2018. Hubungan antara permasalahan pembangunan, isu strategis dan langkah-langah konkrit pembangunan Kota Bekasi yang disusun dalam rangkaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Program dan Kegiatan Pembangunan Kota Bekasi dapat dijelaskan sebagaimana gambar berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
61
Kelemahan dan Ancaman
Isu Strategis
Kekuatan dan Peluang
Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi
Tujuan dan Sasaran
Program dan Kegiatan Pembangunan Kota Bekasi
Berdasarkan kondisi daerah dan kemampuan keuangan daerah sebagai telah dijelaskan di dalam Bab II dan Bab III di atas, maka permasalahan pembangunan Kota Bekasi dibagi berdasarkan beberapa aspek strategis, yaitu: Geografis;
Demografis;
Sosial
Kemasyarakatan;
Pendidikan;
Kesehatan;
Perekonomian; Perindustrian dan Pariwisata; Kebudayaan dan Kesenian; Kepemudaan dan Olahraga; Daya Saing Daerah; serta Infrastruktur dan Sarana Prasarana. Berikut ini adalah permasalahan daerah berdasarkan aspek-aspek strategis Kota Bekasi: 1. Geografis Dari aspek geografis, permasalahan yang paling mencolok adalah semakin besarnya luasan lahan terbangun dan semakin menyusutnya luasan lahan tidak terbangun. Tabel 2.4 menunjukkan bahwa porsi Ruang Terbuka Hijau terhadap seluruh luasan wilayah Kota Bekasi baru mencapai 24,1%. Hal ini berpengaruh pada daya serap tanah terhadap curah hujan dan aliran air. Porsi RTH ini masih di bawah porsi RTH yang seharus sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang RTRW Nasional yaitu 30%. Di samping permasalahan luasan wilayah terbangun, permasalahan lainnya adalah terkait wilayah genangan banjir di Kota Bekasi. Tabel 4.1 menunjukkan jumlah lokasi banjir yang terjadi di Kota Bekasi selama kurun waktu tahun 2005 hingga tahun 2007 dimana terlihat luasan genangan banjir pada tahun 2007 jauh lebih besar dibandingkan luasan genangan banjir pada tahun 2005 dan 2006.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
62
Tabel 4.1. Jumlah Lokasi Banjir, Luas Genangan dan Penyebab Terjadinya Banjir di Kota Bekasi Periode 2005 – 2007 Tahun
Jml Lokasi Banjir
Luas Jml Genangan Kecamatan (Ha)
2005
27
8
372
2006
12
6
103
2007
67
9
1230
Faktor Penyebab Luapan akibat debit yang mengalir di sungai melebihi kapasitas alur sungai (> 505 m/det), pedangkalan saluran, luapan saluran tersier, Shypon Kalimalang Hujan lokal yang tidak lancar mengalir ke saluran drainase dan sungai, penyempitan saluran, sumbatan sampah, gorong-gorong tidak berfungsi Kontinyuitas + deras hujan (> 18 jam), back water + luapan Kali Bekasi, kerusakan tanggul
Sumber: Bappeda Kota Bekasi, 2013. Selanjutnya sebaran lokasi banjir pada kurun waktu 2009 dan 2010 ditunjukkan pada Tabel 4.2, dimana pada kurun waktu tersebut wilayah yang mengalami banjir adalah seluas 621 Ha dimana penyebab utama terjadinya banjir pada kurun waktu tersebut adalah curah hujan lokal. Bila dibandingkan dengan kondisi wilayah terkena banjir tahun 2013 pada Tabel 2.7, maka terjadi peningkatan luasan wilayah terkena banjir yang sangat signifikan terutama pada siklus banjir lima tahunan yang terjadi di wilayah Jabotabek dimana terjadi peningkatan dua kali lipat luasan wilayah tergenang banjir yang terjadi pada tahun 2007. Dengan luasan genangan sebesar 1230 Ha pada tahun 2007, peristiwa banjir besar yang terjadi pada tahun 2007 setidaknya merendam sekitar 5,84% wilayah Kota Bekasi, sedangkan peristiwa banjir besar yang terjadi di awal tahun 2013 memiliki luasan genangan banjir sebesar 10,07% wilayah Kota Bekasi. Grafik 4.1 menunjukkan peningkatan luas wilayah terkena banjir selama kurun waktu tahun 2005 hingga tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
63
Tabel 4.2. Sebaran Luasan Bencana Banjir di Kota Bekasi Tahun 2009-2010 No.
Lokasi Banjir
Kecamatan
Luas Lama Genangan Genangan (Ha) (Jam)
Ket.
1
Perum Narogong
Rawalumbu
24
2
Curah hujan lokal
2
Rawalumbu
12
2
Curah hujan lokal
Rawalumbu
16
2
Curah hujan lokal
4 5 6
Perum PHP II Perum Rawalumbu Utara Perumnas III Perum Duren Jaya Perum Margahayu
Bekasi Timur Bekasi Timur Bekasi Timur
29 26 20
2 2 1
7
Perum Kartini
Bekasi Timur
24
4
8
Perum Jaka Kencana
Bekasi Selatan
10
4
9
Perum Galaxi
Bekasi Selatan
40
3
10
Perum Pondok Timur Indah
Bekasi Selatan
20
3
11
Perum Pulo Permata Sari
Bekasi Selatan
20
3
12
Perum Bumi Satria Kencana
Bekasi Selatan
30
3
13
Pondok Mitra Lestari
Jati Asih
24
4
14
PPA Jati Asih Indah
Jati Asih
18
4
15
Kemang IFI
Jati Asih
32
4
16
Pondok Gede Permai
Jati Asih
30
4
17 18 19 20 21 22
Taman Cikunir Nasio Jati Bening Esteet Jati Bening Baru Antilop I Duta Indah
2 2 2 1.5 1.5 1
Curah hujan lokal Curah hujan lokal Curah hujan lokal Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan Lokal dan Back Water Untuk Bekasi Curah hujan lokal Curah hujan lokal Curah hujan lokal Curah hujan lokal Curah hujan lokal Curah hujan lokal
1
Curah hujan lokal
1
Curah hujan lokal
1 1
Curah hujan lokal Curah hujan lokal
3
Jati Asih 26 Jati Asih 22 Pondok Gede 25 Pondok Gede 34 Pondok Gede 36 Pondok Gede 18 Pondok 23 Paranti Sejahtera 22 Melati Pondok 24 Candra Lama 25 Melati 25 Perumahan PHP I Rawalumbu 18 26 Perumahan Danita Bekasi Timur 20 Total Luas Genangan 621 Keterangan : Tahun 2011 Tidak Terjadi Banjir Sumber: Bappeda Kota Bekasi,2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
64
Grafik 4.1 Perkembangan Luas Wilayah Tergenang Banjir Tahun 2015-2013 (Ha) 2500 2120
2000
1500 1230 1000
500
621 372 103
0 2005
2006
2007
2009-2010
2013
Keterangan: tahun 2008 dan 2011 tidak terjadi banjir 2. Demografis Laju pertumbuhan penduduk menjadi permasalahan terbesar bagi Kota Bekasi pada aspek demografi. Laju pertumbuhan penduduk yang sebesar 5,12% selama rentang waktu tahun 2007 hingga tahun 2011 adalah sebuah angka laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, dan sekaligus menunjukkan perkembangan Kota Bekasi. Jumlah penduduk yang semakin besar menuntut penyediaan fasilitas dasar yang juga semakin besar terutama kebutuhan akan tempat hunian dan permukiman. Laju pertumbuhan penduduk Kota Bekasi lebih didominasi oleh laju pertambahan melalui arus migrasi penduduk dari luar wilayah Kota Bekasi, hal ini juga didorong oleh semakin tumbuhnya sektor industri dan perdagangan di Kota Bekasi juga peran Kota Bekasi sebagai kota satelit bagi Ibukota DKI Jakarta. Berdasarkan laju pertumbuhan pendudu antara tahun 2008-2012 serta potensi dan pengaruh pertumbuhan pendudu yang lain maka diprediksi angka laju pertumbuhan penduduk hingga 2018 berkisar pada angka 3,24% 3. Sosial Kemasyarakatan Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek paling penting dalam pembangunan. Sebagai subjek sekaligus objek pembangunan, keberhasilan pembangunan sebuah wilayah sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi selama ini menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun hal ini ditunjukkan dari capaian IPM Kota Bekasi pada tahun 2009 dan 2010 yang diatas IPM Jawa Barat dan Indonesia. Namun angka IPM yang masih dibawah angka 8 belum bisa membuat kualitas sumber daya manusia Kota Bekasi dapat bersaing di tingkat global. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
65
Walaupun prestasi IPM Kota Bekasi cukup baik di tingkat nasional dan provinsi, jumlah penduduk miskinKota Bekasi masih cukup tinggi yang tentunya memerlukan perhatian yang serius di masa depan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin hingga tahun 2018. Selain itu jumlah penyandang masalah penyakit sosial (PMKS) di Kota Bekasi yang relatif tinggi menjadi permasalah tersendiri bagi pembangunan Kota Bekasi 4. Pendidikan Permasalahan yang menjadi perhatian terbesar di dalam aspek pendidikan Kota Bekasi adalah rataan lama sekolah yang masih di bawah 12 tahun, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kota Bekasi tidak
menamatkan
jenjang
Sekolah
Menengah
Atas
atau
hanya
menamatkan jenjang Sekolah Menengah Pertama. Pada satu sisi, angka rataan lama sekolah ini turut mempengaruhi daya saing SDM Kota Bekasi. Namun Kota Bekasi cukup memiliki prestasi yang baik dari sisi jumlah penduduk melek aksara dimana pada rentang usia 15-44 tahun, 100% penduduk Kota Bekasi telah melek aksara. Hal ini menjadi potensi tersendiri bagi Kota Bekasi terutama dalam pencapaian IPM yang lebih baik di masa depan. Permasalahan lain pada aspek pendidikan adalah tingkat kelulusan pada setiap jenjang pendidikan. Angka tingkat kelulusan pada setiap jenjang pendidikan atau gross enrollment ratio perlu mendapat perhatian karena di masa depan penilaian pada indikator pendidikan ini menjadi salah satu komponen penilaian penentuan IPM. 5. Kesehatan Pada sisi kesehatan, permasalahan yang menjadi hambatan bagi pembangunan Kota Bekasi adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Walaupun AHH Kota Bekasi secara umum lebih tinggi dari Angka Harapa Hidup Provinsi Jawa Barat, namun pada tingkat global, capaian AHH Kota Bekasi masih jauh dibawah kota-kota besar lainnya. Hal ini secara langsung mempengaruhi capaian IPM Kota Bekasi. Selain AHH, permasalahan yang terjadi pada aspek kesehatan Kota Bekasi adalah jumlah balita gizi buruk dan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Ketiga isu utama tersebut adalah permasalahan yang perlu mendapat perhatian utama dalam pembangunan Kota Bekasi. 6. Perekonomian Permasalahan pembangunan Kota Bekasi pada aspek perekonomian adalah seputar pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah dan pendapatan perkapita masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi yang selama ini menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif harus terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal. Pertumbuhan ekonomi yang positif ini menunjukkan masih Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
66
banyaknya potensi Kota Bekasi yang masih dapat digali lebih lanjut untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Namun selain pertumbuhan ekonomi yang harus ditingkatkan, pemerataan pendapatan masyarakat haruslah mendapat perhatian yang tidak kalah utama, sehingga nilai pendapatan perkapita masyarakat Kota Bekasi benar-benar dirasakan oleh masyarakat seluruhnya. Selain permasalahan diatas, permasalahan lainnya pada aspek perekonomian adalah mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dimana saat ini PAD Kota Bekasihanya berkisar 23,8% dari total pendapatan daerah yang berarti pendapatan Kota Bekasi masih didominasi oleh dana perimbangan pusat ke daerah. 7. Perindustrian dan Pariwisata Permasalahan
pembangunan
pada
aspek
perindustrian
dan
pariwisata adalah terkait dengan daya serap industri terhadap tenaga kerja. Sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia, sudah seharusnya pertumbuhan industry-industri yang terjadi di Kota Bekasi memberikan dampak yang positif terhadap daya serap tenaga kerja bagi penduduk Kota Bekasi. Selain itu, sebagai dua sektor dengan kontribusi terbesar bagi PDRB Kota Bekasi, kedua sektor ini perlu mendapat perhatian yang besar sehingga dapat dioptimalkan potensinya bagi pembangunan Kota Bekasi. Selain daya serap tenaga kerja, permasalahan yang sering terjadi pada sektor industri adalah kasus perselisihan antara pekerja dan perusahaan, dimana bila hal ini terus terjadi, dikhawatirkan akan memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian Kota Bekasi, juga terhadap pekerja dan perusahaan itu sendiri. Data menunjukkan bahwa kasus perselisihan industri di Kota Bekasi cukup tinggi dan terjadi setiap tahun. 8. Kebudayaan dan Kesenian Sebagai salah satu kota bersejarah, Kota Bekasi menyimpan begitu banyak potensi budaya dan kesenian yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan Kota Bekasi. Namun diluar hal tersebut, upaya-upaya untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan kesenian asli Kota Bekasi perlu mendapat perhatian yang baik mengingat besarnya arus globalisasi dan modernisasi yang terjadi. Saat ini Kota Bekasi memiliki beberapa bangunan dan monument bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan wawasan kebudayaan dan kesenian Kota Bekasi. 9. Kepemudaan dan Olahraga Tingginya jumlah generasi muda di Kota Bekasi perlu mendapat perhatian
yang
baik
agar
hal
tersebut
dapat
dimanfaatkan
bagi
pembangunan Kota Bekasi yang lebih baik. Potensi generasi muda Kota Bekasi yang besar perlu diarahkan untuk memberikan kekuatan bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
67
pembangunan kota dan meminimalisir potensi-potensi negatif yang dapat timbul dari pergaulan generasi muda. Selain itu pada sisi kepemudaan, bidang olahraga Kota Bekasi yang memiliki potensi yang besar perlu terus dibina sehingga dapat mengangkat potensi dan daya saing Kota Bekasi diantara wilayah-wilayah lain. 10.
Daya Saing Daerah Aspek daya saing daerah menjadi pembeda antara satu kota dengan
kota lainnya. Kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia harus mampu meningkatkan daya saingnya agar tidak tertinggal dari kota-kota lain. Salah satu permasalahan pada aspek daya saing adalah lamanya proses perijinan usaha di Kota Bekasi yang secara
langsung
mempengaruhi
minat
investor
untuk
menanamkan
modalnya di Kota Bekasi. Selain itu faktor kondusifitas politik dan keamanan menjadi faktor lainnya yang mempengaruhi daya saing Kota Bekasi. Tingginya angka kriminalitas di Kota Bekasi haruslah mampu dikurangi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang tinggl di Kota Bekasi dan bagi para investor dan pengusaha yang hendak menanamkan modal di Kota Bekasi. 11.
Infrastruktur dan Sarana Prasarana Sebagai salah satu sektor yang memiliki alokasi anggaran paling
besar, infrastruktur dan sarana prasarana menjadi sektor yang paling strategis dan paling menentukan kemajuan Kota Bekasi. Hanya saja seringkali hal ini terbatasi oleh kemampuan anggaran pemerintah daerah. Oleh karena
itu
perlu
adanya
upaya-upaya
lain dalam
memenuhi
kebutuhan infrastruktur dan sarana prasarana perkotaan di Kota Bekasi. 4.2
Isu Strategis Kota Bekasi Isu
strategis
adalah
dikedepankan yangsignifikan
kondisi
dalam bagi
atau
hal
perencanaan
entitas
yang
harus
diperhatikan
pembangunankarena
(daerah/masyarakat)
dimasa
atau
dampaknya
datang.
Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam
hal
tidak
dimanfaatkan,
akan
menghilangkan
peluang
untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar,
berjangka
panjang,
mendesak,
bersifat
kelembangaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Rencana Pembanguan Jangka Menengah Kota Bekasi periode 2013-2018 ini beradapada tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
68
kedua
dan
ketiga
dimana
RPJP
Nasional
periode
kedua
memberikan
penekanan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. Sedangkan RPJP Nasional periode ketiga menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. Disamping RPJP Nasional, RPJMD Nasional tahun 2010-2014 memberikan perhatian bagi penngkatan kualitas dan daya dukung lingkungan dimana Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah yang perlu melakukan upaya-upaya peningkatan
kualitas
dan
daya
dukung
lingkungan
terutama
melalui
peningkatan porsi Ruang Terbuka Hijau hingga mencapai porsi yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Selain RPJP Nasional dan RPJMD Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bekasi tahap ke dua memberikan arahan bagi pola pembangunan Kota Bekasi Periode 2013-2018 yang berada pada RPJPD Kota Bekasi periode kedua dan ketiga, dimana pada RPJPD Kota Bekasi periode kedua dijelaskan sebagai berikut: “Tahapan
ini
pada
dasarnya
merupakan
lanjutan
dalam
upaya
mempersiapkan sumber daya manusia yang cerdas dan sehat, perluasan akses pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan sampai pada jenjang menengah.
Pekerjaan lainnya yang penting dan relevan pada tahapan ini
adalah mengarahkan sektor pendidikan untuk merumuskan model yang tepat dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku kreatif di lingkungan sekolah dan pendekatan pembelajaran yang mampu menumbuhkan perilaku kreatif terhadap siswanya. memberikan
bekal
Lembaga kursus tertentu diarahkan untuk
kompetensi
yang
relevan
dengan
kebutuhan
pengembangan potensi usaha perdagangan/jasa kreatif. Sosialiasi bentuk kegiatan usaha berbasis kreatif mulai dikembangkan di kalangan pelaku usaha UMKM di Kota Bekasi. Pemahaman dan kesadaran masyarakat ditumbuhkan bahwa prinsip perekonomian knowledge based economy yang sejalan dengan era
globalisasi,
juga
relevan
dengan
kepentingan
mempromosikan kegiatan usaha berbasis kreatif.
Kota
Bekasi
untuk
Norma kehidupan sosial,
ekonomi, dan tata laksana pemerintahan dibangun dengan nilai, sikap, dan perilaku ihsan.
Secara umum tahapan ini merupakan tahapan internalisasi
nilai, sikap, dan perilaku kreatif dan ihsan, berlaku sebagai fondasi dan instrumen dalam membentuk “Bekasi Kota Kreatif Yang Ihsan”.” Sedangkan RPJPD Kota Bekasi tahap ketiga dijelaskan sebagai berikut: “Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan aktualisasi nilai, sikap, dan perilaku kreatif dan ihsan, pembentukan daya saing perekonomian daerah, dan pencitraan publik atas profil “Bekasi Kota Kreatif Yang Ihsan”. Pemerintah dan kelembagaan sosial masyarakat memberikan apresiasi terhadap nilai, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
69
sikap, dan perilaku kreatif dan ihsan yang telah ditampilkan kinerja aparatur, pelaku usaha, maupun warga kota, untuk membentuk pola perilaku dan keteladanan kepada masyarakat.” Sehingga dapat dilihat bahwa RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 ini diarahkan untuk mnejadi tahapan internalisasi dan aktualisasi menunju profil “Bekasi Kota Kreatif yang Ihsan”. Dimana pada tahap internalisasi, sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia mendapat perhatian yang sangat besar sedangkan pada tahap aktualisasi sektor ekonomi dan daya saing daerah adalah hal bidang yang menjadi perhatian utama. Untuk itu perhatian dan energi pada pelaksanaan pembangunan selama lima tahun ke depan harus diarahkan untuk mencapai hal tersebut. Dengan memperhatikan arahan pada dokumen-dokumen perencanaan yang lebih
tinggi
di
atas,
serta
memperhatikan
permasalahan-permasalahan
pembangunan dan keadaan wilayah dan perkembangan Kota Bekasi selama beberapa
tahun
di
belakang
dan
dengan
memperhatikan
potensi
pengembangan Kota Bekasi di masa depan, maka isu-isu strategis Kota Bekasi selama lima tahun ke depan dirumuskan dalam 15 (Sembilan) isu strategis Kota Bekasiatau disebut sebagai Panca Dasa Wiwandha Kota Bekasi yaitu: 1. Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik 2. Perencanaan Pembangunan 3. Ketersediaan Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan 4. Kualitas Lingkungan Hidup 5. Perumahan dan Permukiman 6. Pengendalian Pemanfaatan Ruang 7. Kualitas Layanan dan Aksesibilitas Pendidikan dan Kesehatan 8. Kesejahteraan Sosial 9. Pemberdayaan Masyarakat 10. Pariwisata, Seni dan Budaya 11. Pemuda dan Olahraga 12. Industri Perdagangan, UMKM dan Koperasi 13. Iklim Investasi dan Daya Saing Daerah 14. Kesempatan Kerja 15. Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Posisi Kota Bekasi yang berada pada wilayah Jawa Barat dengan sifat perkotaan serta menjadi mitra untuk ibukota DKI Jakarta maka dalam kebijakanya adalah mendukung perencanaan pembangunan Jawa Barat dengan memperhatikan ketentuan dan rancangan pembangunan nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
70
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
5.1
Visi Undang-undang
No.
25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang merupakan sebuah rangkaian dokumen perencanaan daerah bersama-sama dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bekasi tahun 2005-2025, maka visi di dalam RPJMD Kota Bekasi tahun 2013-2018 haruslah memiliki keterkaitan terhadap pencapaian visi RPJPD Kota Bekasi tahun 20052025. Sebagaimana telah disebutkan di dalam RPJPD Kota Bekasi tahun 20052025 bahwa visi jangka panjang Kota Bekasi adalah untuk menjadi “Bekasi Kota Kreatif Yang Ihsan” serta memperhatikan visi dan misi Walikota dan Wakil WaliKota Bekasi periode 2013-2018 selama masa kampanye, maka dengan ini dirumuskan Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 adalah: “Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan” Di mana di dalam Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 tersebut terdapat tiga buah gambaran kondisi Kota Bekasi, yaitu Bekasi Maju, Bekasi Sejahtera, dan Bekasi Ihsan. Ketiga kondisi Kota Bekasi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: “Bekasi Maju”menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana dan sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju. “Bekasi Sejahtera”menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, sosial dan religius sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera. “Bekasi Ihsan”menggambarkan situasi terpelihara dan menguatnya nilai, sikap dan perilaku untuk berbuat baik, dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan
tumbuh
seiring
dengan
meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab. Selanjutnya agar Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 dapat tercapai sesuai dengan harapan besar seluruh masyarakat Kota Bekasi, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
71
dibutuhkan
serangkaian
misi
sebagai
langkah-langkah
untuk
mengejawantahkan visi tersebut.
5.2
Misi Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah visi belumlah sempurna tanpa serangkaian misi yang berfungsi sebagai upaya dalam pewujudan visi tersebut. Sebagai sebuah cita-cita dan gambaran kondisi masa depan Kota Bekasi pada akhir periode pembangunan lima tahun ke depan, Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 haruslah didukung oleh serangkaian Misi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018. Untuk itu dengan melihat seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh Kota Bekasi dan dengan memperhatikan langka-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018, berikut ini adalah Misi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018: 1. Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik. 2. Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota. 3. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. 4. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. 5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai. Misi pertama bermakna bahwa tata kelola kepemerintahan dalam mewujudkan Visi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 dilakukan melalui fungsi pengaturan, pelayanan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan serta menempatkan aparatur sebagai pamong praja yang menjunjung tinggi integritas terhadap amanah, tugas dan tanggung jawab berdasarkan sepulu prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yaitu: partisipasi masyarakat; tegaknya supremasi hukum; transparansi; kesetaraan; daya tanggap kepada pemangku kepentingan (stakeholders); berorientasi kepada visi; akuntabilitas; pengawasan; efektivitas dan efisiensi; profesionalisme. Pendekatan yang dilakukan untuk aktualisasi misi ini melalui penataan sistem, peningkatan kinerja dan penguatan integritas aparatur. Misi kedua bermakna bahwa pembangunan prasarana diarahkan untuk terpenuhinya kelengkapan dasar fisik lingkungan kota bagi kehidupan yang layak, sehat, aman dan nyaman; terpenuhinya sarana perkotaan untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
72
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi; serta terpenuhinya kelengkapan penunjang (utilitas) untuk pelayanan
warga
kota.
Misi
ini
juga
ditujukan
untuk
mengarahkan
pembangunanprasarana dan sarana yang meningkat dan serasi, untuk memenuhi kehidupan warga kota yang dinamis, inovatif dan kreatif, dengan memperhatikan prinsip pengelolaan, pengendalian dan pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan kota yang maju, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Misi ketiga memiliki makna bahwa layanan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lainnya diarahkan untuk meningkatkan derajat kehidupan sosial masyarakat seiring dengan terbangunnya kehidupan keluarga sejahtera, terkelolanya persoalan dan dampak sosial perkotaan, meningkatnya partisipasi perempuan dan peran serta pemuda dalam pembangunan, aktivitas olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi serta aktualisasi budaya daerah sebagai fungsi sosial, normatif dan apresiasi. Misi keempat memiliki makna upaya untuk meningkatkan perekonomian ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM), pengembangan industry kreatif, peningkatan daya tarik investasi, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif, yang bermuara pada pembentukan lapangan kerja baru dan kesempatan berusaha, terbentuknya daya saing perekonomian kota, dan laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Sedangkan misi kelima bermakna bahwa dinamika pembangunan dan kehidupan warga Kota Bekasi harus diimbangi dengan upaya pengendalian terhadap potensi kerawanan sosial, gangguan ketertiban, penegakan Peraturan Daerah Penanggunalan Bencana serta kesatuan dan ketahan baangsa, kerukunan
hidup
dan
umat
beragama,
serta
meninkatnya
partisipasi
masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Hubungan keterkaitan di dalam Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013-2018 menjadi tulang punggung pembangunan Kota Bekasi selama lima tahun ke depan. Bertolak dari Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi inilah kemudian dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan Kota Bekasi dalam jangka menengah. Disamping itu, diperlukan hubungan keterkaitan antara Visi, Misi Isu Strategis Kota Bekasi sehingga rangkaian Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi menjadi langkah nyata dalam penanganan isu-isu strategis Kota Bekasi selama lima tahun ke depan. Keterkaitan antara Visi, Misi dan Isu Strategis Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018 ditampilkan di dalam Tabel 5.1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
73
Tabel 5.1 Keterkaitan antara Visi, Misi dan Isu Strategis Kota Bekasi Periode 2013-2018 Visi
Misi Misi I
Isu Strategis Pelayanan Publik Reformasi Birokrasi Perencanaan Pembangunan Ketersediaan Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan
Misi II
Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan
Perumahan dan Permukiman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata, Seni dan Budaya
Misi III
Misi IV
Misi V
5.3
Kualitas Lingkungan Hidup
Pemuda dan Olahraga Kualitas Layanan dan Aksesibilitas Pendidikan dan Kesehatan Industri Perdagangan, UMKM dan Koperasi Iklim Investasi dan Daya Saing Daerah Kesempatan Kerja Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Tujuan dan Sasaran Tujuan dan Sasaran Pembangunan adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan yang krusial dalam menerjemahkan Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018 ke dalam langkah-langkah operasional. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerahdan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Tujuan Pembangunan dirumuskan dari penjelasan Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018 yang kemudian dijabarkan ke dalam standard kinerja yang harus dicapai pada Sasaran Pembangunan. Dengan memperhartikan penjelasan Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018, maka Tujuan Pembangunan Kota Bekasi dirumuskan sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
74
Tujuan dari Misi I adalah: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. 2.
Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan
Formatted: Indent: Left: 1", No bullets or numbering
partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Tujuan dari Misi II adalah: 2. Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga.
Tujuan dari Misi III adalah: 3. Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan. 4. Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan.
Tujuan dari Misi IV adalah: 5. Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Tujuan dari Misi V adalah: 6. Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan sosial, fisik dan beragama yang kondusif dan terpelihara. Keenam Tujuan Pembangunan diatas kemudian perlu dijelaskan ke dalam sasaran pembangunan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dengan memperhatikan 6 Tujuan Pembangunan, maka Sasaran Pembangunan Kota Bekasi adalah sebagai berikut: Sasaran dari Tujuan Pertama (Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik) adalah: 1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Terwujudnya pelayanan data informasi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang cepat dan mudah. Formatted: Font: Bookman Old Style, Indonesian
Sasaran dari Tujuan Kedua adalah: Terwujudnya kedisiplinan dan ketertiban sosial masyarakat kota. Terwujudnya pelayanan data informasi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang cepat dan mudah. Terwujudnya saluran-saluran sosial bagi warga untuk berpartisiasi dan berperan aktif dalam proses pembangunan. Meningkatnya kualitas pemberdayaan masyarakat. Meningkatnya kapasitas pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan social termasuk kelompok Penca. Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan. Sasaran dari Tujuan Kedua (Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga)tiga: 2. Terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
75
Formatted: Font: Bookman Old Style, English (United Kingdom)
Sasaran dari Tujuan Ketiga (Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan)empat: 3. Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan. Sasaran dari Tujuan Keempat (Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan)lima adalah: 4. Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar penndidikan dan kesehatan. Sasaran dari Tujuan Kelima (Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha)enam adalah: 5. Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Sasaran dari Tujuan Keenam (Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara)tujuh adalah: 6. Terwujudnya kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara.
Tabel 5.2. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018 Visi: “Bekasi Maju, Sejahtera dan Misi Tujuan 1 Menyelenggarakan tata 1 Mewujudkan tata kelola kepemerintahan kelola yang baik. pemerintahan yang baik. 2 Membangun prasarana 2 Mewujudkan dan sarana yang serasi ketersediaan dengan dinamika dan prasarana dan pertumbuhan kota. sarana kota yang merata bagi seluruh warga. 3 Meningkatkan kehidupan 3 Mewujudkan sosial masyarakat melalui kehidupan warga layanan pendidikan yang dinamis, kesehatan dan layanan inovatif,kreatif dan sosial lainnya. berperan aktif dalam pembangunan. 4 Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan.
Ihsan” 1
Sasaran Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
2
Terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga
3
Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan
4
Terwujudnya pemenuhan kehidupan dasar penndidikan dan kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
76
Visi: “Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan” Misi Tujuan Sasaran 4 Meningkatkan 5 Memenuhi 5 Terpenuhinya perekonomian melalui kebutuhan kebutuhan lapangan pengembangan usaha lapangan kerja dan kerja dan kesempatan mikro, kecil dan kesempatan berusaha menengah, peningkatan berusaha. investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. 5 Mewujudkan kehidupan 6 Mewujudkan 6 Terwujudnya masyarakat yang aman, kedisiplinan, kedisiplinan, tertib, tenteram dan ketertiban sosial, ketertiban sosial, damai. keteladanan dan keteladanan dan kehidupan kehidupan beragama beragama yang yang kondusif dan kondusif dan terpelihara terpelihara. Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Bekasi periode 20132018 merupakan sebuah jalan (pathway) yang memiliki keterkaitan dengan 9 Isu Strategis Pembangunan Kota Bekasi. Dimana 9 Isu Strategis Pembangunan Kota Bekasi sebagai hulu dari perencanaan strategis pembangunan Kota Bekasi untuk kemudian
menjadi
titik
tolak
pelaksanaan
pembangunan
Kota
Bekasi
yang
dijabarkan dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembanguan Kota Bekasi periode 2013-2018.
Keterkaitan
antara
9
Isu
Strategis
dan
perencanaan
strategis
pembangunan Kota Bekasi dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan dijabarkan di dalam Tabel 5.3.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
77
Tabel 5.3. Keterkaitan antara 15 Isu Strategis Pembanguan dengan Perencanaan Strategis Pembangunan
Misi 1 Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Visi: “Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan” Tujuan Sasaran 1 Mewujudkan tata kelola 1 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. pemerintahan yang baik
2 Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota.
2 Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga.
2
terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga
3 Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya.
3 Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif,kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan. 4 Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan. 5 Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
3
Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan Terwujudnyan pemenuhan kehidupan dasar penndidikan dan kesehatan Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
6 Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara.
6
4 Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. 5 Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
4 5
77
Terwujudnya kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara
Isu Strategis Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik; Perencanaan Pembangunan. Ketersediaan Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan; Perumahan dan Permukiman; Kualitas Lingkungan Hidup; Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Kesejahteraan Sosial; Pariwisata, Seni dan Budaya; Pemuda dan Olahraga; Pemberdayaan Masyarakat Kualitas Layanan dan Aksesibilitas Pendidikan dan Kesehatan Industri Perdagangan, UMKM dan Koperasi; Iklim Investasi dan Daya Saing Daerah; Kesempatan Kerja
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja
birokrasi.
Perencanaan
strategik
tidak
saja
mengagendakan
aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. 6.1
Strategi Pembangunan Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting
dalam
management).
perencanaan Rumusan
pembangunan
strategi
berupa
daerah
pernyataan
(strategy yang
fokussed-
menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi pembangunan Kota Bekasi selama lima tahun ke depan adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Strategi
dengan
berorientasi
pada
pertumbuhan
menekankan
pada
pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan modal melalui invetasi dan penyertaan modal pemerintah pada sektor-sektor strategis daerah dan peningkatan kemampuan dan kapasitas industri kecil dan menengah serta pemanfaatan potensi-potensi unggulan daerah untuk mewujudkan daya saing yang handal. 2. Pemerataan Strategi
pembangunan
melalui
prinsip
pemerataan
dilakukan
dengan
peningkatan peran serta yang sebesar-besar dari masyarakat pada proses pembangunan dan melalui rekayasa sosial yang dirancang untuk mewujudkan masyarakat Kota Bekasi yang memiliki keunggulan kompetitif. Strategi pemerataan dilakukan untuk mengurangi ketimpangan yang mungkin akan terjadi akibat pertumbuhan perekonomian yang pesat di Kota Bekasi dan untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat tertentu yang memiliki keterbatasan dalam akses terhadap sumber daya pembangunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
78
3. Kemandirian Strategi pembangunan dengan bertopang pada kemandirian menekankan pada aspek daya saing dan keunggulan kompetitif serta keunggulan inovatif yang dimiliki oleh Kota Bekasi sebagai salah satu kota yang berada di kawasan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Indonesia sehingga pembangunan Kota Bekasi tidak lagi bergantung kepada perkembangan dari daerah-daerah lain di kawasan sekitarnya. Selain itu strategi pembangunan dengan prinsip kemandirian dilakukan untuk mewujudkan pola pembangunan kota yang teratur dan tertata rapi dengan tetap memperhatikan perencanaan tata ruang regional dan wilayah. 4. Integratif, holistik dan inovatif Strategi pembangunan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sebagaimana yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya haruslah dilaksanakan secara integratif, holistik dan inovatif dengan mengaitkan seluruh sektor-sektor dan aspek-aspek dalam pembangunan pengembangan
Perguruan
Tinggi
sebagai
center
of
exellent
termasuk sehingga
memberikan dampak pada hasil pembangunan yang optimal pada seluruh sisi kehidupan masyarakat Kota Bekasi. Melalui keempat strategi pembangunan diatas, diharapkan pembangunan Kota Bekasi yang dilakukan secara konsisten dapat mencapai Visi dan Misi Pembangunan Kota Bekasi. 6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan pembangunan Kota Bekasi menghubungkan antara strategi pembangunan yang dipilih dengan pencapaian sasaran pembangunan yang telah dirumuskan.Arah kebijakan selama lima tahun ke depan dijabarkan ke dalam tahapan-tahapan tahunan sebagai berikut: 1. Tahun pertama (Tahun Kelembagaan dan Penataan): Arah kebijakan pada tahun pertama RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 atau tahun Kelembagaan dan Penataan diarahkan untuk memperkokoh kelembagaan pemerintahan daerah dan seluruh sektor pembangunan Kota Bekasi sebagai penopang utama pelaksanaan pembangunan di Kota Bekasi selama jangka waktu lima tahun masa pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018. Penataan seluruh sektor pembangunan dilakukan untuk mempersiapkan
seluruh
lini
pembangunan
di
Kota
Bekasi
untuk
menghadapi periode pembangunan yang akan berjalan dengan lebih pesat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
79
di masa yang akan datang. Penguatan kelembagaan dilakukan tidak hanya pada lembaga pemerintah daerah, namun juga pada kelembagaan sosial masyarakat dan kelembagaan politik yang memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan pembangunan Kota Bekasi. 2. Tahun kedua (Tahun Pelayanan Dasar): Arah kebijakan pada tahun kedua RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 atau disebut juga sebagai tahun pelayanan dasar diarahkan untuk mencapai pemenuhan pelayanan dasar dalam kesejahteraan masyarakat sehingga dapat meningkatkan percepatan pembangunan Kota Bekasi di tahun
pembangunan
pembangunan
RPJMD
selanjutnya. periode
Selain
itu
2013-2018
pada
tahun
diarahkan
ke
untuk
dua dapat
memperkuat aspek ketentraman dan ketertiban masyarakat sehingga memberikan jaminan kondusifitas Kota Bekasi di tahun-tahun berikutnya. 3. Tahun ketiga (Tahun Infrastruktur dan Utilitas): Arah kebijakan pembangunan pada tahun ketiga RPJPMD Kota Bekasi periode 2013-2018 atau tahun Infrastruktur dan Utilitas diarahkan untuk memberikan landasan pembangunan yang bertumbuh pesat melalui penyediaan
infrastruktur
dan
utilitas
perkotaan
terutama
pada
infrastruktur dan utilitas dasar yang menjadi pendorong bagi masuknya modal pihak swasta seperti jaringan jalan, jaringan listrik dan ketersediaan air bersih, dengan didukung oleh peningkatan pelayanan transportasi, serta perumahan dan pemukiman dengan dibarengi pengendalian terhadap pemanfaatan ruang sehingga terwujud Kota Bekasi yang maju. 4. Tahun keempat (Tahun Investasi dan Perekonomian Daerah): Arah kebijakan pada tahun keempat RPJMD Kota Bekasi periode 20132018 atau disebut sebagai tahun investasi dan perekonomian daerah diarahkan untuk memperkokoh kapasitas perekonomian Kota Bekasi sehingga dapat mewujudkan Kota Bekasi yang sejahtera. 5. Tahun kelima (Tahun Inovasi dan Kreativitas): Arah kebijakan pada tahun kelima atau tahun terakhir RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 atau tahun inovasi dan kreativitas diarahkan untuk mencapai tata kehidupan masyarakat Kota Bekasi yang seimbang pada seluruh aspek dengan menyempurnakan pelaksanaan pembangunan pada tahun-tahun
sebelumnya
dengan
memperkuat
peningkatan
potensi
masyarakat pada sisi pariwisata, seni, pemuda, dan olahraga serta peningkatan kualitas lingkungan hidup sehingga terwujud Kota Bekasi yang Ihsan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
80
Tabel 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Bekasi periode 2013-2018 No. 1
2
Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan.
mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar penndidikan dan kesehatan
Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara.
terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara
mencapai pemenuhan pelayanan dasar dalam kesejahteraan masyarakat
penyediaan infrastruktur dan utilitas perkotaan terutama pada infrastruktur dan utilitas dasar memperkokoh kapasitas perekonomian
KEMANDIRIAN
6
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan
Strategi
PEMERATAAN
5
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga. Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif,kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan.
Arah Kebijakan memperkokoh kelembagaan pemerintahan daerah dan seluruh sektor pembangunan
PERTUMBUHAN
4
Sasaran
mencapai tata kehidupan masyarakat Kota Bekasi yang seimbang pada seluruh aspek
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
81
INTEGRATIF, HOLISTIK DAN INOVATIF
3
Tujuan
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh rangkaian strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Keberhasilan capaian satu program mendukung atau memicu keberhasilan program lainnya. 7.1
Kebijakan Umum Kebijakan umum pembangunan Kota Bekasi sebagai berikut: 1. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha masyarakat untuk meningkatkan indeks daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi. 2. Membangun iklim usaha yang kondusif dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menekan tingkat pengangguran dan membuka lapangan kerja baru. 3. Penguatan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan jumlah koperasi aktif. 4. Peningkatan aksesibilitas permodalan dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir bagi UMKM serta pengembangan dan reorientasi sektor usaha UMKM kearah industri kreatif. 5. Pengembangan usaha perdagangan melalui pembangunan pasar tradisional modern dan sentra industri kreatif. 6. Pengembangan pariwisata dan budaya yang berorientasi pada konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraan event wisata kreatif secara
periodik
dengan
mendorong
partisipasi
masyarakat
sebagai
pemrakarsa dan pengelola event. 7. Deregulasi kebijakan investasi dan pembentukan kelembagaan pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu untuk mendorong peningkatan investasi. 8. Peningkatan layanan pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun untuk mendukung peningkatan pencapaian rata-rata lama sekolah dan tingkat kelululusan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
82
9. Peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan. 10. Peningkatan mitigasi bencana dan penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan. 11. Peningkatan aktualisasi peran pemuda dalam pembangunan melalui pelibatan organisasi kepemudaan, prestasi olahraga, wawasan kebangsaan, serta orientasi wirausaha berbasis kreativitas. 12. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender. 13. Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pengendalian pertumbuhan penduduk. 14. Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT. 15. Pembangunan
dan
pemeliharaan
infrastruktur
jalan,
jembatan
dan
drainase. 16. Peningkatan
pra sarana dan sarana transportasi terpadu melalui
pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan “Commuter Transit Parking” perencanaan MRT dan perencanaan terminal induk regional. 17. Pengendalian
kepadatan
perumahan
dan
permukiman
melalui
pengembangan hunian vertikal. 18. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi 2011 – 2031. 19. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan pengendalian pencemaran udara
dengan
melibatkan
partisipasi
masyarakat
untuk
mencapai
perolehan Adipura. 20. Peningkatan sanitasi masyarakat melalui perluasan cakupan pelayanan air bersih, air limbah. 21. Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi. 22. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal. 23. Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan. 24. Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik. 25. Peningkatan ketentraman dan ketertiban melalui pengembangan wawasan kebangsaan. Selanjutnya kebijakan pembangunan Kota Bekasi dijabarkan atas masingmasing urusan pembangunan sebagai berikut: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
83
1. Pendidikan Arah kebijakan pembangunan pada urusan pendidikan adalah sebagai berikut: a. Menguatkan mutu pendidikan untuk meningkatkan angka kelulusan pada setiap jenjang pendidikan. b. Memberantas buta aksara pada penduduk usia 15 tahun keatas yang masih terjadi di Kota Bekasi. c. Memperluas cakupan dan mempermudah bantuan pendidikan kepada masyarakat tidak mampu melalui Kartu Bekasi Smart. d. Pengembangan Perguruan Tinggi Negeri. 2. Kesehatan a. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunnan
infrastruktur
dan
pengembangan
sistem
layanan
kesehatan. b. Melaksanakan SPM bidang kesehatan secara konsisten untuk mencapai pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. c. Meningkatkan
cakupan
warga
miskin
penerima
fasilitas
jaminan
kesehatan daerah melalui Kartu Bekasi Health. d. Menetapkan program bersama “Bekasi Sehat 2017” dimana seluruh rumah tangga Kota Bekasi telah memiliki sanitasi yang baik. 3. Pekerjaan umum a. Membangun dan memelihara infrastuktur jalan, jembatan dan drainase. b. Meningkatkan prasarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunanjalur pejalan kaki (pedestrian), jalur khusus sepeda, pengembangan commuter transit parking, perencanaan mass rapid transit, dan perencanaan terminal induk regional. c. Menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur pekerjaan umum. d. Meningkatkan pengawasan dan pemantauan pekerjaan umum untuk meminimalisir potensi penyelewengan. 4. Perumahan rakyat a.
Membatasi perkembangan pembangunan perumahan horizontal dan meningkatkan pengembangan hunian vertikal.
b.
Mengalokasikan lahan untuk pemenuhan kebutuhan perumahan vertikal (rumah susun) bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
c.
Mengembangkan hunian vertikal di kawasan padat dan kumuh melalui peremajaan kawasan dilengkapi ruang terbuka hijau dan prasarana kawasan yang memadai.
d.
Mengatur intensitas bangunan perumahan dengan pengawasan yang ketat terhadap ijin pembangunan perumahan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
84
5. Penataan ruang a. Mengendalikan penataan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi tahun 20112031. b. Mewujudkan luasan Ruang Terbuka Hijau hingga 30% dari wilayah Kota Bekasi. c. Menata
perijinan
penggunaan
ruang
yang
tidak
sesuai
dengan
peruntukan. d. Menguatkan perencanaan penataan ruang dengan penyusunan RUTRKRDTRK hingga tingkat kecamatan. 6. Perencanaan pembangunan a. Mengembangkan indikator perencanaan pembangunan yang SMART (specific, measurable, attainable, reallistic, time bound). b. Menguatkan peran pengendalian dan evaluasi pembangunan. c. Menguatkan
kualitas
data
dan
informasi
bagi
perencanaan
pembangunan. d. Meningkatkan
kapasitas
aparatur
perencanaan
di
lingkungan
Pemerintah Daerah Kota Bekasi. 7. Perhubungan a. Meningkatkan daya angkut dan kenyamanan angkutan umum. b. Mengembangkan moda transportasi massal yang integral dengan moda transportasi massal di wilayah sekitar Kota Bekasi. c. Meningkatkan keamanan di lingkungan terminal, statsiun dan di dalam kendaaran umum. 8. Lingkungan hidup a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan partisipasi masyarakat. b. Melakukan upaya meraih kembali Adipura. c. Melakukan perluasan cakupan pelayanan air bersih dan perluasan cakupan pengelolaan air limbah. d. Melakukan pengendalian terhadap dampak buruk limbah rumah tangga terhadap lingkungan. e. Mengoptimalkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau sebagai sarana sosial bagi masyarakat. f. Mengembangkan sektor wisata lingkungan/ekowisata perkotaan. 9. Pertanahan a. Menguatkan sistem administrasi pertanahan. b. Menyelesaikan konflik pertanahan yang terjadi. 10. Kependudukan dan catatan sipil a. Melakukan penataan administrasi kependudukan. b. Meningkatkan cakupan keterdataan penduduk dan tingkat kepemilikan dokumen dasar kependudukan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
85
c. Meningkatkan
layanan
administrasi
kependudukan
melalui
pembangunan sistem kependudukan berbasis IT. 11. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak a. Melakukan penyelerasan kebijakan peningkatan kualitas ibu dan anak. b. Meningkatkan kualitas hidup anak dan perempuan serta meningkatkan perlindungan terhadap anak dan perempuan. c. Meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan. 12. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera a. Secara berangsur-angsur mengurangi jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1. b. Melakukan pembinaan yang berkesinambungan dengan melibatkan institusi keagamaan untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual. c. Melakukan
pendampingan
kepada
pasangan
keluarga
baru
dan
pencerdasan keluarga berencana. 13. Sosial a. Melakukan pemberdayaan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam kegiatan kewirausahaan. b. Meningkatkan
kualitas
terhadap
akses
masyarakat
berkebutuhan
khusus bagi pelayanan dan fasilitas umum. c. Peningkatan
mitigasi
bencana
melalui
peningkatan
partisipasi
masyarakat. 14. Ketenagakerjaan a. Meningkatkan daya serap tenaga hingga hingga 50.000 tenaga kerja. b. Meminimalisir
potensi
perselisihan
industrial
antara
pekerja
dan
perusahaan. c. Meningkatkan pembinaan dan pelatihan bagi calon tenaga kerja. 15. Koperasi dan UMKM a. Memperkuat kelembagaan koperasi. b. Meningkatkan akses permodalan bagi UMKM dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir. c. Pengembangan dan reorientasi UMKM ke arah industri kreatif. 16. Penanaman modal a. Deregulasi peraturan investasi daerah dan penyederhaan jangka waktu dan biaya pengurusan perijinan. b. Membentuk lembaga pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu. c. Mengembangkan sistem informasi pendaftaran pelaku usaha secara online. 17. Kebudayaan a. Meningkatkan promosi budaya (asli) daerah Kota Bekasi. b. Meningkatkan jumlah even-even budaya dan kesenian daerah. c. Mengembangkan potensi wisata budaya, seni dan sejarah Kota Bekasi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
86
18. Kepemudaan dan olahraga a. Meningkatkan aktualisasi peran pemuda melalui pelibatan organisasi kepemudaan. b. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan organisasi kepemudaan dan pelajar daerah. c. Meningkatkan prestasi olahraga dan perbaikan fasilitas olahraga. d. Meningkatkan pembinaan generasi muda dalam wawasan kebangsaan dan orientasi wirausaha berbasis kreativitas. 19. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri a. Memperkuat
wawasan
kebangsaan
sebagai
cara
meningkatkan
ketertiban dan ketentraman lingkungan. b. Meningkatkan
peran
serta
masyarakat
khususnya
tokoh-tokoh
masyarakat dan pemuda dalam penguatan wawasan berbangsa dan bernegara. 20. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian a. Melakukan
reformasi
birokrasi
dalam
mencapai
tata
kelola
kepemerintahan yang baik. b. Menyelenggarakan pemerintah daerah dengan memegang teguh 10 prinsip good govenrnance secara konsisten. c. Melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi berkesinambungan terhadap hasil kinerja pembangunan daerah. d. Meningkatkan
kualitas
pelaporan,
akuntabilitas
dan
transparansi
penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah. 21. Ketahanan pangan a. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras. b. Menggalakkan promosi penganekaragaman sumber bahan pangan pokok. c. Menjaga pasokan bahan pangan khusus buah dan sayuran. d. Melakukan pencerdasan kepada masyarakat mengenai sumber bahan pangan alternatif pengganti daging. 22. Pemberdayaan masyarakat a. Meningkatkan
peran
lembaga
kemasyarakatan
dalam
kegiatan
pembangunan. 23. Statistik a. Melakukan peningkatan kualitas dan ketersediaan data dan informasi statistik daerah. b. Meningkatkan sarana dan prasarana bidang statistik. 24. Kearsipan a. Melakukan
perawatan
dan
penyelamatan
terhadap
arsip
daerah
khususnya arsip-arsip bersejarah. 25. Komunikasi dan informatika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
87
a. Meningkatkan
aksesibilitas
Mengembangkan peningkatan
zona-zona
sarana
informasi layanan
dan
prasarana
sama
dengan
masyarakat
melalui
internet
cuma-cuma
dan
teknologi
komunikasi
dan
informatika. b. Meningkatkan
kerja
pihak
media
massa
dalam
memperluas informasi perkembangan pembangunan daerah. 26. Perpustakaan a. Meningkatkan promosi kunjungan perpustakaan. b. Memberikan insentif bagi profesi pustakawan. 27. Pertanian a. Mengembangkan pola pertanian perkotaan. b. Meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. 28. Pariwisata a. Mengembangkan
pariwisata
dan
budaya
yang
berorientasi
pada
konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraan event wisata secara periodik. b. Menggiatkan promosi wisata Kota Bekasi secara luas dengan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemrakarsa dan pengelola event dan promosi pariwisata. c. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB. 29. Perdagangan a. Melakukan pembinaan terhadap pedagang asongan dan pedagang kaki lima. b. Mengembangkan sentra-sentra perdagangan rakyat . c. Mengembangkan pilot project pasar tradisional modern dan sentra industri kreatif. 30. Industri a. Meningkatkan penyerapan dan penerapan teknologi tepat guna oleh industri kecil dan menengah. b. Memberikan dukungan pendampingan bagi industri kecil yang baru berkembang. 31. Ketransmigrasian a. Melakukan promosi transmigrasi bagi penduduk Kota Bekasi. 7.2
Program Pembangunan Daerah Prioritas pembangunan daerah Kota Bekasi tahun 2013-2018 terdiri dari 7 prioritas yang akan dilaksanakan setiap tahunnya melalui RKPD, adapun ketujuh prioritas tersebut adalah: 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; 2. Pembangunan Prasarana dan Sarana; 3. Pendidikan; 4. Kesehatan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
88
5. Sosial; 6. Perekonomian; 7. Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Bencana Untuk pembangunan
melaksanakan daerah
Kota
ketujuh Bekasi
prioritas
tersebut
dirumuskan
maka
secara
program
komprehensif
berdasarkan sasaran pembangunan daerah yang telah disusun untuk dicapai selama kurun waktu lima tahun ke depan. Program pembangunan daerah disusun berdasarkan janji kampanye Kepala Daerah yaitu Walikota dan Wakil Walikota Bekasi periode 2013-2018. Tabel 7.1 memaparkan indikasi program pembangunan daerah berdasarakan Misi dan Prioritas Daerah yang di dukungnya. Sedangkan Tabel 7.2 memaparkan program pembangunan daerah dengan disertai indikator keberhasilan dan kerangka pendanaan selama kurun waktu lima tahun ke depan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
89
Tabel 7.1 Indikasi Program dan Keterkaitan dalam Misi dan Kebijakan Umum Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2013-2018 MISI 1 1. Menyelenggar akan tata kelola kepemerintah an yang baik
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 2 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
KEBIJAKAN UMUM
PROGRAM PRIORITAS
3
4
1. Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik.
1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah. 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 3. Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah 4. Program Penataan Peraturan Perundangundangan 5. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur. 6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 7. Program peningkatan pelayanan perijinan
2. Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT 3. Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi. 4. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang
8. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 9. Program Penataan Administrasi Kependudukan 10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
11. Program Pengembangan data/informasi 12. Program Perecanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. 13. Program perencanaan pembangunan daerah. 14. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
90
1
2.Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota
2
2. Pembangunan Prasarana dan Sarana
3 didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal. 5. Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan 6. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan drainase
4
15. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
16. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. 17. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan 18. Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong 19. Program pengendalian banjir
7. Peningkatan sanitasi masyarakat melalui perluasan cakupan pelayanan air bersih, air limbah 8. Peningkatan pra sarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan “Commuter Transit Parking” perencanaan MRT dan perencanaan terminal induk regiona 9. Peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan pengendalian pencemaran udara dengan melibatkan partisipasi masyarakat
20. Program penyediaan dan pengolahan air bersih 21. Program Pembangunan Sistem Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan. 22. Program kualitas air dan pengendalian pencemaran air 23. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas. 24. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ. 25. Program peningkatan pelayanan angkutan 26. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 27. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 28. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 29. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 30. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. 31. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
91
1
2
3 untuk mencapai perolehan Adipura. 10. Pengendalian kepadatan perumahan dan permukiman melalui pengembangan hunian vertikal 11. Pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW Kota Bekasi 2011 – 2031
3.Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya
3.Pendidikan
12. Peningkatan layanan pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun untuk mendukung peniingkatan pencapaian rata-rata lama sekolah dan tingkat kelululusan
4 32. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH). 33. Program pengelolaan areal pemakaman. 34. Program Pengembangan Perumahan. 35. Program Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah 36. Program Perencanaan Tata Ruang. 37. Program Pemanfaatan Ruang. 38. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 39. Program Wajib Belajar 12 tahun 40. Program Pendidikan Anak Usia Dini 41. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah 42. Program Pendidikan Non Formal. 43. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 44. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
4.Kesehatan
13.Peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan kesehatan untuk meningkatkan pencapaian indeks kesehatan
45. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 46. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 47. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 48. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. 49. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. 50. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. 51. Program pengadaan,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
92
peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata.
5. Sosial
1
2
14. Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pengendalian pertumbuhan penduduk 15. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender 16. Pengembangan pariwisata dan budaya yang berorientasi pada konservasi dan kemajemukan budaya melalui penyelenggaraa n event wisata kreatif secara periodik dengan mendorong partisipasi masyarakat sebagai pemrakarsa dan pengelola event 17. Peningkatan aktualisasi peran pemuda dalam pembangunan melalui pelibatan organisasi kepemudaan, prestasi olahraga, wawasan kebangsaan, serta orientasi wirausaha berbasis kreativitas 3
52. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya 53. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. 54 Program Keluarga Berencana. 55. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan. 56. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
57. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. 58. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
59. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. 60. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. 61. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
4
93
4.Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha kecil mikro, kecil, dan menengah, peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan pekerjaan
1
6. Perekonomian
18. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha masyarakat untuk meningkatkan indeks daya beli dan laju pertumbuhan ekonomi 19. Pengembangan usaha perdagangan melalui pembangunan pasar tradisional modern dan sentra industri kreatif
2
20. Peningkatan aksesibilitas permodalan dengan membentuk BLUD pengelola dana bergulir bagi UMKM serta pengembangan dan reorientasi sektor usaha UMKM kearah industri kreatif 21. Penguatan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan jumlah koperasi aktif 22. Deregulasi kebijakan investasi dan pembentukan kelembagaan pengelola penanaman modal dan perijinan terpadu untuk mendorong peningkatan investasi 23. Membangun iklim usaha yang kondusif dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menekan tingkat 3
62. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan. 63. Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah
64. Program Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar. 65. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. 66. Program Pengembangan sentra-sentra perdagangan 67. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 68. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
69. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
70. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
71. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
4 94
5.Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai
7. Keamanan, Ketertiban dan Penanggulangan Bencana
pengangguran dan membuka lapangan kerja baru 24.Peningkatan ketentraman dan ketertiban melalui pengembangan wawasan kebangsaan. 25. Peningkatan mitigasi bencana dan penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan
72. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal. 73. Program pengembangan wawasan kebangsaan. 74. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 75. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
95
Tabel 7.2 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi I Misi I : Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
1 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
2
3
4
- Indeks Kepuasan Masyarakat
Capaian Kinerja Kondisi Kondisi Awal Akhir 5 7
65,26
Program Pembangunan 8 - Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH - Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
80 - Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur - Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
- Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah
N/A*
WTP
- Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah - Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah
- Pencapaian IKK dalam EKPPD
2,632
3,237
- Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan - Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh -
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
96
Bidang Urusan 9 Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Perencanaan Pembangunan
SKPD Penanggung Jawab 10 Inspektorat
Sekretariat Daerah
BKD
BKD
BPKAD
BAPPEDA
KAPERMAS
BAPPEDA/TA TA KOTA
1
2
3
4 - kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap dokumen rencana pembangunan
- Ketersediaan Data Base Pembangunan
- kepemilikan KTP - Bayi lahir mendapatkan Akte Kelahiran
5
100
N/A*
7
100
20 SBL
86,64
100
76,6
85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
8 - Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah - Program perencanaan pembangunan daerah - Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi - Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa - Program Pengembangan data/informasi - Program Penataan Administrasi Kependudukan - Program peningkatan pelayanan perijinan
97
9
10
Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA
Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA
Statistik
TELEMATIKA
Statistik
SEKRETARIA T DAERAH
Statistik
BAPPEDA
Kependudukan dan catatan sipil
DISDUCAPIL
Kependudukan dan catatan sipil
DISDUCAPIL
Tabel 7.3 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi II Misi II : Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota. Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
1 Terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga
2
3
4
Capaian Kinerja Kondisi Kondisi Awal Akhir 5 6
Program Pembangunan 7 - Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Bidang Urusan 8 Pekerjaan Umum
SKPD Penanggung Jawab 9
BIMARTA - Panjang jalan dalam kondisi baik
- Panjang jalan yang memiliki trotoar - Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat - Ketersediaan prasarana sarana lalu lintas - Ketersediaan Prasarana sarana perhubungan - Penanganan titik kemacetan di Kota Bekasi
91.05
96.28
32,39
59,50
50
70,62
54
92
45
20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
67
- Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Program Pembangunan Sistem Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan - Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.
Pekerjaan Umum
- Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Pekerjaan Umum
- Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Perhubungan
- Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan - Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan - Program peningkatan pelayanan angkutan - Program manajemen lalu lintas
Perhubungan
74
BIMARTA
Pekerjaan Umum BIMARTA Pekerjaan Umum BIMARTA
BIMARTA
DISHUB
DISHUB Perhubungan Perhubungan
DISHUB DISHUB
Perhubungan DISHUB
98
1
2
3
4 - Jumlah rumah terbangun - Kawasan kumuh yang tertata - Cakupan pelayanan Air minum - Rumah layak huni - Penyimpangan pemanfaatan ruang - Perolehan Adipura - Status mutu udara ambien - Penegakan hukum lingkungan - Persentase penanganan sampah - Luasan Ruang Terbuka Hijau - Berkurangnya luasan genangan banjir - Rasio kapasitas TPU terhadap Jml penduduk - Status mutu air
5
6
637.759
745.897
8%
48%
29.9
38,2
98,78
100
0,15
0,15
N/A
Adipura
230
172,5
100
100
48,44
69
10,96
11,64
0
4.99
0,28
0,35
4
3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
7 - Program Pengembangan Perumahan
8 Perumahan Rakyat
- Program Perencanaan Tata Ruang - Program Pemanfaatan Ruang - Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah - Program Lingkungan Sehat Perumahan - Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Penataan Ruang
- Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup - Program Peningkatan Pengendalian Polusi - Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Lingkungan Hidup
- Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Lingkungan Hidup
- Program pengendalian banjir
Lingkungan Hidup
- Program pengelolaan areal pemakaman
Pekerjaan Umum
- Program penyediaan dan pengolahan air baku
Lingkungan Hidup
99
Penataan Ruang Lingkungan Hidup
9 TATA KOTA/DISBA NGKAR TATA KOTA TATA KOTA BPLH
Lingkungan Hidup Penataan Ruang
BPLH TATA KOTA BPLH
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
BPLH BPLH DINSIH
Lingkungan Hidup
TATA KOTA/DPPJ U BIMARTA
DPPJU BPLH
Tabel 7.4 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi III Misi III : Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
1 Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan
2
3
Indikator Kinerja 4 - Sarana penyelenggaraan seni dan budaya yg representatif - Situs/cagar budaya yang dilestarikan - Penyelenggaraan Festival seni dan budaya - Pemuda pelopor tingkat nasional - Cabang Olahraga Berprestasi - PKK Aktif
Capaian Kinerja Kondisi Kondisi Awal Akhir 5 6 0
1 GI
10
17
7
11
5TK, 2TP ,0TN
5TK, 2TP ,1TN
7
9
100
Program Pembangunan 7 - Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
-
100
- Posyandu Aktif
80
100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
PORBUDPAR Kebudayaan
- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kebudayaan
- Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan - Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Kepemudaan dan Olahraga
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Kepemudaan dan Olahraga
- Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan
- Program Keluarga Berencana
16,55
8 Kebudayaan;
PORBUDPAR PORBUDPAR PORBUDPAR
Kepemudaan dan Olahraga PORBUDPAR PORBUDPAR
100
- Kota Layak Anak (5 cluster/bid )
- Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
SKPD Penanggung Jawab 9
Bidang Urusan
30
- Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
100
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Keluarga berencana keluarga sejahtera Kesehatan
dan
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
BP3AKB/ KAPERMAS Badan Pemberdayaa n Perempuan,P erlindungan Anak dan KB BP3AKB/ KAPERMAS BP3AKB BP3AKB
1
2
3
4 - Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat - LPM Aktif
- Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar penndidikan dan kesehatan
- Angka Rata-rata lama sekolah - Penduduk yang berusia >15 Thn melek huruf (tidak buta aksara) - APM SD/sederajat - Pendidikan anak usia dini (PAUD)
5
6
30
50
100
100
7
8 Permberdayaan Masyarakat
9
KAPERMAS
Permberdayaan Masyarakat
77
10,70 Thn
95
100
100
100
42
50
91,40
- Angka Partisipasi Murni (APM)
73,75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
- Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya - Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Program Wajib Belajar 12 tahun
Sosial DINSOS Sosial DINSOS Pendidikan
11 Thn
98
- Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
KAPERMAS
DISDIK - Program Pendidikan Non Formal - Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan
- Program Wajib Belajar 12 tahun
Pendidikan
- Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan
- Program Wajib Belajar 12 tahun
Pendidikan
DISDIK
DISDIK
93,68
75,28
DISDIK
DISDIK
- Program Wajib Belajar 12 tahun - Program Peningkatan Kualitas
101
Pendidikan
DISDIK
1
2
3
4 Murni (APM) SMA/SMK/MA/Pak et C Kepemilikan Kartu Jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin Angka kematian bayi
5
100
0,55
6
100
0,15
Indeks Kepuasan Masyarakat
65,26
80
Angka harapan hidup.
69.70
70.18
59,5
44
0,28
0,15
Angka kematian ibu melahirkan Prevalensi balita gizi buruk Indeks Pembangunan Manusia
76.72
77.72
Indek Pendidikan
90.34
91.10
Indek Kesehatan
74.40
75.30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
7 Pendidikan Menengah
8
- Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kesehatan
- Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Kesehatan
9
DINKES
DINKES
- Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan - Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rs, rs jiwa, rs paru, rs mata - Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kesehatan - Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Program Manajemen Pelayanan Pendidikan - Program Wajib Belajar 12 tahun - Program Wajib Belajar 12 tahun - Program Upaya Kesehatan Masyarakat
102
Kesehatan
DINKES DINKES
Pendidikan DISDIK
Pendidikan Kesehatan
DISDIK DINKES
Tabel 7.5 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi IV Misi IV : Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
1 Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
2
3
4 - laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi
- Laju inflasi - PDRB perkapita
- Indeks Gini - Penyediaan Lapangan Kerja - Angka Pengangguran Terbuka - Tingkat kemiskinan - Indeks Daya Beli - Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal - Laju peningkatan investasi - Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih
Capaian Kinerja Kondisi Kondisi Awal Akhir 5 6
7.08
Program Pembangunan
Bidang Urusan
7 - Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
8 Penanaman Modal
- Program Pengembangan sentrasentra industri potensial - Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Industri
PERINDAGK OP
6,9 -7,29%
N/A
<6%
22.354.66 5
31.587.646
N/A
G <0.3
N/A N/A
9,2%
Perdagangan
Ketenagakerjaan - Program Peningkatan Kesempatan Kerja
PERINDAGK OP PERINDAGK OP
Penanaman Modal Ketenagakerjaan
10.000
SKPD Penanggung Jawab 9
DISNAKER DISNAKER
Ketenagakerjaan DISNAKER Sosial
N/A 65,76
5.37 66,75
10
30
N/A
10
US $ 546.478.6 50,91
>50 %
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
DINSOS - Program Peningkatan Kapasitas Teknologi Sistem Produksi
Penanaman Modal Perdagangan PERINDAGK OP
- Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Penanaman Modal
- Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Penanaman Modal
103
SEKRETARIA T DAERAH DISPERA
1
2
3
4 - Koperasi aktif
5 53
6 68
- Jml UMKM Produktif
1134
1725
- Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif
N/A
1 PTM
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
7 - Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi - Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah - Program peningkatan pelayanan pasar
104
8 Koperasi dan UMKM
9 PERINDAGK OP
Koperasi dan UMKM PERINDAGK OP Industri; Perdagangan PERINDAGK OP
Tabel 7.6 Sasaran, Strategi, dan Program Pembangunan Misi V Misi V : Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai. Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
1 Terwujudnya kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara.
2
3
4
Kasus perselisihan sara dan kelompok masyarakat
Menurunnya Jml angka kriminalitas Penanganan bencana alam Menurunnya jml kasus penyalahgunaan narkoba
Capaian Kinerja Kondisi Kondisi Awal Akhir 5 6
4
10,32
7 - Program pengembangan wawasan kebangsaan
Bidang Urusan 8 Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
5 100
10,89
10
SKPD Penanggung Jawab 9
KESBANGPO L
0
N/A
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
Program Pembangunan
- Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal - Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam - Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
105
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
SATPOL PP ESBANGPOL /DINSOS BNK
Tabel 7.7 Indikasi Program Pembangunan Prioritas dan Kerangka Pendanaan Tahun 2013-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
106
VIII Indikasi Program Pembangunan dan Kebutuhan Pendanaan
Penetapan indikasi program prioritas merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai analisis dan metodologi perumusan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya. Dalam bagian ini diuraikan hubungan program prioritas dengan SKPD terkait.
Pada bagian ini pula, akan disajikan pencapaian target
indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan serta kebuthan pendanaan program prioritas. Indikasi program prioritas RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 disajikan pada Tabel 8.1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
122
Tabel 8.1 Indikasi Program Pembangunan dan Kerangka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
123
IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Indikator kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja
yang
akan
diukur
dalam
pelaksanaan
suatu
kebijakan
terhadap
tujuannya.Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Bekasi periode 2013-2018
dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 dapat dicapai.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
169
Tabel 9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Kota Bekasi Tahun 2013-2018 NO
INDIKATOR
SATUAN
RUMUS CAPAIAN
2
3
4
1 MISI I
: Menyelenggarakan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik
SASARAN I
: Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
100
2014
2015
2016
2017
2018
6
7
8
9
10
65.26
72
74
76
78
80
1
Indeks Kepuasan Masyarakat
2
Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah
Opini
Status opini
WDP
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
3
Pencapaian IKK dalam EKPPD
Skor
Nilai EKPPD
2,632
2,876
2,962
3,051
3,142
3,237
4
kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap dokumen rencana pembangunan
x 100
100
100
100
100
100
100
5
Ketersediaan Data Base Pembangunan
Jml database : Tersedia (S), Terbaharui (B) dan Lengkap (L)
NA*
20 S
20 SB
20 SBL
20 SBL
20 SBL
6
kepemilikan KTP
%
86,64
100
100
100
100
100
7
Bayi lahir mendapatkan Akte Kelahiran
%
76,6
100
100
100
100
100
91.05
92.09
93.14
94.23
95.23
96.28
32,39
38
44
49
55
59.50
MISI II SASARAN I
%
KONDISI AWAL 2012 5
%
Jenis Database
Jml program dlm APBD yang sesuai dengan RKPD pada Thn berkenaan Jml Program dalam RKPD
x 100
x 100
: Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota. : Terwujudnya Ketersediaan Prasarana dan Sarana Kota Yang Merata Bagi Seluruh Warga
1
Panjang jalan dalam kondisi baik
%
2
Panjang jalan yang memiliki trotoar
%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
100
170
x 100
1 3
2 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
3
4
5
6
7
8
9
10
%
Drainase dalam kondisi baik x 100 Jml drainase
50
54.24
58.25
62.37
66.43
70.62
54
67
73
79
86
92
45
49
54
58
63
67
20
42
51
59
67
74
637.759
673.805
691.828
709.851
727.874
745.897
8%
16%
24%
32%
40%
48%
29.9
32,7
34
35,4
36,8
38,2
98,78
99,70
100
100
100
100
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
4
Ketersediaan prasarana sarana lalu lintas
%
5
Ketersediaan Prasarana sarana perhubungan
%
6
Penanganan titik kemacetan di Kota Bekasi
%
7
Jumlah rumah terbangun
8
Kawasan kumuh yang tertata
%
9
Cakupan pelayanan Air minum
%
10
Rumah layak huni
%
11
Penyimpangan pemanfaatan ruang
%
12
Perolehan Adipura
13
Status mutu udara ambien
14
Penegakan hukum lingkungan
15
Persentase penanganan sampah
16
Luasan Ruang Terbuka Hijau
Unit
x 100
x 100 x 100
Jml rumah Jml kawasan kumuh yang tertata x 100 Jml kawasan kumuh
100
100 100
Adipura
Piala Adipura
Sertifikat
Sertif adipura
Sertif adipura
Adipura
Adipura
Adipura
Ug/mᶾ
Baku mutu udara (Parameter debu)
230
218,5
207
195,5
184
172,5
100
100
100
100
100
100
48,44
58
60
63
66
69
10,96
11,09
11,22
11,35
11,48
11,64
%
100
%
100
%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
100
171
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
17
Berkurangnya luasan genangan banjir
%
Jml genangan
0
13.31
4.99
4.99
4.99
33.27
87,05
89
91
93
95
100
0,28
0,30
0,31
0,33
0,34
0,35
NA
100
100
100
100
100
4
3,8
3,6
3,4
3,2
3
18
19
Pelayanan kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU) Rasio kapasitas TPU terhadap Jml penduduk
20
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
21
Status mutu air
%
100
m²/jiwa
%
(
Kelas
)
100
Status mutu air
MIS III
: Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya
SASARAN III
: Terwujudnya Kehidupan Warga Yang Dinamis, Inovatif, Kreatif dan Berperan Aktif Dalam Pembangunan
1
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya yg representativ
Jml
Gedung Outdoor (GO) dan Gedung Indoor (GI)
-
-
-
1 GO
-
1 GI
2
Penyelenggaraan Festival seni dan budaya
Even
Jml even
7
7
8
9
10
11
3
Situs/cagar budaya yang dilestarikan
Jml
Situs dan Cagar Budaya
10
10
10
12
14
17
Jml pemuda pelopor tingkat kota (TK), Provinsi (TP), Nasional (TN)
5TK, 2TP ,0TN
5TK, 2TP ,1TN
5TK, 2TP ,1TN
5TK, 2TP ,1TN
5TK, 2TP ,1TN
5TK, 2TP ,1TN
Jml cabang olahraga
7
7
8
8
9
9
100
100
100
100
100
100
80
85
90
95
95
100
16,55
18
20
23
26
30
30
35
40
45
50
50
4
Pemuda pelopor tingkat nasional
pemuda
5
Cabang Olahraga Berprestasi PKK Aktif
cabang %
6
Posyandu Aktif
%
8
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
%
9
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
7
100
100 100
/
%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
X 100
172
1 10
2 Kota Layak Anak (5 cluster/bid )
11
Panti Rehabilitasi PMKS
12
LPM Aktif
3
4
5
6
7
8
9
10
% (5 Cluster )
Jumlah anak yang terpenuhi haknya 100 Jml Anak
-
35
65
80
100
100
Panti PMKS
Jumlah Panti Milik Pemda
-
-
1
-
-
-
100
100
100
100
100
100
%
100
MIS III
: Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya
SASARAN IV
: Mewujudkan Pemenuhan Kehidupan Dasar Pendidikan dan Kesehatan
1 2
3 4
Angka Rata-rata lama sekolah
Penduduk yang berusia >15 Thn melek huruf (tidak buta aksara) APM SD/sederajat Pendidikan anak usia dini (PAUD)
x 100
/ /
%
100
/
%
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
%
7
Kepemilikan Kartu Jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin
%
8
Angka harapan hidup
Thn
Angka kematian bayi
Per 1000
9
10,70 Thn
%
%
6
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
5
Thn
100
/
/
/
/ /
/
/
100
/
100
/
100
Angka Harapan Hidup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
173
10,83 Thn 10,89 Thn 10,92 Thn 10,96 Thn
11 Thn
99,99
99,99
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
37,37
42
44
46
48
50
90,39
91,40
92
92,64
93,18
93,68
71
71,94
72,89
73,63
74,8
75,28
100
100
100
100
100
100
69,70
69,80
69,89
69,99
70,10
70,18
0,55
0,40
0,35
0,30
0,25
0,15
Commented [AD1]: 5. cluster indikator Kota Layak anak 1.Hak sipil dan Kebebasan 2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 3. Hak dasar dan Kesejahteraan 4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya 5. Perlindungan Khusus
1 10
2 Angka kematian ibu melahirkan
3 Per 100.000
4 .
Jml balita gizi buruk Jml balita
6
7
8
9
10
59,5
50
49
47
46
44
0,28
0,25
0,23
0,20
0,17
0,15
11
Prevalensi balita gizi buruk
12
Indeks Pembangunan Manusia
indeks
IPM
76.72
76.84
77.16
77.38
77.58
77.72
13
Indek Pendidikan
indeks
Indeks Pendidikan
90,34
90,49
90,64
90,79
90,94
91,10
14
Indek Kesehatan
indeks
Indeks Kesehatan
74,40
74,58
74,76
74,94
75,12
75,30
MISI IV SASARAN V
1 2 3
%
5
100
: Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif. : Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi
%
Laju inflasi
%
–
(
)
100
Inflasi
PDRB perkapita
Rp
7.08
6.9 – 7.29
6.9 – 7.29
6.9 – 7.29
6.9 – 7.29
6.9 – 7.29
3,45
<6
<6
<6
<6
<6
22.354.665 22.354.665
24.372.801
-
0,3 ≤ G ≤ 0,5
0,3 ≤ G ≤ 0,5
65,76
65,81
65,95
66,10
66,35
66,75
100
10
12
15
20
25
30
100
25
10
10
10
10
10
26.573.130
28.972.101
31.587.646
k
G = 1 − Pi (Qi + Qi−1 ) i =1
dimana: Pi : persentase rumahtangga atau penduduk pada kelas ke-i Qi : persentase kumulatif total pendapatan atau pengeluaran sampai kelas ke-i Nilai gini ratio berkisar antara 0 dan 1, jika: G < 0,3 = ketimpangan rendah 0,3 ≤ G ≤ 0,5 = ketimpangan sedang G > 0,5 = ketimpangan tinggi
4
Indeks Gini
5
Indeks Daya Beli
6
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
%
Laju peningkatan investasi
%
7
Indeks
IDB / / –
(
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
174
)
0,3 ≤ G ≤ 0,3 ≤ G ≤ 0,5 0,5
G < 0,3
1
2
8
Pertumbuhan Nilai Ekspor Bersih
9
Koperasi aktif
3 %
4
5
Nilai Ekspor Bersih Thn n – nilai ekspor bersih Thn (n − 1) Nilai ekspor bersih Thn n
%
100
100
6
US $ 546.478.65 >50 % 0,91
7
8
9
10
>50 %
>50 %
>50 %
>50 %
53
63
63
65
66
68
1500
1625
1725
-
1 PTM
10
Jml UMKM Produktif
unit
Jml UMKM
1134
1445
1445
11
Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif
Unit
Jml pasar tradisional modern (PTM) dan Jml sentra Industri Kreatif (SIK)
-
-
1 SIK
12
Angka pengangguran terbuka
10,3
10.1
9,8
9.5
9.2
5.87
5.72
5,62
5.52
5.37
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
0
0
0
0
0
5
5
5
5
5
85
80
90
100
100
100
77
80
82
85
86
95
10,89
10
10
10
10
10
13 14
Tingkat kemiskinan Penyediaan lapangan kerja
MISI V
%
% Lowonga n
100
12
100
6.12*
Jumlah Lowongan kerja baru
4.628
: Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai.
SASARAN VII : Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara
1
Kasus perselisihan sara dan kelompok masyarakat
Kasus
Jml Kasus
4
2 3
Menurunnya Jml angka kriminalitas Penanganan bencana alam
(
% %
4
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
%
5
Menurunnya jml kasus penyalahgunaan narkoba
%
)
100 10,32
(
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
)
100 100
(
175
)
100
Commented [AD2]: TAHUN 2012 Commented [AD3]: Commented [AD4]: ml pecari kerja yg ditempatkan ( 4.628 ) / pencari kerja yag mendaftar ( 32.885 ) x 100
Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
10.1 Kaidah Pelaksanaan Dokumen RPJMD Kota Bekasi periode 2013 -2018 ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Walikota – Wakil Walikota terpilih,
sebagaimana
menjelang Pemilukada
dipresentasikan di depan secara langsung.
DPRD Kota Bekasi
Penyusunan RPJMD Kota Bekasi
periode 2013-2018 telah memperhatikan dasar hukum seperti diatur dalam peraturan perundangan, antara lain yaitu Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Penyusunan
program dan
indikator kinerja dalam RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 mengacu pula program-program
yang tercantum dalam dokumen perencanaan yang lebih
tinggi yaitu RPJMDN 2010-2014 dan RPJPD Kota Bekasi 2005-2025 serta Perda No. 13 TAHUN 2011 tentang RTRW Kota Bekasi. RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD dengan tata waktu yang sama yaitu 2013-2018. Disamping itu RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 akan menjadi acuan dalam penyusunan RKPD setiap tahun anggaran. Penyusunan RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 dilaksanakan melalui beberapa tahap konsultansi publik, yaitu melalui forum Musrenbang RPJMD, dengan harapan program-progam yang ada di dalam RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Kemudian dilanjutkan dengan proses legislasi dan pembahasan pada DPRD Kota Bekasi. RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 juga menjadi dasar bagi Walikota dan Wakil Walikota dalam menyusun LKPJ dan LKPJ-AMJ di akhir periode masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota dan dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah. RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 merupakan suatu dokumen yang disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, namun diharapkan dapat menjadi acuan bagi segenap stakeholder pembangunan di Kota Bekasi dalam melaksanakan pembangunan daerah tahun 2013-2018. Mengingat dokumen RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 memiliki tata waktu selama 5 tahun, ditengah waktu pelaksanaannya dapat dilakukan evaluasi paruh waktu (mid term evaluation) untuk mengetahui sejauhmana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
176
capaian kinerja pembangunan, untuk selanjutnya dapat mengambil langkahlangkah strategis. 10.2 Pedoman Transisi Sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih dilantik. Dengan demikian, penyusunan RKPD dan anggaran tahun 2019 belum memiliki dasar, untuk menjaga kesinambungan pembangunan, maka RPJMD Kota Bekasi periode 2013-2018 dapat diberlakukan sebagai pedoman sementara dalam penyusunan RKPD tahun 2019.
WALIKOTA BEKASI
RAHMAT EFFENDI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah – RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018
177
Tabel. 7.7 Indikasi Program Pembangunan Prioritas dan Kerangka Pendanaan Tahun 2013 - 2018 MISI I TUJUAN
No. 1 1
Bidang Urusan dan Program-Kegiatan
Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
3 2 Program Peningkatan - Terciptanya Tata Kelola Aset dan Pengembangan dan Keuangan Daerah Yang Pengelolaan Keuangan Akurat dan Kredibel Daerah
3
4
target
4
5
'%
Rp
6
-
2015 target
7
83.20
Rp
8
9,945,000,000.00
2016 target
9
87.44
11,934,000,000.00
2017 Rp
10
91.68
target
11
14,320,800,000.00
12
92
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2018 Rp
13
target
Rp
target
Rp
14
15
16
17
17,184,960,000
91.83
20,621,952,000.00
91.83
SKPD Penanggungjawab
18
74,006,712,000.00
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
65,000,000,000.00
Dinas Pendapatan Daerah
674,763,073,321.00
744,298,189,815.00
- Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah
Rp
45,977,967,400.00
50,775,136,934.30
5,621,592,492.99
62,388,528,471.20
69,393,311,705
77,344,489,823.20
77,344,489,823.20
Dinas Pendapatan Daerah
- Peningkatan Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Rp.
9,479,323,600.00
10,381,356,194.30
11,419,665,043.10
12,619,263,812.10
14,010,474,501
15,630,193,051.00
15,630,193,051.00
Dinas Pendapatan Daerah
- Peningkatan Penerimaan LainLain Pendapatan Asli Daerah Yang Syah
Rp
141,054,683,800.00
143,537,115,763.00
149,382,308,643.00
155,698,558,769.00
162,528,751,536
168,920,880,210.00
168,920,880,210.00
Dinas Pendapatan Daerah
Rp
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
117,234,308,293
117,234,308,293.00
117,234,308,293.00
Dinas Pendapatan Daerah
sistem
3.00
13,000,000,000.00
874,246,861,834.00
4.00
13,000,000,000.00
4.00
1,028,431,662,980.00
13,000,000,000.00
4.00
1,211,590,472,730
13,000,000,000
1,429,421,439,020.00
5
13,000,000,000.00
1,429,421,439,020.00
5.00
Dinas Pendapatan Daerah
5.00
- Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan Tahun Berjalan
- Tindak lanjut Temuan Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya
6,820,000,000.00
80
6,883,800,000.00
0
80
'%
0
20
'%
100
100
600,000,000.00
100
675,000,000.00
100.00
750,000,000.00
100
825,000,000
100
900,000,000.00
100
3,750,000,000.00
Sekretariat Daerah Bagian BIna Pemerintahan
11,200,000,000.00
100
12,000,000,000.00
100.00
13,000,000,000.00
100
14,400,000,000
100
16,500,000,000.00
100
67,100,000,000.00
Sekretariat DPRD
20
80.00
7,295,200,000.00
20.00
80
7,359,000,000
20
80
8,167,500,000.00
20
80
36,525,500,000.00
Inspektorat
'%
Inspektorat
20
Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah
- Terevaluasinya Kinerja Pemerintah Daerah
Program Penataan Peraturan PerundangUndangan
- Terfasilitasi Pembahasan Rekomendasi, Persetujuan dan Kesepakatan yang dihasilkan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah
'%
100
100
- Terfasilitasi pembahasan Raperda Inisiatif DPRD
'%
100
100
100
100.00
100
100
100
Sekretariat DPRD
'%
100
100
100
100.00
100
100
100
Sekretariat DPRD
Perda/Pe rkada/Ke pwal
1038
1050
- Terfasilitasinya Proses Pelaksanaan Rapat Paripurna - Tersedianya Peraturan Perundang-undangan dan produk hukum Daerah
106
2014
Rp.
- Pengelolaan Pendapatan Berbasis Sistem Informasi Teknologi Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
Kondisi kinerja pada awal RPJMD
- Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah
- Peningkatan Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
2
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Satuan
2,000,000,000.00
1062
2,225,000,000.00
1,075.00
2,550,000,000.00
1,083
2,775,000,000
1095
3,050,000,000.00
5365
12,600,000,000.00
Sekretariat Daerah Bagian Hukum
1 5
3 2 Program peningkatan - Jumlah aparatur kerja sama kapasitas sumber daya daerah yang mendapatkan aparatur peningkatan kapasitas
4 Orang
- Jumlah aparatur investasi yang mendapatkan peningkatan Orang kapasitas 6
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
40
- Terfasilitasinya sarana dan prasarana DPRD
'%
70
75
Persent ase
100
100
7 1,400,000,000.00
8 50
7,703,880,000.00
80
38,442,500,000.00
100
13929
17700
17219
1
2
2
izin
55000
60000
300
300
300
Orang
65
65
65
Laporan
7
7
- Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu di Kota Bekasi Berstandarkan ISO 9001:2008
Paket
0
- Peningkatan Etos Kerja Sumber Daya Aparatur Perizinan
Orang
- Peningkatan efektifitas Pelaksanaan sistem Pengendalian Pelayanan Perizinan
- Jumlah Media Hot Spot di Wilayah Kota Bekasi - Jumlah paket yang terlayani SPSE Kota Bekasi - Jumlah Sistem Informasi Manajemen di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi - Website Pemerintah Kota Bekasi - Optimalnya Jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) - Jumlah Pengguna Layanan Sarana TIK
1,500,000,000.00
1,835,000,000.00
65000
10 50.00
11 1,600,000,000.00
40.00
8,530,800,000.00
80
orang
- Peningkatan Sumber Daya Aparatur Perizinan berbasiskan IT
9
40
Dokume n
- Pengembangan Sinergitas dengan SKPD Teknis Sesuai SOP
107
0
75
- peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang SOP BPPT
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
50
70
- Tersedianya Dokumen Pola Karir
8
50
'%
- Terwujudnya Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Program peningkatan pelayanan perijinan
6
- Penyediaan sarana dan Prasarana Aparatur Sekretariat DPRD
- Terselesaikannya Kasus-kasus Indisipliner Pegawai di Lingkungan Pemerintahan Bekasi
7
5
85.00
2,000,000,000.00
100.00
50
8,942,680,000.00
90
30,754,461,000.00
100
17,202
1.00
-
2,100,000,000.00
75,000
1,800,000,000.00
40
10,516,694,800
85
2,250,000,000
100
250
17 8,000,000,000.00
9,008,364,280.00
85
44,702,419,080.00
85
33,750,470,000.00
100
18 Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
200
85
31,884,440,000
16
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
165,483,451,000.00
Badan Kepegawaian Daerah
17099
17099
Badan Kepegawaian Daerah
0
5
Badan Kepegawaian Daerah
80000
2,450,000,000.00
80000
10,635,000,000.00
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
65
65
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
7
7
7
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
5.00
5
5
5
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
77.00
77
77
77
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
65.00
65
7
7.00
5
5
77
77
77
Titik
0
15
Paket
251
551
901
Aplikasi
11
16
21
Pengunj ung website
250000
255000
265000
titik jaringan
700
725
Orang
100
150
18,345,000,000.00
50
15
300
300
30
14
300
300.00
19,170,000,000.00
1,700,000,000
90
17,241.00
70,000.00
13
40
85.00
30,651,580,000.00
12
45.00
22,870,000,000.00
60
26,895,000,000
75
31,120,000,000.00
75
118,400,000,000.00
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
2251
2251
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
36
36
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
295000
295000
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
800
825
825
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
300
350
350
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
1,301.00
1,751
26.00
31
275,000.00
285,000
750
775.00
200
250.00
1
2
3 - Peningkatan Kapasitas Teknis Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kota Bekasi
4
5
6
Orang
320
395
470
Unit
33
35
37
- Peningkatan Kapasitas TIK Aparatur SKPD
Orang
1424
1524
1639
- Peningkatan Kapasitas TIK Bagi Masyarakat Kota Bekasi
Orang
0
100
200
- Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi di Tingkat Kelurahan
'%
100
100
300,000,000.00
100
300,000,000.00
100.00
300,000,000.00
-
'%
100
100
7,300,000,000.00
100
8,000,000,000.00
100.00
8,425,000,000.00
100
- Sarana Media Informasi berbasis internet
9
Program Penataan Administrasi Kependudukan
7
8
9
10
11
12
545.00
620
39.00
41
1,769.00
1,914
300.00
400
13
-
14
15
16
17
695
695
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
43
43
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
2074
2074
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
500
500
Sekretariat Daerah Bagian Telematika
0
-
0
900,000,000.00
- Kepemilikan KTP 100
6,625,000,000.00
100
39,325,000,000.00 Kependudukan dan
Catatan Sipil 52.65
52.65
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
100
100
100
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
4.19
4
4.72
4.72
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
100
100.00
100
100
100
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
100
100
100.00
100
100
100
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1.5
1.6
1.7
1.90
2
2.1
2.1
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
'%
10
20
- Terfasilitasinya pelayanan Informasi Publikasi terhadap kinerja DPRD
'%
100
100
- Terfasilitasinya Komunikasi antara DPRD dengan Masyarakat
'%
100
100
- Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
'%
0
50
kali
0
12
12
kali
0
1
1
hari
0
365
hari
0
365
'%
51.43
51.48
52.48
51.66
52
'%
100
100
100
100.00
'%
3.03
3.44
3.82
'%
100
100
- Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran
'%
100
- Cakupan Penerbitan Akta Kematian
'%
- Cakupan Penerbitan KK
- Kepemilikan akte perkawinan
- Cakupan Penerbitan KTP
Program - peningkatan jaringan Pengembangan komunikasi Komunikasi Informasi dan Media Massa
- Diseminasi informasi melalui media tercetak/terekam
950,000,000.00
8,000,000,000.00
30
3,550,000,000.00
40.00
950,000,000.00
50
3,550,000,000
60
100
8,530,800,000.00
100.00
8,703,880,000.00
100
9,000,000,000
100
100
1,510,000,000.00
70
100.00
1,200,000,000.00
80.00
100
1,100,000,000.00
90
4,050,000,000.00
11,000,000,000.00
100
1,100,000,000
100
60
13,050,000,000.00
Dinas Perhubungan
100
45,234,680,000.00
Sekretariat DPRD
1,400,000,000.00
100
6,310,000,000.00
Sekretariat Daerah Bagian Humas
12
12
Sekretariat Daerah Bagian Humas
1
1
Sekretariat Daerah Bagian Humas
365
365
365
Sekretariat Daerah Bagian Humas
365
365
365
Sekretariat Daerah Bagian Humas
12.00
12
1.00
1
365
365.00
365
365.00
- Jumlah Liputan
- Diseminasi informasi melalui media baru
Sekretariat DPRD
100
- Pameran/Expo
108
Sekretariat Daerah Bagian BIna Pemerintahan
Dinas 8,975,000,000
- Kepemilikan Akta Kelahiran
10
18
1 11
12
2
3
4
5
6
7
8
dokume n
3
3
600,000,000.00
3
600,000,000.00
3.00
650,000,000.00
3
650,000,000
3
700,000,000.00
15
3,200,000,000.00
Bappeda
dokume n
6
6
2,400,000,000.00
6
2,000,000,000.00
6.00
1,800,000,000.00
6
2,000,000,000
6
2,300,000,000.00
30
10,500,000,000.00
Bappeda
buah
0
1
- Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah
dokume n
2
0
- Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah
dokume n
5
1
1
1.00
1
1
5
Bappeda
- Tersedianya dokumen anggaran
dokume n
7
1
1
1.00
1
1
5
Bappeda
- Tersedianya Dokumen Perencanaan Daerah
dokume n
3
3
3
4.00
3
3
16
Bappeda
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
- Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
dokume n
0
1
1,000,000,000.00
1
1,000,000,000.00
1.00
1,000,000,000.00
1
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
- Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan LPM '%
50
60
6,792,087,500.00
70
7,000,000,500.00
80.00
7,792,087,500.00
90
'%
50
60
70
Orang
280
280
280
Unit
10
10
10
LPM
3
3
Kelomp ok
11
Posdaya
Program Pengembangan Data dan Informasi
- Tersedianya data pembangunan daerah yang valid dan mutakhir
Program Perecanaan - Dokumen perencanaan bidang Prasarana Wilayah dan sarana dan prasarana wilayah Sumber Daya Alam dan sumber daya alam - Evaluasi rencana kerja SKPD bidang fisik
13
14
15
Program Perencanaan Pembangunan
- Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK - Jumlah Masyarakat Berpartisipasi dalam Gotong Royong
9
1
2,500,000,000.00
0
10
11
1.00
2,500,000,000.00
1.00
12
13
1
3,000,000,000.00
-
14
15
16
1
2,500,000,000
-
8,792,087,500
1
0
100
2,700,000,000.00
-
9,792,087,500.00
2
4
100
- Data Profil Kelurahan Akurat
109
3,000,000,000.00
40,168,350,500.00
Bappeda
Bappeda
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
90
100
100
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
280.00
280
280
1400
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
10.00
10
10
50
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
3
3.00
3
3
15
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
8
8
8.00
8
8
40
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
392
392
392
392.00
392
392
392
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Orang
80
100
100
100.00
100
100
500
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kelomp ok
56
56
56
56.00
56
56
56
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kelurah an
22
8
8
8.00
5
5
34
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
- Cakupan Posdaya Binaan
- Jumlah Binaan KPM
13,200,000,000.00
80.00
- Jumlah LPM Berprestasi
- Jumlah Masyarakat Berpartisipasi dalam TMMD
18
Bappeda
5
- Jumlah Inovasi TTG
- Jumlah UEP/KUBE
17
1
2
3 - Jumlah Posyandu Aktif
- Jumlah Posyandu Naik Status
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
1540
1540
5
5
25
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
2.00
2
2
10
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
20
20.00
20
20
100
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
10
10.00
10
10
50
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
1506
1525
1527
Posyand u
5
5
Unit
2
Posdaya
unit/jen is
1,530.00
1,535
5
5.00
2
2
16
20
15
10
- Jumlah Posyantek
- Posdaya Berprestasi
- Jenis barang yang diekspor
110
17
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Posyand u
MISI II TUJUAN
No. 1 16
Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga. Bidang Urusan dan ProgramKegiatan
2 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan .
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 3 ‐ Panjang jalan dilalui roda 4
Satuan
2014 target
4
5
6
km
3166.79
3169.78
‐ Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1.5 m)
'%
1.23
1.26
2015 Rp
target
7.00 53,166,300,000.00
Rp
target
8
9
10
3172.78
58,482,930,000.00
3175.78
1.29
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 Rp target
11 64,331,223,000.00
1.33
2018 Rp
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD target Rp
12
13
14
15
16
3178.78
70,764,345,300.00
3181.78
77,840,779,830.00
3181.78
1.36
1.39
17
SKPD Penanggungjawab
18
324,585,578,130.00 Dinas Bina Marga dan Tata Air
1.39
Dinas Bina Marga dan Tata Air
17
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
‐ Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
'%
91.05
92.09
192,444,945,000.00
93.14
211,689,439,500.00
94.19
232,858,383,450.00
95.23
256,144,221,795.00
96.28
281,758,643,974.00
96.28
1,174,895,633,720.00 Dinas Bina Marga dan Tata Air
18
Program Pembangunan Saluran Drainase dan Goron‐Gorong
‐ Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
'%
70.55
71.09
62,385,400,000.00
71.64
68,623,940,000.00
72.19
75,486,334,000.00
72.73
83,034,967,400.00
73.28
91,338,464,140.00
73.28
380,869,105,540.00 Dinas Bina Marga dan Tata Air
19
Program Pengendalian Banjir
Titik
49
44
4,108,500,000.00
39
4,519,350,000.00
34
4,971,285,000.00
29
5,468,413,500.00
24
6,015,254,850.00
24
25,082,803,350.00 Dinas Bina Marga dan Tata Air
20
Program penyediaan dan pengolahan air bersih
‐ Jumlah Pengguna Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Non PDAM
KK
900
1200
1,250,000,000.00
1200
1,700,000,000.00
1200
900,000,000.00
1200
2,000,000,000.00
1200
2,850,000,000.00
1200
8,700,000,000.00
21
Program Pembangunan Sistem Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan
‐ Ketersediaan data base pembangunan
'%
0
100
9,971,500,000.00
100
10,968,650,000.00
100
12,065,515,000.00
100
13,272,066,500.00
100
14,599,273,150.00
100
60,877,004,650.00 Dinas Bina Marga dan Tata Air
22
Program kualitas air dan pengendalian pencemaran air
‐ Jumlah Usaha dan atau Kegiatan yang memenuhi Syarat Administrasi atau Teknis Pencemaran Air
'%
30
35
900,000,000.00
40
1,400,000,000.00
45
1,600,000,000.00
55
1,500,000,000.00
60
1,450,000,000.00
60
6,850,000,000.00
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
‐ Terpasangnya/terbangunnya sarana lalu lintas persen pada ruas jalan arteri dan kolektor ‐ Penyelesaian 19 titik kemacetan di kota bekasi
4,450,000,000.00
73
2,550,000,000.00
79
2,500,000,000.00
86
2,450,000,000.00
92
2,500,000,000.00
92
14,450,000,000.00
Dinas Perhubungan
23
24
25
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Berkurangnya titik genangan banjir
‐ Tersedianya titik pemberangkatan/shelter di kota bekasi sebanyak 185 buah ‐ 100% fasilitas lalu lintas berfungsi baik ‐ Tersedianya 1 gedung kantor Dinas Perhubungan dan 1 gedung pengujian UPTD PKB ‐ Tersedianya sarana dan prasaran pengembangan BRT di Kota Bekasi ‐ Tersedianya pelayanan angkutan yang baik serta tingkat kenyamanan angkutan umum
60
67
'%
25
41
'%
38
38
'%
59
66
73
78
83
86
86
Dinas Perhubungan
'%
0
0
10
30
60
100
100
Dinas Perhubungan
'%
10
20
'%
27
32
buah
2
2
1,200,000,000.00
97
98
1,650,000,000.00
3000
2000
26
Program Pembangunan Prasana dan Sarana Perhubungan
‐ Tersedianya terminal regional tipe B dan C yang memadai
27
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
‐ Terpenuhinya standar keselamatan bagi '% kendaraan bermotor yang wajib uji ‐ tersedianya kegiatan uji emisi pada kendaraan kendara an pribadi
28
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
‐ Prosentase Pelayanan / Pengangkutan ‐ Jumlah Tinja Yang Terolah ‐ Cakupan Kunjungan/ Patroli truck atau pengangkutan sampah di TPS ‐ Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk ‐ Jumlah Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah ‐ Persentase Limbah Yang Terolah ‐ Jumlah Teknologi Baru
29
30
111
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
‐ Jumlah Usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pengelolaan limbah pada dan B3 ‐ Jumlah Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Dokumen Kajian Lingkungan
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
51
900,000,000.00
1,800,000,000.00
42
25
59
63,833,000,000.00
1,200,000,000.00
40
3
4,500,000,000.00
100
1,500,000,000.00
500,000,000.00
3
4,500,000,000.00
100
1,500,000,000.00
600,000,000.00
3
4,500,000,000.00
100
1,500,000,000.00
550,000,000.00
3
4,500,000,000.00
100
1,500,000,000.00
4,650,000,000.00
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
3
19,200,000,000.00
Dinas Perhubungan
100
7,650,000,000.00
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
10000
84680
90520
96360
102200
102200
Dinas Kebersihan
152205
188340
224110
259880
296015
296015
Dinas Kebersihan
0.99
0.96
0.98
0.97
0.97
0.95
4.83
Dinas Kebersihan
140
120
130
135
138
140
663
Dinas Kebersihan
17 0
18.09 0
19.6 1
20.36 0
20.81 0
21.11 1
21.11 1
Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan
'%
32
40
'%
40
50
25
30
0
20
‐ Jumlah Pengawasan terhadap Penggunaan Air '% Tanah ‐ Jumlah Informasi Status Kerusakan Lahan dan Persen /atau Tanah untuk Produksi Biomassa
245,000,000,000.00
55
5,142,000,000.00
35 40
50
2,750,000,000.00
40 60
2,850,000,000.00
65
60
2,150,000,000.00
55
850,000,000.00
45 80
60
2,850,000,000.00
70
2,750,000,000.00
50 100
69
60
802,196,900,782.00
Dinas Kebersihan
58 78840
45
128,249,860,313.00
Dinas Perhubungan
5545
2,575,000,000.00
69
50
67,733,000,000.00
47
2000
139,548,690,469.00
47
70080
Kelomp ok '% unit
66
50
1,050,000,000.00
47
2000
152,640,200,000.00
47
Dinas Perhubungan
74
'%
persil
63
40
950,000,000.00
45
2000
178,563,450,000.00
45
74
M3
ritase 164,380
60
35
1,000,000,000.00
43
2000
203,194,700,000.00
43
67
256,025,000,000.00
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
70
650,000,000.00
50 100
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
11,542,000,000.00
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1 31
2 Program Peningkatan Pengendalian Polusi
3 4 ‐ Jumlah Usaha dan atau Kegiatan Sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan '% administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara ‐ Jumlah lokasi/ wilayah yang dipantau kualitas udara ambien dan diinformasikan mutu udara Persen ambien
32
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
‐ Jumlah Pohon yang ditanam pada area Ruang Terbuka Hijau
33
Program pengelolaan areal pemakaman
‐ Ratio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk
‐ Taman Makam Pahlawan yang di pelihara
34
Program Pengembangan Perumahan
‐ Berkurangnya kawasan permukiman kumuh ‐ Tertanganinya kawasan binaan (Rutilahu) ‐ Tersedianya jaringan air bersih ‐ Tersedianya prasarana sanitasi
35
36
2,000,000,000.00
8 40
9 1,750,000,000.00
10
2,750,000,000.00
12
1,800,000,000.00
14
1,650,000,000.00
16
17
18
55
Badan Pengelolaan Lingkungan 9,950,000,000.00 Hidup
100
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
100
100
Pohon
3000
5000
215,000,000.00
5000
1,800,000,000.00
5000
1,900,000,000.00
5000
1,900,000,000.00
5000
2,250,000,000.00
25000
8,065,000,000.00
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Rasio daya tampun g per 1000 pendud uk
3.1
3.3
7,950,000,000.00
3.5
7,750,000,000.00
3.7
5,775,000,000.00
3.9
1,450,000,000.00
4.1
1,550,000,000.00
4.1
24,475,000,000.00
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
area
1
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
1,500,000,000.00
Dinas Sosial
Hektar
14
2
4,650,000,000.00
2
4,935,000,000.00
2
5,291,250,000.00
2
5,715,437,500.00
2
5,715,437,000.00
10
26,307,124,500.00
100
55
15
35
100
50
13
30
100
45
11
100
Unit rumah
200
100
100
100
100
100
500
M
7182
5746
5746
5746
5746
5744
28728
Unit
10
2
2
2
2
2
10
Dinas Bangunan dan Kebakaran Dinas Bangunan dan Kebakaran Dinas Bangunan dan Kebakaran Dinas Bangunan dan Kebakaran
unit twinblok
6
0
12,000,000,000.00
1
13,800,000,000.00
1
6,000,000,000.00
2
6,000,000,000.00
2
6,000,000,000.00
6
43,800,000,000.00
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Program Perencanaan Tata Ruang
‐ Jumlah rencana pembangunan infrastruktur dokume penunjang kota yg menarik bagi iklim investasi n
‐
2
‐
2
‐
2
‐
2
‐
10
‐
Dinas Tata Kota
Program Pemanfaatan Ruang
Program Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
‐ Luas Ruang terbuka hijau private per luas wilayah kota ‐ Biaya Sertifikasi penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas di kota bekasi ‐ Luas Ruang terbuka hijau publik per luas wilayah kota ‐ Jumlah penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas di Kota Bekasi ‐ Terwujudnya Keindahan dan Estetika Kota ‐ Terkendalinya Jumlah Titik Reklame
0
2
Bagian Wilayah Perkota an (BWP)
0
0
0
0
0
1
1
Dinas Tata Kota
Lokasi
3
1
1
1
1
1
5
Dinas Tata Kota
persen '%
7.48
7.56
Lokasi
0
1
1
1
1
1
5
Dinas Tata Kota
Persen '%
3.48
3.53
3.58
3.63
3.68
3.76
3.76
Dinas Tata Kota
Lokasi
25
7
7
7
7
7
35
Dinas Tata Kota
titik
0
1
'%
69.81
75.68
89
89.2
0.2
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
Dinas Tata Kota
45
45
57
64
71
78
78
Dinas Tata Kota
Lokasi
0
2
2
2
2
2
10
Dinas Tata Kota
banguna n
26
26
30
30
30
40
40
Dinas Tata Kota
‐ Jumlah perijinan (IPPL dan Rencana Tapak) persen ( yang sesuai dengan rencana tata ruang dan '% ) peraturan zonasi ‐ Prosentase penyimpangan pemanfaatan lahan persen ( ‐ Prosentase bangunan yang ber‐IMB ‐ Penerapan insentif dan disintensif dalam pemanfaatan ruang ‐ Jumlah penertiban bangunan yang tidak ber‐ IMB
112
7.00
‐ Terwujudnya Pengembangan Perumahan Vertikal
‐ Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
38
6
Program Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
‐ Review Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK)
37
5
'% ) persen ( '% )
81,800,000,000.00
1,575,000,000.00
7.64
1
81,800,000,000.00
1,900,000,000.00
81.94 3,250,000,000.00
89.4
7.72
1
81,800,000,000.00
2,050,000,000.00
88.09 3,250,000,000.00
89.6
7.8
1
81,800,000,000.00
1,900,000,000.00
94.29 3,250,000,000.00
89.8
7.88
1
81,800,000,000.00
2,050,000,000.00
100 3,250,000,000.00
90
7.88
5
409,000,000,000.00
9,475,000,000.00
100 3,250,000,000.00
90
16,250,000,000.00
Dinas Tata Kota
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU Dinas Tata Kota
MISI III TUJUAN
No. 1 39
Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan. Bidang Urusan dan ProgramKegiatan
2 Program Wajib Belajar 12 tahun
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 3 ‐ APK SD/MI ‐ APM SD/MI ‐ Angka Putus Sekolah SD/MI ‐ APK SMP/MTs ‐ APM SMP/MTs ‐ Angka Putus Sekolah SMP/MTs ‐ APK SMA/MA/SMK ‐ APM SMA/MA/SMK ‐ Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK ‐ Rasio Siswa SMP : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri ‐ Rasio Siswa SMP : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri+Swasta ‐ Rasio Siswa SD : Ruang Kelas (SPM 1 :40) Negeri ‐ Rasio Siswa SD : Ruang Kelas (SPM 1 :40) Negeri+Swasta ‐ Daya Tampung SMA/MA/SMK (Negeri+Swasta) ‐ Daya Tampung SD/MI (Negeri+Swasta) ‐ Daya Tampung SMP/MTs (Negeri+Swasta) ‐ Rasio Siswa SMA : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri ‐ Rasio Siswa SMA : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri+Swasta ‐ Daya Tampung SD/MI (Negeri) ‐ Daya Tampung SMP/MTs (Negeri) ‐ Daya Tampung SMA/MA/SMK (Negeri) ‐ Rasio Siswa SMK : Ruang Kelas (SPM 1 : 32) Negeri+Swasta ‐ Rasio Siswa SMK : Ruang Kelas (SPM 1 : 32) Negeri ‐ Ruang Kelas SD/MI Sesuai Standar (Negeri) ‐ Ruang Kelas SMP/MTs Sesuai Standar (Negeri) ‐ Ruang Kelas SMA/SMK/MA Sesuai Standar (Negeri) ‐ Lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs ‐ Lulusan SMP/MTs melanjutkan ke SMA/MA/Kejuruan
40
Program Pendidikan Anak Usia Dini
‐ Daya Tampung Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ‐ Kualifikasi Guru PAUD (S1) ‐ Rasio Guru : Siswa PAUD ‐ Bertambahnya TK Negeri dari 1 menjadi 6
41
113
Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah
‐ Tersedianya Laboratorium Kimia di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tersedianya Laboratorium Biologi di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tersedianya Laboratorium Fisika di SMA/SMK (Negeri) ‐ Kelulusan UN SMA/MA/SMK
Satuan
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
2014 target
2015 Rp
target
Rp
target
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 Rp target
2018 Rp
target
Rp
SKPD Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Penanggungjawa b target Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
'%
112.94
113.44
265,576,774,600.00
114.12
286,208,684,300.00
114.65
311,967,465,900.00
115.22
340,044,537,800.00
115.74
370,648,546,200.00
115.74
1,574,446,008,800.00 Dinas Pendidikan
'%
99.75
99.8
99.9
99.95
99.99
99.99
99.99
Dinas Pendidikan
'%
0.13
0.12
0.11
0.1
0.09
0.08
0.08
Dinas Pendidikan
'%
92.73
93.23
93.94
94.48
95.32
96
96
Dinas Pendidikan
'%
90.89
91.4
92
92.64
93.18
93.68
93.68
Dinas Pendidikan
'%
0.14
0.13
0.12
0.11
0.1
0.09
0.09
Dinas Pendidikan
'%
72.95
73.75
74.18
75.89
76.2
77.7
77.7
Dinas Pendidikan
'%
71.54
71.94
72.89
73.63
74.8
75.28
75.28
Dinas Pendidikan
'%
0.5
0.48
0.46
0.44
0.42
0.4
0.4
Dinas Pendidikan
Rasio
40
40
39
38
37
36
36
Dinas Pendidikan
Rasio
39
39
38
37
37
36
36
Dinas Pendidikan
Rasio
38
36
35
34
33
32
32
Dinas Pendidikan
Rasio
37
36
35
34
33
32
32
Dinas Pendidikan
'%
58
60
61.5
63
64.5
66
66
Dinas Pendidikan
'%
91
92
93
95
96.5
98
98
Dinas Pendidikan
'%
70
71.5
73
74.5
76
77.5
77.5
Dinas Pendidikan
Rasio
40
40
39
38
37
36
36
Dinas Pendidikan
Rasio
40
39
38
38
37
36
36
Dinas Pendidikan
'%
76.2
77
78
79
80
81
81
Dinas Pendidikan
'%
55
56
57
58
59
60
60
Dinas Pendidikan
'%
40.5
41
41.5
42
42.5
43
43
Dinas Pendidikan
Rasio
38
37
35
34
33
32
32
Dinas Pendidikan
Rasio
37
36
35
34
33
32
32
Dinas Pendidikan
'%
76
77
78
79
80
81
81
Dinas Pendidikan
'%
79
80
81
82
83
84
84
Dinas Pendidikan
'%
90
91
92
93
94
95
95
Dinas Pendidikan
'%
93
93.5
93.66
93.89
94.24
94.88
94.88
Dinas Pendidikan
'%
90
91.45
92.18
93
93.9
94.5
94.5
Dinas Pendidikan
'%
40
42
50
36,566,581,800.00 Dinas Pendidikan
'%
21
22
23
24
25
26
26
Dinas Pendidikan
Rasio
11
10
9
8
7
6
6
Dinas Pendidikan
Unit
1
1
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan
'%
60
62
70
100,752,603,100.00 Dinas Pendidikan
'%
60
62
64
66
68
70
70
Dinas Pendidikan
'%
60
62
64
66
68
70
70
Dinas Pendidikan
'%
100
100
100
100
100
100
100
Dinas Pendidikan
6,110,000,000.00
16,835,000,000.00
44
64
6,659,900,000.00
18,350,150,000.00
46
66
7,259,291,000.00
20,001,663,500.00
48
68
7,912,627,200.00
21,801,813,200.00
50
70
8,624,763,600.00
23,763,976,400.00
17
18
1
3
2 ‐ Rerata UN SMK
‐ Rasio Ruang Kelas dengan Rombel SMA/SMK ‐ Rerata UN SMA ‐ Tersedianya Laboratorium Komputer di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tersedianya Laboratorium Bahasa di SMA/SMK (Negeri) 42
43
Program Pendidikan Non Formal dan Informal;
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
‐ Tutor program paket A, B dan C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan ‐ Lembaga kursus memiliki ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah ‐ Lembaga kursus dan lembaga pelatihan terakreditasi ‐ Guru SD yang sertifikasi ‐ Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SD/MI terhadap bidang studi yang diajarkan ‐ Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SMP/MTs terhadap bidang studi yang diajarkan ‐ Guru SMP/MTs yang sertifikasi ‐ Guru SMA/SMK/MA yang sertifikasi ‐ Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SMA/SMK/MA terhadap bidang studi yang diajarkan ‐ Terlaksananya Pelatihan Model Agama Islam
44
45
46
47
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; .
‐ Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001‐2000 SMP ‐ Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001‐2000 SMA/SMK
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
‐ Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota ‐ Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat ‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
‐ Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6‐24 Bulan Keluarga Miskin ‐ Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ‐ Prevalensi Balita Gizi Buruk ‐ Prevalensi Balita Gizi Kurang (D/S)
Program Pencegahan dan Penanggulangan ‐ Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular Penyakit Pneumonia Balita ‐ Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit (Pasien Baru) TB BTA Positif ‐ Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD ‐ Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Diare ‐ Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP)
4
5
6
Nilai
7.8
7.9
7
8
9
8
10
11
8.1
12
13
8.2
14
15
8.3
16
17
Dinas Pendidikan
'%
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
1
1
Dinas Pendidikan
Nilai
7.9
8
8.1
8.2
8.3
8.4
8.4
Dinas Pendidikan
'%
70
71
72
73
74
75
75
Dinas Pendidikan
'%
55
56
57
58
59
60
60
Dinas Pendidikan
'%
65
70
90
17,056,425,250.00 Dinas Pendidikan
'%
75
78
80
82
85
87
87
Dinas Pendidikan
'%
58
60
62
65
67
70
70
Dinas Pendidikan
'%
43.5
45
51
250,976,021,000.00 Dinas Pendidikan
'%
47
49
51
53
55
57
57
Dinas Pendidikan
'%
72
74
76
78
80
82
82
Dinas Pendidikan
'%
55.5
57
58.5
60
61.5
63
63
Dinas Pendidikan
'%
47.5
49
50.5
53
54.5
56
56
Dinas Pendidikan
'%
76
78
80
82
84
86
86
2,850,000,000.00
41,936,200,000.00
75
46.5
3,106,500,000.00
45,710,458,000.00
80
48
3,386,085,000.00
49,824,399,200.00
85
49.5
3,690,832,650.00
54,308,595,100.00
90
51
4,023,007,600.00
59,196,368,700.00
Orang
0
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
'%
0.03
0.04
12,025,000,000.00
0.05
13,107,250,000.00
0.06
14,286,902,500.00
0.07
15,572,723,700.00
'%
0.04
0.05
'%
100
100
'%
100
100
100
100
100
100
'%
100
100
100
100
100
100
'%
0
80
'%
100
100
100
100
100
100
100
Dinas Kesehatan
'% '%
0.19 5.01
0.2 5
0.2 5
0.2 5
0.2 5
0.2 5
0.2 5
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
'%
28.42
45
'%
58.03
62
65
67
70
70
70
Dinas Kesehatan
'%
100
100
100
100
100
100
100
Dinas Kesehatan
'%
57.67
65
70
75
80
85
85
Dinas Kesehatan
per 100.000 Pendud uk kurang dari 15 tahun
1.3
2
2
2
2
2
2
Dinas Kesehatan
Ekor
15500
20600
0.06
18,961,777,400.00
692,312,600.00
1,911,382,000.00
100
100
50
0.07
20,609,722,100.00
817,145,100.00
2,344,182,000.00
100
100
55
0.08
22,177,217,100.00
829,271,100.00
2,357,455,000.00
100
100
60
150
200,000,000.00
8
16,974,268,800.00
0.09
24,515,895,600.00
979,252,000.00
2,497,277,000.00
100
100
65
26,805,606,900.00
1,009,229,500.00
2,763,317,000.00
750
Dinas Pendidikan Sekretariat Daerah Bagian 1,000,000,000.00 Kesejahteraan Sosial
8
71,966,145,000.00 Dinas Pendidikan
0.09
Dinas Pendidikan
100
113,070,219,100.00 Dinas Kesehatan
100
Dinas Kesehatan
100
Dinas Kesehatan
100
65
4,327,210,300.00
11,873,613,000.00
‐ Jumlah Hewan Ternak yang tervaksinasi
114
18
8.3
500,000,000.00
22700
520,000,000.00
31000
565,000,000.00
33000
610,000,000.00
29250
660,000,000.00
136550
2,855,000,000.00
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Perekonomian Rakyat
1
2
3 ‐ Kejadian Penyakit Hewan Menular (PHM)
4
5
6
Kasus
0
0
7
8
9
Kasus
0
0
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Puskes mas
2
6
0
10
11
0
12
13
0
14
15
0
16
17
0
‐ Jumlah Kasus Filarisasi 200,000,000.00
0
250,000,000.00
0
300,000,000.00
0
350,000,000.00
0
400,000,000.00
0
1,500,000,000.00
‐ Jumlah Kasus Polio
‐ Jumlah Kasus TBC
‐ Jumlah Kasus ISPA
‐ Jumlah Kasus DBD
‐ Jumlah Kasus Diare
48
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ‐ Jumlah Puskesmas Terakreditasi
275,000,000.00
7
275,000,000.00
8
300,000,000.00
9
300,000,000.00
10
300,000,000.00
10
1,450,000,000.00
18 Dinas Perekonomian Rakyat Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
49
50
51
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin ‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin ‐ Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100
100
'%
100
100
'%
100
100
39,295,000,000.00
100
37,534,846,000.00
100
45,782,253,600.00
100
55,177,148,000.00
100
67,074,876,440.00
100
244,864,124,040.00 RSUD Kota Bekasi
Puskes mas
10
11
21,805,000,000.00
12
18,335,500,000.00
12
15,705,000,000.00
12
15,635,000,000.00
12
17,370,000,000.00
12
88,850,500,000.00
Dinas Kesehatan
Unit
31
2
9,400,000,000.00
2
10,810,000,000.00
2
12,431,500,000.00
2
14,296,225,000.00
2
14,296,225,000.00
10
61,233,950,000.00
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Unit
25
2
'%
0
5
'%
49
70
Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan ‐ jumlah PMKS yang menerima program Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial pemberdayaan sosial melaui KUBE atau Lainnya Kelompok sosial ekonomi lainnya
'%
6
7
1,100,000,000.00
10
1,400,000,000.00
12
1,700,000,000.00
14
2,000,000,000.00
16
2,300,000,000.00
16
8,500,000,000.00
Dinas Sosial
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
'%
30
35
6,400,000,000.00
36
6,455,000,000.00
37
6,510,000,000.00
38
6,565,000,000.00
39
6,620,000,000.00
39
32,550,000,000.00
Dinas Sosial
'%
30
31
32
33
34
35
35
Dinas Sosial
'%
36
38
40
42
44
46
46
Dinas Sosial
persen
60.33
61.841
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS, RS Jiwa, RS Paru, RS Mata
‐ Penambahan Jumlah Puskesmas DTP Mampu PONED
‐ Tersedianya Puskesmas menjadi Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) ‐ Tersedianya Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas ‐ Prosentase terpenuhinya Sarana dan Prasarana RS yang sesuai kebutuhan ‐ Prosentase terpenuhinya peralatan kesehatan sesuai kebutuhan
52
53
‐ Jumlah PMKS yang ditangani ‐ Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial ‐ Jumlah Penyandang Cacat fisik dan mental serta lanjut usia yang tidak potensial yang menerima jaminan Sosial
54
Program Keluarga Berencana
34,800,000,000.00
100
34,800,000,000.00
100
5
34,800,000,000.00
100
2
131,105,000,000.00
100
80
5
34,800,000,000.00
100
2
13,036,600,000.00
100
86
5
34,800,000,000.00
100
2
10,885,344,500.00
100
100
2
7,800,000,000.00
93
5
100
174,000,000,000.00 Dinas Kesehatan
'%
7,800,000,000.00
100
10
Dinas Bangunan dan Kebakaran
5
170,626,944,500.00 RSUD Kota Bekasi
RSUD Kota Bekasi
100
Badan Pemberdayaan
‐ Menurunnya Persentase Unmetneed 800,000,000.00
63.387
1,000,000,000.00
64.971
1,200,000,000.00
66.595
1,400,000,000.00
68.26
1,600,000,000.00
68.26
6,000,000,000.00 Perempuan,Perlin
dungan Anak dan KB
115
1
3
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
persen
3.48
3.33
3.18
3.03
2.88
2.73
2.73
persen
61.18
63.35
64.47
72.53
75.58
78.64
78.64
aks
348327
364164
381531
399662
418558
438218
438218
persen
3.56
3.66
3.76
3.86
3.96
4.06
4.06
persen
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
persen
74.67
74.82
74.97
75.12
75.27
75.42
75.42
KK
563668
620035
682039
750243
825267
907794
907794
persen
29.73
30.24
30.75
30.75
30.75
30.75
30.75
‐ TFR
‐ Meningkatnya persentase peserta KB Baru
‐ Meningkatnya persentase peserta KB aktif
‐ Meningkatnya persentase peran laki‐laki dalam ber KB
‐ Menurunnya persentase kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
‐ Presentasi Keluarga yang mengikuti KB
‐ Updating Data Keluarga Sejahtera dan Mutasi Perubahan Data Penduduk
‐ Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik
55
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan
‐ Pencapaian target SPM Pusat Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/ Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang ‐ Peningkatan Peran serta dan Partisipasi masyarakat dalam menangani kasus dan advokasi anak
org
0
5
4,650,000,000.00
10
4,900,000,000.00
15
5,100,000,000.00
20
5,300,000,000.00
25
5,500,000,000.00
75
Kasus/a nak
345
345
345
345
345
345
1725
Kasus
118
120
130
150
160
170
730
orang
200
250
300
350
400
500
1800
org
150
200
225
250
275
300
1250
Orang
0
60
60
60
60
60
300
orang
100
100
100
100
100
100
500
Orang
0
100
100
100
100
100
500
‐ Peningkatan Pengawasan Perlindungan Anak dan pendampingan Kasus Ana
‐ Pengambangan Forum Anak Kota Bekasi
‐ Sosialisasi Hak Anak tentang Pengasuhan Alternatif
‐ Pelatihan bagi SDM Pelayanan dan Pendampingan Korban KDRT
‐ Pelatihan Keterampilan bagi PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) dan Kelompok
‐ Penyediaan Sarana Kelompok PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga)
116
17
18 Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB
Badan Pemberdayaan 25,450,000,000.00 Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB
1
3 ‐ Fasilitasi Penilaian P2WKSS
2
‐ Sinergitas Pelaksanaa Pemberdayaan Masyarakat Pada P3AKB Kota Bekasi
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Kegiatan
1
1
1
1
1
1
5
Organis asi
6
6
6
6
6
6
30
Kegiatan
1
1
1
1
1
1
5
orang
250
300
350
400
450
500
2000
orang
360
400
450
500
550
600
2500
Orang
112
140
150
175
200
250
915
MOU
1
3
17
‐ Pelaksanaan Verfikasi Bantuan Hibah BP3AKB
‐ Gelar Kreatifitas Anak melalui Hari Anak Nasional
‐ Internalisasi Pola Asuh Anak
‐ Peningkatan Pengurus Pokja KLA melalui kegiatan Capacity Building Kota Layak Anak
56
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
‐ Fasilitasi peningkatan kerja sama antara lembaga dan jaringan kelembagaan penanganan korban kekerasan dan pelindungan anak.
Badan Pemberdayaan
‐ Pemetaan Potensi Organisasi Masyarakat yang berperan dalam Pemberdayaan Perempuan Organis dan Anak asi ‐ KIE Kesetaraan dan Keadilan Gender serta KDRT
1,225,000,000.00
4
1,300,000,000.00
5
1,350,000,000.00
6
1,450,000,000.00
7
1,500,000,000.00
25
0
0
12
12
12
12
48
Bilboard ,Binner, Rim
4
4
4
4
4
4
20
Orang
0
70
70
70
70
70
350
Orang
0
200
200
200
200
200
1000
Kelurah an/Keca matan
12
24
36
42
50
68
220
Rumah pintar
1
3
3
3
3
3
15
Unit
5
8
10
12
15
17
62
6,825,000,000.00 Perempuan,Perlin
dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB
‐ Revitalisasi Dan Rakor Pokja PUG
‐ Seminar Dalam Rangka Hari Ibu
‐ Pemetaan permasalahan anak berdasarkan kasus di Kota Bekasi
‐ Pilot Projek Kota Layak Anak
‐ Fasilitasi peningkatan Pokja Kota layak Anak dalam pengadaan Plang KLA
TUJUAN II 57
Program Pengembangan Destinasi Wisata
Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif dan kreatif. ‐
‐
117
18 Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB
Tertatanya kawasan wisata Kawasa n
2
2
Dokume n
1
0
3,650,000,000.00
2
3,750,000,000.00
2
3,850,000,000.00
2
3,950,000,000.00
2
4,050,000,000.00
2
Jumlah dokumen perencanaan kepariwisataan 1
0
1
1
3
19,250,000,000.00
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
1 58
2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
3 ‐ Jumlah budaya dan kesenian daerah yang dilestarikan di Kota Bekasi
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jenis
10
5
6,750,000,000.00
5
6,800,000,000.00
5
6,850,000,000.00
5
6,900,000,000.00
5
6,950,000,000.00
5
Persent ase
47.06
50
Orang
5
163
5,600,000,000.00
163
5,700,000,000.00
163
5,800,000,000.00
163
5,900,000,000.00
163
6,000,000,000.00
815
29,000,000,000.00
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
Cabang Olahrag a
13
8
5,900,000,000.00
8
6,100,000,000.00
8
7,200,000,000.00
8
7,450,000,000.00
8
8,250,000,000.00
8
34,900,000,000.00
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
Unit
1
1
100,000,000,000.00
1
150,000,000,000.00
1
30,000,000,000.00
1
35,000,000,000.00
1
35,000,000,000.00
1
350,000,000,000.00
Dinas Bangunan dan Kebakaran
‐ Terpeliharanya cagar budaya di Kota Bekasi
59
60
61
118
Program peningkatan peran serta kepemudaan
‐ Jumlah pemuda berprestasi Kota Bekasi Tk. Provinsi dan Tk.Nasional
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
‐ Jumlah cabang olahraga prestasi dan unggulan
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga
‐ Tersedianya sarana dan prasarana olahraga yang representatif (Stadion Kota Bekasi)
60
70
80
100
100
17
18 Dinas Pemuda, Olahraga, 34,250,000,000.00 Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
MISI IV TUJUAN
No. 1 62
Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi dan penciptaan iklim usaha yang kondusif Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha Bidang Urusan dan ProgramKegiatan
2 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 3 Jenis Barang yang diawasi
Satuan
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD
2014
2015
8
Rp 9
52
3,350,000,000.00
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 target Rp
2018
4
5
6
item
52
52
4,350,000,000.00
Unit
10000
10000
10000
10000
10000
10000
50000
Sengket a
0
41
41
41
41
41
205
Laporan
3
3
$
1,081,866,572.41
1190053230
unit/jeni s
15
10
pasar
6
8
Rp
9,258,777,300.00
9721716165
10,207,801,973.00
10,718,192,072.00
11254101676
11816806759
11,816,806,759.00
Pasar
9
10
11
12
13
14
14
unit
15
20
21
22
23
24
24
unit
70
10
IKM
60
330
330
330
330
330
1650
Merk
20
20
20
20
20
20
100
IKM
242
10
10
10
10
10
50
Unit
0
2500
Unit
0
3000
3000
3000
3000
3000
3000
Rp
2,260,000,000.00
2260000000
2,260,000,000.00
2,260,000,000.00
2,260,000,000.00
2,260,000,000.00
2,260,000,000.00
target
target
10
11
12
52
3,350,000,000.00
52
Rp
SKPD Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Penanggungjawa b target Rp
Rp 7
target
target
13 2,850,000,000.00
Rp
14
15
16
52
2,650,000,000.00
260
Alat UTTP yang akan ditera/tera ulang
Terlindunginya Konsumen dari Kecurangan Oknum Pelaku Usaha
Terkendalinya Inflasi Kota Bekasi
63
Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
1583960849
1,000,000,000.00
1742356934
1,500,000,000.00
1742356934
17
18 Dinas Perindustrian, 16,550,000,000.00 Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sekretariat Daerah Bagian Bina Ekonomi, 500,000,000.00 Pembangunan dan Bina Ketahanan Pengan
Nilai Ekspor 1,000,000,000.00 1,309,058,552.62 1,000,000,000.00 1,439,964,407.88 1,000,000,000.00
5,500,000,000.00
Jenis barang yang diekspor
64
Program Penataan Prasarana dan Peningkatan Pelayanan Pasar
10
10
10
10
50
Pasar tradisional yang representative 6,450,000,000.00
9
5,580,000,000.00
10
6,100,000,000.00
11
6,450,000,000.00
12
6,800,000,000.00
12
31,380,000,000.00
Meningkatnya retribusi pasar
Pembangunan alat komposting dan terpenuhinya proses limbah pasar Armada pengangkutan sampah
65
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Izin Usaha Industri 2,350,000,000.00
10
2,600,000,000.00
10
2,750,000,000.00
10
2,900,000,000.00
10
3,050,000,000.00
50
13,650,000,000.00
Fasilitasi IKM
Fasilitasi HAKI
Jumlah Industri menengah
66
Program Pengembangan Sentra‐Sentra Perdagangan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
Wajib Daftar Perusahaan
Izin Gangguan
119
8,000,000,000.00
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
1 67
2 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
3 Standar Nasional Indonesia (SNI)
4
5
6
sertifika t
7
2
5
unit
0
10
event
10
10
orang/U MKM
0
700
Unit
0
30
'%
53
55
57
59
61
63
63
Unit
0
1
1
1
1
5
5
obyek
0
1
Event
4
4
4
4
4
peratura n
2
2
2
0
Perjanjia n Kerja Sama
15
5
5
perusah aan
30
50
perusah aan
100
100
orang
651
3658
2,100,000,000.00
8 5
9 2,200,000,000.00
10 5
11 2,300,000,000.00
12 5
13 2,400,000,000.00
14
15
16
5
2,500,000,000.00
25
Penerapan teknologi tepat guna
68
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
10
10
10
10
10
17
18 Dinas Perindustrian, 11,500,000,000.00 Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Jumlah promosi / pameran 4,100,000,000.00
10
4,100,000,000.00
10
4,200,000,000.00
10
4,700,000,000.00
10
4,700,000,000.00
10
21,800,000,000.00
Tumbuhnya wirausaha baru
69
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
750
800
850
900
4000
Pertumbuhan Koperasi 4,050,000,000.00
30
2,050,000,000.00
30
1,850,000,000.00
30
1,850,000,000.00
30
1,850,000,000.00
150
Koperasi Aktif
Penciptaan Koperasi Besar
70
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Jumlah obyek yang dipromosikan 3,450,000,000.00
Jumlah Perjanian Kerja Sama yang dihasilkan
Sekretariat Daerah 18,250,000,000.00 Bagian Kerjasama Dan Investasi
4
4
Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
0
0
4
Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
5
5
5
25
Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
50
50
50
50
250
Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
100
100
100
100
500
Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
3,550,000,000.00
1
3,650,000,000.00
1
3,750,000,000.00
1
3,850,000,000.00
Jumlah PMA
Jumlah PMDN
71
120
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Pencari Kerja Berkartu Kuning/Ak.1 yang Ditempatkan
2,275,000,000.00
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
5
1
Jumlah event yang diikuti
Jumlah regulasi yang medukung kerja sama dan Iklim investasi
11,650,000,000.00
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
3688
2,325,000,000.00
3718
2,375,000,000.00
3748
2,425,000,000.00
3778
2,475,000,000.00
18590
11,875,000,000.00 Dinas Tenaga Kerja
MISI V TUJUAN
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No.
Bidang Urusan dan ProgramKegiatan
1
2
72
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
73
74
75
121
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja pada Satuan Awal RPJMD dan Kegiatan (output)
2014
2015
2016
2017
2018
SKPD Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Penanggungjawa b target Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah Deteksi Dini dan Pemantauan
Pemant auan
0
110
1,850,000,000.00
110
2,175,000,000.00
115
2,200,000,000.00
115
2,300,000,000.00
120
2,400,000,000.00
120
Rasio Jumlah Linmas per 10000 penduduk
/10.000 pendud uk
8
9
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K‐3
'%
100
75
75
75
80
80
80
Satpol PP
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10000 penduduk
/10.000 pendud uk
2
3
4
5
6
7
7
Satpol PP
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
/10.000 pendud uk
2
3
4
5
6
7
7
Satpol PP
Terselenggaranya PILKADA/PILGUB/PILPRES/PEMILU dengan tertib aman dan lancar
'%
100
100
100
100
100
100
100
Satpol PP
Kasus kerawanan sosial
'%
0
0
Kasus perselisihan SARA
'%
0
0
Cakupan Layanan Evakuasi Korban Bencana Persent ase Alam
0
85
Jumlah Sarana dan Prasarana Evakuasi Korban Bencana
0
0
3
Tersedianya Bantuan Pangan Bagi Korban Bencana
Buah
Ton
17
18 Badan Kesatuan
10,925,000,000.00 Bangsa, Politik dan
Linmas 800,000,000.00
100,000,000.00
10
0
800,000,000.00
100,000,000.00
0
11
0
8,000,000.00
100,000,000.00
0
12
0
1,000,000,000.00
100,000,000.00
0
13
0
1,000,000,000.00
100,000,000.00
0
13
0
0
3,608,000,000.00
500,000,000.00
Satpol PP
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Badan Kesatuan
40
40
500,000,000.00
85
1,250,000,000.00
2
500,000,000.00
40
90
1,000,000,000.00
0
500,000,000.00
40
90
1,250,000,000.00
0
500,000,000.00
40
95
1,900,000,000.00
8
500,000,000.00
40
95
10
500,000,000.00
40
5,900,000,000.00 Bangsa, Politik dan
Linmas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Sekretariat Daerah Bagian Bina Ekonomi, 2,500,000,000.00 Pembangunan dan Bina Ketahanan Pengan
Tabel 8.1 Indikasi Program Pembangunan dan Kerangka Pendanaan MISI I TUJUAN SASARAN
Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang profesional dan berjalan secara efektif dan efiesien.
Indikator Sasaran 1 ‐
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Bidang Urusan dan Program-Kegiatan 2 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rs, rs jiwa, rs paru, rs mata
‐
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program peningkatan tata kelola rumah sakit
‐
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program pengadaan pembangunan peningkatan dan rehabilitasi prasarana aparatur
‐
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur
Kondisi Target Indikator Kinerja Satua Program (outcome) dan Kinerja 2014 n Kegiatan (output) pada Awal target 3 4 5 6 Prosentase terpenuhinya Sarana dan Prasarana RS yang sesuai kebutuhan
'%
2015 Rp 7
2016
2017
2018
target 8
Rp 9
target 10
Rp 11
target 12
Rp 13
target 14
Rp 15
5
13,036,600,000.00
5
10,885,344,500.00
5
7,800,000,000.00
5
7,800,000,000.00
0
5
49
70
78.3
81.5
‐
82
‐
82.5
‐
83
‐
83.5
56
12
14,400,000,000.00
11
16,560,000,000.00
11
44,044,000,000.00
11
36,900,600,000.00
11
22
4
4
4
5
12
2
3
3
2
Terpenuhi sarana prasarana persen aparatur di lingkungan setda
0
100
Tersedia kebutuhan pelayanan penunjang kinerja Persen aparatur
0
100
100
100
100
Tertata area di lingkungan Kantor Walikota Bekasi
Persen
0
100
100
100
100
Jenis
0
13
350,000,000.00
13
350,000,000.00
13
470,000,000.00
13
470,000,000.00
13
Prosentase terpenuhinya peralatan kesehatan sesuai '% kebutuhan Capaian Kinerja Keuangan + Kinerja Operasional + Kinerja indeks Mutu dan Manfaat kepada masyarakat Tersedianya Kantor Kelurahan yang representatif
Unit
Tersedianya Kantor Dinas dan Badan (OPD) yang Unit representatif Tersedianya Kantor Kecamatan yang Unit representatif
131,105,000,000.00
80
7,200,000,000.00
100
86
3,560,000,000.00
100
93
13,050,000,000.00
100
100
4,400,000,000.00
Kondisi Kinerja pada akhir Rp target 17 16 5
170,626,944,500.00
100
‐
83.5
‐
Urusan
SKPD Penanggungjawab
18
19
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
56
148,805,200,000.00 Pekerjaan Umum
Dinas Bangunan dan Kebakaran
5
22
Pekerjaan Umum
Dinas Bangunan dan Kebakaran
2
12
Pekerjaan Umum
Dinas Bangunan dan Kebakaran
100
30,810,000,000.00 Pekerjaan Umum
Sekretariat Daerah Bagian Umum
100
100
Pekerjaan Umum
Sekretariat Daerah Bagian Umum
100
100
Pekerjaan Umum
Sekretariat Daerah Bagian Umum
550,000,000.00
13
2,190,000,000.00 Pekerjaan Umum
Sekretariat Daerah Bagian Tata Usaha
100
36,900,600,000.00
2,600,000,000.00
‐
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program pengadaan,pembangunan,pen ingkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana ketatausahaan dan keprotokolan
‐
Ketersediaan Data Base Pembangunan.
Program Pengembangan Data dan Informasi
Tersedianya data pembangunan daerah yang valid dan mutakhir
dokum en
3
3
600,000,000.00
3
600,000,000.00
3
650,000,000.00
3
650,000,000.00
3
700,000,000.00
15
3,200,000,000.00
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
dokum en
0
1
1,000,000,000.00
1
1,000,000,000.00
1
1,000,000,000.00
1
‐
0
‐
4
3,000,000,000.00
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Program Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen dokum perencanaan pembangunan en jangka menengah daerah
2
0
2,500,000,000.00
0
2,500,000,000.00
1
3,000,000,000.00
0
2,500,000,000.00
1
2,700,000,000.00
2
13,200,000,000.00
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Tersedianya dokumen dokum perencanaan pembangunan en tahunan daerah
5
1
1
1
1
1
5
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
7
1
1
1
1
1
5
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
16
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap dokumen rencana pembangunan. kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap ‐ dokumen rencana pembangunan. ‐
Tersedianya dokumen anggaran Tersedianya Dokumen Perencanaan Daerah
123
dokum en dokum en
3
3
3
4
3
3
1 kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap ‐ dokumen rencana pembangunan.
kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap ‐ dokumen rencana pembangunan.
2 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Program Perecanaan Sosial Budaya
3 DokumenPerencanan Pembangunan Bidang Ekonomi
4
2
Dokumen Evaluasi Renja OPD dokum Ekonomi en
5
1
DokumenPerencanan dokum Pembangunan Bidang Sosial en Budaya
10
3
10
2
dokum en Dokumen Evaluasi Renja OPD dokum Bidang Sosial Budaya en
1. Cakupan Penerbitan Akte Kelahiran. 2. Kepemilikan KTP.
‐
Program Perecanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Cakupan Penerbitan Akte Program keserasian kebijakan Kelahiran. kependudukan
6
10
DokumenPerencanan Pembangunan Pemerintah
kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap ‐ dokumen rencana pembangunan.
5
dokum en
Dokumen perencanaan bidang sarana dan prasarana dokum wilayah dan sumber daya en alam Evaluasi rencana kerja SKPD buah bidang fisik
5
1
6
6
0
1
7 700,000,000.00
8 2
9 700,000,000.00
1
1,550,000,000.00
3
1,550,000,000.00
3
2,000,000,000.00
6
1,550,000,000.00
2
13 700,000,000.00
3
1,550,000,000.00
6
700,000,000.00
3
1,550,000,000.00
1
2,000,000,000.00
1
6
2,300,000,000.00
1
5
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
10
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
5
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
15
30 5
Kepemilikan Akta Kelahiran
'%
51.43
51.48
52.48
51.66
52.35
52.65
52.65
Cakupan Penerbitan KK
'%
100
100
100
100
100
100
100
Kepemilikan akte perkawinan
'%
3.03
3.44
3.82
4.19
4.47
4.72
4.72
Cakupan Penerbitan KTP
'%
100
100
100
100
100
100
100
Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran
'%
100
100
100
100
100
100
100
Cakupan Penerbitan Akta Kematian
'%
1.5
1.6
1.7
1.9
2
2.1
2.1
Ketersediaan Data Kependudukan
'%
20
20
575,000,000.00
40
775,000,000.00
60
1,150,000,000.00
80
800,000,000.00
100
4,575,000,000.00
100
Kasus kerawanan sosial
'%
0
0
100,000,000.00
0
100,000,000.00
0
100,000,000.00
0
100,000,000.00
0
100,000,000.00
0
Kasus perselisihan SARA
'%
0
0
Peningkatan Sumber Daya Aparatur Perizinan berbasiskan IT
izin
55000
60000
6,625,000,000.00
100
‐ Kepemilikan KTP.
Pencapaian IKK dalam EKPPD.
Indeks Kepuasan Masyarakat.
124
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Program peningkatan pelayanan perijinan
0
1,835,000,000.00
65000
0
2,000,000,000.00
70000 2,100,000,000.00
0
75000
0
2,250,000,000.00
80000
0
2,450,000,000.00
19 Bappeda
100
8,975,000,000.00
18
10
100
8,425,000,000.00
17
Perencanaan 3,500,000,000.00 Pembangunan
'%
8,000,000,000.00
100
16
Kepemilikan KTP
7,300,000,000.00
100
2
15
2
1
1,800,000,000.00
14
1
2
1 100
12
1
1
1 100
700,000,000.00
2
1
6
2
11
1
2
2,400,000,000.00
10
80000
7,750,000,000.00
10,500,000,000.00
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan 7,875,000,000.00 Kependudukan dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sekretariat Daerah Kesatuan Bangsa Bagian 500,000,000.00 dan Politik Dalam Kesejahteraan Negeri Sosial Sekretariat Daerah Kesatuan Bangsa Bagian dan Politik Dalam Kesejahteraan Negeri Sosial Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Badan Pelayanan 10,635,000,000.00 Daerah, Perizinan Terpadu Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Kependudukan 39,325,000,000.00 dan Catatan Sipil
1
2
3
4
peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang SOP BPPT
Indeks Kepuasan Masyarakat.
125
5
6
300
300
300
300
300
300
300
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pengembangan Sinergitas dengan SKPD Teknis Sesuai SOP
Orang
65
65
65
65
65
65
65
Peningkatan efektifitas Pelaksanaan sistem Pengendalian Pelayanan Perizinan
Lapora n
7
7
7
7
7
7
7
Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu di Kota Bekasi Berstandarkan ISO 9001:2008
Paket
0
5
5
5
5
5
5
.
Peningkatan Etos Kerja Sumber Daya Aparatur Perizinan
Orang
77
77
77
77
77
77
77
Program peningkatan kapasitas pemerintah daerah
Tersusunnya dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja sekretariat daerah
Doku men
3
3
610,000,000.00
3
380,000,000.00
3
450,000,000.00
3
470,000,000.00
3
540,000,000.00
3
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Pelayanan Keuangan Perizinan Terpadu Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Pelayanan Keuangan Perizinan Terpadu Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Pelayanan Keuangan Perizinan Terpadu Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Badan Pelayanan Daerah, Perizinan Terpadu Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Badan Pelayanan Daerah, Perizinan Terpadu Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah 2,450,000,000.00 Daerah, Bagian Tata Usaha Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
.
Aparatur yang meningkat pengetahuan dan wawasan tentang keprotokolan dan kepagawaian
Orang
73
73
73
73
73
73
73
.
Aparatur yang memahami sestem pengendalian intern pemerintah
Orang
53
0
0
0
0
0
0
.
Terkelolanya administrasi kepegawaian aparatur setda
Persen
100
100
100
100
100
100
100
Program evaluasi kinerja pemerintahan daerah
Terevaluasinya Kinerja Pemerintah Daerah
'%
100
100
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Tata Usaha Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Tata Usaha Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Tata Usaha Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian BIna 3,750,000,000.00 Daerah, Pemerintahan Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 17
‐
Indeks Kepuasan Masyarakat.
‐
kesesuaian pelaksanaan pembangunan terhadap dokumen rencana pembangunan
Sekretariat Daerah Bagian BIna Pemerintahan
‐
Pencapaian IKK dalam EKPPD.
Sekretariat Daerah Bagian BIna Pemerintahan
Indeks Kepuasan Masyarakat.
126
Program Penataan Peraturan Perundang‐Undangan
Terfasilitasi Pembahasan Rekomendasi, Persetujuan dan Kesepakatan yang dihasilkan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah
'%
100
100
Terfasilitasi pembahasan Raperda Inisiatif DPRD
'%
100
100
600,000,000.00
11,200,000,000.00
100
100
100
675,000,000.00
12,000,000,000.00
100
100
100
750,000,000.00
13,000,000,000.00
100
100
100
825,000,000.00
14,400,000,000.00
100
100
100
900,000,000.00
16,500,000,000.00
100
100
100
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 67,100,000,000.00 Sekretariat DPRD Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat DPRD Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Pencapaian IKK dalam EKPPD.
Indeks Kepuasan Masyarakat.
127
2
3
4
5
6
Terfasilitasinya Proses Pelaksanaan Rapat Paripurna
'%
100
100
Program pengembangan komunikasi dan informasi media massa
Terfasilitasinya pelayanan Informasi Publikasi terhadap kinerja DPRD
'%
100
100
.
Terfasilitasinya Komunikasi antara DPRD dengan Masyarakat
'%
100
100
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Penyediaan sarana dan Prasarana Aparatur Sekretariat DPRD
'%
70
75
.
Terfasilitasinya sarana dan prasarana DPRD
'%
70
75
Program Pengadaan, Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur
Tersedianya sarana,prasarana aparatur serta perlengkapan kantor satpol pp
'%
30
50
7
8
9
100
8,000,000,000.00
100
80
8,530,800,000.00
60
100
8,530,800,000.00
85
8,703,880,000.00
70
13
100
8,942,680,000.00
90
9,000,000,000.00
80
15
100
10,516,694,800.00
85
11,000,000,000.00
90
100
100
9,008,364,280.00
85
‐
16
100
100
90
‐
14
100
100
85
‐
12
100
100
80
‐
11
100
100
7,703,880,000.00
10
85
85
‐
90
17
18
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 45,234,680,000.00 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 44,702,419,080.00 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan ‐ Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
19
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
Satpol PP
1
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Indeks Kepuasan Masyarakat.
128
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
50
1,500,000,000.00
50
1,600,000,000.00
50
1,700,000,000.00
50
1,800,000,000.00
250
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Jumlah aparatur kerja sama daerah yang mendapatkan peningkatan kapasitas
Orang
50
50
.
Jumlah aparatur investasi yang mendapatkan peningkatan kapasitas
Orang
0
40
Program peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan
Aparatur Bendahara Penyetor Orang Yang Memahami Prosedur
42
50
Jumlah aparatur yang mengikuti Pelatihan Pemeriksa Pajak Daerah
Orang
25
30
30
30
30
30
30
.
Jumlah aparatur pengelola Pendapatan Asli daerah yang orang memahami Sisdur Pendapatan Asli Daerah
150
200
225
250
275
325
325
.
Jumlah aparatur pengelola PBB dan BHTB yang terlatih dalam bidang tugasnya
135
135
135
135
135
135
135
orang
1,400,000,000.00
40
1,500,000,000.00
50
40
1,500,000,000.00
50
40
1,500,000,000.00
50
40
1,500,000,000.00
50
200
1,500,000,000.00
50
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Kerjasama 8,000,000,000.00 Daerah, Dan Investasi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Kerjasama Daerah, Dan Investasi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pendapatan Keuangan 7,500,000,000.00 Daerah Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Dinas Pendapatan Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Dinas Pendapatan Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Dinas Pendapatan Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 17
1
Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah.
Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah.
129
2
3
4
5
6
Lemba ga
0
1500
8
9
10
11
12
13
14
15
16
900,000,000.00
1500
900,000,000.00
1500
1,000,000,000.00
1000
100,000,000.00
1000
1,000,000,000.00
6500
6,820,000,000.00
80
6,883,800,000.00
80
7,295,200,000.00
80
7,359,000,000.00
80
8,167,500,000.00
80
7
Program peningkatan partisipasi masyarakat kelurahan dan kecamatan dalam pembangunan
Meningkatnya Jumlah Partisipasi
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan Tahun Berjalan
'%
0
80
.
Tindak lanjut Temuan Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya
'%
0
20
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Terciptanya Tata Kelola Aset dan Keuangan Daerah Yang Akurat dan Kredibel
'%
0
83.2
.
Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah
'%
92.31
95.38
96.92
98.46
99.23
100
100
Terbinanya Aparatur Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
'%
0
100
100
100
100
100
100
20
9,945,000,000.00
87.44
20
11,934,000,000.00
91.68
20
14,320,800,000.00
91.76
20
17,184,960,000.00
91.83
20
20,621,952,000.00
91.83
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Bagian Keuangan 3,900,000,000.00 Kesejahteraan Daerah, Sosial Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Inspektorat 36,525,500,000.00 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Inspektorat Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Pengelolaan 74,006,712,000.00 Daerah, Keuangan dan Perangkat Aset Daerah Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Pengelolaan Daerah, Keuangan dan Perangkat Aset Daerah Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Pengelolaan Daerah, Keuangan dan Perangkat Aset Daerah Daerah, Kepegawaian dan Persandian 17
1
4
5
6
Peraturan dan Instrumen Pendukung Tata Kelola Keuangan dan Aset Daerah
Keput usan/P erwal/ Juknis
12
12
12
12
12
12
12
.
Tersedianya Data Keuangan dan Aset
'%
0
20
40
60
80
100
100
Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah.
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan;
Tersedianya Auditor yang Bersertifikat
'%
56.86
66.67
1,200,000,000.00
74.51
1,200,000,000.00
84.31
990,000,000.00
94.12
‐
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Jumlah Media Hot Spot di Wilayah Kota Bekasi
Titik
0
15
19,170,000,000.00
30
18,345,000,000.00
45
22,870,000,000.00
60
‐
Ketersediaan Data Base Pembangunan.
.
Jumlah paket yang terlayani SPSE Kota Bekasi
Paket
251
551
901
1301
1751
2251
2251
.
Jumlah Sistem Informasi Manajemen di Lingkungan Pemerintah Kota Bekasi
Aplikas i
11
16
21
26
31
36
36
130
2
3
7
8
9
10
11
12
13
1,080,000,000.00
26,895,000,000.00
14
15
16
100
1,185,000,000.00
100
75
31,120,000,000.00
75
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Badan Administrasi Pengelolaan Keuangan Keuangan dan Daerah, Aset Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Badan Administrasi Pengelolaan Keuangan Keuangan dan Daerah, Aset Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Inspektorat 5,655,000,000.00 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah 118,400,000,000.00 Daerah, Bagian Telematika Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Telematika Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Telematika Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 17
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
.
Website Pemerintah Kota Bekasi
Pengu njung websit e
250000
255000
265000
275000
285000
295000
295000
.
Optimalnya Jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
titik jaringa n
700
725
750
775
800
825
825
.
Jumlah Pengguna Layanan Sarana TIK
Orang
100
150
200
250
300
350
350
.
Peningkatan Kapasitas Teknis Pengadaan Barang/Jasa Orang Pemerintah di Kota Bekasi
320
395
470
545
620
695
695
.
Sarana Media Informasi berbasis internet
Unit
33
35
37
39
41
43
43
Orang
1424
1524
1639
1769
1914
2074
2074
Peningkatan Kapasitas TIK Aparatur SKPD
131
4
17
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Telematika Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Telematika Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Telematika Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Telematika Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Telematika Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Telematika Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1
2
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program Penataan Peraturan Perundang‐Undangan
Pencapaian IKK dalam EKPPD.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pencapaian IKK dalam EKPPD.
132
3
4
5
6
Peningkatan Kapasitas TIK Bagi Masyarakat Kota Bekasi
Orang
0
100
Tersedianya Peraturan Perundang‐undangan dan produk hukum Daerah
Perda/ Perkad a/Kep wal
1038
1050
2,000,000,000.00
1062
2,225,000,000.00
1075
2,550,000,000.00
1083
2,775,000,000.00
1095
3,050,000,000.00
5365
unit
68
0
4,496,560,000.00
0
2,841,216,000.00
0
2,994,337,600.00
0
3,156,771,360.00
0
3,279,448,496.00
0
7
8
9
200
10
11
300
12
13
400
14
15
500
16
500
.
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kerja Aparatur
orang
5000
5270
3270
3270
3270
3270
18350
.
Persen Tersedianya Data Pegawai PNSD, CPNSD dan Non PNSD tase
100
100
100
100
100
100
100
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Terselesaikannya Kasus‐kasus Persen Indisipliner Pegawai di Lingkungan Pemerintahan tase Bekasi
100
100
38,442,500,000.00
100
30,651,580,000.00
100
30,754,461,000.00
100
31,884,440,000.00
100
33,750,470,000.00
100
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Telematika Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan 12,600,000,000.00 Bagian Hukum Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Kepegawaian 16,768,333,456.00 Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Kepegawaian Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Kepegawaian Daerah, Daerah Perangkat 17
Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 165,483,451,000.00 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Badan Kepegawaian Daerah
1
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Indeks Kepuasan Masyarakat.
133
2
3
4
5
6
13929
17700
17219
17241
17202
17099
17099
2
1
0
0
5
.
Terwujudnya Pembinaan dan orang Pengembangan Aparatur
.
Tersedianya Dokumen Pola Karir
Doku men
1
2
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Perizinan Terpadu
Paket
10
12
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Perizinan Terpadu
Paket
10
12
Program peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan
Jumlah Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik
'%
0
40
.
Jumlah aparatur yang memiliki sertifikasi barang jasa
Orang
25
50
7
470,000,000.00
8
12
9
525,000,000.00
12
2,800,000,000.00
40
50
10
12
11
600,000,000.00
12
2,800,000,000.00
40
50
12
12
13
700,000,000.00
12
2,800,000,000.00
40
50
14
12
15
800,000,000.00
12
2,800,000,000.00
40
50
16
12
12
2,800,000,000.00
40
50
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Kepegawaian Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Keuangan Kepegawaian Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Badan Pelayanan Keuangan 3,095,000,000.00 Perizinan Terpadu Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Badan Pelayanan Daerah, Perizinan Terpadu Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Administrasi Bagian Bina Keuangan Ekonomi, 14,000,000,000.00 Daerah, Pembangunan dan Perangkat Bina Ketahanan Daerah, Pengan Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Administrasi Bagian Bina Keuangan Ekonomi, Daerah, Pembangunan dan Perangkat Bina Ketahanan Daerah, Pengan Kepegawaian dan Persandian 17
1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
.
Jumlah Dokumen Daerah Rawan Pangan
Doku men
1
0
0
0
0
0
0
.
Jumlah aparatur yang mengikuti bimtek pengelolaan keuangan
orang
0
100
0
0
0
0
0
.
Terfasilitasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Lapora n
5
5
5
5
5
5
5
.
Terfasilitasinya dana pasca PPK‐IPM
Lapora n
1
0
0
0
0
0
0
.
Terfasilitasi Dewan Ketahanan Pangan Daerah
Lapora n
0
1
0
0
0
0
0
62048
0
0
0
0
0
0
Jumlah rumah tangga sasaran RTS‐ penerima manfaat (RTS‐PM) PM
134
7
17
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Sekretariat Daerah Umum, Bagian Bina Administrasi Ekonomi, Keuangan Pembangunan dan Daerah, Bina Ketahanan Perangkat Pengan Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Sekretariat Daerah Umum, Bagian Bina Administrasi Ekonomi, Keuangan Pembangunan dan Daerah, Bina Ketahanan Perangkat Pengan Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Sekretariat Daerah Umum, Bagian Bina Administrasi Ekonomi, Keuangan Pembangunan dan Daerah, Bina Ketahanan Perangkat Pengan Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Administrasi Bagian Bina Keuangan Ekonomi, Daerah, Pembangunan dan Perangkat Bina Ketahanan Daerah, Pengan Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Administrasi Bagian Bina Keuangan Ekonomi, Daerah, Pembangunan dan Perangkat Bina Ketahanan Daerah, Pengan Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Administrasi Bagian Bina Keuangan Ekonomi, Daerah, Pembangunan dan Perangkat Bina Ketahanan Daerah, Pengan Kepegawaian dan Persandian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah.
Program pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pengelolaan keuangan dan aset daerah
'%
10.76
19.46
5,000,000,000.00
58.65
16,000,000,000.00
72.37
18,000,000,000.00
89.17
20,000,000,000.00
100
20,000,000,000.00
100
79,000,000,000.00
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pemerintah daerah
Tersedianya informasi indeks kepuasan layanan masyarakat
'%
100
100
2,200,000,000.00
100
2,475,000,000.00
100
2,500,000,000.00
100
2,600,000,000.00
100
2,700,000,000.00
100
12,475,000,000.00
Ketersediaan Data Base Pembangunan.
Program identifikasi topografi wilayah
tertatanya unsur‐unsur topografi di kota bekasi
'%
0
32
650,000,000.00
52
690,000,000.00
73
800,000,000.00
93
850,000,000.00
100
300,000,000.00
100
3,290,000,000.00
Program pengembangan kehidupan demokrasi dalam pemilu
terselenggaranya pemilu secara aman, damai dan demokratis
'%
100
100
700,000,000.00
0
‐
0
‐
100
800,000,000.00
100
900,000,000.00
100
2,400,000,000.00
Program peningkatan partisipasi masyarakat kelurahan dan kecamatan dalam pembangunan
meningkatnya partisipasi masyarakat kelurahan dan kecamatan dalam pembangunan
'%
100
100
500,000,000.00
100
600,000,000.00
100
700,000,000.00
100
800,000,000.00
100
900,000,000.00
100
3,500,000,000.00
Indeks Kepuasan Masyarakat.
135
Program Penataan dan Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah
Terlaksananya evaluasi kelembagaan sesuai dengan kebutuhan organisasi
SKPD
43
2
2,375,000,000.00
11
2,255,000,000.00
15
1,870,000,000.00
12
1,965,000,000.00
3
1,650,000,000.00
43
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Badan Administrasi Pengelolaan Keuangan Keuangan dan Daerah, Aset Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian BIna Daerah, Pemerintahan Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian BIna Daerah, Pemerintahan Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian BIna Daerah, Pemerintahan Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian BIna Daerah, Pemerintahan Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah 10,115,000,000.00 Daerah, Bagian Organisasi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1
136
5
6
.
Terlaksananya evaluasi tugas, pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan struktural Doku sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tercapainya men pemahaman aparatur terhadap tata naskah dinas organisasi
43
43
43
43
43
43
43
.
Bentuk Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bekasi SKPD sesuai dengan peraturan yang berlaku
43
1
1
1
1
0
4
Berkurangnya saran dan kritik SKPD di kotak pengaduan
19
19
19
19
19
19
19
.
Tercapainya pelayanan minimal di 15 bidang Standar SKPD Pelayanan Minimal (SPM)
5
15
15
15
15
15
15
.
Tersedianya pedoman penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan standar pelayanan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi
SKPD
0
1
1
1
1
1
1
.
Terlaksananya evaluasi jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
SKPD
35
8
0
0
0
0
0
2
3
4
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Organisasi Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Organisasi Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Sekretariat Daerah Keuangan Bagian Organisasi Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Organisasi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Organisasi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Daerah, Bagian Organisasi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1
Opini BPK terhadap akuntabilitas keuangan daerah.
2
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
.
.
.
.
.
137
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Peningkatan Penerimaan Rp. 6.74763E+11 7.44E+11 13,000,000,000.00 8.74E+11 13,000,000,000.00 1E+12 13,000,000,000.00 1.21E+12 13,000,000,000.00 1.43E+12 13,000,000,000.00 1.43E+12 65,000,000,000.00 Daerah, Pajak Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Peningkatan Penerimaan Keuangan Rp 45977967400 5.08E+10 5.62E+09 6.2E+10 6.94E+10 7.73E+10 7.73E+10 Retribusi Daerah Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Peningkatan Penerimaan Keuangan Hasil Kekayaan Daerah Yang Rp. 9479323600 1.04E+10 1.14E+10 1.3E+10 1.4E+10 1.56E+10 1.56E+10 Daerah, Dipisahkan Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Peningkatan Penerimaan Lain‐ Keuangan Lain Pendapatan Asli Daerah Rp 1.41055E+11 1.44E+11 1.49E+11 1.6E+11 1.63E+11 1.69E+11 1.69E+11 Daerah, Yang Syah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Peningkatan Penerimaan Keuangan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Rp 1.17234E+11 1.17E+11 1.17E+11 1.2E+11 1.17E+11 1.17E+11 1.17E+11 Daerah, Pajak Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Pengelolaan Pendapatan Keuangan Berbasis Sistem Informasi sistem 3 4 4 4 5 5 5 Daerah, Teknologi Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
19
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
1
Indeks Kepuasan Masyarakat.
2
4
5
6
'%
18
23
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
28
1,500,000,000.00
33
2,000,000,000.00
38
2,500,000,000.00
50
2,500,000,000.00
50
Program pengadaan, pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur;
Rasio Penggunaan Sarana Komputer terhadap jumlah aparatur di Dispenda Kota Bekasi
.
Jumlah kebutuhan Kendaraan Operasional Roda 4 Di Unit lingkungan Dispenda Kota Bekasi
12
15
15
21
27
34
34
.
Jumlah Kebutuhan Kendaraan Operasional Kendaraan Roda Unit 2 dilingkungan Dispenda kota Bekasi
90
115
125
135
145
150
150
.
Penataan Gedung Kantor Dispenda Kota Bekasi
Paket
1
1
1
1
0
1
1
Terwujudnya Perencanaan Strategis, Site Planning dan Detail Engineer Design Dinas
Doku men
1
4
1. Indeks Kepuasan Program perencanaan teknis Masyarakat. 2. Pencapaian dan sumber daya manusia IKK dalam EKPPD.
.
138
3
Aparatur Dinas Yang Terlatih orang di Bidangnya
0
280
1,000,000,000.00
6,650,000,000.00
2
380
4,300,000,000.00
2
250
3,450,000,000.00
4
380
2,950,000,000.00
1
400
3,150,000,000.00
13
400
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pendapatan Keuangan 9,500,000,000.00 Daerah Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pendapatan Keuangan Daerah Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pendapatan Keuangan Daerah Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Dinas Pendapatan Daerah, Daerah Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pertamanan, Keuangan 20,500,000,000.00 Pemakaman dan Daerah, PJU Perangkat 17
Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pertamanan, Keuangan Pemakaman dan Daerah, PJU Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1
2
3
Kecam atan
0
12
100
100
2,620,000,000.00
100
2,825,000,000.00
100
2,930,000,000.00
100
3,040,000,000.00
100
3,150,000,000.00
100
42.32
60
1,000,000,000.00
70
1,000,000,000.00
80
1,000,000,000.00
90
1,000,000,000.00
100
1,000,000,000.00
100
Program peningkatan pelayanan kedinasan Kepala daerah dan Wakil kepala daerah
Terpenuhinya pelayanan kedinasan kepala daerah dan Persen wakil kepala daerah
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
Indeks Kepuasan Masyarakat
139
6
Pemberdayaan masyarakat kelurahan dan kecamatan
Meningkatnya kapasitas dan kualitas aparatur Satpol PP
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
5
.
1. Indeks Kepuasan Program Penguatan Masyarakat. 2. Pencapaian Penyelenggaraan IKK dalam EKPPD. Pemerintahan Umum
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
4
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
'%
7
8
9
12
10
11
12
12
13
12
14
15
12
16
12
19 18 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Dinas Pertamanan, Keuangan Pemakaman dan Daerah, PJU Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah 14,565,000,000.00 Daerah, Bagian Tata Usaha Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Satpol PP 5,000,000,000.00 Daerah, 17
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
75
80
Rasio RT Yang Tertib administrasi
'%
60
65
70
75
80
85
85
Rasio RW Yang Tertib administrasi
'%
60
65
70
75
80
85
85
Jumlah kegiatan kewilayahan Kegiat yang diikuti oleh masyarakat an se Kecamatan
4
4
4
4
4
4
4
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai
70
72
80
Pemberdayaan 36,922,250,000.00 Masyarakat dan Desa
Rasio RT Yang Tertib administrasi
'%
72
74
75
77
79
84
84
Rasio RW Yang Tertib Administrasi
'%
70
72
74
76
78
83
83
Jumlah kegiatan kewilayahan Kegiat yang diikuti oleh masyarakat an
3
70
72
75
77
85
85
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai
69
69
Rasio RT Yang Tertib administrasi
'%
703
703
706
706
709
709
709
Rasio RW Yang Tertib Administrasi
'%
82
82
85
85
88
88
88
4,724,973,500.00
6,502,450,000.00
5,521,400,000.00
85
74
70
5,674,973,500.00
7,132,450,000.00
5,557,900,000.00
85
76
72
6,526,219,525.00
7,762,450,000.00
5,597,300,000.00
90
78
74
7,505,152,453.00
7,762,450,000.00
5,636,700,000.00
95
80
75
8,630,925,321.00
7,762,450,000.00
5,675,700,000.00
95
Pemberdayaan 33,062,244,299.00 Masyarakat dan Desa
nilai
75
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan 27,989,000,000.00 Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Jatiasih
Jatiasih
Jatiasih
Jatiasih
Bekasi Barat
Bekasi Barat
Bekasi Barat
Bekasi Barat
Bekasi Timur
Bekasi Timur
Bekasi Timur
1
2
5
6
1
1
scorei
67.97
70
Rasio RT yang tertib administrasi
'%
65
65
70
75
75
80
80
Rasio RW yang tertib administrasi
'%
60
60
65
70
75
80
80
Jumlah Kegiatan Kewilayahan Kegiat Yang Diikuti Oleh Masyarakat an Kecamatan jatisampurna
2
2
2
2
3
4
4
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Jati Sampurna
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
nilai
77
78
82
Pemberdayaan 32,126,687,500.00 Masyarakat dan Desa
Bekasi Selatan
Rasio RT yang tertib administrasi
'%
60
65
70
75
80
85
85
Rasio RW yang tertib Administrasi
'%
60
65
70
75
80
85
85
Jumlah Kegiatan Kewilayahan kegiat Yang Diikuti Oleh Masyarakat an se‐Kecamatan
4
4
4
4
4
4
4
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Bekasi Selatan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai
79
80
84
Pemberdayaan 22,273,800,000.00 Masyarakat dan Desa
Pondok Gede
Rasio RT Yang Tertib Administrasi
'%
20
20
40
60
80
100
100
Rasio RW Yang Tertib Administrasi
'%
20
20
40
60
80
100
100
Jumlah kegiatan kewilayahan Kegiat yang diikuti oleh masyarakat an Kecamatan Pondokgede
1
1
1
1
1
1
5
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai
65
68
80
Pemberdayaan 7,410,000,000.00 Masyarakat dan Desa
Rasio RT yang tertib administrasi
'%
65.36
70
75
80
85
100
100
Rasio RW yang tertib Administrasi
'%
60
65
72
80
90
100
100
5
5
5
5
5
5
5
3
4
Jumlah Kegiatan Kewilayahan Kegiat Yang Diikuti Oleh Masyarakat an 1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Jumlah kegiatan kewilayahan kegiat yang diikuti oleh masyarakat an Kecamatan Bantargebang 1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
140
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Rasio RT yang tertib administrasi
Rasio
452
452
.
Rasio RW yang tertib administrasi
Rasio
66
66
7
8
9
1
3,239,600,000.00
5,866,612,500.00
4,392,200,000.00
1,482,000,000.00
4,766,655,880.00
72.98
79
81
70
453
66
10
11
2
3,304,392,000.00
6,145,975,000.00
4,434,000,000.00
1,482,000,000.00
5,415,875,370.00
74
80
82
73
453
67
12
13
2
3,370,500,000.00
6,425,337,500.00
4,434,000,000.00
1,482,000,000.00
5,920,320,450.00
76
81
83
75
453
67
14
15
8
3,437,910,000.00
6,704,700,000.00
4,506,800,000.00
1,482,000,000.00
6,452,253,657.00
79
82
84
80
454
67
3,506,658,000.00
6,984,062,500.00
4,506,800,000.00
1,482,000,000.00
6,828,603,781.00
16
18
19
14
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Bekasi Timur
79
Pemberdayaan 16,859,060,000.00 Masyarakat dan Desa
Jati Sampurna
17
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Jati Sampurna
Jati Sampurna
Bekasi Selatan
Bekasi Selatan
Pondok Gede
Pondok Gede
Pondok Gede
Bantar Gebang
Bantar Gebang
Bantar Gebang
Bantar Gebang
454
Pemberdayaan 29,383,709,138.00 Masyarakat dan Desa
Medan Satria
67
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Medan Satria
1
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Kepemilikan KTP. 3. Pencapaian IKK dalam EKPPD.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18
19
14
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Medan Satria
82
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Medan Satria
85
Pemberdayaan 16,819,720,000.00 Masyarakat dan Desa
Bekasi Utara
12
12
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Bekasi Utara
80
85
85
80
85
85
13
14
15
16
17
.
Jumlah kegiatan kewilayahan Kegiat yang diikuti oleh masyarakat an se‐Kecamatan Medan Satria
8
9
9
10
11
14
.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai
70
75
79
80
80
82
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai
60
65
Jumlah Kegiatan Kewilayahan Kegiat Yang Diikuti Oleh Masyarakat an Kecamatan
2
4
6
8
10
Rasio RT Yang Tertib Administrasi
'%
70
72
75
78
Rasio RW Yang Tertib Administrasi
'%
70
72
75
78
nilai
67
68.2
Ratio RT Yang Tertib Administrasi
'%
70
72
73
74
75
77
77
Ratio RW Yang Tertib Administrasi
'%
70
72
73
74
75
77
77
Jumlah kegiatan kewilayahan Kegiat yang diikuti oleh masyarakat an Kecamatan Rawalumbu
2
2
2
3
3
3
13
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Rawa Lumbu
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Indeks Kepuasan Masyarakat score ( IKM )
60
65
80
Pemberdayaan 28,000,000,000.00 Masyarakat dan Desa
Mustika Jaya
.
Rasio RW yang tertib Administrasi
'%
55
60
65
70
70
75
75
.
Rasio RT yang tertib Administrasi
'%
55
60
65
70
70
75
75
.
Jumlah kegiatan Kewilayahan Kegiat yang diikuti oleh Masyarakat an kecamatan mustikajaya
3
3
3
3
3
3
3
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Indeks Kepuasan Masyarakat
64
65
69
Pemberdayaan 19,050,000,000.00 Masyarakat dan Desa
.
Rasio RT yang tertib administrasi
'%
100
100
100
100
100
100
100
.
Rasio RW yang tertib administrasi
'%
100
100
100
100
100
100
100
.
Jumlah Kegiatan Kewilayahan Kegiat Yang Diikuti Oleh Masyarakat an
4
4
4
4
4
4
4
Program peningkatan partisipasi unsur desa dalam membangun desa dan kelurahan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2,969,720,000.00
5,794,600,000.00
5,200,000,000.00
3,650,000,000.00
70
69.4
70
66
3,150,000,000.00
5,846,600,000.00
5,400,000,000.00
3,700,000,000.00
75
70.6
75
67
3,370,000,000.00
5,846,600,000.00
5,600,000,000.00
3,800,000,000.00
80
71.8
76
68
3,580,000,000.00
5,864,600,000.00
5,800,000,000.00
3,900,000,000.00
85
72.9
80
69
3,750,000,000.00
5,882,600,000.00
6,000,000,000.00
4,000,000,000.00
72.9
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan 29,235,000,000.00 Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Bekasi Utara
Bekasi Utara
Rawa Lumbu
Rawa Lumbu
Rawa Lumbu
Mustika Jaya
Mustika Jaya
Mustika Jaya
Pondok Melati
Pondok Melati
Pondok Melati
Pondok Melati
Urusan Kearsipan 1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Ketersediaan Data Base Pembangunan.
141
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Jumlah Pengelola Kearsipan yang bersertifikat
orang
139
80
Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan kearsipan
menit
60
30
500,000,000.00
80
25
750,000,000.00
80
20
650,000,000.00
80
15
675,000,000.00
80
10
1,175,000,000.00
80
10
3,750,000,000.00
Kearsipan
Kantor Arsip Daerah
Kearsipan
Kantor Arsip Daerah
1 Ketersediaan Data Base Pembangunan.
2 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip Daerah
4
5
6
'%
57
0
Prosentase Khasanah Arsip In Aktif dan statis SKPD
'%
100
100
3 Prosentase penerapan pengelolaan Arsip SKPD secara baku
7 4,150,000,000.00
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
0
2,200,000,000.00
0
1,375,000,000,000.00
0
1,625,000,000.00
0
1,725,000,000.00
0
1,384,700,000,000.00
Kearsipan
Kantor Arsip Daerah
Kearsipan
Kantor Arsip Daerah
Sekretariat Daerah Bagian BIna Pemerintahan
100
100
100
100
500
Urusan Komunikasi dan Informatika
1. Indeks Kepuasan Masyarakat. 2. Ketersediaan Data Base Pembangunan.
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi di Tingkat Kelurahan
'%
100
100
300,000,000.00
100
300,000,000.00
100
300,000,000.00
0
‐
0
‐
0
900,000,000.00
Komunikasi dan Informatika
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
'%
0
50
1,510,000,000.00
70
1,200,000,000.00
80
1,100,000,000.00
90
1,100,000,000.00
100
1,400,000,000.00
100
6,310,000,000.00
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Diseminasi informasi melalui media tercetak/terekam
kali
0
12
12
12
12
12
12
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Pameran/Expo
kali
0
1
1
1
1
1
1
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Jumlah Liputan
hari
0
365
365
365
365
365
365
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Diseminasi informasi melalui media baru
hari
0
365
365
365
365
365
365
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Diseminasi informasi melalui media luar ruang
kali
0
12
Diseminasi informasi melalui media radio
kali
0
12
12
12
12
12
12
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Diseminasi informasi melalui media TV
kali
0
12
12
12
12
12
12
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Diseminasi informasi melalui media pertunjukan rakyat
kali
0
12
12
12
12
12
12
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
buah
0
40
50
60
70
80
80
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Diseminasi informasi melalui media massa cetak
kali
0
12
12
12
12
12
12
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Program fasilitas peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Diseminasi informasi melalui media tatap muka
kali
0
12
.
Jumlah Pelatihan
kali
0
6
Judul
21501
23501
Jumlah Pepustakaan Kecamatan
perpus takaan kecam atan
6
3
3
0
0
0
Jumlah Pepustakaan Kelurahan
perpus takaan kelura han
43
3
3
3
3
unit
2
3
4
5
6
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Program Kerja Sama Informasi dan Media Massa
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Indeks Kepuasan Masyarakat.
Urusan Perpustakaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan Daerah
Jumlah Koleksi Perpustakaan
jumlah armada perpustakaan
142
3,710,000,000.00
1,300,000,000.00
12
12
3,580,000,000.00
1,300,000,000.00
6
2,250,000,000.00
25501
12
12
3,580,000,000.00
1,300,000,000.00
6
4,200,000,000.00
27501 1,900,000,000.00
12
12
3,710,000,000.00
1,300,000,000.00
6
29501
12
12
3,580,000,000.00
1,300,000,000.00
6
1,700,000,000.00
12
12
18,160,000,000.00
6,500,000,000.00
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas Komunikasi dan Sekretariat Daerah Informatika Bagian Humas
6
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan Daerah
6
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan Daerah
1
13
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan Daerah
7
7
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan Daerah
31501
1,500,000,000.00
31501
11,550,000,000.00
1
Indeks Kepuasan Masyarakat.
143
2
Program pengembangan budaya masyarakat dan pembinaan perpustakaan
4
5
6
gedung perpustakaan
buah
1
1
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Daerah
Orang
1296
3000
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Keliling
Orang
1273
3000
4500
6000
7500
9000
9000
Perpustakaan
Jumlah Perpustakaan Yang Terbina
Buah
43
51
63
75
87
93
369
Perpustakaan
Jumlah SDM Pengelola Perpustakaan
Orang
72
6
12
12
12
6
48
Perpustakaan
3
7
8
9
1 1,200,000,000.00
3000
10
11
1 1,400,000,000.00
5000
12
13
1 1,600,000,000.00
8000
14
15
1 1,800,000,000.00
10000
16
17
1 2,100,000,000.00
10000
18 Perpustakaan
8,100,000,000.00
Perpustakaan
19 Kantor Perpustakaan Daerah Kantor Perpustakaan Daerah Kantor Perpustakaan Daerah Kantor Perpustakaan Daerah Kantor Perpustakaan Daerah
MISI II TUJUAN SASARAN
Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga. Terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga
Kondisi Indikator Kinerja Satua Kinerja pada Program (outcome) dan n Awal RPJMD Kegiatan (output) 1 3 4 2 3 5 ‐ Panjang jalan dalam kondisi Program Proporsi panjang jaringan '% baik . Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan jalan dalam kondisi baik 91.05 dan Jembatan ‐ Jumlah titik kemacetan lalu Program Pembangunan Jalan dan Panjang jalan dilalui roda 4 km lintas.trotoar . Jembatan 3166.79 ‐ Panjang jalan dalam kondisi baik Indikator Sasaran
Bidang Urusan dan ProgramKegiatan
2014 target 6
92.09
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 Rp target Rp 12 11 13
2015 Rp 7
192,444,945,000.00
target 8
93.14
3169.78 53,166,300,000.00 3172.78
Rp 9
211,689,439,500.00
target 10
94.19
232,858,383,450.00
58,482,930,000.00 3175.78 64,331,223,000.00
95.23
3178.78
256,144,221,795.00
18
SKPD Penanggungjaw ab 19
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Tata Air
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Tata Air
Urusan 2018 target 14
96.28
70,764,345,300.00 3181.78
Rp 15
281,758,643,974.00
Kondisi Kinerja pada akhir target Rp 16 17
96.28
1,174,895,633,720.00
77,840,779,830.00 3181.78 324,585,578,130.00
Dinas Bina Marga dan Tata Air
‐ Panjang jalan yang memiliki drainase / saluran pembuangan air ‐ Panjang jalan yang memiliki
Dinas Bina Marga dan Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air .
‐ Berkurangnya Jumlah titik genangan
Program Pembangunan Saluran Drainase dan Goron‐Gorong
‐ Panjang jalan dalam kondisi Program Pembangunan Sistem baik. Informasi dan Data Base Jalan dan Jembatan ‐ Berkurangnya Jumlah titik Program Pengendalian Banjir genangan ‐ Luasan Ruang Terbuka Hijau ‐ Panjang jalan yang memiliki drainase / saluran pembuangan air ‐ Penegakan hukum lingkungan ‐ Persentase penanganan sampah ‐ Perolehan Adipura. Program peningkatan fasilitas penerangan jalan umum (PJU)
‐ PJU dalam kondisi Baik.
.
‐ Pelayanan kebutuhan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Program penunjang sarana dan prasarana pertamanan, pemakanan dan PJU
‐ Rasio kapasitas TPU terhadap jumlah penduduk. ‐ Jumlah kasus kebakaran Program Peningkatan Kesiagaan akibat bencana kebakaran. dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1.5 m)
'%
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Ketersediaan data base pembangunan
'%
Berkurangnya titik genangan banjir
147
%
'%
Pelayanan Kebutuhan Penerangan Jalan Umum Persentase Titik PJU Dalam Kondisi Baik
'%
Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Tertanganinya Kasus Kebakaran
'%
Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran
1.26
1.29
1.33
1.36
1.39
70.55
71.09
62,385,400,000.00
71.64
68,623,940,000.00
72.19
75,486,334,000.00
72.73
83,034,967,400.00
73.28
91,338,464,140.00
73.28
380,869,105,540.00
0
100
9,971,500,000.00
100
10,968,650,000.00
100
12,065,515,000.00
100
13,272,066,500.00
100
14,599,273,150.00
100
60,877,004,650.00
0
13.31
4,108,500,000.00
4.99
4,519,350,000.00
4.99
4,971,285,000.00
4.99
5,468,413,500.00
4.99
6,015,254,850.00
33.27
25,082,803,350.00
100
23.79
80.54
85.17
37,000,000,000.00
42.84
35,000,000,000.00
88.88
61.89
39,000,000,000.00
92.59
80.95
44,000,000,000.00
96.29
100
Dinas Bina Marga dan Tata Air
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Tata Air
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Tata Air
Pekerjaan Umum
Dinas Bina Marga dan Tata Air
Pekerjaan Umum
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
Pekerjaan Umum
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan
Pekerjaan Umum
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
Pekerjaan Umum
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan
Perumahan Rakyat
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Perumahan Rakyat
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Perumahan Rakyat
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Perumahan Rakyat
Dinas Bangunan dan Kebakaran
1.39
'%
Persentase Capaian Target Pemasangan Titik PJU Tahun (n)
Terbangunnya Pos Jaga Pemadam Kebakaran Tersedianya Mobil Pemadam Kebakaran / Operasional
1.23
Pekerjaan Umum
50,000,000,000.00
100
100
205,000,000,000.00
100
'%
80
70
4,321,533,750.00
70
5,003,557,125.00
3.53
20.44
20
30
3
1
1
1
0
0
3
17
2
2
2
2
2
10
15
7
7
7
7
7
35
20.11
70
5,690,065,338.00
19.64
70
6,381,506,871.00
20.13
70
7,078,375,058.00
19.68
70
28,475,038,142.00
100
'% 22,500,000,000.00
0
15,250,000,000.00
0
14,687,500,000.00
0
23,604,375,000.00
0
23,604,375,000.00
30
Unit Unit
'%
99,646,250,000.00
1
‐ Pembangunan perumahan vertikal ‐ Rumah bersanitasi ‐ Rumah layak huni ‐ Pembangunan perumahan vertikal ‐ Rumah bersanitasi
2
Program Pengembangan Rumah Susun Huni dan Rumah Susun Sewa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Program Pengembangan Perumahan
‐ Rumah layak huni.
‐ Luasan Ruang Terbuka Hijau . Program Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
3
4 3 Menurunnya presentasi '% jumlah kerugian akibat bencana kebakaran Terwujudnya Pengembangan unit Perumahan Vertikal twinblo k
Berkurangnya kawasan Hektar permukiman kumuh Unit Tertanganinya kawasan rumah binaan (Rutilahu) Tersedianya jaringan air M bersih Tersedianya prasarana Unit sanitasi Terwujudnya Keindahan dan titik Estetika Kota
5
'%
Jumlah rencana pembangunan infrastruktur penunjang kota yg menarik bagi iklim investasi Review Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK)
dokum en
‐ Luasan Ruang Terbuka Hijau . Program Pemanfaatan Ruang
Biaya Sertifikasi penyerahan Lokasi prasarana, sarana, dan utilitas di kota bekasi Luas Ruang terbuka hijau publik per luas wilayah kota
‐ Luasan Ruang Terbuka Hijau . Program Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
148
11
13
15
17
13,800,000,000.00
1
6,000,000,000.00
2
6,000,000,000.00
2
6,000,000,000.00
6
43,800,000,000.00
14
2
4,650,000,000.00
2
4,935,000,000.00
2
5,291,250,000.00
2
5,715,437,500.00
2
5,715,437,000.00
10
26,307,124,500.00
200
100
100
100
100
100
500
7182
5746
5746
5746
5746
5744
28728
10
2
2
2
2
2
10
75.68
2
1,900,000,000.00
81.94
‐
2
1
2,050,000,000.00
88.09
‐
2
1
4
16
1
1
4
14
12,000,000,000.00
1,575,000,000.00
4
12
0
1
4
10
1,900,000,000.00
94.29
‐
2
1
20
2,050,000,000.00
100
‐
2
5
‐
10
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
5
7.48
7.56
7.64
81,800,000,000.00
7.72
81,800,000,000.00
7.8
81,800,000,000.00
7.88
81,800,000,000.00
7.88
0
1
1
1
1
1
5
3.48
3.53
3.58
3.63
3.68
3.76
3.76
25
7
7
7
7
7
35
persen ( '% ) persen ( '% ) Lokasi
3,250,000,000.00
89.4
3,250,000,000.00
89.6
3,250,000,000.00
89.8
3,250,000,000.00
90
19 Dinas Bangunan dan Kebakaran
Perumahan Rakyat
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Perumahan Rakyat Perumahan Rakyat Perumahan Rakyat Perumahan Rakyat
Dinas Bangunan dan Kebakaran Dinas Bangunan dan Kebakaran Dinas Bangunan dan Kebakaran Dinas Bangunan dan Kebakaran
Penataan Ruang
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
Penataan Ruang
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
100
3
81,800,000,000.00
18 Perumahan Rakyat
9,475,000,000.00
‐
409,000,000,000.00
Persen '%
Jumlah penyerahan Lokasi Prasarana, Sarana dan Utilitas di Kota Bekasi Jumlah perijinan (IPPL dan persen Rencana Tapak) yang sesuai ( '% ) dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi Prosentase penyimpangan pemanfaatan lahan Prosentase bangunan yang ber‐IMB Penerapan insentif dan disintensif dalam pemanfaatan ruang Jumlah penertiban bangunan yang tidak ber‐IMB
9
6
0
Bagian Wilaya h Perkota an (BWP) Rencana Tata Bangunan dan Lokasi Lingkungan (RTBL) Luas Ruang terbuka hijau persen private per luas wilayah kota '%
8
4
69.81 ‐ Luasan Ruang Terbuka Hijau . Program Perencanaan Tata Ruang
7
30
0 Terkendalinya Jumlah Titik Reklame
6
89
89.2
3,250,000,000.00
90
0.2
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
45
45
57
64
71
78
78
0
2
2
2
2
2
10
26
26
30
30
30
40
40
bangun an
16,250,000,000.00 Penataan Ruang Penataan Ruang
Dinas Tata Kota Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
Penataan Ruang
Dinas Tata Kota
1 ‐ Perolehan Adipura.
2 Program pengelolaan areal pemakaman
3
3 Ratio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk
4 Rasio daya tampun g per 1000 pendud k
‐ Rasio kapasitas TPU terhadap jumlah penduduk. ‐ Rasio kapasitas TPU terhadap jumlah penduduk. ‐ Luasan Ruang Terbuka Hijau Program pengelolaan pertamanan
Indikator Taman dan Jalur Hijau Kota yang Terpelihara
‐ Perolehan Adipura. ‐ Jumlah terminal angkutan umum dalam kondisi Baik.
Tersedianya terminal regional buah tipe B dan C yang memadai
‐ Ketersediaan prasarana sarana perhubungan. ‐ Jumlah terminal angkutan umum dalam kondisi Baik.
Program Pembangunan Prasana dan Sarana Perhubungan
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
‐ Ketersediaan prasarana
‐ Ketersediaan prasarana sarana lalu lintas.
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
‐ Ketersediaan prasarana sarana perhubungan.
‐ Jumlah titik kemacetan lalu lintas.
‐ Ketersediaan prasarana ‐ Kepemilikan KIR kendaraan wajib uji.
Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Tersedianya titik pemberangkatan/shelter di kota bekasi sebanyak 185 buah 100% fasilitas lalu lintas Tersedianya 1 gedung kantor Dinas Perhubungan dan 1 gedung pengujian UPTD PKB
3.1
6
3.3
7
7,950,000,000.00
8
3.5
9
7,750,000,000.00
10
3.7
11
5,775,000,000.00
12
3.9
13
1,450,000,000.00
14
4.1
15
1,550,000,000.00
16
4.1
17
‐ Ketersediaan prasarana sarana perhubungan. ‐ Persentase penanganan sampah ‐ Rumah bersanitasi. ‐ Rumah layak huni.
‐ Status mutu air.
149
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa Program Optimalisasi pengelolaan Pos dan Telekomunikasi Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
peningkatan jaringan komunikasi Terrselenggaranya pelayanan informasi Prosentase Pelayanan / Pengangkutan Jumlah Tinja Yang Terolah Cakupan Kunjungan/ Patroli truck atau pengangkutan sampah di TPS
19
Penataan Ruang
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
Penataan Ruang
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
24,475,000,000.00
25.48
25.48
5,253,212,500.00
26.49
6,343,750,000.00
27.78
6,250,000,000.00
28.11
4,931,250,000.00
30.4
5,811,250,000.00
30.4
28,589,462,500.00
2
2
1,200,000,000.00
3
4,500,000,000.00
3
4,500,000,000.00
3
4,500,000,000.00
3
4,500,000,000.00
3
19,200,000,000.00
38 59
38 66
900,000,000.00
42 73
63,833,000,000.00
43 78
1,000,000,000.00
45 83
950,000,000.00
47 86
1,050,000,000.00
47 86
67,733,000,000.00
'%
'% '%
'% '%
0
0
10
10
20
27
32
60 25
67 41
4,450,000,000.00
97
98
1,650,000,000.00
3000
2000
10
20
950,000,000.00
30
3,550,000,000.00
40
950,000,000.00
50
3,550,000,000.00
60
4,050,000,000.00
60
13,050,000,000.00
26
40
2,250,000,000.00
56
525,000,000.00
72
650,000,000.00
82
800,000,000.00
90
400,000,000.00
90
4,625,000,000.00
5545
58
203,194,700,000.00
60
178,563,450,000.00
63
152,640,200,000.00
66
139,548,690,469.00
69
128,249,860,313.00
69
802,196,900,782.00
70080
78840
84680
90520
96360
102200
102200
164380
152205
188340
224110
259880
296015
296015
0.99
0.96
0.98
0.97
0.97
0.95
4.83
1,800,000,000.00
25
30
1,200,000,000.00
40
35
60
500,000,000.00
43
73 51
2,550,000,000.00
100
1,500,000,000.00
40
100
600,000,000.00
45
79 59
2,500,000,000.00
100
1,500,000,000.00
50
550,000,000.00
47
86 67
2,450,000,000.00
100
1,500,000,000.00
2000
2000
2000
Perhubungan
Dinas
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan
100
50
4,650,000,000.00
47
92 74
2,500,000,000.00
100
1,500,000,000.00
92 74
14,450,000,000.00
100
7,650,000,000.00
tersedianya kegiatan uji emisi kendar pada kendaraan pribadi aan ‐ Ketersediaan prasarana sarana perhubungan.
18
'%
Tersedianya sarana dan '% prasaran pengembangan BRT di Kota Bekasi Tersedianya pelayanan '% angkutan yang baik serta tingkat kenyamanan angkutan umum Terpasangnya/terbangunnya persen sarana lalu lintas pada ruas jalan arteri dan kolektor Penyelesaian 19 titik Terpenuhinya standar keselamatan bagi kendaraan bermotor yang wajib uji
5
2000
10000
'%
'%
'% M3
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan
ritase
Tempat Pembuangan Sampah persil (TPS) per Satuan Penduduk
Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan
Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan
1
2
3
4 3 Jumlah Kelompok Masyarakat Kelomp Pengolah Sampah ok Persentase Limbah Yang Terolah Jumlah Teknologi Baru
Penegakan hukum lingkungan.
Penegakan hukum lingkungan.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
5
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
1. Luasan Ruang Terbuka Hijau . 2. Penegakan hukum lingkungan. 3. Persentase penanganan sampah .
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1. Luasan Ruang Terbuka Hijau . 2. Penegakan hukum lingkungan. 3. Persentase penanganan sampah 1. Luasan Ruang Terbuka Hijau . 2. Penegakan hukum lingkungan. 3. Persentase penanganan sampah . Persentase penanganan sampah .
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Luasan Ruang Terbuka Hijau . Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
1. Cakupan pelayanan Air Program kualitas air dan minum. 2. Rumah bersanitasi. pengendalian pencemaran air 3. Status mutu air.
'%
Jumlah Pengawasan terhadap Penggunaan Air Tanah
'%
1. Cakupan pelayanan Air minum. 2. Status mutu air.
Program penyediaan dan pengolahan air bersih
Penanganan korban bencana Program pencegahan dini dan alam. penanggulangan korban bencana alam
11
12
13
14
15
16
120
130
135
138
140
663
17
18.09
19.6
20.36
20.81
21.11
21.11
0
0
1
0
0
1
1
40
0
30
30
17
40
2,575,000,000.00
45
245,000,000,000.00
50
2,750,000,000.00
55
2,850,000,000.00
60
2,850,000,000.00
60
18
19
Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
50
30
55
5,142,000,000.00
20
40
35
35
60
2,150,000,000.00
40
1,600,000,000.00
2,000,000,000.00
50
40
40
65
850,000,000.00
60
2,500,000,000.00
1,750,000,000.00
60
45
45
70
2,750,000,000.00
80
3,450,000,000.00
2,750,000,000.00
70
50
50
100
2,875,000,000.00
1,800,000,000.00
80
55
50
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Sekretariat Daerah Bagian Bina Ekonomi, Pembangunan dan Bina Ketahanan Pengan
256,025,000,000.00
11,542,000,000.00
100
2,600,000,000.00
1,650,000,000.00
80
55
Dinas Kebersihan
Lingkungan Hidup
70
650,000,000.00
Dinas Kebersihan
13,025,000,000.00
9,950,000,000.00
Persen
100
30
3000
100
10
5000
100
400,000,000.00
215,000,000.00
10
5000
100
400,000,000.00
1,800,000,000.00
10
5000
100
900,000,000.00
1,900,000,000.00
10
5000
100
400,000,000.00
1,900,000,000.00
10
5000
100
850,000,000.00
2,250,000,000.00
50
25000
2,950,000,000.00
8,065,000,000.00
'%
30
35
900,000,000.00
40
1,400,000,000.00
45
1,600,000,000.00
55
1,500,000,000.00
60
1,450,000,000.00
60
6,850,000,000.00
KK
900
1200
1,250,000,000.00
1200
1,700,000,000.00
1200
900,000,000.00
1200
2,000,000,000.00
1200
2,850,000,000.00
1200
8,700,000,000.00
Ton
40
150
10
140
32
Jumlah Kelompok Masyarakat Kelomp yang Peduli dalam ok Pengelolaan Lingkungan Masyar Hidup akat Jumlah Pohon yang ditanam Pohon pada area Ruang Terbuka Hijau
Tersedianya Bantuan Pangan Bagi Korban Bencana
9
'%
Persen Jumlah Informasi Status Kerusakan Lahan dan /atau Tanah untuk Produksi Biomassa Jumlah Tindak Pengaduan '% Masyarakat tentang Permasalahan Lingkungan Hidup Jumlah Usaha dan atau '% Kegiatan Sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
Jumlah Usaha dan atau Kegiatan yang memenuhi Syarat Administrasi atau Teknis Pencemaran Air Jumlah Pengguna Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Non PDAM
8
unit
Jumlah Usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pengelolaan limbah pada dan B3 Jumlah Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Dokumen Kajian Lingkungan
Jumlah lokasi/ wilayah yang dipantau kualitas udara ambien dan diinformasikan mutu udara ambien
7
'%
25
Penegakan hukum lingkungan.
6
40
500,000,000.00
40
500,000,000.00
40
500,000,000.00
40
500,000,000.00
40
500,000,000.00
40
2,500,000,000.00
1 Penegakan hukum lingkungan.
Penegakan hukum lingkungan.
3 2 3 Program Penataan, Penguasaan, Penguasaan Tanah Kas Desa Pemilikan, Penggunaan dan (TKD) Eks Kabupaten Bekasi Pemanfaatan Tanah Pengadaan Tanah Sesuai Kebutuhan Program Penyelesaian Konflik Pertanahan
Rasio kapasitas TPU terhadap Program pengelolaan areal jumlah penduduk. pemakaman Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana olahraga
151
Penyelesaian Kasus Tanah Negara Taman Makam Pahlawan yang di pelihara Tersedianya sarana dan prasarana olahraga yang representatif (Stadion Kota Bekasi)
4 M2
5
6
7
537,579,000,000.00
8
9
10
235000
970,486,000,000.00 235000
739840
626355
11
810,013,450,000.00
12
235000
13
532,420,703,250.00
14
235000
15
16
17
235000
235000
580914
677507
8
8
200,000,000.00
8
200,000,000.00
8
200,000,000.00
8
200,000,000.00
8
200,000,000.00
8
1,000,000,000.00
1
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
300,000,000.00
1
1,500,000,000.00
1
1
100,000,000,000.00
1
150,000,000,000.00
1
30,000,000,000.00
1
35,000,000,000.00
1
35,000,000,000.00
1
350,000,000,000.00
18
19
Pertanahan
Sekretariat Daerah Bagian Pertanahan
Pertanahan
Sekretariat Daerah Bagian Pertanahan
Pertanahan
Sekretariat Daerah Bagian Pertanahan
Sosial
Dinas Sosial
Kepemudaan dan Olahraga
Dinas Bangunan dan Kebakaran
749,525,170,575.00 1175000 3,600,024,323,820.00
M2 477439
556686
3077827
Kasus
area Unit
MISI III TUJUAN I SASARAN I
Indikator Sasaran 1 ‐ Angka Rata‐rata lama sekolah. ‐ Indeks Pembangunan Manusia.
Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan. Terwujudnya pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan Bidang Urusan dan ProgramKegiatan 2 Program Wajib Belajar 12 tahun
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 3 ‐ APK SD/MI ‐ APM SD/MI ‐ Angka Putus Sekolah SD/MI ‐ APK SMP/MTs ‐ APM SMP/MTs ‐ Angka Putus Sekolah SMP/MTs ‐ APK SMA/MA/SMK ‐ APM SMA/MA/SMK ‐ Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK ‐ Rasio Siswa SMP : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri ‐ Rasio Siswa SMP : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri+Swasta ‐ Rasio Siswa SD : Ruang Kelas (SPM 1 :40) Negeri ‐ Rasio Siswa SD : Ruang Kelas (SPM 1 :40) Negeri+Swasta ‐ Daya Tampung SMA/MA/SMK (Negeri+Swasta) ‐ Daya Tampung SD/MI (Negeri+Swasta) ‐ Daya Tampung SMP/MTs (Negeri+Swasta) ‐ Rasio Siswa SMA : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri ‐ Rasio Siswa SMA : Ruang Kelas (SPM 1 : 36) Negeri+Swasta ‐ Daya Tampung SD/MI (Negeri) ‐ Daya Tampung SMP/MTs (Negeri)
‐ Pendidikan anak usia dini (PAUD).
152
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Kondisi Satua Kinerja pada n Awal RPJMD 4 5
18
SKPD Penanggungjaw ab 19
Pendidikan
Dinas Pendidikan
99.99
Pendidikan
Dinas Pendidikan
0.08
Pendidikan
Dinas Pendidikan
96
96
Pendidikan
Dinas Pendidikan
93.18
93.68
93.68
Pendidikan
Dinas Pendidikan
0.1
0.09
0.09
Pendidikan
Dinas Pendidikan
75.89
76.2
77.7
77.7
Pendidikan
Dinas Pendidikan
72.89
73.63
74.8
75.28
75.28
Pendidikan
Dinas Pendidikan
2014
2015
target 6
Rp
113.44
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 Rp Rp target 11.00 12 13
Rp
7.00
target 8
9
target 10
265,576,774,600.00
114.12
286,208,684,300.00
114.65
Urusan 2018 target 14
15
115.74
370,648,546,200.00
'%
112.94
'%
99.75
99.8
99.9
99.95
99.99
99.99
'%
0.13
0.12
0.11
0.1
0.09
0.08
'%
92.73
93.23
93.94
94.48
95.32
'%
90.89
91.4
92
92.64
'%
0.14
0.13
0.12
0.11
'%
72.95
73.75
74.18
'%
71.54
71.94
311,967,465,900.00
115.22
340,044,537,800.00
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Rp target 16 17 115.74
1,574,446,008,800.00
'%
0.5
0.48
0.46
0.44
0.42
0.4
0.4
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rasio
40
40
39
38
37
36
36
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rasio
39
39
38
37
37
36
36
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rasio
38
36
35
34
33
32
32
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rasio
37
36
35
34
33
32
32
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
58
60
61.5
63
64.5
66
66
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
91
92
93
95
96.5
98
98
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
70
71.5
73
74.5
76
77.5
77.5
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rasio
40
40
39
38
37
36
36
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rasio
40
39
38
38
37
36
36
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
76.2
77
78
79
80
81
81
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
55
56
57
58
59
60
60
Pendidikan
Dinas Pendidikan
40.5
41
41.5
42
42.5
43
43
Pendidikan
Dinas Pendidikan
38
37
35
34
33
32
32
Pendidikan
Dinas Pendidikan
37
36
35
34
33
32
32
Pendidikan
Dinas Pendidikan
76
77
78
79
80
81
81
Pendidikan
Dinas Pendidikan
79
80
81
82
83
84
84
Pendidikan
Dinas Pendidikan
90
91
92
93
94
95
95
Pendidikan
Dinas Pendidikan
93
93.5
93.66
93.89
94.24
94.88
94.88
Pendidikan
Dinas Pendidikan
90
91.45
92.18
93
93.9
94.5
94.5
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
‐ Daya Tampung SMA/MA/SMK '% (Negeri) ‐ Rasio Siswa SMK : Ruang Kelas (SPM Rasio 1 : 32) Negeri+Swasta ‐ Rasio Siswa SMK : Ruang Kelas (SPM Rasio 1 : 32) Negeri ‐ Ruang Kelas SD/MI Sesuai Standar '% (Negeri) ‐ Ruang Kelas SMP/MTs Sesuai '% Standar (Negeri) ‐ Ruang Kelas SMA/SMK/MA Sesuai '% Standar (Negeri) ‐ Lulusan SD/MI melanjutkan ke '% SMP/MTs ‐ Lulusan SMP/MTs melanjutkan ke '% SMA/MA/Kejuruan ‐ Daya Tampung Lembaga Pendidikan '% Anak Usia Dini ‐ Kualifikasi Guru PAUD (S1) '%
40
42
21
22
6,110,000,000.00
44 23
6,659,900,000.00
46 24
7,259,291,000.00
48 25
7,912,627,200.00
50 26
8,624,763,600.00
50 26
36,566,581,800.00
1
‐ Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B. ‐ APM SD/sederajat.
2
Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar
3 ‐ Rasio Guru : Siswa PAUD ‐ Bertambahnya TK Negeri dari 1 menjadi 6 ‐ SD/MI memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri) ‐ SD/MI memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri+Swasta) ‐ SD/MI memiliki perpustakaan sesuai standar (Negeri+Swasta) ‐ SMP/MTs memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri+Swasta) ‐ SMP/MTs memilki perpustakaan sesuai standar (Negeri+Swasta) ‐ Angka kelulusan UASBN ‐ SD/MI memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya
4
5
6
Rasio
11
10
‐ Angka Partisipasi Murni Program Peningkatan Kualitas (APM) SMA/SMK/MA/Paket Pendidikan Menengah C. ‐ Indeks Pembangunan Manusia.
153
‐ SMP/MTs memiliki Laboratorium IPA dan atau Komputer (Negeri) ‐ SMP/MTs memilki perpustakaan sesuai standar (Negeri) ‐ Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Keterampilan SD/MI Negeri ‐ Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sosial SD/MI Negeri ‐ Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sains SMP/MTs Negeri ‐ Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Keterampilan SMP/MTs Negeri ‐ Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Rumpun Sosial SMP/MTs Negeri ‐ Tersedianya Laboratorium Kimia di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tersedianya Laboratorium Biologi di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tersedianya Laboratorium Fisika di SMA/SMK (Negeri)
8
9
9
10
11.00
8
1
12
13
7
1
1
47
50
'%
52
54
56
58
60
62
'%
52
54
56
58
60
'%
65
67
69
71
74
53
20,971,600,000.00
55
1 22,859,044,000.00
58
15
6
'%
19,240,000,000.00
1
14
Unit
17
6
1 24,916,358,000.00
16
19 Dinas Pendidikan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
62
Pendidikan
Dinas Pendidikan
62
62
Pendidikan
Dinas Pendidikan
77
77
Pendidikan
Dinas Pendidikan
60
1
18 Pendidikan
27,158,830,200.00
60
115,145,832,200.00
'%
65
67
69
71
74
77
77
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
100
100
100
100
100
100
100
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
33
36
39
42
45
48
48
Pendidikan
Dinas Pendidikan
43
46
49
52
55
58
58
Pendidikan
Dinas Pendidikan
47
50
53
55
58
60
60
Pendidikan
Dinas Pendidikan
60
61
62
63
64
65
65
Pendidikan
Dinas Pendidikan
58
61
64
67
70
73
73
Pendidikan
Dinas Pendidikan
1.8
1.7
1.6
1.5
1.4
1.3
1.3
Pendidikan
Dinas Pendidikan
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
1.1
Pendidikan
Dinas Pendidikan
7.7
7.8
7.9
8
8.1
8.2
8.2
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Nilai
6.65
6.8
6.95
7.1
7.25
7.4
7.4
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
62
65
68
70
72
75
75
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
62
65
68
70
72
75
75
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
30
32
34
36
38
40
40
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
30
32
34
36
38
40
40
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
55
57
59
61
63
65
65
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
50
52
54
56
58
60
60
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
50
52
54
56
58
60
60
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
60
62
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
60
62
64
66
68
70
70
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
60
62
64
66
68
70
70
Pendidikan
Dinas Pendidikan
‐ Tersedianya Sarana dan Prasarana '% TIK SD/MI (Negeri) ‐ SD/MI memiliki perpustakaan sesuai '% standar (Negeri) ‐ Tersedianya Sarana dan Prasarana '% TIK SMP/MTs (Negeri) ‐ Tersedianya Alat Peraga '% Pembelajaran Rumpun Sains SD/MI Negeri ‐ Rasio Ruang Kelas dengan Rombel Rasio SMP ‐ Rasio Ruang Kelas dengan Rombel Rasio SD ‐ Rerata UN SD/MI Nilai ‐ Rerata UN SMP/MTs
7.00
16,835,000,000.00
64
18,350,150,000.00
66
20,001,663,500.00
68
21,801,813,200.00
70
23,763,976,400.00
70
100,752,603,100.00
1
2
3 ‐ Kelulusan UN SMA/MA/SMK ‐ Rerata UN SMK ‐ Rasio Ruang Kelas dengan Rombel SMA/SMK ‐ Rerata UN SMA
‐ Indeks Pembangunan Manusia.
Program Pendidikan Non Formal dan Informal;
‐ Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara). Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
‐ Tersedianya Laboratorium Komputer di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tersedianya Laboratorium Bahasa di SMA/SMK (Negeri) ‐ Tutor program paket A, B dan C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan ‐ Lembaga kursus memiliki ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah ‐ Lembaga kursus dan lembaga pelatihan terakreditasi ‐ Guru SD yang sertifikasi
‐ Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SD/MI terhadap bidang studi yang diajarkan ‐ Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SMP/MTs terhadap bidang studi yang diajarkan ‐ Guru SMP/MTs yang sertifikasi ‐ Guru SMA/SMK/MA yang sertifikasi ‐ Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan Guru SMA/SMK/MA terhadap bidang studi yang diajarkan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; .
‐ Angka Rata‐rata lama sekolah. ‐ APM SD/sederajat.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan
‐ Indeks Pembangunan Manusia.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
‐ Kasus gizi buruk.
‐ Kepemilikan kartu Jaminan kesehatan .
154
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
‐ Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001‐2000 SMP ‐ Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001‐2000 SMA/SMK ‐ Tersedianya Prasarana Pendidikan Dasar yang representatif ‐ Tersedianya Prasarana Pendidkan Menengah pertama ‐ Tersedianya Prasarana Pendidikan Menengah Atas yang representatif ‐ Tersedianya Prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan yang reperesentatif ‐ Terlaksananya Pelatihan Model Agama Islam
‐ Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota ‐ Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat ‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
4
5
6
'%
100
100
Nilai
7.8
'%
1.5
Nilai '%
7.00
18
19
100
100
100
100
100
Pendidikan
Dinas Pendidikan
7.9
8
8.1
8.2
8.3
8.3
Pendidikan
Dinas Pendidikan
1.4
1.3
1.2
1.1
1
1
Pendidikan
Dinas Pendidikan
7.9
8
8.1
8.2
8.3
8.4
8.4
Pendidikan
Dinas Pendidikan
70
71
72
73
74
75
75
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
55
56
57
58
59
60
60
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
65
70
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
75
78
80
82
85
87
87
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
58
60
62
65
67
70
70
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
43.5
45
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
47
49
51
53
55
57
57
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
72
74
76
78
80
82
82
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
55.5
57
58.5
60
61.5
63
63
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
47.5
49
50.5
53
54.5
56
56
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
76
78
80
82
84
86
86
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
0.03
0.04
Pendidikan
Dinas Pendidikan
'%
0.04
0.05
RKB
2752
276
RKB
762
76
77
76
76
76
RKB
202
20
20
20
19
RKB
124
32
31
31
31
Orang
0
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
150
200,000,000.00
750
'%
100
100
18,961,777,400.00
100
20,609,722,100.00
100
22,177,217,100.00
100
24,515,895,600.00
100
26,805,606,900.00
100
'%
100
100
100
100
100
100
'%
100
100
100
100
100
100
2,850,000,000.00
41,936,200,000.00
12,025,000,000.00
8
75
46.5
0.05
9
3,106,500,000.00
45,710,458,000.00
13,107,250,000.00
0.06
98,115,000,000.00
275
10
80
48
0.06
11.00
3,386,085,000.00
49,824,399,200.00
14,286,902,500.00
0.07
107,926,500,000.00
275
12
85
49.5
0.07
13
3,690,832,650.00
54,308,595,100.00
15,572,723,700.00
0.08
118,719,150,000.00
275
14
90
51
8
15
4,023,007,600.00
59,196,368,700.00
16,974,268,800.00
0.09
130,591,065,000.00
16
90
51
8
17
17,056,425,250.00
250,976,021,000.00
71,966,145,000.00
0.09
Pendidikan
Pendidikan
Dinas Bangunan dan Kebakaran
381
Pendidikan
Dinas Bangunan dan Kebakaran
19
98
Pendidikan
Dinas Bangunan dan Kebakaran
31
156
Pendidikan
Dinas Bangunan dan Kebakaran
1,000,000,000.00
Pendidikan
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial
113,070,219,100.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
100
Kesehatan
Dinas Kesehatan
100
Kesehatan
Dinas Kesehatan
275
143,650,171,500.00
1376
599,001,886,500.00
1 2 ‐ Angka harapan hidup. Program Standarisasi Pelayanan kesehatan . Kesehatan ‐ Angka kematian bayi. ‐ Angka kematian ibu melahirkan ‐ Indeks Pembangunan Manusia. kesehatan . ‐ Kasus gizi buruk. ‐ Kepemilikan kartu Jaminan kesehatan .
3 ‐ Jumlah Puskesmas Terakreditasi
‐ Angka harapan hidup.
‐ Tersedianya Obat Sesuai Kebutuhan Puskesmas ‐ Cakupan Desa Siaga Aktif
4 Puskes mas
5
6
2
6
7.00 275,000,000.00
8
9
10
7
275,000,000.00
8
11.00 300,000,000.00
12
13
14
15
16
17
18
19
9
300,000,000.00
10
300,000,000.00
10
1,450,000,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
‐ Angka harapan hidup.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
‐ Kepemilikan kartu Jaminan kesehatan . ‐ Angka harapan hidup Program Pengembangan Lingkungan Sehat ‐ Kasus gizi buruk. ‐ Kepemilikan kartu Jaminan Program Pelayanan Kesehatan kesehatan . Penduduk Miskin
‐ Angka kematian bayi.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
‐ Angka kematian ibu melahirkan .
‐ Angka kematian ibu melahirkan ‐ Angka kematian bayi. ‐ Angka harapan hidup. ‐ Angka harapan hidup.
'%
100
100
9,924,100,000.00
100
10,506,700,000.00
100
11,184,860,000.00
100
11,933,131,000.00
100
12,412,500,000.00
100
55,961,291,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
60.71
70
193,000,000.00
80
200,000,000.00
80
200,000,000.00
85
200,000,000.00
85
200,000,000.00
85
993,000,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
68.14
70
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
64.78
75
1,600,000,000.00
75
1,780,000,000.00
76
1,960,000,000.00
77
2,160,000,000.00
78
2,360,000,000.00
78
9,860,000,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
'%
100
100
34,800,000,000.00
100
34,800,000,000.00
100
34,800,000,000.00
100
34,800,000,000.00
100
34,800,000,000.00
100
174,000,000,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
'%
100
100
'%
87.16
93
‐ Persentase Rumah Tangga ber‐PHBS ‐ Persentase Institusi yang Dibina
Program peningkatan mutu pelayanan
‐ Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani ‐ Cakupan pelayanan Komplikasi Kebidanan yang ditangani ‐ Cakupan Pelayanan Nifas ‐ Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan ‐ Cakupan Peserta KB Aktif ‐ Cakupan Pelayanan Anak Balita ‐ Ketersediaan Pelayanan
‐ Kematian Pasien kurang dari atau sama dengan 24 jam di IGD ‐ Kematian Pasien lebih dari 48 jam ‐ Kejadian Infeksi Nosokomial
‐ Angka harapan hidup.
‐ Angka harapan hidup. ‐ Angka kematian bayi.
‐ Angka kematian ibu melahirkan ‐ Kasus gizi buruk.
155
Program sosialisasi, promosi dan survei pelayanan RS Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Pengawasan Obat dan Makanan
70
100
70
100
70
100
70
100
100
Kesehatan
‐ Cakupan kunjungan ibu hamil K4
‐ Cakupan kunjungan bayi
Program peningkatan pelayanan RSUD
70
636,299,200.00
95
505,250,000.00
95
689,550,000.00
95
336,130,000.00
95
350,000,000.00
95
2,517,229,200.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
45.26
70
90
90
90
90
90
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
4.51
60
80
80
80
80
80
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
97.13
97
97
97
98
98
98
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
53.23
70
90
90
90
90
90
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
87.42
89
90
90
90
90
90
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'% '%
76.83 20.08
78 40
79 45
80 50
80 55
80 60
80 60
Kesehatan Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
'%
100
100
68,250,000,000.00
‐
100
71,662,500,000.00
3
‐
100
75,245,625,000.00
2
‐
100
79,007,906,250.00
2
‐
100
82,958,301,562.00
1
‐
100
377,124,332,812.00
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
1
‐
permil
5
4
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
permil
24
20
19
18
17
16
16
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
'%
1.4
1.5
1.4
1.3
1.2
1
1
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
0
2
3
3
3
4
4
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
70.8
72
‐
74
‐
76
‐
78
‐
80
‐
80
‐
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
57.42
70
58,000,000.00
70
73,500,000.00
75
74,000,000.00
75
79,500,000.00
80
80,000,000.00
80
365,000,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
7.7
15
105,500,000.00
20
150,000,000.00
25
200,000,000.00
30
250,000,000.00
35
300,000,000.00
35
1,005,500,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
‐ tingkat akreditasi RSUD Kota Bekasi ( tingkat dasar = 1, tingkat madya = 2, tingkat utama = 3 , tingkat paripurna = 4) ‐ Kepuasan pelanggan terhadap indeks pelayanan kesehatan RSUD Kota Bekasi ‐ Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra '% Usia Lanjut dan Usia Lanjut ‐ Persentase Apotek, Toko Obat, Produk Obat‐obatan, IRTP, Produk '% Pangan dan Jajanan yang Terbina
1 ‐ Angka harapan hidup.
2 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
‐ Kepemilikan kartu Jaminan kesehatan
3 4 ‐ Penemuan dan Penanganan '% Penderita Penyakit Pneumonia Balita ‐ Penemuan dan Penanganan '% Penderita Penyakit (Pasien Baru) TB BTA Positif ‐ Penemuan dan Penanganan '% Penderita Penyakit DBD ‐ Penemuan dan Penanganan '% Penderita Penyakit Diare ‐ Penemuan dan Penanganan per Penderita Penyakit Acute Flacid 100.000 Paralysis (AFP) Pendudu
‐ Kasus gizi buruk. Kasus gizi buruk.
‐ Angka harapan hidup.
‐ Indeks Pembangunan Manusia. ‐ Angka harapan hidup.
‐ Angka harapan hidup.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
‐ Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
‐ Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6‐ 24 Bulan Keluarga Miskin ‐ Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ‐ Prevalensi Balita Gizi Buruk ‐ Prevalensi Balita Gizi Kurang (D/S)
6
28.42
45
58.03
62
65
67
70
70
70
10
50
55
11.00 2,357,455,000.00
12
13
14
15
16
17
18
19
60
2,497,277,000.00
65
2,763,317,000.00
65
11,873,613,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Dinas Kesehatan
100
100
100
100
100
Kesehatan
Dinas Kesehatan
65
70
75
80
85
85
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1.3
2
2
2
2
2
2
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
100
100
297,665,000.00
100
223,005,000.00
100
233,635,000.00
100
251,955,000.00
100
272,250,000.00
100
1,278,510,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
0
80
692,312,600.00
100
817,145,100.00
100
829,271,100.00
100
979,252,000.00
100
1,009,229,500.00
100
4,327,210,300.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
100
100
100
100
100
100
100
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
0.19
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
Kesehatan
Dinas Kesehatan
'%
5.01
5
5
5
5
5
5
Kesehatan
Dinas Kesehatan
orang
82
97
1,085,000,000.00
112
1,156,000,000.00
127
1,246,500,000.00
142
1,159,000,000.00
157
1,275,000,000.00
157
5,921,500,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Puskes mas
10
11
21,805,000,000.00
12
18,335,500,000.00
12
15,705,000,000.00
12
15,635,000,000.00
12
17,370,000,000.00
12
88,850,500,000.00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
500,000,000.00
22700
520,000,000.00
31000
565,000,000.00
33000
610,000,000.00
29250
660,000,000.00
136550
2,855,000,000.00
Kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
‐ Penambahan Jumlah Puskesmas DTP Mampu PONED
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
‐ Jumlah Hewan Ternak yang tervaksinasi
Ekor
15500
20600
‐ Kejadian Penyakit Hewan Menular (PHM)
Kasus
0
0
‐ Tersedianya Puskesmas menjadi Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned)
Unit
31
2
‐ Tersedianya Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas
Unit
25
2
‐ Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
'%
100
100
‐ Angka kematian bayi.
9 2,344,182,000.00
100
‐ Jumlah Petugas Medis/Paramedis Terampil PONED
‐ Kepemilikan kartu Jaminan kesehatan . ‐ Angka harapan hidup. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
8
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kesehatan
‐ Kasus gizi buruk
7.00 1,911,382,000.00
57.67
k kurang dari 15 tahun
‐ Kasus gizi buruk.
5
0
9,400,000,000.00
2
0
10,810,000,000.00
2
2
0
12,431,500,000.00
2
2
0
14,296,225,000.00
2
2
0
14,296,225,000.00
2
10
Kesehatan
61,233,950,000.00
10
Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat
Kesehatan
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Kesehatan
Dinas Bangunan dan Kebakaran
Kesehatan
RSUD Kota Bekasi
‐ Angka kematian ibu melahirkan ‐ Indeks Pembangunan Manusia. ‐ Kasus gizi buruk. ‐ Angka harapan hidup.
‐ Angka kematian bayi. ‐ Angka kematian ibu melahirkan ‐ Kasus gizi buruk
156
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
39,295,000,000.00
100
37,534,846,000.00
100
45,782,253,600.00
100
55,177,148,000.00
100
67,074,876,440.00
100
244,864,124,040.00
1 2 ‐ Kepemilikan kartu Jaminan kesehatan ‐ Indeks Pembangunan Program Promosi Kesehatan dan Manusia. Pemberdayaan Masyarakat
3
4
5
6
7.00
8
9
10
350,000,000.00
80
350,000,000.00
90
200,000,000.00
0
250,000,000.00
0
11.00
12
13
14
15
16
17
18
19
‐ Meningkatnya Jumlah Sekolah Sehat di Kota Bekasi
'%
0
70
350,000,000.00
90
350,000,000.00
100
350,000,000.00
100
1,750,000,000.00
Kesehatan
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial
Kasus
0
0
300,000,000.00
0
350,000,000.00
0
400,000,000.00
0
1,500,000,000.00
Kesehatan
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kesehatan
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kesehatan
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kesehatan
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kesehatan
Kasus
0
0
0
0
0
0
0
Kesehatan
org
0
5
345
345
345
345
345
345
1725
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kasus
118
120
130
150
160
170
730
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
orang
200
250
300
350
400
500
1800
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
org
150
200
225
250
275
300
1250
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Orang
0
60
60
60
60
60
300
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
orang
100
100
100
100
100
100
500
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
‐ Kasus gizi buruk. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
‐ Jumlah Kasus Filarisasi
‐ Jumlah Kasus Polio
‐ Jumlah Kasus TBC
‐ Jumlah Kasus ISPA
‐ Jumlah Kasus DBD
‐ Jumlah Kasus Diare
1. Angka harapan hidup. 2. Angka kematian bayi. 3. Angka kematian ibu melahirkan .
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak dan Perempuan
Pencapaian target SPM Pusat Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/ Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang
Peningkatan Peran serta dan Partisipasi masyarakat dalam Kasus/a menangani kasus dan advokasi anak nak Peningkatan Pengawasan Perlindungan Anak dan pendampingan Kasus Ana
4,650,000,000.00
10
4,900,000,000.00
15
5,100,000,000.00
20
5,300,000,000.00
25
5,500,000,000.00
75
Pengambangan Forum Anak Kota Bekasi
Sosialisasi Hak Anak tentang Pengasuhan Alternatif
Pelatihan bagi SDM Pelayanan dan Pendampingan Korban KDRT
Pelatihan Keterampilan bagi PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) dan Kelompok
157
25,450,000,000.00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB
1
2
3 Penyediaan Sarana Kelompok PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga)
4
5
6
7.00
8
9
10
11.00
12
13
14
15
16
Orang
0
100
100
100
100
100
500
Kegiata n
1
1
1
1
1
1
5
Organis asi
6
6
6
6
6
6
30
Kegiata n
1
1
1
1
1
1
5
orang
250
300
350
400
450
500
2000
orang
360
400
450
500
550
600
2500
Orang
112
140
150
175
200
250
915
persen
60.33
61.841
persen
3.48
3.33
3.18
3.03
2.88
2.73
2.73
persen
61.18
63.35
64.47
72.53
75.58
78.64
78.64
aks
348327
364164
381531
399662
418558
438218
438218
persen
3.56
3.66
3.76
3.86
3.96
4.06
4.06
persen
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
Fasilitasi Penilaian P2WKSS
Sinergitas Pelaksanaa Pemberdayaan Masyarakat Pada P3AKB Kota Bekasi Pelaksanaan Verfikasi Bantuan Hibah BP3AKB
Gelar Kreatifitas Anak melalui Hari Anak Nasional
Internalisasi Pola Asuh Anak
Peningkatan Pengurus Pokja KLA melalui kegiatan Capacity Building Kota Layak Anak Angka kematian ibu melahirkan .
Program Keluarga Berencana
Menurunnya Persentase Unmetneed 800,000,000.00
63.387
1,000,000,000.00
64.971 1,200,000,000.00
66.595
1,400,000,000.00
68.26
1,600,000,000.00
68.26
TFR
Meningkatnya persentase peserta KB Baru
Meningkatnya persentase peserta KB aktif
Meningkatnya persentase peran laki‐ laki dalam ber KB
Menurunnya persentase kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
158
17
18 19 Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan,Perlin Perlindungan Anak dungan Anak dan KB Badan Keluarga Pemberdayaan 6,000,000,000.00 Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Keluarga Pemberdayaan Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Keluarga Pemberdayaan Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Keluarga Pemberdayaan Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Keluarga Pemberdayaan Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Keluarga Pemberdayaan Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB
1
Angka kematian ibu melahirkan .
2
Program Keluarga Sejahtera
3 Presentasi Keluarga yang mengikuti KB
4
5
6
7.00
8
9
10
11.00
12
13
14
15
16
persen
74.67
74.82
74.97
75.12
75.27
75.42
75.42
Updating Data Keluarga Sejahtera dan Mutasi Perubahan Data Penduduk
KK
563668
620035
682039
750243
825267
907794
907794
Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik
persen
29.73
30.24
30.75
30.75
30.75
30.75
30.75
Persen
21.73
21.23
Orang
1192
1297
Penurunan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I 700,000,000.00
20.73
750,000,000.00
20.23
800,000,000.00
19.73
850,000,000.00
19.23
900,000,000.00
19.23
Peningkatan Keluarga Pra‐S dan KS‐I Menjadi Anggota Kelompok UPPKS
TUJUAN II SASARAN II 1. Penyelenggaraan Festival seni dan budaya. 2. Situs/cagar budaya yang dilestarikan
Pemuda pelopor tingkat nasional.
1. Cabang Olahraga Berprestasi. 2. Pemuda pelopor tingkat nasional.
Cabang Olahraga Berprestasi.
Penyelenggaraan Festival seni dan budaya.
159
Mewujudkan kehidupan warga yang dinamis, inovatif dan kreatif. Terwujudnya kehidupan warga yang dinamis, inovatif, kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan Program Pengelolaan Kekayaan Jumlah budaya dan kesenian daerah Budaya. yang dilestarikan di Kota Bekasi Jenis 10 Terpeliharanya cagar budaya di Kota Persent Bekasi ase Program peningkatan peran serta kepemudaan
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Program Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Program Pengembangan Promosi dan Pemasaran Pariwisata Daerah
5
47.06
50
Jumlah pemuda berprestasi Kota Bekasi Tk. Provinsi dan Tk.Nasional
Orang
5
163
Terbinanya pemuda yang produktif dan mandiri
Orang
50
50
Cabang Olahra ga
13
8
Jumlah atlet berprestasi Tk.Provinsi dan Nasional Orang
23
10
Terbangunnya lapangan olahraga (Stadion Mini) Tk. Kecamatan
Unit
0
1
Jumlah sarana olahraga di tiap kecamatan
Unit
6
2
Orang
500
525
Jumlah cabang olahraga prestasi dan unggulan
Meningkatkan kunjungan wisata sebanyak 5%
1402
6,750,000,000.00
5
1507
6,800,000,000.00
60
5,600,000,000.00
163
8
5,700,000,000.00
1
6,100,000,000.00
551
5,800,000,000.00
8
5,000,000,000.00
1
7,200,000,000.00
578
163
8
6,000,000,000.00
1
5,900,000,000.00
606
6,950,000,000.00
163
7,450,000,000.00
8
6,000,000,000.00
1
8,250,000,000.00
626
815
8
8,000,000,000.00
1
29,000,000,000.00
626
Kepemudaan dan Olahraga
Kepemudaan dan Olahraga
34,900,000,000.00
Kepemudaan dan Olahraga Kepemudaan dan Olahraga
30,000,000,000.00
Kepemudaan dan Olahraga
Kepemudaan dan Olahraga
12
6,100,000,000.00
Kebudayaan
Kebudayaan
50
3
5,675,000,000.00
34,250,000,000.00
250
10
7,000,000,000.00
5
18 19 Badan Pemberdayaan Keluarga Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Keluarga Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Keluarga Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Keluarga 4,000,000,000.00 Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Keluarga Berencana dan Perempuan,Perlin Keluarga Sejahtera dungan Anak dan KB
100
50
3
5,475,000,000.00
5
1717
100
10
2
5,125,000,000.00
6,900,000,000.00
50
10
2
4,850,000,000.00
163
5
1717
80
50
10
4,000,000,000.00
6,850,000,000.00
70
50
5,900,000,000.00
5
1512
17
27,225,000,000.00
Pariwisata
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
1
2
3 Meningkatkan informasi kepariwisataan Meningkatkan pelaku usaha yang berijin sebanyak 5%
Situs/cagar budaya yang dilestarikan.
Program Pengembangan Destinasi Wisata
5
6
7.00
8
9
10
11.00
12
13
14
15
16
17
18
Unit
0
2
2
2
2
2
10
Pariwisata
Pelaku Usaha
521
547
574
602
632
663
663
Pariwisata
Kawasa n
2
2
Dokum en
1
0
Tertatanya kawasan wisata
Jumlah dokumen perencanaan kepariwisataan
160
4
3,650,000,000.00
2
1
3,750,000,000.00
2
0
3,850,000,000.00
2
1
3,950,000,000.00
2
1
4,050,000,000.00
2
3
19,250,000,000.00
Pariwisata
Pariwisata
19 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
MISI IV TUJUAN SASARAN
Indikator Sasaran 1 ‐ Indeks Daya Beli
Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi dan penciptaan iklim usaha yang kondusif Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha Bidang Urusan dan ProgramKegiatan 2 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
‐ PDRB perkapita.
‐ Angka pengangguran terbuka Program Peningkatan Kesempatan Kerja ‐ Indeks Gini
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 3 Besaran Data Ketenagakerjaan Besaran Tenaga Kerja yang Mendapat Pelatihan Berbasis Kompetensi Besaran Tenaga Kerja yang Mendapat Pelatihan Kewirausahaan Besaran Tenaga Kerja yang Mendapat Pelatihan Berbasis Masyarakat Pencari Kerja Berkartu Kuning/Ak.1 yang Ditempatkan
Kondisi Satua Kinerja pada n Awal RPJMD 4 5 dok 1 orang orang orang orang
2014
2015
target 6
Rp
target 8
Rp
7
3
9,575,000,000.00
2
9,475,000,000.00
9
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 Rp Rp target target 10 11 12 13 2
9,875,000,000.00
2
10,000,000,000.00
Urusan 2018 target 14
15
2
10,325,000,000.00
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Rp target 16 17 11
49,250,000,000.00
18 Ketenagakerjaan
1206
2750
2750
2750
2750
2750
13750
Ketenagakerjaan
50
1120
1120
1120
1120
1120
5600
Ketenagakerjaan
246
220
651
3658
2,275,000,000.00
3688
220 2,325,000,000.00
3718
220 2,375,000,000.00
3748
220 2,425,000,000.00
3778
220 2,475,000,000.00
18590
1100 11,875,000,000.00
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
0
340
3,300,000,000.00
340
3,400,000,000.00
340
3,700,000,000.00
340
3,800,000,000.00
340
4,000,000,000.00
340
18,200,000,000.00
Ketenagakerjaan
0
90
90
180
180
180
180
Ketenagakerjaan
880
1025
1050
1100
1150
1200
5525
Ketenagakerjaan
102
267
267
267
267
267
267
Ketenagakerjaan
0
100
150
200
250
300
1000
Ketenagakerjaan
1324
500
1
1
10
10
0
700
‐ Jumlah UMKM Produktif ‐ PDRB perkapita. ‐ Angka pengangguran terbuka. ‐ Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal ‐ Jumlah UMKM Produktif
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
‐ Koperasi aktif
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
Perusa haan
Besaran Pengujian Peralatan di perusahaan Keselamatan dan Perlindungan
orang orang
Pembinaan Hubungan Industrial
orang
Besaran Peserta/Buruh yang menjadi Peserta Program Jamasostek UMKM yang terfasilitasi
perusa haan orang/ UMKM
‐ Laju peningkatan investasi ‐ Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif ‐ PDRB perkapita ‐ Tingkat kemisinan 1. Cakupan bina kelompok Program Penciptaan Iklim Usaha pedagang/usaha informal. 2. Kecil Menengah yang Kondusif Indeks Daya Beli. 3. Jumlah UMKM Produktif. 4. Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif. 5. Tingkat kemisinan
1. Angka pengangguran Program Pengembangan terbuka. 2. Cakupan bina Kewirausahaan dan Keunggulan kelompok pedagang/usaha Kompetitif Usaha Kecil Menengah informal. 3. Jumlah UMKM Produktif. 4. Koperasi aktif. 5. Laju peningkatan investasi. 6. laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi. 7. Nilai Ekspor.
Jumlah usulan kebijakan
Jumlah promosi / pameran
Tumbuhnya wirausaha baru
161
1,750,000,000.00
500
1,450,000,000.00
500
1,750,000,000.00
500
1,450,000,000.00
500
1,750,000,000.00
2500
8,150,000,000.00
unit 1
1
1
1
5
SKPD Penanggungja wab 19 Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
event
orang/ UMKM
4,100,000,000.00
10
750
4,100,000,000.00
10
800
4,200,000,000.00
10
850
4,700,000,000.00
10
900
4,700,000,000.00
10
4000
21,800,000,000.00
1 Jumlah UMKM Produktif.
2 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
1. Jumlah UMKM Produktif. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 2. Koperasi aktif. 3. Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif
3 Jumlah laporan
Pertumbuhan Koperasi
Koperasi Aktif
Penciptaan Koperasi Besar
Jumlah UMKM Produktif.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Jumlah Lembaga Keuangan Mikro yang berbadan hukum
jumlah lembaga keuangan mikro yang terbina
1. Laju peningkatan investasi. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi.
Jumlah obyek yang dipromosikan
Jumlah event yang diikuti
162
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Koperasi, Usaha 7,650,000,000.00 Kecil dan Menengah
0
2
1,550,000,000.00
2
2,800,000,000.00
2
1,100,000,000.00
2
1,100,000,000.00
2
1,100,000,000.00
2
0
30
4,050,000,000.00
30
2,050,000,000.00
30
1,850,000,000.00
30
1,850,000,000.00
30
1,850,000,000.00
150
53
55
57
59
61
63
63
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
0
1
1
1
1
5
5
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
26
0
0
0
0
1
4
4
4
4
4
4
4
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2
2
2
0
0
0
4
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
15
5
5
5
5
5
25
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
30
50
50
50
50
50
250
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
100
100
100
100
100
100
500
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
0
2500
11,650,000,000.00
Unit
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
akte
200,000,000.00
0
‐
0
‐
0
‐
0
‐
0
200,000,000.00
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
LKM
0
0
0
0
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
0
obyek 3,450,000,000.00
1
3,550,000,000.00
1
3,650,000,000.00
1
3,750,000,000.00
1
3,850,000,000.00
5
18,250,000,000.00
Event
Jumlah Perjanian Kerja Sama yang dihasilkan
Perjanji an Kerja Sama perusa haan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
6
'%
peratur an
Jumlah PMDN
5
Unit
Jumlah regulasi yang medukung kerja sama dan Iklim investasi
Jumlah PMA
Program Pengembangan Sentra‐ 1. Angka pengangguran Sentra Perdagangan terbuka. 2. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal. 3. Indeks Daya Beli. 4. Laju inflasi. 5. Laju peningkatan investasi. 6. laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi. 7. Nilai Ekspor. 8. Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif. 9. PDRB perkapita. 10. Tingkat
4 unit
perusa haan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
19 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sekretariat Daerah Bagian Bina Ekonomi, Pembangunan dan Bina Ketahanan Pengan Sekretariat Daerah Bagian Bina Ekonomi, Pembangunan dan Bina Ketahanan Pengan Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi Sekretariat Daerah Bagian Kerjasama Dan Investasi
Unit
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
1,600,000,000.00
2500
8,000,000,000.00
Perdagangan
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
1
2 .
.
Program Perlindungan Konsumen 1. Angka pengangguran dan Pengamanan Perdagangan terbuka. 2. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal. 3. Indeks Daya Beli.
3 Wajib Daftar Perusahaan
Izin Gangguan
Jenis Barang yang diawasi
Alat UTTP yang akan ditera/tera ulang
Terlindunginya Konsumen dari Kecurangan Oknum Pelaku Usaha
Nilai Ekspor.
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal.
Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah
Nilai Ekspor
.
Jenis barang yang diekspor
Program Pembinaan Pedagang / usaha Informal
1. Cakupan bina kelompok Program Penataan Prasarana dan pedagang/usaha informal. 2. Peningkatan Pelayanan Pasar Pasar Tradional Modern dan Sentra Industri Kreatif
Sengke ta
Izin Usaha Industri
Fasilitasi IKM
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0
3000
3000
3000
3000
3000
3000
Perdagangan
2260000000
2.26E+09
2.26E+09
2.26E+09
2.26E+09
2.26E+09
2.26E+09
Perdagangan
52
52
10000
10000
10000
10000
10000
10000
50000
Perdagangan
0
41
41
41
41
41
205
Perdagangan
4,350,000,000.00
52
3,350,000,000.00
52
3,350,000,000.00
52
2,850,000,000.00
52
2,650,000,000.00
260
16,550,000,000.00
Perdagangan
$
unit/je nis
pasar
Terkendalinya Inflasi Kota Bekasi
8
Unit
Pasar tradisional yang representative
Meningkatnya retribusi pasar
7
item
PKL
Fasilitasi HAKI
163
6
Rp
Terbinanya / tertatanya Pedagang / usaha informal
Armada pengangkutan sampah
1. Cakupan bina kelompok Program Pengembangan Industri pedagang/usaha informal. 2. Kecil dan Menengah Jumlah UMKM Produktif. 3. Koperasi aktif
5
1081866572
Pembangunan alat komposting dan terpenuhinya proses limbah pasar
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
4 Unit
1.19E+09 1,000,000,000.00 1.309E+09 1,000,000,000.00 1.44E+09 1,000,000,000.00 1.584E+09 1,000,000,000.00 1.742E+09 1,500,000,000.00 1.742E+09 5,500,000,000.00
10
10
10
10
50
Perdagangan
15
10
Perdagangan
1375
1575
1,400,000,000.00
1750
1,540,000,000.00
1900
1,680,000,000.00
2050
1,820,000,000.00
2200
1,980,000,000.00
2200
8,420,000,000.00
Perdagangan
6
8
6,450,000,000.00
9
5,580,000,000.00
10
6,100,000,000.00
11
6,450,000,000.00
12
6,800,000,000.00
12
31,380,000,000.00
Perdagangan
9258777300
9.722E+09
1.021E+10
1.07E+10
1.125E+10
1.182E+10
1.182E+10
Perdagangan
9
10
11
12
13
14
14
Perdagangan
15
20
21
22
23
24
24
Perdagangan
3
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
100,000,000.00
3
500,000,000.00
Perdagangan
70
10
2,350,000,000.00
10
2,600,000,000.00
10
2,750,000,000.00
10
2,900,000,000.00
10
3,050,000,000.00
50
13,650,000,000.00
Industri
60
330
330
330
330
330
1650
Industri
20
20
20
20
20
20
100
Industri
Rp
Pasar
unit
Lapora n
unit
IKM
Merk
19 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Dinas Perekonomian Rakyat Sekretariat Daerah Bagian Bina Ekonomi, Pembangunan dan Bina Ketahanan Pengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
1 2 1. Angka pengangguran Program Penataan Struktur Industri terbuka. 2. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal. 3. Indeks Daya Beli. 4. Indeks Gini . 5. Laju peningkatan investasi. 6. laju pertumbuhan ekonomi Kota B k i 7 Nil i Ek .
1. Laju peningkatan investasi. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 2. laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi. 3. Nilai Ekspor
164
3 Jumlah Industri Kecil
Jumlah Industri menengah
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Penerapan teknologi tepat guna
4 IKM
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1132
30
400,000,000.00
30
400,000,000.00
30
400,000,000.00
30
400,000,000.00
30
400,000,000.00
150
2,000,000,000.00
Industri
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
242
10
2
5
0
10
IKM
sertifik at
10
2,100,000,000.00
5
10
2,200,000,000.00
5
10
2,300,000,000.00
5
10
2,400,000,000.00
5
50
2,500,000,000.00
25
unit 10
10
10
10
10
Industri
11,500,000,000.00
Industri
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
MISI V TUJUAN SASARAN
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Terwujudnya kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama yang kondusif dan terpelihara
Indikator Sasaran 1 Menurunnya jumlah kasus KDRT.
Menurunnya jumlah kasus KDRT.
Bidang Urusan dan ProgramKegiatan 2 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan jender dalam Pembangunan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 3
Fasilitasi peningkatan kerja sama antara lembaga dan jaringan kelembagaan penanganan korban kekerasan dan pelindungan anak.
Kondisi Satua Kinerja pada n Awal RPJMD 4 5
2015 Rp
7
target 8
Rp
9
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 2017 Rp Rp target 11 12 13
target 10
Urusan 2018 target 14
Rp
15
Kondisi Kinerja pada akhir Rp target 16 17
18
Boks
0
0
0
0
‐
0
0
0
‐
0
‐
0
MOU
1
3
1,225,000,000.00
4
1,300,000,000.00
5
1,350,000,000.00
6
1,450,000,000.00
7
1,500,000,000.00
25
Pemberdayaan 6,825,000,000.00 Perempuan dan Perlindungan Anak
0
0
12
12
12
12
48
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bilboar d,Binne r,Rim
4
4
4
4
4
4
20
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Orang
0
70
70
70
70
70
350
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Orang
0
200
200
200
200
200
1000
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kelurah an/Kec amatan
12
24
36
42
50
68
220
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Rumah pintar
1
3
3
3
3
3
15
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Unit
5
8
10
12
15
17
62
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
'%
6
7
1,100,000,000.00
10
1,400,000,000.00
12
1,700,000,000.00
14
2,000,000,000.00
16
2,300,000,000.00
16
8,500,000,000.00
Sosial
Dinas Sosial
'%
30
35
6,400,000,000.00
36
6,455,000,000.00
37
6,510,000,000.00
38
6,565,000,000.00
39
6,620,000,000.00
39
32,550,000,000.00
Sosial
Dinas Sosial
'%
30
31
32
33
34
35
35
Sosial
Dinas Sosial
'%
36
38
40
42
44
46
46
Sosial
Dinas Sosial
'%
100
100
Sosial
Dinas Sosial
Revitalisasi Dan Rakor Pokja PUG
Seminar Dalam Rangka Hari Ibu
Pemetaan permasalahan anak berdasarkan kasus di Kota Bekasi
Pilot Projek Kota Layak Anak
Fasilitasi peningkatan Pokja Kota layak Anak dalam pengadaan Plang KLA
Penanganan Penyandang Masalah Program Pemberdayaan Fakir Miskin Kesejahteraan Sosial (PMKS). dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
jumlah PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau Kelompok sosial ekonomi lainnya
Penanganan Penyandang Masalah Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial (PMKS). Kesejahteraan Sosial
Jumlah PMKS yang ditangani Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial Jumlah Penyandang Cacat fisik dan mental serta lanjut usia yang tidak potensial yang menerima jaminan Sosial
Penanganan korban bencana alam. Program penanggulangan bencana alam
165
Jumlah korban bencana yang mendapat bantuan selama tanggap darurat
SKPD Penanggungjaw ab 19 Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlin dungan Anak dan KB
Pemberdayaan ‐ Perempuan dan Perlindungan Anak
Pemetaan Potensi Organisasi Masyarakat yang berperan dalam Pemberdayaan Organis Perempuan dan Anak asi KIE Kesetaraan dan Keadilan Gender serta KDRT
2014 target 6
1,000,000,000.00
100
1,000,000,000.00
100
1,000,000,000.00
100
1,000,000,000.00
100
1,000,000,000.00
100
5,000,000,000.00
1
2
Penanganan Penyandang Masalah Program Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial (PMKS). Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3 4 Jumlah korban bencana yg dievakuasi '% dgn menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat Jumlah sarana Sosial seperti panti lembag asuhan, panti jompo,panti a rehabilitasi,rumah singgah Jumlah panti sosial yang menyediakan '% sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial jumlah WKSBM yang menyediakan '% sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Cakupan Layanan Evakuasi Korban Persent Bencana Alam ase
menurunya jumlah pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan.
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Menurunnya jumlah gangguan kantrantibbmas.
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Jumlah Deteksi Dini dan Pemantauan
Program Pendidikan Politik Masyarakat
Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden, Persent ase Gubernur, serta Walikota
Program peningkatan pembinaan Keagamaan
Konflik keagamaan
Program Peningkatan Pelayanan dan Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan,Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)
Pemahaman Bahaya Narkoba Bagi Pegawai Negeri Sipil
1. Menurunnya jumlah gangguan kantrantibbmas. 2. menurunya jumlah pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan Menurunnya jumlah gangguan kantrantibbmas. 1. Kasus perselisihan umat beragama. 2. menurunya jumlah pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan Menurunnya jumlah kasus Penyalahgunaan Narkoba.
5
6
85
85
7
8
9
68
70
31
32
34
36
38
40
40
21
22
23
24
25
26
26
85
3,100,000,000.00
3,125,000,000.00
1,250,000,000.00
74
13
85
3,150,000,000.00
1,000,000,000.00
76
15
85
3,175,000,000.00
1,250,000,000.00
78
3,210,000,000.00
1,900,000,000.00
78
166
15,760,000,000.00
18
19
Sosial
Dinas Sosial
Sosial
Dinas Sosial
Sosial
Dinas Sosial
Sosial
Dinas Sosial
Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan 5,900,000,000.00 dan Politik Dalam Bangsa, Politik dan Negeri Linmas Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan dan Politik Dalam Bangsa, Politik dan Linmas Negeri Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan 10,925,000,000.00 dan Politik Dalam Bangsa, Politik dan Negeri Linmas
Pemant auan
0
110
1,850,000,000.00
110
2,175,000,000.00
115
2,200,000,000.00
115
2,300,000,000.00
120
2,400,000,000.00
120
Kasus
0
5
1,400,000,000.00
4
1,450,000,000.00
3
1,470,000,000.00
3
1,500,000,000.00
2
1,510,000,000.00
2
Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan 7,330,000,000.00 dan Politik Dalam Bangsa, Politik dan Negeri Linmas
0
65
1,400,000,000.00
0
1,800,000,000.00
0
1,950,000,000.00
65
2,350,000,000.00
65
2,450,000,000.00
65
Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan 9,950,000,000.00 dan Politik Dalam Bangsa, Politik dan Linmas Negeri
Konflik
0
0
7,600,000,000.00
0
7,600,000,000.00
0
7,600,000,000.00
0
7,900,000,000.00
0
7,900,000,000.00
0
Kesatuan Bangsa 38,600,000,000.00 dan Politik Dalam Negeri
'%
0
5
3,650,000,000.00
5
4,100,000,000.00
5
4,800,000,000.00
5
4,650,000,000.00
5
5,000,000,000.00
25
Kesatuan Bangsa Pelaksana Harian 22,200,000,000.00 dan Politik Dalam BNK Negeri
Pemahaman Narkoba Dikalangan Pelajar dan Mahasiswa
'%
1.5
2
2
3
4
4
15
Pemahaman Bahaya Narkoba Bagi Pimpinan Perusahaan
'%
0
50
50
0
0
0
100
'%
10
10
10
10
10
10
50
8
95
10
Penurunan Kasus Narkoba Di Kota Bekasi
1. Kasus perselisihan umat Program Pemeliharaan beragama. 2. Menurunnya jumlah Kantrantibmas dan Pencegahan gangguan kantrantibbmas. 3. Tindak Kriminal menurunya jumlah pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan.
17
85
0
0
95
16
0
0
90
14
Buah
2
90
12
85
Menurunnya Kasus Perselisihan SARA dan Kelompok Sosial Masyarakat
85
11
85
0
Jumlah Sarana dan Prasarana Evakuasi Korban Bencana
500,000,000.00
72
10
Rasio Jumlah Linmas per 10000 penduduk /10.000 pendud uk
8
9
800,000,000.00
10
800,000,000.00
11
8,000,000.00
12
1,000,000,000.00
13
1,000,000,000.00
13
Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial
Kesatuan Bangsa Pelaksana Harian dan Politik Dalam BNK Negeri Kesatuan Bangsa Pelaksana Harian dan Politik Dalam BNK Negeri Kesatuan Bangsa Pelaksana Harian dan Politik Dalam BNK Negeri Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi 3,608,000,000.00 Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Satpol PP
1
2
3 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K‐3
4
'%
5
100
6
7
75
8
9
75
10
11
75
12
13
80
14
15
80
16
17
18
19
80
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Satpol PP
7
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Satpol PP
7
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Satpol PP
100
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Satpol PP
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10000 penduduk /10.000 pendud uk
2
3
4
5
6
7
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan /10.000 pendud uk
2
3
4
5
6
7
Terselenggaranya PILKADA/PILGUB/PILPRES/PEMILU dengan tertib aman dan lancar
1. Menurunnya jumlah gangguan kantrantibbmas. 2. menurunya jumlah pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
'%
100
100
100
100
100
100
'%
50
60
'%
50
60
70
80
90
100
100
280
280
280
280
280
280
1400
Unit
10
10
10
10
10
10
50
LPM
3
3
3
3
3
3
15
Kelomp ok
11
8
8
8
8
8
40
Posday a
392
392
392
392
392
392
392
Jumlah Masyarakat Berpartisipasi dalam Orang TMMD
80
100
100
100
100
100
500
Rata‐Rata Jumlah Kelompok Binaan LPM 6,792,087,500.00
70
7,000,000,500.00
80
7,792,087,500.00
90
8,792,087,500.00
100
9,792,087,500.00
100
Rata‐Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK
Jumlah Masyarakat Berpartisipasi dalam Orang Gotong Royong Jumlah Inovasi TTG
Jumlah LPM Berprestasi
Jumlah UEP/KUBE
Cakupan Posdaya Binaan
167
40,168,350,500.00
1
2
3 Jumlah Binaan KPM
Data Profil Kelurahan Akurat
Jumlah Posyandu Aktif
Jumlah Posyandu Naik Status
4
5
6
Kelomp ok
56
56
7
56
8
9
10 56
11
12 56
13
14 56
15
16 56
Kelurah an
22
8
8
8
5
5
34
Posyan du
1506
1525
1527
1530
1535
1540
1540
Posyan du
5
5
5
5
5
5
25
Unit
2
2
2
2
2
2
10
Posday a
16
20
20
20
20
20
100
Jumlah Posyantek
Posdaya Berprestasi
`
168
17
18 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
19 Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kantor Pemberdayaan Masyarakat