LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN TRIWULAN II
KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2013
KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Triwulanan Kementerian Perdagangan merupakan bentuk kegiatan pemantauan perkembangan kinerja secara periodik yang bermanfaat dalam memberikan kepastian dan pengendalian keserasian pelaksanaan program yang sesuai dengan perencanaan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana strategis Kementerian Perdagangan. Laporan Triwulanan sekaligus juga merupakan bagian dari amanat Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur dalam Keputusan Menteri Perdagangan No. 1011/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan. Pada dasarnya, Laporan Triwulanan memuat hasil dan capaian kontrak kinerja pada tahun anggaran berjalan yang terbagi kedalam 3 (tiga) periode yakni Triwulan I, II, dan III yang selanjutnya akan disusun menjadi LAKIP pada Triwulan terakhir. Sebagai penutup, segala hal yang termuat dalam laporan ini kiranya dapat memberi manfaat dalam pertimbangan dan keberlanjutan kebijakan pembangunan perdagangan nasional, bagi generasi kini dan generasi ke depan, menuju bangsa yang semakin berdaya saing dan sejahtera. Selain itu juga, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan ini.
Jakarta, Juli 2013 KEPALA BIRO PERENCANAAN
ARIEF FADILLAH
i
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Triwulanan Kementerian Perdagangan merupakan sarana pemantauan kinerja secara periodik berdasarkan dari realisasi indikator-indikator kontrak kinerja selama 3 (tiga) bulan tahun berjalan. Pada tahun 2013, secara keseluruhan terdapat 23 Indikator Kinerja dari 12 Sasaran Strategis Kementerian yang diukur (lihat Tabel 1). Dari keseluruhan 23 Indikator Kinerja tersebut, sebanyak 19 Indikator Kinerja dapat mencapai atau melampaui target yang ditetapkan dalam Kontrak Kinerja, sedangkan 4 Indikator Kinerja lainnya belum mencapai target. Dari 4 Indikator Kinerja yang belum mencapai target tersebut, 1 Indikator Kinerja realisasi targetnya masih 0 %, 1 Indikator Kinerja menargetkan realisasi secara akumulatif pada akhir tahun 2013, 1 Indikator Kinerja tidak dapat dilaksanakan pada Tahun 2013 dikarenakan berkaitan dengan Institusi lain dan 1 Indikator Kinerja masih mengalami defisit. Indikator Kinerja Pertumbungan Ekspor Non Migas masih terjadi defisit sehingga perlu ditingkatkan pada trimester selanjutnya. Untuk mencapai target indikator tersebut, kendala dan permasalahan perlu diselesaikan dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengoptimalkan kinerja bersangkutan agar diakhir tahun anggaran dapat sesuai target.
Tabel 1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Kementerian Perdagangan Tahun 2013 No
SASARAN STRATEGIS
1
Peningkatan Pertumbuhan Ekspor
Pertumbuhan ekspor non mingas Total Ekspor
Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor dan diversifikasi produk ekspor
Rasio konsentrasi 5 negara tujuan ekspor terbesar (CR5) Pertumbuhan ekspor ke negara nontradisional Kontribusi ekspor di luar 10 produk utama Skor dimensi ekspor dalam Simon Anholt Nation Brand Index (NBI) Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional Persentase Peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan negara mitra FTA Pelayanan perizinan sub sektor PDN yang dapat dilayani secara online (Jenis) Rata-rata waktu penyelesaian perizinan (Hari) Perijinan ekspor dan impor yang dapat dilayani secara onlie Rata-rata waktu penyelesaian perijinan ekspor dan impor Pertumbuhan PDB sektor perdagangan (besar dan eceran)
2
Perbaikan citra produk ekspor Indonesia Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional
3
4
5
6
Penyederhanaan Perizinan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
Peningkatan output sektor perdagangan
INDIKATOR KINERJA
Realisasi Kinerja Triwulan II 2013 Target
Capaian
%
2,7%
-2,3% US$ 62,78 M
-85,19
47%
51,19%
91,09
15%
13,27%
88,47
53%
54,30%
102,45
Skor 47
45.73
97,30
248
112
45,16
10%
-
-
11 Jenis
12
109
4 Hari
3,5
113
75 perijinan
76 perijnan
101,33
2 hari
4,12
48,54
6,5 %
6,5%
100
US$ 194,7 M
32,24
ii
No
SASARAN STRATEGIS
7
Peningkatan Perlindungan Konsumen Pengembangan sarana distribusi perdagangan dalam mendukung kinerja logistik nasional Stabilisasi Harga Bahan Pokok Penurunan Disparitas Harga Bahan Pokok Antar Propinsi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kementerian
8
9 10 11
12
Peningkatan Kinerja Organisasi
INDIKATOR KINERJA Rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga Jumlah transaksi multilateral di bidang PBK Nilai resi gudang yang diterbitkan Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun (Unit) Persentase realisasi revitalisasi pasar tradisional
Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama Rata-rata rasio variasi harga provinsi dibandingkan variasi harga nasional Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Ranking PIAK (Program Inisiatif Anti Korupsi) Penilaian terhadap akuntabilitas kinerja
Realisasi Kinerja Triwulan II 2013 Target
Capaian
%
95 %
96,8%
102
750.000 lot Rp 50 M
634.808 lot Rp 32,8 M
84,64 65,6
65
99
152
100 %
0
0
6,5 %
1,7%
382%
Rasio 2,2
2,8
72
Opini WTP
WTP
100
Ranking Top 3
-
-
Kategori B
B
100
Dari capaian Indikator Kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kementerian Perdagangan pada kuartal pertama ini menunjukkan progres yang berkelanjutan sebagaimana yang tercantum dalam Kontrak Kinerja Kementerian Perdagangan.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI .....................................................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 A.
Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B.
Maksud dan Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................................... 3 A.
Capaian Kinerja.................................................................................................................. 3 Sasaran Strategis 1: “Peningkatan Pertumbuhan Ekspor Non-Migas” ................................. 3 Sasaran Strategis 2: “Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor dan Diversifikasi Produk Ekspor” ... 4 Sasaran Strategis 3: “Perbaikan citra produk ekspor Indonesia” .......................................... 5 Sasaran Strategis 4: “Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan Internasional” ........................................................................................................................ 6 Sasaran Strategis 5: “Penyederhanaan Perizinan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri” ... 7 Sasaran Strategis 6: “Peningkatan output sektor perdagangan” ......................................... 9 Sasaran Strategis 7: “Peningkatan Perlindungan Konsumen” ............................................ 11 Sasaran Strategis 8: “Pengembangan sarana distribusi perdagangan dalam mendukung kinerja logistik nasional” ..................................................................................................... 12 Sasaran Strategis 9: “Stabilisasi Harga Bahan Pokok” ........................................................ 12 Sasaran Strategis 10: “Penurunan Disparitas Harga Bahan Pokok Antar Propinsi” ........... 13 Sasaran Strategis 11: “Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kementerian” ...................................................................................................................... 13 Sasaran Strategis 12: “Peningkatan Kinerja Organisasi Kementerian” ............................... 14
B.
Akuntabilitas Keuangan................................................................................................... 15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 17 LAMPIRAN ................................................................................................................................... 18 a.
Kontrak Kinerja ................................................................................................................ 19
b.
Lembar Pengukuran Pencapaian Kinerja ........................................................................ 22
c. Lembar Pengukuran Kegiatan Menurut Rencana Aksi Pelaksanaan Kontrak Kinerja Kementerian Perdagangan Tahun 2013.................................................................................. 23
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mewujudkan Kemendag sebagai penggerak utama daya saing dan kesejahteraan bangsa
Dalam mengemban visi misi pembangunan perdagangan nasional, Kementerian Perdagangan secara umum menetapkan dan mengeluarkan kebijakan di bidang perdagangan yang mencakup dalam dan luar negeri. Sesuai dengan fungsinya, banyak kebijakan dan program Kementerian Perdagangan yang akan dilaksanakan selama tahun anggaran RPJMN yang meliputi: (1) menjaga perkembangan harga komoditas pokok dan penting di dalam negeri; (2) menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekspor dan neraca perdagangan; (3) upaya untuk menciptakan daya saing perdagangan nasional serta upaya perlindungan konsumen, dan (4) kebijakan lainnya yang menyangkut peningkatan kinerja organisasi Kementerian Perdagangan.
Persiapan Menjelang WTO, APEC, dan AEC 2015
Khususnya di tahun 2013, Indonesia mendapatkan suatu kesempatan terhormat untuk menjadi tuan rumah dalam rangka penyelenggaraan Konferensi APEC pada bulan Oktober dan Konferensi Tingkat Menteri ke 9 WTO pada bulan Desember di Bali. Sedemikian besar acara tersebut, pemerintah c.q. Kementerian Perdagangan turut berperan penting, khususnya bidang perdagangan, dalam mensukseskan acaraacara tersebut, sehingga bermanfaat untuk memperkenalkan eksistensi Indonesia di kancah perekonomian internasional, yang harapannya dapat membuka akses pasar internasional bagi produk lokal Indonesia ataupun kerjasama strategis antar Indonesia dengan negara lain. Selanjutnya, sampai dengan tahun 2013 ini, persiapan Indonesia menjelang ASEAN Economic Community 2015 tersisa kurang lebih 2 (dua) tahun lagi dan ini juga telah menjadi agenda utama Kementerian Perdagangan untuk mendukung pelaku usaha dan konsumen lokal dapat memanfaatkan secara optimal tren global dalam pembentukan regionalisme masyarakat ekonomi. Oleh karena itu, agar tetap sesuai dengan Rencana Strategis dan mensukseskannya, keseluruhan kinerja Kementerian Perdagangan dengan demikian perlu dipantau secara terpadu dan reguler.
1
B. Maksud dan Tujuan Pemantauan merupakan keserasian pelaksanaan program/kegiatan dengan perencanaan
Proses pemantauan merupakan kegiatan pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atau progress atas program dan kegiatan. Proses pemantauan pelaksanaan kinerja dari setiap unit kerja di lingkungan Kementerian Perdagangan bertujuan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan perencanaan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Visi dan Misi Kementerian Perdagangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemantauan atas kinerja dan program dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkala secara periodik, misalnya triwulanan. Dengan demikian, proses pelaksanaan program dan kegiatan tetap dapat berjalan baik sesuai rencana ataupun dapat diambil suatu tindakan perbaikan untuk mengatasi adanya penyimpangan yang terjadi terhadap capaian kinerja. Kegiatan pemantauan kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan diterapkan pada seluruh tingkatan unit kerja Eselon II, Eselon I, dan termasuk Kementerian dengan menyampaikan Laporan Triwulanan dan melampirkan formulir pengukuran kinerja yang terdiri dari Kontrak Kinerja, dan Formulir Pengukuran Pencapaian Kinerja.
2
BAB II AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pengukuran tingkat capaian kinerja Kementerian Perdagangan pada Triwulan II Tahun 2013 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi dari masing-masing Indikator Kinerja selama periode tersebut. Hasil dari perbandingan tersebut akan diperoleh persentase pencapaian terget. Sasaran Strategis 1: “Peningkatan Pertumbuhan Ekspor Non-Migas” Tahun 2013 Realisasi
Indikator Kinerja
Target
Tw I
Tw III
Tw II
Tw IV
Capaian (%) s.d. Tw II
Pertumbuhan ekspor non mingas
2,7%
-3,3%
-2,3%*
-
-
-85,19%
Total Ekspor
US$ 194,7 M
US$45,4M
US$62,78 M*
-
-
32,24%
*hanya sampai dengan bulan Mei 2013
IK-1: Pertumbuhan Ekspor Non-Migas Perkembangan nilai dan volume ekspor non migas Triwulan II
Ekspor pada bulan Januari - Mei 2013 turun 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor non migas sampai dengan bulan Mei 2013 adalah sebesar USD 62,78 Miliar.
Penyebab kenaikan ataupun penurunan nilai ekspor non-migas Triwulan II
Penurunan ekspor non migas disebabkan oleh penurunan ekspor pada sektor karet dan produk karet, serta kertas dan produk kimia.
Ekspor dan Impor Indonesia Januari – Mei 2013 Nilai (USD Juta) Uraian Ekspor Total Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Nonmigas
3
Maret 2013 Impor Selisih
Ekspor
Jan-Mar 2013 Impor Selisih
Growth Maret 2013 MoM (%) Ekspor Impor
Growth Jan-Mar 2013 YoY (%) Ekspor Impor
16,074.0 2,868.7 1,068.7
16,664.4 3,437.3 1,018.0
-590.4 -586.6 50.7
76,250.6 13,470.2 4,271.9
78,778.5 18,577.9 5,780.4
-2,527.9 -5,107.7 -1,508.5
8.9 17.0 37.8
1.2 -5.3 -27.3
-6.5 -22.0 -22.5
-1.2 2.7 21.9
358.2
2,200.5
-1,842.3
1,723.3
11,471.6
-9748.3
4.1
-1.9
-23.6
-16.9
1,441.8 13,205.3
218.8 13,227.1
1,223.0 -21.8
7,475.0 62,780.4
1,325.9 60,200.6
6,149.1 2,579.8
4.1 7.3
-1.9 3.1
-23.6 -2.3
-16.9 -2.3
Ekspor Non Migas Menurut Sektor Nilai Ekspor Terbesar Jan-Mei 2013
HS URAIAN BARANG 15 85 40 84 26 87 62 64 48 38
Lemak & minyak hewan/nabati Mesin/peralatan listrik Karet dan Barang dari Karet Mesin-mesin/Pesawat Mekanik Bijih, Kerak, dan Abu logam Kendaraan dan Bagiannya Pakaian jadi bukan rajutan Alas kaki Kertas/Karton Berbagai produk kimia
Kenaikan Ekspor (USD) Terbesar Jan-Mei 2013
USD Growth Share HS URAIAN BARANG JUTA (%,YoY) (%) 7,970.3 -9.6 12.7 89 Kapal laut 6.9 80 Timah 4,342.4 -3.5 6.6 75 Nikel 4,155.5 -11.7 3.9 64 Alas kaki 2,438.4 -3.4 3.9 31 Pupuk 2,417.5 0.2 3.0 09 Kopi, Teh, Rempah-rempah 1,901.1 -1.0 2.7 62 Pakaian jadi bukan rajutan 1,670.1 5.3 2.6 16 Daging dan Ikan Olahan 1,618.9 11.7 2.5 23 Ampas/Sisa Industri Makanan 1,550.0 -7.9 2.4 28 Bahan kimia anorganik 1,485.9 -4.5
USD ∆ USD Growth JUTA JUTA (%, YoY) 653.5 528.6 423.2 1,078.9 197.7 22.4 434.8 196.1 82.2 1,618.9 169.8 11.7 351.2 136.4 63.5 697.5 86.7 14.2 1,670.1 83.8 5.3 413.7 79.2 23.7 289.7 73.5 34.0 271.6 72.8 36.6
IK-2: Total Ekpor Nasional Perkembangan nilai dan volume ekspor Triwulan II
Total ekspor Indonesia sampai dengan bulan Mei 2013 adalah USD 76,25 Miliar, terdiri dari USD 13,47 Miliar ekspor migas dan USD 62,78 Miliar ekspor non migas.
Sasaran Strategis 2: “Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor dan Diversifikasi Produk Ekspor” Indikator Kinerja
Target
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III
Rasio konsentrasi 5 negara tujuan ekspor terbesar (CR5)
47%
51.52%
Pertumbuhan ekspor ke negara non-tradisional
15%
9.26%
Kontribusi ekspor di luar 10 produk utama
53%
53.35%
Keterangan:
*1
( ) *2 ( ) *3
( )
*1
*2
*3
Tw IV
51,19%
*1
-
-
13,27%
*2
-
-
54,30%
*3
-
-
Capaian (%) s.d. Tw II
91,09%
88,47%
102,45%
Data Januari – April 2013 dari BPS Data Januari – April 2013 dari Pusdatin. Angka merupakan tingkat pertumbuhan ekspor ke negara – negara non tradisional yang mengalami pertumbuhan positif. Data Januari – April 2013 dari Pusdatin
4
IK-3: Rasio konsentrasi 5 negara tujuan ekspor terbesar (CR5) Peningkatan ekspor nonmigas pada Triwulan II terjadi ke sebagian negara tujuan utama yaitu India, Australia, Jerman, Thailang, Inggris dan Prancis. Sebaliknya, ekspor ke Amerika Serikat, Korea, Cina, Taiwan, Jepang, Singapura, dan Malaysia mengalami penurunan.
IK-4: Pertumbuhan ekspor ke Negara non-tradisional Tujuan pasar non tradisional yang potensial adalah Afrika seperti Afrika Selatan, Tanzania, Kenya, Nigeria, Madagaskar, dan Mozambik. Pasar Afrika merupakan pasar yang sangat potensial sebagai pasar alas kaki, mie instan, kopi, kakao, kelapa sawit, dan komoditas lainnya.
IK-5: Kontribusi ekspor di luar 10 produk utama Peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada Triwulan II terjadi pada lemak dan mintak hewan/nabati sedangkan penurunan terbesar pada bahan bakar mineral. Komoditi lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah bijih, kerak dan abu logam, alas kaki, kayu barang dari kayu, dan kendarann dan bagiannya. Sasaran Strategis 3: “Perbaikan citra produk ekspor Indonesia” Tahun 2013 Indikator Kinerja
Capaian (%) s.d. Tw II
Realisasi Target Tw I
Skor dimensi ekspor dalam Simon Anholt Nation Brand Index (NBI) Keterangan:
5
*1
( )
Data tahun 2012
Skor 47
45.73
*1
Tw II 45.73
*1
Tw III
Tw IV
-
-
97,30%
IK-6: Skor dimensi ekspor dalam Simon Anholt Nation Brand Index (NBI) Selama Triwulan II Tahun 2013, terkait pembuatan TVC Nation Branding, Implementasi Nation Branding Indonesian Night di Davos-Swiss, Pembuatan Video Klip APEC, WTO, dan TEI, serta Forum Bisnis APEC, hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan adalah sebagai berikut: Video TEI telah selesai & dalam proses sosialisasi Proses shooting video APEC dan WTO Tahap awal lelang TVC Nation Branding Sasaran Strategis 4: “Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan Internasional” Indikator Kinerja
Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional Persentase Peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan negara mitra FTA
Target
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Capaian (%) s.d. Tw II
248 Hasil Perundingan
50 Hasil
112 Hasil
-
-
45,16
10%
-
-
-
-
-
IK-7: Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional Untuk mencapai sebuah kesepakatan perdagangan internasional, Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Perdagangan menjalankan proses-proses negosiasi di forum Multilateral, Regional, maupun Bilateral. Dalam perjalanan proses negosiasi tersebut Kementerian Perdagangan telah menetapkan target sebesar 248 hasil perundingan pada tahun 2013. Pada triwulan II (April - Juni) Kementerian Perdagangan telah mencapai 112 hasil perundingan atau sebesar 112 % yang terdiri dari: Report of Meeting, Summary of discussion, MoU, Agreed Minutes Protocol, dan Joint Report.
IK-8: Persentase Peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan negara mitra FTA Indikator ini ditetapkan untuk melihat peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan Negara Mitra FTA di forum ASEAN pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya, oleh sebab itu perhitungan tahun ini akan dilakukan pada awal tahun 2014.
6
Sasaran Strategis 5: “Penyederhanaan Perizinan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri” Indikator Kinerja
Target
Pelayanan perizinan sub sektor PDN yang dapat dilayani secara online (Jenis) Rata-rata waktu penyelesaian perizinan (Hari) Perijinan ekspor dan impor yang dapat dilayani secara onlie Rata-rata waktu penyelesaian perijinan ekspor dan impor
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Capaian (%) s.d. Tw II
11 Jenis
12
12
-
-
109
4 Hari
3,5
3,5
-
-
113
75 Perijinan
76
76
-
-
101,3
2 Hari
5,65
4,12
-
-
48,54
IK-9: Pelayanan perizinan sub sektor PDN yang dapat dilayani secara online (Jenis) Saat ini, Unit Pelayanan Perdagangan (UPP) Perdagangan Dalam Negeri telah memberikan layanan perizinan dengan prinsip ”Single Entry and Single Exit Point” sehingga proses perizinan khususnya perdagangan dalam negeri tidak lagi dilakukan secara tatap muka antara pemohon dengan pejabat pemroses. Saat ini terdapat 12 jenis perizinan perdagangan dalam negeri yang dilayani oleh Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, dengan semua jenis perizinan itu sudah dapat dilayani secara online. Jumlah perizinan ini lebih sedikit dibanding target yang tercantum dalam Kontrak Kinerja sebanyak 11 perizinan. Apabila mengacu kepada target Kontrak Kinerja maka pada Triwulan 1 tahun 2013 realisasi capaian yang diperoleh adalah sebesar 109 %. Alasan mengapa capaian yang diperoleh adalah sebesar angka tersebut di atas dikarenakan beberapa hal: Tahun lalu, Kementerian Perdagangan mendelegasikan 3 (tiga) perizinan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam rangka efisiensi kegiatan perijinan. Ketiga perizinan yang didelegasikan kepada BKPM yaitu: Surat Ijin Usaha Jasa Survei (SIUJS), Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIUP4) dan Surat Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (SIUP3A) . Kemudian sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian Perdagangan maka 3 7
(tiga) perizinan dilimpahkan dari Ditjen Perdagangan Dalam Negeri ke Ditjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen. Ketiga perizinan yang dilimpahkan ke Ditjen Standardisasi yaitu: Pendaftaran Label untuk Produsen, Pendaftaran Label untuk Importir dan Pendaftaran Pembebasan Label. Tidak adanya penambahan jenis izin baru yang dikeluarkan oleh Ditjen Perdagangan Dalam Negeri selama Triwulan 1 tahun 2013. IK-10: Rata-rata waktu penyelesaian perizinan (Hari)
Dalam hal penyelesaian pengurusan perizinan perdagangan dalam negeri, target Triwulan 1 tahun 2013 dapat dilampaui melebihi ekspektasi. Unit Pelayanan Perdagangan (UPP) Perdagangan Dalam Negeri mampu meyelesaikan pelayanan perizinan dengan waktu 3,5 (tiga setengah) hari, lebih cepat dari target yang ditetapkan sebesar 4 (lima) hari. Sehingga capaian kinerja penyelesaian pelayanan perizinan perdagangan dalam negeri adalah sebesar 113%. IK-11: Perijinan ekspor dan impor yang dapat dilayani secara online
Pada Triwulan II 2013 ini, jumlah perijinan ekspor dan impor yang dapat dilayani secara online adalah sama dengan capaian Triwulan I yaitu sebesar 76 perijinan. Sedangkan jumlah yang ditargetkan untuk tahun 2013 adalah 75 perijinan. Dari 76 perijinan tersebut, 57 adalah perijinan impor sementara 19 adalah perijinan ekspor. IK-12: Rata-rata waktu penyelesaian perijinan ekspor dan impor
Sampai dengan Triwulan II 2013, rata-rata waktu penyelesaian perijinan ekspor dan impor adalah selama 4,12 hari. Waktu penyelesaian ini sudah lebih cepat 1,53 hari dari yang telah dicapai pada Triwulan II yaitu selama 5,65 hari. Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat pelayanan perijinan ekspor dan impor hingga dapat mendekati target yang telah ditetapkan untuk tahun 2013 ini yaitu selama 2 hari.
8
Sasaran Strategis 6: “Peningkatan output sektor perdagangan” Indikator Kinerja
Target
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III
Tw IV
Capaian (%) s.d. Tw II
Pertumbuhan PDB sektor perdagangan (besar dan eceran)
6,5%
6,5%
-
-
100
Rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga
95%
96,8%
-
-
102
1.500.000 lot
276.450 lot
634.808 lot
-
-
100 miliar
25 M
50 M
-
-
Jumlah transaksi multilateral di bidang PBK Nilai resi gudang yang diterbitkan
IK-13: Pertumbuhan PDB sektor perdagangan (besar dan eceran) Pertumbuhan Triwulan II PDB sektor perdagangan (besar dan eceran) berada diangka 6,5%yoy. PDB sektor perdagangan pada Triwulan I tahun 2012 bernilai Rp93.604 miliar sedangkan di Triwulan I tahun 2013 bernilai Rp99.776 miliar.
Capaian pertumbuhan PDB sektor tersebut pada Triwulan I tahun 2013 sesuai Indikator Kinerja pada Kontrak Kinerja Kementerian Perdagangan 2013. Sehingga pada tahun 2013, Kementerian Perdagangan berhasil membukukan capaian 100% untuk Indikator Kinerja yang terkait PDB sektor perdagangan.
IK-14: Rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga Rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga di Triwulan II tahun 2013 adalah sebesar 96,8 % atau sama dengan pencapaian pada Triwulan II. Pencapaian ini lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis yaitu sebesar 95%. Berkaitan dengan besarnya rasio tersebut, maka capaian yang diperoleh adalah sebesar 102% dari target.
Faktor utama penyebab capaian melebihi target disebabkan karena pada Triwulan I dan II tahun 2013 9
pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah sebesar 1.194.291 milyar rupiah dan nilai impor barang konsumsi adalah sebesar 38.036 milyar rupiah.
IK-15: Jumlah transaksi multilateral di bidang PBK Keberhasilan transaksi di Bursa Berjangka itu dapat diukur dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengetahui likuiditas transaksi yang terjadi di Bursa Berjangka. Pada periode Triwulan II tahun 2013 jumlah transaksi multilateral di bidang PBK tercatat mencapai 634.808 lot atau sebesar 84,64% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 350.000 lot. Belum tercapainya target jumlah transaksi multilateral di bidang PBK pada periode ini dikarenakan masyarakat masih lebih tertarik dengan transaksi bilateral (Sistem Perdagangan Alternatif/SPA) dimana saat ini PT BKDI juga sudah dapat memperdagangkan transaksi SPA.
IK-16: Nilai Resi Gudang yang Diterbitkan Salah satu tolok ukur keberhasilan implementasi dari Sistem Resi Gudang adalah jumlah nilai Resi Gudang yang diterbitkan, dimana hal ini berarti bahwa SRG sudah dapat dilaksanakan oleh masyarakat (kelompok tani, koperasi) dalam hal sarana pembiayaan. Untuk periode Triwulan II tahun 2013, Bappebti menetapkan jumlah nilai Resi Gudang sebesar Rp 50 Miliar, namun dalam pelaksanaannya hanya mencapai Rp 38,3 Miliar atau tingkat capaiannya hanya sebesar 76,60% (tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Belum tercapainya target tersebut dikarenakan dari 81 (delapan puluh satu) gudang SRG yang telah selesai dibangun baru 30 (tiga puluh) gudang SRG yang telah melaksanakan implementasi SRG. Oleh karena itu Bappebti akan terus melakukan bimbingan teknis dan sosialisasi secara berkesinambungan ke pelaku dan masyarakat.
10
Sasaran Strategis 7: “Peningkatan Perlindungan Konsumen” Indikator Kinerja
Target
Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun (Unit)
65 Unit
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III 84
99
-
Tw IV -
Capaian (%) s.d. Tw II
152%
IK-17: Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun (Unit) Dalam rangka melaksanakan Misi Kementerian Perdagangan yaitu Menguatkan Pasar Dalam Negeri untuk mencapai tujuan Kementerian Perdagangan melalui Peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen, maka dalam rangka menunjang Sasaran Strategis Perlindungnan Konsumen dengan Indikator Kinerja Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun (Unit), hal ini dirumuskan melalui Kebijakan Umum Perlindungan Konsumen, yaitu: 1.
Menyusun regulasi ‘pro konsumen’ dan menciptakan kepastian hukum, diantaranya regulasi berbasis standar, persyaratan teknis;
2.
Mengintensifkan pengawasan barang beredar dan jasa berdasarkan 6 parameter (standar, label, iklan, cara menjual, pelayanan purna jual, klausula baku), serta pengawasan terhadap barang yang diawasi tata niaga dan distribusinya termasuk pelaksanaan Tertib Ukur;
3.
Meningkatkan edukasi konsumen agar cerdas, mandiri, berperan aktif dalam kegiatan perlindungan konsumen, serta untuk memupuk kesadaran akan hak dan kewajibannya;
4.
Memperkuat dan meningkatkan kerjasama kelembagaan standardisasi perlindungan konsumen, seperti pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK); mendorong pengembangan LPKSM dan LPK; Aktif dalam pertemuan Asean terkait Standardisasi dan Perlindungan Konsumen.
Melalui kebijakan umum tersebut, capaian Indikator Kinerja Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun (Unit) Triwulan II target 65 telah tercapai 99 Unit BPSK atau mencapai 152%. Hal ini dalam menujang perkuatan dan peningkatan kerjasama kelembagaan standardisasi dan perlindungan konsumen, diantaranya pembentukan BPSK pada tahun 2013. 11
Sasaran Strategis 8: “Pengembangan sarana distribusi perdagangan dalam mendukung kinerja logistik nasional” Indikator Kinerja
Target
Persentase realisasi revitalisasi pasar tradisional
100%
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III -
-
Tw IV
-
-
Capaian (%) s.d. Tw II
0
IK-18: Persentase realisasi revitalisasi pasar tradisional
Pada tahun 2013, Kementerian Perdagangan melalui Tugas Pembantuan, melakukan revitalisasi Pasar di 111 pasar. Namun demikian, karena Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk revitalisasi pasar tersebut baru saja disahkan pada tanggal 18 April 2013 dan melalui proses lelang yang panjang, oleh karena itu pelaksanaan realisasi revitalisasi pasar tradisional untuk Triwulan II 2013 masih nihil.
Sasaran Strategis 9: “Stabilisasi Harga Bahan Pokok” Indikator Kinerja
Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama
Target
6,5%
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III 1,7
-
Tw IV -
Capaian (%) s.d. Tw II
166
IK-19: Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama pada Triwulan II tahun 2013 mencapai angka 1,7. Capaian ini melebihi target yang ditentukan pada kontrak kinerja yang sebesar 5-9, sehingga capaian untuk Indikator Kinerja ini adalah 166%. Pencapaian Secara umum, beberapa harga komoditi di pasar domestik relatif stabil. Namun, ada beberapa komoditi yang fluktuasinya cukup tinggi yaitu telur dan daging ayam. Sedangkan harga daging sapi sudah mulai stabil.
12
Sasaran Strategis 10: “Penurunan Disparitas Harga Bahan Pokok Antar Propinsi” Indikator Kinerja
Target
Rata-rata rasio variasi harga provinsi dibandingkan variasi harga nasional
2,2%
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III 2,8
2,8
-
Tw IV -
Capaian (%) s.d. Tw II
72
IK-20: Rata-rata rasio variasi harga provinsi dibandingkan variasi harga nasional
Nilai rata-rata rasio variasi harga provinsi dibandingkan variasi harga nasional pada Triwulan II tahun 2013 adalah 2,8%. Nilai ini lebih besar dibandingkan target yang ditetapkan yang sebesar. Artinya capaian Kemendag untuk indikator ini hanya 72%. Tingginya nilai rasio yang melebihi target (seperti beras, minyak goreng dan jagung) menunjukkan bahwa pergerakan harga antar daerah tidak simetris. Sasaran Strategis 11: “Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kementerian” Indikator Kinerja
Target
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III
Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian
WTP
-
WTP
Ranking PIAK (Program Inisiatif Anti Korupsi
Top 3
-
-
-
Tw IV -
Capaian (%) s.d. Tw II
100
0
IK-21: Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian
Pada tanggal 26 Juni 2013, BPK telah memberikan nilai WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan.
IK-22: Ranking PIAK (Program Inisiatif Anti Korupsi
KPK sebagai Institusi Pemerintah yang melakukan penilaian PIAK (Program Inisiatif Anti Korupsi) pada tahun 13
2013 sedang melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode penilaian PIAK tersebut. Inkubasi metode ini baru bisa dilaksanakan pada tahun 2014. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan pada tahun 2013 belum mendapatkan penilaian PIAK tersebut. Sasaran Strategis 12: “Peningkatan Kinerja Organisasi Kementerian” Indikator Kinerja
Penilaian terhadap akuntabilitas kinerja
Target
B
Tahun 2013 Realisasi Tw I Tw II Tw III B
-
-
Tw IV -
Capaian (%) s.d. Tw II
100 %
IK-23: Penilaian terhadap akuntabilitas kinerja Penilaian terhadap akuntabilitas kinerja Kementerian Perdagangan sudah tercapai pada Triwulan I yaitu sebesar 100%.
14
B. Akuntabilitas Keuangan
Pada tahun 2013, Kementerian Perdagangan menerima pagu anggaran sebesar Rp. 3.105.723.944.000,-. Selama Triwulan II, anggaran yang telah direalisasikan sebesar kurang lebih 182.043.116.672 atau sekitar 18,3%. Persentase tersebut masih sangat kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 22,42%. Selanjutnya, penggunaan anggaran berdasarkan unit organisasi Eselon I dan program Kementerian akan dijelaskan berikut ini. Berdasarkan Eselon I
Pada Triwulan II, persentase realisasi anggaran Kementerian Perdagangan adalah sebesar 18,3% atau kurang dari yang ditargetkan yaitu sebesar 22,42%. Dari 9 Unit Eselon I Kementerian Perdagangan, 7 Unit Eselon I telah melampaui target yang telah ditetapkan. Beberapa Unit Eselon I menggunakan anggaran lebih besar dari yang telah ditargetkan dan masih ada Unit Eselon I yang realisasi anggarannya kurang dari target yang diharapkan. Realisasi anggaran berdasarkan urutan terbesar adalah Inspektorat Jenderal yaitu sebesar 30,15%; Bappebti 29,21%; Ditjen PEN 28,14%; BPPKP 26,01; Ditjen SPK 25,06%; Bappebti 24,80%; dan Sekretariat Jenderal 24,72%. Sedangkan, Unit Eselon I yang masih kurang pencapaian target realisasinya adalah Ditjen KPI sebesar 18,91% dan Ditjen PDN sebesar 6,48%.
Berdasarkan Program Kementerian
Dari 10 program yang ada di Kementerian Perdagangan, sebanyak 7 program telah melebihi target realisasi anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi anggaran berdasarkan program Kementerian Perdagangan yang penyerapannya di atas target yang telah ditetapkan adalah: 1. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perdagangan, sebesar 30,15% 2. Program Peningkatan sebesar 29,21%
Perdagangan
Luar
Negeri,
3. Program Pengembangan Ekspor Nasional, sebesar 28,14% 4. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, sebesar 26,64% 5. Program Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan 15
Perdagangan, sebesar 26,01% 6. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen, sebesar 25,06% 7. Program Peningkatan Efisiensi Pasar Komoditi, sebesar 24,80% Sedangkan, program Kementerian Perdagangan yang realisasi penyerapan anggarannya masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi pada Triwulan selanjutnya adalah: 1. Program Peningkatan Kerjasama Internasional, sebesar 18,91%
Perdagangan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perdagangan, sebesar 12,90% 3. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, sebesar 6,48%
16
BAB III PENUTUP Secara umum, pencapaian target Rencana Aksi Kementerian Perdagangan pada Triwulan II Tahun 2013 telah sesuai dengan yang ditetapkan. Namun demikian, terdapat beberapa target yang belum tercapai secara optimal baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya. Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan rencana aksi belum dapat terlaksana pada Triwulan ini dan akan dilaksanakan pada periode selanjutnya ataupun akan direvisi sesuai dengan perkembangan prioritas kinerja unit organisasi. Terdapat beberapa kegiatan relatif menggunakan anggaran lebih besar dari yang telah ditargetkan dan sebagian lainnya kurang dari yang ditargetkan. Sementara itu, secara total anggaran Kementerian Perdagangan pada Triwulan II yang telah terealisasi sebesar kurang lebih Rp. 182.043.116.672 atau 18,3%, lebih kecil 4,12% dari target yang ditetapkan untuk Trimester II. Adapun beberapa kendala teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan rencana aksi selama Triwulan adalah sebagai berikut: (1) Prosedur administrasi pencairan anggaran yang terkendala oleh penetapan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Kasus seperti ini banyak dijumpai pada realisasi anggaran dana dekonsentrasi; (2) adanya kendala eksternal khususnya kerjasama atau hubungan dengan institusi pemerintah terkait lainnya dalam mendukung penyelesaian rencana aksi Kemendag. Contohnya lembaga KPK yang menyelenggarakan penilaian PIAK pada tahun ini sedang melakukan pembaharuan metode penilaian sehingga kegiatan penilaian ini belum dapat terlaksana pada tahun ini, dan (3) kendala Sumber Daya Manusia dan pembagian tugas yang sedang mengalami proses evaluasi terutama masa reformasi birokrasi dan percobaan masa remunerasi Kementerian Perdagangan. Hal ini berdampak pada masa resistensi tugas dan fungsi pekerjaan yang baru. Kerjasama antar unit organisasi dilingkungan internal Kementerian Perdagangan dan antar instansi pemerintah lainnya adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan kinerja yang optimal. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi nilainilai organisasi yang bertumbuh dan berkembang. Demikian Laporan Triwulanan II ini disusun sebagai instrumen monitoring kinerja dan harapannya dapat dipergunakan dengan baik untuk evaluasi dan perbaikan kinerja pada periodeperiode mendatang.
17
LAMPIRAN
18
a. Kontrak Kinerja
19
20
21
b. Lembar Pengukuran Pencapaian Kinerja
SASARAN STRATEGIS Peningkatan Pertumbuhan Ekspor
Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor dan diversifikasi produk ekspor Perbaikan citra produk ekspor Indonesia Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional
Penyederhanaan Perizinan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
Peningkatan output sektor perdagangan
Peningkatan Perlindungan Konsumen
INDIKATOR KINERJA
Satuan
Target 2013
%
Realisasi Kinerja Triwulan I
Realisasi Kinerja Triwulan II
Capaian
%
Capaian
%
2,7
-3,3
-45
-2,3%
-85,19
US$ M
194,7
45,4 US$ M
23,3
US$ 62,78 M
32,24
Rasio konsentrasi 5 negara tujuan ekspor terbesar (CR5)
%
47
51,52%
109,62
51,19%
91,09
Pertumbuhan ekspor ke negara nontradisional
%
15
9,26%
61,73
13,27%
88,47
Kontribusi ekspor di luar 10 produk utama
%
53
53,35%
100,66
54,30%
102,45
Skor
47
45,73
97,30
45.73
97,30
Hasil Perundingan
248
50
20,16
112
45,16
%
10
-
-
-
-
Jenis
11
12
109
12
109
Hari
4
3,5
113
3,5
113
Perijinan
75
76
101,33
76
101,33
Hari
2
5,65
35,40
4,12
48,54
%
6,5
6,5
100
6,5
100
%
95
96,8
102
96,8
102
Lot Rupiah
1.500.000 100 Miliar
276.450 6,9
78,99 27,60
634.808 32,8
84,64 65,6
Unit
65
84
129
99
152
Pertumbuhan ekspor non mingas Total Ekspor
Skor dimensi ekspor dalam Simon Anholt Nation Brand Index (NBI) Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional Persentase peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan negara mitra FTA Pelayanan perizinan sub sektor PDN yang dapat dilayani secara online (Jenis) Rata-rata waktu penyelesaian perizinan (Hari) Perijinan ekspor dan impor yang dapat dilayani secara onlie Rata-rata waktu penyelesaian perijinan ekspor dan impor Pertumbuhan PDB sektor perdagangan (besar dan eceran) Rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga Jumlah transaksi multilateral di bidang PBK Nilai resi gudang yang diterbitkan Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun (Unit)
22
SASARAN STRATEGIS Pengembangan sarana distribusi perdagangan dalam mendukung kinerja logistik nasional Stabilisasi Harga Bahan Pokok
INDIKATOR KINERJA
Satuan
Target 2013
Persentase realisasi revitalisasi pasar tradisional
%
Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama
Realisasi Kinerja Triwulan I
Realisasi Kinerja Triwulan II
Capaian
%
Capaian
%
100
0
0
0
0
%
6,5
1,7%
382
1,7
382%
Rasio
2,2
2,8
127
2,8
127
Penurunan Disparitas Harga Bahan Pokok Antar Propinsi
Rata-rata rasio variasi harga provinsi dibandingkan variasi harga nasional
Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kementerian Peningkatan Kinerja Organisasi
Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Ranking PIAK (Program Inisiatif Anti Korupsi
Opini
WTP
-
-
WTP
100
Ranking
Top 3
-
-
-
-
Penilaian terhadap akuntabilitas kinerja
Kategori
B
B
100
-
-
c. Lembar Pengukuran Kegiatan Menurut Rencana Aksi Pelaksanaan Kontrak Kinerja Kementerian Perdagangan Tahun 2013
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output Peningkatan pertumbuhan ekspor
23
Pertumbuhan ekspor nonmigas
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG
Penyusunan dan penerbitan kebijakan penetapan harga patokan ekspor produk
7 peraturan
Anggaran 607.270.000
Output 11 peraturan (9 Permendag HPE, 1 Permendag Timah dan 1 Permendag CPO)
Anggaran 243.334.400
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
survey HPE untuk kulit, Kakao dan Kayu masing2 3 drh Total ekspor
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan ekspor
1 kegiatan
63.749.500
10 laporan
330.984.720
Verifikasi penerbitan dokumen produk ekspor
-
310.820.000
-
-
Verifikasi dalam rangka penerbitan LS ekspor produk industri kehutanan
12.000 LS
14.200.000.000
-
-
Identifikasi peningkatan ekspor produk pertanian dan kehutanan serta industri dan pertambangan
-
103.687.800
5 laporan
157.345.90
Focus group discussion dengan stakeholder mengenai produk ekspor
4 kegiatan
313.280.000
9 kegiatan + 1 laporan
907.143.700
Partisipasi pada forum kerjasama komoditas ekspor
-
146.210.000
-
426.289.000
Bantuan peralatan penunjang ekspor produk pertanian dan kehutanan
-
81.145.000
-
-
Penyediaan dan pemutakhiran data dan informasi produk ekspor dan eksportir
4 kegiatan
151.104.000
Cetak 6 buku statistik
74.115.600
24
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output
25
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Anggaran
Output
Anggaran
Sosialisasi dan bimbingan teknis ekspor produk industri dan pertambangan
4 kegiatan
224.750.000
2 Kegiatan
155.935.100
Koordinasi dengan stakeholder untuk mendorong penetapan KEK
-
176.46.500
Rapat koordinasi dan evaluasi daerah usulan KEK
263.065.400
Penyusunan kebijakan Permendag pendelegasian penerbitan perijinan kepada administrator di KEK
-
250.460.000
60%
122.977.500
Penerbitan SKA dengan sistem otomasi
30%
2.768.819.700
-
-
Verifikasi keasalan barang ekspor Indonesia
30%
254.671.800
100%
824.175.000
Penyusunan submisi tuduhan dumping, subsidi dan safeguards
3 submisi
98.605.000
1 Submisi
34.214.500
Dengan pendapat / konsultasi informal/teknis di negara mitra dagang
4 kegiatan
592.939.400
10 Kegiatan
465.527.291
Monitoring dan evaluasi hambatan perdagangan
10 laporan
1.062.511.000
7 Laporan
500.502.450
Pembuatan dan pengelolaan database hambatan perdagangan
-
81.810.000
-
9.925.000
Penyusunan/penyempurnaan kebijakan
-
-
rapat-rapat
160.604.000
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output
Anggaran
impor barang modal, bahan baku dan penolong
Diversifikasi pasar tujuan ekspor dan diversifikasi produk ekspor
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
koordinasi
Koordinasi penanganan permasalahan impor barang modal, bahan baku dan penolong
-
-
rapat-rapat koordinasi
235.660.000
Monitoring dan evaluasi importasi barang modal, bahan baku dan penolong
-
-
rapat-rapat koordinasi
61.295.360
Penyusunan/penyempurnaan kebijakan impor barang konsumsi
1 peraturan
189.100.000
rapat-rapat koordinasi
51.500.000
Koordinasi penanganan permasalahan impor barang konsumsi
-
-
rapat-rapat koordinasi
49.867.400
Monitoring dan evaluasi impor barang konsumsi
-
-
rapat-rapat koordinasi
15.323.840
Kegiatan promosi di LN (DJPEN, Atdag dan ITPC)
37 kegiatan
22.056.917.000
10 kegiatan
-
Kegiatan promosi dalam negeri (TEI)
-
297.680.000
-
-
Pertumbuhan ekspor non migas ke negara non tradisional
Market intelligence (DJPEN, Atdag dan ITPC)
6 laporan
755.126.000
-
-
Kontribusi ekspor di luar 10 produk utama
Market brief (DJPEN, Atdag dan ITPC)
3 laporan
74.010.000
-
-
Diklat ekspor PPEI (angkatan)
60 angkatan
3.331.002.000
74 angkatan
-
Rasio konsentrasi penguasaan pangsa pasar di 5 negara tujuan ekspor terbesar (CR5)
26
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output
Perbaikan citra produk ekspor Indonesia
27
Skor dimensi ekspor dalam Simon Anholt Nation Brang Index (NBI)
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Anggaran
Output
Anggaran
Kerjasama pengembangan ekspor
2 naskah, 1 aktifasi, 3 aktifasi
940.584.000
-
-
Penyusunan profil produk
-
763.701.000
Proses penyusunan
-
Penyusunan katalog produk
-
145.004.500
Proses penyusunan
-
Adaptasi produk
7
1.022.520.100
5
-
Penerimaan misi pembelian
100
147.224.000
-
-
Diseminasi hasil produk intelligent 2012
7
759.530.000
-
-
Pengembangan produk kerajinan
Kurasi produk
170.135.000
-
-
Program peningkatan daya saing produk ekspor
4
3.518.300.000
-
-
Program pengembangan merek
Proses kurasi
653.756.000
Pembuatan TVC NB, implementasi ND ndonesian Night di Davos, Pembuatan Video Klip APEC, WTO dan TEI, forum bisnis APEC
20.000.000.000
Penjaringan peserta di Yogyakarta dan Bali Video TEI telah selesai & dalam
-
-
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
proses sosialisasi Proses shooting video APEC dan WTO Tahap awal lelang TVC Nation Branding Peningkatan peran dan kemampuan Kementerian Perdagangan dalam diplomasi perdagangan internasional
Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional
Program peningkatan kerjasama perdagangan internasional
110 hasil perundingan
40.703.493.811
112 hasil perundingan
40.831.333.253
Persentase peningkatan nilai perdagangan Indonesia dengan negara mitra FTA
Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional
12 hasil perundingan
31.723.096.500
14 hasil perundingan
30.522.676.681
Partisipasi aktif pada perundingan perdagangan/konferensi/workshop internasional Peningkatan peran Indonesia melalui penyelenggaraan sidang internasional di dalam negeri Penguatan persiapan perundingan dan posisi runding Penyelenggaraan sosialisasi hasil dan
28
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
proses diplomasi perdagangan internasional didaerah Publikasi perkembangan dan hasil perundingan kerjasama perdagangan internasional Peningkatan kerjasama di bidang perdagangan jasa
15 hasil perundingan
1.645.277.441
18 hasil perundingan
1.661.070.795
Hasil perundingan
1.795.914.143
10 hasil perundingan
2.970.093.209
Partisipasi dalam perundingan perdagangan jasa Penyusunan proposal/posisi perundingan/rekomendasi dan laporan perundingan perdagangan jasa Peningkatan pemahaman hasil perundingan perdagangan jasa Peningkatan kerjasama dan perundingan multilateral Penanganan isu-isu kerjasama perdagangan multilateral Persiapan trade policy review mechanism Indonesia Klarifikasi atas pertanyaan/tanggapan/keberatan terkait kebijakan dan praktek perdagangan RI
29
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
dari luar negeri Partisipasi aktif dalam perundingan kerjasama perdagangan multilateral Penyusunan bahan posisi runding Pembentukan focus group discussion kerjasama multilateral Pemantapan isu strategis KTM WTO di Indonesia Peningkatan kerjasama dan perundingan ASEAN
Hasil perundingan
2.415.020.000
38 hasil perundingan
2.647.283.615
25 hasil perundingan
1.477.420.727
16 hasil perundingan
1.725.360.906
Penyusunan posisi runding kerjasama ASEAN, mitra dialog, antar dan sub regional serta perdagangan lintas batas Hasil perundingan kerjasama ASEAN Penanganan isu-isu perdagangan ASEAN Proses ratifikasi kesepakatan kerjasama ASEAN, mitra dialog, antar dan sub regional serta perdagangan lintas batas di Bogor Peningkatan kerjasama dan perundingan bilateral
30
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
Partisipasi aktif dalam perundingan kerjasama perdagangan bilateral Penyusunan posisi runding Proses ratifikasi kesepakatan kerjasama perdagangan bilateral Konsultasi publik dalam rangka pengaman kebijakan perdagangan nasional Peningkatan kerjasama dan perundingan APEC dan Organisasi Internasional Lainnya
14 hasil perundingan
1.646.765.000
16 hasil perundingan
1.304.848.047
11 izin
-
12 izin
-
Proses ratifikasi kesepakatan kerjasama dan perundingan APEC dan Organisasi Internasional Lainnya Partisipasi pada perundingan kerjasama perdagangan APEC dan Organisasi Internasional Lainnya Penyusunan posisi runding kerjasama perdagangan APEC dan Organisasi Internasional Lainnya Penyederhanaan perizinan perdagangan dalam negeri
31
Pelayanan perizinan sub sektor PDN yang dapat dilayani secara online
Jumlah perizinan di bidang perdagangan dalam negeri
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output dan luar negeri
Anggaran
Output
Anggaran
Rata-rata waktu penyelesaian perizinan
Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang perdagangan dalam negeri
4 hari
-
3,5 hari
-
Perizinan ekspor dan impor yang dapat dilayani secara online
Peningkatan layanan sistem dan aplikasi online (inatrade)
30%
340.000.000
-
-
Validasi dan verifikasi serta monitoring dan evaluasi pengguna hak akses inatrade
2 laporan kegiatan
37.210.000
-
-
Pemrosesan dan verifikasi permohonan sebagai Eksportir Terdaftar (ET) dan SPE produk industri dan pertambangan yang diatur tata niaga ekspornya
100 dokumen
32.480.000
-
-
Pengelolaan dokumen permohonan penetapan sebagai Importir Terdaftar (IT) dan Importir Produsen (IP)
1.850 importir
496.125.000
-
-
Pemberdayaan P3A dalam rangka promosi produk dalam negeri
30 orang
536.960.000
-
262.679.400
Pembinaan dan pengembangan kegiatan usaha jasa e-commerce
-
-
-
-
Sosialisasi kebijakan penjualan langsung
-
-
-
-
Pendampingan waralaba nasional
179 SPTW
933.862.000
-
564.711.500
Rata-rata waktu penyelesaian perizinan ekspor dan impor
Peningkatan output sektor perdagangan
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG
Pertumbuhan PDB sektor perdagangan (besar dan eceran)
Partisipasi klinik bisnis pada pameran
32
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
Fasilitas UKM waralaba/potensial waralaba pada expo di dalam dan luar negeri Penilaian dan pengawasan kegiatan usaha dengan sistem waralaba
-
-
-
-
Kampanye 100% Aku Cinta Indonesia
-
-
-
-
Sosialisasi kampanye 100% Cinta Indonesia di sektor pendidikan
3 daerah
780.000.000
-
818.619.500
Sosialisasi kampanye 100% Aku Cinta Indonesia melalui pameran produk Indonesia regional
3 daerah
7.000.000.000
-
10.520.859.360
Pelaksanaan forum dagang PDN
4 daerah
2.043.590.000
-
820.964.300
Pelaksanaan survei efektivitas program kampanye perubahan pola konsumsi
-
2.500.000.000
Jumlah transaksi multilateral di bidang PBK
Pengawasan transaksi PBK
750.000 lot
211.655.000
634.808
120.953.650
Nilai resi gudang yang diterbitkan
Pendampingan implementasi Sistem Resi Gudang
50 M
450.390.000
38,3 M
624.058.098
Rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga
33
Pengelolaan data transaksi PL dan SRG
72.766.250
143.066.800
Pemantauan pelaksanaan subsidi SRG
83.600.000
78.880.700
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output Peningkatan perlindungan konsumen
Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk setiap tahun
Pengembangan sarana distribusi perdagangan dalam mendukung kinerja logistik nasional
Persentase revitalisasi pasar tradisional
Stabilisasi harga bahan pokok
Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Anggaran
Output
Anggaran
Fasilitasi pembentukan dan penguatan BPSK
6 lok
192.632.000
1 Lok
35.965.000
Fasilitasi koordinasi kelembagaan perlindungan konsumen
3 lok
53.190.000
2 lok
37.695.000
Musyawarah nasional BPSK
1 akt
800.915.000
1 akt
Sedang dalam proses penyelesaian administrasinya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan terkait bahan kebutuhan pokok agro, bahan kebutuhan pokok hasil industri dan barang strategis
1 kebijakan
186.097.000
-
81.146.800
Antisipasi stabilisasi harga bapokstra pada hari besar keagamaan nasional (HBKN)
2 kegiatan
96.775.000
-
117.796.300
Pengumpulan, pengolahan dan publikasi harga bahan pangan pokok dan barang strategis
Laporan (61 harian, 13 mingguan, 3 bulanan)
548.320.000
-
651.547.850
Pelatihan petugas sistem pemantauan
1 kegiatan
453.680.000
-
248.229.200
34
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Output
Anggaran
Output
Anggaran
pasar kebutuhan pokok (SP2KP)
Penurunan disparitas harga bahan pokok antar provinsi
35
Rata-rata rasio variasi harga provinsi dibandingan variasi harga nasional
Bimbingan teknis peningkatan kompetensi petugas pengolah data harga bahan pangan pokok dan barang strategis
1 kegiatan
101.914.000
-
88.710.500
Pengembangan dan operasionalisasi sistem pemantauan pasar kebutuhan pokok (SP2KP)
1 kegiatan
1.200.000.000
-
-
Tim komoditi spesialis pangan pokok
3 lap komoditi
48.220.000
-
35.970.500
Bimbingan teknis kebijakan bahan kebutuhan pokok hasil industri
1 daerah
128.740.000
-
-
Sosialisasi pengalihan minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan dan minyakita
2 daerah
275.280.000
-
24.813.250
Bimbingan teknis kebijakan bahan kebutuhan pokok agro
2 daerah
258.180.000
-
213.775.800
Peningkatan kinerja pelaku usaha di bidang distribusi komoditi yang diawasi
3 daerah
368.364.000
-
598.139.900
Pengamanan kelancaran distribusi komoditi bahan kebutuhan pokok hasil industri
6 daerah
231.725.000
-
299.767.050
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output
Peningkatan kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas
Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Anggaran
Output
Anggaran
Monitoring penyelenggaraan pasar murah
1 daerah
15.100.000
-
-
Rapat koordinasi bahan kebutuhan pokok
-
-
-
-
Penyusunan profil komoditi bahan pokok hasil industri
-
-
-
-
Pemantauan dan pengamanan distribusi barang strategis di sentra distribusi
5 daerah
72.650.000
-
9.092.179.600
Verifikasi pengangkutan antar pulau komoditi kelapa sawit dan produk turunannya
Laporan triwulan I
-
-
-
Survey harga patokan PSDH
Laporan semester I
-
-
-
Verifikasi pengangkutan antar pulau rotan
Laporan triwulan II
1.985.975.000
-
-
Pengamanan kelancaran distribusi komoditi bahan kebutuhan pokok agro
5 daerah
151.955.000
-
131.502.000
Penyusunan profil komoditi bahan pokok agro
-
-
-
-
Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan Barang Mlik Negara
-
-
-
-
36
Target Triwulan II SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Output Kementerian
Peringkat penilaian program Inisiatif Anti Korupsi
Peningkatan kinerja organisasi
37
Penilaian terhadap akuntabillitas kinerja
Realisasi s.d Triwulan II
KEGIATAN PENDUKUNG Anggaran
Output
Anggaran
Peningkatan kualitas SDM (pengelola keuangan dan pengelola sistem akuntansi instansi)
3 pelatihan
1.092.190.000
-
-
Penyusunan pedoman bidang keuangan
2 pedoman
272.900.000
-
-
Pembentukan satgas PIAK dan SI
-
-
-
-
Workshop persiapan PIAK dan SI
1 kegiatan
170.270.000
-
-
Self assesment
-
-
-
-
Penyusuna rencana kerja Kemendag tahun 2014
-
377.910.000
-
-
Koordinasi penyusunan dokumen perjanjian kinerja Kemendag tahun 2013
-
-
-
-
Penyusunan LAK Biro Perencanaan Tahun 2012
-
-
-
-
Penyusunan LAK Setjen tahun 2012
-
-
-
-
Penyusunan LAK Kemendag tahun 2012
-
-
-
-
Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah 2012 (RKP) sektor perdagangan
-
-
-
-
Evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA Kemendag tahun 2012
-
-
-
-
38