LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 201
RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321) 885311 KODE POS 61453
KATA PENGANTAR Segala puji syukur ke hadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat dan ridho Nya RSUD Ploso Kabupaten Jombang dapat menyelesaikan pertanggungjawaban yang tersusun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran, sehingga pada akhirnya lakip diharapkan dapat memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya di capai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi RSUD Ploso Kabupaten Jombang untuk meningkatkan kinerjanya. Namun demikian, kami menyadari dengan segala keterbatasan yang ada sehingga dalam penyusunan LAKIP ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki untuk menuju kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran kritik dan petunjuk dalam penyusunan LAKIP yang akan datang. Akhir kata, semoga LAKIP ini dapat diterima dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja RSUD Ploso Kabupaten Jombang dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Jombang,
Februari 2015
DIREKTUR RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG
Dr. WIDI CIPTO BASUKI, MKP NIP. 19660512 200212 1 003
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................
i
DAFTAR ISI ………. ..................................................................................................
ii
DAFTA TABEL DAN GAMBAR .............................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
v
IKHTISAR EKSEKUTIF ..........................................................................................
vi
BAB I.
PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................
1
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ........................................................
3
C. MANDAT DAN PERAN STRATEGIS .............................................
7
D. DASAR HUKUM ...............................................................................
8
E. SISTEMATIKA PENULISAN ...........................................................
9
PERENCANAAN KINERJA ..................................................................
11
A. RENCANA STRATEGIS ...................................................................
11
B. RENCANA KERJA ............................................................................
16
C. PENETAPAN/ PERJANJIAN KINERJA ..........................................
28
D. PENGUKURAN KINERJA ...............................................................
32
AKUNTABILITAS KINERJA ..............................................................
38
A. CAPAIAN KINERJA ............................................................................
38
BAB II.
BAB III.
1. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN INI……………………………………………..
38
2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR…………………………………..
53
3. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI……………………………………………………….. 4. MEMBANDINGKAN
REALISASI
KINERJA
TAHUN
57
INI
DENGAN STANDAR NASIONAL (JIKA ADA)…………………...
60
ii
5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/
PENURUNAN
KINERJA
SERTA
ALTERNATIVE SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN………….
63
6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA...
76
7. ANALISIS
PROGRAM/KEGIATAN
YANG
MENUNJANG
KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA)………………………………………….
77
B. REALISASI ANGGARAN ...................................................................
77
1. REALISASI DPA RSUD PLOSO TA. 2014.................................. 77 2. REALISASI BELANJA PROGRAM DAN KEGIATAN............... 80 IV. PENUTUP .............................................................................................................. 85
iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Halaman Tabel 1.
Rencana Kinerja Tahunan RSUD Ploso Kabupaten Jombang Tahun 2015……………………………………………………………………..
Tabel 2.
Perjanjian Kinerja RSUD Ploso Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2015..........................................................................................................
Tabel 3
38
Perbandingan Target Dengan Realisasi Pengadaan Alkes Sumber DAK TA. 2015 ………………………………………………………………..
Tabel 6.
31
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja RSUD Ploso Tahun Anggaran 2015 ….........................................................................
Tabel 5.
29
Perjanjian Kinerja Perubahan RSUD Ploso Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2015………………………………………………………….
Tabel 4.
18
48
Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Sasaran Tahun 2014 dan Tahun 2015 RSUD Ploso Kabupaten Jombang ………………………..
53
Tabel 7.
Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014 dan 2015 …..
58
Tabel 8.
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015..........................
59
Tabel 9.
Perbandingan BOR, BTO, TOI, ALOS, NDR & GDR Tahun 2015…...
61
Tabel 10 Perbandingan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Tahun 2015…
62
Tabel 11 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015..........................
76
Tabel 12 Pengelompokan Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015.........................................................................................................
78
Tabel 13 Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2014 dan Tahun 2015…………
78
Tabel 14 Realisasi Belanja Menurut Program dan Kegiatan……………………..
80
Gambar 1
Bagan struktur organisasi RSUD Ploso Kabupaten Jombang…………..
4
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Matrik Rencana Strategis RSUD Ploso Tahun 2014-2018
Lampiran 2
Matrik Laporan Pengawasan Anggaran Definitif Per Kegiatan RSUD Ploso Tahun 2015
Lampiran 3
Formulir penetapan kinerja RSUD Ploso Tahun 2014
Lampiran 4
Formulir pengukuran kinerja RSUD Ploso Tahun 2014
Lampiran 5
Formulir Penetapan Kinerja RSUD Ploso Tahun 2015
Lampiran 6
Formulir Pengukuran Kinerja RSUD Ploso Tahun 2015
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Ploso Kabupaten Jombang Tahun 2015, merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang mendukung terwujudnya good governance berdasarkan peratuuran perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu LAKIP merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis. RSUD Ploso memiliki visi menjadi rumah sakit profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai visi tersebut maka RSUD Ploso menetapkan 3 misi yaitu: 1.
Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar serta pelayanan administrasi dan managemen;
2.
Mengembangkan pelayanan kesehatan sebagai pusat rujukan dengan sarana dan prasarana yang memadai;
3.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu dan teknologi serta kesejahteraan pegawai. Untuk dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan maka RSUD Ploso
menetapkan tujuan sebagai berikut: 1.
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional dan berkualitas serta terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
2.
Mewujudkan sistem pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar dan kebutuhan masyarakat serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai;
3.
Mewujudkan sumber daya manusia yang sesuai standar baik kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan bagi pegawai. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut maka RSUD Ploso menetapkan tiga
sasaran yaitu: 1.
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan; Indikator sasarannya adalah penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan.
2.
Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai; Indikator sasarannya adalah terlaksananya system rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar. vi
3.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Indikator sasarannya adalah persentase peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Penilaian keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian sasaran strategis
diukur dengan pencapaian terhadap target-target dalam Indikator Kinerja. Secara umum atau rata-rata tingkat capaian kinerja dari indikator sasaran adalah dalam kategori tinggi yaitu sebesar 89.47%. Untuk kedepannya RSUD akan terus melakukan perbaikan dalam segala hal dan bekerja lebih keras lagi agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Jombang,
Februari 2015
DIREKTUR RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG
Dr. WIDI CIPTO BASUKI, MKP NIP. 19660512 200212 1 003
vii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap instansi untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita - cita berbangsa dan bernegara. Good governance adalah strategi untuk menciptakan institusi masyarakat yang kuat, dan juga untuk membuat pemerintah/publik sektor semakin terbuka, responsif, akuntable dan demokratis. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, sehingga penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Good governance tidak hanya terkait dengan efisiensi, tapi juga berkaitan dengan akuntabilitas berbagai penyelenggaraan kepentingan publik. Good Governance yang dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and service. Disebut governance (pemerintahan dan kepemerintahan), sedangkan praktek terbaik disebut"good governance" (kepemerintahan yang baik). Agar pelaksanaan "good governance "dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu RSUD Ploso dan pasien serta stake holder. Good Governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi. Dengan demikian penerimaan konsep good governance penyelenggaraan kekuasaaan pemerintah negara merupakan tantangan tersendiri. Konsep dasar akuntabilitas adalah kemampuan seseorang atau organisasi atau penerima amanat untuk memberikan jawaban kepada pihak yang memberikan amanat atau mandat tersebut. Unit organisasi dikatakan akuntabel apabila mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan semua tindakan/kegiatan yang mereka lakukan, dan menerima sanksi untuk tindakan yang tidak layak (tidak dapat dipertanggungjawabkan). Dengan demikian masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan terkendali (controllble activties) dan kegiatan yang tak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. yang berarti bahwa kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak berwenang dan tidak sebaliknya.
1
Pada dasarnya sistem akuntabilitas harus dapat menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang sebenarnya, secara jelas (berdasar data yang tepat dan akurat) dan transparan kepada publik (pemberi amanah), dan pihak‐pihak yang berkepentingan/ stakeholders, mengenai kemampuan (keberhasilan atau kegagalan) setiap pimpinan instansi pemerintah/ unit kerja dalam melaksanakan misi, tugas pokok, fungsi, serta kewenangannya. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media birokrasi. Akuntabilitas instansi pemerintah
merupakan
perwujudan
kewajiban
instansi
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) serta Peraturan Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan maka setiap Entitas Akuntabilitas Kinerja SKPD menyelenggarakan SAKIP yang meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja dan reviu dan evaluasi kinerja. Namun dalam hal ini yang akan di bahas lebih mendalam adalah mengenai pelaporan kinerja. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Dengan tujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) dalam hal ini RSUD Ploso memberikan keterangan pertanggungjawaban akhir tahun yang menjadi laporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RSUD Ploso yang disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil kegiatan tahun 2015.
2
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI. RSUD Ploso Kabupaten Jombang dimulai dari sebuah Puskesmas Perawatan/ Puskesmas Rawat Inap dengan 47 (empat puluh tujuh) tempat tidur. Sejalan dengan perkembangan keadaan dan semakin beragamnya jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dan sesuai dengan disiplin ilmu tenaga medis yang dimiliki, maka pada tahun 2013 Puskesmas Ploso berubah statusnya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso milik Pemerintah Kabupaten Jombang berdasarkan izin pendirian dari Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu Propinsi Jawa Timur Nomor : P2T/1/03.44/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011 dan memperoleh izin operasional dari Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu Propinsi Jawa Timur dengan Nomor : P2T/03.25/01/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012, sehingga terhitung mulai tanggal 02 Januari 2013 secara operasional Puskesmas Ploso sudah beralih menjadi Rumah Sakit Umum Daerah. Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Bupati Jombang nomor 14 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso, disebutkan bahwa tugas pokok RSUD Ploso adalah melaksanakan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan menggunakan upaya pengobatan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu untuk peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Fungsi RSUD Ploso yang tertuang dalam pasal 5 Peraturan Bupati Jombang nomor 14 tahun 2012 adalah : 1. Pelayanan medis; 2. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis; 3. Pelayanan dan asuhan keperawatan; 4. Pelayanan rujukan; 5. Pendidikan dan pelatihan; 6. Penelitian dan pengembangan; 7. Administrasi dan ketatausahaan; 8. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi RSUD Ploso telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ploso. Selanjutnya mengenai Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso terdapat pada Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 14 Tahun 2011, Tanggal 22 Desember 2011.
3
Gambar 1 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PLOSO DIREKTUR
KOMITE MEDIS
SUB BAGIAN TATA USAHA
INSTALASI
STAF MEDIK FUNGSIONAL & STAF FUNGSIONAL LAINNYA
SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
SEKSI PERENCANAAN & REKAM MEDIS
Sumber: Lampiran PERDA Kabupaten Jombang Nomor 14 Tahun 2011.
Selanjutnya mengenai tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian struktur organisasi diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2012, dengan rincian sebagai berikut: 1. Direktur. a. Tugas pokok: Memimpin, menyusun kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ploso sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Fungsi: Penyusunan rencana strategis Rumah Sakit Umum Daerah Ploso; Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ploso; dan Koordinasi antar instansi terkait agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso berjalan dengan baik.
4
2. Sub Bagian Tata Usaha a.
Tugas pokok: Mengelola urusan rumah tangga dan ketatausahaan yang meliputi persuratan, tata kearsipan, perjalanan dinas dan keprotokolan, perpustakaan serta perlengkapan kantor; Menyusun rencana kebutuhan, pengelolaan, pengadaan dan pemeliharaan peralatan kantor, kendaraan operasional, ambulan dan barang inventaris lainnya; Menyelenggarakan urusan kebersihan kantor, keamanan dan ketertiban; Menyusun dan memelihara data perencanaan serta pengembangan pegawai; Menyiapkan bahan dan memproses administrasi pengangkatan, kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, hukuman jabatan, pemberhentian, pemindahan, cuti, pensiun, kenaikan gaji berkala, pemberian tanda jasa serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hak, kewajiban dan kesejahteraan pegawai; Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja serta disiplin pegawai; Menyediakan fasilitas penyelenggaraan peningkatan sumber daya manusia dan pemantauan kegiatan profesi, penataran, bimbingan teknis, pelatihan, penelitian dan pengembangan; Melaksanakan pembukuan dan pencatatan keuangan; Mengelola gaji pegawai, dana operasional dan perbendaharaan. Mengelola dan menggerakkan dana yang diperoleh dari pelayanan fungsional; Menyiapkan bahan koordinasi atau kerjasama dengan instansi/ lembaga lain; Mengembangkan promosi, membangun image pelayanan kesehatan serta melaksanakan sosialisasi program pelayanan; Mengembangkan fungsi dan penampilan/ performa petugas layanan informasi (front desk); Melaksanakan tugas kehumasan dan penanganan permasalahan sengketa hukum; Menerima dan memproses keluhan, komplain dan penyelesaian pengaduan masyarakat/ pasien; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur.
3. Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan a. Tugas pokok: Mengkoordinasikan kebutuhan tenaga, prasarana dan sarana pelayanan medis pada instalasi rawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, 5
instalasi perawatan intensif, instalasi bedah sentral, instalasi farmasi, laboratorium dan radiologi; Melaksanakan pengendalian dan pengawasan serta evaluasi terhadap penggunaan dan kelayakan pakai fasilitas pelayanan medis di intalasi rawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi perawatan intensif, instalasi bedah sentral, instalasi farmasi, laboratorium dan radiologi; Melaksanakan koordinasi dengan komite medis dalam hal pembinaan dan bimbingan etika dan mutu tenaga medis; Melaksanakan penilaian terhadap sumber daya di instalasi rawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi perawatan intensif dan instalasi bedah sentral; Mengkoordinasikan kebutuhan tenaga, prasarana dan sarana pelayanan keperawatan pada instalasi rawat darurat, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi perawatan intensif dan instalasi bedah sentral; Melaksanakan pengendalian dan pengawasan serta evaluasi terhadap asuhan keperawatan dan kebidanan; Melaksanakan koordinasi dengan komite keperawatan dalam hal pembinaan dan bimbingan etika dan mutu keperawatan; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
4. Seksi Perencanaan dan Rekam Medis a. Tugas pokok: Menyusun perencanaan program kerja dan kegiatan; Menyiapkan data dan mengolah bahan untuk rencana penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja; Melaksanakan perhitungan anggaran dan menyajikan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen; Melaksanakan verifikasi pertanggungjawaban keuangan; Menghimpun, memelihara dan memsistematisikan catatan medis; Menyajikan informasi rekam medis sebagai bahan laporan kinerja; Menghimpun dan mengelola data pelayanan sebagai evaluasi hasil seluruh kegiatan; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
5. Instalasi Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi; Kepala Instalasi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. 6
Kepala Instalasi diangkat sebagai jabatan fungsional yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ploso. Tugas pokok instalasi adalah membantu Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
6. Komite medis Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Komite medis dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih oleh anggotanya dan ditetapkan dengan keputusan Direktur. Anggota Komite Medis terdiri dari para ketua staf medis fungsional. Tugas pokok Komite Medis adalah membantu Direktur dalam menyusun dan memantau pelaksanaan standar pelayanan medis, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi staf medis fungsional dan mengembangkan program pelayanan medis. 7. Staf medis fungsional dan staf fungsional lainnya Staf medis fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medis. Staf medis fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan. Kelompok staf medis fungsional dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya dan ditetapkan dengan keputusan direktur. Staf medis fungsional dan staf fungsional lainnya merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diberi hak dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang sesuai keahliannya dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso.
C. MANDAT DAN PERAN STRATEGIS. Sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 tahun 2012 Tentang tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso Kabupaten Jombang, tugas pokok RSUD Ploso adalah melaksanakan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan menggunakan upaya pengobatan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu untuk peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7
Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jombang yang menjalankan pelayanan dalam bidang kesehatan bagi masyarakat, RSUD Ploso mempunyai Target Kinerja Pelayanan dan Keuangan yang optimis dapat dicapai dengan upaya pelayanan kesehatan rujukan yang dilakukan di RSUD Ploso optimalisasi kekuatan yang dimiliki, menangkap peluang semaksimal mungkin, mengurangi kelemahan yang ada agar dapat mengantisipasi tantangan yang ada dengan melakukan Strategi : 1.
Peningkatan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan melalui standarisasi dan akreditasi.
2.
Melaksanakan efektifitas dan efisiensi pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
Melaksanakan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.
Pengembangan sistem rujukan serta membangun jejaring dengan mitra kerja serta pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
5.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang sesuai standar melalui kerjasama dengan mitra kerja serta mempersiapkan kearah BLUD.
D. DASAR HUKUM. Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ploso Tahun 2014, Yang dijadikan sebagai dasar hukum adalah sebagai berikut:
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
8
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Jombang tahun 2005-2025.
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ploso (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2008 Nomor 5D);
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada RSUD Ploso;
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang 2014- 2018;
Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Ploso.
E. SISTEMATIKA PENULISAN. Berikut ini akan diuraiakan lebih lanjut mengenai sistematika penulisan dalam laporan kinerja instansi pemerintahan (LAKIP) RSUD Ploso Tahun 2015. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAN GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
B.
TUGAS DAN FUNGSI
C.
MANDAT DAN PERAN STRATEGIS
D.
DASAR HUKUM
E.
SISTEMATIKA PENULISAN
PERENCANAAN KINERJA A.
RENCANA STRATEGIS
B.
RENCANA KERJA
C.
PENETAPAN/ PERJANJIAN KINERJA
D.
PENGUKURAN KINERJA
9
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA A.
CAPAIAN KINERJA 1. MEMBANDINGKAN
ANTARA
TARGET
DAN
REALISASI KINERJA TAHUN INI 2. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR 3. MEMBANDINGKAN DENGAN
REALISASI
KINERJA
SAMPAI
TAHUN INI DENGAN TARGET JANGKA
MENENGAH YANG
TERDAPAT DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI 4. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA TAHUN INI DENGAN STANDAR NASIONAL (JIKA ADA) 5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN 6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA 7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN
ATAUPUN
KEGAGALAN
PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA B.
REALISASI ANGGARAN 1. REALISASI DPA RSUD PLOSO TA. 2014 2. REALISASI BELANJA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB IV
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
10
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS. Sebagai salah satu dari jajaran SKPD, maka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ploso diwajibkan untuk menyusun Renstra dalam menjabarkan strategi yang mengacu pada RPJM dan RPJP Daerah sebagai bagian integral dari RPJM dan RPJP Nasional. Strategi yang disusun dimaksudkan untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas terkait dalam penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat karena kesehatan merupakan layanan dasar dan menjadi kebutuhan yang sangat penting sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu RSUD Ploso perlu menyusun Perencanaan Strategis yang merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam menjawab tuntutan masyarakat selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun ke depan dengan memperhitungkan kemungkinan potensi, peluang dan kendala yang akan timbul. Dalam Renstra RSUD Ploso Tahun 2014-2018 telah memuat rumusan Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program yang merujuk pada visi, misi RPJMD Kabupaten Jombang tahun 2014-2018. Dalam upaya mendukung Visi Kabupaten Jombang maka RSUD Poso telah menetakan visinya sebagai berikut : “Menjadi rumah sakit profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat” Dalam upaya mewujudkan visi tersebut maka telah dirumuskan misi RSUD Ploso yaitu: 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar serta pelayanan administrasi dan managemen; 2. Mengembangkan pelayanan kesehatan sebagai pusat rujukan dengan sarana dan prasarana yang memadai; 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu dan teknologi serta kesejahteraan pegawai.
11
Sebagai implementasi atau penjabaran dari misi tersebut, ditetapkan tujuan yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu yang menggambarkan arah strategis organisasi, perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi, serta meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan yang telah ditetapkan oleh RSUD Ploso adalah: 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional dan berkualitas serta terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat; 2. Mewujudkan sistem pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar dan kebutuhan masyarakat serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai; 3. Mewujudkan sumber daya manusia yang sesuai standar baik kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan bagi pegawai. Untuk menjabarkan tujuan agar terukur dan dapat dicapai secara nyata, maka RSUD Ploso menyusun sasaran strategis untuk tahun 2014-2018 sebagai berikut: SASARAN I 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan; Indikator sasarannya: a. Penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan, pada tahun 2015 indikator ini menetapkan target 100% . Sub indikator sasarannya: 1) Jumlah pasien yang dilayani, targetnya 18.975 orang. 2) Bed Occupancy Rate (BOR), targetnya 60-85%. 3) Average Length of Stay (ALOS), targetnya 6 - 9 hari. 4) Turn Over Internal (TOI), targetnya 1 - 3 hari. 5) Bed Turn Over (BTO), targetnya 40 - 50 kali. 6) Gross Death Rate (GDR), targetnya < 45‰. 7) Net Death Rate (NDR), targetnya < 25‰.
12
Strateginya: peningkatan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan melalui standarisasi dan akreditasi. Arah kebijakannya adalah dengan menerapkan: 1) Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso Kabupaten Jombang, kegiatannya: a) Pembangunan rumah sakit. b) Pengadaan alat-alat kesehatan RSUD Ploso. c) Pengadaan obat-obatan rumah sakit. d) Pengadaan mebeleur rumah sakit. e) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit. f) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit. g) Pengadaan percetakan administrasi dan surat menyurat rumah sakit. h) Kemitraan pengobatan jaminan pemeliharaan kesehatan. i) Rehabilitasi ringan rumah sakit. j) Rehabilitasi sedang/ berat rumah sakit. k) Penyusunan dokumen perencanaan rumah sakit. l) Pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit. 2) Program pelayanan administrasi perkantoran, kegiatannya: a) Pelayanan jasa administrasi teknis perkantoran. b) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran. 3) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, kegiatannya: a) Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor. b) Pemeliharaan rutin/ berkala/ sedang/ berat gedung kantor/ bangunann pendukungnya. c) Pemeliharaan rutin/ berkala/ sedang/ berat sarana dan prasarana gedung kantor. d) Pemeliharaan rutin/ berkala/ sedang/ berat kendaraan dinas/ kendaraan operasional.
13
4) Program peningkatan disiplin aparatur. a) Pengadaan pkaian dinas dan pakaian khusus lainnya.
5) Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD, kegiatannya: a) Penyusunan rencana strategis SKPD. b) Penyusunan rencana kerja SKPD. c) Penyusunan laporan capaian kinerja SKPD. d) Penyusunan laporan keuangan SKPD.
SASARAN II 2. Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai; Indikator sasarannya: a. Terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar, pada tahun 2015 indikator ini menetapkan target 100%. Sub indikator sasarannya: 1) Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso, targetnya adalah 4.744 orang. 2) Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso, targetnya adalah 100%. 3) Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit, targetnya 100%. Strateginya: Pengembangan system rujukan serta membangun jejaring dengan mitra kerja serta pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Arah kebijakannya adalah dengan menerapkan: 1) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Ploso Kabupaten Jombang, kegiatannya: a) Pengadaan alat-alat kesehatan RSUD Ploso. b) Pembangunan rumah sakit.
14
SASARAN III 3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Indikator sasarannya: a. Persentase peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Strateginya: Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang sesuai standar melalui kerjasama dengan mitra kerja serta mempersiapkan ke arah BLUD. Arah kebijakannya adalah dengan menerapkan: 1) Program pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso Kabupaten Jombang, kegiatannya: a) Pemasangan jaringan sistem informasi rumah sakit. b) Persiapan badan layanan umum daerah (BLUD). c) Akreditasi rumah sakit. d) Pengembangan media promosi dan informasi. e) Fasilitasi jasa pelayanan. f)
Peningkatan kualitas dokter dan paramedis.
g) Peningkatan kualitas tenaga non medis. h) Penyediaan jasa kemitraan rumah sakit. i)
Pemeliharaan rutin/ berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit.
j)
Pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kesehatan rumah sakit.
k) Pemeliharaan rutin/ berkala ambulance/ mobil jenazah. l)
Pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit.
m) Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana rumah sakit.
15
B. RENCANA KERJA. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah merupakan rencana yang menguraikan target indikator setiap sasaran baik itu tentang rumus atau formulanya dari setiap indikator tersebut dan target dari setiap indikator sasaran tersebut. Indikator kinerja sasaran adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan, oleh karena itu penetapan target indikator kinerja harus didasarkan pada spesifikasi dari sasaran. Maksud dari penyusunan Rencana Kinerja Tahunan adalah: 1. Sebagai acuan bagi RSUD Ploso dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangannya. 2. Sebagai pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan RSUD Ploso yang memuat arah kebijakan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan di rumah sakit yang merupakan urusan wajib pemerintah daerah. 3. Memberikan informasi kepada masyarakat sebagai pengguna jasa rumah sakit.
Berikut ini akan ditampilkan tabel Rencana Kinerja Tahunan (RKT) RSUD Ploso pada tahun 2015.
16
17
Tabel 1. RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI :
Menjadi rumah sakit profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat
Misi 1 :
Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar serta pelayanan administrasi dan manajemen
Tujuan :
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional dan berkualitas serta terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat SASARAN
NO 1
URAIAN Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
INDIKATOR Penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan
a.
TARGET 2014
TARGET 2015
100%
100%
16.500 orang
18.975 orang
60-85%
60-85%
40 - 50 kali
40 - 50 kali
RUMUS/ FORMULA
Sub indikator sasaran -
Jumlah pasien yang dilayani
Indikator ini menunjukkan jumlah pasien yang dilayani RSUD Ploso selama satu tahun =
-
Bed Occupancy Rate (BOR)
Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan
BOR adalah angka yang menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit =
Jumlah hari perawatan
x 100%
Jumlah TT x Jumlah hari -
Bed Turn Over (BTO)
BTO adalah angka yang menunjukkan frekwensi pemakaian tempat tidur =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) Jumlah TT
18
KET
SASARAN
NO URAIAN
INDIKATOR -
Turn Over internal (TOI)
RUMUS/ FORMULA TOI adalah rata-rata hari tempat tidur kosong =
TARGET 2014
TARGET 2015
1-3 hari
1 - 3 hari
6-9 hari
6 - 9 hari
< 25 ‰
< 25 ‰
< 45 ‰
< 45 ‰
(Jumlah TT x hari) - hari perawatan rumah sakit Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
-
Average Length Of Stay (ALOS)
ALOS adalah rata-rata lama perawatan seorang pasien di rumah sakit =
Jumlah hari perawatan pasien rumah sakit keluar Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
-
Net Death Rate (NDR)
NDR adalah angka kematian penderita setelah dirawat > 48 jam untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar =
Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 1.000 penderita Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
-
Gross Death Rate (GDR)
GDR adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar =
Jumlah pasien mati seluruhnya x 1.000 penderita Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
19
KET
VISI :
Menjadi rumah sakit profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat
Misi2
Mengembangkan pelayanan kesehatan sebagai pusat rujukan dengan sarana dan prasarana yang memadai
Tujuan
Mewujudkan sistem pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar dan kebutuhan masyarakat serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai
SASARAN
NO URAIAN 1
Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai
TARGET 2014
TARGET 2015
Indikator ini menunjukkan jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso selama satu tahun
982 orang
4.744 orang
Indikator ini menunjukkan target persentase terlaksananya pembangunan gedung baru rumah sakit yang bersumber dari dana DAK
0%
100%
0%
100%
INDIKATOR
RUMUS/ FORMULA
Terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar
a.
-
Sub indikator sasaran Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso
-
Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso
=
-
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit
Realisasi pembangunan
x 100% Target pembangunan Indikator ini menunjukkan target persentase terlaksananya pengadaan Alat-alat kesehatan baru yang bersumber dari dana DAK =
Realisasi pembelian alkes
x100%
Target pembelian alkes
20
KET
VISI :
Menjadi rumah sakit profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat
Misi 3 :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu dan teknologi serta kesejahteraan pegawai
Tujuan :
Mewujudkan sumber daya manusia sesuai standar baik kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan pegawai
SASARAN
NO URAIAN 1
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
a.
INDIKATOR
RUMUS/ FORMULA
Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia
Indikator ini menunjukkan target persentase pegawai (medis dan non medis) yang akan diikutkan diklat, selama satu tahun =
Realisasi jumlah pegawai yang mengikuti diklat
TARGET 2014
TARGET 2015
100%
100%
100%
100%
x 100%
Target jumlah pegawai yang akan mengikuti diklat b.
Persentase pemenuhan kuantitas sumber daya manusia
Indikator ini menunjukkan target persentase pemenuhan kebutuhan pegawai (medis dan non medis) di RSUD Ploso selama satu tahun = Realisasi pemenuhan kebutuhan pegawai x 100% Proyeksi kebutuhan pegawai
21
KET
22
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa RSUD Ploso memiliki Visi yaitu “Menjadi rumah sakit profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat” dari visi tersebut terdapat tiga misi dan atas dasar tiga misi tersebut rencana kinerja tahunan RSUD ploso disusun. berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai rencana kinerja tahunan RSUD Ploso tahun 2015. 1.
Misi 1 Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar serta pelayanan administrasi dan manajemen. Tujuan Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional dan berkualitas serta terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Indikator sasaran a.
Penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2014 dan 2015 indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 100%. Sub indikator sasaran: Jumlah pasien yang dilayani. Adalah sub indikator yang menunjukkan jumlah pasien yang dilayani RSUD Ploso selama satu tahun. Merupakan hasil penjumlahan dari pasien rawat inap dan pasien rawat jalan yang dilayani RSUD Ploso selama satu tahun.
Jmlh pasien yang dilayani=
Jumlah pasien rawat inap + rawat jalan
Pada tahun 2014 sub indikator ini menetapkan target sebanyak 16.500 orang dan pada tahun 2015 menetapkan target sebanyak 18.975 orang.
23
Bed Occupancy Rate (BOR). Sub indikator ini menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah hari perawatan Bed Occupancy Rate (BOR)
x 100 %
= Jumlah TT x Jumlah Hari
Pada tahun 2014 dan 2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar 60-85%. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60 – 85% (Depkes RI). Bed Turn Over (BTO). Sub indikator ini menunjukkan frekwensi pemakaian tempat tidur. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah pasien keluar (hidup + mati) Bed Turn Over (BTO)
= Jumlah TT
Pada tahun 2014 dan 2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar 40-50 kali.. Idealnya dalam satu tahun satu tempat tidur rata-rata dipakai 40 -50 kali (Depkes RI). Turn Over Internal (TOI). Sub indikator ini menunjukkan rata-rata hari tempat tidur kosong. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: (Jumlah TT x hari) – hari perawatan rumah sakit Turn Over Internal (TOI) = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Pada tahun 2014 dan 2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar 1-3 hari. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Depkes RI).
24
Average Length of Stay (ALOS). Sub indikator ini menunjukkan rata-rata lama perawatan seorang pasien di rumah sakit. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah hari perawatan pasien rumah sakit keluar Average Length of Stay(ALOS)= Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Pada tahun 2014 dan 2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar 6-9 hari. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes RI). Net Death Rate (NDR). Sub indikator ini menunjukkan angka kematian penderita setelah dirawat > 48 jam untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat
x 1.000 penderita
Net Death Rate (NDR) = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Pada tahun 2014 dan 2015 sub indikator ini sama-sama menetapkan target sebesar < 25‰. Gross Death Rate (GDR). Sub indikator ini menunjukkan angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah pasien mati seluruhnya
x 1.000 penderita
Gross Death Rate (GDR)= Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Pada tahun 2014 dan 2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar < 45‰.
25
2.
Misi 2. Mengembangkan pelayanan kesehatan sebagai pusat rujukan dengan sarana dan prasarana yang memadai. Tujuan. Mewujudkan sistem pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar dan kebutuhan masyarakat serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sasaran. Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai. Indikator sasaran. Terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar. Sub indikator sasaran.
Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso. Sub indikator ini menunjukkan jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso selama satu tahun. Pada tahun 2014 sub indikator sasaran ini memiliki target sebanyak 982 orang dan pada tahun 2015 memiliki target sebesar 4.744 orang.
Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso. Sub indikator ini menunjukkan
target persentase terlaksananya
pembangunan gedung baru rumah sakit yang bersumber dari dana DAK. Pada tahun 2014 sub indikator ini menetapkan target sebesar 0% karena pada tahun 2014 RSUD Ploso tidak menerima anggaran yang bersumber dari dana DAK. Sedangkan pada tahun 2015 indikator ini menetapkan target sebesar 100%, karena pada tahun 2015 RSUD Ploso menerima anggaran yang bersumber dari dana DAK yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan IPAL. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Realisasi pembangunan Persentase terpenuhinya prasarana RSUD Ploso =
x 100%
Target pembangunan
26
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit. Sub indikator ini menunjukkan target persentase terlaksananya pengadaan alat-alat kesehatan baru yang bersumber dari dana DAK. Pada tahun 2014 sub indikator ini menetapkan target sebesar 0% karena pada tahun 2014 RSUD Ploso tidak menerima anggaran yang bersumber dari dana DAK. Sedangkan pada tahun 2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar 100%, karena pada tahun 2015 RSUD Ploso menerima anggaran yang bersumber dari dana DAK yang rencananya akan digunakan untuk pembelian alat kedokteran umum, alat kesehatan kebidanan dan penyakit kandungan dan alat kedokteran gawat darurat. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Realisasi pembelian alkes
Persentase terpenuhinya kebutuhan alkes RSUD Ploso =
3.
x 100%
Target pembelian alkes
Misi 3. Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
sumber
daya
manusia
sesuai
perkembangan ilmu dan teknologi serta kesejahteraan pegawai. Tujuan. Mewujudkan sumber daya manusia sesuai standar baik kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan pegawai. Sasaran. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Indikator sasaran. a. Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia. Indikator ini menunjukkan target persentase pegawai (medis dan non medis) yang akan diikutkan diklat.
Pada tahun 2014 dan 2015 indikator ini
menetapkan target sebesar 100%. Indikator sasaran ini dapat dihitung dengan cara:
27
Realisasi pegawai yang mengikuti diklat Persentase peningkatan kualitas SDM =
x 100%
Target jumlah pegawai yang akan mengikuti diklat
b. Persentase pemenuhan kuantitas sumber daya manusia. Indikator ini menunjukkan target persentase pemenuhan kebutuhan pegawai (medis dan non medis) di RSUD Ploso selama satu tahun. Pada tahun 2014 dan 2015 inidikator ini menetapkan target sebesar 100%. Indikator sasaran ini dapat dihitung dengan cara: Realisasi pemenuhan kebutuhan pegawai Persentase peningkatan kualitas SDM =
x 100%
Proyeksi kebutuhan pegawai
C. PENETAPAN/ PERJANJIAN KINERJA. Didalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Disebutkan bahwa DPA digunakan sebagai dasar penyusunan Perjanjian Kinerja. Perjanjian kinerja disusun dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja. Indikator kinerja harus bersifat spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, berjangka waktu tertentu serta dapat dipantau dan dikumpulkan. Untuk setiap SKPD menyusun lembar/ dokumen perjanjian kinerja dengan menggunakan indikator kinerja program dan/ atau indikator kinerja kegiatan dan/ atau indikator kinerja utama SKPD. Berikut ini akan disajikan tabel penetapan kinerja RSUD Ploso Tahun 2015.
28
Tabel 2. Perjanjian Kinerja RSUD Ploso Kab. Jombang Tahun Anggaran 2015 No. (1) 1.
Sasaran Strategis (2) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja (3) - Penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan
-
2.
3.
Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai
Meningkatnya kinerja pegawai disertai dengan peningkatan remunerisasi/ jasa pelayanan
-
-
Sub indikator - Jumlah pasien yang dilayani - Bed Occupancy Rate (BOR) - Bed Turn Over (BTO) - Turn Over Interval (TOI) - Average Length of Stay (ALOS) - Net Death Rate (NDR) - Gross Death Rate (GDR) Terlaksananya pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan Sub indikator - Tersedianya jasa administrasi teknis perkantoran - Tersedianya pelayanan administrasi perkantoran - Tersedianya pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana Terlaksananya pengelolaan keuangan Terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar Sub indikator - Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso - Terlaksananya pembangunan rumah sakit - Terlaksananya pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit Terlaksananya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Sub indikator - Adanya peningkatan kualitas dokter dan paramedis - Adanya peningkatan kualitas tenaga non medis - Jumlah tenaga kerja di RSUD Ploso
Target (4) 100%
12.422 orang 60 % 40-50 kali 1 - 3 hari 6 - 9 hari < 25 ‰ < 45 ‰ 100%
12 bulan 12 bulan 12 bulan 100% 100 %
1.080 orang 1 paket 12 bulan 100 %
30 orang 40 orang 118 orang
29
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso Program pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso
Rp. Rp.
Anggaran 1.164.650.000 152.175.000
Ket APBD APBD
Rp. Rp.
45.000.000 15.000.000
APBD APBD
Rp. Rp.
8.520.327.938,40 3.297.326.500
APBD APBD
Sumber: Formulir perjanjian kinerja RSUD Ploso Kabupaten Jombang tahun 2015
Tabel diatas adalah merupakan perjanjian kinerja RSUD Ploso yang ditetapkan pada awal tahun 2015 berdasarkan DPA RSUD Ploso, tetapi pada tribulan III tahun 2015 RSUD Ploso melakukan evaluasi terhadap DPA yang sebagian kegiatannya sudah dilaksanakan. Dari evaluasi tersebut ditemukan ada beberapa rincian kegiatan yang anggarannya kurang sehingga membutuhkan tambahan dana dan ada beberapa rincian kegiatan yang kelebihan anggaran sehingga memerlukan pengurangan. Disamping itu juga ada beberapa rincian kegiatan baru yang dimunculkan. Atas dasar itulah RSUD Ploso mengajukan DPA-Perubahan, karena DPA mengalami perubahan maka idealnya perjanjian kinerja juga harus disesuaikan dengan DPA perubahan tersebut. Berikut ini akan disajikan tabel perubahan perjanjian kinerja RSUD Ploso.
30
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Perubahan RSUD Ploso Kab. Jombang Tahun Anggaran 2015 No. (1) 1.
2.
3.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sasaran Strategis (2) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Indikator Kinerja (3) - Penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan Sub indikator - Jumlah pasien yang dilayani - Bed Occupancy Rate (BOR) - Bed Turn Over (BTO) - Turn Over Interval (TOI) - Average Length of Stay (ALOS) - Net Death Rate (NDR) - Gross Death Rate (GDR) - Terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar Sub indikator - Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso - Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso - Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit - Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia - Persentase pemenuhan kuantitas sumber daya manusia
Program Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso Program pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso Program pembinaan lingkungan sosial bidang kesehatan Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Ploso
Target (4) 100%
18.975 orang 60 - 85 % 40 - 50 kali 1 - 3 hari 6 - 9 hari < 25 ‰ < 45 ‰ 100 %
4.744 orang 100% 100% 100 % 100%
Rp. Rp.
Anggaran 1.580.683.500 251.175.000
Ket APBD APBD
Rp. Rp.
77.200.000 7.500.000
APBD APBD
Rp. Rp.
9.224.554.871 4.403.516.500
APBD APBD
Rp.
2.697.998.999 DBHCHT
Rp.
6.989.323.000
DAK
Sumber: Formulir perubahan perjanjian kinerja RSUD Ploso Kabupaten Jombang tahun 2015
31
D. PENGUKURAN KINERJA Bila dibandingkan antara format perjanjian kinerja tahun 2014 dengan format perjanjian kinerja tahun 2015 maka terdapat perbedaan, diantaranya kalau perjanjian kinerja tahun 2014 terdapat tiga indikator yang harus dicantumkan yaitu indikator sasaran, indikator program dan indikator kegiatan. Sedangkan perjanjian kinerja tahun 2015 hanya mencantumkan indikator sasaran. Indikator Kinerja sasaran adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang cara pengukuran dari masing-masing indikator sasaran yang ada di tabel penetapan kinerja tahun 2015. SASARAN I 1.
Indikator sasaran : penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan Sub indikator sasaran: a) Jumlah pasien yang dilayani. Adalah sub indikator yang menunjukkan jumlah pasien yang dilayani RSUD Ploso selama satu tahun. Merupakan hasil penjumlahan dari pasien rawat inap dan pasien rawat jalan. b) Bed Occupancy Rate (BOR). Indikator ini menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah hari perawatan Bed Occupancy Rate (BOR)
x 100 %
= Jumlah TT x Jumlah Hari
c) Bed Turn Over (BTO). Indikator ini menunjukkan frekwensi pemakaian tempat tidur. Indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah pasien keluar (hidup + mati) Bed Turn Over(BTO)
= Jumlah TT
32
d) Turn Over Internal (TOI). Indikator ini menunjukkan rata-rata hari tempat tidur kosong. Indikator ini dapat dihitung dengan cara: (Jumlah TT x hari) – hari perawatan rumah sakit Turn Over Internal (TOI)= Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
e) Average Length of Stay (ALOS). Indikator ini menunjukkan rata-rata lama perawatan seorang pasien di rumah sakit. Indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah hari perawatan pasien rumah sakit keluar Average Length of Stay(ALOS)= Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
f)
Net Death Rate (NDR). Indikator ini menunjukkan angka kematian penderita setelah dirawat > 48 jam untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah pasien mati > 48 jam dirawat x 1.000 penderita Net Death Rate (NDR) = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
g) Gross Death Rate (GDR). Indikator ini menunjukkan angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Indikator ini dapat dihitung dengan cara: Jumlah pasien mati seluruhnya x 1.000 penderita Gross Death Rate (GDR) = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
33
Sasaran I adalah meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan, memiliki indikator program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso. Indikator ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Jumlah capaian SPM pelayanan RS Rata-rata capaian SPM
= Jumlah pelayanan RS
Setelah didapatkan rata-rata capaian SPM maka langkah selanjutya adalah membandingkan rata-rata capaian SPM atau realisasi capaian SPM dengan target capaian SPM yang sudah ditetapkan dalam indikator program. Rata-rata capaian SPM pelayanan RS Capaian SPM
x 100%
= Target capaian SPM pada indikator program
Indikator program ini memiliki indikator kegiatan sebagai berikut: a. Terbangunnya bangunan rumah sakit b. Tersedia dan terpenuhinya alat-alat kesehatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. c. Tersedia dan terpenuhinya obat-obatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. d. Tersedia dan terpenuhinya mebeleur rumah sakit. e. Tersedia dan terpenuhinya kebutuhan peralatan rumah tangga rumah sakit. f. Tersedia dan terpenuhinya seluruh kebutuhan logistic aparatur dan pasien rumah sakit. g. Tersedia dan terpenuhinya kebutuhan percetakan dan kegiatan surat menyurat rumah sakit. h. Terdapatnya mitra atau kerjasama dalam penyediaan pelayanan kesehatan dengan pihak-pihak luar rumah sakit. i. Terlaksananya rehabilitasi ringan rumah sakit. j. Terlaksananya rehabilitasi sedang/ berat rumah sakit. k. Terlaksananya review master plan rumah sakit. l. Terlaksananya pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit.
34
2. Persentase administrasi pasien terlayani. Persentase ini menunjukkan kemampuan RSUD Ploso dalam memberikan pelayanan administrasi kepada pasien. Indikator program ini memiliki indikator kegiatan sebagai berikut: a. Terlaksananya pelayanan jasa administrasi teknis perkantoran. b. Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran.
3. Persentase perlengkapan dan kualitas sarana dan prasarana. Persentase ini menunjukkan ketersediaan dan kualitas dari sarana dan prasarana yang dimiliki RSUD Ploso. Indikator program ini memiliki indikator kegiatan sebagai berikut: a. Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor rumah sakit. b. Terawatnya kantor/ bangunan pendukung rumah sakit. c. Terawatnya sarana dan prasarana gedung kantor. d. Terawatnya kendaraan dinas/ operasional rumah sakit.
4. Persentase pemenuhan kebutuhan aparatur. Persentase ini menunjukkan pemenuhan kebutuhan pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai RSUD Ploso. Indikator program ini memiliki indikator kegiatan yaitu tersedia dan terpenuhinya pakaian dinas dan pakaian khusus bagi para aparatur rumah sakit.
5. Cakupan capaian kinerja dan keuangan rumah sakit. Indikator ini menunjukkan kemampuan RSUD Ploso dalam membuat perencanaan untuk waktu lima tahun, satu tahun dan kemampuan RSUD Ploso dalam melaporkan tentang apa yang sudah dikerjakan dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan dan laporan keuangan. Indikator program ini memiliki indikator kegiatan sebagai berikut: a. Tersusunnya rencana kerja rumh sakit. b. Tersusunnya laporan capaian kinerja rumah sakit. c. Tersusunnya laporan keuangan rumah sakit.
35
SASARAN II 1.
Indikator sasaran: terlaksananya system rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar. Adalah indikator sasaran yang dapat dihitung dengan cara mencari persentase rata-rata capaian kinerja dari tiga sub indikator sasaran, yaitu: a) Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso. Indikator ini menunjukkan jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso selama satu tahun. b) Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Realisasi pembangunan Persentase terpenuhinya prasarana RSUD Ploso =
x 100%
Target pembangunan
c) Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit. Sub indikator ini dapat dihitung dengan cara: Persentase terpenuhinya kebutuhan alkes RSUD Ploso =
Realisasi pembelian alkes
x 100%
Target pembelian alkes
Sasaran ke II adalah berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai, memiliki indikator program dan kegiatan sebagai berikut: Presentase capaian standar minimal sarana prasarana penunjang layanan rujukan di RSUD Ploso. a) Tersedia dan terpenuhinya alat-alat kesehatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. b) Terbangunnya bangunan rumah sakit.
36
SASARAN III 1.
Indikator sasaran: Persentase peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Adalah indikator sasaran yang dapat dihitung dengan cara mencari persentase rata-rata capaian kinerja dari peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemenuhan kuantitas sumber daya manusia.
Sasaran ke III adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, memiliki indikator program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Persentase capaian jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di RSUD Ploso. Persentase ini merupakan perbandingan target jumlah pasien rawat jalan dengan realisasi jumlah pasien rawat jalan dikali 100%. Begitu juga perbandingan target jumlah pasien rawat inap dengan realisasi jumlah pasien rawat inap dikali 100%. Indikator program ini memiliki indikator kegiatan sebagai berikut: a. Tersedianya jaringan system informasi rumah sakit. b. Terdapatnya media promosi dan tambahan mengenai rumah sakit. c. Terlaksananya jasa pelayanan kesehatan rumah sakit. d. Meningkatnya kualitas dokter dan paramedis di rumah sakit. e. Meningkatnya kualitas tenaga non medis di rumah sakit. f. Tersedianya jasa mitra atau kerjasama dengan rumah sakit lain. g. Terawatnya instalasi pengolahan limbah rumah sakit. h. Terawatnya alat-alat kesehatan rumah sakit. i. Terawatnya ambulance atau mobil jenazah di rumah sakit. j. Terbangunnya instalasi pengolahan limbah rumah sakit. k. Terawatnya sarana dan prasarana rumah sakit.
37
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA. Berikut ini akan dilakukan analisis tentang capaian dari setiap indikator sasaran sebagai berikut: 1.
MEMBANDINGKAN
ANTARA
TARGET
DAN
REALISASI
KINERJA TAHUN INI. Tabel 4. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja RSUD Ploso Kab. Jombang Tahun Anggaran 2015 No
Sasaran
Indikator Sasaran
Target kinerja
Realisasi Kinerja
Capaian Kinerja (%)
1
2
3
4
5
6
100%
96.88%
96.88
100%
96.88%
96.88
18.975 orang
16.114 orang
84.92
Persentase rata-rata capaian kinerja sasaran I 1
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
1
Penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan
Sub Indikator Sasaran a
Jumlah pasien yang dilayani
b
Bed Occupancy Rate (BOR)
60-85%
56.98%
94.97
c
Bed Turn Over (BTO)
40-50 kali
79.67kali
62.76
d
Turn Over Internal (TOI)
1 - 3 hari
1.97 hari
100
e
Average Length of Stay (ALOS)
6 - 9 hari
2.56 hari
42.67
f
Net Death Rate (NDR)
< 25 ‰
13.51 ‰
145.96
g
Gross Death Rate (GDR)
< 45 ‰
23.89 ‰
146.91
Persentase rata-rata capaian kinerja sasaran II
100
56.91
56.91
2
100
56.91
56.91
4.744 orang
4.779 orang
b Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso
100%
4%
4%
c
100%
66%
66%
Berkembangnya sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana yang memadai
1 Terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar Sub Indikator Sasaran a
Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit
100.74
38
No
Sasaran
Indikator Sasaran
Target kinerja
Realisasi Kinerja
Capaian Kinerja (%)
1
2
3
4
5
6
Persentase rata-rata capaian kinerja sasaran II 3
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
1 Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia
2 Persentase pemenuhan sumber daya manusia
PERSENTASE CAPAIAN SASARAN
100
114.61
114.61
100
132.91
132.91
100%
96.30
96.30
89.47
Sumber: Formulir Pengukuran kinerja RSUD Ploso Tahun 2015.
39
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat diketahui persentase capaian dari masing-masing indikator sasaran, diantaranya: SASARAN I Indikator sasaran: penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan. Indikator sasaran ini menetapkan taget sebesar 100%, realisasinya sebesar 96.88%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.88%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi indikator ini belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja ini merupakan capaian kinerja rata-rata dari sub indikator sasaran, diantaranya: 1.
Jumlah pasien yang dilayani. Sub indikator sasaran ini menetapkan target sebanyak 18.975 orang, realisasinya sebanyak 16.114 orang, capaian kinerjanya sebesar 84.92%. Capaian kinerja ini menujukkan kalau realisasi jumlah pasien yang dilayani belum bisa mencapai angka yang sudah ditetapkan dalam target.
2.
Bed Occupancy Rate (BOR). Sub Indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 60-85%, realisasinya sebesar 56.98% sehingga capaian kinerjanya sebesar 94.97%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi indikator BOR masih belum bisa mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target.
3.
Bed Turn Over (BTO). Sub Indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 40 - 50 kali, realisasinya 79.67 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 62.76%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi BTO belum berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan.
4.
Turn Over Internal (TOI). Sub Indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 1 - 3 hari, realisasinya sebesar 1.97 hari sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi TOI sudah berhasil mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target.
40
5.
Average Lengt of Stay (ALOS). Sub Indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 6 - 9 hari, realisasinya sebesar 2,56 hari sehingga capaian kinerjanya sebesar 42.67%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi ALOS belum berhasil mencapai target yang sudah ditentukan.
6.
Net Death Rate (NDR). Sub indikator sasaran ini menetapkan target sebesar < 25‰, realisasinya 13.51‰ sehingga capaian kinerjanya sebesar 145,96%. Capaian kinerjanya ini menunjukkan kalau realisasi NDR sudah berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan.
7.
Gross Death Rate (GDR). Sub Indikator sasaran ini menetapkan target sebesar < 45‰, realisasinya 23.89‰ sehingga capaian kinerjanya sebesar 146.91%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi GDR sudah berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan.
Capaian indikator program dan kegiatan yang ada pada sasaran I RSUD Ploso adalah sebagai berikut: 1.
Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso. Indikator program ini menetapkan target sebesar 80 %, realisasinya sebesar 66.69% sehingga capaian kinerjanya sebesar 83.36%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso belum bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Terbangunnya bangunan rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 2 paket, yaitu pembangunan gedung rawat inap, selasar penghubung, tangga dan garasi tetapi hanya terealisasi 1 paket saja yaitu pembangunan garasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 50%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi belum bisa mencapai target yang sudah ditentukan.
41
b.
Tersedia dan terpenuhinya alat-alat kesehatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
c.
Tersedia dan terpenuhinya obat-obatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. d.
Tersedia dan terpenuhinya mebeleur rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. e.
Tersedia dan terpenuhinya kebutuhan peralatan rumah tangga rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. f.
Tersedia dan terpenuhinya seluruh kebutuhan logistik aparatur dan pasien rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan.
42
g.
Tersedia dan terpenuhinya kebutuhan percetakan dan kegiatan surat menyurat rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. h.
Terdapatnya mitra atau kerjasama dalam penyediaan pelayanan kesehatan dengan pihak-pihak luar rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. i.
Terlaksananya rehabilitasi ringan rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. j.
Terlaksananya rehabilitasi sedang/ berat rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. k.
Terlaksananya pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan.
43
l.
Terlaksananya review master plan rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan.
2.
Persentase administrasi pasien terlayani. Indikator kinerja program ini menetapkan target sebesar 100% dan telah terealisasi sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Terlaksananya pelayanan jasa administrasi teknis perkantoran. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebesar 100% dan telah terealisasi sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
b.
Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan.
3.
Persentase perlengkapan dan kualitas sarana dan prasarana. Indikator kinerja program ini menetapkan target sebesar 100% dan telah terealisasi sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut:
44
a.
Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. b.
Terawatnya kantor/ bangunan pendukung rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. c.
Terawatnya sarana dan prasarana gedung kantor. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan. d.
Terawatnya kendaraan dinas/ operasional rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil
mencapai target yang telah ditetapkan.
4.
Persentase pemenuhan kebutuhan aparatur. Indikator kinerja program ini menetapkan target sebanyak 100% dan telah terealisasi sebanyak 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Tersedia dan terpenuhinya pakaian dinas dan pakaian khusus bagi para aparatur rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 3 paket, yaitu untuk belanja pakaian kerja lapangan 1 paket, belanja pakaian batik 1 paket
45
dan belanja pakaian olah raga 1 paket. Sampai akhir tahun 2015 telah terealisasi sebanyak 3 paket sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
5.
Cakupan capaian kinerja dan keuangan rumah sakit. Indikator kinerja program ini menetapkan target sebesar 100% dan telah terealisasi sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Tersusunnya rencana kerja rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 1 paket dan telah terealisasi sebanyak 1 paket sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
b.
Tersusunnya laporan capaian kinerja rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 1 paket dan telah terealisasi sebanyak 1 paket sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
c.
Tersusunnya laporan keuangan rumah sakit Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 1 paket dan telah terealisasi sebanyak 1 paket sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
46
SASARAN II Indikator sasaran: terlaksananya sistem rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar Indikator sasaran ini menetapkan taget sebesar 100%, realisasinya sebesar 56.91%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 56.91%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi indikator ini belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja ini merupakan capaian kinerja rata-rata dari sub indikator sasaran, diantaranya: 1.
Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso. Sub indikator sasaran ini menetapkan target sebanyak 4.744 orang, realisasinya sebanyak 4.779 orang, capaian kinerjanya sebesar 100.74%. Capaian kinerja ini menujukkan kalau realisasi jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso sudah bisa mencapai angka yang sudah ditetapkan dalam target.
2.
Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso. Sub indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 100% atau pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), tetapi hanya terealisasi sebesar 4% saja yaitu perencanaan pembangunan IPAL, capaian kinerjanya sebesar 4%. Capaian kinerja ini menujukkan kalau realisasi belum bisa mencapai angka yang sudah ditetapkan dalam target.
3.
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit. Sub indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 100%, realisasinya hanya sebesar 66%, karena dari 141 jenis alat kesehatan hanya terbeli 93 jenis alat kesehatan saja. berikut ini akan di tampilkan tabel perbandingan antara target pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit dengan realisasi pembelian alat-alat kesehatan rumah sakit yang dibiayai dari DAK.
47
TABEL 5 PERBANDINGAN TARGET DENGAN REALISASI PENGADAAN ALKES SUMBER DAK TA. 2015
No. 1
KETERANGAN
TARGET
REALISASI
TT set kelas III
30
set
Bed pasien
30
buah
30 30
buah
set
Matras bed pasien
30
buah
30
buah
Bed side kabinet
30
buah
30
buah
Pagar / sandaran bed pasien
30
buah
30
buah
2
IGD RS termasuk ambulance
26
-
Mobil ambulance (microbus)
2
unit
2
unit
-
Mobil ambulance (4 x 4)
1
unit
0
unit
10
Belanja alat kedokteran gawat darurat -
Nebulizer
1
unit
0
unit
-
Pleural punction set
1
unit
0
unit
-
Brankart roda
1
unit
1
unit
-
Syringe pump
2
buah
2
buah
-
Infuse pump
2
buah
2
buah
-
Mobile suction pump
3
buah
0
buah
-
ECG
1
unit
1
unit
-
Suction pump
1
buah
0
buah
-
DC shock
1
buah
0
buah
-
Curretage set
2
set
0
set
-
X-ray film viewer wall tipe
2
buah
2
buah
-
Partus set
5
set
0
set
-
Resusitasi dewasa dan emergency set
2
set
0
set
3
PONEK RS
85
buah
53
buah
Peralatan neonatal
35
buah
20
buah
-
Incubator bayi
4
buah
4
buah
-
Infant warmer
4
buah
4
buah
-
Pulse oxymeter neonatus
2
buah
2
buah
-
Phototherapy
2
buah
2
buah
-
Syringe pump
2
buah
2
buah
-
CPAP untuk medical air compresson
-
Flowmeter
-
2
buah
2
buah
10
buah
0
buah
Infuse pump
2
buah
2
buah
-
Neonatus resusitasi dan emergency set
3
set
0
set
-
Lampu UV
2
unit
2
unit
48
No. -
KETERANGAN Infant resusitasi dan emergency set Peralatan maternal
TARGET 2
set
REALISASI 0
set
50
buah
33
buah
-
Extractor vacum delivery
2
buah
0
buah
-
Incubator bayi
4
buah
4
buah
-
Infant warmer
4
buah
4
buah
-
Forceps neagle
2
buah
0
buah
-
AVM (aspirasi vacum manual
2
buah
0
buah
-
Pompa vacum listrik
2
buah
0
buah
-
Monitor denyut jantung pernafasan
2
buah
2
buah
-
Foetal dopler
4
buah
4
buah
-
Sectio caesaria set
2
set
0
set
-
Kotak resusitasi
4
set
0
set
-
USG
1
set
1
set
-
ECG
1
unit
1
unit
-
DC shock
1
unit
0
unit
-
Pulse oxymeter maternal
2
unit
2
unit
-
Pasien monitor
4
buah
4
buah
-
Suction pump
2
buah
2
buah
-
Syringe pump
4
buah
4
buah
-
Infuse pump
4
buah
4
buah
-
USG
1
set
1
set
-
Incubator transport JUMLAH
2
buah
0
buah
141
93
Capaian indikator program dan kegiatan yang ada pada sasaran II RSUD Ploso adalah sebagai berikut: 1.
Presentase capaian standar minimal sarana prasarana penunjang layanan rujukan di RSUD Ploso. Indikator program ini menetapkan target sebesar 100%, Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a. Tersedia dan terpenuhinya alat-alat kesehatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan, realisasinya 12 bulan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%.
49
SASARAN III Indikator sasaran: 1.
Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia. Indikator sasaran ini menetapkan taget sebesar 100%, realisasinya sebesar 132.91%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 132.91%. Capaian kinerja ini diperoleh dari rincian perhitungan sebagai berikut: Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Realisasi pegawai yang mengikuti diklat =
Target jumlah pegawai yang akan diikutkan diklat 79 orang
=
x 100%
x 100%
105 orang
= 132.91 %
Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi indikator ini sudah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. 2.
Persentase pemenuhan kuantitas sumber daya manusia. Indikator sasaran ini menetapkan taget sebesar 100%, realisasinya sebesar 96.30%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.30%. Capaian kinerja ini diperoleh dari rincian perhitungan sebagai berikut: Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Realisasi pemenuhan kebutuhan pegawai =
Proyeksi kebutuhan pegawai 156 orang
=
x 100%
x 100%
162 orang
= 96.30 %
Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi indikator ini belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
Capaian indikator program dan kegiatan yang ada pada sasaran ke III RSUD Ploso adalah sebagai berikut: 1.
Persentase jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di RSUD Ploso. Indikator kinerja program ini menetapkan target kunjungan rawat jalan sebanyak 12.903 orang, realisasinya 11.971 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 92.78%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi jumlah kunjungan pasien rawat jalan belum bisa memenuhi target yang telah
50
ditetapkan. Indikator ini menetapkan target kunjungan rawat inap sebanyak 6.072 orang, realisasinya 4.143 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 84.92%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi jumlah kunjungan pasien rawat inap belum bisa memenuhi target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a. Tersedianya jaringan system informasi rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan namun tidak terealisasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 0%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. b. Terdapatnya media promosi dan tambahan mengenai rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. c. Terlaksananya jasa pelayanan kesehatan rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. d. Meningkatnya kualitas dokter dan para medis di rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 39 orang dan telah terealisasi sebanyak 54 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 138.46%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi sudah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. e. Meningkatnya kualitas tenaga non medis di rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 40 orang dan telah terealisasi sebanyak 51 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 127.50%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi sudah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
51
f. Tersedianya jasa mitra atau kerjasama dengan rumah sakit lain. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan namun tidak terealisasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 0%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. g. Terawatnya instalasi pengolahan limbah rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. h. Terawatnya alat-alat kesehatan rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. i. Terawatnya ambulance atau mobil jenazah untuk rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan atau 5 unit dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan atau 5 unit sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. j. Terawatnya sarana dan prasarana rumah sakit. Indikator kinerja kegiatan ini menetapkan target sebanyak 12 bulan dan telah terealisasi sebanyak 12 bulan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
52
2.
MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU. Tabel 6. Perbandingan Capaian Kinerja Indikator sasaran Tahun 2014 dan 2015 RSUD Ploso Kab. Jombang Tahun Anggaran 2015 Tahun 2014
No
Sasaran
Indikator Sasaran
Persentase rata-rata capaian kinerja sasaran I Meningkatnya 1 Penanganan/ 1 kualitas pelayanan cakupan pelayanan kesehatan kesehatan
a . b . c . d . e . f . g .
Sub Indikator Sasaran Jumlah pasien yang dilayani Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Turn Over Internal (TOI) Bed Turn Over (BTO) Gross Death Rate (GDR) Net Death Rate (NDR)
Persentase rata-rata capaian kinerja sasaran II Berkembangnya Terlaksananya 2 1 sistem rujukan dan sistem pelayanan kesehatan rujukan terpenuhinya dan sarana prasarana sarana prasarana yang memadai sesuai standar
a .
Sub Indikator Sasaran Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso
b .
Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso
c .
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit
Persentase rata-rata capaian kinerja sasaran III Meningkatnya Persentase 3 1 peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kualitas sumber daya manusia
2
Persentase pemenuhan sumber daya manusia
Target kinerja
100%
Tahun 2015 Capaian Kinerja (%)
Realisasi Kinerja
97.73 97.73
97.73
Capaian Kinerja (%)
Target kinerja
Realisasi Kinerja
100%
96.88
96.88 96.88
Kategori
16.500 orang
13.374 orang
81.05
18.975 orang
16.114 orang
84.92
Maximize
60-85%
49.74%
82.90
60-85%
56.98%
94.97
Stabilize
6-9 hari
2.32 hari
38.67
6-9 hari
2.56 hari
42.67
stabilize
1-3 hari 40-50 kali
2.41 hari
100
1.97 hari
100
stabilize
76.25 kali
65.57
1-3 hari 40-50 kali
79.67 kali
62.76
stabilize
< 45 ‰
22.32 ‰
150.40
< 45 ‰
23.89 ‰
146.91
Minimize
< 25 ‰
8.63 ‰
165.48
< 25 ‰
13.51 ‰
145.96
Minimize
95%
100
105.26 105.26
66.91%
66.91 66.91
982 orang
982 orang
100
4.744 orang
4.779 orang
100.74
maximize
0%
0%
0%
100%
4%
4%
maximize
0%
0%
0%
100%
66%
66%
maximize
100%
64.38
65.01 64.38
100%
132.91%
114.61 132.91
100%
65.64
65.64
100%
96.30%
96.30
89.33
100%
Maximize
maximize
89.47
Sumber: Pengukuran kinerja RSUD Ploso Tahun 2014 dan 2015.
53
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan antara capaian kinerja indikator sasaran Tahun 2014 dengan capaian kinerja indikator sasaran tahun 2015. Berikut ini akan dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil perbandingan tersebut. SASARAN I Indikator sasaran: penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan. 1. Jumlah pasien yang dilayani. Pada awal tahun 2015 indikator ini memiliki target sebesar 12.422 orang namun setelah dilakukan evaluasi per tri wulan ternyata jumlah pasien mengalami kenaikan yang cukup banyak. Oleh karena itu setelah dilakukannya P-APBD maka RSUD Ploso juga mengubah target pada indikator ini menjadi 18.975 orang target ini sesuai dengan target yang ada di RPJMD, realisasinya 16.114 orang, sehingga capaian kinerjanya sebesar 84.92%. Capaian pada tahun tahun 2015 ini menunjukkan kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang capaian kinerjanya hanya sebesar 81.05%. 2. Bed Occupancy Rate (BOR). Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar 60-85%, realisasi pada tahun 2015 sebesar 56.98% sehingga capaian kinerjanya sebesar 94.97 %. Capaian pada tahun 2015 ini menunjukkan peningkatan dari pada tahun 2014 yang capaian kinerjanya hanya 82.90%. 3. Average Lenght of stay (ALOS). Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar 6-9 hari, realisasi pada tahun 2015 sebesar 2.56 hari sehingga capaian kinerjanya sebesar 42.67 %. Capaian pada tahun 2015 ini menunjukkan peningkatan dari pada tahun 2014 yang capaian kinerjanya hanya 38.67%. 4. Turn Over Internal (TOI). Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar 1-3 hari, realisasi pada tahun 2015 sebesar 1.97 hari sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 %. Capaian kinerja pada tahun 2015 ini sama dengan capaian kinerja tahun 2014 yaitu 100%, hal ini disebabkan karena realisasi tahun 2014 dan 2015 masih dalam rentang kendali target.
54
5. Bed Turn Over (BTO). Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar 40-50 kali, realisasi pada tahun 2015 sebesar 79.67 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 62.76%. Capaian pada tahun 2015 ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang capaian kinerjanya 65.57%. 6. Gross Death Rate (GDR). Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar < 45‰, realisasi pada tahun 2015 sebesar 23.89‰ sehingga capaian kinerjanya sebesar 146.91‰. Capaian pada tahun 2015 ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang capaian kinerjanya 150.40%. 7. Net Death Rate (NDR). Pada tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target < 25‰, realisasi pada tahun 2015 sebesar 13.51‰ sehingga capaian kinerjanya sebesar 145.96%. Capaian kinerja pada tahun 2015 ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang capaian kinerjanya sebesar 165.48%.
SASARAN II Indikator sasaran: terlaksananya system rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar. 1.
Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso. Pada awal tahun 2015 sub indikator sasaran ini memiliki target 1.080 orang namun setelah dilakukan evaluasi per tri wulan ternyata jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso mengalami kenaikan yang cukup banyak, oleh karena itu setelah adanya P-APBD maka RSUD Ploso juga melakukan perubahan target pada indikator ini menjadi 4.744 orang dan realisasinya sebesar 4.779 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.74%. Realisasi ini menunjukkan adanya kenaikan karena pada tahun 2014 realisasinya hanya sebesar 100%.
2.
Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso. Pada tahun 2014 sub indikator sasaran ini memiliki target 0%, karena pada tahun 2014 RSUD Ploso tidak memiliki anggaran dari DAK sehingga pada tahun 2014 tidak ada realisasi pada sub indikator ini. Sedangkan pada tahun
55
2015 sub indikator ini menetapkan target sebesar 100% yaitu berupa pembangunan IPAL namun hingga akhir tahun 2015 tidak ada realisasi pembangunan IPAL dan hanya terealisasi perencanaan pembangunan IPAL saja sehingga capaian kinerjanya hanya sebesar 4%. 3.
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit. Pada tahun 2014 sub indikator sasaran ini memiliki target 0%, karena pada tahun 2014 RSUD Ploso tidak memiliki anggaran dari DAK sehingga pada tahun 2014 tidak ada realisasi pada sub indikator ini. Sedangkan pada tahun 2015 Sub indikator sasaran ini menetapkan target sebesar 100%, realisasinya hanya sebesar 66%, karena dari 141 jenis alat kesehatan hanya terbeli 93 jenis alat kesehatan saja.
SASARAN III Indikator sasaran: meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. 1.
Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar 100%, realisasi pada tahun 2015 sebesar 132.91% sehingga capaian kinerjanya sebesar 132.91%. Capaian pada tahun 2015 ini menunjukkan kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang capaian kinerjanya hanya 64.38%.
2.
Persentase pemenuhan sumber daya manusia. Pada Tahun 2014 dan 2015 indikator ini memiliki target sebesar 100%, realisasi pada tahun 2015 sebesar 96.30% sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.30%. Capaian pada tahun 2015 ini menunjukkan kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang capaian kinerjanya hanya 65.64%.
56
3.
MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN DOKUMEN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS.
Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan. Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan yang diperoleh dari: Jumlah capaian SPM pelayanan RS Rata-rata capaian SPM
= Jumlah pelayanan RS 1400.44
Rata-rata capaian SPM
= 21
Rata-rata capaian SPM
=
66.69
Setelah didapatkan rata-rata capaian SPM maka langkah selanjutya adalah membandingkan rata-rata capaian SPM atau realisasi capaian SPM dengan target capaian SPM yang sudah ditetapkan dalam indikator program. Rata-rata capaian SPM pelayanan RS Capaian SPM
x 100%
= Target capaian SPM pada indikator program 66.69
Capaian SPM
x 100%
= 80
Capaian SPM
=
83.36 %
Berdasarkan dari perhitungan diatas maka indikator kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso pada tahun 2015 memiliki target sebesar 80% dan realisasi sebesar 66.69% sehingga capaian kinerjanya sebesar 83.36%. Capaian kinerja ini termasuk dalam kategori berhasil.
57
Tabel 7. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014 dan 2015 Target No.
Indikator Sasaran
1.
Kualitas pelayanan
Th. 2014
70%
Th. 2015
80%
rata-rata realisasi Kinerja Th. Th. 2014 2015
52.38%
66.69%
Capaian Kinerja Th. 2014
Th. 2015
74.83%
83.36%
kesehatan rujukan di RSUD Ploso
Realisasi kinerja kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso pada tahun 2014 adalah sebesar 52.38% dan pada tahun 2015 adalah sebesar 66.69% hal ini menunjukkan adanya peningkatan realisasi sebesar 14.31% pada tahun 2015. Capaian kinerja kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso pada tahun 2014 sebesar 74.83% dan pada tahun 2015 sebesar 83.36% hal ini menunjukkan adanya peningkatan capaian kinerja sebesar 8.53%. Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja telah terjadi peningkatan. Realisasi kinerja kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso pada tahun 2015 hanya sebesar 66.69% atau belum bisa maksimal, hal ini terjadi karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada di RSUD Ploso, contohnya pembangunan gedung yang seharusnya dilakukan pada tahun 2015 belum dapat terealisasi sehingga pelayanan pada pasien rawat inap belum bisa maksimal, selain itu ruang HCU yang sudah ada belum dimanfaatkan secara maksimal dan RSUD Ploso juga belum memilki dokter spesialis patologi klinik sebagai pelaksana ekspertisi sehingga tidak semua kegiatan bisa dilakukan. Kendala inilah yang menyebabkan tingkat capaian SPM pada pemberian pelayanan masih belum bisa maksimal atau masih rendah. Untuk mengatasi kendala tersebut maka di tahun 2016 ini RSUD Ploso mengupayakan untuk terus menerus meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih baik lagi.
58
Bila dibandingkan dengan tahun 2014 maka realisasi kinerja pada tahun 2015 mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena RSUD Ploso terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi serta berusaha untuk terus menerus meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih baik lagi.
Tabel 8. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 No.
Program
1.
Pelayanan administrasi perkantoran
2.
Peningkatan sarana dan prasarana
Anggaran (Rp.)
Realisasi (Rp.)
%
1.580.683.500
1.355.576.075
85.76
251.175.000
234.396.675
93.32
77.200.000
70.428.850
91.23
7.500.000
1.081.000
14.41
aparatur 3.
Peningkatan disiplin aparatur
4.
Perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD
5.
Pelayanan kesehatan RSUD Ploso
9.224.554.871
4.806.748.029
52.11
6.
Pendukung pelayanan kesehatan
4.403.516.500
3.860.252.574
87.66
2.697.998.999
984.004.567
36.47
6.989.323.000
4.665.686.770
66.75
25.231.951.870
15.978.174.540
63.33
RSUD Ploso 7.
Pembinaan lingkungan sosial bidang kesehatan (DBHCHT)
8.
Pengadaan alat-alat kesehatan RSUD Ploso (DAK) Jumlah
Sumber: Laporan Pengawasan Anggaran Definitif Perkegiatan Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2015 RSUD Ploso memiliki anggaran belanja sebesar Rp.25.231.951.870 dan terealisasi sebesar Rp.15.978.174.540 atau terealisasi sebesar 63.33%. Bila realisasi anggaran tersebut dibandingkan dengan realisasi capaian kinerja indikator sasaran pada tahun 2015 yang sebesar 83.36% maka akan diperoleh tingkat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 20.03%.
59
Semua program kegiatan yang ada di DPA RSUD Ploso pada tahun 2015 memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso. Yang terdiri dari: a. Program pelayanan administrasi perkantoran. b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. c. Program peningkatan disiplin aparatur. d. Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD. e. Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso. f. Program pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso. g. Program pembinaan lingkungan sosial bidang kesehatan. h. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Ploso.
4. MEMBANDINGKAN
REALISASI
KINERJA
TAHUN
INI
DENGAN
STANDAR NASIONAL (JIKA ADA). Dalam melaksanakan kinerjanya RSUD Ploso memiliki dua standar nasional yang harus diikuti, diantaranya: a. Berdasarkan buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Pusat Data Kesehatan Jakarta Tahun 2005 pada Bab III tentang Pengolahan data di rumah sakit antara lain: 1) Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu tentang persentase pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu tertentu dengan standar 60 - 85 %; 2) Average Length Of Stay (ALOS) yaitu tentang rata - rata lama rawat seorang pasien dengan standar 6-9 hari; 3) Bed Turn Over (BTO) yaitu tentang frekwensi pemakaian tempat tidur pada satu periode dengan standar 40 - 50 kali; 4) Turn Over Interval (TOI) yaitu tentang rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dengan standar 1 - 3 hari; 5) Gross Death Rate (GDR) yaitu tentang Angka Kematian Umum untuk setiap 1000 penderita keluar dengan standar 45 per mil.
60
6) Net Rate (NDR) yaitu tentang Angka Kematian Neto/angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dengan standar 25 per mil.
Berikut ini akan ditampilkan perbandingan antara BOR, BTO, TOI, ALOS, NDR dan GDR standar nasional dengan realisasi yang ada di RSUD Ploso.
Tabel 9 Perbandingan BOR, BTO, TOI, ALOS, NDR & GDR Tahun 2015 Keterangan
Target kinerja (Standar nasional)
Realisasi Kinerja (RSUD Ploso)
Capaian Kinerja (%)
1
2
3
4
a
Bed Occupancy Rate (BOR)
b
Bed Turn Over (BTO)
60-85%
56.98%
94.97
40-50 kali
79.67kali
62.76
c d
Turn Over Internal (TOI)
1 - 3 hari
1.97 hari
100
Average Length of Stay (ALOS)
6 - 9 hari
2.56 hari
42.67
e
Net Death Rate (NDR)
< 25 ‰
13.51 ‰
145.96
f
Gross Death Rate (GDR)
< 45 ‰
23.89 ‰
146.91
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat lihat bahwa realisasi BOR, BTO dan ALOS belum bisa sesuai standar sedangkan realisasi TOI, NDR dan GDR sudah terealisasi sesuai dengan standar.
b. Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No:129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Berikut ini akan ditampilkan perbandingan antara standar nasional SPM rumah sakit dengan realisasi SPM yang ada di RSUD Ploso.
61
Tabel 10 Perbandingan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Tahun 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jenis Pelayanan
∑ Indikator yang memenuhi SPM
TAHUN 2015 ∑ Indikator tiap Pelayanan
Gawat Darurat Rawat Jalan Rawat Inap Bedah Persalinan dan Perinatologi Intensif Radiologi Laboratorium Rehabilitasi Medik Farmasi Gizi Transfusi Darah GAKIN Rekam Medik Pengelolaan Limbah Administrasi dan Manajemen Ambulance/Kereta Jenazah Pemulasaran Jenazah Pemeliharaan Sarana RS Laundry
5 6 7 7 7 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 9 2 1 1 2
9 7 15 7 8 2 4 4 3 4 4 2 1 4 2 9 3 1 3 2
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1
3
Jumlah
% capaian 55.56 85.71 46.67 100.00 87.50 50.00 50.00 50.00 66.67 75.00 50.00 50.00 100.00 50.00 50.00 100.00 66.67 100.00 33.33 100.00 33.33
1400.44
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat dihitung Persentase rata-rata capaian SPM RSUD Ploso sebagai berikut: Jumlah capaian SPM pelayanan RS Rata-rata capaian SPM
= Jumlah pelayanan RS 1400.44
Rata-rata capaian SPM
= 21
Rata-rata capaian SPM
=
66.69
62
5. ANALISIS
PENYEBAB
KEBERHASILAN/KEGAGALAN
ATAU
PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN.
Berikut ini akan diuraikan tentang penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan dari masing-masing indikator sasaran, indikator kinerja program dan kinerja kegiatan serta alternative solusi yang telah dilakukan:
SASARAN I Indikator sasaran: penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2015 capaian kinerja dari indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan belum bisa mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target. Hal ini disebabkan karena pencapaian dari sub indikator sasaran ini rata-rata capaian kinerjanya adalah sebesar 96.88%. Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut dari masing-masing sub indikator sasarannya. 1. Jumlah pasien yang dilayani. Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasinya belum bisa mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target, hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah faskes tingkat 1 maupun rumah sakit di wilayah sekitar Ploso, masih terbatasnya sarana prasarana dan tenaga SDM yang dimiliki RSUD Ploso. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara terus berusaha untuk meningkatkan sarana prasarana yang ada di RSUD Ploso serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang ada di RSUD Ploso. 2. Bed Occupancy Rate (BOR). Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi indikator BOR masih belum bisa mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target, hal ini terjadi karena ada beberapa tempat tidur perinatologi yang kosong pada tahun 2015 sehingga mengakibatkan tingkat capaian BOR rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka seharusnya
63
RSUD Ploso dapat memanfaatkan semua tempat tidur yang ada dan selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada semua pasien khususnya kepada pasien rawat inap. 3.
Average Lengt of Stay (ALOS). Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi ALOS belum berhasil mencapai target yang sudah ditentukan. Target ALOS yang ideal adalah 6-9 hari namun realisasi ALOS RSUD Ploso hanya sebesar 2.56 hari. Realisasi yang tidak dalam rentang kendali target ini menunjukkan kalau penanganan pasien di RSUD Ploso sudah baik sehingga pasien bisa cepat disembuhkan, karena ALOS ini menunjukkan rata-rata lama waktu pasien di rawat di rumah sakit.
4.
Turn Over Internal (TOI). Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi TOI sudah dapat mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target. Hal ini menujukkan kalau Jumlah pasien rawat inap di RSUD Ploso pada tahun 2015 mengalami peningkatan sehingga hanya memerlukan waktu 1.97 hari saja tempat tidur di rawat inap sudah terisi pasien baru.
5.
Bed Turn Over (BTO). Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi BTO belum berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan. hal ini disebabkan karena jumlah tempat tidur yang ada tidak sebanding dengan jumlah pasien yang dirawat inap. Solusi yang harus dilakukan adalah RSUD Ploso harus dapat segera membangun tambahan gedung rawat inap.
6.
Gross Death Rate (GDR). Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi GDR sudah berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar masih rendah. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien sehingga mampu menekan angka kematian.
64
7.
Net Death Rate (NDR). Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi NDR sudah berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau angka kematian penderita setelah dirawat > 48 jam untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar masih rendah. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien sehingga mampu menekan angka kematian.
Capaian indikator program dan kegiatan yang ada pada sasaran I RSUD Ploso adalah sebagai berikut: 1.
Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkkan kalau realisasi capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso belum bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan. hal ini terjadi karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada di RSUD Ploso, contohnya pembangunan gedung yang seharusnya dilakukan pada tahun 2015 belum dapat terealisasi sehingga pelayanan pada pasien rawat inap belum bisa maksimal, selain itu ruang HCU yang sudah ada belum dimanfaatkan secara maksimal dan ada beberapa unit pelayanan yang belum melakukan survei kepuasan pasien, padahal hal ini merupakan salah satu indikator dalam penilaian SPM. Kendala inilah yang menyebabkan tingkat capaian SPM pada pemberian pelayanan masih belum bisa maksimal atau masih rendah. Untuk mengatasi kendala tersebut maka di tahun 2016 ini RSUD Ploso mengupayakan untuk terus menerus meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih baik lagi. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Terbangunnya bangunan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi belum bisa mencapai target yang sudah ditentukan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso melakukan review master plan kembali dan mengubah dari master plan awal (bangunan rumah sakit tipe D) menjadi master plan baru (bangunan rumah sakit tipe C). Setelah master plan tersususn tetap mengajukan
65
pengadaan pembangunan rumah sakit (pembangunan gedung rawat inap, selasar penghubung dan tangga) ke POKJA 1 PEKERJAAN KONTRUKSI ULP KAB. JOMBANG Dari 7 penyedia yang memasukkan penawaran setelah dievaluasi tidak ada penyedia yang lolos sehingga tidak ditemukan pemenangnya (gagal lelang). selain itu RSUD Ploso juga belum memiliki pejabat pengadaan dan saat ini masih meminjam dari instansi lain. b.
Tersedia dan terpenuhinya alat-alat kesehatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Walaupun tidak semua anggaran bisa terserap karena ada beberapa alat kesehatan yang harus dilakukan dengan cara lelang tidak bisa dilakukan karena pada tahun 2015 RSUD Ploso masih meminjam pejabat pengadaan dari instansi lain selain itu kegiatan pengadaan alat-alat kesehatan ada yang dilakukan setelah PAK akibatnya waktunya tidak cukup bila pengadaan tersebut dilakukan melalui e-catalog. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah RSUD Ploso harus segera mencari pejabat pengadaan yang bisa stanbay di RSUD Ploso dan melakukan kegiatan pengadaan di awal tahun.
c.
Tersedia dan terpenuhinya obat-obatan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Walaupun tidak semua anggaran bisa terserap karena ada beberapa obat-obatan yang harus dilakukan dengan cara lelang tidak bisa dilakukan karena pada tahun 2015 pejabat pengadaan yang dimiliki RSUD Ploso masih meminjam dari instansi lain. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah RSUD Ploso harus segera mencari pejabat pengadaan yang bisa standbay di RSUD Ploso.
d.
Tersedia dan terpenuhinya mebeleur rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena
66
pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan. e.
Tersedia dan terpenuhinya kebutuhan peralatan rumah tangga rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan.
f.
Tersedia dan terpenuhinya seluruh kebutuhan logistic aparatur dan pasien rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Sehingga terpenuhinya semua kebutuhan pasien. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan jumlah pasien yang ada.
g.
Tersedia dan terpenuhinya kebutuhan percetakan dan kegiatan surat menyurat rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan.
h.
Terdapatnya mitra atau kerjasama dalam penyediaan pelayanan kesehatan dengan pihak-pihak luar rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan jumlah pasien BPJS.
i.
Terlaksananya rehabilitasi ringan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena
67
pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan. j.
Terlaksananya rehabilitasi sedang/ berat rumah sakit Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan.
k.
Terlaksananya pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan.
l.
Terlaksananya review master plan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan dan menyerap anggaran sesuai dengan kebutuhan.
2.
Persentase administrasi pasien terlayani. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena para pegawai RSUD Ploso telah mampu memberikan pelayanan administrasi kepada semua pasien yang ada. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Terlaksananya pelayanan jasa administrasi teknis perkantoran. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik dan memberikan
68
pelayanan administrasi perkantoran dengan baik juga sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan. b.
Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu memberikan jasa kepada tenaga pendukung pelayanan administrasi sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
3.
Persentase perlengkapan dan kualitas sarana dan prasarana. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso mampu melakukan pengadaan dan menjaga kualitas sarana dan prasarana yang dimiliki.Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso mampu menyediakan sarana dan prasarana gedung kantor dengan baik.
b.
Terawatnya kantor/ bangunan pendukung rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk melakukan perawatan kantor/ bangunan pendukung rumah sakit.
c.
Terawatnya sarana dan prasarana gedung kantor. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk melakukan perawatan sarana dan prasarana gedung kantor.
69
d.
Terawatnya kendaraan dinas/ operasional rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk melakukan perawatan kendaraan dinas/ operasional rumah sakit.
4.
Persentase pemenuhan kebutuhan aparatur. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk memenuhi kebutuhan aparatur dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Tersedia dan terpenuhinya pakaian dinas dan pakaian khusus bagi para aparatur rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk memenuhi kebutuhan aparatur contohnya adalah baju seragam.
5.
Cakupan capaian kinerja dan keuangan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk membuat perencanaan dalam jangka waktu 1 tahun serta telah mampu melaporkan tentang apa yang sudah dikerjakan dalam bentuk laporan kinerja instansi pemerintah dan laporan keuangan. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a.
Tersusunnya rencana kerja rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu menyusun rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun.
70
b.
Tersusunnya laporan capaian kinerja rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu menyusun laporan capaian kinerja rumah sakit atau biasa disebut LAKIP.
c.
Tersusunnya laporan keuangan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu menyusun laporan keuangan rumah sakit.
SASARAN II Indikator sasaran: terlaksananya system rujukan dan terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar. Pada tahun 2015 capaian kinerja dari indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi penanganan/ cakupan pelayanan kesehatan belum dapat mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target. Hal ini disebabkan karena pencapaian dari sub indikator sasaran ini rata-rata capaian kinerjanya adalah sebesar 66.91%. Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut dari masing-masing sub indikator sasarannya. 1.
Jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Ploso. Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi telah berhasil mencapai angka yang telah ditetapkan dalam target. Hal ini disebabkan karena RSUD Ploso saat ini memiliki sarana prasarana yang sudah cukup baik dan didukung oleh tenaga medis yang professional sehingga RSUD Ploso sudah dijadikan sebagai pusat rujukan bagi masyarakat.
2.
Terpenuhinya prasarana RSUD Ploso Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai angka yang telah ditetapkan dalam target. Hal ini disebabkan karena RSUD Ploso pada tahun 2015 belum dapat melaksanakan pembangunan yang bersumber dari dana DAK, karena pada tahun 2015 RSUD Ploso melakukan review master plan kembali dan mengubah dari master plan awal (bangunan rumah sakit tipe D) menjadi master plan baru
71
(bangunan rumah sakit tipe C) sehingga waktu menjadi terbatas jika harus dilakukan pembangunan. Akhirnya pada tahun 2015 hanya melaksanakan perencanaan pembangunan IPAL saja. Solusi yang dilakukan adalah dengan akan melaksanakan pembangunan IPAL pada tahun 2016. 3.
Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai angka yang telah ditetapkan dalam target. Hal ini disebabkan karena RSUD Ploso pada tahun 2015 belum memiliki pejabat pengadaan (masih meminjam dari instansi lain) dan sebagian besar alat kesehatan yang dibeli adalah barang impor sedangkan waktu yang dimiliki RSUD ploso sangat terbatas. Solusi yang harus dilakukan pada tahun berikutnya adalah dengan melakukan pengadaan alat-alat kesehatan diawal tahun sehingga waktu yang dimiliki akan lebih panjang.
SASARAN III Pada tahun 2015 capaian kinerja dari indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sudah berhasil mencapai angka yang sudah ditentukan dalam target. Hal ini disebabkan karena pencapaian dari indikator sasaran ini rata-rata capaian kinerjanya adalah sebesar 114.61%. Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut dari masing-masing indikator sasarannya 1.
Persentase peningkatan kualitas sumber daya manusia. Capaian kinerja pada indikator ini menunjukkan kalau realisasi sudah berhasil mencapai lebih dari target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 RSUD Ploso banyak mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan – pelatihan yang berhubungan dengan tupoksi karyawan itu sendiri dan pelatihan yang berhubungan dengan akreditasi dan BLUD, hal ini dilakukan dalam rangka persiapan RSUD Ploso menuju akreditasi dan BLUD rumah sakit.
2.
Persentase pemenuhan sumber daya manusia. Pada tahun 2015 capaian kinerja dari sub indikator sasaran ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai angka yang telah ditetapkan dalam
72
target. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 RSUD Ploso menetapkan target kebutuhan tenaga sebanyak 162 orang dan baru terealisasi sebesar 156 orang atau masih kurang 6 orang, yang terdiri dari: a. Poli bedah masih kekurangan tenaga 1 dokter spesialis bedah. b. Instalasi rawat inap masih kekurangan tenaga 1 dokter spesialis penyakit dalam dan 1 dokter spesialis kandungan. c. Instalasi pemulasaran jenazah masih kekurangan tenaga 1 dokter. d. Instalasi VK masih kekurangan tenaga 2 dokter spesialis kandungan. Solusi yang harus dilakukan adalah harus melakukan koordinasi dengan BKD Kabupaten Jombang agar kekurangan tenaga tersebut bisa dipenuhi.
Capaian indikator program dan kegiatan yang ada pada sasaran ke III RSUD Ploso adalah sebagai berikut: 1.
Persentase jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di RSUD Ploso. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap belum bisa mencapai target yang telah di tetapkan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah faskes tingkat 1 maupun rumah sakit di wilayah sekitar Ploso dan masih terbatasnya sarana prasarana yang dimiliki RSUD Ploso. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara terus berusaha untuk meningkatkan sarana prasarana yang ada di RSUD Ploso. Indikator kinerja program ini memiliki indikator kinerja kegiatan dengan capaian kinerja sebagai berikut: a. Tersedianya jaringan system informasi rumah sakit. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 RSUD Ploso sudah berusaha mencari pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan ini, tapi ditengah perjalanan pihak ketiga ini sulit untuk dihubungi sehingga kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan. Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah RSUD Ploso harus tetap mengajukan kegiatan ini di tahun 2016 dan mencari pihak ketiga yang lebih bisa untuk diajak bekerjasama.
73
b. Terdapatnya media promosi dan tambahan mengenai rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan, tetapi dalam penyerapan anggaran belum dapat terserap secara maksimal hal ini terjadi karena ada beberapa media promosi yang seharusnya dapat dipasang di gedung baru masih belum bisa terpasang karena pada tahun 2015 RSUD Ploso gagal dalam pembangunan gedung baru. c. Terlaksananya jasa pelayanan kesehatan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan kepada seluruh karyawannya. d. Meningkatnya kualitas dokter dan para medis di rumah sakit. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi sudah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 RSUD Ploso banyak mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan persiapan akreditasi rumah sakit. e. Meningkatnya kualitas tenaga non medis di rumah sakit. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi sudah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2015 RSUD Ploso banyak mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan persiapan akreditasi rumah sakit. f. Tersedianya jasa mitra atau kerjasama dengan rumah sakit lain. Capaian kinerja ini menunjukkan kalau realisasi belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso selama ini belum pernah diundang oleh persatuan rumah sakit, sehingga RSUD Ploso belum pernah membayar iuran persatuan rumah sakit.
74
g. Terawatnya instalasi pengolahan limbah rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pegawai RSUD Ploso sudah bekerja dengan baik sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan. h. Terawatnya alat-alat kesehatan rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Namun dalam penyerapan anggaran belum dilakukan secara maksimal hal ini terjadi karena pada tahun 2015 alat-alat kesehatan di RSUD Ploso masih banyak yang baru sehingga jarang terjadi kerusakan pada alat-alat kesehatan. i. Terawatnya ambulance atau mobil jenazah untuk rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Namun dalam penyerapan anggaran belum bisa dilakukan secara maksimal hal ini terjadi karena perawatan hanya dilakukan pada 3 ambulan yang lama dan 2 ambulan yang baru masih belum memerlukan perawatan. j. Terawatnya sarana dan prasarana rumah sakit. Pada tahun 2015 capaian
kinerja ini menunjukkan kalau realisasi telah
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso telah mampu untuk melakukan perawatan terhadap sarana dan prasarana rumah sakit.
75
6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA; Tabel 11 Anggaran dan Realisasi belanja Tahun 2015 No
1.
Program Pelayanan administrasi
Anggaran (Rp.) 1.580.683.500
Realisasi (Rp.)
%
1.355.576.075
85.76
251.175.000
234.396.675
93.32
77.200.000
70.428.850
91.23
7.500.000
1.081.000
14.41
9.224.554.871
4.806.748.029
52.11
4.403.516.500
3.860.252.574
87.66
2.697.998.999
984.004.567
36.47
6.989.323.000
4.665.686.770
66.75
25.231.951.870
15.978.174.540
63.33
perkantoran 2.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3.
Peningkatan disiplin aparatur
4.
Perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD
5.
Pelayanan kesehatan RSUD Ploso
6.
Pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso
7.
Pembinaan lingkungan sosial bidang kesehatan
8.
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Ploso Jumlah
Sumber: Laporan Pengawasan Anggaran Definitif Perkegiatan Tahun Anggaran 2015
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2015 RSUD Ploso memiliki anggaran belanja sebesar Rp.25.231.951.870 dan terealisasi sebesar Rp.15.978.174.540 atau terealisasi sebesar 63.33%. Bila realisasi anggaran tersebut dibandingkan dengan realisasi capaian kinerja indikator sasaran pada tahun 2015 yang sebesar 89.47% maka akan diperoleh tingkat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 26.14 %.
76
7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA). Semua program kegiatan yang ada di DPA RSUD Ploso pada tahun 2015 memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso. Yang terdiri dari: a. Program pelayanan administrasi perkantoran. b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. c. Program peningkatan disiplin aparatur. d. Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD. e. Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso. f. Program pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso. g. Program pembinaan lingkungan sosial bidang kesehatan. h. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Ploso.
B. REALISASI ANGGARAN 1.
REALISASI DPA RSUD PLOSO TAHUN ANGGARAN 2015. Sampai dengan akhir tahun 2015, jumlah pagu anggaran belanja langsung pada Rumah Sakit Umum Daerah Ploso adalah Rp.25.231.951.870. dan telah terealisasi sebesar Rp.15.978.174.540. atau terealisasi sebesar 63.33%. Berikut ini akan di sajikan tabel yang berisi tentang rincian belanja langsung yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ploso.
77
Tabel 12 Pengelompokan Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja Di RSUD Ploso Tahun Anggaran 2015 ANGGARAN (Rp.)
REALISASI (Rp.)
25.231.951.870
15.978.174.540
63.33
a. Belanja Pegawai
4.208.657.881
26.34
b. Belanja Barang Jasa
5.230.581.247
32.74
c. Belanja Modal
6.538.935.412
40.92
NO
1.
BELANJA
Belanja Langsung
%
Sumber : Laporan Realisasi APBD RSUD PlosoTahun 2015
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat dilihat bahwa komposisi realisasi belanja langsung di RSUD Ploso yang paling tinggi adalah realisasi belanja modal sebesar 40.92 % dari jumlah realisasi yang ada, kemudian disusul realisasi belanja barang dan jasa sebesar 32.74% dari jumlah realisasi yang ada dan yang paling rendah adalah realisasi belanja pegawai sebesar 26,34%, hal ini terjadi karena pada tahun 2015 RSUD Ploso lebih mengutamakan untuk belanja modal dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana RSUD Ploso Untuk mengetahui apakah ada kenaikan atau penurunan penyerapan anggaran bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka berikut ini akan ditampilkan perbandingan antara anggaran belanja langsung dan realisasi belanja langsung pada tahun 2014 dan 2015.
Tabel 13. Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2014 dan 2015 NO.
1.
BELANJA
Belanja Langsung
TAHUN 2014 ANGGARAN REALISASI (Rp.) (Rp.) 19.020.879.185
%
8.433.027.633
44,3
485.378.000
TAHUN 2015 ANGGARAN REALISASI (Rp.) (Rp.) 25.231.951.870
%
15.978.174.540
63.3
5.76
4.208.657.881
26.3
a.
Belanja Pegawai
b.
Belanja Barang Jasa
4.949.642.212 58.69
5.230.581.247
32.7
c.
Belanja Modal
2.998.007.421 35.55
6.538.935.412
40.9
Sumber : Laporan Realisasi APBD RSUD PlosoTahun 2014 dan 2015.
78
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa telah terjadi kenaikan anggaran sebesar Rp. 6.211.072.685 jika dibandingkan dengan tahun 2014, Kenaikan anggaran belanja langsung ini secara nominal rupiahnya juga diikuti dengan kenaikan realisasi anggaran belanja langsung yaitu sebesar Rp.7.545.146.907. Kenaikan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 ini disebabkan karena pada tahun 2015 RSUD Ploso memiliki tiga sumber anggaran yaitu anggaran bersumber dari APBD, DBHCHTdan DAK sedangkan pada tahun 2014 RSUD Ploso hanya memiliki satu sumber anggaran saja yaitu berasal dari APBD saja. Namun jika dibandingkan pertahun antara realisasi belanja langsung maka pada tahun 2015 terjadi perubahan komposisi realisasi/ penyerapan anggaran, yaitu pada tahun 2015 yang menduduki peringkat pertama penyerapan adalah belanja modal, kedua adalah belanja barang jasa dan ketiga adalah belanja pegawai. hal ini sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan komposisi penyerapan anggaran pada tahun 2014 yaitu yang menduduki peringkat penyerapan pertama adalah belanja barang jasa, kedua adalah belanja modal dan yang ketiga adalah belanja pegawai. Walaupun mengalami perbedaan komposisi dalam penyerapan namun tujuan akhirnya adalah samasama dalam rangka upaya peningkatan sarana prasarana di RSUD Ploso.
79
2.
REALISASI BELANJA PROGRAM DAN KEGIATAN. Capaian realisasi belanja menurut program dan kegiatan pada tahun 2015 akan di tampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 13 Realisasi Belanja Menurut Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2015
NO
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
Program pelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa administrasi teknis perkantoran Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor
1.580.683.500
1.355.576.075
85.76
702.141.000
615.432.000
87.65
878.542.500
740.144.075
84.25
251.175.000
234.396.675
93.32
190.500.000
178.518.275
93.71
b.
Pemeliharaan rutin/ berkala/ sedang/ berat gedung kantor/ bangunan pendukungnya
33.475.000
33.313.650
99.52
c.
Pemeliharaan rutin/berkala/ sedang/berat sarana dan prasarana gedung kantor
12.300.000
9.371.000
76.19
d. Pemeliharaa rutin/ berkala/ sedang/ berat kendaraan dinas/ kendaraan operasional 3. Program peningkatan disiplin aparatur a. Pengadaan pakaian dinas dan pakaian khusus lainn
14.900.000
13.193.750
88.55
77.200.000
70.428.850
91.23
77.200.000
70.428.850
91.23
7.500.000
1.081.000
14.41
2.500.000
0
0
2.500.000
1.081.000
43.24
1. a. b. 2.
a.
4.
a. b.
PROGRAM/ KEGIATAN
Program perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD Penyusunan rencana kerja SKPD Penyusunan laporan capaian kinerja SKPD
%
80
NO
c. 5. a. b. c. d. e. f. g.
h.
i. j. k. j. 6.
a. b. c. d. e. f.
PROGRAM/ KEGIATAN
Penyusunan laporan keuangan SKPD Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso Pembangunan rumah sakit Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit Pengadaan obat-obatan rumah sakit Pengadaan mebeleur rumah sakit Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit Pengadaan percetakan administrasi dan suratmenyurat rumah sakit Kemitraan pengobatan jaminan pemeliharaan kesehatan Rehabilitasi ringan rumah sakit Rehabilitasi sedang/ berat rumah sakit Pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit Penyusunan dokumen perencanaan rumah sakit Program pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso Pemasangan jaringan sistem informasi rumah sakit Pengembangan media promosi dan informasi Fasilitasi jasa pelayanan Peningkatan kualitas dokter dan paramedis Peningkatan kualitas tenaga nonmedis Penyediaan jasa kemitraan rumah sakit
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
%
2.500.000
0
0,00
9.224.554.871
4.806.748.029
52.11
2.371.067.500 1.262.235.500
48.793.800 358.207.500
2.06 28.38
2.708.835.871
1.782.849.372
65.82
200.000.000
196.250.000
98.13
309.390.000
258.462.570
83.54
201.860.000
168.725.958
83.59
218.151.000
127.688.615
58.53
1.778.015.000
1.694.368.214
95.30
50.000.000
49.767.000
99.53
50.000.000
48.965.000
97.93
25.000.000
24.670.000
98.68
50.000.000
48.000.000
96.00
4.403.516.500
3.860.252.574
87.66
190.000.000
0
0,00
33.190.000
13.077.250
39.40
3.550.000.000
3.458.080.881
97.41
150.000.000
127.412.000
84.94
62.500.000
54.762.000
87.62
1.200.000
0
0,00
81
NO
PROGRAM/ KEGIATAN
g. Pemeliharaan rutin/ berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit h. Pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kesehatan rumah sakit i. Pemeliharaan rutin/ berkala ambulance/ mobil jenazah j. Pemeliharaan rutin/ berkala sarana prasarana rumah sakit 7. Program pembinaan lingkungan sosial bidang kesehatan a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok pada puskesmas 8. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RSUD Ploso a. Pengadaan alat-alat kesehatan RSUD Ploso JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
%
154.101.500
98.664.250
64.03
150.000.000
39.835.593
26.56
33.500.000
13.613.000
40.64
79.025.000
54.807.600
69.35
2.697.998.999
984.004.567
36.47
2.697.998.999
984.004.567
36.47
6.989.323.000
4.665.686.770
66.75
6.989.323.000
4.665.686.770
66.75
25.231.951.870
15.978.174.540
63.33
Sumber : Laporan Pengawasan Anggaran Definitif Per Kegiatan RSUD Ploso Tahun 2015.
82
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap kegiatan memiliki tingkat realisasi penyerapan yang berbeda-beda hal ini terjadi karena setiap kegiatan memiliki kendala yang berbeda-beda pada saat melakukan penyerapan anggaran. Berikut ini akan di uraikan lebih lanjut tentang beberapa kendala sebagai berikut: a. Tidak pernah dilakukan pembuatan SPJ. Contohnya pada kegiatan penyusunan rencana kerja SKPD dan Penyusunan Laporan keuangan SKPD. Pada kenyataannya kegiatan ini menghasilkan output berupa laporan tetapi tidak pernah di SPJ kan sehingga penyerapan atau realisasinya 0%. b. Gagal lelang. Contohnya adalah kegiatan pembangunan rumah sakit. kegiatan ini hanya menyerap anggaran sebesar 2.06% karena terjadi gagal lelang atau waktu tidak mencukupi. Hal ini terjadi karena RSUD Ploso melakukan review master plan kembali dan mengubah dari master plan awal (bangunan rumah sakit tipe D) menjadi master plan baru (bangunan rumah sakit tipe C). Setelah master plan tersususn tetap mengajukan pengadaan pembangunan rumah sakit (pembangunan gedung rawat inap, selasar penghubung dan tangga) ke POKJA 1 PEKERJAAN KONTRUKSI ULP KAB. JOMBANG Dari 7 penyedia yang memasukkan penawaran setelah dievaluasi tidak ada penyedia yang lolos sehingga tidak ditemukan pemenangnya (gagal lelang). selain itu RSUD Ploso juga belum memiliki pejabat pengadaan dan saat ini masih meminjam dari instansi lain c. Tidak ada pejabat pengadaan (pejabat yang selalu stanbay di RSUD Ploso). Pada tahun 2015 banyak kegiatan pengadaan di RSUD Ploso, namun pada tahun 2015 RSUD Ploso masih belum memiliki pejabat pengadaan yang merupakan pegawai RSUD Ploso (pejabat pengadaan masih meminjam dari instansi lain).
83
d. Belum pernah diundang. Contohnya pada kegiatan penyediaan jasa kemitraan rumah sakit. kegiatan ini seharusnya di gunakan untuk membiayai iuran persatuan rumah sakit tetapi selama ini RSUD Ploso belum pernah melakukan pembayaran iuran karena RSUD Ploso belum pernah diundang dalam acara yang diadakan oleh persatuan rumah sakit, sehingga tingkat realisasi pada kegiatan ini adalah 0%. e. Kegiatan bersifat riil artinya jika ada barang yang rusak maka kegiatan baru bisa menyerap anggaran. Contohnya pada kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit yang hanya menyerap anggaran sebesar 64.03%, Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kesehatan rumah sakit yang hanya menyerap anggaran sebesar 26.56%, Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala ambulance/ mobil jenazah yang hanya menyerap anggaran 40.64% dan kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala sarana prasarana rumah sakit yang hanya menyerap 69.35%.
84
BAB IV PENUTUP Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa secara umum RSUD Ploso telah memperlihatkan capaian kinerja yang sangat berhasil atas Indikator Kinerja Sasaran, Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan yang telah ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2015. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk mewujudkan Visi RSUD Ploso. Seluruh capaian kinerja tersebut, telah memberi pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan kinerja dimasa-masa mendatang. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisa atas capaian kinerja tahun 2015, kami merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan bahan pertimbangan dimasa mendatang, yaitu sebagai berikut: 1. Lebih meningkatkan disiplin anggaran yang mencakup pada ketaatan terhadap
ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketepatan waktu pelaksanaan. 2. Tetap konsisten untuk melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang berada
dalam lingkungan RSUD Ploso, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, maupun pihak-pihak terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan dan pelaksanaan pelayanan di RSUD. 3. Mekanisme untuk pengadaan barang/jasa dilakukan berdasarkan prinsip efesiensi,
efektif, transparan, bersaing, adil / tidak diskriminatif, akuntable dan praktek bisnis yang sehat serta fleksibilitas bila terdapat alasan efektivitas atau efesiensi. Harapan RSUD Ploso agar LAKIP tahun 2015 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kepada para stakeholders khususnya dan sebagai sumber informasi penting dalam mengambil keputusan guna peningkatan kinerja Kabupaten Jombang pada umumnya. Jombang, Februari 2016 DIREKTUR RSUD PLOSO
Dr. WIDI CIPTO BASUKI, MKP. NIP. 19660512 200212 1 003
85