LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
TAHUN 2012
KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (IPSK-LIPI) 2013
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI) Tahun 2012 disusun sebagai suatu pertanggung-jawaban organisasi dan kinerja yang telah dicapai kepada segenap pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, penyusunan LAKIP ini juga dimaksudkan untuk sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Hasil evaluasi tersebut diperlukan untuk menyusun langkah perbaikan di masa yang akan datang. LAKIP Tahun 2012 ini terdiri dari empat bab yang diawali dengan latar belakang yang menjelaskan pentingnya menyusun LAKIP; kedudukan, tugas, fungsi dan struktur organisasi Kedeputian IPSK-LIPI. Bab Kedua menguraikan Rencana Strategis (Renstra) yang menjadi arah kegiatan penelitian dan non-penelitian Kedeputian Bidang IPSK LIPI periode 2010-2014, serta Perencanaan dan Perjanjian Kerja tahun 2012. Bab berikutnya mengemukakan menyajikan akuntabilitas kinerja yang merupakan gambaran secara menyeluruh capaian kinerja serta analisis keberhasilan dan hambatan yang dihadapi. LAKIP ini ditutup dengan kesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya. Kami berharap kiranya semua pemangku kepentingan (stakeholders) dapat menerima dan sekaligus memanfaatkan berbagai informasi yang disajikan dalam LAKIP Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Tahun 2011 ini. Kami menyadari bahwa “Tidak Ada Gading Yang Tak Retak”. Oleh karena itu, kami sangat terbuka menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang berkepentingan.
Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI
Prof. Dr. Aswatini, MA NIP. 19561027 198103 2 001
LAKIP IPSK-LIPI 2012
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai salah satu di antara 5 (lima) Kedeputian di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) memiliki kewajiban untuk membuat Laporan AKIP 2012. Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kedeputian bidang IPSK-LIPI dalam melaksanakan misinya, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja Tahunan 2012 dan Penetapan Kinerja Tahun 2012, sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja kedeputian bidang IPSKLIPI pada tahun-tahun berikutnya. Laporan AKIP ini dibuat dengan mengikuti format dan struktur dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Kedeputian Bidang IPSK-LIPI terdiri dari 5 (lima) Satuan Kerja (Satker). Akuntabilitas kinerja lima satker tersebut merupakan tolok ukur keberhasilan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dalam menjalankan tugas negara yang telah dirumuskan di dalam Renstra Kedeputian 20102014. Dalam rangka mewujudkan tujuan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI untuk menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas, telah ditetapkan 6 (enam) sasaran umum dan 6 (enam) sasaran khusus. Namun demikian, dalam pengukuran kinerja Kedeputian Bidang IPSK-LIPI menggunakan pencapaian tiga belas sasaran yang telah ditetapkan oleh LIPI sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti. 2) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian. 3) Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia. 4) Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis . 5) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi. 6) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional. 7) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan. 8) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan. 9) Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat. 10) Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional. 11) Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan. 12) Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance). 13) Terbinanya SDM Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah cukup berhasil mencapai tiga belas (13) sasaran yang ditetapkan pada tahun 2012. Hampir semua capaian memenuhi target dan bahkan sebagian melampaui tingkat 100 persen. Berikut ini akan diuraikan pencapaian sasaran tersebut secara ringkas:
LAKIP IPSK-LIPI 2012
iv
Indikator pencapaian sasaran-1 tentang meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti diukur dari meningkatnya pendidikan dan jabatan fungsional peneliti. Indikator peningkatan pendidikan telah dicapai 100 persen Namun demikian dalam hal kenaikan jabatan fungsional peneliti, target yang ditetapkan tidak tercapai. Tidak tercapainya target tersebut disamping karena kelalaian peneliti dalam mengajukan kenaikan jabatan fungsional, juga disebabkan kenaikan penetapan target yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2011.
Indikator pencapaian sasaran-2 tentang meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI terdiri dari: (1) Jumlah publikasi Ilmiah nasional; (2) Jumlah publikasi ilmiah internasional, (3) Jumlah artikel ilmiah popular, dan (4) Jumlah HKI (ISBN). Pada tahun 2012 publikasi ilmiah nasional targetnya diturunkan sehingga capaiannya menjadi melebihi 100 persen. Demikian hal nya dengan publikasi ilmiah internasional yang pada tahun 2012 pencapaiannya jauh melebihi target. Angkaangka tersebut menunjukkan bahwa meskipun terjadi penghematan anggaran peneliti tetap berusaha untuk produktif. Di sisi lain, untuk jumlah HKI yang didaftarkan (ISBN) pada tahun 2011 telah mencapai target, sehingga terjadi kenaikan target di tahun 2012. Namun demikian, target tersebut tidak dapat tercapai. Alasan utama disebabkan adanya penghematan anggaran sehingga beberapa kegiatan penelitian dihentikan. Selain itu proses editing di LIPI Press memakan waktu sangat lama menyebabkan banyak hasil penelitian yang belum memperoleh HKI.
Sasaran -3 tentang terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur melalui indikator jumlah penemuan baru (bahasa yang hampir punah) ditargetkan untuk dicapai oleh satu Satker telah dapat direalisasikan 100 persen.
Sasaran – 4 tentang meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai ditargetkan oleh dua Satker, hanya tercapai sebesar 50 persen disebabkan terutama karena kesalahan menentukan target.
Indikator pencapaian sasaran-5 tentang memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi diukur dari jumlah kerjasama telah dicapai lebih dari 100 persen, karena adanya beberapa permintaan kerjasama yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Indikator pencapaian sasaran-6 tentang tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional yaitu jumlah naskah dan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi permasalahan nasional telah mampu dicapai sebesar 100 persen target yang telah ditetapkan.
Sasaran -7 yaitu mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan diukur dari jumlah hasil kajian yang dipakai hanya mampu dicapai lebih dari separuh target yang ditetapkan. Hal ini antara lain terjadi karena adanya penurunan anggaran.
Indikator pencapaian sasaran – 8 tentang meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional dicapai kurang dari 100 persen dari target yang telah ditetapkan pada aktivitas nasional dan regional.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
v
Sasaran -9 tentang meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat, Kedeputian Bidang IPSK menetapkan indikator jumlah kegiatan pemasyarakatan iptek melalui jumlah penerbitan jurnal ilmiah bidang sosial kemanusiaan dan jasa kepakaran. Hal ini telah tercapai 100 persen, sementara untuk jumlah kegiatan pemasyarakatan iptek melalui jasa kepakaran terealisasikan sedikit di atas 100 persen.
Sasaran -10, yaitu meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional secara total dicapai sebesar 100 persen dari target yang telah ditetapkan.
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, sebagai sasaran -11 yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan penelitian dicapai kurang dari 100 persen.
Indikator pencapaian sasaran-12 tentang terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian terdiri dari: (1) Jumlah dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel (AKIP) dan (2) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (laporan keuangan) telah tercapai sebesar 100 persen.
Sasaran -13 tentang Terbinanya SDM, Kedeputian Bidang IPSK telah lebih baik dalam merencanakan pegawai yang akan dibina di tahun yang bersangkutan. Hal tersebut tercermin dari tercapainya target kinerja yaitu sebesar 106,42 persen. Capaian kinerja tersebut termasuk optimal meskipun capaian jumlah pegawai yang tengah menempuh pendidikan S1-S3 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sehubungan dengan target dalam renstra yang menjadi acuan adalah lima tahun (20102014), maka idealnya secara rata-rata tingkat capaian sampai tahun 2012 adalah 60 persen. Dengan demikian dapat dikatakan, realisasi kegiatan Kedeputian IPSK LIPI sudah berjalan pada jalur rencana strategi yang tepat. Hampir seluruh kegiatan telah mampu dicapai mendekati 60 persen, bahkan beberapa indikator sasaran telah melampaui target lima tahun yang ditetapkan. Program kegiatan terdanai pagu awal DIPA IPSK LIPI Tahun 2012 adalah sebesar Rp53.329.791.000 kemudian dikarenakan adanya pemotongan anggaran terkait penghematan, pagu DIPA direvisi menjadi sebesar Rp 48.496.725.000 yang terserap hampir 100%. Sejak tahun 2012 pengelolaan anggaran kegiatan kompetitif diposisikan pada anggaran DIPA satker yang semula dikelola dengan kontrak. Bahkan Puslit Ekonomi, diberikan tanggung jawab untuk mengelola anggaran kegiatan kompetitif Daya Saing Wilayah dengan koordinator subkegiatan dan mayoritas peneliti dari kedeputian non-IPSK dan berlokasi di luar DKI. Dengan adanya penghematan anggaran di tahun 2012, alokasi tanggung jawab anggaran ini, menyebabkan dihapuskannya empat kegiatan penelitian (tematik) di satker yang bersangkutan. Namun demikian, secara keseluruhan dapat dikatakan kelima satker di lingkungan Kedeputian IPSK dapat menyerap dana DIPA dengan baik, yaitu hampir mencapai 100% (98,65%) pada tahun 2012. Penyerapan tertinggi terjadi pada program Prioritas Nasional (PN11), dengan sisa hanya 0,1%. Sisa ini terjadi disebabkan oleh selisih harga tiket perjalanan, yang tentu saja sulit untuk LAKIP IPSK-LIPI 2012
vi
direncanakan secara akurat, seperti juga untuk program penelitian lainnya (termasuk kajian kompetitif dan kajian pemilu). Sementara untuk anggaran yang tidak terserap pada program Kepemerintahan yang baik (tata kelola) disebabkan oleh beberapa pegawai yang pensiun ataupun yang meninggal dunia di beberapa satker.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1
1.1. 1.2 1.3. 1.4
1 2 4 5
BAB IV
Latar Belakang Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kedeputian Bidang IPSK – LIPI Struktur Organisasi Dan Sumberdaya Sistimatika Dan Ruang Lingkup Laporan
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
7
2.1. Umum 2.2. Rencana Strategis Tahun 2010-2014 2.2.1. Visi dan Misi Kedeputian Bidang IPSK – LIPI 2.2.2 Tujuan dan Sasaran 2.2.3. Tanggung Jawab
7 7 7 8 9
2.3. Kebijakan 2.3.1 Kebijakan Umum 2.3.2 Kebijakan Khusus
9 9 9
2.4. 2.5. 2.6. 2.7. BAB III
iii iv viii ix
Strategi Program dan Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2012 Penetapan Kinerja Tahun 2012
10 11 12 14
AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN BIDANG IPSK-LIPI 2012
17
3.1. 3.2. 3.3. 3.4.
17 23 48 51
Akuntabilitas Kinerja Analisis & Evaluasi Kinerja Evaluasi Capaian Renstra 2010-2014 Akuntabilitas Keuangan
PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Rekomendasi
LAKIP IPSK-LIPI 2012
53 53 54
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Rencana Kinerja Tahunan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI 2012
12
Tabel 2.2.
Penetapan Kinerja Kedeputian Bidang IPSK – LIPI 2012
14
Tabel 3.1 :
Target dan capaian kinerja IPSK - LIPI Tahun 2012
19
Tabel 3.2.
Peningkatan pendidikan dan Jenjang Jabatan Fungsional Kedeputian IPSK-LIPI pada tahun 2011 dan 2012
29
Jumlah Publikasi Ilmiah, HKI, dan artikel ilmiah Populer IPSK tahun 2011 dan 2012
26
Daftar Potensi Kekayaan Alam Dan Budaya Yang Sudah Ditelitidan Diungkap Tahun 2011 Dan 2012
31
Jumlah Paket Hasil Kajian Sosial Kemanusiaan Terkait Dunia Usaha Dan Ekonomi Masyarakat
32
Tabel 3.6.
Jumlah Kerjasama IPSK Tahun 2011-2012
32
Tabel 3.7.
Jumlah Naskah Rekomendasi Kebijakan Yang Dikeluarkan IPSK Tahun 2011-2012
35
Tabel 3.8.
Jumlah Paket Diseminasi Hasil Kajian IPSK Tahun 2011-2012
36
Tabel 3.9.
Jumlah Seminar Yang Terselenggaran Dan Dan Keikutsertaan Kegiatan Ilmiah Tahun 2011-2012
37
Tabel 3.10.
Jumlah Penerbitan Jurnal Ilmiah dan Jasa Kepakaran Tahun 2011-2012
39
Tabel 3.11.
Jumlah Keikutsertaaan dalam organisasi Ilmiah dan Partisipasi dalam pertemuan Ilmiah Tahun 2011-2012
42
Tabel 3.12.
Jumlah Paket Sarana Prasarana Tahun 2011-2012
43
Tabel 3.13.
Jumlah Dokumen Tata Kelola Organisasi Yang Baik Tahun 2011-2012
46
Tabel 3.14.
Jumlah SDM IPSK yang Terbina Tahun 2011-2012
46
Tabel 3.15.
Evaluasi Capaian Renstra 2010-2014
48
Tabel 3.16.
Alokasi dan Tingkat Penyerapan Dana DIPA 2011 dan 2012
51
Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) merupakan satu dari lima kedeputian di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang turut mendukung program-program strategis pembangunan nasional yang bersifat besar, signifikan, dan nyata (BSN). Sebagai bagian penting dari LIPI, Kedeputian IPSK LIPI berupaya mengembangkan great science, yaitu ilmu pengetahuan yang berdampak penting bagi pengembangan inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Sebagai bagian dari lembaga pemerintah yang strategis, Kedeputian IPSK selalu memberikan masukan-masukan kebijakan bidang sosial kemanusiaan yang berdasar penelitian ilmiah untuk dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan pembangunan. Dengan berdasar pada penelitian dasar dan terapan di bidang politik, kependudukan, kebudayaan, ekonomi, dan sumberdaya regional, Kedeputian IPSK berupaya mengkaji beragam dimensi isu sosial secara komprehensif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi penentuan kebijakan baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Pelbagai upaya yang telah dilakukan Kedeputian IPSK turut menempatkan LIPI dalam rangking 99 lembaga penelitian dan pengembangan terbaik di dunia, berdasarkan survey webometrics 2012. Sebagai bagian dari the world class research institution, LIPI pada umumnya dan Kedeputian IPSK pada khususnya tetap memiliki tanggungjawab memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada masyarakat dan masukan kebijakan kepada pemerintah. Tanggungjawab yang demikian itu tidak dapat begitu saja diukur dari bentuk kegiatan tetapi juga harus diwujudkan dari serangkaian manajemen yang sistematis. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi-monitoring kegiatan harus didasarkan pada kapasitas sumberdaya dan timeline yang jelas dan terarah. Sistem manajemen demikian sudah cukup memadai terkandung di dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Melalui sistem AKIP, manajemen pemerintahan dapat terarah secara sistematis. Setiap instansi pemerintah diwajibkan membuat Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja. Sistem AKIP ini berorentasi pada hasil dan sekaligus menjadi suatu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, yang dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan tantangan lingkungan. Dengan demikian, tanggungjawab untuk memberikan manfaat kepada publik dapat terukur. Selain itu, manfaat yang dirasakan publik akan semakin meningkat. Setiap tahun, sebagai bagian dari lembaga pemerintah, Kedeputian IPSK memiliki kewajiban melaporkan kinerjanya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP didasarkan atas Ketetapan Majelis LAKIP IPSK-LIPI 2012
1
Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Secara lebih khusus, LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan bagian dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang disusun oleh kedeputian bidang IPSK-LIPI dalam rangka menyajikan catatan kinerja selama tahun 2012. LAKIP ini dapat dijadikan parameter keberhasilan IPSK-LIPI dalam melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan 2012 maupun penetapan kinerja tahun 2012. Lakip ini juga dapat digunakan sebagai umpan balik yang produktif bagi perbaikan kinerja kedeputian bidang IPSK-LIPI pada tahuntahun berikutnya. 1.2
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KEDEPUTIAN BIDANG IPSK – LIPI
Reorganisasi LIPI yang dimulai tahun 1997 hingga 2001 telah menetapkan organisasi dan tata kerja lembaga. Adapun penetapan organisasi dan tata kerja yang dimaksud tertuang pada Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001. Keberadaan Kedeputian Bidang IPSK–LIPI diatur dalam Surat Keputusan Kepala LIPI tersebut. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kedeputian bidang IPSK-LIPI bertanggungjawab kepada Kepala LIPI. Kedeputian bidang IPSK – LIPI merupakan salah satu dari lima (5) kedeputian yang berada di bawah LIPI. Kedeputian bidang IPSK – LIPI terdiri dari lima (5) satuan kerja (satker), yaitu: 1. Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) 2. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) 3. Pusat Penelitian Kependudukan (PPK) 4. Pusat Penelitian Politik (P2P) 5. Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR) Tugas pokok Kedeputian bidang IPSK – LIPI adalah melaksanakan perumusan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Selanjutnya, fungsi Kedeputian bidang IPSK – LIPI adalah sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan, pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. 2. Pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. LAKIP IPSK-LIPI 2012
2
3. Pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan penelitian sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Berdasarkan fungsi kedeputian bidang IPSK di atas maka setiap satuan kerja di lingkungan kedeputian bidang IPSK-LIPI mempunyai fungsi di bidangnya, sebagai berikut: 1. Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penelitian. 2. Menyusun pedoman, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis penelitian. 3. Menyusun rencana dan program penelitian. 4. Memantau hasil penelitian. 5. Pelayanan jasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian. 7. Pelaksanaan Tata Usaha. Dari kelima Satker yang berada dibawah naungan Kedeputian bidang IPSK masingmasing menjalankan fungsinya berdasarkan Kompetensi Inti (core competence) yang dibangun, antara lain: Pusat Penelitian Ekonomi (P2E)
Bidang Keuangan dan Perbankan
Bidang Pembangunan Daerah
Bidang Industri dan Perdagangan
Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB)
Bidang Humaniora
Bidang Hukum
Bidang Perkembangan Masyarakat
Pusat Penelitian Kependudukan (PPK)
Bidang Kependudukan
Bidang Ketenagakerjaan
Bidang Ekologi Manusia
Pusat Penelitian Politik (P2P)
Bidang Politik Lokal
Bidang Politik Nasional
Bidang Politik Internasional
LAKIP IPSK-LIPI 2012
3
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR)
1.3.
Bidang Perkembangan Asia Tenggara
Bidang Perkembangan Asia Pasifik
Bidang Perkembangan Eropa
STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBERDAYA
Struktur Organisasi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dibangun berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI yang kemudian disempurnakan melalui Keputusan Kepala LIPI Nomor 3212/M/2004, tentang Perubahan atas Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001. Kedeputian bidang IPSK-LIPI dipimpin oleh seorang Deputi dengan dibantu oleh lima Kepala Pusat Penelitian yang berada di bawah Kedeputian (Lihat Skema 1). Masingmasing mempunyai tugas yang spesifik sesuai dengan core competence Satuan Kerja untuk menjawab berbagai permasalahan sosial dan kemanusian serta ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan nasional dan mengembangkan ilmu pengetahuan baru bagi kebaikan umat manusia. Skema 1. DEPUTI BIDANG IPSK LIPI Prof. Dr. Aswatini, MA
Ketua Tim PME Dr. Endang S. Soesilowati
Pusat Penelitian Ekonomi Drs. Darwin, MSc
Pusat Penelitian Kemasyakatan dan Kebudayaan Dr. Endang Turmudzi
ASDEP Dra. Haning Romdiati, MA Dr. Agus Eko Nugroho, SE
Pusat Penelitian Kependudukan Dr. Sunarti
Pusat Penelitian Politik Prof. Dr. Syamsudin Haris
Pusat Penelitian Sumberdaya Regional Drs. Dundin Zainuddin, MA
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, IPSK-LIPI didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 335 orang, dimana 67,76% (227 orang) menduduki posisi sebagai peneliti dan atau kandidiat peneliti. Sekitar 53 % (121 orang) peneliti menduduki jenjang fungsional LAKIP IPSK-LIPI 2012
4
peneliti muda dan peneliti madya. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S2 yaitu sebanyak 123 orang (36,72 %), disusul oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S1 yang berjumlah 87 orang (25,97%). 70
Profesor (Riset)
60
≤ SMA
50 Peneliti Utama
40 30 20
1
S1 S2
Peneliti Madya
10 0
Dpl
1
S3 0
100
200
Gambar 1.3. Profil SDM IPSK- LIPI berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan fungisonal Pada tahun anggaran 2011, Kedeputian Bidang IPSK memperoleh pagu sebesar 31.036.192.000 yang terserap lebih dari 100%. Penyerapan yang tinggi ini terjadi karena adanya kenaikan gaji dan tunjangan pegawai yang tidak terencanakan sebelumnya. 1.4
SISTIMATIKA DAN RUANG LINGKUP LAPORAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Kedeputian bidang IPSK-LIPI tahun 2012 ini didasarkan pada Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan dan Capaian Kedeputian bidang IPSK-LIPI tahun 2012. Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan. Bab ini menguraikan tugas pokok, fungsi serta susunan organisasi kedeputian bidang IPSK-LIPI dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan bagi pembangunan bangsa; BAB II. Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja. Bab ini menjelaskan secara ringkas Rencana Strategis Kedeputian bidang IPSK-LIPI 2010-2014, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2012 BAB III. Akuntabilitas Kinerja Kedeputian bidang IPSK-LIPI. Bab ini menjelaskan secara menyeluruh dengan ringkas pencapaian kinerja kedeputian bidang IPSK-LIPI tahun 2012. Bab ini juga menganalisis pencapaian kinerja atas keberhasilan dan hambatan yang dihadapi sebagai bentuk pertangungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
5
BAB IV. Penutup. Bab ini merupakan kesimpulan menyeluruh atas isi Laporan Akuntabilitas Kinerja Kedeputian bidang IPSK LIPI tahun 2012 dan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa datang.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1. UMUM Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah menetapkan tujuan (goal) lembaga, yakni:menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang bersifat komprehensif dan sistematis. Agar apa yang direncanakan tersebut dapat direalisasikan maka diperlukan komitmen yang kuat dari segenap elemen yang tergabung dalam Kedeputian Bidang IPSK. Secara formal komitmen tersebut dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja antara Kepala Satker dengan Deputi, dan antara Deputi IPSK dengan Kepala LIPI. 2.2. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra diperlukan koordinasi yang baik antar kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan satker. Agar koordinasi yang dimaksud dapat berjalan dengan baik, Kedeputian Bidang IPSK telah menyusun Renstra (Koordinatif) 2010-2014 sebagai pedoman kegiatan satker yang ada di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK. Renstra ini memberi arah pada kegiatan penelitian dan non-penelitian. Renstra Kedeputian BidangIPSK memuat beberapa hal pokok yaitu: visi dan misi, tujuan, sasaran, tugas dan fungsi, dan tema kajian. 2.2.1. Visi dan Misi Kedeputian Bidang IPSK – LIPI Visi Kedeputian Bidang IPSK – LIPI Menjadi lembaga penelitian ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang dapat menghasilkan produk ilmiah unggul serta menjadi rujukan keilmuan dan kebijakan yang humanis pada tingkat nasional dan internasional. Misi Kedeputian Bidang IPSK – LIPI 1. Menciptakan teori dan konsep-konsep baru dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang terkait sebagai konstribusi Indonesia terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan; 2. Meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan yang strategis bagi pembangunan nasional; 3. Memberikan pemahaman serta masukan kebijakan di bidang sosial dan kemanusiaan berdasarkan penelitian sehingga setiap kebijakan publik lebih berkualitas, tepat sasaran dan humanis, yang pada gilirannya dapat mendorong terwujudnya berbagai misi dan tujuan nasional; LAKIP IPSK-LIPI 2012
7
4. Menyumbangkan pemikiran menuju terciptanya tatanan dan kerjasama internasional yang adil dan damai; 5. Menyebarkan hasil-hasil penelitian kepada pemangku kepentingan dalam lingkup nasional dan internasional dalam rangka mendorong peningkatan SDM yang peka terhadap persoalan sosial dan kemanusiaan; dan 6. Meningkatkan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance,memperkuat daya saing nasional dalam menghadapi arus globalisasi serta pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup(LH)berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan. 2.2.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan pada dasarnya adalah pernyataan tentang cita-cita atau keinginan atau output suatu organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan. Oleh karena itu suatu tujuan merupakan:target organisasi yang spesifik; dapat diukur sehingga menjadi indikator kesuksesan; berjangka pendek, menengah, dan panjang; serta dapat mendorong pencapaian kinerja.Sehubungan dengan itu, tujuan utama Kedeputian Bidang IPSK-LIPI adalah menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Sasaran Berdasarkan tujuan dan merujuk pada visi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI menetapkan sasaran umum dan sasaran khusus sebagai berikut. Sasaran Umum Menghasilkan penelitian-penelitian dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, kependudukan serta kajian sumber daya regional yang bermanfaat untuk: 1. Mendorong proses penegakan hukum dan HAM di Indonesia menuju tertib sosial; 2. Mempercepat proses penyelesaian dan pengelolaan konflik secara damai dan berkelanjutan; 3. Pengembangan konsolidasi demokrasi dangood governance pada tingkat lokal dan nasional; 4. Mempercepat proses pemulihan dan pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan yang adil; 5. Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat yang layak; 6. Membangun saling pengertian dan kerja sama antar komunitas dan negara pada tingkat nasional dan internasional.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
8
Sasaran Khusus 1. Terciptanya kompetensi inti yang handal dibidang ilmupengetahuan sosial dan kemanusiaan; 2. Tersedianya koleksi literature dan informasi ilmiah yang lengkap dan mutakhir; 3. Tersedianya model-model kebijakan sosial yang humanis, demokratis, pluralis,dan berkelanjutan; 4. Terjalinnya kerja sama dengan komunitas ilmiah danstakeholder, baik nasional, regional, maupun internasional; 5. Terciptanya sistem manajemen kelembagaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip good governance; 6. Dihasilkan karya-karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan yang strategis dan pragmatis. 2.2.3. Tanggung Jawab Sebagai institusi pemerintah, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI bertanggung jawab membantu pemerintah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sosial dan kemanusiaan. Selain itu, Kedeputian Bidang IPSK juga berkewajiban secara aktif memberikan masukan-masukan kepada pemerintah untuk bahan pertimbangan perumusan kebijakan. 2.3. KEBIJAKAN 2.3.1 Kebijakan Umum Secara umum Kedeputian Bidang IPSK mengarahkan kebijakan pada upaya peningkatan kualitas hasil-hasil penelitian bidang sosial dan kemanusiaan. Dalam operasionalnya, Kebijakan tersebut berkaitan dengan perbaikan manajemen penelitian, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan kinerja, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait. 2.3.2 Kebijakan Khusus A. Membangun manajemen penelitian a) Penerapan manajemen penelitian secara efisien, efektif, terbuka, partisipatif, danberkelanjutan dengan visi jauh ke depan; b) Peningkatan program-program penelitian yang dapat memberikan kontribusi pada peneliti di bidang IPSK, di samping meningkatkan penghargaan terhadap hasil penelitian dan karya ilmiah peneliti; c) Memprioritaskan penelitian strategis dan terapan dalam arti memilih tema penelitian yang berkaitan dengan (1) penelitian flagship LIPI dan (2) penelitian unggulan IPSKLIPI, sesuai dengan kompetensi inti masing-masing Puslit; LAKIP IPSK-LIPI 2012
9
d) Meningkatkan komunikasi di antara pimpinan dengan para peneliti dan staf administrasi, khususnya memperhatikan dan menindaklanjuti keluhan dan harapan peneliti dan staf administrasi. B. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia a) Peningkatan kualitas tenaga peneliti dan staf administrasi; b) Memberdayakan kelompok-kelompok studi (core competence) yang ada di pusatpusat penelitan; c) Meningkatkan kesejahteraan peneliti dan staf administrasi; d) Meningkatkan kinerja pegawai dengan cara pemberian reward dan punishment. C. Pengembangan sarana dan prasarana Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana untuk staf peneliti dan staf administrasi. D. Pengembangan kinerja dankerja sama keluar Peningkatan hubungan kerjasama dengan institusi/lembaga di luar LIPI, baik yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri dalam mengembangkan penelitian IPSK.Selain itu, kerjasama dengan stakeholder perlu ditingkatkan.Program kerjasama direncanakan dengan baik (by design) sesuai dengan tujuannya dan bukan kebetulan (by accident). 2.4. STRATEGI Untuk menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan disusun serangkaian strategi sebagai berikut: 1. Menerapkan manajemen penelitian berdasarkan visi ke depan dengan terencana, terarah, prospektif, aspiratif/partisipatif, terukur, terbuka, berkelanjutan, efisien, efektif dan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademik serta memenuhi akuntabilitas secara administratif; 2. Menyusun rencana penelitian yang prospektif untuk jangka waktu lima tahun ke depan dengan melibatkan staf peneliti sesuai dengan kompetensinya masing-masing; 3. Meningkatkan dan merintis kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian di luar dan di dalam negeri dalam rangka peningkatan kualitas SDM; 4. Mengembangkan jurnal-jurnal ilmiah sebagai media hasil penelitian staf peneliti dan karya ilmiah yang dihasilkan kelompok-kelompok studi; 5. Meningkatkan profesionalitas staf administrasi, melalui kerjasama dengan instansi/lembaga kursus-kursus dengan pelatihan dalam bidang perpustakaan, komputer, kepegawaian dan keuangan;
LAKIP IPSK-LIPI 2012
10
6. Membuat tingkat reward dan punishment yang tidak menyalahi aturan kepegawaian serta membuat aturan agar kebijakan tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan bersama; 7. Menata ruang kerja, ruang seminar/diskusi, perpustakaan dan komputer untuk pimpinan, staf peneliti dan staf administrasi sesuai dengan kebutuhan standar minimal; 8. Melakukan sosialisasi kegiatan IPSK-LIPI kepada mitra dan calon mitra kerjasama termasuk stakeholder (pemangku kepentingan); 9. Menjalin berbagai bentuk kerjasama dengan lembaga-lembaga di luar IPSK-LIPI, baik lembaga dalam negeri maupun luar negeri serta dengan stakeholder; 10. Mengembangkan kelembagaan mencakup publikasi ilmiah elektronik dan non elektronik serta mewujudkan pangkalan data sesuai dengan kompetensi inti di lingkungan IPSK. 2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN Program 2010-2014 Program Kedeputian Bidang IPSK LIPI periode 2010-2014 merujuk pada Program Dasar dan Program Teknis LIPI. Program Dasar ada dua yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LIPI lainnya serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LIPI. Sementara itu, Program Teknis meliputi Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi LIPI, kegiatan yang dilakukan di Kedeputian BidangIPSK-LIPI adalah berupa penelitian yang mengangkat tema “Dinamika Sosial: Mempersiapkan Indonesia Menyongsong Era Baru 2015”. Penekanannya difokuskan pada isu globalisme-regionalisme, ketahanan nasional, dan good governance.Ketiga isu tersebut dicakup dalam 11 tema payung IPSK, yaitu globalisme dan regionalisme;ketahanan ekonomi; demokrasi dan civil society; pengembangan Sumber Daya Manusia; nasionalisme, religiusitas dan etnisitas;desentralisasi dan otonomi daerah; pengelolaan lingkungan, energi, pertambangan, dan industri; manajemen dan resolusi konflik; pengelolaan pertahanan dan keamanan; hubungan antar lembaga negara; dan budaya maritim. Ke-11 tema payung IPSK tersebut dijadikan acuan oleh para peneliti dalam melakukan penelitian di Kedeputian Bidang IPSK. Pada tahun 2012, isu yang banyak dikaji dalam penelitian di IPSK adalah globalisme-regionalisme; ketahanan ekonomi; demokrasi dan civil society; dan pengelolaan lingkungan, energi, pertambangan, dan industri. Di tahun 2012 ini, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI juga melakukan tiga penulisan policy paper dengan mengangkat isu ketahanan ekonomi dan pengelolaan pertahanan dan keamanan. Tema yang diambil dalam penulisan policy paper tersebut adalah Penguatan Ekonomi Domestik Indonesia; Problematika Kemiskinan SDM, SDA, dan Infrastruktur; serta Isu Sosial Kemanusiaan di Wilayah Perbatasan Kalimantan dan Malaysia.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
11
Program Penelitian, Penguasaan, Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI selain berupa kegiatan penelitian tematik, juga berupa kegiatan penerapan iptek terpadu yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan Laboratorium Sosial (Labsos). Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan peranan ilmu sosial dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kawasan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Labsos ini diharapkan akan menjadi lokasi pengkajian sekaligus penerapan berbagai teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh LIPI dan lembaga riset lainnya dalam proses pemberdayaan masyarakat, baik bersifat ekonomi, penguatan kelembagaan maupun perbaikan kualitas lingkungan. Kegiatan Labsos ini merupakan kegiatan jangka panjang Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Tahun 2013 merupakan tahun dimulainya kegiatan Labsos, tetapi titik awal kegiatan ini telah dirintis di tahun 2012 melalui pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan hidup masyarakat yang hidup di lokasi Labsos, yaitu di Desa Linggarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Program IPSK Dalam RPJMN 2010-2014 Program dasar dan program teknis LIPI diarahkan untuk mendukung pencapaian beberapa Prioritas Nasional sertaPrioritas Pembangunan Iptek dalam RPJMN 2010–2014. Dalam hal ini Kedeputian Bidang IPSK melakukan kajian Prioritas Nasional 11 (PN 11) yaitu Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi berupa PenelitianPengembangan dan Perlindungan Kekayaan Budaya Kebahasaan dan Kebudayaan Etnis Minoritas: Strategi Pemertahanan dan Dokumentasi.Selain itu, Kedeputian IPSK juga melakukan Kajian Pemilu. Adapun judul penelitiannya sebagai berikut: 1. Pemilu, Demokrasi dan Keindonesiaan. 2. Evaluasi Sistem Pemilu dan Kepartaian dalam Kerangka Demokrasi Presidensial 3. Evaluasi Format Pemilukada menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif. 4. Pemilu dan Sistem Demokrasi dalam Perspektif Perbandingan Negara. 5. Survey Nasional “Persepsi Masyarakat Terhadap Demokrasi di Indonesia". 2.6. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2012 Kegiatan yang dilakukan Kedeputian Bidang IPSK LIPI pada tahun 2012pada umumnya merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian tahun sebelumnya. Namun demikian, terdapat beberapa kegiatan baru yang mengacu pada kegiatan yang telah direncanakan dalam Renstra Kedeputian Bidang IPSK-LIPI 2010-2014. Pelaksanaan kegiatan tahun 2012 dituangkan dalam RKT yang disusun dengan mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan dalam Tabel 2.1.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
12
Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI 2012 Sasaran Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia
Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
Meningkatnya perilaku "rasional" dalam masyarakat
Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
LAKIP IPSK-LIPI 2012
Indikator Kinerja Peta pendidikan dan jabatan fungsional Jumlah publikasi ilmiah dan HKI Jumlah catatan (record) bahasa dan budaya hampir punah Jumlah penemuan baru (spesies/jenis, bahasa) Jumlah kegiatan iptekda
Target 60 Orang 363 Artikel 103 ISBN 9 Buku 2 Paket
Jumlah kerja sama 24 Kerjasama Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI Jumlah diseminasi hasil kajian kebijakan yang dipakai Frekuensi interaksi (seminar terselenggara) jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional dan regional Jumlah kegiatan berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI jumlah peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI Jasa Kepakaran Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
31 Naskah
12 Paket 36 Kali 534 Orang Kali 71 Kali
5 Paket 6 Orang 65 Orang/Kali
5 Paket
13
Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
Terbinanya SDM
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas Pembinaan pegawai /sumber daya manusia (SDM)
6 Dokumen
6 Paket
269 Orang
2.7. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Penetapan Kinerja (PK) 2012 disusun berdasarkan RKT 2012 yang disesuaikan dengan anggaran DIPA yang tersedia di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Oleh karena itu, PK ini merupakan tolak ukur dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja dalam satu tahun anggaran. Target yang dijadikan acuan untuk pencapaian kinerja di tahun 2012 ditunjukkan pada Tabel. 2.2. berikut.
Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kedeputian Bidang IPSK – LIPI 2012 SASARAN INDIKATOR KINERJA Meningkatnya kualitas Peta Pendidikan dan Jenjang pada pengetahuan para peneliti Jabatan Fungsional Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
Jumlah Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional Jumlah Buku Ilmiah Jumlah Publikasi Ilmiah Nasional Jumlah Publikasi Ilmiah Internasional Jumlah artikel ilmiah populer di media massa HKI terdaftar (ISBN) Terungkapnya potensi Jumlah buku identifikasi bahasakekayaan alam dan bahasa lokal yang hampir punah budaya Indonesia (kajian Prioritas Nasional /PN11) Jumlah buku identifikasi cagar budaya/situs (kajian Prioritas Nasional /PN11) Meningkatnya kreatifitas Jumlah paket hasil kajian sosial dalam menciptakan Iptek kemanusiaan terkait dunia usaha yang bernilai ekonomis dan kegiatan ekonomi masyarakat
LAKIP IPSK-LIPI 2012
TARGET 65 Orang 374 Publikasi Ilmiah 89 Buku 230 Artikel 55 Artikel 168 Artikel 84 Buku 6 Buku
3 Buku
2 paket
14
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Tersediana timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
Jumlah Kerjasama 24 Kerjasama
Jumlah dokumen saran kebijakan dan timbangan ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
Frekuensi Interaksi dan Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional Pertemuan nasional Pertemuan internasional Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah Meningkatnya perilaku Jumlah kegiatan/aktivitas "rasional" dalam pemasyarakatan iptek LIPI masyarakat Jumlah peserta aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI Jumlah penerbitan jurnal ilmiah bidang sosial kemanusiaan Jasa Kepakaran Meningkatnya peran LIPI Jumlah keikutsertaan dalam dalam pergaulan dunia organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional internasional Jumlah keanggotaan dalam organisasi ilmiah internasional Partisipasi dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional Tersedianya sarana dan Jumlah sarana dan prasarana prasarana penelitian yang penelitian yang baik yang dipakai memenuhi kebutuhan untuk kegiatan Terwujudnya tata kelola Jumlah Paket Perencanaan, organisasi yang baik Pelaksanaan, dan Pengawasan (good corporate Kegiatan yang berkualitas dan governance) akuntabel
LAKIP IPSK-LIPI 2012
13 Saran/Kebijakan
6 Kajian Kebijakan
28Kali 9 Kali 469 Orang/Kali 23 Kali 700 Orang 16 Kali Terbit 81 Orang
19 Organisasi 57 Orang Kali 17 Paket
5 Paket
15
Jumlah dokumen perencanaan yang terselesaikan tepat waktu (PK,Renja, RKT) Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (laporan triwulan) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (paket laporan keuangan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu Terbinanya Sumber Daya Pembinaan Sumber Daya Manusia Manusia (SDM)
LAKIP IPSK-LIPI 2012
3 Dokumen
5 Paket
2 Dokumen 4 Kali
5 paket
5 paket 188 Orang
16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN BIDANG IPSK-LIPI 2012
Bab III ini menguraikan hasil pengukuran capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan dari Kedeputian BidangIPSK-LIPI tahun 2012 dibandingkan dengan capaian tahun 2011. Analisis dilakukan berdasarkan capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan lima satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK-LIPI yang terdiri dari Puslit Ekonomi (P2E), Puslit Politik (P2P), Puslit Kependudukan (P2K), Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB), dan Puslit Sumberdaya Regional (PSDR). Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target yang tercantum dalam dokumen Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja dengan realisasi yang berhasil dicapai selama dua tahun tersebut. 3.1. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja lima satker Kedeputian Bidang IPSK-LIPI merupakan tolok ukur keberhasilan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dalam menjalankan tugas negara yang telah dirumuskan di dalam Renstra Kedeputian Bidang IPSK-LIPI 2010-2014 dan mengacu kepada Renstra LIPI 2010-2014. LIPI mentargetkan pelbagai capaian dalam rangka mewujudkan 6 (enam) tujuan LIPI sebagai berikut: 1. Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas, dicapai melalui dua sasaran yaitu sasaran 1 dan 2. 2. Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, dicapai melalui sasaran 3, 4 dan 5. 3. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance, dicapai melalui sasaran 6 dan 7. 4. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanismelalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan, dicapai melalui sasaran 8 dan 9. 5. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada tingkat internasional, dicapai melalui sasaran 10. 6. Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan, dicapai melalui sasaran 11, 12 dan 13. LAKIP IPSK-LIPI 2012
17
Oleh karenanya, dalam rangka mewujudkan tujuan untuk menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas, Kedeputian Bidang IPSK merujuk pada 13 sasaran yang telah ditetapkan LIPI sebagai berikut: Sasaran 1:
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional.
Sasaran 2:
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur daripeningkatan jumlah publikasi dan HKI.
Sasaran 3:
Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru.
Sasaran 4:
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai.
Sasaran 5:
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama.
Sasaran 6:
Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional.
Sasaran 7:
Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai.
Sasaran 8:
Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional.
Sasaran 9:
Meningkatnya perilaku rasional dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI.
Sasaran 10: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah, regional, dan internasional. Sasaran 11: Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. Sasaran 12: Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good CorporateGovernance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sasaran 13: Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja. Pengukuran tingkat capaian kinerja LIPI dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada indikator sasaran. Untuk memperoleh persentase pencapaian atau realisasi (target) dari masing-masing indikator, digunakan rumus sebagai berikut : LAKIP IPSK-LIPI 2012
18
Persentase tingkat capaian = Realisasi / Rencana (target) x 100 %
Target dan capaian terhadap ketiga belas sasaran yang telah ditetapkan LIPI pada tahun 2012 berdasarkan indikator kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini. Target dan realisasi yang tercantum merupakan target dan realisasi hanya untuk tahun 2012, bukan merupakan target sasaran sampai tahun 2014. Tabel 3.1 : Target dan capaian kinerja IPSK - LIPI Tahun 2012 Sasaran Strategis
1
2
3
Indikator Kinerja
(1) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti
(2) Peta Pendidikan dan Jenjang pada Jabatan Fungsional - Jumlah SDM peneliti yang meningkat pendidikannya - Jumlah SDM peneliti yang naik Jabatan Fungsional Meningkatnya Jumlah publikasi ilmiah hasil dan Nasional dan Internasional kapasitas - Publikasi nasional penelitian (artikel jurnal dan makalah seminar) - Publikasi internasional (artikel Jurnal dan makalah Seminar) - Jumlah artikel ilmiah populer di media massa - HKI terdaftar (ISBN) Terungkapnya - Jumlah buku identifikasi potensi bahasa-bahasa lokal kekayaan yang hampir punah (PN alam dan 11) budaya Indonesia
LAKIP IPSK-LIPI 2012
Target PK 2012 (3)
Realisas i (4)
Capaia n %
11 Orang
11
100,00
48 Orang
37
77,08
327 Publikasi
376
114,98
277 Buah
368
132,85
50 Buah
75
150,00
145
91,77
110
110,00
6
100,00
158
Artikel
100 Buah Buku 6 Buku
19
4
5
6
7
8
- Jumlah buku identifikasi cagar budaya/situs (kajian PN 11) Meningkatnya Jumlah paket hasil kajian kreatifitas sosial kemanusiaan terkait dalam dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat menciptakan iptek yang bernilai ekonomis Memperkuat Jumlah Kerjasama jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Tersedianya Jumlah dokumen saran timbangan kebijakan dan timbangan ilmiah dan ilmiah rekomendasi untuk menjawab isu nasional Mendorong Jumlah hasil kajian agar hasil kebijakan yang dipakai kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Meningkatnya Frekuensi Interaksi dan akses Jumlah keikutsertaan dalam terhadap aktivitas ilmiah nasional, pengetahuan regional, dan internasional - Pertemuan nasional terselenggara - Pertemuan internasional terselenggara
LAKIP IPSK-LIPI 2012
3 Buku
3
100,00
6 Paket
3
50,00
24 Kerjasama
28
116,67
27 Saran kebijakan/ naskah
27
100,00
14 Kebijakan
8
57,14
37 Kali
29
78,38
12 Kali
12
100,00
20
9
10
11
12
- Jumlah keikutsertakan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional Meningkatnya - Jumlah kegiatan dan upaya untuk peserta berbagai aktivitas mendorong pemasyarakatan iptek perilaku sadar LIPI Iptek - Jumlah penerbitan jurnal Masyarakat ilmiah bidang sosial kemanusiaan - Jasa Kepakaran Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
Jumlah keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional Partisipasi dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
Jumlah paket Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel : - Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu (PK, Renja, RKT) - Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) - Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP)
LAKIP IPSK-LIPI 2012
526 Orang/kali
479
91,06
1819 Orang/kali
1552
85,32
15 Kali terbit
15
100,00
131
87,33
20 Organisasi
31
155,00
44 Orang/kali
44
100,00
19 Paket
18
94,74
5 Paket
5
100,00
5 Dokumen
5
100,00
5 Paket
5
100,00
5 Dokumen
5
100,00
150 Orang
21
13
Terbinanya SDM
- Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (paket Laporan Keuangan) - Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu Pembinaan sumber daya manusia (SDM) - Jumlah pengawai yang tengah menempuh pendidikan S1, S2, S3 - Jumlah pegawai yang sedang mengikuti diklat, training dll di LIPI - Jumlah pegawai yang sedang mengikuti diklat, training dll di selain LIPI
4 Kali
4
100,00
5 Paket
5
100,00
5 Paket
5
100,00
27 Orang
24
88,88
213 Orang
204
95,77
25 Orang
36
144,00
Tabel diatas menunjukkan bahwa hampir semua target indikator kinerja utama tercapai 100 persen atau lebih. Artinya, secara umum Kedeputian Bidang IPSK-LIPI cukup berhasil dalam melaksanakan misinya selama tahun 2012.Bahkan, beberapa indikator kinerja mencapai target lebih dari 100 persen, seperti publikasi ilmiah nasional dan internasional, keikutsertaan dalam organisasi internasional, dan pelatihan di luar LIPI.Namun demikian, ada capaian target yang masih dibawah 100 persen yaitu indikator jumlah paket hasil kajian sosial kemanusiaan terkait dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat, serta jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. Kekurang-berhasilan tersebut utamanya disebabkan penentuan besaran target awal yang terlalu optimis dan juga terjadinya penghematan anggaran. Pembahasan masing-masing sasaran kegiatan dan indikator kinerja serta realisasinya disajikan secara sistematis pada bagian berikut ini. Target yang digunakan mengacu pada Penetapan Kinerja (PK) masing-masing satker di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI tahun 2012. Realisasi yang disajikan juga sudah mencakup hasil-hasil yang didapat dari pelbagai kegiatan KedeputianBidang IPSK-LIPI yang memanfaatkan sumber anggaran lain sehingga beberapa realisasi jauh melebihi target yang telah ditetapkan.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
22
3.2. ANALISIS & EVALUASI KINERJA Berikut ini akan disajikan analisis dan evaluasi kinerja Kedeputian Bidang IPSK secara lebih rinci menurut masing-masing sasaran dengan cara membandingkan tingkat capaian tahun 2012 terhadap tingkat capaian tahun 2011.
Sasaran 1: Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional. Peningkatan kualitas peneliti merupakan salah satu sasaran pada rencana peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) peneliti KedeputianBidang IPSK-LIPI. Penetapan sasaran ini mengacu pada Renstra LIPI 2010-2014 yang menyebutkan bahwa peningkatan SDM peneliti baik kuantitas maupun tingkat kompetensinya merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk meningkatkan kapasitas LIPI dalam menjalankan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.2, KedeputianBidang IPSK-LIPI telah menetapkan 2 (dua) indikator kinerja untuk mengukur capaian sasaran terciptanya kompetensi inti (corecompetence) yang andal di bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan yaitu melalui peningkatan pendidikan dan peningkatan jabatan fungsional. Tabel 3.2. Peningkatan pendidikan dan Jenjang Jabatan Fungsional Kedeputian IPSK-LIPI pada tahun 2011 dan 2012
2011 Indikator Kinerja
2012
Satuan
Peta pendidikan dan jabatan fungsional yang diimplementasikan Paket di 5 Satker - Peneliti meningkatpendidikannya Orang - SDM Peneliti yang naik jabatan fungsionalnya
Capaian (%)
Target
Capaian (%)
100
5
100
108,33
11
100
106,06
48
77,08
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian sasaran pembentukan kompetensi inti (core competence) yang andal di bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan terutama dalam hal peningkatan pendidikan peneliti telah sesuai dengan apa yang ditargetkan.Capaian tersebut menunjukkan bahwa Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah menempatkan SDM sebagai aset utama yang sangat berharga karena berperan sebagai penggerak institusi.Berdasarkan pada pemahaman seperti itu, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah menjadikan pembinaan SDM sebagai salah satu sasaran yang penting untuk dicapai.Namun demikian dalam hal kenaikan jabatan fungsional peneliti,target yang LAKIP IPSK-LIPI 2012
23
ditetapkan tidak tercapai. Tidak tercapainya target tersebut disamping karena kelalaian peneliti dalam mengajukan kenaikan jabatan fungsional, juga disebabkan kenaikan penetapan target yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. Peningkatan kualitas peneliti khususnya dalam kenaikan jabatan fungsional, para peneliti di Kedeputian Bidang IPSK diharapkan untuk dapat mencapai posisi puncak yaitu Professor Riset.Pada tahun 2012 ini,terdapat 3 peneliti dikukuhkan sebagai Professor Riset yaitu, Prof. Dr. M. Hisyam dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Siti Zuhro dari Pusat Penelitian Politik, dan Prof. Dr. Yekti Maunati dari Pusat PenelitianSumber Daya Regional. Sasaran 2: Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. KedeputianBidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK LIPI) yang terdiri dari lima satker (Puslit Ekonomi, Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Puslit Kependudukan, Puslit Politik, dan Puslit Sumberdaya Regional), telah melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan kelembagaan. Pada tahun 2012, jenis kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Kedeputian Bidang IPSK mencakup kegiatan penelitian tematik, kompetitif, prioritas nasional (PN 11), new inisiative (kajian pemilu dan laboratorium sosial).Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh lima satker tersebut mengacu pada tema payung IPSK, yaitu Ketahanan Ekonomi; Demokrasi dan Civil Society; Nasionalisme, Religiusitas, dan Etnisitas; Globalisme dan Regionalisme; Pengembangan Sumber daya Manusia; Desentralisasi dan Otonomi Daerah; Pengelolaan Lingkungan, Energi, Pertambangan, dan Industri; Manajemen dan Resolusi Konflik; Pengelolaan Pertahanan dan Keamanan; Hubungan antar Lembaga Negara; dan Budaya Maritim. Program prioritas nasional (PN11) selain menghasilkan suatu catatan baru bagi pemertahanan bahasa yang hamper punah, mulai tahun 2012 juga melakukan kajian tentang cagar budaya yang mengambil tema Kajian Politik Ekonomi Pengelolaan Cagar Budaya. Penelitian ini akan dilakukan selama tiga tahun (2012-2014) di tiga situs bersejarah yang berbeda, yaitu Situs Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah), Situs Kerajaan Majapahit Trowulan (Mojokerto, Jawa Timur) dan Situs Kesultanan Banten Lama (Serang, Banten). Ketiga cagar budaya ini dipilih karena nilai warisan budayanya yang besar dan signifikansi historisnya yang tinggi; bagi masyarakat, bangsa dan negara. Ketiganya merupakan representasi peradaban penting yang berbeda: Borobudur (abad ke 7-8) representasi peradaban Budha-Jawa, Trowulan (abad 13-14) representasi peradaban Hindu-Jawa dan Banten Lama (abad 16-17) yang merupakan representasi peradaban Islam. Sebagai warisan kekayaan budaya, cagar budaya merupakan asset bangsa dan negara yang sangat penting untuk dikelola, dijaga kelestariannya dan dikembangkan pemanfaatannya, baik untuk masyarakat dan negara. Sejarah Borobudur, Majapahit dan Kesultanan Banten Lama memperlihatkan secara nyata bahwa memori kolektif yang signifikan merefleksikan integrasi dan interkoneksitas bangsa Indonesia. Hasil yang diperoleh pada tahun pertama merupakan modal dasar bagi pelaksanaan kegiatan di tahun kedua (2013) yang akan memfokuskan pada LAKIP IPSK-LIPI 2012
24
dinamika kontestasi dari para pemangku kepentingan. Hasil penelitian pada tahun pertama dan kedua akan sangat penting untuk mencapai target penelitian pada tahun terakhir (2014), yang terdiri dari dua tujuan : pertama, usulan tim yang bersifat policy oriented tentang "Model atau Strategi Pengelolaan/Pengembangan Cagar Budaya yang pro masyarakat"; dan kedua adalah "narasi kesejarahan yang koheren dan padat tentang interkoneksitas dari ketiga situs yang diteliti (Borobudur, Trowulan, Banten Lama) yang merefleksikan kesinambungan historis dan makna pentingnya bagi masa depan Indonesia dan keindonesiaan". Sebagai kajian New Insiative, kajian Pemilu memfokuskan pada beberapa tema berikut: (1) Pemilu, Demokrasi, dan Keindonesiaan (2) Evaluasi Sistem Pemilu dan Kepartaian dalam Demokrasi Presidensial (3) Evaluasi Format Pilkada Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif (4) Pemilu dan Sistem Demokrasi dalam Perspektif Perbandingan Negara (5) Survei Nasional Persepsi Publik Tentang Efektifitas Pemerintahan dan Kualitas Demokrasi Hasil Pemilu dan Pilkada. Penelitian "Pemilu dan Demokrasi dalam Konteks Keindonesiaan” mengevaluasi secara mendasar pelbagai distorsi dan problematik sistem dan format pemilu yang berlaku sejak 1999 yang berdampak pada terbentuknya pemerintahan demokrasi hasil pemilu yang tidak efektif. Penelitian "Evaluasi Sistem Pemilu dan Kepartaian menuju Demokrasi Presidensial yang efektif" secara khusus mengevaluasi problematik sistem pemilu dan sistem kepartaian yang berlaku yang menjadi kendala bagi efektifitas demokrasi presidensial. Penelitian "Evaluasi Format Pilkada menuju Pemerintahan Daerah yang Baik dan Efektif" secara spesifik mengevaluasi secara menyeluruh kelemahan dan problematik format pilkada langsung bagi pembentukan pemerintahan daerah yang baik dan efektif. Penelitian "Perbandingan Demokrasi dan Sistem Pemilu Berbagai Negara" merupakan studi komparasi pengalaman empirik negara lain terkait format atau sistem pemilu. Sedangkan "Survei Nasional Persepsi Publik tentang Kualitas Demokrasi dan Efektivitas Pemerintahan Hasil Pemilu dan Pilkada" merekam persepsi publik tentang kualitas pemilu dan demokrasi yang dicapai Indonesia sejak reformasi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mendisain sistem pemilu (legislatif, presiden dan pilkada) dan sistem kepartaian dalam mendukung sistem pemerintahan presidensial yang efektif. Pada tahun 2012 Kedeputian Bidang IPSK membentukLaboratorium Sosial di Desa Ligarmukti, Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor. Secara umum permasalahan social ekonomi di perdesaan adalah keterbatasan akses pada sumber daya produktif (permodalan, lahan, infrastruktur, dan teknologi, dan pelayanan public dan keterbatasan pasar). Keterbatasan terhadap teknologi akibat minimnya kualitas pendidikan dan pengetahuan berdampak pada inefisensi kegiatan bisnis.Sementara itu, kelembagaan socialekonomi yang kurang produktif dan minimnya kapasitas pemerintahan di tingkat lokal dalam memberikan pelayanan publik menyebabkan rendahnya produktifitas usaha.Fokus utama kegiatan laboratorium sosial adalah melakukan pengembangan kegiatan pertanian terpadu yang dikelola oleh masyarakat yang berbasis ramah lingkungan dan berkelanjutan. Manfaat LAKIP IPSK-LIPI 2012
25
yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan peran ilmu pengetahuan terhadap pemberdayaan masyarakat, perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal melalui implementasi ilmu pengetahuan dan pengembangan model pemberdayaan masyarakat yang partisipatif. Model ini diharapkan akan memeberikan masukan kebijakan kepada pemerintah dalam program pemberdayaan masyarakat dan perbaikan lingkungan hidup. Hasil penelitian ilmiah perlu dipublikasikan secara luas kepada segenap stakeholders agar dapat dimanfaatkan. Publikasi tersebut merupakan bagian dari pertanggungjawaban penggunaan anggaran negara dalam bidang penelitian. Suatu penelitian tidak akan memberikan banyak manfaat tanpa publikasi yang memadai, meskipun penelitian yang dilakukan berhasil secara gemilang. Sasaran meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI, juga diukur dari jumlah artikel ilmiah yang dimuat oleh media massa lainnya. Target dan Realisasi dari indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur hasil dan kapasitas penelitian di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI pada tahun 2011 dan 2012 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut : Tabel 3.3. Jumlah Publikasi Ilmiah, HKI, dan artikel ilmiah Populer IPSK tahun 2011 dan 2012 2011 Indikator Kinerja
2012
Satuan Capaian (%)
Target
Capaian (%)
Jumlah publikasi Ilmiah Publikasi NasionaldanInternasional
115,47
327
141,4
- Publikasi Nasional
Buku/makalah/artikel
93,91
277
132,85
- Publikasi Internasional
Buku/makalah/artikel
137,04
50
150
Jumlah HKI yang didaftarkan (paten)
Hak cipta/ISBN
102,94
100
92
Jumlah artikel ilmiah populer di media massa (Judul)
Judul
87,2
158
91,77
Pada tahun 2011 realisasi jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional mencapai 115,47 persen. Namun demikan, dari total jumlah capaian tersebut terdapat perbedaan capaian antara publikasi ilmiah nasional dan internasional. Publikasi ilmiah nasional tidak mencapai target, sedangkan publikasi ilmiah internasional melebihi target.Oleh sebab itu, pada tahun 2012 publikasi ilmiah nasional targetnya diturunkan sehingga capaiannya menjadi melebihi 100 persen.Demikian hal nya dengan publikasi ilmiah internasional yang pada tahun 2012 pencapaiannyajauh melebihi target. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun terjadi penghematan anggaran peneliti tetap berusaha untuk produktif.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
26
Di sisi lain, untuk jumlah HKI yang didaftarkan (ISBN) pada tahun 2011 telah mencapai target, sehingga terjadi kenaikan target di tahun 2012. Namun demikian, target tersebut tidak dapat tercapai.Alasan utama disebabkan adanya penghematan anggaran sehingga beberapa kegiatan penelitian dihentikan. Selain itu proses editing di LIPI Press memakan waktu sangat lama menyebabkan banyak hasil penelitian yang belum memperoleh HKI. Sementara itu, capaian jumlah artikel populer di media massawalaupun mengalami perbaikan capaian target di tahun 2012, tetap belum dapat mencapai 100 persen. Berikut adalah beberapa publikasi ilmiah internasional baik di jurnal internasional atau bagian buku internasional: 1.
Flows and Movements in the Land below the Wind, Journal of Indonesian Sosial Scince and Humanities, Vol. 1, No, 4,2012.
2.
Contesting The Post –Colonial Legal Construction of Chinese Indonesians as Foreign Subject. Asian Ethnicity, Vol 13, No 4, September 2012.
3.
From Plantation Forestry Led to Pulp and Paper Industry (A Case Study of Vietnam).South Pacific Studies Journal, No 6, 2012, KURCPHI, Kagoshima University, Japan.
4.
Foreign Direct Investment and Frims' Productivity Level Lesson Learned from Indonesia.ASEAN Economic Bulletin, Vo. 29 (2) 2012.
5.
How the National Community Empowerment Program Improves the Living Standard of the Rural Poor in Jogyakarta.Economic and Finance in Indonesia, Vol. 33 No. 1, 2012.
6.
Investigating Environmental Kuznet Curve: Panel Data Evidence. RIEBS, 3 (2) 2012.
7.
Investigation Effectivenes of Copenhagen Accord in China, India and Indonesia: Energy Sector Analysis.RIEBS, 3 (2) 2012.
8.
Migration Era in Indonesia.World Encyclopedia, Basil Blackwell, USA, 2012.
9.
Stock Market Integration between the Two Crises: a Comparison. RIEBS, 3 (2) 2012.
10.
The Development of the Indonesian Steel Industry.RIEBS, 3 (2) 2012.
11.
The Role of Connectivity for Accelerating ASEAN-India Economic Integration. RIEBS, 3 (1) 2012.
12.
The Roles and Problems of Infrastructure in Indonesia. Economic and Finance in Indonesia, Vol. 60 (1) 2012.
13.
Rethinking Cultural Identity and Its Drivers in Present-Day Indonesia: A Case Study of the Dayak.Journal Suvannabhumi, Volume 3, Number 2, Intitute for Southeast Asian Studies.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
27
14.
Muslim Papua and Special Autonomy: The Identity Contest in Papua. Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Vol 4 (2012).
15.
Elites and Economic Policies in Indonesia and Nigeria, 1966-1998. Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Vol 4 (2012).
16.
Sebagai penulis bersama, Flawed Vision: Nigerian Development Policy in the Indonesian Mirror, 1965–90, Development Policy Review, Vol. 30, pp. s49-s71, 2012. 17. Urbanization without Development: The Cases of Cirebon and Gresik on Java’s North Coast, dalam buku Cleavage, Connection and Conflict: Rural, Urban and Contemporary Asia, editors Tim Bunnell, D. Parthasarathy and Eric C. Thompson. Penerbit: ARI-NUS danSpingler (2012). 18. Technocracy and the Institutionalization of Economic Development in Indonesia and Nigeria (1967-1990), dalambuku Tracking Develoment in Sub-Saharan Africa and Southes Asia, Penerbit: KITLV (2012). 19. Ethnicity, Nationstate & Citizenship Among Chinese Indonesians” dalam Wendy Mee & Joel Khan (editors) Questioning in Indonesia & Malaysia (hal 145-166) , NUS Press, Singapore bekerjasama dengan Kyoto University. 20.
Penulis kedua dari: Foale S, et al. Food security and the Coral Triangle Initiative. Marine Policy (2012), http://dx.doi.org/10.1016/ j.marpol.2012.05.033 Marine Policy.
21. Networking the Pan-Dayak”, Di Wendy Mee dan Joel S Kahn (editor) Questioning Modernity in Indonesia and Malaysia, Singapura dan Jepang : NUS PRESS in association with Kyoto UNIVERSITY PRESS, KYOTO CSEAS Series on Asian Studies 5, Center for Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2012. 22. The Social Life of Reconciliation: religion and the struggle for social justice in postnew order Indonesia.Max Planck Institute for Social Anthropology Working PapersISSN 1615-4568.
Makalah Ilmiah Internasional 1.
International Workshop on Food Security and Food Safety: “Perspectives for Regional and Global Cooperation. European Policy Center”, Brussels, Belgium 2122 Maret 2012.
2.
The 12th International Conference on Austronesian Language:“Gamkonora Accross Culture”, Bali, 2-6 July 2012.
3.
Workshop Negotiating Diversity in Indonesia: “Negotiating Ethnic Diversity in The Contest of Regional Authonomy in Indonesia”, Singapore Management University, 3-6 November 2012.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
28
4.
The 5th International Indonesia Forum, Between the Mountain and the Sea: Positioning Indonesia, sponsored by Gajah Mada University and Yale University, on July 9-10, 2012 at Universitas Gajah Mada.
5.
International Conference on Austronesian Languages (12-ICAL): “Alor Malay vs Kui Language: Language Contact in Alor, East Nusa Tenggara, Indonesia” di Bali, 2—6 Juli 2012.
6.
International Conference &Summer School on Indonesian Studies (ICSSIS):“Oral Tradition of Kui People in Alor, East Nusa Tenggara on Bilingualism Situation,” di Bali, 9—10 Februari 2012.
7.
Konferensi Internasional di Singapore, “Militia, Religion and the Legitimation of Violence in Southeast Asia”, June, 14-15, 2012.
8.
The 3rd International Conference Urban Mobility: Its Impact on Socio-Cultural and Helth Issues:“Majalah Nyuara” Renegosiasi Identitas dan Kebahasaan Orang Lampung”.Diselenggarakan atas kerjasama Universitas Airlangga dan WHO di Surabaya, 7-8 Desember 2012.
9.
“Cham Diaspora in Southeast Asia’ dipresentasikan di IKMAS UKM, Bangi, Malaysia, tanggal 11 Juni 2012.
10. “Indonesian in Taiwan” hasil penelitian Taiwan Fellowship dipresentasikan di National Taiwan Library tanggal 20 Juni 2012. 11. Makalah dengan judul “Technology of Ethics and Nationalist Imaginaries: Science, Education, and Arts in Early 20th Century Indonesia.” Asia-Europe Encounters: Intellectual and Cultural Exchanges, 1900-1950. International Institute of Asian Studies (Leiden), the Nalanda-Sriwijaya Centre, ISEAS (Singapore), the AsiaEurope Foundationand the Asian Civilisations Museum (Singapore) 7-8 December 2012. 12. Makalah berjudul “Dynamics of Religiosity in Central Lombok: ‘Wali Keramat’ and the Cohabitation of Orthodoxy and Adat in Indonesia”. EuroSEAS-Conference in Lisbon, 2 -5 July, 2013. 13. “An Interdisciplinary Approach in Area Studies : The Example of Southeast Asian Studies”, pada Workshop on Asian Studies, di International Office, Universitas Udayana Denpasar tanggal 19 November 2012. 14. “Deutsche Bund, Artja Domas and Nazi Supporters German Community in The Netherlands Indies 1915-1930s”, dipresentasikan pada 22nd Conference of International Association of Historians of Asia, dipresentasikan di Surakarta tanggal 2 s.d 6 Juli 2012. 15. Electric Power Expansion Modeling and Sectoral Based Approach. The 4th International Conference on Applied Energy, July 5-8, 2012, Suzhou, China.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
29
16. Enhancing Connectivity for Promoting ASEAN-India Economic Integration, dipresentasikan padaRound Table of ASEAN-India Network of Think-Tanks (AINTT), 7-8 August 2012, New Delhi, India. 17. Expert Roundtable Discussion“The Future of ASEAN: Chairmanship”. Bogor, 28-29 Juni 2012.
In The Post Indonesia
18. Good Governace in Indonesia, dalam Korean Development Institute, 2012.
24-28 Juni,
19. Human Development and Capabilities Association International Conference 2012, ‘Revisiting Development: Do We Assess It Correctly?' Jakarta, Indonesia, 5-7 September. 20. The development of Sustainable and Organic Rice Farming in Indonesia, 12th Conference on Science Council of Asia (SCA), Bogor 10 – 12 July 2012. 21. UNEP Side Events Rio+20 “Community Empowerment and Climate Change Mitigation in Indonesia Through Micro Hydro Power Development”, Rio de Global Crisis, from Indonesian Perpective, 7 Juli 2012, Universitas Bengkulu. Tercapainya sasaran 1 dan 2 telah mendukung pencapaian Tujuan 1 yaitu Memperkuatkompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. Sasaran 3: Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru Bahasa lokal merupakan kekayaan budaya yang luar biasa nilainya. Bahasa adalah jendela untuk melihat dunia dan kebudayaan. Dalam bahasa lokal tersebut terkandung nilainilai budaya dan kebajikan lokal (local wisdom). Jadi kalau bahasanya hilang, maka penuturnya tidak akan mengetahui lagi akar budaya serta kebajikan yang terkandung dalam budaya tersebut, sehingga kekayaan budaya yang dimilikinya akan ikut hilang pula. Sebagai lembaga yang bergerak dibidang keilmuan, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI berupaya untuk memberikan kontribusi dalam memperkaya koleksi literatur dan informasi yang lengkap dan mutakhir. Koleksi literatur dan informasi tersebut sangat dibutuhkan oleh pelbagai stakeholders seperti pelajar, mahasiswa, peneliti, pengusaha dan aparatur pemerintah. Dalam kaitan ini, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI pada tahun 2012 telah berhasil menambah koleksi literatur dan informasi dalam bidang budaya yaitu dengan menemukan enam catatan baru tentang bahasa -bahasa yang hampir punah, yaitu : (1)
Etnik Minoritas dan Bahasa Gamkonora yang Terancam Punah di Kabupaten Halmahera Barat
(2)
Etnik Minoritas dan Bahasa Kui yang Terancam Punah di Kabupaten Alor
(3)
Etnik Minoritas dan Bahasa Kafoa yang Terancam Punah di Kabupaten Alor
(4)
Etnik Minoritas dan Bahasa Oirata yang Terancam Punah di Kabupaten Maluku Barat Daya
LAKIP IPSK-LIPI 2012
30
(5)
Etnik Minoritas dan Bahasa Pagu yang Terancam Punah di Kabupaten Halmahera Utara
(6)
Etnik Minoritas dan Bahasa Kao yang Terancam Punah di Kabupaten Halmahera Utara
Dari 6 bahasa yang diteliti secara konsepsional semuanya termasuk etnik minoritas karena jumlah mereka dibawah 5.000 penutur. Selain itu, 6 etnik minoritas tersebut ternyata hanya memiliki tardisi lisan termasuk bahasanya dan tidak satupun memiliki bahasa tulis. Bahasa minoritas tersebut dipengaruhi olehbahasa-bahasa besar di sekeliling mereka yaitu bahasa Indonesia, Bahasa Melayu Ternate, Bahasa Melayu Ambon, Bahasa Melayu Alor serta bahasa-bahasa etnis lain yang lebih banyak penutur. Hampir semua masyarakat yang diteliti adalah turunan dari pendahulunya yang bermigrasi (bukan penduduk asli) oleh karena itu bahasa mereka berhadapan dengan bahasa-bahasa lain (bilingual atau multilingual). Bahasa-bahasa etnis minoritas sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik misalnya kata “Fasyira” yang aslinya bermakna ketua-ketua adat atau kepala kampung tetapi ketika masa kerajaan Ternate maknanya berubah menjadi kampung-kampung yang berdekatan dengan istana. Dari kajian bahasa hampir punah ini, tim peneliti juga melakukan pendokumentasian dari bahasa lisan ke bahasa tulis melalui pembuatan kamus kecil yaitu : (1) Kamus Kecil Bahasa Gamkonora (2) Kamus Kecil Bahasa Kui (3) Kamus Kecil Bahasa Kafoa (4) Kamus Kecil Bahasa Oirata (5) Kamus Kecil Bahasa Pagu (6) Kamus Kecil Bahasa Kao Dari sasaran 3 ini juga dihasilkan film etnografi tentang : (1) Pergeseran Bahasa & Tradisi Lisan Orang Kui (2) Masyarakat dan Bahasa Gamkonora Tabel 3.4. Daftar Potensi Kekayaan Alam Dan Budaya Yang Sudah Ditelitidan Diungkap Tahun 2011 Dan 2012 2011
2012
Indikator Kinerja Satuan
Capaian Capaian (%)
Target (%)
Jumlah Penemuan Bahasa hampir Buah punah Baru
LAKIP IPSK-LIPI 2012
100
6
100
31
Sasaran 4: Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. Peningkatan kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis diukur dengan produk yang digunakan oleh masyarakat. IPSK LIPI dalam hal ini menetapkan indikator produk yang dipakai, terutama dari naskah kebijakan yang digunakan oleh masyarakat dan/atau pemangku kepentingan lainnya ataupun kegiatan Iptek Daerah yang mempunyai dampak langsung dan tidak langsung dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Tabel 3.5. Jumlah Paket Hasil Kajian Sosial Kemanusiaan Terkait Dunia Usaha Dan Ekonomi Masyarakat Indikator Kinerja
Satuan
2011 Capaian
2012 Target
(%) Jumlah paket hasil kajian sosial kemanusiaan terkait dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Paket
133,33
Capaian (%)
6
33,33
Tabel diatas menunjukkan bahwa capaian Kedeputian Bidang IPSK pada tahun 2012 dalam merealisasikan target kegiatan kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil kajian sosial kemanusiaan terkait dunia usaha dan kegiatan ekonomi kurang berhasil. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam menentukan target. Kegiatan Iptek terkait dunia usaha yang dilakukan Kedeputian ISPK adalah IPTEKDA. Kegiatan IPTEKDA di tahun 2012 meliputi usaha pengembangan produk-produk UKM Ekonomi Kreatif binaan melalui promosi baik di pameran yang dilakukan di LIPI ataupun melalui internet di tokobagus. Kegiatan ini langsung melayani kebutuhan konsumen serta masyarakat terhadap produk-produk UKM ekonomi kreatif binaan serta informasi iptek dari LIPI dan mitra perguruan tinggi. Selain itu, terdapat juga kegiatan Forum Komunikasi Nasional IPTEKDA yang telah terselenggara pada tanggal 16-17 Juli di Jakarta. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menyebarluaskan informasi teknologi untuk pengembangan UMKM. Kegiatan lainnya adalah pengembangan usaha perbenihan kentang unggulan melalui pemanfaatan teknologi aeroponik untuk mendukung percepatan produksi massal benih secara simultan dan ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan antara P2E-LIPI dengan kelompok intermediasi Alih Teknologi Sejahtera Abadi (KIATSA), bekerjasama dengan KIAT Labiota untuk mengimplementasikan teknologi produksi kentang di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Melalui kegiatan ini direncakan akan dilakukan pembangunan 5 unit rumah sederhana aeroponik pada lahan 2000 m2 yang diharapkan mampu menghasilkan umbi mini kentang Granola sebanyak 250.000/musim. Selanjutnya, kegiatan IPTEKDA lainnya yang berhasil dilakukan oleh P2K adalah kegiatan pengembangan budidaya jamur tiram. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang ekonomi pedesaan yang berkelanjutan di Kecamatan Kelapa Nunggal dan Cisarua, Jawa Barat. Catatan penting yang perlu diperhatikan dalam kaitan ini, adalah bahwa belum semua satker dibawah Kedeputian Bidang IPSK menargetkan kegiatan tersebut. Langkah kedepan, LAKIP IPSK-LIPI 2012
32
semua satker akan didorong untuk menetapkan target kegiatan yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat mendukung kemajuan dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat pada umumnya. Sasaran 5:
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama.
Penguatan jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait diukur dari jumlah kerjasama yang di lakukan LIPI dengan industri, maupun pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan utama yang dilaksanakan Kedeputian Bidang IPSK dalam upaya mencapai sasaran terkait adalah menjalin kerjasama dengan pelbagai pemangku kepentingan seperti Kementerian dan Lembaga Pemerintah; Perguruan Tinggi; LSM; dan Lembaga Penelitian lain baik di dalam maupun luar negeri.Tabel 3.6 menunjukkan bahwa capaian Kedeputian Bidang IPSK untuk sasaran 5 mencapai lebih dari 100%. Tabel 3.6. Jumlah Kerjasama IPSK Tahun 2011-2012 Indikator Kinerja
Satuan
2011 Capaian (%)
2012 Target
Capaian (%)
Jumlah Kerjasama
Paket
105
24
116,67
Jumlah kerjasama kegiatan ilmiah dengan lembaga lain pada tahun 2011 dan 2012 selalu melebihi target yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena permintaan kerjasama dari lembagalembaga lain berdatangan tanpa dapat diprediksi dari awal.Bentuk kerjasama yang dilakukan IPSK LIPI meliputi kerjasama penelitian dan kerjasama dalam penyelenggaraan seminar.Berikut beberapa tema hasil kerjasama yang dilakukan pada tahun 2012. Kerjasama Penelitian (1) Perempuan, Partai Politik dan Parlemen: Studi Kinerja Anggota Legislatif Perempuan di Tingkat Lokal Penelitian ini merupakan penelitian kerjasama antara P2P LIPI dengan KAS. (2) The Feasibility Study of ECA between Indonesia and Taiwan kejasama dengan CIER Penyusunan Conflict Prevention Framework (CPF) I dan II merupakan kerjasama dengan UNDP, Bappenas, dan the Peace Through Development Programme (PTD). (3) Kerjasama dengan P2O LIPI dalam melakukan kajian Intervensi Pendidikan Kebencanaan dalam Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat Pesisir Mengantisipasi Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat dan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. (4) Kerjasama dengan P2 Geoteknologi LIPI dalam melakukan penelitian tentang Akses Petani terhadap Budidaya Padi Tahan Wereng Batang Coklat Akibat Perubahan Iklim di Kab. Klaten, Prov. Jateng”. LAKIP IPSK-LIPI 2012
33
(5) Kerjasama dengan P2 Geoteknologi LIPI dalam melakukan penelitian tentang Peran Persepsi Akan resiko (Risk Perception) Dalam Upaya Pengurangan Resiko Bencana dan Upaya Penyusunan Model Informasi dan Komunikasi Resiko Bencana : Studi Kasus Gunung Merapi di Yogyakarta. (6) Kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi dalam program penelitian insentif. (7) Kerjasama dengan World Food Program dalam melakukan penelitian Evaluation Study of The WFP-School Feeding Program in 2006-2010 in West Nusa Tenggara and East Java Province. (8) Kerjasama dengan Sugiyama Jogakuen University, Japan dalam melakukan kajian Social Changes in Local Community of Jakarta: Perspectif from Betawi People, Jakarta Utara. (9) Kerjasama dengan Kebun Raya Bogor dalam melakukan Kajian Sosial Budaya Dampak Kebun Raya Daerah di Kabupaten Banyumas. Kerjasama Pelatihan 1. Pelatihan ELAN dari Mark Planck Institute untuk Penelitian PN-11 “Etnik dan Minoritas Bahasa-Bahasa yang Hampir Punah”.
Kerjasama Penyelenggaraan Seminar/Workshop (1) Seminar Nasional “Peran Hasil Penelitian Sosial Ekonomi dalam Mendukung Pembangungan Kelautan dan Perikanan Untuk Merespon Tantangan Kontemporer” dan pertemuan IMFISERN Ke-IV, Kerjasama PMB dengan BPPSEKP-KKP, di Hotel Bidakara, Jakarta, 19 September 2012. (2) Seminar kerjasama antara PMB-LIPI dengan Hanns Seidel Foundation “Keluar dari Krisis Kebudayaan : Upaya Menata Strategi Baru” pada tanggal 30 Agustus 2012 di Widya Graha lt.1. (3) Dengan Japan Foundation dalam melakukan seminar ”Population and Small Islands Development in Indonesia”. (4) Workshop “The Future of ASEAN: In The Post of Indonesia’s Chairmanship” kerjasama antara P2P LIPI-AIPI-KAS di Novotel Bogor, 27-29 Juni 2012. (5) Seminar : “Food Security in Indonesia from Social/Culture Approach”, kerjasama PMB-LIPI dengan Global Collaboration Center (GLOCOL), Osaka University, di Widya Graha Lt.5. (6) Seminar “Orang Cina Indonesia (Chinese Indonesians)” oleh Yumi Kitamura-Kyoto University, Satohiro Serizawa-Nara University dan Koji Tsuda-Tokyo University
LAKIP IPSK-LIPI 2012
34
Tercapainya sasaran 3,4 dan 5 telah turut mendukung tercapainya Tujuan 2 yaitu Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi. Sasaran 6 : Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional Sebagai bagian dari LIPI, kelima satker di bawah naungan Kedeputian Bidang IPSK telah berperan dalam memberikan timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk kebijakan nasional maupun regional. Hal ini diukur melalui jumlah timbangan ilmiah danrekomendasi yang dikeluarkan untuk penyelesaian masalah nasional maupun regional. Target dan capaian terkait timbangan ilmiah dan rekomendasi dari KedeputianBidang IPSK pada tahun 2011 dan 2012 disajikan dalam tabel 3.7. berikut. Tabel 3.7. Jumlah Naskah Rekomendasi Kebijakan Yang Dikeluarkan IPSK Tahun 20112012 2011 Indikator Kinerja
Satuan
2012
Capaian
Capaian Target
(%) Jumlah naskah dan rekomendasi kebijakan Saran kebijakan/ naskah untuk mengatasi permasalahan nasional
95,45
(%) 27
100
Tabel diatas menunjukkan secara keseluruhan tingkat capaian untuk menghasilkan naskah dan rekomendasi kebijakan dalam mengatasi permasalahan nasional sangat besar yang ditunjukkan dengan angka 100 persen. Berikut beberapa judul naskah/makalah kebijakan yang dihasilkan pada tahun 2012: (1)
Kajian Format Deradikalisasi dalam Pembangunan dan Pembinaan Masyarakat Beragama merupakan (hasil kerjasama dengan Setwapres).
(2)
Kajian Penanganan Konflik Agraria di Wilayah Indonesia (hasil kerjasama denga Setwapres).
(3)
Policy paper tentang Etnik dan Minoritas Bahasa-Bahasa yang Terancam Punah (dihasilkan dari kegiatan PN 11).
(4)
Policy paper executive report tentang Kajian Politik Ekonomi Pelestarian Cagar Budaya : Situs Majapahit, Candi Borobudur dan Situs Banten Lama
(5)
Analisis Model Kebijakan Kerjasama Pemerintah Swasta Dalam Pembangunan Inftrastruktur.
(6)
Studi Model Lembaga Pembiayaan Usaha Rakyat Pada Subsektor Perikanan Tangkap.
(7)
Analisis Kelayakan Ekonomi Pengembangan Energi Alternatif Non Pangan: Energi Baru dan Terbarukan.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
35
(8)
Penguatan Ekonomi Domestik.
(9)
Otonomi daerah.
(10) Ramalan Perekonomian Indonesia (Economic outlook 2013). (11) ASEAN Beyond 2015. (12) Dimensi Sosial Kebijakan dan Implementasi Pengembangan Wilayah NTT. Tercapainya sasaran 5 dan 6 telah mendukung pencapaian Tujuan 3 yaitu Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance. Sasaran 7: Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. Dalam mewujudkan tujuan untuk mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance LIPI menetapkan sasaran ke tujuh yaitu mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan kebijakan nasional dan regional yang dinilai melalui jumlah hasil kajian yang dipakai sebagai rujukan dan dasar untuk menetapkan kebijakan pemerintah. Peran KedeputianBidang IPSK-LIPI dalam menghasilkan modelmodel kebijakan sosial yang humanis, demokratis, pluralis, dan berkelanjutan diukur melalui jumlah paket diseminasi sebagai upaya untuk mendorong hasil kajian kebijakan yang dihasilkan dipakai oleh para pemangku kepentingan. Tabel 3.8. Jumlah Paket Diseminasi Hasil Kajian IPSK Tahun 2011-2012 2011 Indikator Kinerja
2012
Satuan
Capaian Capaian (%)
Target (%)
Jumlah paket Diseminasi hasil Kajian ilmu sosial & kemanusiaan
Kebijakan
85,71
14
57,14
Pada tahun 2012 target yang dicapai Kedeputian Bidang IPSK dalam melakukan diseminasi hasil kajian belum memuaskan. Pada tahun 2011 Kedeputian Bidang IPSK juga belum mampu mencapai target pada sasaran 7 ini. Belum tercapainya sasaran 7 ini karena kegiatan diseminasi hasil penelitian sangat tergantung pada pihak lain. Oleh karena itu pada tahun 2012 target diturunkan menjadi 14 paket, namun masih belum mampu dipenuhi. Selain disebabkan oleh ketergantungan pada pihak pengguna, belum tercapainya paket diseminasi hasil penelitian pada tahun 2012 disebabkan oleh adanya revisi anggaran . Kegiatan diseminasi dilakukan melalui semnar, sosialisasi melalui radio maupun kerjasama dengan instutusi pengguna. Beberapa kegiatan diseminasi yang dilakukan Kedeputian Bidang IPSK adalah : (1) Seminar Kajian Pemilu P2P-LIPI. (2) PN-11 (Pengembangan dan Perlindungan Kekayaan Budaya :Pencegahan Kepunahan Bahasa Masyarakat Lokal) mendiseminasikan hasil kajiannya melalui dokumentasi audio visual film etnografi tentang Gamkonora, poster dan foto-foto tentang enam LAKIP IPSK-LIPI 2012
36
Bahasa (Gamkonora, Pagu, Kao, Oirata, Kafoa dan Kui), juga kamus kecil dari 6 (enam) bahasa masing-masing dalam satu buku saku. Manfaat dari berbagai hasil kajian PN-11 selain sebagai dokumentasi hasil-hasil penelitian tersebut, dapat pula digunakan sebagai sumber informasi dan bahan ajar muatan lokal (mulok) pada wilayah penelitian. (3) Diseminasi Hasil Kajian PN 11 tentang Ekonomi Politik Cagar Budaya (4) Program acara radio tentang sosialisasi perubahan iklim untuk petani, nelayan dan masyarakiat umum. (5) Program radio tentang upaya peningkatan pengetahuan dan adaptasi petani dan nelayan dalam mengantisipasi perubahan iklim. (6) Usulan kepada pihak pengguna yaitu Kabupaten Wonosobo, Ciamis dan Minahasa. Hasil kajian yang dideseminasikan adalah “Model Penuntasan Pendidikan Dasar”. Sasaran 8: Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional Sesuai dengan kapasitasnya, LIPI terus melakukan peningkatan aksesibilitas informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan beberapa kegiatan diantaranya adalah secara aktif mengikuti pertemuan yang diselenggarakan instansi di luar LIPI baik nasional maupun internasional, maupun melaksanakan pertemuan Ilmiah nasional maupun Internasional. Pertemuan tersebut berupa seminar, workshop, dan diskusi ilmiah. Melalui kegiatan ini, diharapkan lebih mempermudah penyebarluasan dan akses memperoleh informasi terkini secara dinamis untuk mendukung pelaksanaan tugas LIPI dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan teknologi Nasional. Peningkatan akses terhadap informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9. Jumlah Seminar Yang Terselenggaran Dan Dan Keikutsertaan Kegiatan Ilmiah Tahun 2011-2012 2011 Indikator Kinerja
2012
Satuan Capaian (%)
Target
Capaian (%)
Jumlah pertemuan ilmiah: seminar, workshop, dan lainnya yang terselenggara
Kali
222,32
49
89,19
- Pertemuan nasional
Kali
187,5
37
78,38
- Pertemuan internasional
Kali
257,14
12
100
Orang kali
120,44
526
91,06
Keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah (seminar, workshop, dan lainnya) LAKIP IPSK-LIPI 2012
37
Tabel 3.9 menyajikan informasi tentang capaian Kedeputian Bidang IPSK dalam merealisasikan target tentang peningkatan akses terhadap ilmu pengetahuan.Keberhasilan pada tahun 2011 dicapai melampaui target yang ditetapkan untuk semua indikator. Oleh karenanya, pada tahun 2012 semua target ditingkatkan. Namun ternyata target yang ditetapkan masih terlalu tinggi sehingga yang dapat tercapai sesuai target hanya pertemuan internasional. Berikut beberapa seminar /workshop nasional dan internasional yang diselenggarakan : (1)
Workshop Bidang perkembangan Politik Internasional dengan tema “Dinamika Politik Timur Tengah dan Respon Indonesia Terhadapnya”.
(2)
Konferensi Nasional “Pencegahan Konflik Sosial di Indonesia” kerjasama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan UNDP.
(3)
Seminar Intern ”Pemilu dan Krisis Ekonomi di Yunani: Suatu Studi Komparatif Awal”;
(4)
Roundtable Discussion ”Kepemimpinan Jakarta Paska Pilkada 2012”.
(5)
Bedah Buku dan Diskusi Buku “Nasionalisme dan Konflik Etnis di Indonesia”.
(6)
Workshop “Data Mining, Desktop Research, and Virtual Library”.
(7)
Seminar Lokal tentang “Etnografi Kebahasaan” diselenggarakan kerjasama PMBLIPI dengan Universitas Khairun, di Ternate, 12 April 2012. (8) Talk Show Peran Ilmu-ilmu Sosial dalam Pembangunan” oleh Dr. Melly G. Tan, (9) Diskusi Isu-isu Gender dengan pembicara Rocky Gerung dan Syamsiah Ahmad, Jakarta, 20 Desember 2012. (10) Seminar ”Bridges to new Business: the Economic Decolonization of Indonesia” dengan pembicara Dr. J. Thomas Lindblad, 24 Januari 2012. (11) Seminar “The Challenge of Serious and Complex International Financial Developments: Indonesia’s Position” dengan pembicara Dr. Arifin Siregar, Mantan Gubernur Bank Indonesia, 21 Februari 2012. (12) Seminar “Labor Disputes in 2000-1, 2006 and 2011-12: whats Old and Whats New?” dengan pembicara Christopher Manning, PhD. 7 Maret 2012. (13) Seminar “Infrastructure Policy in Indonesia: Where does the Money come from?” dengan pembicara Dr. Peter McCawley (SEADI-USAID), 14 Maret 2012. (14) Seminar “PNPM-Rural and Poverty Reduction, does Social Capital Matter?” dengan pembicara Agus Eko Nugroho, PhD, pada 21 Maret 2012. (15) Seminar “Food Security and Poverty Alleviation in Rural Area” dengan pembicara Purwanto, SE,. M. Econ.St. 28 Maret 2012. (16) Seminar Publik, “Pilkada DKI untuk siapa?, Juni 2012. (17) Seminar “Changes in Development Finance in Asia: Trends, Challenges, and Policy Implications” oleh Mr Toshiro Nishizawa, 2 Juli 2012. LAKIP IPSK-LIPI 2012
38
(18) Public Lecture “Recent Developments in Taiwan’s Outward Direct Investment” dengan pembicara Prof. Tain-Jy Chen dari National Taiwan University, Taipei, Taiwan, 24 Juli 2012. (19) Seminar Prof Anne Booth, “A Prisoner of History? Indonesia’s colonial legacy and Subsequent Economic Development”, SOAS, University of London, 3 September 2012. (20) “Mapping Out Foreign Banks vis-a-vis Domestic Banks”, Maria Monica Wihardja Ph.D’, 7 November 2012. (21) “The Indonesian Economy After The Global Financial Crisis”, Thee Kian Wie, 12 Desember 2012. Sasaran 9 : Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek yang diselenggarakan oleh LIPI sehingga pada akhirnya tercapai peningkatan perilaku “rasional” dalam masyarakat.Indikator yang digunakan oleh Kedeputian Bidang IPSK LIPI adalah jumlah kegiatan sosialisasi/pemasyarakatan iptek yang terselenggara melalui penerbitan jurnal ilmiah dan jasa kepakaran dengan capaian seperti tertera pada tabel 3.10 berikut. Tabel 3.10. Jumlah Penerbitan Jurnal Ilmiah dan Jasa Kepakaran Tahun 2011-2012 2011 Indikator Kinerja
Satuan
2012
Capaian
Capaian Target
(%)
(%)
Jumlah penerbitan jurnal ilmiah bidang sosial kemanusiaan
Kali terbit
86,67
15
100
Jasa Kepakaran
Orang
288,79
124
105,65
Jurnal ilmiah Nasional dan Internasional Kedeputian Bidang IPSK-LIPI, sebagian besar dibiayai dari dana tidak mengikat yang berdampak pada berkurangnya alokasi dana penelitian. Adapun jurnal yang hingga 2012 dikelola oleh Kedeputian Bidang IPSK-LIPI adalah sebagai berikut : 1. Kedeputian Bidang IPSK mengelola Jurnal Masyarakat Indonesia dan Journal of Indonesian Social Sciencies and Humanities. 2. Pusat Penelitian Ekonomi mengelola Jurnal Ekonomi dan Pembangunan,dan Review of Indonesian Economic and Business Studies. 3. Pusat Penelitian Kependudukan mengelola Jurnal Kependudukan Indonesia. LAKIP IPSK-LIPI 2012
39
4. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan mengelola Jurnal Masyarakat dan Budaya. 5. Pusat Penelitian Politik mengelola Jurnal Penelitian Politik. 6. Pusat Sumberdaya Regional mengelola Jurnal Kajian Wilayah. Dalam konteks jasa kepakaran 124 peneliti IPSK pada tahun 2012 telah diundang oleh pelbagai institusi untuk menjadi konsultan, staff ahli, kelompok kerja (Pokja), ataupun narasumber, termasuk pengajar, pembimbing, dan penguji thesis/disertasi. Tabel 3.10 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 Kedeputian Bidang IPSKLIPI telah menampilkan prestasi yang jauh lebih baik dalam hal memberikan upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat dengan memberikan target yang lebih realistis. Kedua indikator yang diberikan telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Beberapa Jasa Kepakaran yang diberikan oleh peneliti Kedeputian Bidang IPSK dapat dilihat pada uraian berikut: a. Panelis/Narasumber/ 1. Anggota Team Joint Selection ADS (Australian Development Scholarships). 2. Narasumber pada penelitian Media Tradisional dalam Mendukung Komunikasi , Kementerian Kominikasi dan Informatika. 3. Konsultan Penelitian Puslitbang Mabes Polri 4. Nara sumber dalam rapat kerja teknis Puslitbang Mabes Polri. 5. Anggota Forum “Konsultasi Pakar Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil”, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Adat Terpencil, Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Sosial RI. 6. Tim penilai TKPIPA Kementerian Riset dan Teknologi. 7. Sebagai konsultan pada Mushaf Standar Indonesia, Persebaran dan Pemanfaatannya. Program penelitian Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Balitbang Agama. b. Dewan Redaksi Jurnal Internasional 1. Member of International Editorial Board: Journal of Immigration and Refugee Studies, USA. 2. Member of Editorial International Board: Journal of Asian Politics and Policy; China and USA. 3. Editorial Board Korean Social Science Journal, Korean Social Science Research Council 4. Member of International Board dari Jurnal Maritime Studies yang terbit pada Springer OpenAccess. 5. International Board of Editors Journal of Refugee Studies. c. Mitra Bestari Jurnal Internasional 1. Mereview manuskrip berjudul ‘The Role of Fisherwomen in the Face of Fishing Uncertainties, untuk publikasi pada Asian Fisheries Science journal’s special edition on gender in aquaculture and fisheries. LAKIP IPSK-LIPI 2012
40
2. Mereview manuskrip berjudul Tenure in the Grenada Beach Seine Fishery untuk diterbitkan pada Fisheries Thematic Issue - FAO Land Tenure Journal. 3. Mereview manuskrip berjudul "Can Patrons Be-Bypassed? Frictiond Between Local and Global Regulatory Networks over Shrimp Aquaculture in East Kalimantan’ untuk diterbitkan pada Internasional Feer Reviewed Journal Society & Natural Resources 4. Mereview naskah berjudul "Politics of Regional Autonomy and Business: Political Economy in Decentralizing Indonesia, 1998-2004" untuk diterbitkan sebagai buku pada CSEAS, Kyoto University. d. Mitra Bestari Jurnal Nasional 1. Reviewer a) “Jurnal Sejarah dan Budaya Kalimantan: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Kebudayaan. Nomor 10/2010/ISSN:1693-606X dan b) Nomor 11/2010/ISSN:1693-606X (Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak, Wilayah Kalimantan). 2. Mitra Bestari Antropologi Indonesia; Journal of Social and Cultural Anthropology. Departemen Anthropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 3. Reviewer a) “Bahasa dan Konstruksi Solidaritas Antaretnis Masyarakat Transmigrasi Nusa Tenggara Barat”: artikel untuk “Jurnal Antropologi Universitas Indonesia”, 2012, b) “Representasi Stereotipe dan Resistensi Orang Kotabengke dalam Struktur Masyarakat Buton”: artikel untuk “Jurnal Antropologi Universitas Indonesia”, 2012. e. Mengajar 1. Mengajar mata kuliah Pengantar Linguistik dan Metode Penelitian Linguistik pada Fakultas Sastra, Universitas Nasional Jakarta. 2. Mengajar mata kuliah “Etnis China di Indonesia”, Universitas Al-Azhar. 3. Mengajar pada Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Mengampu kuliah Epistemologi dan Metode Penelitian Sosial pada Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional, Jakarta. 5. Mengampu kuliah “Al-Qur’an dan Social Sciences” pada Program Pendidikan S3, Sekolah Pascasarjana, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an, Jakarta. 6. Memberi kuliah pada Kajian Tradisi Lisan, di Fakultas Ilmu Budaya, UI. Matakuliah Simbolik pada Tradisi Lisan. f. Pembimbing/Penguji Tesis/Disertasi 1. Penguji disertasi berjudul ‘Shrimp fisheries and aquaculture, Making A living in the coastal frontier of Berau, Indonesia’ pada jurusan Rural Development Sociology, Wageningen University and Research Center, Wageningen, Netherlands. 2. Menjadi External Examiner PhD Thesis Australian National University. 3. Menjadi External Examiner PhD Thesis University Kebangsaan Malaysia. 4. Pembimbing kedua dari Disertasi tentang kemiskinan nelayan pada Jurusan Antropologi-UI. LAKIP IPSK-LIPI 2012
41
5. Penguji Disertasi mengenai Masyarakat Nelayan Pantura, pada Jurusan Penyuluhan, IPB-Bogor. 6. Penguji Disertasi kandidat Doktor Mahasiswa program Pasca Sarjana Sosilogi UI. 7. Penguji Disertasi kandidat Doktor Mahasiswa program Pasca Sarjana Antropologi UI. g. Lain-lain : 1. Sebagai Host Scientist Dr. Masathosi Sasaoka (Japanese Government to the CIFORJapan Project) dari Januari 2012 – Maret 2013 dalam Riset “Management and Coservation of Biodiversity in and around Protected Area : Human-Wild Animal Interrelationship Formed Through Arboriculture in the Mountain Area of Central Seram, Central Maluku Regency, Maluku Province 2. Anggota tim editor proceeding seminar nasional “Peran Hasil Penelitian Sosial Ekonomi dalam Mendukung Pembangunan Kelautan dan Perikanan untuk Merespon Tantangan Kontemporer” Dengan semakin meningkatnya akses terhadap pengetahuan dan semakin banyaknya masyarakat yang diberi pengetahuan oleh LIPI, maka Tujuan 4 yaitu Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis dapat terwujud. LIPI menyakini, jika masyarakat diberikan akses kepada ilmu pengetahuan, kesadaran dan juga kemampuan untuk berperilaku rasional dan humanis dapat dijembatani. Sasaran 10: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukurdari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiahregional dan internasional. Peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional dinilai dari dua kinerja kegiatan yaitu: jumlah keanggotaan dalam organisasi ilmiah internasional dan jumlah partisipasi dalam berbagai pertemuan ilmiah baik di tingkat regional maupun internasional. Target dan capaian Kedeputian Bidang IPSK berkaitan dengan kegiatan yang dimaksud dirangkum dalam tabel 3.11 berikut. Tabel 3.11.
Jumlah Keikutsertaaan dalam organisasi Ilmiah dan Partisipasi dalam pertemuan Ilmiah Tahun 2011-2012 2011
Indikator Kinerja
Satuan
2012
Capaian Target
Capaian (%)
(%) - Keanggotaan dalam organisasi ilmiah regional dan internasional lainnya
Organisasi
104,17
20
155
Partisipasi dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional
Orangkali
100
44
100
Tabel diatas menunjukkan keberhasilan dalam memenuhi target keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional dan partisipasi dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional.Pada tahun 2012, para peneliti di Kedeputian Bidang IPSK lebih bergairah LAKIP IPSK-LIPI 2012
42
dalam mengikuti atau berpartisipasi dalam kancah internasional. Selain terjadinya peningkatan karya tulis internasional (lihat Tabel 3.3.) mereka juga lebih banyak yang terlibat dalam organisasi ilmiah internasional.Dengan kinerja demikian ini, diharapkan cita-cita untuk mewujudkan LIPI sebagai lembaga riset berkelas dunia dapat segera terwujud. Partisipasi dalam pertemuan regional dan internasional (1) International Conference “Alternative Visions for Decentralization in Indonesia”, Hotel Borobudur, 12 Maret 2012 (2) Asia Pacific Regional Consultation of the Committee on Elimination of Discrimination Against Women (CEDAW Committee) for the Proposed General Recommendation on Human Rights of Women in Situations of Conflict and Postconflict, UN Women, IWRAW Asia Passific dan OHCHR, 26-28 Maret 2012, Bangkok, Thailand; (3) International Conference “Lessons from Assessing Governance: Towards Inclusive Democracies and Development in Asia”, UNDP Jakarta, Hotel Borobudur, 21-22 Maret 2012; (4) Impact and Policy Conference: Evidence in Governance, Financial Inclusion, and Entrepreneurship, (ADB, Innovation for Poverty Action, Citi Foundation, Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab), 30 Agustus – 1 September 2012, (5)
Imperial Queen’s Park Hotel, Bangkok, Thailand; Conference 2012 Asia Pasific Security Forum A Year of Uncertainty: Challenges and Opportunity Leateris Room, Mezzanine floor, Mulia Hotel Jakarta. Host: Institute for National Policy Research (Taiwan) and LIPI, 5-6 October 2012
(6)
Konferensi Internasional Budaya Gunung Berapi, 8-12 Desember 2012.
(7)
13th International Convention of the East Asian Economic Association (EAEA), Singapore, 19-20 October 2012
(8)
International Seminar South East Asian Seminar Series, on Nvivo 10 – Powerful Qualitative Data Analysis Software” Program Kerja Sama antara QSR International – Statworks Group – Universitas Persada Indonesia UPI Y.A.I, November 2012
(9)
HDCA 2012 International Conferences “Revisiting Development: Do We Assess It Correctly, Jakarta, 5-7 September 2012
(10) A ASEAN-India Network of Think-Tanks (AINTT) meeting, New Delhi-India, 7-8 Agustus 2012 (11) Asia Pacific Security Forum , Jakarta, 5 October 2012 (12) International Workshop ,Food Security And Food Safety: Perspectives For Regional And Global Cooperation, Brussels, 21-22 Maret 2012 (13) Local Economy and Regional Development Seminar, International University of Japan (IUJ), Nigata, Japan. November 22nd, 2012
LAKIP IPSK-LIPI 2012
43
(14) Seminar the 12th Council of Asia International Symposium Mobilizing Science Towards Green Economy, IPB ICC, Bogor, Juli, 2012 (15) Seminar UNEP Side Event,Community Empowerment and Climate Change Mitigation in indonesiathrough micro hydro power development, Rio de JaneiroBrasil, 11-14 Juni 2012 (16) The First Asia Dairy Goat Conference, Kualalumpur, Malaysia 9-12 April 2012. (17) South East Asia-China Cooperation Workshop South East Asia-China Cooperation Workshop, Guangzhou-Naning- Senzhen-Beijing, Cina, 19-30 September 2012 (18) Transnationalism and Social Change in Small Islands: Issues and Challenges in Japan, 20 Maret 2012. (19) Seminar The Business of Batam. Institute of Saoutheast Asian Studies (ISEAS) Singapore, 17 Januari 2012. (20) Workshop Micro and Small sized Enterprise Development, Taiwan, 26 Sept s.d 10 Oktober 2012. (21) Seminar Richard Robison, Indonesia di Era Suharto, di Universitas Indonesia, 8 Juni 2012. (22) Seminar ”Chinese Indonesians”, PMB LIPI dengan pembicara dari Kyoto University, Nara University dan Tokyo University, Jepang,31 Agustus 2012. (23) Seminar ”Food Security in Indonesia from Social/Cultural Approach” PMB LIPI bekerjasama dengan Global Collaboration Center, Osaka University, Jepang, Tgl 13 September 2012. (24) API Public Lecture, Prof Thongchai Winichakul 5 Juli 2012 – peserta. (25) Seminar Internasional Nationalism and Social Change in Small Island : A View From Population Perspective. (26) The International seminar of Oral Tradition VIII, 23th – 27 th 2012, Aston Hotel, Tanjung Pinang, Indonesia Organisasi Internasional yang diikuti para peneliti adalah : 1. International Sociology Association (ISA). 2. Association of Security Sector Education and Training (ASSET). 3. Management of Social Transformation UNESCO LIPI (MOST). 4. International Member of Forestry Organization(IUFRO). 5. The Indonesian Alumni Researcher (Australian Alumni). 6. Japanese Forestry Association di Jepang. 7. East West Center Alumni Association (EWCAA). 8. University of Hawaii Alumni Association (UHAA). 9. Asian Public Intellectuals (API) Community. 10. Keluarga Alumni East West Center Indonesia (KALEA). 11. Anggota Ikatan Alumni Bea Siswa Perancis (BGF). LAKIP IPSK-LIPI 2012
44
12. Alumni Penerima Beasiswa CEDEL. 13. The Nippon Faundation for API Fellowships Program. 14. IFSSO sebagai Sekretaris Jendral IFSSO. Dengan tercapainya sasaran 10, maka Tujuan 5 yaitu Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras internasional, telah dicapai. Sasaran 11: Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan penelitian sangat signifikan pengaruhnya bagi kualitas hasil penelitian.Oleh karena itu, keduanya mendapat perhatian dan penanganan serius dalam kegiatan LIPI. Adapun kinerja pada sasaran ini ditentukan oleh terpeliharanya sarana yang tersedia demi terlaksananya kegiatan penelitian secara optimal melalui perbaikan peralatan atau rehabilitasi infrastruktur, serta pengadaan peralatan baru dan penambahan fasilitas. Tabel 3.12. Jumlah Paket Sarana Prasarana Tahun 2011-2012 2011 Indikator Kinerja
Satuan
2012
Capaian
Capaian Target
(%) Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
Paket
93,33
(%)
19
94,74
Kedeputian Bidang IPSK telah memberikan perhatian pada pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya kegiatan yang telah ditargetkan.Sebagaimana terlihat pada tabel 3.12 diatas, semua satker dibawah Kedeputian Bidang IPSK telah merealisasikan paket pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana 100 persen, kecuali satker Politik.Hal ini mengakibatkan realisasi capaian kurang dari 100 persen. Sasaran 12: Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian. KedeputianBidang IPSK telah melakukan upaya serius untuk membantu terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan LIPI. Komitmen ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyelesaiaan dokumen perencanaan dan penganggaran, serta dokumen pelaporan termasuk laporan triwulan dan LAKIP secara baik. LAKIP IPSK-LIPI 2012
45
Tabel 3.13. Jumlah Dokumen Tata Kelola Organisasi Yang Baik Tahun 2011-2012 2011 Indikator Kinerja
Satuan
2012
Capaian
Capaian Target
(%)
(%)
Jumlah dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel (LAKIP )
Dokumen
100
6
100
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (Laporan keuangan)
Dokumen
100
5
100
Seperti terlihat pada tabel diatas, masing-masing satker telah menetapkan target dan sekaligus merealisasikan jumlah dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel (LAKIP) serta status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (Laporan keuangan) sebesar 100 persen tahun 2012, seperti juga yang telah ditunjukkan pada tahun 2011. Sasaran 13: Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja. Sumberdaya manusia adalah elemen utama dalam rangka mencapai visi dan misi yang ditetapkan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia guna melaksanakan tugas dan fungsi, LIPI melakukan perekrutan pegawai yang semakin lama semakin ditingkatkan kualitasnya. Namun demikian, pada tahun 2012 tidak ada perekrutan pegawai baru sehingga Kedeputian Bidang IPSK LIPI hanya melakukan pembinaan pegawai yang sudah ada. Pembinaan SDM difokuskan pada perluasan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan/keahlian bagi seluruh pegawai agar lebih profesional. Selain mendorong pegawai untuk mengikuti pendidikan formal, juga memfasilitasi pegawainya untuk mengikuti diklat-diklat teknis/khusus yang dilakukan baik di LIPI maupun di luar LIPI dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas. Hal ini dilakukan melalui pembiayaan dari LIPI maupun dengan memanfaatkan tawaran beasiswa yang ada. Tabel berikut menyajikan target dan capaian pembinaan SDM pada Kedeputian Bidang IPSK. Tabel 3.14. Jumlah SDM IPSK yang Terbina Tahun 2011-2012 2011 Indikator Kinerja
Terbinanya SDM LAKIP IPSK-LIPI 2012
2012
Satuan
Orang
Capaian (%)
Target
Capaian (%)
110,32
265
106,42 46
Jumlah pegawai yang tengah menempuh pendidikan S1, S2, S3
Orang
93,75
27
88,88
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat, training dll di LIPI
Orang
105,88
213
95,77
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat, training dll selain di LIPI
Orang
170,73
25
144
Tabel 3.14 menggambarkan bahwa pada tahun 2012, Kedeputian Bidang IPSK telah lebih baik dalam merencanakan pegawai yang akan dibina di tahun yang bersangkutan. Hal tersebut tercermin dari tercapainya target kinerja yaitu sebesar 106,42 persen.Capaian kinerja tersebut termasuk optimal meskipun capaian jumlah pegawai yang tengah menempuh pendidikan S1-S3 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa diklat atau training di luar Pusbindiklat LIPI yang pegawai antara lain:
telah diikuti oleh
1. Diklat gender 2. Diklat etnografi film 3. Speech Writer Training, Washington DC, Amerika Serikat, Oktober-Desember 2012 4. Young Leader Training, Naning dan Beijing, Cina, 12 November s/d 9 Desember 2012 5. IALF JAKARTA (Bahasa Inggris untuk persiapan pendidikan ke Australia), 4-11 Januari 2012 (3 orang) 6. English for Academic Purposes (EAP) Program , 16 Juli s/d 19 Oktober 2012 7. English for Academic Purposes (EAP) training, 2 September – 2 November 2012, IALF Denpasar, Bali, diselenggarakan oleh Kementrian RISTEK 2012 8. Technical Assistance Strengthening Planning Capacity for Low Carbon Growth in Developing Asia, Jakarta, 11-12 Oktober 2012 9. Pelatihan Metode Kualitatif dengan Software NviVo, November 2012 10. Enhancement Program of Local Economy and Regional Development Course, International University Of Japan (IUJ), Niigata, Japan 11. Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama, Cibinong, Maret 2012 12. Penyusunan Policy Paper yang Baik diselenggarakan oleh Kedeputian Bidang IPSK, Jakarta, Widya Graha LIPI lt.5, Tanggal 31 Juli 2012 13. Peer Review Journal Article, Jakarta, Tanggal 3-7 Desember 2012 14. Macroeconomics Modelling Workshop, Jakarta, Widya Graha LIPI lt. 4, Tanggal 20 Desember 2012 15. Visitasi Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Tim Penilai Satker, Ruang Rapat lantai 8, Sasana Widya Sarwono LIPI, 6 November 2012 16. Strengthening Planning Capacity For Low Carbon Growth in Developing Asia: Regional Capacity Building Workshop. (Training Modelling CGE, diselenggarakan oleh ADB), Hotel Le Meridien, Jakarta, October, 2012
LAKIP IPSK-LIPI 2012
47
3.3. EVALUASI CAPAIAN RENSTRA 2010-2014 Berikut ini akan disajikan evaluasi kinerja Kedeputian Bidang IPSK dengan cara membandingkan capaian sampai tahun 2012 dengan target yang dikemukakan dalam Renstra selama lima tahun yaitu periode 2010-2014. Tabel 3.15. Evaluasi Capaian Renstra 2010-2014 Persentase
Indikator Kinerja Utama
Target 2010-2014
Capaian sampai 2012
Jumlah Peta pendidikan dan jabatan fungsional
25 paket (341 org)
15 paket (148 orang)
43.40
Jumlah publikasi ilmiah
1904
972
163.09
Jumlah HKI LIPI yang didaftarkan
429
275
64.10
3
Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia
Jumlah buku identifikasi bahasa-bahasa lokal yang hampir punah (Kajian Prioritas Nasional / PN11)
32
13
41
4
Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis
Jumlah paket hasil kajian sosial kemanusiaan terkait dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
12
10
83.33
5
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam
Jumlah kerja sama
131
80
61.07
No
Sasaran
1
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti
2
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
LAKIP IPSK-LIPI 2012
Capaian sampai 2012
48
meningkatkan adopsi inovasi
6
7
8
9
Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Meningkatnya akses terhadap pengetahuan
Meningkatnya perilaku "rasional" dalam masyarakat
Jumlah naskah dan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi permasalahan nasional
113
70
61.95
Jumlah paket diseminasi hasil kajian ilmu sosial & kemanusiaan
40
31
77.5
Jumlah seminar yang terselenggarakan
145
106
73.10
Jumlah keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah nasional, regional
1980
1095
55.30
Jumlah penerbitan jurnal ilmiah bidang sosial kemanusiaan
70
40
57.14
59.18
Jasa Kepakaran
735
435
LAKIP IPSK-LIPI 2012
49
10
Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional
Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan pertemuan ilmiah regional dan internasional
271
199
73.43
11
Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan
Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
27
29
107.41
32
18 Paket
53.13
42
18 paket
42.857
974
568
58.316
12
Jumlah dokumen Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan Terwujudnya akuntabel tata kelola organisasi yang (LAKIP) baik (good Status corporate pengelolaan governance) administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas(Laporan Keuangan)
13
Terbinanya SDM
Persentase pegawai /sumber daya manusia (SDM) yang terbina
Dari tabel 3.15 terlihat bahwa sebagian besar tingkat capaian indikator kinerja utama pada masing-masing sasaran adalah 50-60 persen. Sehubungan dengan target dalam renstra yang menjadi acuan adalah lima tahun (2010-2014), maka idealnya secara rata-rata tingkat capaian sampai tahun 2012 adalah 60 persen. Dengan demikian dapat dikatakan, realisasi kegiatan Kedeputian IPSK LIPI sudah berjalan pada jalur rencana strategi yang tepat.Namun demikian, tingkat capaian publikasi ilmiah, ternyata telah jauh melampaui target, tidak hanya LAKIP IPSK-LIPI 2012
50
target dalam tiga tahun, tetapi bahkan dalam satu rentang renstra.Hal ini utamanya disebabkan produktivitas dari peneliti IPSK dalam mempublikasikan hasil penelitiannya di pelbagai media.Artinya, satu topik penelitian tidak hanya diterbitkan dalam satu tulisan. 3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pagu awal DIPA IPSK LIPI Tahun 2012 adalah sebesarRp53.329.791.000kemudian dikarenakan adanya pemotongan anggaran terkait penghematan, pagu DIPA direvisi menjadi sebesar Rp 48.496.725.000yang terserap hampir 100%. Laporan Akuntabilitas Keuangan dari Kedeputian Bidang IPSK ini mendasarkan pada laporan triwulan yang dikoordinasikan dan dievaluasi oleh tim PME IPSK. Program kegiatan terdanai DIPA untuk lima satker di bawah KedeputianBidang IPSK pada tahun 2011 terdiri dari tiga kelompok pengelolaan anggaran yang berkembang menjadi lima kelompok di tahun 2012, seperti ditunjukkan pada tabel 3.16 berikut: Tabel 3.16. Alokasi dan Tingkat Penyerapan Dana DIPA 2011 dan 2012 TAHUN
2012
Program
Alokasi/Pagu
PN11
2,500,000,000
Penelitian dan Pengembangan Iptek Kompetitif
9,757,548,000
Pemilu
2,908,683,000
8,630,000,000
Tata Kelola 24,700,494,000 Jumlah
48,496,725,000
TAHUN Program
Realisasi s.d. 30 Juni 2010 1,047,134,000 (41,89%) 4,115,476,150 (42,18%) 3,597,220,600 (41,68%) 1,155,187,310 (39,72%) 12,517,743,500 (50,68%)
Realisasi s.d. 31 Des 2010 2,499,730,000 (99,99%) 9,705,227,910 (99,46%) 8,615,783,045 (99,84%) 2,791,838,543 (95,98%) 24,230,482,734 (98,10%)
22,432,761,560 (46,26%)
47,843,062,232 (98,65%)
2011 Alokasi
Realisasi s.d. 30 Juni 2011
Realisasi s.d. 31 Des 2011
PN 11
2.000.000
Penelitian dan Pengembangan Iptek
8.433.646
847.776 (42.39%) 3.342.529 (39.57%)
2.000.000 (100.00%) 8.353.111 (99.05%)
LAKIP IPSK-LIPI 2012
51
Perkantoran
20.602.546
Jumlah
31.036.192
9.456.850 (45.93%) 13.647.154 (43.97%)
20.768.355 (100.80%) 31.121.466 (100.27%)
Sejak tahun 2012 pengelolaan anggaran kegiatan kompetitif ditempatkan pada anggaran DIPA satker yang semula dikelola dengansistem kontrak. Bahkan Puslit Ekonomi, diberikan tanggung jawab untuk mengelola anggaran kegiatan kompetitif Daya Saing Wilayah dengan koordinator subkegiatan dan mayoritas peneliti dari kedeputian non-IPSK dan berlokasi di luar DKI.Dengan adanya penghematan anggaran di tahun 2012, alokasi tanggung jawab anggaran ini, menyebabkan dihapuskannya empat kegiatan penelitian (tematik) di satkeryang bersangkutan. Namun demikian, secara keseluruhan dapat dikatakan kelima satker di lingkungan Kedeputian IPSK dapat menyerap dana DIPA dengan baik, yaitu hampir mencapai 100% (98,65%) pada tahun 2012. Penyerapan tertinggi terjadi pada program Prioritas Nasional (PN11), dengan sisa hanya 0,1%. Sisa ini terjadi disebabkan oleh selisih harga tiket perjalanan, yang tentu saja sulit untuk direncanakan secara akurat, seperti juga untuk program penelitian lainnya (termasuk kajian kompetitif dan kajian pemilu).Sementara untuk anggaran yang tidak terserap pada program Kepemerintahan yang baik (tata kelola) disebabkan oleh beberapa pegawai yang pensiun ataupun yang meninggal dunia di beberapa satker. Bila dibandingkan dengan kondisi di tahun 2011 penyerapan dana melebihi 100%. Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh peningkatan gaji dan tunjangan pegawai yang tidak terencanakan sebelumnya. Oleh karenanya, perbaikan yang harus dilakukan oleh masingmasing satker adalah melakukan perencanaan dan ketelitian yang lebih baik terhadap pengelolaan gaji dan tunjangan pegawai.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
52
BAB IV PENUTUP
Selama tahun 2012 semua satker di Kedeputian Bidang IPSK telah melaksanakan pelbagai kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja masing-masing satker. Secara umum, semua kegiatan, khususnya penelitian, mencoba menjawab pelbagai problem sosial, baik di tingkat lokal maupun regional.Hasil penelitian dari kelima satker memberikan manfaat dalam dua aspek, yaitu sebagai bahan masukan (usulan) penyusunan kebijakan atau bahan untuk melakukana dvokasi dalam mengatasi dan mengantisipasi persoalan-persoalan social kemanusiaaan serta untuk pengembangan ilmu sosial. Jika ditelaah lebih mendalam, beragamkajian yang telah dilakukan Kedeputian Bidang IPSK menunjukkan adanya upaya komprehensif untuk menjawab segala perubahan kehidupan sosial yang sangat dinamis dan terkadang dapat mengancam proses pembangunan. Denganlimasatker yang masing-masing memiliki kompetensi inti yang spesifik, Kedeputian Bidang IPSK tidak hanya memilikikajian yang sifatnyasektoral, tetapijugalintasdisiplin yang memiliki posisi strategis. 4.1. KESIMPULAN Pelbagai kajian yang dilakukan oleh kelima satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK mengacupadatemapayungkegiatan IPSK sebagaimana yang tercantumdalamRenstra IPSK 2010–2014.Masing-masing satker melaksanakan kegiatan sesuai dengan kompetensinya. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, sebagianhasilkajian dimanfaatkan untuk rujukan dalam penyusunan pelbagai kebijakan nasional dan regional, sedangkan sebagian lainnya memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia. Sebagai contoh, Kedeputian Bidang IPSK, melalui kajian pemilu yang dilaksanakan oleh Puslit Politik, memberikan bahan/masukan kebijakan terkait dengan pelaksanaan pemilu yang akan dilangsungkan tahun 2014. Selanjutnya, kegiatan Prioritas Nasional (PN) yang dilaksanakan oleh Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan telah berhasil membuat record (catatan) mengenai lima bahasa yang hampir punah di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara serta kajian mengenai situs-situs budaya. Catatan tersebut bermanfaat bagi ilmu linguistik dan juga acuan kebijakan untuk mempertahankan bahasa-bahasa yang diteliti dari kepunahan. Selain itu, kegiatan yang dilakukan oleh satker seperti Puslit Ekonomi dan Puslit Kependudukan melalui skema IPTEKDA berpotensi secara langsung memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat karena berfokus pada penguatan/pemberdayaan ekonomi. Pada tahun 2012, Kedeputian Bidang IPSK juga melakukan kegiatan lanjutan dari penelitian yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut adalah penelitian dengan fokus pada isu kemiskinan di bawah sub-program CSSI (Critical Sosial Science Issues). Beberapa penelitian di bawah sub-program ini telah berhasil mengeluarkan LAKIP IPSK-LIPI 2012
53
rekomendasi yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan pengurangan kemiskinan secara komprehensif dari pelbagai aspek, yaitu dari sisi ekonomi (dalam bentuk penguatan upaya ekonomi produktif), penyediaan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan budaya karena kemiskinan juga mencakup pelbagai aspek selain ekonomi. Selain, beberapa penelitian masih dilaksanakan sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya. Kedeputian Bidang IPSK-LIPI juga aktif melakukan kerjasama ilmiah, baik berupa penerbitan, kajian, maupun seminar.Sebagai contoh, kerjasama antara KITLV dan IPSK telah menerbitkan satu jurnal ilmiah internasional, yaitu Jurnal Indonesian Social Sciences and Humanities (JISSH).Sementara itu, beberapa penelitian penting yang dilakukan oleh masingmasing satker di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK perlu juga dicatat sebagai kontribusi untuk pengembangan ilmu-ilmu sosial dan masukan untuk kebijakan nasional. 4.2. REKOMENDASI Selama tahun 2012 kelima satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK LIPI telah menghasilkan pelbagai produk baik berupa bahan/masukan untuk penyusunan kebijakan di bidang sosial kemanusiaan maupun untuk pengembangan ilmu sosial dan kemanusiaan. Masukan bagi penyusunan kebijakan pada gilirannya bertujuan untuk menyelesaikan pelbagai problem sosial dan pembangunan yang dihadapi oleh Indonesia. Dari sisi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian dan pengkajian juga diharapkan mampu memperkuat peran Kedeputian IPSK-LIPI sebagai salah satu lembaga ilmiah nasional yang mampu menjadi focal point di organisasi keilmuan sosial di tingkat nasional, regional maupun internasional. Terlepas dari hasil yang telah dicapai, satker-satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK masih menghadapi pelbagai kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Kendala tersebut antara lain berupa kelemahan struktural, pendanaan, minimnya fasilitas penelitian dan kendala koordinasi antarsatker di lingkungan IPSK-LIPI, sehingga berpotensi menjadi faktor penghambat dalam mengoptimalkantugasdanfungsilembaga. Keterbatasan sarana dan prasarana ilmiah, seperti sumber literatur dan jurnal ilmiah internasional dan danapenelitian, merupakan kendala utama dalam mengoptimalkan peran Kedeputian BidangIPSK-LIPI untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu-ilmu sosial dan pembangunan nasional. Kurangnya koordinasi antarsatker di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK menyebabkan adanya beberapa penelitian dengan topik yang sama. Meskipun diarahkan pada pelbagai aspek yang berbeda, kesan tumpang tindih tidak dapat dihindarkan.Karenanya, beberapa rekomendasi perlu digarisbawahi dalam laporan akuntabilitas ini. Pertama, untuk meningkatkan kualitas penelitian yang dilakukan, perbaikan sarana dan prasarana penelitian, seperti kuantitas dan kualitas koleksi buku serta jurnal ilmiah masih perlu ditingkatkan.Selain itu, perlu pula dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM peneliti maupun pendukung.Peningkatan jumlah peneliti, terutama peneliti muda, dengan tingkat pendidikan S2 dan S3 masih perlu dilakukan. Penyediaan dana penelitian yang memadai sangat penting untuk mendorong produktivitas peneliti di masa datang, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas hasil penelitian. LAKIP IPSK-LIPI 2012
54
Kedua, untuk mengoptimalkan kualitas hasil penelitian dengan pelbagai keterbatasan yang ada, koordinasi antarsatker harus diperkuat.Hal ini penting untuk memperkecil tumpang tindih topik penelitian yang dilakukanolehsetiap satker.KedeputianBidang IPSK-LIPI dapat melakukan peran koordinasi melalui peningkatan frekuensi pertemuan antara pejabat dan peneliti di masing-masing satker yang ada.Alternatif yang juga perlu dipikirkan adalah melakukan penelitian unggulan lintas satker yang dikoordinasikan oleh kedeputian BidangIPSK. Ketiga, Kedeputian BidangIPSK dapat memfasilitasi pelbagai bentuk kerjasama penelitian, publikasi ilmiah dan pengembangan sumber daya peneliti dengan pelbagai lembaga ilmiah dan stakeholdersyang ada baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Peningkatan kerja-sama penelitian dengan lembaga ilmiah asing diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM di lingkungan IPSK maupun penelitian yang akan dihasilkan. Sementara itu, kerja-sama dengan pelbagai stakeholders, terutama di pelbagai kementerian dan pemerintahdaerahakan dapat meningkatkan sumber dana penelitian sekaligus memberikan kontribusi langsung pada pelbagai kebijakan untuk mengatasi permasalahan social dan kemanusiaan yang dihadapai oleh bangsa ini.
LAKIP IPSK-LIPI 2012
55