Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

Laporan

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL Jalan Lingkar Timur, Manding, Bantul

i

KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Laporan Akuntabilitas Intitusi Pemerintah (LAKIP)

merupakan cerminan prestasi

serta evaluasi terhadap program dan kegiatan pada tahun 2012. LAKIP juga untuk menjelaskan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan, serta menggambarkan aktifitas manajemen dengan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dasar penyusunan LAKIP adalah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini disusun atas data, informasi, masukan yang terkait dengan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Berdasarkan hasil akhir kegiatan diketahui bahwa tingkat capaian program dan kegiatan. Oleh karena itu sangat diharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun demi tercapainya hasil yang lebih sempurna. Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini. Mudah-mudahan melalui LAKIP ini menjadikan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul menjadi instansi yang akuntabel. Terima kasih. Bantul, 27 Februari 2013 Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Fomal Kabupaten Bantul

Drs. H. MASHARUN, MM Pembina Utama Muda (IV/c) NIP 195807031985031016

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF Misi kesatu dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk

meningkatkan kapasitas

pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik merupakan bukti kongkrit bahwa kondisi pemerintahan yang good governence dan clen governence sudah menjadi komitmen yang utama dan pertama bagi Pemerintah Kabupaten Bantul. Menjunjung etika, budaya dan nilai-nilai luhur bagi jajaran Pemerintah Kabupaten Bantul adalah sebagai wujud dari keinginan kuat untuk menggapai pemerintahan yang empatik. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul disusun berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010. Pengukuran kinerja dipilah-pilah dalam beberapa indikator kinerja yang setiap indikator kinerja ditetapkan terget kinerja di setiap tahun dan disusun dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2014 Sasaran strategis Tahun 2010-2014 adalah: 1.

Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50%

2.

Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85%

3.

Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99%

4.

Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56

5.

Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7%

6.

Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,01 thn.

7.

Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 0,2%

8.

Tercapainya layanan PAUD di setiap dusun (933 dusun) Kinerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul berdasarkan

pengukuran indikator kinerja sasaran strategis

diperoleh nilai rata-rata capaian sebesar

90,88% dengan kategori sangat berhasil. Sedangkan pengukuran akuntabilitas keuangan diperoleh nilai rata-rata capaian sebesar 95,69% dengan kategori sangat berhasil.

iii

Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis Indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh nilai Capaian IKU dibandingkan dengan target yang ingin dicapai pada Tahun 2012

hasilnya

sebagai berikut: 1) Angka melek huruf 107, 92%, 2) APK SM 85,08%, 3) APK PAUD 103,93%, 4) APM SM 79,35%, 5) Kelulusan SM 101,78% 6) Rata-rata UN 100,14%,

7)

Putus sekolah 111,76%, 8) Rata-rata lama sekolah 100%, 9) Rasio ruang kelas dengan siswa 106,25%, 10) Rasio guru dengan siswa 100%, 11 Jumlah lembaga PNF 94,29%, 12 Jumlah lembaga pendidikan informal 100%. Sedangkan hasil evaluasi dan analisis capaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) diperoleh hasil;

1) pada jenjang pendidikan SMA/MA

sudah mampu memenuhi SPM, 2) pada jenjang SMK sudah mampu memenuhi SPM, 3) pada lingkup pendidikan nonformal belum mampu memenuhi SPM secara keseluruhan. Pencapaian sasaran yang termasuk kategori sangat berhasil

masih perlu

ditingkatkan lagi karena rasa optimis yang masih mampu untuk lebih meningkatkan capaian sasaran dengan mempertimbangkan segala potensi dan peluang yang ada diantaranya; (a) kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk sekolah sampai jenjang pendidikan menengah, (b) faktor geografi wialyah Kabupaten Bantul yang mendukung terselenggaranya proses pendidikan, dan (c) komitmen eksekutif, legislativ, dan masyarakat Kabupaten Bantul dalam mensikapi terselenggaranya pendidikan.

Disisi lain masih menyisakan faktor

kelemahan dan juga ancaman, diantaranya: (a) masyarakat yang heterogen dengan berbagai macam kondisi sosial ekonomi menjadikan kemampuannya dalam penyediaan financial yang berbeda-beda, (b) semakin terbatasnya ketersediaan sumberdaya alam dan lingkungan yang terkadang menjadikan sandungan kesulitan untuk pengembangan pendidikan sesuai dengan tuntutan dan standar ideal sebuah lembaga pendidikan, (c) pola hidup sebagian masyarakat yang cenderung bergaya meninggalkan daerahnya sendiri, (d) laju arus budaya dan karakter dari luar yang tidak sejalan dengan kondisi daerah sehingga menghambat harapan dan citacita luhur pendidikan di Kabupaten Bantul.

iv

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Tugas Pokok dan Fungsi D. Struktur Organisasi E. Uraian Tugas

i ii iii v 1 1 2 2 3 5

Bab II

23 23 22 26 26 26 27 29 33 39 43 45 47 47

Bab III

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan 4. Sasaran 5. Strategi dan Kebijakan 6. Program dan Kegiatan 7. Indikator Kinerja Utama (IKU) 8. Standar Pelayanan Minimal (SPM) B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 1. Sasaran, Program dan Kegiatan Tahun 2012 2. Indikator Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2012 C. Penetapan Kinerja Tahun 2012

AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja 1. Metode Pengukuran Kinerja 2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran B. Evaluasi dan Analisis Kinerja 1. Evaluasi dan analisis kinerja sasaran 2. Evaluasi dan analisis kinerja IKU 3. Evaluasi dan analisis SPM C. Akuntabilitas Keuangan Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Bab IV Penutup. Lampiran-lampiran :

51 51 52 53 54 54 65 66 73 75 77 83

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Table Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15

Data Pegawai Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Data Jabatan Fungsional Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2011 Program dan Kegiatan Tahun 2011 Kaitannya Sasaran Strategis Ikhtisar Target Kinerja Sassaran Strategis Tahun 2011 Skala Pengukuran Ordinal Nilai Mean/Rata-rata Setiap Kategori Tingkat Capaian Indikator Kinerja sasaran Tahun 2011 Kelompok Persentase Capaian Kinerja sasaran Tahun 2011 Pencapaian Kinerja Sasaran 1 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 Pencapaian Kinerja Sasaran 4 Pencapaian Kinerja Sasaran 5 Pencapaian Kinerja Sasaran 6 Pencapaian Kinerja Sasaran 7 Pencapaian Kinerja Sasaran 8 Rincian Kegiatan, Realisasi dan Sisa Anggaran Tahun 2011 Rincian Belanja Tidak Langsung, Realisasi dan Sisa Anggaran Perincian Belanja Langsung Tahun 2011

21 21 27 32 34 36 40 41 42 42 43 44 45 46 47 49 50 51 57 59 59

vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul merupakan salah satuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul yang dibentuk bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007. Sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Bantul Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola pendidikan di Kabupaten Bantul. Fungsi manajemen itu diawali dengan menyusun perencanaan (planning), mengorganisir (organizing), menggerakkan (actuating), sampai dengan mengontrol (controlling) jalannya tugas-tugas kedinasan. Semua aktifitas dalam pelaksanaan program maupun kegiatan harus bisa dipertanggungjawabkan secara resmi dihadapan para pemangku kepentingan maupun masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja yang disusun secara tahunan

yang

berisi

pertanggungjawaban

kinerja

suatu

instansi

dalam

mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi. Oleh karena itu Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul menyusun laporan akuntabilitas kinerja berdasarkan pedoman yang terbaru yaitu Permen PAN-RB 29/2010. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan LAKIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran yang dicapai Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul yang sudah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2012 dan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Pencapaian sasaran sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang; 1) pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, 2) realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, 3) penjelasan atas pencapaian kinerja, dan 4) pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja yang sudah ditetapkan dalam perencanaan (RPJMD Kabupaten Bantul). Bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini merupakan wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul untuk mendukung pencapaian

LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

1

visi Pemerintah Kabupaten Bantul “Projotamansari Sejahtera, Demokratis, dan Agamis”. Selanjutnya dengan LAKIP Tahun 2012 ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk: 1) bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, 2) penyempuranaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, 3) penyempuranaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, dan 4) penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud penyusunan LAKIP adalah dalam rangka mengevaluasi realisasi cacpaian indikator kinerja utama organisasi yang diimplemetasikan dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2012 yang pada akhirnya dapat diketahui keberhasilan dan kegagalannya. 2. Tujuan adalah untuk mengetahui keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama yang sudah ditetapkan dalam dokumen perencanaan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. C. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok Melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengelola pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan non formal di wilayah Kabupaten Bantul.

Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 57 Tahun 2008 Bab III Pasal 21 dijelaskan bahwa fungsi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: a. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; d. Pelaksanaan kesetaraan Dinas, dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengantugas dan fungsinya;


2

D. Struktur Organisasi Struktur organisasi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : -

Sub Bagian Umum;

-

Sub Bagian Kepegawaian; dan

-

Sub Bagian Keuangan dan Aset;

c. Bidang Pendidikan Menengah Atas, terdiri atas : -

Seksi Kurikulum dan Ketenagaan; dan

-

Seksi Pengembangan Sarana Prasarana;

d.

Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan, terdiri atas : -

Seksi Kurikulum dan Ketenagaan; dan

-

Seksi Pengembangan Sarana Prasarana;

e.

Bidang Pengembangan Pendidikan Non Formal, terdiri atas : -

Seksi Taman Kanak-kanan dan Pendidikan Anak Usia Dini; dan

-

Seksi Pendidikan Non Formal.

f. Unit Pelaksana Teknis (UPT); -

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

g. Kelompok Jabatan Fungsional -

Guru dan Kepala Sekolah, meliputi; Guru TK, Guru SMA, Guru SMK, Guru diperbantukan di Kementerian Agama.

-

Pengawas Sekolah, meliputi; Pengawas TK, Pengawas SMA, dan Pengawas SMK

-

Penilik Pendidikan Non Formal

-

Pamong Belajar

-

Tutor, yaitu tenaga pendidik pada Kejar Paket pada jalur pendidikan nonformal.

-

Pendidik PAUD, yaitu tenaga pendidik pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur nonformal.


3

Bagan Struktur Organisasi KEPALA DINAS Drs. H. Masharun, MM Kelompok Jabatan

SEKRETARIS Sigit Murdiyanto, SH

Fungsional Subbag Umum Drs. Istadi

Subbag Kepegawaian Suci Nurani, SIP

Subbag Keuangan Warsito, S.Pd

Bidang Pendidikan Menengah Atas Sukarjo, M.Pd

Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Drs. Totok Sudarto, MPd

Bidang Pengembgn Pendidikan Non Formal Darwatiningsih, S.Si. MSi

Bidang Bina Program

Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidkn Suhirman, M.Pd

Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidkn Suparwanto, S.Sos

Seksi Pendidikan Non Formal

Seksi Perencanaan dan Pelaporan

Sukasman, S.Pd

M. Ali Syuriansah, M.Pd

Seksi Pengembg dan Sarana Dra. Ani Supriyati

Seksi Pengembg dan Sarana Rojiyah, SE

Seksi PAUD dan TK

Seksi Pendataan dan Informasi Dwi Wahyuni, S.Sos

UPT


Eny Kurnia, S.Sos

Listiawan, SH

Sanggar Kegiatan Belajar Suwarningsih, S.Pd

4

E. Uraian Tugas Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 57 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dijelaskan bahwa rincian tugas Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah : 1. Kepala Dinas mempunyai tugas : a. memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku; dan b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya. 2. Sekretaris mempunyai tugas : a. menyususn rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan susunan kegiatan sekretariat; d. mengumulkan, mengolah dan menyajikan data rencana anggaran dan belanja kegiatan masing-masing unit kerja; e. mengkoordinasikan bidang-bidang dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dinas; f.

menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat, perlengkapan dan rumahtangga, urusan hukum, kepegawaian, gaji pegawai, monitoring dan pelaporan, tata naskah dinas, organisasi dan tatalaksana;

g. menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, administrasi kepagawaian, keuangan, sarana prasarana, serta perpustakaan dinas; h. menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i.

memberikan saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang akan diambil sesuai bidang tugasnya;

j.

menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan l.

mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas.


5

2a. Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyiapkan dan memfasilitasi urusan hokum yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dinas; d. memenyelenggarakan tata naskah dinas, humas dan protocol, kearsipan, kepustakaan, surat menyurat, dan alat tulis unit kerja; e. mengelola kebersihan, ketertiban, dan keamanan runag kerja seerta lingkungan dinas; f.

menyiapkan, memelihara, mengelola dan mendistribusikan barang kebutuhan dinas;

g. melaksanakan koordinasi pengadaan dan pendistribusiankebuthan rumahtangga; h. memelihara kendaraan dinas; i.

melaksanakan administrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan staf dinas;

j.

menyiapkan perlengkapan rapat dan pelayanan tamu dinas;

k. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bdiang tugasnya; l.


m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan n. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 2b. Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. melaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; d. melaksanakan penatausahaan keuangan dengan system akuntansi pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. menerima, menyetorkan pendapatan yang berasal dari retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f.

melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dam pelaporan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;


6

g. melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran dan bimbingan

teknis

pelaksanaan

anggaran

kepada

pengelola

keuangan

atau

pengadministrasian keuangan; h. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelola keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i.

mengkoordinasikan penyusnan RKA-SKPD dan DPA-SKPD;

j.

melaksanakan penatausahaan keuangan dan barang tugas pembantuan;

k. mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan dana tugas pembantuan; l.

melaksanakan administrasi, inventarisasi, dan laporan keuangan pertanggungjawaban pengeloa asset;

m. mengusulkan penghapusan asset; n. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bdiang tugasnya; o. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan q. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 2c. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. mengumulkan, menelaah, dan mendokumentasikan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian; d. menyiapkan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pegawai sesuai degan peraturan perundang-undangan; e. melaksanakan administrasi dan kearsipan data pegawai; f.

menyiapkan pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional;

g. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bdiang tugasnya; h. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; i.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan

j.



7

3

Bidang Pendidikan Menengah Atas mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menhyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas atau bentuk lain yang sederajat; d. menyelenggarakan perencanaan program pendidikan di SMA/MA; e. merumusakan kebijakan teknis penyelenggaraan program pendidikan di SMA/MA; f.

mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan di SMA/MA;

g. mengembangkan sarana dan prasarana di SMA/MA berdasarkan standar nasional; h. mengembangkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan tingkat satuan pendidikan di SMA/MA; i.

menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan pendidikan di SMA/MA;

j.

menyelenggarakan analisis dan pengembangan pendidikan di SMA/MA;

k. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; l.


m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan n. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 3a Seksi Kurikulum dan tenaga Kependidikan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. melaksanakan perumusan kebijakan operasional pendidikan di SMA/MA; d. melaksanakan perencanaan operasional program pendidikan di SMA/MA; e. melaksanakan dan ssosialisasi standar nasional pendidikan di SMA/MA; f.

melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA/MA;

g. menyusun rekomendasi kelayakan pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan di SMA/MA;


8

h. menyelenggarakan dan atau mengelola pendidikan berbasis keunggulan local di SMA/MA; i.

memberikan dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi;

j.

melaksanakan pengelolaan dan penyaluran bantuan biaya penyelenggraan pendidikan di SMA/MA;

k. menyelenggarakan pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan SMA/MA sesuai kewenangannya; l.

melaksanakan sosialisasi keerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan di SMA/MA;

m. menyusun analisis kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di SMA/MA; n. menhyiapkan rencana kebuthan pendidikan dan latihan untuk pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) pendidik dan tenag kependidikan di SMA/MA; o. menyusun analisis peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan di SMA/MA; q. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan ujian sekolah di SMA/MA; r. menyediakan biaya penyelenggaraan ujian sekolah di SMA/MA; s. melaksanakan evaluasi pengelola satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan di SMA/MA; t.

melaksanakan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan di SMA/MA;

u. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan di SMA/MAdalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; v. melaksanakan supervise dan fasilitasi pendidikan di SMA/MA bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; w. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan di SMA/MA berbasis keuanggulan local dalam penjaminan mutu; x. melaksanakan evaluasi pelaksanaan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan di SMA/MA; y. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penilaian hasil belajar di SMA/MA; z. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penilaian hasil belajar di SMA/MA;


9

aa menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan kurikulum pendidik dan tenaga kependidikan di SMA/MA; bb. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; cc. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; dd. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan ee. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 3b. Seksi Pengembangan dan Sarana mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan

pengumpulan

data,

informasi,

permasalahan,

peraturan

perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengembangan sarana dan prsarana di SMA/MA; d. melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan di SMA/MA; e. melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana di SMA/MA; f.

melaksanakan pengawasan penggunaan buku pelajaran di SMA/MA;

g. melakuka pendataan dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana di SMA/MA; h. melaksanakan pengadaan barang/jasa sarana prasarana pendidikan pada satuan pendidikan di SMA/MA sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku; i.

melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi sarana prasaran di SMA/MA;

j.

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

k. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; l.


m. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 4. Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

10

b. menyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat; d. menyelenggarakan perencanaan program pendidikan di SMK/MAK; e. merumusakan kebijakan teknis penyelenggaraan program pendidikan di SMK/MAK; f.

mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan di SMK/MK;

g. mengembangkan sarana dan prasarana di SMK/MK berdasarkan standar nasional; h. mengembangkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan tingkat satuan pendidikan di SMK/MAK; i.

menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan pendidikan di SMK/MAK;

j.

menyelenggarakan analisis dan pengembangan pendidikan di SMK/MAK;

k. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; l.


m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan n. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 4a Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan pengumulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundangundangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan di SMK/MAK; d. melaksanakan perumusan kebijakan operasional pendidikan di SMK/MAK; e. melaksanakan perencanaan operasional program pendidikan di SMK/MAK; f.

melaksanakan dan sosialisasi standar nasional pendidikan di SMK/MAK;

g. melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMK/MAK; h. menyusun rekomendasi kelayakan pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan di SMK/MAK;


11

i.

menyelenggarakan dan atau mengelola pendidikan berbasis keunggulan lokal di SMK/MAK;

j.

melaksanakan pengelolaan dan penyaluran bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan di SMK/MAK;

k. menyelenggarakan pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan SMK/MAK; l.

melaksanakan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan di SMK/MAK;

m. menyusun analisis kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di SMK/MAK; n. menyiapkan rencana kebuthan pendidikan dan latihan untuk pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) pendidik dan tenag kependidikan di SMK/MAK; o. menyusun analisis peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan di SMK/MAK; p. membantu pelaksanaan ujian nasional di SMK/MAK; q. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan ujian sekolah di SMK/MAK; r. menyediakan biaya penyelenggaraan ujian sekolah di SMK/MK; s. melaksanakan evaluasi pengelola satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan di SMK/MAK; .

melaksanakan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan di SMK/MAK;

u. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan di SMK/MAK dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; v. melaksanakan supervise dan fasilitasi pendidikan di SMK/MAK bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; w. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan di SMA/MA berbasis keuanggulan local dalam penjaminan mutu; x. melaksanakan evaluasi pelaksanaan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan di SMA/MA; y. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penilaian hasil belajar di SMA/MA; z. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penilaian hasil belajar di SMA/MA; aa menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan kurikulum pendidik dan tenaga kependidikan di SMA/MA; LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

12

bb. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; cc. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; dd. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan ee. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 4b. Seksi Pengembangan dan Sarana mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan

pengumpulan

data,

informasi,

permasalahan,

peraturan

perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengembangan sarana dan prsarana di SMK/MAK; d. melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan di SMK/MAK; e. melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana di SMK/MAK; f.

melaksanakan pengawasan penggunaan buku pelajaran di SMK/MAK;

g. melakuka pendataan dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana di SMK/MAK; h. melaksanakan pengadaan barang/jasa sarana prasarana pendidikan pada satuan pendidikan di SMK/MAK sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku; i.

melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi sarana prasaran di SMK/MAK;

j.

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

k. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; l.


m. mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas. 5

Bidang Pengembangan Pendidikan Non Formal mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;


13

c. menyelenggarakan pengumpulan data,

informasi, peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan Pendidikan Non Formal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak atau bentuk lain yang sederajat; d. menyelenggarakan

perencanaan

program

Pendidikan

Non

Formal,

Pendidikan

Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak; e. merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan program Pendidikan Non Formal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak; f.

mengembangkan kurikulum tingkat satuan Pendidikan Non Formal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak;

g. mengembangkan sarana dn prasarana Pendidikan Non Formal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) danTaman Kanak-kanak berdasarkan standar nasional; h. mengembangkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan tingkat satuan Pendidikan Non Formal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak; i.

menyelenggarakan pembinaan, kordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi kegiatan Pendidikan Non Formal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak;

j.

menyelenggarakan analisis dan pengembangan Pendidikan non Formal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak;

k. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; l.

menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permaslahan sesuai bidang tugasnya;

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 5a Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan

pengumpulan

data,

informasi,

permasalahan,

peraturan

perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan di pendidikan non formal dan pendidikan informal.


14

d. melaksanakan perumusan kebijakan operasional pendidikan non formal dan pendidikan informal; e. melaksanakan perencanaan operasional prohgam pendidikan non formal dan pendidikan informal; f.

melaksanakan dan sosialisasi standar nasional pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal;

g. melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan

non formal dan

pendidikan informal; h. menyusun rekomendasi kelayakan pemebrian izin mendirikan serta pencabutan izin satuan pendidikan non formal; i.

menyelenggarakan dan/atau mengelola pendidikan berbasis keunggulan lokal pada pendidikan non formal dan pendidikan informal;

j.

melaksanakan pengelolaan dan penyaluran bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan non formal;

k. menyelenggarakan pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan non formal sesuai kewenangannya; l.

menyusun analisis kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan non formal;

m. menyiapkan rencana kebutuhan pendidikan dan latihan untuk pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan non formal; n. menyusun analisis peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan non formal; o. membantu pelaksanaan ujian nasional pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; p. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; q. menyediakan biaya penyelenggaraan ujian pendidikan non formal dan informal; r. melaksanakan evaluasi pengelola satuan, jalur, jenjang dn jenis pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; s. melaksanakan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; t.

membantu pemerintah dalam akreditasi pendidikan non formal;


15

u. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal dalam penjmainan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; v. melaksanakan supervise dan fasilitasi pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; w. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal berbasis keunggulan local dalam penjaminan mutu; x. melaksanakan evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; y. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penerimaan siswa baru pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; z. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penilaian hasil belajar pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; aa. melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan kebutuhan standar nasional sarana dan prasaran pendidikan pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; bb melaksanakan pengawasan pendayagunaan bantuan sasrana dan prasarana pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; cc melaksanakan pengawasan penggunaan buku pelajaran pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; dd melakukan pendataan dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pada pendidikan non formal dan pendidikan informal; ee melaksanakan pengadaan barang/jasa sarana prasarana pendidikan pada satuan pendidikan non formal dan pendidikan informal sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku; ff

melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pada pendidikan non formal dan pendidika informal;

gg. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; hh menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; ii


jj



16

5b Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyelenggarakan

pengumpulan

data,

informasi,

permasalahan,

peraturan

perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; d. melaksanakan perumusan kebijakan operasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; e. melaksanakan perencanaan operasional progam pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; f.

melaksanakan dan sosialisasi standar nasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak;

g. melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; h. menyusun rekomendasi kelayakan pemberian izin mendirikan serta pencabutan izin satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; i.

menyelenggarakan dan/atau mengelola pendidikan berbasis keunggulan lokal pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak;

j.

melaksanakan pengelolaan dan penyaluran bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak;

k. menyelenggarakan pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak sesuai kewenangannya; l.

melaksanakan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak;

m. melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini (PAUD); n. menyusun analisis kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak;


17

o. menyiapkan rencana kebutuhan pendidikan dan latihan untuk pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; p. menyusun analisis peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanakkanak; q. melaksanakan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; r. melaksanakan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; s. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; t.

melaksanakan supervise dan fasilitasi pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional;

u. melaksanakan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu; v. melaksanakan evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan pada pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; w. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi penilaian hasil belajar pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; x. melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan kebutuhan standar nasional sarana dan prasaran pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; y. melaksanakan

pengawasan

pendayagunaan

bantuan

sasrana

dan

prasarana

pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; z. melaksanakan pengawasan penggunaan buku pelajaran pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; aa melakukan pendataan dan analisis kebutuhan sarana dan prasarana pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; bb melaksanakan pengadaan barang/jasa sarana prasarana pendidikan pada satuan pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku;


18

cc melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak; dd. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan menegnai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; ee menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya; ff


gg mengevaluasi dan menyususn laporan pelaksanaan tugas 6

Bidang Bina program mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Bidang; b. menyiapkan bahan kerja; c. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data pendidikan menengah dan non formal; d. menghimpun, menelaah, menganalisis, mengklasifikasi dan mendokumentasikan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan dokumen perencanaan; e. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan program pendidikan menengah dan pendidikan non formal, pendidikan informal, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak; f.

menyusun dan mengelola dokumen perencanaan SKPD;

g. menyusun dan mengelola data base; h. menyusun dan mengelola system informasi; i.

menyusun pelaporan;

j.

melaksanakan analisis pengembangan pendidikan menengah dan non formal, pendidikan informal, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak;

k. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; l.

menginventarisasi,

mengeidentifikasi

dan

menyiapkan

bahan

pemecahan

permasalahan sesuai bidang tugasnya; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 6a Seksi Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas: LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

19

a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. mengkoordinasikan penyusunan Renstras-SKPD, Renja SKPD, KUA-SKPD, PPAS-SKPD, dan PPA SKPD; d. mengkoordinasikan penyusunan rencana pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang pendidikan menengah dan pendidikan non formal, pendidikan informal, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak; e. mengkoordinasikan penyusunanbahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah (LPPD), Laporan Keterangan Pertangungjawaban (LKPJ) Bupati, laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (LAKIP) Daerah, dan Indeks Kepuasan Masyarakat; f.

melaksanakan

sinkronisasi

dan

humanisasi

kebijakan

operasional

pendidikan

menengah dan non formal, pendidikan informal, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi; g. melaksanakan sinkronisasi dan harmonisasi

perencanaan operasional program

pendidikan menengah dan non formal, pendidikan informal, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional; h. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya; i.

menginventarisasi,

mengeidentifikasi

dan

menyiapkan

bahan

pemecahan

permasalahan sesuai bidang tugasnya; j.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan

k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 6b. Seksi Pendataan dan Informasi mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja; c. menyusun dan menglola data base; d. mengembangkan Sistem Informal; e. mendokumentasikan

peraturan

perundang-undangan

yang

berkaitan

dengan

pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal dan informal;


20

f.

melaksanakan sosialisasi produk hokum dan peraturan perundang-undangan dibidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal dan informal;

g. melaksanakan koordinasi penyusunan profil pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; h. melaksanakan pendataan satuan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; i.

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pencapaian SPM Dinas;

j.

melaksanakan analisis standarisasi satuan pendidikan pada menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal;

k. menyusun rekomendasi kelayakan pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan pada menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; l.

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

m menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permaslahan sesuai bidang tugasnya; n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 7. Unit Pelaksana Teknis Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati tetang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis. 8

Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya; b. megumpulkan, mengolah dan menganalisis data sesuai bidangnya; c. melaksanakan kehgiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku; d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang diambil sesuai bidangnya; dan e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada tugas.


21

E. Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul sampai dengan 31 Desember 2012 berjumlah 114 orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan : Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Akademik/Pendidikan Jenjang Jumlah

SD/MI 0

SMP/MTs 0

SM 21

D2 0

III 25

IV 66

D3 8

S1 45

S2 39

S3 0

Pegawai berdasarkan Golongan Golongan Jumlah

I 0

II 23


22

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah dokumen perencanaan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul untuk periode 5 (lima) tahun yakni Tahun 2011–2015. Bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul penyusunan Renstra 2011-2015 telah menggunakan pedoman yang baru yaitu Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul sebagi media koordinasi perencanaan pembangunan pendidikan antar bidang, pelaksana teknis serta lembaga pendidikan yang bernaung dibawahnya dengan tujuan untuk:

a. terciptanya sinkronisasi dan sinergi pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya;

b. memantapkan hubungan dan keterikatan bidang yang satu dengan bidang yang lain di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul;

c. mensinergikan pengelolaan potensi antarbidang dan/atau dengan pihak yang peduli pendidikan;

d. keterpaduan antara rencana pembangunan olaeh masing-masing bidang; 1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul memiliki visi yaitu ingin mejadikan insan di Kabupaten Bantul yang “Cerdas, Berakhlak Mulia, dan Berkepribadian Indonesia”. Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul yang menangani pendidik menengah dan pendidikan non formal di Kabupaten Bantul berkomitmen menempatkan masyarakat Kabupaten Bantul yang menjadi peserta didik di lembaga pendidikan adalah sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya yang mengemban tugas memimpin kehidupan ini akan memiliki berharkat dan bermartabatnya sebagai manusia

serta menjadikan manusia yang bermoral, berbudi

luhur, dan berakhlak mulia. LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

23

Harapan yang mampu dihasilkan dari pendidikan yaitu mewujudkan generasi yang mampu beraktualisasi diri. Pendidikan merupakan upaya memberdayakan peserta didik untuk mampu berkembang menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yaitu yang menjunjung tinggi dan memegang dengan teguh norma dan nilai-nilai yaitu: a. norma agama dan kemanusiaan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk individu, maupun makhluk sosial; b. norma persatuan bangsa untuk membentuk karakter bangsa dalam rangka memelihara keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;014 3 c. norma kerakyatan dan demokrasi untuk membentuk manusia yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kerakyatan dan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan d. nilai-nilai keadilan sosial untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang merata dan bermutu bagi seluruh bangsa serta menjamin penghapusan segala bentuk diskriminasi dan bias gender serta terlaksananya pendidikan untuk semua dalam rangka mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial. Penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada paradigma universal : Pemberdayaan Manusia Seutuhnya Memperlakukan peserta didik sebagai subjek merupakan penghargaan terhadap peserta didik sebagai manusia yang utuh. Peserta didik memiliki hak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan kinestetik. Paradigma ini merupakan fondasi dari pendidikan yang menyiapkan peserta didik untuk berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk individu), sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain (makhluk sosial) dan sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di muka bumi (makhluk tuhan). Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Peserta Didik Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka dan multimakna. Pembelajaran sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur formal, nonformal, dan informal yang dapat diakses oleh peserta didik setiap saat tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pembelajaran dengan sistem terbuka diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system).


24

Pendidikan

multimakna

diselenggarakan

dengan

berorientasi

pada

pembudayaan,

pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi perkerti luhur, dan watak, kepribadian, atau karakter unggul, serta berbagai kecakapan hidup (life skills). Paradigma ini memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif, inovatif, sportif, dan berkewirausahaan. RENSTRA KEMENDIKNAS 2010 - 2014 4 Pendidikan untuk Semua Pendidikan, adalah bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dengan sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan yang bermutu merupakan ukuran keadilan dan pemerataan atas hasil pembangunan dan sekaligus menjadi investasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan bangsa. Hak untuk mendapatkan pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi manusia telah menjadi komitmen global. Oleh karena itu, program pendidikan untuk semua yang inklusif dan dapat menjangkau yang berdomisili yang lebih sulit serta mereka yang mempunyai kendala ekonomi dan sosial. Paradigma ini menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan fisik ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial, ataupun kendala geografis. Keberpihakan pendidikan untuk semua untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang demokratis, merata, dan berkeadilan serta berkesetaraan gender. Pendidikan

untuk

Perkembangan,

Pengembangan,

dan/atau

Pembangunan

Berkelanjutan (PuP3B) Pendidikan menghasilkan manusia berakhlak mulia yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan kebutuhan generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan datang (keberlanjutan intergenerasional). Paradigma ini mengajak manusia untuk berpikir tentang keberlanjutan planet bumi dan keberlanjutan keseluruhan alam semesta. Pendidikan harus menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, yaitu pemahaman bahwa manusia adalah bagian dari ekosistem. Pendidikan harus memberikan pemahaman tentang nilai-nilai tanggungjawab sosial dan natural untuk memberikan gambaran pada peserta didik bahwa mereka adalah bagian dari sistem sosial yang harus bersinergi dengan manusia lain dan bagian dari sistem alam yang harus bersinergi dengan alam beserta seluruh isinya. LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

25

2. MISI Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan

kualitas

Sumberdaya

Manusia

Pendidikan

yang

berakhlak

mulia,

berdayasaing, dan profesional; 2. Meningkatkan kualitas peserta didik yang cerdas komprehensif (spiritual, intelektual,

emosional, sosial, fisikal/kinestetik); 3. Meningkatkan pelayanan prima bagi pendidikan formal, nonformal dan informal; 4. Mengembangkan pendidikan berbasis budaya dan karakter bangsa. 3. TUJUAN Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis. Adapun tujuan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah : 1. Membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan lembaga yang terkemuka; 2. Mewujudkan proses pembelajaran dan output pendidikan yang handal; 3. Mengupayakan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang optimal dan berkualitas; 4. Menciptakan layanan pendidikan yang prima pada lembaga PAUD, SMA/SMK, Pendidikan Nonformal dan Informal. 5. Memberdayakan peranserta masyarakat dan swasta dalam pembangunan pendidikan. 4. SASARAN Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. Adapun sasaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: 1.

Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK sampai pada tahun 2014 mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50%

2.

Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK sampai pada tahun 2014 minimal 95%, TK minimal 85%

3.

Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA sampai pada tahun 2014 sebesar 99%

4.

Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA sampai pada tahun 2014 sebesar 7,56


26

5.

Menurunnya Angka Putus Sekolah sampai pada tahun 2014 sebsar 0,7%

6.

Tercapainya rata-rata lama sekolah sampai pada tahun 2014 sebesar 3,00 thn.

7.

Menurunnya Angka Buta Aksara sampai sampai pada tahun 2014 sebesar 0,2%

8.

Tercapainya layanan PAUD di setiap dusun (933 dusun) sampai pada tahun 2014.

5. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Strategi Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Berikut strategi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul : 1. Pelayanan prima bidang pendidikan 2. Peningkatan jaringan kerja/kemitraan dengan institusi lain 3. Peningkatan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan 4. Sosialisasi dan implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa 5. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Kebijakan Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: 1.

Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas/ mutu dan relevansi, kesetaraan, dan kepastian layanan pendidikan

2.

Membangun jaringan kerja/kemitraan dengan institusi lain : Perguruan Tinggi, DUDI, LSM, dll

3.

Meningkatkan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan (prestasi, kompetensi, kualifikasi, dan sertifikasi)

4.

Mensosialisasikan dan mengimplementasikan pendidikan budaya, karakter bangsa dan kearifan lokal.

5.

Meningkatkan

standar

satuan

pendidikan

menuju

tercapainya

Standar

Nasional

Pendidikan. 6.

Meningkatkan kesejahteraan Pendidik dan Tenaga kependidikan.


27

Untuk mengetahui relevansi dan konsistensi antara visi, misi, tujuan, sasaran, dan kebijakan, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Visi : Cerdas, Berakhlak Mulia, dan Berkepribadian Indonesia Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia Pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan profesional; Tujuan 1. Membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan lembaga yang terkemuka;

Sasaran 1.Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50%

Strategi 1. Pelayanan prima bidang pendidikan

Kebijakan 1.Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas/ mutu dan relevansi, kesetaraan, dan kepastian layanan pendidikan 2.Meningkatkan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan (prestasi, kompetensi, kualifikasi, dan sertifikasi)

Misi 2 : Meningkatkan kualitas peserta didik yang cerdas komprehensif (spiritual, intelektual, emosional, sosial, fisikal/kinestetik); Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 2. Mewujudkan proses 1. Tercapainya sarana 1. Peningkatan mutu 1. Meningkatkan mutu peserta didik, pembelajaran dan prasarana pendidikan peserta didik, pendidik, pendidik, dan tenaga pendidikan output pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK dan tenaga pendidikan (prestasi, kompetensi, kualifikasi, yang handal; minimal 95%, TK minimal dan sertifikasi) 85% 2. Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/ MA 7,56 3. Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99% 4. Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,00 thn.

2. Peningkatan jaringan kerja/ kemitraan dengan institusi lain 3. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

2. Membangun jaringan kerja/ kemitraan dengan institusi lain : Perguruan Tinggi, DUDI, LSM, dll 3. Meningkatkan standar satuan pendidikan menuju tercapainya Standar Nasional Pendidikan.

4. Peningkatan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan

Misi 3 : Meningkatkan pelayanan prima bagi pendidikan formal, nonformal dan informal; Tujuan 1. Mengupayakan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang optimal dan berkualitas;

Sasaran 1. Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85%

Strategi 1. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

Kebijakan 1. Meningkatkan standar satuan pendidikan menuju tercapainya Standar Nasional Pendidikan.

2. Menciptakan layanan pendidikan yang prima pada lembaga PAUD, SMA/SMK, PNFI

2. Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7%

2. Peningkatan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan

2. Meningkatkan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan (prestasi, kompetensi,kualifikasi, dan sertifikasi)


28

Misi 4 : Mengembangkan pendidikan berbasis budaya dan karakter bangsa. Tujuan 2. Memberdayakan peranserta masyarakat dan swasta dalam pembangunan pendidikan.

Sasaran

Strategi 2. Sosialisasi dan implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa

Kebijakan 3. Mensosialisasikan dan mengimplementasikan pendidikan budaya, karakter bangsa dan kearifan lokal.

6. PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan. Program

dan

kegiatan

yang

disusun merupakan implementasi dari tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program

yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang

diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun. Adapun program dan kegiatan Tahun 2012 yang berkaitan langsung dengan upaya mencapai visi, misi, tujuan maupun sasaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: 1) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Program ini untuk meningkatkan kapasitas personalia yang mengelola pendidikan secara kualifikasi maupun kompetensinya secara yurudis formal. Kegiatan untuk program ini di tahun 2012 adalah Penilaian angka kredit pejabat fungsional.

2) Program Pendidikan Anak Usia Dini. Program ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak usia prasekolah yakni (0 sampai 6 tahun) kategori PAUD Formal (Taman Kanak-kanak) dan kategori PAUD Non Formal (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Paud Sejenis). Peningkatan


29

kualitas PAUD melalui peningkatan kualifikasi pendidik, peningkatan sarana prasarana, penyempurnaan kurikulum, biaya, proses pendidikan, maupun peserta didik. Adapun kegiatan untuk program PAUD di tahun 2012 adalah 1. Pengadaan alat praktek dan peraga siswa (APE) bagi PAUD Non Formal 2. Pelatihan kompetensi tanaga pendidik TK (PAUD Formal) 3. Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model pembelajaran pendidikan anak usia dini (Penyusunan Kurikulum dan Rencana Kinerja TK di 17 Kecamatan) 4. Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas anak usia dini 5. Sosialisasi kabupaten layak anak 6. Lomba UKS bagi TK 7. Penyusunan buku direktori PAUD

3) Program Pendidikan Menengah Program ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi jenjang pendidikan menengah yakni (16 sampai 18 tahun) yang masuk dalam Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), maupun Kelompok Belajar Paket C setara SMA.

Peningkatan kualitas pendidikan menengah melalui peningkatan Satndar

Nasional Pendidikan (8 standar) Kegiatan untuk program pendidikan menengah adalah: a. Penyelenggaraan Paket C setara SMA; b. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah; c. Pengembangan kelas wirausaha; d. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA); e. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK); f. Peningkatan minat bakat dan kreatifitas siswa SMA Olimpiade Sains, Debat Bhs Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI; g. Lomba Kompetensi Siswa (LKS) h. Uji Kompetensi Siswa SMK i. Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis ICT untuk siswa SMA;


30

j. Penyediaan bantuan pendidikan bagi keluarga tidak mampu; k. Peningkatan minat bakat dan kreatifitas guru (OSN, Debat Bhs Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI

4) Program Pendidikan Non Formal Program ini untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi warga masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan pendidik

di jalur

pendidikan formal

atau yang

belum

mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah/madrasah. Beberapa faktor penyebab tidak mendapatkan pelayanan pada pendidikan formal, diantaranya; desakan ekonomi keluarga sehingga harus bekerja mencari nafkah dan tidak sempat sekolah, usia melebihi usia sekolah padahal belum pernah bersekolah pada usianya, putus sekolah pada sekolah formal, dll.

Kegiatannya untuk program ini adalah Pemberian bantuan operasional

pendidikan non formal. 5)

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Program ini untuk meningkatkan mutu pendidik (guru) dan juga tenaga kependidikan (tenaga administrasi).

Guru maupun tanaga kependidikan merupakan ujung tombak

keberhasilan pendidikan di suatu lembaga sekolah karena peran dan fungsinya sebagai penggerak jalannya proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu selalu diperlukan adanya inovasi dan peningkatan kompetensi para guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Kegiatan untuk program ini adalah: a. Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan b. Seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi; c. Pelaksanaan sertifikasi guru. 6). Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program ini untuk meningkatankan mutu manajemen dan pelayanan pendidikan. Kebutuhan manajemen pendidikan yang baik tentu membutuhkan sarana, biaya, kemampuan manajemen yang baik. Penguasaan teknologi pendidikan yang semakin maju sudah menjadikan suatu kebutuhan yang penting. Ketersediaan sarana prasaran yang relevan dengan perkembangan dunia pendidikan harus mendapatkan perhatian.


31

Kegiatan untuk program ini adalah: a. Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan b. Sukses Ujian Nasional c. Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan (Revisi Renstra) d. Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan (penyusunan buku saku) e. Penyusunan kalender pendidikan dan penerimaan peserta didik baru (PPDB) f. Workshop penyusunan buku Gerakan Pendidikan Karakter Pancasila Sedangkan program dan kegiatan Tahun 2012 yang berkaitan tidak langsung namun turut mendukung dalam upaya mencapai visi, misi, tujuan maupun sasaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: 1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk Meningkatnya efektivitas sistem manajemen administrasi pemerintahan dan pembangunan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan : a.

Penyediaan jasa surat menyurat

b.

Penyediaan jasa komunikasi dan sumberdaya air dan listrik

c.

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional

d.

Penyediaan jasa adminitrasi keuangan

e.

Penyediaan jasa kebersihan kantor

f.

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

g.

Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

h.

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

i.

Penyediaan peralatan rumah tangga

j.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

k.

Penyediaan makanan dan minuman

l.

Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

m. Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah 2)

Program Peningkatan Sarana Prasarana Pemerintah Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan di daerah sesuai dengan analisis keadaan serta kebutuhan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan : 1)

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas / Operasional


32

2)

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan dan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penyusunan laporan dan capaian kinerja instansi serta kebutuhan tenaga administrasi dalam memberikan pelayanan jasa keuangan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan : 1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

7. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, maka Tugas Pokok adalah; a. Menyelenggarakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Sedangkan Fungsi adalah : a. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan menengah, Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan non formal dan informal; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan menengah, PAUD, pendidikan non formal dan informal; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan menengah, PAUD, pendidikan non formal dan informal; d. pelaksanaan kesekretariatan Dinas; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dngan tugas dan fungsinya Sebagai sebuah SKPD, maka Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugas dan menjalankan kinerjanya, maka telah disusun Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU disusun sebagai arah pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang lebih focus dan terkonsentrasi, namun IKU juga bersifat fleksibel sesuai dengan tantangan dan tuntutan organisasi dalam kapasitasnya sebagai SKPD di ajajran Pemerintah Kabupaten Bantul. Berikut penjelasannya.


33

Tabel : Daftar Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Capaian Tahun 2012 NO

URAIAN IKU DIKMENOF

Satuan

Target 2012

1

Angka Melek Huruf

%

90,34

2

APK SM (SMA/SMK/MA/Paket C)

%

83,5

3 4

APK TK/PAUD APM SM (SMA/SMK/MA/Paket C)

% %

56,5 65

5 6

Tingkat Kelulusan SM (SMA/SMK/MA) Nilai NEM Rata-rata SM (SMA/SMK/MA)

% Angka

98 7,31

7 8

Angka Putus Sekolah (SMA/SMK/MA) Angka Rata-rata Lama Sekolah (SMA/SMK/MA)

Angka

0,85 3.01

9 10 11

Rasio Ruang Kelas/Siswa (SMA/SMK/MA) Rasio Guru/Siswa (SMA/SMK/MA) Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan Jumlah lembaga pendidikan informal yang aktif melaksanakan kegiatan

Angka Angka Buah

32 9 35

Buah

1

12

Penjelasan item IKU Dikmenof: 1. Angka Buta Huruf (ABH)/Angka Melek Huruf (AMH) Definisi:

Perbandingan antara jumlah penduduk yang buta huruf atau penduduk melek huruf terhadap penduduk seluruhnya di suatu daerah dan dinyatakan dalam persentase

Data dasar yang diperlukan: 1) Jumlah penduduk buta huruf dan melek huruf 2) Jumlah penduduk seluruhnya Kriteria:

Makin rendah nilai buta huruf atau makin tinggi nilai melek huruf berarti makin baik mutu penduduk di suatu daerah.

Kegunaan:

Untuk mengetahui banyaknya penduduk yang buta huruf di suatu daerah sehingga dapat ditentukan cara penanggulangannya atau melek huruf sehingga dapat dijadikan daerah percontohan.

2. Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SM (SMA/SMK/MA dan Paket C) Definisi:

Perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk kelompok usia sekolah dan dinyatakan dalam persentase.


34

Data dasar yang diperlukan: 1) Jumlah siswa seluruhnya menurut jenjang pendidikan. Dinas Dikmenof pada lingkup SMA/SMK/MA 2) Jumlah penduduk usia sekolah yaitu SM adalah 16-18 tahun 3) Khusus untuk pendidikan luar sekolah adalah peserta didik Paket C setara SLTA Kriteria:

Semakin tinggi APK berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah tertentu bersekolah di tingkat pendidikan tertentu. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena usia siswa di luar usia resmi sekolah, siswa berasal dari daerah lain, daerah perkotaan, atau daerah perbatasan.

Kegunaan:

Untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan.

3. Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang TK/PAUD Pengertian yang dipakai untuk APK TK/PAUD pada dasarnya sama dengan pengertian APK SM, namun dibedakan dalam pengelompokan usia. Usia PAUD yang digunakan adalah 0 sampai 6 tahun, sedangkan khusus pada TK adalah anak usia 4-6 tahun. 4. Angka Partisipasi Murni (APM) Definisi:

Perbandingan antara jumlah penduduk kelompok usia sekolah yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase.

Data dasar yang diperlukan: 1) Jumlah siswa menurut usia sekolah dan jenjang pendidikan. Dinas Dikmenof pada lingkup SMA/SMK/MA 2) Jumlah penduduk usia sekolah yaitu SM adalah 16-18 tahun Kriteria:

Semakin tinggi APM berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di tingkat pendidikan yang sesuai di suatu daerah. Nilai ideal APM = 100%, bila lebih besar dari 100% berarti adanya siswa usia sekolah dari luar daerah bersekolah di daerah tersebut, diperbolehkannya mengulang di setiap tingkat, daerah perkotaan, atau daerah perbatasan.

Kegunaan: Untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan yang sesuai dan daerah.


35

5. Angka Lulusan (AL) Definisi:

Perbandingan antara jumlah lulusan dengan jumlah siswa tingkat tertinggi dari jenjang pendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase.

Data dasar yang digunakan: 1) Jumlah lulusan menurut jenjang pendidikan 2) Jumlah tingkat tertinggi menurut jenjang pendidikan Kriteria:

Semakin tinggi nilainya, berarti makin baik, idealnya = 100 % berarti semua siswa tingkat tertinggi dapat lulus.

Kegunaan: Untuk mengetahui banyaknya siswa yang lulus, dari jenjang pendidikan tertentu di suatu daerah 6

Nilai NEM Rata-rata SM (SMA/SMK/MA) Nilai Ujian Nasional Rata-rata SM (SMA/SMK/MA) Definisi:

Hasil nilai Ujian Nasional secara keseluruhan dan selanjutnya diambil nilai rataratanya keseluruhan.

Data dasar yang digunakan; 1) Nilai Ujian Nasional jenjang tertentu 2) Jumlah peserta Ujian Nasional jenjang tertentu Kriteria:

Semakin mendekati nilai 10

berarti semakin tinggi nilainya, berarti terjadi

peningkatan dan makin baik Kegunaan: Untuk mengetahui adanya peningkatan mutu sekolah dilihat dari rata-rata Nilai Ujian Nasional. 7. Angka Putus Sekolah (APS) Definisi:

Perbandingan antara siswa yang meninggalkan sekolah pada tingkat tertentu atau sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu dengan siswa pada tingkat dan jenjang pendidikan tertentu tahun ajaran sebelumnya.

Data dasar yang digunakan: 1) Jumlah siswa putus sekolah pada tingkat dan jenjang tertentu 2) Jumlah siswa pada tingkat dan jenjang tertentu tahun sebelumnya Kriteria:

Makin rendah nilainya, berarti makin baik, idealnya = 0 %, berarti tidak ada siswa yang putus sekolah.

Kegunaan:

Untuk mengetahui banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah sehingga dapat ditentukan cara penanggulangannya.


36

8. Rata-rata Lama Belajar (RLB) Definisi:

Rata-rata lama belajar yang diperlukan siswa pada suatu jenjang pendidikan. Lama belajar sekolah dirinci menjadi tiga yaitu lama belajar sampai lulus (RLBl), lama belajar sampai putus sekolah (RLBps), dan lama belajar berdasarkan kohort (RLBk)

1) Untuk SD:

Rata-rata lama belajar sampai lulus seharusnya 6 tahun

2) Untuk SMP/SMA/sebagian SMK:

Rata-rata

lama

belajar

sampai

lulus

seharusnya 3 tahun Kriteria:

Untuk SD, nilai mendekati 6 makin baik, untuk SMP/SM nilai mendekati 3 makin baik. Idealnya = 6 untuk SD dan 3 untuk SMP/SM.

Kegunaan: Untuk mengetahui lama belajar siswa sampai lulus, lama belajar sampai putus sekolah, dan rata-rata lama belajar gabungan antara lulus dan putus sekolah

9. Rasio Ruang Kelas/Siswa (SMA/SMK/MA) atau Rasio Siswa per Kelas (R-S/K) Definisi:

Perbandingan antara jumlah siswa dengan jumlah kelas pada jenjang pendidikan tertentu.

Data dasar yang digunakan: 1) Jumlah siswa menurut jenjang pendidikan 2) Jumlah kelas menurut jenjang pendidikan Kriteria:

Semakin tinggi rasio berarti makin padat siswa di kelas atau makin kurang jumlah ruang kelas di suatu daerah.

Kegunaan: Untuk mengetahui rata-rata besarnya kelas di suatu daerah.

10. Rasio Guru/Siswa (SMA/SMK/MA) atau Rasio Siswa per Guru (R-S/G) Definisi:

Perbandingan antara jumlah siswa dengan guru pada jenjang pendidikan tertentu

Data Dasar yang Digunakan: 1) Jumlah siswa menurut jenjang pendidikan 2) Jumlah guru menurut jenjang pendidikan Kriteria:

Makin tinggi rasio berarti makin banyak siswa yang harus dilayani oleh seorang guru atau makin kurang jumlah guru di suatu daerah.


37

Kegunaan: Untuk mengetahui rata-rata banyaknya siswa yang harus dilayani oleh guru di suatu daerah.

11. Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, maka

dijelaskan bahwa pendidikan non formal menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul.

Pendidikan Non Formal

merupakan jalur pendidikan yang lebih banyak diprakarasi oleh masyarakat, sehingga aktifitasnya sangat ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan non formal. Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan yang menampung masyarakat yang belum bisa terlayani pada jalur pendidikan formal yang disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki masyarakat, diantaranya karena kesibukan dalam mencari nafkah, belum pernah menempuh pendidikan formal dsb. Dengan demikian pendidikan non formal sangat berguna dan

bermanfaat

bagi

masyarakat

dalam

mengatasi

ketertinggalannya

memperoleh layanan pendidikan.

12. Jumlah lembaga pendidikan informal yang aktif melaksanakan kegiatan Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan dalam lingkup keluarga, maupun kelompok masyarakat.

Jalur pendidikan informal lebih banyak diawali oleh inisiatif

masyarakat atau keluarga masyarakat.

sehingga aktifitasnya kurang terungkap secara terbuka di

Jalur pendidikan ini juga manjadi pelengkap terhadap kebutuhan

masyarakat akan pentingnya pendidikan.


38

8. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM)

dalam

berpedoman pada Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004. Pada dasarnya SPM yang disusun ini perlu adanya revisi dengan pertimbangan SPM lingkup Pendidikan Dasar (SD dan SMP) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah dilakukan revisi SPM yang lebih operasional dan terjangkau. Sedangkan SPM lingkup Pendidikan Menengah, Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Non Formal belum ada revisi. Berikut SPM Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. 1). Pendidikan Menengah (SM) a. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

URAIAN SPM 60 persen anak dalam kelompok usia 16 -18 tahun bersekolah di SMA/MA dan SMK Angka Putus Sekolah (APS) tidak melebihi 1 persen dari jumlah siswa yang ber-sekolah 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetap-kan secara nasional 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya 90 persen dari jumlah guru SMA/MA yang diperlukan terpenuhi 90 persen guru SMA/MA memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional 100 persen siswa memiliki buku pelajaran yang lengkap setiap mata pelajaran Jumlah siswa SMA/MA per kelas antara 30 – 40 siswa 90 persen dari siswa yang mengikuti uji sampel mutu standar nasional mencapai nilai “memuaskan” dalam mata pelajaran bahasa Inggris, Geografi, Matematika Dasar untuk kelas I dan II 25 persen dari lulusan SMA/ MA melanjutkan ke perguruan tinggi yang ter-akreditasi

TARGET 2012 83,5% 0,85% 90% 80% 90% 90% 100% 32 90% 25%

b. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NO 1 2 3

URAIAN SPM Angka Putus Sekolah (APS) tidak melebihi 1 persen dari jumlah siswa yang ber-sekolah 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang di-tetapkan secara nasional 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya


TARGET 2012 0,85% 90% 80%

39

b. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lanjutan…… NO 4 5 6 7 8 9

2)

URAIAN SPM 90 persen dari jumlah guru SMK yang diperlukan ter-penuhi 90 persen guru SMK memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional 100 persen siswa memiliki buku pelajaran yang lengkap setiap mata pelajaran Jumlah siswa SMK perkelas antara 30 – 40 siswa 20 persen dari lulusan SMK melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi 20 persen dari lulusan SMK diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya

TARGET 2012 90% 90% 100% 32 20% 20%

PENDIDIKAN NON FORMAL

a. SPM pendidikan keaksaraan NO 1 2 3 4

URAIAN SPM Semua penduduk usia pro-duktif (15-44 tahun) bisa membaca dan menulis Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun tidak melebihi 7 persen Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia di atas 44 tahun tidak melebihi 30 persen Tersedia data dasar keaksaraan yg diperbarui scr terus meners

TARGET 2012 100% 7% 30% tersedia

b. SPM kesetaraan Sekolah Dasar (SD) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

URAIAN SPM Sebanyak 85 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SD/MI menjadi peserta didik Program Paket A Peserta didik program paket A yang tidak aktif tidak melebihi 10 Persen Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket A Sejumlah 95 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket A lulus ujian kesetaraan Sejumlah 95 persen lulusan Program Paket A dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi (SMP, MTs, atau Program Paket B) Sejumlah 90 persen peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan men-dapat nilai memuaskan Sejumlah 100 persen dari tutor Program Paket A yang diperlukan terpenuhi Sebanyak 90 persen tutor Program Paket A memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki sarana belajar Tersedia data dasar kesetaraan sekolah dasar yang diperbarui secara terus menerus


CAPAIAN 2012 85% 10% 100% 95% 95% 90% 100% 90% 90% 100% tersedia

40

c. SPM Kesetaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) NO 1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

11

URAIAN SPM Sebanyak 90 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SMP/MTs menjadi peserta didik Program Paket B Peserta didik Program Paket B yang tidak aktif tidak melebihi 10 Persen Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket B Sejumlah 80 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket B lulus ujian kesetaraan Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat memasuki dunia kerja Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat me-lanjutkan ke jenjang pen-didikan yang lebih tinggi (SMA, SMK, MA, atau Program Paket C) Sejumlah 90 persen peserta didik Program Paket B yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan mendapat nilai memuaskan Sejumlah 100 persen tutor Program Paket B yg diperlukan terpenuhI Sebanyak 90 persen tutor Program Paket B memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran Tersedianya data dasar ke-setaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang di-perbarui secara terus menerus

CAPAIAN 2012 90% 10% 100% 80% 50% 50%

90% 100% 90% 90%

Tersedia

d. SPM Kesetaraan Sekolah Menengah Atas (SMA) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

URAIAN SPM Sebanyak 70 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SMA/MA, SMK menjadi peserta didik Program Paket C Peserta didik Program Paket C yang tidak aktif tidak melebihi 5 Persen Sebanyak 60 persen peserta didik memiliki modul Program Paket C Sejumlah 80 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket C lulus ujian kesetaraan Sejumlah 60 persen lulusan program Paket C dpt memasuki dunia kerja Sejumlah 10 persen lulusan program Paket C dapat me-lanjutkan ke jenjang pendidik-an yang lebih tinggi Sejumlah 90 persen peserta didik Program Paket C yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan mendapat nilai memuaskan Sejumlah 100 persen tutor Program Paket C yang di-perlukan terpenuhi Sebanyak 90 persen tutor Program Paket C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran Tersedianya data dasar ke-setaraan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diperbarui secara terus menerus


CAPAIAN 2012 70% 50% 60% 80% 60% 10% 90% 100% 90% 90% Tersedia

41

e. SPM Pendidikan Keterampilan dan Bermata pencaharian NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

URAIAN SPM

CAPAIAN 2012

Sebanyak 25 persen anggota masyarakat putus sekolah, 25% pengangguran, dan dari ke-luarga pra sejahtera menjadi peserta didik dalam kursus-kursus/pelatihan/kelompok be lajar usaha/magang Sebanyak 100 persen lembaga kursus memiliki ijin ope-rasional 100% dari pemerintah atau pemerintah daerah 25 persen lembaga kursus dan lembaga pelatihan ter-akreditasi 25% Sebanyak 100 persen kursus/ pelatihan/kelompok belajar 100% usaha/magang dibina secara terus menerus Sejumlah 90 persen lulusan kursus, pelatihan, magang, 90% kelompok belajar usaha dapat memasuki dunia kerja Sejumlah 100 persen tenaga pendidik, instruktur, atau penguji 100% praktek kursus-kursus/ pelatihan/kelompok belajar usaha/ magang yang diperlu-kan terpenuhi Sebanyak 90 persen tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek 90% kursus/ pelatihan/kelompok belajar usaha/magang sesuai dengan memiliki kualifikasi standar kompetensi yang di persyaratkan Sejumlah 75 persen peserta ujian kursus-kursus memperoleh ijazah 75% atau sertifikat 90% be lajar Sejumlah 90 persen kursus-kursus/pelatihan/kelompok usaha/magang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan Tersedianya data dasar kursus- kursus/pelatihan/kelompok belajar tersedia usaha/magang yang diperbarui secara terus menerus

f. SPM Pendidikan Taman Kanak-kanak NO 1 2 3 4

URAIAN SPM 20 persen jumlah anak usia 4-6 tahun mengikuti program TK/RA 90 persen guru layak mendidik TK/RA dengan kualifikasi sesuai dengan standar kom-petensi yang ditetapkan se-cara nasional 90 persen TK/RA memiliki sarana dan prasarana belajar/ bermain 60 persen TK/RA menerapkan manajemen dengan manual yang ditetapkan oleh Menteri

CAPAIAN 2012 20% 90% 90% 60%

g. SPM Pendidikan pada Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau yang sederajat NO 1 2 3

URAIAN SPM 65 persen anak dalam kelompok 0–4 tahun meng-ikuti kegiatan Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau yang sederajat 50 persen jumlah anak usia 4-6 tahun yang belum terlayani program PAUD jalur formal mengikuti program PAUD non formal 50 persen guru PAUD jalur non formal telah mengikuti pelatihan di bidang PAUD


CAPAIAN 2012 65% 50% 50%

42

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2012 Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dalam penyusunan rencana kinerja tahun 2012 dengan memadukan setiap kegiatan dengan anggaran baik kegiatan yang tercantum dalam RKA (Rencana Kegiatan dan Anggaran) dan target kerja tahunan maupun beberapa kegiatan yang bersifat strategis. Rencana kinerja tahun 2012 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul tahun 2010-2014. Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2012 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai selama tahun 2012. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2012 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misinya seperti terlihat pada lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2012. Tahun 2012 Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul melaksanakan 9 program dalam 43 kegiatan

dengan alokasi anggaran yang disediakan

sebesar Rp. 12.331.439.550,- . Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.2. Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2012 NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15

PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatannya: Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi dan sumberdaya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa adminitrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah Program Peningkatan Sarana Prasarana Pemerintah kegiatannnya: Pengadaan meubeler Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional


JUMLAH ANGGARAN 3,800,000 48,500,000 3,325,000 27,984,000 7,000,000 17,250,000 5,000,000 91,500,000 23,200,000 2,420,000 34,750,000 65,000,000 6,500,000

84,299,000

43

NO

PROGRAM DAN KEGIATAN

JUMLAH ANGGARAN

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 16

17

18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

36

37 38 39

40 41 42 43

kegiatannnya: Penilaian angka kredit pejabat fungsional Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan kegiatannnya: Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kegiatannya: Pengadaan alat praktek dan peraga siswa (APE) bagi PAUD Non Formal Pelatihan kompetensi tanaga pendidik TK (PAUD Formal) Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model pembelajaran pendidikan anak usia dini (Penyusunan Kurikulum dan Rencana Kinerja TK di 17 Kecamatan) Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas anak usia dini Sosialisasi kabupaten layak anak Lomba UKS bagi TK Penyusunan buku direktori PAUD Program Pendidikan Menengah kegiatannya: Penyelenggaraan Paket C setara SMA Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah Pengembangan kelas wirausaha Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK) Peningkatan minat bakat dan kreatifitas siswa SMA Olimpiade Sains, Debat Bhs Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Uji Kompetensi Siswa SMK Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis ICT untuk siswa SMA Penyediaan bantuan pendidikan bagi keluarga tidak mampu Peningkatan minat bakat dan kreatifitas guru (OSN, Debat Bhs Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI Program Pendidikan Non Formal Kegiatannnya: Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatannnya: Pelaksanaan sertifikasi pendidik Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan Seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi Program Manajemen Pelayanan Pendidikan kegiatannnya: Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan Sukses Ujian Nasional Penyusunan kalender pendidikan dan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Workshop penyusunan buku Gerakan Pendidikan Karakter Pancasila JUMLAH


13,324,000

49,547,500 306,000,000 22,500,000 499,500,000 55,467,500 8,500,000 12,000,000 8,500,000 36,500,000 6,675,000 40,000,000 2,428,552,000 2,639,868,500 125,500,000 56,052,000 197,847,500 290,000,000 12,500,000 16,800,000

4,140,340,000 4,811,050 27,445,000 14,787,500 614,511,000 112,333,000 21,050,000 150,000,000 12,331,439,550

44

1. Sasaran, Program dan Kegiatan Tahun 2012 Tabel 2.3 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2012 Kaitannya dengan Sasaran Strategis SASARAN Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50% Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85%

PROGRAM

KEGIATAN

Program Pendidikan Menengah


Penyelenggaraan Paket C setara SMA Pengembangan kelas wirausaha Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK) Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99%

Program Pendidikan Menengah Penyelenggaraan Paket C setara SMA Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK) Uji Kompetensi Siswa SMK

Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56

Program Pendidikan Menengah Penyelenggaraan Paket C setara SMA Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK) Uji Kompetensi Siswa SMK

Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7%

Program Pendidikan Menengah Penyelenggaraan Paket C setara SMA S) Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK)

Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,00 thn. Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 0,2% Tercapainya layanan PAUD di setiap dusun (933 dusun)

Program Pendidikan Menengah Pendidikan Non Formal

Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal

Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas anak usia dini


Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan Seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi

45

SASARAN

PROGRAM Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

KEGIATAN Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan Sukses Ujian Nasional Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan (penyusunan buku saku) Penyusunan kalender pendidikan dan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Pendataan dan pemetaan barang dan aset daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Penilaian angka kredit pejabat fungsional

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan jasa surat menyurat

Program Peningkatan Sarana Prasarana Pemerintah

Penyediaan jasa komunikasi dan sumberdaya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa adminitrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur


Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja


46

2. Indikator Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2012 Tabel 2.4 Ikhtisar Target Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2012 No

Sasaran

1

Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50%

2

Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85%

3 4 5 6 7 8

Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99% Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56 Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7% Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,00 thn. Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 0,2% Tercapainya layanan PAUD di setiap dusun (933 dusun)

Indikator Kinerja

Target 2012

Target 2013

Target 2014

Kualifikasi S1/D4 Guru SMA/SMK

85,00%

90,00%

95,00%

Kualifks S1/D4 Guru TK Sarana Prasrn Pendidikan SM Sarana Prasrn Pend TK Angka kelulusan Nilai rata-rata UN Angka Putus Sekolah Rata-rata lama sekolah Angka Buta Aksara Layanan PAUD

70,00% 85,00%

77,50% 90,00%

85,00% 95,00%

70,00% 98,50 % 7,31 0,85 3,01 5,10% 750

77,50% 98,75 % 7,41 0,80 3,01 2,65% 850

85,00% 99,00% 7,56 0,70% 3,00 0,20% 933

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi. Berikut dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012.


47

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan :

Drs. H. MASHARUN, MM Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kab. Bantul

Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Hj. SRI SURYA WIDATI Jabatan : BUPATI BANTUL Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjani akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target tersebut menjadi tanggungjawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua Bupati Bantul

Hj. SRI SURYA WIDATI


Bantul, Pihak Pertama

Drs. H. MASHARUN, MM NIP 195807031985031016

48

Lampiran IB/4-5

PENETAPAN KINERJA SKPD: Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Tahun Anggaran : 2012

SASARAN STRATEGIS Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 pada SMA/SMK mencapai 95%, pada TK mencapai 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50% Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMA/SMK minimal 95% dan pada TK minimal 85% Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA mencapai 99% Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56 Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7% Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,00 thn Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 0,2% Tercapainya layanan PAUD di setiap dusun (933 dusun)

INDIKATOR KINERJA

TARGET

PROGRAM/KEGIATAN

Angka melek huruf

90.34

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

APK (PAUD, SMA/SMK)

56.50


APM SMA/SMK

65.00

Tingkat kelulusan SMA/SMK Nilai NEM rata-rata SMA/SMK Angka putus sekolah SMA/SMK Angka rata2 lama sekolah SMA/SMK Jumlah sekolah bersertifikat ISO SMA/SMK Jumlah SSN SMA/SMK Jumlah RSBI SMA/SMK

98.20

Jumlah SBI SMA/SMK Rasio ruang kelas siswa SMA/SMK Rasio guru - siswa SMA/SMK

0


7.31 0.85

Program Pendidikan Anak Usia Dini Pelatihan kompetensi tenaga pendidik TK (PAUD Formal) Peningkatan minat, bakat dan kreatifitas anak usia dini

ANGGARAN

12,980,000

22,500,000 55,467,500

3.01 7


18

Penyelenggaraan paket C setara SMA Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah Pengembangan kelas wira usaha

4

32 9

Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK)

36,500,000 6,525,000 40,000,000 2,078,152,000 2,100,468,500

49

2 SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA Jumlah lembaga Pendidikan Non Formal yang aktif Jumlah lembaga Pendidikan Informal yang aktif

TARGET

PROGRAM/KEGIATAN

35

Peningkatan minat, bakat dan kreativitas siswa SMA (0limpiade ssains, debat bahasa inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI) Lomba kompetensi siswa (LKS)

125,500,000

Uji kompetensi siswa SMK

198,000,000

1

ANGGARAN

50,500,000

Program Pendidikan Non Formal Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik Pelaksanaan sertifikasi pendidik

2,870,140,000

4,811,050

Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan

27,445,000

Seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

13,277,500

Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan Sukses Ujian Nasional Penyusunan kalender pendidikan dan penerimaan peserta didik baru (PPDB)

616,941,000 117,133,000 21,050,000 8,397,390,550

Jumlah Anggaran : Rp 8.397.390.550,Bupati Bantul

Bantul, Kepala DInas Dikmenof

Hj. SRI SURYA WIDATI

Drs. H. MASHARUN, MM NIP 195807031985031016


50

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja pada dasarnya mengukur tingkat capaian dari target indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Target indikator kinerja bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul yang berlaku selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun tersebut akan dipilah-pilah target kinerja untuk kurun waktu tahunan (setiap tahun), sehingga target kinerja di setiap tahun pada umunya akan berbeda-beda, namun terkadang ada juga target kinerja yang tidak mengalami perubahan dan itu tergantung dari sifat dan karakteristik indikator kinerjanya. Indikator kinerja dikategorikan kebedakan dalam kelompok: masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan dampak (impacts). Berikut ini beberapa pengertian:

1.

Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan outputs, misalnya: sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;

2.

Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan progam berdasarkan masukan yang digunakan;

3.

Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;

4.

Manfaat (benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirsakan langsung oleh masyarakat yang dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik;

5.

Dampak (impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level

sasaran yang digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan


51

indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat. Untuk mengukur 5 (lima) indikator kinerja seperti yang diuraiakan diatas diperlukan pedoman, informasi, data yang lengkap

dan akurat secara kualitatif maupun kuantitatif.

Pengumpulan data semestinya dengan sistem informasi (sistem pengumpulan data) dan sistem evaluasi secara kuantitatif maupun kualitatif yang mampu memberikan informasi atau data relevan, akurat, lengkap yang dapat mengukur kinerja secara faktual, valid dan realibel. Olehkarena beberapa keterbatasan dan kelemahan yang ada maka untuk bisa lebih fokus pada pengukuran kinerja diambil langkah melalui melalui indikator-indikator inoput, outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. . 1. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan formula membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut: a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja, rumusnya: Capaian indikator kinerja = indikator kinerja =

Re alisasi x100% Re ncana x 100%

b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja, rumusnya:

Capaian indikator kinerja =

Re ncana  (Re alisasi  Re ncana ) x100% Re ncana

Atau rumus lain: Capaian indikator kinerja =


(2 x Re ncana )  Re alisasi x100% Re ncana

52

Dalam rangka pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja

outcomes yang lebih tinggi (ultimate outcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Namun demikian, karena keterbatasan data sebagai akibat belum terbangunnya sistem dan pengumpulan data serta indikator keberhasilan kinerja tahun sebelumnya menggunakan indikator kinerja yang berbeda-beda, maka analisis terhadap peningkatan dan penurunan kinerja belum dapat disajikan. Pengukuran kinerja dilakukan melalui tahapan berikut ini: a. Pengukuran kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). b. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) terlampir, dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) .

2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Ordinal URUTAN 1 2 3 4

RENCANA CAPAIAN ≥ 86 70 ≤ x ≤ 85 55 ≤ x ≤ 69 ≤ 54

KATEGORI Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Tidak Berhasil

Beberapa sasaran strategis memiliki indikator kinerja yang lebih dari satu, sehingga perlu dicarikan nilai rata-ratanya. Hal ini untuk mencapai kesimpulan dari masing-masing sasaran strategis berdasarkan indikatornya. Metode yang digunakan adalah “Metode Rata-


53

Rata Data Kelompok”. Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut. Formula yang digunakan adalah :

Capaian Sasaran =

Jumlah indikator untuk setiap kategori X Nilai mean setiap kategori Jumlah indikator kinerja sasaran

Tabel 3.2 Nilai Mean/rata-rata Setiap Kategori No 1 2 3 4

Nilai Mean 92,5 77,5 62,5 27,5

Kategori Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Tidak berhasil

Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil.

B.

EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

1.

Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala-

kendala yang dijumpai didalam pelaksanaan kegiatan–kegiatan dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu dalam evaluasi kinerja juga dilakukan analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara outputs dengan inputs baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi antara nilai inputs dengan outputs. Pencapaian kinerja terlihat dari sejauh mana pelaksanaan strategi dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan dikomitmenkan. Berdasarkan hasil rumus capaian kinerja diatas, tingkat capaian indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut:


54

Tabel 3.3 Tingkat Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2012

No

SASARAN

1

Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50% Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85% Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99% Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56 Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7% Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,00 thn. Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 7,5% Tercapainya layanan PAUD di setiap dusun (933 dusun) Rata-rata capaian

2

3 4 5 6 7 8

Realisasi Capaian

% Capaian

Skala Pengukuran Ordinal Berhasil Cukup Kurang Berhasil Berhasil 70--85 55-69 0-54 -

92,64%

97,52%

Sangat Berhasil 86-100 Sangat berhasil

79,85%

84,05%

-

Berhasil

-

-

99,70%

100,71%

Sangat berhasil

-

-

-

7,58

100,26%

-

-

-

1,02%

68,63%

Sangat berhasil -

-

-

3,01 thn

100%

-

8,97%

83,61%

Sangat berhasil -

Cukup berhasil -

Berhasil

-

-

861

92,28%

Sangat berhasil Sangat berhasil

-

-

-

-

-

-

90,88%

-

Nilai persentase capaian kinerja sasaran tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.4. Kelompok Persentase Capaian Kinerja Sasaran 2012 No

Rentang Capaian

Predikat

Jumlah Sasaran

1

≥ 86

Sangat berhasil

5

2

70 sampai 85

Berhasil

2

3

55 sampai 69

Cukup berhasil

1

4

≤ 54

Kurang berhasil

0

Jumlah


8

55

Berdasarkan tabel 3.1 dan 3.2 diatas diketahui Rata-rata Persentase Capaian Kinerja Sasaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul Tahun 2012

mencapai

91,81% yang berarti Capaian Sasaran memiliki kategori “Sangat Berhasil”. Berikut akan diuraikan dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran. Sasaran 1: Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50%

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan professional”, dan untuk mencapai tujuan ke1 yaitu: Membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan lembaga yang terkemuka, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012. Tabel 3.5. Pencapaian Kinerja Sasaran 1 SASARAN Tercapainya kualifikasi pendidik minimal S1/D4 di SMA/SMK mencapai 95% dan TK 85%, serta minimal S2 pada sekolah RSBI mencapai 50%

Target 95

Realisasi

% Capaian

92.64

97.52%

Kategori Sangat Berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 97,52% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 1 sudah termasuk dalam kategori I Sangat Behasil. Untuk mewujudkan sasaran tersebut dicapai melalui 1 program, yakni program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Program ini dilaksanakan dalam 2 (dua) kegiatan yaitu: Kegiatan Pengembangan system pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan dan Kegiatan Seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi. Kegiatan pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan

ini pada dasarnya tidak secara langsung berdampak pada capaian sasaran,

melainkan manfaatnya secara tidak langsung karena kegiatan ini lebih banyak untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kondisi pendidikan yang ada di seluruh sekolah yang berupa data siswa, lembaga pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan,


56

dana pendidikan, sarana prasana pendidikan, prestasi akademik siswa dll. Sedangkan kegiatan yang secara langsung untuk meningkatakan kualifikasi pendidikan para guru minimal sampai pada jenjang S1 pada tahun 2012 belum dilaksanakan,

hal ini mengingat untuk

meningkatakan kualifikasi pendidikan para guru memerlukan biaya yang sangat besar dan waktunya yang cukup lama. Peningkatan kualifikasi guru pada umumnya dengan swadaya. Kegiatan yang kedua yaitu seleksi guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi. Kegiatan ini pada dasarnya belum bias dikategorikan peningkatan kualifikasi guru, melainkan merupakan ajang kompetisi untuk menunjukkan prestasinya dalam melaksanakan profesinya sebagai guru. Dalam kompetisi tersebut tentu aspek kualifikasi akademik guru akan menjadi salah satu pertimbangan karena memiliki bobot penilaian tersendiri.

Sasaran 2: Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85%

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 3, yaitu “Meningkatkan pelayanan prima bagi pendidikan formal, nonformal dan informal”,

dan untuk mencapai tujuan ke 3 yaitu:

Mengupayakan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang optimal dan berkualitas;, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012. Tabel 3.6. Pencapaian Kinerja Sasaran 2 Target

SASARAN Tercapainya sarana prasarana pendidikan sesuai SNP, SMA/SMK minimal 95%, TK minimal 85%

95

Realisasi

% Capaian

79,85

84,05%

Kategori Berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 84,05% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 2 sudah termasuk dalam kategori II Behasil. Untuk mewujudkan sasaran tersebut dicapai melalui 1 program, yakni program Pendidikan Menengah. Program ini dilaksanakan dalam 2 (dua) kegiatan yaitu: pembangunan sarana prasarana olahraga di sekolah,


pengadaan alat praktek dan peraga siswa SMK

57

(pekerjaannya: pengembangan unit produksi),

pengembangan kelas wirausaha di SMK,

pemberian biaya operasional pendidikan (BOP) di SMA dan SMK, Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas siswa SMA (dalam kegiatan berbagai macam oimpiade siswa), uji kompetensi bagi siswa SMK, serta lomba kompetensi siswa SMK. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut memberikan kontribusi pada peningkatan sarana prasarana pendidikan di sekolah-sekolah, karena ketersediaan dananya digunakan untuk sarana parasana pendidikan di sekolah, serta segala keperluan yang masih ada kaitan langsung dengan upaya mencapai keberhasilan pendidikan maupun usaha mencapai prestasi pendidikan yang lebih baik.

Sasaran 3: Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99%

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan professional”, dan untuk mencapai tujuan ke 2 yaitu; Mewujudkan proses pembelajaran dan output pendidikan yang handal, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012. Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 SASARAN

Target

Tercapainya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA 99%

99%

Realisasi

% Capaian

99,7o%

100,71%

Kategori Sangat berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 100,71% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 3 sudah termasuk dalam kategori I Sangat berhasil. Faktor yang menentukan tingkat kelulusan SMA/SMK/MA sangat banyak ditinjau dari berbagai aspek, misalnya tingkat penguasaan materi ujian oleh siswa, kualitas pembelajaran, kompetensi guru, kurikulum, ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang relevan, dan lain-lain. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dari APBD Kabupaten Bantul memang tidak ada yang dirancang secara khusus untuk meningkatan tingkat kelulusan,

karena penentu

kelulusan ditentukan oleh oleh banyak faktor tersebut. LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

58

Sedangkan program yang masih ada relevansinya dnegan upaya mencapai tingkat kelulusan yang tinggi adalah Program Pendidikan Menenagh. Adapun kegiatannya adalah: pembangunan sarana prasarana olahraga di sekolah,

pengadaan alat praktek dan peraga

siswa SMK (pekerjaannya: pengembangan unit produksi), pengembangan kelas wirausaha di SMK, pemberian biaya operasional pendidikan (BOP) di SMA dan SMK, Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas siswa SMA (dalam kegiatan berbagai macam oimpiade siswa), uji kompetensi bagi siswa SMK, serta lomba kompetensi siswa SMK. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut memberikan kontribusi pada peningkatan tingkat kelulusan SMA/SMK/MA, karena ketersediaan dananya digunakan untuk sarana parasana pendidikan di sekolah, serta segala keperluan yang masih ada kaitan langsung dengan upaya mencapai tingkat kelulusan yang lebih optimal maupun usaha mencapai prestasi pendidikan yang lebih baik.

Sasaran 4: Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan professional”, dan untuk mencapai tujuan ke 2 yaitu; Mewujudkan proses pembelajaran dan output pendidikan yang handal, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012. Tabel 3.8 Pencapaian Kinerja Sasaran 4 SASARAN Tercapainya rata-rata UN SMA/SMK/MA 7,56

Target 7.56

Realisasi

% Capaian

7.58

100.26%

Kategori Sangat berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 100,26% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 4 sudah termasuk dalam kategori I Sangat berhasil. Hasil rata-rata Ujian Nasional SMA/SMK/MA dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya; kesiapan siswa dalam Ujian Nasional, tingkat penguasaan materi ujian oleh siswa, kualitas pembelajaran, kompetensi guru, kurikulum, ketersediaan sarana prasarana pendidikan LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

59

yang relevan, dan lain-lain. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dari APBD Kabupaten Bantul memang tidak ada yang dirancang secara khusus untuk meningkatan tingkat kelulusan, karena penentu kelulusan ditentukan oleh oleh banyak faktor tersebut. Sedangkan program yang masih ada relevansinya dnegan upaya mencapai tingkat kelulusan yang tinggi adalah Program Pendidikan Menenagh. Adapun kegiatannya adalah: pembangunan sarana prasarana olahraga di sekolah,


siswa SMK (pekerjaannya: pengembangan unit produksi), pengembangan kelas wirausaha di SMK, pemberian biaya operasional pendidikan (BOP) di SMA dan SMK, Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas siswa SMA (dalam kegiatan berbagai macam oimpiade siswa), uji kompetensi bagi siswa SMK, serta lomba kompetensi siswa SMK. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut memberikan kontribusi pada peningkatan tingkat kelulusan SMA/SMK/MA, karena ketersediaan dananya digunakan untuk sarana parasana pendidikan di sekolah, serta segala keperluan yang masih ada kaitan langsung dengan upaya mencapai tingkat kelulusan yang lebih optimal maupun usaha mencapai prestasi pendidikan yang lebih baik.

Sasaran 5: Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7%

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan professional”, dan untuk mencapai tujuan ke 2 yaitu; Mewujudkan proses pembelajaran dan output pendidikan yang handal, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012. Tabel 3.9 Pencapaian Kinerja Sasaran 5 SASARAN Menurunnya Angka Putus Sekolah 0,7%

Target 0.7

Realisasi 1.02

% Capaian 68.63%

Kategori Cukup berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 1,02 atau persentase capaian sebesar 68,63% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 5 sudah termasuk dalam kategori III Cukup berhasil.


60

Angka putus sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya; diri pribadi siswa, lingkungan sekolah, lingkangan masyarakat dan keluarganya, faktor kesehatan,

faktor

ekonomi, dan lain-lain. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dari APBD Kabupaten Bantul memang tidak ada yang dirancang secara khusus untuk mengurangi angka putus sekolah, karena penentunya banyak dan komplek. Sedangkan program yang masih ada relevansinya dnegan upaya mencapai tingkat kelulusan yang tinggi adalah Program Pendidikan Menenagh. Adapun kegiatannya adalah: pembangunan sarana prasarana olahraga di sekolah,


siswa SMK (pekerjaannya: pengembangan unit produksi), pengembangan kelas wirausaha di SMK, pemberian biaya operasional pendidikan (BOP) di SMA dan SMK, Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas siswa SMA (dalam kegiatan berbagai macam oimpiade siswa), uji kompetensi bagi siswa SMK, serta lomba kompetensi siswa SMK. Program dan kegiatan ini sifatnya lebih pada upaya untuk meningkatkan kesan yang manrik agar siswa lebih merasa nyaman untuk sekolah. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut memberikan kontribusi pada pengurangan angka putus sekolah, dengan tersedianya dana pendidikan akan digunakan untuk sarana parasana pendidikan di sekolah, serta segala keperluan yang masih ada kaitan langsung dengan upaya untuk mencegah terjadinya putus sekolah yang lebih optimal maupun usaha mencapai prestasi pendidikan yang lebih baik.

Sasaran 6: Tercapainya rata-rata lama sekolah 3,01 tahun.

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan professional”, dan untuk mencapai tujuan ke 4

yaitu; Menciptakan layanan pendidikan yang prima pada

lembaga PAUD, SMA/SMK, Pendidikan Nonformal dan Informal. .


61

Tabel 3.10 Pencapaian Kinerja Sasaran 6 SASARAN Tercapainya rata-rata lama sekolah

Target

Realisasi

3,01 thn

% Capaian

3,01 thn

100%

Kategori Sangat Berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 3,01 tahun atau persentase capaian sebesar 100% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 6 sudah termasuk dalam kategori I

Sangat

berhasil. Angka rata-rata lama sekolah untuk jenjang SMA/SMK/MA dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya; diri pribadi siswa, anak yang putus sekolah sebelum 3 tahun, anak yang mengulang lebih dari 3 tahun, lingkungan sekolah, lingkangan masyarakat dan keluarganya, faktor kesehatan, faktor ekonomi, dan lain-lain. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dari APBD Kabupaten Bantul memang tidak ada yang dirancang secara khusus untuk mencapai angka rata-rata lama sekolah yang ideal yaitu 3 tahun,

karena penentunya banyak dan

komplek. Sedangkan program yang masih ada relevansinya dnegan upaya mencapai tingkat kelulusan yang tinggi adalah Program Pendidikan Menenagh. Adapun kegiatannya adalah: pembangunan sarana prasarana olahraga di sekolah,


siswa SMK (pekerjaannya: pengembangan unit produksi), pengembangan kelas wirausaha di SMK, pemberian biaya operasional pendidikan (BOP) di SMA dan SMK, Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas siswa SMA (dalam kegiatan berbagai macam oimpiade siswa), uji kompetensi bagi siswa SMK, serta lomba kompetensi siswa SMK. Program dan kegiatan ini sifatnya lebih pada upaya untuk meningkatkan kesan yang manarik agar siswa lebih merasa nyaman untuk sekolah sehingga bisa mengoptimalkan potensi diri siswa. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut memberikan kontribusi pada pencapaian angka rata-rata lama sekolah, dengan tersedianya dana pendidikan akan digunakan untuk sarana parasana pendidikan di sekolah, serta segala keperluan yang masih ada kaitan langsung dengan upaya untuk mencegah terjadinya putus sekolah atau angka mengulang yang lebih optimal maupun usaha mencapai prestasi pendidikan yang lebih baik.


62

Sasaran 7:

Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 0,2%

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan professional”, dan untuk mencapai tujuan ke 4

yaitu; Menciptakan layanan pendidikan yang prima pada

lembaga PAUD, SMA/SMK, Pendidikan Nonformal dan Informal. . Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja Sasaran 7 SASARAN Menurunnya Angka Buta Aksara sampai 7,5%

Target 7.5%

Realisasi

% Capaian

8.97%

83.61%

Kategori Berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 8,97% tahun atau persentase capaian sebesar 83,61% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 6 sudah termasuk dalam kategori II Berhasil. Angka buta aksara pada umunya dipengaruhi oleh factor diri pribadi seseorang yang memang motivasi rendah dengan berbagai permasalahan yang disandangnya diantaranya; faktor kesehatan fisik, faktor kesehatan psikis, problem keluarga yang berdampak manjadikan seseorang menjadi terlantar. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dari APBD Kabupaten Bantul memang tidak ada yang dirancang secara khusus untuk mengurangi angka buta aksara.

Sasaran 8: Tercapainya layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap dusun (933 dusun)

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 3, yaitu “Meningkatkan pelayanan prima bagi pendidikan formal, nonformal dan informal”, dan untuk mencapai tujuan ke 4 yaitu; Menciptakan layanan pendidikan yang prima pada lembaga PAUD, SMA/SMK, Pendidikan Nonformal dan Informal LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

63

Tabel 3.12 Pencapaian Kinerja Sasaran 8 SASARAN Tercapainya layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap dusun (933 dusun)

Target 933

Realisasi 861

% Capaian

Kategori

92,28%

Sangat berhasil

Dengan demikian persentase capaian sebesar 861 atau persentase capaian sebesar 92,28% yang menunjukkan bahwa sasaran ke 8 sudah termasuk dalam kategori I Sangat berhasil.

Pada umunya layanan Pendidika Anak Usai Dini (PAUD) banyak dipengaruhi oleh prakarsa para tokoh masyarakat dan tingkat respons dari masyarakat. Semakin banyak tokoh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan dan masyarakat di lingkungan sekitar turut berpartisipasi secara aktif akan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan wujud pelayanan pendidikan anak usia dini (PAUD).


64

2.

Evaluasi dan Analisis Indikator Kinerja Utama (IKU)

Berdasarkan data yang bersumber dari Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, maka Capaian IKU Tahun 2012 disajikan dalam table berikut ini; Tabel:

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2012

1 2

Angka Melek Huruf APK SM (SMA/SMK/MA/Paket C)

% %

Target 2012 90,34 83,5

3 4

APK TK/PAUD APM SM (SMA/SMK/MA/Paket C)

% %

5

Tingkat Kelulusan SM (SMA/SMK/MA) Nilai NEM Rata-rata SM (SMA/SMK/MA) Angka Putus Sekolah (SMA/SMK/MA) Angka Rata-rata Lama Sekolah (SMA/SMK/MA) Rasio Ruang Kelas/Siswa (SMA/SMK/MA) Rasio Guru/Siswa (SMA/SMK/MA) Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan Jumlah lembaga pendidikan informal yang aktif melaksanakan kegiatan

NO

6 7 8 9 10 11 12

URAIAN IKU DIKMENOF


97,50 71.04

Capaian (%) 107,92% 85,08%

56,5 65

58,72 51.57

103,93% 79,34%

%

98

99.75

101,78%

angka

7,31

7.32

100,14%

angka

0,85 3.01

0.75 3.01

111,76% 100%

angka

32

34

106,25%

angka Buah

9 35

9 33

100% 94,29%

Buah

1

1

100%

Satuan

Realisasi

65

3.

Evaluasi dan Analisis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Berdasarkan data yang bersumber dari Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, maka Capaian SPM Tahun 2012 disajikan dalam table berikut ini; 1). Pendidikan Menengah (SM) a. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

URAIAN SPM 60 persen anak dalam kelompok usia 16 -18 tahun bersekolah di SMA/MA dan SMK Angka Putus Sekolah (APS) tidak melebihi 1 persen dari jumlah siswa yang ber-sekolah 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetap-kan secara nasional 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya 90 persen dari jumlah guru SMA/MA yang diperlukan terpenuhi 90 persen guru SMA/MA memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional 100 persen siswa memiliki buku pelajaran yang lengkap setiap mata pelajaran Jumlah siswa SMA/MA per kelas antara 30 – 40 siswa 90 persen dari siswa yang mengikuti uji sampel mutu standar nasional mencapai nilai “memuaskan” dalam mata pelajaran bahasa Inggris, Geografi, Matematika Dasar untuk kelas I dan II 25 persen dari lulusan SMA/ MA melanjutkan ke perguruan tinggi yang ter-akreditasi

Target 2012 83,5%

Capaian 2012 71,04%

0,85%

0,75%

90%

92%

80%

82%

90% 90%

96% 94,90%

100%

86%

32 90%

32 75%

25%

70%

b. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

URAIAN SPM Angka Putus Sekolah (APS) tidak melebihi 1 persen dari jumlah siswa yang ber-sekolah 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang di-tetapkan secara nasional 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya 90 persen dari jumlah guru SMK yang diperlukan ter-penuhi 90 persen guru SMK memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional 100 persen siswa memiliki buku pelajaran yang lengkap setiap mata pelajaran Jumlah siswa SMK perkelas antara 30 – 40 siswa 20 persen dari lulusan SMK melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi 20 persen dari lulusan SMK diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya


Target 2012 0,85%

Capaian 2012 0,8%

90%

70%

80%

80%

90% 90%

90% 90%

100%

60%

32 20%

32 20%

20%

60%

66

2)

PENDIDIKAN NON FORMAL

a. SPM pendidikan keaksaraan NO 1 2 3 4

URAIAN SPM Semua penduduk usia pro-duktif (15-44 tahun) bisa membaca dan menulis Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun tidak melebihi 7 persen Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia di atas 44 tahun tidak melebihi 30 persen Tersedia data dasar keaksaraan yg diperbarui scr terus meners

Target 2012 100%

Capaian 2012 99%

7%

5%

30%

20%

tersedia

tersedia

Target 2012 85%

Capaian 2012 90%

10% 100% 95%

10% 95% 95%

95%

95%

90%

90%

100%

100%

90%

90%

90%

90%

100% tersedia

95% tersedia

Target 2012 90%

Capaian 2012 90%

10%

10%

100% 80%

90% 80%

50%

50%

b. SPM kesetaraan Sekolah Dasar (SD) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

URAIAN SPM Sebanyak 85 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SD/MI menjadi peserta didik Program Paket A Peserta didik program paket A yang tidak aktif tidak melebihi 10 Persen Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket A Sejumlah 95 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket A lulus ujian kesetaraan Sejumlah 95 persen lulusan Program Paket A dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi (SMP, MTs, atau Program Paket B) Sejumlah 90 persen peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan men-dapat nilai memuaskan Sejumlah 100 persen dari tutor Program Paket A yang diperlukan terpenuhi Sebanyak 90 persen tutor Program Paket A memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki sarana belajar Tersedia data dasar kesetaraan sekolah dasar yang diperbarui secara terus menerus

c. SPM Kesetaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) NO 1 2 3 4 5

URAIAN SPM Sebanyak 90 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SMP/MTs menjadi peserta didik Program Paket B Peserta didik Program Paket B yang tidak aktif tidak melebihi 10 Persen Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket B Sejumlah 80 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket B lulus ujian kesetaraan Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat memasuki dunia kerja


67

SPM Kesetaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP), lanjutan,…. NO 6 7 8 9 10 11

URAIAN SPM Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat me-lanjutkan ke jenjang pen-didikan yang lebih tinggi (SMA, SMK, MA, atau Program Paket C) Sejumlah 90 persen peserta didik Program Paket B yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan mendapat nilai memuaskan Sejumlah 100 persen tutor Program Paket B yg diperlukan terpenuhI Sebanyak 90 persen tutor Program Paket B memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran Tersedianya data dasar ke-setaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang di-perbarui secara terus menerus

Target 2012 50%

Capaian 2012 50%

90%

85%

100% 90%

95% 90%

90%

90%

tersedia

Tersedia

d. SPM Kesetaraan Sekolah Menengah Atas (SMA) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

URAIAN SPM Sebanyak 70 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SMA/MA, SMK menjadi peserta didik Program Paket C Peserta didik Program Paket C yang tidak aktif tidak melebihi 5 Persen Sebanyak 60 persen peserta didik memiliki modul Program Paket C Sejumlah 80 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket C lulus ujian kesetaraan Sejumlah 60 persen lulusan program Paket C dpt memasuki dunia kerja Sejumlah 10 persen lulusan program Paket C dapat me-lanjutkan ke jenjang pendidik-an yang lebih tinggi Sejumlah 90 persen peserta didik Program Paket C yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan mendapat nilai memuaskan Sejumlah 100 persen tutor Program Paket C yang di-perlukan terpenuhi Sebanyak 90 persen tutor Program Paket C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran Tersedianya data dasar ke-setaraan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diperbarui secara terus menerus


Target 2012 70%

Capaian 2012 80%

5% 60% 80%

5% 80% 80%

60%

70%

10%

10%

90%

90%

100%

100%

90%

90%

90%

90%

tersedia

tersedia

68

e. SPM Pendidikan Keterampilan dan Bermata pencaharian NO 1

2 3 4 5 6 7 8 9

10

URAIAN SPM Sebanyak 25 persen anggota masyarakat putus sekolah, pengangguran, dan dari ke-luarga pra sejahtera menjadi peserta didik dalam kursus-kursus/pelatihan/kelompok be lajar usaha/magang Sebanyak 100 persen lembaga kursus memiliki ijin ope-rasional dari pemerintah atau pemerintah daerah 25 persen lembaga kursus dan lembaga pelatihan ter-akreditasi Sebanyak 100 persen kursus/ pelatihan/kelompok belajar usaha/magang dibina secara terus menerus Sejumlah 90 persen lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompk belajar usaha dpt masuk dunia kerja Sejumlah 100 persen tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek kursus-kursus/ pelatihan/kelompok belajar usaha/ magang yang diperlu-kan terpenuhi Sebanyak 90 persen tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang sesuai standar kompetensi yang di persyaratkan Sejumlah 75 persen peserta ujian kursus-kursus memperoleh ijazah atau sertifikat Sejumlah 90 persen kursus-kursus/pelatihan/ kelompok belajar usaha/ magang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan Tersedianya data dasar kursus- kursus/pelatihan/ kelompok belajar usaha/magang yang diperbarui secara terus menerus

Target 2012

Capaian 2012

25%

25%

100%

100%

25% 100%

25% 90%

90%

90%

100%

100%

90%

90%

75%

memiliki kualifikasi 75%

90%

90%

tersedia

Tersedia

f. SPM Pendidikan Taman Kanak-kanak NO 1 2 3 4

URAIAN SPM 20 persen jumlah anak usia 4-6 tahun mengikuti program TK/RA 90 persen guru layak mendidik TK/RA dengan kualifikasi sesuai dengan standar kom-petensi yang ditetapkan se-cara nasional 90 persen TK/RA memiliki sarana dan prasarana belajar/ bermain 60 persen TK/RA menerapkan manajemen dengan manual yang ditetapkan oleh Menteri

Target 2012 20% 90%

Capaian 2012 58,72% 90%

90% 60%

95% 80%

g. SPM Pendidikan pada Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau yang sederajat NO 1 2 3

URAIAN SPM 65 persen anak dalam kelompok 0–4 tahun meng-ikuti kegiatan Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau yang sederajat 50 persen jumlah anak usia 4-6 tahun yang belum terlayani program PAUD jalur formal mengikuti program PAUD non formal 50 persen guru PAUD jalur non formal telah mengikuti pelatihan di bidang PAUD


Target 2012 65%

Capaian 2012 53,06%

50%

39,32%

50%

50%

69

Prestasi dan Penghargaan dalam Urusan Pendidikan Prestasi dan penghargaan yang diperoleh dalam urusan Pendidikan selama tahun 2012 dapat dilihat pada berikut ini. Tabel … Daftar Prestasi Yang Diraih Pada Tahun 2012 No.

Bidang

Tingkat

Nama Prestasi

A.

Ujian Nasional

Propinsi

1. 2. 3. 4. 5.

Falentina Paramitasari, SMA N 2 Bantul Program IPS Ranking 6 Jagad Hidayatjati, SMA N 1 Bantul Program IPS Ranking 9 Raudlotus Shofiyah, MA Al Mahad Annur Program Keagamaan Ranking 5 M. Husni Arsyad, Ma Hamalatul Qur’an Program Keagamaan Ranking 6 Nurjihati, SMK N 1 Bantul Ranking 4

B.

SMK

1

LKS SMK

Propinsi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

Deva Nanda Adnan SMK N 1 Sanden Bidang Nautika Perikanan Laut Peringkat I Agung Supriyanto SMK N 1 Sedayu Bidang Autometive Tecnologi Peringkat III Kelik Santoso SMK N 1 Dlingo Bidang Cabinet Making Peringkat II Arif Choirudin SMK N Dlingo Bidang Joinery Peringkat II Deni Septiono SMK N 1 Bantul Bidang Web Design Peringkat II Muhammad Thoyib Fadloli SMK N 1 Pajangan Bidang Web Design Peringkat III Andhika Ardianto SMK N 1 Sedayu Bidang Welding Peringkat I Jihan Azahra SMK N 1 Sewon Bidang Hotel Accomodation Peringkat III Tri Yogo Priyantoro SMK N 1 Sewon Bidang Restourant Service Peringkat II Fani Widayati SMK N 1 Sewon Bidang Cooking Peringkat II Putri Tanjung Sari SMK N 1 Sewon Bidang Pastry Peringkat II Nita SMK N 1 Pandak Bidang Tata Busana Peringkat II Happy Putri Ariyani SMK N 1 Sewon Bidang Tata Busana Peringkat III Wahyu Ningsih SMK N 1 Sewon Bidang Tata Kecantikan Kulit Peringkat I Lusi Indriawati SMK N 1 Sewon Bidang Tata Kecantikan Rambut Peringkat I Ahmad Nur Sabani SMK N 1 Pandak Bidang Budidaya Tanaman Peringkat I Roni Satyanto SMK N 1 Pandak Bidang Budidaya Tanaman Peringkat III Dwi Yuli Santoso SMK N 1 Pandak Bidang Budidaya Ternak Peringkat I Kurniawidati SMK N 1 Pandak Bidang THP Peringkat I Nurhikmah SMK N 1 Pandak Bidang THP Peringkat III Nea Suci Yuniyati SMK Nasional Bantul Bidang Perawatan Sosial Peringkat I Suyantini SMK Dharma Bhakti Sedayu Bidang Perawatan Sosial Peringkat II Iin Urwanti SMK Nasional Bantul Bidang Perawatan Sosial Peringkat III Bayu Dwi Prasetyo SMK N 3 Kasihan Bidang Graphic Design Tecnology Peringkat I Dhalas Ichsanali SMK N 3 Kasihan Bidang Graphic Design Tecnology Peringkat II Ade Nugraha SMK N 3 Kasihan Bidang Animasi Peringkat I Ogi Prasetya SMK N 3 Kasihan Bidang Animasi Peringkat II Ghais Ramadhani SMK N 3 Kasihan Bidang Animasi Peringkat III Sidik Citra Nurgita SMK N 3 Kasihan Bidang Painting Peringkat I Ifa Roudlotul J. SMK N 2 Sewon Bidang Painting Peringkat III Seno Wahyu S. SMK N 3 Kasihan Bidang Lukis Peringkat I Ganjar Satrio SMK N 3 Kasihan Bidang Graphic Design Technologi Peringkat I Marta Aji Saputra SMK N 3 Kasihan Bidang Kria Keramik Peringkat II Akhmad Muntoha SMK N 1 Pandak Bidang Peternakan/Life Stock Peringkat III Afri Cahyani SMK N 1 Pandak Bidang THP/Post Harvest Peringkat Harapan I

25.

Nasional

26. 27. 28. 29. 30. 1. 2. 3. 4. 5.


70

No.

Bidang

Tingkat

Nama Prestasi 6. Urfanudin SMK N 1 Sedayu Bidang Welding Peringkat III 7. Devi Noviana SMK N 1 Sewon Bidang Confectionery Pastry Cook Peringkat Harapan I 8. Ulfi Mutarsidah SMK N 1 Sewon Bidang Kecantikan Kulit/ Beauty Therapy Peringkat Harapan II

C. 1

SMA FLSSN

Propinsi

2

OSN

Propinsi

OSN

Nasional

3

OOSN

Propinsi

4

Debat Bahasa Inggris Sekolah

Propinsi

5

Propinsi Nasional

D.

Guru dan Pengawas

Propinsi Nasional

E.

PNF

Propinsi

1. Al Gonzaga Rangga H dan Assabti Nur Hudan Ma’ruf SMA N 1 Kasihan Cabang Seni Tari Kreasi Berpasangan Juara I 2. Ammi Prayoga, SMA N 1 Kretek Cabang Seni Kriya Putra Juara I 3. Nugraelsa Kristianjari, Dea Pinkan Anggraeni, Romadhina Nurficahyani, Ridwan Imam Syarif, Astri Puspitaningrum, Devi Amelia Utami, SMA N 1 Bantul Cabang Seni Drama/Fragmen 1. Abbdurrohman, SMA Kesatuan Bangsa Cabang Lomba Fisika Juara I 2. Okky Saputra, SMA Kesatuan Bangsa Cabang Lomba Kebumian Juara I 3. Ahmad Ardi, SMA Kesatuan Bangsa Cabang Lomba Biologi Juara I 4. Chusna Amalia, SMA Kesatuan Bangsa Cabang Lomba Biologi Juara II 5. Candra Nurohman, SMA N 1 Bantul Cabang Lomba Matematika Juara I 6. Budi Triwibowo, SMA N 1 Bantul Cabang Lomba Komputer Juara I 7. Lina Ambar Melati, SMA N 1 Bantul Cabang Lomba Ekonomi Juara I 8. Achmad Jeihan P, SMA N 1 Sewon Cabang Lomba Komputer Juara II 1. Elan Baskara, SMA Kesatuan Bangsa Cabang Lomba Astronomi Juara 3 1. Arthandi Mahardika, SMA N 1 Sewon Cabang Olahraga Bulutangkis Putra Juara I 2. Yuli Widyaningsih, SMA N 1 Sewon Cabang Olahraga Karate Komite -53 Putri Juara I 3. Aulia Maris Syahputri, SMA N 1 Sewon Cabang Olahraga Karate Komite +53 Putri Juara I 1. Nevada Della Mena Amertha, Annisa Maulia Fahmi, Risqi Nafi Syariati, SMA N 1 Bantul Lomba Debat Bahasa Inggris Juara III 1. SMA N 1 Banguntapan Bidang Adiwiyata 2. SMA N 2 Banguntapan Bidang Adiwiyata 1. SMA N 1 Jetis Bidang Adiwiyata Mandiri 1. Yuana Purnaminingsih, M.Pd, SMA N 1 Kretek Juara II Guru Berprestasi 2. Drs. Isdarmoko, M.Pd, SMA N 1 Bantul Juara I Kepala Sekolah Berprestasi 3. C. Susiyati, S.Pd, TK Pertiwi 51 Tulasan Juara I Kepala Sekolah Berprestasi Drs. Isdarmoko, M.Pd, SMA N 1 Bantul Juara I Kepala Sekolah Berprestasi 1. M. Arif Ardiyanto, Lomba Reportase Juara III 2. Eva Yulianti Putri, Lomba Menggunting, Melipat Juara II 3. Muklis Al Rasyid, Lomba Bercerita dengan Bahasa Jawa Juara III

Nasional F.

SKB

Nasional

1. Rr. Dwi Suwarniningsih,S.Pd, SKB Bantul Kab. Bantul Juara III Tingkat nasional TUK Tata Rias Pengantin 2. Hj. Sulistyaningsih Warga Kursus Rias Pengantin SKB Bantul Kab. Bantul Juara Harapan III Tingkat Nasional Lomba Tata Rias Pengantin dalam rangka HUTTMII Ke-37

Sumber: Disdikmenof Kab. Bantul, 2013


71

Kelemahan-kelemahan Yang Dialami Ada beberapa hal yang belum bisa optimal: 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SMA, SMK dan MA di Kabupaten Bantul Tahun 2012 sebesar 71,04%, sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM)nya sebesar 51,57% Hal ini dipengaruhi diantaranya: -

belum ada regulasi yang mewajibkan anak usia 16-18 tahun harus bersekolah;

-

sebagian masyarakat Kabupaten Bantul memilih sekolah di luar Kabupaten Bantul.

-

masih adanya anak putus sekolah dengan berbagai alasan.

2. Masih banyak siswa kategori miskin yang masih kesulitan meraih prestasi; 3. Kualifikasi akademik dari beberapa guru belum sampai S1 atau D4; 4. Belum ada pengaruh signifikan antara kinerja guru bersertifikat pendidik yang mendapatkan tunjangannya terhadap peningkatan kinerjanya dan prestasi siswa. 5. Kualitas lulusan belum optimal sehingga tidak semua terserap di Perguruan Tinggi atau Dunia Usaha/Dunia Industri; 6. Kelengkapan sarana dan fasilitas pembelajaran masih belum semuanya terpenuhi secara lengkap, seperti terbatasnya perpustakaan, terbatasnya laboratorium; 7. Rendahnya kesejahteraan Guru Tidak Tetap / Pegawai Tidak Tetap karena insentif yang diterima masih terbatas; 8. Pendidikan karakter bangsa belum maksimal diimplementasikan bagi seluruh warga sekolah (guru, karyawan, maupun siswa), yang ditandai dengan masih terjadinya aksi kekerasan maupun perkelaian dikalangan siswa.


72

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Anggaran untuk program dan kegiatan di Tahun 2012 sebesar Rp 12.331.439.550,realisasi anggaran sebesar Rp 11.799.886.534,- sisanya anggaran sebesar Rp 531.553.016,-. Dengan demikian persentasi daya serap anggaran mencapai 95,69%. Tabel 3.13 Rincian Kegiatan, Realisasi, dan Sisa Anggaran Tahun 2012 NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 15

16

17

18 19

PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatannya: Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi dan sumberdaya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa adminitrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah Program Peningkatan Sarana Prasarana Pemerintah kegiatannnya: Pengadaan meubeler Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur kegiatannnya: Penilaian angka kredit pejabat fungsional Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan kegiatannnya: Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kegiatannya: Pengadaan alat praktek dan peraga siswa (APE) bagi PAUD Non Formal Pelatihan kompetensi tanaga pendidik TK (PAUD Formal)


JUMLAH ANGGARAN

REALISASI ANGGARAN

SISA ANGGARAN

3,800,000 48,500,000

3,790,650 41,959,634

9,350 6,540,366

3,325,000

3,249,000

76,000

27,984,000 7,000,000 17,250,000 5,000,000

27,624,000 7,000,000 17,250,000 5,000,000

360,000

91,500,000 23,200,000 2,420,000

88,925,000 23,143,000 2,304,000

2,575,000 57,000 116,000

34,750,000 65,000,000 6,500,000

34,750,000 64,597,700 3,470,000

402,300 3,030,000

84,299,000

73,763,500

10,535,500

13,324,000

13,324,000

49,547,500

46,205,000

3,342,500

306,000,000

199,745,000

106,255,000

22,500,000

22,170,000

330,000

73

NO

PROGRAM DAN KEGIATAN

20

Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model pembelajaran pendidikan anak usia dini (Penyusunan Kurikulum dan Rencana Kinerja TK di 17 Kecamatan) Peningkatan minat, bakat, dan kreatifitas anak usia dini Sosialisasi kabupaten layak anak Lomba UKS bagi TK Penyusunan buku direktori PAUD Program Pendidikan Menengah: Penyelenggaraan Paket C setara SMA Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah Pengembangan kelas wirausaha Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA) Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK) Peningkatan minat bakat dan kreatifitas siswa SMA Olimpiade Sains, Debat Bhs Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Uji Kompetensi Siswa SMK Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis ICT untuk siswa SMA Penyediaan bantuan pendidikan bagi keluarga tidak mampu Peningkatan minat bakat dan kreatifitas guru (OSN, Debat Bhs Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI Program Pendidikan Non Formal: Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Pelaksanaan sertifikasi pendidik Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan Seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi Program Manajemen Pelayanan Pendidikan: Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan Sukses Ujian Nasional Penyusunan kalender pendidikan dan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Workshop penyusunan buku Gerakan Pendidikan Karakter Pancasila

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35

36

37 38 39

40 41 42 43

JUMLAH


JUMLAH ANGGARAN

REALISASI ANGGARAN

SISA ANGGARAN

499,500,000

484,500,000

15,000,000

55,467,500

55,251,500

216,000

8,500,000 12,000,000 8,500,000

8,500,000 12,000,000 8,500,000

36,500,000 6,675,000

36,500,000 6,675,000

40,000,000 2,428,552,000

40,000,000 2,407,252,000

21,300,000

2,639,868,500

2,616,468,500

23,400,000

125,500,000

125,500,000

56,052,000 197,847,500 290,000,000

56,052,000 197,847,500

12,500,000

10,010,000

2,490,000

16,800,000

16,305,000

495,000

4,140,340,000

4,114,240,000

26,100,000

4,811,050 27,445,000

4,471,050 27,445,000

340,000

14,787,500

14,787,500

614,511,000

605,608,500

8,902,500

112,333,000 21,050,000

111,872,500 21,050,000

460,500

150,000,000

140,780,000

9,220,000

12,331,439,550

11,799,886,534

531,553,016

290,000,000

74

Rincian dan penjelasan masing-masing pos pelaporan keuangan 1. Pendapatan Dinas Pendidikan Menegah dan Non Formal Kabupaten Bantul bukan termasuk yang melaksanakan tugas penghasil PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tugas dan perannya untuk turun mencerdaskan kehidupan bangsa tentu lebih banyak yang bernuansa memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat luas. Jika terjadi dana yang berasal dari masyarakat itu penggunaannya lebih diarahkan pada upaya memajukan lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan pembelajaran di sekolah yang disepakati melalui musyawarah antara sekolah dengan orangtua murid maupun dewan sekolah. 2. Belanja Belanja dibedakan menjadi 2, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung, terdiri dari gaji PNS beserta tunjangan dan tambahan penghasilan lainnya. Belanja langsung terdiri dari; belanja pegawai, belanja barang & jasa, dan belanja modal. 2.1.

Belanja Tidak Langsung Pada tahun 2012 alokasi anggarannya sebesar Rp 193.698.181.584,-. Selengkapnya

disajikan dalam table berikut ini Tabel : Alokasi Belanja Tidak Langsung, Realisasi dan Sisa Anggaran No

ALOKASI

REALISASI

Gaji dan Tunjangan

193.698.181.584

104.684.943.274

89.013.238.310

1

Gaji pokok PNS

100.744.628.000

34.355.375.880

66.389.252.120

2

Tunjangan Keluarga

9.181.527.000

2.950.004.244

6.231.522.756

3

Tunjangan Struktural

201.241.000

175.455.000

25.786.000

4

Tunjangan Fungsional

10.976.868.000

4.105.614.000

6.871.254.000

5

Tunjangan Fungsional Umum

726.377.000

103.095.000

623.282.000

6

Tunjangan Beras

5.162.571.000

1.648.337.050

3.514.233.950

7

Tunjangan PPh/Tunjangan khusus

3.591.776.173

1.261.295.718

2.330.480.455

8

Pembulatan Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi Kerja Tunjangan tambahan penghasilan Guru Non Sertifikasi

1.744.821

575.782

1.169.039

61.814.137.990

58.912.440.600

2.901.697.390

1.297.310.600

1.172.750.000

124.560.600

9 10

URAIAN


SISA ANGGARAN

75

Berkaitan dengan jumlah anggaran Belanja Tidak Langsung yang ada di Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul pada Tahun 2012 dijelaskan sebagai berikut. Anggaran Belanja Tidak Langsung mencapai Rp 193.698.181.584,-. Anggaran tersebut untuk gaji PNS beserta tunjangan dan tambahan penghasilan lainnya yang bertugas di Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul, SKB Kabupaten Bantul, TK Negeri Bantul, dan seluruh SMA/SMK Negeri se Kabupaten Bantul, serta PNS yang statusnya diperbantukan bukan di TK/SMA/SMK Negeri Kabupaten Bantul. Proses pencairan Belanja Tidak Langsung (Gaji PNS) di lingkungan Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul pada Tahun 2012 yang berlaku

bahwa proses pencairan gaji PNS Dinas

Dikmenof, TK Negeri dan SKB Kab. Bantul diajukan oleh Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul melalui satu SP2D.

Sedangkan proses pencairan gaji PNS di semua SMA/SMK Negeri oleh

masing-masing sekolah melalui penerbitan SP2D tersendiri langsung pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Bantul. Mekanisme pencairan gaji PNS yang demikian ini berakibat pada realisasi belanja tidak langsung (gaji PNS) bagi Dinas Dikmenof menjadi tidak bisa maksimal.

Jika proses pencairan belanja tidak langsung (gaji PNS)

seluruhnya dilakukan oleh Dinas Dikmenof Kab. Bangtul maka angka realisasi belanja tidak langsung akan semakin tinggi. Ringkasan belanja tidak langsung sebagai berikut. Anggaran Gaji, Tunjangan umum, Tunjangan Profesi dan Tambahan Penghasilan PNS nilainya mencapai Rp 193.698.181.584,-. Jumlah tersebut dibedakan menjadi dua yaitu; 1. Gaji PNS dan tunjangan nilainya mencapai Rp 130.586.732.994,- dan 2. Tambahan penghasilan PNS (tunjangan profesi guru dan tambahan penghasilan guru) nilainya mencapai Rp 63.111.448.590,Berdasarkan data rekapitulasi gaji pegawai tahun 2012 diketahui anggaran gaji PNS dan tunjangan jumlahnya mencapai Rp 130.586.732.994,-. Anggaran tersebut bisa direalisasikan sebesar Rp 127.003.711.773,-. Dengan demikian sisa anggaran sebesar Rp 3.583.021.221,Berikut uraian singkat pengelompokkannya; -

Dinas Dikmenof

Rp 44.599.752.674,-

-

Non Dikmenof (SKB+Seklh)

Rp 32.608.523.647,Rp 77.208.276.321,-


76

2.2.

Belanja Langsung Pada tahun 2012 alokasi Belanja Langsung pada Dinas Pendidikan Menengah dan Non

Formal Kabupaten Bantul sebesar Rp 12.331.439.550,-. Program yang dilaksanakan sebanyak 9 Program, dan dijabarkan dalam 43 jenis kegiatan/pekerjaan. Pembagian Belanja langsung dijelaskan dalam table berikut ini: Tabel 5 : Perincian Belanja Langsung Tahun 2012 NO 1 2 3

2.

PEMBAGIAN Belanja pegawai Belanja barang dan jasa Belanja modal JUMLAH

ALOKASI DANA 7,557,002,500 4,392,362,050 382,075,000 12,331,439,550

REALISASI

SISA

7.481.305.000 4.211.513.534 39.700.000 11,732,518,534

75.697.500 180.848.516 342.921.000 531,553,016

Aset Aset yang dimiliki Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul yang ada disekolah dalam pelaporannya disampaikan langsung pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) cq Bidang Aset. Sehingga yang terlampir hanya aset di Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal.

Jumlah keseluruhan aset baik aset lancar maupun aset tetap Tahun 2012 sebagai berikut : 1.

Aset Lancar Aset lancar terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Penerimaan dan Persediaan. baik Kas di Bendahara Pengeluaran maupun Kas di Bendahara. Aset lancar terdiri dari : Alat Tulis Kantor, Alat dan Bahan Pembersih, Alat listrik dan Elektronik, Barang Cetak , dan Kuitansi Berikut lampirannya: NO 1 2 3 4 5

ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Pajak Piutang Lain-lain Persediaan


JUMLAH 0 0 0 0 6.298.400,-

77

2.

Aset Tetap Sampai dengan tahun 2012 terdapat tambahan aset tetap. Aset tetap dari hasil pengadaan barang masih nihil atau Rp 0,-. Aset tetap ini termasuk klasifikasi / golongan peralatan dan mesin, atau barang yang usianya lebih dari 1 (satu) tahun. Berikut lampirannya: NO 1 2 3 4 5 6 7

3.

ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan. Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jumlah Aset Tetap

JUMLAH 1.542.327.050 3.002.849.888 19.785.000 11.750.000

4.674.252.938

Kewajiban Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul tidak memiliki pos pengeluaran untuk kewajiban. Utang pemotongan pihak ketiga nihil

4.

Ekuitas Dana Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. 1. Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar terdiri Cadangan Persediaan, SILPA / SIKPA dan RK SKPD/ Uang Muka Kasda. Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 30 Desember 2012 sebesar Rp 198.881.490.507,- dengan rincian sebagai berikut :

2.

a.

Cadangan persediaan

Rp 6.298.400,-

b.

SILPA/SIKPA

Rp (198.888.788.907),-

Jumlah

Rp (198.881.490.507),-

Ekuitas Dana Investasi

Yang termasuk dalam Ekuitas Dana Investasi adalah Ekuitas Dana Investasi yang diinvestasikan dalam aset tetap. Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah Ekuitas Dana investasi diinvestasikan dalam aset tetap sebesar Rp 4.674.252.938,-


78

Secara umum ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dalam kelompok program sebagai berikut : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran. Program ini meliputi beberapa kegiatan antara lain penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan jasa kebersihan kantor dan jasa perbaikan peralatan kerja, penyediaan alat tulis kantor, barang cetak/penggandaan, komponen instalasi listrik, bahan bacaan perundang-undangan, bahan logistik kantor, dan penyediaan makanan/minuman, rapat– rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah serta penyediaan jasa keamanan kantor. Kebijakan program kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas dalam mencapai visi dan misi dinas. Anggaran yang dialokasikan atau dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp 336.229.000,2. Program peningkatan sarana prasarana pemerintah. Kegiatan pada program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

kendaraan dinas

operasional meliputi, service, belanja sparepart, dan bahan bakar. Adapun jumlah kendaraan yang harus dipenuhi adalah 4 unit roda empat, 24 unit sepeda motor. Disamping itu juga untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan gedung kantor. Anggaran yang dipergunakan sebesar Rp. 84.299.000,-. 3. Program peningkatan pengembangan system pelaporan dan capaian kinerja keuangan Kegiatan pada program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggaran dalam rangka penyusunan dokumen laporan kegiatan dinas antara lain: RKT, PPS, PKK, Laporan Triwulan, Laporan Akhir Tahun Anggaran, LPPD dan LAKIP, belanja ATK, belanja cetak, belanja fotocopy dan lain-lain. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, semua laporan tersusun sesuai rencana. Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp 49.547.500,-. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan pada program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja bidang pendidikan kaitannya dengan penilaian angka kredit bagi jabtan fungsional LAKIP Dinas Dikmenof Kab. Bantul Tahun 2012

79

sebagai bahan kelengkapan dokumen dalam mengajukan kenaikan pangkat. Anggaran yang dipergunakan sebesar Rp. 13.324.000,5. Program Pendidikan Anak Usia Dini Kegiatan peningkatan minat, bakat, kreatifitas anak usia dini.

Kegiatan ini meliputi

honorarium panitia, yuri, ATK, hadiah kejuaraan, makan minum kegiatan serta pengadaan APE dengan Anggaran Rp 912.467.500,- Capaian kegiatan tersebut adalah terpilihnya kejuaraan hasil lomba serta meningkatnya prestasi peserta didik dan tertib Administrasi. 6. Program pendidikan menengah Alokasi anggarannya mencapai Rp 5.850.295.000. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pendidikan menengah di Kabupaten Bantul termasuk upaya peningkatan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang penghasilannya masih sangat terbatas. Selain itu juga beruapaya untuk membantu sekoah dalam memenuhi kebutuhan oprasional pendidikan di sekolah.

Penggunaan yang lain dalam

anggaran ini adalah untuk menyelenggarakan berbagai efent perlombaan dalam rangka menggali prestasi siswa yang mewakili Kabupaten Bantul. 7.

Program pendidikan non formal Kegiatannya berupa pemberian bantuan. Kegiatan Pemberian bantuan pendidikan operasional Pendidikan Non Formal. Kegiatan ini meliputi belanja operasional pendidikan usia dini, operasional SKB, operasional TK Negeri, operasional 4 TK Pembina kecamatan dan Insentif GTT, GTY, PTT, PTY di TK dengan Anggaran sebesar Rp 4.140.340.000,-. Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya lancarnya kegiatan di SKB ,TK negeri dan TK Pembina, kelancaran KBM serta meningkatnya kesejahteraan pegawai dan tertib administrasi sekolah .

8.

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Alokasi anggaran yang tersedia mencapai Rp 47.043.550. . Kegiatan utama ada 2: a.

Kegiatan pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan.

Kegiatan ini meliputi belanja honor panitia, honor penyelnggara,

honor nara sumber, honor Pengumpul data sekolah, petugas Lapangan Dikmas, uang lembur, ATK, penggandaan, penggandaan buku, makan minum rapat, makan


80

minum lembur dan makan minum kegiatan dengan Anggaran sebesar Rp. 27.445.000,-.

Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya data tentang

kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan Dinas Dikmen dan Non Formal serta tertibnya administrasi dinas. b

Kegiatan Seleksi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Kegiatan ini meliputi honor peningkatan kinerja tenaga kependidikan, uang lembur, ATK, pembelian tropi, dokumentasi, spanduk, penggandaan, sewa tempat kegiatan, sewa peralatan, makan minum rapat, makan minum lembur, makan minum kegiatan, pakaian batik tradisional, perjalanan dinas dalam daerah. Anggaran yang tersedia sebesar Rp 14.787.500,-. Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi dan tertib administrasi.

9.

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Alokasi anggaran yang tersedia mencapai Rp 792.169.200. realiasasinya mencapai Rp 897.894.000,- atau 87,80%. Kegiatan utama ada 4 yaitu: a.

Kegiatan Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan.

Kegiatan ini

meliputi TPK TIM UN kabupaten, TPK TIM pendataan dan penyusunan pedoman UN, Hr entry data UN SMA dan SMK, uang lembur pelaksana UN, ATK pelaksana UN, makan minum rapat, makan minum lembur, perjalanan dinas dalam daerah, subsidi pelaksanaan UN bagi sekolah SMA/MA, SMK, dengan Anggaran sebesar Rp 614.511.000,-. Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya hasil Ujian Nasional tingkat SMA, SMK, MA Dinas Dikmen dan Non Formal serta tertibnya administrasi pelaksanaan b.

Kegiatan Sukses Ujian Nasional. Kegiatan ini meliputi

honorarium panitia

pelaksana kegiatan, honorarium tim lelang, honorarium penyusun naskah, ATK kegiatan, belanja jasa pengumuman

lelang dan cetak,

makan minum rapat,

penggandaan soal dan koreksi dengan Anggaran sebesar Rp 112.333.000,-. Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya pelaksanaan try out Ujian Nasional bagi siswa SMA/SMK Dinas Dikmen dan Non Formal serta tertib administrasi pelaksanaan.


81

c.

Kegiatan Penyusunan kalender pendidikan dan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan ini meliputi TPK panitia,TPK penyusun pedoman,TPK penyusun kalender pendidikan, uang lembur, ATK, pencetakan buku dan poster kalender, fotocopy, makan minum lembur,makan minum rapat serta perjalanan dinas dalam daerah dengan Anggaran sebesar Rp 21.050.000,-. Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya pelaksanaan

penyusunan kalender pendidikan serta penerimaan

siswa dan tertib administrasi pelaksanaan. d.

Kegiatan Workshop penyusunan buku gerakan pendidikan karakter bangsa bagi pendidik dan tenaga kependidikan..

Kegiatan ini meliputi TPK panitia,TPK

penyusun pedoman,TPK penyusun buku, uang lembur, ATK, pencetakan buku dan poster kalender, fotocopy, makan minum lembur,makan minum rapat serta perjalanan dinas dalam daerah dengan Anggaran sebesar Rp 150.000.000,-. Capaian kegiatan tersebut adalah terwujudnya pelaksanaan penyusunan kalender pendidikan serta penerimaan siswa dan tertib administrasi pelaksanaan.


82

BAB IV PENUTUP Untuk mencapai visi dan misi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal kabupaten Banatul yang dituangkan dalam tujuan dan sasaran strategis

maka tidak cukup hanya

diungkapkan secara kualitatif namun hendaknya dituangkan dalam bentuk kuantitatif yang lebih kongkrit dan terukur. Olehkarena itu pengukuran kinerja secara kuantitaif menjadi lebih penting karena mampu membantu kebutuhan manajemen yang digunakan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Selain itu pengukuran kinerja secara kuantitatif membantu penilaian akuntabilitas kinerja suatu instansi. Tingkat keberhasilan kinerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dapat ditunjukkan melalui pengukuran indicator kinerja sasaran strategis

dan juga

pengukuran akuntabilitas keuangan. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja sasaran strategis diperoleh nilai rata-rata capaian sebesar 90,88% dengan kategori Sangat berhasil. Sedangkan pengukuran akuntabilitas keuangan diperoleh nilai rata-rata capaian sebesar 95,694% dengan kategori Sangat berhasil. Keberhasilan ini merupakan kerja keras di jajaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal pada Tahun 2012. Laporan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pimpinan, staf, dan masyarakat luas yang membutuhkannya. LAKIP ini juga akan digunakan sebagai alat observasi untuk melakukan instrospeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Bantul, 27 Februari 2013 Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul

Drs. H. MASHARUN, MM Pembina Utama Muda (IV/c) NIP 195807031985031016


83

Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

Recommend Documents