LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
LAKIP 2013
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita a panjatkan n kehadirat Tuhan Yangg Maha Esa a, karena s karruniaNya seehingga da apat menyyelesaikan Laporan atas segala Akuntabilitas Kinerjja Instansi P Pemerintah Badan Penggembangan n Sumber ariwisata Ekonomi E Kreeatif tahun 2013. Lapporan Akun ntabilitas Daya Pa Kinerja Instansi Pemerintah h (LAKIP)) ini merrupakan d dokumen gungjawaba an atas pela aksanaan tu ugas dan fu ngsi, serta p program pertangg yang dioperasion nalisasikan melalui kegiatan n‐kegiatan Badan bangan Sum mber Daya sselama tahu un 2013. Penyusuna an LAKIP Pengemb sesuai am manat Inprres RI No 7 Tahun 1999 9 tentang Akkuntabilitass Kinerja Instansi Pemerintah h (AKIP), sedangkan s outline o disu usun sesuaii dengan an Kepala Lembaga L Administrasi Negara Noo. 239/IX/6 6/8/2003 Keputusa tentang Perbaikan P Pedoman Peenyusunan P Pelaporan A kuntabilitass Kinerja h. Instansi Pemerintah p n LAKIP ad dalah untuk k menyamppaikan hasill kinerja Tujuan penyusunan organisa asi Badan Pengembangan Sumber Daya kepada Menteri Pariwisa ata dan Ekonomi Kreatiif, yang di d dasarkan paada rencana a kinerja, penguku uran dan evvaluasi kineerja, termassuk keberhaasilan dan kendala yang di h hadapi guna a meningkattkan kinerja a di masa yaang akan da atang. Ekonomi ana Strategis Kementeerian Pariw wisata dan E Berdasarrkan Renca Kreatif 2012‐2014, 2 un 2013, Badan B Penggembangan Sumber pada tahu Daya melaksan nakan pro ogram pen ngembangaan sumberr daya.
L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengemb B bangan Sumberr Daya
| i
onalisasi program p teersebut diwujudkan melalui bbeberapa Operasio kegiatan n sebagai manifestasi m f yaittu: pengem mbangan tugas dan fungsi, SDM ba aik untuk aparatur, a industri i dan masyaraakat, menin ngkatnya kapasita as dan profeesionalisme SDM pariwisata dan e konomi kreeatif bagi lulusan pendidikan tinggi pa ariwisata, penelitian p ddan pengem mbangan pariwisata d dan ekonom mi kreatif, ku ualitas pereencanaan, kebijakan di sektor p auan dan evaluasi progrram. pemanta k yang telah h berpartisiipasi dalam mewujudka an LAKIP Kepada ssemua pihak ini, kam mi menguca apkan terim ma kasih ya ang sebesaar‐besarnya.. Besar harapan kami sem moga kinerja Badan Pengemban ngan Sumbber Daya angka pelak ksanaan sala ah satu tuga as Kemente rian Pariwiisata dan dalam ra Ekonomii Kreatif da apat terus meningkat,, yang padda gilirannyya dapat memberiikan manfaa at bagi selurruh pemang gku kepentin ngan. ! !
Jaka arta, Janua ari 2014 Kepala Badan K n Pengemban ngan Sumberr Daya
I Gde Pita ana NIP: 19600804 19 8503 1 017
ii
| L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Suumber Daya
A as Kinerja Instansi Berdasarrkan sikluss Renstra, Laporan Akuntabilita Pemerintah (LAKIP)) tahun 201 13 ini, meru upakan lapooran tahun keempat klus Renstrra Badan Pengembangan Sum mber Daya (BPSD) dari sik Pariwisa ata dan Ekon nomi Kreatif if 2010‐2014 4. m dokumen pertanggun ngjawaban atas pela aksanaan LAKIP merupakan tugas pokok dan fungsi, serrta program m yang diioperasionallisasikan dan Pengem mbangan Sum mber Daya selama melalui kegiatan‐keegiatan Bad kurun waktu tahun 2013. Sesuai dengan amanat In pres RI No 7 Tahun 1999 ten ntang Akunttabilitas Kin nerja Instan nsi Pemerin tah (AKIP),, sebagai unsur peemerintah pusat, p unit kerja k Badan n Pengembaangan Sumbber Daya (BPSD) m melaksanakan fungsi an ntara lain: a) Penyyusunan keb bijakan tekn nis, rencana a dan progrram pengem mbangan sumb ber daya di bidang pariiwisata dan ekonomi krreatif; b) Pelaksanaan pengembang gan sumberr daya di bidang pa ariwisata ekon nomi kreatiff; c) Pemantauan, evaluasi dan n pelaporan n pelaksanaaan pengem mbangan sumb ber daya di bidang pariiwisata ekon nomi kreatif if; dan d) Pelaksanaan administrasi a i Badan Pengembang P gan Sumbeer Daya Pariwisata dan Ekonomi Krreatif. demikian, m mengingat beegitu komplleks dan luaasnya perma asalahan Namun d pengemb bangan sum mber daya pa ariwisata da an ekonomi i kreatif, ma aka perlu langkah‐‐langkah penanganan p n secara bertahap, komprehen nsif dan berkelan njutan sesua ai dengan sk kala priorita as dan urgen nsinya. c kin nerja BPSD dibandingkan dengan target kineerja yang Berikut capaian dituangk kan dalam P PK BPSD Parrekraf sebag gai berikut: a) Jumllah tenaga kerja di sek ktor pariwiisata yang ddisertifikasii sebesar 11.5 500 orang atau a 127.8% % dari targ get kinerja yang di ttuangkan dala am PK BPSD sebesar 900 00 orang; b) Jumllah SDM pesserta pembeekalan sekto or kepariwissataan dan ekonomi krea atif sebesar 1.260 oran ng atau 105 5.9% dari ttarget kine rja yang ditua angkan dala am PK BPSD D sebesar 1.1 190 orang;
L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengemb B bangan Sumberr Daya
| iii
c) Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja sebesar 1.437 orang atau 99.6% dari target kinerja yang dituangkan dalam PK BPSD sebesar 1.443 orang; d) Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata sebesar 11 naskah atau 92.7% dari target kinerja yang dituangkan dalam Renstra BPSD sebesar 12 kajian; e) Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif sebesar 8 naskah atau 100.0% dari target kinerja yang dituangkan dalam PK BPSD sebesar 8 kajian; f) Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan 95.3% dari target kinerja yang dituangkan dalam PK BPSD sebesar 100.0% g) Persentase penyerapan anggaran belanja Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp.263.728.483.319 atau 82.7% dari pagu DIPA Tahun 2013 sebesar Rp.318.646.037.000; Tidak maksimalnya penyerapan anggaran disebabkan antara lain: a. Kelambatan DIPA; a. Kebijakan penghematan anggaran; b. Realokasi anggaran, yang berdampak perubahan struktur anggaran; c. Terjadinya revisi sebagai akibat perubahan kebijakan dari Kementerian Keuangan. iv
| L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ............................................................................... i Daftar Isi ........................................................................................ v Ikhtisar Eksekutif ............................................................................ iii Bab I Pendahuluan .................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................. 2 1.2 Gambaran Badan Pengembangan Sumber Daya ............... 4 1.3 Peran dan Fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya ..... 5 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ................................ 7 2.1 Rencana Strategi Badan Pengembangan Sumber Daya ...... 8 2.2.1 Visi ................................................................................... 9 2.2.2 Misi .................................................................................. 9 2.2.3 Tujuan ............................................................................... 10 2.2.4 Sasaran ............................................................................. 10 2.2 Penetapan/Perjanjian Kinerja ........................................... 12 2.3 Anggaran 2013 Badan Pengembangan Sumber Daya ........ 14 Bab III Akuntabilitas Kinerja .................................................... 17 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja 2013 ........................................... 18 3.2 Capaian dan Analisis Kinerja 2013 .................................... 21 3.3 Capaian RPJMN Tahun 2010‐2014 ..................................... 54 Bab IV Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012‐2013 ......................... 57 Bab V Penutup ....................................................................... 75 Lampiran Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (Form PPS)
L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
| v
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
1
Berdasarkan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) antara lain menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara, wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan kebijakan tersebut di atas, Badan Pengembangan Sumber Daya (BPSD) berkewajiban mempertanggung-jawabkan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan BPSD tahun 2013 kepada Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif. Sejalan dengan visi dan misi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang tertuang dalam RPJM (2010-2014), Badan Pengembangan Sumber Daya menempuh 4 (empat) strategi utama dalam pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu: 1.
Mengembangkan sistem dan metode, serta penelitian pengembangan yang berorientasi pada kebutuhan pengguna.
dan
Penelitian bidang kepariwisataan diarahkan untuk mendukung empat bidang, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, meliputi: pengembangan pemasaran, pengembangan destinasi, industri, serta kelembagaan. Penyelenggaraan Litbang Kebijakan Ekonomi Kreatif yang Berbasiskan Seni dan Budaya sebagai pendukung Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, sedangkan Penelitian Kebijakan Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek dilaksanakan untuk mendukung Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Iptek.
2
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
2.
Mengembangkan sistem, kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan pembekalan bagi aparatur, industri, serta masyarakat berdasarkan kompetensi, serta mengembangkan sistem pembekalan melalui penerapan pre and post test. Dengan menerapkan kebijakan “Zero Unemployment”, diharapkan peserta didik atau lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang dihasilkan dari 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Tinggi Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selambat-lambatnya dalam waktu 1 tahun telah mendapatkan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Penyelanggar aan pelayanan prima khususnya bagi pelaku industri pariwisata, maupun aparatur guna meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia di mata internasional, serta dukungan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia daerah khususnya bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang berorientasi pada upaya peningkatan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.
Melibatkan pemangku kepentingan dalam merumuskan sertifikasi kompetensi SDM Parekraf. Peran lembaga sertifikasi kompetensi kerja dan pendidikan sangat dominan dalam proses-proses sertifikasi. Sejalan dengan peran tersebut, pelaksanaan sertifikasi memerlukan berbagai pihak agar pencapaian sertifikasi dapat lebih optimal.
4.
Meningkatkan dukungan manajemen dalam rangka peningkatan kinerja organisasi dan reformasi birokrasi berbasis kinerja dan SDM BPSD secara lebih efektif dan efisien. Peningkatan manajemen dapat dilakukan dengan tahap tertib administrasi dan pelatihan terhadap SDM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta profesionalisme dari SDM BPSD Parekraf.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
3
BPSD adalah unsur pelaksana pada Kementerian, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Tugas pokok dan fungsi BPSD sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor: PM.07/HK.001/MPEK/2012 tanggal 27 Januari 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Bab IX 564, pasal 565, dan pasal 565 adalah:
Dalam melaksanakan tugas, BPSD menyelenggarakan fungsi:
4
1
Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif;
2
Pelaksanaan pengembangan sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif;
3
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya di bidang pariwisata ekonomi kreatif; dan
4
Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Badan Pengembangan Sumber Daya dalam pembangunan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memiliki peran dan fungsi timbal balik dengan sektor terkait, sebagaimana digambarkan dalam tabel 1.1. Tabel 1.1 Peran dan Fungsi BPSD dalam Pembangungan Lintas Sektor
Peran BPSD LIPI
Pembina fungsi peneliti
Kemendagri
Fasiltator Lokus
Kepolisian
Pengamanan obyek penelitian
Kemendikbud
Pembina Teknis, Fungsional Dosen
Industri
Kerjasama kerja praktek dan penyiapan lapangan kerja
Peningkatan Kapasitas SDM
Pemda
Pelaksanaan pembekalan melalui Dekonsentrasi
Kemennakertrans dan BNSP
Sertifikasi kompetensi SDM
Dukungan Manajemen
DPR-RI
Penganggaran dan pengawasan
Bappenas
Perencanaan dan Evaluasi
Kemenkeu
Penganggaran
Litbang Pendidikan
Badan Pengembangan Sumber Daya
K/L
Sektor Terkait Peran
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Pembina
5
6
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
7
Renstra Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012-2014, arah kebijakan pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan penjabaran arah kebijakan Kementerian, sesuai dengan visi, misi sebagaimana dituangkan dalam Renstra Kementerian Parekraf:
1. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif;
2. Peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata; 3. Penciptaan inovasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif; 4. Peningkatan kinerja organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
5. Penguatan dan peningkatan kualitas organisasi dan SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam membangun visi, misi dan tujuan, serta sasaran strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode tahun 2012-2014, maka dikembangkan kerangka pikir untuk pengembangan sumber daya kepariwisataan dan ekonomi kreatif sebagai berikut:
8
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Perwujudan SDM profesional yang dimaksudkan adalah SDM Parekraf yang mempunyai daya saing dan kompetensi bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya adalah pengakuan UNWTO terhadap lembaga pendidikan tinggi Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu 2.2.1. VISI yang terbaik melalui pengakuan tertinggi dunia Terwujudnya SDM yang bagi sekolah pariwisata Profesional dan Kajian Kebijakan (Tedqual Certification). yang Efektif di Bidang Pariwisata Pengakuan lainnya sebagai representasi dan Ekonomi Kreatif profesionalisme SDM tercermin pada kepemilikan sertifikasi profesi, baik dosen, peneliti, aparatur, tenaga kerja, pelaku seni dan budaya, maupun mahasiswa. Demikian halnya dengan hasil karya pengembangan sumber daya seperti penelitian, kajian, makalah, atau karya cipta lain yang unggul, tercermin pada publisitas kekaryaan pada suatu media yang terakreditasi, baik internasional, maupun nasional. Kajian kebijakan yang efektif dimaksudkan bahwa outcome penelitian dan pengembangan kebijakan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif didorong oleh kebutuhan unit kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pemangku kepentingan dalam rangka pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif.
2.2.2. MISI
Misi yang akan dilaksanakan BPSD merupakan manifestasi Mengembangkan sumber fungsi yang menjadi tugas BPSD, daya pariwisata dan yaitu pendidikan, pelatihan, ekonomi kreatif secara sertifikasi kompetensi, serta penelitian dan pengembangan. berkualitas Berdasarkan konsideran tersebut, maka pada kurun waktu 5 tahun (2012-2014) BPSD akan melaksanakan tiga misi pokok, yaitu: L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
9
1. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
2. Meningkatkan hasil guna penelitian dan pengembangan bidang kepariwisataan & ekonomi kreatif.
3. Menciptakan tata pemerintahan Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang responsif, transparan, dan akuntabel.
2.2.3
Tujuan pengembangan sumber daya pariwisata & ekonomi kreatif adalah: 1. Peningkatan Kapasitas dan Profesionalisme SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
2. Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi Pariwisata.
3. Penciptaan inovasi baru di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
4. Peningkatan Kualitas Kinerja Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
5. Penguatan dan Peningkatan Kualitas Organisasi dan SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
2.2.4
SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis BPSD mesti sejalan dengan Renstra Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, di mana terdapat dua rumusan sasaran pokok, yaitu aspek peningkatan kapasitas SDM dan kapasitas nasional untuk pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
10
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Berdasarkan pada rumusan tersebut, maka dalam lingkup BPSD untuk mewujudkan tujuan sampai dengan tahun 2014 dalam hal meningkatkan kualitas, kuantitas, profesionalisme, dan daya saing sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif yang adaptif terhadap kebutuhan pemangku kepentingan, maka dilaksanakan melalui 8 sasaran pokok yaitu: 1. Meningkatnya
kapasitas dan profesionalisme SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2. Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata 3. Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang pariwisata 4. Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang ekonomi kreatif 5. Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan 6. Meningkatnya kualitas penyerapan anggaran belanja 7. Meningkatnya kualitas SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 8. Meningkatnya kualitas organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
11
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi maka Pada tahun 201 3 BPSD telah menyusun Dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima amanah/tugas dan tanggung jawab kinerja dengan mempertanggungjawabkan sumber daya yang tersedia. Dokumen Penetapan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2013 ini memuat antara lain Pernyataan Penetapan Kinerja, Program-program Utama, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target Capaian masing-masing indikatornya serta anggaran. Dokumen Penetapan Kinerja merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran atau kegiatan utama dan dapat digunakan sebagai fokus perbaikan kinerja dimasa depan adalah Indikator Kinerja Utama. Dengan telah ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai Indikator keberhasilan Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maka IKU harus terdapat dalam perencanaan kinerja. Sasaran strategis tahun 2013, Indikator kinerja dan target kinerja dapat disajikan pada tabel berikut:
12
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang) Jumlah tenaga kerja disektor ekonomi kreatif yang disertifikasi. (orang)
1
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
TARGET 9.000 0
Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang)
1.190
Jumlah standar kompetensi di sektor pariwisata (naskah)
4
Jumlah standar kompetensi di sektor ekonomi kreatif (naskah)
3
2
Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata
Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (orang)
1.443
3
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (kajian)
12
4
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi kreatif
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (kajian)
5
Meningkatnya kualitas perencanaan, pementauan dan evaluasi program dan kegiatan
Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (persentase)
100.0
6
Meningkatnya kualitas penyerapan anggaran belanja
Persentase penyerapan anggaran belanja Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (persentase)
92.0
7
Meningkatnya kualitas organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
8
Meningkatnya kualitas SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
8
Jumlah NSPK yang terimplementasi dengan baik (Naskah)
2
Jumlah Prosedur Operasional Standar (POS) yang terimplementasi dengan baik (naskah)
23
Jumlah peneliti yang disertifikasi (orang)
5
Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
10
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
PROGRAM
Program Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
13
Badan Pengembangan Sumber Daya membawahi 5 (lima) satuan kerja di pusat, 4 (empat) Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendidikan Tinggi. Pagu DIPA BPSD tahun 2013 sebesar Rp.318.646.037.000,- (Tiga ratus delapan belas milyar enam ratus empat puluh enam juta tiga puluh tujuh ribu rupiah) yang terbagi di 9 (sembilan) satuan kerja/UPT dan 14 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sedangkan kegiatan Satuan Kerja beserta anggarannya ditunjukkan pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Kegiatan dan Anggaran Satker Tahun 2013 No
Pagu
Satuan Kerja Sebelumnya
14
Realisasi
%
Saldo
Revisi
A.
Satuan Pusat
Kerja
79.334.926.000
64.309.567.000
49.502.676.465
77.07
14.743.350.635
1.
Pusbang Parekraf
SDM
5.460.023.000
5.460.023.000
4.566.096.600
83.63
893.926.400
2.
Puslitbangjak Kepariwisataan
7.269.917.000
7.269.917.000
5.085.410.997
69.95
2.184.506.003
3.
Puslitbangjak Ekonomi Kreatif
7.050.000.000
7.050.000.000
4.265.258.825
60.50
2.784.741.175
4.
Puskom Parekraf
18.786.342.000
18.652.808.000
14.759.205.960
79.13
3.893.602.040
5.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
40.768.644.000
25.876.819.000
20.890.243.983
80.73
4.986.575.017
B.
Unit Pendidikan Tinggi
251.336.470.000
251.336.470.000
211.709.282.254
84.23
39.627.187.746
1.
STP Bandung
91.879.484.000
91.879.484.000
85.496.750.950
93.05
6.382.733.050
2.
STP Bali
79.879.483.000
79.879.483.000
64.350.054.974
80.56
15.529.428.026
3.
Akpar Medan
39.793.003.000
39.793.003.000
29.585.087.610
74.35
10.207.915.390
4.
Akpar Makassar
39.784.500.000
39.784.500.000
32.277.388.720
81.13
7.507.111.280
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
C.
Dekonsentrasi
3.000.000.000
3.000.000.000
2.452.984.700
81.77
547.015.300
1. 2.
Prov. Aceh
220.000.000
220.000.000
199.516.100
90.69
20.483.900
Prov. Utara
204.000.000
204.000.000
186.532.400
91.44
17.467.600
3. 4.
Prov. Kep. Riau
200.000.000
200.000.000
199.693.000
99.85
307.000
Prov. Sumatera Selatan
200.000.000
200.000.000
185.883.050
92.94
14.116.950
5.
Prov. Banten
186.000.000
186.000.000
0
0.00
186.000.000
6.
Prov. Jawa Barat
190.000.000
190.000.000
184.245.000
96.97
5.755.000
7.
Prov. Jawa Tengah
200.000.000
200.000.000
165.604.000
82.80
34.396.000
8.
Prov. Bali
268.000.000
268.000.000
202.331.400
75.50
65.668.600
9.
Prov. Kalimantan Timur
210.000.000
210.000.000
190.301.000
90.62
19.699.000
10.
Prov. Tengah
200.000.000
200.000.000
198.780.000
99.39
1.220.000
11.
Prov. NTB
210.000.000
210.000.000
181.162.400
86.27
28.837.600
12.
Prov. NTT
210.000.000
210.000.000
209.999.950
100.00
50
13.
Prov. Utara
238.000.000
238.000.000
231.514.000
97.27
6.486.000
14.
Prov. Papua Barat
264.000.000
264.000.000
117.422.400
44.48
146.577.600
333.671.396.000
318.646.037.000
263.728.483.319
82.77
54.917.553.681
Total
Sumatera
Sulawesi
Maluku
Proses alokasi anggaran Tahun 2013 Badan Pengembangan Sumber Daya dari awal sampai dengan akhir, adalah sebagai berikut: NO
URAIAN
PAGU (Rp)
1.
Pagu Indikatif
333.504.500.000
2.
Pagu Alokasi Anggaran
333.671.396.000
3.
Pagu Anggaran Revisi
318.646.037.000
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
15
16
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
17
Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.105/HK.001/MKP/2011, tanggal 17 Oktober 2011, tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, merupakan acuan sebagai ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menyusun perencanaan dan penganggaran kinerja, pengukuran kinerja, dan evaluasi kinerja. Berikut ini akan diuraikan Realisasi Pencapaian Sasaran Badan Pengembangan Sumber Daya Tahun 2013, yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan sebagai berikut:
18
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Tabel 3.1 Sasaran Strategis, Indikator dan Target Kinerja BPSD Tahun 2013
No
Sasaran Strategis 1.
2.
1.
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
3.
4.
5.
2.
Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata
3.
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata
4.
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi kreatif
5.
Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan
6.
Meningkatnya kualitas penyerapan anggaran belanja
6.
7.
8.
9.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang)
9.000
11.500
127.8
Jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif yang disertifikasi (orang)
0
0
0
Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang)
1.190
1.260
105.9
Jumlah standar kompetensi di sektor pariwisata (naskah SKKNI)
4
4
100.0
Jumlah standar kompetensi di sektor ekonomi kreatif (naskah SKKNI)
3
3
100.0
Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (orang)
1.443
1.437
99.6
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (kajian)
12
11
92.7
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (kajian)
8
8
100.0
100.0
95.3
95.3
92.0
82.7
89.9
Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (persentase)
10. Persentase penyerapan anggaran belanja BPSD Parekraf (persentase)
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
19
No 7.
8.
20
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Meningkatnya kualitas organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
11. Jumlah NSPK yang terimplementasi dengan baik (naskah)
2
2
100.0
12. Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terimplementasi dengan baik (naskah)
23
23
100.0
Meningkatnya kualitas SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
13. Jumlah peneliti yang disertifikasi (orang)
5
7
140.0
14. Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
10
10
100.0
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Ditinjau dari capaian kinerja Badan Pengembangan Sumber Day a Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2013, yang sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Berikut ini akan diuraikan capaian indikator kinerja masing-masing sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi pada tahun 2013. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
1.
Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang)
9.000
11.500
127.8
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran “jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi” mencapai 11.500 orang. Indikator “jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi” meliputi bidang Hotel dan Restoran, bidang SPA, Bidang Biro Perjalanan Wisata (BPW), bidang Kepemanduan Wisata, bidang Jasa Boga, bidang MICE, bidang Kepemanduan Ekowisata, bidang Kepemanduan Wisata Arung Jeram, bidang Kepemanduan Wisata Selam dan bidang Kepemanduan Mus eum.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
21
Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: No
1.
Indikator Kinerja Utama
Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang)
2013
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
11.500
127.8
21.500
143.3
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 secara umum menurun jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012, namun demikian di tahun 2013 capaian realisasi melebihi dari target atau mencapai 127.8%. Kegiatan-kegiatan Sertifikasi bidang pariwisata yang dilaksanakan selama tahun 2013 antara lain:
1. Bidang Hotel Dan Restoran Sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang hotel dan restoran pada tahun 2103 bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelayanan bidang pariwisata khususnya bidang hotel dan restoran. Sertifikasi dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia untuk 4.870 orang.
2. Bidang SPA Sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang Spa pada tahun 2013 dilaksanakan di 17 propinsi yang melibatkan 5 LSP Bidang Pariwisata yang mempunyai lisensi bidang Spa untuk 1.850 orang.
22
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
3. Bidang Biro Perjalanan Wisata (BPW) Pada tahun 2013 sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang Biro Perjalanan Wisata (BPW) dilaksanakan oleh 5 LSP Bidang Pariwisata yang mempunyai lisensi bidang Biro Perjalanan Wisata untuk 820 orang tenaga kerja bidang BPW di 11 propinsi di Indonesia. 4. Bidang Kepemanduan Wisata Sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang kepemanduan wisata dilaksanakan untuk 1.220 orang tenaga kerja dan dilaksanakan di 16 propinsi di Indonesia.
5. Bidang Jasa Boga Bidang Jasa Boga pada tahun 2013 mendapat alokasi 640 orang untuk disertifikasi dan dilaksanakan di 10 propinsi dan dilaksanakan oleh 2 LSP Bidang Pariwisata yang mempunyai lisensi untuk mensertifikasi bidang Jasa Boga. 6. Bidang Mice Pada tahun 2013 bidang MICE mendapat alokasi sebanyak 720 orang tenaga kerja untuk disertifikasi yang dilaksanakan di 17 propinsi di Indonesia.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
23
7. Bidang Kepemanduan Ekowisata Sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang Kepemanduan Ekowisata tahun 2013 dilaksanakan untuk 420 orang tenaga kerja dan dilaksanakan di 10 propinsi.
8. Bidang Kepemanduan Wisata Arung Jeram Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi pariwisata tahun 2013 untuk bidang Kepemanduan Wisata Arung Jeram dilaksanakan untuk 200 orang tenaga kerja dengan bekerja sama dengan 2 LSP Bidang Pariwisata yang memiliki lisensi untuk menguji bidang Kepemanduan Wisata Arung Jeram.
tenaga kerja bidang
9. Bidang Kepemanduan Wisata Selam Pada tahun 2013 kegiatan sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang Kepemanduan Wisata Selam dilaksanakan untuk 450 orang tenaga kerja di 8 propinsi di Indonesia dan bekerja sama dengan 1 LSP Bidang Pariwisata yang memiliki lisensi untuk melakukan sertifikasi bidang Kepemanduan Wisata Selam.
24
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
10. Bidang Kepemanduan Museum Sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang Kepemanduan Museum dilaksanakan di 6 propinsi di Indonesia dengan bekerja sama dengan 1 LSP Bidang Pariwisata yang memiliki lisensi untuk melakukan sertifikasi bidang Kepemanduan Museum. Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Kepemanduan Museum dilaksanakan untuk 350 orang tenaga kerja bidang Kepemanduan Museum.
Mengingat pentingnya sertifikasi, maka pada tahun 2014 Kementerian Parekraf akan menargetkan kembali pelaksanaan sertifikasi kompetensi sebanyak 5.500 orang tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh Indonesia. Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran tersebut di atas, berikut target dan realisasinya adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
2.
Jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif yang disertifikasi (orang)
-
-
-
Pada tahun 2013 target dan capaian realisasi indikator ’’jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif yang disertifikasi” belum ada realisasi dikarenakan pada tahun 2012 – 2013 untuk bidang ekonomi kreatif baru pada tahap penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) antara lain: 1. Penyusunan SKKNI Barista 2. Penyusunan SKKNI Pemandu Keselamatan Wisata Tirta 3. Penyusunan SKKNI Pemandu Karaoke
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
25
4. Penyusunan SKKNI Pengemudi Angkutan Wisata
5. Penyusunan SKKNI Disk Jockey 6. Penyusunan SKKNI Desainer 7. Penyusunan SKKNI Artistik Film
Realokasi anggaran, yang berdampak perubahan struktur anggaran dan terjadinya revisi sebagai akibat perubahan kebijakan dari Kementerian Keuangan.
Rekonsiliasi akhir tahun. Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran ini dapat dilihat bahwa dari pagu anggaran sebesar Rp.18.652.808.000 hanya digunakan sebesar Rp.14.759.205.960 atau hanya sebesar 79.1%.
26
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Indikator keberhasilan dari sasaran ketiga berikut target dan realisasi sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
3.
Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang)
1.190
1.260
105.9
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa capaian dari indikator kinerja utama dari sasaran strategis ketiga, yaitu jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif mencapai realisasi sebanyak 1.260 orang atau 105.9% dari target yang telah ditetapkan sebanyak 1.190 orang. Namun demikian pembekalan SDM Parekraf yang dilaksanakan termasuk kegiatan yang melalui dekonsentrasi di 14 (empat belas) provinsi dengan keluaran sebanyak 650 orang sebagaimana tabel berikut: Pembekalan SDM Melalui Dekonsentrasi NO
PROVINSI
KELUARAN (ORG)
PELAKSANAAN
1
Aceh
50
13 – 15 Juni 2013
2
Sumatera Utara
50
1 – 3 Juli 2013
3
Kepulauan Riau
50
1 – 3 Juli 2013
4
Sumatera Selatan
40
17 – 20 Juni 2013
5
Banten
-
-
6
Jawa Barat
60
8 – 10 Mei 2013
7
Jawa Tengah
50
22 – 25 September 2013
8
Bali
50
11 – 13 Juli 2013
9
Kalimantan timur
50
3 – 5 Juli 2013
10
Sulawesi Tengah
50
24 – 27 September 2013
11
Nusa Tenggara Barat
50
6 – 8 November 2013
12
Nusa Tenggara Timur
50
18 – 20 Juli 2013
13
Maluku Utara
50
27 November 2013
14
Papua Barat
50
25 – 26 November 2013
JUMLAH
650
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
27
Tujuan pembekalan SDM sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif adalah meningkatnya wawasan, pengetahuan dan kualitas SDM aparatur/industri serta masyarakat di provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan sebagai berikut: No
3.
Indikator Kinerja Utama Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang)
2013
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
1.260
105.9
1.045
88.9
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi capaian mengalami kenaikan dibanding realisasi tahun 2012.
tahun 2013
Kegiatan pembekalan SDM sektor Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif dalam tahun 2013 yang mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah:
1.
Pembekalan Kepariwisataan Bagi Pengelola Desa Wisata
Pembekalan Kepariwisataan Bagi Pengelola Desa Wisata ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman, pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang desa wisata dengan tujuan meningkatkan pengelolaan desa wisata, meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan kualitas SDM para pengelola pariwisata. Sasaran kegiatan Pembekalan Kepariwisataan Bagi Pengelola Desa
28
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Wisata ini adalah terwujudnya pengelola desa wisata yang mampu mengembangkan desa wisata. Pembekalan Kepariwisataan Bagi Pengelola Desa Wisata memiliki 90 target output pada 3 Provinsi, yaitu Pangandaran, Tambolaka, dan Yogyakarta. NO
WAKTU
30 orang
1 – 3 Juli 2013
Tambolaka – NTT
30 orang
16 – 18 Juli 2013
Yogyakarta
30 orang
11 – 13 November 2013
1.
Pangandaran Barat
2. 3.
–
Jumlah
2.
KELUARAN
PROVINSI Jawa
90 orang
Pembekalan Pelayanan Prima Bagi Calon Petugas Help Desk APEC 2013
Diberikan pembekalan bagi calon petugas help desk dalam rangka mendukung kegiatan APEC tahun 2013 di Bali, sebanyak 3 (tiga) angkatan dengan jumlah peserta 210 orang terdiri dari Mahasiswa STP Bali dan UI. Pembekalan pelayanan prima bagi calon petugas Help Desk APEC 2013 target 210 orang dengan lokasi kegiatan di Denpasar. NO
PROVINSI
KELUARAN
WAKTU
1.
Denpasar – Bali
50 orang
29 Juli – 1 Agustus 2013
2.
Denpasar – Bali
80 orang
19 – 22 Agustus 2013
3.
Denpasar – Bali
80 orang
27 – 30 Agustus 2013
Jumlah
210 orang
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
29
3.
Pembekalan Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Bidang Kerajinan
Potensi produk kerajinan Indonesia terlihat dari nilai ekspor produk kerajinan Indonesia selama periode 2008-2012 terus meningkat. Besarnya potensi produk kerajinan tersebut harus didukung dengan kompetensi para pelaku usaha, sehingga diperlukan upaya peningkatan kompetensi melalui pembekalan. Melalui pembekalan tersebut, diharapkan kompetensi SDM bidang kerajinan dapat meningkat dan dapat menampilkan produk-produk yang lebih inovatif dan memiliki daya kreativitas tinggi. Untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam kerajinan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan tindakan nyata dengan memberikan pembekalan-pembekalan kepada pengrajin khususnya batik di beberapa Daerah yaitu: Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Magelang (Jawa Tengah), dan Banda Aceh (Aceh), dengan pencapaian realisasi peserta sebanyak 120 orang. Target output pada Pembekalan pengembangan SDM ekonomi kreatif bidang kerajinan adalah sebanyak 120 orang dengan lokasi kegiatan di Labuan Bajo, Magelang, dan Aceh. NO
PROVINSI
WAKTU
1.
Labuan Bajo
40 orang
24 – 25 Juli 2013
2.
Magelang
40 orang
23 – 24 Agustus 2013
3.
Aceh
40 orang
19 – 20 November 2013
Jumlah
30
KELUARAN
120 orang
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
4.
ASEAN Workshop On Cultural Heritage Tourism
Negara-negara di ASEAN diberkahi oleh kekayaan alam dan budayanya sebagai daya tarik wisata. Dengan berbekal kekuatan tersebut yang menjadi keunggulan wisata di kawasan ASEAN, maka diperlukan pembenahan manajemen yang baik untuk pariwisata warisan budaya. Peningkatan kerja sama antar lembaga dan capacity building bagi negaranegara ASEAN melalui workshop merupakan salah satu solusi untuk memperkaya pengetahuan dan kemampuan manajemen baik planner, maupun manager dari pengelola pariwisata warisan budaya. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari ASEAN Tourism Resources Management and Development Network Program. Kegiatan ini berlangsung selama 4 (empat) hari di Kota SawahluntoSumatera Barat dengan jumlah output 30 orang. NO 1.
5.
PROVINSI
KELUARAN
WAKTU
Kota Sawahlunto – Sumbar
30 orang
10 – 14 Juni 2013
Jumlah
30 orang
Pembekalan Pengembangan SDM Bidang Perfilman
Dunia perfilman merupakan dunia usaha yang menuntut daya inovasi dan kreativitas dengan penggunaan teknologi tinggi, sehingga mampu bersaing dengan perfilman mancanegara. Hal ini tidak mudah dan tidak sesederhana yang dibayangkan. Oleh karena itu, Kementerian
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
31
Parekraf perlu melakukan tindakan nyata, salah satunya adalah memberikan pembekalan kepada stakeholder industri perfilman tahun 2013 di beberapa daerah, yaitu: Cirebon, Samarinda, Makassar, dan Bali. Berhasil memberikan pembekalan kepada 160 orang. NO
32
PROVINSI
KELUARAN
WAKTU
1.
Cirebon
40 Orang
4 – 5 September 2013
2.
Samarinda
40 Orang
30 September - 1 Oktober 2013
3.
Makassar
40 Orang
17 – 18 Oktober 2013
4.
Bali
40 orang
31 Oktober – 1 November 2013
Jumlah
160 orang
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
1) DIPA Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diterima pada awal bulan April 2013. Pusbang SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif merupakan unit kerja dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sehingga Pusbang SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif tahun anggaran 2013 mengalami keterlambatan pencairan anggaran. Untuk bidang SDM Kepariwisataan bisa pencairan pada bulan April 2013, dan bidang SDM Ekonomi Kreatif pencairan pada bulan Juli 2013. 2) Perubahan akun dalam tahun anggaran berjalan. Adanya surat dari Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan nomor:S-4599/PB/2013 tanggal 3 Juli 2013 perihal penjelasan lebih lanjut penggunaan akun perjalanan dinas berdasarkan Surat Menkeu No.S-2056/MK.5/2013. Perubahan ini menyebabkan kepada revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), sehingga tertahan dalam proses pencairan anggaran untuk membiayai kegiatan.
1) Melakukan review kegiatan dan anggaran sesuai dengan struktur organisasi yang baru. 2) Melibatkan personil dari satker dan institusi lain dalam melaksanakan kegiatan pembekalan SDM sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Kegiatan pembekalan SDM sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif dalam rangka pencapaian sasaran ini menggunakan alokasi pagu anggaran Pusbang SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp.8.460.023.000,- termasuk dana pembantuan Dekonsentrasi di 14 (empat) Provinsi dan terserap sebesar Rp.7.019.081.300,- atau 83.0%
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
33
Sasaran meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata dapat dilihat dari jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja pada tahun 2013. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (orang)
1.443
1.437
99.6
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja pada tahun 2013 mencapai 1.437 orang dari 4 (empat) UPT Pendidikan Tinggi Pariwisata yang terdiri dari STP Bandung 598 orang, STP Bali 490 orang, Akpar Medan 256 orang, dan Akpar Makassar 93 orang. Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (orang)
2013
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
1.437
99.6
1.216
87.9
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja, sasaran “jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja ”
34
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
mencapai 1437 orang atau 99,6%. Dengan demikian jumlah lulusan tahun 2013 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2012. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2012 yang mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1.
Wisuda
Pada tahun 2013 jumlah lulusan ke 4 (empat) UPT Pendidikan Tinggi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah meluluskan sebanyak 1.437 dari target 1.443 orang terdiri dari STP Bandung 598 orang, STP Bali 490 orang, Akpar Medan 256 orang, dan Akpar Makassar 93 orang. Hal ini sejalan dengan kebijakan zero unemployment yang telah dicanangkan bahwa selambat-lambatnya dalam waktu satu tahun seluruh lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan, khususnya 4 UPT pendidikan tinggi kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah mendapatkan pekerjaan.
2.
Job Fair
Guna mendukung program pemerintah zero unemployment ke 4 (empat) UPT Pendidikan Tinggi Pariwisata senantiasa melakukan upaya yang dapat
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
35
menyalurkan para lulusannya untuk dapat diterima di pasar kerja baik nasional maupun internasional. Upaya tersebut antara lain kegiatan bursa kerja atau Job Fair yang melibatkan perusahaan peserta rekruitmen, dan perusahaan peserta expo. Yang diterima dilapangan kerja melalui kegiatan Job Fair adalah 2563 orang, terdiri dari UPT Pendidikan Tinggi di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya.
3. APEC (Asia Pacific Economy Cooperation) 2013 Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dibawah kordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Luar Negeri mendapat tugas penting dalam APEC (Asia Pacific Economy Cooperation) 2013, yaitu sebagai penyedia tenaga Help Desk. Mahasiswa yang dikerahkan sebagai tenaga Help Desk APEC adalah 350 orang, Help Desk ABAC ( APEC Business Advisory Council) sebanyak 65 orang, serta 85 orang waiter/waitress yang melayani Presiden serta kepala ekonomi dari beberapa Negara dalam Gala Dinner APEC. Sebelum pelaksanaan APEC, semua mahasiswa mendapat pelatihan yang intensif dari Kemenlu selama 1 bulan yang terbagi menjadi beberapa kloter. Dari kegiatan ini mahasiswa mendapat kesempatan serta pengalaman berharga untuk melayani tamu-tamu penting dari semua Negara ekonomi serta berperan penting dalam menyukseskan ketuanrumahan Indonesia, khususnya Bali, dalam APEC tahun 2013. Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran ini dapat dilihat bahwa dari pagu anggaran sebesar Rp.251.336.470.000 hanya digunakan sebesar Rp.211.709.282.254 atau hanya sebesar 84.2%.
36
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Sasaran meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata di tahun 2013 dapat dilihat dari jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (naskah)
12
11
92.7
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 mencapai 11 penelitian (92.7%). Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (naskah)
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
11
92.7
9
90.0
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 secara umum mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
37
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Penelitian Beberapa judul penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Jakpar antara lain: “Kajian Kunjungan Wisman”, merupakan upaya untuk mencermati statistik kunjungan wisman. Hasil kajian akan sangat membantu memahami dinamika kunjungan wisman ke Indonesia sehingga dapat diperoleh respon yang lebih cepat apabila ditemui situasi anomali. Kajian ini dilakukan setiap tiga bulan dalam satu tahun. “Kajian Penyusunan Glosarium”, dimaksudkan untuk menyusun sebuah buku (kamus) yang berisi daftar istilah atau terminologi pariwisata yang akan memberikan penjelasan secara resmi tepat dan benar tentang istilah –istilah kepariwisataan. Dengan demikian diharapkan seluruh stakeholders pariwisata akan terbantu untuk memahami dan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia kepariwisataan, sehingga tidak menimbulkan perbedaan pengertian atas terminologi yang sama dalam pemakaian istilah. “Penelitian Eksplorasi Pasar Wisatawan China” dimaksudkan untuk mengidentifikasi/ menemukenali kecenderungan terkini perilaku wisatawan yang berasal dari negara China. Informasi ini sangat penting artinya mengingat masih banyaknya potensi pasar China yang belum sepenuhnya tergarap.
2. Pengembangan JKI, adalah terbitan ilmiah berkala yang terakreditasi LIPI No. 487/AU2/P2MI-LIPI.08/2012. Sampai saat ini telah terbit Vol. 8, No. 3
38
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
September 2013. Sumber naskah adalah dari peneliti di lingkungan Puslitbang Jakpar dan dari institusi lain di luar Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan. Buletin “Terawang”, merupakan media publikasi tulisan, foto dan lain -lain yang terkait dengan penelitian kepariwisataan. Terbit 2 kali setahun secara tematis di setiap penerbitannya. Pada tanggal 16 Oktober 2013 telah berlangsung kegiatan penerbitan/peluncuran dua buku, yaitu masing berjudul: a. “Ekonomi Hijau dalam Pariwisata (Sebuah Teladan dari Desa Pemuteran, Bali)”, karya Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc., I Ketut Suryadiarta, MA dan I Made Sarjana, M.Sc. b. “Wajah Pariwisata Indonesia, Refleksi Kritis Seorang Peneliti”, karya Isdaryono, seorang peneliti utama Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan. Di tengah minimnya buku tentang pariwisata, kegiatan ini seolah menjadi “penawar dahaga” bagi kalangan pariwisata. Hal ini terlihat dari peluncuran kedua buku tersebut dilakukan di Makassar dengan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan seperti perguruan tinggi, praktisi, pemerhati dan memperoleh pemberitaan oleh beberapa media lokal.
3. Kerja sama Litbang Kepariwisataan Dalam konteks kerja sama (antar lembaga), telah dapat dilaksanakan kegiatan Seminar dengan skala nasional pada tanggal 24 September 2013 dengan tema “Membangun Pariwisata, Melestarikan Air”. Seminar yang pelaksanaannya didukung oleh ICPI (Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia) ini menghadirkan pembicara dari kalangan pakar pariwisata,
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
39
peneliti, akademisi serta praktisi. Seminar ini mendapat sambutan sangat positif, dibuktikan dengan jumlah peserta mendekati 400 orang dari 200 orang yang direncanakan datang dari beberapa daerah di Indonesia. Di bidang Kerja sama Kelitbangan antara lain telah dilakukan kerja sama berdasarkan MoU yang dibuat antara lain dengan: Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan litbang kepariwisataan terutama dari sisi SDM peneliti serta pengembangan jejaring kerja. Kegiatan yang dikembangkan antara lain pelaksanaan Write Shop yang diikuti oleh para peneliti dari berbagai lembaga yang mempunyai concern yang sama, yaitu pariwisata.
1. Keterlambatan DIPA 2. Kebijakan penghematan anggaran 3. Realokasi anggaran, yang berdampak pada perubahan struktur anggaran 4. Terjadinya revisi sampai 3 (tiga) kali sebagai akibat perubahan kebijakan dari Kemenkeu.
Rekonsiliasi akhir tahun, anggaran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran ini dapat dilihat bahwa dari pagu anggaran sebesar Rp.7.269.917.000 hanya digunakan sebesar Rp.5.085.410.997 atau hanya sebesar 69.9%.
40
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Sasaran meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi kreatif di tahun 2013 dapat dilihat dari jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (naskah)
8
8
100.0
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 mencapai 8 penelitian. Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (naskah)
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
8
100.0
5
50.0
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 secara umum mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
41
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013 yang mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut antara lain:
1. Penelitian Periklanan Sebagai Subsektor Ekonomi Kreatif Penelitian Periklanan Sebagai Subsektor Ekonomi Kreatif bertujuan untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang terdapat pada subsektor periklanan di Indonesia. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013 mengambil lokus di 3 (tiga) daerah yaitu Provinsi Jawa Suasana FGD Penelitian Periklanan SurabayaBarat, Jawa Timur, dan Bali. Jatim Kesimpulan hasil penelitian, bisnis periklanan di 3 (tiga) lokasi penelitian mempunyai potensi untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama usaha periklanan pada media luar ruang Koordinasi intensif antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha perlu terus dilakukan untuk menciptakan iklim periklanan yang kondusif dengan tetap memperhatikan tata kelola lingkungan yang baik.
2. Penelitian Kerajinan Sebagai Subsektor Ekonomi Kreatif Penelitian ini dilaksanakan pada Juni tahun 2013 mengambil lokus di empat lokasi yaitu di Prov. NTB, Prov. DIY, Prov. Bali dan Prov. Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana potensi pengembangan kerajinan dan mengidentifikasi apa permasalahan yang dihadapi unt uk meningkatkan nilai ekonomi agar mendukung pengembangan ekonomi kreatif khususnya di subsektor kerajinan. Pengembangan ekonomi kreatif dari subsektor kerajinan mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi secara nasional. Produk kerajinan sebagian besar merupakan produk budaya dari berbagai etnik (suku bangsa) yang ada di Nusantara. Kerajinan sebagai produk budaya mempunyai pelaku pengrajin yang turun temurun sehingga lebih mudah dalam regenerasi. Produk
42
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
kerajinan yang berkembang, sebagian besar memanfaatkan sumber bahan baku lokal yang di dapat di sekitar mereka. Berkembangnya industri kerajinan selain didukung oleh sumber daya manusia dengan kreativitas dan inovasi yang bersumber pada kearifan lokal, tentunya juga harus didukung oleh teknologi, permodalan, Peneliti Puslitbangjak Ekraf (Dini Andriani dan Tatang R) melakukan wawancara penelitian industri, dan institusi (empat kerajinan di Yogyakarta pilar). Produk kerajinan yang berkembang di beberapa daerah mempunyai peluang yang besar dalam pasar baik domestik maupun asing. Perkembangan industri pariwisata mempunyai dampak yang signifikan dalam pemasaran produk-produk kerajinan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam mengembangkan kerajinan Nusantara di beberapa daerah adalah akses pembiayaan dan pasar. Strategi yang digunakan untuk mengembangkan kerajinan Nusantara adalah meningkatkan kerja sama dan peran stakeholder merumuskan kebijakan atau regulasi terkait kerajinan, memberdayakan potensi yang ada baik sumber daya manusia, sumber bahan lokal, institusi, lembaga pembiayaan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kerajinan serta memanfaatkan teknologi Informasi dan event-event nasional dan internasional sebagai ajang untuk mempromosikan produk kerajinan nusantara.
3. Pemetaaan Sentra Kreatif Rakyat Pemetaan sentra kreatif rakyat dimaksudkan untuk memetakan produk kreatif rakyat unggulan di daerah yang mencakup aspek produk kreatif, sosial budaya, kelembagaan, kewirausahaan, pemasaran dan aspek kewilayahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 dengan Lokasi penelitian: Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Kabupaten Manggarai Barat (NTT). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa di dua lokasi ini mempunyai produk kreatif yang mempunyai potensi untuk meningkatkan perekonomian
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
43
masyarakat. Produk kreatif unggulan di daerah ini berkembang karena di dukung oleh sumber daya manusia yang sebagian besar mempunyai ketrampilan turun temurun, sumber bahan baku lokal, kelembagaan baik formal (pemerintah) maupun informal (paguyuban dan koperasi), Peneliti Puslitbangjak Ekraf (Ni Komang mempunyai destinasi wisata dan Astiti dan Dariusman) melakukan event-event (lokal, nasional dan wawancara penelitian SKR di Pacitan internasional) sebagai lokasi promosi dan pemasaran, serta mempunyai lingkungan dan sosial budaya masyarakat (kearifan lokal) sebagai sumber inspirasi dalam desain produk. Meningkatkan kerja sama dan peran stakeholder sangat diperlukan dalam merumuskan kebijakan atau regulasi terkait sentra kreatif rakyat agar produk-produk unggulan yang dimiliki daerah-daerah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat secara signifikan.
4. Lomba Karya Tulis Ekonomi Kreatif Tingkat Nasional Untuk Mahasiswa Tahun 2013 Pelaksanaan Lomba Karya Tulis Ekonomi Kreatif Tingkat Nasional Untuk Mahasiswa mengusung tema: “Kreativitas Untuk memperkuat Jati Diri Bangsa, Pengembangan Kreativitas Konten Berbasis Seni dan Budaya Indonesia dalam Industri Penyiaran”, Para juara Lomba KTI berfoto bersama Kabadan PSD Parekraf bertujuan untuk membangkitkan minat generasi muda khususnya kalangan mahasiswa agar aktif menulis terutama
44
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
untuk tema yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, serta merupakan sarana dan ajang dalam mengembangkan kreativitas dengan merumuskan berbagai konsep pengembangan konten penyiaran yang lebih berkarakter Indonesia. Sebagai Dewan Juri dalam lomba ini adalah: Prof. Rusdi Muchtar (Peneliti Utama LIPI), Dr. Henny Saptatia (Pakar sosiologi mass media dan dosen pascasarjana UI), Wahyu Aditya (CEO hellomotion Academy), serta pejabat dari Ditjen EKSB dan Ditjen EKMDI. Lomba yang diselenggarakan selama bulan Mei s.d September 2013 menghasilkan Andin Rahmana Putra dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta sebagai juara I dengan judul Karya Tulis: IndoNETsia, ” Program Penyiaran Video dengan Konten Seni Budaya Indonesia Berbasis Citizen Journalism”.
1. Keuangan Tidak terserapnya anggaran dengan maksimal dikarenakan: a. Kelambatan DIPA b. Kebijakan penghematan anggaran c. Realokasi anggaran, yang berdampak perubahan struktur anggaran d. Terjadinya revisi sampai dengan 3 kali sebagai akibat perubahan kebijakan dari Kemenkeu. 2. Fisik/ Kinerja Penerbitan jurnal hanya dapat diterbitkan 3 dari 6 yang direncanakan. Hal ini disebabkan keterbatasan jumlah SDM pada Puslitbangjak Ekraf. Penyusunan policynote hanya dapat dilaksanakan 8 dari 26 yang ditargetkan. Hal ini disebabkan keterbatasan jumlah SDM pada Puslitbangjak Ekraf.
1. Keuangan Rekonsiliasi akhir tahun 2. Fisik/ Kinerja Mengusulkan penambahan pegawai, khususnya peneliti dengan jumlah dan bidang kepakaran menyesuaikan dengan sub sektor ekonomi kreatif.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
45
46
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Sasaran meningkatnya kualitas perencanaan pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan di tahun 2013 dapat dilihat dari Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (Persentase)
100.0
95.3
95.3
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja pada tahun 2013 mencapai 95.3%. Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama
Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (Persentase)
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
95.3
95.3
78.9
78.9
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 terdapat kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
47
Sasaran meningkatnya kualitas penyerapan anggaran belanja dapat dilihat dari Persentase penyerapan anggaran belanja BPSD Parekraf pada tahun 2013. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Persentase penyerapan anggaran belanja BPSD Parekraf (Rupiah)
318.646.037.000
263.728.483.319
82.7
Dari tabel di atas terlihat bahwa daya serap dari indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 mencapai Rp.263.728.483.319 Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Persentase penyerapan anggaran belanja BPSD Parekraf (Rupiah)
48
2013
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
263.728.483.319
82.7
285.955.694.599
85.7
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 secara umum menurun jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
Permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pencapaian target realisasi anggaran tahun 2013 sehingga daya serap belum maksimal adalah adanya penghematan anggaran, serta realokasi anggaran sehingga terjadi perubahan struktur anggaran.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
49
Sasaran meningkatnya kualitas organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat dilihat dari jumlah NSPK yang terimplementasi dengan baik pada tahun 2013. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Jumlah NSPK yang implementasi dengan (naskah)
Target
Realisasi
Capaian (%)
2
2
100.0
terbaik
Capaian indikator ini tidak dapat dibandingkan dengan sebelumnya tahun 2012. sebagaimana tabel berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama
indikator
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
2
100.0
-
-
Jumlah NSPK yang terimplementasi dengan baik (naskah)
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 dapat tercapai 100.0%. Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran tersebut di atas, berikut target dan realisasinya adalah sebagai berikut: No
50
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terimplementasi dengan baik (naskah)
23
23
100.0
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja pada tahun 2013 mencapai 100.0% dari target 23 naskah. Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terimplementasi dengan baik (naskah)
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
23
100.0
18
72.0
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 secara umum mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
51
Sasaran meningkatnya kualitas SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi dapat dilihat dari jumlah yang disertifikasi pada tahun 2013. Indikator keberhasilan sasaran, serta target dan realisasi adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Jumlah peneliti yang disertifikasi (orang)
5
7
140.0
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian dari indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 mencapai 140.0% dari target 5 orang. Jika dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2013 dengan capaian kinerja tahun 2012, maka dapat disandingkan kondisi realisasi dan capaian kinerja sebagai berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama
Jumlah peneliti yang disertifikasi (orang)
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
7
140.0
1
20.0
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 secara umum mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Indikator keberhasilan yang kedua dari sasaran meningkatnya kualitas SDM Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, target dan realisasinya adalah sebagai berikut:
52
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
No
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian (%)
Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
10
10
100.0
Capaian indikator ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2012) karena belum diprogramkan sebagaimana tabel berikut: 2013 No
Indikator Kinerja Utama
Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
2012
Realisasi
Capaian (%)
Realisasi
Capaian (%)
10
100.0
-
-
Dari tabel di atas nampak bahwa realisasi di tahun 2013 dapat tercapai 100.0%.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
53
Berdasarkan Visi RPJMN 2009-2014, pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif jangka waktu 5 tahun ke depan tidak terlepas dari agenda nasional sebagaimana telah dicanangkannya 11 prioritas nasional. Sejalan dengan agenda nasional tersebut, unit kerja eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya sebagai salah satu unsur penunjang dalam pengembangan sumber daya pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengedepankan prioritas ke 11 dengan substansi inti :
Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia, yang diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan pengembangan pendidikan di 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan tinggi pariwisata, pengembangan SDM bagi aparatur industri dan masyarakat, peningkatan profesionalisme SDM melalui sertifikasi kompetensi bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif, serta dukungan manajemen dan dukungan teknis pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif. Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan penelitian, penciptaan dan inovasi serta memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Berikut ini akan diuraikan target dan realisasi capaian sasara n Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Pengembangan Sumber Daya dari tahun 2010-2014 yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan :
54
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
Program kegiatan Prioritas
Sasaran
Indikator
1.
Standarisasi Kompetensi Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang)
2.
Pengembangan SDM Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
Pengembangan Pendidikan Tinggi bidang Pariwisata
Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM bidang pariwisata di lembaga pendidikan tinggi pariwisata
No
3.
Target
Realisasi
2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
10.000
10.000
15.000
9.000
5.500
5.000
12.500
21.500
11.500
0
Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang
1.150
1.150
1.175
1.190
1.200
1.150
1.270
1.045
1.260
0
Jumlah lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang terserap di pasar kerja (orang)
1.241
1.281
1.383
1.443
1.490
1.241
1.290
1.216
1.437
0
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
55
Dari tabel di atas dapat diuraikan:
56
1.
Capaian indikator kinerja “jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi” tahun 2013 mencapai 11.500 orang dari target 9.000 orang atau 127.8%. Hal tersebut disebabkan tingginya dukungan pihak Hotel di setiap Daerah sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK), sehingga dalam mengikuti sertifikasi kompetensi peserta sangat antusias. Dengan demikian berkontribusi positif dalam penambahan jumlah capaian target kegiatan sertifikasi.
2.
Capaian indikator kinerja “jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif”, tahun 2013 mencapai 1.260 orang dari target 1.190 orang atau 105.9%. Hal tersebut disebabkan adanya perubahan akun dalam tahun anggaran berjalan dan surat dari Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan nomor:S4599/PB/2013 tanggal 3 Juli 2013 perihal penjelasan lebih lanjut penggunaan akun perjalanan dinas berdasarkan Surat Menkeu No.S2056/MK.5/2013. Perubahan ini menyebabkan kepada revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), sehingga tertahan dalam proses pencairan anggaran untuk membiayai kegiatan
3.
Capaian indikator kinerja “Jumlah lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang terserap di pasar kerja” tahun 2013 mencapai 1.437 orang dari target 1.443 orang atau 99.6%. Hal tersebut disebabkan perbedaan variable ukur yaitu menggunakan wisudawan sebagai alumnus (lulusan), sehingga tergambar target tidak tercapai. Akan tetapi secara substansi jumlah lulusan perguruan tinggi yang terserap di pasar kerja sebenarnya tercapai.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2013 merupakan Laporan Akuntabilitas kedua dari periode Renstra 2012–2014 yang menggambarkan capaian kinerja dan memuat analisis capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Dalam kurun waktu dua tahun ini, dalam pencapaian sasaransasaran masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum konsisten sehingga diambil indikator strategis yang dapat menggambarkan capaian sasaran yaitu:
58
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
1 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
1.
Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang)
24.000
33.000
137.5
2.
Jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi keratif yang disertifikasi (orang)
0
0
0
3.
Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang)
2.365
2.305
97.5
No
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode 2012 – 2013, akan Nampak bahwa ada beberapa indikator mengalami peningkatan dan juga penurunan bahkan terdapat beberapa indikator yang belum ada realisasi capaiannya. Dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
59
No 1. 2. 3.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (orang) Jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi keratif yang disertifikasi (orang Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (orang)
2012
2013
21.500
11.500
0
0
1.045
1.260
Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut di atas, Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi pada tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012, namun demikian capaian realisasi tahun 2013 melebihi target. Sedangkan jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif pada tahun 2013 mengalami kenaikan baik dari segi target maupun realisasi. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan kinerjanya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
60
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
2 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (orang)
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
2.826
2.653
93.9
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode tahun 2012 – 2013, akan nampak bahwa mengalami peningkatan realisasi capaiannya, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. No
Indikator Kinerja Utama (IKU)
2012
2013
Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (orang)
1.216
1.437
Berdasarkan data dalam tabel tersebut di atas, jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja pada tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
61
Secara umum keberhasilan pencapaian indikator sasaran meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata menunjukan peningkatan. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan kinerjanya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
62
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
3 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (kajian)
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
22
20
90.9
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode 2012 – 2013, akan nampak bahwa capaian indikator dan realisasinya mengalami peningkatan, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
63
No
Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (kajian)
2012
2013
9
11
Berdasarkan data dalam tabel tersebut di atas, jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012. Secara umum keberhasilan pencapaian indikator sasaran meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata menunjukan peningkatan. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan kinerjanya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan
64
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
4 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi kreatif antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : No
Indikator Kinerja Utama Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (kajian)
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
18
13
72.2
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode tahun 2012 – 2013, akan nampak bahwa capaian indikator dan realisasinya mengalami peningkatan, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
65
No
Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (kajian)
2012
2013
5
8
Berdasarkan data dalam tabel tersebut di atas, jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012. Secara umum keberhasilan pencapaian indikator sasaran meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi kreatif menunjukan peningkatan. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan kinerjanya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
66
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
5 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya kualtias perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (Persentase)
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
200.0
174.2
87.1
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode tahun 2012 – 2013, akan nampak bahwa terdapat capaian indikator yang mengalami peningkatan realisasi capaiannya, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. No
Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (Persentase)
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
2012
2013
78.9
95.3
67
Berdasarkan data dalam tabel tersebut di atas, persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012. Secara umum keberhasilan pencapaian indikator sasaran meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan evaluasi program dan kegiatan menunjukan peningkatan. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan kinerjanya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
68
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
6 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
No
Target
Realisasi
2012 – 2013 (Rp.)
2012 – 2013 (Rp.)
651.652.039.000
549.684.177.918
Indikator Kinerja Utama Persentase penyerapan anggaran belanja BPSD Parekraf (persentase)
Capaian (%)
84.4
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode tahun 2012 – 2013, akan nampak bahwa terdapat indikator yang mengalami penurunan realisasi capaiannya, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. No
Indikator Kinerja Utama (IKU)
2012 (Rp.)
2013 (Rp.)
Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (pelayanan)
285.955.694.599
263.728.483.319
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
69
Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut di atas, secara umum menunjukan realisasi anggaran tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2012 hal ini disebabkan adanya realokasi anggaran yang berdampak pada perubahan struktur anggaran dan terjadi revisi anggaran, sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.
70
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
7 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya kualtias perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut: No
Indikator Kinerja Utama
1
Jumlah NSPK yang terimplementasi dengan baik (naskah)
2
Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terimplementasi dengan baik (naskah)
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
2
2
100.0
48
41
85.4
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
71
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode tahun 2012 – 2013, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. No 1 2
Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah NSPK yang terimplementasi dengan baik (naskah) Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terimplementasi dengan baik (naskah)
2012
2013
0
2
18
23
Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut di atas, pada indikator pertama belum ditargetkan pada tahun 2012. Sedangkan indikator ke dua mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012.
72
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
8 Perbandingan indikator keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan antara realisasi dan target dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
No
Indikator Kinerja Utama
1
Jumlah peneliti disertifikasi (orang)
yang
2
Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
Target
Realisasi
2012 – 2013
2012 – 2013
% Capaian
10
8
80.0
10
10
0
Capaian kinerja di atas apabila diuraikan pertahun dalam periode tahun 2012 – 2013, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
73
No 1
2
Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah peneliti yang disertifikasi (orang) Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif (orang)
2012
2013
1
7
0
10
Berdasarkan dari data dalam tabel tersebut di atas pada kedua indikator mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan kinerjanya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
74
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
75
Berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) BPSD tahun 2013 terhadap capaian/realisasi kegiatan, yang merupakan capaian kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya, sebagian besar telah melampui target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja berdasarkan tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi sebesar 11.500 orang atau 127.8% terhadap target kinerja yang di tuangkan dalam PK BPSD sebesar 9.000 orang. Capaian kinerja berdasarkan SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif sebesar 1.260 orang atau 105.9% terhadap target kinerja yang di tuangkan dalam PK BPSD sebesar 1.190 orang. Capaian kinerja berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar 19 penelitian atau 95.0 % dari 20 kegiatan penelitian yang ditetapkan dalam PK BPSD. Capaian kinerja berdasarkan lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja sebesar 1.437 lulusan atau 99.6 % dari target kelulusan sebanyak 1.443 yang tertuang dalam PK BPSD. Berdasarkan pagu DIPA Badan Pengembangan sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seluruhnya sebesar Rp.318.646.037.000. (tiga ratus delapan belas milyar enam ratus empat puluh enam juta tiga puluh tujuh ribu rupiah) anggaran yang dapat direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp.263.728.483.319. (dua ratus enam puluh tiga milyar tujuh ratus dua puluh delapan juta empat ratus delapan puluh tiga tiga ratus Sembilan ribu rupiah) (82.7%). Tidak maksimalnya penyerapan anggaran disebabkan: a. Kelambatan DIPA; b. Kebijakan penghematan anggaran; c. Realokasi anggaran, yang berdampak perubahan struktur anggaran; d. Terjadinya revisi sebagai akibat perubahan kebijakan dari Kementerian Keuangan.
76
L A K I P - 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
FORMULIR PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (FORM PPS)
L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
|
FORMULIR PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (FORM PPS) Unit Organisasi Eselon I : Tahun Anggaran :
Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2013
NO
Sasaran
1.
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target
Realisasi
%
1.
Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (Orang)
9.000
11.500
127.8
2.
Jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif yang disertifikasi (Orang)
0
0
3.
Jumlah SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif (Orang)
1.190
1.260
105.9
4.
Jumlah standar kompetensi di sektor pariwisata (Naskah SKKNI)
4
4
100.0
5.
Jumlah standar kompetensi di sektor ekonomi kreatif (Naskah SKKNI)
3
3
100.0
2.
Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi pariwisata
6.
Jumlah lulusan pendidikan tinggi pariwisata yang terserap di pasar kerja (Orang)
1.443
1.437
99.6
3.
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata
7.
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor pariwisata (Kajian)
12
11
92.7
L A K I P ‐ 2 0 1 3 | Badan Pengembangan Sumber Daya
|
NO
Sasaran
Target
Realisasi
%
4.
Meningkatnya penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi kreatif
8.
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan sektor ekonomi kreatif (Kajian)
8
8
100.0
5.
Meningkatnya kualitas perencanaan, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan
9.
Persentase pencapaian target indikator program dan kegiatan (Persentase)
100.0
95.3
95.3
6.
Meningkatnya kualitas penyerapan 10. Persentase penyerapan anggaran belanja anggaran belanja BPSD Parekraf (Persentase)
92.0
82.7
89.9
7.
Meningkatnya kualitas organisasi 11. Jumlah NSPK yang terimplementasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya baik (Naskah) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 12. Jumlah standar operasional prosedur (SOP) yang terimplementasi dengan baik (Naskah)
2
2
100.0
23
23
100.0
5
7
140.0
10
10
100.0
8.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Meningkatnya kualitas SDM Badan 13. Jumlah peneliti yang disertifikasi (Orang) Pengembangan Sumber Daya 14. Jumlah SDM BPSD Parekraf yang difasilitasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan kemampuan kerja dan pengetahuan di bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif. (Orang)
| L A K I P ‐ 2 0 1 2 | Badan Pengembangan Sumber Daya