Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Tanaman
Lampiran 2. Kunci Deskripsi Tanaman
1. Organ vegetatif a. Tipe Akar -
akar tunggang
-
akar serabut
-
pipih
b. Batang b.1 bentuk batang -
membulat
-
persegi
b.2 arah tumbuh
Macam Arah Pertumbuhan Batang : a. tegak (erect); b. rhizome, tumbuh pendek; c. rhizome, tumbuh lebar menjalar dan bercabang; d. rhizome, tumbuh lebar menjalar dan bercabang dari bagian utama rhizome; e. rhizome menjalar, bercabang dan berdaging; f. stolon; g. batang dari pakis pohon. (Hoshizaki and Moran, 2001).
b.3. Rambut dan Sisik
a
b
Variasi Modifikasi Epidermis Batang. (a) rambut; (b) sisik. (Hoshizaki and Moran, 2001).
c. Daun c.1 bentuk daun
Bentuk frond sederhana : a. simple; b. bifurcate; c. pinnatifid dengan pangkal yang menyatu; d. pinnatitfid. (Hoshizaki and Moran, 2001). c.2 ciri pangkal daun
acute
acuminate
obsulate
rounded
truncater
cardate
oblique
hastate
sagiltate
peltate
Tipe Pangkal Daun (Laboratorium Taksonomi Tanaman, 2007).
c.3 ciri ujung daun
acute
acuminate obtuse
rounded mucronate emerginate truncate
Tipe Ujung Daun (Laboratorium Taksonomi Tanaman, 2007).
c.4 ciri tepi daun
Ciri Tepi Daun : a. entire; b. undulate; c. crenate; d. serrate; e. lobed; f. pinnatifid; g. incised (Hoshizaki and Moran, 2001).
c.5 tipe daun
Tipe Fronds (r = rachis; p = pinna; sp = pinnule sekunder; tp = pinnule tersier) : a. pinnatifid ke atas dan pinnate ke bawah; b. pinnate; c. pinnatepinnatifid; d. bipinnate; e. tripinnate; f. pedate; g. palmate atau radiate, pinnaenya pinnate (Hoshizaki and Moran, 2001).
c.6 ciri pertulangan daun
Ciri Pertulangan Daun : a. sederhana; b. menggarpu dengan pertulangan bebas di ujung; c. menjala atau areolate; d. menjala dengan veinlets di dalamnya (Hoshizaki and Moran, 2001). c.7 ciri permukaan daun
Tipe Permukaan Daun (Laboratorium Taksonomi Tanaman, 2007).
c.8 Kedudukan anak daun - Tersebar/spiral
: pada setiap buku batang/petiole hanya ada 1 daun, antar daun tersusun spiral
- Berseling
: pada setiap buku hanya ada 1 daun, antar daun tersusun berselang-seling kanan-kiri
- Berhadapan
: pada setiap buku ada 2 daun tersusun berhadapan, antar daun pada setiap buku tersusun sejajar
- Berhadapan/bersilang
: pada setiap buku ada 2 daun tersusun berhadapan,
antar
buku
tersusun
bersilangan - Berkarang
: pada setiap buku terdapat >2 daun
- Berkas
: daun tersusun dalam berkas yang terdiri dari 2 atau lebih daun (ex : pinus)
- Menyirip
: daun tersusun saling menutupi seperti genteng
- Roset basal/roset akar
: pada setiap buku hanya terdapat 1 daun, namun karena ruas batangnya pendek, daun tersusun rapat pada pangkal daun
- Roset apical/roset batang : daun tersusun rapat pada bagian ujung batang (ex : kelapa) - Equitant
: daun tersusun kanan-kiri dengan bagian pagkal
daun
atau
pelepah
pangkal daun di atasnya
menutupi
2. Organ Generatif a. Pola penyebaran sorus
Sorus : a. sepanjang pertulangan daun; b. membulat; c. linear dan marginal; d. linear dan medial (Hoshizaki dan Moran, 2001). b. Bentuk indusia
Indusia : a. peltate atau bentuk paying; b. bentuk sisik; c. false indusium; d. bentuk mangkok (Hoshizaki dan Moran, 2001). c. Posisi annulus
Posisi Annulus : a. lateral; b. apical; c. oblique; d. vertical (Hoshizaki and Moran, 2001).
d. Bentuk spora (pengamatan mikroskopik)
Macam bentuk spora : a-c. monolate; d-e. trilete (Hoshizaki and Moran, 2001). 2. Umur tumbuhan a. Annual
b. Biennial
c. Perennial
b. Semak (shrub)
c. Pohon (tree)
3. Bentuk Tumbuhan a. Terna (herbaceous)
Lampiran 3. Colour Chart (www.pagetutor.com).
Lampiran 4. Glosarium
acroscopic
: mengarah ke puncak
acuminate
: meruncing ke suatu titik, bertahap
anastomosing
: urat, membentuk jaringan atau retikulum
annulus
: membentuk cincin
antheridium
: organ subur dari gametofit jantan, tempat gamet jantan terbentuk
arborescent
: menyerupai pohon dalam hal ketinggian
arkegonium
: struktur yang menghasilkan gamet betina
areole
: ruang tertutup oleh pembuluh suatu retikulum
basiscopic
: mengarah ke arah dasar
circinnate
: melingkar membentuk spiral, ujungnya berada di bagian terdalam
costa
: pelepah pinna
costule
: pelepah dari pinnule atau segmen terbawah
crenate
: bergigi bulat kecil
deciduous
: semusim, tipe tanaman
dentate
: bergigi
distal
: jauh dari titik asal
echinate
: bentuk spora berduri
exindusia
: tidak memiliki indusia
frond
: pelepah; seluruh bagian daun paku termasuk lamina dan stipe
gametofit
: generasi seksual dalam siklus hidup paku
glabrescent
: gundul
glabrous
: tanpa bulu atau sisik
hastate
: berbentuk tombak (bagian ujung daun), sempit dan menunjuk tetapi dengan dua lobus basal menyebar pada sudut kanan
herbaceous
: memiliki tekstur lembut
hirsute
: memiliki rambut relatif panjang dan kasar
hispid
: diselimuti rambut yang kaku dan pendek
indusium
: tudung sorus, baik berupa organ khusus atau modifikasi dari lamina
lamina
: „helai daun‟ dari daun paku
monolete
: bentuk spora, bilateral, memiliki goresan lurus tunggal
palmate
: bentuk daun, daun terbagi menjadi beberapa lembar yang muncul dari satu titik
pinna
: segmen primer dari lamina dalam daun majemuk
pinnate
: menyirip; lamina dibagi-bagi menjadi pinna yang muncul dari titik-titik sepanjang malai
pinnatifid
: potongan dalam (namun bukan untuk pelepah) pada lobus yang keluar sepanjang sumbu
pinnule
: segmen utama pinna
prothallus
: gametofit dari tanaman paku
rachis
: pelepah lamina
scale
: sisik, sebuah trikoma tipis dan pipih
sorus
: kumpulan dari sporangia
sporangium
: struktur tempat spora terbentuk
spora
: sebuah sel tunggal atau beberapa sel seksual atau aseksual
sporofil
: organ daun yang memiliki sporangia
sporofit
: fase generatif tanaman paku
stipe
: tangkai daun paku (petiole)
venasi
: susunan pembuluh lamina
propagul reproduksi
Lampiran 5 . Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983). Sangat Rendah < 0.1 < 0.10 <5 <10 <10 <10 <10 <5 <0.1 <0.1 <0.4 <0.2 <20 <10
Sifat tanah
C -Organik (%) Nitrogen (%) C/N P2O5 HCl (mg/100g) P2O5 Bray-1 (ppm) P2O5 Olsen (ppm) K2O HCl 25% (mg/100g) KTK (me/100g) K (me/100g) Na (me/100g) Mg (me/100g) Ca (me/100g) Kejenuhan Basa (%) Aluminium (%) Sangat Masam Masam pH H2O < 4.5 4.5-5.5
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi > 5.00 > 0.75 >25 >60 >35 >60 >60 >40 >1.0 >1.0 >8.0 >20 >70 >60
1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 0.10-0.20 0.21-0.50 0.51-0.75 5-10 11-15 16-25 10-20 21-40 41-60 10-15 16-25 26-35 10-25 26-45 45-60 10-20 21-40 41-60 5-16 17-24 25-40 0.1-0.2 0.3-0.5 0.6-1.0 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 0.4-1.00 1.1-2.0 2.1-8.0 2-5 6-10 11-20 20-35 36-50 51-70 10-20 21-30 31-60 Agak Agak Netral Alkalis Masam Alkalis 5.6-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 > 8.5
Sumber : Hardjowigeno, (1995).
Lampiran 6.
Uji F
F Hitung KK F Hitung KK F Hitung KK F Hitung KK F Hitung KK
Rekapitulasi Nilai F Hitung dan Koefisien Keragaman (KK) Karakter Pertumbuhan Bibit P. irregularis di Ketiga Lokasi. Pengamatan Minggu Ke1
2
3 4 5 Tinggi Tanaman (cm)
2.99 1.94 2.20 3.25 25.17 24.87 22.62 26.91 Panjang Daun (cm) 1.40 1.25 0.98 2.38 27.99 28.87 25.48 26.54 Panjang Stipe (cm) 2.78 2.45 2.30 2.47 29.82 33.82 34.97 28.67 Lebar Daun (cm) 3.97 2.89 0.61 4.24 25.28 27.79 29.04 24.31 Jumlah Daun 1.36 0.98 0.11 1.78 38.92 40.56 38.28 38.41
6
7
13
3.36 22.16
3.93 23.10
3.78 24.44
6.29 23.61
1.32 22.55
3.61 24.11
2.45 24.47
9.76 17.46
1.47 27.22
2.48 26.10
1.92 26.62
2.71 25.27
5.48 21.20
8.49 23.72
5.28 23.30
7.41 21.31
2.34 35.75
1.23 40.80
2.07 37.29
1.35 44.41
Lampiran 7.
Nilai F Hitung dan Koefisien Keragaman (KK) Karakter Kuantitatif Vegetatif Tanaman Dewasa P. irregularis di Ketiga Lokasi.
Karakter Panjang Blade Lebar Frond Panjang Stipe Panjang Rachis Diameter Stipe Jumlah Pinnae Jumlah Frond Diameter Akar Tinggi Akar Panjang Akar Bobot Basah Total Bobot Kering Total Kadar Air Tanaman Bobot Basah/Bobot Kering Rasio Tajuk/Akar
Lampiran 8.
Uji F F Hitung KK
Lampiran 9.
Uji F F Hitung KK
F Hitung 5.87 5.86 22.69 19.02 15.61 4.65 8.59 9.02 5.84 0.07 12.30 16.91 3.03 5.87 27.49
KK 29.78 16.51 20.05 15.73 17.51 23.00 20.09 18.00 24.68 27.70 39.02 31.53 10.67 29.78 43.27
Nilai F Hitung dan Koefisien Keragaman (KK) Bobot Basah Panen, Persentase Edible Part, Tinggi Fiddlehead Layak Panen dan Hasil Analisis Kandungan Nitrat fiddlehead P. irregularis di Ketiga Lokasi. BB Panen
% Edible Part
18.01 37.09
2.16 33.83
Tinggi Fiddlehead 11.21 24.15
Kandungan Nitrat 5.66 16.65
Nilai F Hitung dan Koefisien Keragaman (KK) Siklus Panen P. irregularis di Ketiga Lokasi. Panen 1 0.69 26.98
Panen 2 5.39 41.16
Panen 3 4.90 39.22
Lampiran 10. Keragaan Tanaman Pleocnemia irregularis
Keragaan Tanaman Dewasa (Kiri) dan Bibit (Kanan) P. irregularis di Arboretum Fahutan
Keragaan Tanaman Dewasa (Kiri) dan Bibit (Kanan) P. irregularis di CIFOR 1
Keragaan Tanaman Dewasa (Kiri) dan Bibit (Kanan) P. irregularis di CIFOR 2
Lampiran 11. Metode Analisis Kandungan Nitrat Pada Fiddlehead
Pengukuran Tinggi Fiddlehead Layak Panen (kiri); Penimbangan Bobot Basah Fiddlehead Layak Panen (kanan).
Proses Ekstraksi Fiddlehead P. irregularis Menggunakan Pemeras Bawang.
Ekstrak Fiddlehead yang akan Diuji (Kiri); Pengujian Ekstrak Fiddlehead Menggunakan Horiba C-141 (Kanan).