LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BBTKLPP SURABAYA
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah tahun 2010 – 2014 telah disusun sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan 2010 - 2014. Rencana strategis ini merupakan upaya mewujudkan pembangunan nasional jangka menengah 2010 - 2014 di bidang kesehatan sebagai bagian dari pentahapan pembangunan nasional jangka pendek 2005 – 2025. Dalam Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan tertuang arah kebijakan, strategi, tujuan dan sasaran serta program-program dan tata cara penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang merupakan bentuk dari akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan. Salah satu programnya adalah Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit. Program ini diarahkan agar berbagai penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya dapat terkendali dan diupayakan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. BBTKLPP Surabaya sebagai unit pelaksana teknis Ditjen PP dan PL, melaksanakan
surveilans
epidemiologi
berbasis
laboratorium
dalam
program
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagaimana Permenkes RI Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit. Pelaksanaan kinerja BBTKLPP Surabaya sepanjang tahun 2014 disajikan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan atas penggunaan anggaran yang disusun berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
2
B. Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBTKLPP Surabaya Tahun 2014 bertujuan untuk : 1.
Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai
2.
Sebagai
upaya
perbaikan
berkesinambungan
instansi
pemerintah
untuk
meningkatkan kinerjanya C. Gambaran Umum BBTKLPP Surabaya Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknik di bidang teknis kesehatan lingkungan dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Sesuai
dengan
2349/PER/MENKES/XI/2011,
Peraturan
Balai
Besar
Menteri Teknik
Kesehatan
Kesehatan
RI
Nomor
Lingkungan
dan
Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) yang mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugasnya, BBTKLPP mempunyai fungsi : 1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi 2) Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) 3) Pelaksanaan laboratorium rujukan 4) Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna 5) Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi 6) Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana 7) Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular 8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 9) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra 10) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
3
Struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya adalah sebagai berikut :
Ka. BBTKLPP Surabaya
Ka. Bagian Tata Usaha
Ka. Sub Bagian Program dan
Ka. Bidang Surveilans Epidemiologi
Ka. Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa
Ka. Seksi Pengkajian & Diseminasi
INSTALASI
Ka. Sub Bagian Umum
Ka. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium
Ka. Bidang Analisis Dampak Kesling
Ka. Seksi Teknologi Pengendalian Penyakit
Ka. Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia
Ka. Seksi Teknologi Laboratorium
Ka. Seksi Lingkungan Biologi
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya
D. Isu Strategis Sejalan dengan dinamika situasi kondisi lingkungan strategis, maka upaya dan programprogram serta kegiatan pembangunan bidang kesehatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan kependudukan, epidemiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup serta kondisi lingkungan hidupnya. Arah pembangunan kesehatan juga semakin didorong untuk mampu mendukung upaya perkuatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan bahkan kehidupan politik yang sangat dinamis, mengingat kesehatan merupakan salah satu hak azasi manusia yang dijamin dalam peraturan perundangan maupun konvensi internasional. Beberapa isu strategis yang perlu dicermati oleh BBTKLPP Surabaya meliputi :
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
4
a.
Triple Burden Penyakit yaitu penyakit infeksi, penyakit tidak menular, serta munculnya penyakit baru dan munculnya kembali penyakit endemik lokal (new and re-emerging disease)
b.
Frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) / wabah penyakit
c.
Situasi matra yang berdampak terhadap kesehatan
d.
Potensi rawan bencana baik alam maupun buatan manusia
e.
Perubahan iklim yang berpengaruh terhadap pola kejadian penyakit.
f.
Kualitas kesehatan lingkungan seperti sanitasi dasar dan akses terhadap air minum berkualitas
g.
Belum optimalnya aksesibilitas dan jangkauan pelayanan
h.
Keterbatasan kompetensi SDM, sarana, dan prasarana
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
5
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja Perencanaan BBTKLPP Surabaya tahun 2014 disusun berdasarkan permasalahan kesehatan wilayah layanan yaitu Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTB. Disamping itu berpedman pada Program PP dan PL yang telah memuat IKU dan IKK sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Penyusunan Perencanaan Program PP dan PL, tugas dan fungsi sebagaimana tercantum dalam Permenkes Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011, serta kriteria klasifikasi sebagai balai besar Kepmenkes 266 Tahun 2004. Pada tahun 2014, BBTKLPP Surabaya melaksanakan 7 Indikator Kinerja Utama (IKU) dari 15 IKU Program PP dan PL sebagai berikut :
1. Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1000 Penduduk 2. Angka Kesakitan Penderita DBD Per 100.000 Penduduk 3. Prevalensi Kasus HIV 4. Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5. Angka Kematian Diare (CFR) Pada Saat KLB 6. Persentase (%) Provinsi yang Memiliki Perda Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 7. Persentase (%) Provinsi yang Melakukan Pembinaan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (SE, Deteksi Dini, KIE dan Tata Laksana)
B. Penetapan Kinerja Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
2349/PER/MENKES/XI/2011
024.05.2.560127/2014
pada
tahun
anggaran
dan
2014,
DIPA
BBTKLPP
Nomor
DIPA-
Surabaya
telah
melaksanakan pokok-pokok kegiatan sebagai berikut : Tabel 1. Penetapan Kinerja Berdasarkan DIPA 2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Indikator Kinerja (Keluaran/Output) Investigasi dan Penanggulangan KLB Laporan Koordinasi Kesehatan Matra Laporan Pengendalian Arbovirus Laporan Pengendalian Kasus Malaria Laporan Pengendalian Kasus Zoonosis lainnya Kajian pengendalian penyakit bersumber binatang Laporan Pengendalian Kasus HIV Surveilans Epidemiologi PPTM
Target 10 14 6 4 17 3 8 7
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
Satuan Kejadian Laporan Laporan Laporan Laporan Dokumen Laporan Lokasi 6
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Surveilans Epidemiologi Kawasan Tanpa Rokok Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum Dokumen Hasil Telaah Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan Teknologi Tepat Guna Penyediaan Air Minum Dokumen Pelaksanaan Tempat-Tempat Umum Dokumen Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Pemicuan Desa STBM Bahan Kesehatan Penyehatan Lingkungan Dokumen Pemetaan Hasil Uji Air Petik Wilayah Timur Gedung/Bangunan Dokumen perencanaan dan anggaran Laporan Keuangan Laporan aset negara (BMN) Layanan administrasi kepegawaian Kegiatan kehumasan, protokol, dan pemberitaan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Alat Kesehatan Tenaga Kesehatan Terlatih Layanan Perkantoran
28 29
Kendaraan Bermotor Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
5 70
Lokasi Orang
4 10 3 10 8 6 18 257 5 3 2 2 2 2 4 31 12
Dokumen Unit Dokumen Dokumen Desa Dokumen M2 Dokumen Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Unit Orang Bulan Layanan Unit Unit
4 3
Pada pelaksanaan kegiatan BBTKLPP Surabaya berpedoman pada tugas pokok dan fungsi yang terdiri dari fungsi sebagai berikut : Tabel 2. Indikator Pelaksanaan Berdasarkan Tupoksi (Kepmenkes 266 Tahun 2004)
No 1
2
3
Sasaran Strategis Tercapainya peningkatan kinerja surveilans epidemiologi
Tercapainya peningkatan analisis dampak kesehatan lingkungan Tersedianya akses
Indikator Kinerja Meningkatnya KLB yang direspon < 24 jam Meningkatnya kemampuan pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/ tidak menular prioritas pada kab/kota Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya Meningkatnya kemampuan uji laboratorium penyakit potensial wabah,
Target 10
Kejadian
120
Kali
40
Kali
120
Kali
28
Kali
2200
Sampel
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
7
masyarakat dalam pemanfaatan kemampuan uji laboratorium dan kalibrasi
4
Terselenggaranya dukungan administrasi dan manajemen
penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya Meningkatnya kemampuan uji kendali
160
Jenis
Meningkatnya kemampuan kalibrasi
80
Jenis
Meningkatnya kemampuan rancang bangun model pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Meningkatnya teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Tersusunnya dokumen perencanaan dan anggaran Tersusunnya laporan keuangan
11
Model
8
Set
5
Dokumen
3
Dokumen
Tersusunnya laporan BMN
2
Dokumen
Tercapainya layanan administrasi kepegawaian Terselenggaranya kegiatan kehumasan, protokol, dan pemberitaan Tersusunnya akuntabilitas kinerja pemerintahan Terselenggaranya tenaga kesehatan terlatih Terpenuhinya penyelenggaraan layanan perkantoran, peralatan esensial dan sarana penunjang operasional
2
Dokumen
2
Laporan
2
Laporan
31
Orang
12
Bulan
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
Layanan
8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Capaian kinerja adalah capaian manajemen khususnya dengan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat capaian kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masingmasing indikator kinerja sasaran.
1.
Capaian kinerja dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini 1.1. Pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya berdasarkan DIPA Tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 3. Capaian Pelaksanaan Indikator DIPA TA 2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kegiatan Investigasi dan Penanggulangan KLB Laporan Koordinasi Kesehatan Matra Laporan Pengendalian Arbovirus Laporan Pengendalian Kasus Malaria Laporan Pengendalian Kasus Zoonosis lainnya Kajian pengendalian penyakit bersumber binatang Laporan Pengendalian Kasus HIV pada orang dewasa Surveilans Epidemiologi PPTM Surveilans Epidemiologi Kawasan Tanpa Rokok Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum Dokumen Hasil Telaah Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan Teknologi Tepat Guna Penyediaan Air Minum Dokumen Pelaksanaan Tempat-Tempat Umum Dokumen Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Pemicuan Desa STBM Bahan Kesehatan Penyehatan Lingkungan Dokumen Pemetaan Hasil Uji Air Petik Wilayah Timur Gedung/Bangunan Dokumen perencanaan dan anggaran Laporan Keuangan
10 14 6 4 17
Target Kejadian Laporan Laporan Laporan Laporan
Realisasi 16 22 6 4 17
% 160 157,1 100 100 100
3
Dokumen
3
100
8
Laporan
8
100
7 5
Lokasi Lokasi
8 6
114 120
70
Orang
70
100
4
Dokumen
4
100
10
Unit
10
100
3
Dokumen
3
100
10
Dokumen
10
100
8 6 18
Desa unit/set/box
Dokumen
8 6 18
100 100 100
257 5 3
M2 Dokumen Laporan
257 5 3
100 100 100
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
9
21 Laporan aset negara (BMN) 22 Layanan administrasi kepegawaian 23 Kegiatan kehumasan, protokol, dan pemberitaan 24 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 25 Alat Kesehatan 26 Tenaga Kesehatan Terlatih 27 Layanan Perkantoran 28 Kendaraan Bermotor 29 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Rata-rata
2 2 2
Laporan Laporan Laporan
2 2 2
100 100 100
2 4 31 12
Laporan Unit Orang Bulan Layanan Unit Unit
2 4 31 12
100 100 100 100
4 3
100 100 105,21
4 3
1.2. Pencapaian tingkat kinerja berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBTKLPP Surabaya yang tertuang dalam Kepmenkes 266/MENKES/SK/III/2004 dikategorikan menjadi : a. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi Berdasarkan Kepmenkes 266 Tahun 2004 kegiatan Surveilans Epidemiologi terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja surveilans epidemiologi mencapai 178,34 %, berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan : Sub Kegiatan 1)
Meningkatnya KLB yang direspon.
2)
Meningkatnya kemampuan jejaring kerja pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas pada kabupaten/kota Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota
3)
Target
Realisasi
%
10 Kejadian
16
160
120 Kali
273
227,5
40 Kali
59
147,5
b. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL) Berdasarkan Kepmenkes 266 Tahun 2004 kegiatan Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan:
1)
2)
Sub Kegiatan Meningkatnya kemampuan uji laboratorium terhadap contoh uji media lingkungan dan biomarker Pengujian laboratorium Meningkatnya kemampuan kalibrasi.
Target 2200 Sampel
Realisasi 25730
% 1169
160 Jenis
215
134
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
10
3) 4) 5)
Meningkatnya kemampuan uji kendali mutu Meningkatnya kemampuan rancang bangun model. Meningkatnya kemampuan rancang bangun TTG pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
80 Jenis
101
126
11 Model
19
172
8 Set
10
125
c. Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) Berdasarkan Kepmenkes 266 Tahun 2004 kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja Analsis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) sudah mencapai 152%, berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan : Sub Kegiatan 1)
2)
Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan. Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya.
Target
Realisasi
%
120 Kali
136
113,3
28 Kali
39
139,2
d. Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik Secara umum dukungan administrasi dan manajemen pada dapat dilihat pada tabel berikut ini:
1) 2) 3) 2.
Sub Kegiatan Tersedianya Tenaga Teknis Tersedianya Tenaga Administrasi PNBP
Target 72 Orang 24 Orang 3,615 M
Realisasi 72 Orang 32 Orang 2,761 M
% 100 133 75,61
Analisis Perbandingan Capaian Kinerja Dibandingkan Dengan Beberapa Tahun Terakhir 2.1. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans epidemiologi, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Dalam melaksanakan tugas Surveilans Epidemiologi menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
11
b. pelaksanaan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan bencana c. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan, kesehatan matra dan pemberantasan penyakit menular d. pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi
Gambar 2. Dukungan SKD Gakce pada situasi Matra Natal dan Tahun baru
Definisi Operasional Penjabaran definisi operasional dalam pelaksanaan program surveilans epidemiologi melaksanakan : 1) Penilaian dan Respon Cepat Penangggulangan KLB yaitu jumlah kegiatan (kejadian) investigasi dan penanggulangan terhadap KLB/wabah penyakit, kejadian bencana dan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka asistensi teknis dan fasilitasi kepada mitra kerjanya berdasarkan analisis data dan informasi yang diperolehnya. 2) Jejaring epidemiologi yaitu jumlah kegiatan (kali) diseminasi informasi yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis kepada mitra kerjanya dalam rangka kewaspadaan dini, antisipasi maupun kesiapsiagaan menghadapi suatu kasus atau peristiwa penyakit menular maupun pencemaran lingkungan berdasarkan hasil suatu analisis surveilans epidemiologi faktor resiko maupun hasil analisis surveilans berbasis laboratorium; 3) Advokasi
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
12
yaitu jumlah kegiatan (kali) pertemuan teknis yang dihadiri diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis
dan atau yang
dalam kerangka penyusunan
materi suatu kebijakan, peraturan perundangan, pedoman, standar, baku mutu, kriteria atau kegiatan yang relevan. Capaian Indikator Berdasarkan Kepmenkes 266 Tahun 2004 kegiatan surveilans epidemiologi terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja surveilans epidemiologi dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :
1) 2)
3)
Sub Kegiatan Meningkatnya KLB yang direspon. Meningkatnya kemampuan jejaring kerja pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas pada kabupaten/kota Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota
2010 15 120
2011 10 70
2012 10 120
2013 31 197
2014 16 273
40
10
40
47
59
Capaian Kinerja Bidang SE Respon KLB
Jejaring Kerja SE
Advokasi SKD KLB 273 197
120 70 40 10
10
2011
10 2012
31
59
47 16
2013
2014
Grafik 1. Capaian Indikator Peningkatan Kinerja Surveilans Epidemiologi
2.2. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL) Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
dan
evaluasi
pengembangan
dan
penapisan
teknologi
atau
laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
13
teknologi dan laboratorium. Dalam peningkatan kinerja Pengembangan Teknologi dan Laboratorium menyelenggarakan fungsi : (1) Pengembangan dan penapisan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra ; (2) pengembangan laboratorium pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra ; (3) pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium ; (4) pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
Gambar 3. Pelaksanaan Analisis Spesimen Lingkungan di laboratorium
Definisi Operasional 1. Rujukan laboratorium, adalah jumlah kegiatan laboratorium dalam pemeriksaan sampel / spesimen, pembuatan media atau reagensia serta pemeliharaan binatang percobaan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas : 2. Rekomendasi, yaitu jumlah kegiatan (rekomendasi), penyusunan laporan berdasarkan analisis laboratorium yang merupakan usulan, maupun bahan pertimbangan kepada mitra kerja. 3. Jenis media,
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
14
yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat sediaan, media pemeriksaan laboratorium, yang diperuntukkan bagi mitra kerja 4. Jenis reagensia yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat reagensia yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium yang diperuntukkan bagi mitra kerja 5. Binatang percobaan, yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk memelihara binatang percobaan yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium maupun kegiatan riset / kajian. 6. Kendali mutu dan kalibrasi, adalah jumlah kegiatan (jenis) untuk mengukur, menilai atau meningkatkan kemampuan standar dari suatu peralatan dan hasil penerapan teknologi baik untuk kebutuhan sendiri maupun mitra kerjanya. 7. Pengembangan model dan teknologi tepat guna, yaitu jumlah kegiatan (jenis) yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis untuk menerapkan, mengembangkan teknologi maupun metodologi kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular. 8. Sumber daya teknis, adalah jumlah sarana teknis dan sumberdaya manusia teknis yang medukung kegiatan unit pelaksana teknis dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas : 9. Tenaga teknis, yaitu jumlah tenaga teknis (orang) struktural maupun fungsional yang melakukan tugas dan fungsi teknis di unit pelaksana teknis. 10. Sarana teknis, jumlah sarana teknis (jenis) yang dimiliki unit pelaksana teknis untuk kegiatan laboratorium, pengembangan model dan teknologi tepat guna, uji mutu, kalibrasi dan sarana teknis lainnya.
Capaian Indikator Berdasarkan Kepmenkes 266 Tahun 2004 kegiatan Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan : 2.2.1. Rujukan Laboratorium LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
15
Sub Kegiatan 1)
2) 3) 4)
Meningkatnya kemampuan uji laboratorium terhadap contoh uji Jenis Media Jenis reagensia Jenis Hewan Coba
2010
2011
2012
2013
2014
8939
10573
21150
23227
25730
120 200 5
139 491 5
153 472 5
210 457 5
173 467 5
Gambar 4. Peningkatan akses kualitas air minum dengan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
2.2.2. Kendali mutu dan kalibrasi
1) 2)
Sub Kegiatan Jenis Uji Mutu Jenis Kalibrasi
2010 80 160
2011 173 160
2012 80 160
2013 201 241
2014 203 378
2.2.3. Pengembangan model dan teknologi tepat guna
1) 2)
Sub Kegiatan Jenis Model Jenis Teknologi
2010 8 8
2011 13 13
2012 26 15
2013 68 15
2014 19 10
2.3. Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan fisik dan kimia serta dampak lingkungan biologi, pendidikan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. Dalam
melaksanakan
tugas
Analisis
Dampak
Kesehatan
Lingkungan
menyelenggarakan fungsi: LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
16
a. analisis dampak kesehatan lingkungan fisik dan kimia b. analisis dampak kesehatan lingkungan biologi c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan d. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang analisis dampak kesehatan lingkungan Definisi Operasional 1. Kegiatan dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan yaitu jumlah kegiatan kajian dan atau evaluasi (kali) terhadap rencana maupun pelaksanaan pembangunan berkait dengan kemungkinan timbulnya dampak atau resiko gangguan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis 2. Kajian dan evaluasi pemberantasan penyakit menular yaitu jumlah kegiatan (kali) kajian dan atau evaluasi terhadap rencana maupun pelaksanaan pemberantasan penyakit menular yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis.
Gambar 5. Kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan wisata
Capaian Indikator
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
17
Berdasarkan Kepmenkes 266 Tahun 2004 kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan: Sub Kegiatan 1)
Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan. Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya.
2)
2010
2011
2012
2013
2014
746
422
565
144
136
400
36
37
29
39
2.4. Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik Secara umum dukungan administrasi dan manajemen pada operasional perkantoran BBTKLPP Surabaya : Sub Kegiatan
Target
1)
Tersedianya Tenaga Teknis
72
Orang
2)
Tersedianya Tenaga Administrasi
24
Orang
3)
PNBP
3,615
Milyar
Realisasi
72 Orang 32 Orang 2,761 M
Gambar 6. Pertemuan Jejaring Kerja
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
18
3.
Analisis perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam perencanaan strategis organisasi Rencana aksi Program Pengendalian Penyakit dan penyehatan Lingkungan dalam lingkup tugas BBTKLPP Surabaya yang diselenggarakan melalui kegiatan PP & PL berbasis laboratorium dalam periode waktu 2010-2014 merupakan acuan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, dan penilaian dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Diharapkan melalui penyusunan rencana aksi ini peran BBTKLPP Surabaya dalam kinerja surveilans berbasis laboratorium sekaligus sebagai “regional center of excellent” pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dapat terwujud. Berikut dokumen perencanaan strategis organisasi BBTKLPP Surabaya dibandingkan dengan realisasi kinerja Tahun 2014.
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
19
Tabel 4. Rencana Strategis Organisasi BBTKLPP Surabaya Tahun 2010 – 2014 Berdasarkan Kepmenkes 266/MENKES/SK/III/2004 Program/ Kegiatan
Output/ Outcome
Indikator Kinerja
Penyelenggaraan PP Meningkatnya Kinerja dan PL Berbasis Surveilans Laboratorium Epidemiologi
Meningkatnya Kinerja Analisis Dampak kesehatan Lingkungan
Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium
Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik
KLB yang direspon (kejadian) Jejaring kerja pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular dan tidak menular (kali) Jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana (kali) Kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan (kali) Kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya (kali) Uji laboratorium terhadap contoh uji media lingkungan dan biomarker pengujian laboratorium (sampel) Media (jenis) Reagensia (jenis) Kalibrasi (jenis) Uji kendali mutu (jenis) Rancang bangun model (jenis) Rancang bangun TTG pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan (jenis) Tersedianya Tenaga Teknis (orang) Tersedianya Tenaga Administrasi (orang) PNBP (juta rupiah)
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
20
2010
2011
Target 2012
2013
2014
Realisasi 2014
5
7
9
11
13
16
120
125
130
135
140
273
40
41
42
43
44
59
100
105
110
115
120
136
28
29
30
31
32
39
2200
16000
18000
20000
22000
25730
120 200 160 80 11
122 202 162 82 12
124 204 164 84 13
126 206 166 86 14
128 208 168 88 15
173 467 378 203 19
4
5
6
7
8
10
65 20
67 21
68 22
70 23
72 24
72 32
200
1200
1600
1800
2200
2761
Realisasi kinerja BBTKLPP Surabaya sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah, sesuai rencana strategis organisasi, dapat disimak dalam tabel di atas, yang menunjukkan realisasi memenuhi bahkan melampaui target dan capaian organisasi dari periode Tahun 2010 - 2014. 4.
Analisis perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional Realisasi kinerja BBTKLPP Surabaya berdasar atas Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 - 2014, sesuai dengan maksud dan tujuan pembangunan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan perkembangan serta dinamika faktor internal maupun isu-isu strategis dapat dibandingkan sesuai tabel berikut. Tabel 5. Rancangan Output, Indikator Kinerja dan Target BBTKLPP berdasarkan RAP 2010-2014 Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Program/ Kegiatan
Output/ Outcome
Penyelenggaraan PP dan PL Berbasis Laboratorium
Meningkatnya Kemampuan Pemeriksaan Laboratorium Dan Lingkungan Untuk Penyakit Berpotensi Wabah, Penyakit Menular/Tidak Menular Prioritas Dan Faktor Risiko Lingkungannya
Target (prosentase) Indikator Kinerja Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Dan Lingkungan Untuk Penyakit Berpotensi Wabah, Penyakit Menular/ Tidak Menular Prioritas Dan Faktor Risiko Lingkungannya
2010
2011
2012
2013
2014
60
75
75
80
85
Realisa si 2014
91
Meningkatnya jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan untuk penyakit berpotensi wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risiko lingkungan dari Tahun 2013 yakni 80% menjadi 91% pada Tahun 2014. Sesuai realisasi pemeriksaan laboratorium dan lingkungan yang mencapai 25.730 sampel dari tahun sebelumnya yakni 23.227 sampel, atau meningkat 11%. 5.
Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan BBTKLPP Surabaya Keberhasilan atas capaian kinerja organisasi merupakan kerja keras, upaya serta kebijakan yang dilaksanakan oleh BBTKLPP Surabaya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaian indikator sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Kesehatan, BBTKLPP Surabaya telah mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut : LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
21
1) Membangun Komitmen 2) Penguatan Perencanaan dan Penganggaran 3) Pembenahan Pengelolaan Kas/Sistem Pembukuan/Akuntansi 4) Perbaikan Penatausahaan PNBP 5) Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa 6) Pembenahan Penatausahaan BMN 7) Penguatan Kapasitas SDM 8) Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) 9) Penguatan Monitoring dan Evaluasi 10) Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan 11) Peningkatan Kualitas Pengawasan Keuangan. 6.
Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Organisasi sektor publik dituntut untuk memperhatikan value for money dalam menjalankan
aktifitasnya.
Tujuan
yang
dikehendaki
masyarakat
mencakup
pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu ekonomis dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan, serta efektif dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. Berikut ini penjabaran efisiensi penggunaan sumber daya anggaran sesuai pada Tahun Anggaran 2014, realisasi keuangan menunjukkan kemampuan sebesar
Rp.
19.564.189.310.- atau 89,37 % dari pagu yang dianggarkan yaitu sebesar Rp. 21.890.274.000,-. Sedangkan sisa anggaran sebesar kurang lebih 11 % merupakan pengembalian dari efisiensi belanja modal, belanja pegawai dan belanja barang/jasa yang telah dilaksanakan oleh BBTKLPP Surabaya selama Tahun Anggaran 2014.
Sedangkan sumber daya manusia BBTKLPP Surabaya sampai dengan bulan Desember 2014 berjumlah 99 orang, dengan kualifikasi/ jenis pendidikan meliputi; SMA berjumlah 15 orang, D3 berjumlah 14 orang, S1 berjumlah 45 orang, S2 berjumlah 24 orang yang tersebar pada jabatan struktural sebanyak 13 orang; jabatan fungsional tertentu 33 orang; jabatan fungsional umum sebanyak 54 orang. Gambaran selengkapnya sebagaimana grafik di bawah ini :
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
22
PNS diangkat dalam jabatan
PNS (99 PEGAWAI) Struktural (13)
Fungsional (86) Umum (53)
Khusus/Tertentu (33)
Peta Jabatan Fungsional Tertentu
Sanitarian 14 Pegawai
Epidemiolog 2 Pegawai
Entomolog 2 Pegawai
Pranata Lab Kes 14 Pegawai
Pranata Humas 1 Pegawai
PNS berdasarkan pendidikan
PNS (99 PEGAWAI) Magister S2 (24)
Sarjana S1 (45) Diploma (14)
SLTA (15) SMP (1)
Grafik 2. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Jabatan Fungsional dan Pendidikan Tahun 2014
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
23
7.
Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian Perjanjian/Rencana Kinerja Selama Tahun Anggaran 2014 BBTKLPP Surabaya, mendapatkan beberapa bimbingan teknis dari Satuan Kerja Pusat Kementerian Kesehatan RI, Ditjen PP dan PL, terkait kemampuan teknis, manajerial dan fungsional di bidang PP dan PL. Dengan kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan informasi yang biasanya berupa tuntunan dan nasehat untuk menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat teknis bermanfaat untuk menyelesaikan masalah/kasus yang terjadi dan dihadapi oleh para pejabat struktural maupun pejabat fungsional umum sehingga penyelesaiannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peningkatan fasilitasi, koordinasi dan profesionalisme sumber daya manusia organisasi melalui bimbingan teknis cukup berperan dalam menunjang keberhasilan pencapaian perjanjian kinerja selama Tahun Anggaran 2014.
B. Realisasi Anggaran BBTKLPP
Surabaya
memperoleh
anggaran
untuk
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebesar Rp. 21.890.274.000 (Dua puluh satu milyar delapan ratus sembilan puluh dua ratus tujuh puluh empat ribu rupiah), dituangkan dalam kegiatan pelaksanaan tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 6. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja BBTKLPP Surabaya Tahun 2014
NO
JENIS BELANJA
ANGGARAN
REALISASI
%
1
Belanja PEGAWAI (51)
6.422.168.000
5.734.950.447
89,30
2
Belanja BARANG
(52)
12.440.356.000
10.873.329.738
87,40
3
Belanja MODAL
(53)
3.027.750.000
2.957.669.125
97,69
21.890.274.000
19.565.949.310
89,38
JUMLAH
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
24
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja 14.000.000.000 12.000.000.000
Rupiah
10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 0
ANGGARAN REALISASI
Belanja PEGAWAI (51)
Belanja BARANG (52)
6.422.168.000 5.734.950.447
12.440.356.000 10.873.329.738
Belanja MODAL (53) 3.027.750.000 2.957.669.125
Grafik 3. Distribusi pagu dan realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja TA. 2014
BBTKLPP Surabaya juga merupakan satuan kerja yang memberikan layanan publik dan menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan Pendapatan Tahun 2014 mencapai Rp. 2.761.334.999,- terealisasi dari target pendapatan sebesar Rp. 3.652.000.000 atau mencapai 75,61 %. Tabel 7. Realisasi PNBP BBTKLPP Surabaya Tahun 2014 Uraian TA 2014 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan 2.700.534.999 Teknologi Sesuai Dengan Tugas dan Fungsi masing-masing Kementerian dan Pendapatan DJBC Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan Anggaran Lain-lain Total
60.800.000 2.761.334.999
Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp. 5.745.047.214,- (89,38 %) dari jumlah pagu sebesar Rp. 6.422.168.000,- pada tahun 2014. Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut :
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
25
Tabel 8. Realisasi Belanja Pegawai di BBTKLPP SurabayaTahun 2014
Uraian
Pagu
Realisasi
%
Belanja gaji pokok PNS
Rp 4.172.242.000
Rp 3.939.358.950
94,42
Belanja Pembulatan Gaji PNS
Rp 84.000
Rp 62.605
74,53
Belanja Tunjangan Suami Istri PNS
Rp 312.128.000
Rp 290.941.310
93,21
Belanja Tunjangan Anak PNS
Rp 99.402.000
Rp 95.829.090
96,41
Belanja Tunjangan Struktural PNS
Rp 140.985.000
Rp 128.245.000
90,96
Belanja Tunjangan Fungsional PNS
Rp 219.050.000
Rp 218.775.000
99,87
Belanja Tunjangan PPh PNS
Rp 187.351.000
Rp 94.646.772
50,52
Belanja Tunjangan Beras PNS
Rp 291.554.000
Rp 247.438.720
84,87
Belanja Uang Makan PNS
Rp 758.250.000
Rp 493.447.000
65,08
Belanja Uang Lembur
Rp 105.672.000
Rp 105.646.000
99,98
Total
Rp 6.422.168.000
Rp 5.734.950.447
89,46
Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 10.873.329.738,- (87,40%) dari pagu sebesar Rp. 12.440.356.000,-. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Tabel 9. Realisasi Belanja Barang di BBTKLPP Surabaya Tahun 2014
Uraian Belanja Barang
Realisasi
Belanja Barang Operasional
Rp 2.055.396.799
Belanja Barang Non Operasional
Rp 1.153.611.855
Belanja Jasa
Rp 1.491.022.432
Belanja Pemeliharaan
Rp 821.181.630
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
Rp 4.101.885.057
Belanja Diserahkan Masy/Pemda
Rp 1.260.792.465
TOTAL BELANJA KOTOR Pengembalian Belanja TOTAL BELANJA BARANG
Rp 10.883.890.238 (10.560.500) Rp 10.873.890.238
Realisasi Belanja Modal TA 2014 sebesar Rp. 2.957.669.125,- (96,24 %) dari pagu sebesar Rp. 3.027.750.000,-. bentuk kegiatan belanja modal adalah untuk peremajaan Peremajaan Peralatan Esensial. Sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan program maupun pelayanan, dilakukan peremajaan peralatan esensial untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang relevan. Jenis peralatan esensial tersebut digunakan untuk kajian, respon KLB, analisis kualitas media lingkungan, pemantauan LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
26
pencemaran, analisis agent penyakit dan sebagai sarana pelatihan teknis. Diharapkan peremajaan ini mampu mendukung peningkatan kinerja BBTKLPP Surabaya di masa mendatang. Adapun realisasi belanja modal Tahun Anggaran 2014 terdiri dari: Tabel10. Realisasi Belanja Modal di BBTKLPP Surabaya Tahun 2014
Uraian
Realisasi
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Lainnya Jumlah
1.718.594.525 1.239.074.600 0 2.957.669.125
C. Target dan Realisasi Anggaran BBTKLPP Surabaya Tahun 2010 - 2014 Berikut adalah tabel target dan realisasi anggaran BBTKLPP Surabaya Tahun 2010 2014.
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
27
Tabel 11. Ttarget dan realisasi anggaran BBTKLPP Surabaya Tahun 2010 - 2014 (dalam rupiah)
2010 Realisasi
10.369.606.000
9.703.249.331
% 93,57
Target
2011 Realisasi
15.965.871.000
14.890.185.330
% 93,26
Target
2012 Realisasi
18.537.261.000
%
18.397.999.884
99,25
Target
2013 Realisasi
27.683.890.000
25.940.664.966
% 93,70
Grafik 4. Target dan realisasi anggaran BBTKLPP Surabaya 2010 - 2014
Target dan Realisasi Anggaran BBTKLPP Surabaya 2010 - 2014 30.000.000.000 25.000.000.000 dalam Rupiah
Target
20.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 0
2010 Target 10.369.606.00 Realisasi 9.703.249.331
2011 15.965.871.00 14.890.185.33
2012 18.537.261.00 18.397.999.88
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
28
2013 27.683.890.00 25.940.664.96
2014 21.890.274.00 19.565.949.31
Target
2014 Realisasi
21.890.274.000
19.565.949.310
% 89,38
(*)
Grafik 5. Efisiensi sisa anggaran BBTKLPP Surabaya Tahun 2010 - 2014
Efisiensi Sisa Anggaran BBTKLPP Surabaya Tahun 2010 - 2014 2010
2011
2012
2013
2014
11%
7%
6%
6%
1%
2010
2011
2012
2013
2014
(*) sisa anggaran merupakan pengembalian dari efisiensi belanja modal, belanja pegawai dan belanja barang/jasa.
D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kondisi sarana dan prasarana BBTKLPP Surabaya mencakup barang bergerak dan tidak bergerak pada akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 12. Distribusi Sarana dan Prasarana Bergerak dan Tidak Bergerak di BBTKLPP Surabaya, Tahun 2014 NO
JENIS SARANA/PRASARANA
1
Barang bergerak
2
Barang tak bergerak
3
Aset yang tidak digunakan
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
JUMLAH TOTAL ASET
JML
%
JML
%
JML
%
2128
1968
92
12
0,61
160
8
-
9
9
100
-
-
-
-
-
160
-
-
-
-
160
8
-
BAIK
KETERANGAN
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
29
BAB IV PENUTUP
Pengukuran Pencapaian sasaran kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2014 secara optimal didasarkan atas hasil pencapaian program sebagaimana ketetapan dengan tingkat penggunaan anggaran dan tingkat pencapaian kegiatan keluaran (output) selama periode 1 (satu) tahun anggaran mulai awal Januari sampai akhir Desember 2014.
Dalam rangka persiapan awal pertanggungjawaban kinerja BBTKLPP Surabaya tahun anggaran 2014 telah disusun laporan pencapaian akuntabilitas kinerja BBTKLPP Surabaya pada periode Januari hingga akhir Desember 2014. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan kontrol sejauh mana kemampuan pengelolaan anggaran dan kegiatan pencapaian target sesuai dengan komitmen dalam penetapan kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2014. Secara umum, akuntabilitas BBTKLPP Surabaya pada tahun 2014 dalam pengelolaan anggaran yang disediakan pada tahun 2014 sebesar Rp. 21.890.274.000,- penyerapan anggaran BBTKLPP Surabaya mencapai 89,38 %, dan pencapaian PNBP pada tahun 2014 mencapai 75,61 %. Pencapaian indikator kinerja berdasarkan pelaksanaan anggaran mencapai 105,21% dari target indikator yang ditetapkan. Pada tahun anggaran 2014 dilakukan kebijakan efisiensi dengan perubahan alokasi anggaran yang mengurangi perjalanan dinas dan belanja bahan dialihkan untuk belanja modal, pendidikan dan pelatihan, serta tunjangan kinerja.
Hal penting yang terjadi pada tahun anggaran 2014 adalah komitmen seluruh jajaran Kementerian Kesehatan untuk mencapai predikat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan. BBTKLPP Surabaya berdasarkan kebijakan teknis untuk mencapai WTP telah melakukan berbagai langkah strategis yang telah ditetapkan.
Di samping itu berdasarkan pengalaman dalam kinerja surveilans berbasis laboratorium khususnya di bidang biomolekuler, BBTKLPP Surabaya telah melakukan intensifikasi surveilans epidemiologi serta berbagai upaya telah dilaksanakan baik terkait dengan pengembangan SDM, kelengkapan peralatan esensial laboratorium, sarana operasional maupun prasarana belum secara maksimal mampu melaksanakan seluruh tugas pokok dan fungsi serta kemampuan menjangkau seluruh wilayah kerja. Jajaran BBTKLPP Surabaya LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
30
tetap mengupayakan peningkatan dan pengembangan kinerja melalui jejaring kerja dengan para pemangku kebijakan (stakeholders). Sehingga BBTKLPP Surabaya dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian tujuan dan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di wilayah kerjanya.
Dengan ditetapkannya Organisasi dan Tata Kerja BBTKLPP melalui Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011
kinerja
BBTKLPP Surabaya dalam
pengelolaan Program PP dan PL diharapkan mampu menjalankan peran sebagai : “regional
center of excellent” serta menjadi UPT yang semakin berkembang khususnya
peranan
surveilans
berbasis
laboratorium,
pengembangan
teknologi
tepat
guna,
kemampuan respon cepat dalam antisipasi KLB/wabah dan kejadian bencana serta kajian yang terkait dengan faktor risiko dan situasi epidemiologi.
BBTKLPP Surabaya senantiasa terbuka untuk kritik dan saran yang membangun serta berbagai bentuk kerjasama maupun jejaring kerja sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal pada umumnya, dan upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan khususnya dapat berjalan secara nyata berhasil dan berdaya guna bagi semua.
LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014
31