LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2013
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
1
IKHTISAR EKSEKUTIF Pada tahun 2012 RSUD Prambanan Kabupaten Sleman melaksanakan 12 program dan 23 kegiatan dengan alokasi anggaran belanja langsung sebesar Rp.5.920.651.800. Realisasi keuangan untuk belanja langsung sampai dengan akhir tahun anggaran sebesar 88,64%. Realisasi anggaran yang tidak mencapai seratus persen tersebut disebabkan oleh faktor efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengurangi efektifitas pencapaian sasaran strategis dan adanya kegiatan yang tidak dapat direalisasikan karena faktor perencanaan. Target pendapatan RSUD Prambanan sebesar Rp.2.082.500.000,tercapai melebihi target yag ditetapkan sebesar Rp.3.115.105.243,54 (149,58%) Dari hasil pengukuran kinerja, secara umum kinerja RSUD Prambanan Tahun 2012 belum dapat tercapai secara optimal. Hal ini dikarenakan RSUD Prambanan merupakan rumah sakit baru sehingga masih dalam penataan sistem. Dalam pelaksanaan ketugasannya tahun 2012 masih mengalami beberapa kendala : 1) Masa transisi BLUD, sehingga sistem penggarana dan pengelolaan keuangan belum dapat optimal, 2) Kurangnya SDM fungsional terutama dokter, bidan, dan perawat sehingga pelayanan tidak dapat diberikan secara optimal, 3) Perijinan Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
2
Rumah Sakit terkendala proses dan persyaratan, berupa belum ada IMB, sarana ICU, serta kendala-kendala internal lainnya yang harus dipecahkan bersama. Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dan analisis dalam peningkatan akuntabilitas dan perbaikan kinerja RSUD Prambanan pada tahun berikutnya. Serta menjadi bahan masukan dalam penentuan kebijakan dalam pengembangan RSUD Prambanan.
Direktur RSUD Prambanan,
drg ISA DHARMAWIDJAJA,M.Kes. NIP 19650723 199102 1 002
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
I
.............................................................................................
Ii
IKHTISAR EKSUTIF
iii
.......................................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar
Belakang
.............................................................................. B. Sejarah
dan
1 Kelembagaan
........................................................... C. Struktur .......................................................................
1
6 7
Organisasi
9 10
D. Ketenagaan
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
4
.................................................................................. dan
E. Sarana
Prasarana
................................................................. F. Pembiayaan ..................................................................................
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Penetapan
Indikator
Kinerja
Utama
(IKU)
....................................
11
B. Rencana
Strategis
........................................................................ C. Rencana
11
Kinerja
17 18
Tahunan
(RKT)
................................................. D. Penetapan
Kinerja
........................................................................
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA A. Pencapaian
Indikator
Kinerja
Utama
(IKU)
.................................. B. Pencapaian
21 22
Sasaran
Strategis
25
..................................................... C. Capaian
Indikator
SPM
.................................................................
BAB IV
PENUTUP
34
..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
5
A. LATARBELAKANG Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang
Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan akuntabilitas kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran yang ditetapkan
dalam
dokumen
penetapan
kinerja
dan
dokumen
perencanaan. B. SEJARAH, DAN KELEMBAGAAN Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan terletak di Jl.PrambananPiyungan Km.7 Dusun Delegan, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan berdiri pada akhir tahun 2009 berdasarkan Surat Ijin Bupati Sleman Nomor : 503/2316/DKS/2009 tentang Izin Penyelenggaraan Sementara Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. Kemudian diperkuat dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Pelaksanaan tugas, fungsi, dan tata kerja diatur dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. Sebagai pengakuan legal terhadap berdirinya RSUD Prambanan
dilakukan pengurusan ijin
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
6
operasional yang kemudian terbit Surat Keterangan Kode RSUD Prambanan 3404168 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Sekretaris Direktorat Jenderal
Bina Pelayanan Medik, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Nomor:IR.02.01/I.1/2456/2010 tertanggal 30 April 2011. Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan bertugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. RSUD Prambanan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat, 2.
Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
3.
Penyelenggraan tugas bidang kesehatan masyarakat, dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan terdiri dari : 1.
Direktur;
2.
Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
3.
Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
4.
Subbagian Tata Usaha;
5.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
7
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan terdiri dari: 1.
Direktur
2.
Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan Seksi
Pelayanan
Medis
menyelenggarakan
dan
dan
Keperawatan
mengkoordinasi
mempunyai
pelayanan
tugas
medis
dan
keperawatan. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi : a) Penyusunan
rencana
kerja
Seksi
Pelayanan
Medis
dan
Keperawatan; b) Perumusan kebijakan teknis pelayanan medis dan keperawatan; c) Pengkoordinasian pelayanan medis dan keperawatan; d) Penyelenggaraan
analisis
kebutuhan
tenaga
medis
dan
keperawatan; e) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga medis dan keperawatan; f)
Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan;
g) Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instalasi rawat jalan dan rawat darurat; h) Penyelenggaraan pelayanan
medis dan keperawatan pada
instalasi rawat inap; perawatan intensif, dan rehabilitasi medis; i)
Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instansi bedah;
j)
Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instalasi rekam medis dan teknologi informasi;
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
8
k) Evaluasi danpenyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan.
3. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai
tugas
menyelenggaraan
dan
mengoordinasi
kan
pelayanan penunjang dan pengelolaan sarana pelayanan kesehatan. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakn tugas mempunyai fungsi: a) Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan; b) Perumusan
kebijakan
teknis
pelayanan
penunjang
dan
pengnelolaan sarana pelayanan kesehatan; c) Pengoordinasian pelayanan penunjang; d) Pengoordinasian pengelolaan sarana pelayanan kesehatan; e) Penyelenggaraan
analisis
kebutuhan
sarana
pelayanan
penunjang dan pelayanan keehatan; f)
Penyelanggaraan pelayanan penunjang pada instalasi penunjang medis;
g) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi farmasi; h) Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi gizi; i)
Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi kamar jenazah;
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
9
j)
Penyelenggaraan
pelayanan
penunjang
pada
instalasi
pemeliharaan sarana rumah sakit; k) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja kerja
Seksi
Pelayanan
Penunjang
da
Sarana
Pelayanan
Kesehatan.
4. Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggaraan urusan umum,
kepegawaian,
keuangan,
perencanaa,
evaluasi,
dan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Subbagian Tata Usaha untuk melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a) Penyusunan rencana kerja Subbagian Tata Usaha; b) Perumusan kebijakan teknis ketatausahaan; c) Penyelenggaraan
urusan
surat-menyurat,
kearsipan,
kepustakaan, dokumentasi, informasi, perlengkapan dan rumah tangga; d) Penyelenggaraan pelayanan informasi dan pengaduan; e) Pemyelenggaraan kehumasan; f)
Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian;
g) Pelaksanaan
anggaran,
perbendaharaan,
pembukuan,
dan
penyusunan laporan keuangan; h) Pengoordinasian penyusunan rencana kerja; Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
10
i)
Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan;
j)
Pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organiasasi; dan
Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Tata Usaha.
C. Struktur Organisasi Kelembagaan Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Pelaksanaan tugas, fungsi, dan tata kerja diatur dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan lembaga organisasi pelayanan kesehatan dipimpin oleh Direktur (Esselon III) dengan tiga pejabat struktural, yaitu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan, dan Kepala Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Prasrana Kesehatan. Struktur Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan sesuai Peraturan Bupati Sleman Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan adalah : Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Prambanan
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
11
D. Ketenagaan Kondisi ketenagaan nagaan RSUD Prambanan Tahun 2012 201 disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel Kondisi Ketenagaan RSUD Prambanan Tahun 2012 NO
JENIS KETENAGAAN
PNS
NON PNS
1
Direktur
1
2
Kasubbag Tata Usaha
1
3
Kepala Seksi Yanmedkep
1
4
Kepala Seksi P2SPK
1
5
Staf Sub Bagian Tata Usaha
8
6
Staf Seksi P2SPK
3
7
Staf Seksi Yanmedkep
2
8
Dokter Umum (Tubel 3)
6
3
9
Dokter Spesialis
4
2
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012 201
12
10
Dokter Gigi
2
11
Pelaksana Perawat
24
12
Pelaksana Kebidanan
10
13
Perawat Gigi
2
14
Apoteker
1
1
15
Asisten Apoteker
3
1
16
Sanitarian
1
17
Nutrisionis
3
18
Radiografer
2
19
Teknisi Medis
1
20
Pranata Lab.Kes
2
3
21
Perekam Medis
2
2
22
Fisioterapis
1
1
23
Satpam
3
24
Sopir
3
25
Tenaga Kebersihan
7
26
Tukang Kebun
1
27
Petugas Cuci
3
28
Petugas Masak
3
29
Administrasi
3
Jumlah
81
2
38
Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon III-B, 3 orang pejabat eselon IV-A, dan 64 orang pejabat fungsional, meliputi 6 orang dokter umum, 4 orang dokter spesialis , 2 orang dokter gigi, 2 orang radiografer, 1 orang apoteker,3 orang asisten apoteker, 3 orang
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
13
nutrisionis, 10 orang bidan, 25 orang perawat, 2 orang perawat gigi, 2 orang perekam medis, 2 orang pranata laboratorium kesehatan, 1 orang teknisi elektomedis, dan 1 orang sanitarian.
E. Sarana dan Prasarana 1. Sarana Gedung No
JENIS BANGUNAN
Luas M2
A.
Bangunan Rawat Jalan
159
B
INSTALASI IGD
330
C
Bangunan Rawat Inap 1. Bangsal Mawar
416.00
2. Gedung Melati (Bangsal Melati, Kamar Bersalin, Ruang Operasi, Ruang Radiologi, Ruang Perawatan Anak, Instalasi Gizi) 3. Bangsal Anggrek
280.25 477.75
Jumlah 1,297.00 D
Unit Service 1. Dapur
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
14
68.00 2. Loundry 48.00 3. Kamar Jenazah 66.00 Jumlah
2.969
Data tentang kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan secara terinci disajikan dalam tabel berikut ini: NO
RUANG
VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Jumlah
1
Bangsal Mawar
1
2
2
10
15
2
Bangsal Melati
0
0
0
14
14
3
Bangsal Anggrek
0
0
0
21
21
JUMLAH
1
2
2
45
50
3. Sarana Medis Sarana dan prasarana medis sebagai kelengkapan penunjang pelayanan tersedia sesuai dengan standar peralatan medis Rumah Sakit Kelas C dalam pengembangan. 4. Sarana penunjang a. Ambulance 3 buah Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
15
b. Peralatan Rongent c. USG d. EKG e. Laboratorium Kesehatan f. Dan sarana penunjang pelayanan kesehatan yang memadai untuk Rumah Sakit Tipe C dalam pengembangan.
F. PEMBIAYAAN Jumlah anggaran belanja langsung diluar gaji tahun 2012 sebesar Rp.5.920.651.800,00
terealisir
sebesar
Rp.5.247.862.739,53
atau
88,64% . BELANJA TIDAK LANGSUNG
2.998.629.650,00 3.259.116.117,00
105,96%
Gaji dan Tunjangan
2.998.629.650,00 3.259.116.117,00
105,96%
Gaji Pokok PNS
2.346.711.968,32
2.504.383.380
106,72%
Tunjangan Keluarga
169.662.774,06
206.363.954
121,63%
Tunjangan Jabatan
33.800.000,00
36.380.000
107,63%
169.838.139,90
222.170.000
130,81%
65.444.876,64
74.335.000
113,58%
157.349.920,00
150.199.350
95,46%
55.734.232,84
65.236.332
117,05%
Tunjangan Fungsional
Tunjangan Fungsional Umum
Tunjangan Beras Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
16
Pembulatan Gaji
87.738,24
48.101
54,82%
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
17
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja RSUD Prambanan, ditetapkan indikator kinerja utama sebagai dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Indikator kinerja utama RSUD Prambanan sebagai berikut : 1. Cakupan pelayaan rujukan masyarakat minskin. Untuk mengetahui pasien maskin di RSUD Prambanan. 2. Rerata kunjungan poliklinik per hari. Untuk mengetahui parameter indikatif peningkatan/ penurunan utilisasi rawat jalan rumah sakit 3. Angka Bed Accupancy Rate (BOR). Untuk mengetahui parameter tingkat hunia rawat inap untuk melihat berapa banyak tempat tidur yang digunakan pasien 4. Average Length of Stay (AvLOS). Untuk mengetahui parameter rerata lama rawatan seorang pasien. 5. Net Death Rate (NDR). Untuk mengetahui indikasi keberhasilan kinerja layanan sebagai deskripsi mutu pelayanan rumah sakit
B. RENCANA STRATEGIS 1.
VISI DAN MISI Visi adalah tujuan jangka pangjang yang akan dicapai oleh sebuah organisasi, yang berisi tentang pernyataan harapan. Apalagi sebuah instansi
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
18
pemerintah yang melakukan pelayanan seperti rumah sakit yang kelak akan dikelola dengan mengacu pada pola-pola pengelolaan organisasi bisnis, keberadaan misi menjadi sangat penting dan strategis. Pernyataan harapan RSUD Prambanan tertuang dalam sebuah motto ”RSUD Prambanan, menjadi tumpuan dikala sakit, menjadi sahabat dikala sehat” yang kemudian dirumuskan dalam pernyataan visi : ”Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas”. Pernyataan motto tersebut mengandung maksud dan harapan bahwa RSUD Prambanan akan menjadi tumpuan masyarakat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan, dan tetap menjadi pilihan untuk konsultasi dalam rangka menjaga kesehatan. Jadi konsep yang terkandung tidak semata-mata kuratif tetapi juga mengedepankan upaya preventif, promotif, dan rehabilitatif. Pernyataan visi memberikan makna bahwa RSUD Prambanan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan sumberdaya dan perbaikan sistem secara berkesinambungan sebagai bentuk upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Visi tersebut sebenarnya disusun dan dirumuskan semaksimal mungkin melibatkan seluruh komponen karyawan RSUD Prambanan. Komponen
karyawan
tersebut
meliputi
kelompok
medis,
paramedis
perawatan, paramedis non perawatan, non medis dan kelompok manajemen. Hal tersebut terkandung maksud agar visi bersifat ”membumi” dan bukan merupakan sesuatu yang ”asing” bagi seluruh karyawan. Gambaran menjadi rumah sakit yang mengedepankan kualitas pelayanan tersebut dimaknai bahwa RSUD Prambanan pada kurun waktu tertentu akan menjadi rumah sakit yang keberadaannya menjadi pilihan dan tumpuan dikala sehat maupun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
19
sakit baik bagi masyarakat Sleman, maupun masyarakat sekitarnya dalam mencari pelayanan kesehatan. Sesuai dengan letaknya yang strategis, maka RSUD Prambanan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan cara berupaya memperbaiki pelayanan untuk menjadi salah satu rumah sakit pilihan masyarakat. RSUD Prambanan juga merupakan rumah sakit rujukan korban merapi dan berada dalam wilayah pasca gempa DIY 2006, maka ke depan diinovasikan untuk pengembangan pelayanan trauma center. Perbedaan antara visi dan misi adalah bahwa visi menjelaskan kondisi organisasi yang akan diwujudkan di masa depan, sedangkan misi menjelaskan jalan yang dipilih untuk menuju masa depan yang akan diwujudkan itu. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan tersebut, maka telah pula dirumuskan tiga pernyataan misi RSUD Prambanan yaitu: 1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas Misi 1 ini memiliki tujuan mewujudkan peningkatan fungsi Rumah Sakit sebagai
pusat
pelayanan
rujukan
sekunder,
dengan
sasaran
meningkatnya upaya kesehatan masyarakat. 2. Meningkatkan profesional petugas. Misi 2 memiliki tujuan untuk mewujudkan petugas yang profesional, dengan sasaran: a) Meningkatnya kapasitas petugas dengan cara mengirimkan petugas untuk mengikuti bimtek, seminar, lokakarya dan workshop. Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
20
b) Adanya standar pelayanan kesehatan dengan cara membentuk tim untuk
penyusunan
SOP,
mengevaluasi
dan
mengembangkan
pelaksanaan SOP, melakukan tes kalibrasi terhadap alat kesehatan secara rutin. 3. Manajemen RSUD yang efektif dan efisien Misi 3 memiliki tujuan terlaksananya pengelolaan manajemen yang efektif dan efisien dengan sasaran: a) Meningkatnya pengembangan system pelaporan capaian kinerja dengan cara menyusun perencanaan yang seimbang, sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu, menyusun laporan keuangan dan kinerja , menyusun profil data lima tahun terakhir. b) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran dengan cara menyediakan jasa surat menyurat, komunikasi, sumber daya listrik, administrasi keuangan, kebersihan kantor, perbaikan peralatan kerja dan lain-lain. 4. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai Misi 4 bertujuan menyediakan fasilitas kegiatan pelayanan secara optimal dengan beberapa sasaran yaitu: a) Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana aparatur dan Rumah Sakit dengan cara merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana secara cermat, dan mengusulkan sarana dan prasarana melalui dana APBN dan APBD.
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
21
b) Meningkatnya pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dengan cara merencanakan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan secara cermat dan penyelengaraan pengadaannya sesuai aturan. c) Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit dengan cara petugas aktif memantau kondisi sarana dan prasarana dan apabila ada kerusakan segera dilaksanakan perbaikan. d) Meningkatnya pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah dengan cara memonitor air minum dan air limbah. e) Meningkatnya
pencegahan
bahaya
kebakaran
dengan
cara
menyediakan alat pencegah bahaya kebakaran dan mengadakan pelatihan untuk menghadapi bahaya kebakaran. f) Meningkatnya pengembangan kinerja pengelola persampahan dengan cara mengelola sampah sesuai dengan aturan yang berlaku g) Meningkatnya pengendalian polusi. Upaya mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai dasar. Nilai-nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman bagi direksi, satuan kerja manajemen, satuan kerja produksi (staf medis, keperawatan, dan fungsional lain), dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi, misi RSUD Prambanan adalah sebagai berikut: 1. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus dilandasi oleh: a. standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya,
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
22
b. kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan kewenangannya, c. integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas dengan menjunjung tinggi etika, d. responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya. 2. Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas dimanapun posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara seluruh anggota organisasi. 3. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain (dalam/luar organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut harus dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara dan jabatan. 4. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan, melainkan dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma yang berlaku. 5. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala aspek. Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
23
6. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lainnya. 7. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal prima)
sehingga
tercapai
kepuasan
konsumen/masyarakat
(pelayanan (customer
satisfaction) sebagai pelanggan RSUD.
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Rencana Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Hasil dari proses penetapan tersebut berupa Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja akan dilaksanakan pada tahun berjalan. RKT Bappeda sebagai penjabaran tahunan dari sasaran, indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda yang akan dicapai melalui kegiatan tahunan. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
24
Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat
D.
Cakupan pelayanan rujukan masyarakat miskin
pasien
37500%
Jumlah kunjungan paseien rawat jalan
pasien
20.000
Jumlah kunjungan pasien rawat inap
pasien
3.615
Cakupan BOR
%
70
Cakupan LOS
hari
3
Cakupan NDR
%
0,11
Terwujudnya petugas yang profesional
Jumlah tenaga yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam setahun
%
70
Terlaksananya pengelolaan manajemen yang efekstif dan efisien
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
%
100
Terfasilitasinya kegiatan pelayanan kesehatan secara optimal
Ketepatan jenis penyediaan sarana dan prasarana aparatur RS
%
100
Ketepatan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
%
100
Ketepatan waktu pemeliharaan sarana dan prasarana RS
%
100
Penetapan Kinerja Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Program/Kegiatan
Anggaran
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Cakupan pelayanan rujukan masyarakat miskin
375 ps
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
1.147.290.000
Jumlah kunjungan paseien rawat jalan
20.000
Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Kesehatan bagi pengungsi korban bencana
6.547.200
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
25
Terwujudnya petugas yang profesional
Terlaksananya pengelolaan manajemen yang efekstif dan efisien
Jumlah kunjungan pasien rawat inap
3.615
Cakupan BOR
70%
Cakupan LOS
3 hr
Cakupan NDR
0,11
Jumlah tenaga yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam setahun
70%
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
100%
Bimbingan Teknis, Workshop, Pelatihan
61.968.000
Peningkatan Kompetensi Petugas
2.500.000
BLUD 20.146.800
Penyusunan standar pelayanan kesehatan Evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan
Terfasilitasinya kegiatan pelayanan kesehatan secara optimal
Ketepatan jenis penyediaan sarana dan prasarana aparatur RS
9.300.000
15.948.300
Tes Kalibrasi Alat Kesehatan
15.000.000
Pengembangan Ruang Gadar Darurat
987.729.000
90%
Pengembangan Ruang Operasi 5.000.000 Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit
550.000.000
Pengadaan Alat Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
26
Ketepatan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
Ketepatan waktu pemeliharaan sarana dan prasarana RS
Alat Rumah Sakit
70.600.000
Pengadaan Ambulance/ Mobil Jenazah
150.000.000
Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit
43.450.000
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
711.800.000
Pengadaan Obat Obatan Rumah Sakit
801.087.500
Pengadaan Bahan Bahan Logistik Rumah Sakit
272.304.000
Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
58.200.000
Pemeliharaan Bangunan Kantor
8.432.500
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
12.800.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala instalasi pengolahan limbah
10.880.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala alat alat kesehatan RS
10.150.000
90%
80%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
27
Ambulance
37.405.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala meubelair Rumah Sakit
3.000.000
Kerjasama Pengolahan Persampahan
2.000.000
Pengelolaan dan pengembangan infratruktur jaringan komputer
14.000.000
Rehabilitasi /pemeliharaan jaringan air bersih dan reservoir
10.000.000
Pemeliharaan sarana dan prasrarana pencegahan bahaya kebakaran
5.000.000
Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
3.000.000
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
28
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Penyusunan
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan terhadap Indikator Kinerja Utama(IKU) yang ditetapkan, selain itu pengukuran kinerja juga dilaksanakan terhadap indikator kinerja kegiatan. Tabel Capaian IKU Tahun 2012 INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
REALISASI
TINGKAT CAPAIAN
1
2
3
4
5
Rerata kunjungan Poliklinik per hari
Pasien/hari
70
75
107,14%
%
70
25,83
36,90%
BOR (Tingkat hunian pasien Rawat Inap)
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
30
Av-LOS (Rerata lama pasien dirawat)
Hari
3
2,7
Tercapai
NDR (Angka kematian bersih atau >48 jam)
‰
0,11
0,29
Tercapai
Indikator Kinerja Utama untuk pencapaian target tingkat hunian pasien rawat inap sebesar 70% tidak tercapai karena dari 50 TT yang ada baru 29 TT yang aktif dioperasionalkan, hal ini disebabkan karena kurangnya SDM perawat. Satu bangsal perawatn dengan kapasitas 21 TT belum dioperasionalkan karena tidak ada perawat jaga. B. Pencapaian Sasaran strategis Pencapaian sasaran strategis terhadap indikator kinerja tahun 2012 mengacu pada rencana kerja tahunan dan penetapan kinerja : Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
Cakupan pelayanan rujukan masyarakat miskin
pasien
37500
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan
pasien
20.000
Jumlah kunjungan pasien rawat inap
pasien
3.615
Cakupan BOR
%
70
Cakupan LOS
hari
3
Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat
Pencapaian (5)
978
21.048
1.729
26
3
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
31
Cakupan NDR
%
0,11
Terwujudnya petugas yang profesional
Jumlah tenaga yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam setahun
%
70
Terlaksananya pengelolaan manajemen yang efekstif dan efisien
Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
%
100
%
100
Ketepatan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
%
100
Ketepatan waktu pemeliharaan sarana dan prasarana RS
%
100
Terfasilitasinya Ketepatan jenis kegiatan pelayanan penyediaan sarana dan kesehatan secara prasarana aparatur RS optimal
0
30
100
90
80
70
a. Meningkatnya Upaya Kesehatan Masyarakat -
Target pencapaian kunjungan rujukan masyarakat miskin tidak tercapai dikarenakan keterbatasan tenaga dokter spesialis, dan adanya kebijakan penghentian tindakan operasi karena tidak ada dokter spesialis anesthesi.
-
Target pemanfaatan tempat tidur (BOR) tidak tercapai karena dari 50 TT minimal yang ada baru efektif digunakan 29 TT, karena ada satu bangsal
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
32
perawatan dengan kapasitas 21 TT belum dioperasionalkan karena keterbatasan tenaga perawat.
b. Terwujudnya petugas yang profesional -
Target pencapaian untuk jumlah tenaga yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam setahun belum dapat tercapai dengan optimal karena distribusi peserta pelatihan tidak merata dan minimnya tawaran diklat sesuai kebutuhan Rumah Sakit
c. Terlaksananya pengelolaan manajemen yang efektif dan efisien Kelengkapan laporan kelengkapan akuntabilitas kinerja meliputi : -
Lakip
: Ada
-
Laporan tahunan
: Ada
-
Laporan keuangan
: Ada
-
Renstra
: ada
d. Terfasilitasinya kegiatan pelayanan kesehatan secara optimal -
Ketepatan jenis penyediaan sarana dan prasarana aparatur RS Belum mencapai target yang diharapkan karena perkembangan kebutuhan rumah sakit yang terus berubah. Hal ini disebabkan RSUD Prambanan merupakan rumah sakit baru sehingga kebutuhan sarana pelayanan terus berkembang.
-
Ketepatan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan Penyediaan obat sudah diatur dalam formularium rumah sakit, tetapi tidak dapat dipatuhi secara tepat sehingga penyediaan kadang tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal ini disebabkan karena perkembangan pola penyakit yang tidak dapat diprediksi dan jumlah pasien.
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
33
-
Ketepatan waktu pemeliharaan sarana dan prasarana RS Rencana pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, faktor penyebabnya adalah tidak semua alat dapat diperbaiki sendiri dan ketersediaan rekanan dalam pemeliharaan. Kadang alat yang rusak tidak ada rekanan yang dapat melakukan pemeliharaan atau tidak ada suku cadangnya.
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
34
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
35
C. Capaian Indikator SPM Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1
2
1.
Pelayanan Gawat Darurat
Indikator
Standar
3
4
Batas Waktu Pencapaian 5
1 Kemampuan menangani life saving di Gawat Darurat
100%
96%
1 tahun
2 Jam buka Pelayanan Gawat Darurat
24 jam
24
1 tahun
3 Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat yang masih berlaku (PPGD/ GELS/ ACLS/ATLS)
30% 100%
4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana
1 tim
1
1 tahun
5 Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat
≤ 5 menit
0
1 tahun
6 Kepuasan pelanggan pada Gawat darurat *)
≥ 70%
7 Kematian pasien < 24 jam di Gawat Darurat
≤ 2 per seribu
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
36
5 tahun
78%
0,08
1 tahun
3 tahun
8 Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
100%
100%
1 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1 2.
2 Pelayanan Rawat Jalan
Indikator
Standar
3
4
1 Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis 2 Ketersediaan pelayanan sesuai dengan rumah sakit kelas D
3 Buka pelayanan sesuai Ketentuan Pendaftaran: Senin– Kamis: 07.30 – 12.00 Jumat : 07.30- 10.30 Sabtu : 07.30 – 11.00 Poli Spesialis:
100% dokter spesialis
Batas Waktu Pencapaian 5
100%
1 tahun
Sp.Pd Klinik: anak, kebidanan, penyakit dalam, bedah
100%.
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
37
Sp.A Sp.OG
100%
3 tahun
2 tahun
Setiap hari : 08.00 - selesai
4 Waktu tunggu di Rawat Jalan
≤ 60 menit
5 Kepuasan pelanggan pada Rawat Jalan *)
-
1 tahun
≥ 80%
76%
2 tahun
6 Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan DOTS
100%
17%
1 tahun
7 Kegiatan penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis
≥ 60%
100%
1 tahun
8 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
≥ 60%
0%
3 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Standar
3
4
5
Komulatif No.
1
Indikator
Batas Waktu Pencapaian
Jenis Pelayanan
2
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
38
3.
Pelayanan Rawat Inap
1 Pemberi pelayanan di rawat Inap
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 3 Ketersediaan pelayanan rawat inap sesuai dengan kelas D
a. dokter spesialis
3,25
b. perawat (minimal pend. D3)
23,5
100% Pelayanan spesialis: anak, kebidanan, penyakit dalam, bedah
4 Jam visite dokter spesialis Setiap hari kerja dan sesuai kebutuhan
100%
5 Kejadian infeksi pasca Operasi
≤ 1,5%
6 Angka kejadian infeksi Nosokomial
2 tahun
100%
1 tahun
3
3 tahun
100%
1 tahun
8%
1 tahun
0% 1 tahun
≤ 1,5% 7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/ kematian
100%
100%
1 tahun
8 Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24%
0,4%
3 tahun
9 Kejadian pulang paksa
≤ 5%
5,49%
1 tahun
10 Kepuasan pelanggan rawat Inap
≥ 80%
78%
2 tahun
11 Pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani Dengan strategi DOTS
100%
-
1 tahun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
39
12 Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis
≥ 60%
-
1 tahun
13 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB
≥ 60%
-
1 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1 4.
2 Pelayanan pasien miskin
Indikator
Standar
3
4
1 Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
5
100% terlayani
100%
Standar Pelayanan Minimal No.
1 5.
Indikator
Standar
3
4
5
Komulatif
2 Pelayanan Persalinan, KIA, Perinatologi, dan KB
1 tahun
Batas Waktu Pencapaian
Jenis Pelayanan No.
Batas Waktu Pencapaian
1 Kejadian kematian ibu karena persalinan
1.a.Pendarahan ≤ 1% 1.b.Pre eklampsia ≤ 30% 1.c.Sepsis ≤ 0,2%
0,00%
1 tahun
2 Pemberi pelayanan persalinan
2.a.Dokter Sp.OG 2.b. Dokter umum terlatih
1/12 2/12
1 tahun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
40
normal
8
(Asuhan Persalinan Normal) 2.c. Bidan
9/12
3 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Tim PONEK yang terlatih
41%
5 tahun
4 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Dokter SpOG; dokter SpA; dokter SpAn.
100%
5 tahun
5 Kemampuan menangani BBLR (1500 g — 2500 g)
100%
6 Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
≤ 30%
53%
3 tahun
7 - Pelayanan KB mantap - Konseling KB mantap
100%
89%
2 tahun
≥ 80%
76%
2 tahun
100% 1 tahun
Kepuasan pelanggan *)
Standar Pelayanan Minimal No.
Standar
3
4
5
Komulatif No.
1
Indikator
Batas Waktu Pencapaian
Jenis Pelayanan
2
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
41
6.
Administrasi dan Manajemen
1 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi
100%
83%
1 tahun
2 Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
100%
13,89%
1 tahun
3 Ketepatan waktu pengusulan Kenaikan pangkat
100%
16,67%
1 tahun
4 Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
100%
83%
1 tahun
5 Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun
≥ 60%
6 Cost recovery meningkat
≥ 40%
112,67%
3 tahun
7 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
100%
52%
1 tahun
8 Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
≤ 2 jam
-
2 tahun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
42
2,58%
5 tahun
9 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
100%
34,41%
2 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1
2
7. Pelayanan Rekam Medik
Indikator
Standar
3
4
Batas Waktu Pencapaian 5
1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
100%
71%
1 tahun
2 Kelengkapan Informed Concent setelah mendapat informasi yang jelas
100%
63%
1 tahun
3 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
Rerata ≤ 10 menit
4 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
Rerata ≤ 15 menit
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
43
7,11
10
1 tahun
1 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Indikator
Standar
Batas Waktu Pencapaian
3
4
5
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1
2
8.
Pelayanan Farmasi
1 Waktu tunggu pelayanan - resep obat jadi - resep obat racikan - resep obat racikan
9,33 ≤ 30 menit ≤ 60 menit
1 tahun 1 tahun
≤ 60 menit
39,67
1 tahun
2 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100%
100%
3 tahun
3 Kepuasan pelanggan *)
≥ 80%
72,50%
2 tahun
4 Penulisan resep sesuai formularium
100%
99%
2 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1
2
9.
Pelayanan Radiologi
Indikator
Standar
3
4
1 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
≤ 3 jam
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
44
Batas Waktu Pencapaian 5
6,44
1 tahun
2 Pelaksana ekspertisi
Dokter Sp.Rad.
32,59%
3 tahun
3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen, kerusakan foto
≤ 2%
1,58%
1 tahun
4 Kepuasan pelanggan
≥ 80%
-
1 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1 10.
2 Pelayanan Gizi
Indikator
Standar
3
4
Batas Waktu Pencapaian 5
1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
≥ 90%
93%
1 tahun
2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
≤ 20%
16%
1 tahun
3 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
≥ 95%
100%
1 tahun
4 Jumlah permintaan makan yang terlayani
100%
100%
1 tahun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
45
5 Jumlah konsultasi gizi rawat jalan yang terlayani
≥ 90%
100%
1 tahun
6 Jumlah konsultasi gizi rawat inap yang terlayani
≥ 90%
94%
1 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Standar
3
4
5
Komulatif No.
1 11.
Indikator
Batas Waktu Pencapaian
Jenis Pelayanan
2 Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
≥ 80%
94%
4 tahun
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat
100%
92%
1 tahun
3 Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu
100%
4%
1 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Standar
3
4
5
Komulatif No.
1
Indikator
Batas Waktu Pencapaian
Jenis Pelayanan
2
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
46
12.
Pelayanan Patologi Klinik
1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium, kimia darah & darah rutin cito
≤ 120 menit
80,7825
2 Pelaksana ekspertisi
Dokter Sp.PK.
0
3 tahun
3 Tidak ada kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
100%
100%
1 tahun
4 Kepuasan pelanggan
≥ 80%
75%
2 tahun
Standar Pelayanan Minimal No.
Jenis Pelayanan
Komulatif No.
1 13.
2 Pelayanan Sanitasi
Indikator
Standar
3
4
1 Baku mutu Iimbah cair : BOD
< 30 mg/I
1 tahun
Batas Waktu Pencapaian 5
33,35
1 tahun
COD
< 80 mg/I
66,00
1 tahun
TSS
< 30 mg/I
26,00
1 tahun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
47
PH 2 Pengolahan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
6-9
7,58
1 tahun
100%
100%
1 tahun
Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
48
BAB IV PENUTUP
Dalam rangka penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD selama tahun 2012, RSUD Prambanan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) tahun 2012 sebagai cerminan dari hasil kinerja RSUD Prambanan selama satu tahun, yang diukur melalui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran kinerja RSUD Prambanan Kabupaten Sleman tahun 2012, mencakup penilaian tingkat pencapaian target indikator kinerja sasaran dari masingmasing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.2012. Dalam pencapaian tersebut, beberapa indicator belum dapat tercapai karena kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan baik internal maupun kesternal. Hasil ini akan menjadi masukan dan pemacu pada pencapaian indikator kinerja pada tahun berikutnya. Semoga laporan ini bermanfaat. Sleman, 15 Maret 2013 Direktur
drg. ISA DHARMAWIDJAJA M.Kes NIP 19920723 199102 1 002 Lakip Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Tahun 2012
49
PENGUKURAN KINERJA SKPD SKPD
: RSUD PRAMBANAN
TH. ANGGARAN
: 2011
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA (%)
2
3
4
5
18.596
19.106
102,74%
0%
0%
100%
>75%
77,53%
100%
1
1. Meningkatnya jumlah pasien yang dilayani.
• Peningkatan jumlah pasien rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat
2. Meningkatnya patient safety
• Peniadaan kasus malpraktik.
di Rumah Sakit.
3. Meningkatnya tingkat kepuasan pasien.
4. Meningkatnya jenis-jenis
• Hasil survey kepuasan masyarakat meningkat
• Terdapat jenis layanan baru/
layanan baru atau
pengembangan jenis layanan
meningkatnya
yang sudah ada.
3 jenis
3 jenis
100%
(Rawat Inap, R.Laboratorium, R.Operasi)
23
pengembangan jenis layanan yang sudah ada.
5. Meningkatnya kompetensi, keahlian dan keterampilan
• Setiap pegawai mengikuti
50%
pelatihan/ seminar/ workshop.
21,95%
43,9%
(18 peg)
tenaga fungsional/ struktural.
6. Meningkatnya jumlah
• Pengadaan pegawai PNS dan
pegawai sesuai kebutuhan
PTT dengan mempertimbangkan
dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan efisiensi mengacu
standar.
pada ketentuan yang berlaku.
7. Meningkatnya kerjasama
• MoU dengan lembaga penjamin.
55
28 pegawai
50,91%
4 lembg.
5 lembg.
125%
dengan lembaga terkait
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011
Rp 5.378.662,057.70
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011
Rp 5.334.929.770.68
24
Sleman, 30 Februari 2012 Direktur RSUD Prambanan,
drg ISA DHARMAWIDJAJA,M.Kes NIP. 19620910 198903 1 010
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SKPD SKPD
: RSUD Prambanan
TAHUN ANGGARAN
: 2011
25
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM
1
2
3
4
1. Meningkatnya jumlah pasien yang dilayani.
• Peningkatan jumlah pasien IKU:
20% per 5 Upaya kesehatan masyarakat tahun
- Rerata kunjungan Poliklinik per hari - BOR (Tingkat hunian pasien Rawat Inap) - Av-LOS (Rerata lama pasien dirawat)
50/hari 50%
- NDR (Angka kematian bersih atau >48 jam)
3 hari < 25‰
2. Meningkatnya patient safety di Rumah Sakit.
• Peniadaan kasus malpraktik.
0% • Standarisasi Pelayanan Kesehatan
• Sosialisasi pengelolaan patient safety kepada seluruh instalasi pelayanan 15 instalasi
3. Meningkatnya tingkat kepuasan pasien.
• Hasil survey kepuasan masyarakat meningkat
85% • Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
26
• Standarisasi Pelayanan Kesehatn 4. Meningkatnya jenis-jenis
• Terdapat jenis layanan
layanan
baru/pengembangan jenis layanan yang
baru/meningkatnya
sudah ada.
3 jenis
Rawat Inap, R. Laboratorium, R. Operasi
pengembangan jenis layanan yang sudah ada. 5. Meningkatnya kompetensi, keahlian dan keterampilan
• Setiap pegawai mengikuti pelatihan/
50% Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
seminar/ workshop.
tenaga fungsional/ struktural. 6. Meningkatnya jumlah
• Pengadaan pegawai PNS dan PTT
pegawai sesuai kebutuhan
dengan mempertimbangkan kebutuhan
dengan
dan efisiensi mengacu pada ketentuan
mempertimbangkan
yang berlaku.
standar. 7. Meningkatnya kerjasama dengan lembaga terkait
55 peg.
• Usulan pengadaan Pegawai kepada Bupati melalui BKD • Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur (Pengadaan pegawai BLUD /PTT)
• MoU dengan lembaga penjamin.
4 lembaga • Membentuk Instalasi Diklat • Upaya Kesehatan Masyarakat
Sleman, 30 Desember 2010 Direktur RSUD Prambanan,
27
PENETAPAN KINERJA SKPD
SKPD
: RSUD PRAMBANAN
TAHUN ANGGARAN : 2011
28
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
1. Meningkatnya jumlah pasien yang dilayani.
ANGGARAN TARGET
PROGRAM/KEGIATAN (Rp)
• Peningkatan jumlah pasien rawat jalan,
3
4 2%
Program: Upaya kesehatan masyarakat
5 825,013,959
rawat inap, rawat darurat (dari 18.596) Kegiatan: Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
IKU: - Rerata kunjungan Poliklinik per hari - BOR (Tingkat hunian pasien Rawat Inap)
50/hari
- Av-LOS (Rerata lama pasien dirawat) - NDR (Angka kematian bersih atau >48 jam) 50%
3 hari
< 25‰ 2. Meningkatnya patient safety di Rumah Sakit.
• Peniadaan kasus malpraktik.
0%
Program: Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
25,000,000
• Sosialisasi pengelolaan patient safety kepada seluruh instalasi pelayanan
Kegiatan: Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
29
15 instalasi 3. Meningkatnya tingkat kepuasan pasien.
• Hasil survey kepuasan masyarakat meningkat
85%
13,150,000 • Program: pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/ RS jiwa/RS paru-paru/RS mata
Kegiatan: a. Pengembangan R.operasi b. Pengembangan R. Laboratorium c. Pengadaan Alat-alat RS d. Pengadaan Obat-obatan RS e. Pengadaan perlengkapan rumah tangga RS f. pengadaan bahan bahan logistik RS g. Pengembangan Ruang Rawat Inap • Program: Standarisasi Pelayanan Kesehatan
10,250,000 10,250.000 64,900,000 1,272,898,000 63,970,000 283,530,300 55,000,000
Kegiatan: a. Penyusunan Standard kesehatan b. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan
25,00,000
kesehatan b. Tes kalibrasi alat kesehatan 13,150,000
30
10,000,000 4. Meningkatnya jenis-jenis
• Terdapat jenis layanan baru/
layanan baru atau
pengembangan jenis layanan yang
meningkatnya
sudah ada.
3 jenis
• Program: Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/ RS jiwa/RS paru-paru/RS mata Kegiatan:
pengembangan jenis a. Pengembangan R.Laboratorium
layanan yang sudah ada.
b. Pengembangan Ruang Rawat Inap
10,250,000 55,000,000
c. Pengembangan R.operasi • Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
10,250,000
Kegiatan : Pendukung pelayanan Kesehatan (Penyiapan BLUD) 94,954,300
5. Meningkatnya kompetensi, keahlian
• Setiap pegawai mengikuti pelatihan/
50%
Program: Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
seminar/ workshop. Kegiatan: Bimtek, workshop, seminar dan lokakarya
dan keterampilan tenaga
90 ,000,000
fungsional/ struktural.
6. Meningkatnya jumlah
• Pengadaan pegawai PNS dan PTT
55 pegawai
• Usulan pengadaan Pegawai kepada Bupati melalui BKD
pegawai sesuai
dengan mempertimbangkan kebutuhan
• Program: Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
kebutuhan dengan
dan efisiensi mengacu pada ketentuan
Kegiatan:
mempertimbangkan
yang berlaku.
standar.
-
Pengkajian kompetensi kepegawaian 4,000.000
31
7. Meningkatnya kerjasama
• MoU dengan lembaga penjamin.
4 lembg.
• Membentuk Instalasi Pendidikan dan Pelatihan di RS
-
• Program: Upaya Kesehatan Masyarakat
dengan lembaga terkait
Kegiatan: Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
. 825,013,959
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011
Rp 5.378.662,057.70
Sleman, 12 April 2011 Direktur RSUD Prambanan, dr. Alexander Prasudi, M.Kes NIP. 19620910 198903 1 010
32