BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA
KATA PENGANTAR Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap akhir periode instansi pemerintah diwajibkan melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Instansi pemerintah dimaksud termasuk unit kerja mandiri pada kementerian/lembaga. Berkaitan dengan kewajiban tersebut, maka Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebagai unit kerja mandiri di lingkungan BPKP menyusun LAKIP Tahun 2014 yang berfungsi sebagai pertanggungjawaban kinerja dan alat umpan balik dalam pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi terwujudnya good governance. Fokus pelaporan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara adalah pengukuran pencapaian kinerja dalam rangka pencapaian output kegiatan yang telah ditetapkan dan indikator outcome yang dapat diukur berdasarkan sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan sarana-prasarana yang dimiliki secara transparan dan akuntabel. Semoga LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 ini dapat bermanfaat
sebagai
bahan
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
bagi
pihak
yang
membutuhkan, untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, kebijakan, serta penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan.
Manado, 21 Januari 2015 Kepala Perwakilan,
Adil Hamonangan Pangihutan NIP 19610605 198703 1 001
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ............................................................ …………………………………..…..iii RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................................. iv I.
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 A. B. C. D. E.
II.
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG BPKP ................................................................ 1 ASPEK STRATEGIS .................................................................................................... 3 KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ......................................................................... 3 STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................................... 5 SISTEMATIKA PENYAJIAN ......................................................................................... 8
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................................ 9 A. RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014 .......................................................................... 9 1. Pernyataan Visi ......................................................................................................... 9 2. Pernyataan Misi....................................................................................................... 10 3. Tujuan ..................................................................................................................... 11 4. Sasaran Strategis .................................................................................................... 12 5. Indikator Kinerja Utama ........................................................................................... 13 6. Program dan Kegiatan ............................................................................................ 16 B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 ................................................................. 18
III.
AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. 22 A. CAPAIAN KINERJA .................................................................................................... 22 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ................................................................................... 25 Sasaran Strategis 1 ..................................................................................................... 26 Sasaran Strategis 2 ..................................................................................................... 31 Sasaran Strategis 3 ..................................................................................................... 33 Sasaran Strategis 4 ..................................................................................................... 36 Sasaran Strategis 5 ..................................................................................................... 42 Sasaran Strategis 6 ..................................................................................................... 46 Sasaran Strategis 7 ..................................................................................................... 49 Sasaran Strategis 8 ..................................................................................................... 57
IV. PENUTUP ..................................................................................................................... 61
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
ii
DAFTAR TABEL TABEL 1.1
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
7
TABEL 1.2
Komposisi Pegawai Menurut Golongan
8
TABEL 2.1
Indikator Kinerja Utama Perwakilan
13
TABEL 2.2
Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan
16
TABEL 2.3
Perjanjian Kinerja Perwakilan Tahun 2014
18
TABEL 3.1
Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama
23
TABEL 3.2
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1
26
TABEL 3.3
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2
32
TABEL 3.4
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3
34
TABEL 3.5
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4
37
TABEL 3.6
Realisasi Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum
41
TABEL 3.7
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5
42
TABEL 3.8
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6
46
TABEL 3.9
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7
50
TABEL 3.10
Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi
51
TABEL 3.11
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8
58
TABEL 3.12
Pemanfaatan Sistem Informasi
58
iii
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Ringkasan Eksekutif
P
erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja
dan target yang akan dicapai, serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014, yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Visi Perwakilan BPKP adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Sebagai auditor Presiden, Perwakilan BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014. Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
iv
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Tahun 2014 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2014. LAKIP ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak enam dari delapan sasaran strategis BPKP telah tercapai, sementara dua sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis BPKP berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No.
Sasaran Strategis
Capaian Sasaran
1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
107,90%
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50% 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
121,76%
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L/Pemda 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 8. Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
97,22%
100%
124,31%
86,33%
102,57%
100%
Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU yang paling Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
v
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 36 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin BPKP Tahun 2014. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a.
Jumlah instansi vertikal (IPP) yang mendapat pendampingan sebanyak 17 instansi dari 17 instansi target dalam PKP2T, atau mencapai 100% dari target sebesar 100%.
b.
Jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 12 dari 16 Pemda yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 75% dari target sebesar 90%.
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”, yang diukur dari jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) sebanyak 1 tindak lanjut dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD sebanyak 1 rekomendasi atau mencapai 100% dari target 100%. 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Atas IKU “persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal”, Perwakilan BPKP melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 4 Pemda untuk mendorong seluruh Pemda tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 4 Pemda, maka diperoleh capaian IKU sebesar 100,00%. b. Atas IKU “persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI“, Perwakilan BPKP melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
vi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Good Corporate Governance (GCG) atau Key Performance Indicator (KPI) pada pada 3 BUMD/BLU/D dari 3 BUMD/BLU/D yang ditargetkan dalam PKP2T, atau mencapai 100%. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Kelompok Masyarakat
yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi”,
yang
diukur
berdasarkan jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
dengan realisasi sebanyak 4 kelompok masyarakat, dengan capaian sebesar
133,33% atas target sebesar 3 kelompok. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang memperoleh opini LK WTP sebanyak 5 Pemda atau 31,25% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak yaitu 16 Pemda. Apabila dibandingkan dengan target sebesar 60%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 52,08%. Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan: a. Pengelolaan Barang Milik Daerah masih belum memadai. b. Kualitas SDM pada beberapa Pemda masih perlu ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan kompetensi di bidang keuangan. c. Pola mutasi dan rotasi SDM di Pemda kurang mempertimbangkan faktor ketersediaan kompetensi yang dibutuhkan oleh bidang-bidang terkait. d. Sebagian besar Pemda belum menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP). 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L/Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak 4 Pemda dari target sebanyak 16 Pemda, atau realisasi sebesar 25%, dengan capaian 33,33% atas target sebesar 75%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
vii
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU “persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi”, diukur dengan membandingkan antara realisasi PP PKPT dibandingkan dengan target PP dalam PKPT. Pada tahun 2014, jumlah realisasi penugasan adalah 409 atau 98,79% dari 414 rencana penugasan, dengan capaian 109,77% atas target sebesar 90%. b. IKU “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP” diukur dari hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu Inspektorat BPKP atas Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 tidak ada catatan sehingga capaiannya sebesar 100%. 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, “jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif” yang diukur dengan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEDAP). Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi yang dimanfaatkan atau mencapai 100,00% dari target sebanyak 10 sistem informasi yang dimanfaatkan. Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp17.353.244.893,00 atau 98,42% dari anggaran sebesar Rp17.631.440.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp.1.382.635.050,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 15.795 OH atau 105,42% dari rencana sebanyak 15.006 OH. Secara umum sasaran strategis dalam tahun 2014 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
viii
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam memperbaiki kinerja antara lain: 1. Melakukan evaluasi secara berkala metode bimbingan teknis/asistensi penyusunan laporan keuangan kepada pemerintah daerah. 2. Melakukan penugasan audit hambatan kelancaran pembangunan atas masalah penyerahan aset-aset dari kabupaten induk ke kabupaten pemekaran. 3. Mengupayakan peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 dengan cara: a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain : 1) Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP. 2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemda untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 4. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kapabilitas APIP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
ix
BAB
PENDAHULUAN
I
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis. Komitmen
menyelenggarakan
akuntabilitas
kinerja
yang
baik
diawali
dengan
tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 disusun dengan memperhatikan Penugasan dari BPKP Pusat (KF1) dan Perencanaan penugasan usulan Perwakilan berdasarkan kondisi lingkungan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara (KF3) yang dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin).
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara berkedudukan di Jalan Diponegoro I/1 Manado dan sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun 2013 dengan wilayah sebanyak 16 Pemda, terinci sebagai berikut:
1. Provinsi Sulawesi Utara; 2. Kota Manado; 3. Kota Tomohon; 4. Kota Bitung; 5. Kota Kotamobagu; 6. Kabupaten Minahasa; 7. Kabupaten Minahasa Selatan; Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi PemerintahTahun 2014
1
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
8. Kabupaten Minahasa Utara; 9. Kabupaten Minahasa Tenggara; 10. Kabupaten Bolaang Mongondow; 11. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara; 12. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan; 13. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur; 14. Kabupaten Sangihe; 15. Kabupaten Kepulauan Talaud; dan 16. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Berdasarkan keputusan kepala tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta menyelenggarakan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan; 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintah yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah; 5. Pemberian asistensi penyusunan RAPBD, Laporan Keuangan dan LAKIP daerah; 6. Evaluasi LAKIP Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan good goverment governance; 8. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan/perhitungan pada instansi penyidik serta instansi pemerintah lainnya; 9. Pelaksanaan
analisis
dan
penyusunan
laporan
hasil
pengawasan
serta
pengendalian mutu pengawasan; 10. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah; 11. Penyelenggaraan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; 12. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
2
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Pada tahun 2014, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara di jabat oleh Adil Hamonangan Pangihutan/NIP 19610605 198703 1 001.
B. Aspek Strategis Organisasi Sebagai instansi pengawasan intern pemerintah pusat di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi
Utara
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
terhadap
pengembangan manajemen pemerintah dan pengelolaan keuangan di daerah, khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju terselenggaranya sistem otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab, dan akuntabel. Terhadap pemerintah pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara diharapkan mampu memberikan strategic recomendation dan value bagi peningkatan kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui evaluasi keberhasilan program-program pemerintah pusat yang ada di daerah. Strategic recomendation dan value tersebut hanya dapat dihasilkan oleh suatu organisasi yang terus belajar (learning organization); yang menjadikan aspek profesionalisme sebagai salah satu fondasi utama organisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Perwakilan BPKP telah melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut:
Untuk mengarahkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki secara terarah maka telah dibuat Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun2010 – 2014.
Perwakilan telah mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan pemerintah daerah di lingkungan wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
Membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung produk layanan yang akan diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada seluruh user atau penerima layanan BPKP (Pemda dan Instansi Vertikal di daerah).
C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK Kegiatan utama yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dibagi dalam 3 kegiatan yaitu preventif, edukatif, dan represif dengan rincian sebagai berikut: 1. Preventif meliputi: a. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
3
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
b. Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa; c. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Daerah; d. Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis; e. Asistensi Penerapan Good Governance; f.
Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D;
g. Pengembangan Manajemen Risiko; h. Pengembangan Internal Control Base on COSO; i.
Clearing House.
2. Edukatif meliputi: a. Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor; b. Program Anti Korupsi; c. Jasa Kediklatan Teknis Subtansi bagi Auditor; d. Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan. 3. Represif meliputi: a. Audit Investigatif; b. Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah; c. Bantuan Keterangan Ahli. Sedangkan layanan produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara yaitu: 1. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi: a. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP antara lain sosialisasi, bimtek penyusunan Perkada penyelenggaraan SPIP, Satgas Penyelenggaraan SPIP Pemda, serta Diagnostic Assessment; b. Pendampingan dan asistensi penerapan SIMDA Keuangan, Barang Milik Daerah, SIMDA gaji, dan penyusunan LKPD; c. Asistensi penyusunan LAKIP; d. Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan; e. Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD; f.
Audit Kinerja Pelayanan Pemda;
g. Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ; h. Pendampingan Inventarisasi BMD; i.
Pendampingan Reviu LKPD;
j.
Evaluasi LPPD;
k. Quality Assurance Audit PBJ.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
4
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
2. Bidang Akuntan Negara meliputi: a. Audit Kinerja PDAM; b. Bimtek/Asistensi Penerapan SAK-ETAP; c. Asistensi Penyusunan Corporate Plan; d.
Asistensi Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
e. Asistensi Manajemen Aset; f.
Asistensi Key Performance Indikator (KPI);
g. Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD; h. Evaluasi Kinerja BLUD-RSUD; i.
Asistensi Penyusunan LK BLUD/BUMD;
j.
Bimtek/Asistensi Penerapan GCG BUMD;
k. Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko; l.
Audit dengan tujuan tertentu.
3. Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP) meliputi: a. Audit keuangan, audit kinerja, audit operasional, dan audit tujuan tertentu; b. Evaluasi Kebijakan dan Program; c. Sosialisasi SPIP; d. Inventarisasi BMN; e. Pendampingan Penyusunan/Reviu LK; f.
Pelatihan SAKIP Instansi Vertikal (Renstra, Renja, Tapkin, dan LAKIP).
4. Bidang Investigasi meliputi: a. Audit Investigatif; b. Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara; c. Pemberian Keterangan Ahli; d. Audit Hambatan Kelancaran Pembangunan; e. Audit Eskalasi Harga; f.
Evaluasi Fraud Control Plan (FCP);
g. Kajian Peraturan Per-UU-an yang berindikasi penyebab Korupsi. 5. Bagian Tata Usaha meliputi Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan (SIM HP).
D. Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi yang telah diamanatkan, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dipimpin oleh Kepala
Perwakilan
yang membawahi
Bidang/Bagian/Kelompok sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
5
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
1. Bagian Tata Usaha, dengan 4 Sub Bagian, yaitu : 1) Sub Bagian Keuangan; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Umum; 4) Sub Bagian Program dan Pelaporan. 2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat. 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah. 4. Bidang Akuntan Negara. 5. Bidang Investigasi. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Berikut adalah Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
Kepala Perwakilan Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Umum
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Sub Bagian Program dan Pelaporan
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Bidang Akuntan Negara
Bidang Investigasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara memiliki tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 119 pegawai pada akhir tahun 2014 dan 100 pegawai pada akhir 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
6
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, dipekerjakan tenaga harian lepas sebanyak 18 orang yang ditempatkan di setiap Sub Bagian pada Bagian Tata Usaha. Keseluruhan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan sebagai berikut : 1. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2013 dan 2014 Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi per 31-12-2013 (Orang)
Tambah
Kurang
Posisi per 31-12-2014 (Orang)
Struktural
10
4
4
10
1. Eselon II
1
-
-
1
2. Eselon III
5
3
3
5
3. Eselon IV
4
1
1
4
II.
FungsionalTertentu
68
24
4
88
A.
Fungsional Auditor
65
24
4
85
1. Auditor Madya
8
-
1
7
2. Auditor Muda
8
-
-
8
3. Auditor Pertama
1
2
-
3
4. Auditor Penyelia
14
2
-
16
5. Auditor Pelaksana Lanjutan
7
-
1
6
6. Auditor Pelaksana
15
7
-
22
7. Pembebasan sementara
-
-
-
0
8. Calon Auditor
12
23
2
23
Fungsional Tertentu Lainnya
3
1. Analis Kepegawaian Terampil
0
1
-
1
2. ArsiparisTerampil
2
-
-
2
3. Pranata Komputer Terampil
-
-
-
-
4 Pembebasan sementara
1
0
1
0
Fungsional Umum
21
2
3
21
1. Fungsional Umum
21
2
3
21
No . I.
B.
III.
JenjangJabatan
Jumlah
Mutasi-2014
3
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
119
7
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Posisi Per 31 Desember 2013 dan 2014 Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan No.
Uraian
Posisi per 31-12-2013 (Orang)
Tambah
Kurang
Posisi per 31-12-2014 (Orang)
Mutasi selama 2014
1.
Golongan IV
14
-
1
13
2.
Golongan III
54
23
-
77
3.
Golongan II
32
-
3
29
4.
Golongan I
-
-
-
100
23
4
Jumlah
119
E. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014 dapat diikhtisarkan berikut ini. Bab I
Pendahuluan
menjelaskan
secara
ringkas
mengenai
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Bab II
Perencanaan
dan
Kinerja
Penetapan menjelaskan
muatan
Rencana
Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014.
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
menjelaskan analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 dari sudut akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.
Bab IV
Penutup
menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun
2014 dan strategi
peningkatan
kinerja di masa datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
8
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Tugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagaimana yang tertuang di dalam surat Keputusan Kepala
BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 yang diubah terakhir
dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun 2013, menuntut Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara menjadi suatu institusi yang proaktif dan terpercaya dalam membangun good governance, yaitu suatu institusi yang mendorong pembaruan bagi perbaikan manajemen pemerintah, mengingat pada masa kini tuntutan yang timbul dari masyarakat untuk memberdayakan pengawasan sedemikian besar. Dengan demikian, diharapkan dapat dikembangkan pengawasan yang lebih berorientasi pada kebutuhan/ tuntutan masyarakat serta memberikan saran dan asistensi bagi perbaikan manajemen supaya dapat beroperasi secara lebih efisien, efektif, ekonomis dan memiliki daya akuntabilitas. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi Perwakilan yang efisien dan efektif serta sesuai kebijakan yang telah ditetapkan BPKP, maka disusunlah Perencanaan Strategis.
A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 20102014 dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) mengacu pada Rencana Strategis BPKP 2010- 2014 yang telah digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan tahun 2010-2014. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2010 – 2014 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang memadai dan bernilai strategis bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan, dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP tersebut
dimaksudkan
untuk
membantu
pemerintah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
mewujudkan
tata
kelola
9
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder/stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi BPKP sebagai berikut:
VISI Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara mengacu pada Visi BPKP Pusat seperti tersebut di atas.
2. Pernyataan Misi Misi merupakan penjabarkan lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diganti dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama
dalam
lingkup
penyelenggaraan
keuangan
negara
dan
pembinaan
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Terwujudnya visi yang di kemukakan di atas merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap SDM BPKP baik ditingkat pusat maupun di tingkat perwakilan. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkan empat misi BPKP Perwakilan Provinsi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
10
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Sulawesi Utara yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal-hal yang masih terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata terlihat sebagai berikut:
MISI 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
3. Tujuan Strategis Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan-tujuan strategis, BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC)
dengan beberapa modifikasi
disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi profit, BPKP memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebut maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama dan manfaat
kepada
auditan/pengguna
jasa
diseimbangkan
dengan
tujuan-tujuan
pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
11
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
TUJUAN 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
4. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu, dan sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD; 2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%; 3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah
(IPD)
dan
terselenggaranya
Good
Governance
(GG)
pada
75%
BUMN/BUMD;
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
12
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; 5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 68,75% di K/L/ Pemda; 6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 75% K/L/Pemda; 7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%; 8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
5. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan No
Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1:Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis 1.1:Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Outcome: 1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar 1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
13
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Output: 1.1.2.1 1.1.2.2 1.1.2.3 1.1.2.4 1.1.2.5 1.1.2.6 1.1.2.7
Indikator Kinerja Utama Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Outcome: 1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Output: 1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara 1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintah yang Baik Sasaran 2.1: Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Outcome: 2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 2.1.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Output: 2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah 2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Tujuan 3: Tercapainya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Outcome: 3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK 3.1.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA 3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Output: 3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
14
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Indikator Kinerja Utama 3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Tujuan 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda Outcome: 4.1.1.1 Persentase pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 4.1.1.2 Jumlah pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 4.1.1.3 Jumlah pemda yang dilakukan monitoring sistem pengendalian intern Output: 4.1.2.1 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda Outcome: 5.1.1.1 Persentase pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Output: 5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 5.1.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 5.1.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Sasaran 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% Outcome: 5.2.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 5.2.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 5.2.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 5.2.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA 5.2.1.5 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur 5.2.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas 5.2.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa 5.2.1.8 Persentase Pemanfaatan asset 5.2.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 5.2.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 5.2.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas 5.2.1.12 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP 5.2.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Output: 5.2.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 5.2.2.2 Jumlah Sarana Prasarana Tujuan 6: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal bagi Presiden/Pemerintah Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
15
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Indikator Kinerja Utama Sasaran 6.1:Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Outcome: 6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Output: 6.1.2.1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
6. Program dan Kegiatan Untuk pencapaian tujuan tersebut telah ditetapkan 3 (tiga) program, yaitu:
PROGRAM: 1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara - BPKP
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebagai organisasi pendukung BPKP di daerah melaksanakan program tersebut di tingkat kegiatan (activities) dan penugasan (task). Kegiatan dan penugasan tersebut kemudian akan dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2014 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan No Kegiatan Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 1.1.1 Pendampingan penyusunan dan reviu laporan keuangan pada K/L/Pemda 1.1.2 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis penyusunan APBD, asistensi SAKD, dan asistensi SIMDA kepada pemda 1.1.3 Audit keuangan PHLN 1.1.4 Audit kinerja PPIP 1.1.5 Monitoring terhadap rencana aksi prioritas pembangunan nasional tahun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
16
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No
Kegiatan
2014 1.1.6 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis SAK-ETAP Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 1.2.1 Pemeriksaan/Evaluasi PNBP 1.2.2 Monitoring DAK (Dana Alokasi Khusus) Sasaran 1.3: Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 1.3.1 Audit kinerja pelayanan pemda bidang pendidikan dan bidang kesehatan 1.3.2 Evaluasi/pengembangan/penyusunan sistem terkait pengelolaan BUMD/BLU 1.3.3 Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan dan kajian mengenai penerapan GCG dan KPI pada BUMD/BUL 1.3.4 Asessment penerapan GCG di BUMD/BUL 1.3.5 Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan pada BUMD atas sistem informasi akuntansi PDAM 1.3.6 Audit Kinerja PDAM Sasaran 1.4: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 1.4.1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sospak) 1.4.2 Asistensi Fraud Control Plan (FCP) 1.4.3 Audit Investigatif 1.4.4 Audit penghitungan kerugian keuangan negara 1.4.5 Pemberian Keterangan Ahli 1.4.6 Kajian peraturan yang berindikasi KKN 1.4.7 Audit penyesuaian harga dan klaim 1.4.8 Audit hambatan kelancaran dan pembangunan 1.4.9 Korsupgah Korupsi Sasaran 1.5: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda 1.5.1 Sosialisasi SPIP 1.5.2 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 1.5.3 Bimbingan teknis dan konsultasi SPIP Program2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Sasaran 2.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda 2.1.1 Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA 2.1.2 Sosialisasi dan bimtek penerapan tata kelola APIP Sasaran 2.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 2.2.1 Penyusunan dan evaluasi rencana 2.2.2 Pengelolaan kepegawaian dan organisasi 2.2.3 Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah 2.2.4 Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan 2.2.5 Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan 2.2.6 Pembinaan JFA dan tata kelola APIP
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
17
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Kegiatan Sasaran 2.3: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 2.3.1 Pemanfaatan sistem informasi oleh Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEDAP) Program 3: Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP Sasaran 3.1: Penunjang 3.1.1 Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana perwakilan BPKP
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini, di tahun 2014 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome dan Output. Pada tahun 2014, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi, dimana tiap sasaran strategis memiliki dua jenis IKU yaitu IKU berupa outcome dan IKU berupa output. Penyajian perjanjian kinerja dilakukan dengan pendekatan sasaran disertai IKU dan targetnya yang memuat 36 IKU berupa outcome dan 25 IKU berupa output yang digunakan untuk mengukur tercapainya 8 sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan Tahun 2014 No Indikator Kinerja Utama 1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Outcome: 1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
Satuan
Target
%
100
%
90
18
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Indikator Kinerja Utama 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar 1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat 1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Output: 1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL 1.2.2 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD 1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 1.2.4 Laporan hasil pengawasan lintas sektor 1.2.5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden 1.2.6 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder 1.2.7 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
Satuan %
Target 82
%
100
%
100
%
93,33
%
70
Laporan
17
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
34 30 62 28 33 12
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Outcome: 2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan % negara/daerah yang ditindaklanjuti 2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke % Pusat Output: 2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Laporan 2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 3. Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Outcome: 3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai % Standar Pelayanan Minimal 3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan % sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % Output: 3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Laporan 3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Outcome: 4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
Klpk
75 100
1 56
100 65 55 4 3 12
3
19
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Indikator Kinerja Utama 4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 4.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK 4.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA 4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Output: 4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan 4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik 4.2.6 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya
Satuan Instansi
Target 2
Instansi
1
%
84
% %
85 50
Laporan Laporan Laporan Laporan
6 5 1 6
Laporan
43
Laporan
4
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda Outcome: 5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai % PP Nomor 60 Tahun 2008 5.1.2 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Pemda Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 5.1.3 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pemda Pengendalian Intern Output: 5.2.1 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Laporan Keuangan Daerah 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda Outcome: 6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 6.1.2 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Output: 6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 6.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 6.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% Outcome:
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
60 8 8
14
%
75
APIP
8
Pemda
4
Kegiatan
9
Laporan
6
20
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No Indikator Kinerja Utama 7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 7.1.4 7.1.5
7.1.6 7.1.7 7.1.8
7.1.9 7.1.10 7.1.11
Satuan %
Target 90
%
100
Skala Likert 1-10 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Skala Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Likert 1-10 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media Publikasi masa Persentase Pemanfaatan asset % Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Skala sarpras Likert 1-10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit % Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Topik puslitbangwas Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor Skala bersertifikat Likert 1-10
Output: 7.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 7.2.2 Jumlah Sarana Prasarana Unit 8. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Outcome: 8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara % efektif Output: 8.2.1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh Aplikasi Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014
8
100 8,50
26 100 8,3
80 1 7,6
60 40
100
10
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
P
engukuran capaian kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP. Pengukuran dilakukan terhadap capaian kinerja tahun 2014 dan membandingkannya dengan target yang
diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2014. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung yang terdiri dari 2 IKU, yaitu IKU berupa outcome dan IKU berupa output. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2015 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP. Capaian atas 36 IKU berupa outcome dan 25 IKU berupa output secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
22
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 No
Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Outcome: 1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar 1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Output: 1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL 1.1.2.2 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD 1.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan lintas sektor 1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden 1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder 1.1.2.7 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Outcome: 1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Output: 1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara 1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintah yang Baik Sasaran 2.1: Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Outcome: 2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 2.1.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Output: 2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik 2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Satuan
Target
Reali sasi
Capai an (%)
%
100,00
100,00
100,00
%
90,00
75,00
83,33
%
82,00
100,00
121,95
%
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
93,33
100,00
107,15
%
70,00
100,00
142,86
17 34 30 62 28 33 12
17 42 38 35 28 72 12
100,00 123,53 126,67 56,45 100,00 218,18 100,00
%
75,00
100
133,33
%
100,00
100,00
100,00
1 56
1 56
100,00 100,00
%
100,00
100,00
100,00
%
65,00
100,00
153,85
%
55,00
55,00
100,00
4 3 12
4 3 12
100,00 100,00 100,00
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Laporan Laporan
Laporan Laporan Laporan
Tujuan 3: Tercapainya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
23
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No
Indikator Kinerja Utama
Outcome: 3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK 3.1.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA 3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Output: 3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan 3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik 3.1.2.6 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Tujuan 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda Outcome: 4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 4.1.1.2 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 4.1.1.3 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Output: 4.1.2.1 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda Outcome: 5.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 5.1.1.2 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Output: 5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 5.1.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 5.1.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Sasaran 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 5.2.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 5.2.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 5.2.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 5.2.1.4 5.2.1.5
Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Satuan
Target
Reali sasi
Capai an (%)
Klpk
3
4
133,33
Instansi
2
3
150,00
Instansi
1
1
100,00
%
84,00
83,33
99,21
% %
85,00 50,00
91,49 100,00
107,63 200,00
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
6 5 1 6 43
6 5 1 5 42
100,00 100,00 100,00 83,33 97,67
Laporan
4
1
25,00
60,00
31,25
52,08
Pemda
8
8
100,00
Pemda
8
7
87,50
Laporan
14
23
100,00
% Pemda
75,00 8
25,00 5
33,33 62,50
Pemda kegiatan
4 9
4 9
100,00 100,00
Laporan
6
6
100,00
%
90,00
98,80
109,78
%
100,00
100,00
100,00
8,00
7,6
95,00
100,00 8,50
99,75 7,47
99,75 87,88
%
Skala Likert 1-10 % Skala
24
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
No
Indikator Kinerja Utama Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur
5.2.1.6 5.2.1.7 5.2.1.8 5.2.1.9 5.2.1.10 5.2.1.11 Output: 5.2.2.1 5.2.2.2
Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persentase Pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah Sarana Prasarana
Tujuan 6: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal bagi Presiden/Pemerintah Sasaran 6.1: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Outcome: 6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Output: 6.1.2.1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
Reali sasi
Capai an (%)
Satuan
Target
Likert 1-10 Publikasi % %
26 100,00 8,3
91 80,89 7,29
350,00 80,89 87,83
%
80,00
100,00
121,62
1
1
100,00
7,60
7,41
97,50
60 40
60 40
100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
10
10
100,00
Topik % Laporan Unit
% Aplikasi
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis (outcome dan output) beserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 3.
B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran, namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian Tahun 2014 dengan capaian Tahun 2013, serta mengaitkannya dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra 2014, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
25
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Meningkatnya kualitas LKKL dan LKPD merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas LKKL dan LKPD. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 Kinerja Kenaikan/ 2014 2013 (Penurunan)
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
%
133,33 133,33
0,00
%
83,30
62,50
75,03
%
100,00 100,00
0,00
%
100,00 118,00
(18,00)
%
100,00 109,09
(9,09)
%
107,15 100,00
7,15
%
70,00
16,67
2
3
4 5
6
7
53,33
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 masing-masing tercapai 133,33% dan 83,30%, maka capaian sasaran strategis ini adalah 108,32% yang diperoleh dari rata-rata capaian kedua IKU dominan tersebut. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
26
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan IKU pertama menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis 1 adalah “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan” dengan target sebesar 100%. Dalam rangka mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP proaktif menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk membantu pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan LKKL untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding target dalam PKP2T. Dalam tahun 2014, IPP yang penyusunan laporan keuangannya didampingi oleh Perwakilan BPKP adalah sebanyak 13 instansi vertikal atau 133,33% dari 10 instansi vertikal yang ditargetkan dalam PKP2T. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 100%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 133,33%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 133,33% tetap bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 133,33%. Namun jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 100,00% dari target sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp173.354.000,00 atau 78,36% dari anggaran DIPA sebesar Rp221.225.000,00 dan dana dari mitra kerja sebesar Rp115.605.700,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 831 OH atau 171,34% dari rencana sebanyak 485 OH. 2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Selain instansi vertikal, Perwakilan BPKP juga berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari jumlah IPD yang memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi. Dalam tahun 2014, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 12 IPD atau 75,00% dari 16 IPD yang diasistensi oleh BPKP. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 90%, maka capaian indikator IKU tersebut adalah sebesar 83,33%. Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Lampiran 4.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
27
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 83,33% mengalami kenaikan sebesar 20,83% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 62,50%. Capaian ini adalah 83,33% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp592.595.000,00 atau 352,61% dari anggaran DIPA sebesar Rp168.060.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp186.446.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 2336 OH atau 168,66% dari rencana sebanyak 1385 OH. Belum tercapainya IKU ini antara lain disebabkan: 1) Komitmen Kepala Daerah dalam pelaksanaan MoU belum didukung sepenuhnya oleh para kepala dinas dan pejabat di bawahnya, seperti adanya ketidakpatuhan kepada ketentuan berkaitan dengan penggunaan pendapatan secara langsung dan masih berlarutnya penyelesaian masalah BMD kabupaten pemekaran. 2) Kualitas SDM pada beberapa Pemda masih perlu ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan kompetensi di bidang keuangan. 3) Pola mutasi dan rotasi SDM di Pemda kurang mempertimbangkan faktor ketersediaan kompetensi yang dibutuhkan oleh bidang-bidang terkait. Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada masa mendatang adalah sebagai berikut: 1) Pendampingan kepada Kabupaten/Kota yang belum memperoleh opini WDP, khususnya terhadap pengelolaan aset. 2) Pendampingan kepada Inspektorat Kabupaten/Kota dalam mereviu LKPD. 3) Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek penerapan JFA dan tata kelola APIP. 3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar IKU “Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Realisasi tahun 2014 IKU ini adalah sebanyak 38 laporan atau sebesar 126,67% dari 30 Laporan Hasil Audit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2014 sebesar 121,95% dari target sebesar 82,00%. Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 121,95% atau naik sebesar 21,95% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
28
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp249.766.000,00 atau 1474,42% dari anggaran sebesar Rp16.940.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp383.357.200,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 1.124 OH atau 84,26% dari rencana sebanyak 1.334 OH. 4. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP. Hasil pengawasan BPKP atas program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga seperti Pengawasan atas Distribusi Bantuan Langsung Benih Unggul, yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah untuk memberikan rekomendasi dalam rangka pengambilan kebijakan atau keputusan yang lebih komprehensif pada Program Ketahanan Pangan. Semakin besarnya rekomendasi yang diperhatikan dan dipergunakan oleh stakeholders menunjukkan bahwa rekomendasi hasil pengawasan BPKP telah tepat sasaran dalam memberikan perbaikan tata kelola Program Ketahanan Pangan. IKU “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat” diukur dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat dengan target kinerja 100,00%. Dalam tahun 2014, laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang diterbitkan oleh Perwakilan BPKP sebanyak 35 laporan atau 56,61% dari target sebanyak 62 laporan, namun apabila dibandingkan dengan target PKP2T Tahun 2014 dengan target output sebanyak 35 laporan, target tersebut telah tercapai sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp361.340.000,00 atau 147,67% dari anggaran DIPA sebesar Rp244.702,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.895 OH atau 150,04% dari rencana sebanyak 1.263 OH. 5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
29
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai dengan amanat Pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Jumlah laporan yang disampaikan ke Pusat pada tahun 2014 adalah sebanyak 28 laporan atau 100,00% dari target sebanyak 28 laporan. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami penurunan 9,09% dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar 109,09%, atau mencapai 109,09% dibandingkan dengan target pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp322.400.000,00 atau 120,43% dari anggaran sebesar Rp267.713.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 1.006 OH atau 114,32% dari rencana sebanyak 880 OH. 6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders IKU “Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 100,00%. IKU ini diukur dengan menghitung persentase laporan pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4). Dalam tahun 2014, laporan yang disampaikan atas permintaan stakeholders adalah sebanyak 72 laporan atau 100% dari target 33 laporan dan disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4). Dibandingkan dengan targetnya sebesar 93,33%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 107,15%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 107,15% atau lebih besar 7,15% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%, dan mencapai 100,00% jika dikaitkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100,00%. Kegiatan
untuk
mendukung
IKU
ini
menggunakan
dana
DIPA
sebesar
Rp849.765.000,00 dan dana dari mitra kerja sebesar Rp545.651.850,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 2.456 OH atau 234,57% dari rencana sebanyak 1047 OH. 7. Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
30
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah. Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia pada BUMD yang umumnya masih belum memadai, BPKP berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu, pendampingan ini dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibagi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja perwakilan. Jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi adalah sebanyak 12 BUMD atau 80,00% dari seluruh BUMD sebanyak 15 BUMD. Dengan demikian, capaian kinerja tahun 2014 sebesar 142,86% dari target sebesar 70%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% atau bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%. Apabila dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 70,00%, maka capaian kinerjanya mencapai 142,86%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan DIPA sebesar Rp148.040.000,00 atau 283,28% dari anggaran perwakilan sebesar Rp52.260.000,00 dan ditambah dana dari mitra kerja sebesar Rp48.340.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 859 OH atau 145,10% dari rencana sebanyak 592 OH.
Sasaran Strategis 2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%” memiliki dua IKU, namun IKU yang dominan untuk mengukur keberhasilannya hanya satu yaitu persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti. Secara lengkap, dua IKU tersebut disajikan dalam Tabel 3.3. Dikaitkan dengan Tabel 3.1, capaian Sasaran Strategis 2 tahun 2013 dengan satu IKU dominan telah tercapai sebesar 100,00%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
31
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Tabel 3.3 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2 Kinerja Kenaikan/ 2014 2013 (Penurunan)
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
%
100,00 100,00
0,00
%
100,00 118,52
(18,52)
2
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase
hasil
pengawasan
optimalisasi
penerimaan
negara/daerah
yang
ditindaklanjuti Dalam
rangka
berperan
melakukan
optimalisasi
penerimaan
negara,
BPKP
menetapkan “persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dengan target 100%. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) sebanyak 1 tindak lanjut dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD sebanyak 1 rekomendasi. Realisasi IKU ini tahun 2014 adalah sebesar 100,00%, atau mencapai 133,33% dari target tahun 2014 sebesar 75,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% atau tetap dibandingkan tahun 2013 sebesar 100,00%, dan mencapai 112,50% jika dikaitkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 87,50%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp23.730.000,00 atau 141,96% dari anggaran DIPA sebesar Rp16.716.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 52 OH atau 136,84% dari rencana sebanyak 38 OH. 2. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
32
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
amanat tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP membentuk IKU berupa “Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat adalah sebanyak 63 laporan atau 100,00% dari target laporan dari pusat sebanyak 63 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 100,00%, maka capaian IKU tahun 2014 sebesar 100,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami penurunan sebesar 18,52% dibandingkan tahun 2013 sebesar 118,52%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp48.881.000,00 atau 15,07% dari anggaran DIPA sebesar Rp324.422.000,00, dan menggunakan SDM sebanyak 472 OH atau 18,73% dari rencana sebanyak 2.520 OH.
Sasaran Strategis 3: Terselenggaranya SPM pada 60% Instansi Pemerintah Terselenggaranya Good Governance pada 75% Badan Negara/Badan Usaha Milik Daerah
Daerah dan Usaha Milik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, Pemerintah dan Pemerintahan Daerah menyusun suatu standar yang disebut dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi) untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah, dan oleh karenanya berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
33
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG. Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan IPD, yaitu Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3 Kinerja Kenaikan/ 2014 2013 (Penurunan)
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
%
100,00 100,00
0,00
%
100,00 100,00
0,00
%
100,00 100,00
0,00
2
3
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang mewajibkan setiap Pemda untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya, Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan Pemda menerapkan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Pasal 48 ayat 2 butir a dan Pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemda yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
34
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU “Persentase IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPD yang mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dibagi jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanannya. Dalam tahun 2014, IPD yang telah dilakukan evaluasi SPM ke dalam dokumen perencanaan adalah sebanyak 4 IPD dari target sebanyak 4 IPD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 100,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% atau tetap bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%, maka IKU ini mencapai 100%. Kegiatan untuk mendukung IKU menggunakan dana dari mitra kerja sebesar Rp5.736.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 65 OH atau 52,42% dari rencana sebanyak 124 OH. 2. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI BPKP berperan melakukan pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa “Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengan target PKP2T. Dalam tahun 2014, jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI sebanyak 3 badan usaha atau sebesar 100,00% dari 3 badan usaha yang ditargetkan dalam PKP2T. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 65%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 153,85%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 153,85% mengalami kenaikan sebesar 53,85% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%, atau mencapai 100,00% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 65%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp11.570.000,00 atau 10,23% dari anggaran DIPA sebesar Rp113.085.000,00, dan ditambah dana dari mitra kerja sebesar Rp39.750.000,00dengan menggunakan SDM sebanyak 250 OH atau 186,57% dari rencana sebanyak 134 OH. 3. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
35
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Penetapan IKU “persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang dilaksanakan oleh BPKP dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang diaudit kinerja dibandingkan target PKP2T dan jumlah BLUD yang dievaluasi kinerja dibandingkan target PKP2T. Dalam tahun 2014, jumlah BUMD yang diaudit kinerja sebanyak 9 BUMD atau 100,00% dari 9 BUMD yang ditargetkan dalam PKP2T, dan 2 evaluasi Kinerja BLUD atau 100,00% dari 2 evaluasi BLUD yang ditargetkan di PKP2T serta 1 kompilasi dan validasi laporan hasil audit kinerja PDAM se Sulawesi Utara sehingga capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 100,00% dari target sebesar 100%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami kenaikan sebesar 0% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%, atau mencapai 100,00% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100,00%. Kegiatan
untuk
mendukung
IKU
ini
menggunakan
dana
DIPA
sebesar
Rp186.438.000,00 atau 115,35% dari anggaran DIPA sebesar Rp161.630.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 662 OH atau 95,80% dari rencana sebanyak 691 OH.
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Perpres
Nomor
55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi
Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”. Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah pemerintah menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya Tata Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas”. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu: 1. Pencegahan Tindak Pidana Korupsi; 2. Penegakan Hukum atas Tindak Pidana Korupsi; 3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan; 4. Kerja sama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
36
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi; 6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi. Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, BPKP perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern, dan Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP berperan dalam melakukan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus tindak pidana korupsi. Sasaran “Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan kesadaran dan keterlibatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4 Kinerja 2014 2013
Kenaikan/ (Penurunan)
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD /BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
Klpk
4
4
0
IPP
3
5
(2 )
%
1
0
1
%
83,33
100,00
(16,67)
%
100,00
91,18
8,82
%
75
97,37
(22,37)
2
3
4 5 6
Dari tabel 3.5 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 4 kelompok masyarakat atau 133,33% dari target sebanyak 3 kelompok masyarakat. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP menetapkan suatu IKU berupa Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
37
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Keberhasilan IKU diukur dari jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. Fokus BPKP dalam kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) utamanya pada kelompok dunia pendidikan karena BPKP yakin bahwa dunia pendidikan yang anti korupsi akan menghasilkan generasi muda yang baik dan menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia. Sementara itu, dengan makin tingginya perhatian Pemerintah kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan kenaikan anggaran, berbagai macam bantuan bagi dunia pendidikan membawa konsekuensi meningkatnya risiko terjadinya korupsi. Dengan memberikan pemahaman dan edukasi, BPKP berharap korupsi bisa dicegah, terutama di dunia pendidikan. Jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 3 kelompok, maka capaian IKU adalah 4 kelompok atau 133,33% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 3 kelompok. Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 133,33% mengalami penurunan sebesar 66,67% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 200,00%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp48.782.000,00 atau 59,07% dari anggaran sebesar Rp82.590.000,00, dengan SDM sebanyak 148 OH atau 119,35% dari rencana sebanyak 124 OH. 2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/ asistensi/evaluasi FCP Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-prinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin. IKU “IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/ DA/asistensi/evaluasi FCP” dalam upaya perbaikan penyelenggaraan manajemen organisasi pemerintah melalui pemanfaatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPKP. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi yang mendapatkan sosialisasi/DA/ bimtek/ evaluasi FCP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
38
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Realisasi atas IKU ini adalah 3 instansi, dan jika dibandingkan dengan target sebanyak 2 instansi, maka capaian IKU adalah sebesar 150,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 3 instansi mengalami penurunan sebanyak 2 instansi dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 5 instansi. Kegiatan untuk capaian IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp59.068.000,00 atau sebesar 86,73% dari anggaran sebesar Rp68.105.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 226 OH atau 136,97% dari rencana sebanyak 165 OH. 3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan
yang
berpotensi TPK Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur instansi/BUMN/BUMD
yang
membuat/mengoreksi
kebijakan
terkait
dengan
rekomendasi dari BPKP terhadap hasil kajian atas peraturan perundang-undangan yang berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN. Untuk merealisasikan IKU, Perwakilan BPKP melaksanakan kegiatan kajian atas kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berindikasi KKN. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK tahun berjalan. Dalam tahun 2014, realisasi IKU sebanyak satu instansi yang dilakukan kajian kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berindikasi KKN. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2014 sebanyak satu instansi, maka capaian IKU adalah sebesar 100,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak satu instansi, meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2013 , dimana belum terdapat instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp0,00 atau sebesar 0,00% dari anggaran sebesar Rp12.355.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 30 OH atau 54,55% dari rencana sebanyak 55 OH. 4. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian harga, dan audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
39
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
penyelenggaraan
pengawasan
intern
akuntabilitas
keuangan
negara.
Tingkat
keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan eskalasi yg memenuhi syarat (diterbitkan ST). Dalam tahun 2014, jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit sebanyak 5 laporan atau 100,00% dari 5 permintaan HKP, klaim dan eskalasi yg memenuhi syarat (diterbitkan ST). Jika dibandingkan dengan target sebesar 84%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 119,05%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% atau sama dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%. Pemanfaatan hasil audit HKP, penyesuaian harga, dan klaim memberikan dampak yang nyata dan signifikan dalam pengelolaan keuangan negara serta penyelamatan keuangan negara, dengan koreksi audit sebesar Rp4.177.112.055,93 (empat miliar seratus tujuh puluh tujuh juta seratus dua belas ribu lima puluh lima rupiah Sembilan puluh tiga sen). Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp38.822.000,00 atau sebesar 55,33% dari anggaran DIPA sebesar Rp70.170.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 232 OH atau 32,22% dari rencana sebanyak 720 OH. 5. Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh BPKP menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan demikian, “Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA” menjadi salah satu IKU BPKP dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum. Dalam tahun 2014, jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA yang diterbitkan adalah sebanyak 43 laporan atau sebesar 100,00% dari 43 jumlah permintaan audit Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
40
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 117,65%. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 3.6. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami kenaikan sebesar 8,82% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 91,18%. Tabel 3.6 Realisasi Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum No.
Jenis Audit
1. 2.
Audit Investigatif Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Pemberian Keterangan Ahli Jumlah
3.
Permintaan Audit
Laporan Terbit
Persentase Outcome
3 14
3 14
100% 100%
26 43
26 43
100% 100%
Kegiatan untuk IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp338.108.000,00 atau 94,25% dari anggaran sebesar Rp358.721.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 1.596 OH atau 94,66% dari rencana sebanyak 1.686 OH. 6. Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya kerugian keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan
yang
berlaku untuk
ditindaklanjuti oleh intansi yang berwenang. Hal ini merupakan bagian dari upaya pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara. IKU berupa hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur rekomendasi non TPK pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan. Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah TL atas temuan investigasi non TPK dibagi dengan jumlah temuan non TPK sampai sedang tahun berjalan. Jumlah rekomendasi atas permasalahan/kasus yang disampaikan sampai dengan 31 Desember 2014 sebanyak 38 rekomendasi dan sudah ditindaklanjuti sebanyak 38 rekomendasi, sehingga tidak ada saldo rekomendasi yang belum ditindaklanjuti.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
41
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 100,00% dari target 50%, maka capaiannya adalah sebesar 200,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% atau mengalami peningkatan sebesar 2,63% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 97,37%. Kegiatan untuk IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp54.616.000,00 atau 50,48% dari anggaran DIPA sebesar Rp108.191.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 93 OH atau 19,79% dari rencana sebanyak 470 OH.
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada 68,75% Kementerian/Lembaga/Pememerintah Daerah Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Tabel 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5 Kinerja No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
2
3
Kenaikan/ (Penurunan )
2014
2013
%
51,25
12,50
38,75
Pemda
8
5
3
Pemda
7
4
3
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.7.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
42
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 tercapai sebesar 12,50%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat dilaksanakan, maka IKU “Persentase K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung jumlah K/L/Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh K/L/Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian K/L/Pemda. Dalam tahun 2014, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP adalah sebanyak 5 Pemda atau 31,25% dari 16 Pemda. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 52,08%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 31,25% mengalami peningkatan sebesar 18,75% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 12,50%, atau mencapai 52,08% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%. Belum tercapainya IKU ini antara lain disebabkan: 1) Pengelolaan Barang Milik Daerah masih belum memadai. 2) Kualitas SDM pada beberapa Pemda masih perlu ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan kompetensi di bidang keuangan. 3) Pola mutasi dan rotasi SDM di Pemda kurang mempertimbangkan faktor ketersediaan kompetensi yang dibutuhkan oleh bidang-bidang terkait. 4) Sebagian besar Pemda belum menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP). Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan pendampingan kepada Kabupaten/Kota yang belum memperoleh opini WTP, khususnya terhadap pengelolaan aset. 2) Peningkatan lualitas SDM melalui sosialisasi/bimtek pengelolaan keuangan daerah. 3) Melakukan pemetaan kualitas dan kompetensi SDM dalam rangka penempatan wilayah kerja sesuai dengan kebutuhan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
43
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
4) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) dan menindaklanjuti RTP yang telah dibuat. Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp384.083.000,00 atau 65,66% dari anggaran sebesar Rp584.992.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 979 OH atau 78,95% dari rencana sebanyak 1240 OH. 2. Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Penerapan
SPIP
di
K/L/Pemda
diawali
dengan
pembuatan
rencana/desain
penyelenggaraan SPIP, yaitu dokumen yang berisi tahap-tahap pengembangan detil SPIP yang akan dilakukan. Manfaat rencana/desain adalah sebagai acuan dan alat untuk memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP. IKU ini dibentuk pada tahun 2012
sebagai
tindak
Penyelenggaraan
SPIP
lanjut
atas
berdasarkan
terbitnya Peraturan
Pedoman Kepala
Penyusunan BPKP
Nomor
Desain PER–
687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei 2012. Di samping itu, juga sebagai wujud upaya BPKP dalam rangka perbaikan sistem AKIP untuk mendukung pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” dan tujuan “Tercapainya efekfivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah”. Capaian IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan. Dalam tahun 2014, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan sebanyak 8 Pemda dan apabila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8 Pemda, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 100,00%. 3. Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern BPKP selaku pembina penyelenggaraan SPIP, berkewajiban memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP Pemda. Pelaksanaan monitoring perbaikan SPI di lingkungan instansi pemerintah didasarkan pada Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2011. Capaian IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan monitoring penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
44
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Dalam tahun 2014, jumlah Pemda yang dilakukan monitoring penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan sebanyak 8 Pemda dan apabila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8 Pemda, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 100,00%. Belum dilakukan monitoring menyeluruh terkait penyelenggaran SPIP tersebut disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional pemda, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP); b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh Pemda. Secara khusus, belum tercapainya sasaran strategis kelima terutama disebabkan belum adanya satu kedeputian BPKP yang ditugaskan secara khusus melaksanakan pembinaan SPIP kepada seluruh K/L/Pemda sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008. Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain: 1) Menambah jumlah personel satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP dan melakukan penilaian tingkat maturitas SPIP pada K/L/Pemda; 2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat, serta workshop penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah; 3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi, termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
45
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian
sebagai
auditor.
Setiap
aparat
pengawas
intern
pemerintah
(APIP)
mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut. Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan non gelar dengan mengacu pada dokumen Human Capital Development Plan (HCDP), yang merupakan dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai. Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah K/L/Pemda yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penerapan JFA, yang bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6 No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
%
2
Kinerja Kenaikan/ 2014 2013 (Penurunan) 25,00 37,50
APIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
12
14
(12,50) (2)
46
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 25,00% yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam program sertifikasi. Berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 220/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain, yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut. Indikator sasaran atas tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Penentuan tingkat capaian IKU ini adalah jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Sampai dengan tahun 2014, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan sebanyak 4 Pemda atau 25,00% dari 16 Pemda. Bila dibandingkan dengan target sebesar 75,00%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 33,33%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 25,00% mengalami penurunan sebesar 12,50% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 37,50%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 33,33% dari target sebesar 75,00%. Langkah strategis yang direncanakan untuk memperbaiki pencapaian sasaran strategis ini pada tahun 2015 adalah mengintensifkan fasilitasi penerapan JFA APIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
47
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp32.757.600,00 atau 119,90% dari anggaran sebesar Rp27.320.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 58 OH atau 120,83% dari rencana sebanyak 48 OH. 2. Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tugas
dan
fungsi
Instansi
Pembina
berdasarkan
Permenpan
Nomor
PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang JFA dan Angka Kreditnya serta Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN, Nomor PER-1310/K/JF/2008; Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, memberi arah baru bagi BPKP sebagai Instansi Pembina JFA menuju pada manajemen SDM berbasis kompetensi dan kinerja. Terkait peran yang harus dilakukan oleh APIP, dalam pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dinyatakan bahwa pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dilakukan oleh APIP. Pengawasan intern tersebut mencakup kegiatan yang berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas (quality assurance), yaitu audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan, perlunya penerapan tata kelola yang baik guna mendukung terselenggaranya pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, serta bersih dan bebas dari praktek KKN serta kegiatan pengawasan lainnya yang berkaitan dengan bantuan saran (consultancy), antara lain berupa sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan serta pemaparan hasil pengawasan. Dengan ketentuan tersebut, peran dan lingkup tugas pengawasan intern semakin banyak dan kompleks sehingga berdampak pada kebutuhan SDM auditor yang semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitas. IKU “jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 6 dengan target sebesar 16 Pemda. IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA yang dilakukan Perwakilan BPKP dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di lingkungan APIP non-BPKP. Salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2014 adalah berdasarkan hasil assessment
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
48
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
(evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model Internal Audit Capability Model (IACM). Penentuan tingkat capaian IKU ini adalah jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 12 Pemda atau mencapai 150,00% dari target sebanyak 8 Pemda. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 12 Pemda mengalami penurunan sebanyak 2 Pemda dibandingkan tahun 2013 sebanyak 14 Pemda. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 150,00% dari target 8 Pemda. Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp105.398.000,00 atau 86,38% dari anggaran sebesar Rp122.014.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 273 OH atau 146,77% dari rencana sebanyak 186 OH.
Sasaran Strategis 7: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan BPKP, sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis BPKP. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Dalam kerangka keuangan negara, Perwakilan BPKP sebagai unit eselon II mandiri mempunyai kewajiban juga menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan keuangan Perwakilan BPKP disusun dalam rangka memberikan dukungan atas capaian opini WTP terhadap laporan keuangan BPKP yang diperoleh dari BPK RI. Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
49
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
keuangan. Bersama sebelas IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.9. Tabel 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7 No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persentase Pemanfaatan asset
%
2
3
4 5
6 7 8
9 10 12
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Kinerja Kenaikan/ 2014 2013 (Penurunan) 98,80 97,95
0,84
%
100
100,00
0,00
Skala likert 1-10 %
7,8
7,52
0,00
100
100,00
0,00
Skala likert 1-10
8
7,47
0,00
Jumlah berita %
91
33
58
100
80,89
0,00
8
7,29
0,00
80
97,30
2,70
1
0,00
7,41
0,00
Skala likert 1-10 %
Jumlah 1 Topik Skala 7,41 likert 1-10
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp13.153.904.000,00 atau 97,92% dari anggaran sebesar Rp13.433.237.000,00 serta SDM sebanyak 3.254 OH atau 34,48% dari rencana sebanyak 9.436 OH. Dari tabel 3.10 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa rata-rata kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 98,56%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan (PP) yang terealisasi IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi” diukur dengan membandingkan realisasi PP PKPT dibandingkan dengan target PP dalam PKPT, dengan target tahun 2014 sebesar 90%. Realisasi IKU pada tahun 2014 sebesar 98,13% atau mencapai 109,03% dari target, dengan rincian yang tampak pada tabel 3.10.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
50
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Tabel 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi Bidang
Rencana Penugasan
Realisasi Penugasan
(2)
(3)
(1) IPP APD AN Investigasi Jumlah
156 164 27 67 414
156 164 27 62 409
Capaian (%)
Target Sasaran (%)
Capaian Sasaran (%)
(4)=(3)/(2)x100 100,00 100,00 100,00 92,53 98,13
(5) 100 100 100 100 100
(6)=(4)/(5)x100 100 100 100 92,53 98,13
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 98,03% mengalami kenaikan sebesar 0,08% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 97,95%, atau mencapai 108,83% dari target akhir Renstra Perwakilan BPKP tahun 2014 sebesar 90%. Selain itu, pada tahun 2014 BPKP telah melaksanakan penugasan di luar yang direncanakan, khususnya untuk memenuhi permintaan stakeholders sebanyak 283 penugasan atau 40,84% dari seluruh realisasi penugasan tahun 2014 sebanyak 692 penugasan. Upaya strategis yang mendukung pencapaian IKU ini adalah penyusunan rencana dan evaluasi, berupa: a. Rapat koordinasi dalam rangka menyamakan persepsi diantara Perwakilan BPKP, Biro Perencanaan Pengawasan BPKP, dan Deputi Rendal. b. Penerapan manajemen kinerja di Perwakilan BPKP mengacu kepada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan SAKIP tahun 2013 telah dievaluasi oleh Inspektorat BPKP dengan nilai 81,20. Hasil penerapan SAKIP Perwakilan BPKP dalam tahun 2013 didokumentasikan dalam bentuk SOP, Rencana Kinerja BPKP Tahun 2012, Rencana Kerja BPKP Tahun 2014, Tapkin BPKP Tahun 2014, Rencana Kegiatan Tahunan BPKP Tahun 2014, LAKIP Perwakilan BPKP tahun 2013, serta penilaian kinerja unit kerja BPKP, reviu Renstra Perwakilan BPKP dan reviu Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP. 2. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah tingkat kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap penyajian laporan keuangan BPKP. IKU “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP” dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan Perwakilan BPKP penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
51
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Kinerja sasaran dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan BPKP, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan. Inspektorat BPKP telah melakukan reviu terhadap Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2013 dengan hasil reviu tidak ada catatan. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka capaian kinerja adalah 100%. Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah. Terjadi penurunan realisasi DIPA sebesar 0,62% pada tahun 2014 dibandingkan realisasi tahun 2013. Realisasi tahun 2014 sebesar 98,42%, sedangkan realisasi tahun 2013 sebesar 99,03%. 3. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai yang optimal akan berdampak positif pada peningkatan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Hal tersebut dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) akan terwujud dengan dukungan SDM yang andal dan terkelola dengan baik. Untuk itu, perlu terus diagendakan dan diberikan perhatian yang memadai terhadap peningkatan pengelolaan kepegawaian dan organisasi sebagai upaya untuk perbaikan kualitas SDM, serta penataan kelembagaan dan proses kerja internal yang dapat menunjang tercapainya hal-hal tersebut. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap
pelayanan
pengelolaan
kepegawaian
dilaksanakan
dengan
metode
penyebaran kuesioner kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Target IKU “persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian” pada tahun 2014 adalah sebesar 8,00 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja IKU ini dapat diharapkan menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan pengelolaan kepegawaian, antara lain: (a) pelayanan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan jabatan, gaji berkala, dan penyesuaian gaji selalu dilaksanakan secara tepat waktu; (b) penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
52
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
angka kredit untuk pejabat fungsional auditor, serta (c) penandatanganan pakta integritas atau pernyataan kepatuhan terhadap aturan perilaku pada setiap awal tahun untuk seluruh pegawai. Realisasi IKU ini dalam tahun 2014 adalah sebesar 7,6 dari skala Likert 1-10 atau mencapai 95%, mengalami kenaikan
apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2013. dan mencapai 95% pula dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,0 dari skala likert 1-10. 4. Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan RKAKL. Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap. Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah dana DIPA Perwakilan yang tidak diblokir DJA dibagi dengan jumlah dana DIPA Perwakilan (tahun n+1). Pagu dana DIPA tahun 2014 setelah revisi sebesar Rp17.674.968.000,00, dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir sebesar Rp17.631.440.000,00 atau 99,75% dari total pagu dana DIPA tahun 2014. Dana yang diblokir sebesar Rp43.528.000,00. Target IKU sebesar 100%, sedangkan realisasi sebesar 99,75%, maka capaian IKU adalah sebesar 99,75%. Realisasi tahun 2014 tidak sama apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%. 5. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan pelayanan keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama dari unit pengguna dalam penyampaian berkas permintaan dan pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
53
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna anggaran atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan. Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2014 sebesar 7,47 dari skala likert 1-10 atau mencapai 87,88% dari target sebesar 8,50 dari skala likert 1-10. Realisasi sasaran tahun 2014 sebesar 8 dari skala likert 1-10, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2013, atau mencapai 94,12% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala Likert 1-10. Tidak tercapainya target IKU antara lain disebabkan keterlambatan pemberian uang muka dan pertanggungjawaban SPJ dalam melakukan perjalanan dinas. 6. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi BPKP yang ditentukan oleh citranya di mata publik. Oleh karena itu, persepsi publik terhadap BPKP menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja BPKP. Kinerja IKU ini diukur dengan jumlah berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di media massa. Target Indikator Kinerja Utama “jumlah berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di media massa” pada tahun 2014 sebesar 26 berita. Hasil pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 91 berita atau mencapai 350,00% dari target. Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya efektivitas kegiatan BPKP dalam membangun jejaring dengan instansi lain dan media massa dengan kegiatan “Pembinaan Hukum dan Pengelolaan Kehumasan” melalui proses yang terintegrasi yaitu melakukan kegiatan promosi pengembangan kerja sama kehumasan dan evaluasi opini publik. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 91 berita mengalami peningkatan sebesar 58 berita dibandingkan tahun 2013 sebesar 33 berita atau mencapai 223% dari target akhir periode Renstra 2014 sebesar 26 berita. 7. Persentase pemanfaatan asset IKU “persentase pemanfaatan asset” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 85%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
54
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Persentase
pemanfaatan
asset
digunakan
untuk
mengukur
pengelolaan
dan
pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di BPKP yang dilaksanakan melalui pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga bagi seluruh satuan kerja. Dalam tahun 2014, IKU ini capaiannya adalah 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100,00%. IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan, meliputi sub-subkegiatan pencatatan dan updating akuntansi aset, inventarisasi aset, serta validasi dan verifikasi aset pada BPKP. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% tidak mengalami perubahan dari realisasi tahun 2014 dan 100% dari target pada akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%. 8. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarana dan prasarana Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan pengelolaan sarpras sesuai dengan kebutuhan di lingkungan Perwakilan BPKP. IKU “Persepsi Kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 8,3 dari skala likert 1-10. IKU ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh Sub Bagian Umum yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras. Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2014, capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 7,6 dari skala likert 1-10 atau 91,57% dari target sebesar 8,3. Belum tercapainya target kinerja sasaran ini disebabkan antara lain karena layanan cleaning service terhadap kebersihan kantor dan lingkungan termasuk kamar mandi dan WC belum maksimal, serta kedisiplinan petugas keamanan. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 7,6 dari skala likert 1-10 tidak mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 87,83% dari target sebesar 8,3. 9. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara lain bertujuan memberikan jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan BPKP antara lain unit kerja Perwakilan BPKP. Hasil kegiatan pengawasan yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
55
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
dilaksanakan
Inspektorat
merupakan
bagian
dari
fungsi
early-warning
dalam
pengembangan dan perbaikan operasional untuk mencapai dan meningkatkan kinerja BPKP. IKU “persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 100,00. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP dibandingkan dengan jumlah rekomendasi Inspektorat BPKP yang diterima sampai dengan tahun berjalan. Dalam tahun 2014, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak 16 rekomendasi atau 100,00% dari 16 rekomendasi yang diterima sampai dengan tahun 2014. Tercapainya target disebabkan rekomendasi yang diberikan Inspektorat BPKP segera ditindaklanjuti dengan cara Kepala Perwakilan membuat nota dinas untuk segera menindaklanjuti temuan Inspektorat BPKP tersebut. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami peningkatan sebesar 16,34% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 97,30%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 20% dari target sebesar 100%. 10. Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas BPKP IKU “jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas BPKP” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 1 masukan. IKU ini diukur dari jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas BPKP. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 1 masukan atau mencapai 100% dari target 1 masukan. Realisasi IKU tahun 2014 sama dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 100% dari target sebesar 1 masukan. 11. Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat IKU “Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7, dengan target sebesar 7,6 dari skala likert 1-10. IKU ini diukur dengan survey kepuasan pejabat struktural Pemda terhadap pejabat fungsional auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. Pengukuran ditujukan kepada pimpinan/pejabat struktural di lingkungan Inspektorat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
56
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor berkualitas yaitu auditor yang profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan. Realisasi IKU sebesar 7,41 dari skala likert 1-10 atau mencapai 97,50% dari target sebesar 7,60 skala likert 1-10. IKU ini dicapai melalui kegiatan penyelenggaraan ujian JFA, sosialisasi penerapan JFA, dan sosialisasi/bimbingan teknis tata kelola APIP. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 7,41 dari skala likert 1-10 tidak mengalami perubahan apabila dibandingkan dengan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 92,63% dari target sebesar 8.
Sasaran Strategis 8: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang cepat berharga bagi BPKP Pusat untuk disampaikan kepada Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, Perwakilan BPKP juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan di Perwakilan BPKP sendiri atau BPKP Pusat. Sasaran strategis ini memiliki satu IKU, untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ini. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8 No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
%
Kinerja Kenaikan/ 2014 2013 (Penurunan)
100
100
0,00
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.12, terlihat bahwa IKU dominan Sasaran Strategis pada
tahun 2014 tercapai 100%. IKU
dominan yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran adalah “jumlah
Sistem
Informasi yang dimanfaatkan secara efektif”. Dengan tersedianya sistem dukungan pengambilan
keputusan
“Terselenggaranya
sistem
internal,
diharapkan
dukungan
pencapaian
pengambilan
tujuan
keputusan
BPKP
yang
berupa
andal
bagi
Presiden/Pemerintah” dapat terwujud dengan capaian sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
57
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem informasi yang dikembangkan oleh BPKP untuk menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh BPKP Pusat. IKU ini diukur berdasarkan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP seperti tabel 3.12. Tabel 3.12 Pemanfaatan Sistem Informasi No
Aplikasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SIM HP SIM RKT SIM MonevRKT SAKPA SIMAK BMN RKAKL SPM SPPD DMS SISPEDAP
Pemanfaatan Sudah Belum V V V V V V V V V V
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi yang dimanfaatkan atau mencapai 100,00% dari target sebanyak 10 sistem informasi yang dimanfaatkan. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi atau sama dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 10 sistem informasi, atau 100% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100 sistem informasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
58
BAB
IV
PENUTUP
Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008, BPKP melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas permintaan Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2014, juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi. Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen Renstra, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara 2010-2014 telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan diselaraskan dengan RPJMN dan BPKP Pusat. Target-target kinerja jangka menengah dalam Renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran. Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan pengukuran kinerja melalui
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
59
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
pembandingan dengan target tahun berjalan. Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi. Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2014. Dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 36 IKU berupa outcome dan 25 IKU berupa output, telah dipilih 11 IKU dominan sebagai ukuran penilaian capaian sasaran. Realisasi tahun 2014, enam dari delapan sasaran strategis telah mencapai target 100%, dan 9 dari 11 IKU dominan tercapai yang dirinci sebagai berikut. Sasaran 1: Dari 2 IKU dominan, tercapai 1, capaian 107,90%; Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan, tercapai 2, capaian 121,76%; Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%; Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 124,31%; Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan, capaian 97,22%; Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan, capaian 86,33%; Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 102,57%; Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%. Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. SDM Pemda dalam pengelolaan keuangan masih sangat kurang sehingga berpengaruh dalam penyusunan laporan keuangan, sehingga perlu ditingkatkan kapasitas SDM Pemda. 2. Aset-aset dari kabupaten induk yang diserahkan ke kabupaten pemekaran masih bermasalah keberadaan dan kepemilikannya. 3. Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah 100% disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP); b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh Pemda.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
60
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
c. Belum tercapainya sasaran tersebut terutama disebabkan belum adanya satu kedeputian BPKP yang ditugaskan secara khusus melaksanakan pembinaan SPIP kepada seluruh Pemda yang mempengaruhi proses koordinasi dan supervisi Satgas Pembinaan SPIP di Perwakilan BPKP. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam memperbaiki kinerja antara lain: 1. Melakukan evaluasi secara berkala metode bimbingan teknis/asistensi penyusunan laporan keuangan kepada pemerintah daerah. 2. Melakukan penugasan audit hambatan kelancaran pembangunan atas masalah penyerahan aset-aset dari kabupaten induk ke kabupaten pemekaran. 3. Mengupayakan peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 dengan cara: a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain: 1) Menambah jumlah personil Satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP. 2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemda untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 4. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan kapabilitas APIP. Akhirnya dengan disusun LAKIP ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal, LAKIP ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
61
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
pegawai dan organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam pembangunan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dapat lebih dirasakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
62
Lampiran 1/ 1 - 3
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
URAIAN IKU
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 1
2
3
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
SATUAN
TARGET
RUMUS PENGUKURAN
% REALI CAPAI SASI AN
%
100.00
100.00
100.00
2 Persentase IPD yang laporan Jumlah IPD yang memperoleh keuangannya memperoleh opini opini minimal WDP dibandingkan minimal WDP dengan jumlah IPD yang diasistensi
%
90.00
75.00
83.33
3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar
Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit
%
82.00
100.00
4 Persentase hasil pengawasan Jumlah laporan yang dikirim ke lintas sektor yang disampaikan ke Pusat dibandingkan target laporan Pusat dari Pusat
%
100.00
5 Persentase hasil pengawasan atas Jumlah laporan yang dikirim ke permintaan Presiden yang Pusat dibandingkan target laporan disampaikan ke Pusat dari Pusat
%
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Persentase laporan pengawasan atas permintaan stakeholder disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4)
DIPA Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
ANGGARAN Mitra Jumlah
KEUANGAN (Rp000) REALISASI Mitra Jumlah
DIPA
DIPA
% Mitra
Jumlah
SDM (OH) RENCA REALI NA SASI
%
221,225
-
221,225
173,354
115,606
288,960
78.36
0.00
130.62
485
831
171.34
168,060
-
168,060
592,595
186,446
779,041
352.61
#DIV/0!
463.55
1,385
2,336
168.66
121.95
16,940
-
16,940
249,766
383,357
633,123
1474.42
#DIV/0!
3737.44
1,334
1,124
84.26
100.00
100.00
244,702
-
244,702
361,340
-
361,340
147.67
0.00
147.67
1,263
1,895
150.04
100.00
100.00
100.00
267,713
-
267,713
322,400
-
322,400
120.43
0.00
120.43
880
1,006
114.32
%
93.33
100.00
107.15
977,465
-
977,465
849,765
545,652
1,395,417
0.00
#DIV/0!
142.76
1,047
2,456
234.57
7 Persentase BUMD yang mendapat Jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan pendampingan penyelenggaraan akuntansi akuntansi dibagi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja perwakilan
%
70.00
100.00
142.86
52,260
-
52,260
148,040
48,340
196,380
283.28
#DIV/0!
375.77
592
859
145.10
8 Persentase hasil optimalisasi negara/daerah ditindaklanjuti
pengawasan Jumlah tindak lanjut penerimaan (rekomendasi/saran) dibagi yang dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD
%
75.00
100.00
133.33
16,716
-
16,716
23,730
-
23,730
141.96
0.00
141.96
38
52
136.84
9 Persentase hasil pengawasan BUN Jumlah laporan yang dikirim ke yang disampaikan ke Pusat Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat Terselenggaranya SPM pada 10 Persentase IPD yang Jumlah IPD yang mencantumkan 60% IPD dan melaksanakan pelayanan sesuai SPM dalam dokumen terselenggaranya GG pada Standar Pelayanan Minimal perencanaan dibagi jumlah IPD 75% BUMN/BUMD yang diaudit kinerja pelayanan
%
100.00
100.00
100.00
324,422
-
324,422
48,881
-
48,881
15.07
0.00
15.07
2,520
472
18.73
%
100.00
100.00
100.00
29,700
-
29,700
-
5,736
5,736
0.00
0.00
19.31
124
65
52.42
11 Persentase BUMN/D/BLU/D Jumlah BUMN/D/BLU/D yang yang dilakukan dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengan target PKPT
%
65.00
100.00
153.85
113,085
-
113,085
11,570
39,750
51,320
10.23
0.00
45.38
134
250
186.57
12 Persentase BUMD yang dilakukan Jumlah BUMD yang diaudit audit kinerja kinerja dibandingkan target PKPT
%
55.00
55.00
100.00
161,630
-
161,630
186,438
-
186,438
115.35
0.00
115.35
691
662
95.80
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
1 Persentase IPP yang mendapat Jumlah Instansi vertikal yang pendampingan penyusunan mendapat pendampingan laporan keuangan dibanding Target dalam PKPT
PROGRAM
Lampiran 1/ 2 - 3
URAIAN IKU
NO SASARAN STRATEGIS 4
Meningkatkan Kesadaran dan 13 Kelompok Masyarakat yang Keterlibatan K/L, Pemda, mendapatkan Sosialisasi Program BUMN/BUMD Dalam Upaya Anti Korupsi. Pencegahan dan 14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B Pemberantasan Korupsi LUD berisiko fraud yang Menjadi 80% mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/ evaluasi FCP
6
% REALI CAPAI SASI 4 133.33 AN
Jumlah instansi yang mendapatkan sosialisasi/DA/ bimtek/ evaluasi FCP
Instansi
2
3
15 Jumlah Jumlah instansi yang dilakukan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B kajian peraturan yang berpotensi LUD yang dilakukan kajian TPK tahun berjalan peraturan yang berpotensi TPK.
Instansi
1
%
audit dibagi audit dari
PROGRAM
KEUANGAN (Rp000) REALISASI
ANGGARAN
SDM (OH) RENCA REALI
%
%
82,590
-
82,590
48,782
-
48,782
59.07
0.00
59.07
124
148
119.35
150.00
68,105
-
68,105
59,068
-
59,068
86.73
0.00
86.73
165
226
136.97
1
100.00
12,355
-
12,355
-
-
-
0.00
0.00
0.00
55
30
54.55
84.00
83.33
99.20
70,170
-
70,170
38,822
-
38,822
55.33
0.00
55.33
720
232
32.22
%
85.00
91.49
107.64
358,721
-
358,721
338,108
-
338,108
94.25
0.00
94.25
1,686
1,596
94.66
18 Persentase TL hasil audit Jumlah TL atas temuan investigasi investigasi non TPK oleh instansi non TPK dibagi dengan jumlah berwenang temuan non TPK s.d. tahun berjalan
%
50.00
100.00
200.00
83,460
-
83,460
54,616
-
54,616
65.44
0.00
65.44
470
93
19.79
19 Persentase hasil pengaduan masyarakat
telaahan Jumlah hasil telaahan dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk
%
100.00
100.00
100.00
24,731
-
24,731
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
20 Persentase Pemda yang Jumlah Pemda yang opini LK menyelenggarakan SPIP sesuai PP WTP dibandingkan Jumlah Nomor 60 Tahun 2008 seluruh Pemda
%
60.00
31.25
52.08
584,992
-
584,992
384,083
-
384,083
65.66
0.00
65.66
1,240
979
78.95
21 Jumlah Pemda Yang dilakukan Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP asistensi penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan
Pemda
8
8
100.00
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
22 Jumlah Pemda Yang dilakukan Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian monitoring Sistem Pengendalian Intern Intern Pemerintah sampai dengan tahun berjalan
Pemda
8
7
87.50
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA di bandingkan jumlah seluruh Pemda
%
75.00
25.00
33.33
27,320
-
27,320
32,757
-
32,757
119.90
0.00
119.90
48
58
120.83
Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment
APIP
8
5
62.50
122,014
-
122,014
105,398
-
105,398
86.38
0.00
86.38
186
273
146.77
pelaksanaan Jumlah laporan HKP, klaim dan klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan eskalasi yg memenuhi syarat (diterbitkan ST)
17 Persentase pelaksanaan investigasi /PKKN/PKA
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda
TARGET 3
16 Persentase penugasan HKP, penyesuaian harga
5
SATUAN
Jumlah Kelompok Masyarakat Kelompok yang mendapatkan Sosialisasi Masyarakat Program Anti Korupsi
audit Jumlah laporan investigasi/PKKN/PKA dengan permintaan investigasi/PKKN/PKA instansi penegak hukum
Meningkatnya kapasitas 23 Persentase Pemda yang dilakukan aparat pengawasan intern asistensi penerapan JFA pemerintah yang profesional dan kompeten pada 75% 24 Jumlah Instansi APIP yang telah K/L/Pemda disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP
tata kelola APIP
Lampiran 1/ 3 - 3
URAIAN IKU
NO SASARAN STRATEGIS 7
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
SATUAN
TARGET
jumlah rencana Realisasi PP PKPT dibandingkan pengawasan yang dengan target PP dalam PKPT
%
90.00
26 Persentase kesesuaian laporan Hasil reviu Inspektorat terhadap keuangan Perwakilan BPKP laporan keuangan perwakilan, dengan SAP dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan.
%
25 Persentase penugasan terealisasi
27 Persepsi kepuasan perwakilan terhadap kepegawaian
31 Persentase Pemanfaatan asset
32 Persepsi kepuasan perwakilan terhadap sarpras 33 Persentase rekomendasi Inspektorat
tindak hasil
Total asset dikurangi asset kondisi baik/kurang baik yang tidak digunakan dibandingkan total asset
34 Jumlah masukan topik penelitian Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke yang disampaikan ke puslitbangwas puslitbangwas
Terselenggaranya sistem 36 Jumlah Sistem Informasi yang Jumlah sistem informasi yang dukungan pengambilan dimanfaatkan secara efektif dimanfaatkan dibagi dengan keputusan bagi pimpinan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
JUMLAH
13,153,904
-
13,153,904
97.92
0.00
97.92
9,436
3,254
34.48
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
8.00
7.52
94.00
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
100.00
99.75
99.75
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
8.50
7.47
87.88
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
Jumlah berita
26
91
350.00
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
%
100.00
80.89
80.89
169,827
-
169,827
169,827
-
169,827
100.00
0.00
100.00
36
10
27.78
8.30
7.29
87.83
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
%
80.00
100.00
125.00
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
Jumlah Topik
1
1
100.00
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
7.60
7.41
97.50
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
100.00
100.00
100.00
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
-
-
0.00
17,631,440
-
17,631,440
17,353,244
1,324,887
18,678,131
98.42
#DIV/0!
105.94
24,659
18,907
76.67
%
35 Tingkat persepsi kepuasan Pemda Survey kepuasan pejabat Skala likert atas auditor bersertifikat struktural Pemda terhadap pejabat 1-10 fungsional auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. 8
%
13,433,237
100.00
pegawai Hasil survai kepuasan pegawai Skala likert layanan perwakilan atas layanan sarpras 1-10 lanjut Jumlah tindak lanjut rekomendasi audit hasil audi Inspektorat dibandingkan dengan jumlah rekomendasi Inspektorat yang diterima sampai dengan tahun berjalan
SDM (OH) RENCA REALI
%
-
100.00
29 Persepsi Kepuasan Pegawai Hasil survai kepuasan pegawai Skala likert Perwakilan atas Pencairan perwakilan atas layanan keuangan 1-10 Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur 30 Jumlah publikasi kegiatan Jumlah Berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di media masa perwakilan BPKP di media massa
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
KEUANGAN (Rp000) REALISASI
ANGGARAN 13,433,237
100.00
pegawai Hasil survai kepuasan pegawai Skala likert layanan perwakilan layanan kepegawaian 1-10
28 Persentase Pagu Dana yang tidak Jumlah dana DIPA Perwakilan Diblokir dalam DIPA yang tidak diblokir DJA dibagi dengan jumlah dana DIPA Perwakilan (tahun n+1)
% REALI CAPAI PROGRAM SASI 98.80 109.78 AN Dukungan
%