Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 9- 17
9 Pages
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN UTANG SEBAGAI PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2012 Dewi Maya Sari1, Muhammad Arfan2, Said Musnadi3 Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This research is aimed to test the effect of managerial ownership, institutional ownership on firm value with a debt policy as moderate variable in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2012. Technique of sampling is applied with purposive sampling with 50 observations. The research is analyzed by using regression analysis or Moderate Regression Analysis (MRA). The results show that managerial ownership, institutional ownership, and debt policy has effect on firm value. The interaction test results indicate that debt policy weaken the effect of relationship between managerial ownership and firm value and debt policy strengthen the effect of relationship between institutional ownership and firm value. Keywords : Managerial ownership, Institutional Ownership, Debt Policy, Firm Value Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan utang sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Teknik pengambilan sampel dilakakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 pengamatan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi interaksi atau Moderate Regression Analysis (MRA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa kebijakan utang memperlemah pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan dan kebijakan utang memperkuat pengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan. Kata kunci : Kepemilikan manajerial, Kepemilikan institusional, Kebijakan Utang, Nilai Perusahaan
manajer akan termotivasi untuk meningkatkan
PENDAHULUAN Nilai
perusahaan
dapat
menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan
kinerja dan nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Siallagan dan Machoefdz, 2006).
baiknya nilai perusahaan, maka perusahaan
Semakin
tinggi
kepemilikan
akan dipandang baik oleh pihak-pihak yang
institusional maka akan mengurangi perilaku
berkepentingan terutama investor dan calon
opportunistic manajer yang dapat mengurangi
investor.
agency
Nilai
perusahaan
yang
tinggi
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Dengan
kepemilikan
saham
oleh
cost
yang
diharapkan
akan
meningkatkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006).
manajerial, diharapkan manajer akan bertindak
Penggunaan utang dapat meningkatkan
sesuai dengan keinginan para principal karena
nilai perusahaan, hal ini dikarenakan dengan
9-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala adanya utang maka akan menimbulkan adanya
karena dengan meningkatkan nilai perusahaan,
bunga utang, sehingga dapat mengurangi
maka nilai kekayaannya sebagai pemegang
pembayaran pajak perusahaan (Miller dan
saham akan meningkat juga.
Modigliani, 1961). Selain itu menurut Jensen (1986) penggunaan utang juga dapat digunakan
Pengaruh Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan
Institusional
untuk mengendalikan penggunaan free cash flow
secara
berlebihan
oleh
sehingga akan menghindari investasi yang siasia.
Jika
tidak
secara
hati
mengelola
penggunaan utang, selain dapat meningkatkan nilai perusahaan penggunaan utang juga dapat
Kebijakan utang dapat memoderasi hubungan antara kepemilikan manajerial dan institusional
dengan
nilai
perusahaan. Dengan adanya kebijakan utang
kreditor semakin ketat sehingga mengakibatkan manajer sekaligus sebagai pemegang saham untuk
semakin
kinerja
perusahaan
mempertahankan yang
bertujuan
meningkatkan nilai perusahaan
memonitor
menguji pengaruh kepemilikan manajerial dan institusional
terhadap
nilai
perusahaan dengan kebijakan utang sebagai variabel
pemoderasi
perusahaan.
Semakin
besar
kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan
terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Faisal, 2004). Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan Teori
yang
mendasari
keputusan
pendanaan adalah static trade off theory dan pecking order theory. Static trade off theory menggambarkan bahwa struktur modal yang optimal ditentukan dengan menyeimbangkan manfaat dari penggunaan utang. Sedangkan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kepemilikan
dimana
umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang
dapat menjadikan fungsi monitoring oleh
berusaha
institusional,
juga dapat bertindak sebagai pencegahan
meningkatkan risiko kebangkrutan.
kepemilikan
Kepemilikan
manajemen,
pada
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20082012.
pecking order theory menggunakan sebuah hierarki dalam pencarian dana perusahaan dimana
perusahaan
lebih
memilih
menggunakan internal equity untuk membayar dividen dan mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan (Haruman, 2007). Dalam signaling theory, perusahaan dengan
KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan
tingkat utang yang tinggi dapat menunjukkan sinyal kepada pihak luar bahwa perusahaan yakin dengan prospeknya kedepan. Alasan ini diharapkan agar investor dapat menangkap sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 10
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penelitian ini adalah: Pengaruh Kebijakan Utang terhada Hubungan antara Kepemilikan Manajerial dengan Nilai Perusahaan
1. Kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
instirusional dan kebijakan utang secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai
Jensen
dan
Meckling
(1976)
perusahaan pada perusahaan manufaktur
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah
keagenan
dari
manajer
dengan
periode 2008-2012. 2. Kepemilikan
menyelaraskan kepentingan manajer dengan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
pemegang saham eksternal dapat disatukan jika
Indonesia periode 2008-2012. 3. Kepemilikan
sehingga manajer tidak akan memanipulasi laba untuk
kepentingannya
kepemilikan
saham
sendiri.
rendah,
Indonesia periode 2008-2012. 4. Kebijakan utang berpengaruh terhadap
akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut terlihat
bahwa
kebijakan
utang
nilai
dapat
5.
perusahaan
Kebijakan utang berpengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
kepemilikan
institusional menjadikan fungsi pengawasan
pada
Indonesia periode 2008-2012.
Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Hubungan antara Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan Meningkatkan
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
mempengaruhi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan.
berpengaruh
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
ada
kemungkinan perilaku oportunistik manajer
institusional
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
Kalau
maka
berpengaruh
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
pemegang saham. Kepentingan manajer dengan
kepemilikan saham oleh manajer diperbesar
manajerial
6.
Kebijakan utang berpengaruh terhadap
akan berjalan secara efektif dan menjadikan
hubungan antara kepemilikan institusional
manajemen
dalam
dengan nilai perusahaan pada perusahaan
memperoleh dan mengelola pinjaman (utang),
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
karena jumlah utang yang semakin meningkat
Indonesia periode 2008-2012.
akan
semakin
menimbulkan
Terjadinya
financial
berhati-hati
financial distress
distress.
maka
akan
mengakibatkan penurunan nilai perusahaan.
METODE PENELITIAN Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan
Hipotesis Penelitian Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam 11 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
kriteria yang telah ditentukan. Sesuai dengan
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kriteria tersebut didapati sampel sebanyak 50
diproksikan dengan price to book value
pengamatan.
(Ahmed dan Nanda, 2000). Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala rasio. Formulanya sebagai berikut (Houston: 2006):
Operasionalisasi Variabel Variabel Independen 1. Kepemilikan Manajerial (X1) Menurut Brigham dan Houston (2001)
Variabel Pemoderasi Dalam
kepemilikan manajerial merupakan persentase
penelitian
pemoderasi
opsi
direksi
Menurut Mamduh (2004) kebijakan utang
perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan
termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang
yaitu skala rasio. Formulanya sebagai berikut
bersumber dari eksternal. Variabel ini diukur
(Wahidawati, 2002) :
dengan didasarkan pada nilai Debt Ratio yaitu
dimiliki
manajer
dan
kebijakan
variabel
kepemilikan yang berkaitan dengan saham dan yang
adalah
ini,
utang
(X3).
rasio total utang terhadap total asset (Jensen, Solberg dan Zorn, 1992) dalam Ismiyanti dan Hanafi
(2003).
digunakan
yaitu
Skala
pengukuran
skala
rasio.
yang
Formulanya
sebagai berikut:
2. Kepemilikan Institusional (X2) Menurut Shien et al. (2006) dalam Isnanta (2008), kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi
Rancangan Pengujian Hipotesis Data
keuangan, institusi berbadan hukum, institusi
penelitian
dianalisis
dengan
luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya
menggunakan metode analisis regresi interaksi
pada akhir tahun.
yang
atau Moderate Regression Analysis (MRA).
digunakan yaitu skala rasio. Formulanya sebagai
Analisis regresi interaksi bertujuan untuk
berikut (Wening:2009):
mengetahui apakah variabel moderating akan
Skala pengukuran
memperkuat antara
atau memperlemah
variabel
independen
hubungan
dan
variabel
dependen. Data diolah dengan menggunakan
Variabel Dependen Pada penelitian ini variabel dependen
program SPSS Versi 21. Adapun persamaan
(Y) adalah nilai perusahaan. Menurut Sujoko
regresi iteraksinya sebagai berikut :
dan
PBV = α + β1KM + β2KI + β3KU +
Soebiantoro
(2007)
nilai
perusahaan
merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan sering
β4KM*KU + β5KI*KU + ε Keterangan: PBV = Nilai Perusahaan Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 12
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala α
= konstanta
Kriteria pengujian hipotesis adalah
β 1,2,3,4 = Koefisien regresi
sebagai berikut :
KM =Kepemilikan Manajerial KI = Kepemilikan Institusional KU = Kebijakan Utang ε = error term
H01: β1 = β2 = β3 = 0 ; Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha: Minimal satu βi (i = 1,2,3) ≠ 0 ; Variabel independen
Pengujian asumsi klasik juga dilakukan
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen.
pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi tersebut merupakan
HASIL PEMBAHASAN
model regresi yang baik atau tidak (Ghozali,
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
2006). Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu
Hasil Uji Multikolonieritas Berdasarkan hasil uji multikolonieritas
uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji
diketahui bahwa tidak ada variabel independen
normalitas, dan uji autokorelasi.
untuk
Pengujian hipotesis pertama bertujuan
yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10
mengetahui
dan nilai VIF lebih besar dari 10. Hal ini berarti
apakah
manajerial,
kepemilikan
kebijakan
utang
(simultan)
berpengaruh
perusahaan. bertujuan
kepemilikan
institusional,
secara
Pengujian untuk
dan
bersama-sama terhadap
hipotesis
mengetahui
kedua
mengetahui
Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji
apakah
nilai perusahaan. Pengujian hipotesis ketiga untuk
terjadi multikolinieritas.
nilai
kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
bertujuan
bahwa ketiga variabel independen tersebut tidak
apakah
kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis keempat bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan
mengetahui
apakah
kebijakan
utang
mempengaruhi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan. Pengujian hipotesis keenam bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan
kebijakan
utang
antara
kepemilikan
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoksedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitisitas. Berdasarkan
dengan nilai perusahaan. Volume 4, No. 2, Mei 2015
uji
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan diketahui
data
hasil
menyebar
uji
normalitas
disekitar
garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
13 -
hasil
heteroskedastisitas diketahui bahwa tidak ada
mempengaruhi institusional
bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi
utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian hipotesis kelima bertujuan untuk
heteroskedastisitas
histogramnya
menunjukkan
pola
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala distribusi
normal,
maka
model
1,845KU – 47,514KMKU
regresi
+ 5,617KIKU + ε
memenuhi asumsi normalitas. Hasil Uji Autokorelasi Berdasarkan
Pembahasan Hasil Penelitian
hasil
uji
autokorelasi
diketahui nilai DW 1,848 lebih besar dari batas atas (dU) 1,767 dan kurang dari 4 – 1,767 (4 –
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Kebijakan Utang terhadap Nilai perusahaan
dU). Dengan demikian, dapat disimpulkan
Nilai koefisien regresi masing-masing
bahwa model regresi terbebas dari autokorelasi.
variabel independen adalah 12,919, -1,479, dan -1,845.
Nilai
ini
menunjukkan
bahwa
Hasil Pengujian Hipotesis
kepemilikan
Tabel 3. Hasil Regresi Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang sebagai Pemoderasi
institusional, dan kebijakan utang tidak sama
Variabel Independent
Unstandardiz ed Coeficients B
0;
dengan nol (
kepemilikan
= 1,2,3). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama
Variabel Dependent
manajerial,
yaitu
kepemilikan
manajerial,
kepemilikan institusional, dan kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dapat diterima.
PBV
Konstanta 2,193 KM 12,919 KI -1,479 KU -1,845 MODER -47,514 AT1 MODER 5,617 AT2 Koefisien Korelasi (R) = 0,432 R Square = 0,187 Adjusted R Square = 0,092 Std. Error of the Estimate = 1,272147
Untuk simultan
menguji
dapat
juga
pengaruh dilakukan
secara dengan
menggunakan uji koefisien determinasi Apabila
.
0 maka kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, dan kebijakan utang berpengaruh
terhadap
nilai
Berdasarkan Tabel 3, nilai
perusahaan. menunjukkan
0,187 atau 18,7%., maka hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan
Hipotesis pertama terjawab dalam hasil pengujian
hipotesis
secara
institusional,
dan
kebijakan
utang
secara
bersama-sama,
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
sedangkan hipotesis kedua, ketiga, keempat,
nilai perusahaan. Nilai ini menunjukkan bahwa
kelima, dan keenam terjawab dalam hasil
nilai perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan
pengujian secara parsial. Hasil regresi interaksi
manajerial,
atau Moderate Regression Analysis (MRA)
kebijakan utang sebesar 18,7%, sementara
sebagai berikut:
81,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
PBV = 2,193 + 12,919KM – 1,479KI –
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
kepemilikan
institusional,
Volume 4, No. 2, Mei 2015
dan
- 14
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebesar -1,845. Hal ini menunjukkan bahwa Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan
peningkatan jumlah utang akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Perusahaan dengan
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien regresi sebesar 12,919. Hasil ini mendukung
teori
agency
theory
yang
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
tingkat utang yang tinggi akan menurunkan nilai perusahaan. Kesimpulan ini juga sesuai dengan pecking order theory (Kaaro, 2001) yang menyatakan bahwa perusahaan akan menggunakan
sumber
pendanaan
internal
terlebih dahulu dibandingkan memilih utang.
merupakan mekanisme yang efektif untuk mengatasi konflik keagenan yang terjadi akibat kepentingan antara manajer dan pemilik.
Pengaruh Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Hubungan antara Kepemilikan Manajerial dengan Nilai Perusahaan Setelah masuknya variabel kebijakan
Institusional utang
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
sebagai
hubungan
variabel
antara
pemoderasi
kepemilikan
maka
manajerial
bahwa kepemilikan institusional berpengaruh
dengan nilai perusahaan berubah menjadi
terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien
negatif. Dengan demikian dapat dikatakan
regresi
bahwa kebijakan utang memperlemah pengaruh
sebesar
-1,479.
Kepemilikan
institusional akan menurunkan nilai perusahaan
terhadap
dikarenakan
bukan
manajerial dengan nilai perusahaan. Artinya,
merupakan pemilik mayoritas sehingga tidak
jika kebijakan utang meningkat maka dengan
mampu memonitor kinerja manajer secara baik.
meningkatnya kepemilikan manajerial akan
Keberadaan
menurunkan nilai perusahaan.
menurunkan
investor
institusional
institusional kepercayaan
justru publik
akan
yang
berupa
turunnya
antara
kepemilikan
terhadap
perusahaan. Akibatnya pasar saham bereaksi negatif
hubungan
volume
Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Hubungan antara Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan
perdagangan saham dan harga saham, sehingga menurunkan nilai perusahaan.
Setelah masuknya variabel kebijakan utang
sebagai
hubungan Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan
variabel
antara
pemoderasi
kepemilikan
maka
institusional
dengan nilai perusahaan berubah menjadi positif. Dengan demikian dapat dikatakan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien regresi 15 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
bahwa kebijakan utang memperkuat pengaruh terhadap
hubungan
antara
kepemilikan
institusional dengan nilai perusahaan. Artinya,
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jika kebijakan utang meningkat maka dengan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dengan meningkatnya kepemilikan institusional
Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
akan menaikkan nilai perusahaan.
6. Kebijakan utang memperkuat pengaruh terhadap
hubungan
antara
kepemilikan
KESIMPULAN DAN SARAN
institusional dengan nilai perusahaan pada
Kesimpulan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Berdasarkan analisis
yang
telah
hasil
pengujian
dilakukan
dan
Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
mengenai
pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan
Saran
institusional, dan kebijakan utang terhadap nilai
Berdasarkan hasil penelitian, saran
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
akademis
dan
saran
praktis
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-
diberikan adalah sebagai berikut :
yang
dapat
2012 dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institusional, dan kebijakan utang secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
manajerial
berpengaruh
terhadap nilai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
memperluas subjek penelitian, tidak hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia
karena
kesimpulan yang berbeda jika dilakukan pada subjek penelitian yang yang berbeda. 2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan faktor-faktor lain
periode 2008-2012. 3. Kepemilikan
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
memungkinkan ditemukannya hasil dan
periode 2008-2012. 2. Kepemilikan
Saran Akademis
institusional
berpengaruh
terhadap nilai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan berhubung variabel yang diteliti dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan 18,7% nilai perusahaan, sedangkan sisanya
periode 2008-2012. 4. Kebijakan utang berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
81,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini, seperti: kebijakan dividen, ukuran perusahaan, dan kinerja keuangan.
periode 2008-2012. 5. Kebijakan utang memperlemah pengaruh terhadap
hubungan
antara
kepemilikan
manajerial dengan nilai perusahaan pada
Saran Praktis
1. Bagi
pihak
perusahaan,
kepemilikan
manajerial dapat menjadi mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 16
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala agen dan pemilik. Kebijakan utang bisa menjadi sinyal baik dan buruk. Bagi pihak investor yang ingin menanamkan modalnya, sebaiknya memilih perusahaan yang nilai perusahaannya relatif stabil setiap tahunnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Ahmed, Parvez dan Sudhir Nanda. 2000. Style Investing: Incorporating Growth Characteristics In Value Stocks. Pennsylvania State University At Harrisburg: 1-27. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Cetakan IV, Semarang: Universitas Diponegoro. Haruman, Tendi. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi. Vol. 10: 6-13. Ismiyanti, F. dan M. M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Jurnal Akuntansi. Vol. 6, No. 7: 260-277. Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajeman Laba dan Kinerja Keuangan. Jakarta: Universitas Islam Indonesia. Jensen, Michael C, and William H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency, And Ownership Structure, Journal Of Financial Economics: Vol. 3, No. 4: 305-360. Jensen, M. (1986). Agency cost of free cash flow, corporate finance, and takeovers. American Economic Review. 76: 323-329. Kaaro, Hermeidinto. 2001. Analisis Leverage Dan Dividen Dalam Lingkungan Ketidakpastian: Pendekatan Pecking Order Theory Dan Balancing Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV. Padang. Mamduh, M. Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Miller, M.H., dan F. Modigliani. 1961. Dividend policy, growth, and the valuation of shares. Journal of Business. Vol. 34: 411-433. Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz.
17 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus. Suharli, Michell. 2006. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.9, No.1:9-17. Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Dan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 1. Maret: 41-48. Wahidawati. 2002. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV. Padang. Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning Pawestri. 2005. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Wening, Kartikawati. 2009. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Http://Hana.Wordpres/2009/05/17/PengaruhKepemilikan- InstitusionalterhadapKinerjaKeuangan-Perusahaan/. Diakses Tanggal 30 Maret 2013.