Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 23- 35
13 Pages
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH Iqlima A. Manaf1), Muhammad Arfan2), Darwanis3). 1) Auditor Pertama Inspektorat Kabupaten Aceh Utara 2,3) Dosen Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah baik secara bersama-sama maupun parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai aktif inspektorat kabupaten/kota di provinsi aceh yang terlibat dalam reviu laporan keuangan pemerintah daerah dan sampel yang dijadikan penelitian sebanyak 72 orang. Sumber data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner ke reponden penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat baik secara bersamasama maupun parsial. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan hanya pemahaman standar akuntansi pemerintahan, dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sedangkan pemahaman sistem pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Kata kunci: Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintaha, pemahaman sistem pengendalian intern, proses reviu laporan keuangan dan kualitas laporan keuangan. 71 tahun 2010 yaitu relevan, andal, dapat
PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan hasil dari
dibandingkan dan dapat dipahami. Laporan
proses akuntansi yang berisi informasi keuangan
keuangan kabupaten/kota di provinsi Aceh
yang
belum memenuhi keempat karakteristik tersebut,
digunakan
oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan baik internal maupun eksternal
ini
(Mahsun,
Purwanugraha,
kabupaten/kota di provinsi Aceh tahun anggaran
2011:115). Berdasarkan peraturan pemerintah
2013 yang masih belum memperoleh opini WTP
Nomor 8 Tahun 2006, laporan keuangan adalah
(wajar tanpa pengecualian) dari BPK (badan
bentuk
pemeriksa keuangan).
Sulistiyowati
dan
pertanggungjawaban
pengelolaan
dapat
dilihat
dari
masih
banyaknya
keuangan negara/daerah selama suatu periode.
Menurut Bauwhede (2001), salah satu
Untuk itu, penyajian laporan keuangan harus
faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
memenuhi karakteristik kualitatif sebagaiman
keuangan adalah proses reviu laporan keuangan
disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
pemerintah daerah oleh inspektorat. Menurut
23 -
Volume 3, No. 4, November 2014
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala STAN (2007:14), makin baik reviu yang
normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
dilakukan oleh Inspektorat akan berpengaruh
pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas
pada penilaian yang dilakukan BPK atas laporan
yang dikehendaki.
pertanggungjawaban kepala daerahnya. Dalam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melakukan reviu laporan keuangan diperlukan
menguji pengaruh pemahaman tentang standar
pemahaman tentang SAP. Menurut Damanik
akuntansi
(2010),
pemahaman
pengendalian intern terhadap proses reviu
terhadap SAP, maka semakin tinggi/rendah
laporan keuangan pemerintah daerah oleh
peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan
inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas
daerah.
laporan keuangan pemerintah daerah pada
semakin
tinggi/rendah
pemerintahan
dan
sistem
Selain SAP, dalam proses reviu laporan
inspektorat kabupaten/kota di Provinsi Aceh
keuangan pemerintah daerah, inspektorat juga
baik secara bersama-sama maupun parsial.
harus memahami SPI dengan benar. Pemahaman
Penelitian ini dimulai dengan membahas kajian
pereviu
pustaka
atas
pengendalian
internal
akan
mengenai
hubungan
pemahaman
mempermudah pendeteksian dan pengungkapan
tentang standar akuntansi pemerintahan dan
masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern dengan proses reviu
reviu. Pemahaman tersebut akan memungkinkan
laporan keuangan pemerintah daerah oleh
pereviu menyusun rekomendasi yang tepat agar
inspektorat; dan hubungan pemahaman tentang
masalah yang terjadi tidak terulang kembali
standar
dimasa yang akan datang (STAN, 2007b: 65).
pengendalian intern dan proses reviu laporan
Selain
sistem
keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat
laporan keuangan pemerintah daerah, SAP dan
dengan kualitas laporan keuangan pemerintah
SPI
daerah, serta hipotesis. Selanjutnya, metodologi
mempengaruhi
proses
pemerintahan,
reviu
juga
mempengaruhi
akuntansi
kualitas
laporan
keuangan. Menurut Susilawati dan Riana (2014)
yang
digunakan
dalam
bahwa diperlukan pemahaman tentang SAP yang
pembahasan
kuat untuk mencapai laporan keuangan yang
Terakhir, penelitian ini memberikan kesimpulan
lebih berkualitas. Demikian juga dengan SPI,
dan saran.
mengenai
penelitian, hasil
dan
penelitian.
The emphasis on good internal control of course arises because it is considered to be an important
KERANGKA TEORI
factor in achieving good quality financial
Kualitas Laporan Keuangan
reporting (Krishnan, 2005). Selanjunya hasil
Pemerintah
daerah
mempunyai
penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa
kewajiban untuk melaporkan kegiatan yang
dengan
pengendalian
telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
intern akan meningkatkan keandalan laporan
melaksanakan kegiatan secara sistematis dan
keuangan yang merupakan salah satu prasyarat
terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk
diterapkannya
sistem
Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepentingan pihak pengguna laporan keuangan.
reviu laporan keuangan daerah, dimana semakin
Steccolini (2002) membagi pengguna laporan
tinggi/rendahnya pemahaman terhadap SAP,
keuangan yang potensial adalah sebagai berikut
maka semakin tinggi/rendah peran inspektorat
:
dalam reviu laporan keuangan. Oleh karena itu,
- External
users:
1)
citizens
(and
their
pemahaman
tentang
SAP
diduga
dapat
representative organisations) as consumers of
mempengaruhi proses reviu laporan keuangan
public services, taxpayers and ratepayers; 2)
pemerintah daerah oleh inspektorat.
firms using public services; 3) upper levels of government; 4) oversight agencies; 5) auditors; 6) other LGs; 7) banks and lenders; 8) foreign investors,
analysts,
rating
agencies;
9)
Hubungan Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern dengan Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat
researchers.
Menurut INTOSAI, yang menjadi
- Internal users: 10) councillors and executive members;
11)
public
managers;
12)
government employees; 13) public sector trade unions.
tujuan SPI adalah: 1. executing orderly, ethical, economical,
efficient and effective operations. 2. fulfilling accountability obligations
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
3. complying with laws and regulations 4. safeguarding resources against loss, misuse
entitas ekonomi, terutama mengenai keuangan
and
yang berguna untuk pengambilan keputusan
mismanagement,
(Beest, Braam, dan Boelens, 2009). Shahwan
irregularities
(2008) menjelaskan bahwa supaya laporan keuangan
berguna
keputusan,
maka
dalam
laporan
pengambilan
keuangan
yang
disajikan harus berkualitas.
damage
due
to
waste,
errors,
fraud
abuse, and
Pemahaman pereviu atas pengendalian internal akan mempermudah pendeteksian dan pengungkapan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan reviu, pemahaman tersebut akan memungkinkan pereviu menyusun rekomendasi
Hubungan Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat Hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan melakukan
oleh
Damanik
penelitian
pada
(2010)
yang
inspektorat
Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara menunjukkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap peran Inspektorat dalam 25 -
Volume 3, No. 4, November 2014
yang tepat agar masalah yang terjadi tidak terulang kembali dimasa yang akan dating, sehingga pemahaman SPI merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan kualitas reviu (STAN, 2007b:65-68). Oleh karena
itu,
Pengendalian
Pemahaman Intern
tentang diduga
Sistem dapat
mempengaruhi proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat.
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala adalah proses yang integral pada tindakan dan Hubungan Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Kualitas Laporan Keuangan Untuk menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas,
diperlukan
pemahaman
terhadap standar akuntansi pemerintahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Shahwan (2008) menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan dapat dipenuhi jika tingkat kemahiran dan persiapan pelaporan keuangan didasarkan sepenuhnya
pada
Standar
Akuntansi
Pemerintahan. Hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Syamsuar (2013)
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dimana setiap kenaikan pemahaman tentang SAP maka akan diikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah,
sehingga
diperlukan
pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai
laporan
keuangan
yang
lebih
berkualitas. Oleh karena itu, pemahaman tentang SAP diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
memadai
atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, ketaatan
pengamanan terhadap
aset
negara
peraturan
dan
perundang-
undangan. Sistem pengendalian Intern melalui lingkungan pengendalian dapat meningkatkan kualitas
laporan
keuangan
dalam
hal
mengurangi kesalahan pelaporan (Gordon and Smith, 1992). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang melakukan penelitian pada SKPK Aceh Besar menunjukkan bahwa pemahaman tentang
keyakinan
(Susilawati dan Riana, 2014; Hidayat, 2014) menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh
terhadap
kualitas
laporan
keuangan. Demikian pula hasil penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa dengan diterapkannya sistem pengendalian intern akan meningkatkan keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu prasyarat normatif yang
diperlukan
agar
laporan
keuangan
pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. Sebelumnya (Yunidar, 2011; Suhaili, 2012) juga telah melakukan penelitian yang
sama
dengan
pengendalian
intern
hasil
bahwa
berpengaruh
sistem terhadap
kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian Irmawati (2013) menunjukkan bahwa faktorfaktor SPIP mempengaruhi kualitas laporan
Hubungan Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern dengan Kualitas Laporan Keuangan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor
keuangan. Oleh karena itu, pemahaman tentang SPI diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
60 Tahun 2008, sistem pengendalian intern Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hubungan Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dengan Kualitas Laporan Keuangan
Penelitian ini
merupakan
pengujian
hipotesis dan bersifat kausalitas, karena selain mengukur kekuatan hubungan antara dua
Laporan
keuangan
pertanggungjawaban kinerjanya.
Agar
disajikan
adalah
bentuk
pemerintah laporan
layak
terhadap
keuangan
disebut
yang sebuah
pertanggungjawaban, maka harus memenuhi syarat bebas dari salah saji material dan disusun sesuai
dengan
SAKD
(sistem
akuntansi
keuangan daerah). Oleh karena itu, menurut STAN (2007b:2), maka diperlukan pihak lain yang independen dan obyektif untuk melakukan penilaian
atas
kelayakan
tersebut.
Pihak
independen yang dimaksud di atas adalah auditor yang melakukan audit atas laporan keuangan
yaitu
BPK
(Badan
Pemeriksa
Keuangan). Hasil penelitian Kesuma, Nadirsyah dan
Darwanis
meningkatkan
(2014) nilai
bahwa
informasi
untuk
pelaporan
keuangan pemerintah daerah maka dengan adanya peran internal auditor khususnya dalam hal pelaksanaan reviu laporan keuangan sangat membawa perubahan besar dalam hal perbaikan dan penyajian laporan keuangan. Menurut STAN (2007b:14), makin baik reviu yang dilakukan oleh Inspektorat akan berpengaruh pada penilaian yang dilakukan BPK atas
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
pemerintah daerah oleh inspektorat diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. METODE PENELITIAN
kondisi
lingkungan
penelitian ini menggunakan field experiment, dengan tingkat intervensi sedang tetapi masih dalam lingkungan alami (tidak dimanipulasi). Waktu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah one-short study dengan unit analisis individual, yaitu setiap individu pegawai inspektorat yang sudah dikategorikan kedalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah pegawai aktif yang terlibat dalam reviu laporan
keuangan
pemerintah
dari
setiap
inspektorat kabupaten/kota di provinsi Aceh yaitu sebanyak 160 orang. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode proportionate stratified
random
sampling,
yaitu
cara
pengambilan sampel secara acak dari suatu anggota populasi dan berstratum/bertingkat secara
proporsional
yang
dilakukan
jika
anggota populasinya heterogen (beragam) atau terdiri
atas
kelompok-kelompok
yang
bertingkat (Sarjono dan Julianita, 2011:24). Berdasarkan jumlah populasi maka jumlah sampel minimal diperoleh sebanyak 72 orang.
laporan pertanggungjawaban kepala daerahnya. Oleh karena itu, proses reviu laporan keuangan
Berdasarkan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Indriantoro dan Supomo, 1999:146147).
dengan
menggunakan
teknik kuesioner
pengumpulan yang
data
diberikan
langsung kepada responden yang dituju yaitu 25 -
Volume 3, No. 4, November 2014
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pegawai inspektorat yang terlibat dalam reviu laporan keuangan.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel dependen, variabel intervening dan
Operasionalisasi Variabel
variabel
independen.
Operasionalisasi
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.1 Operasionalisasi variable
Variabel 1. Pemahaman tentang SAP
Definisi Pemahaman tentang SAP adalah kemampuan memahami terhadap penyajian, komponen, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur laporan keuangan serta kesalahan koreksi dan laporan konsolidasian (PP nomor 71 tahun 2010)
2. Pemahaman SPI
Pemahaman SPI adalah kemampuan memahaman terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern (PP nomor 60 Tahun 2008)
3. Proses Reviu Inspektorat
Proses reviu laporan keuangan adalah tahapan yang dilalui selama melakukan reviu laporan keuangan (Permendagri nomor 4 tahun 2008) Kualitas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan (PP nomor 71 tahun 2010)
4. Kualitas Laporan keuangan
Indikator a. Pemahaman terhadap Penyajian laporan keuangan b. Pemahaman tentang komponen dalam laporan keuangan c. Pemahaman tentang pengakuan unsur laporan keuangan d. Pemahaman tentang pengukuran unsur laporan keuangan e. Pemahaman tentang koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi dan peristiwa luar biasa f. Pemahaman tentang laporan keuangan konsolidasian a. Pemahaman terhadap Lingkungan pengendalian b. Pemahaman terhadap Penilaian risiko c. Pemahaman terhadap kegiatan pengendalian d. Pemahaman terhadap informasi dan komunikasi e. Pemahaman terhadap pemantauan Tahap Perencanaan Tahap pelaksanaan Tahap pelaporan
Skala Interval
Relevan Andal Dapat dibandingkan Dapat dipahami
Interval
Interval
Interval
Metode Analisis
Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dalam menganalisis data digunakan metode analisis jalur yaitu suatu metode yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan di antara variabel (Sarjono dan Julianita, 2011:117).
Data
dianalisis dengan kuesioner yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis dengan tujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban pada responden (Kuncoro, 2009:176). Kuesioner yang telah diisi oleh responden, akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 20. Selanjutnya dilakukan uji kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan heterokedatisitas, uji korelasi dan uji mediasi. Menurut Baron dan Kenny (1986), suatu variabel berfungsi sebagai mediator ketika memenuhi kondisi berikut: (a) variations in levels of the independent variable significantly account for variations in the presumed mediator (i.e., Path a), (b) variations in the mediator significantly account for variations in the dependent variable (i.e., Path b), and (c) when Paths a and b are controlled, a previously significant relation between the independent and dependent variables is no longer significant, with the strongest demonstration of mediation occurring when Path c is zero. In regard to the last condition we may envisage a continuum. When Path c is reduced to zero, we have strong evidence for a single, dominant mediator. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji mediasi (Rucker, et. al 2011): 1. Fully Mediation, artinya variabel independen tidak mampu mempengaruhi secara signifikan variabel variabel dependen tanpa melalui variabel mediator. 2. Partially Mediation, artinya variabel independen mampu mempengaruhi secara langsung variabel dependen tanpa melalui/melibatkan variabel mediator. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pemahaman Sistem Pengendalian Intern secara bersama-sama terhadap Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat, artinya tinggi/rendahnya proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat kabupaten/kota di provinsi Aceh dipengaruhi oleh kemampuan pereviu dalam memahami standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern. Besarnya pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern secara simultan terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 59.1%, sisanya sebesar 40,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pengaruh secara simultan tersebut dapat dikatakan pengaruh yang sangat kuat.
Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pemahaman standar akuntansi pemerintahan dengan proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat. Artinya, tinggi rendahnya proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang standar akuntansi pemerintahan dan besarnya pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 32.5%. Koefisien jalur 0,570 dan berarah positif, berarti jika pemahaman tentang SAP naik satu satuan maka proses reviu LKPD oleh inspektorat akan naik 0,570 satuan. Pengaruh pemahaman tentang SAP secara parsial tersebut dapat dikatakan pengaruh yang kuat. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa pemahaman tentang SAP mampu menggerakkan proses reviu LKPD oleh inspektorat. Pengaruh Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern terhadap Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemahaman sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat. Artinya, tinggi rendahnya proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang sistem pengendalian intern dan besarnya pengaruh pemahaman tentang sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 8.3%. Koefisien jalur 0,289 dan berarah positif, berarti jika pemahaman tentang SPI naik satu satuan maka proses reviu LKPD oleh inspektorat akan naik 0,289 satuan. Pengaruh pemahaman tentang SPI secara parsial tersebut dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang lemah.
Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern dan Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan Keuangan Hasil pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 model 1 menunjukkan bahwa pemahaman SAP, pemahaman SPI dan proses reviu LKPD oleh inspektorat berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, artinya pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, pemahaman sistem pengendalian intern dan proses reviu LKPD oleh inspektorat berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 49.9%, sisanya sebesar 50,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pengaruh secara simultan tersebut dapat dikatakan pengaruh yang sangat kuat. Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil pengujian koefisiensi jalur sub-struktur 2 model 2 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh baik langsung maupun tidak langsung pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan yaitu masing-masing sebesar 9.1% dan 19,9%. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang standar akuntansi pemerintahan (partially mediated). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syamsuar (2013) yang menyimpulkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dimana setiap kenaikan pemahaman tentang SAP maka akan diikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014); Sari, Adiputra dan Sujana (2014); Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas. Pengaruh Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Hasil pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 model 1 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pemahaman sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan secara langsung. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang sistem pengendalian intern. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunidar (2011); Suhaili (2012); Syamsuar (2013); Irmawati (2013); Susilawati dan Riana (2014); Hidayat (2014); Herawati (2014) bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, namun sesuai dengan penelitian Munteh (2013) bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian intern dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Tidak berpengaruhnya pemahaman sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan kemungkinan disebabkan oleh responden yang diambil adalah pereviu laporan keuangan, karena itu pemahaman tentang sistem pengendalian intern tidak membawa dampak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini membuktikan bahwa dalam melakukan reviu laporan keuangan pemerintah daerah, pemahaman tentang SPI tidak untuk meningkatkan kualitas LKPD, melainkan untuk peningkatan proses reviu LKPD oleh inspektorat. Selain itu, penyebab tidak berpengaruhnya pemahaman SPI terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan berdasarkan Permendagri Nomor 4 Tahun 2008 pereviu hanya memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh pemerintah daerah sudah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, tidak mempunyai wewenang untuk mengaudit atau menguji kelima unsur 25 -
Volume 3, No. 4, November 2014
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sistem pengendalian intern secara mendetail sehingga tidak bisa mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Namun, pemahaman tentang SPI berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan melalui proses reviu LKPD oleh inspektorat sebesar 4,4%. Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang SPI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan, namun dapat berpengaruh secara tidak langsung yaitu melalui proses reviu LKPD oleh inspektorat sehingga secara tidak langsung pemahaman tentang SPI juga bisa mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah,. Pengaruh Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh Inspektorat terhadap Kualitas Laporan Keuangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai pengaruh signifikan yang sedang yaitu sebesar 20.4%. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh proses reviu LKPD oleh inspektorat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kesuma, Nadirsyah dan Darwanis (2014) bahwa untuk meningkatkan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah maka dengan adanya peran internal auditor khususnya dalam hal pelaksanaan reviu laporan keuangan sangat membawa perubahan besar dalam hal perbaikan dan penyajian laporan keuangan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat. 2. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Secara parsial pemahaman tentang SAP dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemahaman tentang SPI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan, namun berpengaruh secara tidak langsung yaitu melalui mediasi (fully mediated). Saran Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Saran untuk Akademis Untuk peneliti selanjutnya agar memperbanyak penelitian terdahulu terutama untuk variabel sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat, menambah variabel independen atau mengganti variabel intervening agar ditemukan faktor yang mempengaruhi variabel dependen lebih banyak lagi.
Saran untuk Praktisi Untuk dapat meningkatkan laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di provinsi Aceh menjadi lebih berkualitas, pemerintah perlu meningkatkan bahwa proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat yang dilakukan oleh inspektorat dengan meningkatkan pereviu inspektorat akan pemahaman tentang SAP dan SPI. DAFTAR PUSTAKA Baron, R.M. & D.A. Kenny (1986) The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology. 51(6), 1173-1182. University of Connecticut. Bauwhede, H.V (2001) What Factors Influence Financial Statement Quality? A Framework and Some Empirical Evidence. Prepared for The Euroconference on Financial Reporting and Regulatory Practices in Europe. Palermo, Italy, May 20-23, 2001. Beest. F.V , G. Braam, & S. Boelens (2009). Quality of Financial Reporting: Measuring Qualitative Characteristics. NICE Working paper 09-108. Universitas Nijmegen. Damanik, Doni (2010) Pengaruh Pengetahuan tentang Proses Audit Internal, Intuisi,Pemahaman tentang SAP dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan (studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai).Tesis. Medan. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Gordon L.A & K.J. Smith (1992). Postauditing Capital Expenditures and Firm Performance. Account Org Society. November, pp. 741-757. Herawati, T (2014) Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Star-Study Accounting Research, 21(1), 1693-4482. Hidayat, T (2014) Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Kabupaten Nagan Raya. Tesis, Unsyiah. Banda Aceh. Indriantoro, Nur & B. Supomo (1999) Metodologi penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE. INTOSAI. Guidelines for Internal Control Standards for the Public Sector. Intosai General Secretariat–Rechnungshof (Austrian Court of Audit) Dampfschiffstrasse 2 A-1033 Vienna. Austria. Irmawati (2013) Pengaruh Faktor-faktor SPIP terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Madya Banda Aceh. Jurnal Akuntansi. 3 (2).
25 -
Volume 3, No. 4, November 2014
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kesuma, I., Nadirsyah, & Darwanis (2014) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran Internal Auditor dan Aktivitas Pengendalian terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Akuntansi. 3 (1): 73-82. Kuncoro, M (2009) Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3. Jakarta: Erlangga. Krishnan, J (2005) Audit Committee Quality and Internal Control: An Empirical Analysis. The Accounting Review. 80 (2): 649-675. Mahsun, Moh., F. Sulistiyowati, & H.A. Purwanugraha (2011) Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Munteh, R. Z (2013) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Universitas Negeri Medan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Rucker, D.D., K.J. Preacher., Z.L. Tormala., & R.E. Petty (2011) Mediation Analysis in Social Psychology: Current Practices and New Recommendations. Social and Personality Psychology Compass 5(6): 359–371, 2011. Sari, N.P.Y.M.M; I.M.P. Adiputra.& E. Sujana (2014) Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Journal, 2(1). Universitas Pendidikan Ganesha. Sarjono, H. & W. Julianita (2011) SPSS vs Lisrel. Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (2007a) Sistem Pengendalian Internal. Tangerang. _______ (2007b) Reviu Laporan Keuangan Daerah. Tangerang. Shahwan, Yousef (2008) Qualitative Characteristics of Financial Reporting: A Historical Perspective. Journal of Applied Accounting Research. 9 (3), pp. 192-202 Steccolini, I (2002) Local Government Annual Report: an Accountability Medium. EIASM Conference on Accounting and Auditing in Public Sector Reforms. Dublin. Susilawati & D.S. Riana (2014) Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Anteseden Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal STAR–Study & Accounting Research. XI (1): ISSN: 1693-4482. Volume 3, No. 4, November 2014
- 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Syamsuar (2013) Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada SKPK Aceh Besar. Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Suhaili (2012) Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Peran Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada SKPD Kota Subussalam. Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Yunidar (2011) Pengaruh Pengelolaan Aset, Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Peran Internal Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
25 -
Volume 3, No. 4, November 2014