Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 57- 67
11 Pages
PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIMEULUE Ori Darpito1, Hasan Basri, Muhammad Arfan3 Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2, 3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 1)
Abstract: This research aimed to examine the effect of regional financial accounting information system using, human resources, and internal control (either simultaneously or partially) to the working units performance of district Simeulue. This research is a hypothesis testing research by using multiple linear regression tests of the data collected through questionnaires. The research population has 28 respondents in the working unit on agencies/board/office at District Simeulue Government. Data analysis was using SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20. The results showed that regional financial accounting information system using, human resources, and internal control, either simultaneously or partially have effect to the performance of district Simeulue working units. Keywords:
Regional Financial Accounting Information System, Human Resources, Internal Control, Performance.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber daya manusia, dan pengawasan internal (baik secara simultan maupun parsial) terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten Simeulue. Penelitian ini merupakan hypothesis testing research dengan pengujian menggunakan regresi linier berganda dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi penelitian yaitu 28 responden pada unit satuan kerja setingkat dinas/badan/kantor di Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber daya manusia, dan fungsi pengawasan interna, baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten Simeulue. Kata Kunci:
Sistem Informasi Akuntansi, Sumber Daya Manusia, Pengawasan Internal, Kinerja.
PENDAHULUAN
diperoleh
suatu
organisasi
bukan
hanya
Kinerja merupakan gambaran pencapaian
dilakukan oleh perusahaan yang berorientasi
suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam
profit, namun juga dilakukan oleh sektor
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
publik, dalam hal ini pemerintah (Bastian,
organisasi. Sasaran pencapaian yang ingin di
2006:274). ). Hal tersebut juga berlaku di unit-
peroleh suatu organisasi dijabarkan ke dalam
unit satuan kerja yang terdapat di pemerintah
perumusan perencanaan strategis (strategic
pusat, pemerintah tingkat provinsi, maupun
planning). Sasaran pencapaian yang ingin
pemerintah tingkat kabupaten/kota.
57 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue
unit yang bertanggungjawab menyusun laporan
sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh
keuangan kurang berkoordinasi dengan Bidang
juga memiliki unit-unit satuan kerja. Upaya
Pendapatan terkait
peningkatan
Daerah
pendapatan daerah; ketiadaan database Wajib
Simeulue sangat terkait dengan
Pajak/Wajib Retribusi dan Nomor Pokok Wajib
upaya peningkatan kinerja masing-masing unit.
Pajak daerah melemahkan pengendalian dan
Oleh karena itu, kinerja masing-masing unit
menyulitkan pengawasan terhadap penerimaan
satuan kerja perlu mendapat perhatian serius
PAD
dari berbagai pihak di Kabupaten Simeulue,
penerimaan PAD; Bidang Akuntansi Kabupaten
terutama pihak instansi pemerintahan (Bupati
Simeulue tidak dapat melakukan konsolidasi
dan jajarannya).
laporan keuangan SKPK; pengelolaan aset tetap
Kabupaten
kinerja
Pemerintah
serta
dengan
menghambat
pencatatan
optimalisasi
Kinerja satuan unit kerja suatu pemda
belum tertib; adanya temuan kelebihan bayar
dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu kinerja pelayanan
terhadap pelaksanaan belanja modal pada
publik dan kinerja keuangan (Mahsun et.al,
SKPK; pengawasan intern belum memadai
2006:31). Kinerja pelayanan publik merupakan
Tujuan paper ini adalah untuk menguji
salah satu indikator dalam menilai keberhasilan
pengaruh
dalam
kepemerintahan,
akuntansi keuangan daerah (SIA), kualitas
sedangkan kinerja keuangan dapat diartikan
sumber daya manusia (SDM), dan pengawasan
sebagai
efisiensi
internal (secara simultan maupun parsial)
pemerintah daerah dalam mengelola sumber
terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah
daya materiil untuk menghasilkan output yang
daerah.
menyelenggarakan
tingkat
efektivitas
dan
produktif (Irwanto dan Khusaini, 2014:6). Dilihat pencapaian
dari kinerja
sisi unit
kinerja satuan
pemanfaatan
sistem
informasi
Paper ini dimulai dengan membahas
keuangan,
tinjauan
kerja
pemanfaatan
di
pustaka
yang
sistem
berkaitan
informasi
dengan akuntansi
lingkungan Pemda Simeulue masih belum
keuangan daerah (SIA), kualitas sumber daya
menggembirakan, hal tersebut dapat dicermati
manusia (SDM), pengawasan internal dan
dari hasil pemeriksaan BPK (Badan Pemeriksa
kinerja unit satuan kerja pemerintah daerah.
Keuangan) terhadap LKPD (Laporan Keuangan
Setelah itu, dilanjutkan dengan membahas
Pemerintah Daerah) Kabupaten
Simeulue
metode penelitian yang digunakan dan diskusi
tahun 2012 yang menginformasikan hal-hal
hasil temuan penelitian. Paper ini diakhiri
sebagai berikut: koordinasi antar bagian di
dengan kesimpulan dan saran.
DPKKD
(Dinas
Pengelolaan
Keuangan
Kekayaan Daerah) maupun dengan SKPK
TINJAUAN PUSTAKA
(Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten) lain tidak
Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu
berjalan dengan baik. Bagian Akuntansi sebagai
kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja Volume 4, No. 4, November 2015
- 58
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala individu merupakan hasil kerja karyawan baik
pembuat keputusan” (Romney dan Steibart,
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar
2006:6). Sistem informasi keuangan daerah
kerja yang telah ditentukan. Sedangkan kinerja
menurut PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 56
organisasi
kinerja
Tahun 2005 tentang SIKD (Sistem Informasi
individu dan kinerja kelompok (Mangkunegara,
Keuangan Daerah) bab I pasal 1 ayat 15 yaitu
2005). Kinerja perlu dinilai. Sehingga dengan
“Suatu
demikian,
mengadministrasikan,
proses
adalah
gabungan
penilaian
dari
kinerja
mengevaluasi
merupakan
seberapa
baik
karyawan
sistem
yang
mendokumentasikan, serta
mengolah
data
pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan
mengerjakan
pekejaan
mereka
ketika
kepada
masyarakat
dan
sebagai
dibandingkan dengan satu set standar, dan
pengambilan
keputusan
dalam
kemudian
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
mengkomunikasikan
informasi
tersebut (Mathis dan Jackson, 2001). Menurut Lembaga
Administrasi
rangka pelaporan
pertanggungjawaban pemerintah daerah”.
Republik
Komponen sistem informasi akuntansi
Indonesia (LAN RI) (2003) kinerja instansi
keuangan daerah berdasarkan Sistem Informasi
pemerintah merupakan “gambaran mengenai
Akuntansi (Romney dan Steinbart, 2006:3)
tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan
yaitu: Orang-orang, yang mengoperasikan
instansi pemerintah sebagai penjabaran dari
sistem tersebut dan melaksanakan berbagai
visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang
fungsi;
mengindikasikan
maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan
tingkat
Negara
bahan
keberhasilan
dan
Prosedur-prosedur,
manual
kegagalan peaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
dalam
dengan program dan kebijaksanaan yang telah
menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
ditetapkan”.
organisasi; Data, tentang proses-proses bisnis
Adapun indikator kinerja menurut LAN
mengumpulkan,
baik
organisasi;
Software,
memproses,
yang dipakai
dan
untuk
RI tersebut terdiri dari masukan (input),
memproses data organisasi; serta Infrastruktur
keluaran
(output),
Indikator
dan
pengukuran
hasil
(outcome).
teknologi
kinerja
sebaiknya
peralatan pendukung (peripheral device), dan
digunakan secara spesifik dan jelas, dapat di
informasi,
termasuk
komputer,
peralatan untuk komunikasi jaringan.
ukur secara objektif, relevan dengan tujuan dan
Sumber daya manusia merupakan salah
sasaran yang hendak di capai, dan tidak terdapat
satu faktor penting di dalam menjalankan suatu
bias.
organisasi. Menurut Gomes (2003) dalam Sistem informasi akuntansi merupakan
Arsyiati (2008:17) menyatakan sumber daya
“suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,
manusia adalah salah satu sumber daya yang
menyimpan,
untuk
terdapat dalam organsasi, meliputi semua orang
menghasilkan informasi yang digunakan untuk
yang melakukan aktivitas. Koswara (2001:266-
59 -
dan
memproses
data
Volume 4, No. 4,November 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 267) menyatakan bahwa kualitas sumber daya
Nomor
manusia
merupakan
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pasal 1
“kemampuan profesional dan keterampilan
ayat 3 disebutkan bahwa Pengawasan Intern
teknis para pegawai yang termasuk kepada
adalah “Seluruh proses kegiatan audit, reviu,
unsur staf dan pelaksana
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
di
pemerintah
era
otonomi
daerah”.
di
lingkungan
Tahun
2008
tentang
Sistem
Ruky
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
(2003:57) menyatakan kualitas sumber daya
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan
manusia
yang
memiliki
Selanjutnya
60
pengertian
“tingkat
memadai
bahwa
kegiatan
telah
pengetahuan, kemampuan, dan kemauan yang
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang
dapat ditunjukkan oleh sumber daya manusia”.
telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
Tingkat
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
pengetahuan,
kemampuan,
dan
kemauan itu dibandingkan dengan tingkat yang
kepemerintahan yang baik”.
dibutuhkan dari waktu ke waktu oleh organisasi yang memiliki sumber daya manusia tersebut. Menurut
Matutina
Selanjutnya,
Romney
dan
Steinbart
(2006:229) menyatakan terdapat tiga fungsi
(2001:205),
penting pengendalian internal yang dapat
pengukuran kualitas sumber daya manusia
digunakan sebagai indikator dalam penelitian
dapat dilihat dari beberapa indicator, yaitu:
ini, yaitu: pengendalian untuk pencegahan
Pengetahuan
merupakan
(preventive control): mencegah timbulnya suatu
kemampuan yang dimiliki pegawai yang lebih
masalah sebelum mereka muncul; pengendalian
berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta
untuk
penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki
dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu
pegawai;
masalah tersebut muncul; dan pengendalian
(Knowledge)
Keterampilan
(Skill)
adalah
pemeriksaan
(detective
kemampuan dan penguasaan teknis operasional
korektif
di bidang tertentu yang dimiliki pegawai; serta
masalah yang ditemukan oleh pengendalian
Kemampuan (Abilities) yaitu kemampuan yang
untuk pemeriksaan.
terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
(corrective control):
control):
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya,
dimiliki seorang karyawan yang mencakup
maka
loyalitas,
digambarkan sebagai berikut:
kedisiplinan,
kerja
sama,
dan
memecahkan
skema
kerangka
pemikiran
dapat
tanggung jawab. Untuk mendeteksi bentuk pelayanan yang diberikan pemerintah kepada publik perlu dilaksanakan
pengawasan
internal
untuk
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Kualitas Sumber Daya Manusia
Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue
menjamin tercapainya tujuan pemerintah yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Peraturan
Pemerintah
Republik
Pengawasan Internal
Indonesia Volume 4, No. 4, November 2015
- 60
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Berlandaskan skema kerangka pemikiran tersebut,
maka
penelitian
ini
rumusan yaitu
instrumen penelitian mampu mengukur variabel
hipotesis
dalam
yang
ditetapkan
pemanfaatan
sistem
dilakukan
dalam
dengan
penelitian,
menggunakan
yang
koefisien
informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas
Pearson
Product-Moment.
Ukuran
data
sumber daya manusia (SDM), dan pengawasan
dianggap
valid
korelasi
yang
internal secara bersama-sama maupun parsial
dihasilkan lebih besar dari nilai kritis pada
berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja
keyakinan 95%. Uji reliabilitas dilakukan untuk
pemerintah daerah Kabupaten Simeulue.
mengetahui hasil pengukuran relatif konsisten apabila
METODE PENELITIAN
jika
dilakukan
reliabilitas
nilai
pengujian
dilakukan
dengan
ulang.
Uji
menghitung
pengujian
besarnya nilai cronbach’s alpha. Instrumen
untuk
menguji
dalam penelitian dikatakan reliabel apabila nilai
pemanfaatan
sistem
alpha lebih besar dari 0,5. Semakin dekat
informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas
cronbach’s alpha dengan 1, semakin tinggi
sumber daya manusia, dan pengawasan internal
keandalan
terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah
2011:121). Uji asumsi klasik dilakukan untuk
daerah Kabupaten Simeulue. Jenis penelitian
memberikan
yang digunakan adalah hyphotesis testing
regresi yang didapatkan memiliki ketepatan
research, unit analisis yang digunakan adalah
dalam estimasi, tidak bias dan konsisten
unit satuan kerja, dan horizon waktu yang
(Ghozali, 2011:105). Uji asumsi klasik dalam
digunakan adalah cross-sectional. Populasi
penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
dalam penelitian ini yaitu seluruh unit satuan
multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
Penelitian hipotesis
yang
pengaruh
kerja
ini
merupakan
bertujuan
variabel
setingkat
dinas/badan/kantor
di
konsistensi
kepastian
internal
(Sugiyono,
bahwa
persamaan
Teknik analisis data pada pengujian
Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue, oleh
hipotesis
karena itu penelitian ini menggunakan metode
regresi linier berganda yang merupakan teknik
sensus. Sumber data dalam penelitian ini adalah
statistik
data primer, dan teknik pengumpulan data yang
pengaruh antara dua atau lebih variabel dan
digunakan adalah studi lapangan dan studi
untuk melihat pengaruh secara parsial dan
kepustakaan.
simultan. Persamaan model empiris yang
Analisis
data
pada
penelitian
ini
menggunakan SPSS. Terhadap data yang
menggunakan
yang
pengujian
digunakan
untuk
analisis
menguji
digunakan dalam meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu:
diperoleh dari responden melalui kuesioner
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji
Dimana Y adalah kinerja unit satuan kerja
asumsi klasik. Uji validitas dilakukan untuk
pemerintah daerah, α adalah konstanta, β1,2,3
memastikan bahwa masing-masing item dalam
adalah
61 -
Volume 4, No. 4,November 2015
koefisien
regresi,
X1
adalah
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pemanfaatan SIA keuangan daerah, X2 adalah kualitas SDM, X3 adalah pengawasan internal dan
adalah error.
HASIL PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian Tabel 4.1 menunjukkan nilai stasistik deskriptif dari masing-masing variabel dalam penelitian. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Min Max Mean 28 3.20 5.00 4.2714 28 3.20 5.00 4.2357 28 3.40 5.00 4.2929 28 3.00 5.00 4.0571 28
KINERJA SIA SDM SPIP Valid N (listwise) Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
SD .40447 .42183 .44715 .52453
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari variabel yang diteliti berjumlah 28 orang responden. Nilai standar deviasi dari semua variabel lebih kecil dari nilai
2. Kinerj a2 3. Kinerj a3 4. Kinerj a4 5. Kinerj a5 6. SIAK 1 7. SIAK 2 8. SIAK 3 9. SIAK 4 10. SIAK 5 11. SDM 1 12. SDM 2 13. SDM 3 14. SDM 4 15. SDM 5 16.SPIP 1
rata-rata. Hal ini berarti bahwa semua variabel
17.SPIP 2
tersebut memiliki sebaran data yang cukup
18.SPIP 3
baik, sehingga tidak terjadi outlier data yang mengakibatkan tidak normalnya distribusi data.
19.SPIP 4 20.SPIP 5
Uji Validitas
Satuan Kerja Pemda (Y)
0,773 0,665 0,462 0,704 0,501
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (X1)
0,719 0,637
0, 361
Vali d
0, 361
Vali d
0, 361
Vali d
0,587 0,652 0,708 0,649
Kualitas SDM (X2)
0,660 0,669 0,730 0,616 0,611
Pengawas an Internal (X3)
0,708 0,784 0,762
Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
Hasil pengujian validitas ditampilkan dalam tabel 4.2
secara
rinci
bahwa koefisien korelasi pearson moment
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Data No Pernyata an
Variabel
1. Kinerj a1
Kinerja Unit
Koefisie n Korelas i 0,553
Nilai Kriti s 5% (N=6 1) 0,36 1
Hasil pengujian validitas menunjukkan
untuk setiap item butir pernyataan variabel kinerja unit satuan kerja (Y), pemanfaatan SIA Ket .
keuangan daerah (X1), kualitas SDM (X2), dan pengawasan internal (X3) berada di atas nilai
Vali d
kritis korelasi product moment (> 0,361). Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa Volume 4, No. 4, November 2015
- 62
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kuesioner yang dipergunakan dapat dinyatakan valid pada tingkat signifikansi 0,05.
Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas ditampilkan dalam tabel 4.3
secara
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Data Nilai Rata- Item No Variabel alpha rata Variabel cronbach 1. Kinerja 4,271 5 0,611 2. SIA 4,235 5 0,613 3. SDM 4,292 5 0,711 4. SPIP 4,057 5 0,664 Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
rinci
reliabilitas
menunjukkan
Std. .24130872 Deviation Absolute .112 Most Extreme Positive .055 Differences Negative -.112 Kolmogorov-Smirnov Z .592 Asymp. Sig. (2-tailed) .875 Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
Ket. Andal Andal Andal Andal
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil perhitungan uji
Parametersa,b
bahwa
Gambar 4.1 Grafik Histogram
nilai
cronbach alpha untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item-item instrumen untuk masing-masing variabel adalah reliabel.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Tabel 4.4 menunjukkan nilai
apakah dalam model regresi, variabel dependen
tidak signifikan pada 0,05 karena nilai P =
dan independen mempunyai distribusi normal
0,875 lebih besar dari 0,05, artinya sebaran data
atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
tidak menunjukkan penyimpangan dari kurva
dilakukan
normal atau sebaran data telah memenuhi
melalui
Kolmogorov-Smirnov)
analisis dan
statistik analisis
(uji grafik
uji
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,592. Nilai ini
asumsi
normalitas.
Selanjutnya
grafik
(Histogram dan Normal P-Plot) dengan hasil
histogram pada Gambar 4.1 menunjukkan pola
analisis secara rinci ditampilkan dalam tabel
histogram
4.4, Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
menunjukkan
Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 28 Normal Mean 0E-7
terdistribusi normal dan grafik normal P-Plot
63 -
Volume 4, No. 4,November 2015
pada
berbentuk
Gambar
bahwa
4.2
lonceng sebaran
data
menunjukkan
yang telah
pola
penyebaran data mengikuti arah garis diagonal dan menyebar di sekitar garis diagonal, artinya
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5.
Berdasarkan
grafik
scatterplot
pada
Gambar 4.3, penyebaran data tidak membentuk pola tertentu, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam model regresi
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Collinearity Ket. Independ Statistics en Toleran VI ce F Sistem Informasi Tidak ada 1,45 Akuntansi 0,686 multikolinieri 7 Keuangan tas Daerah Kualitas Tidak ada 2,39 SDM 0,417 multikolinieri 7 tas Pengawas Tidak ada 2,04 an 0,490 multikolinieri 1 Internal tas Sumber: Data Primer diolah tahun 2015 Hasil uji multikolinieritas menunjukkan nilai tolerance masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF masingmasing variabel lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel independen. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.3
tidak terjadi heteroskesdastisitas. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa
data
yang
digunakan
terdistribusi
normal, tidak ada gejala multikolinieritas, dan tidak terjadi heterokedastisitas sehingga data populasi dalam penelitian ini layak untuk digunakan. Hasil pengujian hipotesis Hasil pengujian hipotesis ditampilkan dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Unstandardized Coefficients Variabel β Std. Error Konstanta 1,014 0,549 SIA Keuangan 0,148 0,144 Daerah Kualitas SDM 0,288 0,171 Pengawasan 0,344 0,134 Internal Koefisien Korelasi (R) : 0,803 Koefisien Determinasi (R²) : 0,644 Adjusted R Square : 0,600 F Hitung : 14,476 Sig. F : 0,000b Sumber: Data Primer diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.6, persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini yaitu: Y = 1,014 + 0,148X1 + 0,288X2 + 0,344X3 + ε Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua koefisien regresi (β) untuk masing-masing variabel independen tidak sama
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
dengan nol, yaitu koefisien regresi pemanfaatan Volume 4, No. 4, November 2015
- 64
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala SIA Keuangan Daerah (β1) sebesar 0,148,
daya
koefisien regresi kualitas SDM (β2) sebesar
mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja
0,288,
unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten
dan
koefisien
(β3)
internal
mempergunakan
regresi
pengawasan
sebesar
0,344.
Dengan
kriteria
penerimaan
dan
penolakan hipotesis yaitu jika 1 = 2 = β3 = 0 : H0 diterima dan jika paling sedikit ada satu i (i
manusia,
dan
pengawasan
internal
Simeulue. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (HA). Hasil
pengujian
hipotesis
kedua
= 1,2,3) ≠ 0 : H0 ditolak, maka dapat
menunjukkan nilai koefisien regresi 1 = 0,148
diinterpretasikan
SIA
(β1 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan
keuangan daerah (X1), kualitas SDM (X2) dan
bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi
pengawasan internal (X3) secara bersama-sama
keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja
berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja
unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten
pemerintah daerah Kabupaten Simeulue (Y).
Simeulue. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pengaruh secara bersama-sama ketiga variabel
kesimpulan penelitian Rahayu et al. (2014)
independen
pada pemerintah Kabupaten Jembrana bahwa
bahwa
terhadap
pemanfaatan
variabel
dependen
tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien
penerapan
determinasi (R²) sebesar 0,644. Hal tersebut
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan unit
kinerja pemerintah daerah.
satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten
Hasil
sistem
informasi
pengujian
akuntansi
hipotesis
ketiga
Simeulue sebesar 64,4% disebabkan oleh
menunjukkan nilai koefisien regresi 2 = 0,288
perubahan yang terjadi bersama-sama pada
(β2 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan
pemanfaatan
bahwa
keuangan
sistem
daerah,
informasi
sumber
daya
manusia
berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja
manusia, dan pengawasan internal. Sedangkan
pemerintah daerah Kabupaten Simeulue. Hal
selebihnya sebesar 35,6% disebabkan oleh
tersebut mendukung hasil penelitian yang
faktor-faktor lain dari variabel yang tidak
dilakukan oleh Azhar (2007) menyimpulkan
termasuk dalam model penelitian ini, seperti
bahwa sumber daya manusia secara signifikan
faktor kepemimpinan, iklim kerja, pelatihan,
memiliki
pengalaman
penerapan Permendagri 13 Tahun 2006 pada
aparatur
sumber
kualitas
daya
kerja
kualitas
akuntansi
maupun
latar
belakang pendidikan. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,803 menunjukkan derajat hubungan
pengaruh
terhadap
keberhasilan
pemerintah Kota Banda Aceh. Hasil
pengujian
hipotesis
keempat
antara variabel independen dengan variabel
menunjukkan nilai koefisien regresi 3 = 0,344
dependen sebesar 80,3% (lebih besar dari 50%).
(β3 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan
Hal ini berarti pemanfaatan sistem informasi
bahwa
akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber
terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah
65 -
Volume 4, No. 4,November 2015
pengawasan
internal
berpengaruh
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala daerah Kabupaten Simeulue. Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukmana dan Anggarsari (2009) di Kota Tasikmalaya yang membuktikan bahwa secara parsil pengawasan internal berpengaruh sigifikan terhadap kinerja pemerintah daerah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Darmayani et al. (2014) menunjukkan bahwa pengendalian intern
berpengaruh
positif
terhadap
nilai
laporan keuangan di Kabupaten Buleleng
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa
pemanfaatan
sistem
informasi akuntansi keuangan daerah, kualitas sumber daya manusia, dan pengawasan internal baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja pemerintah daerah Kabupaten Simeulue. Saran-saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk menggunakan teknik wawancara dalam rangka menggali lebih detail persoalan yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja unit kerja dan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi efektivitas penyusunan laporan seperti seperti pelatihan, pengalaman kerja
aparatur
maupun
latar
belakang
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA Arsyiati. 2008. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Keuangan Terhadap Kualitas Pertanggugjawaban Keuangan PNBP Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja
Instansi Pada Universitas Syiah Kuala. Tesis. Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Azhar. 2007. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Darmayani, Made Ayu, Nyoman Trisna Herawati, dan Anantawikrama Tungga Atmaja. 2014. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), dan Pengendalian Intern Terhadap Nilai Laporan Keuangan Pada Bagian Keuangan Setda Kabupaten Buleleng. e-Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1), 11-17. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Irwanto, M. Aziz dan Moh Khusaini. 2014. Evaluasi Keberhasilan Kinerja Keuangan Daerah dan Pelayanan Publik pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 2 (2): 1-15. Koswara, E. 2001. Dinamika Informasi dalam Era Global. Jakarta: CV. Rajawali. Lembaga Administrasi Negara. 2003. Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Dan Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: LAN. Mahsun, Moh, Firma Sulistiyowati, dan Heribertus Andre Purwanurgraha. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Mangkunegara, A.P. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 66
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Mathis, L. Robert dan John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Matutina. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia. Rahayu, Ni Luh Sri, Ni Luh Gede Erni Sulindawati, dan Ni Kadek Sinarwati. 2014. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. e-Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1), 186-193.
67 -
Volume 4, No. 4,November 2015