Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 27- 38
12 Pages
PENGARUH SET PELUANG INVESTASI DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM YANG DIMEDIASI OLEH MANAJEMEN LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2010–2013 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Agustina1, Islahuddin2, Muhammad Arfan3 Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2.3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 1)
Abstract: This purpose of this study is to determine the effect of investment opportunity set, financial leverage on earnings management as well as to determine the influence of investment opportunity set, financial leverage and earnings management on return share, both simultaneously or partially. This studies conducted in 69 companies listed on the Indonesia Stock Exchanges (IDX) during the years observation period 2010-2013 using purposive sampling and panel data is unbalanced. The method of data analysis used is multiple linear regression with path analysis and hypothesis testing. The results of study show that: the investment opportunity set to the effect on earning management, financial leverage effect on earning management, investment opportunity set influence on return share, financial leverage effect on return share, earning management influence on return share, as well as earnings management mediating the effect of the set of investment opportunities on return share, earnings management mediating the effect of financial leverage on return share. Keywords : Investment opportunity set, financial leverage, earning management, return share.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh set peluang investasi, financial leverage terhadap manajemen laba serta untuk mengetahui pengaruh set peluang investasi, financial leverage dan manajemen laba terhadap return saham, baik secara simultan maupun parsial. Sampel penelitian dilakukan pada 69 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan tahun 2009–2013 dengan menggunakan metode purposive sampling dan data panel tidak seimbang. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan analisis jalur dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: set peluang investasi berpengaruh terhadap manajemen laba, financial leverage berpengaruh terhadap manajemen laba, set peluang investasi berpengaruh terhadap return saham, financial leverage berpengaruh terhadap return saham, manajemen laba berpengaruh terhadap return saham, serta manajemen laba memediasi pengaruh set peluang investasi terhadap return saham, manajemen laba memediasi pengaruh financial leverage terhadap return saham.
Kata kunci: Set peluang investasi, financial leverage, manajemen laba, return saham.
PENDAHULUAN Investasi di pasar modal sekurang-
Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya berdasarkan pada kinerja perusahaan
kurangnya perlu memperhatikan dua hal, yaitu
yang
tercermin
dalam
laporan
keuntungan yang diharapkan dan resiko yang
(Sunarko dan Kartika, 2003).
keuangan
mungkin terjadi. Oleh karena itu investor perlu
Return saham adalah tingkat keuntungan
memiliki sejumlah informasi penting lainnya
yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
seperti informasi ekonomi dan politik, dimana
investasi yang dilakukannya. Setiap investasi,
informasi ini berkaitan dengan dinamika harga
baik jangka panjang maupun jangka pendek
saham agar dapat mengambil keputusan tentang
mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan
perusahaan mana yang lebih layak untuk dipilih.
keuntungan yang disebut return, baik langsung
27 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala maupun
tidak
langsung.
Bursa
saham
(full disclosure) akan mengurangi asimetri
merupakan salah satu pilihan investasi karena
informasi yang terjadi antara manajer dan
dari pergerakan harga saham yang terjadi
pengguna
seorang investor bisa memperoleh pendapatan
asimetri informasi merupakan kondisi yang
atau return. Return tersebut berupa capital gain
dibutuhkan untuk melakukan manajemen laba
(loss) yaitu selisih dari harga investasi sekarang
(Yustisia, 2006).
relatif dengan periode lalu atau selisih harga
laporan
Scott
keuangan.
(2006:344)
Sementara
mendefinisikan
jual saham dengan harga beli saham (Jogiyanto,
manajemen laba sebagai ”pemilihan kebijakan
1998:107). Selain memperoleh return berupa
akuntansi oleh manajer dari Standar akuntansi
capital
akan
keuangan yang ada dan secara alamiah dapat
memperoleh return dalam bentuk dividen yang
memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai
diterima setiap tahunnya. Keuntungan yang
pasar perusahaan”.
gain
(loss)
investor
juga
diperoleh investor dari transaksi dalam pasar
Terdapat
dua
cara
yang
saling
modal tidak terlepas dari risiko-risiko yang
melengkapi dalam berfikir tentang manajemen
mungkin dihadapi seperti tidak diterimanya
laba yakni perilaku oportunistik manajemen
dividen dan atau mengalami capital loss karena
untuk
harga saham yang telah dibeli mengalami
kompensasi, kontrak, dan kos politik dan
penurunan.
perspektif kontrak efisien ketika manajemen
Manajemen
laba
utilitasnya
dalam
diperkirakan
laba dilakukan untuk menguntungkan semua
mempengaruhi return saham (Yustisia, 2006).
pihak yang terlibat dalam kontrak, dimana
Laporan keuangan sebagai sarana informasi
manajemen laba memberikan suatu fleksibilitas
yang ditujukan untuk mengurangi asimetri
untuk melindungi diri mereka dan perusahaan
informasi antara manajemen dan pemilik
dalam mengantisipasi kejadian yang tak terduga
perusahaan
(Scott, 2006).
memiliki
juga
memaksimumkan
kelemahan
tertentu.
Pembuatan laporan keuangan telah diatur oleh suatu standar yang ditetapkan oleh profesi
KAJIAN KEPUSTAKAAN
akuntansi
Pengaruh Set Peluang Investasi terhadap Manajemen Laba
(Yustisia,
2006).
Namun
perlu
disadari bahwa laporan keuangan mengandung banyak asumsi, penilaian (judgment), serta
Skinner
(1993)
telah
membuktikan
pemilihan metode penghitungan yang dapat
bahwa perusahaan dengan kesempatan investasi
digunakan
Tingkat
yang lebih tinggi menunjukkan manajemen laba
keuangan
yang lebih besar. Menurut Gul, et al. (2003:14)
merupakan hal yang dipengaruhi oleh penilaian
para manajer perusahaan yang memiliki set
(judgment} dari manajer. Tingkat pengungkapan
kesempatan investasi (IOS) tinggi lebih banyak
yang makin mendekati pengungkapan penuh
menggunakan manajemen laba untuk menandai
pengungkapan
oleh
pembuatnya.
dalam
laporan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 28
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala informasi
mereka
pertumbuhan
mengenai
perusahaan
di
kesempatan masa
depan.
investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi.
Pilihan manajer mengenai manajemen laba menggambarkan investasi
bahwa
set
(investment
kesempatan
opportunity
Pengaruh Financial Return Saham
Leverage
terhadap
set) Pembiayaan perusahaan melalui utang
mempengaruhi peristiwa kontrak, yang pada gilirannya mempengaruhi pilihan manajer atas metode akuntansi yang digunakan (Watts dan
(financial
bertujuan
untuk
meningkatkan return bagi pemegang saham, tetapi
Zimmerman,1986).
leverage)
financial
leverage
juga
berpotensi
terhadap besarnya risiko yang dihadapi oleh Pengaruh Financial Manajemen Laba Financial
Leverage
terhadap
investor jika beban tetap yang harus dibayar perusahaan atas utang-utangnya lebih besar dari
leverage
menunjukkan
laba
yang
diperolehnya.
Konsekwensinya,
proporsi penggunaan utang untuk membiayai
perusahaan mengalami financial distress yang
investasi. Semakin besar utang perusahaan
dapat mengakibatkan kebangkrutan.
maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta
Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham
tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Akibat Daniati dan Suhairi (2006) menyatakan
kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk
bahwa “manajemen laba yang tinggi akan
melakukan manajemen laba.
berhubungan erat dengan kualitas laba yang Pengaruh Set Kesempatan terhadap Return Saham Esensi
Investasi
rendah dan manajer melakukan manajemen laba untuk menjamin laba yang berkualitas tinggi”.
pertumbuhan bagi perusahaan
Return memungkinkan investor untuk
adalah adanya kesempatan investasi yang dapat
membandingkan keuntungan aktual ataupun
menghasilkan
keuntungan yang diharapkan yang disediakan
pertumbuhan
keuntungan.
Pilihan-pilhan
perusahaan merupakan
suatu
oleh
berbagai
investasi
pada
tingkat
harapan penting yang diinginkan oleh pihak
pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain,
internal perusahaan yaitu manajemen maupun
return pun memiliki peran yang amat signifikan
eksternal perusahaan seperti investor dan
dalam menentukan nilai dari suatu investasi
kreditur.
(Daniati dan Suhairi, 2006).
Pertumbuhan
diharapkan
dapat
memberikan aspek yang positif bagi perusahaan sehingga
meningkatkan
kesempatan
berinvestasi di perusahaan tersebut. Bagi investor, pertumbuhan perusahaan merupakan suatu proyek yang menguntungkan karena 29 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam studi ini adalah sebagai berikut:
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1. Set peluang investasi, financial leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen
2.
3.
4.
laba
pada
METODE PENELITIAN
perusahaan
Populasi dalam penelitian ini yaitu
manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
2010-2013.
Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu dari
Set peluang investasi berpengaruh
tahun
2010–2013
(periode
pengamatan)
terhadap manajemen laba pada perusahaan
berjumlah 541 emiten, yaitu 132 emiten pada
manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2010, 134 emiten pada tahun 2011, 136
2010-2013.
emiten pada tahun 2012, dan 139 emiten pada
Financial
leverage
berpengaruh
tahun 2013. Dimana jumlah emiten berbeda
terhadap manajemen laba pada perusahaan
setiap
manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
menggunakan jenis data panel yang tidak
2010-2013.
seimbang.
Set leverage,
peluang dan
investasi,
manajemen
financial
laba
tahunnya
karena
penelitian
ini
Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara
dengan cara purposive sampling. Berdasarkan
bersama-sama berpengaruh terhadap return
kriteria jumlah perusahaan yang menjadi
saham pada perusahaan manufaktur di Bursa
sampel penelitian adalah sebanyak 69 emiten
Efek Indonesia periode 2010-2013.
selama 4 tahun periode pengamatan (2010–
5. Set peluang investasi berpengaruh terhadap
2013) sehingga jumlah akhir yang akan
return saham pada perusahaan manufaktur di
diobservasi sebanyak 69 pengamatan penelitian.
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 6. Financial leverage berpengaruh terhadap
Operasionalisasi variabel penelitian Variabel Eksogen
return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 7. Manajemen
laba
berpengaruh
1. Set Peluang Investasi Set peluang investasi yaitu tersedianya
terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
alternatif investasi
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Market-to-book
laba
memediasi
pengaruh
financial leverage terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
assets
ratio
(MBA)
merupakan pengukuran yang paling informatif dan lebih baik dibandingkan denganmarket-tobook-equity ratio (MBE), dan earning-price
Indonesia periode 2010-2013. 9. Manajemen
datang bagi
perusahaan.
8. Manajemen laba memediasi pengaruh set kesempatan investasi terhadap return saham
di masa
ratio (EPR). (Adam dan Goyal, 2008). Oleh karena itu dalam penelitian ini, market-to-book assets
ratio
(MBA),
digunakan
sebagai
pengukuran set peluang investasi. Market-toVolume 4, No. 3, Agustus 2015
- 30
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala book assets ratio (MBA) adalah nilai pasar aset
endogen adalah return saham. Pada penelitian
yang dibagi dengan nilai buku aset, sedangkan
ini, return yang digunakan adalah return harian
nilai pasar aset adalah nilai pasar ekuitas
pada saat penutupan pada hari pengamatan dan
ditambah dengan nilai buku utang dan saham
harga saham yang digunakan adalah harga
preferen, yang dapat diserderhanakaan dalam
saham
formulasi sebagai berikut (Adam dan Goyal,
dipublikasikan yaitu dengan mengakumulasikan
2008).
rata-rata harga saham 3 hari sebelum tanggal
pada
saat
laporan
keuangan
publikasi, 1 hari tanggal pulikasi, dan 3 hari sesudah tanggal publikasi. Variabel ini dapat dihitung dengan 2. Financial Leverage Menurut (2001:174)
formulasi
(Ross
et
al.,
2003:238).
Brigham
financial
dan
leverage
Houston merupakan
tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan
Dimana:
laba tetap (utang dan saham preferen) di
: Return saham hari pengamatan (t)
gunakan dalam struktur modal perusahaan.
: Harga saham hari pengamatan (t)
Indikator yang digunakan dalam financial : Harga saham pengamatan (t-1).
leverage adalah DER (Debt to equity ratio).
sebelum
hari
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik
Alasan
Variabel intervening dalam penelitian ini
menggunakan DER dalam mengukur financial
adalah manajemen laba. Healy dan Wahlen
leverage
(1998) menyebutkan manajemen laba sebagai
karena
perbandingan
perusahaan.
5. Variabel Intervening
lebih
antara
mencerminkan
kewajiban
(utang)
proses dimana manajer memiliki kemampuan
perusahaan dengan ekuitas yang dimilikinya
untuk
sehingga investor dapat menilai sejauh mana
mempengaruhi hasil kontraktual mereka dengan
kemampuan
pemilik perusahaan. Menurut Subramanyam et
kewajibannya.
perusahaan Financial
dalam
membayar
leverage
dapat
menyesatkan
stakeholder,
atau
al, (2004) secara ekstrim mengungkapkan
diformulasikan sebagai berikut (Brigham dan
bahwa
Houston, 2001:14)
komestik,
manajemen manajer
laba
dapat
melakukan
dikatakan manipulasi
akrual tanpa adanya konsekuensi cash flow. 4. Variabel Endogen (Z)
Model yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini (penelitian penulis) adalah model
Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan variabel 31 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jones yang dimodifikasi. Model tersebut dapat
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ditulis dalam persamaan sebagai berikut (Jones, 1992): DAit = TAit/Ait-1 –{ [al (1/Ait-1)] +α2 [(∆REV ∆REC)/TAit]
+
α3
(PPE
I,t/TAit]}…………………..…(8)
Persamaan (8) juga merupakan perluasan dari persamaan (1) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa discreatinary accruals sebagai pengukuran manajmen laba merupakan error term (nilai residu) dari persamaan regresi model Jones (1991) yang dimodifikasi (Dechow,
1
A very strong positive (positif yang sangat kuat) 2 A substantial positive 0,50-0,69 ( positif yang kuat) 3 A moderate positive 0,30-0,49 (positif yang sedang) 4 A low positive (positif 0,10-0,29 yang kurang kuat) 5 No association (tidak 0,00 ada hubungan) Sumber: Bungin (2011:194) 0,70-ke atas
Uji Mediasi Menurut Baron dan Kenny (1986) suatu
Sloan dan Sweeney, 1995).
variabel berfungsi sebagai mediator ketika
Pengujian Asumsi Klasik
memenuhi kondisi berikut: (a) variasi dalam
Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas,
tingkat variabel independen secara signifikan
uji heteroskedasitas, uji multikolinieritas, dan
menjelaskan variasi dalam mediator (yaitu, jalur
uji autokorelasi. Uji multikolinieritas tidak
a), (b) variasi dalam mediator secara signifikan
diperlukan
menjelaskan variasi variabel dependen (yaitu,
kedua
dalam penelitian ini dikarenakan
variabel
independen
sudah
saling
jalur b), dan (c) ketika jalur a dan b
berkorelasi dan dengan korelasi tersebut sudah
dikendalikan,
menghasilkan multikolinearitas (Baron dan
signifikan antara variabel independen dan
Kenny, 1986), sedangkan uji autokorelasi juga
dependen tidak lagi signifikan.
hubungan
sebelumnya
yang
tidak diperlukan, hal ini dikarenakan data yang
Untuk melakukan pengujian ini, kita
digunakan dalam penelitian ini adalah cross-
harus memperkirakan dari 3 persamaan regresi
section, sehingga tidak diperlukan pengujian
berikut: ”pertama regresi variabel independen
autokorelasi (Sarjono dan Jualinita, 2011:80).
terhadap variabel mediasi; kedua, regresi variabel
Uji Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk mengui ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (Sarjono dan Julianita 2011:85). Untuk mengetahui tingkat hubungan dalam korelasi adalah seperti yang tergambar dalam Tabel 1.1.
No
Tabel 1.1 Interpretasi Nilai R Nilai Tingkat Hubungan Koefisien
dependen;
independen dan
ketiga,
terhadap regresi
variabel variabel
independen dan mediasi terhadap variabel dependen”. Ketiga persamaan regresi tersebut menguji dari keterkaitan model mediasi. Jika kondisi ini diprediksi dari semua arah, maka pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen harus lebih kecil dari pesamaan ketiga daripada persamaan kedua. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 32
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mediasi (Rucker et al., 2011):
Paling tidak ada satu
yxi (i=1,2)
≠ 0;
1. Fully Mediation, artinya variabel independen
Set peluang investasi dan financial leverage
tidak mampu mempengaruhi secara signifikan
berpengaruh terhadap manajemen laba pada
variabel dependen tanpa melalui variabel
emiten manufaktur di Bursa Efek Indonesia
mediator.
periode 2010-2013.
2. Partially
Mediation,
artinya
variabel
zx1
=
zx2=
zy
= 0; Set peluang investasi,
independen mampu mempengaruhi secra
financial leverage dan manajemen laba tidak
langsung
berpengaruh terhadap return saham pada
variabel
dependen
tanpa
melalui/melibatkan variabel mediator.
emiten manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Paling tidak ada satu
Rancangan Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan
(i=1,2) ≠ 0; Set
zxi
peluang investasi, financial leverage dan
(path
manajemen laba berpengaruh terhadap return
analysis) dengan menggunakan software SPSS
saham pada emiten manufaktur di Bursa Efek
versi 20.0 for windows. Untuk menguji
Indonesia periode 2010-2013.
menggunakan
model
analisis
jalur
pengaruh secara simultan dan parsial pengaruh set kesempatan investasi (X1), dan financial
HASIL DAN PEMBAHASAN
leverage (X2) terhadap return saham (Z) yang
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
dimediasi oleh manajemen laba (Y). Manfaat model
path
digunakan
analysis untuk
(analisis
jalur)
mengetahui
ini
besarnya
Dari
hasil
uji
normalitas
dan
heteroskedastisitas telah memenuhi kriteria pengujian.
sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2 terhadap Y dan Z (Akdon, 2013:115). Kesimpulan diambil langsung dari nilai koefisien jalur masing-masing
variabel
dan
koefisien
determinasi (R 2 ). Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
yx1
=
yx2
= 0; Set peluang investasi
dan financial leverage tidak berpengaruh terhadap
manajemen
laba
pada
emiten
manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 33 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Hasil Pengujian Korelasi Hasil uji korelasi menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Hasil Uji Korelasi Hubungan No antar Nilai Keterangan variabel 1 X1 dan X2 0,189 Kurang kuat 2 X1 dan Y 0,362 Moderat/sedang 3 X2 dan Y 0,171 Kurang kuat 4 Y dan Z 0,071 Kurang kuat 5 X1 dan Z 0,110 Kurang kuat 6 X2 dan Z 0,282 Kurang kuat Sumber: Data Skunder 2014 (diolah)
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Berdasarkan hasil pengujian korelasi
berlaku sempurna sebagai variabel mediasi
pada Tabel 1.2, diperoleh hubungan yang
(intervening
kurang kuat antara set kesempatan investasi
investasi dan financial leverage terhadap return
dengan
saham.
financial leverage
Sedangkan
set
sebesar 0,189.
kesempatan
laba sebesar 0,362. Untuk financial leverage dengan manajemen laba terdapat hubungan kurang
kuat
dengan
nilai
untuk
set
peluang
investasi
berhubungan yang sedang dengan manajemen
yang
variable)
0,171.
Selanjutnya hubungan manajemen laba dengan return saham sebesar 0,071 menunjukkan hubungan yang kurang kuat. Untuk set peluang
Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Set Peluang Investasi dan Financial Leverage secara Bersama-sama dan Parsial terhadap Manajemen Laba Hasil dan gambaran hubungan struktural tercermin dalam struktur pengaruh set peluang investasi dan financial leverage terhadap manajemen laba dapat dilihat pada Tabel 1.4.
investasi dengan return saham memperoleh hubungan yang kurang kuat yakni nilainya sebesar 0,110. Namun hubungan pengendalian intern dengan return saham memperoleh nilai 0,282 memiliki hubungan yang kurang kuat. Hasil Pengujian Mediasi Hasil pengujian mediasi dapat dilihat dari keterkaitan koefisien antara model mediasi sebagaimana yang tersajikan pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Hasil Uji Mediasi Koefisi Regres Koefisie en Keterangan i n (X1) (X2) 0,27 Mediasi II -0,059 1 berlaku sempurna apabila nilai 0,25 koefisien III -0,082 7 regresi III < regresi II Sumber: Data Skunder 2014 (diolah)
Tabel 1.4 Hasil Uji Regresi Persamaan Pertama Coefficients Standardized Coefficients Model Beta Sig. (Constant) 0,203 Set Peluang Investasi 0,409 0,001 Financial Leverage 0,249 0,031 R = 0,437a R Square = 0,191 Adjusted R Square= 0,166 e = 0,809 F Hitung = 7,790 Sig. = 0,001b
Dependent variable (Manajeme n Laba)
Berdasarkan Tabel 1.4 diatas diketahui diterima, artinya set peluang investasi dan financial
leverage
secara
terhadap manajemen laba,
bersama-sama diterima, artinya,
set peluang investasi secara parsial berpengaruh terhadap manajemen laba,
yang diajukan
diterima, atinya financial leverage secara parsial berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berdasarkan Tabel 1.3 hasil pengujian mediasi diperoleh nilai koefisien regresi III < dari pada nilai koefisien dalam regresi II. Hal ini menunjukkan bahwa, manajemen laba
Pengaruh Set Peluang Investasi, Financial Leverage dan Manajemen Laba secara Bersama-sama dan Parsial terhadap Return Saham Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 34
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil
pengujian
hipotesis
dengan
laba bisa memediasi pengaruh financial leverage
menggunakan regresi persamaan kedua dapat
terhadap return saham maka dapat dikatakan
dilihat pada lampiran output SPSS merupakan
berpengaruh secara partially.
nilai koefisien regresi untuk data yang sudah dibakukan yang tidak lain adalah nilai koefisien
Pengaruh Set Peluang Investasi dan Financial Leverage secara bersama-sama terhadap Manajemen Laba
jalur. Tabel 1.5 Hasil Uji Regresi Persamaan Kedua Coefficients Standardize d Coefficients Model (Constant) Set Peluang Investasi Financial Leverage Manajemen Laba R R Square Adjusted R Square e F Hitung Sig.
Beta
Pembahasan Hasil Penelitian
Hipotesis pertama ( Artinya
set
peluang
) diterima.
investasi,
financial
leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba. Semua variabel yang
Sig. 0,006
diteliti ikut berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Besarnya manajemen laba
-0,082
0,536
0,257 0,057 = 0,292a = 0,085 = 0,043 = 0,915 = 2,023 = 0,119b
0,044 0,669 Dependen t variable (Return Saham)
suatu perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh set peluang investasi dan financial leverage. Dimana, nilai R Square
sebesar 0,191,
menunjukkanbahwa variabel bebas yaitu set peluang
investasi
perusahaan
dan
berpengaruh
financial
leverage
sedang
terhadap
variabel terikat yaitu manajemen laba sebesar Berdasarkan Tabel 1.5 diatas diketahui
19,1%, sedangkan sisanya sebesar 80,9%
yang diajukan diterima, artinya variabel set
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
peluang
dimasukkan dalam penelitian ini seperti halnya
investasi,
manajemen laba,
financial
leverage
dan
yang diajukan diterima.
insider
ownership,
keputusan
Artinya set peluang investasi secara parsial
pertumbuhan
berpengaruh terhadap return saham,
keputusan pendanaan (Finani, 2009).
yang
penjualan,
investasi,
likuiditas,
dan
diajukan diterima, artinya financial leverage secara parsial
berpengaruh
terhadap
return
saham,
yang diajukan diterima. Artinya, manajemen laba secara parsial berpengaruh terhadap return
Pengaruh Set Peluang Investasi terhadap Manajemen Laba Hipotesis kedua (
) diterima. Artinya
yang diajukan diterima, artinya
set peluang investasi secara parsial berpengaruh
manajemen laba dapat memediasi pengaruh set
positif dan signifikan terhadap manajemen laba.
peluang investasi terhadap return saham maka
Hasil ini menunjukkan bahwa, semakin besar
dapat dikatakan berpengaruh secara partially,
kesempatan investasi maka semakin tinggi juga
yang diajukan diterima, artinya manajemen
tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh
saham,
35 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala manajer perusahaan manufaktur selama tahun
Return Saham
2010–2013. Sebaliknya, semakin kecil set peluang investasi maka semakin rendah tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh manajer. Pengaruh Financial Manajemen Laba
Leverage
terhadap
financial leverage secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, arah
pengaruhnya
positif.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi financial leverage yang dimiliki suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan.
Hipotesis keempat ( set
peluang
investasi
berpengaruh
peluang
lemah
terhadapreturn saham. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa,set
peluang
investasi
dalam meningkatkan return saham perusahaan manufaktur selama periode tahun 2010–2013, namun belum mencapai tingkat maksimal. Kondisi ini dapat terjadi karena set peluang investasi masih berpengaruh lemah terhadap return saham. Pengaruh Financial Return Saham
Leverage
Hipotesis keenam (
Pengaruh Set Peluang Investasi, Financial Leverage dan Manajemen Laba secara bersama-sama terhadap Return Saham
Artinya,
set
) diterima. Artinya,
mampu memberikan kontribusi yang cukup
Hipotesis ketiga (Ha3) diterima. Artinya,
dengan
Hipotesis kelima (
) diterima.
investasi,
financial
leverage
terhadap
return
) diterima, artinya
berpengaruh saham
terhadap
signifikan
dengan
arah
pengaruhnya positif. Hasil ini menunjukkan bahwa, semakin besar financial leverage yang
financial
dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi
leverage dan manajemen laba secara bersama-
tingkat return saham. Kebijakan utang suatu
sama berpengaruh terhadap return saham.
perusahaan
Dimana, nilai R Square
sebesar 0,085. Hal
memiliki aset yang tinggi sehingga perusahaan
ini menunjukkan bahwa variabel set peluang
tersebut juga akan memiliki nilai pasar saham
investasi, financial leverage dan manajemen
yang baik dimata investor. Dimana perusahaan
laba berpengaruh lemah terhadap return saham
yang memiliki total aktiva besar menunjukkan
sebesar 8,5%, sedangkan 91,5% dijelaskan
bahwa perusahaan tersebut telah mencapai
variabel lain yang tidak diteliti seperti halnya,
kedewasaan, dimana dalam tahap ini arus kas
institutional ownership, cash flow, company life
perusahaan
cyle, (Ni Luh, 2009), ukuran kantor akuntan
memiliki prospek yang baik dalam waktu yang
publik (Rusman, 2012), Risiko sistematik, dan
relatif lama, bahwa perusahaan yang memiliki
laba (Yunina, 2013).
ukuran perusahaan besar dapat menigkatkan
yang
sudah
besar
positif
dianggap
dan
sudah
dianggap
nilai pasar saham. Pengaruh Set Peluang Investasi terhadap Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 36
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham Hipotesis ketujuh (
) diterima, artinya
manajemen laba berpengaruh lemah terhadap
8) Manajemen laba memediasi pengaruh set peluang investasi terhadap return saham. 9) Manajemen
laba
memediasi
pengaruh
financial leverage terhadap return saham.
return saham dengan arah pengaruhnya positif. Hasil ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi praktik manajemen laba suatu perusahaan maka semakin tinggi tingkat return saham. Hal ini juga menunjukkan bahwa manajemen laba yang dilakukan pada suatu perusahaan yang besar adalah untuk meyakinkan investor dalam
Saran 1) Para
investor
Indonesia
perusahaan
harus
manufaktur
mempertimbangkan
variabel-variabel sepertihalnya set peluang investasi, financial leverage, manajemen laba dan return saham dalam pengambilan keputusan atau seberapa besar kehati-hatian
meningkatkan return saham.
untuk mengharapkan return saham bebas dari praktik maajemen laba.
KESIMPULAN DAN SARAN
2) Sebagai bahan pertimbangan perusahaan-
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
menjaga kestabilan return saham setiap
dapat disimpulkan bahwa: 1) Set peluang investasi dan financial leverage secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
2) Set peluang investasi berpengaruh terhadap
3) Financial leverage berpengaruh terhadap
4) Set peluang investasi, financial leverage dan secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap
return
penelitian
(independent
di
beberapa variable)
masa
mendatang,
variabel
bebas
lainnya
karena
pengaruh yang lemah dan sisanya masih dipengaruhi oleh variabel lain seperti halnya earning per share, price earning ratio, risiko, cash flow dan asset turn over yang
saham. 5) Set peluang investasi berpengaruh terhadap
berpotensi mempengaruhi manajemen laba dan return saham.
return saham. 6) Financial leverage berpengaruh terhadap
Menambahkan perusahaan sektor primer dan tarsier lainnya, seperti perusahaan sektor
return saham. 7) Manajemen
3) Untuk
variabel yang telah diteliti masih memiliki
manajemen laba
(simultan)
dengan cara meningkatkan kinerja dan laba
menambah
manajemen laba
laba
tahun untuk kelangsungan hidup perusahaan
perusahaan.
terhadap manajemen laba.
manajemen
perusahaan manufaktur di Indonesia agar
laba
berpengaruh
terhadap
return saham.
pertambangan, devloper, financial institution, securities company, insurance, dan investment fund/mutual fund, sehingga akan mencakup
37 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala keseluruhan sektor yang ada di BEI sebagai populasi penelitian
DAFTAR PUSTAKA Adam, Tim dan Vidhan Goyal. 2000. The Investment Opportunity Sets and Its Proxy Variabels: Theory and Evidence. Hongkong University of Science and Technology. Working Paper. Brigham, E. F., dan J. F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto H.M. 1998.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Ni Luh, Putu Wiagustini. 2009. Invesment Opportunity Institutional Ownership, Cash Flow, Company Life Cycle Terhadap kebijakan Deviden dan Return Saham. Jurnal Keuangan dan Perbankan. 13(3): 373-385. Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Brandford D. 2003. Fundamentals of Corporate Finance. New York: Mc Graw-Hill.
Skinner, D.J. 1993. The Investment Opportunity Set and Accounting Procedure Choice: Preliminary Evidence. Journal of Accounting and Economics. 16 (10): 407-455. Subramanyam, K.R. 1996. The Pricing of Discretionary Accruals. Journal of Accounting and Economics. 22: 249-281. Suhairi, Daniati, N. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi 9 (Padang). Sunarko dan Andi Kartika. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Per Share di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 9: 67-82. Watts, Ross L. and Jerold L. Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. Englewood Cliffs.New Jersey: Printice- Hall, Inc. Yustisia, Analies. 2006. Pengaruh Manajemenlaba (Earnings Management) terhadap Kinerja Operasi dan Return Saham disekitar IPO: Studiterhadap Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta). TEMA, 7: 16-17.
Rucker, Karen S, et. al., 2001. Low Back Pain A Sympton-Based Approach to Diagnosis and Treatment, (USA: ButterworthHeinemann) Rusman. 2012. Pengaruh Mannajemen laba, ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap return saham pada perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 2 (1): 102-104 Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Salemba Empat, Jakarta. Scott William R. 2006. Financial Accounting Theory. 4th Edition. USA: Prentice Hall.
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 38