Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 11- 19
9 Pages
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH
Cut Malahayati1, Islahuddin2, Hasan Basri3 1)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract : The Purpose of this study is to examine the effect of the human resources capacity, budget planning and budget execution to the budget absorption of working units (SKPD) in the Government of Banda Aceh. The data used in this research is primary data and data collection is done directly by using questionnaires. The population in this study are all working units (SKPD) in the environment of Government of Banda Aceh (39 SKPD). The number of respondents as many as 78 people. Every SKPD represented by two members, namely Finance Administration Officer (PPK) and the Acting Manager of Technical Activities (PPTK) as respondents. Data analysis method used is multiple linear regression. The results of the research either simultaneously or partially support the hypothesis that the capacity of human resources, budget planning and budget execution affect to the absorption of the SKPD’s budget in the goverment of Banda Aceh. 2,3)
Keywords:Capacity of Human Resources, Budget Planning, Budget Execution, Budget Absorption. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran terhadap serapan anggaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan mengunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD yang berada di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh (39 SKPD). Jumlah responden sebanyak 78 orang. Setiap SKPD diwakili oleh 2 orang yaitu Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) dan Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK) sebagai responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian baik secara simultan maupun parsial mendukung hipotesis bahwa kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran dan pelaksanaaan anggaran berpengaruh terhadap serapan anggaran SKPD pada Pemerintah Kota Banda Aceh.
Kata Kunci : Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Serapan Anggaran
41,72%. Seharusnya realisasi anggaran telah
PENDAHULUAN Lambatnya penyerapan anggaran menjadi
mencapai 75% pada akhir triwulan ke-III.
salah satu masalah klasik, yang terus terjadi
Belum maksimalnya penyerapan anggaran pada
setiap tahunnya di Indonesia. Penyerapan
beberapa SKPD disebabkan
anggaran di awal tahun
(triwulan pertama)
belum mampu memaksimalkan sumber daya
begitu kecil tetapi mengalami peningkatan yang
yang dimilikinya. Hal tersebut disebabkan oleh
signifikan di akhir tahun (triwulan keempat).
faktor SDM (Sumber Daya Manusia) yang
Hal ini berdampak pada lambatnya realisasi
kurang kompeten dan perencanaan anggaran
pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah.
yang tidak matang (Maulana, 2011).
Fenomena ini juga terjadi pada Kota Banda Aceh. Sampai September 2014 (akhir
pemerintah akhir
bulan
triwulan ke-III)
SKPD tersebut
Di dalam pengelolaan keuangan daerah, Pegawai Negeri Sipil (PNS) berperan penting untuk
mewujudkan
pengelolaan
keuangan
realisasi keuangan yang mampu diserap untuk
daerah yang transparan, efektif dan efisien.
pelaksanaan program kegiatan adalah sebesar
Namun
11 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
di
dalam
kenyataannya,
PNS
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala cenderung dianggap memiliki kapasitas SDM
barang/jasa
(profesionalisme) yang rendah (Pratama et al.,
kurangnya
2012). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
bersertifikat,
untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui
pengadaan barang/jasa di SKPD juga memberi
pendidikan dan
kontribusi bagi lambatnya penyerapan anggaran
pelatihan. Menurut Andriani
“banyaknya
(2010)
mengambil
panitia dan
tindakan,
pengadaan
buruknya
yang
pelaksanaan
dapat
(Siswanto dan Rahayu, 2010). Penelitian
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia”.
Maulana (2011), Kuswoyo (2011), Herriyanto
Faktor
lain
penyerapan
pelatihan
dalam
yang
anggaran
mempengaruhi
(2012), Arief dan Halim (2013) dan Putri
perencanaan
(2014) membuktikan bahwa faktor SDM,
adalah
anggaran. Permasalahan yang timbul
dalam
perencanaan
anggaran
dan
pelaksanaan
perencanaan anggaran disebabkan karena masih
anggaran memberi pengaruh bagi penyerapan
adanya anggapan bahwa tidak semua anggaran
anggaran SKPD.
yang
diusulkan
akan
sehingga
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
anggaran yang diusulkan lebih besar dari yang
pengaruh kapasitas sumber daya manusia,
dibutuhkan
perencanaan
tanpa
disetujui,
memperhatikan
faktor
anggaran
dan
pelaksanaan
kemudahan implementasi dan kebutuhan riil di
anggaran
lapangan (Septianova dan Helmy, 2013). Selain
pada pemerintah Kota Banda Aceh, baik secara
itu, perencanaan kegiatan kurang matang dan
simultan maupun secara parsial. Penelitian ini
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan tidak
dimulai dengan membahas tinjauan
sesuai dengan perencanaannya (Tunggal, 2011).
dilanjutkan
Selain kapasitas SDM dan perencanaan
penelitian,
anggaran,
menurut
penyerapan
Kuswoyo
anggaran
juga
(2011)
dipengaruhi
terhadap serapan anggaran SKPD
dengan dan
penjelasan
kemudian
diikuti
pustaka, metode dengan
pembahasan mengenai hasil penelitian. Terakhir, paper ini memberikan kesimpulan.
pelaksanaan anggaran. Dalam pelaksanaan anggaran, persoalan-persoalan
yang sering
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi dalam internal satuan kerja meliputi
Penyerapan anggaran
keterlambatan tenaga
penetapan surat keputusan
pengelola
keuangan,
kebiasaan
kemampuan
pemerintah
menggambarkan daerah
dalam
melaksanakan dan mempertanggungjawabkan
pengelola anggaran menunda pekerjaan, serta
setiap kegiatan yang
telah direncanakannya
tidak adanya reward dan punishment bagi
(Mardiasmo,
Penyerapan
keberhasilan/kegagalan pengelolaan keuangan
pemerintah daerah merupakan akumulasi dari
di
penyerapan anggaran yang dilakukan oleh
satker
juga
menyebabkan
lambatnya
penyerapan anggaran (Miliasih, 2012). Terkait proses pengadaan barang/jasa, sikap
kehati-hatian
pejabat
pengadaan
SKPD.
2009).
anggaran
Menurut Noviwijaya dan Rohman
(2013) Penyerapan anggaran SKPD merupakan “proporsi anggaran satuan kerja yang telah Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 12
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dicairkan atau direalisasikan dalam satu tahun
memberi kontribusi bagi penyerapan anggaran
anggaran”.
pemerintah daerah. Menurut
Kemampuan
penyerapan
anggaran
Notoatmodjo
(2003:14) “perencanaan adalah inti manajemen
dianggap baik dan berhasil apabila realisasi
karena
penyerapan anggaran sesuai dengan aktual fisik
bersangkutan didasarkan pada rencana tersebut”.
pekerjaan yang dapat diselesaikan, dengan
Untuk mengimplementasikan perencanaan atas
anggapan bahwa fisik aktual pekerjaan tersebut
suatu kegiatan tentu dibutuhkan anggaran.
relatif sama dengan target
Menurut Mardiasmo (2009:61)
penyelesaian
semua
kegiatan
organisasi
yang
anggaran
pekerjaan yang direncanakan (Lusiana, 1997
merupakan "pernyataan mengenai estimasi
dalam Nugroho dan Ananda, 2013).
kinerja yang hendak dicapai selama periode
Penyerapan anggaran SKPD akan baik apabila kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki satuan kerja
baik. United Nations
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial”. Beberapa
permasalahan
yang
sering
Development Programs (2008) mengartikan
terjadi dalam perencanaan anggaran yang
kapasitas SDM sebagai
mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran
kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang atau individu, yang
menurut
mengacu pada keterampilan, pengalaman, dan
Perencanaan kegiatan tidak sesuai dengan
pengetahuan
untuk
kebutuhan; 2) Data pendukung yang tidak
melakukan suatu pekerjaan dengan baik yang
lengkap pada saat penyusunan anggaran; 3)
dapat
Salah penentuan akun sehingga perlu merevisi
yang
diperoleh
dimilikinya
melalui
pendidikan
dan
pelatihan. Triani
Yunarto
dokumen (2013)
(2011),
anggaran;
4)
diantaranya:
Penyusunan
1)
pagu
mengemukakan
anggaran yang tidak sesuai harga pasar; 5) Term
permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah
of Reference (TOR) salah/tidak lengkap; 6)
dalam pengelolaan
keuangan daerah terkait
Rencana Anggaran Belanja (RAB) tidak sesuai
kapasitas SDM menunjukkan kondisi bahwa:
dengan satuan biaya; dan 7) Tidak adanya
(a) Masih kurangnya SDM sebagai tenaga
formalisasi rencana penarikan anggaran.
pengelola keuangan yang berlatar belakang
Perencanaan anggaran yang akurat akan
akuntansi; (b) Penempatan SDM yang tidak
mempermudah
sesuai spesifikasi bidang ilmu; (c) Tingkat
Pelaksanaan merupakan aktivitas atau usaha-
pemahaman dasar staf mengenai administrasi
usaha yang dilaksanakan untuk merealisasikan
keuangan negara masih lemah; dan (d) Reward
semua rencana
system yang belum tepat, turut
dirumuskan
memberi
pelaksanaan
dan kebijakan yang telah
dan ditetapkan (BPKP, 2011).
kontribusi bagi lemahnya pengelolaan keuangan
Persoalan-persoalan
di pemerintah daerah.
pelaksanaan
Selain itu, perencanaan anggaran juga 13 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
mempengaruhi
anggaran.
yang
anggaran
dihadapi juga
penyerapan
dalam dapat
anggaran,
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diantaranya: pertama,
persoalan-persoalan
2. Kapasitas
sumber
yang terjadi dalam internal satuan kerja seperti:
berpengaruh
keterlambatan
anggaran SKPD.
tenaga
penetapan surat keputusan
pengelola
keuangan,
kebiasaan
pengelola anggaran menunda pekerjaan,serta tidak adanya reward dan punishment bagi keberhasilan/kegagalan pengelolaan keuangan
daya
manusia
positif terhadap
serapan
3. Perencanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD. 4. Pelaksanaan anggaran berpengaruh positif terhadap serapan anggaran SKPD.
di satker menyebabkan lambatnya penyerapan anggaran (Miliasih, 2012); Kedua, pengadaan barang dan jasa. Terkait proses pengadaan barang/jasa,
kehati-hatian
Penelitian ini merupakan
pengujian
pejabat
hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah
mengambil
seluruh SKPD pada Pemerintah Kota Banda
tindakan, kurangnya panitia pengadaan yang
Aceh. Dengan jumlah responden sebanyak 78
bersertifikat,
pelaksanaan
orang (2 orang per SKPD) yang terdiri dari 1
pengadaan barang/jasa di SKPD juga memberi
orang Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
kontribusi bagi lambatnya penyerapan anggaran
dan 1 orang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(Siswanto
Ketiga,
(PPTK). Horizon waktu yang digunakan dalam
mekanisme pembayaran. Persoalan yang terjadi
pengumpulan data adalah one shot study.
dalam mekanisme pembayaran
disebabkan
Sumber data yang digunakan adalah data primer,
oleh perencanaan kas yang tidak akurat,
sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan
sehingga satker tidak memiliki pedoman yang
dengan
tepat kapan anggaran akan direalisasikan
kuesioner
(Septianova dan Helmy, 2013).
validitas dan uji reliabilitas.
pengadaan
sikap
METODE PENELITIAN
barang/jasa
dan
dan
dalam
buruknya
Rahayu,
2010);
Selain itu,
pencairan pembayaran kepada pihak rekanan
penyebaran terkumpul
kuesioner. maka
Setelah
dilakukan
uji
Setelah uji validitas dan uji reliabilitas
tidak optimal/sering terlambat disebabkan pihak
terpenuhi,
rekanan tidak mengajukan tagihan atau karena
Metode analisis data yang digunakan dalam
dokumen bukti tagihan yang tidak lengkap
penelitian ini adalah analisis regresi linear
(Tunggal, 2011).
berganda yang diolah dengan menggunakan
Berdasarkan kajian pustaka, hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini
dilakukan
analisis
data.
software SPSS versi 20. Model persamaan dari regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y= α + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3+ ε
adalah: 1. Kapasitas perencanaan anggaran
maka
sumber
daya
anggaran
dan
pelaksanaan
α adalah konstanta, β1,2,3
simultan
berpengaruh
regresi kapasitas sumber daya manusia (X1),
secara
manusia,
terhadap serapan anggaran SKPD.
Dimana Y adalah serapan anggaran SKPD,
perencanaan
anggaran
adalah koefisien
(X2),
pelaksanaan
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 14
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala anggaran (X3), ε adalah error term
3 Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Pengujian dilakukan
validitas
mengunakan
Berdasarkan Tabel 1,
dan
realibilitas
SPSS
(Statistical
linier berganda sebagai berikut: Y=0,954+0,327X1+0,451X2+0,033X3+ε
Package For Social Science) versi 20. seluruh
Berdasarkan hasil uji regresi dapat
pernyataan yang diajukan pada kuisioner
dijelaskan bahwa
dinyatakan valid,
masing-masing
karena memiliki
nilai
persamaan regresi
nilai koefisien regresi () variabel independent yaitu
koefisien korelasi di atas nilai kritis korelasi
kapasitas
SDM (1=0,327);
perencanaan
product moment yaitu 0,222.
anggaran (2 = 0,451) dan
pelaksanaan
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
Croanbach’s
Croanbach’s Alpha untuk
Alpha.
Nilai
masing-masing
variabel yaitu 0,604 untuk variabel Y,sebesar 0,813 untuk X1, 0,724 untuk X2, dan 0,772 untuk X3. Dengan demikian semua pernyataan dapat dinyatakan reliabel karena nilai alpha berada di atas 0,6.
anggaran (3 = 0,033). Konstanta (α) sebesar 0,954
mempunyai arti
apabila variabel
kapasitas SDM, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran sama dengan nol, maka besarnya serapan anggaran SKPD bernilai positif sebesar 0,954. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,705 menunjukkan kekuatan (keeratan) hubungan antar variabel independen dengan variabel
Hasil Uji Hipotesis
dependen sebesar 70,5% artinya kapasitas SDM,
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah
hipotesis
penelitian
yang
telah
dirumuskan sebelumnya diterima atau ditolak. Hasil uji regresi dapat dilihat pada tabel 1.
Variabel
Tabel 1 Hasil Uji Regresi R
R2
X1 7
15 -
mempunyai hubungan yang
kuat
terhadap serapan anggaran SKPD. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,498, menunjukkan
terjadi pada variabel Serapan Anggaran SKPD
kapasitas SDM, perencanaan anggaran dan
0,45
0,70 5
0,49 8
pelaksanaan anggaran, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 50,2% disebabkan oleh faktorfaktor lain yang tidak termasuk dalam model
1 X3
pelaksanaan
yang terjadi secara bersama-sama pada variabel 0,32
X2
dan
(Y) sebesar 49,8 % disebabkan oleh perubahan
4
a
anggaran
anggaran
bahwa variasi (perubahan-perubahan) yang
0,95
Konstant
perencanaan
0,03
Volume 4, No. 1, Februari 2015
penelitian ini.
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala serapan anggaran SKPD tersebut. Oleh karena
Pembahasan Pengaruh Kapasitas SDM, Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran terhadap Serapan Anggaran SKPD pada Pemerintah Kota Banda Aceh Hasil penelitian terkait kapasitas SDM, perencanaan
anggaran
dan
pelaksanaan
anggaran menunjukkan nilai masing-masing
itu peningkatan kapasitas SDM perlu dilakukan karena akan mempengaruhi
pelaksanaan
program dan kegiatan yang berdampak terhadap penyerapan anggaran SKPD. Endarsari et al. (2013)
mengemukakan
pendidikan
dan
bahwa
pelatihan
sangat
peran penting
koefisien regrasi () variabel independen yaitu:
pelaksanaannya,
1 = 0,327,
banyak manfaat terutama dalam peningkatan
2 = 0,451 dan
3 = 0,033.
Berdasarkan kriteria penerimaan hipotesis yaitu (i = 1,2,3) ≠ 0 maka hipotesis pertama
kapasitas
karena
pegawai
diklat
mempunyai
sehubungan
dengan
pelaksanaan tugasnya”. Hasil penelitian ini
diterima. Ini berarti
bahwa secara simultan
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
ketiga
independen
oleh Heriyanto (2012),
variabel
tersebut
yang menyatakan
berpengaruh secara bersama-sama terhadap
bahwa faktor sumber daya manusia memberi
serapan anggaran SKPD. Untuk meningkatkan
pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan
serapan anggaran SKPD maka dibutuhkan
anggaran. Hasil penelitian
peningkatan kapasitas SDM,
Arif dan Halim (2013) juga menunjukkan hal
perencanaan
anggaran, dan pelaksanaan anggaran
Maulana (2011),
secara
yang sama. Namun hasil penelitian ini berbeda
bersamaan. Hasil penelitian ini mendukung
dengan hasil penelitian Priatno dan Khusain
penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2011),
(2013) yang menyatakan bahwa faktor sumber
Herriyanto (2012), Priatno dan Khusaini (2013)
daya manusia berpengaruh tidak signifikan
yang menyatakan bahwa faktor sumber daya
terhadap serapan anggaran.
manusia,
perencanaan
pelaksanaan anggaran
anggaran
dan
berpengaruh terhadap
serapan anggaran SKPD.
Pengaruh Perencanaan Anggaran terhadap Serapan Anggaran SKPD Terkait
Pengaruh Kapasitas SDM Serapan Anggaran SKPD Hasil
penelitian
terhadap
anggaran,
hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien 2 = 0,451; apabila 2 ≠ 0, maka hipotesis
terhadap variabel
kapasitas SDM menunjukkan bahwa
perencanaan
ketiga diterima, artinya perencanaan anggaran
nilai
berpengaruh positif terhadap serapan anggaran
koefisien 1 = 0,327; apabila 1 ≠ 0, maka
SKPD. Perencanaan anggaran yang dilakukan
hipotesis kedua diterima, artinya kapasitas
oleh SKPD dilingkungan pemerintah Kota
SDM
berpengaruh positif terhadap serapan
Banda Aceh secara umum telah cukup baik.
anggaran SKPD. Semakin baik kapasitas SDM
Namun keterbatasan waktu dan kapasitas SDM
yang berada di SKPD, maka akan semakin baik
dalam penyusunan anggaran di beberapa SKPD Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 16
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala masih belum maksimal. Hal ini mengakibatkan penyusunan anggaran program dan kegiatan
KESIMPULAN
SKPD masih memiliki kelemahan-kelemahan
Setelah dilakukan pengujian dan analisis
sehingga masih membutuhkan revisi pada saat
data sesuai dengan hipotesis yang telah
pelaksanaan anggaran, yang berdampak pada
dirumuskan,
keterlambatan penyerapan anggaran SKPD.
membuktikan bahwa
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
manusia,
dilakukan Maulana (2011), Herriyanto (2012),
pelaksanaan anggaran
Priatno
terhadap serapan anggaran SKPD
dan
menyimpulkan
Khusaini bahwa
(2013)
yang
maka
hasil
penelitian
ini
kapasitas sumber daya
perencanaan
anggaran
dan
berpengaruh positif pada
faktor perencanaan
pemerintah Kota Banda Aceh, baik secara
anggaran memberi kontribusi besar terhadap
simultan maupun secara parsial. Peningkatan
penyerapan anggaran, sehingga semakin baik
kapasitas sumber daya manusia, perencanaan
perencanaan anggaran akan semakin baik
anggaran dan pelaksanaan anggaran akan
penyerapan anggaran.
meningkatkan
dan
penyerapan anggaran Pengaruh Pelaksanaan Anggaran terhadap Serapan Anggaran SKPD
mempercepat
proses
pada pemerintah Kota
Banda Aceh. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan.
Hasil penelitian mengenai pelaksanaan
Pertama, pengunaan instrumen kuisioner pada
anggaran menunjukkan bahwa nilai koefisien
penelitian ini menyebabkan hasil penelitian ini
3 = 0,033; apabila
rentan terhadap biasnya jawaban responden dan
3 ≠ 0, maka hipotesis pelaksanaan
adanya kemungkinan bahwa jawaban yang
anggaran berpengaruh positif terhadap serapan
diberikan tidak sesuai dengan keadaan yang
anggaran SKPD. Hal ini
dapat diartikan
sesungguhnya.
semakin baik pelaksanaan
anggaran yang
umumnya responden akan memberikan jawaban
dilakukan oleh SKPD dilingkungan pemerintah
yang baik atas pertanyaan yang diajukan terkait
Kota Banda Aceh, maka akan semakin baik
pekerjaan yang dilakukannya. Kedua, daftar
pula serapan anggaran SKPD. Secara umum,
penyataan dalam kuisioner yang digunakan
pelaksanaan program dan kegiatan di SKPD
sebahagian dikembangkan oleh peneliti dan
cukup baik, namun pelaksanaan program dan
sebahagian lainnya diadopsi dari penelitian
kegiatan belum dilakukan tepat waktu sesuai
terdahulu dengan memodifikasi aspek bahasa
dengan perencanaan anggaran kas.
agar sesuai dengan kebutuhan penelitian ini,
keempat
diterima,
artinya
Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian Kuswoyo (2011) yang menyatakan bahwa faktor
pelaksanaan
anggaran
berpengaruh
terhadap serapan anggaran. 17 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Hal
ini
disebabkan
sehingga masih terdapat banyak kelemahan
pada
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala DAFTAR PUSTAKA Arif, E., & Halim. A. (2013). Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Minimnya Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2011. Simposium Nasional Akuntansi XVI. Manado. 25-28 September 2013. Andriani, W. (2010). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol. 5, No. 1, Hlm. 6880. BPKP. (2011). Menyoal Penyerapan Anggaran. Yokyakarta: Paris Review. Bastian, I. (2009). Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE Endarsari, N. D, Dwimawanti, I.A dan Rostyaningsih, D. (2013) Analisis Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kendal. Jurnal of Public Policy and Management Review. Vol. 3. No. 1. Herriyanto, H. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Penyerapan Anggaran Belanja pada Satuan Kerja Kementrian/Lembaga di Wilayah Jakarta. Tesis. Jakarta: FEUI. Kuswoyo, I. D. (2011). Analisis Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terkonsentrasinya penyerapan Belanja di Akhir Tahun Anggaran pada Satuan Kerja di Wilayah KPPN Kediri. Tesis-Abstrak. Yokyakarta: Universitas Gajah Mada. Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Maulana, D. (2011). Analisis Penelusuran Anggaran APBD Provinsi Banten di
Sektor Pembangunan Sumber Daya Manusia. Simposium Nasional Otonomi Daerah 2011. Banten: Universitas Serang Raya. Miliasih, R. (2012). Analisis Keterlambatan Penyerapan Anggaran Belanja Satuan Kerja Kementerian/Lembaga TA 2010 di Wilayah Pembayaran KPPN Pekanbaru. Tesis. Jakarta: UI. Notoadmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, M. A., dan Ananda, C.F. (2013). Analisis Faktor-faktor Yang Menyebabkan Penumpukan Pencairan Dana APBN di Akir Tahun Di KPPN Malang. Jurnal. FE dan Bisnis Universitas Brawijaya. (online) (http://JIM.FEB. UB.ac.id). Diakses 17 Mei 2015. Noviwijaya, A., dan Rohman, A. (2013). Pengaruh Keragaman Gender dan Usia Pejabat Perbendaharaan Terhadap Penyerapan Anggaran Satuan Kerja (Studi Empiris pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran KPPN Semarang I). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 3, Hlm 1. Putri, C.T. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Provinsi Bengkulu. Skripsi. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Pratama, M. R., Permadi, H dan Marcelinus, J. (2012). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Working Paper 001. Priatno, P. A., dan Khusaini, M. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 18
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KPPN Blitar. e-Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Universitas Brawijaya (online) (http://JIM.FEB. UB.ac.id). Diakses 15 Mei 2015. Septianova, R. dan Helmy, A. ( 2013). Pengaruh Kualitas DPA dan Akurasi Perencanaan Kas terhadap Kualitas Penyerapan Anggaran pada Satker Wilayah KPPN Malang. JRAK. Vol. 4, No. 1, Hlm 75-84. Siswonto, A. D dan Rahayu, S.L. (2010). Faktor-faktor Rendahnya penyerapan Belanja Kementrian/ lembaga TA. 2010. Kajian Fiskal. Badan Kebijakan Fiskal. Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Tunggal, T. B. (2011). Problem Klasik Penyerapan Anggaran Harus diatasi. Media Keuangan. Volume VI. Triani, M. (2013). Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan (online) (http//: merrytrianii.blogspot.com). Diakses tanggal 15 Juni 2015. UNDP. (2008). Capacity Development Practice Note. Yunarto, I. (2011). Memahami Proses Penganggaran untuk Mendorong Optimalisasi Penyerapan Anggaran. Yokyakarta: Paris Review.
19 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015