Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 55- 64
10 Pages
PENGARUH INTEGRITAS APARATUR, KOMPETENSI APARATUR, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENCEGAHAN FRAUD
1)
Hersi Huslina1, Islahuddin2, Nadir Syah 3 Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2.3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
ABSTRACT The purpose of this study is to examine the effect of officers’ integrity, competency, and information technology capability on the effectiveness of fraud prevention system at the Government of City of Banda Aceh. The population of this study conprises all Local government agencies (SKPD) consisted of 6 secretariates, 14 offices, 9 technical institutes, 9 sub districts where each are represented by Budget Users, Secretaries, and Heads of Sub-Division. Data were collected using 45 items questionnare. The analytical method used is a multiple linear regression. The results showed that officers’ integrity, officers’ competency, and information technology capability contribute to the effectiveness of fraud prevention system in the Government of City of Banda Aceh, simultaneously, as weel as partially. Keywords: officers’ integrity, officers’ competency, utilizing information technology, and the effectiveness of fraud prevention system. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji pengaruh integritas aparatur, kompetensi aparatur, dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud di Pemerintah Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di Pemerintah Kota Banda Aceh yang terdiri dari 6 unit sekretariat, 14 dinas, 9 lembaga teknis, 9 kecamatan, dimana setiap SKPD diwakili oleh Pengguna Anggaran, Sekretaris, dan Kasubag. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang terdiri atas 45 item pernyataan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas aparatur, kompetensi aparatur, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud di Pemerintah Kota Banda Aceh. Kata kunci: integritas aparatur, kompetensi aparatur, pemanfaatan teknologi informasi, dan efektivitas sistem pencegahan fraudn Menurut Tuanakota (2007:272) upaya
PENDAHULUAN Fraud merupakan persoalan masyarakat
pencegahan fraud diawali dari pengendalian
dan Negara. Berbagai kasus dugaan korupsi
intern, kemudian diikuti dengan dua konsep
yang
pada
penting lainnya yaitu menumbuhkan kesadaran
berbagai tingkatan di Pusat dan Daerah,
tentang adanya fraud (fraud awareness) dan
merupakan contoh fraud yang terjadi disektor
upaya penilaian resiko terjadinya fraud (fraud
publik. Sudarmo at al. (2008:11) menjelas kan
risk assessment).
bahwa
melibatkan
“dalam
sejumlah
istilah
pejabat
sehari-hari
dimaknai sebagai ketidakjujuran.”
fraud
Menurut
Loskutovs
(2006)
dalam
pencegahan fraud dilembaga publik terdapat lima tahapan, agar sistem pencegahan fraud
55 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lebih efektif yakni: 1) peran serta atasan, 2)
pencegahan fraud dan reformasi birokrasi
pengembangan dan penerapan kode etik, 3)
dilingkungan kerjanya (Humas Setda, 2012)
rekrutmen
pegawai
sesuai
peraturan
4)
Untuk membangun sistem pendukung
penyesuaian praturan dengan kondisi yang terus
kerja
berkembang, dan 5) akuntabilitas
berintegritas tinggi yang dapat dipercaya dan
Berdasarkan
Laporan
yang
handal
dibutuhkan
aparatur
Temuan
bertanggung jawab, kompeten, cerdas, trampil
Inspektorat Pemerintah Kota Banda Aceh
dan memiliki keahlian khusus. Pemanfaatan
Tahun 2012 ditemui perbuatan, penyimpangan,
teknologi informasi
dan sikap aparatur dalam menjalankan tugas
membantu berjalannya
baik secara sengaja maupun tidak disengaja
fraud yang telah terintegrasi pada semua SKPD
yang dapat digolongkan kedalam tindakan
di Pemerintah Kota Banda Aceh.
fraud, seperti: Adanya aparatur yang hanya
secara optimal
dapat
sistem pencegahan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menandatangani absen dan tidak melakukan
menguji
tugas/kewajibannya di kantor, menandatangani
kompetensi
daftar hadir suatu kegiatan tanpa mengikuti
teknologi informasi terhadap efektivitas sistem
kegiatan
pencegahan fraud pada SKPD Pemerintah Kota
tersebut,
kelebihan
pembayaran
pengaruh aparatur,
integritas dan
aparatur, pemanfaatan
terhadap jumlah hari kegiatan maupun jumlah
Banda Aceh. Selanjutnya, pada
pengadaan barang, kemahalan harga barang,
membahas tinjauan pustaka dan penelitian
dan jumlah pembayaran yang tidak sesuai
sebelumnya
dengan spesifikasi taknis (Inspektorat Kota
pencegahan fraud. bagian 3, memberikan
Banda Aceh, 2012)
Kerangka metodologi untuk dasar analisis data.
mengenai
bagain 2,
efektivitas
sistem
Pemerintah Kota Banda Aceh telah
Bagian 4 membahas temuan dan implikasinya
berupaya untuk mencegah terjadinya fraud
dan akhirnya bagian 5 memberikan kesimpulan.
sedini mungkin melalui penerapan sistem pencegahan
fraud.
Pemanfaatan
teknologi
KAJIAN PUSTAKA Menurut The Institute of Internal
informasi dalam berbagai program inovasi sistem pendukung kerja
diterapkan sebagai
bentuk teknik sistem pencegahan faraud, diantaranya sistem e- kinerja untuk mengukur dan menilai prestasi kerja dan pemberian
Auditor (IIA), yang dimaksud dengan fraud adalah “An array of irregularities and illegal acts characterized by intentional deception.” (Boyton at al, 2006) Cressey (1953) dalam Albercht dan
insentif kepada aparatur, e-procurement dalam proses
pengadaan
penetapan
barang
dan
jasa,
dan
Zona Integritas sebagai bentuk
komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mencegah terjadinya korupsi melalui sistem
Albercht
(2004), mengemukakan teori fraud
triangle
yang
pendorong tindakan
menjelaskan
seseorang fraud,
yang
tiga
untuk terdiri
faktor
melakukan dari;
Volume 4, No. 1, Februari 2015
1) - 56
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dorongan/tekanan (pressure); 2) Kesempatan
Menurut Jurnali dan Supomo (2002)
(opportunity) opportunity; 3) Rasionalisasi
pemanfaatan teknologi informasi merupakan
(rasionalization).
tingkat integrasi teknologi informasi pada
Sudarmo at al, (2008:38) berpendapat bahwa,
suatu
sistem
pencegahan
pelaksanaan tugas-tugas akuntansi. Menurut
fraud
Sutarman (2012:19) manfaat dari penerapan
dikatakan efektif jika dapat menekan faktor
teknologi informasi yaitu; kecepatan (Speed),
penyebab fraud (fraud triangle), yaitu: dapat
konsistensi(Consistency),
mengurangi tindakan fraud, dapat memperkecil
(Precision), dan keandalan (Reliability).
peluang terjadinya tindakan fraud, dan dapat
ketepatan
Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi
mencegah terjadinya pengulangan fraud atau
informasi
kesalahan yang sama.
efektivitas sistem pencegahan fraud. Dengan
Disektor publik, pencegahan fraud sangat
ditentukan
oleh
aparatur
yang
sangat
berpengaruh
terhadap
adanya pemanfaatan teknologi informasi yang optimal,
maka
semua
program
sistem
berintegritas dalam menjalankan tugas dan
pendukung kerja yang merupakan teknik dalam
pekerjaan dan selalu memegang teguh kode etik
sistem pencegahan fraud dapat terlaksana lebih
serta
cepat,
prinsip-prinsip
moral. Puka,
(2004)
mengartikan integritas moral sebagai kesatuan
akurat.
nilai-nilai dan komitmen yang menyatu dalam diri seseorang.
tepat waktu dengan hasil yang lebih
Secara umum dapat disimpulkan bahwa integritas aparatur yang tinggi dapat mecegah
Selain itu kopentensi aparatur juga
aparatur
dari
perbuatan
fraud.
Untuk
menjadi hal yang perlu di pertimbangkan dalam
menghindari fraud aparatur harus memiliki
sistem pencegahan fraud. Menurut Spencer dan
kompetensi yang baik agar dapat memahami
Spencer
merupakan
dan melaksnakan sistem pencegahan fraud yang
landasan dasar karakteristik seseorang dan
telah di terapkan. Dalam pelaksanaan sistem
mengindikasikan cara berperilaku, berpikir,
pencegahan
menyamakan situasi, dan mendukung untuk
informasi juga perlu di optimalkan, agar
periode waktu yang lama.
pencegahan
(1993)
kompetensi
Dengan kata lain
fraud
fraud
Pemanfaatan
yang
teknologi
dilakukan
dapat
kompetensi adalah sesuatu yang ditunjukkan
terlaksana sesuai prosedur dan target yang telah
seseorang dalam kerja setiap hari.
ditetapkan,
Ketika aparatur sudah dibekali dengan
selanjutnya
pemanfaatan
efektivitas
system
pencegahan fraud dapat tercapai.
integritas yang tinggi dan kompetensi yang baik,
sehingga
Hal
ini
sesuai
dengan
penelitian
teknologi
Hernandez dan Groot (2007) menemukan
informasi perlu dioptimalkan untuk mencapai
bahwa integritas dalam bentuk etika dan
efektivitas sistem pencegahan fraud.
lingkungan pengendalian merupakan dua hal yang
57 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
sangat
penting
terkait
dengan
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kecenderungan seseorang dalam melakukan
facto, karena data penelitian diperoleh dari
fraud. Siahaan (2009), Salameh at al (2011),
linkungan normal dan alami.
Hendriani (2013) dan Faiz (2014) menemukan
Populasi dalam penelitian ini berjumlah
bahwa integritas dan kompetensi bepengaruh
39 SKPD dilingkungan Pemko Banda Aceh
terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud.
yang terdiri dari 6 unit sekretariat, 14 dinas, 9
Sedangkan Putri (2010), Korompis (2013) dan
lembaga teknis, dan 9 kecamatan. Sedangkan,
,
yang
James
(2013),
membuktikan
bahwa
akan
dijadikan
responden
adalah
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
Pengguna Anggaran (PA), Sekretaris dan
terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud
Kasubag berjumlah 117 responden. Responden
Berdasarkan kajian pustaka, hubungan
ini dipilih karena berperan sebagai manajer
hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
yang
mengetahui
keadaan
1. Integritasaparatur, kompetensi aparatur, dan
keseluruhan dan bertanggung jawab dalam program
secara
pemanfaatan teknologi informasi secara
pelaksanaan
bersama-sama berpengaruh terhadap
sehingga dianggap dapat mewakili populasi.
efektivitas sistem pencegahan fraud.
seluruh
SKPD
kegiatan,
Sumber data yang digunakan adalah
2. Integritas aparatur berpengaruh positif
data primer, sedangkan teknik pengumpulan
terhadap efektivitas sistem pencegahan
data dilakukan dengan penyebaran kuesioner
fraud.
yang terdiri dari 45 item pernyataan. Kuesioner
3. Kompetensi aparatur berpengaruh positif
ini diberikan langsung kepada responden.
terhadap efektivitas sistem pencegahan
Dalam menjawab kuisioner, responden diminta
fraud.
memberikan
4. Pemanfaatan teknologi informasi
penilaian
terhadap
setiap
pernyataan dengan memilih salah satu dari lima
berpengaruh positif terhadap efektivitas
pilihan jawaban yang disediakan. Pernyataan
sistem pencegahan fraud.
yang digunakan terdiri dari dua pernyataan positif dan satu pernyataan negatif dari setiap
METODE PENELITIAN
indikator. Untuk pernyataan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis
dan
termasuk
jenis
penelitian
kausalitas, yaitu penelitian yang menyatakan adanya hubungan sebab akibat antara variabel integritas aparatur, kompetensi aparatur, dan pemanfaatan
teknologi
informasi
terhadap
efektivitas sistem pencegahan fraud. Dalam penelitian ini tingkat intervensi peneliti minimal dan dikatagorikan sebagai penelitian ex-post
positif diberi
bobot 1 sampai 5 untuk setiap jawaban terhadap tingkat
setuju
atau
ketidaksetujuannya.
Sebaliknya penilaian untuk pernyataan negatif bobot yang diberikan akan dibalik. Penelitian ini menggunakan skala Likert dengan interval 5 point. Selanjutnya,
setelah
kuesioner
terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.Uji Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 58
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala validitas
dilakukan
dengan
menggunakan
Data yang diperoleh pada penelitian ini
teknik korelasi Product Moment dari Pearson
diperoleh
dengan
melalui daftar kuesioner yang telah diisi dan
tingkat
signifikansi
5%
untuk
dari
pengumpulan
oleh
data
responden.
primer
mengetahui keeratan pengaruh antara variabel
dikembalikan
bebas dengan variabel terikat dengan cara
diberikan langsung kepada setiap responden
mengkorelasikan antara skor item pertanyaan
dan diambil kembali pada waktu yang telah
terhadap skor total.
disepakati.
Seluruh
Kuesioner
kuesioner
telah
Pengujian reliabilitas dalam penelitian
dikembalikan dengan tingkat pengembalian
ini menggunakan cronboach alpha terhadap
kuesioner sebesar 100%, sehingga jumlah
masing-masing
responden akhir untuk penelitian ini sebanyak
instrument memiliki
instrumen.
dapat
Dimana
dikatakan
koefisien
reliable
117 orang (N = 117). Hasil uji validitas menyatakan bahwa
sebesar : (a) < 0,6 tidak reliable, (b) 0,6-0,7
45 pernyataan dinyatakan valid karena nilai
acceptable, (c) 0,7-0,8 baik dan (d) > 0,8 sangat
koefisien korelasi yang diperoleh dari masing-
baik (Sekaran, 2006:177).
masing pernyataan berada diatas nilai kritis
Validitas
dan
atau
bila alpha
Setelah
keandalan
suatu
Reliabilitas
korelasi product moment (koefisien korelasi >
terpenuhi, maka dilakukan analisis data.Metode
0,180). Berdasarkan tabel r product moment,
analisis data dalam penelitian ini menggunakan
hasil dengan nilai kritis 5% (N = 117) yaitu
metode analisis
0,180
regresi linear berganda
(multiple regression model) yang merupakan
Selanjutnya
hasil
uji
realibilitas
suatu teknik untuk menjelaskan dan menguji
menjelaskan bahwa nilai koefisien alpha untuk
hubungan
variabel
masing-masing variabel diatas 0,6 dengan
dependen dan variabel independen (Lind et al.,
rincian variabel efektivitas sistem pencegahan
2011:120). Persamaan model empiris yang
fraud (Y) dengan nilai alpha sebesar 0,633,
digunakan dalam meneliti pengaruh variabel
variabel integritas aparatur (X1) dengan nilai
independen terhadap variabel dependen, yaitu:
alpha sebesar 0,704, variabel kompetensi
Y=α+
aparatur (X2) dengan nilai alpha sebesar 0,715,
dan
+
pengaruh
+
antara
+ε
Dimana Y adalah efektivitas sistem
dan untuk variabel pemanfaatan teknologi
pencegahan fraud, α adalah konstansta, β1, β2, β3
informasi (X3) dengan nilai alpha sebesar 0,633.
adalah koefisien X1, adalah integritas aparatur,
Dengan demikian, seluruh pernyataan dari
X2 adalah kompetensi aparatur, dan X3 adalah
variabel penelitian dinyatakan handal karena
pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan ε
nilai alpha berada diatas 0,60, sehingga dapat
adalah error term.
disimpulkan bahwa kuesioner yang dijadikan alat ukur dalam penelitian ini layak digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 59 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sumber: Data Primer diolah tahun 2015
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan nilai standar deviasi dari masing-masing variabel, seperti pada table berikut:
Berdasarkan
Tabel
4.2
persamaan
regresi linear berganda dapat ditulis sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Y = 1,217 + 0,092 X1 + 0,188 X 2 + 0,433 X3 + ε
N
Min
Max
Mean
SD
Y
117
3.00
5.00
4.1652
.38257
dapat diketahui Koefisien korelasi (R) sebesar
X1
117
3.33
4.80
4.0792
.34618
0,605
X2
117
3.00
5.00
4.0655
.45161
aparatur,
X3
117
3.17
5.00
4.1731
.35273
N
117
Berdasarkan persamaan regresi ini,
menunjukkan bahwa
kompetensi
pemanfaatan
integritas
aparatur
teknologi
dan
informasi
mempunyai hubungan korelasi terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud sebesar 60,5%. Koefisien determinasi (R2) sebesar
Sumber: Data Primer diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat
0,366, yang bermakna bahwa efektivitas
bahwa nilai standar deviasi dari semua variabel
sistem pencegahan fraud (Y) dipengaruhi
lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini bearti bahwa
semua
variabel
tersebut
memiliki
sebaran data yang cukup baik, sehingga tidak terjadi outlier data yang mengakibatkan tidak
oleh
integritas
aparatur
dan
informasi
aparatur, pemanfaatan
sebesar
36,6%.
kompetensi teknologi Sedangkan
selebihnya sebesar 63,4% dipengaruhi oleh
normalnya distribusi data.
variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji Regresi Hasil uji regresi dengan bantuan SPSS
pemanfaatan
Tabel 4.2 Hasil Uji Regresi Koefisien Regresi ()
Konstansta
1,217
X1
0,092
X2
0,188
X3
0,433
R
Hasil
pengujian
pengaruh
integritas aparatur, kompetensi aparatur, dan
v.20 dapat dilihat pada Tabel 4.2
Variabel
Dari
teknologi
informasi
secara
bersama-sama diperoleh bahwa semua koefisien R2
regrasi () masing-masing variabel independen tidak sama dengan nol, dimana nilai koefisien 1 = 0,092, nilai koefisien 2 = 0,188 dan nilai koefisien
0,605
0,366
3 = 0,433.
Kriteria penerimaan
hipotesis yaitu jika ada satu βi (i = 1,2,3) ≠ 0, oleh sebab itu hipotesis diterima dengan konstanta sebesar 1,217 menunjukkan apabila Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 60
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala variabel X1, X2, X3 ≠ 0 maka besarnya nilai
(2011),
dan
Josheph
efektivitas sistem pencegahan fraud 1,217.
membuktikan
bahwa
Variabel
pemanfaatan
dan
Albert
efektivitas
(2015) sistem
teknologi
pencegahan dipengaruhi secara bersama-sama
informasi (X3) mempunyai pengaruh dominan
oleh integritas, kompetensi, dan pemanfaatan
terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud
teknologi informasi fraud.
pada Pemerintah Kota Banda Aceh, dengan persentase koefisien regresi 43,3%, diikuti dengan
variabel
pemanfaatan
kompetensi
aparatur (X2) 18,80% dan variabel integritas aparatur (X1) sebesar 9,20%.
Pengaruh Integritas Aparatur terhadap Efektivitas Sistem Pencegahan Fraud Secara parsial, integritas aparatur berpengaruh positif terhadap efektif sistem pencegahan fraud. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi integritas yang dimiliki aparatur
Pembahasan
maka sistem pencegahan fraud juga akan Integritas Aparatur, Kompetensi Aparatur, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Efektivitas Sistem Pencegahan Fraud.
semakin efektif. Integritas merupakan pondasi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang paling penting dalam suatu kebijakan.
yang diperlukan oleh sistem apapun sesuai supermasi hukum dan merupakan salah satu
integritas
Integritas adalah bertindak konsisten sesuai
aparatur, kompetensi aparatur, dan pemanfaatan
dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi
teknologi
simultan
serta kode etik profesi, walaupun dalam
sistem
keadaan yang sulit untuk melakukan ini
pertama dapat dibuktikan bahwa,
informasi
berpengaruh
terhadap
secara efektivitas
pencegahan fraud. Hal ini berarti bahwa
(Damanik, 2011:85).
semakin tinggi integritas aparatur, kompetensi
Integritas merupakan kualitas yang
aparatur, dan pemanfaatan teknologi informasi
melandasi kepercayaan publik dan merupakan
maka akan semakin efektif sistem pencegahan
patokan bagi aparatur dalam menjalankan
fraud yang diterapkan di Pemko Banda Aceh.
tugas.
Integritas
mengharuskan semua
Dengan adanya sistem pencegahan
aparatur untuk bersikap jujur dan transparan,
fraud yang lebih efektiv, peluang terjadinya
berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam
tindakan fraud akan semakin kecil. Karena
melaksanakan tugas
pencegahan
2005).
secara
dini
melalui
kegiatan
pengendalian, pengawasan, dan pemantauan
Penelitian
ini
(Pusdiklaswat BPKP,
telah
membuktikan
yang dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian
kebenaran teori fraud scale yang di kemukakan
integral dari kegiatan instansi pemerintah.
oleh Albrecht dan Albrecht (2004).
Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa integritas Hasil
penelitian
ini
mendukung
penelitian Siahaan. (2009), Salameh at al 61 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
aparatur
berpengaruh
terhadap
efektivitas
sistem pencegahan fraud di Pemko Banda
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Aceh. Teori fraud scale menjelaskan bahwa
keterampilan,
integritas merupakan salah satu faktor yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
berpengaruh
sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan
terhadap
seseorang
untuk
melakukan tindakan fraud.
jawaban
dan
perilaku
yang
tugasnya secara profesional, efektif, dan efisien.
Selanjutnya hasil penelitian ini telah memberikan
sikap,
yang
sama
Hal ini didukung dengan pendapat
dengan
Spancer & spencer (1993:82) mengatakan
keadaan yang terjadi di Latvia. Loskutovs
bahwa kompetensi merupakan karakteristik
(2006)
menemukan bahwa integritas pejabat
dasar yang di miliki oleh seorang individu yang
publik sangat berpengaruh terhadap pencegahan
berhubungan secara kausal dalam memenuhi
fraud dalam pelayanan publik sebagai bentuk
kriteria yang di butuhkan dalam menduduiki
pemberantasan korupsi
suatu jabatan.
Selain itu hasil penelitian ini juga mendukung
penelitian
yang
dilakukan
Hernandez dan Groot (2007), Siahaan (2009)
Oleh sebab itu kompetensi
sering digunakan sebagai kriteria utama untuk menentukan penempatan kerja aparatur di Pemko Banda Aceh.
dan Korompis (2013) memberikan bukti bahwa
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Integritas aparatur memiliki pengaruh terhadap
penelitian Siahaan (2009) dan Hendriyani
efektifitas sistem pencegahan fraud
(2013)
menunjukkan
aparatur Pengaruh Kompetensi Aparatur Terhadap Efektivitas Sistem Pencegahan Fraud Hasil menunjukkan
pengujian bahwa
hipotesis
kompetensi
aparatur
pencegahan fraud. Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi aparatur maka sistem fraud
akan
semakin
efektif.
Aparatur yang memiliki kompetensi yang baik dapat meningkatkan kinerjanya sesuai dengan
Hasil penelitian ini telah sesuai dengan keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003, yang menetapkan kompetensi adalah kemampuan dan
karakteristik yang dimiliki seorang pegawai negeri
sipil
(PNS)
berupa
positif
terhadap
efektivitas sistem pencegahan fraud.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem pencegahan Fraud pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
pemanfaatan
pengetahuan,
teknologi
informasi
berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud. Hal ini berarti bahwa semakin informasi,
SOP yang berlaku.
bahwa
pengaruh
kompetensi
ketiga
berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem
pencegahan
ber
bahwa
tinggi
pemanfaatan
maka
semakin
teknologi
efektif
sistem
pencegahan fraud yang ada. Hasil penelitian ini didukong oleh pendapat Maharsi (2000:141) yang menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi pemerintahan informasi
dan
mampu
pemerintahan
perusahaan.
Teknologi
meringankan
yang
kompleks
Volume 4, No. 1, Februari 2015
aktivitas serta - 62
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menghasilkan informasi yang dapat di percaya,
membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi
relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami,
informasi oleh auditor intern dalam kegiatan
dan
perencanaan,
pengendalian internal berdampak positif pada
pengendalian, pengawasan dan pengambilan
potensi untuk mencegah fraud. Selain itu, audit
keputusan manajemen.
secara online terus menerus efektif dalam
teruji
dalam
rangka
Tidak hanya itu, Junarli dan Supomo
mencegah tindakan fraud, tetapi tidak cocok
(2002) menyatakan bahwa teknologi informasi
untuk deteksi tindakan fraud dalam bisnis
merupakan sumber daya yang penting selain
keuangan.
sumber daya manusia dan sumber daya uang. Teknologi
informasi
saat
peranan
penting
dalam
pengambilan
memainkan
KESIMPULAN DAN SARAN
mendukung
dilakukan
pengujian
dan
analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa
Pemanfaatan teknologi informasi di Pemko
integritas aparatur, kompetensi aparatur, dan
Banda Aceh membawa pengaruh yang sangat
pemanfaatan teknologi informasi baik secara
besar dalam meningkatkan efektivitas sistem
bersama-sama maupun parsial berpengaruh
pencegahan fraud yang telah diterapkan, seperti
positif terhadap efektivitas sistem pencegahan
pada sistem e-kinerja, e-procurement, dan
fraud di Pemerintah Kota Banda Aceh.
Integritas
oleh
Setelah
manajemen.
Zona
keputusan
ini
yang
dilakukan
secara
Beberapa
saran
penelitian
terintegritas di seluruh SKPD pada Pemerintah
selanjutnya,
Kota Banda Aceh.
pengumpulan data melalui wawancara, agar
Selanjutnya Hasil penelitian ini juga
memperluas
Putri
menambahkan
yang
menemukan
bahwa
menambah
teknik
bias menggali informasi yang lebih detail,
memiliki kesamaan dengan hasil penelitian (2010)
yaitu
untuk
objek
penelitian,
dan
variabel-variabel lain yang
efektivitas penggunaan teknologi informasi dan
mempengaruhi efektivitas sistem pencegahan
Kepercayaan
fraud.
terhadap
teknologi
informasi
berpengaruh terhadap kinerja auditor internal. Jika ditinjau dari fungsinya auditor internal memiliki internal
kesamaan yang
dengan
merupakan
pengendalian teknik
sistem
pencegahan fraud. Sedangkan hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA Albrecht, S. W. dan C. Albrecht. 2004. Fraud Examination and Prevention. Australia: Thomson, South-Western.
ini menunjukkan bahwa Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan 63 -
hasil
penelitian
James
Volume 4, No. 1, Februari 2015
(2013)
Boynton, W.C., Johnson, R.N., & Kell, W.G. 2006. Modern Auditing, 8th Edition, USA Richard D. Irwin Inc
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Damanik, Meylina. 2011. Integritas Disiplin SDM. Jakarta: Erlangga
dan
Hernandez, J. R. dan T. Groot. 2007. Corporate Fraud: Preventive Controls Which Lower Corporate Fraud. Amsterdam Research Centre in Accounting. Siahaan, OCH. 2009. Pengeruh Integritas, Obyektivitas, dan Kompetensi terhadap Evfektivitas Audit Internal. TesisAbstrak. Program Pascasarjana Unifersitas Gajah Mada James, Abiola 2013. The Impact of ICT on Internal Controls’ Prevention and Detection of Fraud Department of Accounting & Finance. www.abstract.xlibx.com/.../72418-1james-olusol [ 28-3-2015] Inspektorat Kota Banda Aceh. Penelaahan Tindak Lanjut Pemeriksaan Inspektorat Pemko Aceh Tahun 2012. Banda Inspektorat
2014. Hasil Banda Aceh:
Puka B. 2004. Altruisme and character. In D.K. Lapsey & D. Narvaez. Moral devloment, self and identity (pp. 47-65). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Salameh, R. Ghazali A, W. Marwan A, N dan Hiyari A,A. 2011. Alternative Internal Audit Structures And Perceived Effectiveness Of Internal Audit In Fraud Prevention: Evidence From Jordanian Banking Industry Canadian Social science Vol. 7, No. 3, 2011, pp. 40-50 ISSN 1712-8056 [Print] ISSN 1923-6697 [Online] <www.cscanada.net www.cscanada.org> [ 26-5-2015] Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business, Edisi 4 buku 1, Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta:Salemba Empat Spencer, Lyle, M.Jr. dan Signe M.Spencer.1993. Competence at Work. New York: John Wiley&Sons, Inc
Joseph,O Ndege dan Odhiambo Albert.2015. Effect of Internal Control on Fraud Detection and Prevention of Kakamega County. International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): Vol 4, No 1 Hlm.2319 – 8028 Lind, Douglas A., W.G. Marchal and S.A Wathen. 2011. Statistical Techniques in Business and Economics with Global Data. ed. Terjemahan Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat. Loskutovs, Aleksejas 2006. Ethics, Integrity, and Accountability in the Public Sector: Corruption United Nations. St. Petersburg, Russia Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 2, No 2 Hal: 127 – 137. Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 64