Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 1- 15
15 Pages
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009) 1)
Atika Rahmi1, Muhammad Arfan2, Jalaluddin2 Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This research was meant to find out the influence of the fundament factors and systematic risk of a stock price at several manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange, either by together or by partial. The population on this research is several manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 3 periods (2007-2009). The total population of thirty-one company (93 observations). Choose of population research is done by using the census method. A method of analysis used in this research is a model regression analysis worship of idols. This research result indicates (1) the fundamental factors (earning per share, price earnings ratio, book value per share, dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on assets, return on equity, net profit margin), and systematic risk jointly impact on stock prices. (2) a partial, fundamental factors (earning per share, price earnings ratio, book value per share, dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on equity, net profit margin), and systematic risk of a positive effect on sock. Keywords: Fundamental factors (Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value per Share, Dividend Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin), Systematic Risk and Stock Price
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 periode (20072009). Total populasi sebanyak 31 perusahaan (93 pengamatan). Pemilihan populasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Faktor-faktor fundamental (earning per share, price earning ratio, book value per share, dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on equity, net profit margin), dan risiko sistematik secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. (2) Secara parsial, Faktor-faktor fundamental (earning per share, price earning ratio, book value per share, dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on equity, net profit margin), dan risiko sistematik berpengaruh positif terhadap harga saham. Kata Kunci: Faktor-faktor Fundamental (Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value per Share, Dividend Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin), Risiko Sistematik, dan Harga Saham
saham ditunjukkan dengan adanya transaksi
PENDAHULUAN
Harga saham sebagai salah satu indikator untuk
mengukur
keberhasilan
pengelolaan
perusahaan, dimana kekuatan pasar di bursa 1-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
jual beli saham perusahaan tersebut di pasar modal.
Terjadi
syarat
transaksi
tersebut
didasarkan pengamatan para investor terhadap
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala prestasi
perusahaan
dalam
meningkatkan
indikator pengukuran risiko sistematik dari
keuntungan. Pemegang saham yang tidak puas
aspek pasar yang mencerminkan sensitivitas
terhadap kinerja manajemen dapat menjual
saham perusahaan terhadap indeks pasar.
saham yang dimiliki dan menginvestasikan
Penelitian suatu saham dilakukan melalui
uangnya ke perusahaan lain.
pendekatan
Jika hal ini
fundamental
dapat
digunakan
dilakukan, maka akan menurunkan harga saham
informasi akuntansi dengan teknik analisis rasio
suatu
suatu
keuangan yang merupakan hasil perhitungan
perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di
lebih lanjut dari laporan keuangan. Dari aspek
mata masyarakat, apabila harga saham suatu
tujuan analisis, peneliti hanya mengambil
perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di
beberapa rasio keuangan.
perusahaan.
Harga
saham
mata masyarakat juga baik dan begitu juga
Rasio keuangan yang dipakai dalam
sebaliknya. Perusahaan yang go publik selalu
penelitian ini adalah EPS (earning per share),
mempunyai tujuan yang bersifat normatif yaitu
PER (price earnings ratio), BVS (book value
memaksimalkan
dan
per share), DPR (dividend payout ratio), DER
kesejahteraan ekonomi para pemegang saham.
(debt to equity ratio), ROA (return on assets),
Tujuan normatif tersebut tidak mudah dicapai
ROE (return on equity), NPM (net profit
karena hampir setiap hari terjadi naik-turunnya
margin), dan risiko sistematik.
kemakmuran
harga saham yang menggambarkan perubahan harga saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Faktor fundamental merupakan faktor
Selain analisis fundamental, investor juga perlu
mempertimbangkan
investasinya.
Melalui
tingkat
risiko
perbandingan
antara
yang sangat penting dan berpengaruh terhadap
tingkat pengembalian dan risiko, baik risiko
harga pasar saham. Bagi perusahaan, faktor ini
tidak sistematis (standar deviasi/alpha), atau
menjadi tanggung jawab pihak manajemen
risiko sistematis saham (Beta), investor dapat
perusahaan khususnya kepada para pemegang
menentukan saham yang terbaik dan melakukan
saham. Investor dapat mengetahui kemampuan
strategi kebijakan investasi saham yang tepat.
perusahaan
kegiatan
Hasil penelitian yang dilakukan Anastasia
operasional perusahaan secara efisien dan
(2003) menunjukkan bahwa semakin tinggi
efektif,
meningkatkan
risiko saham maka investor akan semakin
keuntungan perusahaan dan selanjutnya akan
enggan untuk berinvestasi saham sehingga
mempengaruhi juga penilaian investor terhadap
menyebabkan harga saham akan turun.
dalam
sehingga
menjalankan
akan
saham perusahaan yang ada pada pasar modal. Penelitian ini hanya menganaliasis faktor–
KAJIAN KEPUSTAKAAN
faktor
Hubungan Earning Per Share dengan Harga Saham Secara teoritis Darmadji dan Hendy
fundamental
yang
bersifat
dapat
dikendalikan (controllable) dan faktor untuk mengakomodasikan perubahan kecenderungan
(2001:139) menyatakan bahwa earning per
yang terjadi, dimasukkan indeks beta sebagai Volume 2, No.2, Mei 2013
-2
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala share merupakan rasio yang menunjukkan
positif terhadap harga saham. Berdasarkan
berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh
tinjauan literature tersebut maka dirumuskan
investor atau pemegang saham per lembar
hipotesis:
sahamnya.
Ha2 : PER (price earning ratio) secara parsial
EPS yang tinggi maka dividen yang akan
berpengaruh terhadap harga saham pada
diterima investor semakin tinggi pula. Dividen
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
yang akan diterima investor merupakan daya
Bursa Efek Indonesia.
tarik bagi para investor/calon investor yang akan
menanamkan
dananya
perusahaan tersebut.
ke
dalam
Daya tarik tersebut
memberi dampak pada calon investor/investor
Hubungan Book Value per Share dengan Harga Saham Secara
teoritis,
menurut
Hartono
untuk lebih meningkatkan kepemilikan saham
(2000:124) nilai buku per lembar saham (book
perusahaan. Berdasarkan tinjauan literature
value per share) menunjukkan aktiva bersih
tersebut maka dirumuskan hipotesis:
(net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham
Ha1 : EPS (earning per share) secara parsial
dengan memiliki satu lembar saham.
berpengaruh terhadap harga saham pada
Anastasia (2003) membuktikan bahwa
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
variabel BVS berpengaruh positif terhadap
Bursa Efek Indonesia.
harga saham. Pada tahun 2008 Subiyantoro dan Adreani juga membuktikan bahwa variabel
Hubungan Price Earning Ratio dengan
BVS berpengaruh positif terhadap harga saham.
Harga Saham
Bagitu juga pada tahun 2009 Harahap dan
Bagi para investor semakin tinggi PER
Pasaribu, Permana, Wulandari, dan Uli kembali
maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga
membuktikan bahwa variabel BVS berpengaruh
akan mengalami kenaikan. Banyak pembahasan
positif terhadap harga saham. Berdasarkan
dunia nyata tentang penilaian pasar saham yang
tinjauan literature tersebut maka dirumuskan
berfokus pada pengali harga terhadap laba
hipotesis:
perusahaan.
PER sebenarnya merupakan
Ha3 : BVS (book value per share) secara parsial
cerminan dari sikap optimis pasar tentang
berpengaruh terhadap harga saham pada
prospek pertumbuhan perusahaan. Rasio PER
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
digunakan
Bursa Efek Indonesia.
seorang
analisis
untuk
harus
memutuskan apakah ia lebih optimis atau lebih tidak optimis dibandingkan pasar.
Lebih
optimis, maka mereka akan merekomendasikan untuk membeli saham. Hasil
Harga Saham Dividen merupakan aliran kas yang
(2008)
dibayarkan kepada para pemegang saham
membuktikan bahwa variabel PER berpengaruh
“equity investors”, sedangkan laba ditahan
3-
penelitian
Hubungan Dividend Payout Ratio dengan
Hadiyanto
Volume 2, No.2, Mei 2013
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala merupakan salah satu dari sumber dana yang
kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa
paling penting untuk membiayai pertumbuhan
bagian modal sendiri yang digunakan untuk
perusahaan.
membayar hutang.
Setiap perusahaan selalu ingin
adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut
Bagi investor, semakin besar rasio DER
di satu pihak dan juga dapat membayarkan
akan semakin tidak menguntungkan karena
dividen kepada para pemegang saham di lain
semakin besar risiko yang ditanggung atas
pihak, tetapi tujuan tersebut selalu bertentangan.
kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan
Semakin tinggi tingkat dividen yang
(Kasmir, 2007:158).
Semakin besar DER,
dibayarkan, berarti makin sedikit laba yang
maka semakin rendah harga saham perusahaan
dapat ditahan, dan sebagai akibatnya adalah
karena perusahaan harus membayar utang dan
menghambat tingkat pertumbuhan (rate of
investor semakin tidak menarik untuk membeli
growth) dalam pendapatan dan harga sahamnya.
saham perusahaan.
Semakin tinggi rasio DPR, semakin tinggi
Penelitian
mengenai
DER
pernah
harga saham perusahaan tersebut, dan semakin
dilakukan Limbong (2006) menemukan bahwa
banyak investor yang tertarik untuk membeli
variabel DER berperngaruh signifikan terhadap
saham perusahaan tersebut.
harga saham.
Penelitian
mengenai
DPR
DER dilakukan penelitian
pernah
kembali oleh Wulandari (2009) yang juga
dilakukan Anwar (2009), hasil penelitian yang
menemukan bahwa variabel DER berpengaruh
ditemukan bahwa variabel DPR berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan
positif terhadap harga saham. Berdasarkan
tinjauan literature tersebut maka dirumuskan
tinjauan literature tersebut maka dirumuskan
hipotesis:
hipotesis:
Ha5 : DER (debt to equity ratio) secara parsial
Ha4 : DPR (dividend payout ratio) secara parsial
berpengaruh terhadap harga saham pada
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia. Hubungan Return on Assets dengan Harga Hubungan Debt to Equity Ratio dengan
Tandelilin (2001:240) menyatakan bahwa
Harga Saham Secara
Saham
teoritis,
Walsh
(2003:118)
return on assets menggambarkan sejauhmana
menyatakan debt to equity ratio yang lebih
kemampuan asset-aset yang dimiliki perusahaan
dikenal dalam bahasa Indonesia dengan Rasio
bisa menghasilkan laba.
“Utang terhadap ekuitas” merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam
Semakin tinggi rasio ROA menunjukkan
keuangan
bahwa perusahaan semakin efektif dalam
perusahaan. DER mencerminkan kemampuan
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba
perusahaan
bersih setelah pajak, yang juga dapat diartikan
dalam
memenuhi
seluruh
Volume 2, No.2, Mei 2013
-4
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bahwa kinerja perusahaan semakin efektif. Hal
masa datang. Dengan mengetahui tingkat ROE,
ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik
investor
perusahaan kepada investor. Hal ini juga akan
pertumbuhan
berdampak bahwa harga saham dari perusahaan
Indikator ROE sangat penting diperhatikan
tersebut di pasar modal juga akan semakin
untuk mengetahui sejauh mana investasi yang
meningkat, dengan kata lain ROA akan
akan dilakukan investor di suatu perusahaan
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
mampu memberikan return yang sesuai dengan
“Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
tingkat yang diharapkan investor.
dapat
melihat
sejauh
profitabilitas
mana
perusahaan.
perusahaan tersebut makin diminati investor,
Menurut Syamsuddin (2007:64) ” ROE
karena tingkat kembalian akan semakin besar”
merupakan suatu pengukuran dari penghasilan
(Ang, 2007:30).
(income) yang tersedia bagi para pemilik
Semakin tinggi rasio ROA,
maka semakin tinggi harga saham perusahaan.
perusahaan
(baik
pemegang
saham
biasa
Limbong (2006) melakukan penelitian
maupun pemegang saham preferen) atas modal
terhadap variabel ROA, hasil penelitian yang
yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
ditemukan adalah variabel ROA berpengaruh
Secara umum tentu saja semakin tinggi ROE,
positif terhadap harga saham. Pada tahun 2009
maka
Wulandari
perusahaan.
kembali
melakukan
penelitian
mengenai variabel ROA, yang menghasilkan
semakin
baik
kedudukan
pemilik
Semakin tinggi rasio ROE,
semakin tinggi harga saham perusahaan.
bahwa variabel ROA berpengaruh positif
Penelitian
mengenai
ROE
pernah
terhadap harga saham. Variabel ROA kembali
dilakukan Subiyantoro dan Adreani (2003)
diteliti Nirohito pada tahun 2009 dan hasil
menemukan bahwa variabel ROE berpengaruh
penelitian Nirohito memperkuat penelitian yang
positif terhadap harga saham. ROE dilakukan
pernah dilakukan oleh Limbong (2006) dan
penelitian kembali oleh Wulandari (2009) yang
Wulandari (2009) yang menyatakan bahwa
juga
variabel ROA berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif terhadap harga saham.
harga saham. Berdasarkan tinjauan literature
Berdasarkan tinjauan literature tersebut maka
tersebut maka dirumuskan hipotesis:
dirumuskan hipotesis:
Ha6 : ROA (return on asset) secara parsial
Ha7 :
menemukan
bahwa
variabel
ROE
ROE (return on equity) secara parsial
berpengaruh terhadap harga saham pada
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia.
Hubungan Return on Equity dengan Harga
Hubungan Net Profit Margin dengan Harga
Saham
Saham
ROE merupakan salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di 5-
Volume 2, No.2, Mei 2013
NPM
digunakan
untuk
mengukur
presentase setiap penjualan setelah semua cost
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan expenses termasuk biaya bunga dan pajak.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
NPM
Bursa Efek Indonesia.
merupakan
mengukur
salah
satu
profitabilitas
alat
suatu
untuk
perusahaan.
Tanpa profit, perusahaan tidak akan menarik
Hubungan Risiko Sistematik (Betha) dengan
bagi investor.
Harga Saham
NPM sangat penting bagi
investor untuk menilai masa depan perusahaan.
Secara analogis, Adanya kaitan antara
Investor memilih akan memilih perusahaan
saham individual dengan pasar membawa
yang
tinggi
pemikiran bahwa besarnya risiko sistematik
dibandingkan dengan perusahaan yang hanya
suatu saham seharusnya dapat diperkirakan dari
memiliki
aspek
memiliki
NPM
NPM
yang
rendah.
lebih
Bagi
investor
fundamental
perusahaan
dengan
perusahaan yang memiliki tingkat NPM yang
karakteristik pasar. Jika aspek fundamental
tinggi memberikan indikasi bahwa risiko pada
keuangan tersebut diketahui maka akan sangat
perusahaan tersebut adalah rendah.
membantu
Menurut
Kodrat
dan
Indonanjaya
(2010:240) NPM adalah “menghitung sejauh
investor
dalam
menganalisa
kepekaan pergerakan return saham terhadap pergerakan harga saham.
mana kemampuan perusahaan menghasilkan
Penelitian mengenai risiko sistematik
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu”.
pernah
NPM yang tinggi menandakan kemampuan
menemukan bahwa variabel risiko sistematik
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
tingkat penjualan tertentu. NPM yang rendah
Harahap
menandakan penjualan yang terlalu rendah
penelitian kembali dan juga menemukan bahwa
untuk tingkat biaya yang tertentu atau biaya
variabel
yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang
signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan
tertentu atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
tinjauan
NPM
hipotesis:
yang
rendah
bisa
ketidakefisienan manajemen.
menunjukkan Semakin tinggi
Ha9
:
dilakukan
Wulandari
(2009)
dan Pasaribu (2009) melakukan
risiko
sistematik
literature
Risiko
berpengaruh
tersebut
maka
disusun
Sistematik
secara
parsial
NPM, maka semakin tinggi harga saham
berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan.
pada
Penelitian
mengenai
NPM
pernah
perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
dilakukan Limbong (2006), hasil penelitian yang
ditemukan
bahwa
variabel
NPM
berpengaruh positif terhadap harga saham. Berdasarkan tinjauan literature tersebut maka disusun hipotesis: Ha8 : NPM (net profit margin) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada
METODE PENELITIAN Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2009 berdasarkan Indonesian Capital Volume 2, No.2, Mei 2013
-6
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Market Directory yaitu sebanyak 31 perusahaan untuk 3 tahun (93 pengamatan).
Book Value per Share (X3) BVS (book value per share) merupakan nilai buku per lembar saham (book value per share) menunjukkan aktiva bersih (net assets)
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan
dengan
menggunakan
teknik
dokumentasi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari
Indonesian
yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki
satu
lembar
saham
(Hartono,
2009:124). Total Ekuitas Jumlah Saham Beredar
BVS =
... (2)
Capital Market Directory berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 20072009, data harga saham dan IHSG serta data
Dividend Payout Ratio (X4) DPR (dividend payout ratio) merupakan
suku bunga SBI.
rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio)
Operasionalisasi Variabel Variabel dependen (Y) dalam penelitian
mengukur
dalam
persentase
harga
yang
berlaku pada setiap lembar saham yang tercatat di Bursa Efek.
penghasilan
yang
dibayarkan dalam dividen (Rahardjo, 2007:132).
ini adalah harga saham, yaitu pendapatan yang dinyatakan
porsi
Dividen per lembar saham
DPR =
Penghasilan per lembar saham
Debt to Equity Ratio (X5) Menurut Kasmir (2007:157) “debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas”.
Variabel Independen (X)
Secara
Earning Per Share (X1) Earning per share merupakan rasio
matematis,
rumus
menghitung debt to equity ratio bisa ditulis
yang menunjukkan berapa besar keuntungan
sebagai berikut (Rahardjo, 2007:119):
(laba) yang diperoleh investor atau pemegang
DER =
saham per lembar sahamnya (Darmadji dan Hendy (2001:139). EPS
Laba BersihSete lah BungadanPa jak Jumlah Saham yang Beredar
Price Earning Ratio (X2) PER (price earning ratio) adalah perbandingan antara harga pasar perlembar saham dengan laba perlembar saham (earning
Total Kewajiban Total Equitas
7-
Harga Saham EPS
…………. (1)
Volume 2, No.2, Mei 2013
... (4)
Return on Asset (X6) ROA (return on asset) merupakan rasio yang menggambarkan sejauhmana kemampuan asset-aset
yang
dimiliki
perusahaan
menghasilkan laba (Tandelilin, 2001:240). ROA =
Laba bersih sesudah pajak Total Aktiva
pershare), (Fahmi dan Hadi, 2009:78). PER =
untuk
Return on Equity (X7)
bisa
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ROE (return on equity) merupakan rasio yang menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan diperoleh
menghasilkan pemegang
laba
saham
yang
bisa
(Tandelilin,
2001:240). ROE =
Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah modal sendiri
Net Profit Margin (X8) NPM (net profit perbandingan
antara
margin)
adalah
bersih
dengan
laba
penjualan bersih (Rahardjo, 2007:122). Menurut
(Riyanto,
HASIL PEMBAHASAN Analisis Hasil Regresi Linear Berganda Untuk
1998:203)
secara
matematis, rumus untuk menghitung NPM bisa ditulis sebagai berikut:
menguji
pengaruh
variabel
independen, yaitu earning per share (X1), price earning ratio (X2), book value per share (X3), dividend payout ratio (X4), debt to equity ratio
Laba Bersih Penjualan bersih
NPM =
1,2,3,4,5,6,7,8,9 = Koefisien Regresi X1 = EPS X2 = PER X3 = BVS X4 = DPR X5 = DER X6 = ROA X7 = ROE X8 = NPM X9 = Risiko Sistematik (Beta) є = Error Term
(X5), return on assets (X6), return on equity (X7), net profit margin (X8),
Risiko Sistematik (X9)
dan risiko
sistematik (X9) terhadap harga saham (Y)
Risiko sistematis merupakan risiko yang
sebagai
variabel
berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi
metode
regresi
perusahaan
seperti
regression analisys). Berdasarkan perhitungan
ketidakpastian kondisi ekonomi (gejolak kurs
dengan menggunakan bantuan program SPSS
tukar mata uang, tingkat inflasi dan tingkat
versi 16.0, diperoleh hasil regresi pengaruh
suku
earning per share, price earning ratio,
secara
bunga
yang
langsung,
tidak
menentu)
dan
dependen linear
menggunakan
berganda
(multiple
ketidakpastian politik (Hearth dan Zaima, 2005:232)
book value per share, dividend payout … (8)
ratio, debt to equity ratio, return on assets, return on equity, net profit margin,, dan risiko
Metode Analisis Secara matematis model regresi linear
sistematik
berganda
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
dalam
penelitian
ini
dapat
diformulasikan sebagai berikut:
terhadap
harga
saham
pada
Efek Indonesia tahun 2007-2009 yang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Y = α + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 + 4 X4 + 5 X5 + 6 X6 + 7 X7 + 8 X8 + 9 X9 + є Keterangan : Y = Harga Saham Α = Koefisien Konstanta Volume 2, No.2, Mei 2013
-8
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 9- 23
15 Pages
Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis pengaruh EPS, PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA, NPM dan Beta terhadap Harga Saham Pengaruh Variabel
X1 terhadap Y X2 terhadap Y X3 terhadap Y X4 terhadap Y X5 terhadap Y X6 terhadap Y X7 terhadap Y X8 terhadap Y X9 terhadap Y
Syarat menolak Nilai Koefisien H0 (menerima Regresi (βi) HA) (variabel Xi berpengaruh terhadap Y) jika:
Hasil Pengujian
β1 0;
4,317
β1 0; dan = (+)
β2 0;
13,484
β2 0; dan = (+)
β3 0;
0,465
β3 0; dan = (+)
β4 0;
2269,218
β4 0; dan = (+)
β5 0;
410,066
β5 0; dan = (+)
β6 0;
1,647
β6 0; dan = (+)
β7 0;
24839,493
β7 0; dan = (+)
β8 0;
22860,573
β8 0; dan = (+)
β9 0;
10,798
β9 0; dan = (+)
Keputusan menolak/meneri ma H0 atau menerima/ menolak HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA Menolak H0 atau menerima HA
Sumber: Data Sekunder (Diolah) 2012
Pembahasan Hasil Hipotesis
Koefisien determinasi ini menunjukkan EPS,
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA, NPM dan
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS,
Beta sebesar 82,7%, selebihnya sebesar 17,3%
PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA, NPM dan
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Beta secara simultan berpengaruh terhadap
dimasukkan
harga saham yang ditandai dengan nilai
Koefisien determinasi 0,918 dekat dengan 1
koefisien regresi pengaruh dari masing-masing
(satu). Mengacu pada Arfan (2006:146) bahwa
variabel independen terhadap harga saham
apabila koefisien determinasi (R2) semakin
adalah sebesar 4,317; 13,484; 0,465; 2269,218;
mendekati 1 (satu), maka semakin besar
410,066; 1,647; 24839,493; 22860,573; 10,798.
pengaruh variabel independen secara bersama-
Nilai koefisien regresi ini menunjukkan bahwa
sama terhadap variabel dependen. Dengan
koefisien regresi bahwa EPS, PER, BVS, DPR,
demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan
DER, ROE, ROA, NPM dan Beta tidak sama
bahwa pengaruh EPS, PER, BVS, DPR, DER,
dengan nol (βi 0, i = 1,2,3,4,5,6,7,8,9). Nilai
ROE, ROA, NPM dan Beta secara simultan
koefisien determinasi (R2) sebesar 82,7%.
terhadap harga saham adalah besar/kuat.
9-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
dalam
model
penelitian
ini.
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh earning per share (X1) terhadap
Perusahaan
Manufaktur
di
Bursa
Efek
harga saham (Y)
Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
price earning ratio sebesar 1 (satu) satuan akan
koefisien regresi pengaruh earning per share
mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham
terhadap harga saham diperoleh sebesar 4,317.
sebesar 13,484 satuan, dengan asumsi bahwa
Berdasarkan rumusan hipotesis bahwa eraning
variabel lainnya adalah konstan.
per share berpengaruh terhadap harga saham apabila β1 0 dan β1 = (+). Mengacu pada
Pengaruh book value per share (X3) terhadap
syarat tersebut, maka penelitian ini menerima
harga saham (Y)
Ha (hipotesis alternatif) atau menolak H0
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
dapat
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
share
koefisien regresi pengaruh book value per share
berpengaruh positif terhadap harga saham pada
terhadap harga saham diperoleh sebesar 0,465.
Perusahaan
Efek
Berdasarkan rumusan hipotesis bahwa book
Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
value per share berpengaruh terhadap harga
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan
saham apabila β3 0 dan β3 = (+). Mengacu
earning per share sebesar 1 (satu) satuan akan
pada syarat tersebut, maka penelitian ini
mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham
menerima Ha (hipotesis alternatif) atau menolak
sebesar 4,317 satuan, dengan asumsi bahwa
H0 (hipotesis nol). Dengan demikian dapat
variabel yang lainnya adalah konstan.
dikatakan
(hipotesis dikatakan
nol). bahwa
Dengan
demikian
earnings
Manufaktur
di
per
Bursa
bahwa
book
value
per
share
berpengaruh positif terhadap harga saham pada Pengaruh price earning ratio (X2) terhadap
Perusahaan
Manufaktur
di
Bursa
Efek
harga saham (Y)
Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
book value per share sebesar 1 (satu) satuan
koefisien regresi pengaruh price earning ratio
akan mengakibatkan kenaikan terhadap harga
terhadap harga saham diperoleh sebesar 13,484.
saham sebesar 0,465 satuan, dengan asumsi
Berdasarkan rumusan hipotesis bahwa price
bahwa variabel yang lainnya adalah konstan
earning ratio berpengaruh terhadap harga saham apabila β2 0 dan β2 = (+). Mengacu pada syarat tersebut, maka penelitian ini
Pengaruh dividend payout ratio (X4) terhadap harga saham (Y) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
menerima Ha (hipotesis alternatif) atau menolak
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
H0 (hipotesis nol). Dengan demikian dapat
koefisien regresi pengaruh dividend payout
dikatakan
ratio terhadap harga saham diperoleh sebesar
bahwa
price
earning
ratio
berpengaruh positif terhadap harga saham pada Volume 2, No.2, Mei 2013
- 10
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2269,218.
Berdasarkan
rumusan
hipotesis
variabel yang lainnya adalah konstan.
bahwa dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham apabila β4 0 dan β4 = Mengacu pada syarat tersebut, maka
Pengaruh return on assets (X6) terhadap harga saham (Y) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
penelitian ini menerima Ha (hipotesis alternatif)
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
atau menolak H0 (hipotesis nol). Dengan
koefisien regresi pengaruh return on assets
demikian dapat dikatakan bahwa dividend
terhadap harga saham diperoleh sebesar 1,647.
payout ratio berpengaruh positif terhadap harga
Berdasarkan rumusan hipotesis bahwa return on
saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
assets berpengaruh terhadap harga saham
Efek Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
apabila β6 0 dan β6 = (+). Mengacu pada
(+).
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan dividend payout ratio sebesar 1 (satu) satuan akan mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham sebesar 2269,218 satuan, dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
syarat tersebut, maka penelitian ini menerima Ha (hipotesis alternatif) atau menolak H0 (hipotesis
nol).
Dengan
demikian
dapat
dikatakan bahwa return on assets berpengaruh positif terhadap harga saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Nilai
Pengaruh debt to equity ratio (X5) terhadap harga saham (Y)
setiap adanya kenaikan return on assets sebesar
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi pengaruh debt to equity ratio terhadap
harga
koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa
saham
diperoleh
sebesar
1 (satu) satuan akan mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham sebesar 1,647 satuan, dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
410,066. Berdasarkan rumusan hipotesis bahwa dividend payout ratio berpengaruh terhadap harga saham apabila β5 0 dan β5 = (+).
Pengaruh return on equity (X7) terhadap harga saham (Y)
Mengacu pada syarat tersebut, maka penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
ini menerima Ha (hipotesis alternatif) atau
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
menolak H0 (hipotesis nol). Dengan demikian
koefisien regresi pengaruh return on assets
dapat dikatakan bahwa debt to equity ratio
terhadap
berpengaruh positif terhadap harga saham pada
24839,493. Berdasarkan rumusan hipotesis
Perusahaan
Efek
bahwa return on equity berpengaruh terhadap
Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
harga saham apabila β7 0 dan β7 = (+).
Manufaktur
di
Bursa
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan debt to equity ratio sebesar 1 (satu) satuan akan mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham sebesar 410,066 satuan, dengan asumsi bahwa 11 -
Volume 2, No.2, Mei 2013
harga
saham
diperoleh
sebesar
Mengacu pada syarat tersebut, maka penelitian ini menerima Ha (hipotesis alternatif) atau menolak H0 (hipotesis nol). Dengan demikian
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dapat dikatakan bahwa return on equity
koefisien regresi pengaruh risiko sistematik
berpengaruh positif terhadap harga saham pada
terhadap harga saham diperoleh sebesar 10,798.
Perusahaan
Efek
Berdasarkan rumusan hipotesis bahwa risiko
Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
sistematik berpengaruh terhadap harga saham
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan
apabila β9 0 dan β9 = (+). Mengacu pada
return on equity sebesar 1 (satu) satuan akan
syarat tersebut, maka penelitian ini menerima
mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham
Ha (hipotesis alternatif) atau menolak H0
sebesar 24839,493 satuan, dengan asumsi
(hipotesis
bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
dikatakan bahwa risiko sistematik berpengaruh
Manufaktur
di
Bursa
nol).
Dengan
demikian
dapat
positif terhadap harga saham pada Perusahaan Pengaruh net profit margin (X8) terhadap
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Nilai
harga saham (Y)
koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
setiap adanya penurunan risiko sistematik
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
sebesar 1 (satu) satuan akan mengakibatkan
koefisien regresi pengaruh net profit margin
kenaikan terhadap harga saham sebesar 10,798
terhadap
satuan, dengan asumsi bahwa variabel yang
harga
saham
diperoleh
sebesar
22860,573. Berdasarkan rumusan hipotesis
lainnya adalah konstan.
bahwa net profit margin berpengaruh terhadap harga saham apabila β8 0 dan β8 = (+).
KESIMPULAN DAN SARAN
Mengacu pada syarat tersebut, maka penelitian
Kesimpulan
ini menerima Ha (hipotesis alternatif) atau
Dari hasil penelitian ini dapat diambil
menolak H0 (hipotesis nol). Dengan demikian
kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan
dapat dikatakan bahwa net profit margin
(1) EPS, PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA,
berpengaruh positif terhadap harga saham pada
NPM
Perusahaan
berpengaruh terhadap harga saham.
Manufaktur
di
Bursa
Efek
dan
Beta
secara
bersama-sama
Indonesia. Nilai koefisien korelasi tersebut
(2) Secara parsial, EPS, PER, BVS, DPR,
menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan net
DER, ROE, ROA, NPM dan Risiko Sistematik
profit margin sebesar 1 (satu) satuan akan
berpengaruh positif terhadap harga saham.
mengakibatkan kenaikan terhadap harga saham sebesar 22860,573 satuan, dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
Keterbatasan Peneltian ini mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut:
Pengaruh risiko sistematik (X9) terhadap harga saham (Y) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
(1) Periode yang digunakan dalam penelitian ini terbatas, yaitu periode penelitian yang cukup pendek, hanya tiga tahun 2007-
Volume 2, No.2, Mei 2013
- 12
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2009,
sehingga
tidak
bisa
melihat
kecendrungan dalam jangka panjang. (2) Faktor-faktor fundamental tidak semua mencakup rasio-rasio keuangan, masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah
dipaparkan
diatas,
maka
peneliti
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1.
Penelitian mendatang perlu menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi harga
saham
di
dalam
penelitian
selanjutnya seperti pengaruh iklim politik, maupun rasio-rasio keuangan lainnya. 2.
Menambahkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham.
3.
Menambahkan waktu penelitian yang lebih lama, sehingga nantinya diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih tepat.
4.
Bagi investor sebaiknya menilai EPS, PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA, NPM dan Beta dengan teliti sebelum berinvestasi pada
saham
ditanamkannya
agar
investasi
dapat
yang
menghasilkan
keuntungan yang diharapkan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anastasia, N., 2003. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sitematik terhadap Harga Saham Perusahaan Properti di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5, No. 2. Hal: 234-242. Ang, R., 2007. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Anoraga, P. dan Pakarti, Piji, 2003. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta. Anwar, S., 2009. Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pembiayaan di BEI Tahun
13 -
Volume 2, No.2, Mei 2013
2007-2008. Jurnal Mahasiswa Universitas Gunadarma Jakarta. Vol XXXV. Hal: 38-47. Arfan, M., 2006. Pengaruh Arus Kas Bebas, Set Kesempatan Investasi. Dan Financial Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Disertasi. Bandung: Program Pascasarjana, Universitas Padjadjaran. Arifin, A., 2004. Membaca Saham. Yogyakarta:Andi. Beaver, K., dan M. Scholes. 2000. The Association Between Market Determined and Accounting Determined Risk Measures. Accounting Review Vol.45. Hal: 422-431. Boedie, Z., Kane Alex dan Marcus Alan J. 2006. Investments. Terjemahan Dalimunthe, Zuliani dan Budi Wibowo. Jakarta: Salemba Empat. Brealey, Richard A.Stewart C, Myers Alan J, dan Marcus. 2001. Fundamental of Corporate Finance. Singapore: Mc Graw-Hill. Brigham, E. F. dan Houston, J.l F, 2010. DasarDasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Yulianto, Ali Akbar. Jakarta: Salemba Empat. Darmadji, T. dan Fakhruddin M. Hendy, 2001. Pasar Modal Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Elton, E. J. and Gruber, Matin J, 2004. Modern Portofolio Theory and Investment Analysis. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc. Fahmi, I., 2010. Manajemen Resiko (Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Fahrmi, I. dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Teori dan Soal Jawab). Bandung : Alfabeta. Fuller, R. J and Farrell, James L. Jr., 2007. Modern Investment and Security Analysis. International Editions Financial Series. Singapore: McGraw Hill. Gitosudarno, I. dan Basri, 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Gujarati, N. D. dan Dawn C. Porter. 2010. DasarDasar Ekonometrika. Terjemahan Mardanugraha, Eugenia, Siti Wardhani, dan Mangunsong, Carlos. Jakarta: Salemba Empat. Hadiyanto, B., 2008. Pengaruh EPS dan PER terhadap harga saham sektor perdagangan besar dan ritel pada periode 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma. Vol I. Hal: 65-85. Halim, A., 2005. Analisis Investasi. Yogkarta: Gajahmada University Press. Harahap, Z. dan Agusni Pasarribu, 2007. Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. MEPA Ekonomi. Vol. 2, No. 1. Hal: 41-50. Hartono, J., 2000. Portofolio dan Analisis Investasi.
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Yogyakarta: BPFE. Hearth, D. dan J. Zaima, 2005. Security and Portfolio Analysis. Florida: Dryden Press, Harcourt Brace College Publishers. Husnan, S., 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Indiantoro, N. dan Bambang Supomo, 1999. Metode Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jones, C.P., 2004. Investments, Analysis and Management. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. Jumingan, 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kodrat, D. S. dan Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen Investasi (Pendekatan Teknikal dan Fundamental Untuk Analisis Saham). Yogyakarta: Graha Ilmu. Lasni, L., 2009. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma. Vol VII. Hal: 235-248. Limbong, A. E., 2006. Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Keuntungan Saham Perbankan di Bursa Efek Jakarta. Tesis, Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Lubis, A. F., 2008. Pasar Modal. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Munawir, S., 2000. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty. Nainggolan, P., 2004. Cara Mudah Memahami Akuntansi. Jakarta: PPM. Nirohito, V., 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma. Vol. V: 45-67. Permana, Y., 2009. Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Pergerakan Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Semen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma. Vol. III. Hal: 55-76. Prastowo, D. & Rifky Yuliaty, 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi. Yogyakarta: Candi Ilmu. Riyanto, B., 1998. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.
Rohman, A., 2005. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Arus Kas dan Laba Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Emiten di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 1, No. 2: 95-111. http://eprints.undip.ac.id/13872/1/Pengaruh_ Langsung_dan_Tidak_Langsung....by_Abdul _Rohman_(OK).pdf Sari, D. K. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan (Analisis Fundamental), Inflasi dan Tingkat Suku Bunga BI (BI rate) Terhadap Harga Saham PT. Kawasan Industri JABABEKA, Tbk. Jurnal Akuntansi Universitas Guna Darma. Vol. IV. Hal: 35-57. Sasongko, N. dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh Eva dan Rasio Profitabilitas Terhadap harga Saham Perusahaan Property di BEI. Jurnal Mahasiswa Empirika Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol I. No I. Hal: 64-8. Scott, B., dan Bringham Eugene F. 2000. Essentials of Managerial Finance, Orlando: Harcourt Inc. Sharpe, W.E, G.J. Alexander, dan J.V. Bailey. 1999. Investment. 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Sekaran, U., 2006. Research Methods For Business (edisi 1). Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, U., 2006. Research Methods For Business(edisi 2). Jakarta: Salemba Empat. Subiyantoro, E. dan Fransisca Andreani, 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan Yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia). Jurnal Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma. Vol. IX. Hal: 55-76. Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP Yogyakarta: YKPN. Syamsuddin, L., 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan – Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tandelilin, E., 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Uli, A. Y., 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Di BEI. Jurnal Mahasiswa Universitas Gunadarma Jakarta. Vol XXXV. Hal: 11-19. Van Horne, J. C. dan Wachowics. JR, Jhon M, 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Walsh, C., 2003. Key Management Ratios. Jakarta:
Volume 2, No.2, Mei 2013
- 14
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Erlangga. Wulandari, D. A., 2009. Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI”. Jurnal Akuntansi Universitas Guna Darma. Vol X. Hal: 20-31. www.duniaivestasi.com.
15 -
Volume 2, No.2, Mei 2013
www.idx.com www.finance.co.id www.alib.unikom.ac.id www.ebook.library.perbanas.ac.id