45
IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
A. Pengumpulan Data 1. Gambaran Umum PT Media Fajar PT Media Fajar merupakan salah satu dari perusahaan yang termasuk Fajar Grup yang khusus menangani Harian Fajar, terletak di Gedung Graha Pena lt. 4, Jl. Urip Sumoharjo No. 21, Makassar. PT Media Fajar merupakan salah satu penerbit koran terbesar di Sulsel yang juga berada di bawah naungan Jawa Pos Grup. Harian Fajar yang telah terbit sekitar 30 tahun berhasil menjadi surat kabar yang berpengaruh di kawasan Indonesia Timur. Pembaca Harian Fajar tercermin dari hasil survey baik yang dilakukan oleh Litbang Fajar maupun oleh lembaga survey independen di luar Fajar yang menyatakan sekitar 74% masyarakat pembaca Sulsel membaca Harian Fajar. Nielsen, dalam surveynya menempatkan Harian Fajar di urutan 5 koran terbesar di luar Jawa dan urutan 14 koran terbesar di Indonesia. Pembaca Fajar adalah para pelaku ekonomi, para manager, profesional, pedagang, pimpinan instansi pemerintah/BUMN dan swasta, ibu rumah tangga, pegawai/karyawan, TNI/Polri, pensiunan, mahasiswa, dan pelajar. Sebagai koran umum yang terbit pagi, Harian Fajar memiliki rubrikasi yang sangat beragam seperti Metro Makassar, ekonomi, daerah, nasional, olahraga, hiburan, luar negeri, keluarga, kesehatan, dan opini.
46
Harian Fajar beredar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dengan oplah terbesar berada di kota Makassar. Berikut merupakan hasil peredaran Harian Fajar berdasarkan survey terakhir yang dilakukan oleh Litbang Fajar: Tabel 1.Wilayah Peredaran Harian Fajar Kabupaten Jumlah (%) Makassar 51% Gowa 7% Takalar 1,8 % Jeneponto 1,5 % Bantaeng 0,7 % Bulukumba 2,2 % Sinjai 1,2 % Selayar 0,9 % Bone 3,1 % Maros 4,9 % Pangkep 1,8 % Barru 1,3 % Sidrap 2,5 % Wajo 1,4 % Soppeng 1,2 % Pinrang 2,8 % Polmas 2,5 % Majene 1,4% Mamuju 1,1 % Enrekang 1,9 % Tana Toraja 2% Luwu Utara 0,8 % Luar Sulsel 13 % Total surat kabar 101.000 eksemplar Sumber : Data Sirkulasi PT Media Fajar (2011) Sistem penjualan Harian Fajar yang diberlakukan bagian sirkulasi PT Media Fajar terbagi atas tiga jenis, koran langganan, eceran cash, dan eceran konsinyasi. Sistem pembayaran ketiga jenis koran tersebut juga berbedabeda. Koran langganan dibayar tiap bulan, dapat dilakukan sebelum atau setelah penerimaan koran, eceran cash harus dibayar terlebih dahulu
47
sebelum pengambilan barang dan tidak ada pengembalian jika barang tidak laku, sedangkan eceran konsinyasi hanya membayar sebanyak koran yang laku terjual dan jika terjadi return dapat dikembalikan ke bagian sirkulasi. Eceran cash biasanya diperuntukkan untuk agen yang tidak dibawahi PT Media Fajar sedangkan eceran konsinyasi hanya berlaku untuk agen yang dibawahi oleh PT Media Fajar seperti biro Fajar Adapun persentase penjualan Harian Fajar eceran untuk wilayah Makassar terdiri dari 67,82 % eceran cash dan 32,18% eceran konsinyasi, dimana 8,72 % dari eceran konsinyasi merupakan penjualan dari biro Antang sehingga Biro Fajar Antang merupakan penjualan eceran konsinyasi terbesar untuk wilayah Makassar. Biro
Redaksi
Percetakan
Sirkulasi
Bawakaraeng
Pengecer
Konsumen
Kumala
Pengecer
Konsumen
Antang
Pengecer
Konsumen
Daya
Pengecer
Konsumen
Mappanyukki
Pengecer
Konsumen
Tinumbu
Pengecer
Konsumen
Gambar 5. Diagram aliran distribusi untuk Wilayah Makassar Sumber : Data Sirkulasi PT Media Fajar (2011) Redaksi merupakan salah satu bagian dari PT Media Fajar yang bertanggung jawab terhadap isi dari Harian Fajar. Redaksi mengatur tentang berita apa saja yang akan dimuat di surat kabar, mengatur penempatan iklan,
48
mengatur layout, menentukan banyaknya lembaran untuk satu eksemplar koran, serta bekerjasama dengan para pencari berita dan bagian periklanan. Setelah menentukan apa saja yang akan dimuat pada surat kabar yang akan terbit esok hari, selanjutnya dilakukan proses percetakan. PT Media Fajar tidak melakukan percetakan sendiri melainkan menggunakan jasa percetakan PT Fajar Grafika yang khusus menangani percetakan Harian Fajar. Masalah mengenai jumlah surat kabar yang dicetak berdasarkan pemesanan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi PT Media Fajar. Harian Fajar yang dicetak terdiri atas dua jenis yaitu surat kabar yang dicetak 36 halaman dan 40 halaman. Harian Fajar 40 halaman dicetak untuk hari Senin sampai dengan Jumat, sedangkan Harian Fajar 36 halaman dicetak untuk hari Sabtu dan Minggu. Harian Fajar yang telah dicetak akan diedarkan hingga akhirnya sampai kepada konsumen yang ditangani oleh bagian sirkulasi. Sirkulasi bertanggung jawab untuk melakukan pemasaran dan promosi Harian Fajar , menentukan lokasi-lokasi mana yang akan dijadikan titik penjualan, melayani periklanan dan pembelian surat kabar, mengkoordinir dan mengumpulkan pesanan surat kabar untuk semua biro yang dibawahi Fajar. Biro merupakan agen penyalur Harian Fajar yang beroperasi berdasarkan wilayah pemasarannya masing-masing dan dibawahi langsung oleh PT Media Fajar. Biro juga berfungsi mengkoordinir kumpulan agen yang berada di wilayah pemasarannya dan sebagai penghubung bagian sirkulasi dan agen-agen yang tidak dibawahi Fajar. Distribusi untuk wilayah
49
Makassar terdiri dari 6 biro, yaitu Biro Antang, Daya, Tinumbu, Bawakaraeng, Kumala, dan Mappanyukki. Masing-masing biro akan melakukan pemesanan surat kabar tiap hari ke bagian sirkulasi Harian Fajar sesuai kebutuhan wilayah pemasarannya. Selain pemasaran dan iklan, aktivitas promosi juga diperlukan untuk meningkatkan pembaca. Kebijakan perusahaan memiliki beberapa metode promosi antara lain memberikan koran secara gratis dalam jumlah yang telah ditentukan ke tempat-tempat ramai, seperti rumah makan, dokter praktek, dll, melakukan door to door ke rumah-rumah untuk mencari pelanggan, mengikuti kegiatan-kegiatan besar. 2. Prosedur Pemesanan dan Penerimaan Surat Kabar Pemesanan Harian Fajar yang terbit esok hari dilakukan pada sore hari pukul 16.00-17.00 WITA melalui telepon ke bagian sirkulasi Harian Fajar. Harian Fajar yang sudah dicetak selanjutnya dikirim ke masing-masing biro pada pukul 03.00 dini hari, kemudian tiap biro mendistribusikan Harian Fajar tersebut ke pengecer dan kios-kios koran pada pukul 04.00 dini hari berdasarkan masing-masing lokasi pemasaran. Harian Fajar memiliki beberapa biro yang tersebar di wilayah Makassar berdasarkan daerah pemasarannya masing-masing yaitu Biro Daya, Mappanyukki, Kumala, Tinumbu, Bawakaraeng dan Antang. Khusus Biro Antang menangani pendistribusian surat kabar untuk wilayah TelloToddopuli-Batua- Panakukang dan sekitarnya.
50
16.00-17.00
Graha Pena PT Media
Biro Fajar Antang
Gambar 6. Prosedur dan Penerimaan Surat kabar Sumber : Data Primer (2011) 3. Sumber Data a. Data Primer Adapun data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Wawancara dengan pimpinan dan staf bagian sirkulasi Harian Fajar mengenai lokasi pemasaran dan pendistribusian Harian Fajar, sistem penjualan, cara pemesanan yang dilakukan Biro Fajar, jumlah pengecer, dan biaya-biaya yang berkaitan. 2. Wawancara dengan pimpinan dan staf Biro Fajar Antang mengenai prosedur pemesanan Harian Fajar yang dilakukan tiap hari. 3. Wawancara dengan pimpinan dan staf bagian keuangan Harian Fajar mengenai data perusahaan yang ingin digunakan. 4. Pengamatan langsung yang dilakukan pada bagian sirkulasi Harian Fajar dan Biro Fajar Antang.
51
b. Data Sekunder Adapun data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti baik cetak maupun elektronik 2. Data-data perusahaan. 4. Data Pemesanan dan Kelebihan Produk Data ini diperoleh dari data historis perusahaan yang berisikan jumlah pemesanan surat kabar yang dilakukan Biro Fajar Antang ke bagian sirkulasi Harian Fajar setiap harinya dan jumlah surat kabar yang kembali karena tidak laku terjual. Data yang digunakan merupakan data pemesanan dan penjualan produk beberapa bulan terakhir (Agustus 2010-Maret 2011), data dapat dilihat pada lampiran 1. 5. Data Biro, Agen dan Pengecer Biro Fajar Antang memiliki beberapa pengecer dan tempat-tempat penjualan koran: a. Kios/lapak Kios atau lapak merupakan tempat penitipan koran konsinyasi. Biasanya berupa kios, minimarket, bengkel, dll. Lapak di wilayah Biro Antang berjumlah 15 lapak b. Pengecer lapangan Pengecer lapangan yaitu orang yang menawarkan koran eceran langsung di lapangan, biasanya di sekitar lampu merah. Biro Antang memiliki 5 orang pengecer lapangan.
52
c. Loper Loper merupakan orang yang mengantarkan koran langganan ke lokasi-lokasi konsumen (rumah atau kantor). Biro Antang memiliki 7 orang loper. Biro Fajar Antang selain berfungsi sebagai agen yang dibawahi langsung oleh PT Media Fajar juga berfungsi mengkoordinir agen-agen yang berada di wilayah pemasarannya. Terdapat sekitar 14 agen yang berada di wilayah pemasaran Biro Fajar Antang. Masing-masing agen melakukan pemesanan ke bagian sirkulasi Harian Fajar dan untuk memperoleh surat kabarnya dapat diambil di Biro Fajar Antang. Tiap agen memiliki jatah surat kabar berdasarkan jumlah pemesanannya masingmasing yang rinciannya dapat dilihat pada lampiran 9. 6. Data Biaya Berikut ini merupakan biaya-biaya yang berkaitan: a. Biaya percetakan Harian Fajar yang berada di bawah naungan PT Media Fajar tidak melakukan percetakan sendiri melainkan bekerjasama dengan PT Fajar Grafika. Bagian redaksi PT Media Fajar bertanggung jawab atas isi dari Harian Fajar sedangkan untuk jasa percetakannya diserahkan ke PT Fajar Grafika. Proses percetakan tersebut menyebabkan timbulnya biaya yang terdiri dari: 1. Harian Fajar 36 lembar = Rp 2.800/eks. 2. Harian Fajar 40 lembar = Rp 3.200/eks.
53
b. Biaya transportasi Wilayah distribusi Harian Fajar tidak hanya berada di wilayah Makassar melainkan juga sampai di luar Makassar. Untuk menunjang proses
pendistribusiannya,
diperlukan
sarana
transportasi
yang
melakukan pengantaran Harian Fajar ke para agen dan biro. PT media Fajar menggunakan jasa PT Fajar Transport yang masih tergabung dalam Fajar Group untuk membantu pendistribusian surat kabar. Penggunaan jasa ini mengakibatkan bagisan sirkulasi Harian Fajar mengeluarkan biaya sebesar Rp 150 untuk setiap eksemplar. Untuk mengangkut surat kabar PT. Media Fajar mempunyai mobil pengangkut surat kabar sebanyak 8 unit yang beroperasi di wilayah Makassar. c. Biaya pembelian Biro Fajar Antang yang merupakan kumpulan dari beberapa agen yang akan mendistribusikan surat kabar ke konsumen Untuk memperoleh surat kabar, biro melakukan pemesanan ke bagian sirkulasi Harian Fajar agar dapat memenuhi kebutuhannya. Pemesanan ini menimbulkan biaya antara lain: 1. Harga beli untuk surat kabar langganan : Rp 2.090/eks 2. Harga beli untuk surat kabar eceran konsinyasi : Rp 2.250/eks 3. Harga beli untuk surat kabar eceran cash: Rp 2.150/eks d. Biaya penjualan Harga jual surat kabar yang diberikan Biro Fajar Antang ke pengecer dan kios terbagi atas dua jenis, yaitu:
54
1. Harga jual surat kabar langganan : Rp 70.000/bln 2. Harga jual surat kabar eceran : Rp 2.500/eks Adapun harga jual pengecer ke konsumen juga terbagi atas dua jenis, yaitu: 1. Harga jual surat kabar langganan : Rp 80.000/bln 2. Harga jual surat kabar eceran : Rp 3.500/eks Harga jual surat kabar eceran dapat berubah-ubah, tergantung keinginan pengecer. Biasanya pengecer akan menjual dengan harga maksimal di pagi hari untu memaksimalkan keuntungannya sebab sore hari permintaan surat kabar akan menurun. 7. Data Demand Eceran Aktual dan Pemesanan Biro (April dan Mei 2011) Data demand eceran aktual dan pemesanan Biro Antang selama bulan April dan Mei 2011 digunakan dalam analisa perbandingan return dan biaya.
B. Pengolahan Data 1. Menentukan data permintaan produk Data perusahaan yang diperoleh menunjukkan jumlah pemesanan surat kabar dan jumlah surat kabar yang kembali karena tidak laku terjual setiap harinya. Data ini dapat digunakan untuk menentukan permintaan surat kabar tiap hari. Data permintaan surat kabar diperoleh dari hasil pengurangan data jumlah pemesanan dengan jumlah return yang terjadi.
55
Data permintaan produk selama beberapa bulan terakhir (Agustus 2010 – Maret 2011 dijadikan sebagai data historis untuk memperkirakan permintaan di masa yang akan datang. Data rincian tiap hari dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Uji Keseragaman Data Pengolahan data dilakukan dengan pemilahan dan pengelompokkan data penjualan eceran berdasarkan hari. Hasil pengelompokkan data dapat dilihat pada lampiran 2. Selanjutnya dilakukan penentuan batas-batas kontrol. Pengolahan ini dilakukan agar semua data penjualan eceran berada dalam batas kontrol sehingga data yang berada di luar batas harus dihilangkan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS untuk meghitung mean dan standar deviasi dari tiap data yang dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut ini merupakan hasil pengujian yang dilakukan pada tiap kelompok data: Hari Senin X = 654, σ = 118 CL = X = 654 UCL = X + 2s = 890 LCL = X – 2s = 418 Berdasarkan persamaan di atas, batas kontrol terletak antara 418-890, sehingga point 35 yang bernilai 950 berada di luar batas kontrol harus dihilangkan untuk memperoleh keseragaman data.
56
Berikut ini batas kontrol dari masing –masing data permintaan: Tabel 2. Batas Kontrol dari Masing-Masing Data Permintaan Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Batas Kontrol UCL CL LCL 890 654 418 874 656 438 951 641 331 882 654 426 916 668 420 609 367 125 674 466 258
Pengujian ini juga dilakukan terhadap kelompok data lainnya dengan menghitung batas kontrol masing-masing data dan menghilangkan pointpoint yang terletak di luar batas kontrolnya. Adapun nilai-nilai yang berada di luar batas kontrol untuk hari lainnya antara lain: Hari Selasa
: point 7 = 418
Hari Rabu
: point 11 = 247 dan point 16 = 173
Hari kamis
: point 6 = 370 dan point 34 = 911
Hari Jumat
: point1 = 410, point 2 = 413, dan point 34 = 940
Hari Sabtu
: point 9 = 642 dan point 31 = 99
Hari Minggu
: point 7 = 102 dan point 15 = 699
Grafik batas kontrol dapat dilihat pada lampiran 4. 3. Melakukan peramalan permintaan Peramalan permintaan dilakukan dengan menggunakan metode peramalan Time Series, yang melakukan prediksi permintaan di masa yang akan datang yang dipengaruhi oleh faktor waktu.
57
a. Penentuan pola data permintaan Pola data permintaan dapat ditentukan dengan cara memplotkan data historis secara grafis selama interval waktu tertentu. Dari grafik ini secara visual akan dapat diketahui hubungan antara waktu dengan permintaan. Dalam time series terdapat empat jenis pola permintaan, yaitu trend, musiman, siklikal, dan eratik/random. Pola permintaan ini akan berhubungan dengan metode peramalan apa yang akan digunakan untuk meramalkan permintaan tersebut. Pada penelitian ini, penulis membagi data permintaan menjadi tujuh kelompok berdasarkan pemesanan yang dilakukan Biro Fajar Antang, yaitu: 1. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Senin 2. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Selasa 3. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Rabu 4. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Kamis 5. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Jumat 6. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Sabtu 7. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Minggu
Berikut ini merupakan hasil plot data historis permintaan surat kabar selama 8 bulan (Agustus 2010 – Maret 2011).
58
1. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Senin Tabel 3. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Senin Demand (eks) 570 439 455 498 593 541 422 725 731 737 741 548 642 684 733 771 669
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Periode 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Demand (eks) 780 623 724 760 637 574 752 455 641 655 790 699 711 722 517 735 678
Senin 1000 Demand
800 600 400 200 0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
Periode
Grafik 1. Pola data permintaan koran Senin (Agustus 2010 - Mar 2011)
59
2. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Selasa Tabel 4. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Selasa Demand (eks) 462 455 501 488 601 500 736 720 673 739 673 653 580 628 778 715 733
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Periode 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Demand (eks) 771 794 712 619 710 689 458 623 744 669 766 697 720 651 782 787 723
Selasa 1000 Demand
800 600 400 200 0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 Periode
Grafik 2. Pola data permintaan koran Selasa (Agustus 2010 - Mar 2011)
60
3. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Rabu Tabel 5. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Rabu Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Demand (eks) 455 428 433 570 561 413 726 679 727 731 724 751 610 763 739 722 721
Periode 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Demand (eks) 712 765 515 750 729 723 618 641 750 702 755 609 635 779 872 710
Rabu 1000
Demand
800 600 400 200 0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 Periode
Grafik 3. Pola data permintaan koran Rabu (Agustus 2010 - Mar 2011)
61
4. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Kamis Tabel 6. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Kamis Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Demand (eks) 502 505 488 536 587 737 711 716 711 621 651 660 715 711 594 738 702
Periode 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Demand (eks) 783 691 705 525 658 745 764 607 458 715 765 703 499 726 776 614
Kamis 1000 Demand
800 600 400 200 0 1 3 5
7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 Periode
Grafik 4. Pola data permintaan koran Kamis (Agustus 2010 - Mar 2011)
62
5. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Jumat Tabel 7. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Jumat Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Demand (eks) 511 562 492 433 734 742 662 731 652 716 654 769 752 652 754 712
Periode 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Demand (eks) 703 780 757 540 722 701 696 647 767 739 690 699 439 731 799
Demand
Jumat 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Periode
Grafik 5. Pola data permintaan koran Jumat (Agustus 2010 - Mar 2011)
63
6. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Sabtu Tabel 8. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Sabtu Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Demand (eks) 436 471 493 542 489 409 301 283 303 311 229 262 222 260 400 422
Periode 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Demand (eks) 247 510 508 258 348 488 466 277 220 423 220 273 340 424 436 470
Demand
Sabtu 600 500 400 300 200 100 0 1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Periode
Grafik 6. Pola data permintaan koran Sabtu (Agustus 2010- Mar 2011)
64
7. Data permintaan Harian Fajar untuk hari Minggu Tabel 9. Permintaan Harian Fajar Untuk Hari Minggu Demand (eks) 536 334 407 395 395 397 497 477 444 303 570 545 549 434 489 549 523
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Periode 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Demand (eks) 589 523 414 492 592 501 512 507 522 423 341 505 403 489 384 459
Minggu 800 Demand
600 400 200 0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 Periode
Grafik 7. Pola data permintaan koran Minggu (Agustus 2010- Mar 2011)
65
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pola data permintaan yang dihasilkan dari memplotkan data selama 8 bulan menghasilkan pola naik turun secara random sehingga untuk dapat melakukan peramalan perlu melakukan peramalan dengan menggunakan beberapa metode agar mendekati pola data permintaan. b. Melakukan peramalan dengan menggunakan beberapa metode Time Series Metode peramalan yang akan digunakan adalah metode Moving Average dan Single Eksponential Smoothing. Pemilihan metode dilakukan secara subjektif dan berdasarkan literatur yang diperoleh. Berikut proses peramalan yang dilakukan dengan menggunakan kedua metode tersebut: 1. Rata-rata bergerak (Moving Average=MA) Secara matematis model ini dinyatakan sebagai berikut: Ft =
……
Peramalan permintaan hari Senin (MA = 2 Minggu) ……
Ft = =
2
= 504,5 ≈ 505 Peramalan permintaan hari Selasa (MA = 2 Minggu) Ft = 458,5 ≈ 459 Peramalan permintaan hari Rabu (MA = 2 Minggu) Ft = 441,5 ≈ 442
66
Peramalan permintaan hari Kamis (MA = 2 Minggu) Ft = 503,5 ≈ 504 Peramalan permintaan hari Jumat (MA = 2 Minggu) Ft = 536,5 ≈ 537 Peramalan permintaan hari Sabtu (MA = 2 Minggu) Ft = 453,5 Peramalan permintaan hari Minggu (MA = 2 Minggu) Ft = 435 Peramalan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 5.
2. Single Eksponential Smoothing Formula untuk metode Single Eksponential Smoothing (SES) adalah: Ft = α At + (1-α) Ft-1 Dalam melakukan peramalan menggunakan metode SES digunakan α=0,1, α = 0,5, dan α = 0,9. Pemilihan bobot dilakukan secara subjektif. Peramalan permintaan hari Senin Ft+1
= α At + (1-α) Ft = (0,1 x 439) + (0,9 x 570) = 556,90
Peramalan permintaan hari Selasa
: Ft+1 = 461,30
Peramalan permintaan hari Rabu
: Ft+1= 452,30
Peramalan permintaan hari Kamis
: Ft+1 = 502,30
Peramalan permintaan hari Jumat
: Ft+1 = 516,10
67
Peramalan permintaan hari Sabtu
: Ft+1 = 439,50
Peramalan permintaan hari Minggu : Ft+1 = 515,80 Peramalan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 4.
c. Evaluasi tingkat kesalahan metode yang telah digunakan Suatu peramalan tidak dapat menghilangkan tingkat kesalahan peramalan hanya dapat meminimalkan ukuran kesalahan. Peramalan yang terbaik akan memberikan tingkat kesalahan yang terkecil. Tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MFE, MSE, dan MAPE. Perhitungan ukuran kesalahan dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut perbandingan beberapa tingkat kesalahan dari metode peramalan yang digunakan: Tabel 10. Perbandingan Ukuran Kesalahan Metode Peramalan Senin Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
Metode Peramalan Selasa Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
MFE 10.05 28.56 6.28 3.65
Ukuran Kesalahan MAD MSE 89.48 12124.07 86.95 11023.00 83.07 11081.42 93.35 14484.80
MAPE 14.56 13.94 13.72 15.39
MFE 13.45 68.9 16.43 8.73
Ukuran Kesalahan MAD MSE 69.3 8241.7 86.97 12259.46 60.84 7078.44 69.73 8116.03
MAPE 10.61 12.73 9.34 10.78
68
Metode Peramalan Rabu Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
MFE 15.82 74.6 17.99 9.1
Ukuran Kesalahan MAD MSE 80.4 10576.52 100.86 14538.09 71.73 9022.01 73.46 11587.46
MAPE 12.41 14.63 11.08 11.38
MFE 7.94 48.74 9.99 4.29
Ukuran Kesalahan MAD MSE 91.35 12909.9 89.02 11230.88 76.58 9662.18 80.83 11368.67
MAPE 14.48 13.6 12.18 12.82
Metode Peramalan Jumat Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
MFE 11.97 55.80 13.82 9.98
Ukuran Kesalahan MAD MSE MAPE 84.86 12637.21 13.24 89.62 12341.20 13.57 72.59 10178.77 11.46 81.49 12819.12 12.75
Metode Peramalan Sabtu Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
MFE -0.03 -20.42 -0.01 1.06
Ukuran Kesalahan MAD MSE MAPE 94.37 13132 28.51 95.54 11332.18 30.37 82.71 10167.32 25.02 80.61 11493.51 24.95
MFE 1.58 -20.85 -5.80 -2.81
Ukuran Kesalahan MAD MSE MAPE 6574.73 60.55 13.41 62.55 6711.32 15.03 60.69 14.01 6540.51 67.77 8230.24 15.41
Metode Peramalan Kamis Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
Metode Peramalan Minggu Moving Average (MA= 2) Single Eksponential Smoothing α = 0.1 Single Eksponential Smoothing α = 0.5 Single Eksponential Smoothing α = 0.9
69
Memilih metode peramalan terbaik di antara metode yang dicoba. Metode terbaik adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan terkecil dibandingkan dengan metode lainnya. Berdasarkan perbandingan ukuran kesalahan yang dilakukan terhadap masing-masing metode peramalan, maka diperoleh hasil metode peramalan untuk permintaan hari Senin-Jumat menggunakan metode peramalan Single Eksponential Smoothing dengan nilai α= 0,5, untuk permintaan hari Sabtu menggunakan metode peramalan Single Eksponential Smoothing dengan nilai α = 0,9 dan untuk permintaan hari Minggu menggunakan metode peramalan Moving Average. Metode peramalan yang memberikan tingkat kesalahan terkecil akan digunakan untuk menentukan peramalan yang akan datang. d. Melakukan peramalan Peramalan ini dilakukan untuk memprediksi permintaan surat kabar pada April 2011 dan Mei 2011. Tabel 11. Hasil Peramalan tiap hari Senin Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Selasa Hasil Ramalan SES α = 0.5 677 676 676 676 676 676 676 676 676
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hasil Ramalan SES α = 0.5 741 750 746 748 747 748 747 747 747
70
Rabu Periode 1 2 3 4 5 6 7 8
Kamis Hasil Ramalan SES α = 0.5 752 773 762 768 765 766 766 766
Jumat Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8
Hasil Ramalan SES α = 0.5 667 693 680 687 683 685 684 685
Sabtu Hasil Ramalan SES α = 0.5 725 688 707 697 702 700 701 700 701
Minggu Periode
Periode
Hasil Ramalan Moving Average (MA= 2) 422 429 425 427 426 427 426 427 426
Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hasil Ramalan SES α = 0.9 466 437 463 440 461 442 459 444 458
71
4. Penentuan kuantitas pemesanan dengan metode Single Order Quantity a. Melakukan pengujian distribusi data Data diduga memiliki distribusi normal. Pengujian distribusi normal dilakukan terhadap semua jenis data. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16 for Windows 7. Salah satu pengujian distribusi normal dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample Test yang sering disebut Kolmogorov Smirnov. Ho: data terdistribusi normal H1 : data tidak terdistribusi normal α = 0,05. Signifikansi < 0,05, tolak Ho. Berikut ini merupakan hasil pengujian distribusi normal untuk tiap jenis data: Tabel 12. Hasil Pengujian Distribusi Normal Hari
Signifikansi
Ket.
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
0,498 0,464 0,069 0,130 0,154 0,545 0,474
Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Dari hasil pengujian diperoleh bahwa semua nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan data permintaan surat kabar tiap hari terdistribusi normal. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 7.
72
b. Menghitung
rata-rata
permintaan
dan
menghitung
standar
deviasinya Melakukan perhitungan mean (rata-rata) permintaan dan standar deviasi dari data permintaan masa lalu untuk setiap jenis pola permintaan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16 for Windows. Berikut ini merupakan hasil yang diperoleh dari penggunaan SPSS: Tabel 13. Hasil Perhitungan Mean & Standar Deviasi Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Mean 645,647 663,235 667,212 655,121 675,42 366,906 469,697
Standar Deviasi 108,203 102,854 113,954 95,515 99,495 104,431 75,006
Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 7.
c. Menghitung service level melalui Cost of Underestimating (Cu) dan Cost of Overestimating (Co) Cu (Cost of Underestimating Demand) = biaya jika kuantitas pemesanan< permintaan Co (Cost of Overestimating Demand) = biaya jika kuantitas pemesanan>permintaan
73
Perhitungan Cu (Cost of Underestimating Demand) : 1. Untuk surat kabar dengan jumlah 36 lembar/eks. Cu = harga jual- harga beli = Rp 2.250 – Rp 2.800 = Rp 550 Cu = Rp 550/eks (kerugian) 2. Untuk surat kabar dengan jumlah 40 lembar/eks. Cu = harga jual- harga beli = Rp 2.250 – Rp 3.200 = Rp 950 Cu = Rp 950/eks
Perhitungan Co (Cost of Overestimating Demand): 1. Untuk surat kabar dengan jumlah 36 lembar/eks. Co = harga jual – harga beli = Rp 83 – Rp 2.800 = Rp 2.717 Co = Rp 2.717/eks (kerugian) 2. Untuk surat kabar dengan jumlah 40 lembar/eks. Co = harga jual – harga beli = Rp 100 – Rp 3.200 = Rp 3.100 Co = Rp 3.100/eks
74
d. Menghitung probabilitas terjadinya shortage (kehabisan stok) dan tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) Untuk melihat seberapa besar kemungkinan tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) dan terjadinya shortage (kehabisan stok) maka perlu dihitung probabilitas keduanya. Probabilitas inilah yang akan dijadikan nilai service level perusahaan. 1. Menghitung probabilitas terjadinya shortage (kehabisan stok) Surat kabar 40 halaman: P (demand ≤ Q*) = [Cu/(Cu+Co)] = Rp 950/(Rp 950 + Rp 3.100) = Rp 950/Rp 4.050 = 0,2346 z = 0,726 2. Menghitung probabilitas tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) Surat kabar 40 halaman: P (demand ≥ Q*) = 1 – [Cu/(Cu+Co)] = 1 – 0,2346 = 0,7654 z = 0,726 Dari hasil perhitungan diperoleh service level yang digunakan perusahaan z = 0,726
75
1. Menghitung probabilitas terjadinya shortage (kehabisan stok) Surat kabar 36 halaman: P (demand ≤ Q*) = [Cu/(Cu+Co)] = Rp 550/(Rp 550 + Rp 2.717) = Rp 550/Rp 3.267 = 0,1684 z
= 0,96
2. Menghitung probabilitas tidak terjadinya shortage (kelebihan stok) Surat kabar 36 halaman: P (demand ≥ Q*) = 1 – [Cu/(Cu+Co)] = 1 – 0,18 = 0,8316 z = 0,96 Dari hasil perhitungan diperoleh service level yang digunakan perusahaan z = 0,96
e. Menghitung Q* Kuantitas produksi yang optimal, berdasarkan distribusi permintaan normal: Q* = µ + z σ Data permintaan koran hari Senin Q* = µ + zσ = 645,647 + (0,726 x 108,203)
76
= 645,647 + 78,555 = 724,202 ≈ 724 Hasil dari penentuan kuantitas ini dapat digunakan untuk menentukan pemesanan Biro Antang untung periode selanjutnya. Berikut ini merupakan kuantitas pemesanan yang diperoleh tiap hari dengan menggunakan metode Single Order Quantity: Tabel 14. Kuantitas Pemesanan Hari
Q* (eks)
Senin
724
Selasa
738
Rabu
750
Kamis
724
Jumat
748
Sabtu
467
Minggu
542