BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Data Umum Perusahaan Divisi Personal Care and Cosmetics (PCC) dari PT. PZ Cussons Indonesia secara struktural dipimpin oleh seorang manager teknis (Technical Manager), dan dibagi menjadi 3 subdivisi, yaitu PCC 1, PCC 2 dan PCC 3 yang masing-masing sub divisinya dipimpin oleh seorang Manager Produksi. 4.1.1 Sub Divisi PCC 2 Ruang Lingkup kegiatan PCC 2 yaitu manufaktur liquid dan lotion, proses filling, dan proses pengemasan. Proses manufaktur liquid setiap harinya dilakukan berdasarkan planning yang dibuat oleh bagian PPIC (Production Planning Inventory Control) yang tercacat dalam dokumen yang dinamakan production planning. Sebelum proses manufaktur dimulai, harus diperhatikan bahwa semua bahan baku sudah lengkap tersedia dan bahan kemas sudah siap dan benar. Setelah semua bahan baku yang dibutuhkan tersedia, maka dilakukan dispensing.
59
60
Proses manufaktur dijalankan oleh operator manufaktur sesuai tahapan proses yang tercantum dalam batch card dengan pengawasan seorang superintendent. Didalam suatu batch card tercantum formula suatu produk dan prosedur baku manufaktur. Selama proses manufaktur, operator harus mencatat waktu setiap tahapan proses didalam batch card dan di paraf sebagai tanda pengecekkan. Khusus untuk manufaktur produk baru (Trial Manufacture), proses manufaktur diawasi oleh bagian TDG (Technical Development Group) untuk memandu tahapan prosedur manufaktur sehingga dapat dijalankan dengan benar dan dapat segera diketahui apabila ada sesuatu yang harus diperbaiki dalan tahapan prosedur manufaktur suatu formula produk baru yang dibuat oleh bagian TDG. Setelah proses manufaktur suatu produk selesai, diambil sebagian sampel untuk dikirim ke bagian laboratorium Quality Control untuk dilakukan pengujian. Parameter pengujian yang dilakukan terhadap sample produk antara lain adalah: -
Critical parameter, yaitu: Appearance dan odour. Jika produk yang di manufaktur tidak sesuai dengan standar critical parameter yang telah ditetapkan, maka produk tersebut harus di reject karena tidak bisa di rework.
-
Major parameter, yaitu: Derajat keasaman (pH), viskositas, specific gravity (SG) atau berat jenis.
-
Minor parameter, yaitu: Warna,Bau
61
Jika sampel yang diperiksa sudah standar atau sudah memenuhi persyaratan parameter yang sudah di tetapkan, maka produk tersebut langsung di dispense untuk di filling di bagian filling line dan kemudian di kemas. Ada dua kondisi yang menyebabkan produk tidak dapat di filling, yaitu karena produk tidak memenuhi standar setelah di lakukan pengujian oleh bagian QC dan karena kemasan tidak tersedia. Untuk produksi Baby Shampoo variant Gentle Care dan Kids shampoo varian Orange diproduksi di divisi manufaktur PCC 2 pada mixer dengan kapasitas 5000 kg. Sebelum proses manufaktur produk liquid di mulai, semua mixer dan storage yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu. Prosedur pencucuian mixer dan storage adalah sebagai berikut: 1.
Pastikan bahwa mixer dan storage dalam keadaan kosong
2.
Buka klep air deionisasi, air akan mengalir melalui ball spray ke segala arah sampai sisa produk bersih (pastikan klep bawah dalam keadaan terbuka), buka klep pembuangan.
3.
Alirkan air panas melalui ball spray (minimum 95oC) sampai 1/3 bagian mixer atau storage.
4.
Nyalakan pompa transfer, sirkulasi selama 30 menit, kemudian matikan pompa lalu buang melalui klep pembuangan.
5.
Cek pH air (6.5 – 7.5).
6.
mixer dan storage siap digunakan.
62
Produk-produk liquid yang sudah diproduksi antara lain: 1.
Baby produk: Baby Shampoo GC/NC, Baby Bath GC/NC, Baby Oil GC/NC, dsb.
2.
Kids produk: Kids Shampoo, Kids Bubble Bath, Kids Hand Wash
3.
Adult produk: IL Bodywash, Hand Soap
4.
Toiletry: Softener, Morning Fresh.
4.1.2 Line Produksi pada sub divisi PCC 2 Dari proses manufaktur, bulk produk di alirkan ke line produksi untuk masuk ke tahapan berikutnya, yaitu proses filling ke dalam packaging yang sudah ditetapkan jenisnya dan proses pengemasan dalam karton. Jumlah line produksi di subdivisi PCC 2 berjumlah 10 line, yang sudah diatur jenis produk yang akan di filling. -
Line 1 menggunakan mesin fellomatic filling yang mempunyai 6 buah nozzle. Line ini memproduksi produk IL Pure Bodywash khusus untuk produk yang di eksport.
-
Line 2 menggunakan mesin farason yaitu mesin automatic filling yang mempunyai 24 buah nozzle. Line ini memproduksi produk Baby Shampoo Gentle Care dan Natural Care 100 mL,dan Kids Shampoo 45ml orange,Apple,Strawbery,Tuttyfruti.
-
Line 3 dan 9 menggunakan manual filling yang mempunyai 4 buah nozzle yang dioperasikan oleh 4 orang operator filling. Line ini memproduksi
63
produk Baby Shampoo, Baby Bath, Bodywash, Hand Wash, Morning Fresh, dsb, -
Line 4 menggunakan manual filling yang mempunyai 4 buah nozzle yang dioperasikan oleh 4 orang operator filling. Line ini memproduksi produk Baby lotion dan Baby Cream.
-
Line 5 menggunakan manual filling yang mempunyai 2 buah nozzle yang dioperasikan oleh 2 orang operator filling. Line ini khusus memproduksi produk kosmetik berupa Roll On.
-
Line 6 menggunakan manual filling yang mempunyai 2 buah nozzle yang dioperasikan oleh 2 orang operator filling. Line ini khusus memproduksi produk yang dikemas dalam bentuk tube, seperti baby cream dan Hair gel.
-
Line 7 menggunakan mesin fellomatic filling yang mempunyai 6 buah nozzle, yang memproduksi produk Kids Shampoo 125ml dan 250ml.
-
Line 10 menggunakan manual filling yang mempunyai 4 buah nozzle yang dioperasikan oleh 4 orang operator filling. Line ini khusus memproduksi produk baby oil.
-
Line Doy menggunakan manual filling yang mempunyai 3 buah nozzle yang dioperasikan oleh 3 orang operator filling. Line khusus memproduksi produk yang di kemas dengan menggunakan kemasan pouch berbagai ukuran.
64
4.1.3 Distribusi dan Pemasaran Produk–produk yang dihasilkan oleh PT. PZ Cussons Indonesia didistribusikan ke dalam dan ke luar negeri. Untuk distribusi didalam negeri, PT. PZ Cussons sudah memiliki depo-depo yang tersebar di sebagian besar kota-kota di Indonesia untuk mempermudah pendistribusian produk sampai ke pelosok daerah. Selain untuk tujuan dalam negeri, produk PT. PZ Cussons juga di produksi untuk tujuan negara ekspor, yaitu: 1.
Australia,untuk produk Pure Bodywash, Fine Handwash, Roll On, dll
2.
United Kingdom, untuk produk Roll On, hand sanitizer, dll
3.
Thailand, untuk produk Baby Shampoo, Baby Bath, Baby Oil, Hand Wash, Body Wash, dll
4.
CMESA (Cussons Middle East South Africa), untuk produk Baby Shampoo, Baby Bath, Baby Oil Body Lotion, Roll On, Morning Fresh, Talc, Toothpaste,
5.
Arabic, untuk produk Baby Shampoo, Baby Bath, Baby Oil Body Lotion, Roll On, Morning Fresh, Talc, Toothpaste, dll.
6.
Malaysia, Singapore, Myanmar, China dll
65
4.2. Proses Produksi 4.2.1 Incoming Material Inspection Tahapan pertama dari proses produksi suatu produk adalah pemeriksaan kedatangan raw material dan packaging yang akan digunakan. Pemeriksaan kedatangan antara lain adalah memastikan bahwa produk yang diterima memiliki dimensi kualitas yang sesuai dengan standar spesifikasi yang sudah ditetapkan. Pemeriksaan meliputi : 1.
Visual: packaging material di periksa apakah sesuai dengan kriteria visual yang sudah ditetapkan, yang meliputi bentuk (appearance), warna,dll
2.
Fungsional: packaging material diperiksa apakah dapat berfungsi dengan baik dan sesuai spesifikasi, biasanya untuk packaging material dilakukan beberapa uji fungsional, yaitu: capping test, vacuum test, laydown test, drop test, dll
3.
Dimensi dan berat: packaging material di periksa dengan menggunakan caliper, timbangan, penggaris, dll.
4.
Analisa kimia (khusus untuk raw material): meliputi pemeriksaan warna, bau, appearance, pH, Sg, Viskositas, dll
Semua hasil pemeriksaan harus sesuai dengan spesifikasi yang terlampir pada COA yang dikirimkan beserta material yang datang. Prosedur pengecekan secara lengkap dan terinci sesuai dengan Instruksi Kerja QA Departement, yaitu sesuai dengan AQL (Acceptable Quality Limit).
66
4.2.2 Inspeksi Proses Produksi Seluruh material yang sudah sesuai dengan spesifikasi akan di released oleh QA Dept,untuk kemudian di kirim ke Gudang Packaging Material dan raw material. Tahapan proses produksi berikutnya adalah: 1.
Dispensing (Penimbangan) Raw material yang akan diproses, sebelumnya di timbang kuantitinya sesuai
dengan batch card produk yang akan di manufaktur. Setelah di timbang operator dispen harus memberi mengisi hasil penimbangan pada batch card dan di beri paraf,tanda material yang sudah ditimbang adalah benar. Material yang sudah di timbang di letakkan pada kemasan khusus dan di beri hanging tag yang berisi informasi nama material, nama produk, lot no material dan jumlah material. Setelah material lengkap lalu dikirim ke manufaktur area untuk dilakukan ke proses selanjutnya. 2.
Manufaktur (Proses Pembuatan Bulk Produk) Material berserta batch card yang sudah tersedia di siapkan, lalu proses
pembuatan bulk produk dapat dimulai. a.
Catat aktual pH dan konduktivitas air. Masukkan Deionisased water ke dalam mixer utama. Catat aktual kuantitas Deionised water sebelum sterilisasi (Deionised water dengan faktor penguapan).
67
b.
Panaskan hingga temperatur 95oC, diamkan 10 menit pada temperatur 95oC. Dinginkan hingga suhu 75oC. Catat aktual kuantitas Deionised water setelah sterilisasi. Ambil Deionisasi water untuk membilas dan melarutkan material (± 200kg untuk batch size 1-5 ton, ±300kg untuk batch size 6-10 ton).
c.
Masukkan garam, bilas pipa bekas transfer dengan Deionised water. Aduk hingga rata (± 30menit untuk batch size 1-5 ton, ± 45menit untuk batch size 6-10 ton).
d.
Masukkan bahan pengental sedikit demi sedikit dengan kecepatan mixer maksimum. Aduk hingga larut sempurna (± 15menit untuk batch size 1-5 ton, ± 30 menit untuk batch size 6-10 ton).
e.
Sementara batch di aduk buat premix berikut: 1.
Bahan pelarut dan parfum aduk hingga larut sempurna. Kemudian tambahkan bahan adtif, aduk hingga homogen.
2.
Deionised water, bahan pewarna, aduk hingga larut sempurna.
3.
Deionised water, dan asam aduk hingga sempurna.
f.
Dinginkan hingga 45oC
g.
Masukkan bahan aditif dan pengawet hingga larut (± 3menit)
h.
Masukkan pengental dan anti bakteri, bilas pipa transfer dengan Deionised water. Aduk hingga homogen.
i.
Dinginkan hingga 40oC
j.
Masukkan premix (a), (b) dan (c), aduk hingga homogen.
68
k.
Ambil sampel dari atas dan bawah mixer. Kirim ke lab Quality untuk di analisa.
Sample yang di kirim ke laboratorium di periksa appearance, odour, pH,viskositas, Sg. Apabila hasil analisa sudah sesuai dengan standar spesifikasi, maka bulk bila langsung di transfer ke storage untuk di proses ke tahap berikutnya.
3.
Filling Produk Bulk di transfer dari manufaktur ke storage, lalu di alirkan ke tiap nozzle filling
mesin, dan produk siap untuk di filling kedalam kemasan yang sudah disiapkan. Kemasan yang yang harus di siapkan sebelum line dijalankan adalah botol, cap, capseal, label, karton, lakban. Untuk produksi C Baby Shampoo Gentle Care 100 ml dan Kids Shampoo 45 ml dijalankan di line 2 farason yang mempunyai 24 buah nozzle. A. Botol yang akan di gunakan di tuang ke hopper botol.
Gambar 4.1. Hopper botol
69
B. Botol akan secara automatic tersusun dengan posisi berdiri sebelum masuk ke conveyor mesin filling.
Gambar 4.2. Posimat Mesin
C. Botol dari mesin posimat melalui conveyor masuk ke mesin farason.
Gambar 4.3. Mesin filling Farason
70
D. Botol yang sudah berisi produk langsung di tutup dengan cap, dengan mesin capping.
Gambar 4.4. Capping machine
E. Botol yang sudah di beri cap, lalu di beri plastik seal pengaman.
Gambar 4.5. Capseal Machine
71
F. Produk yang sudah diberi plastik seal, selanjutnya di lewatkan ke shrink tunnel untuk mengencangkan plastik pada cap.
Gambar 4.6. Shrink tunnel Machine
G. Setelah botol tertutup dengan rapat, lalu produk di beri label. Mesin label untuk produk CB Shampoo GC 100 ml berbeda dengan mesin label untuk produk Ckids Shampoo Orange 45 ml. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
72
Gambar 4.7. Label Machine untuk CB Shampoo Format Front- Back
Gambar 4.8. Label Machine untuk Ckids Shampoo Format Roll H. Setelah label menempel pada botol, lalu di beri batch no dengan menggunakan mesin coding. Penempatan mesin coding berbeda antara untuk produk CB Shampoo GC 100ml yaitu pada label yang sudah menempel di botol, sedangkan pada produk Ckids Shampoo Orange 45 ml mesin coding diletakkan pada label yang belum menempel pada botol.
73
Gambar 4.9. Coding Machine dan sensor
Gambar 4.10. Coding Machine dan sensor pada label
I.
Setelah diberi batch no, produk dimasukkan ke dalam karton, dan karton harus disusun diatas pallet dengan mengikuti konfigurasi yang sudah ditetapkan.
74
Gambar 4.11. Cartoning CB Shampoo GC 100 ml
Sedangkan untuk produk Ckids Shampoo Orange 45 ml masih melewati proses banded, yaitu produk masuk ke plastik di pack untuk jumlah tertentu.
Gambar 4.12. Produk di banded 7 pcs per pack
75
Setelah produk di pack, lalu masuk ke proses packing kedalam carton, dan disusun diatas pallet mengikuti konfigurasi yang sudah ditetapkan.
Gambar 4.13. Cartoning Ckids Shampoo 45 ml 4.
Inspeksi Produk Akhir Guna untuk memastikan bahwa produk yang sudah jadi mempunyai kualitas
yang baik sesuai dengan standar spesifikasi yang sudah ditetapkan sebelum di kirim ke departemen werhouse untuk di pasarkan, maka bagian Quality Control mengecek ulang dengan cara acak (Random). Parameter pengecekan pada produk akhir meliputi: a.
Isi harus benar, yang meliputi warna, bau, tidak ada kotoran.
b.
Berat di periksa dengan menggunakan timbangan digital, dan harus sesuai dengan batas minimum yang ditetapkan.
76
c.
Label yang digunakan harus sesuai dengan isi produk dan text terbaca jelas, posisi tidak boleh miring, bubble, dan tidak ada scratch (goresan).
d.
Cap/tutup yang digunakan harus benar, warna sesuai dengan standar, rapat dan tidak bocor.
e.
Capseal yang digunakan harus rapat, tidak terlalu naik atau turun.
f.
Batch no yang tertera pada kemasan harus benar formatnya, terbaca dan posisinya tidak boleh menutupi barcode.
g.
Isi produk dalam karton tidak boleh kurang
h.
Karton yang digunakan harus benar, batch no dan ID no harus benar dan terbaca, stamp varian harus sesuai dengan isi produk.
Jika ditemukan produk yang tidak sesuai dengan kriteria kualitas produk yang baik, maka produk di hold dengan menempelkan stiker berwarna kuning, dan kemudian produk di rework sampai produk memenuhi standart kriteria kualitas produk yang baik dan akan di released dengan di berikan stiker berwarna hijau. Penanganan untuk produk yang sudah tidak dapat di rework, maka produk akan di rejected dengan di berikan stiker berwarna merah. Jenis-jenis produk rejected atau produk cacat yang sering terjadi pada produk C Baby Shampoo 100ml Gentle Care dan C Kids Shampoo 45ml Orange antara lain adalah:
77
3. Tidak ada label 4. Tidak ada batch belakang no Gambar 4.14. Jenis Cacat pada Shampoo Baby Gentle Care 100ml
1. Tidak ada cap 2. Tidak ada capseal
1.
isi tidak penuh 2. Botol penyok 3. Tidak ada label 4. Label Miring Gambar 4.15. Jenis Cacat pada Shampoo Kids Orange 45ml
4.3. Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam analisa pengendalian kualitas pada produk shampoo Gentle Care 100 mL dan Kids Shampoo 45ml Orange di line 2 dengan menggunakan mesin farason diambil melalui:
78
1.
Study lapangan, mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak terkait.
2.
Study kepustakaan, yaitu mempelajari teori tentang Statistik Proses Control, dan diaplikasikan dengan data yang sudah ada.
Untuk menganalisa pengendalian kualitas produk, diambil data selama bulan Januari sanpai dengan Desember 2009 data yang telah berhasil dihimpun yaitu: Tabel 4.1. Data Defect Product Shampoo Baby Gentle Care 100ml Periode Januari-Desember 2009 No 1 2 3 4 5 6
Issue Label Not Center & Wrinked Botol basah oleh produk No batch tidak jelas Produk black spot Cap seal tidak kencang Kotor di dasar botol
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Periods Jun Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
200
250
190
370
210
130
600
300
350
260
720
50
60
60
80
70
50
90
60
45
55
30
50
20
30
10
20
60
25
20
15
10
10
20
40
15
40
10
30
40
40
20
40
35
50
10
15
10
15
30
10
Total
% Reject
470
4.050
60,4
90
40
750
11,2
20
100
15
400
6
15
10
30
20
235
3,5
25
20
15
50
35
400
6
30
10
15
10
50
20
225
3,4
7
Botol scratch
30
10
10
10
20
10
30
20
10
10
70
15
245
3,7
8
Isi kurang
15
10
5
15
15
10
50
10
10
20
80
15
255
3,8
2
5
3
3
6
2
20
3
0
4
40
0
88
1,3
0
2
0
5
0
0
20
5
2
1
20
0
55
0,7
382
452
348
568
441
282
990
468
487
405
1.250
630
6.703
100%
9 10
Salah batch no di outer karton Cap tidak kencang
Total Defect
79
Tabel 4.2. Data Defect Product Kids Shamphoo 45ml Orange Periode Januari-Desember 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Issue Label Not Center & Wrinked Botol basah oleh produk No batch tidak jelas Produk black spot Bended tidak kencang Kotor di dasar botol Botol scratch Isi kurang Salah batch no di outer karton Cap tidak kencang
Total defect 4.4
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Periods Jun Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
200
150
190
330
200
300
200
310
1000
260
300
50
40
60
50
80
50
70
40
300
65
20
40
20
10
20
30
30
35
100
10
10
15
20
20
15
10
10
40
30
45
20
20
30
30
5
10
10
15
20
15
20
15
10
20
20
25
20
10
15
5
10
1
2
2
377
327
Total
% Reject
870
4.310
54
50
200
1.055
13,2
20
20
80
425
5,3
80
15
20
50
275
3,4
40
200
15
35
200
705
8,8
25
10
100
20
15
120
355
4,4
15
35
20
50
10
10
100
325
4,1
25
10
5
15
100
30
45
80
380
4,7
3
6
2
3
2
30
4
3
20
89
1,1
5
5
0
10
3
4
20
2
0
20
73
1
366
588
411
477
411
476
1.980
341
498
1.740
7.992
100%
Pengolahan Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka tahap selanjutnya adalah
pengolahan data dengan menggunakan beberapa alat pengendali kualitas. Dalam hal ini penulis akan menggunakan 3 alat pengendalian kualitas yaitu: Diagram pareto, peta kendali proses (peta kontrol p), dan Fish bone (Diagram sebab-akibat). Berikut ini penjelasan dari penggunaan alat pengendali kualitas tersebut:
80
4.4.1 Pengamatan Data Kerusakan Selama melakukan penelitian, penulis mendapatkan data-data sebagai berikut: Tabel 4.3. Data Kerusakan Shampoo Baby Gentle Care 100ml Periode Januari-Desember 2009
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Jumlah Produksi n
Jumlah Cacat np
9.504 7.560 6.624 7.536 8.640 5.000 5.500 9.000 8.300 7.000 6.800 8.000 89.464
382 452 348 568 441 282 990 468 487 405 1.250 630 6.703
p=np/n
Presentasi Cacat %
0,04 0,06 0,05 0,07 0,05 0,06 0,18 0,05 0,06 0,06 0,18 0,08 0,94
4% 6% 5% 7% 5% 6% 18% 5% 6% 6% 18% 8% 94%
Proporsi
Tabel 4.4. Data Kerusakan Kids Shamphoo 45ml Orange Periode Januari-Desember 2009
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Jumlah Produksi n
Jumlah Cacat np
8.800 9.000 8.000 9.500 9.000 8.900 9.700 8.500 8.754 9.603 7.900 8.009 105.666
377 327 366 588 411 477 411 476 1.980 341 498 1.740 7.992
p=np/n
Presentasi Cacat %
0,04 0,04 0,04 0,06 0,04 0,05 0,04 0,06 0,23 0,03 0,06 0,22 0,91
4% 4% 4% 6% 4% 5% 4% 6% 23% 3% 6% 22% 91%
Proporsi
81
4.4.2 Pengujian Kecukupan Data Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan telah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak. 4.4.2.1 Pengujian Kecukupan Data Shampoo Baby Gentle Care 100ml Periode Januari-Desember 2009 Tabel 4.5. Tabel Uji Kecukupan Data Shampoo Baby Gentle Care 100ml Periode Januari-Desember 2009
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ΣX
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
= 89.464
(ΣX)2 = 8.003.807.296 ΣX2
= 687.177.888
Jumlah Produksi n
X2
9.504 7.560 6.624 7.536 8.640 5.000 5.500 9.000 8.300 7.000 6.800 8.000
90.326.016 57.153.600 43.877.376 56.791.296 74.649.600 25.000.000 30.250.000 81.000.000 68.890.000 49.000.000 46.240.000 64.000.000
82
z ' N = s
2 n ∑ Xi 2 − (∑ Xi ) 2 Xi ∑
2
Dimana: Z = Koefisien pada distribusi normal sesuai dengan tingkat keyakinan (1-α)100% Tingkat keyakinan 90 % - Z = 1,65 Tingkat keyakinan 95 % - Z = 1,95 ∼ 2 Tingkat keyakinan 99 % - Z = 2,58 ∼ 3 Tingkat keyakinan diasumsikan = 95% Maka Z=1.9 ∼ 2 S
= (α) = Tingkat Ketelitian = 5 % = 0,05 = 5% = 5/100 =1/20
Z/S
= 2:1/20
= 2 x 20 = 40
Maka Rumus Uji Kecukupan Data untuk bulan Januari-Desember 2009 adalah:
40 (12 × 687.177.888) − (8.003.807.296 ) N = 687.177.888
2
'
40 × 15.566,87 N = 687.177.888
2
'
N ' = [0,0000001 ]
2
N ' = 1 × 10 −14 Karena nilai N’ < N ( 1 × 10 −14 <12) maka jumlah data yang dipakai untuk penelitian dianggap mencukupi.
83
4.4.2.2 Pengujian Kecukupan Data Kids Shampoo 45ml Orange Periode Januari-Desember 2009 Tabel 4.6. Tabel Uji Kecukupan Data Kids Shampoo 45ml Orange Periode Januari-Desember 2009
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ΣX
Bulan
Jumlah Produksi n
X2
8.800 9.000 8.000 9.500 9.000 8.900 9.700 8.500 8.754 9.603 7.900 8.009
77.440.000 81.000.000 64.000.000 90.250.000 81.000.000 79.210.000 94.090.000 72.250.000 76.632.516 92.217.609 62.410.000 64.144.081
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
= 105.666
(ΣX)2 = 11.165.303.556 ΣX2
= 934.644.206 z N' = s
2 n ∑ Xi 2 − (∑ Xi ) 2 ∑ Xi
2
Dimana: Z = Koefisien pada distribusi normal sesuai dengan tingkat keyakinan (1-α)100% Tingkat keyakinan 90 % - Z = 1,65 Tingkat keyakinan 95 % - Z = 1,95 ∼ 2
84
Tingkat keyakinan 99 % - Z = 2,58 ∼ 3 Tingkat keyakinan diassumsikan = 95% Maka Z=1.9 ∼ 2 S
= (α) = Tingkat Ketelitian = 5 % = 0,05 = 5% = 5/100 =1/20
Z/S
= 2:1/20
= 2 x 20 = 40
Maka Rumus Uji Kecukupan Data untuk bulan Januari 2008 adalah:
40 (12 × 934.644.206 ) − (11.165.303.556 ) N = 934.644.206
2
'
40 × 7101,19 N = 934.644.206
2
'
N ' = [0,0003039 ]
2
N ' = 9,236 × 10 −8 Karena nilai N’ < N ( 9,236 × 10 −8 <12) maka jumlah data yang dipakai untuk penelitian dianggap mencukupi.
4.5. Tahap Pendefinisian (DEFINE) Pada tahap awal, yang akan dilakukan adalah mencari proses-proses bisnis kunci yang mempengaruhi profitabilitas dan menentukan rencana- rencana tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan proses- proses bisnis.
85
Tahap definisi merupakan langkah analisis yang dilakukan sehubungan dengan proses yang berlangsung . Analisis terhadap proses dapat dilakukan dengan metode 5W+1H untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan. Tiga prioritas utama yang ditekankan dalam produksi Shampoo yaitu: Effisiensi, HFI (Hold for Inspection) dan Spoilage (kerusakan). Ketiga hal tersebut yang harus dijaga dan diutamakan oleh Departemen PCC2 saat memproduksi Shampoo. Langkah selanjutnya adalah menentukan rencana-rencana tindakan yang harus dilakukan dengan menggunakan metode 5W+1H dengan urutan sebagai berikut: 1.
What (rencana tindakan apa yang akan dilakukan) Tindakan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi shampoo; produksi PCC2 dengan menurunkan angka kerusakan (spoilage) Shampoo Baby 100ml Gentle Care dan Shampoo Kids 45ml Orange sampai batas target yang diijinkan.
2.
When (menentukan periode pelaksaan rencana tindakan tersebut) Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2009.
3.
Who (siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakan rencana tindakan tersebut) Dalam pelaksanaan proyek ini dibentuk team yang diberikan kepercayaan untuk melakukan penelitian di Departemen PCC 2 PT. PZ Cussons Indonesia.
86
4.
• Zefry R
: Production Manajer
• Kuwat Suroto
: Production Superintendent
• Agus Yulianto
: Production Superintendent
• Nina, Wati & Nurhikmah
: Foreman/Group Leader
Why ( mengapa rencana tindakan tersebut dipilih) Rencana tindakan ini dilakukan karena besarnya angka kerusakan dan pemakaian sumber daya orang yang cukup banyak, menyebabkan rendahnya produktivitas dan profitabilitas dan apabila hal ini tidak dilanjuti manak akan menimbulkan kerugian dari segi materi yaitu kerugian material dan Utilyze Machine.
5.
Where (pada proses mana rencana tersebut akan diterapkan) Rencana tindakan tersebut akan dilakukan pada proses produksi Shampoo Baby 100ml Gentle Care dan Shampoo Kids 45ml Orange pada Departemen PCC 2 PT. PZ Cussons Indonesia.
6.
How (bagaimana tindakan itu akan diterapkan) Proses yang akan dilakukan adalah dengan fish bone diagram untuk mengetahui proses yang menyebabkan cacat, menghitung kemampuan proses yang sedang berjalan, membuat peta kendali proses untuk menentukan batasan-batasan yang diizinkan, mencari sebab akibat permasalahan yang terjadi dan memberikan usulan perbaikan pada tahap improve serta akan mencoba mengimplementasikannya.
87
4.6. Tahap Pengukuran (MEASURE) Tahap measure merupakan tahap kedua dalam penelitian untuk peningkatan kualitas produksi Shampoo Baby 100ml Gentle Care dan Shampoo Kids 45ml Orange. Aktivitas utama dalam tahap measure adalah mengetahui masalah yang ada serta menghitung kapabilitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini.
4.6.1 Penentuan Jenis Kerusakan Produksi Shampoo Untuk mengetahui jumlah cacat produki terbesar maka dilakukan pengukuran proses Data yang digunakan dalam pengolahan ini adalah data proses produksi shampoo pada bulan Januari-Desember 2009. Untuk menentukan jenis-jenis cacat apa saja yang paling besar dapat menggunakan acuan data kerusakan yang ditunjukan pada Tabel 4.1. dan 4.2. Dari tabel tersebut dapat dilihat jenis kerusakan apa saja yang terbesar. Setelah diketahui jumlah kerusakan-kerusakan maka dilanjutkan dengan pengukuran dan analisa data .
4.6.2 Analisa Pareto Untuk mengetahui jumlah kerusakan-kerusakan produksi dengan menggunakan Analisa pareto dengan data kerusakan produk pada bulan Januari-Desember 2009.
88
Tabel 4.7. Tabel Data Kerusakan Produk Shampoo Baby Gentle Care 100ml Periode Januari-Desember 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Cacat/Defect Label miring, bubble, wrinkled Botol produk basah oleh produk Batch no issue Capseal tidak kencang Isi kurang Botol scratch Produk kotor oleh black spot Kotor didasar botol Salah batch di outer karton Cap tidak rapat/kencang
Frekuensi 4050 750 400 400 255 245 235 225 88 55 6703
Akumulasi 4050 4800 5200 5600 5855 6100 6335 6560 6648 6703
% 60% 11% 6% 6% 4% 4% 4% 3% 1% 1% 100%
% Akumulasi 60% 72% 78% 84% 87% 91% 95% 98% 99% 100%
Analisa Pareto Kerusakan Produk CB Shampoo 100 ml GC 4100
4050
120%
3600 100% 100%
99%
98% 95%
3100
91% 87% 84%
2600
80%
78%
Frekunsi
72% 2100
60%
60%
1600
1100
40%
750 600
400
400 255
245
235
225
-400
Frekuansi %A kumulasi
Label miring, b ubble, 4050 60%
Capseal t idak kencang
55
salah bat ch d i out er kart on
cap t idak rapat / kenca ng
B ot ol p roduk basah oleh
b at ch no issue
750
400
400
255
245
235
225
88
55
72%
78%
84%
87%
91%
95%
98%
99%
100%
Isi kurang
bot ol scrat ch
produk ko t or oleh black sp ot
kot or didasar bot ol
20%
88 100
0%
Jenis ca cat
Gambar 4.16. Diagram Pareto kerusakan produk Shampoo Baby GC 100ml Dari Gambar 4.16. terlihat bahwa label tidak lurus dan wrinkled mempunyai nilai kerusakan terbesar yaitu 4.050 = 60% untuk produk Shampoo Baby GC 100 ml.
89
Tabel 4.8. Tabel Data Kerusakan Produk Shampoo Kids Orange 45ml Periode Januari-Desember 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Cacat/Defect
Frekuansi
Akumulasi
%
% Akumulasi
4310 1055 705 425 380 355 325 275 89 73 7992
4310 5365 6070 6495 6875 7230 7555 7830 7919 7992
54% 13% 9% 5% 5% 4% 4% 3% 1% 1% 100%
54% 67% 76% 81% 86% 90% 95% 98% 99% 100%
Label miring, bubble, wrinkled Botol produk basah oleh produk Banded tidak kencang batch no issue Isi kurang kotor didasar botol botol scratch produk kotor oleh black spot salah batch di outer karton cap tidak rapat/kencang
Analisa Pareto Kerusakan Produk CKIDS SHAMPOO ORANGE 45 ml 4500
120%
4310
4000 100% 100%
99%
98% 95%
3500
90% 86% 81%
3000
80%
Frekunsi
76% 67%
2500
60%
54%
2000
1500
40%
1055 1000
705
0
Frekuansi %A kumulasi
20%
425
500
B and ed t idak kencang
380
355
Isi kurang
ko t or d id asar b ot ol
325
275 89
73 cap t id ak rapat / kenca ng
Botol prod uk b asah o leh
4 310
10 55
705
425
38 0
3 55
32 5
2 75
89
54%
67%
76%
8 1%
86 %
90%
95%
9 8%
99%
b at ch no issue
botol scrat ch
p ro d uk ko t o r o leh b lack spo t
salah b at ch d i out er kart on
Lab el miring , b ubb le,
0%
73 10 0%
Jenis cacat
Gambar 4.17. Diagram Pareto kerusakan produk Kids Shampoo 45 ml Orange
90
Dari Gambar 4.17 terlihat bahwa tetap label tidak lurus dan wrinkled mempunyai nilai kerusakan terbesar yaitu 4310 = 54% untuk produk Kids Shampoo Orange 45 ml. Sehingga masalah label tersebut diprioritaskan untuk penelitian.
4.6.3
Pengukuran Data Atribut A. Perhitungan Peta Kendali Cacat (p–Chart) untuk Shampoo Baby GC 100ml. Pembuatan peta kendali proses untuk kerusakan/cacat pada Shampoo Baby
GC 100ml berdasarkan data periode Januari-Desember 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. Peta Kendali Cacat Produk Shampoo GC 100ml Januari-Desember 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Perhitungan: Center line : p =
=
∑ cacat ∑ produksi 6.703 = 0,0749 89.464
Jumlah Produksi (n)
Jumlah Cacat (np)
Proporsi (p=np/n)
9.504 7.560 6.624 7.536 8.640 5.000 5.500 9.000 8.300 7.000 6.800 8.000 89.464
382 452 348 568 441 282 990 468 487 405 1.250 630 6.703
0,04 0,06 0,05 0,07 0,05 0,06 0,18 0,05 0,06 0,06 0,18 0,08 0,94
91
Proporsi rata-rata untuk jenis cacat adalah: 0,0749
n
=
=
∑ Pr oduksi 12 89.464 = 7.455,33 12
Rata-rata produksi adalah sebanyak 7.455,33 Upper Control line: UCL = p + 3
p (1 − p ) n
= 0,0749 + 3
Lower Control line: LCL
= p −3
0.0749(1 − 0.0749 ) = 0,03029 12
p (1 − p ) n
= 0,0749 − 3
0.0749(1 − 0.0749 ) = −0,1531 12
Dari perhitungan diatas kemudian dibuat peta kendali p (p-chart), yang berfungsi untuk mengetahui data-data produk cacat mana saja yang ada diluar dan didalam batas kendali.
Gambar 4.18. Peta Kendali Shampoo Baby GC 100ml
92
Dari gambar diatas untuk peta pengendali data atribut (p-Chart) terlihat bahwa semua data cacat masih berada dalam batas kendali.
B. Perhitungan Peta Kendali Cacat (p–Chart) untuk Shampoo Kids 45mL Orange. Pembuatan peta kendali proses untuk kerusakan/cacat pada Shampoo Kids 45mL Orange berdasarkan data periode Januari-Desember 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 4.10. Peta Kendali Cacat Produk Shampoo Kids 45mL Orange Januari-Desember 2009
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Jumlah Produksi n
Jumlah Cacat np
8.800 9.000 8.000 9.500 9.000 8.900 9.700 8.500 8.754 9.603 7.900 8.009 105.666
377 327 366 588 411 477 411 476 1.980 341 498 1.740 7.992
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Perhitungan: Center line : p =
=
∑ cacat ∑ produksi 7.992 = 0,0756 105.666
p=np/n
Presentasi Cacat %
0,04 0,04 0,04 0,06 0,04 0,05 0,04 0,06 0,23 0,03 0,06 0,22 0,91
4% 4% 4% 6% 4% 5% 4% 6% 23% 3% 6% 22% 91%
Proporsi
93
Proporsi rata-rata untuk jenis cacat adalah: 0,0756
n
=
=
∑ Pr oduksi 12 105.666 = 8.805,5 12
Rata-rata produksi adalah sebanyak 8.805,5 Upper Control line: UCL = p + 3
p (1 − p ) n
= 0,0756 + 3
Lower Control line: LCL
= p −3
0.0756(1 − 0.0756 ) = 0,03046 12
p (1 − p ) n
= 0,0756 − 3
0.0756(1 − 0.0756 ) = −0,1534 12
Dari perhitungan diatas kemudian dibuat peta kendali p (p-chart), yang berfungsi untuk mengetahui data-data produk cacat mana saja yang ada diluar dan didalam batas kendali.
Gambar 4.19. Peta Kendali Shampoo Kids 45mL Orange
94
Dari gambar diatas untuk peta pengendali data atribut (p-Chart) terlihat bahwa semua data cacat masih berada dalam batas kendali.