BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. RIAU PALLET merupakan sebuah perusahaan industri manufaktur yang memproduksi pallet, perusahaan ini mengolah bahan baku dasar adalah kayu gelondongan dan mahang dengan membeli lahan hutan masyarakat dari wilayah kabupaten Siak. Perusahaan ini telah lama berdiri tapi mendapat izin usaha industri primer hasil hutan kayu dari dinas kehutanan pada tahun 2012 yang beralamat di jl Kubang Jaya No. 87 Kecamatan Siak Hulu Kampar-Pekanbaru
4.1.2 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Merupakan sistem yang mengatur masalah penetapan dan pembagian perkerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga diperoleh suatu bentuk kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.
Gambar 4.1 struktur organisasi CV Riau Pallet
4.1.3 Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang harus dimiliki perusahaan. Sumberdaya disini adalah tenaga kerja yang digunakan perusahaan dalam melaksanakan usahanya. Tenaga kerja yang ada pada Perusahaan CV Riau Pallet terdiri dari dua macam tenaga kerja produksi dan tenaga kerja non produksi. Tenaga kerja produksi adalah tenaga kerja yang melakukan prosesproduksi Pallet, sedangkan tenaga kerja non produksi adalah tenaga kerja yang menangani masalah administari. 4.1.4 Proses Produksi Secara umum aliran proses produksi Pallet diperlihatkan pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Aliran Proses Produksi Pallet 1.
Bahan Baku. Bahan baku utama pembuatan pallet kayu adalah Kayu Bulat Non Hutan
Alam (Hutan Rakyat) yang diperoleh dari Kabupaten Siak dengan jenis kayunya adalah Kayu Meranti, Kayu Rimba Campuran, Kayu Indah, Kayu Mewah dan Kayu Mahang. Bahan baku didatangkan perusahaan setiap hari dengan rata-rata kuantitasnya 25 m3 dengan panjang setiap gelondongannya 230 cm dan standar minimal diameter kayu bulatnya adalah 15 cm. 2.
Mesin Sawmill Mesin Sawmill adalah mesin yang digunakan untuk membelah kayu bulat
menjadi kepingan papan dan balok. Ukuran dimensi papan yang dibuat pada proses ini adalah (230 x 9 x 2) cm dan ukuran dimensi baloknya adalah (230 x 9 x 8) cm.
Kapasitas Mesin Sawmill ini adalah dapat mengolah bahan baku 15
m3/hari.
IV-2
3.
Mesin Potong Papan Mesin Potong Papan adalah mesin yang digunakan untuk memotong
papan yang telah dihasilkan dari mesin sawmill. Tujuan proses pemotongan ini adalah untuk memotong-motong papan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat pallet. Ukuran potongan papan yang dibuat pada proses ini adalah 71, 101, 89, 120, 67, 102, 81, 111, 94, 113, 72, 116, 76, dan 96 cm Kapasitas Mesin Potong Papan ini dapat mencapai 12 m3/hari. 4.
Mesin Ketam Papan Mesin Ketam Papan digunakan untuk menghaluskan permukaan papan
yang telah dihasilkan oleh Mesin Potong Papan. 5
Assembly Daun Pallet Assembly Daun Pallet adalah proses perakitan Daun Pallet dengan cara
menyilangkan papan dengan papan yang sudah dihaluskan permukaan papannya di Stasiun Pengetaman Papan. Dimensi Daun Pallet yang dirakit adalah bervariasi sesuai dengan ukuran pallet yang dibutuhkan yaitu: (71 x 101), (72 x 116), (89 x 120), (67 x 102), (81 x 111), (94 x 113), dan 76 x 96cm. 6.
Mesin Ketam Balok Mesin Ketam Balok adalah mesin yang digunakan untuk meratakan
permukaan balok sebelum masuk ke proses Mesin Potong Balok. 7.
Mesin Potong Balok Mesin Potong Balok adalah mesin yang digunakan untuk memotong-
motong balok yang sudah dihaluskan permukaannya (dari proses pengetaman). Tujuan proses potong balok ini adalah untuk membuat kaki pallet. Ukuran potongan balok yang dibuat pada proses ini adalah (9 x 9 x 8) dan (25 x 9 x 8) cm. Kapasitas Mesin Potong Balok ini dapat mencapai 32 m3/hari. 8.
Assembly Kaki Pallet Assembly Kaki Pallet adalah proses penyatuan papan dengan potongan
balok untuk pembuatan penyangga pallet (Kaki Pallet). Proses assembly ini dilakukan manual dengan menggunakan bantuan air gun. Bentuk dan model kaki pallet yang dihasilkan dari proses assembly ini adalah bervariasi sesuai dengan ukuran pallet yang dibutuhkan.
IV-3
9.
Assembly Pallet Assembly Pallet adalah proses penyatuan antara Kaki Pallet dengan Daun
Pallet. Hasil dari proses Assembly Pallet adalah produk pallet setengah jadi (Pallet Basah). Proses assembly ini dilakukan manual dengan menggunakan alat bantu air gun. 10.
Proses Oven Proses terakhir dalam produksi pallet adalah penggovenan. Proses ini
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam pallet agar pallet yang dihasilkan lebih tahan lama (tahan terhadap jamur dan membunuh kutu kayu yang hidup dalam pallet).
4.1.5 Data Jumlah Mesin Data jumlah mesin diperoleh berdasarkan jumlah mesin yang tersedia di lantai produksi yang digunakan untuk proses produksi pallet dari awal proses hingga akhir proses. Seluruh produk pallet melewati proses yang sama, yang membedakan jenis pallet yang satu dengan yang lainnya hanya waktu proses produksinya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan spesifikasi dan jumlah balok dan papan yang akan dirakit pada proses produksi pallet tersebut. Data jumlah mesin dilantai produksi ini akan digunakan untuk pembuatan Layout. Adapun jumlah mesin yang terdapat pada lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Jumlah Mesin yang terdapat di Lantai Produksi No
Jenis Proses
Nama Mesin
Jumlah (unit)
Jumlah Operator Perunit (Orang)
1
Produksi Balok dan Papan
Mesin Sawmill
2
5
2
Pemotongan Papan
Mesin Cutting Papann
2
1
3
Pengetaman Papan
Mesin Ketam Papan
2
1
4
Pengetaman Balok
Mesin Ketam Balok
1
1
5
Pemotongan Balok
Mesin Cutting Balok
1
1
6
Assembly Daun Pallet
Manual oleh operator
7
Assembly Kaki Pallet
Mesin Air Gun
1
1
8
Assembly Pallet
Mesin Air Gun
1
1
6
IV-4
4.1.6 Jarak Antar Stasiun Kerja Data jarak antar stasiun kerja diambil dengan cara melakukan pengukuran langsung dilantai produksi CV Riau Pallet. Data ini akan digunakan untuk pembuatan Lay Out awal. Hasil pengukuran jarak antar stasiun kerja dilantai produksi adalah pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Jarak Antar Stasiun Kerja Proses Produksi Pallet No
Dari
Ke
Jarak (Meter)
1
Penumpukan Bahan Baku 1
Mesin Sawmill 1
3
2
Mesin Sawmill 1
Mesin Potong Papan 1
10
3
Mesin Potong papan 1
Mesin Ketam Papan 1
4
4
Mesin Ketam Papan 1
Assembly Daun Pallet 1
10
5
Assembly Daun Pallet
Assembly Pallet
6
6
Mesin Sawmill 1
Ketam Balok
16
7
Mesin Ketam Balok
Mesin potong Balok
4
8
Mesin potong Balok
Assembly Kaki Pallet
1
9
Assembly Kaki Pallet
Assembly Pallet
5
10
Mesin Ketam Papan
Assembly Kaki Pallet
7
11
Pallet Setengah Jadi
Oven
50
12
Pallet Jadi
Gudang penyimpanan
60
4.1.7 Dimensi Mesin dan Data Produksi a.
Data Dimensi Mesin Pengukuran dimensi mesin dilakukan dengan mengukur Panjang dan Lebar
dari mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi pallet. Data dimensi mesin pada lantai produksi disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Dimensi Mesin pada lantai produksi No
Mesin/Stasiun
Dimensi (Meter) P
L
1
Sawmill 1
2,5
2.1
2
Sawmill 2
2,5
2.1
3
Potong Papan 1
2.5
1
4
Potong Papan 2
2.5
1
5
Ketam Papan 1
1.5
0.85
IV-5
Tabel 4.3 Dimensi Mesin pada lantai produksi (lanjutan) No
Mesin/Stasiun
Dimensi (Meter) P
L
6
Ketam Papan 2
1.5
0.85
7
Ketam Balok
1.5
1
8
Potong Balok
2.5
1
9
Assembly Kaki
1.5
0.6
10
Assembly Daun
3.5
3
11
Assembly Pallet
4.5
3
b. Data Produksi Data produksi merupakan suatu hal yang penting dalam pembuatan pallet, dimana data produksi meliputi bahan baku, jam kerja, dan jumlah produksi yang nantinya di gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Bahan Baku a. Log Kayu Tinggi
= 220 cm
Diameter =20 cm b. Paku Pajang 1,5 inci Panjang 2 inci Panjang 2,5 inci Panjang 3 inci Panjang 3,5 inci
2. Jam kerja a. Pagi
= 08.00 – 12.00 WIB
b. Siang
= 13.00 – 17.00 WIB
3. Data kebutuhan Bahan a. Log kayu 1 hari 6 mobil, 1 mobil 7,5 m3 = 45 m3/hari b. Paku 1 hari 5 kotak, 1 kotak 18kg = 90kg/hari
IV-6
4. Jumlah produksi Data jumlah produksi yang diolah adalah pada tahun 2013, jumlah produksi disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.4 Jumlah Produksi Tahun 2013 Jenis Ukuran Produksi PALLET (Pcs) No
Bulan 71 × 101
63 × 88
89 × 120
67 × 102
81 × 111
94 × 113
97 × 114
1
Januari
2800
4560
2100
1470
1100
4200
1335
2
Februari
3300
4800
1500
1200
1200
3500
1230
3
Maret
3600
4500
1100
1400
970
3350
2000
4
April
3400
5360
1380
1700
1100
3150
1200
5
Mei
4350
4280
1250
1270
1180
4350
1750
6
Juni
4570
4320
1100
1050
1250
3430
2300
7
Juli
3200
3500
1760
1200
1100
4200
1500
8
Agustus
3000
3800
1580
1400
1350
4550
1750
9
September
3650
4350
1460
1600
1060
4620
1910
10
Oktober
4150
4600
1140
1550
580
5310
2030
11
November
5120
3250
1350
1590
685
4100
2300
12
Desember
3200
3100
1420
1510
860
3440
1000
IV-7
4.2
Pengolahan Data Setelah melakukan pengumpulan data yang telah cukup untuk dilakukan
penelitian maka data-data yang diperoleh pada pengumpulan data diolah dan dijadikan acuan untuk tahapan selanjutnya dalam proses perancangan tata letak fasilitas pabrik. 4.2.1 Peta Proses Operasi (OPC) Peta proses operasi dibuat dengan tujuan untuk mengetahui urutan dalam pembuatan sebuah produk. Adapun peta proses operasi dari Pallet dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Peta Proses Operasi Pembuatan Pallet ukuran 72 x 116 cm
IV-8
4.2.2 Peta Perakitan (Assembly Chart) Peta perakitan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui item atau part yang akan dirakit dalam pembuatan sebuah produk. Adapun peta perakitan dari Pallet dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Assembly Char Pallet 72x116 4.2.3 Multi Production Process Chart (MPPC) Langkah-langkah atau gambaran dapat dilihat dengan Multy Product Process Chart adapun untuk pembuatan Pallet dapat dilihat
pada Tabel 4.1
sebagai berikut: Tabel 4.5 Multi Production Process Chart (MPPC) pallet ukuran 72 x 116 cm NO
ACTIVITIES
Kayu daun 10x1,5x72 cm
PRODUCTS Kayu daun Kayu Balok 10x1,5x116 cm 5x5x15 cm
Kayu Balok 5x5x116
1
Bahan Baku
1
1
1
1
2
Mesin Saw Miil
2
2
2
2
3
Mesin Cross Cut
3
3
4
Mesin Ketam Press
4
4
5
Mesin Tembak Paku
5
5
5
5
6
Oven
6
6
6
6
7
Werehouse
7
7
7
7
Volume Ukuran Jumlah Item
1080 cm3 P= 72 L= 10 T=1,5 10 pcs
1740 cm3 P= 116 L= 10 T=1,5 3 pcs
4
4 3
3
375 cm3 P= 15 L= 5 T= 5 9 pcs
2900 cm3 P= 116 L= 5 T=5 3 pcs
IV-9
4.2.4 Production Routing Production Routing untuk pembuatan Pallet dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Production Routing Pallet 72 x 116 cm Production Routing Nama Benda Kerja : Log Kayu Jenis Material : Pallet ukuran 72 x 116 No Operasi Kerja
Operasi Kerja
Mesin yang dipakai
Nomor Peta : 13 Tool, Jigs dan Fixtures
Waktu Standar (detik/Unit)
O-1
Memotong Log Kayu menjadi kayu daun
Saw Mill
Meja Saw Mill, Mall
40
O-2
Memotong kayu daun sesuai ukuran 10x72
Cross Cut
Chuck From Tool
20
O-3
Mengetam kayu daun
Mesin Ketam Tidak ada Press daun
20
O-4
Memotong Log Kayu menjadi kayu daun
Saw Mill
Meja Saw Miil, Mall
18
O-5
Memotong kayu daun sesuai ukuran 10x1,5x 116
Cross Cut
Chuck from Tool
6
O-6
Mengetam kayu daun
Mesin Ketam Tidak ada Press daun
9
O-7
Merakit Kayu daun dengan kayu daun
Manual
Palu
120
O-8
Memotong Log Kayu menjadi kayu balok
Saw Mill
Meja Saw Miil, Mall
36
O-9
Mengetam Kayu balok
Mesin Ketam Tidak ada Press balok
90
O-10
Memtotong kayu balok sesuai ukuran 5x5x15
Cross Cut
Chuck From Tool
9
O-11
Memotong Log Kayu menjadi kayu Balok
Saw Mill
Meja Saw Miil, Mall
12
O-12
Mengetam Kayu balok
O-13
Memotong kayu balok sesuai ukuran 5x5x116
Mesin Ketam Tidak ada Press balok Chuck Cross Cut From Tool
30 4
IV-10
Tabel 4.6 Production Routing pallet 72 x 116 cm (lanjutan) Production Routing Nama Benda Kerja : Log Kayu Nomor Peta : 13 Jenis Material : Pallet ukuran 72 x 116 No Operasi Kerja
Mesin yang dipakai
Operasi Kerja Merakit kayu balok 15 dengan kayu balok 116 Merakit O-14 dengan O-07
O-14 O-15
Mengeringkan Pallet yang setengah jadi
O-16
Tool, Jigs dan Fixtures
Waktu Standar (detik/Unit)
Manual
palu
115
Manual
palu
75
Oven
Tidak ada
1,28
4.2.5 Perencanaan Kebutuhan Bahan, Mesin serta Operator Perencanaan kebutuhan bahan, mesin serta operator didapat dari hasil observasi pada perusahaan yang memiliki proses dan produksi yang sama. 4.2.5.1 Perencanaan Kebutuhan Bahan Kebutuhan jumlah bahan baku untuk memproduksi sebuah pallet membutuhkan bahan log kayu dan paku. Dimana kebutuhan bahan baku log kayu dan paku masing-masing perharinya 45 m3 dan 90 kg paku. Tabel 4.7 Data produksi 2013 Jenis Ukuran Produksi PALLET (Pcs) No
Bulan
Total 71 × 101
72 x 116
89 × 120
67 × 102
76 x 96
94 × 113
1
Januari '13
2800
4560
2100
1470
1100
4200
16230
2
Februari
3300
4800
1500
1200
1200
3500
15500
3
Maret
3600
4500
1100
1400
970
3350
14920
4
April
3400
5360
1380
1700
1100
3150
16090
5
Mei
4350
4280
1250
1270
1180
4350
16680
6
Juni
4570
4320
1100
1050
1250
3430
15720
7
Juli
3200
3500
1760
1200
1100
4200
14960
8
Agustus
3000
3800
1580
1400
1350
4550
15680
9
September
3650
4350
1460
1600
1060
4620
16740
10
Oktober
4150
4600
1140
1550
580
5310
17330
11
November
5120
3250
1350
1590
685
4100
16095
12
Desember
3200
3100
1420
1510
860
3440
13530
44340
50420
17140
16940
12435
48200
189475
Total Rata-Rata
3695
4202
1428
1412
1036
4017
15790
IV-11
Kebutuhan Produksi Pallet Ukuran 71 x 101 cm (3695 Unit) 1. Kayu daun 10 x 1,5 x 71 cm a. Output dari mesin Oven Output
Target produksi perbulan Banyaknya jam kerja perbulan
Output
3695 pcs 8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs 208 Output 17,7 pallet per jam Output
Output = 18 pallet per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % Scrap ) 18 per hari Input (1 0) Input 18 pcs per jam Input Unit/Bahan Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan
18 x 1 1
Kebutuhan bahan = 18pcs per jam b. Output Assembly daun pallet dan kaki pallet tembak paku Output = 18 pcs per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % scrap ) 18 pcs Input (1 0) Input 18 pcs per jam
IV-12
Input Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 18 x 1 1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam c. Output Assembly daun pallet Output = 18 pcs per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % Scrap ) 18 pcs Input (1 0) Input 18 pcs per jam
Input Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 18 x 10 1
Kebutuhan bahan = 180 pcs per jam
d. Output pengetaman papan Output = 180 pcs papan Scrap = 17% Output Input (1 - % Scrap )
IV-13
180 pcs (1 0,17) Input 216,8 pcs Input
Input = 217 pcs per jam Input Output 217 Unit/Bahan 180 Unit/Bahan 1,2 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 217 x 1 1,2
Kebutuhan bahan = 180,8 pcs per jam
e. Output pemotongan papan cross cut Output = 181 pcs/jam Scrap = 15% Output (1 - % scrap ) 181 pcs Input (1 0,15) Input
Input =213 pcs per jam Input Output 213 Unit/Bahan 181 Unit/Bahan 1 ,17 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 213 x 1 1,17
Kebutuhan bahan = 182 pcs per jam
IV-14
f. Output Saw mill Output = 182 pcs per jam Scrap = 18% Output (1 - % Scrap ) 182 pcs Input (1 0,18) Input 221,9 pcs per jam Input
Input = 222 pcs per jam Input Output 222 Unit/Bahan 182 Unit/Bahan 1 ,2 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 222 x 1 1,22
Kebutuhan bahan = 185 pcs per jam 2. Kayu daun 10 x 1,5 x 101 cm a. Output dari mesin Oven Output
Target produksi perbulan Banyaknya jam kerja perbulan
Output
3695 pcs 8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs 208 Output 17,7 pallet per jam Output
Output = 18 pallet per jam Scrap = 0%
IV-15
Output (1 - % Scrap ) 18 per hari Input (1 0) Input 18 pcs per jam Input Unit/Bahan Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Input
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan
18 x 1 1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
b. Output Assembly daun pallet dan kaki pallet tembak paku Output = 18 pcs per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % scrap ) 18 pcs Input (1 0) Input 18 pcs per jam
Input Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 18 x 1 1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
IV-16
c. Output Assembly kaki pallet mesin tembak paku Output = 18 pcs per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % Scrap ) 18 pcs Input (1 0) Input 18 pcs per jam
Input Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 18 x 3 1
Kebutuhan bahan = 54 pcs per jam
d.
Output pemotongan balok mesin cross cut Output = 54 pcs Scrap = 0,18
Output (1 - % scrap) 54 pcs Input (1 0,18) Input 65,8 pcs per jam Input
Input 66 pcs per jam Input Unit / Bahan Output 66 Unit / Bahan 54 Unit / Bahan 1,22
Kebutuhan bahan
Input x Item unit/bahan
IV-17
Kebutuhan bahan
66 x 1 1,22
Kebutuhan bahan 55 pcs per jam
e. Outputpengetaman balok mesin ketam press Output = 55 pcs per jam Scrap = 18% Output (1 - % Scrap ) 55 pcs Input (1 0,18) Input 67 pcs per jam Input
Input Output 67 Unit/Bahan 55 Unit/Bahan 1 ,2 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan =
Input x Item unit/bahan
Kebutuhan bahan =
67 x 1 1,2
Kebutuhan bahan = 55,8 pcs per jam Kebutuhan bahan = 56 pcs per jam
f. Output Saw mill Output = 56 pcs per jam Scrap = 15% Output (1 - % Scrap) 56 pcs Input (1 0,15) Input 65 pcs per jam Input
IV-18
Input Output 65 Unit/Bahan 56 Unit/Bahan 1 ,1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x Item unit/bahan 65 x 1 1,1
Kebutuhan bahan = 59 pcs per jam
3. Kayu balok 5 x 5 x 8 cm a. Output dari mesin Oven Output
Target produksi perbulan Banyaknya jam kerja perbulan
Output
3695 pcs 8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs 208 Output 17,7 pallet per jam Output
Output = 18 pallet per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % Scrap ) 18 per hari Input (1 0) Input 18 pcs per jam Input Unit/Bahan Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan
IV-19
Kebutuhan bahan =
18 x 1 1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
b. Output Assembly daun pallet dan kaki pallet tembak paku Output = 18 pcs per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % scrap ) 18 pcs Input (1 0) Input 18 pcs per jam
Input Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 18 x 3 1
Kebutuhan bahan = 54 pcs per jam
c. Output Assembly balok pallet manual Output = 54 pcs per jam Scrap = 0 % Output Input (1 - % scrap ) 54 pcs Input (1 0) Input 54 pcs per jam
IV-20
Input Output 54 Unit / Bahan 54 Unit / Bahan 1 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 54 x 9 Kebutuhan bahan 1 Kebutuhan bahan 486 pcs per jam Kebutuhan bahan
d.
Output pemotongan balok mesin cros cut Output = 486 pcs Scrap = 15 %
Output (1 - % scrap) 486 pcs Input (1 0,15) Input 571.7 pcs per jam Input
Input 572 pcs per jam Input Output 572 Unit / Bahan 486 Unit / Bahan 1,17 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 572 x 1 Kebutuhan bahan 1,17 Kebutuhan bahan 488 pcs per jam Kebutuhan bahan
e.
Output pengetaman papan mesin press balok Output = 488 pcs Scrap = 17 %
IV-21
Output (1 - % scrap) 488 pcs Input (1 0,17) Input 587,9 pcs per jam Input
Input 588 pcs per jam Input Output 588 Unit / Bahan 488 Unit / Bahan 1,21 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 588 x 1 Kebutuhan bahan 1,21 Kebutuhan bahan 486 pcs per jam Kebutuhan bahan
f.
Output Saw Miil Output = 486 pcs Scrap = 18 % Input Output 593 Unit / Bahan 486 Unit / Bahan 1,22 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 593x 1 Kebutuhan bahan 1,22 Kebutuhan bahan 486 pcs per jam Kebutuhan bahan
IV-22
4. Kayu balok 5 x 5 x 101 cm a. Output dari mesin Oven Output
Target produksi perbulan Banyaknya jam kerja perbulan
Output
3695 pcs 8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs 208 Output 17,7 pallet per jam Output
Output = 18 pallet per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % Scrap ) 18 per hari Input (1 0) Input 18 pcs per jam Input Unit/Bahan Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan
18 x 1 1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
b. Output Assembly daun pallet dan kaki pallet tembak paku Output = 18 pcs per jam Scrap = 0% Output Input (1 - % scrap ) 18 pcs Input (1 0) Input 18 pcs per jam
IV-23
Input Output 18 Unit/Bahan 18 Unit/Bahan 1 Unit/Bahan
Kebutuhan bahan = Kebutuhan bahan =
Input x item unit/bahan 18 x 3 1
Kebutuhan bahan = 54 pcs per jam
c.
OutputAssembly balok pallet manual Output = 54 pcs per jam Scrap = 0 % Output Input (1 - % scrap ) 54 pcs Input (1 0) Input 54 pcs per jam
Input Output 54 Unit / Bahan 54 Unit / Bahan 1 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 54 x 3 Kebutuhan bahan 1 Kebutuhan bahan 162 pcs per jam Kebutuhan bahan
d. Output pemotongan balok mesin cros cut Output = 162 pcs Scrap = 15 %
IV-24
Output (1 - % scrap) 162 pcs Input (1 0,15) Input 190,5 pcs per jam Input
Input 191 pcs per jam Input Output 191 Unit / Bahan 162 Unit / Bahan 1,18 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 191 x 1 Kebutuhan bahan 1,18 Kebutuhan bahan 162 pcs per jam Kebutuhan bahan
e.
Output pengetaman papan mesin press balok Output = 162 pcs Scrap = 17 %
Output (1 - % scrap ) 162 pcs Input (1 0,17) Input 195,1 pcs per jam Input
Input 195 pcs per jam Input Output 195 Unit / Bahan 162 Unit / Bahan 1,20 Unit / Bahan
IV-25
Input x Item unit/bahan 195 x 1 Kebutuhan bahan 1,20 Kebutuhan bahan 162,5 pcs per jam Kebutuhan bahan 163 pcs per jam Kebutuhan bahan
f.
Output Saw Miil Output = 163 pcs Scrap = 18 %
Output (1 - % scrap) 163 pcs Input (1 0,18) Input 198,7 pcs per jam Input
Input 199 pcs per jam Input Output 199 Unit / Bahan 163 Unit / Bahan 1,22 Unit / Bahan
Input x Item unit/bahan 199 x 1 Kebutuhan bahan 1,22 Kebutuhan bahan 163 pcs per jam Kebutuhan bahan
Tabel 4.8 Rekapitulasi Perhitungan Kebutuhan Bahan Produk Pallet 71 x 101 cm No 1 2 3 4 5 6
Mesin Saw Mill Cross Cut Ketam Press Daun Ketam Press Balok Tembak Paku Oven
Komponen Kayu Daun Kayu daun Kayu Balok Kayu Balok 10x1,5x71 cm 10x1,5x101 cm 5x5x8 cm 5x5x101 cm 185 59 486 163 182 56 488 162 181 55 486 162 18 54 18
Total 893 888 236 648 72 18
Sumber : ( Pengolahan Kebutuhan Bahan 71 x 101 cm)
IV-26
Tabel 4.9 Rekapitulasi Perhitungan Kebutuhan Bahan Produk Pallet 72 x 116 cm No 1 2 3 4 5 6
Mesin
Kayu Daun 10x1,5x72 cm 203 202 201
Saw Mill Cross Cut Ketam Press Daun Ketam Press Balok
200
Tembak Paku Oven
Komponen Kayu daun Kayu Balok Kayu Balok 10x1,5x116 cm 5x5x15 cm 5x5x116 cm 61 183 121 63 181 120 60 182 121 60 180 180 20
Total 568 566 261 303 620 20
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 72 x 116 cm) Tabel 4.10 Rekapitulasi pengolahan pallet 89 x 120 cm No
Mesin
Komponen Kayu daun Kayu Balok
Kayu Daun 10x1,5x89 cm
10x1,5x120 cm
5x8x9 cm
Kayu daun
Total
5x5x120 cm
1
Saw Mill
64
70
191
23
348
2
Cross Cut
63
70
190
23
346
3
Ketam Press Daun
63
70
4
Ketam Press Balok
191
21
212
5
Tembak Paku
189
21
343
6
Oven
63
133
70 7
7
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 89 x 120 cm) Tabel 4.11 Rekapitulasi Kebutuhan Bahan Pallet 67 x 102 cm No
Mesin
Kayu Daun
Komponen Kayu Balok Kayu Daun
Kayu Daun
10x1,5x67 cm
5 x 8 x 9 cm
10x1,5x67 cm
10x1,5x102 cm
Total
1
Saw Mill
64
190
69
70
393
2
Cross Cut
63
189
69
70
391
3
Ketam Press Daun
63
70
70
203
4
Ketam Press Balok
5
Tembak Paku
70
70
6
Oven
189 63
189
189
392
7
7
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 67x102) Tabel 4.12 Rekapitulasi Kebutuhan Bahan Pallet 76 x 96 cm No
Mesin
Kayu Daun
Komponen Kayu Daun Kayu Balok
Kayu Balok
10x1,5x70 cm
10x1,5x96 cm
5 x 5 x 96 cm
5 x 5 x 8cm
Total
1
Saw Mill
42
15
138
45
240
2
Cross Cut
42
15
137
45
239
3
Ketam Press Daun
42
15
4
Ketam Press Balok
136
45
181
5
Tembak Paku
135
45
245
6
Oven
50
15 5
57
5
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 76 x 96 cm)
IV-27
Tabel 4.13 Rekapitulasi pengolahan pallet 94 x 113 cm No
Mesin
Kayu Daun 10x1,5x94 cm
Komponen Kayu Balok Kayu Daun
Kayu Daun
5 x 8 x 9 cm
10x1,5x94 cm
10x1,5x113cm
Total
1
Saw Mill
174
525
193
57
949
2
Cross Cut
173
521
192
57
943
3
Ketam Press Daun
172
191
57
248
4
Ketam Press Balok
5
Tembak Paku
190
57
6
Oven
523 171
523
519
937
19
19
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 94 x 113 cm) 4.2.5.2 Perencanaan Kebutuhan Mesin Perencanaan kebutuhan mesindilakukan untuk mengetahui seberapa banyaknya mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi pallet.Adapun mesin, jumlah bahan baku, waktu dan efesiensi yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Data Produksi Mesin (Pcs) Pallet
Saw Mill
Cross Cut
Ketam Papan
Ketam Balok
Tembak Paku
Oven
1
71 × 101
893
888
236
648
72
18
2
72 x 116
568
566
261
303
620
20
3
76 x 96
348
346
133
212
343
7
4
67 × 102
393
391
203
189
392
7
5
89 × 120
240
239
57
181
245
5
6
94 × 113
949
943
248
523
937
19
No
Total
3391
3373
1138
2056
2609
76
Tabel 4.15 Waktu Pengerjaan Pallet Jam Kerja No
Pallet
Perperiode (jam)
1
71 × 101
8
Sawmill 0,32
2
72 x 116
8
3
76 x 96
Waktu pengerjaan (Menit) Cross Ketam Ketam Cut Papan Balok
Tembak
Oven
0,24
0,23
0,50
0,42
2,1
0,33
0,25
0,22
0,40
0,45
2,2
8
0,32
0,26
0,21
0,45
0,32
2,0
4
67 × 102
8
0,33
0,19
0,23
0,35
0,52
2,1
5
89 × 120
8
0,32
0,30
0,21
0,38
0,55
2,0
6
94 × 113
8
0,33
0,25
0,20
0,34
0,50
2,2
total
1,95
1,24
1,10
2,08
2,26
10,40
rata-rata
0,33
0,25
0,22
0,40
0,46
2,10
IV-28
Tabel 4.16 Waktu Pengerjaan Pallet No
Downtime DT (Menit) 40 7 10 5 5 60
Mesin Saw Mill Cross Cut Ketam Press papan Ketam Press balok Tembak Paku Oven
1 2 3 4 5 6
Setup Tipe ST (Menit) 5 5 7 2 2 20
Tabel 4.17 Efesiensi Permesin Sawmill
Cross Cut
0,90
Ketam Papan
Ketam Balok
0,96
0,99
0,97
Tembak
0,99
Oven
0,83
Adapun perhitungan perencanaan kebutuhan mesin dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
(n)
S(DxP) h xE
Keterangan: n
= Jumlah mesin yang dibutuhkan
S
= Waktu persiapan
D
= Tingkat permintaan
P
= Waktu yang dibutuhkan sebuah proses
h
= Jam kerja
E
= Efesiensi
Perhitungan efesiensi dapat digunakan rumus sebagai berikut: =
= ( 1 −
+
Keterangan:
)
H
= Running time
D
= Lama waktu kerja
DT
= Down Time
ST
= Set Up
IV-29
Maka kebutuhan mesin dapat dihitung sebagai berikut: 1. Saw miil
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
40 5 ) 8 x 60
Efisiensi (E) (1
45 ) 480
Efisiensi (E) = 0,90
Kebutuhan Mesin (n)
S(D x P) h xE
Kebutuhan Mesin (n)
5 ( 4521 x 0,33 ) 480 x 0,90
Kebutuhan Mesin(n)= 3,2 Kebutuhan Mesin(n)= 3 Mesin
2. Cross Cut
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
75 ) 480
Efisiensi (E) 0,97
Kebutuhan Mesin (n)
S(D x P) h xE
Kebutuhan Mesin (n)
5 ( 4094 x 0,25 ) 480 x 0,97
Kebutuhan Mesin (n )= 2,2 Kebutuhan Mesin (n) = 2 Mesin
3. Ketam Press papan D ST H Efisiensi (E) (1 T ) D D
IV-30
Efisiensi (E) (1
10 7 ) 480
Efisiensi (E) 0,96
Kebutuhan Mesin (n)
S(D x P) h xE
Kebutuhan Mesin (n)
7 ( 1517 x 0,22 ) 480 x 0,96
Kebutuhan Mesin (n) = 0,73 Kebutuhan Mesin (n) = 1 Mesin
4. Ketam Press balok
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
52 ) 480
Efisiensi (E) 0,99
Kebutuhan Mesin (n)
S(D x P) h xE
Kebutuhan Mesin (n)
2 ( 2741 x 0,40 ) 480 x 0,99
Kebutuhan Mesin (n) = 2,3 Kebutuhan Mesin (n) = 2 Mesin
5. Tembak Paku
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
52 ) 480 Efisiensi (E) 0,99 S(D x P) Kebutuhan Mesin (n) h xE
Efisiensi (E) (1
Kebutuhan Mesin (n)
2 ( 3479 x 0,46 ) 480 x 0,99
IV-31
Kebutuhan Mesin (n) = 3,3 Kebutuhan Mesin (n) = 3 Mesin 5. Oven
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
60 20 ) 8 x 60
Efisiensi (E) 0,83
Kebutuhan Mesin (n)
S(D x P) h xE
Kebutuhan Mesin (n)
20 ( 152 x 2,10 ) 480 x 0,83
Kebutuhan Mesin (n) = 0,85 Kebutuhan Mesin (n) = 1 Mesin
Tabel 4.18 Rekapitulasi Kebutuhan Mesin Produksi Pallet Nama Mesin
Kebutuhan Mesin
Kebutuhan Mesin Aktual
Saw Mill
3
2
Cross Cut
2
3
Ketam Pres Papan
1
2
Ketam Pres Balok
2
1
Tembak paku
3
3
Oven
1
2
Jumlah
12
13
4.2.5.3 Perencanaan Kebutuhan Peralatan 1.
Saw Miil Jumlah alat bantu
= 2 (Meja Saw Miil dan Mall)
Jumlah mesin aktual = 2 unit 2.
Cross Cut Jumlah alat bantu
= 1 ( setingan ukuran balok/papan)
Jumlah mesin actual = 3 unit
IV-32
3.
Ketam Pres Papan Jumlah alat bantu
= Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 3 unit 4.
Ketam Pres Balok Jumlah alat bantu
= Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 1 unit 5.
Tembak Paku Jumlah alat bantu
= Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 6 unit 6.
Oven Jumlah alat bantu
= Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 1 unit Tabel 4.19 Rekapitulasi Kebutuhan peralatan Nama Mesin
Kebutuhan Peralatan
Kebutuhan Mesin Aktual
Saw Miil
4
2
Cross Cut
3
3
Ketam Pres Papan
2
2
Ketam Pres Balok
1
1
Tembak Paku
3
3
Oven
1
1
Sumber : (Obervasi Langsung) 4.2.5.4 Perencanaan Kebutuhan Operator Operator sangat berperan penting didalam pengoperasian dan pengawasan mesin. Untuk memaksimalkan pemakaian sumber daya manusia perlu dilakukan perhitungan jumlah operator setiap mesin. Hal ini bertujuan agar jumlah operator yang dipakai sesuai dengan jumlah operator yang dibutuhkan oleh setiap mesin, sehingga tidak terjadi kekurangan kelebihan operator. Untuk mencari jumlah operator untuk setiap mesin rumus yang digunkan adalah : Kebutuhan Operator Kebutuhan Mesin aktual Jumlah Operator
IV-33
Adapun jumalah operator setiap mesin pada proses pembuatan kusen pintu rumah adalah sebagai berikut :
1. Saw Miil Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator = 2x5 = 10 orang 2. Cross Cut Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator = 3x2 = 6 orang 3. Ketam Pres Papan Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator = 2x1 = 2 orang 4. Ketam Pres Balok Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator = 1x1 = 1 orang 5. Tembak Paku Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator = 3x1 = 3 orang 6. Oven Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator = 1x2 = 2 orang
IV-34
Tabel 4.20 Rekapitulasi Kebutuhan Operator Mesin Jumlah Mesin Kebutuhan Operator Aktual Usulan Saw Mill 2 3 5 Cross Cut 3 2 2 Ketam Papan 2 1 1 Ketam Balok 1 2 2 Tembak Paku 3 3 1 Oven 1 1 2 Total 13 12 12
Total Operator Aktual 10 6 2 2 6 2 28
Usulan 15 4 1 4 3 2 29
4.2.6 Perencanaan Gudang Dalam perancangan tata letak fasilitas pabrik, gudang menjadi faktor penting dalam kegiatan pelayanan produksi. Gudang pada dasarnya terbagi atas dua jenis gudang yaitu gudang bahan baku (storage) dan gudang bahan jadi (warehouse). Adapun perencanaan gudang bahan baku pada produk pallet adalah sebagai berikut. 4.2.6.1 Perencanaan storage (Gudang Bahan Baku) A. Perencanaan Storage untuk Log Kayu 1. Banyaknya tumpukan Q=
TP S
Keterangan: Q
= Jumlah Tumpukan yang Diharapkan
TP
= Target Produksi
S
= Jumlah Tumpukan Maksimum
Diketahui : TP = 1170 m3 per bulan S = 2,5 m Maka diperoleh nilai Q adalah sebagai berikut :
1170 m 3 Q 2,5 = 468 tumpukan per bulan = 17 tumpukan per hari
IV-35
2. Luas Area Tumpukan L =QxV V = PxT P = 4 T =4 L = 468 x 16 m2 L = 7488 m2 Per bulan L = 17 x 16 = 272 m2Per hari B. Perencanaan Storage untuk Paku 1. Banyaknya tumpukan paku
TP S Diketahui : Q
TP = 90 kg per hari = 5 kotak per hari S = 3 kotak Maka diperoleh nilai Q adalah sebagai berikut :
Q
5 3
= 1,66 = 2 tumpukn perhari = 1,66 x 26 = 43 = 43 tumpukan per bulan 2. Luas Area Tumpukan L =QxV V =PxT P = 100 cm T = 30 cm L = 2 x 30 m2 L = 60 m2Per hari L = 43 x 30 m2 = 1290m2 Per bulan
IV-36
C. Perencanaan Warehouse (Gudang Bahan Jadi) 1. Tinggi Tumpukan TP Q S Diketahui : TP = 15790 pallet per bulan S = 43 pallet Maka diperoleh nilai Q adalah sebagai berikut :
15790 pallet 43 = 367,2 tumukan pallet per bulan
Q
= 367 tumpukan pallet per bulan = 14,1 tumpukan pallet per hari = 14 tumpukan pallet per hari 2. Luas Material V =PxL P = 15 L = 11 V = 15 x 11 = 330 m2 L =QxV L = 367 x 330 m2 L = 121110m2 yang dibutuhkan per bulan L = 14 x 330m2 L = 4620 m2 yang dibutuhkan per hari Tabel 4.21 Rekapitulasi Perencanaan Gudang No
Bahan Baku
1
Pallet
468 /bulan
Bahan Baku Luas Jumlah Material Tumpukan /bulan /hari 7488 m2 17
2
Paku
43 / bulan
1290 m2
Jumlah Tumpukan
2
Luas Material /hari 272 m2
Tinggi Tumpukan /bulan 367
Bahan Jadi Luas Tinggi Material Tumpukan /bulan /hari 121110m2 14
60 m2
IV-37
Luas Material /hari 4620m2
4.2.7 Perhitungan kebutuhan luas lantai produksi Pada perencanaan luas lantai produksi yang menjadi pokok yang sangat penting dalam proses produksi karena sebagai lajur atau tempat mengintregrasi baik sistem kerja maupun fasilitas lainya. Adapun perhitungan adalah sebagai berikut : 1. Mesin Sawmill Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk mesin Sawmill adalah : Mesin Sawmill
= Panjang x lebar = 4 m x 2,5 m = 10 m2
Operator
= Panjang x lebar =1mx1m = 1 m2
luas area mesin
= Luas mesin + luas area operator = 10 m2+ 1 m2 = 11m2
Total luas lantai
= Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin = 11 m2 x 70 % x 3 = 23,1m2
2. Mesin Potong Papan (Crosscut) Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk mesin Potong Papan adalah : Mesin Potong Papan
= Panjang x lebar = 2,5 m x 1 m = 2,5 m2
Operator
= Panjang x lebar = 1 m x 1 m = 1m
Luas area
= Luas mesin + luas area operator = 2,5 m2+ 1 m2 = 3,5m2
Total luas lantai
= Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin = 3,5 m2 x 70 % x 2 = 4,9m2
IV-38
3. Mesin Ketam Papan Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk mesin Ketam Papan adalah : Mesin Ketam Papan
= Panjang x lebar = 1,5 meter x 0,85 meter = 1,3 meter
Operator
= Panjang x lebar =1mx1m = 1 m2
Luas area
= Luas mesin + luas area operator = 1,3 m2+ 1 m2 = 2,3m2
Total luas lantai
= Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin = 2,3 m2 x 70%x 1 = 1,6m2
4. Mesin Ketam Balok Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk Ketam Balok adalah : Mesin Ketam Balok
= Panjang x lebar = 1,5 m x 1 m = 1,5 meter
Operator
= Panjang x lebar =1mx1m = 1 m2
Luas area
= Luas mesin + luas area operator = 1,5 m2+ 1 m2 = 2,5m2
Total luas lantai
= Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin = 2,5 m2 x 70 % x 2 = 3,5m2
IV-39
5. Mesin Tembak Paku (Gun) Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk Tembak Paku adalah : Mesin Tembak Paku
= Panjang x lebar = 0,35 m x 0,15 m = 0,053 meter
Operator
= Panjang x lebar =1mx1m = 1 m2
Luas area
= Luas mesin + luas area operator = 0,053 m2+ 1 m2 = 1,053m2
Total luas lantai
= Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin = 1,053 m2 x 70 % x 3 = 2,21m2
6. Oven Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk Mesin Oven adalah : Mesin Oven
= Panjang x lebar =9mx7m = 63 meter
Operator
= Panjang x lebar =1mx1m = 1 m2
Luas area
= Luas mesin + luas area operator = 63 m2+ 1 m2 = 64m2
Total luas lantai
= Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin = 64 m2 x 70 % x 2 = 89,6m2
IV-40
Tabel 4.22 Rekapitulasi Perencanaan Luas Area Lantai Produk NO 1 2 3 4 5 6
Nama Area
Total Luas Lantai Produksi (m2)
Mesin Sawmill Mesin Crosscut Mesin Ketam Papan Mesin Ketam Balok Mesin Tembak (Gun) Oven
23,1 4,9 1,6 3,5 2,21 78,05
4.2.8 Perencanaan Luas Lantai Kegiatan Pelayanan Pabrik Perencanaan luas lantai kegiatan pelayanan pabrik dilakukan dengan menghitung luas area yang dibutuhkan bagi kegiatan pelayanan pabrik tersebut. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : 1. Rumah Bos Ukuran Panjang
= 12 m
Ukuran Lebar
= 10 m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL = 12 m x 10 m = 120 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 120 m x 1 m = 120 m2
2. Ruang Pimpinan (manager) Ukuran Panjang
=6m
Ukuran Lebar
=5m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL =6mx5m = 30 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 30 m x 1 m = 30 m2
IV-41
3. Ruang Tunggu Tamu Ukuran Panjang
=4m
Ukuran Lebar
=5m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL =4mx5m = 20 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 20 m x 1 m = 20 m2
4. Ruang Kepala Pengawas Ukuran Panjang
=3m
Ukuran Lebar
=5m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL =3mx5m = 15 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 15 m x 1 m = 15 m2
5. Ruang Istirahat karyawan Ukuran Panjang
=4m
Ukuran Lebar
=3m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL =4mx3m = 12 m2
Total luas lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 12 m x 1 m = 12 m2
IV-42
6. Kantin Ukuran Panjang
= 13 m
Ukuran Lebar
=5m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL = 13 m x 5 m = 65 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 65 m x 1 m = 65 m
7. Gudang Penyimpanan Pallet a. Gudang Penyimpanan Pallet (Satu) Ukuran Panjang
= 16 m
Ukuran Lebar
= 12 m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL = 16 m x 12 m = 192 m2
Total Luas Lantai = Luas x Jumlah Ruangan = 192 m x 1 m = 192 m2 b. Gudang Penyimpanan Pallet (Dua) Ukuran Panjang
= 14 m
Ukuran Lebar
=8m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL = 14 m x 8 m = 112 m2
Total Luas Lantai = Luas x Jumlah Ruangan = 14 m x 8 m = 112 m2
IV-43
Total Luas Lantai Gudang = Gudang 1 + Gudang 2 = 192 m2+112 m2 = 304 m2 8. Ruang Mesin Asah Ukuran panjang
=4m
Ukuran lebar
=5m
Jumlah ruangan
=1
Luas
=PxL =4mx5m = 20 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 20 m x 1 m = 20 m
9. Area Parkir Truk Ukuran Panjang
= 20 m
Ukuran Lebar
= 14 m
Jumlah Ruangan
=1
Luas
=PxL = 20 m x 14 m = 280 m2
Total Luas Lantai
= Luas x Jumlah Ruangan = 260 m x 1 m = 260 m2
Tabel 4.23 Perencanaan Luas Lantai Kegiatan Pelayanan Pabrik No. 1 2 2 3 4 5 6 7 Total
Jenis Fasilitas Umum Kantor Kantor Kantor Kantor Umum Kantor Kantor Umum
Nama Ruangan Rumah Bos Ruang Pimpinan Ruang Tunggu Tamu Ruang Kepala Pengawas Ruang Istirahat Karyawan Kantin Ruang Mesin Asah Gudang Bahan Jadi Area Parkir
Ukuran P (m) L (m) 12 10 6 5 4 5 3 5 5 4 13 5 4 5 30 10,1 20 14
Luas Jumlah Total Luas (m2) Ruangan Lantai (m2) 120 1 120 30 1 30 20 1 20 15 1 15 20 1 20 65 1 65 20 1 20 304 1 304 280 1 280 854
IV-44
4.2.8.1 Perencanaan Luas Kantor Kantor merupakan salah satu area kerja penunjang dalam perusahaan yang berada diluar kegiatan fisik produksi. Maka perencanaan produksi perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya, adapun dalam perencanaan luas kantor adalah sebagai berikut : 1. Ruang Manager Di dalam ruangan manager, terdapat bermacam-macam peralatan yang mendukung dan menunjang aktivitas dari pimpinan tersebut. Diantaranya adalah: a. Luas area isi ruangan Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam ruangan tersebut. Kursi
=PxL = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,30 m2+ 0,30 m2 + 0,30 m2+ 0,30 m2 = 1,2 m2
Meja
=PxL = 1,5 m x 1 m = 1,5 m2 = 1,5 m x 1 m = 1,5 m2 = 1,5 m + 1,5 m = 3 m2
Lemari
=PxL = 0,6 m x 1,4 m = 0,84 m2
Sofa
=PxL = 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2
Sub total Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan. Luas sub total = luas kursi + luas meja + luas lemari +luas sofa Luas sub total = 1,2 m2 + 3 m2 + 0,84 m2 + 0,72 m2 = 5,76 m2
IV-45
b. Faktor kelonggaran Faktor kelonggaran
didapatkan dari
mengalikan persentase
faktor
kelonggaran dengan total area luas. Kelonggaran
= 100% x 5,76 m2 = 5,76 m2
c. Total luas area Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran = 5,76 m2 + 5,76 m2 = 11,52 m2
2. Ruang Tunggu Tamu a. Luas area isi ruangan Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam ruangan tersebut. Kursi
=PxL = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,6m x 0,5m = 0,30m2 = 0,30 m2+ 0,30 m2 + 0,30 m2+ 0,30 m2 = 1,2 m2
Meja
=PxL = 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
Sofa
=PxL = 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2
Sub total Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan. Luas sub total = luas kursi + luas meja +luas sofa Luas sub total = 1,2 m2 + 1,5 m2 + 0,72 m2 = 3,42 m2
IV-46
d. Faktor kelonggaran Faktor kelonggaran didapatkan dari
mengalikan persentase
faktor
kelonggaran dengan total area luas. Kelonggaran
= 100% x 3,42 m2 = 3,42 m2
e. Total luas area Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran = 3,42m2 + 3,42m2 = 6,84m2
3. Ruang Kepala Pengawas a. Luas area isi ruangan Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam ruangan tersebut.
Kursi
=PxL = 0,6m x 0,5m = 0,30m2
Meja
=PxL = 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
Lemari
=PxL = 0,6 m x 1,4 m = 0,84 m2
Toilet
=PxL = 1,6 m x 1,2 m = 1,92 m2
Sub total Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan. Luas sub total = luas kursi + luas meja + luas lemari +luas toilet Luas sub total = 0,30 m2 + 1,5 m2 + 0,84 m2 + 1,92 m2 = 4,56 m2 b. Faktor kelonggaran Faktor kelonggaran didapatkan dari
mengalikan persentase
faktor
kelonggaran dengan total area luas.
IV-47
Kelonggaran
= 100% x 4,56 m2 = 4,56 m2
c. Total luas area Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran = 4,56 m2 + 4,56 m2 = 9,12 m2 4. Ruang Istirahat a. Luas area isi ruangan Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam ruangan tersebut. Kursi
=PxL = 0,6m x 0,5m = 0,30m2
Meja
=PxL = 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
Sofa
=PxL = 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2 = 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2 = 0,72 m x 0,72m = 1,44 m2
Sub total Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan. Luas sub total = luas kursi + luas meja +luas sofa Luas sub total = 0,30 m2 + 1,5 m2 + 1,44 m2 = 3,24 m2 b. Faktor kelonggaran Faktor kelonggaran didapatkan dari
mengalikan persentase
faktor
kelonggaran dengan total area luas. Kelonggaran
= 100% x 3,24m2 =3,24m2
c. Total luas area Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran = 3,24m2 + 3,24 m2 = 6,48m2
IV-48
5. Ruang Mesin Asah a. Luas area isi ruangan Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam ruangan tersebut. Mesin Asah
=PxL = 2,1m x 1m = 2,1 m2
Mesin Ragum
=PxL = 0,6 m x 0,3 m = 0,18 m2
Mesin Kikir
=PxL = 1,1 m x 0,5 m = 0,55 m2
Sub total Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan. Luas sub total = luas M. asah + luas M. ragum +luas M. kikir Luas sub total = 2,3 m2 + 0,18 m2 + 0,55 m2 = 3,03m2 b. Faktor kelonggaran Faktor kelonggaran didapatkan dari
mengalikan persentase
faktor
kelonggaran dengan total area luas. Kelonggaran
= 100% x 3,03m22 = 3,03m2
c. Total luas area Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran = 3,03m2+ 3,03 m2= 6,06 m2 Tabel 4.24 Rekapitulasi Perencanaan Luas Kantor. Total Luas area NO Nama Area (m2) 1 Ruangan Pimpinan 11,52 2 Ruangan Tamu 6,48 3 Ruangan Pengawas 9,12 4 Ruang Instirahat 6,48 5 Ruangan Mesin Asah 6,06 Sumber: Pengolahan Data(2014)
IV-49
4.2.9 Perencanaan Kebutuhan Material handling Pada perhitungan ini dilakukan pengukuran jarak, volume, kapasitas, satuan unit yang dipindahkan dan Frekuensi antar stasiun kerja selama proses pembuatan pallet pada CV Riau Pallet. Berikut ini merupakan hasil perhitungan dan rekapitulasi pembutan pallet 72 x 116 cm diperlihatkan pada tabel 4.21 serta tabel 4.22 merupakan rekapitulasi tabel keseluruhan material handling produk pallet.
1. Pemindahan Bahan Dari Storage ke Mesin Saw Mill Produk yang dipindahkan
= log kayu
Diameter rata-rata
= 20 cm
Panjang rata-rata
= 200 cm
Volume
= π x r2x Panjang = 3,14 x 102 x 200 = 62800 cm3
Kapasitas
= 1
Satuan yang dipindahkan
= 80
Frekuensi
= =
Satuan yang dipindahkan Kapasitas alat angkut 80 1
= 80 kali Jarak Perpindahan
=1m
Jarak Tempuh
= 80 x 3 = 240 m
2. Pemindahan Bahan Dari Saw Mill Ke Cross Cut Produk yang dipindahkan
= Papan
Lebar
= 10 cm
Panjang
= 200 cm
Tinggi (Ketebalan)
= 1,8 cm
IV-50
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 200 x 10 x 1,8 = 3600 cm3
Kapasitas
= 1
Satuan yang dipindahkan
= 400
Frekuensi
= =
Satuan yang dipindahkan Kapasitas alat angkut 400 1
= 400 kali Jarak perpindahan
=8m
Jarak tempuh
= 400 x 8 = 3200 m
3. Pemindahan Bahan Dari Cross Cut ke Ketam Daun Produk yang dipindahkan
= Papan
Lebar
= 10 cm
Panjang
= 72 cm
Tinggi
= 1,8 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 72 x 10 x 1,8 = 1296 cm3
Satuan yang dipindahkan
= 800
Kapasitas
= 20
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 800 20
= 40 kali Jarak perpindahan
=4m
Jarak tempuh
= 40 x 4 = 160 m
IV-51
4. Pemindahan Bahan Dari Ketam Daun ke Assembly manual Produk yang dipindahkan
= Papan
Lebar
= 10 cm
Panjang
= 72 cm
Tinggi (Ketebalan)
= 1,5 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 72 x 10 x 1,5 = 1080 cm3
Kapasitas
= 20
Satuan yang dipindahkan
= 400
Frekuensi
= =
Satuan yang dipindahkan Kapasitas alat angkut 400 20
= 20 kali Jarak Perpindahan
=5m
Jarak Tempuh
= 20 x 5 = 100 m
5. Pemindahan Bahan Dari Ketam Daun ke Assembly Tembak Paku Produk yang dipindahkan
= Papan
Lebar
= 10 cm
Panjang
= 72 cm
Tinggi (Ketebalan)
= 1,5 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi
= 72 x 10 x 1,5 = 1080 cm3 Kapasitas
= 20
Satuan yang dipindahkan
= 800
IV-52
Frekuensi
= =
Satuan yang dipindahkan Kapasitas alat angkut 400 20
= 20 kali Jarak perpindahan
=6m
Jarak tempuh
= 20 x 6 = 120 m
6. Pemindahan Bahan Dari Assembly Manual Ke Assembly Tembak Paku 2 Produk yang dipindahkan
= Daun pallet
Lebar
= 72 cm
Panjang
= 116 cm
Tinggi
= 3 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 116 x 72 x 3 = 25056 cm3
Satuan yang dipindahkan
= 100
Kapasitas
= 1
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 100
1 = 100 kali
Jarak Perpindahan
= 14 m
Jarak Tempuh
= 100 x 14 = 1400 m
7. Pemindahan Bahan Dari Saw Mill Ke Ketam Balok Produk yang dipindahkan
= Balok
Lebar
= 5 cm
Panjang
= 200 cm
Tinggi (Ketebalan)
= 6 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi
IV-53
= 200 x 5 x 6 = 6000 cm3 Satuan yang dipindahkan
= 40
Kapasitas
= 4
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 40 4
= 10 kali Jarak Perpindahan
= 20 m
Jarak Tempuh
= 10 x 20 = 200 m
8. Pemindahan Bahan Dari Ketam Balok ke Cross Cut Produk yang dipindahkan
= Balok
Lebar
= 5 cm
Panjang
= 200 cm
Tinggi
= 5 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 200 x 5 x 5 = 5000 cm3
Satuan yang dipindahkan
= 20
Kapasitas
= 4
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 20 4
= 5 kali Jarak Perpindahan
=2m
Jarak Tempuh
=5x2 = 10 m
IV-54
9. Pemindahan Bahan Dari Cross Cut ke Assembly Tembak Paku 1 Produk yang dipindahkan
= Balok
Lebar
= 5 cm
Panjang
= 15 cm
Tinggi
= 5 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 15 x 5 x 5 = 357 cm3
Satuan yang dipindahkan
= 300
Kapasitas
= 1
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 1500 2
= 750 kali Jarak Perpindahan
=2m
Jarak Tempuh
= 750 x 2 = 1500 m
10. Pemindahan Bahan Dari Assembly Tembak Paku 1 ke Assembly Tembak Paku 2 Produk yang dipindahkan
= Kaki Pallet
Lebar
= 10 cm
Panjang
= 72 cm
Tinggi
= 6,5 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 72 x 10 x 6,5 = 4680 cm3
Satuan yang dipindahkan
= 900
Kapasitas
= 2
IV-55
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 900 2
= 450 kali Jarak Perpindahan
=5m
Jarak Tempuh
= 450 x 5 = 2250 m
11. Pemindahan Bahan Dari Assembly Tembak paku 2 ke Oven Produk yang dipindahkan
= Pallet setengah jadi
Lebar
= 72 cm
Panjang
= 116 cm
Tinggi
= 9,5 cm
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 116 x 72 x 9,5 = 793,44cm3
Satuan yang dipindahkan
= 300
Kapasitas
= 3
Frekuensi
= =
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut 300 3
= 100 kali Jarak Perpindahan
= 50 m
Jarak Tempuh
= 100 x 50 = 5000 m
12. Pemindahan Bahan Dari Oven ke Warehouse Produk yang dipindahkan
= Pallet Jadi
Lebar
= 72 cm
Panjang
= 116 cm
Tinggi
= 9.5 cm
IV-56
Volume
= Panjang x Lebar x Tinggi = 116 x 72 x 9.5 =793,44 cm3
Frekuensi
=
Satuan yg dipindahkan Kapasitas alat angkut
300 = 3
= 100 kali Jarak Perpindahan
= 55 m
Jarak Tempuh
= 100 x 55 = 5500 m
Keterangan : A = Storage
F = Assembly Manual
B = Saw Mill
G = Tembak Paku 1
C = Cruss Cut
H = Tembak Paku 2
D = Ketam Daun
I = Oven
E = Ketam Balok
J = Warehouse
IV-57
Tabel 4.21 Rekapitulasi Karakteristik Produk Pallet 72 x 116 cm
No
Produk
Departemen
Alat material handling
Volume (m3)
Jarak pemindahan (m)
Satuan yang dipindahkan /hari
kapasitas
Frekuensi
Jarak Tempuh (m)
Total Beban (m3)
1
Log kayu
A-B
Manual
628
3
80
1
80
240
50240
2
Papan
B-C
Manual
36
8
400
1
400
3200
14400
3
Papan
C-D
Manual
12,96
4
800
20
40
160
518,4
4
Papan
D-F
Manual
10,8
5
400
20
20
100
216
5
Papan
D-G
Manual
10,8
6
400
20
20
120
216
6
Daun Pallet
F-H
Manual
250,56
14
100
1
100
1400
25056
7
Balok
B-E
Manual
60
20
40
4
10
200
600
8
Balok
E-C
Manual
50
2
20
4
5
10
250
9
Balok
C-G
Manual
3,57
2
1500
2
750
1500
2677,5
10
Kaki Pallet
G-H
Manual
46,8
5
900
2
450
2250
21060
11
Pallet setengah jadi
H-I
Manual
793,44
50
300
3
100
5000
79344
12
Pallet
I-J
Manual
793,44
55
300
3
100
5500
79344
2696,37
174
5240
81
2075
19680
273921,9
Total
IV-58
Tabel 4.22 Rekapitulasi Karakteristik keseluruhan Produk Pallet No
Produk
Departemen
Alat material handling
Volume (m3)
Jarak pemindahan (m)
Satuan yang dipindahkan /hari
Kapasitas
Frekuensi
Jarak Tempuh (m)
Total Beban (m3)
%Of handling Volume
1
Log kayu
A-B
Manual
628
3
80
1
80
240
50240
14,82
2
Papan
B-C
Manual
36
8
400
1
400
3200
14400
4,25
3
Papan
C-D
Manual
14,1
4
800
20
40
160
579,6
0,17
4
Papan
D-F
Manual
11,7
5
400
20
20
100
234,5
0,07
5
Papan
D-G
Manual
11,7
6
400
20
20
120
234,5
0,07
6
Daun Pallet
F-H
Manual
254,8
14
100
1
100
1400
25477,5
7,52
7
Balok
B-E
Manual
75
20
40
4
10
200
750
0,22
8
Balok
E-C
Manual
65
2
20
4
5
10
325
0,10
9
Balok
C-G
Manual
3,1
2
1500
2
750
1500
2296,25
0,68
10
Kaki Pallet
G-H
Manual
84,5
5
900
2
450
2250
38021,25
11,22
11
Pallet setengah jadi
H-I
Manual
1031,9
50
300
3
100
5000
103185,8
30,44
12
Pallet
I-J
Manual
1031,9
55
300
3
100
5500
103185,8
30,44
3247,7
174
5240
81
2075
19680
338930,2
100,0
Total
IV-59
Tabel 4.27 % Of Handling Volume Produk Pallet No
Produk
Departemen
Alat material handling
Volume (m3)
Frekuensi
Total Beban (m3)
% Of Handling Volume
1
Log kayu
A-B
Manual
628
80
50240
14,82
2
Papan
B-C
Manual
36
400
14400
4,25
3
Papan
C-D
Manual
16,02
40
579,6
0,17
4
Papan
D-F
Manual
13,35
20
234,5
0,07
5
Papan
D-G
Manual
13,35
20
234,5
0,07
6
Daun Pallet
F-H
Manual
320,4
100
25477,5
7,52
7
Balok
B-E
Manual
90
10
750
0,22
8
Balok
E-C
Manual
80
5
325
0,10
9
Balok
C-G
Manual
3,6
750
2296,25
0,68
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
84,55
450
38021,25
11,22
H-I
Manual
1335
100
103185,8
30,44
I-J
Manual
1335
100
103185,8
30,44
3955,27
2075
338930,2
100
11 12
Total
Tabel 4.28 From to chart (FTC) % Of Handling Volume Produk Pallet From To
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
A B
0 14,82
C
14,82 4,25
D
0,10
4,35
0,17
E
0,17
0,22
0,22
F G
0,68
0,07
0,07
0,07
0,75
H
7,52
11,22
I
18,74 30,44
J Total
Total
30,44 30,44
14,82
4,47
0,85
0,14
0,10
7,52
11,22
30,44
30,44
30,44 0
100
Tabel 4.29 Rekapitulasi Analisa Moment Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 14,82 + 4,25 +0,17 + 11,22 + 30,44 + 30,44 = 91,34
Backward Distance from diagonal 0
0,07+7,25 = 7,32
0,10
0,22+0,07 = 0,29
0
0,68
0
Total = 99,9
Total = 0,10
IV-60
Tabel 4.30 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 91,34 x 1 = 91,34
Backward Distance from diagonal 0x1=0
7,32x 2= 14,64
0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87
0x3=0
0,68 x 4 = 2,72
0x4=0
Total = 109,57
Total = 0,20
Tabel 4.31 Jarak Material yang Dipindahkan Antar Stasiun Kerja No
Produk
Departemen
Alat material handling
Jarak pemindahan (m)
1
Log kayu
A-B
Manual
3
2
Papan
B-C
Manual
8
3
Papan
C-D
Manual
4
4
Papan
D-F
Manual
5
5
Papan
D-G
Manual
6
6
Daun Pallet
F-H
Manual
14
7
Balok
B-E
Manual
20
8
Balok
E-C
Manual
2
9
Balok
C-G
Manual
2
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
5
H-I
Manual
50
I-J
Manual
55
11 12
Total
174
Tabel 4.32 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet From To A B C D E F G H I J Total
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
0
0 3 10 4 20 5 8 19 50 55 174
3 8
2 4
20 2
5 6 14
5 50
3
28
6
11
2
14
5
50
55 55
IV-61
Tabel 4.33 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 3 + 8 + 4 + 5 + 50 + 55 = 125
Backward Distance from diagonal 0
5 +14 = 19
2
6 + 20 = 26
0
2
0
Total = 172
Total = 2
Tabel 4.34 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 125 x 1 = 125
Backward Distance from diagonal 0x1=0
19 x 2= 38
2x2=4
26 x 3 = 78
0x3=0
1x2=2
0x4=0
Total = 243
Total = 4
Tabel 4.35 Total Jarak Tempuh yang Dipindahkan Antar Stasiun No
Produk
Departemen
Alat material handling
Jarak pemindahan (m)
Frekuensi
Jarak Tempuh (m)
1
Log kayu
A-B
Manual
3
80
240
2
Papan
B-C
Manual
8
400
3200
3
Papan
C-D
Manual
4
40
160
4
Papan
D-F
Manual
5
20
100
5
Papan
D-G
Manual
6
20
120
6
Daun Pallet
F-H
Manual
14
100
1400
7
Balok
B-E
Manual
20
10
200
8
Balok
E-C
Manual
2
5
10
9
Balok
C-G
Manual
2
750
1500
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
5
450
2250
H-I
Manual
50
100
5000
I-J
Manual
55
100
5500
174
2075
19680
11 12
Total
IV-62
Tabel 4.36 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet From To
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
A B
0 240
C
240 3200
D
10
3210
160
E
160
200
200
F G
1500
100
100
120
1620
H
1400
2250
3650
I
5000
J Total
Total
5000 5500
240
3400
1650
220
10
1400
2250
5000
5500
5500 0
19680
Tabel 4.37 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 240 + 3200 + 160 + 2250 + 5000 + 5500 = 16350
Backward Distance from diagonal 0
100 + 1400 = 1500
10
200 + 120 = 320
0
1500
0
Total = 19680
Total = 10
Tabel 4.38 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 16350 x 1 = 16350
Backward Distance from diagonal 0x1=0
1500 x 2= 3000
10 x 2 = 20
320 x 3 = 960
0x3=0
1500 x 4 = 6000
0x4=0
Total = 26310
Total = 20
IV-63
4.2.10 Perencanaan Keterkaitan Kegiatan ARC (Activity Relationship Chart) Dalam merencanakan keterkaitan kegiatan ada beberapa hal tertentu yang harus diketahui diantaranya yaitu jenis-jenis keterkaitan yang ada diantara beberapa kegiatan yang harus dikenali terlebih dahulu.
Gambar 4.5 Activity Relationship Chart
Tabel 4.39 Kode dan Deskripsi Alasan Kode DeskripsiAlasan Alasan 1 Mempermudah Pengawasan 2 Mempermudah Kerja 3 Menimbulkan Kebisingan 4 Tidak Memiliki Hubungan yang Signifikan 5 Hubungan Karyawan 6 Memudahkan Pemindahan Bahan 7 Menyebabkan Kerusakan Jalan 8 Keselamatan 9 Urutan Aliran Kerja Sumber : ( CV. Riau Pallet, 2014) 4.2.11 Work Sheet (Lembar Kerja) Work sheet adalah suatu lembaran kerja yang datanya diperoleh dari hasil analisa ARC yang selanjutnya akan digunakan untuk pembuatan Total Closeness Rating (TCR) dan ARD
IV-64
Tabel 4.40 Work Sheet Lembar-lembar Kerja Untuk Diagram Keterkaitan Kegiatan Departemen A E I O U Ruang Produksi 3,13 5,7 0 2,4 6,8,9,12,14 Gudang Bahan Jadi 0 0 4,7 11 3,5,6,8,9,10,12,13,14 Gudang Bahan Baku 1 3 0 1,7 2,5,6,8,9,10,11,12,13,14 Area Parkir Truk 0 4 12 7,1 5,6,8,9,13,14 Ruang Mesin Asah 0 5 13 6,7 2,3,4,8,9,10,11,12,14 Ruang Istirahat 0 0 9 5,11 1,2,3,4,7,10,12,13,14 Karyawan Ruang Kepala 3,4,5, 0 1,7 0 6,14 Pengawas 8,9,10,11,12 Warnet 0 0 0 7,8,9 1,2,3,4,5,10,12,13,14 Kantin 0 0 0 7,8,9,11 1,2,3,4,5,11,12,13,14 Rumah Pemilik 0 0 0 4,7,9,12 2,3,5,6,8,11,13,14 Ruang Oven 14 0 1 2,6,7 3,5,9,10,11 Ruang Kantor 0 0 0 7,1 1,2,3,5,6,8,9,13,14 Ruang Assembly 13 7 0 0 2,3,4,6,8,9,10,12,14 Ruang Penjaga Oven 14 0 0 0 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13 Total 6 8 12 34 110
X 10,11 0 0 0 0 8 8 6,11 0 1 1,4,8,12 11 0 0 12
4.2.12 Perhitungan Total Closeness Rating (TCR) Adapun perhitungan dalam membuat perencanaan Total Closeness Rating TCR adalah sebagai berikut: a. Persentase dari masing-masing nilai kedekatan yaitu : Persentase A
=
6/182 x 100% = 3,3%
Persentase E
=
8/182 x 100% = 4,4%
Persentase I
= 12/182x 100% = 6,6%
Persentase O
=
Persentase U
= 110/182 x 100% = 60,4%
Persentase X
=
34/182 x 100% = 18,6%
12/182x 100% = 6,5 %
Tabel 4.41 Ketetapan Nilai untuk Summary Simbol Nilai A 10000 E 1000 I 100 O 10 U 0 X -10000 Sumber : (CV. Riau Pall
IV-65
Perhitungnan TCR Ruang adalah Sebagai Berikut : TCR Ruang Produksi
= (2 x 10000) + (2 x 1000) + (0 x 100) + (1 x 10) + (5 x 0) + (2 x -10000) = 2010
TCR Gudang Bahan Jadi
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (2 x 100) + (1 x 10) + (9 x 0) + (0 x -10000) = 210
TCR GudangBahan Baku
= (1 x 10000) + (1 x 1000) + (0 x 100) + (2 x 10) + (10 x 0) + (0 x -10000) = 11020
TCR Area Parkir
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (2 x 100) + (2 x 10) + (6 x 0) + (0 x -10000) = 220
TCR Ruang Mesin Asah
= (0 x 10000) + (1 x 1000) + (1 x 100) + (2 x 10) + (9 x 0) + (0 x -10000) = 1120
TCR Ruang Istirahat Karyawan
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (2 x 100) + (2 x 10) + (9 x 0) + (1 x -10000) = -9780
TCR Ruang Kepala Pengawas
= (0 x 10000) + (1 x 1000) + (2 x 100) + (8 x 10) + (2 x 0) + (1 x -10000) = -8720
TCR Warnet
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (0 x 100) + (3 x 10) + (9 x 0) + (2 x -10000) = -19970
TCR Kantin
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (1 x 100) + (4 x 10) + (9 x 0) + (0 x -10000) = 140
TCR Rumah Pemilik
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (0 x 100) + (4 x 10) + (8 x 0) + (1 x -10000) = -19960
IV-66
TCR Ruang Oven
= (1 x 10000) + (0 x 1000) + (1 x 100) + (3 x 10) + (4 x 0) + (3 x -10000) = -19870
TCR Ruang Kantor
= (0 x 10000) + (0 x 1000) + (1 x 100) + (2 x 10) + (9 x 0) + (1 x -10000) = -19880
TCR Ruang Assembly
= (1 x 10000) + (0 x 1000) + (2 x 100) + (0 x 10) + (9 x 0) + (0 x -10000) = 10200
TCR Ruang Penjaga Oven
= (1 x 10000) + (0 x 1000) + (0 x 100) + (0 x 10) + (12 x 0) + (0 x -10000) = 10000
Tabel 4.42 Perhitungan TCR : (C
Rumah Pemilik
Ruang Oven
Ruang Kantor
Ruang Assembly Ruang Penjaga Oven
Ruang Kepala Pengawas Warnet Kantin
U U U U U I O O
X U U O U U O U
X O U X U O O X
U U U I U U O U
A U U U I U E U
2 0 1 0 0 0 0 0
O U U U
O U U U O X U I
O E U E I U U I E U U O U U O U O O U O U O O U U U X O
U U U U U X O
Kantin Rumah Pemilik Ruang Oven Ruang Kantor Ruang Assembly
U X X U A
U U O U U
U O X I U
O U X U U
Ruang Penjaga Oven
U U U U U U U U U U A U U Total Persentase
Ruang Produksi Gudang Bahan Jadi Gudang Bahan Baku Area Parkir Ruang Mesin Asah Ruang Istirahat Ruang Kepala Pengawas Warnet
U U U U U
U U U U I
Ruang Istirahat
E A O E U E U
E A U U I E U U U U I O U U
Fasilitas
Ruang Mesin Asah
Gudang Bahan Jadi
A
Ruang Produksi
Gudang Bahan Baku Area Parkir
SUMARY
I U O U U
O O O O E
TCR E
I
O
U
X
U U U U U U U U
2 0 1 1 1 0 2 0
0 2 0 2 1 1 1 0
1 1 1 3 2 2 8 3
5 9 10 6 9 9 2 9
2 0 0 1 0 1 0 2
2010 210 11010 -8770 1120 -9880 2180 -19970
U U U O U U X I A U U U U
0 0 1 0 1
0 0 0 0 1
1 0 1 1 2
3 4 4 2 0
9 8 4 9 9
0 1 4 1 0
130 -9960 -29860 -9880 11200
1 6
0 8
0 12 6,6
0 34 18,7
3,3
4,4
12 0 110 12 60,4 6,6
V. Ria
IV-67
10000 182 100%
4.2.13 Perencanaan Block Template
Gambar 4.6 Block Template Keterangan Gambar : 1. Ruang Produksi
8. Warnet
2. Gudang Bahan jadi
9. Kantin
3. Gudang Bahan Baku
10. Rumah Pemilik
4. Area Parkir
11. Ruang Oven
5. Ruang Mesin Asah
12 Ruang Kantor
6. Ruang Istirahat Karyawan
13. Ruang Assembly
7. Ruang Kepala Pengawas
14. Ruang Penjaga Oven
4.2.14 Activity Relationship Diagram (ARD) a. Alternatif 1
Gambar 4.7 Perencanaan ARD KeseluruhanAlternatif 1
IV-68
b. Alternatif 2
Gambar 4.8 Perencanaan ARD Keseluruhan Alternatif 2
4.2.15 Perhitungan Material Handling Usulan Dilakukannya perhitungan ini untuk memperoleh hasil material handling yang terbaik dari layout awal. Keterangan : A = Storage B = Saw Mill C = Cruss Cut D = Ketam Daun E
= Ketam Balok
F
= Assembly Manual
G = Tembak Paku 1 H = Tembak Paku 2 I
= Oven
J
= Warehouse
IV-69
1. Usulan Material Handling Alternatif 1 Tabel 4.43 % Of Handling Volume Produk Pallet No
Produk
Departemen
Alat material handling
Volume (m3)
Frekuensi
Total Beban (m3)
% Of Handling Volume
1
Log kayu
A-B
Manual
628
80
50240
14,82
2
Papan
B-C
Manual
36
400
14400
4,25
3
Papan
C-D
Manual
16,02
40
579,6
0,17
4
Papan
D-F
Manual
13,35
20
234,5
0,07
5
Papan
D-G
Manual
13,35
20
234,5
0,07
6
Daun Pallet
F-H
Manual
320,4
100
25477,5
7,52
7
Balok
B-E
Manual
90
10
750
0,22
8
Balok
E-C
Manual
80
5
325
0,10
9
Balok
C-G
Manual
3,6
750
2296,25
0,68
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
84,55
450
38021,25
11,22
H-I
Manual
1335
100
103185,8
30,44
I-J
Manual
1335
100
103185,8
30,44
3955,27
2075
338930,2
100
11 12
Total
Tabel 4.44 From to chart (FTC) % Of Handling Volume Produk Pallet From To A B C D E F G H I J Total
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
0
0 14,82 4,35 0,17 0,22 0,07 0,75 18,74 30,44 30,44 100
14,82 4,25
0,10 0,17
0,22 0,68
0,07 0,07 7,52
11,22 30,44
14,82
4,47
0,85
0,14
0,10
7,52
11,22
30,44
30,44 30,44
Tabel 4.45 Rekapitulasi Analisa Moment Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 14,82 + 4,25 +0,17 + 11,22 + 30,44 + 30,44 = 91,34
Backward Distance from diagonal 0
0,07+7,25 = 7,32
0,10
0,22+0,07 = 0,29
0
0,68
0
Total = 99,9
Total = 0,10
IV-70
Tabel 4.46 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 91,34 x 1 = 91,34
Backward Distance from diagonal 0x1=0
7,32x 2= 14,64
0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87
0x3=0
0,68 x 4 = 2,72
0x4=0
Total = 109,57
Total = 0,20
Tabel 4.47 Jarak Material yang Dipindahkan Antar Stasiun Kerja No
Produk
Departemen
Alat material handling
Jarak pemindahan (m)
1
Log kayu
A-B
Manual
3
2
Papan
B-C
Manual
8
3
Papan
C-D
Manual
4
4
Papan
D-F
Manual
3
5
Papan
D-G
Manual
14
6
Daun Pallet
F-H
Manual
3
7
Balok
B-E
Manual
18
8
Balok
E-C
Manual
4
9
Balok
C-G
Manual
3
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
4
H-I
Manual
28
I-J
Manual
16
11 12
Total
108
Tabel 4.48 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet From To A B C D E F G H I J Total
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
0
0 3 12 4 18 3 17 7 27 13 108
3 8
4 4
18 3
3 14 3
4 28
3
26
7
17
4
3
4
28
16 16
IV-71
Tabel 4.49 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 3 + 8 + 4 + 4 + 28 + 16 = 63
Backward Distance from diagonal 0
3 +3 = 6
4
18 + 14 = 53
0
3
0
Total = 125
Total = 4
Tabel 4.50 Analisa Moment Forward Distance from diagonal
Backward Distance from diagonal
63 x 1 = 63
0x1=0
6 x 2= 12
4x2=8
53 x 3 = 159
0x3=0
3 x 4 = 12
0x4=0
Total = 246
Total = 8
Tabel 4.51 Total Jarak Tempuh yang Dipindahkan Antar Stasiun Alat Jarak Jarak No Produk Departemen material pemindahan Frekuensi Tempuh handling (m) (m) 1
Log kayu
A-B
Manual
3
80
240
2
Papan
B-C
Manual
8
400
3200
3
Papan
C-D
Manual
4
40
160
4
Papan
D-F
Manual
3
20
60
5
Papan
D-G
Manual
14
20
280
6
Daun Pallet
F-H
Manual
3
100
300
7
Balok
B-E
Manual
18
10
180
8
Balok
E-C
Manual
4
5
20
9
Balok
C-G
Manual
3
750
2250
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
4
450
1800
H-I
Manual
28
100
2800
I-J
Manual
16
100
1600
108
2075
12890
11 12
Total
IV-72
Tabel 4.52 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet From A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
To A B
0 240
C
240 3200
D
20
3220
160
E
160
180
180
F G
2250
60
60
280
2530
H
300
1800
2100
I
2800
J Total
2700 1600
240
3380
2410
340
20
300
1800
2800
1600
1300 0
12890
Tabel 4.53 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 240 + 3200 + 160 + 1800 + 2800 + 1600 = 9800
Backward Distance from diagonal 0
60 + 300 = 360
20
180 + 280 = 460
0
2250
0
Total = 12870
Total = 20
Tabel 4.50 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 9400 x 1 = 9800
Backward Distance from diagonal 0x1=0
360 x 2 = 720
20 x 2 = 40
460 x 3 = 1380
0x3=0
2250 x 4 = 9000
0x4=0
Total = 20900
Total = 40
Tabel 4.51 Hasil Alternatif 1 Total Jarak Pemindahan
Total Jarak Tempuh
108
12890
IV-73
2. Usulan Material Handling Alternatif 2 Tabel 4.56 % Of Handling Volume Produk Pallet Alternatif 2 No
Produk
Departemen
Alat material handling
Volume (m3)
Frekuensi
Total Beban (m3)
% Of Handling Volume
1
Log kayu
A-B
Manual
628
80
50240
14,82
2
Papan
B-C
Manual
36
400
14400
4,25
3
Papan
C-D
Manual
16,02
40
579,6
0,17
4
Papan
D-F
Manual
13,35
20
234,5
0,07
5
Papan
D-G
Manual
13,35
20
234,5
0,07
6
Daun Pallet
F-H
Manual
320,4
100
25477,5
7,52
7
Balok
B-E
Manual
90
10
750
0,22
8
Balok
E-C
Manual
80
5
325
0,10
9
Balok
C-G
Manual
3,6
750
2296,25
0,68
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
84,55
450
38021,25
11,22
H-I
Manual
1335
100
103185,8
30,44
I-J
Manual
1335
100
103185,8
30,44
3955,27
2075
338930,2
100
11 12
Total
Tabel 4.57 From to chart (FTC)% Of Handling Volume Produk Pallet Alternatif 2 From A B C D E F G H I J Total To A B C
0 14,82
14,82 4,25
D E
0,10
4,35
0,17
0,17
0,22
0,22
F
0,07
0,07
G
0,68 0,07
0,75
H I J
7,52 11,22
18,74 30,44
30,44 30,44
Total 14,82 4,47 0,85 0,14 0,10 7,52 11,22 30,44 30,44 0
30,44 100
IV-74
Tabel 4.58 Rekapitulasi Analisa Moment Jarak Diagonal Alternatif 2 Forward Distance from diagonal
Backward Distance from diagonal
14,82 + 4,25 +0,17 + 11,22 + 30,44 + 30,44 = 91,34
0
0,07+7,25 = 7,32
0,10
0,22+0,07 = 0,29
0
0,68
0
Total = 99,9
Total = 0,10
Tabel 4.59 Analisa Moment Alternatif 2 Forward Distance from diagonal
Backward Distance from diagonal
91,34 x 1 = 91,34
0x1=0
7,32x 2= 14,64
0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87
0x3=0
0,68 x 4 = 2,72
0x4=0
Total = 109,57
Total = 0,20
Tabel 4.60 Jarak Material yang Dipindahkan Antar Stasiun Kerja No
Produk
Departemen
Alat material handling
Jarak pemindahan (m)
1
Log kayu
A-B
Manual
3
2
Papan
B-C
Manual
8
3
Papan
C-D
Manual
4
4
Papan
D-F
Manual
3
5
Papan
D-G
Manual
6
6
Daun Pallet
F-H
Manual
3
7
Balok
B-E
Manual
20
8
Balok
E-C
Manual
4
9
Balok
C-G
Manual
3
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
4
H-I
Manual
30
I-J
Manual
25
11 12
Total
113
IV-75
Tabel 4.61 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet From A B C D E F G H To A B 3 C 8 4 D 4 E 20 F 3 G 3 6 H 3 4 I 30 J Total 3 28 7 9 4 3 4 30
I
25 25
J
Total
0
0 3 12 4 20 3 9 7 30 27 113
Tabel 4.62 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 3 + 8 + 4 + 4 + 30 + 25 = 74
Backward Distance from diagonal 0
3 +3 = 6
4
20 + 6 = 26
0
3
0
Total = 109
Total = 4
Tabel 4.63 Analisa Moment Forward Distance from diagonal
Backward Distance from diagonal
74 x 1 = 74
0x1=0
6 x 2= 12
4x2=8
26 x 3 = 78
0x3=0
3 x 4 = 12
0x4=0
Total = 176
Total = 8
IV-76
Tabel 4.64 Total Jarak Tempuh yang Dipindahkan Antar Stasiun No
Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Log kayu Papan Papan Papan Papan Daun Pallet Balok Balok Balok Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet Total
11 12
A-B B-C C-D D-F D-G F-H B-E E-C C-G G-H
Alat material handling Manual Manual Manual Manual Manual Manual Manual Manual Manual Manual
Jarak pemindahan (m) 3 8 4 3 6 3 20 4 3 4
H-I
Manual
I-J
Manual
Departemen
80 400 40 20 20 100 10 5 750 450
Jarak Tempuh (m) 240 3200 160 60 120 300 200 20 2250 1800
30
100
3000
25 113
100 2075
2500 13850
Frekuensi
Tabel 4.65 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet From To
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
A B
0 240
C
240 3200
D
20
3220
160
E
160
200
200
F G
2250
60
60
120
2370
H
300
1800
I
2100 3000
J Total
Total
3000 2500
240
3400
2410
180
20
300
1800
3000
2500
2500 0
13850
Tabel 4.66 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 240 + 3200 + 160 + 1800 + 3000 + 2500 = 10900
Backward Distance from diagonal 0
60 + 300 = 360
20
200 + 120 = 320
0
2250
0
Total = 13830
Total = 20
IV-77
Tabel 4.67 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 11100 x 1 = 10900
Backward Distance from diagonal 0x1=0
360 x 2 = 720
20 x 2 = 40
320 x 3 = 960
0x3=0
2250 x 4 = 9000
0x4=0
Total = 21580
Total = 40
Tabel 4.68 Hasil Alternatif 2 Total Jarak Pemindahan
Total Jarak Tempuh
113
13850
Tabel 4.69 Rekapitulasi Hasil Material Handling
4.3
Material Handling
Total Jarak Pemindahan
Total Jarak Tempuh
Awal Alternatif SLP 1 Alternatif SLP 2
174 108 113
19680 12890 13850
BLOCPLAN Pengolahan dengan menggunakan Metode Blocplan dilakukan untuk
mencari solusi alternatif dari perancangan tata letak (layout). proses blocplan diuraikan berikut : 4.3.1 Data Masukan Informasi untuk input data pada progam blocplan antara lain jumlah departemen atau stasiun kerja yang tersedia, dalam blocplan ini hanya dapat memasukan data yang berupa jumlah stasiun kerja (maksimal 18 departemen). Dalam penelitian ini terdapat 14 departemen diperoleh berdasarkan layout awal pada lokasi perusahaan CV. Riau Pallet. Kemudian menentukan banyaknya jumlah departemen atau stasiun kerja dan luas area dari tiap departemen, maka Blocplan akan menampilkan menu inputan data yaitu nama-nama departenen dan luas area masing-masing departemen.
IV-78
Proses selanjutnya memasukan semua data inputan nama dan luas area masing masing departemen dari departenen/stasiun kerja gudangan bahan baku (Departenen A) sampai departemen gudang produk jadi (Departemen L). Tampilan hasil inputan Blocplan tidak dapat menampilkan digit desimal, hasil ditampilkan dalam hasil pembulatan. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.9
Gambar 4.9 Luas area departemen 4.3.2 Peta Keterkaitan ARC Dalam menentukan derajat kedekatan tersebut dilengkapi dengan simbolsimbol derajat kedekatan pada analisis ARC (Actifity Relation Chart) yang bersifat kualitatif. Simbol yang digunakan berupa kode-kode huruf yang menunjukan derajat hubungan aktifitas, input relationship chart diperoleh dari Gambar 4.5. Untuk mengetahui hubungan antara stasiun kerja (ARC) inputan pada program Blocplan di lihat pada gambar 4.10 sebagai berikut :
IV-79
Gambar 4.10 Inputan Activity Relationship Chart pada Blocplan 4.3.3 Nilai Skor Yang Digunakan Di bawah ini merupakan simbol-simbol dan nilai keterkaitan pada program Blocplan.
Gambar 4.11 Kode dan Nilai Skor yang digunakan program Blocplan 4.3.4 Nilai Skor Untuk Masing-Masing Stasiun Kerja Skor stasiun kerja merupakan jumlah dari seluruh nilai simbol-simbol keterkaitan yang dimiliki masing-masing stasiun kerja. Tampilan hasil dapat dilihat pada gambar 4.12.
IV-80
Gambar 4.12 Hasil Luas area departemen 4.3.5 Penentuan Tata Letak Rasio (Panjang dan Lebar) Pada penelitian ini peneliti menggunakan rasio 1:1 karena menyesuaikan dari luas area yang telah ada di perusahaan.
Gambar 4.13 Pilihan Rasio 4.3.6 Masuk Ke Menu Utama Pilihan Dalam Blocplan Tampilan menu utama pada sofware program Blocplan seperti pada gambar 4.14.
IV-81
Gambar 4.14 Menu utama pada Blocplan A. Single Story Menu Pilih Single Story Menu ini digunakan untuk perancangan satu macam layout saja. Selanjutnya pilih automatic search menu.pilihan ini untuk mencari hubungan skor tertinggi untuk menentukan alternatif terbaik dengan secara random mencari hasil yang optimal dengan hasil yang cepat seperti pada gambar 4.15.
Gambar 4.15 Menu Automatic Search pada program Blocplan Berdasarkan tahapan proses program Blocplan. pada uraikan diatas maka dihasilkan output dari program blocplan maksimal 20 alternatif layout. Dalam penelitian ini dibuat 20 alternatif layout, yang ditunjukkan pada Tabel 4.70.
IV-82
LAYOUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ADJ. SCOR 0,78 - 13 0,78 - 13 0,88 - 1 0,82 - 5 0,70 - 19 0,72 - 18 0,80 - 9 0,77 - 16 0,81 - 8 0,82 - 5 0,80 - 9 0,77 - 16 0,83 - 4 0,80 - 9 0,78 - 13 0,67 - 20 0,87 - 2 0,82 - 5 0,84 - 3 0,80 - 9
REL -DIST SCORES 0,47 - 20 862 - 20 0,54 - 19 370 - 19 0,80 - 1 -1482 - 1 0,76 - 3 -1304 - 2 0,70 - 7 -542 - 8 0,62 - 15 -93 - 17 0,65 - 13 -332 - 12 0,68 - 9 -403 - 10 0,62 - 16 -137 - 16 0,71 - 6 -736 - 6 0,62 - 17 -216 - 15 0,63 - 14 -275 - 14 0,65 - 12 -320 - 13 0,66 - 11 -369 - 11 0,75 - 4 -1022 - 3 0,71 - 5 -665 - 7 0,69 - 8 -764 - 5 0,60 - 18 89 - 18 0,78 - 2 -951 - 4 0,67 - 10 -446 - 9
PROD.MOVE 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1 0-1
Tabel 4.70 Hasil Output program Blocplan Dalam Penelitian ini dipilih satu layout usulan dengan hasil R-Score tertinggi beserta koordinatnya yaitu dipilih layout nomor 3 dengan nilai R-score 0,80.
4.3.7 Gambar Tata letak (Layout) usulan yang terpilih Pada layout usulan yang terpilih merupakan hasil dari usulan tata letak yang mempunyai nilai R-score tertinggi (0 ≤ R-sore = Maks {skor tiap alternatif tata letak} ≤ 1 ) sebagai tata letak terbaik, gambar tata letak usulan hasil dari program yang terpilih dengan nilai R-score 0,80 dapat di lihat pada gambar 4.17.
IV-83
Gambar 4.16 Gambar Usulan Hasil program Blocplan
4.3.8 Perhitungan Material Handling Alternatif Blocplan Perhitungan material handling dilakukan untuk melihat hasil dari alternatif layout blocplan. hasil ini nantinya yang akan dibandingkan dengan beberapa alternatif dari metode sebelumnya. Berikut merupakan perhitungan material handling alternatif blocplan.
Keterangan : A = Storage
F = Assembly Manual
B = Saw Mill
G = Tembak Paku 1
C = Cruss Cut
H = Tembak Paku 2
D = Ketam Daun
I = Oven
E
J
= Ketam Balok
= Warehouse
IV-84
Tabel 4.71 % Of Handling Volume Produk Pallet (alternatif blocplan) No
Produk
Departemen
Alat material handling
Volume (m3)
Frekuensi
Total Beban (m3)
% Of Handling Volume
1
Log kayu
A-B
Manual
628
80
50240
14,82
2
Papan
B-C
Manual
36
400
14400
4,25
3
Papan
C-D
Manual
16,02
40
579,6
0,17
4
Papan
D-F
Manual
13,35
20
234,5
0,07
5
Papan
D-G
Manual
13,35
20
234,5
0,07
6
Daun Pallet
F-H
Manual
320,4
100
25477,5
7,52
7
Balok
B-E
Manual
90
10
750
0,22
8
Balok
E-C
Manual
80
5
325
0,10
9
Balok
C-G
Manual
3,6
750
2296,25
0,68
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
84,55
450
38021,25
11,22
H-I
Manual
1335
100
103185,8
30,44
I-J
Manual
1335
100
103185,8
30,44
3955,27
2075
338930,2
100
11 12
Total
Tabel 4.72 From to chart (FTC)% Of Handling Volume (alternatif blocplan) From To A B C D E F G H I J Total
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
0
0 14,82 4,35 0,17 0,22 0,07 0,75 18,74 30,44 30,44 100
14,82 4,25
0,10 0,17
0,22 0,68
0,07 0,07 7,52
11,22 30,44
14,82
4,47
0,85
0,14
0,10
7,52
11,22
30,44
30,44 30,44
Tabel 4.73 Rekapitulasi Analisa Moment Jarak Diagonal (alternatif blocplan) Forward Distance from diagonal 14,82 + 4,25 +0,17 + 11,22 + 30,44 + 30,44 = 91,34
Backward Distance from diagonal 0
0,07+7,25 = 7,32
0,10
0,22+0,07 = 0,29
0
0,68
0
Total = 99,9
Total = 0,10
IV-85
Tabel 4.74 Analisa Moment (alternatif blocplan) Forward Distance from diagonal 91,34 x 1 = 91,34
Backward Distance from diagonal 0x1=0
7,32x 2= 14,64
0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87
0x3=0
0,68 x 4 = 2,72
0x4=0
Total = 109,57
Total = 0,20
Tabel 4.75 Jarak Material Stasiun Kerja (alternatif blocplan) Alat Jarak No Produk Departemen material pemindahan handling (m) 1 Log kayu A-B Manual 3 2 Papan B-C Manual 5 3 Papan C-D Manual 4 4 Papan D-F Manual 3 5 Papan D-G Manual 8 6 Daun Pallet F-H Manual 3 7 Balok B-E Manual 15 8 Balok E-C Manual 3 9 Balok C-G Manual 3 10 Kaki Pallet G-H Manual 4 Pallet setengah 11 H-I Manual 22 jadi 12 Pallet I-J Manual 13 Total 86 Tabel 4.76 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet (alternatif blocplan) From To A B C D E F G H I J Total
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
0
0 3 8 4 15 3 11 7 22 13 86
3 5
3 4
15 3
3 8 3
4 22
3
20
7
12
3
3
4
22
13 13
IV-86
Tabel 4.77 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 3 + 5 + 4 + 4 + 15 + 20 = 51
Backward Distance from diagonal 0
3+3=6
3
18 + 8 = 26
0
3
0
Total = 86
Total = 3
Tabel 4.78 Analisa Jarak Moment Forward Distance from diagonal
Backward Distance from diagonal
51 x 1 = 51
0x1=0
6 x 2= 12
3x2=6
26 x 3 = 78
0x3=0
3 x 4 = 12
0x4=0
Total = 242
Total = 6
Tabel 4.79 Total Jarak Tempuh Antar Stasiun (alternatif blocplan) No
Produk
Departemen
Alat material handling
Jarak pemindahan (m)
Frekuensi
Jarak Tempuh (m)
1
Log kayu
A-B
Manual
3
80
240
2
Papan
B-C
Manual
5
400
2000
3
Papan
C-D
Manual
4
40
160
4
Papan
D-F
Manual
3
20
60
5
Papan
D-G
Manual
8
20
160
6
Daun Pallet
F-H
Manual
3
100
300
7
Balok
B-E
Manual
15
10
150
8
Balok
E-C
Manual
3
5
15
9
Balok
C-G
Manual
3
750
2250
10
Kaki Pallet Pallet setengah jadi Pallet
G-H
Manual
4
450
1800
H-I
Manual
22
100
2200
I-J
Manual
13
100
1300
86
2075
10635
11 12
Total
IV-87
Tabel 4.80 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet (alternatif blocplan) From A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Total
To A B
0 240
C
240 2000
D
15
2015
160
E
160
150
150
F G
2250
60
60
160
2410
H
300
1800
I
2100 2200
J Total
2200 1300
240
2150
2410
340
20
300
1800
2200
1300
1300 0
10635
Tabel 4.81 Analisa Jarak Diagonal Forward Distance from diagonal 240 + 2000 + 160 + 1800 + 2200 + 1300 = 7700
Backward Distance from diagonal 0
60 + 300 = 360
15
180 + 160 = 340
0
2250
0
Total = 10650
Total = 15
Tabel 4.82 Analisa Moment Forward Distance from diagonal 7700 x 1 = 7700
Backward Distance from diagonal 0x1=0
360 x 2 = 720
15 x 2 = 30
340 x 3 = 1020
0x3=0
2250 x 4 = 9000
0x4=0
Total = 18440
Total = 30
IV-88
Tabel 4.83 Hasil Alternatif blocplan Total Jarak Pemindahan
Total Jarak Tempuh
86
10635
Tabel 4.84 Rekapitulasi Hasil Material Handling Material Handling
Total Jarak Pemindahan
Total Jarak Tempuh
Awal Alternatif SLP1 Alternatif SLP2 Blocplan
174 108 113 86
19680 12890 13850 10635
Dari tabel 4.80 diatas dapat dilihat hasil perbandingan dari tiap alternatif kedua metode. Dan hasil yang terkecil yang didapat merupakan dengan metode blocplan. hasil dari metode blocplan ini yang akan di buat layout usulan perbaikan dari CV. Riau Pallet. Berikut ini merupakan gambar layout usulan dari metode yang terpilih.
IV-89
Gambar 4.18 Layout Usulan CV. Riau Pallet IV-90