BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1
Pengumpulan Data Melalui wawancara dan pengamatan secara langsung dengan pihak terkait dalam hal pengambilan keputusan, peneliti melakukan pengamatan langsung di-tiga fabricator yang telah dijadikan alternative yaitu PT.GMI, PT.BMT, PT.MF, agar pengamatan focus maka peneiliti berpedoman pada kriteria dan subkriteria yang diperoleh dari wawancara.
4.1.1
Kriteria dan Subkriteria dari Wawancara Dari masing-masing criteria yang telah ditentukan didapatkan juga subkriteria yang cukup mendukung criteria tersebut. Berikut ini adalah beberapa kriteria dan subkriteria dalam hal pemilihan fabricator : 1.
Kriteria Standard (S)
a) Standar Material (S1) Fabrikator harus mempunyai pengetahuan tentang standar material untuk piping. b) Standar Tenaga Kerja (S2) Fabrikator harus mempunyai tenaga kerja yang kompeten dan sesuai standar dalam bidang migas
45
46
c) Standar Fasilitas (S3) Fabrikator harus mempunyai fasilitas-fasilitas yang standar untuk proses fabrikasi d) Standar Keselamatan Kerja (S4) Fabricator harus mempunyai standar keselamatan kerja untuk lingkungan dan karyawannya e) Procedure Pengetesan (S5) Fabrikator harus mempunyai pengetahuan dan prosedur untuk pengetesan pipa. 2.
Kriteria Harga (H)
a) Respon dalam Memberikan Penawaran Harga (H1) Kecepatan fabricator dalam merespon permintaan penawaran harga. b) Kelengkapan Dokumen Penawaran Harga (H2) Breakdown scope pekerjaan yang ditawarkan dalam dokumen penawaran harga. 3.
Kriteria Quality (Q)
a) Penyediaan Material (Q1) Fabrikator mampu menyediakan material yang sesuai dengan vendor list customer b) Proses Fabrikasi (Q2) Fabrikator mampu menjaga kualitas proses fabrikasi sehingga menghasilkan produk standar
47
c) Pengujian FAT (Q3) Fabrikator harus mampu menghasilkan produk yang lulus dalam pengetesan standar d) Kemudahan untuk dihubungi (Q4) Kemampuan supplier dalam hal kemudahan untuk dihubungi. 4.
Kriteria Pengiriman (P)
a) Tepat Waktu (P1) Fabrikator harus dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan jadual yang sudah ditetapkan bersama. b) Standar Pengepakan (P2) Fabrikator harus mempunyai pengetahuan dan procedure untuk pengepakan dan pengangkutan pipa dan skid. 4.1.2
Alternatif pengamatan Langsung Alternatif yang diperoleh untuk pemilihan fabricator adalah sebagai berikut :
4.2
1.
PT. BMT (F1)
2.
PT. GMI (F2)
3.
PT. MF (F3)
Pengolahan Data Dari hasil wawancara kuisioner maka langsung dituangkan dalam pola keterkaitan antar kriteria – kriteria, maupun dengan subkriteria lalu dilanjutkan dengan penggunaan sotfware Super Decisions.
48
4.2.1
Pola Identifikasi Unsur-unsur Terkait Pola keterkaitan hubungan ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan antar elemen baik berupa inner dependence (keterkaitan dalam elemen) ataupun outer dependence (Keterkaitan antar elemen). Hubungan ini diperoleh melalui hasil wawancara dan hasil pengisian kuesioner penelitian hubungan keterkaitan antara elemen-elemen yang terkait dalam pemilihan fabrikator yang diisi oleh Manager Engineering. 1. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Material (S1)
Gambar 4.1 Pola Keterkaitan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Material (S1)
49
2. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Tenaga Kerja (S2)
`Gambar 4.2 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Tenaga Kerja (S2)
3. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Fasilitas (S3)
Gambar 4.3 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Standar Fasilitas (S3)
50
4. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar K3 (S4)
Gambar 4.4 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar K3 (S4)
5. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Pengetesan (S5)
Gambar 4.5 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Proc.Pengetesan (S5)
51
6. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada
Cluster
Subkriteria
Respon
Dalam
Memberikan
Penawaran Harga (H1)
Gambar 4.6 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Penawaran Harga (H1) 7. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Kelengkapan Dokumen Penawaran Harga (H2)
Gambar 4.7 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Kelengkapan Dokumen Penawaran (H2)
52
8. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Penyediaan Material (Q1)
Gambar 4.8 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Penyediaan Mat'l (Q1) 9. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Proses Fabrikasi (Q2)
Gambar 4.9 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Proses Fabrikasi (Q2)
53
10. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Lulus Standar Pengetesan (Q3)
Gambar 4.10 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Proses Lulus Standar Pengetesan FAT (Q3)
11. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Kemudahan Update Progress (Q4)
Gambar 4.11 Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Proses Kemudahan Update Progress (Q4)
54
12. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Tepat Waktu (P1)
Gambar 4.12 Pola Keterkaitan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Tepat Waktu (P1) 13. Pola Keterkaitan Inner Dependence dan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Standar Pengepakan (P2)
Gambar 4.13 Pola Keterkaitan Outer Dependence pada Cluster Subkriteria Penegepakan (P2)
55
4.2.2
Struktur Keterkaitan ANP Struktur keterkaitan ANP terdiri dari kriteria yang didalamnya terdapat
subkriteria dan alternatif-alternatif. Struktur keterkaitan ANP ini memiliki hubungan keterkaitan antar kriteria, subkriteria
dan masing-masing alternatif
baik inner dependence atau outer dependence. Struktur keterkaitan ANP ini merupakan rangkuman dari semua identifikasi dari semua elemen-elemen yang berkaitan. Struktur keterkaitan ini dipakai sebagai pola dasar dalam memasukkan pola keterkaitan dengan memakai software Super Decisions. Berikut dibawah ini gambar 4.14 adalah gambar Struktur Keterkaitan ANP.
STANDAR (S) · · · ·
·
Standar Standar Standar Standar (S4) Standar
Material (S1) Tenaga Kerja (S2) Fasilitas (S3) Keselamatan Kerja Pengetesan (S5)
Harga (H) ·
·
·
Respon dalam Memberikan Penawaran Harga (H1) Kelengkapan Dokumen Penawaran Harga (H2) Final Harga (H3)
Quality (Q) · · ·
Penyediaan Mat'l (Q1) Proses Fabrikasi (Q2) Lulus Standar Pengetesan (Q3)
FABRIKATOR · · ·
PT. TCM (F1) PT. Elpucika (F2) PT. MUPM
Pengiriman (P) · ·
Tepat Waktu (P1) Standar Pengepakan (P2)
Gambar 4.14 Struktur Keterkaitan ANP
56
4.2.3
Penggunaan Superdecisions dalam Pengolahan Data
a.
Pembobotan, Pengujian, Konsistensi dan Penentuan Hasil Prioritas Pembobotan terhadap kriteria, subkriteria dan alternatif dilakukan dengan membuat hasil perbandingan berpasangan yang diperoleh dari kuesioner. Hasil kuesioner tersebut kemudian disusun dalam suatu matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yang dilanjutkan dengan membuat supermatriks untuk menentukan hasil prioritas. Pembobotan terhadap kriteria, subkriteria, alternatif, cluster, dan pembuatan supermatriks menggunakan software Super Decisions 1.6.0 dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Membuat node comparison ·
Kliki Design, pilih Node Comparison
·
Pilih salah satu cluster yang akan dilakukan perbandingan berpasangan terhadap (with respect to) salah satu parent node dengan menggunakan panah ke kiri dan ke kanan, kemudian klik Do Comparison
·
Pilih salah satu cara pengimputan nilai perbandingan berpasangan dengan Questionnaire, Matrix, Verbal, atau Grapich.
·
Isi penilaian perbandingan berpasangan antar node dalan cluster tersebut teradap parent node
·
Untuk melihat hasil bobot vector dan rasio inkonsistensi perbandingan berpasangan tersebut, klik Show new priorities
·
Ulangi ketiga langkah diatas untuk keseluruhan node comparison yang terjadi dalam model tersebut.
2.
Membuat cluster comparasion · Klik Design, pilih Cluster Comparison · Pilih salah satu cluster yang akan dijadikan parent cluster dengan menggunakan panah ke kiri dan ke kanan, kemudian klik Do Comparison ·
Pilih salah satu cara penginputan nilai perbandingan berpasangan yaitu Questionaire, Matrix, Verbal, atau Graphic
57 · Isi penilaian perbandingan berpasangan antar cluster terhadap parent cluster tersebut untuk melihat hasil bobot vector dan resio inkonsistensi perbandingan berpasangan tersebut, klik Show new priorities · Ulangi
ketiga
langkah
diatas,
untuk
keseluruhan
cluster
comparison yang terjadi dalan model tersebut.
b.
Nilai Bobot dan Pengujian Konsistensi antar Subkriteria dengan Alternatif Dari perhitungan dengan menggunakan software super decisions didapat data nilai bobot antar alternatif yang dipilh dengan subkriteria yang saling berpengaruh sebagai berikut :
Tabel 4.1 Bobot alternatif terhadap subkriteria standar Alt. Fabc
BOBOT S.Material
S.Tg. Kerj
GMI
0,40000
0,225537
0,10000
0,725848
0,088983
BMT
0,20000
0,100652
0,30000
0,102034
0,323316
MF
0,40000
0,673811
0,60000
0,172118
0,587631
JUMLAH 1
1
1
1
1
CR
0,0824
0,0000
0,0279
0,0088
0.0000
S.Fas
S.K3
Tabel 4.2 Bobot alternatif terhadap subkriteria harga Alt. Fabc
BOBOT Penawaran
Kelengkapan Doc
GMI
0,108525
0,333069
BMT
0,344544
0,097390
MF
0,546931
0,569541
JUMLAH
1
1
CR
0,0516
0,0237
S.Prcd
58
Tabel 4.3 Bobot alternatif terhadap subkriteria quality BOBOT Peny. Material
Update
Process.Fab Pengujian.Fat
Progress
GMI
0,4330650
0,352189
0,416117
0,121957
BMT
0,100499
0,088746
0,126007
0,319618
MF
0,466437
0,559065
0,457875
0,558425
JUMLAH
1
1
1
1
CR
0,0033
0,0516
0,0064
0,0176
Tabel 4.4 Bobot alternatif terhadap subkriteria pengiriman BOBOT Tepat
Pengepakan
Waktu
GMI
0,259927
0,195800
BMT
0,195800
0,493386
MF
0,327476
0,310814
JUMLAH
1
1
CR
0,2090
0,0516
59
c.
Nilai Bobot dan Pengujian Konsistensi antar Subkriteria dengan Subkriteria yang Berhubungan untuk Penentuan Pemilihan Fabrikator Dari perhitungan dengan menggunakan software super decisions didapat data nilai bobot antar subkriteria yang saling berpengaruh sebagai berikut :
Tabel 4.5 Bobot antar subkriteria pada subkriteria standar S.Material BOBOT JML CR Peny. 0,400000 Material 0,400000 Process.Fab Pengujian.Fat 0,200000 Update Progress S.Fas S.Material S. Tg. Kerj S.K3 S.Prcd 0,33333 Penawaran 0,666667 Keleng.Doc
1
S.Tg. Kerj BOBOT JML
CR
S.Fas BOBOT JML
0 0,547216 0263037
1
0,280892 0,1304 0,463919
0,189711
1
1,8364
1
0,9638
0.255189
0,289417 0,331314 0,379269 1
0
Tabel 4.6 Bobot antar subkriteria pada subkriteria standar (lanjutan)
BOBOT Peny. Material Process.Fab Pengujian.Fat Update Progress Pnawaran Keleng.Doc S. Tg. Kerj S.Fas S.Prcd
0,666667 0,33333 0,493386 0,310814 0,195800
CR
S.K3 JUMLAH
1 1
CR
BOBOT
0
0,33333 0,666667
0 0,0516
S.Prcd JUMLAH
CR
1
0
60
Tabel 4.7 Bobot antar subkriteria pada subkriteria pengiriman
Pengujian.Fat Peny. Material Process.Fab S.Fas S.Prcd S.Material S.Tg. Kerj
Penawaran BOBOT JUMLAH 0,380172 1 0,289930 0,330898 0,383490 0,124777 1 0,218543 0,273191
CR 0,6999
0,0806
Tabel 4.8 Bobot antar subkriteria pada subkriteria quality Process.Fab BOBOT JUMLAH Pengepakan 0,2500 1 Tepat 0,7500 waktu
d.
CR 0
Nilai Bobot dan Pengujian Konsistensi antar Cluster dengan Subkriteria untuk Penentuan Pemelihan Fabrikator Dari perhitungan dengan menggunakan software super decisions didapat data nilai bobot antar cluster dengan subkriteria yang saling berpengaruh sebagai beikut : Tabel 4.9 Bobot antar cluster
Standart Harga Quality Pengiriman Fabrikator CR
Standart 0,215794 0,070670 0,477496 0,141081 0,094959 0,0841
Harga 0,215794 0,070670 0,477496 0,141081 0,094959 0.0841
Quality 0,221741
Pengiriman 0, ,221741
0,554380 0,126603 0,097276 0,0806
0,554380 0,126603 0,097276 0,0806