INDIKATOR DAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 - 2020 INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SASARAN
Meningkatnya jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya
KEGIATAN
1.
Pembinaan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi
URAIAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.4.
Pembinaan pelayanan kesehatan bayi, 2. 2.1. anak dan remaja 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja 3. dan Olahraga
3.1. 3.2. 3.3
4.
Pembinaan kesehatan tradisional dan komplementer
Pembinaan pelayanan keperawatan dan keteknisian medis Pembinaan pelayanan kesehatan 6. komunitas dan gender
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Persentase Puskesmas yang melaksanakan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) Persentase persalinan di fasilitas kesehatan Persentase pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif (CPR) Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN 1) Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 7 dan 10 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan neonatal esensiel sesuai standar Persentase Puskesmas yang melaksanakan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Jumlah Kab/Kota memiliki minimal 4 Puskesmas yang melaksanakan pelayanan tatalaksana kasus kekerasan terhadap anak (KTA) Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja dasar Jumlah Pos UKK yang terbentuk di PPI/TPI Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga pada masyarakat di wilayah kerjanya Persentase Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional
2016
2017
2018
2019
2020
90%
78
81
84
87
90
100%
77
83
88
95
100
80%
60
65
70
75
80
85%
60
75
70
75
80
73%
55
60
65
70
73
100%
96
97
98
99
100
70%
50
55
60
65
70
60%
30
40
50
55
60
45%
21
25
30
35
40
90%
78
81
84
87
90
90%
70
75
80
85
90
85%
30
40
55
70
85 80
80%
40
50
60
70
5 buah
1
1
1
1
1
60%
20
30
40
50
60
75%
15
25
45
60
75
5.1.
Jumlah Puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
114 pukesmas
25
50
75
100
114
6.1.
Jumlah Puskesmas santun usia lanjut
100 pukesmas
40
60
75
85
100
6.2.
Jumlah Kab/Kota memiliki minimal 2 Puskesmas yang menyelenggaran program kesehatan indera
13 Kab/Kota
6
8
10
13
13
1. Peningkatan surveilans gizi
1.1.
Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan surveilans gizi
13 kab/kota
13
13
13
13
13
Peningkatan konsumsi makanan dan 2. vitamin
2.1.
Persentase ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronik (KEK)
18%
22
21
20
19
18
2.2.
Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan Persentase Balita Gizi Kurang yang mendapat makanan tambahan Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif Persentase bayi baru lahir mendapat inisiasi menyusui dini (IMD) Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun)
95%
13
50
65
80
95
95%
13
50
65
80
95
80%
40
50
60
70
80
50%
38
41
44
47
50
28%
44
40
34
31
28
5.
Meningkatnya kesadaran keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif
4.1.
Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
2.3. 2.4. 2.5. 2.6.
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
SASARAN
KEGIATAN Penanggulangan masalah gizi makro 3. dan gizi mikro
URAIAN
4. Monev dan pelaporan
3.6. 4.1.
1. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
1.1.
1.3. 1.4. 1.5. 2. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 2.1. 2.3. 2.4. 5.1.
5.2.
Jumlah Kab/Kota yang memiliki daerah Terpencil/Sangat Terpencil (T/ST) yang mempunyai regulasi penetapan Puskesmas T/ST Jumlah Kab/Kota yang siap akreditasi Faskes Primer Persentase kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas bersertifikasi akreditasi Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD tersertifikasi akreditasi nasional Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan akses layanan rujukan Jumlah Kab/Kota yang mendapat dukungan untuk mampu melakasanakan upaya pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya Jumlah Kab/Kota yang mendapat advokasi dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan upaya pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya
Pengadaan, perbaikan dan pemelihaan Persentase Puskesmas yang memenuhi standar peralatan 6. sarana dan prasarana Fasilitas 11.1. kesehatan Kesehatan Persentase Puskesmas yang memenuhi standar sarana dan 11.2. prasarana Persentase Rumah Sakit yang memenuhi standar peralatan 11.3. kesehatan Persentase Rumah Sakit yang memenuhi standar sarana dan 11.4. prasarana
2.
Pengembangan media promosi kesehatan melalui media massa
1.1
Jumlah tema promosi kesehatan dalam KIE
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
2.1 2.2. 3.1
Jumlah Profil Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
2020
40%
20
25
30
35
40
75
80
85
90
95
80
85
90
95
100
90
95
100
100
100
100
100 4
100 4
100 4
100 4
100 4
13 kab/kota 13 kab/kota
50
95
140
185
228
50
95
140
185
228
5
7
9
11
13
5
7
9
11
13
100%
25
50
75
90
100
5 RS
1
1
1
1
1
13 kab/kota
4
7
9
11
13
100%
30
46
69
85
100
13 Kab/Kota
13
13
13
13
13
13 Kab/Kota
13
13
13
13
13
60%
20
30
40
50
60
50%
10
20
30
40
50
60%
20
30
40
50
60
50%
10
20
30
40
50
6
6
6
Persentase Kab/Kota yang memiliki kebijakan PHBS
80%
40
50
60
70
80
Persentase Promosi Kesehatan melalui Media Massa (SPM)
100%
60
70
80
90
100
13 Bh/Kab
13
13
13
13
13
5.1
Peningkatan Pemberdayaan 6. Kesehatan Masyarakat dan Kemitraan
6.1
Jumlah kebjakan publik yang berwawasan kesehatan
4.2
85 100
6
5. Pameran Expo Kesehatan Kalsel
4.1
80 100
30 Materi
Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM Jumlah pembina UKBM (Desa/Kelurahan Siaga Aktif/Posyandu) di Level Provinsi dan Kab/Kota Frekuensi promosi kesehatan melalui pameran/Expo
4. Pembinaan Terpadu Posyandu
2019
Persentasi ibu hamil mendapat tablet tambah darah (TTD) 95% Persentase balita usia 6 - 59 bulan mendapat kapsul Vitamin A bulan 100% Februari dan Agustus Persentase ibu nifas mendapatkan 2 kali kapsul Vitamin A setelah 100% melahirkan Persentase Kasus Gizi Buruk yang mendapat pendampingan dan 100% PMT Pasca Perawatan Tatalaksana Gizi Buruk. Persentase masyarakat mengggunakan garam beryodium. 100% Frekuensi pembinaan ke Kab/Kota per tahun 4 kali Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan sesuai standar 228 pukesmas termasuk Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan Manajemen 228 pukesmas Puskesmas
1.2.
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2018
Persentase remaja puteri mendapat tablet tambah darah (TTD)
3.5.
Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan berkembangnya Upaya 1. Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
2017
3.2.
3.4.
5. Penanggulangan krisis kesehatan
2016
3.1.
3.3.
PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
6
50%
10
20
30
40
50
6 Bh
1
1
1
1
2
2 kali
2
2
2
2
2
5 Bh
1
1
1
1
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
SASARAN
KEGIATAN
URAIAN
Peningkatan Kemampuan Petugas dan Kader dalam rangka kemitraan untuk 7. 7.1 menunrukan kematian bayi, ibu dan balita 7.2 Penilaian dalam rangka peningkatan 8. 8.1 PHBS di tatanan sekolah Pengembangan kualitas tenaga 9. 9.1 Promosi Kesehatan PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN
PROGRAM PENINGKATAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Meningkatnya pelayanan kesehatan penduduk miskin khususnya operasi katarak, sunatan massal, THT dan operasi bibir sumbing
Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
1. Pelayanan operasi katarak
1.1.
2. Pelayanan sunatan massal
2.1.
3. Pelayanan operasi bibir sumbing
3.1.
1
Peningkatan mutu sarana kesehatan
Peningkatan mutu tenaga kesehatan
2.1 2.2 2.3 2.4
Pemenuhan kebutuhan Tenaga Kesehatan untuk pelayanan 3. kesehatanmasyarakat di desa terpencil dan sangat terpencil
Penilaian tenaga kesehatan teladan 4. tingkat Provinsi Kalimantan Selatan PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Meningkatkan upaya penurunan angka kesakitan, kematian 1. dan kecacatan akibat penyakit menular
Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Jumlah mitra kerja yang mendukung program kesehatan Persentase Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus yang Mendapatkan Promosi Kesehatan Jumlah tenaga promosi kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya Jumlah penduduk miskin mendapat pelayanan operasi katarak Jumlah anak-anak dari keluarga miskin mendapat pelayanan sunatan massal Jumlah penduduk dari keluarga miskin yang mendapat pelayanan operasi bibir sumbing
1.1 Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya 1.2
2
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk Program Kesehatan
Jumlah RS yang ditetapkan / ditingkatkan kelasnya sesuai Pemenkes 56 Tahun 2014 Jumlah RSUD Provinsi/Kabupaten/Kota yang telah terpenuhi dokter spesialis sesuai pemenkes Jumlah wahana internsip yang sesuai standar dan peserta internsip yang menyelesaikan program di puskesmas dan RS sesuai pedoman dan juknis Jumlah Puskesmas yang mempunyai ketenagaan sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Rekomendasi terhadap pemecahan masalah Dokter Internsip
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
2016
2017
2018
2019
2020
6 Bh
1
1
1
1
2
5 Bh
1
1
1
1
1
50%
30
35
40
45
50
150 org
30
30
30
30
30
750 mata
150
150
150
150
150
1500 orang
300
300
300
300
300
500 orang
100
100
100
100
100
13 kab
5
8
9
11
13
13 kab
5
8
9
11
13
16 RS
4
6
9
12
16
100%
30
50
65
75
100
36
72
108
144
180
30
50
65
75
100
180 Puskesmas 100%
3.1.
Julah tenaga Perawat Kesehatan yang diangkat sebagai tenaga PTT di desa terpencil/sangat terpencil (1 perawat untuk 3 desa)
670 orang
200
300
450
550
670
3.2.
Julah tenaga Ahli Gizi yang diangkat sebagai tenaga PTT di desa terpencil/sangat terpencil (1 ahli gizi untuk 3 desa)
670 orang
200
300
450
550
670
3.3.
Julah tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat yang diangkat sebagai tenaga PTT di desa terpencil/sangat terpencil (1 SKM untuk 6 desa)
335 orang
0
85
170
255
335
9 kategori
9
9
9
9
9
3.1 Terpilihnya Nakes teladan tingkat Provinsi 1.1.
Persentase ODHA mendapat ART
1.2 1.3
Jumlah Kab/Kota menyelenggarakan surveilan HIV dan Sypillis Persentase Jangkauan Program HIV pada Populasi Kunci
1.4
Anangka penemuan kasus baru TB (CNR) per 100.000 penduduk
1.5 1.6
Persentase kasus baru TB Paru yang mendapat pengobatan lengkap = Succes Rate Persentase kasus baru TB Paru (BTA + yang disembuhkan) = Cure Rate
55%
35
40
45
50
55
13 kab/kota 80%
13 40
13 50
13 60
13 70
13 80
145
133
136
139
142
145
90%
86
87
88
89
90
89%
85.5
86
87
88
89
1.7
Persentase Kab/Kota mencapai angka keberhasilan pengobatan kasus baru TB patu BTA + (succes rate) minimal 80%
88%
84
85
86
87
88
1.8 1.9
Angka kasus diare per 1000 penduduk Angka kematian diare (CFR) pada saat KLB
214 < 1%
285 <1
270 <1
260 <1
230 <1
214 <1
<5
<9
<8
<7
<6
<5
1.10 Angka penemuan kasus baru (NCDR) Kusta per 100.000 penduduk 1.11 Persentase Cakupan Penemuan Kasus Baru Kusta Tanpa Cacat
95%
75
80
85
90
95
1.12 Angka kecacatan tingkat dua kusta per 100.000 penduduk
< 1%
<1
<1
<1
<1
<1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
SASARAN
KEGIATAN
URAIAN 1.13 Angka Penemuan Penderita Pneumonia pada Balita Persentasi Kab/Kota yg 50% PKM melakukan pemeriksaan dan 1.14 tatalaksana pneumonia melalui program MTBS
2.
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
2.1
Angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk
2.2 2.3. 2.4. 2.5.
Persetasi Kab/Kota dgn IR DBD < 49/100.000 pddk Angka penemuan kasus Malaria per 1000 penduduk Prevalensi Malaria (API) di bawah 1% Jumlah Kab/Kota dgn API < 1/1000 pddk
2.6. 2.7. 2.8. 2.9.
3.
Peningkatan Imunisasi
3 4
Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok Peningkatan Komunikasi, Informasi & Edukasi Kawasan Tanpa Rokok Monitoring Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok
2020
65
75
80
50%
25
30
40
50
60
51
65
61
57
54
51
68% 1 < 1% 13 kab/kota
60 2 <1 4
62 1,7 <1 6
64 1,5 <1 8
66 1,2 <1 10
68 1 <1 13
Persentase kasus zoonosa lainnya yang ditangani sesuai standar
90%
80
80
85
85
90
Persentasi Kab/Kota yg Eliminasi Rabies (Lysa 0 ) Persentase cakupan pengobatan massal Filariasis terhadap jumlah penduduk endemis Jumlah Kab/Kota endemis Filaria berhasil menurunkan angka MF menjadi < 1 %
85%
65
70
75
80
85
65%
60
62
63
64
65
7 kab/kota
3
4
5
6
7
40
50
60
70
80
100
100
100
100
100
2.12. Persentase KLB Malaria yang ditanggulangi
100%
100
100
100
100
100
3.1
Persentase bayi usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap
93%
88
88,5
89,5
90,5
93
3.2 3.3
Kab/Kota yang mencapai 80% IDL pada bayi Persentase desa yang mencapai UCI Persentase anak BATITA mendapat imunsiasi DPT HB Hib dan Campak Booster DPT HB Hib Campak
95% 92%
70 84
75 86
80 88
85 90
95 92
40% 40%
20 20
25 25
30 30
35 35
40 40
3.5
Persentase anak usia sekolah dasar mendapat imunsiasi (BIAS)
3.6
Campak DT Td Persentase WUS mendapat imunsiasi TT 2 Plus
95% 95% 95% 60%
95 95 95 45
95 95 95 48
95 95 95 50
95 95 95 55
95 95 95 60
Presentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
100%
100
100
100
100
100
4.3
2
2019
55
80%
Peningkatan Surveilance Epidemiologi 4.1 dan Penangulangan Wabah
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2018
50.53
100%
4.2
Meningkatkan upaya penurunan angka kesakitan, kematian 1 dan kecacatan akibat penyakit tidak menular
2017
80%
2.11 Persentase KLB Malaria yang dilaporkan
4.2
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
2016
2.10. Persentasi Kab/Kota yg melakukan pengendalian vektor terpadu
3.4
4.
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
Presentase Penurunan Kasus Penyakit yg dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu Penemuan kasus Non Polio AFP Rate per 100.000 anak usia < 15 tahun Persentase Kabupaten / Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan msyarakat yang berpotensi wabah
40%
17 ks
24 ks
49 ks
73 ks
97 ks
> 2 ks
>2
>2
>2
>2
>2
13 kab/kota
2
4
8
10
13
1.1
Persentase Puskesmas yang membentuk Posbindu
100%
60
70
80
90
100
1.2
Persentase Kab/Kota Deteksi Dini Cacer Leher Rahim Persentase Kab/Kota Melaksanakan Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
100%
100
100
100
100
100
100%
60
70
80
90
100
Persentase Kab/Kota Melaksanakan Deteksi Gula Darah
100%
60
70
80
90
100
100%
60
70
80
90
100
100%
7
23
46
69
100
100%
15
30
60
80
100
1.3
4.1 4.2 4.3
Persentase Ka/Kota yang Memiliki Perda/Perbub tentang Kawasan Tanpa Rokok Persentase Kab/Kota yang Menerapkan Perda/Perbub tentang Kawasan Tanpa Rokok di Wilayahnya/SKPD dll Pembentukan Pos Berhenti Merokok di Fasyankes Kab/Kota sebanyak 228 Puskesmas
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
SASARAN
KEGIATAN
URAIAN
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pra 5.1 dan Pasca Haji Bagi Jemaah
5
5.2 5.3 6. Pelayanan Kesehatan Jiwa
6.1. 6.2
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
Meningkatnya Penyehatan Lingkungan
dan Pengawasan Kualitas
1.
Pengembangan Kebijakan Lingkungan 1.1 Sehat 1.2. 1.3. 1.4.
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
2.1. 2.2. 2.3.
Pengkajian Pengembangan 3. Lingkungan Sehat
OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Meningkatnya ketersediaan obat generik dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan'
Pengadaan obat dan perbekalan 1. kesehatan Peningkatan pemerataan obat dan 2. perbekalan kesehatan
2019
2020
<2
<2
<2
<2
<2
<2
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
13 kab/kota
5
7
9
11
13
100%
25
50
75
100
100
2019
1000
1200
1500
1800
2019
50%
30%
35%
40%
45%
50%
58%
50%
52%
54%
56%
58%
50%
30
35
40
45
50
36%
10%
15%
21%
28%
36%
32%
8%
14%
20%
26%
32%
13 KAB
5
6
8
10
13
10 KAB
2
4
6
8
10
Persentase cakupan daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim
10 Kab
2
4
6
8
10
100%
90
92
95
98
100
1.1 Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 2.1
2.5 2.6
5. Monitoring evaluasi dan pelaporan
2018
Jumlah Kab/Kota yang mendapat Rekomendasi ADKL
2.4
Peningkatan mutu penggunaan obat 4. dan perbekalan kesehatan
2017
3.2
2.3
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Pesentase 100 % Jemaah Haji Mendapatkan Imunisasi Meningitis Meningokokus Persentase Jemaah Haji yang di periksa Kesehatannya Jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa Persentasi RS Umum Regional yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa/psikiatri Jumlah desa yg melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan Persentase Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan Pendidikan Khusus mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan (SPM) Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelengarakan tatanan kawasan sehat
2016
3.1
2.2
3.
Angka Kematian Jemaah Haji per 1000 jamaah
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
Persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan Persentase sarana distribusi obat sesuai standar (CDOB) Jumlah Kab/Kota memiliki rencana kebutuhan obat dasar dan program untuk Puskesmas Persentase obat yang memenuhi standar dan harga terjangkau masyarakat Jumlah sediaan obat yang akan didistribusikan telah diuji di laboratorium Persentase pengelolaan (penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemusnahan) obat, alkes dan vaksin sesuai standar
2.7 Frekwensi distibusi obat alkes dan vaksin ke kabupaten/kota Jumlah instalasi farmasi rumah sakit pemerintah yang melaksanakan kefarmasian sesuai standar Persentase pukesmas melaksanakan pelayanan kefarmasian 3.2 sesuai standar Jumlah instalasi farmasi melaksanakan tatakelola obat sesuai 3.3 standar Persentase Apotek melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai 3.4 standar Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan 4.1 kesehatan dasar Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan pengetahuan masyarakat 4.2 tentang penggunaan obat dengan metode CBIA Persentase penggunaan obat sesuai formularium nasional di fasilitas 4.3 kesehatan 5.1. Jumlah profil kefarmasian provinsi yang disusun setiap tahun Frekwensi pembinaan sarana produksi, distribusi pelayanan obat dan 5.2. kosmetika Frekwensi pembinaan pengelolaan (pelayanan dan pendistribusian) 5.3. di instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
3.1.
95%
85
88
90
92
95
100%
100
100
100
100
100
13 Kab/Kota
13
13
13
13
13
95%
85
88
90
92
95
40 Sediaan
5
10
20
30
40
100%
100
100
100
100
100
52 kali
20
30
40
50
52
15 IFRS
7
8
11
13
15
75%
40
50
60
70
75
14 IF
14
14
14
14
14
95%
75
80
85
90
95
75%
65
68
70
72
75
13 Kab/Kota
13
13
13
13
13
100%
90
92
95
96
100
1 Profil
1
1
1
1
1
5 Kali
5
5
5
5
5
4 Kali
4
4
4
4
4
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
SASARAN
KEGIATAN
URAIAN Jumlah profil pengelolaan (penyimpanan dan pendistribusian) di 5.4. instalasi farmasi kabupaten/kota
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
2016
2017
2018
2019
2020
1 Kali
1
1
1
1
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
PENGAWASAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
SASARAN
Terlindunginya masyarakat dari penggunaan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang tidak memenuhi syarat
Terlindunginya masyarakat dari bahan penyalahgunaan NAPZA dan makanan yang tidak memenuhi syarat
KEGIATAN
1.
Pengawasan pengelolaan Alkes dan PKRT do Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2.
Pengawasan mutu Alkes dan PKRT
3.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1.
URAIAN
1.1.
Persentase kesesuaian antara pengadaan dengan need assessment produk Alkes dan PKRT
1.2. Persentase Puskesmas yang memiliki Alkes sudah dikalibrasi 2.1. Persentase sarana distribusi alat kesehatan standar (CDAKB) Persentase produk Alkes dan PKRT yang digunakan di fasilitas 2.2. pelayanan kesehatan yang memenuhi syarat Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan pengawasan Alkes dan 3.1. PKRT
Peningkatan pemahaman masyarakat tentang bahaya narkotika, psikotropika, Jumlah kab/kota yang melaksanakan peningkatan pengetahuan 1.1 bahan berbahaya dan zat adiktif lainnya masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA (NAPZA) 1.2 Jumlah kab/kota yang melaksanakan SIPNAP berbasis WEB 1.3 Jumlah Institusi peneima wajib lapor (IPWL) NAPZA
Peningkatan pengawasan keamanan 2. pangan dan narkotika, psikotropika, bahan berbahgaya dan zat adiktif
2.1 2.2 2.3
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
3.1 3.2
PENGEMBANGAN OBAT ASLI INDONESIA
Meningkatnya produksi bahan obat dan obat tradisional yang banyak dimanfaatkan masyarakat
Pengolahan pasca panen tanaman 1. obat peningkatan mutu produksi dan 2. penggunaan obat alami indonesia (bahan alam)
1.1
Persentase produk pangan Industri rumah tangga (PIRT) yang memiliki nomor registrasi PIRT Persentase sarana produksi industri rumah yang memenuhi persyaratan cara produksi pangan yang baik (CPPB) Persentase kantin sehat sekolah kab/kota Frekuensi pembinaan dan pengawasan keamanan makanan per tahun Frekuansi pembinaan dan pengawasan narkotika, psikotropika, bahan berhaya dan zat adiktif lainnya per tahun Jumlah simplisia yang di produksi P4TO (Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat)
Presentase indrustri dan usaha produksi obat tradisional yang 2.1 memenuhi standar CPOTB Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan gerakan BUDE Jamu (Bungas dan Jamu) Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan saintifikasi jamu berbasis 2.3 pelayanan kesehatan 2.2
Peningkatan promosi obat asli Indonesia 4. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan 3.
PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN DUKUNGAN FINANSIAL UNTUK PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN NON PBI
Terselenggaranya penguatan Jaminan Kesehatan Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan dan terlindunginya seluruh masyarakat terutama penduduk miskin dari risiko finansial akibat masalah kesehatan
Penguatan Pelaksanaan Jaminan 1. Kesehatan Nasional di Kalimantan Selatan
Perlindungan kesehatan masyarakat miskin
2016
2017
2018
2019
2020
100%
100
100
100
100
100
90% 70%
30 20
45 40
60 50
75 60
90 70
95%
85
88
90
92
95
13 Kab/Kota
4
7
9
11
13
13 Kab/Kota
5
7
9
11
13
13 Kab/Kota
3
6
9
11
13
25 IPWL
15
18
21
23
25
95 %
75
80
85
90
95
80 %
55
65
70
75
80
75 %
55
60
65
70
75
4 kali
4
4
4
4
4
4 Kali
4
4
4
4
4
13 Simplisia
5
3
12
15
18
100%
60%
70%
80%
90%
100%
13 Kab/Kota
5
7
9
11
13 7
7 Kab/Kota
2
3
4
5
3.1 Frekwensi promosi obat tradisional Kalsel di even nasional
2 Kali
2
2
2
2
2
4.1 Jumlah ramuan etnomodicine Kalsel yang terdokumentasi Frekwensi pembinaan sarana produksi dan pelayanan obat 4.2 tradisional
15 Ramuan
3
6
9
12
15
4 Kali
4
4
4
4
4
100%
60
80
90
100
100
13 kab/kota
3
5
9
13
13
100%
100
100
100
100
100
100%
100
100
100
100
100
1.1.
1.2. 2.
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
1.1. 1.2.
Persentase penduduk Kalimantan Selatan (termasuk penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
Jumlah Kabupaten/Kota yang melakukan integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke JKN Persentase penduduk miskin yang masuk PBI Daerah (Jamkesda dan Jamkesprov melalui APBD Kab/Kota dan Provinsi) Persentase Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan penduduk miskin yang tidak menerima manfaat dari JKN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UTAMA
PROGRAM PENINGKATAN KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN
SASARAN Meningkatnya kualitas perencanaan, penganggaran program pembangunan kesehatan, fasilitasi kelitbangan , pengembangan sistem informasi kesehatan dan pengembangan perpustakaan serta produk hukum kesehatan
KEGIATAN
1. Peningkatan manajemen kesehatan
2.
Pembinaan Perencanaan Program Kesehatan Daerah
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penyusunan laporan capaian kinerja 4. dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Fasilitasi peningkatan hukum 5. kesehatan, perpustakaan dan kehumasan
Pengembangan sistem informasi 6. kesehatan
URAIAN
1.1.
Peningkatan dukungan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
2016
2017
2018
2019
2020
5
5
5
5
5
Jumlah dokumen anggaran bidang kesehatan setiap tahunnya
5 dokumen
Jumlah Kabupaten/Kota yang menyusun dokumen Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota Tersusunnya renja tingkat kabupaten kota Jumlah rekomendasi monitoring dan evaluasi terpadu
3 kab/kota
0
0
1
2
3
2.2 3.1.
13 kab/kota 13 buah
13 13
13 13
13 13
13 13
13 13
4.1.
Tersusunnya dokumen LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel
1 dokumen
1
1
1
1
1
5.1.
Jumlah produk hukum kesehatan yang dibuat
15 buah
3
6
9
12
15
5.2. 5.3.
Jumlah produk hukum kesehatan yang disosialisasikan Jumlah pelayanan perpustakaan setiap hari kerja
45 buah 1 kali
9 1
18 1
27 1
36 1
45 1
5.4.
Jumlah publikasi dan hasil pembangunan kesehatan setiap tahun
1 kali
1
1
1
1
1
2.1.
1.3.
Persentase Kabupaten/Kota yang menyampaikan laporan rutin maupun program tepat waktu Persentase tersedianya jaringan komunikasi data untuk pelaksanaan e-kesehatan Jumlah dokumen Profil Kesehatan yang disusun setiap tahun
1.1.
Jumlah dokumen hasil penelitian yang disusun setiap tahun
1.2.
Jumlah Kabupaten/Kota yang memanfaatkan aplikasi SRS
1.1. 1.2.
7.
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TARGET 2020
13 kab/kota
13
13
13
13
13
30%
35%
40%
45%
50%
14 dokumen
14
14
14
14
14
13 buah
13
13
13
13
13
13 Kab/Kota
4
6
9
11
13
50%