I T
KATA PENGANTAR
I
T
t t t tt t t tr ! t I I F I F t
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha
Esa, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2Af -
2015 dapat diselesaikan dan ucapan terima kasih
kami sampaikan pula kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian dokumen ini. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011
-
2015 disusun dalam rangka memenuhi Akuntabilitas
Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan
Selatan,
sebagaimana yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Rencana Strategis ini juga diharapkan dapat memberikan arah kepada segenap karyawan dan manajemen Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kami menyadari bahwa Rencana Strategis ini masih belum sempurna. Segala
komentar, saran, kritik maupun tanggapan yang konstruktif demi penyempurnaan Rencana Strategis ini akan diterima dengan senang hati.
Banjarmasin,
Agustus 2011
NlP. 19570223198003 2 005
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN ………………………………………………………….
1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………..
1
B. Landasan Hukum ………………………………………………………………….
2
C. Maksud dan Tujuan …………………………………………….………………..
3
D. Sistematika ………………………………………………………………………….
4
GAMBARAN PELAYANAN SKPD ………………………………………
6
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD …………………………...
6
B. Kapasitas Pelayanan dan Aset yang Dikelola …………………………….
8
C. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran …………………………………..
11
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ………….
14
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI SKPD …………
19
A. Analisis Gambaran Umum Daerah Terkait Dengan Pelayanan SKPD …………………………………..……………………………………………….
19
B. Target Capaian Pembangunan Program Prioritas Kepada Daerah (Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD) …………………………………………….
26
C. Kajian Dokumen Strategis Berkaitan Dengan Tugas dan Fungsi SKPD ……………………………………………………………………………………
27
D. Analisis Isu-Isu Strategis Berkaitan Dengan Tugas dan Fungsi SKPD …………………………………………………………………………………… BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN,
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGIS ……………………………………………………………….. BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR
BAB VII
32
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ………….. BAB IV
29
37
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ………………………………………………….
42
PENUTUP …………………………………………………………………..
43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dalam mengantisipasi perkembangan pembangunan ekonomi Kalimantan Selatan, sektor Industri dan Perdagangan tetap menjadi tumpuan dalam peningkatan pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja dan perolehan devisa. Keberhasilan sektor ini memerlukan dukungan sektor lainnya, disamping peningkatan kegiatan yang terkoordinasi dengan baik, seperti pemasaran produk dalam negeri dan ekspor daya saing industri dan perdagangan, sehingga dapat terjamin kelancaran arus barang dan jasa, terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, terbentuknya harga yang wajar serta terhindar dari ekonomi biaya tinggi. Kebijaksanaan
pembangunan
Perdagangan
Provinsi
kebijaksanaan
strategi
Kalimantan
dan
pengembangan
Selatan
pembangunan
dan
bertitik
tolak
pengembangan
Industri pada
dan arahan
Industri
dan
Perdagangan Nasional serta bertumpu pada arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan dengan memperhatikan lingkungan strategi regional. Strategi tersebut meliputi upaya pembinaan dan pengembangan potensi Industri dan Perdagangan yang sudah ada, penciptaan wirausaha-wirausaha baru
serta
menumbuh
kembangkan
industri-industri
baru
yang
ramah
lingkungan, peningkatan dan pemantapan perdagangan dalam negeri serta pengendalian tingkat inflasi dan peningkatan ekspor non migas, mengendalikan impor untuk melindungi industri dalam negeri dan mendukung produk dalam negeri. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Kalimantan
Selatan
merupakan Organisasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
1
kepada Gubernur Kalimantan Selatan, dibentuk oleh Peraturan Daerah ( PERDA ) Provinsi Kalimantan Selatan Nomor : 6 Tahun 2008 tanggal 15 Februari tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ( Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6 ) selanjutnya sesuai keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0587/KUM/2009 akan menjadi arah bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembinaan industri dan perdagangan untuk kurun waktu 2011 s/d 2015. B. Landasan Hukum. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan Tugas Pokok dan fungsinya didasari atas :
Peraturan Daerah (PERDA) Kalimantan Selatan Nomor : 17 Tahun 2009 Tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2025.
Surat Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan No. 050/56/Set-I/Bapp, tanggal 31 Desember 2009 tentang Renstra SKPD tahun 2011 -2015.
Surat
Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor : 050/127/Perindag 01.01/X/2010 tanggal 12 Oktober 2010 tentang Rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Organisasi yang akan dijalankan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan selanjutnya akan menjadi
arah / acuan bagi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembinaan Industri dan Perdagangan untuk kurun waktu 2011 s/d 2015.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
2
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 6 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 046 Tahun 2008 tentang tugas Pokok,
Fungsi
Perindustrian
dan
dan
Uraian
Tugas
Perdagangan
Unsur-Unsur
Organisasi
Provinsi Kalimantan
Selatan,
Dinas Balai
Pelayanan Kemetrologian, Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB), dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam Provinsi Kalimantan Selatan.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2025.
C. Maksud dan Tujuan. Maksud dari penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) tahun 2011 – 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan adalah memberikan Perdagangan
arah
kebijakan
dengan
dan
strategi
melakukan
pembangunan
perencanaan
Industri terpadu
dan dan
mengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya untuk jangka waktu 2011 – 2015, dengan cara mengintegrasikan antara kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan fungsi, serta mampu menjawab tuntutan perkembangan strategis dalam tataran regional, nasional, maupun global.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
3
Tujuan
disusunnya
Rencana
Strategis
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan agar dapat proaktif mengantisipasi berbagai perubahan
yang terjadi, menganalisa/mengkaji secara
objektif
keberhasilan yang ingin dicapai dengan berorientasi ke masa depan, melaksanakan pelayanan prima dengan fasilitas komunikasi dan partisipasi seluruh pelaku (stakeholder), serta antisipasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi, juga merupakan acuan bagi seluruh Unit Kerja Unit Pelayanan Teknis di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam menyusun kebijakan, program dan kegiatan pengembangan Industri dan Perdagangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing unit selama periode Tahun 2011 – 2015. D. Sistimatika. Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika. BAB II. PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROV. KALIMANTAN SELATAN. Memuat tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kalsel, Kapasitas Pelayanan dan Aset yang dikelola serta Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
4
BAB III. ISU-ISU
STRATEGIS
BERDASARKAN
TUPOKSI
DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROV. KALSEL Memuat rumusan Analisis Gambaran Daerah Umum Daerah terkait dengan Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kalsel, Target capaian Pembangunan Program dan Analisis Isu-Isu Strategis Berkaitan dengan Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kalimantan Selatan. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Menjelaskan visi yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Menjelaskan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Menjelaskan tujuan yang merupakan peryataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dan menangani isu strategis yang dihadapi. Menjelaskan sasaran yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Menjelaskan strategi yang merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Menjelaskan kebijakan yang merupakan arah / tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
5
BAB V. RENCANA
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat Rencana Program,kegiatan indikator kinerja kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama tahun 2011-2015 BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII. PENUTUP Berisi
mengenai
sebelumnya,
saripati
disertai
dari
seluruh
dengan
uraian
dalam
bab-bab
harapan-harapan
dalam
mengimplementasikan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan azas desentralisasi, dekonsentralisasi dan tugas pembantuan,adalah sebagai berikut : “ Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis dibidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur “ antara lain : 1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang perindustrian dan perdagangan. 2. Merumuskan dan penetapan kebijakan operasional, membina, mengatur, memberikan
pelayanan
perizinan,
fasilitasi
dan
mengoordinasikan
pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan industri logam, mesin, elektronika, dan aneka. 3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memberikan
fasilitasi
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan
kegiatan
pembinaan dan pengembangan industri kimia, agro dan hasil hutan. 4. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memberikan
fasilitasi
dan
mengoordinasikan
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan kegiatan perdagangan dalam negeri. 5. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memberikan
fasilitasi
dan
mengoordinasikan
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan kegiatan perdagangan luar negeri.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
7
6. Membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan unit pelaksana teknis. 7. Mengelola kegiatan kesekretariatan dan 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Fungsi : Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Perindustrian dan Perdagangan. 3. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan logam, mesin,elektronika, dan aneka. 4. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan industri kimia, agro, dan hasil hutan. 5. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan kegiatan perdagangan dalam negeri. 6. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan kegiatan perdagangan luar negeri. 7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis dan 8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan. Struktur Organisasi Struktur
Organisasi Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Provinsi
Kalimatan Selatan terdiri dari 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretaris dengan 3(tiga) Kasubag, Kepala Bidang , 4 (empat) dengan 12 (dua belas) Kasi, 3 (tiga) Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
8
Kepala Unit Pelayanan Teknis dengan 3 (tiga) Kasubag dan 6 (enam) kasi pada Unit Pelayanan Teknis, Fungsional Ahli dan Terampil 32 orang dan staf sebanyak 69 orang. Disamping itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari : a) Kelompok Penera, b) Kelompok Penguji, dan c) Tenaga Penyuluh Perindustrian, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas, membawahi 1 (satu ) Sekretaris , 4 (empat) Kepala Bidang dan 15 (lima belas) Kasubag / Kasi beserta staf di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Sekretaris, membawahi 3 (tiga) Kasubag, yaitu Kasubag Program, Kasubag Keuangan, Kasubag Umum dan Kepegawaian .
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu : Seksi Pengembangan Usaha & Pendaftaran Perusahaan, Seksi Sarana & Distribusi Perdagangan, Seksi Perlindungan Konsumen & Pengawasan Barang Beredar.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu : Seksi Ekspor, Seksi Impor, Seksi Promosi dan Kerjasama Luar Negeri.
Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka membawahi 3 (tiga) kepala seksi yaitu : Seksi Industri Logam Mesin dan Rekayasa, seksi Industri Alat Transportasi dan Elektronika, Seksi Industri Tekstil dan Aneka
Kepala Bidang Industri Kimia Agro, dan Hasil Hutan membawahi 3 (tiga)kepala seksi yaitu :
Seksi Industri Kimia,
Seksi Industi Agro, Seksi
Industri Hasil Hutan.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
9
Kepala Balai Pelayanan Kemetrologian membawahi : Kasubag Tata usaha, Seksi Timbangan, Ukuran dan Takaran dan Seksi Pengawasan dan Penyuluhan.
Kepala Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) membawahi : Kasubag Tata Usaha, Seksi Jaminan Mutu, dan Seksi Pengujian dan Kalibrasi.
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam membawahi: Kasubag Tata Usaha, Seksi Pendidikan dan Pelatihan Kayu, Seksi Pendidikan dan Pelatihan Logam.
B. Kapasitas Pelayanan dan Aset yang dikelola. Kapasitas SDM yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan : Pejabat Struktural (Org) Esselon
II
III
Pejabat Fungsional (org)
IV
Jumlah Pegawai (org) Golongan IV III II I
1 8 24 19 14 Jumlah Seluruhnya : 161 orang
Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan (Org) S2
S1
D3
D2
SLT A
SLTP
SD
7
54
8
2
77
8
5
97 41 9
Kapasitas Pelayanan : NO. 1.
KAPASITAS PELAYANAN Sektor Perdagangan : Pelayanan Penerbitan Surat Izin Impor dalam bentuk Angka Pengenal Impor (Umum/Produsen) bagi Importir
ASET YANG DIKELOLA
Seperangkat Komputer sistem online untuk pelayanan Impor
2.
Pelayanan penerbitan Sertifikat of Origin (CoO)/ Surat Keterangan Asal ( SKA ) sebagai dokumen pelengkap untuk ekspor barang.
Ruang laboratorium sistem otomasi, peralatan standar yang kontinyu dan media verifikasi.
3.
Pelayanan penerbitan Coal Trader sebagai dokumen pelengkap untuk ekspor batubara.
Seperangkat aplikasinya
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
komputer
dan
10
4.
Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah ( P3ED ) Kalsel untuk pembinaan bagi UKM ekspor dan calon eksportir yang berorientasi ekspor .
Ruang Pelatihan kapasitas 20 s.d 100 orang Ruang Pelatihan dan sekaligus praktek komputer dengan online internet sebanyak 20 unit. Ruang Mini Display untuk promosi produk UKM / calon eksportir yang berorientasi ekspor. Ruang Perpustakaan Ekspor. Seperangkat peralatan untuk Tele Conference ke Atase Perdagangan seluruh dunia sebagai ajang promosi produk bagi UKM dan Calon eksportir.
5.
Pelayanan infomasi harga bahan pokok masyarakat.
Seperangkat Komputer untuk pelayanan Informasi harga bahan pokok masyarakat
6.
Pelayanan pemberian rekomendasi distributor minuman beralkohol golongan B dan C (SIUP MB Gol B dan C untuk toko bebas bea), rekomendasi SIUP bahan berbahaya, Pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa konsumen skala Provinsi.
Seperangkat komputer untuk pelayanan informasi harga bahan pokok masyarakat, Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar dan jasa, pelaporan SIUP dan TDP dari Kabupaten/Kota.
7.
Fasilitas pemberian rekomendasi pembangunan pasar, pedagang gula antar pulau terdaftar (PGAPT)
seperangkat Komputer untuk pelayanan rekomendasi pembangunan pasar, pedagang gula antar pulau.
Balai Pelayanan Kemetrologian : 1
Pelayanan penerbitan sertifikat penggunaan alat UTTP dikantor ditempat pakai
sah dan
Seperangkat miskomperator, massa, volume, ukuran panjang yang terselusur
2
Pemberian Cap Tanda Tera Sah atau Batal terhadap penggunaan alat UTTP dikantor dan ditempat pakai.
Ruang laboratorium dengan verifikasi peralatan standar yang kontinue.
Sektor Industri : 1
Pelayanan informasi yang berkaitan dengan teknologi, standarisasi, hak kekayaan intelektual dan lingkungan.
2
Pelayanan izin industri skala besar sesuai Per.men. Perindustrian No 41/2008
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
Seperangkat komputer untuk pelayanan informasi industri berkaitan teknologi, standarisasi, HKI dan lingkungan Seperangkat komputer
11
1.
Balai Diklat Kayu dan Logam Amuntai dan Negara : Untuk pembinaan berupa pelatihan bagi pengusaha pengrajin meubel kayu,rotan dan alat-alat mesin pertanian (alsintan),peningkatan keterampilan bagi operator meubel kayu dan logam serta demo alat-alat mesin pertanian ( alsintan).
2.
Mengadakan kegiatan pendidikan dan Pelatihan bagi pengusaha/pengrajin meubel kayu dan rekayasa alsintan, peningkatan dan pengembangan wawasan operator.
Seperangkat komputer dan laptop Mesin las, mesin las diesel, genset ratna dissel. Gerinda duduk, Mesin bor frais, Pemotong Plat Mesin gergaji, mesin bubut, mesin skrap, frais horizontal, compressor. Tabung oksigen, elpiji dll. Seperangkat komputer dan laptop Mesin Listrik (genset). Mesin-mesin utama dan pendukung (Mesin cirkel, Mesin Ketam) Seperangkat mesin finising (kompressor, Speed & mata Speed)
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) 1.
Pelayanan pengujian dan kalibrasi peralatan laboratorium terhadap dunia usaha, instansi pemerintah, maupun masyarakat.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
Seperangkat komputer untuk pelayanan penerbitan sertifikat pengujian dan sertifikat kalibrasi peralatan laboratorium. Seperangkat peralatan kalibrasi peralatan laboratorium. Seperangkat peralatan laboratorium kalibrasi. Seperangkat peralatan laboratorium pengujian biji-bijian berminyak. Seperangkat peralatan laboratorium pengujian batubara dan plastik.
12
C. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran NO.
Objek Pelayanan
Jenis Pelayanan
Kelompok Sasaran
Kinerja Hasil Kegiatan s.d Tahun 2010
Sektor Perdagangan; 1.
Penerbitan SKA
SKA
2. 3.
Pembuatan API Pembuatan Coal Trader
API Coal Trader
4.
Pelatihan dan Promosi
UKM eksportir.
5.
Informasi harga pokok
Konsumen.
6.
Pemberian rekomendasi distributor MB gol B dan C, SIUP MB Gol B dan C untuk toko bebas bea, SIUP bahan berbahaya untuk pengecer terdaftar Penanganan penyelesaian sengketa konsumen skala provinsi Fasilitasi pemberian rekomendasi : - Pembangunan pasar
-calon distributor SIUP MB -calon pengecer terdaftar SIUP B2 Antara pelaku Pelaku usaha, usaha dan konsumen konsumen Usulan Kabupaten / Kota pembangunan pasar bila diminta oleh calon PGAPT dan PKAPT
7.
8.
Para Ekspor yang memerlukan Para importir Para eksportir & trading batu bara UKM eksportir dan calon eksportir yang berorientasi ekspor. Pelaku usaha dan kosumen akhir serta stakeholder Pelaku usaha.
- Fasilitasi pemberian Pedagang Gula Antar Pulau Terdapat (PGAPT)
3789 lbr 12 bh 200 bh 190 org
13 Kab/Kota
- 2 perusahaan - 2 perusahaan
Perusahaan
4 bh
Jumlah rekomendasi 18 buah
Balai Pelayanan Kemetrologian ; 1.
Tera/ Tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP)
- Alat UTTP di Pemilik alat UTTP tempat pakai (Loco) - Alat UTTP yang dibawa ke kantor Balai Kemetrologian - Alat UTTP yang ada dipasar kecamatankecamatan pada kab/kota se Kalsel
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
PAD (130 juta)
13
2.
Tera/ Tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang diajukan oleh pengguna alat UTTP ditempat pakai Kantor Balai Pelayanan Kemetrologian
Alat UTTP
Pemilik alat UTTP
-
3.
Tera/ Tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang dilaksanakan di Kecamatan-kecamatan pada Kab./Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan secara berkala sesuai bulan kalender. Penyuluhan tentang kemetrologian dilaksanakan baik secara langsung kepada pemilik alat UTTP maupun melalui penyuluhan khusus. Pengawasan alat UTTP dan barang dalam keadaan terbungkus secara refresif dan referentif di Kecamatankecamatan pada Kab./Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan .
Alat UTTP
Pemilik alat UTTP
-
Pemilik Alat UTTP
Pelaku usaha dan pemilik UTTP
600 org peserta (10 kali kegiatan)
4.
5.
Alat UTTP .
Pelaku usaha dan pemilik alat UTTP
100% dari alat UTTP yang memenuhi standar.
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) : 1.
Laboratorium Pengujian
Komoditi SIR Batubara Karet kovensional Plastik Pakan ternak CPO
Industri Instansi Pemerintah Dunia Usaha Dunia Pendidikan
2.
Laboratorium Kalibrasi
industri instansi Pemerintah dunia usaha
Masa Suhu Gaya Tekanan Volumetrik Dimensi Optik Frekuensi elektrik
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
Terlaksananya pelayanan prima terhadap pengguna jasa penguji (Target penerimaan Rp.165.000.000 ) Terlaksananya pelayanan prima terhadap pengguna jasa kalibrasi
14
Sektor Industri ; 1.
Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Bidang ILMEA Pengembangan & Pelayanan Tekhnologi Industri Pembinaan Kemampuan Tekhnologi Industri Pendataan IKM se Kalsel
Perajin Bengkel Alsintan
200 org
Perajin Bengkel Alsintan
36 org
Pendataan IKM se Kalsel
185.500 org
Industri Kecil Menengah (IKM)
Kerajinan Pangan, Kimia dan hasil Hutan AMDK, Karet, pangan pengrajin pangan, kimia dan hasil hutan
300 org
Penerapan Standar untuk IKM mendorong daya saing
Dunia Usaha
Industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dan IKM Agro
125 org/perusahaan
Perluasan penerapan standar produk industri agro
Industri Kecil Menengah (IKM)
IKM Agro
375org
Sentra potensial
78 Sentra
Bidang IKAHH Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri
Industri Kecil Menengah (IKM)
Industri Kecil Menengah (IKM)
Pembentukan sentra IKM industri/sentra potensial 2.
Fasilitasi pelayanan perizinan Industri besar PMDN maupun PMA
Perusahaan
Industri skala besar baik PMDN /PMA
3.
Fasilitasi penerapan standarisasi dan pengelolaan lingkungan
Perusahaan
Industri skala menengah dan besar
4.
Fasilitasi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual terutama merk dan patent
IKM
IKM
Pengusaha / Pengrajin
Pengusaha/perajin meubel kayu & perbengkelan (rekayasa alsintan)
1.
Balai Diklat Kayu & Logam Pendidikan & Pelatihan
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
120 org (16 kl keg)
15
2.
Konsultansi
Instansi yang dituju
Instansi yang dituju
20 org (5 kl keg) pada 4 Provinsi
3.
Praktek kerja lapang/magang
Aparat/Operator
Aparat/Pengusaha
50 org (10 kl keg) pada 4 Provinsi
4.
Demo alsintan/promosi produk hasil pertanian
Kelompok Petani (Pengusaha Alsintan), Penyuluhan Pertanian ,Aparat
Kelompok Petani (Pengusaha Alsintan), Penyuluhan Pertanian ,Aparat
260 org (13 kl) pada 13 Kab/Kota 120 org 3 di Kalteng 3 di Kaltim
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Tantangan
Peluang
Bidang Perdagangan Bidang Perdagangan Luar Negeri 1. Perdagangan dunia yang mengarah 1. Terbukanya pasar luar negeri pada liberalisasi perdagangan merupakan peluang untuk mengakibatkan persaingan semakin memasarkan komoditi ekspor tajam Kalimantan Selatan yang didukung oleh SDA yang dapat diolah dan kapasitas terpasang yang masih dapat digunakan 2. Persaingan global tersebut 2. Peluang dari diplomasi dan negosiasi mengakibatkan terjadinya perubahanperdagangan luar negeri untuk perubahan hambatan tarif dan non memanfaatkan penurunan hambatan tarif oleh negara-negara mitra Luar tarif dan non tarif melalui Negeri melalui negosiasi implementasi fasilitasi perdagangan, perundingan-perundingan dalam perbaikan, dan penyederhanaan kerangka perjanjian-perjanjian pelayanan (ekspor-impor) perdagangan multilateral, regional dan bilateral 3. Berkembangnya perekonomian dunia 3. Ratifikasi perjanjian kerjasama terutama pada negara-negara perdagangan dengan negara-negara ekonomi baru (emerging) seperti mitra dagang ekonomi baru China,India,Korea Selatan dan (emerging) merupakan peluang negara-negara ASEAN yang produk ekspor Kalimantan Selatan posisinya akan mulai menggeser memasuki pasar tersebut pasar-pasar Eropa dan Amerika Serikat
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
16
4. Masih rendahnya nilai tambah produk 4. Kecendrungan meningkatnya berbasis SDA dan produk-produk investasi dan meningkatnya SDM UKM karena belum berkembangnya melalui pelatihan dan kelembagaan industri pendukung yang kompetitif mendorong tumbuhnya industri yang dan SDM yang memadai kompetitif dan bersaing Bidang Perdagangan Dalam Negeri 1. Sistem distribusi barang kebutuhan 1. Meningkatnya ketersediaan pokok yang belum optimal sehingga kelancaran pasokan barang dan terdapatnya disparitas harga antar jaringan distribusi tersedianya wilayah kabupaten / kota yang cukup sarana dan prasarana pasar induk tajam, fluktuasi harga di tingkat yang memadai untuk menjaga konsumen dalam kondisi tertentu ketersediaan pasokan. seperti pada saat hari besar keagamaan. Naiknya harga kebutuhan pokok akan berdampak pada inflasi daerah 2. Pasokan jenis sayuran dataran tinggi 2. Untuk menjamin ketersediaan stok sekitar 60% didatangkan dari luar terutama sayuran dataran tinggi dan pulau,sehingga cukup riskan bila komoditi lain yang mudah rusak / terjadi bencana alam,gelombang busuk perlu adanya penyimpanan pasang, cuaca ekstrim dan lain-lain (pergudangan/cold storage, gudang transito) 3. Banyaknya barang beredar yang 3. Meningkatnya pengawasan terhadap diawasi, konsumen yang harus barang-barang yang beredar dipasar dilindungi, sebanyak jumlah khususnya yang datang dari luar penduduk Kalimantan Selatan. negeri dan optimalisasi pengamanan Sementara jenis kegiatan yang bagi barang produksi dalam negeri, berkaitan dengan pengawasan dan melalui peningkatan penggunaan perlindungan konsumen yang produk dalam negeri. meliputi antara lain : pengawasan barang beredar, kemetrologian, pengaduan konsumen. Semakin beragamnya produk yang ditawarkan dengan kualitas yang baik dari luar negeri kepada konsumen, sehingga tugas pengawasan barang beredar menjadi semakin kompleks 4. Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri 4. Membangun rasa cinta konsumen belum membumi, sehingga perlu terhadap produk dalam negeri membangun kepercayaan dan melalui peengembangan desainkecintaan terhadap produk dalam desain baru yang memiliki kualitas negeri khususnya produk daerah tinggi.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
17
Bidang ILMEA Pengembangan industri kedepan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan memiliki struktur yang sehat dan berkeadilan, berkelanjutan serta mampu memperkokoh keunggulan daerah dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks. Untuk itu perlu upaya untuk merubah tantangan tersebut menjadi sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan industri daerah. Dalam rangka mewujudkan upaya tersebut diatas Dinas perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dihadapkan pada berbagai tantangan antara lain :
Sering dengan berkembangnya pembangunan ekonomi yang didukung oleh ketersedian sarana dan prasarana serta infra struktur yang memadai, disamping globalisasi yang tidak lagi membatasi ruang gerak antar negara dalam perdagangan semakin memberi peluang bagi ekspansi sektor industri untuk bisa berkompetisi diarena pasar yang lebih luas. Adapun peluang-peluang itu antara lain :
1. Pemerintah Provinsi (Disperindag) 1. Meningkatkan peran provinsi untuk tidak punya kewenangan untuk menangani izin usaha industri menertibkan perizinan usaha dengan skala investasi sesuai industri,sehingga sulit untuk dengan kapasitas dan kemampuan memonitor dan mengevaluasi sumber daya yang dimiliki yaitu perkembangan sektor industri secara investasi diatas 10.000.000.000 kewilayahan. (sepuluh milyar) diluar tanah dan bangunan 2. Secara fungsional sinergi program 2. Meng upgrade dan memperkokoh antara Pemerintah Provinsi dengan serta memperkuat struktur program Pemerintah Kabupaten/Kota belum pembangunan sektor industri sinambung, berkelanjutan dan belum dengan Pemerintah Kabupaten/Kota mengacu kepada satu kebijakan yang sesuai azas fungsional sektor umum di wilayah provinsi. 3. Pergerakan investasi disektor industri 3. Menciptakan iklim usaha yang yang masuk ke Kabupaten dan Kota kondusif dengan mempermudah cenderung tidak melalui koordinasi fasilitas perizinan dan memfasilitasi dengan Pemerintah Provinsi investasi lintas kabupaten/kota sehingga bisa menimbulkan secara harmonis untuk kemajuan permasalahan lintas Kabupaten/ Kota daerah
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
18
4. Munculnya blok-blok perdagangan 4. - Mengembangkan industri yang dunia akibat global mengharuskan berbasis pada sumber daya lokal daerah untuk meningkatkan daya saing agar dapat mengadaptasi - Meningkatkan gerakan perbaikan tuntutan pasar untuk produk-produk mutu melalui penerapan industri unggulan daerah dan ini standarisasi dan memfasilitas sangat memerlukan kerjasama yang pengembangan klaster-klaster produktif antar Pemerintah Provinsi industri yang ada di dengan Pemerintah Kabupaten/Kota kabupaten/kota menuju untuk memberdayakan klaster-klaster peningkatan daya saing daerah industri yang ada. 5. Masih minimnya upaya perlindungan 5. Mendorong upaya pengembangan terhadap kekayaan intelektual yang kreatifitas dan inovasi para dimiliki daerah termasuk didalamnya pengusaha melalui pendaftaran folklor daerah ( hak HAKI untuk setiap produk yang Kekayaan geografis) memiliki nilai dan daya saing tinggi
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
19
Bidang IKAHH 1. Tahun 2015 ASEAN menjadi pasar 1. Berkembangnya industri khususnya tunggal dan basis produksi dan jasa, IKM merupakan kekuatan ekonomi dimana persaingan antar negara yang mampu menahan ASEAN saling bersaing untuk krisismerupakan modal dasar dalam mengembangkan produksi dan memulai persaingan diera teknologi yang semakin berkembang. globalisasi baik lPTA ASEAN- China maupun dengan negara lainnya yang merupakan pembinaan terus menerus, baik SDM maupun teknologi yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman. 2. Bagi IKM khususnya di Kalimantan 2. Tekad dan kemauan IKM untuk terus Selatan yang sebagian besar masih berkembang akan terus difasilitasi berusaha secara tradisional dalam bentuk peningkatan SDM dan diperlukan kesiapan produk untuk peningkatan daya saing produk. bersaing secara maksimal dalam memasuki pasar bebas tersebut, sehingga masuknya produk-produk sejenis dari negara China dan ASEAN lainnya tak akan menjadi ancaman bagi perkembangan industri khususnya IKM bidang pangan 3. Sumber daya alam yang melimpah 3. Semakin terbukanya industri-industri khususnya dibidang pertanian dalam besar yang memberdayakan SDA di arti luas masih terbuka lebar untuk Kalimantan Selatan akan digarap menjadi Industri Agro dalam mendorong pengembangan IKM jangka panjang. yang menunjang industri besar dimaksud. 4. Luas Wilayah Kalimantan Selatan yang paling kecil diantara provinsi lainnya di Kalimantan mengharuskan adanya prioritas dalam pembangunan, khususnya bidang industri yang diupayakan agar pembangunan industri yang berbasis sumber daya alam lokal dan banyak menyerap tenaga kerja.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
20
Balai Pelayanan Kemetrologian Pelayanan Kemetrologian khususnya terhadap permintaan Tera dan Tera Ulang alat UTTP ditempat pakai (loco) karena lokasi perusahaan yang memiliki alat UTTP berada jauh dan terpencil, sehingga keterbatasan SDM penera memerlukan persiapan yang jauh untuk menyesuaikan dengan jadwal kegiatan Pelayanan Kantor
Dengan terlayaninya seluruh peralatan UTTP yang dipergunakan para pelaku usaha maka dapat dipastikan Ukuran Takaran dan Timbangan dalam transaksi jual beli terjamin kepastiannya, sehingga pada gilirannya kegiatan perekonomian menjadi lancar dan meningkat.
Balai Diklat Kayu dan Logam Amuntai dan Negara Pengembangan pelayanan SKPD bagi pengusaha/perajin meubel kayu se kalsel dihimbau agar mengganti bahan baku pembuatan meubel dari kayu ke batang kelapa karena mengingat batang kelapa mudah di dapat.
Pengembangan pelayanan SKPD bagi pengusaha/perajin meubel kayu se kalsel yang mau mengganti bahan baku pembuatan meubel dari kayu ke batang kelapa karena mempunyai prospek pemasarannya sangat menjanjikan.
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang : 1. Terbatasnya ruang lingkup akreditasi 1. Ekspor Komoditi Daerah Kalimatan BPSMB Provinsi Kalimantan Selatan Selatan cukup besar sehingga sehingga dapat mempengaruhi peluang pengujian juga luas meliputi pemenuhan tuntutan konsumen karet, batu bara, kelapa sawit, produk rotan, pakan ternak dan lainlain 2. Untuk perusahaan swasta telah 2. Karena KAN-BSN telah diakui oleh memiliki Laboratorium Penguji sendiri PAC (Pasific Acreditation yang terakreditasi Coorperation) dan ILAC (Australia) maka pengujian dan kalibrasi BPSMB Provinsi Kalimantan Selatan diakui oleh negara anggota PAC dan ILAC 3. Laboratorium kalibrasi untuk wilayah 3. Laboratorim yang ada di Kalimantan Kalimantan masing-masing provinsi Selatan belum seluruhnya sebagian telah mendirikan melaksanakan kalibrasi peralatan Laboratorium tersebut secara rutin sehingga BPSMB Provinsi Kalimantan Selatan berpeluang untuk mengkalibrasi peralatan tersebut karena hanya satu-satunya Laboratorium yang ada di Kalimantan Selatan
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
21
4. Laboratorium penguji masih berpotensi meraih peluang pasar dibidang pengujian 5. Kesadaran dan tanggung jawab dunia usaha dalam upaya peningkatan mutu barang semakin meningkat 6. Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu, Lembaga Sertifikasi Produk belum ada di Kalimatan Selatan
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
22
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI A. Analisis Gambaran Umum Daerah Terkait Dengan Pelayanan SKPD Sektor Perdagangan ;
Ekspor Non Migas Kalimantan Selatan periode 2006 – 2010 setiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Tahun 2006 nilai ekspor US$ 2.608.524.799,99 dan tahun 2007 devisa yang diperoleh sebesar US$ 2.959.892.798,65 meningkat sebesar 13,46%. Tahun 2008 nilai ekspor menjadi US$ 4.017.948.344,76
atau naik 35,75%. Tahun 2009 perolehan devisa US$
5.288.471.458,86. Sedangkan
tahun 2010 nilai ekspor mencapai sebesar
US$ 6.587.989.152,38 Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 24,57%. Kenaikan nilai ekspor rata-rata 26,19% berada diatas target RPJM Nasional sebesar 10% pertahun. Kenaikan ini disertai dengan bertambahnya jumlah jenis dan ragam komoditi ekspor dan negara tujuan ekspor, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
REALISASI NILAI EKSPOR KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2006 s / d 2010 ( US $ ) NO.
MATA DAGANGAN
2006
2007
2008
2009
2010
I.
Produk Karet Alam
94.138.058,29
144.761.960,53
163.511.592,51
52.378.693,21
139.412.950,79
II.
CPO
22.902.454,79
46.081.367,73
96.139.538,56
373.803.730,65
488.232.462,11
III.
Produk Kayu
284.031.466,31
452.900.392,87
284.785.200,41
167.418.603,13
296.593.776,95
IV.
Produk Rotan
8.973.748,78
8.011.425,70
7.648.065,33
8.447.213,27
18.710.385,84
V.
Produk Perikanan
11.853.931,58
17.067.562,56
7.078.055,11
10.504.287,03
6.005.044,39
VI.
Produk Tambang
1.701.335.943,18
2.158.949.708,49
3.389.191.797,26
4.500.414.297,79
5.637.621.988,06
VII.
Produk Lainnya
508.191.651,85
132.120.380,77
69.594.095,58
175.504.633,78
2.912.373,25
JUMLAH
2.608.524.799,99
2.959.892.798,65
4.017.948.344,76
5.288.471.458,86
6.589.488.981,39
%
25,51
13,47
35,75
31,62
24,60
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
23
Peningkatan ekspor non migas yang begitu tajam tersebut disertai dengan keberhasilan diversifikasi komoditi ekspor dan diversifikasi negara tujuan ekspor. Diversifikasi komoditi ekspor yaitu bertambahnya ragam dan jenis komoditi ekspor baru, sampai dengan periode lima tahun terakhir sudah mencapai 116 jenis. Tambahan produk ekspor yang baru tersebut antara lain : batu besi, mangan, kromit, nikel, rumput laut, daun gulinggang dan turunan produk sawit (CPO, Crude Palm Keruel, RBD Palm Olien, Refined Bleacked). Diversifikasi Negara tujuan ekspor yaitu upaya penerobosan kepasar mancanegara, pada periode lima tahun terakhir telah berhasil menerobos pasar negara tujuan ekspor baru terutama tertuju pada negara-negara Eropa Timur, Afrika dan Amerika Utara seperti Slovenia, Kroasia, Lituania, Kenya, Ghana, Malta, Puerto Rico, Togo, Costarika, Trinidad dan Reunion. Dengan demikian jumlah negara tujuan ekspor bertambah 11 negara, dengan total keseluruhan berjumlah 101 negara tujuan ekspor. Jika kita bandingkan dengan nilai ekspor non migas Nasional maka Kalimantan Selatan berada di urutan ke 7 dari 32 Provinsi se Indonesia. Perkembangan impor periode 2006 sampai dengan 2010 , mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya ekspor, meskipun rata-rata pertumbuhan 75% ,namun secara nominal nilainya masih dibawah nilai ekspor, dengan demikian setiap tahun neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan selalu surplus, untuk lebih jelasnya Impor Kalsel dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
24
REALISASI IMPOR KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2005 S/D 2010 No
TAHUN
NILAI U$
PERUBAHAN (%)
1
2006
436.736.000
268.65
2
2007
185.964.000
-57,41
3
2008
334.372.000
79,80
4
2009
435.999.000
97,05
5
2010*
384.320.000
*) sampai Oktober 2010 Peranan sektor Perdagangan termasuk hotel dan restoran terhadap perekonomian Kalsel sedikit mengalami peningkatan pertumbuhan dari tahun 2006 tercatat selalu diatas 5% yaitu pada kisaran 5,56% sampai dengan 6,1%. Peningkatan pertumbuhan tersebut tentunya diupayakan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dalam rangka meningkatkan peranan masyarakat, khususnya
melalui peningkatan investasi dan
peningkatan ekspor non migas. Paradigma otonomi daerah menjadi faktor signifikan dalam mengarahkan SDA, SDM, kondisi geografi, sasaran dan prasarana, tekhnologi yang menjadi potensi modal dasar untuk membentuk keunggulan komperatif sehingga kegiatan perdagangan dapat berkembang dalam suasana iklim usaha yang sehat, dalam rangka meningkatkan peran masyarakat, khususnya melalui peningkatan investasi dan peningkatan ekspor non migas. Jika dilihat dari komposisi ekspor non migas Kalimantan Selatan masih didominan oleh produk pertambangan khususnya batubara, namun dengan mempertimbangkan bahwa produk tidak bisa diperbaharui, dimasa yang akan datang diupayakan pengembangan produk perkebunan yang menjadi potensi kalsel terutama produk karet alam dan minyak sawit (CPO) tidak Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
25
terkecuali produk lainnya yang menjadi potensi Kalsel sehingga non migas Kalimantan Selatan dapat berkesinambungan. Melalui pelayanan informasi harga baik melalui media cetak maupun media elektronik pemerintah dapat melakukan pemantauan harga secara akurat dan terprogram sehingga diharapkan dapat menahan laju inflasi. Bagi pelaku usaha informasi harga kebutuhan bahan pokok dapat memperoleh keuntungan pada daerah tertentu dan mempunyai prospek harga yang menguntungkan sedangkan, bagi konsumen informasi harga bahan pokok berguna untuk mengetahui tingkat harga yang berlaku didaerah tempat tinggal mereka. Melalui pemberian rekomendasi SIUP MB , SIUP B2, PGAPT pemerintah dapat melakukan pembinaan dan pengawasan penggunaan Minuman Beralkohol (MB), Bahan Berbahaya (B2) dan Distribusi Gula, serta pengawasan kepada pelaku usaha agar dapat melakukan usaha secara baik dan benar. Melalui penanganan penyelesaian sengketa konsumen maka pemerintah dapat mengawasi dan melakukan pembinaan kepada pelaku usaha, pengawasan barang beredar dan jasa serta melindungi kepentingan konsumen. Pemerintah memberlakukan SNI wajib untuk produk yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan, dan kesehatan serta wajib garansi untuk barang elektronik yang dipakai dalam jangka panjang, serta mewajibkan barang import juga sesuai dengan SNI dan memiliki kartu garansi. Kurang Lancarnya Pasokan Distribusi bahan pokok kebutuhan masyarakat menjelang hari-hari besar keagamaan dan adanya bencana alam dan
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
26
anomali cuaca yang dapat meningkatkan harga/ tingkat inflasi, oleh karena itu harus diantisipasi dengan baik. Untuk
mengetahui
pertumbuhan
pertumbuhan/penerbitan
SIUP
baru
sektor
dapat
menjadi
perdagangan, indikator
bagi
pertumbuhan sektor perdagangan . Pertambahan rata-rata Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) selama periode 2006 sampai dengan dengan 2010 sebesar 10,00 % ini berarti bahwa pertumbuhan SIUP pertahunnya masih diatas target yang rata-rata 5 % / tahun. Perkembangan jumlah unit usaha ( jenis perusahaan) yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa berdasarkan pemegang atau pemilik TDP di Kalsel secara kumulatif dari tahun 2005 s.d 2010 yaitu untuk PT berjumlah 5.056 buah, CV berjumlah 14.883 buah, Firma berjumlah 36 buah, Koperasi 1.482 buah, Perorangan 32.304 buah, Badan Usaha Lainnya (BUL) 307 buah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : PERKEMBANGAN JUMLAH PENERBITAN KUMULATIF TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TAHUN 2006 S/D 2010 TAHUN NO.
URAIAN 2006
1. Perseroan Terbatas (PT) 2. Persekutuan Komanditier (CV) 3. Firma (Fa) 4. Koperasi (Kop) 5. Perorangan (PO) 6. Badan Usaha Lainnya (BUL) JUMLAH
2007
2008
2009
2010
3.761
4.202
4.865
4.998
5.056
10.191
11.608
13.362
13.530
14.883
36
36
36
36
36
1.221
1.287
1.382
1.468
1.482
24.769
26.557
28.427
31.984
32.304
291
296
304
304
307
40.269
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
43.986
48.376
52.320
54.068
27
TARGET DAN REALISASI PENERBITAN SIUP
NO.
URAIAN
1
Target
2
Realisasi
2006
2007
2008
2009
2010
5%
5%
5%
5%
6%
11,96%
11,47
10,74%
9,11%
10,00 %
PERKEMBANGAN JENIS USAHA BERDASARKAN PEMEGANG SIUP TAHUN 2006 S/D TAHUN 2010 NO
URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
25.594
28.465
31.370
34.241
34.586
1
Pedagangan Kecil (PK)
2
Pedagang Menengah (PM)
7.302
8.111
8.871
9.649
9.746
3
Pedagang Besar
1.725
2.015
2.495
2.741
2,769
34.621
38.591
42.736
46.631
47.101
Jumlah
REALISASI TERA/TERA ULANG TAHUN
JUMLAH UTTP (buah)
JUMLAH RETRIBUSI (Rp)
2006
42.039
121.891.500
2007
43.136
113.554.950
2008
33.342
128.571.850
2009
54.438
130.316.375
2010
33.459
101.959.400
Sektor Industri ; Jumlah Industri Besar dan Sedang yang mengolah SDA masih sedikit jumlahnya dan hanya terkonsentrasi di beberapa Kabupaten yang sudah mengeksploitasi SDA nya.
Industri terusan dari industri yang mengolah SDA belum tumbuh dan berkembang sehingga perlu di fasilitasi.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
28
Industri yang pengolahannya berbasis agro dan pertambangan perlu didorong dan difasilitasi agar dapat membangkitkan investasi untuk industri berikutnya dan industri penunjangnya dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Jumlah industri jasa yang mendukung operasional fasilitas umum sangat sedikit dan terbatas.
Peran industri kecil dan Menengah dalam pembangunan ekonomi daerah sangat kecil walaupun jumlahnya sangat banyak.
Berlimpahnya SDA pertanian dalam arti luas termasuk budidaya dan pertambangan
belum
diikuti
dengan
tumbuhnya
industri
yang
memanfaatkannya.
Peran industri terutama industri kecil dan menengah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat belum optimal, sehingga memberi dan membuka peluang untuk masuknya produk luar terutama ASEAN dan China. Perkembangan Jumlah Kumulatif Industri Kalimantan Selatan hingga bulan Desember 2010 sebanyak
57.361 Unit Usaha atau naik sebesar
5.33%, jika dibandingkan dengan Unit Usaha Industri pada tahun 2009 yang hanya berjumlah 54.458 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 170.135 orang atau naik sebesar 3.81% dari 163.884 orang pada tahun 2009, nilai investasi mencapai Rp.4,64 triliyun. Nilai produksi Rp 5,05 Triliun, dengan nilai bahan baku mencapai Rp.3,42 triliun dan nilai tambah mencapai Rp.1,62 triliun pada tahun 2010. Pertumbuhan rata-rata industri (unit usaha) Kalimantan Selatan selama periode 2006 sampai dengan 2010 sebesar 4,05 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
29
LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI TAHUN 2006 – 2010 No
s.d tahun
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Unit Usaha (buah)
2,88
3,63
3,99
4,41
5,33
2.
Tenaga Kerja (orang)
5,76
3,58
5,04
4,39
3,81
3.
Nilai Investasi (Rp.000,-)
2,11
3,63
2,53
3,51
9,24
4.
Nilai Produksi (Rp.000,-)
2,88
3,63
35,13
7,23
8,63
5.
Nilai Bahan Baku (Rp.000,-)
2,88
3,63
29,86
6,32
10,40
6.
Nilai Tambah (Rp.000,-)
2,89
3,63
47,44
9,11
5,08
PERKEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2006 S/D 2010 TAHUN NO
URAIAN
1
Unit Usaha
2
Tenaga Kerja
3
2006
2007
2008
2009
2010
48.399
50.154
52.156
54.458
57.361
144.288
149.458
156.995
163.884
170.135
Nilai Investasi
3.866.694.062
4.006.904.564
4.108.341.991
4.252.587.301
4.645.346.302
4
Nilai Produksi
3.101.809.295
3.214.284.250
4.343.593.370
4.657.729.828
5.059.661.025
5
Nilai bahan Baku
2.171.388.363
2.250.125.250
2.922.008.522
3.106.686.775
3.429.781.999
6
Nilai Tambah
930.420.932
964.159.000
1.421.584.848
1.551.043.053
1.629.879.026
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
30
TARGET DAN REALISASI SEKTOR INDUSTRI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2006 S/D 2010 NO.
1
URAIAN
- Realisasi (%)
- Realisasi (%)
- Realisasi (%)
- Realisasi (%)
2010
1
1
1
1
1
2,88
3,63
3,99
4,41
5,33
1
1
1
1
1
5,76
3,58
5,04
4,39
3,81
1
1
1
1
1
2,89
3,63
47,44
9,11
5,08
1
1
1
1
1
2,11
3,63
35,13
7,23
9,24
1
1
1
1
1
2,88
3,63
35,13
7,23
8.63
1
1
1
1
1
2,88
3,63
29,83
6,32
10.40
Nilai Produksi - Target (%) - Realisasi (%)
6
2009
Nilai Investasi - Target (%)
5
2008
Nilai Tambah Industri - Target (%)
4
2007
Penyerapan Tenaga Kerja Di Bid. Industri - Target (%)
3
2006 Industri (Unit Usaha) - Target (%) 2
TAHUN
Nilai Bahan Baku - Target (%) - Realisasi (%)
B. Target capaian pembangunan program prioritas Kepala Daerah (Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD) Sektor Perdagangan ; Pembangunan sektor Industri dan Perdagangan di Kalimantan Selatan adalah untuk mengembangkan industri dan perdagangan yang berbasis sumber daya alam dan sumber daya manusia yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Target yang ingin dicapai untuk perdagangan :
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
31
Meningkatnya Ekspor sebesar 12 % per tahun. Hal ini tentu didukung oleh kebijakan untuk peningkatan produktifitas dan nilai tambah dan peningkatan ragam produk industri.
Stabilisasi harga dan kelancaran arus barang kebutuhan pokok sehingga konsumen dapat membeli pada tempat yang tersedia dalam jumlah yang memadai.
Minuman
Beralkohol
dilarang
dijual
ditempat
umum
tetapi
dapat
didistribusikan pada tempat yang telah ditentukan ( Hotel Bintang 3, Karaoke, Pub dan Restaurant Bertaraf Internasional , jauh dari tempat Ibadah dan Sekolah ).
Pemberlakuan Pedagang Gula Antar Pulau (PGAPT) untuk melakukan pengawasan. Melalui pengawasan pada PGAPT diharapkan gula tersedia dalam jumlah yang cukup dan harga stabil.
Melalui penanganan penyelesaian sengketa diharapkan hak – hak konsumen yang masih lemah dapat ditingkatkan melalui bantuan mediasi oleh Pemerintah apabila berhadapan dengan pelaku usaha yang mempunyai kekuatan dan kemampuan yang lebih baik. Sektor Industri ; Target yang dicapai oleh Sektor Industri :
Meningkatnya Unit Usaha Industri rata-rata 4,05% pertahun
Meningkatnya ekspor komoditi industri 8% pertahun.
Bertambahnya komoditi industri yang di ekspor (memasuki pasar ekspor), 2 komoditi.
Optimalisasi, Utilasi dan Kapasitas Produksi IKM.
Tumbuh dan berkembangnya industri berbasis Agro dan Industri Manufaktur lainnya yang memanfaatkan SDA lokal.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
32
C. Kajian Dokumen strategis berkaitan dengan Tugas dan Fungsi SKPD SEKTOR INDUSTRI Memberikan
PERDAGANGAN untuk Menunjang penyempurnaan fasilitas
fasilitasi
meningkatkan produktifitas dan daya
pelabuhan
saing IKM
meliputi pengerukan ambang barito
Melakukan kajian lanjutan terhadap
Trisakti
Banjarmasin
agar dapat dilayari secara terus
kompetensi inti daerah dari beberapa
menerus
kabupaten/kota yang berbasis pada
perluasan dermaga petikemas serta
komoditi unggulan daerah dan Agro
melengkapi
industri.
sarana
Mengembangkan
pola
pembinaan
selama
dan
dan
24
jam
dan
menyempurnakan
prasarana
kegiatan
ekspor impor.
industri dengan pendekatan kluster
Mendukung
rencana
kajian
industri, unggulan daerah kompetensi
pembangunan
pelabuhan
lepas
inti
pantai
daerah,
OVOP
untuk
memberdayakan industri daerah. Mengkaji penggunaan energi listrik Mendukung pemantapan operasional dalam
sektor
industri
termasuk
mengembangkan energi alternatif. Mengkaji
Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah
(P3ED)
dalam
rangka
penerapan
peningkatan SDM eksportir, calon
dokumen lingkungan di perusahaan
eksportir dan UKM yang berorientasi
industri.
ekspor.
efektivitas
Mendorong
dan
terbentuknya kawasan
memfasilitasi Menunjang
kawasan
ekonomi
industri,
khusus
dan
pembangunan
jalan
khusus angkutan batubara dan hasil perkebunan besar
kawasan berikat.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
33
Mendorong tehnologi
berkembangnya Proaktif rekayasa
dan
rancang
melakukan
promosi
baik
dalam maupun luar negeri, road show
bangun industri
dan misi dagang serta lobi-lobi bisnis
Mendukung pemantapan operasional
dalam upaya mencari investor dan hubungan mitra bisnis.
Balai Diklat Kayu dan Logam di
Amuntai dan Negara dalam rangka Fasilitasi kajian pembangunan pasar peningkatan SDM IKM Kayu dan
induk dan pasar penunjang, pasar
Logam.
lelang
Mendorong penerapan standarisasi,
agro.
Fasilitasi
kajian
pembangunan Gudang Pendingin ( Cold Storage ) untuk barang pokok
HAKI dan software industri lainnya
yang cepat rusak ( jenis sayuran dataran tinggi ).
Fasilitasi
pembentukan
Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen ( BPSK )
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
34
D. Analisis isu-isu strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi SKPD : Sektor Perdagangan ; 1.
Perdagangan Luar negeri memiliki peranan penting dalam pergerakan perekonomian, karena disamping penghasil devisa juga merupakan penyedia lapangan kerja. Selain itu Perdagangan Luar Negeri juga mempunyai efek ganda (multiplier effect) pada sektor lain seperti pertanian, pertambangan dan industri. Mengingat pentingnya peranan Perdagangan Luar Negeri dalam perekonomian maka kegiatan perdagangan luar negeri menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Nasional dan Daerah Kalimantan Selatan khususnya.
2.
Pertumbuhan ekspor Kalimantan Selatan didukung oleh sumber daya alam yang menyediakan berbagai bahan baku untuk diolah diantaranya yang juga menjadi produk unggulan untuk diekspor adalah produk tambang, terutama batubara dengan potensi 5,6 milyard ton, batu besi dengan potensi 200 juta ton. Produk perkebunan terutama karet alam dengan luas areal 183.899 ha menghasilkan
65.505
perkembangannya
ton/tahun.
adalah
CPO
Selain dengan
produk luas
yang areal
mulai 243.441
pesat ha,
menghasilkan 220.985 ton/th. 3.
Kondisi pasar global disamping persaingan yang semakin ketat juga sering dikaitkan dengan isu-isu liberalisasi seperti isu HAM, lingkungan, subsidi damping dll, selain itu dipengaruhi keadaan ekonomi dunia yang selalu berubah, dengan demikian sektor perdagangan senantiasa mengalami perubahan secara dinamik dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam mengantisipasi gejolak perubahan ekonomi global tersebut.
4.
Kalimantan Selatan dalam memenuhi bahan kebutuhan pokok masyarakat sebagian besar 70% masih didatangkan dari Pulau Jawa terutama hasil
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
35
pertanian dari dataran tinggi . Tingginya ketergantungan distribusi bahan pokok penting dan strategis serta disparitas harga memerlukan efisiensi perdagangan melalui kelancaran arus distribusi bahan pokok masyarakat. 5.
Memasuki era pasar bebas terlebih dimulainya kerjasama China – ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA), menghendaki kesiapan pemerintah khususnya melalui bidang Perdagangan untuk meningkatkan kualitas dan standar
produksi
dalam
negeri,
pengawasan
barang
beredar
dan
perlindungan konsumen. 6.
Terbatasnya jumlah dan fasilitas pasar tradisional yang memenuhi syarat perlu peningkatan sarana dan prasarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
7.
Penggunaan komoditi pertanian yang dikonversi menjadi energi seperti tebu / gula menjadi ethanol, kedelai dan jagung menjadi Bio Fuel , sehingga harga gula di luar negeri naik, berdampak pada kenaikan harga dalam negeri.
8.
Berkembangnya
kebutuhan
gula
di
Kalimantan
Selatan
semakin
meningkatnya kebutuhan gula baik untuk industri makanan & minuman maupun konsumsi , namun pasokan terhadap gula semakin berkurang yang mempengaruhi kenaikan harga gula yang signifikan. 9.
Peranan pengguna alat UTTP merupakan hasil akhir dalam menentukan jumlah, ukuran, takaran, dan timbangan sehingga komoditi yang diserahkan dapat dipercaya konsumen baik dalam maupun luar negeri.
10. Peranan SDM dalam melakukan pengujian alat UTTP sejalan dengan kemajuan teknologi dimana terdapat berbagai peralatan dengan tingkat kesulitan yang berbeda diperlukan SDM yang profesional di bidangnya.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
36
Sektor Industri ; 1.
Kontribusi IKM terhadap PDRB masih kecil.
2.
Terjadinya ketimpangan pertumbuhan antara industri Sedang dan Besar dengan IKM
3.
Belum tumbuhnya IKM yang melakukan ekspor.
4.
Serapan KUR masih rendah, akibat masih tingginya suku bunga dan tidak adanya lembaga penjamin di daerah.
5.
Lemahnya daya saing produk IKM dan belum optimalnya utilitas kapasitas produksi IKM.
6.
Rendahnya kualitas SDM IKM, khususnya dibidang manajemen, bisnis dan teknis.
7.
Belum terlindunginya hak kekayaan intelektual industri yang ada didaerah.
8.
Industri
kecil
Menengah
yang
berkembang
sebagian
besar
masih
menggunakan teknologi yang sangat sederhana. 9.
Belum mantap dan kokohnya struktur industri di daerah.
10. Belum berkembangnya industri manufaktur pengolahan yang berbasis agro, terutama industri kelapa sawit masih terbatas pada produk CPO belum berkembang pada industri turunan lainnya.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
37
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi “Terwujudnya industri yang memiliki daya saing kuat, yang didukung oleh Perdagangan yang kondusif, menuju masyarakat Kalimantan Selatan yang BERMUNAJAD (Berkembang, Maju, Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Damai)” Misi Visi tersebut diatas dijabarkan dalam misi organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, dengan rumusan misi sebagai berikut : 1. Mengembangkan industri manufaktur berbasis sumber daya alam lokal dan budi daya, terutama dalam persiapan pengembangan industri agro. 2. Mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) dan industri kreatif. 3. Mengembangkan kegiatan Rekayasa dan Rancang Bangun Industri 4. Meningkatkan pelayanan dalam rangka kelancaran arus ekspor 5. Mewujudkan industri sebagai penggerak ekonomi daerah. 6. Mempromosikan produk non migas Kalsel baik dalamnegeri maupun luar negeri serta diversifikasi produk dan pasar. 7. Meningkatkan kemampuan dunia usaha khususnya UKM untuk memasuki pasar global. 8. Meningkatkan sistem distribusi yang efektif dan efisien. 9. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pelayanan dan pengawasan kegiatan kemetrologian. 10. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan pelayanan dan sertifikasi mutu barang. 11. Meningkatkan penggunaan Produksi Dalam Negeri. Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
38
Tujuan Tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan Perindustrian dan Perdagangan periode 2011– 2015, antara lain : 1. Tumbuhnya industry yang mampu menciptakan lapangan usaha baru, meningkatnya nilai tambah dan menyerap banyak tenaga kerja. 2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang mengarah kepada peningkatan daya saing industri. 3. Terwujudnya kestabilan harga melalui kelancaran distribusi dan peningkatan informasi harga pasar. 4. Terwujudnya tertib ukur segala bidang. 5. Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri. 6. Meningkatnya
daya
saing
produk
KALSEL
yang
didukung
semakin
sempurnanya sarana dan prasarana penunjang. 7. Meningkatnya kualitas dan kuantitas calon eksportir, eksportir melalui pendidikan dan pelatihan serta promosi. 8. Meningkatnya pengawasan mutu barang dan jasa sesuai standar dalam upaya perlindungan konsumen dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan hak dan kewajiban. Sasaran : Untuk mewujudkan tujuan pembangunan Perindustrian dan Perdagangan, sasaran yang akan dicapai antara lain : 1. Meningkatnya pertumbuhan sektor Industri rata-rata 3% unit usaha pertahun 2. Meningkatnya jumlah pengusaha IKM yang telah mengikuti pelatihan teknis rata-rata 256 orang pertahun 3. Meningkatnya kemampuan operator kapasitas IPTEK sistem produksi ratarata 81 orang pertahun Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
39
4. Mengembangkan sentra industri potensial yang produktif rata-rata 26 sentra pertahun 5. Meningkatnya pertumbuhan sektor Perdagangan rata-rata 5% pertahun 6. Meningkatnya nilai ekspor non migas rata-rata 12% pertahun. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN 2011 - 2015 SEKTOR I. INDUSTRI
ARAH KEBIJAKAN 1 Pembangunan
ARAH STRATEGI
Industri
1 Mendorong investasi
diarahkan
pada
industri
manufaktur
yang
berbasis
melalui
bergeraknya disektor
PMA
dan
industri PMDN
pertanian dan pertambangan,
dengan tetap memperhatikan
perikanan dan kelautan yang
hak-hak masyarakat setempat
mampu tambah
memberikan nilai yang
tinggi
dan
mampu bersaing dalam pasar lokal, regional nasional, global dan nilai
mampu
menghasilkan
tambah
persiapan
tinggi
dan
pengembangan
industri agro 2 Pengembangan
IKM
dan
2 Mendorong peningkatan dan
industri mikro (Industri Rumah
pengembangan
Tangga), perlu didorong dan
sarana
dibina, menjadi usaha yang
penunjang produksi
dan
teknologi infrastruktur
makin berkembang dan maju, sehingga mampu mandiri dan dapat pendapatan
meningkatkan masyarakat,
memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
40
3 Menggalakkan
iklim
yang
3 Meningkatkan
komunikasi,
sehat dalam berusaha bagi
informasi dan promosi didalam
pelaku
maupun diluar negeri.
ekonomi
(koperasi,usaha usaha
negara,
swasta)
untuk
menumbuhkan
kegiatan
usaha yang mampu menjadi penggerak
utama
pembangunan ekonomi 4 Meningkatkan
pertumbuhan
4 Memantapkan
dan
industri kecil informal menjadi
memperkokoh struktur industri
pengusaha kecil formal yang
sesuai
tangguh dan mandiri melalui
daerah
dengan
kompetensi
bantuan pembangunan infra struktur,
perijinan
dan
bantuan teknis. 5 Meningkatkan
dan
5 Mengendalikan impor dalam
memperoleh devisa ekspor
rangka
produk
industri dalam negeri untuk
industri
kehutanan,
pengembangan
pertambangan,pertanian
memenuhi kebutuhan barang
dalam arti luas berikut industri
modal, bahan baku penolong,
turunannya.
perlindungan konsumen dan lingkungan hidup
II.PERDAGANGAN a. Dalam Negeri
1 Mewujudkan domestik
Perdagangan 1 Peningkatan
yang
mewujudkan kondusif
kuat iklim
bagi
distribusi serta pengembangan
yang
sarana/prasarana perdagangan
kelancaran
untuk distribusi
jasa perdagangan
pokok)
efisiensi
dan
dan
distribusi barang dan kegiatan
2 Peningkatan
efisiensi
memperlancar (terutama
arus bahan
dan 2 Harmonisasi dan sinkronisasi
efektifitas perdagangan dalam
peraturan
perijinan
usaha
negeri
perdagangan antar pusat dan daerah
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
41
3 Peningkatan barang
pengawasan
beredar
dipasar
secara berkala dan khusus
3 Pengamanan negeri
pasar
melalui
perlindungan
dalam
peningkatan
konsumen
dan
pengawasan barang beredar
b. Luar Negeri
1 Meningkatkan kerjasama dan 1 Mengembangkan koordinasi
dengan
instansi
SDM
terutama UKM yang diarahkan
terkait serta kerjasama antara
untuk
pusat
mandiri dan profesional
dengan
pemerintah
mencapai
pengusaha
Provinsi. 2 Peningkatan pelayanan melalui penyederhanaan
dan
kemudahan perijinan dan arus dokumen ekspor dan impor 3 Mengembangkan
dan
menguatkan informasi
sumberdaya dan
memperluas
kerjasama dan koordinasi 2 Penguatan daya saing melalui 2 Menggali dan mengembangkan mutu
dan
serta
peran
kemandirian
standar
produk
prakarsa UKM
yang
produk
ekspor
dan
dan
meningkatkan daya saing serta
agar
mempromosikan pada pameran
mampu melakukan kegiatan ekonomi
ragam
dagang Internasional
lebih
berorientasi ekspor 3 Memelihara dan memperkuat 3 Peningkatan
penerobosan
basis pasar negara tujuan
pasar
ekspor utama dan penetrasi
mengalihkan
pasar
tradisional kepada pasar-pasar
produk-produk
unggulan
ekspor
kepasar
negara
mitra
internasional (non tradisional)
Afrika,
Timur
untuk
dari
baru
pasar
seperti
Tengah
dan
Eropa Timur
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
42
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. Rencana Program dan Kegiatan Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mendukung pembangunan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, digambarkan dalam program dan kegiatan pembangunan Industri dan Perdagangan sebagai berikut : Program 1. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan industri dalam menciptakan, mengembangkan dan menerapkan pengetahuan baik dalam uji komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan rancang bangun produk maupun proses industri. Kegiatan
Perluasan Penerapan Standar Produk Industri.
Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
Perluasan Penerapan Standar untuk Mendorong Daya Saing.
Indikator
Jumlah pengusaha IKM yang telah mengikuti pelatihan teknis sebanyak 256 orang pertahun
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
43
2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Bertujuan
untuk
menjadikan
Industri
Kecil
dan
Menengah
sebagai
pengembangan industri Kegiatan :
Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
Pengembangan Sistem Pendataan Industri Kecil dan Menengah bagi Aparatur
Perencanaan dan Penyusunan Program
Monitoring dan Evaluasi Program
Kajian Identifikasi Pengembangan Industri Agro
Pelatihan Pengembangan Inovasi Mesin & Logam
Pelatihan Pengembangan Inovasi Meubel Kayu
Indikator
Persentase Pertumbuhan Unit Usaha 3% pertahun
3. Program Pengembangan Sentra - Sentra Industri Potensial Kegiatan :
Pembentukan Sentra Industri Kecil
Pengembangan Sentra Industri Potensial
Indikator
Jumlah sentra industri potensial yang produktif sebanyak 26 sentra pertahun
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Daerah Kegiatan :
Koordinasi
Program
Pengembangan
Ekspor
dengan
Instansi
Terkait/Assosiasi/Pengusaha Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
44
Pengembangan Database Informasi Potensi Komoditi Unggulan
Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri.
Kerjasama dengan lembaga/mitra usaha dalam rangka pengembangan daya saing produk
Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen Ekspor dan Impor
Pengujian Mutu Barang dan Kalibrasi Peralatan laboratorium
Peningkatan Fasilitas Laboratorium/Peralatan kantor
Standar Sistem Mutu Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi dan Pengujian Pemeliharaan Standar
Indikator Persentase
peningkatan
nilai
ekspor
rata-rata
12%
disertai
dengan
meningkatnya jenis dan ragam komoditi ekspor dan negara tujuan ekspor, didukung oleh :
Terimplementasinya kebijakan perdagangan luar negeri
Berkurangnya hambatan dan lancarnya arus prosedur dan dokumen ekspor impor
Terkoordinasinya program yang sinergi antara Pusat dan Daerah dan antar instansi terkait
Meningkatnya kemampuan bersaing dipasar global.
5. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Bertujuan
untuk
perlindungan
memberdayakan
konsumen,
konsumen,
peningkatan
kapasitas
penguatan
lembaga
kelembagaan
yang
menangani sengketa dagang, serta optimalisasi pengawasan barang beredar terutama terhadap barang-barang standar yang terkait dengan keamanan, keselamatan, kesehatan dan lingkungan (K3L). Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
45
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun kedepan adalah :
Peningkatan Pengawasan dan Peredaran barang dan jasa.
Koordinasi Peningkatan Hubungan kerja dengan lembaga Perlindungan Konsumen.
Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian
Operasional dan Pengembangan Unit Kemetrologian Daerah
Pengadaan Peralatan Kemetrologian
Sidang Tera / Tera Ulang alat UTTP
Indikator
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan 5% pertahun
6. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. Bertujuan untuk kelancaran distribusi barang dan jasa yang lebih efisien dan efektif serta mengembangkan sistem usaha dan lembaga perdagangan yang berpihak pada usaha kecil menengah. Kegiatan yang akan dilaksanakan :
Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha.
Pengembangan pasar dan distribusi barang Produsen.
Pembinaan usaha dagang kecil menengah melalui kemitraan.
Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Fasilitasi pemasaran produksi dalam negeri.
Kajian Pembangunan Pasar Induk dan Pergudangan
Indikator
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan 5% pertahun
7. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
Peningkatan SDM IKM/UKM dan Operator Meubel Kayu
Peningkatan SDM Operator Logam & Mesin
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
46
Indikator
Meningkatnya kemampuan operator kapasitas IPTEK sistem produksi sebanyak 81 orang pertahun
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
47
A. Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif selama 5 (lima) tahun terlampir.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
48
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RPJMD Kalimantan Selatan tahun 2011 – 2015 dalam Misi Ketiga : Mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis. Indikator kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang yaitu :
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri rata-rata 3% unit usaha pertahun
Meningkatnya jumlah pengusaha IKM yang telah mengikuti pelatihan teknis rata-rata 256 orang pertahun
Meningkatnya kemampuan operator kapasitas IPTEK sistem produksi sebanyak 81 orang pertahun
Mengembangkan sentra industri potensial yang produktif sebanyak 26 sentra pertahun
Meningkatnya Pertumbuhan sektor Perdagangan rata-rata 5% pertahun, dimana pada awal periode RPJMD realisasi penerbitan SIUP sebesar 10 % (Tahun 2010)
Meningkatnya Ekspor Non Migas rata-rata 12% per tahun.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
49
BAB VII PENUTUP Kesimpulan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2011 – 2015 adalah sebagai pengatur/arah perkembangan organisasi dalam meraih keberhasilan pembangunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dengan partisipasi dan respon dari semua stakeholdernya. Pembangunan Industri dan Perdagangan diarahkan pada industri-industri yang berbasis pertanian dan pertambangan secara optimal memberikan nilai tambah yang tinggi dan mampu bersaing dalam pasar lokal, regional dan global melalui upaya pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan teknologi dan bioteknologi. Tujuan pembangunan Perindustrian dan Perdagangan untuk mencapai sasaran yang akan dicapai antara lain :
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri rata-rata 3% unit usaha pertahun.
Meningkatnya jumlah pengusaha IKM yang telah mengikuti pelatihan teknis ratarata 256 orang pertahun.
Meningkatnya kemampuan operator kapasitas IPTEK sistem produksi sebanyak 81 orang pertahun.
Berkembangnya sentra industri potensial yang produktif sebanyak 26 sentra pertahun.
Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan rata-rata 5% pertahun.
Meningkatnya ekspor non migas rata-rata 12% pertahun Fokus utama pembangunan Industri dan Perdagangan khususnya sektor
Perdagangan yaitu Penguatan daya saing, Peningkatan Promosi Pengembangan Ekspor Daerah. Peningkatan Diplomasi Perdagangan, menjamin ketersediaan dan kelancaran arus barang dan jasa, kepastian berusaha dan perlindungan konsumen. Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
50
Sedangkan sektor Industri fokus pada pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) sekaligus mendukung Program Penyebaran Pertumbuhan IKM Nasional dimana pada tahun 2010 penyebaran pertumbuhan Industri Kecil Menengah pada posisi 70% di Jawa Bali dan 30% di luar Jawa Bali. Pada akhir tahun 2014 angka penyebaran pertumbuhan diharapkan berubah menjadi 60% Jawa Bali dan 40% diluar Jawa Bali. Disamping tetap mengutamakan pada Pendalaman Struktur Industri dan Penguatan Industri Manufaktur yang berbasis Sumber Daya Alam Lokal dan Peningkatan Kemitraan Usaha.
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
51
RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTANS SELATAN PERIODE 2011 - 2015 VISI : Terwujudnya industri yang berdaya saing kuat didukung oleh perdagangan yang kondusif menuju masyarakat Kalsel yang BERMUNAJAD (Berkembang, Maju, Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Damai) MISI : 1. Mengembangkan industri berbasis sumberdaya alam lokal dan budi daya 2. Mengembangkan industri kecil menengah (IKM) dan industri kreatif 3. Mengembangkan kegiatan rekayasa dan rancang bangun industri 4. Meningkatkan pelayanan dalam rangka kelancaran arus ekspor 5. Mewujudkan industri sebagai penggerak ekonomi daerah 6. Mempromosikan produk non migas Kalsel baik dalam negeri maupun luar negeri serta diversifikasi produk dan pasar 7. Meningkatkan kemampuan dunia usaha khususnya UKM untuk memasuki pasar global 8. Meningkatkan sistem dsitribusi yang efektif dan efisien 9. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pelayanan dan pengawasan kegiatan kemetrologian 10. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pelayanan dan sertifikasi mutu barang 11. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
2011
2012
TARGET 2013
2014
2015
STRATEGI
3%
3%
3%
3%
3%
PROGRAM
KEGIATAN
Sektor Industri 1
Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan lapangan usaha baru, meningkatnya nilai tambah dan menyerap banyak tenaga kerja
1 Meningkatnya pertumbuhan sektor
2 Mengembangkan sentra-sentra industri potensial 2
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang mengarah kepada peningkatan daya saing industri
3
Terwujudnya kestabilan harga melalui kelancaran
4
distribusi dan peningkatan informasi harga pasar Terwujudnya tertib ukur segala bidang
1 Persentase unit usaha
Pengembangan industri kecil menengah
industri
memperkuat jaringan klaster industri 2 Grand desain daerah berbasis agro industri 3 Pengembangan sistem pendataan IKM bagi aparatur 4 Fasilitasi bagi IKM terhadap pengembangan daya saing 5 Pelatihan Pengembangan Diversifikasi Produk Mesin dan Logam (Bala Diklat Kayu dan Logam) 6 Pelatihan Pengembangan Diversifikasi Produk Meubel Kayu (Balai Diklat Kayu dan Logam) 7 Peningkatan Kelayakan/Hasil Produk Alsintan (TEST REPORT) (Balai Diklat Kayu dan Logam) 2 Jumlah sentra industri
Pengembangan sentra-sentra industri potensial
26 Sentra
26 Sentra
26 Sentra
26 Sentra
26 Sentra
81 orang
81 orang
81 orang
81 orang Peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi
1 Pembentukan sentra industri kecil
potensial
1 Meningkatnya kemampuan operator kapasitas IPTEK sistem produksi
1 Jumlah pengusaha IKM yang telah mengikuti pelatihan sistem produksi
81 orang
2 Meningkatnya kemampuan teknologi industri
2 Jumlah pengusaha IKM yang telah mengikuti pelatihan
256 orang 256 orang 256 orang 256 orang 256 orang Peningkatan kemampuan teknologi industri
1 Meningkatnya pertumbuhan sektor
1 Persentase pertumbuhan
perdagangan
1 Pembinaan industri kecil dan menengah dalam
sektor perdagangan
5%
5%
5%
5%
5%
Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1 Peningkatan sumber daya manusia operator mesin dan logam 2 Peningkatan sumber daya manusia operator meubel kayu 3 Pelatihan Pengembangan Inovasi Mesin dan Logam Bagi Pengusaha Perajin se Kalsel 4 Pelatihan Pengembangan Inovasi Meubel Kayu Bagi Pengusaha Perajin se Kalsel 1 Pembinaan kemampuan teknologi industri 2 Pengembangan dan pelayanan teknologi industri 3 Perluasan penerapan standar untuk mendorong daya saing 1 Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen 2 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 3 Pengawasan dan penyuluhan Kemetrologian 4 Operasional dan pengembangan unit kemetrologian daerah (Balai Kemetrologian) (Balai Kemetrologian) 5 Pengadaan peralatan kemetrologian (Balai Kemetrologian) 6 Sidang tera/tera ulang alat UTTP
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
5
Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri
1 Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan
1 Persentase pertumbuhan sektor perdagangan
6
Meningkatnya daya saing produk KALSEL yang didukung semakin sempurnanya sarana dan prasarana penunjang Meningkatnya kualitas dan kuantitas calon eksportir, eksportir melalui pendidikan dan pelatihan serta promosi Meningkatnya pengawasan mutu barang dan jasa sesuai standar dalam upaya perlindungan konsumen dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan hak dan kewajiban konsumen
1 Meningkatnya nilai ekspor non migas
1 Persentase pertumbuhan nilai ekpor
7
8
2011 5%
2012 5%
TARGET 2013 5%
2014 5%
2015 5%
PROGRAM Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
STRATEGI
12%
12%
12%
12%
12%
Peningkatan dan pengembangan ekspor 1 Pengembangan Informasi Peluang Pasar daerah Perdagangan Luar Negeri 2 Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Produsen dan Dokumen Ekspor dan Impor 3 Pengembangan Database Informasi Potensi Komoditi Unggulan 4 Kerjasama Dengan Lembaga/Mitra Usaha Dalam Rangka Pengembangan Daya Saing Produk 5 Pelatihan UKM Calon Eksportir dan Eksportir 6 Pengujian Mutu Barang dan Kalibrasi Peralatan Laboratorium (BPSMB)
KEGIATAN 1 Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha 2 Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri 3 Pengembangan pasar dan distribusi barang produsen 4 Fasilitasi pemasaran produk dalam negeri
7 Peningkatan Fasilitas Laboratorium 8 Pemeliharaan Standar Sistem Mutu Laboratorium (BPSMB)
(BPSMB)
RENSTRA 2011 - 2015 APBD NO. 1.
PROGRAM/KEGIATAN Pengembangan Industri Kecil Menengah
INDIKATOR KINERJA Persentase pertumbuhan unit usaha (UU) 3% pertahun
1. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Input Memperkuat Jaringan Kluster Industri Output
2. Pengembangan Sistem Pendataan IKM bagi Aparatur
3. Monitoring dan Evaluasi Program
: Dana
SASARAN
PENDANAAN INDIKATIF 2011
2012
2013
2014
2015
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri ratarata 3% unit usaha pertahun IKM Pangan, kerajinan, Hasil hutan
315,000,000
350,000,000
400,000,000
450,000,000
500,000,000
Aparat Perindustrian dan Perdagangan Kab/Kota se Kalsel
135,000,000
162,000,000
194,400,000
233,280,000
255,000,000
Dinas perindustrian kab/kota, Kemenperin dan Kemendag
100,000,000
125,000,000
150,000,000
175,000,000
200,000,000
150,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
450,000,000
-
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
700,000,000
1,237,000,000
1,394,400,000
1,558,280,000
1,705,000,000
Industri Kecil Menengah, Perusahaan, Aparat
200,000,000
200,000,000
200,000,000
200,000,000
200,000,000
Perajin IKM se kab/kota se Kalsel
593,390,000
712,068,000
854,481,600
1,025,377,920
1,200,000,000
IKM Pangan, kerajinan, Hasil hutan
246,075,000
295,290,000
354,348,000
425,217,600
500,000,000
80,000,000
100,000,000
125,000,000
125,000,000
150,000,000
1,119,465,000
1,307,358,000
1,533,829,600
1,775,595,520
2,050,000,000
: Terciptanya daya saing industri Teridentifikasinya Kandungan B2 pada IKM pangan
Outcome : Meningkatnya produktivitas IKM Berkurangnya penggunaan B2 pada IKM pangan Input : Dana Output : Informasi data IKM se Kalsel Outcome : Tersedianya data IKM se Kalsel Input : Dana Output
4. Perencanaan dan Penyusunan Program
5 Grand Desain Daerah Berbasis Agro Industri
: Termonitornya program/kegiatan tahun berjalan se Kab/Kota se Kalsel Outcome : Tersedianya Data Program tahun berjalan Input : Dana Dinas perindustrian kab/kota, Kemenperin dan Kemendag Output : Terhimpunnya data program tahun berikutnya se Kab/Kota Outcome : Tersedianya data Program tahun berikutnya se Kab/Kota Input : Dana Tersusunnya grand desain daerah berbasis agro industri Output : Produk berbasis agro Outcome : Buku Grand desain daerah berbasis agro industri JUMLAH
2.
Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Jumlah pengusaha IKM yang mengikuti pelatihan sebanyak Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri 256 orang pertahun (256 Orang (IKM)) pertahun
1. Perluasan Penerapan Standar Produk Industri
Input
2. Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
3. Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
4. Perluasan Penerapan Standar untuk mendorong daya saing
: Dana
Output : Meningkatnya pemahaman standar produk Outcome : Terpenuhinya standar produk industri Input : Dana Output Outcome Input Output Outcome Input
: : : : :
Terlatihnya peserta IKM Meningkatnya pemahaman peserta pelatihan Dana Terbinanya IKM Meningkatnya kemampuan IKM dalam penerapan teknologi industri : Dana
Industri Kecil Menengah, Perusahaan, Aparat
Output : Terimplementasinya standar produksi industri Outcome : Bertambahnya produk yang memenuhi standar JUMLAH
NO.
3.
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
2012
2013
2014
2015
Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
Terbentuknya sentra industri potensial yang produktif sebanyak 26 sentra pertahun
Mengembangan Sentra-sentra Industri Potensial (26 Sentra) pertahun
1. Pembentukan Sentra Industri Kecil
Input Output Outcome Input Output Outcome
Sentra-sentra Industri Potensial
217,500,000
200,000,000
200,000,000
200,000,000
200,000,000
Sentra-sentra Industri Potensial
189,882,000
227,858,400
273,430,080
328,116,096
400,000,000
407,382,000
427,858,400
473,430,080
528,116,096
600,000,000
2. Pengembangan Sentra Industri
: : : : : :
Dana Terbentuknya sentra IKM Terciptanya daya saing produk sentra industri Dana Terciptanya daya saing produk sentra industri Keterampilan Teknis Produksi meningkat JUMLAH
4.
PENDANAAN INDIKATIF 2011
Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan 5% pertahun
Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan rata-rata 5% pertahun
1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Input
Masyarakat Kalsl
300,000,000
325,000,000
350,000,000
450,000,000
500,000,000
Aparat, lembaga, Masyarkat
100,000,000
125,000,000
150,000,000
175,000,000
200,000,000
Konsumen, Masyarakat dan Dunia Usaha
230,000,000
250,000,000
275,000,000
325,000,000
380,000,000
84,450,000
90,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
80,000,000
280,000,000
300,000,000
340,000,000
425,000,000
519,991,000
550,000,000
570,000,000
590,000,000
625,000,000
1,314,441,000
1,620,000,000
1,765,000,000
2,020,000,000
2,290,000,000
Calon UKM, UKM Pedagang Kecil, Menengah serta Koperasi
120,000,000
150,000,000
175,000,000
200,000,000
250,000,000
Pasar, Produsen, Distributor, Pengecer dan Konsumen akhir
400,000,000
350,000,000
400,000,000
450,000,000
500,000,000
: Dana
Output
: Terlindungi konsumen dari barang kadaluarsa Tersosialisasinya UU No.8 Thn 1999 Outcome : Konsumen aman Mengkonsumsi / memakai Barang
2. Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja dengan Lembaga Perlindungan Konsumen
Input
Meningkatnya pengetahuan aparat didaerah : Dana
Output
: Terkoordinasinya Hub. Kerja dengan lembaga PK
Outcome : Terlaksananya forum konsultasi PK Meningkatnya Perlindungan terhadap Konsumen 3. Pengawasan dan penyuluhan kemetrologian
4. Operasional dan pengembangan Unit Kemetrologian Daerah
5. Pengadaan Peralatan kemetologian
6. Sidang tera / tera ulang alat UTTP
Input Output
: Dana : Terlaksananya penyuluhan UTTP Terlaksananya pengawasan UTTP Outcome : Kesadaran masyarakat untuk melakukan tera Input : Dana Output Outcome Input Output Outcome Input Output Outcome
: : : : : : : :
Terlaksananya standar pelayanan Meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan Dana Terlaksananya pengadaan alat kemetrologian Terpenuhinya pengadaan alat kemetrologian Dana Terlaksananya kebenaran Alat UTTP tercapainya target PAD
Tera dan Tera Ulang Alat UTTP
JUMLAH 5.
Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan 5% pertahun
1. Fasilitas Kemudahan Perijinan Pengembangan Input : Dana Usaha Output : Tersedianya data unit usaha/Terbinanya UKM Outcome : Meningkatnya Pertumbuhan & Pengembangan UKM baru 2. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang Input : Dana Produsen Output : Terlaksananya kelancaran distribusi arus barang Outcome : Tersedianya Kebutuhan bahan pokok di pasar dlm jlh yg cukup
Meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan rata-rata 5% pertahun
NO.
PROGRAM/KEGIATAN 3. Pembinaan Usaha Dagang Kecil Menengah Melalui Kemitraan
4. Kajian Pembangunan Pasar Induk dan Pergudangan (Baru)
5. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
INDIKATOR KINERJA Input
: Dana
SASARAN Pedagang Informal & UKM
Output : Terbinanya UKM Outcome : Meningkatnya kemampuan teknis dan pendataan UKM Input : Dana
Kalsel
Output : Tersedianyan Kajian Pembangunan Pasar Induk Outcome : Terdapatnya Data/Informasi Berupa Laporan Rencana Pembangunan Pasar Induk dan Pergudangan Input : Dana
Konsumen, Masyarakat dan Dunia Usaha
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
300,000,000
-
-
-
98,040,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
250,000,000
300,000,000
400,000,000
450,000,000
500,000,000
550,000,000
1,111,310,000
1,350,000,000
1,225,000,000
1,400,000,000
1,550,000,000
Output
6. Fasilitasi Pemasaran Produksi Dalam Negeri
: Tersosialisasinya penggunaan produk dalam negeri Outcome : Tercapainya/meningkatnya penggunaan produk dalam negeri Input : Dana
PENDANAAN INDIKATIF 2011 193,270,000
Calon UKM, UKM Pedagang Kecil, Menengah serta Koperasi
Output : Tersedianya Pasar Baru bagi produk Kalsel Outcome : Meningkatnya Pemasaran produk / unggulan dalam negeri JUMLAH 6.
Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Daerah
Persentase peningkatan nilai ekspor 12% pertahun
Meningkatnya nilai ekspor non migas rata-rata 12% pertahun
1. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan Instansi Terkait / Assosiasi dan Pengusaha
Input
Pengusaha UKM perlu dikembangkan untk menjadi calon eksportir
388,542,500
450,000,000
495,000,000
544,500,000
598,950,000
Eksportir & UKM/Calon Eksportir di Daerah
300,000,000
400,000,000
450,000,000
500,000,000
600,000,000
Aparat, Eksportir, UKM/Calon Eksportir di Daerah
150,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
288,200,000
Aparat, Eksportir dan Importir serta calon Eksportir/Importir di Daerah
220,000,000
242,000,000
266,000,000
292,000,000
Aparat, Eksportir dan Importir UKM Calon Eksportir di Daerah
106,000,000
330,000,000
340,000,000
350,000,000
360,000,000
1,164,542,500
1,642,000,000
1,793,000,000
1,952,700,000
2,179,150,000
2. Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri
: Dana
Output : Terlatihnya UKM sebagai calon eksportir Outcome : Meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan ekspor Input : Dana Output
: Terlaksananya informasi dan promosi bagi calon eksportir Outcome : Meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan promosi 3. Kerjasama dengan lembaga/mitra usaha dalam Input : Dana rangka pengembangan daya saing produk
4. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen Ekspor dan Impor
Output : Terlatihnya bidang mutu dan desain Outcome : Meningkatkan daya saing komoditi ekspor Input : Dana
332,000,000
Output
: Terlaksananya Sosialisasi tentang ekspor dan impor Outcome : Meningkatkan pengetahuan aparatur, eksportir atau importir, calon eksportir dan importir 5. Pengembangan Database Informasi Potensi Komoditi Unggulan
Input
: Dana
Output
: Tersedianya jumlah Database Potensi Komoditi Unggulan Outcome : Tersedianya informasi bagi aparat, eksportir, UKM calon eksportir JUMLAH
NO.
7.
PROGRAM/KEGIATAN
BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG Terhadap Pengguna Jasa Pelayanan Laboratorium 1. Peningkatan Fasilitas Laboratorium
INDIKATOR KINERJA
Input
: Dana
SASARAN
Hasi Pengujian dan kalibrasi diakui secara nasional dan internasional
Output : Terpenuhinya pelayanan pengujian dan kalibrasi Outcome : Pelayanan prima terhadap pengguna jasa pengujian dan kalibrasi JUMLAH 8.
Pelayanan Pengujian Mutu Barang dan Kalibrasi Peralatan 1. Pengujian Mutu Barang dan Kalibrasi Peralatan Laboratorium
Input
: Dana
Mantapnya kegiatan pelayanan pengujian dan kalibrasi shg komoditi brg yg diekspor memenuhi persyaratan Internasional
Output : Terpenuhinya pelayanan pengujian dan kalibrasi Outcome : Pelayanan prima terhadap pengguna jasa pengujian dan kalibrasi JUMLAH 9.
Penerapan Sistem Mutu 1. Pemeliharaan Standar Sistem Mutu
Input
: Dana
Meningkatkan saranan dan Prasarana melalui dunia usaha dan masyarakat
Output : Terpenuhinya pelayanan pengujian dan kalibrasi Outcome : Pelayanan prima terhadap pengguna jasa pengujian dan kalibrasi JUMLAH BALAI DIKLAT KAYU & LOGAM 10. Pengembangan Industri Kecil & Menengah 1. Pelatihan Pengembangan Inovasi Mesin & Logam bagi pengusaha
2. Pelatihan Pengembangan Inovasi Meubel Kayu bagi pengusaha
3. Pelatihan Pengembangan Inovasi Mesin dan Logam bagi aparatur
4. Pelatihan Pengembangan Inovasi Meubel Kayu bagi aparatur
5 Monitoring dan evaluasi, serta kerjasama IKM/UKM
PENDANAAN INDIKATIF 2011
2012
2013
2014
2015
109,704,000
126,160,000
145,084,000
166,847,000
200,000,000
109,704,000
126,160,000
145,084,000
166,847,000
200,000,000
559,426,000
643,340,000
739,841,000
821,945,000
870,000,000
559,426,000
643,340,000
739,841,000
821,945,000
870,000,000
99,090,000
113,954,000
131,048,000
150,706,000
175,000,000
99,090,000
113,954,000
131,048,000
150,706,000
175,000,000
Persentase pertumbuhan unit usaha (UU) 3% pertahun
Meningkatnya pertumbuhan sektor industri ratarata 3% unit usaha pertahun
Input
IKM & UKM Logam dan Mesin di Kalsel
886,401,000
1,019,361,000
1,172,266,000
1,348,105,000
2,000,000,000
Output : Terlatihnya IKM/UKM Perajin Logam & Mesin Outcome : Meningkatnya Ketrampilan & Pengetahuan IKM/UKM Logam & Mesin Input : Dana
IKM & UKM Meubel Kayu di Kalsel
898,400,000
1,033,160,000
1,188,136,000
1,366,352,000
2,200,000,000
Output : Terlatihnya IKM/UKM Meubel kayu Outcome : Meningkatnya Ketrampilan & Pengetahuan IKM/UKM Meubel Kayu Input : Dana
Aparatur Logam dan Mesin di Kalsel
-
390,000,000
438,000,000
504,000,000
550,000,000
Output : Terlatihnya aparatur Perajin Logam & Mesin Outcome : Meningkatnya Ketrampilan & Pengetahuan aparatur Logam & Mesin Input : Dana
Aparatur Meubel Kayu di Kalsel
-
390,000,000
447,000,000
513,000,000
560,000,000
Output : Terlatihnya aparatur Meubel kayu Outcome : Meningkatnya Ketrampilan & Pengetahuan aparatur Meubel Kayu Input : Dana
IKM dan UKM Kab/Kota
-
250,000,000
350,000,000
400,000,000
450,000,000
1,784,801,000
3,082,521,000
3,595,402,000
4,131,457,000
5,760,000,000
: Dana
Output
: Terhimpunnya data IKM/UKM Kegiatan 2011 s/d 2014 Outcome : Tersedianya Data Kegiatan IKM/UKM 2011 s/d 2014 JUMLAH
NO.
PROGRAM/KEGIATAN
11. Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem produksi
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
PENDANAAN INDIKATIF 2011
2012
2013
2014
2015
Meningkatnya kemampuan operator kapasitas IPTEK sistem Meningkatnya kemampuan operator kapasitas produksi sebanyak 81 orang pertahun IPTEK sistem produksi 81 orang pertahun
1. Peningkatan SDM Operator meubel Kayu
Input
2. Peningkatan SDM Operator Logam & Mesin
Output : Terlatihnya Operator Meubel Kayu Outcome : Meningkatnya Ketrampilan & Pengetahuan bagi Operator Meubel Kayu Input : Dana
: Dana
Output : Terlatihnya Operator Logam & Mesin Outcome : Meningkatnya Ketrampilan & Pengetahuan bagi Operator Logam & Mesin Dalam rekayasa alsintan & alat rumah tangga JUMLAH JUMLAH KESELURUHAN ANGGARAN
Operator Meubel Kayu Balai Diklat Industri Kayu dan Logam
352,930,000
405,870,000
466,751,000
536,764,000
585,000,000
Operator Logam dan Mesin Balai Diklat Industri Kayu dan Logam
600,290,000
690,334,000
793,884,000
912,967,000
945,000,000
953,220,000
1,096,204,000
1,260,635,000
1,449,731,000
1,530,000,000
9,323,381,500
12,646,395,400
14,056,669,680
15,955,377,616
18,909,150,000