Oleh :
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Disampaikan dalam Acara : FORUM KOMUNIKASI PERENCANAAN INDUSTRI Surabaya, 8 Juli 2011
1
PEMBANGUNAN INDUSTRI DI JAWATIMUR
VISI: Jawa Timur sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, berdaya saing global dan berperan sebagai motor penggerak utama perekonomian dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat”
Misi : • Meningkatkan pelayanan publik.
•Meningkatkan pembinaan dan pengembangan industri. • Meningkatkan pembinaan dan pengembangan pasar dan perdagangan dalam negeri. • Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ekspor dan pengendalian impor. • Meningkatkan pembinaan. pengendalian dan pengembangan metrologi legal. • Meningkatkan pengujian. kalibrasi. dan sertifikasi mutu barang .
AGENDA PEMBANGUNAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN RPJMD Prov Jatim 2009-2014
Agenda Pembangunan Bidang Ekonomi “ Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. terutama melalui pengembangan agroindustri /agribisnis serta pembangunan dan penyediaan infrastruktur pertanian dan pedesaan ”
• Sub Agenda Peningkatan Ekspor Non Migas
• Sub Agenda Peningkatan
Daya Saing Manufaktur
Industri
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI (1) 1. Fasilitasi pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri. meningkatkan. dan memperluas pemanfaatan teknologi. serta meningkatkan nilai pengganda (multiplier). 2. Mengembangkan industri manufaktur diutamakan pada beberapa subsektor prioritas yang mampu menyerap banyak tenaga kerja; memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (seperti makanan-minuman dan obat-obatan); mengolah hasil pertanian dalam arti luas (termasuk perikanan) dan sumber-sumber daya alam lokal; dan memiliki potensi pengembangan ekspor. 3. Mengembangkan subsektor industri yang terkait (related industries) dan sub-sektor industri penunjang (supporting industries) bagi industri manufaktur prioritas.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI (2) 4. Fasilitasi penelitian dan pengembangan industri manufaktur untuk teknologi produksi. termasuk pengembangan manajemen produksi. yang memperhatikan kesinambungan lingkungan. dan teknik produksi yang ramah lingkungan. 5. Fasilitasi peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja industri untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Pertumbuhan Ekonomi Grafik Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2001- Tahun 2010 (co-c) dalam %
Jawa Timur
5,83 4,50 3,76 3,64
2001
4,78
5,84 5,60
Nasional
5,8 5,48
6,28 6,11
6,67 6,10
6,08 5,94
5,05
5,01 4,55
3,8
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Akhir tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan, yakni mencapai 6,67%. Besarnya pertumbuhan ini melebihi nasional yang hanya 6,10% pada 2010.
Sumber : BPS, 2011
No 1. 2. 3. 4.
Provinsi DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Barat Jawa Tengah
Sumber : BPS, 2011
2010
Data Tw I 2011
17,81 % 15,41 % 14,49 % 8,5 %
17,92 % 15,55 % 14, 49 % 8,57 %
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI JAWA TIMUR
Komposisi & Struktur Ekonomi Jatim Berdasarkan PDRB Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (%)
Struktur Ekonomi Jawa Timur Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Yang Berlaku (%) Tahun 2009-2010
Pertanian
Pertanian
5%
9%
6% 9%
16%
16%
5%
Listrik, gas dan Air bersih
Industri Pengolahan 8%
6% 6%
27%
29%
2%
17%
5%
Listrik, gas dan Air bersih
0%
4%
Konstruksi 29% 30% 27%
29%
3%2%
4% 2%
2%
Pertambangan dan Penggalian
Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
2% Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh
Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Jasa – Jasa 16%
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Pada Struktur PDRB Jawa Timur sektor yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Jatim yaitu Sektor Perdagangan, Hotel,
50% 34%
Restaurant, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Pertanian Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Industri
Keterangan : 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri 4. Listrik 5. Konstruksi 6. PHR 7. Pengangkutan 8. Keuangan 9. Jasa-jasa
Leading Sector : Perdag Hotel & Restoran (29,47%) , Industri Pengolahan (27,49 %) dan Pertanian (15,75 %)
Subsektor Barang lainnya
0,70 1,19 1,22
Subsektor Alat angkutan, mesin & peralatannya
1,15 0,76 0,76
Subsektor Logam dasar, besi & baja Subsektor Semen, barang galian bukan logam
1,49 2,19 2,19 1,01 0,92 0,94 2,55 2,24 2,23
Subsektor Pupuk, kimia & barang dari karet
2009
2008
3,66 3,57 3,53
Subsektor Kertas & barang cetakan Subsektor Barang dari kayu & hasil hutan lainnya
0,97 0,95 1,00
Subsektor Tekstil, barang dari kulit & alas kaki
0,92 0,96 1,03
Subsektor Mamin & tembakau
2010
15,34 15,26 15,37
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,0012,0014,0016,0018,00
INDUSTRI PENGOLAHAN 5,00
4,64
4,00 3,00
4,35
4,23
3,05
2,62
2,00 1,00 0,00 2006
2007
2008
2009
2010
Makanan Minuman dan Tembakau
Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki
5,00
6,00 4,44
4,00 3,28
3,00
3,60 2,00
2,81
-2,00
1,00
2006
2007
2008
2009
2010
-0,06 2008
2007
2009
2010
-3,95
Kertas dan Barang Cetakan 10,00
1,00
0,44 2006
0,38 2007
8,62
8,00 2008-0,80
2009
2010
-2,00
7,33
6,00
-2,31
5,50
4,00
3,14
3,07 2,00
-3,00 -3,85
-4,00
0,00 2006
-5,00
Pupuk, Kimia & Barang dari Karet
2007
2008
2009
2010
Semen & Barang Galian Bukan Logam
7,00
6,00
2006
-6,00
Barang dari Kayu & Hasil Hutan lain
-1,00
2,66
-4,00
0,00
0,00
2,26
0,00
2,16
2,00
4,70
4,00
7,00 6,21
5,00
5,60
6,00 5,18
6,31
5,00
4,00
4,36
4,00 3,30
3,00
2,88
3,00
2,00
2,00
1,00
1,00
0,00
0,00 2006
2007
2008
2009
2010
1,44 0,29 2006
2007
2008
2009
0,75 2010
Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya
Logam Dasar, Besi & Baja 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
7,35
25,00 22,01
20,00
5,78 4,91
15,00 3,40
12,19
10,00 5,00
4,88
2,89
0,82
3,86
0,00 2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
Barang lainnya 10,00 8,97 8,00 6,00 4,00
4,26
4,11
3,70
2,00 0,00 2006
2007
2008
0,00 2009
2010
2008
2009
2010
GAMBARAN SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TIMUR
Sektor Fokus Yang Menjadi Pertumbuhan Ekonomi Di Dalam Koridor Ekonomi Jawa Timur 3 Sektor Utama PDRB Jawa Timur
Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Berdasarkan PDRB Atas Dasar Barang Berlaku (%) 35 30 25 20 15 10 5 0
Sektor PDRB
Sektor Industri Pengolahan
Sektor Perdagangan , Hotel, dan Restaurant
Sektor Pertanian
Sektor Industri Pengolahan (27,49%) merupakan No
Sektor
Atas Dasar Harga Berlaku (%) 2009 2010
3
Industri Pengolahan
28,04
27,49
3.a.
Mamin & tembakau
15,26
15,34
3.b.
0,96
0,92
0,95
0,97
3.d.
Tekstil, barang dari kulit & alas kaki Barang dari kayu & hasil hutan lainnya Kertas & barang cetakan
3,57
3,66
3.e.
Pupuk, kimia & barang dari karet
2,24
2,25
3.f.
Semen, barang galian bukan logam
0,92
1,01
3.g.
Logam dasar, besi & baja
2,19
1,49
3.h.
Alat angkutan, mesin & peralatannya
0,76
1,15
1,19
0,70
3.c.
3.i. Barang lainnya Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Sektor Fokus Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa
Posisi Provinsi Jawa Timur lebih ditekankan pada pengembangan kelompok industri makanan dan
minuman, klaster industri petrokimia dan industri perkapalan (alat angkut, mesin dan perlatannya).
Koridor Ekonomi Jawa Terhadap Provinsi Jawa Timur Klaster Industri Petrocheum Klaster Industri Perkapalan
Klaster Industri Perkapalan
Klaster Industri Makanan dan Minuman
Klaster Industri Petrokimia
Metropolitan Gerbangkertasusila berpotensi menjadi pusat utama kegiatan industri manufaktur di masa depan
Klaster Industri Makanan dan Minuman
Dari arahan pengembangan koridor ekonomi jawa sebagai Pendorong Industri dan Jasa Nasional, maka Provinsi Jawa Timur akan mengembangkan koridor ekonomi yang potensial nanti kedepannya mampu memberikan sumbangan yang besar bagi nasional untuk mencapai Visi Negara Indonesia menjadi negara terkuat ke 12 dunia pada tahun 2025.
POTENSI INDUSTRI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN PER GOLONGAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR TAHUN 2009 – 2010 2009**)
NO
URAIAN
1
INDUSTRI KECIL - Jumlah Unit Usaha (UU)
A
SATUAN
Unit
IAK
ILMTA
2010***)
IATT
TOTAL
IAK
ILMTA
IATT
TOTAL
596.198
92.766
11.624
700.588
618.389
95.473
12.495
726.357
1.340.181
213.353
23.581
1.577.115
1.400.639
248.524
25.349
1.674.512
B
- Tenaga Kerja (TK)
Orang
C
- Nilai Produksi (NP)
Milyar Rp.
55.848
5.064
95
61.007
58.810
6.008
102
64.920
D
- Nilai Investasi (NI)
Milyar Rp.
21.488
2.363
199
24.050
22.575
2.807
213
25.595
2
INDUSTRI SEDANG - Jumlah Unit Usaha (UU)
Unit
12.967
1.954
188
15.109
13.392
1.972
192
15.556
747.274
81.966
18.254
847.494
776.407
88.508
18.710
883.625
A B
- Tenaga Kerja (TK)
Orang
C
- Nilai Produksi (NP)
Milyar Rp.
44.042
3.152
556
47.750
46.071
3.720
569
50.360
D
- Nilai Investasi (NI)
Milyar Rp.
13.898
1.785
154
15.837
14.491
1.962
157
16.610
3
INDUSTRI BESAR - Jumlah Unit Usaha (UU)
460
131
153
744
473
131
154
758
162.099
54.245
2.918
219.262
168.748
55.250
2.947
226.945
A
Unit
B
- Tenaga Kerja (TK)
Orang
C
- Nilai Produksi (NP)
Milyar Rp.
65.193
4.919
1.057
71.169
68.573
5.187
1.067
74.827
D
- Nilai Investasi (NI)
Milyar Rp.
14.823
1.791
425
17.039
15.371
1.796
429
17.596
4
TOTAL INDUSTRI - Jumlah Unit Usaha (UU)
609.625
94.851
11.965
716.441
632.254
97.576
12.841
742.671
2.249.554
349.564
44.753
2.643.871
2.345.794
392.282
47.006
2.785.082
A
Unit
B
- Tenaga Kerja (TK)
Orang
C
- Nilai Produksi (NP)
Milyar Rp.
165.083
13.135
1.708
179.926
173.454
14.915
1.738
190.107
D
- Nilai Investasi (NI)
Milyar Rp.
50.209
5.939
778
56.926
52.437
6.565
799
59.801
Jumlah Unit Usaha 2,09%
0,10%
Jumlah Tenaga Kerja (org) 8,15%
Industri Kecil Industri Menengah
Industri Kecil
31,73%
Industri Menengah
60,12%
Industri Besar
Industri Besar
97,80%
Nilai Produksi
39,36%
34,15%
Nilai Investasi
Industri Kecil
29,42% Industri Kecil
42,80%
Industri Menengah Industri Besar
26,49%
Industri Menengah Industri Besar
27,78%
PENGEMBANGAN INDUSTRI PRIORITAS Melalui : Pengembangan 5 Klaster Industri
1. KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI 1. Industri strategis penghasil Devisa yang besar dan banyak menyerap Tenaga Kerja 2. Peningkatan kebutuhan Pasar DN dan LN 3. Jumlah total Industri Alas Kaki sebesar 3.489 UU, terdiri dari : - Industri Penyamakan Kulit : 129 UU - Industri Besar & Menengah : 140 UU - Industri Kecil : 1.380 UU - Sentra IKM : 1.840 UU
RENCANA AKSI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI ALAS KAKI TAHUN 2011 - 2014 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Restrukturisasi Permesinan Industri Alas Kaki Peningkatan Kompetensi SDM Peningkatan Fasilitas Pusat Desain dan Fasion Pengembangan Kawasan Industri di Jombang Promosi Produk Alas Kaki mlli Pameran DN & LN Pengadaan Bahan Baku Kulit DN Penerapan dan Pengawasan Standard Pengembangan Desain Produk Alas Kaki
RENCANA AKSI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI ALAS KAKI TAHUN 2011 - 2012
Peningkatan kualitas dan kuantitas komoditi alas kaki melalui penyediaan tenaga kerja trampil jahit sepatu bagi 570 IKM Alas Kaki
KONDISI INDUSTRI ALAS KAKI SAAT INI -Diproyeksikan pertumbuhan industri alas kaki pada Tahun 2011 sebesar 15 % dan diharapkan 80 % ( lebih kurang 600 Juta pasang) kebutuhan alas kaki Nasional dapat dicukupi dari Provinsi Jawa Timur -40 Investor Industri Alas Kaki, industri komponen dan industri pendukung alas kaki telah siap menanamkan investasinya di Jawa Timur - Pada Tahun 2010 : Industri alas kaki Jawa Timur menyerap Tenaga Kerja sebanyak 4.000 orang - Pada Tahun 2011 : Hasil rapat dengan APRISINDO, dibutuhkan Tenaga Kerja Jahit Sepatu sebanyak 70.000 orang
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI
1.Perlindungan Pasar Dalam Negeri 2.Perluasan Pasar Ekspor 3.Peningkatan Daya Saing
2. KLASTER INDUSTRI PERHIASAN 1. Potensi IK Perhiasan Jawa Timur : - Jumlah Sentra : 43 Sentra IK di 16 Kab/Kota - Jumlah Unit Usaha : 1.854 UU - Tenaga Kerja : +17.600 orang - Industri Menengah Besar : 24 UU 2. Konstribusi produksi sebesar 25 % terhadap kapasitas produksi Nasional
EKSPOR INDUSTRI PERHIASAN
1. Perusahaan Menengah Besar Perhiasan Emas dan Perak telah ekspor ke Amerika Serikat, Hongkong, Uni Emirat Arab, India, Singapura, Jepang, Italia, Jerman, Norwegia, Australia, Canada, Inggris, dll 2. Ekspor perhiasan Jawa Timur mempunyai konstribusi + 25 % dari Nilai Ekspor Nasional
KONDISI INDUSTRI PERHIASAN SAAT INI Lokasi Gemopolis di Kabupaten Sidoarjo (dekat Bandara Juanda), tanah disiapkan oleh PT. Mandiri Land seluas 100 Ha. - Diminati oleh Investor dari Singapura -
PERMASALAHAN INDUSTRI PERHIASAN - Kurangnya Tenaga trampil cutting batu mulia dan merangkai perhiasan - Akses pasar belum optimal - Desain perhiasan belum berkembang - Keterbatasan mesin / peralatan cutting dan merangkai perhiasan
RENCANA AKSI INDUSTRI PERHIASAN - Fasilitasi investasi terhadap 5 investor Gemopolis - Peningkatan ketrampilan Tenaga cutting batu mulia dan merangkai perhiasan - Perluasan jaringan pasar - Pengembangan Desain perhiasan - Revitalisasi mesin / peralatan cutting
3. KLASTER INDUSTRI PERKAPALAN
•INDUSTRI INTI : Galangan kapal di Jawa Timur. • BACKWARD LINKAGE (INDUSTRI PEMASOK) Industri baja, Industri material & peralatan pengelasan, Industri mesin diesel, Industri cat kapal, Industri peralatan navigasi, pengerajin kayu, dll. • FORWARD LINKAGE (INDUSTRI PENGGUNA) Perusahaan pelayaran, Perusahaan pemilik kapal, TNI & Polri, DKP – Kapal Ikan, Dephub – Kapal Perintis dll.
1.industri pipa baja 2.Industri gas 3.industri rubber 4.Industri jasa konstruksi 5.Industri pengecoran logam 6.Industri galvanize 7.Industri design interior kapal 8.Industri chemical maintainance 9.Industri plat baja hot roll 10.Industri aluminium 11.Industri welding 12.Industri rekayasa mesin 13.Industri coating 14.Industri cat 15.industri pembuatan tangki 16.industri stainless steel 17.industri ethanol 18.industri jasa konstruksi baja 19.industri loadhandling 20.industri oli pelumas 21.industri panel listrik
RENCANA LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN JAWA TIMUR (DALAM BENTUK KEK DI KAB. LAMONGAN) •
Tersedia Luas lahan minimal 500 Ha.
•
Dekat laut lepas dengan garis pantai panjang dan kedalaman laut 9 – 12 m.
•
Tingkat laju sedimentasi yang rendah
•
Kedekatan dengan industri pendukung lainnya
•
Ketersediaan fasilitas infrastruktur dan utilitas serta SDM perkapalan cukup memadai
POTENSI INDUSTRI PERKAPALAN DI JAWA TIMUR Potensi Industri Perkapalan di Jawa Timur Th. 2010 : - Jumlah Industri Menengah-Besar : 27 UU - Kapasitas Terpasang : 170.000 GT atau setara 255. 000 DWT (+ 30 % dari kapasitas terpasang nasional). - Industri perbaikan kapal : 2 unit floating dock 15 unit dry dock 3 unit slipway - Beberapa industri pemasok, industri pendukung dan industri terkait yang cukup potensial. - Jumlah IKM kapal Rakyat : 52 perusahaan, tersebar di 11 kabupaten, meningkat 33,33 % dari tahun 2009 yang berjumlah 39 perusahaan.
PRODUK UNGGULAN INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
1.Kapal Baru : 27 UU 2.Reparasi Kapal : 27 UU Dengan kapasitas terpasang: 255.000 DWT (DWT : Death Weigth Tonage)
Catt : Kapal baru : kapal cargo, tongkang, tug boat, kapal penumpang dan kapal curah kering
RENCANA AKSI INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
1.Mengembangkan industri komponen dan pendukung (supporting industries) 2.Peningkatan Utilisasi 3.Penguatan struktur industri perkapalan (rantai nilai/value chain) 4.Pengembangan Teknologi 5.Pengembangan lokasi
RENCANA AKSI INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
Terwujudnya peningkatan daya saing 120 IKM pendukung klaster industri perkapalan melalui peningkatan SDM bidang teknik produksi, temu bisnis, dan fasilitasi working group dengan stakeholder perkapalan (KIKAS, PT, NASDEC)
4. KLASTER INDUSTRI TEBU / GULA Klaster Industri Tebu/Gula adalah klaster industri yang selalu memperhatikan basis sumberdaya, cakupan industri yang memiliki jaringan luas, multi produk, multi kepentingan, memiliki daya saing serta merupakan unggulan daerah (geographical competitiveness) (utamanya Jawa Timur) yang diharapkan sustain dan kontinyu
KONDISI INDUSTRI TEBU DI JAWA TIMUR •Produksi tebu • Produktivitas tebu • Rendemen rata-rata • Produksi gula
: : : :
15.506.586 Ton 6,32 ton/ha 6,76 % 1.048.735 ton
memberikan kontribusi produksi gula nasional
• • • •
47
%
terhadap
Jumlah Perusahaan gula : 31 UU Jumlah Tenaga Kerja : 98.412 orang Tersebar di 16 Kab/Kota Kebutuhan kosumsi gula masyarakat Jawa Timur sebesar 537.810 ton atau Jawa Timur surplus sebesar 510.925 ton
RENCANA AKSI TAHUN 2011-2012
Peningkatan fasilitasi bagi 250 IKM mamin terhadap ketersediaan bahan baku melalui Working Group dan forum Interaktif pengembangan klaster industri berbasis tebu (MASKIBBU)
PELUANG BERKEMBANGNYA INDUSTRI TEBU/GULA - Teknologi pengolahan gula telah dikuasai
- Potensi Pabrik Gula di Jawa Timur - Tersedianya Tenaga kerja untuk perusahaan dan Petani Penanam Tebu - Meningkatnya permintaan gula rafinasi dalam negeri - Diversifikasi pengolahan tebu menjadi bio ethanol dan produk lain.
6. KLASTER INDUSTRI MAKANAN MINUMAN Memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Jatim, dengan sub sektor yg terbesar adalah bidang Industri berbasis tebu, tembakau dan buah-buahan INDUSTRI MAMIN BERBASIS TEMBAKAU
INDUSTRI MAMIN BERBASIS TEBU
INDUSTRI SEKTOR MAKANAN MINUMAN DAN TEMBAKAU Memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Jatim, dengan sub sektor yg terbesar adalah bidang Industri berbasis tebu, tembakau dan buah-buahan INDUSTRI MAMIN BERBASIS HASIL LAUT
INDUSTRI MAMIN BERBASIS JAGUNG
6. Klaster Industri Migas dan Kondensat (GELANGBAN ) Pipanisasi air untuk keperluan pabrik di kawasan industri Gelangban dari sungai Bengawan Solo Bahan Baku Senipah Condensate: Pertamina Full Range Naphta: Vitol Asia Other Condensate: Vitol Asia
Industri peralatan pabrik dari TKDN 30 % menjadi 50 %
Rancang bangun dan perekayasaan (PT. Rekayasa Industri) dari TKDN 80 % menjadi 85 % INDUSTRI PENDUKUNG
Pipa Gas Alam
Pasar Ekspor Dalam negeri (PT. Pertamina, PT. Chandra Asri, Industri PTA Nasional, PT. SMI, PT. UIC)
Industri Petrokimia Berbasis Olefin
EXISTING
Industri Petrokimia Berbasis C2 Industri Inti: Aromatik Based PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) 1.232.000 ton per tahun produk aromatik 1.800.000 ton per tahun light naphta 440.000 ton per tahun produk BBM
Industri Petrokimia Berbasis Etanol
BELUM ADA
INTEGRASI (??) EXISTING Industri inti lain: New Refinery (??)
Bioetanol di Malang (PT. Molindo)
Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Perak Lamongan Integrated Shore Based (Masih rencana) Telekomunikasi: PT.Telkom Air : Pemda Tangki penyimpanan dan jaringan pipa Jaringan listrik Jalan Raya Pengolahan limbah terpadu
Lembaga Keuangan Bank BUMN Bank Asing
LEMBAGA PENDUKUNG
Depatemen Perindustrian Dinas Peindustrian dan Perdagangan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi & Kabupaten/Kota Asosiasi
Kawasan Industri Gresik (di Kabupaten Tuban)
Industri Anggota: Kawasan Industri Gresik (di Kabupaten Gresik) PT. Eterindo Nusa Graha PT. Maspion Polystyrene PT. Petro Oxo Nusantara PT. Petrowidada PT. Siam Maspion Polymers
Perhubungan dan Transportasi Departemen Perhubungan Departemen Pekerjaan Umum Adpel Pelabuhan Perusahaan Angkutan Swasta
Perguruan Tinggi/Litbang: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Universitas Brawijaya Univesitas Brawijaya ITN Malang
POTENSI SDA JAWA TIMUR - Potensi SDA khususnya minyak dan gas bumi memberikan kontribusi yang sangat tinggi pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. - Sampai saat ini potensi cadangan untuk minyak bumi dan kondensat teridentifikasi sebesar 422.091,4 MSTB (Million setara barel) - Yang tersedia sebesar 161.384,1 MSTB). - Potensi cadangan gas bumi teridentifikasi sebesar 4.759,6 BSCF ( Billion setara cubic Feet)
RENCANA AKSI INDUSTRI PETROKIMIA Dibangunnya kilang minyak di AROMATIC CENTER PT TPPI Tuban (Trans Pasific Petrochemical Indonesia), yaitu kilang minyak yang memaksimalkan Naphtha, dengan tujuan utama untuk pemenuhan bahan baku industri petrokimia domestic.
PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN 1. 2. 3. 4.
Melalui Pengembangan : Kompetensi Inti Daerah OVOP Industri Kreatif Industri Agro
POTENSI PRODUK UNGGULAN KABUPATEN / KOTA SE JAWA TIMUR NO
KAB/KOTA
1 Kab. Bangkalan
KOMPETENSI INTI DAERAH
OVOP
INDUSTRI KREATIF
AGRO
Batik
Tali Agel
Krupuk hasil laut
Salak
2 Kab. Banyuwangi
Batik Gajah Oling
Industri rekaman seni tari gandrung banyuwangi
Kerajinan pelepah pisang dan enceng gondok
Olahan buah
3 Kab. Blitar
Emping melinjo
Gula kelapa
Gendang Sukarno
Sapi perah
4 Kab. Bojonegoro
Produk kayu
Ledre
Meubel akar tunggak Salak
5 Kab. Bondowoso
Meubel
Anyaman Bambu
Kerajinan kuningan
6 Kab. Gresik
Meubel rotan
Pudak
7 Kab. Jember
Sangkar burung
Suwar suwir
8 Kab. Jombang
Pengolahan aneka makanan dan Manik-manik kaca minuman
Meubel pelepah pisang Kerajinan manikmanik Pengolahan aneka makanan dan minuman
9 Kab. Kediri
Snack jagung
Keripik pisang
Bordir
Tahu
10 Kab. Lamongan
Tenun Ikat
Songkok
Tas enceng gondok, Tas tempurung
Wingko, Bandeng Presto
Tape Makanan ringan Pengolahan ikan Olahan Buah
11 Kab. Lumajang Perhiasan perak
Keripik Pisang
Perhiasan perak
Olahan Buah
12 Kab. Madiun
Chip porang dan Gula Brem tebu
Keramik (cangkir, tea Keripik buah set, dsb.)
13 Kab. Magetan
Kerajinan kulit
Anyaman Bambu
Batik
Jeruk Pamelo
14 Kab. Malang
Rokok
Tampar Mendong
Kerajinan Kayu
Olahan Buah
15 Kab. Mojokerto Alas Kaki
Alas Kaki
Cor Kuningan
Makanan Ringan
16 Kab. Nganjuk
Meubel kayu
Shuttle chock
Pigura
Bawang merah
17 Kab. Ngawi
Moulding
Meubel
Kerajinan kayu unik primitif
Aneka produk makanan
18 Kab. Pacitan
Batu Permata
Batu Permata
Batik
Gula Kelapa
Garam Beryodium
Keripik singkong (teteh) dan kerupuk raksasa
Batik tulis
Keripik buah
Kab. 19 Pamekasan
20 Kab. Pasuruan Aneka Produk Kayu
Bordir
Perak
Keripik kentang
21 Kab. Ponorogo Meubel
Kerajinan Reog
………
Sate Ayam
Pengolahan buah mangga
Kerajinan bambu dan Pengolahan hasil kayu laut
23 Kab. Sampang Genteng
Garam
Anyaman daun pandan
24 Kab. Sidoarjo
Batik tulis
Sepatu dan alas kaki Pengolahan ikan
25 Kab. Situbondo Meubel
Kerajinan kerang
Meubel / Kerajinan Kayu
Sirup asem dan sirup mangga
26 Kab. Sumenep Batik tulis
Meubel ukir
Kerajinan keris
Keripik singkong dan gayam
27 Kab. Trenggalek Meubel kayu
Genteng
Batik tulis
Keripik tempe
28 Kab. Tuban
Tepung Ikan
Batik
Gerabah Seni
Belimbing
Konveksi
Kerajinan Onyx dan Marmer
Aneka logam
Pisang
22
29
Kab. Probolinggo
Kab. Tulungagung
Bordir dan Konveksi
Kerupuk
Jambu air
Sari apel
31 Kota Blitar
Kendang Bung Karno Makanan olahan
Seni kerajinan batik Olahan belimbing kayu
32 Kota Kediri
Kerupuk Upil
Tahu Takwa
Tenun ikat
Makanan Ringan
33 Kota Madiun
Bioethanol
Sambel pecel
Kerajinan kayu
Minyak Atsiri
Keramik
Penggorengan Handicraft Gondosuli Buah Segar (camilan)
35 Kota Mojokerto Alas kaki
Batik tulis dan Cetakan kue dr aluminium
Miniatur perahu layar
Onde-onde, Kerupuk singkong
36 Kota Pasuruan Furniture kayu
Gerabah seni
Asesoris sepeda motor
Keripik kentang
Produk olahan ikan
Kerajinan Kayu
Anggur dan Mangga
Perakitan komputer
Desain kemasan untuk makanan dan Pengolahan ikan pakaian jadi
34 Kota Malang
37
Kota Probolinggo
Garmen / Bordir
Produk olahan ikan
Desain kemasan 38 Kota Surabaya untuk makanan dan pakaian jadi
Olahan apel
Kerajinan kayu
Keripik kentang dan apel
30 Kota Batu
PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN Sasaran A. Meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur B. Meningkatnya volume ekspor produk manufaktur C. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh industri manufaktur D. Terciptanya iklim usaha yang kondusif E. Meningkatnya penerapan standardisasi produkindustri manufaktur F. Meningkatnya pangsa sektor industri manufaktur G. Meningkatnya pertumbuhan industri berorientasi ekspor H. Meningkatnya pertumbuhan industri berbasis ekpor I. Meningkatnya perkembangan sentra industri
PROGRAM •Pengembangan IKM •Penataan struktur industri •Peningkatan industri berbasis sumber daya alam •Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia •Peningkatan standardisasi industri •Peningkatan kapasitas teknologi inustri
STRATEGI KEBERHASILAN PERTUMBUHAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR • • • • • • •
Optimalisasi Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T) Pendampingan pada sentra IKM Optimalisasi Klinik HKI Optimalisasi Klinik Desain Bimbingan Manajemen Mutu (ISO,GKM) Pelayanan dan pengembangan teknologi (5 UPTI) Fasilitasi Permodalan (Skim Kredit Lunak)
REKOMENDASI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL 1.
2. 4.
5. 6. 7.
KEPASTIAN HUKUM MANAJEMEN KAWASAN BELUM MENJAMIN KEPASTIAN USAHA BAGI INDUSTRI DALAM KAWASAN, CONTOH : HO, IPAL KOMUNAL, IMB PERPAJAKAN KONSISTENSI DALAM PENETAPAN KRITERIA NJOP DALAM KAWASAN FASILITAS PELAYANAN PELAYANAN PENYEDIAAN FASILITAS DAN LEGALITAS USAHA DALAM SATU SISTEM PELAYANAN YANG TERINTEGRASI INFRASTRUKTUR PENINGKATAN INFRASTRUKTUR JALAN, PELABUHAN DAN AIR PENATAAN KAWASAN INDUSTRI PENINGKATAN DAYA SAING - S D M : PENINGKATAN KETRAMPILAN - PENINGKATAN TEKNOLOGI PRODUKSI - PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK DAN DESAIN KEMASAN - PROMOSI DAN AKSES JARINGAN PASAR
KUNCI SUKSES PENGEMBANGAN IKM
J
ejaring kerja
A
chievemen ( prestasi )
T
eknologi
I
novatif
M
oney ( Anggaran )
57
TERIMA KASIH