IDENTITAS VISUAL VÄXA GREEN
Joseph Perumahan Taman Kedoya Baru, Jl. Angsana IX blok D 12 no. 41 , 085774643297,
[email protected]
Abstract
Decorative plants are one of the most popular and demanded form of decorations found nowadays, specifically cacti and succulents. For city people these plants are the perfect choice because of its easy maintaining factor compared to other kinds of plants. Hence there needs to be a visual identity rebranding of the store Växa Green, which sells decorative plants specifically cacti and succulents. With this redesigning project, besides introducing and attracting costumers for the store, it is hoped that it can also represent the introduction of decorative plants to the wider botanical world ; educating the people on how crucial it is to include plants and greenery in the hustle and bustle of city concretes. The design is made with a few design principles like logo, color, brand and illustration. The illustration approach is made with traditional techniques that appreciate the handmade works of crafters rather than machineries. The writer hopes that Växa Green can be introduced as a brand with a certain character, and makes the image of cacti and succulent publicly accepted so people would see how interesting and important it is for their daily lives. (J). Keywords : Decorative Plant, Cacti, Succulent, Craftman, Greening.
Abstrak
Tanaman hias merupakan salah satu dekorasi yang sedang berkembang sekarang ini dan diantaranya adalah kaktus dan sukulen. Untuk masyarakat perkotaan, kaktus dan sukulen merupakan pilihan yang tepat karena perawatannya yang lebih mudah dibandingkan tanaman lainnya. Untuk itu dilakukan perancangan ulang identitas visual toko Växa Green, yaitu toko yang menjual tanaman terutama kaktus dan sukulen. Dengan diadakannya perancangan ini selain untuk mengenalkan dan menarik pembeli dari toko Växa Green diharapkan juga dapat mengenalkan dunia botani kepada masyarakat dan mengedukasi betapa pentingnya penghijauan di hiruk pikuk kehidupan kota. Rancangan dibuat dengan beberapa ilmu desain diantaranya logo, warna, brand dan ilustrasi. Pendekatan ilustrasi dibuat dengan teknik tradisional yang juga mengapresiasi karya tangan pengrajin dibandingkan dengan mesin. Penulis berharap dapat membantu mengenalkan Växa Green dengan suatu ciri khas dan memasyarakatkan kaktus dan sukulen sehingga banyak orang tertarik untuk mau tahu dan tanggap. (J). Kata kunci : Tanaman Hias, Kaktus, Sukulen, Pengrajin, Penghijauan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Sedari dulu hingga zaman sekarang ini tanaman hias bukanlah hal yang asing lagi bagi banyak orang. Ada saja orang yang mengoleksi tanaman hias karena hobby, sebagai suatu kebutuhan untuk menghiasi ruangan ataupun upacara adat atau bahkan untuk mengikuti trend yang ada. Tanaman hias sendiri adalah semua tumbuhan baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon yang sengaja ditanam sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan, atau sebagai komponen karangan bunga. Salah satu contoh tanaman hias yang sekarang sedang populer di Jakarta ini adalah kaktus dan sukulen. Kaktus sendiri merupakan sukulen, tetapi tidak semua sukulen merupakan kaktus. Contoh mudah untuk sukulen sendiri adalah lidah buaya. Peminat tanaman hias kaktus dan sukulen sekarang sudah mulai banyak dan membuat adanya peluang bisnis untuk para pengusaha tanaman untuk membuka usaha di bidang ini. Mulai banyak bermunculan toko yang menjual kaktus dan sukulen dengan keunikannya masing-masing. Keunikan itu sendiri sangatlah penting bagi toko tanaman hias baik dari segi kemasan, media pot bahkan identitas visual sehingga ada perbedaan antara berbagai toko dan mudah dikenali. Di Jakarta, salah satu toko tanaman hias spesialis kaktus dan sukulen sendiri adalah Växa Green. Sudah dua tahun toko ini berdiri dan semakin berkembang. Pemiliknya memulai usaha karena hobby bercocok tanam semenjak remaja dan Växa Green dijual di sebuah toko konsep yang bernama Älska. Semakin berkembangnya usaha sang pemilik berniat untuk membangun toko independen khusus Växa Green sendiri. Bagi sang pemilik, awareness masyarakat terhadap Växa Green masih sangatlah minim dan identitas visual yang sekarangpun masih sangatlah mentah dan asal dibuat saja. Sehinnga toko Växa Green memerlukan identitas visual baru yang baik dan konsisten serta sesuai dengan konsep yang diinginkan. Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk membuat identitas visual yang menarik, sesuai dengan konsep dan keunikannya agar toko tanaman hias Växa Green dapat lebih dikenali dan semakin banyak peminatnya. Beberapa teori yang penulis gunakan untuk mendukung tugas akhir ini adalah teori branding. Menurut buku Logo Savvy yang ditulis dan disusun oleh Perry Chua dan Dann Ilicic, branding tidak sama dengan marketing atau pemasaran. Banyak orang berasumsi bahwa branding adalah sebuah bidang yang terletak diantara tim kreatif dan departemen pemasaran. Nyatanya, branding adalah sebuah inisiatif tingkat CEO yang mengontrol jalannya keseluruhan sebuah organisasi, dan pemasaran adalah sebagian kecil dari keseluruhan porsi branding. Chua dan Ilicic (2007:8) menyatakan bahwa ada empat area utama yang patut diperhatikan ketika memulai proyek branding: 1. 2. 3. 4.
Do you know who you are? (Apakah Anda mengetahui siapa diri Anda?) Do you know how you are currently positioned in the marketplace and/or what your strategic positioning should be? (Apakah Anda mengetahui positioning anda di masyarakat dan/atau bagaimana positioning Anda seharusnya?) Does your brand identity reflect who you are and your positioning? (Apakah identitas brand anda saat ini merefleksikan siapa Anda sesungguhnya dan positioning Anda?) How will you communicate your brand—first to your employees and then to your customers? (Bagaimana Anda akan mengkomunikasikan brand Anda—pertama, ke karyawan Anda, lalu ke pengguna?)
Ada juga teori logo yang merupakan suatu bagian penting dalam identitas visual. Menurut David E. Carter pada buku “Corporate Identity Manuals”, setiap produk atau badan usaha harus memiliki identitas yang dapat membedakan produk serta badan usaha yang satu dengan yang lainnya. Karena itu dibutuhkan suatu logo
identitas visual yang dapat mewakili karakter dari produk atau badan usaha tersebut. Untuk logo toko Växa Green yang sekarang memang sudah organis akan tetapi akan dilakukan pembaharuan yang lebih merepresentasekan toko tanaman kaktus dan sukulen.
Teori warna juga ikut disertakan dimana merupakan salah satu bagian terpenting dalam identitas visual, dengan warna kita dapat mudah menyampaikan suatu kesan tertentu tanpa perlu menggunakan kata-kata. Menurut Lestrice Eisseman dalam buku “Pantone: Guide to Communication With Color” (OhioGrafix Press, 2002), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain : Penggunaan warna harus memiliki fungsi Warna harus dapat memberikan ciri khas perusahaan/produk yang disampaikan Penggunaan warna tidak hanya berfungsi sebagai sensasi artisitik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang nyata kebenarannya Hindari warna yang tidak perlu.
• • • •
Selain itu ada juga teori ilustrasi yang menurut Sigit Santoso Ilustrasi berasal dari bahasa latin, illustre yang artinya menerangkan. Ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief atau musik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan sesuatu. Menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul “The Complete Guide to Advanced Illustration and Design” memiliki tiga fungsi yaitu, ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi dan ilustrasi sebagai komentar. Karena toko Växa Green mengapresiasikan craftsmanship sehingga membuat pendekatan visual dengan teknik ilustrasi akan tetapi dimodifikasikan kembali dengan teknik ilustrasi modern sehingga tercipta paduan yang menggambarkan citra “artisan” namun modern. Teknik Ilustrasi yang digunakan : 1. 2.
Teknik Ilustrasi Tradisional. Cara pembuatannya masih manual dan biasanya illustrator yang memiliki kemampuan hand-writing yang menggunakan teknik ini. Teknik Ilustrasi Modern. Teknik ilustrasi dengan perkembangan teknologi mengandalkan software grafis yang memang lebih efisien dalam segi waktu.
Gaya Ilustrasi yang digunakan : 1. 2.
Realis. Kesamaan objek yang digambar sama persis, benar-benar ada dan nyata. Surealis. Menitikberatkan kepada khayalan, tidak nyata, misteri dan terkadang menggunakan pendekatan metafora, hiperbola, humanoid dan sebagainya.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, hasil wawancara narasumber, survey online dan data-data yang sudah di dapat, terdapat beberapa masalah seperti : • • •
Keberadaan atau eksistensi dari toko Växa Green yang masih kurang dikenali masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara narasumber Identitas visual Vaxa Green yang masih kurang matang dan merepresentasikan toko tanaman kaktus dan sukulen. Kurangnya item-item pendukung sehingga tidak bisa mengkomunikasikan brand nya secara maksimal. Kurangnya pengetahuan atau pengenalan akan tanaman kaktus dan sukulen kepada masyarakat sehingga banyak orang yang tidak mengerti apakah barang yang dijual tersebut. Serta masih banyak orang yang kurang peduli atau acuh terhadap penghijauan.
Rumusan Masalah Bagaimana merancang strategi komunikasi visual yang tepat untuk membentuk identitas visual baru yang baik dan konsisten yang ditujukkan kepada toko Växa Green sehingga dapat dikenali dan bersaing dengan kompetitor lainnya.
Tujuan dan Manfaat Desain Terciptanya sebuah toko tanaman hias kaktus dan sukulen yang memiliki identitas visual yang baru yang lebih kuat, konsisten dan menggambarkan karakter toko Växa Green dan memiliki acuan desain yang konsisten pada pengaplikasiannya dalam berbagai media sehingga memiliki kekhasan tersendiri dan dikenali banyak orang. Masyarakat pun semakin mengenal dan mengetahui mengenai tanaman kaktus dan sukulen.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang mendukung proyek tugas akhir ini antara lain: 1. 2. 3. 4.
Company profile serta berbagai sumber data resmi dan media aplikasi yang dimiliki Växa Green Jakarta saat ini. Wawancara Narasumber. Kajian pustaka (referensi buku dan literatur internet). Survei Online dan Hasil Dokumentasi.
HASIL DAN BAHASAN Wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data yang otentik dan akurat. Metode yang dipakai untuk wawancara adalah diskusi dan tanya-jawab dengan pemilik tunggal Växa Green. 1.
Secara umum apakah Växa Green itu sendiri? Toko tanaman hias yang menjual kaktus dan sukulen dan juga sedikit tanaman lainnya seperti air plant. Växa Green dibuat karena antusiasme saya terhadap masa depan dunia tanaman terutama di Jakarta. Memang masih sedikit peminatnya sekarang karena orang tidak tahu apa itu sukulen, tetapi dengan edukasi dan pengenalan secara umum maka lambat laun banyak orang akan aware dengan kaktus dan sukulen.
2.
Apa yang membuat Toko tanaman hias bisa menjadi unik dan mudah dikenali? Sebagai trend sekarang ini mungkin media tanaman sangatlah menjadi faktor penting sebagai daya tarik konsumen. Contohnya saya Grow Little Garden yang menjual tanaman dengan media prisma terrarium yang sudah dipatenkan, ada juga yang menggunakan kulit telur sebagai potnya.
3.
Apakah keunikan Växa Green sendiri? Kalau membahas media tanaman, Växa Green juga mempunyai terrarium dan juga media pot lainnya. Namun yang diutamakan adalah kelengkapan dan kesegaran tanamannya sendiri. Banyak orang membeli tanaman dengan media yang bermacam-macam akan tetapi bila tidak mengerti cara merawatnya maka sama saja bohong. Citra Växa Green sendiri ingin menampilkan sisi keramahannya dalam menghadapi konsumen dan dapat bertanya-tanya soal kaktus dan sukulen melalui e-mail dan juga modern. Selain itu, toko Växa Green juga sangat menghargai craftsmanship.
4.
Mengapa memilih kaktus dan sukulen? Karena hidup di dunia perkotaan sangatlah membutuhkan hal-hal yang serba mudah. Menanam kaktus dan sukulen lebih mudah dibandingkan tanaman lainnya. Lebih mudah, kecil dan lebih sedikit disiramnya. Untuk orang yang ingin belajar memelihara kaktus dan sukulen sangatlah cocok untuk pemula.
5.
Apakah visi dan misi Växa Green? Menjual dan mengenalkan berbagai macam tanaman, untuk sekarang ini kaktus dan sukulen kepada masyarakat. Mengedukasikan orang orang mengenai kaktus itu sendiri, cara merawat tanaman yang baik, dan meskipun bukan green fingers pun dapat memelihara dengan baik. Asal tahu saja tidak semua kaktus tinggal di gurun, ada juga kaktus tropik yang tinggal di iklim tropis.
6.
Siapakah Target Market Växa Green? Rata-rata dari remaja sampai pegawai banyak yang membeli. Tetapi tidak jarang banyak ibu-ibu yang suka membeli.
7.
Sampai sekarang ini, problem apa sajakah yang muncul? Mungkin sebagai suatu trend membuat konsumen membeli tanaman kaktus dan sukulen hanya untuk sesaat, bukan peminat jangka panjang. Masalah lainnya adalah sistem pengantaran yang masih bingung dalam media apa, karena bila tanaman dan media dipisah maka akan membuat ribet dan tidak convenient.
8.
Yang terakhir, menurut anda bagaimanakah identitas visual sekarang ini? Identitas visual masih sangatlah mentah. Tidak mempunyai latar belakang desain dan dibuat sendiri jadilah seperti ini saja. Aplikasi desain sendiri masih kurang diekembangkan.
Dibawah ini merupakan hasil survey lapangan berupa tabel data lengkap 113 responden yang mengikuti survei secara online:
v
Gb. 01 hasil survey online Växa Green
Gb. 02 hasil survey online Växa Green Bedasarkan hasil survei diatas, penulis menyimpulkan beberapa poin dibawah ini:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Berdasarkan hasil survey online, peminat tanaman kaktus dan sukulen didominasi oleh kaum perempuan yag berbanding 70% dengan 30%. Mayoritas peminat berasal dari mahasiswa (74.1%) dan pegawai (15.2%) Sejumlah besar responden masih belum tahu apa itu sukulen, banyak yang hanya tahu kaktus (59.8%). Hal ini menandakan harus ada pengenalan atau awareness lebih dahulu mengenai sukulen itu sendiri kepada masyarakat. 61.6% yang tertarik untuk membeli tanaman kaktus dan sukulen. Alasannya karena lebih mudah untuk dirawat dan memiliki bentuk yang unik. Responden mengetahui toko-toko tanaman kaktus dan sukulen dari toko (46.4%) dan festival (29.5%). Orang yang mengetahui toko Växa Green hanya sebesar 4.5% yang menandakan sangat kecilnya awareness masyarakat terhadap toko ini. Logo toko Växa Green dianggap kurang menarik (75.9%) dan dikarenakan logo kurang mempresentasekan kaktus dan sukulen. Hal-hal yang yang diperhatikan dari toko tanaman kaktus adalah kesegaran tanaman dan desain dan kemasan itu sendiri (57.1%). Hal ini menandakan bahwa toko tanaman hiaspun membutuhkan identitas visual yang dikemas dengan baik sehingga menarik banyak pelanggannya. Sebagian besar dari responden menyatakan ya, bahwa toko Växa Green butuh di-rebranding. Data tersebut meyakinkan penulis bahwa proyek rebranding ini bersifat relevan dan tidak mengada-ada.
Oleh karena itu, untuk menjawab semua permasalahan, penulis melakukan perancangan ulang terhadap identitas visual Växa Green. Berikut ini adalah tampilan dari identitas utama Växa Green yang baru:
Konsep Visual Konsep visual dari toko Växa Green yang baru adalah menampilkan kesan kehangatan dan welcoming sehingga banyak tertarik untuk membeli dan memelihara kaktus. Style yang digunakan pada keseluruhan identitas visual Toko Växa Green adalah penggunaan ilustrasi dengan teknik cat air dan logo yang dinamis. Ilustrasi dapat berdiri sendiri sebagai elemen desain maupun dapat juga berupa pattern.
Tipografi Tipografi pada logotype yaitu Din Next Rounded LT pro yang dimodifikasi dan warp kearah atas sehingga terkesan adanya pertumbuhan. Bersifat rounded karena ingin menampilkan sisi organis dan dinamis. Font utama yaitu Brandon Grotesque. Dengan menyeimbangkan mood organik maka dipadankan dengan font sekunder yaitu Adobe Garamond Pro. Kolaborasi antara font serif dan san serif menimbulkan mood yang dinamis dan modern namun konservatif.
Gb. 03 Font pada Identitas Visual Växa Green yang baru
Warna Secara keseluruhan sangat dominan dengan warna coklat, putih dan warna sekunder yaitu hijau. Pemilihan warna coklat ingin memberikan kesan hangat dan berumur panjang selayaknya tanaman kaktus. Juga memberikan kesan kerja keras. Kerja keras yang dimaksud adalah apresiasi kerja tangan manusia tanpa menggunakan mesin. Sedangkan hijau digunakan sebagai aksen dan memberikan kesan alami pada identitas visual Toko Växa Green.
Gb. 04 Skema Warna pada Identitas Visual Växa Green yang baru
Ilustrasi Menggunakan ilustrasi tanaman kaktus dan sukulen bertehnik cat air. Karena Växa Green mengapresiasikan kerja tangan manusia dan berdasarkan target market di daerah Jakarta Selatan dimana orang lebih peka mengenai trend dan pengetahuan seni maka elemen desainpun menggunakan ilustrasi bertehnik tradisional yang
dibuat sendiri oleh manusia. gaya ilustrasi yang dipakai adalah realis dengan tujuan adanya kontak atau pendekatan visual antara masyarakat dengan dunia tanaman khususnya kaktus dan sukulen.
Gb. 05 Ilustrasi pada Identitas Visual Växa Green yang baru
Logo Logo bertuliskan “Växa” yang berarti “to grow” atau tumbuh atau berkembang. Logodibuat melengkung ke atas seakan-akan tampak berkembang menjadi lebih besar lagi. Kata Green yang dimaksud bukan sebagai arti sebenarnya warna hijau melainkan sebagai pencerminan Masterbrand sebagai salah satu fasilitator penghijauan. Kata Green dibuat melengkung ke bawah yang berarti Vaxa sangat “down to earth” atau sederhana.
Gb. 06 Logo Växa Green yang baru
logotype menggunakan lowercase yang menandakan keramah tamahan, serta penggunaan jenis tulisan yang membundar yang berarti sangat organis dan cakupan yang luas.
Gb. 07 Logo dengan aksen logo Växa Green yang baru
Digunakan sebagai aksen yang tidak wajib selalu digunakan untuk didampingkan dengan Logo utama. Dapat berubah sudut dan berpindah-pindah bila diletakan berdampingan dengan logo dan mencerminkan sifat dinamis. Aksen warna hijau memberikan kesan alami dan subtle. Berfungsi sebagai ciri khas dan juga pandangan kontras dari luar bahwa brand ini menjual tanaman kaktus dan sukulen. Logogram tampak seperti pot yang berisi tanaman kaktus dilihat dari sisi atas dan juga merupakan penggalan-penggalan tulisan Växa.
Stasioneri Stasioneri antara lain kartu nama, envelope, letterhead, plant care tips, CD, CD Cover dan greeting card. Kartu nama dibuat dengan tiga variasi tumbuhan yang berbeda sehingga memberikan kesan dinamis. Greeting Card dibuat sebagai ucapan singkat atau notes kepada seseorang yang dituju jika tanaman yang dibeli dimaksudkan sebagai hadiah. Plant care Tips adalah ucapan terima kasih berupa cara merawat tanaman kaktus dan sukulen dalam tulisan singkat. Ada juga Introduction booklet yang dimaksudkan sebagai pengenalan singkat mengenai tanaman kaktus dan sukulen yang dibuat dalam beberapa versi. Item ini dibuat karena selain sebagai penyedia tanaman kaktus, Växa Green juga merupakan sarana edukasi atau setidaknya pengenalan sedikit mengenai dunia botani terutama kaktus dan sukulen.
Gb. 08 Business Card Växa Green
Gb. 09 Letterhead Växa Green
Gb. 10 Envelope Växa Green
Gb. 11 CD dan CD Cover Växa Green
Gb. 12 Greeting Card Växa Green
Gb. 13 Introduction Booklet Växa Green
Gb. 14 Plant Care Tips Växa Green
Perangkat Transaksi Perangkat transaksi berupa buku nota dan stempel yang menunjukan keseriusan usaha yang dikelolah. Buku nota dibuat sedinamis mungkin yang membuat pembeli terkesan, namun masih bisa dibaca dengan baik. Ada juga buku katalog yang dibuat setiap musimnya untuk menunjukan trend tanaman yang ada.
Gb. 15 Buku Nota Växa Green
Gb. 16 Buku Katalog Växa Green
Kolateral Produk Kolateral produk berupa price tag, paper bag / takeaway bag dan pot sack. Di setiap tanaman yang dijual selalu tercantum price tag yang membantu pembeli untuk melihat harga tanaman. Paper Bag adalah pembungkus tanaman dalam skala banyak dan dibuat dengan bahan goni sehingga tidak mudah sobek dan kuat menahan beban tanaman. Untuk pot sack sendiri adalah pengemasan unik berupa tas serut sehingga tanaman mudah dibawa kemana-mana. Ada juga poster dan banner sebagai sarana promosi dan pengenalan Växa Green.
Gb.17 Price Tag Växa Green
Gb. 18 Paper Bag Växa Green
Gb. 19 Poster Växa Green
Gb. 20 Banner Växa Green
Gb. 21 Pot Sack Växa Green
Suvenir Suvenir terdiri dari traveler book yaitu buku yang bisa dijadikan sebagai buku sketsa ataupun diary yang memiliki pocket size yang mudah dibawa kemana saja. Ada juga tote bag yaitu tas kanvas, pin, dan post card. Sebagian besar suvenir dibuat layaknya kerajinan tangan karena Växa Green sadar akan betapa pentingnya kerajinan tangan secara manual.
Gb. 22 Traveler Book Växa Green
Gb. 23 Tote Bag Växa Green
Gb. 24 Pin Växa Green
Gb. 25 Handkerchief Växa Green
Gb. 26 Postcard Växa Green
Seragam Celemek adalah seragam yang digunakan pegawai untuk menunjukan aktifitas bercocok tanam. Berfungsi agar aktifitas bercocok tanam berjalan lebih mudah dan praktis.
Gb. 27 Apron Växa Green
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Perancangan identital visual Växa Green selain bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan Växa Green kepada masyarakat tetapi juga ingin mengenalkan sedikit banyak pengetahuan dan edukasi mengenai dunia botani terutama kaktus dan sukulen kepada masyarakat perkotaan, khususnya Jakarta. Karena Växa Green mengapresiasikan craftsmanship maka pendekatan visual yang digunakan adalah ilustrasi dengan teknik tradisional bermedia cat air. Penggunaan warna coklat sendiri melambangkan kehangatan, ramah, kerja keras, berumur panjang dan dinamis. Dan implementasi media banyak berupa suvenir yang berfungsi untuk menarik pembeli aware akan toko Växa Green. Sebagai contohnya saja tote bag, dan traveler book.
Saran Hendaknya sebagai masyarakat perkotaan kita harus lebih aware terhadap penghijauan, karena polusi sudah sangat menyelimuti seluruh bagian kota dan akan semakin memburuk jika masyarakat terus bersikap acuh akan hal ini. Bisa saja dimulai dari hal terkecil seperti membeli dan menanam tanaman yang mudah dirawat seperti kaktus dan sukulen dan tidak lupa bersikap punya rasa ingin tahu lebih mengenai dunia botani yang secara tak langsung membantu penghijauan. Secara aestetis masyarakat juga harus lebih bisa memilih dan menggunakan barang – barang yang ramah lingkungan dan lebih menghargai karya-karya manual yang dibuat oleh tangan-tangan pengrajin lokal. Dengan menghargai craftsmanship berarti kita juga menunjukan rasa bangga kita sebagai manusia yang memiliki akal budi dan kreatifitas yang luar biasa.
REFERENSI Carter, David E. (1988). Corporate Identity Manuals. New York: Art Direction Book Company Chua, Perry, dan Dann Ilicic. (2007). Logo Savvy: Top Brand Design Firms Share their Naming and Identity Strategies. Rockport Publishers Eiseman, Leatrice. (2005). Pantone: Guide to Communication with Color. Singapore: Grafik Press Hodgson, Michael. (2010). Recycling & Redesigning Logos: A Designer’s Guide to Refreshing & Rethinking Design. Rockport: Quayside Perl, Philip. (1978). Cacti and Succulents. Morristown, New Jersey: Time Life Books Inc. Rismunandar. (1984). Bertanam Kaktus. Jakarta: PT Penebar Swadaya, Anggota IKAPI Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI Rustan, Surianto. (2008). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI Wheeler, Alina. (2013). Designing Brand Identity 4th Edition. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc
Artikel dan Jurnal Internet : Anonim. 2015. 3 Maret 2015. http://instagram.com/vaxagreen/ Anonim. 2015. 28 Mei 2015. https://instagram.com/bucape_/ Anonim. 2015. 28 Mei 2015. http://brightspotmarket.com/brand/detail.php?brand_id=228
Asetyawan, dan YoshuaYS. 2015. Cara Menanam Kaktus. 28 Mei 2015. http://id.wikihow.com/Menanam-Kaktus Aviandhono, Vita. 2015. Älska. 3 Maret 2015. http://sub-cult.com/features/alska.html Christi. 2015. Go Green: Where to find Terrariums and Succulents. 3 Maret 2015. http://thehoneycombers.com/jakarta/2014/09/23/terrarium-jakarta-succulents/ Kensan, julius. 2015. Älska the Wanderlust. 28 Mei 2015. http://manual.co.id/article/alska/ Oyay. Sukulen. 2009. 3 Maret 2015. http://cilliayay.blogspot.com/2009/03/sukulen.html
RIWAYAT PENULIS Joseph lahir di kota Jakarta pada 8 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan SI di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2015. Saat ini bekerja sebagai freelance graphic designer.