Perancangan Identitas Visual Pasar Kapasan Baru Hery Sulistyono Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK Revitalisasi Pasar Kapasan Baru merupakan suatu komitmen PD Pasar Surya dalam mengembangkan Pasar Kapasan Baru menjadi pasar modern dan pasar yang lebih nyaman. Hasil penelitian yang telah dilakakukan, dihasilkan bahwa revitalisasi yang dilakukan masih banyak ditemukan kekurangan. Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya terhadap Pasar Kapasan Baru akan lebih maksimal apabila revitalisasi yang dilakukan pada Pasar Kapasan disertai dengan branding pasar (Market Branding) pada Pasar Kapasan Baru. Branding fisik juga di sertai perbaikan di sisi internal yaitu pembuatan identitas visual Pasar Kapasan yang bertujuan pembentukan image masyarakat terhadap Pasar Kapasan dan untuk mendukung Branding fisik Pasar Kapasan Baru. Pasar Kapasan Baru adalah pasar grosir yang memiliki sisi bangunan yang modern serta tetap menggunakan budaya tawar menawar. Pasar Kapasan Baru adalah pasar grosir yang memiliki keunggulan dari sisi harga yang dapat dijangkau oleh semua konsumen.
ABSTRACT revitalization Pasar Kapasan Baru be a commitment PD Pasar Surya to develop Pasar Kapasan Baru be modern market and market balmier. From research result that has done, produced that revitalization that done still many found deficit. Effort from PD Pasar Surya towards Pasar Kapasan Baru will more be maximum if revitalization which has done in Pasar Kapasan espoused with branding market in Pasar Kapasan Baru. In the internal side Physical branding is also followed repair that is visual identity maker Pasar kapasan that aim society image formation towards Pasar Kapasan and support physical branding Pasar Kapasan Baru. Pasar Kapasan Baru is wholesaler market that has modern building side and use bargain
culture. Pasar Kapasan Baru is wholesaler market that has superiority from price side that can reached by all consumers.
KATA KUNCI Branding fisik, Identitas visual Pasar Kapasan Baru, pasar grosir yang modern dan terjangkau
PENDAHULUAN Latar Belakang Tekanan persaingan ritel modern terhadap ritel tradisional merupakan fenomena global sejak paruh pertama tahun 1990-an, yang dipicu liberalisasi penanaman modal asing, perdagangan, dan tuntutan gaya hidup penduduk menengah ke atas di negaranegara berkembang. Pangsa pasar ritel tradisional tendensinya makin menurun, bersamaan dengan makin meningkatnya jumlah dan kapitalisasi bisnis ritel modern. Penemuan Lembaga AC Nielsen menemukan fakta, bahwa pada tahun 2004, kontribusi pasar tradisional sekitar 69,9 %, menurun dari tahun sebelumnya yaitu 73,7 % (2003), 74,8 % (2002), 75,2 % (2001) dan 78,1 % (2000). Kondisi sebaliknya terjadi pada supermarket dan hypermarket, kontribusi mereka semakin hari semakin besar. Sementara
penelitian
SMERU
research
Institute
(2006)
menyimpulkan,
bahwa
keberadaan supermarket memberikan pengaruh terhadap penurunan kontribusi dan kinerja pasar tradisional. Namun secara kuantitattif tidak terbukti adanya pengaruh yang nyata.
1
Melihat semakin menurunnya pangsa pasar ritel Tradisional, Kadin (Kamar Dagang Indonesia) berusaha membuat strategi jangkah pendek, menengah serta panjang untuk membantu pasar tradisional. Jangkah pendek dan menengah Kadin adalah pembangunan fisik pasar tradisional, Peningkatan kopetensi pengelolah pasar, penataan dan pembinaan pasar dan yang terakhir optimalilsasi pemanfaatan lahan pasar. Jangkah menengah-panjang Kadin adalah Pengembangan konsep koridor ekonomi pasar
1
Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Surabaya Pasca Revitalisasi Pasar oleh Rahmatsyam Lakoro, SSn, MT, Ir. Eko Nurmianto, MEngSc, DERT , hal 1
tradisioal, perbaikan jaringan suplai barang ke pedagang pasar, pengembangan konsep pasar sebagai koridor ekonomi (pasar wisata) dan yang terakhir adalah kompetisi pasar bersih/ penghargaan dan sertifikasi.
2
Tren industri ritel nasional tahun 2009 secara keseluruhan masih positif. Industri ritel yang efisien dan maju diharapkan bisa meningkatkan ekonomi lokal, baik industri manufaktur lokal. Perkembangan industri ritel di Surabaya semakin lama semakin pesat pertumbuhannya. Pertumbuhan industri ritel juga diikuti banyak muncul pasar-pasar modern di Surabaya. Pertumbuhan pasar modern yang sangat pesat, tidak disertai dengan pertumbuhan pasar tradisional di Surabaya. Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya sebagai pengelolah pasar-pasar tradisional di Surabaya berusaha mengangkat keberadaan pasar tradisional di Surabaya dalam rangkah mengembangkan pasar-pasar tradisional di Surabaya agar lebih maju serta lebih modern dan tidak tersisih keberadaanya dengan adanya kemunculan pasarpasar modern yang semakin banyak. Segala cara Perusahaan Daerah Pasar Surya dalam mengoptimalkan pasar-pasar yang mereka kelolah, salah satunya dengan merevitalisasi pasar-pasar yang dikelolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar yang mereka kelolah dan berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung dan peningkatan pendapatan para pedagang. Salah satu pasar yang sudah direvitalisasi adalah Pasar Kapasan Baru yang dimulai pada tahun 2005 hingga 2009. Walikota Bambang DH saat meresmikan Pasar Kapasan Baru menyatakan bahwa Pasar Kapasan Baru ini merupakan salah satu bukti komitmen Pemkot untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern dan yang nyaman bagi warga Surabaya 3 . Revitalisasi Pasar Kapasan Baru tidak hanya pada bangunan perbelanjaan tetapi juga dibuatnya tempat parkir sampai lima lantai yang mampu menampung 700 mobil dan 900 motor. Perusahaan Daerah Pasar Surya berusaha mengoptimalkan Pasar Kapasan karena Pasar Kapasan sudah menjadi pasar grosir terbesar di Jawa Timur bahkan Indonesia bagian Timur 4 . Revitalisasi pasar Pasar Kapasan Baru bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung serta kualitas pasar dari berbagai aspek bisnis sehingga dapat bersaing
2
Persentasi Strategi Pengembangan Pasar Modern dan Pasar Tradisional Kadin Indonesia oleh anggota tim ahli bidang ekonomi Kadin Indonesia, Bapak Prof.MudradjadKuncoro, Ph.D,M..Soc.Sc. 3 Depth Interview dengan wakil kepala pasar Kapasan Baru Bpk. Gatot Darmas Tono 4 www.berita jatim.com/ekonomi, akses 7 Oktober 2009 pukul 17:01WIB oleh Anas Pandu Gunawan
dengan pasar modern yang ada. Akan tetapi dari hasil evaluasi terhadap pencapaian kualitas pasar Kapasan Baru setelah dilakukan revitalisasi, ditemukan masih terdapat banyak kekurangan dalam proses tersebut. Selama ini revitalisasi pasar tradisional salah satunya pasar Kapasan Baru oleh PD Pasar Surya ini lebih berorientasi pada pembangunan secara fisik, sarana maupun prasarana pasar. 5 . Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya terhadap Pasar Kapasan Baru akan lebih maksimal apabila revitalisasi yang dilakukan pada Pasar Kapasan disertai dengan branding pasar (Market Branding) pada Pasar Kapasan Baru. Branding pasar ini terdiri dari branding fisik, positioning dan konsep komunikasi serta diferensiasi dan komunikasi terintergrasi. Branding fisik
menekankan pada penggalian persepsi mengenai
keberadaan pasar melalui aset-aset fisik yang dimiliki baik yang berhubungan dengan arsitektural maupun elemen-elemen di dalamnya untuk menunjukkan eksistensi pasar. Branding fisik pada Pasar Kapasan Baru diharapkan dapat mewujudkan presepsi masyarakat
yang baik untuk Pasar Kapasan. Branding fisik Pasar Kapasan Baru
bermanfaat untuk memperbaiki kualitas Pasar Kapasan Baru demi mempermudah kegiatan jual beli dan mewujudkan pasar yang bersih, nyaman, dan aman serta menguntungkan untuk pengunjung. Tujuan besar dari branding fisik adalah meningkatkan jumlah pengunjung serta meningkatkan mutu dan kulitas Pasar Kapasan Baru. Branding fisik juga di sertai perbaikan di sisi internal yaitu pembuatan identitas visual Pasar Kapasan yang bertujuan pembentukan image masyarakat terhadap Pasar Kapasan dan untuk mendukung Branding fisik Pasar Kapasan Baru. Masalah Dalam kasus Pasar Kapasan Baru ini terdapat 4 hal mendasar yang mendorong diperlukannya sebuah visual identity yaitu : 1. Potensi Pasar Kapasan Baru diharapkan dapat mewujudkan presepsi masyarakat yang baik untuk Pasar Kapasan. Revitalisasi Pasar Kapasan Baru bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar menjadi lebih modern dan lebih nyaman dari sebelumnya 6 . 2. Pasar Kapasan Baru adalah pasar grosir yang dioptimalkan oleh Perusahaan Daerah
5
Pasar Surya 7
Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Surabaya Pasca Revitalisasi Pasar oleh Rahmatsyam Lakoro, SSn, MT, Ir. Eko Nurmianto, MEngSc, DERT , hal 2 6 www.berita jatim.com/ekonomi, akses 7 Oktober 2009 pukul 17:01WIB oleh Anas Pandu Gunawan 7 http//www.jjfmradio.co/news&information, akses 23 Oktober 2009
3. Menarik Investor untuk Pengembangan Pasar Kapasan Baru 8 4. Belum adanya identitas visual untuk Pasar Kapasan Baru 9
Batasan Masalah
1. Perancangan ini dibataskan pada perancangan visual identity Pasar Kapasan, tidak menyeluruh ke branding fisik Pasar Kapasan Baru serta enviroment graphic design.
2. Infrastruktur, sarana dan prasarana, dan juga SDM karyawan pada Pasar Kapasan Baru yang berhubungan dengan pelayanan publik
Rumusan Masalah Bagaimana membuat identitas visual Pasar Kapasan Baru yang mampu menceminkan pasar grosir dengan harga terjangkau dan modern?
Ruang Lingkup Aspek Kajian
Studi terhadap Pasar Kapasan Baru. (Profil Pasar Kapasan Baru, Karakter Pasar Kapasan Baru, Budaya yang ada di Pasar Kapasan Baru).
Studi bentukan, elemen-elemen grafis pembentuk identitas dan bahasa semiotik sehingga logo yang tercipta mampu mencerminkan citra yang positif terhadap pasar, sekaligus mampu memberikan keunikan tersendiri yang mampu mengingat khalayak terhadap produk.
Studi pustaka yang dilakukan terhadap beberapa buku literatur.
Studi terhadap identitas kompetitor dan komparator di pasar.
Output Dari perancangan yang dilakukan diharapkan dapat menciptakan identitas visual yang baru bagi Pasar Kapasan Baru Surabaya. Identitas visual yang dirancang berupa:
Logo dan sistem grafis pasar beserta Graphic Standar Manual (GSM).
Stationery (kop surat, amplop, map, kartu nama, note book, keplek pegawai,iuran pelayanan pasar).
8 9
Depth Interview dengan wakil kepala pasar Kapasan Baru Bpk. Gatot Darmas Tono Depth Interview dengan wakil kepala pasar Kapasan Baru Bpk. Gatot Darmas Tono
Environmental Banner
Graphic Façade
Mainboard Pasar
Nameboard Kantor
Transportasi
Commercial banner
Gimmick (Pembungkus kertas dan plastik)
Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Menciptakan sebuah identitas yang baru Pasar Kapasan Baru yang mampu mencerminkan pasar grosir yang modern dan terjangkau 2. Mendukung branding fisik Pasar Kapasan Baru Surabaya
TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Profil Pasar Kapasan Baru Pasar Kapasan merupakan pasar grosir konveksi terbesar yang dimiliki PD Pasar Surya. Pasar Kapasan merupakan pasar yang diandalkan oleh PD Pasar Surya untuk menjadi pasar grosir terbesar di Jawa Timur maupun Indonesia Timur. Jenis barang yang dijual di Pasar Kapasan adalah konveksi, emas, buah-buahan, sayur-sayuran, daging (Sapi, Ayam), ikan, lain-lain. Jenis barang yang paling banyak dijual adalah konveksi. Pasar Kapasan Baru terdiri dari 5 lantai dan yang efektif digunakan untuk kegiatan jual beli adalah lantai dasar sampai lantai dua, lantai empat dan lima untuk sementara masih digunakan untuk kantor pengelolah pasar dan parkir mobil. Pihak PD Pasar Surya dan pengelolah masih berusaha mencari dan menarik minat investor untuk mengembangkan dan membangun lantai empat dan lima sebagai tempat jual beli selain untuk kantor dan tempat parkir mobil. Jumlah pedagang Pasar Kapasan adalah 1484 buah. Pedagang yang berjualan di Pasar Kapasan Baru teridiri dari konveksi sejumlah 1068 buah, emas sejumlah 25 buah dan sisanya 391 buah untuk jenis pedagang sayur mayur, buah, ikan, daging,meracang, dan makanan. Perusahaan Daerah Pasar Surya adalah perusahaan yang dimiliki pemerinntah kota Surabaya yang bertugas mengatur dan mengembangkan seluruh pasar di Surabaya secara mandiri dan Walikota sebagai pengawas. Pada saat ini Perusahaan Daerah Pasar Surya mengelolah 81 pasar di Surabaya. Salah satu pasar yang dikelolah oleh
Perusahaan Daerah Pasar Surabaya adalah Pasar Kapasan Baru yang berada di Jalan Kapasan Baru Surabaya.
Gambar 2.1 Logo PD Pasar Surya Studi eksisiting grafis logo
Gambar 2.2 Logo Pasar Tambahrejo dan Pasar Wonokromo
Gambar 2.3 Logo Pasar dan Mall
METODOLOGI Teknik Sampling Sample Pengunjung Pasar Kapasan Baru Usia
: 25 – 50 Tahun
Jenis dan Sumber data Jenis Data Data Primer 1. Hasil wawancara dengan Bpk. Gartot Darmas Tono Wakil Kepala Pasar Kapasan Baru 2. Kuisioner Masalah dan AHP 3. Pengamatan langsung Data sekunder 1. Teri-teori pendukung pembahasan. 2. Informasi dan literatur. 3. Eksisting. 4. Kompetitor dan komparator. Sumber Data Data Primer : 1. Wawancara dengan Bpk. Gartot Darmas Tono Wakil Kepala Pasar Kapasan Baru dengan untuk mengetahui potensi dan kendala-kendala yang dialami Pasar Kapasan Baru 2. Kuisioner Masalah kepada pembeli atau pengunjung Pasar Kapasan Baru dan kuisioner AHP kepada pihak Pemerintah, PD Pasar Surya, dan Pedagang. Hasil Analisa AHP 10 Analisa
dan
pembahasan
dilakukan
pada
hasil
pengolahan
gabungan.
Berdasarkan bobot faktor/ kriteria utama, bobot yang memiliki prioritas terbesar adalah Faktor Internal sebesar 0.83, sedangkan Faktor Eksternal menempati urutan prioritas kedua dengan bobot sebesar 0,17. Ini menunjukkan bahwa faktor internal dianggap lebih mendominasi dari pada faktor eksternal dalam hal market branding untuk revitalisasi 10
Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Surabaya Pasca Revitalisasi Pasar oleh Rahmatsyam Lakoro, SSn, MT, Ir. Eko Nurmianto, MEngSc, DERT
pasar tradisional. Berdasarkan faktor internal, subkriteria Identitas Visual mempunyai bobot terbesar yaitu 0.27. Urutan kedua adalah adalah subkriteria Nama pasar dengan bobot sebesar 0.20. Dan ditempat ketiga adalah subkriteria Petunjuk Utama dengan bobot sebesar 0.17, kemudian diikuti oleh Façade/keunikan fisik (0.12), Stand (0.08), Pembagian area (0.06), Layout (0.04), Suasana luar-dalam(0.04) dan Communication space (0.03). Dari nilai pembobotan diatas dapat diambil suatu analisa bahwa Identitas Visual memiliki kontribusi yang paling besar dalam mempengaruhi proses market branding. Sedangkan Communication Space memiliki kontribusi yang paling rendah. Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai inconsistensi dari pembobotannya adalah 0.08, hal ini menunjukkan bahwa proses pembobotan yang dilakukan oleh pihak ahli sudah mewakili kondisi sebenarnya. Data Sekunder : 1. Teori-teori pendukung pembahasan dan literature-literatur yang sesuai. 2. Informasi-informasi profil Pasar Kapasan Baru 3. Studi kompetitor dan komparator dari observasi melalui internet. 4. Eksisting dari hasil observasi dan tinjauan langsung kelapangan. Teknik Pengumpulan Data Wawancara, observasi ke lapangan, dan kuisioner.
PEMBAHASAN Kebijakan Perusahaan Daerah Pasar Surya Pasar Kapasan Baru merupakan pasar yang dioptimalkan oleh PD Pasar Surya karena Pasar Kapasan Baru adalah pasar grosir yang terbesar di Jawa Timur bahkan Indonesia Timur yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya. Perusahaan Daerah Pasar Surya merevitalisasi Pasar Kapasan Baru merupakan suatu komitmen PD Pasar Surya dalam mengembangkan Pasar Kapasan Baru menjadi pasar modern dan lebih nyaman. Positioning Pasar Kapasan Baru merupakan pasar tradisional yang dimiliki oleh PD Pasar Surya Surabaya. Pasar Kapasan Baru adalah pasar grosir konveksi yang memiliki harga
terjangkau dan masih menggunakan budaya tawar menawar. Positioning pasar termurah maupun budaya tawar menawar sudah terbentuk sendiri dari sejak lama. Kesimpulan Potensi Pasar Kapasan Baru 1.Pasar Kapasan Baru merupakan pasar grosir konveksi yang memiiki harga terjangkau. 2. Akses jalan ke Pasar Kapasan Baru mudah 3. Kualitas barang dijual bagus Strategi visual Logo merupakan perwakilan dari karakter pasar modern dan terjangkau yang digunakan sebagai konsep desain dalam perancangan identitas visual Pasar Kapasan Baru. Logo akan diaplikasikan pada media maupun output yang telah ditentukan. Supergraphic juga merupakan bagian dari strategi visual yang akan ditampilkan. Supergraphic dirancang dari pengembangan salah satu bagian yang diambil dari elemen desain logo utama maupun dari elemen grafis baru yang sengaja dirancang untuk supergraphic. Supergraphic diaplikasikan pada bidang output sebagai pelengkap dari logo utama maupun sebagai elemen desain dari bidang output.
Logo Pasar Kapasan Baru
Logo Pasar Kapasan Baru
Super graphic
Pemotongan dan warna super graphic
Pengaplikasian pada Media Stationary
Pengaplikasian pada Tranportasi Mobil
Wayfinding
Simulasi wayfinding di jalan kenjeran di dekat wayfinding umum
Enviromental Banner
Simulasi Enviromental Banner di depan gedung Pasar Kapasan Baru
Mainboard dan Commercial banner
Graphic Facade Pasar Kapasan Baru
Simulasi Signname (Papasn nama) Kantor Pengelolah Pasar Kapasan Baru
Pengaplikasian pada pembungkus kertas dan plastik
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam merancang sebuah identitas visual sebuah tempat, pemahaman perancang akan obyek serta pemahaman desainer akan karakter obyek desain sangat penting. Hal ini mengingat seorang desainer harus mampu membuat identitas visual yang mewakili citra dan karakter obyek yang akan dirancang. Dalam perancangan ini, penulis mempelajari pemahaman –pemahaman yang harus dimiliki dalam merancang sebuah proses tersebut.
Pada proses merancang identitas visual Pasar Kapasan Baru, perancang harus memahami karakteristik dari Pasar Kapasan Baru yang digalih dari beberapa sumber. Karakteristik Pasar Kapasan Baru digalih dari beberapa pihak yaitu pihak pengelolah serta pengunjung. Karakteristik Pasar Kapasan Baru meliputi keunggulan Pasar Kapasan Baru, budaya pasar Kapasan Baru, produk yang dijual. Dari karakteristik yang diperoleh tersebut, perancang menganalisa pasar yang menjadi komparator dan kompetitor bagi Pasar Kapasan Baru. Analisa yang dilakukan untuk mencari kelemahan dan keunggulan yang ada. Keunggulan yang ada diterapkan dalam merancang identitas visual Pasar Kapasan Baru. Perancangan dari segi desain komunikasi visual didahului dengan pengkajian eksisting elemen-elemen desain yang menjadi bagian dari identitas visual. Dari eksisting diperoleh esensi dan karakter unik dari elemen desain komunikasi visual dari sebuah Pasar Kapasan Baru. Karakter-karakter unik tersebut selanjutnya diaplikasikan pada perancangan identitas visual Pasar Kapasan Baru. Perancangan identitas visual Pasar Kapasan diharapkan membantu menciptakan citra positif Pasar Kapasan Baru serta identitas yang jelas sebagai pembeda dengan lainnya. Perancangan identitas visual dapat diharapkan membantu tujuan revitalisasi Pasar Kapasan Baru. Saran Identitas visual pada Pasar Kapasan Baru ini merupakan usaha dalam melahirkan pasar tradisional agar tidak tergerus oleh para pelaku ritel modern yang semakin lama semakin bertambah jumlahnya. Identitas visual Pasar Kapasan Baru merupakan bagian usaha dalam membantu revitalsasi Pasar Kapasan Baru. Setiap pasar tradisional yang sudah direvitalisasi dapat diharapkan memiliki identitas visual yang sesuai dengan karakteristiknya sehingga memiliki citra di mata masyarakat serta tetap bertahan di tengah pertumbugan ritel modern semakin pesat.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Lakoro, Rahmatsyam,, SSn, MT, dan Ir. Nurmianto Eko, MEngSc, DERT , 2009, Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan Eksistensi Pasar Tradisional Pasca Revitalisasi Pasar, Surabaya
Buku Dameria, Anne. 2007. COLOR BASIC Panduan Dasar Warna untuk Desainer dan Industri Grafika. Jakarta : Link & Match Graphic. Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1990. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia. Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Simmons, Christopher . 2005 . Leetterhead & Logo design 9. San francisco : Design Office Mine. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Iyud, 2007. Laporan Tugas Akhir: Coorporate Identity PT Terafulk, Mahasiswa DKV ITS, Jurusan Desain Produk Industri, FTSP-ITS, Surabaya. Website Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, hal. 11. http//www.jjfmradio.com, akses 23 Oktober 2009 http://www.tipsdesain.com, tip dan trik desain grafis | Desain Komunikasi Visual | Institut Seni Indonesia Yogyakarta – 2007. http//www.matahari.com, akses 2009