PENGARUH PEMBERIAN KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI) TENTANG EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP SIKAP DALAM PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI KELURAHAN NGEMPON KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
Fristia Hidayat 030112b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan e-mail :
[email protected] ABSTRAK Emesis gravidarum adalah hal yang wajar terjadi dan sering ditemukan dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama dalam trimester pertama kehamilan. Perasaan mual dan muntah sering dialami ibu yang sedang hamil muda, emesis gravidarum terjadi 75% pada wanita hamil dan lamanya berlangsung sekitar 6-10 minggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Penelitian
ini
menggunakan
metode
pre-eksperimental
dengan
pendekatan
onegrouppretestandposttest. Pengambilan sampel dengan menggunakan sampling jenuh yaitu 28 ibu hamil trimester I yang mengalami emesis gravidarum. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa 18 pertanyaan sikap. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan KIE sikap negatif sebanyak 21 responden (80,8%), setelah diberikan KIE sikap negatif yaitu sebanyak 10 responden (38,5%). Sehingga pemberian ada pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I karena nilai p=0,000 < α 0,05. Perlu dilakukan penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil tentang emesis gravidarum dan praktek dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.
Kata kunci
: KIE, Kehamilan, Emesis Gravidarum, Sikap
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang 1
PENDAHULUAN Perasaan mual dan muntah sering dialami ibu yang sedang hamil muda. Lacroix, dkk. 2000 melaporkan, emesis gravidarum terjadi 75% pada wanita hamil dan lamanya berlangsung sekitar 35 hari. Banyak yang mempertanyakan penyebab dari emesis gravidarum ini. Pertanyaan ini dijawab Goodwin, dkk. 1994. Dijelaskan, penyebab dari emesis gravidarum adalah terjadinya peningkatan kadar hormon yang selalu terjadi selama kehamilan. Peningkatan kadar hormon ini direspons berbeda oleh wanita hamil, sehingga tidak semua wanita hamil mengalami emesis gravidarum(Radi, 2007).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat. Pendidikan kesehatan bukanlah suatu yang dapat diberikan oleh seseorang kepada orang lain dan pula sesuatu rangakaian tata laksana yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai, melainkan suatu proses perkembangan yang selalu berubah secara dinamis dimana seseorang dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru dan perilaku baru yang ada hubungannya dengan tujuan hidup (Machfoedz, 2007).
Gejala mual muntah mulai timbul minggu awal kehamilan, terutama bila dicetuskan oleh aroma atau rasa dari sesuatu yang kurang disukai. Gejala tanpa pengobatan akan mereda dengan sendirinya dalam usia kehamilan 4 - 5 bulan. Meskipun emesis gravidarum sering disebut morning sickness, yang artinya sering terjadi pada pagi hari, namun menurut penelitian, 80% dari emesis gravidarum terjadi sepanjang hari (Radi, 2007).
Menurut Wawan dan Dewi dalam Notoatmodjo (2007), sikap merupakan pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek. Melalui sikap, kita memahami proses kesadaran yang menetukan tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya. Di kelurahan Ngempon banyak ibu hamil yang juga bekerja sebagai buruh pabrik sehingga mereka acuh dalam menangani keluhan mereka apalagi diawal kehamilan yaitu mual muntah atau emesis gravidarum, padahal mereka belum tahu apabila emesis gravidarum tidak teratasi maka bisa menjadi mual muntahnya berlebihan sehingga mengganggu aktivitas.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk dapat mengatasi atau mengurangi terjadinya emesis gravidarum pada Ibu hamil dan untuk dapat mencegah terjadinya hiperemesis gravidarum. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan atau KIE (Komunikasi, Edukasi, Informasi) mengenai cara untuk mengurangi emesis gravidarum. Dengan pemberian KIE (Komunikasi, Edukasi, Informasi) diharapkan Ibu hamil akan memiliki tingkat pengetahuan tentang emesis gravidarum secara benar yang nantinya akan berimbas pada sikapyang sesuai untuk dapat menanganinya(Machfoedz, 2007). .
METODE
Desain pada penelitian ini adalah pra eksperiment design dengan menggunakan Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah preeksperimental yang bertujuan untuk mengungkapkan kemungkinan adanya pengaruh suatu manipulasi adaptif terhadap responden, yaitu pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang emesis gravidarum pada Ibu
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam 2 penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
hamil trimester I terhadap sikap penanganan emesis gravidarum. Penelitian menggunakan one group pre test-post test design, yaitu penelitian sesaat dengan pemberian pre test dahulu sebelum diberikan KIE kemudian setelah diberi KIE dilakukan post test. HASIL DAN PEMBAHAAN HASIL Hasil penelitian pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, pada 26 responden.
Gambaran Sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada Ibu hamil trimester I Sebelum diberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu Hamil dalam Penanganan Emesis Gravidarum Sebelum Diberikan KIE diKelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, 2014 Sikap
Frekuensi
Negatif Positif Jumlah
21 5 26
Presentase % 80,8 19,2 100
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa sebelum diberikan KIE, sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang memiliki sikap negatif dalam penanganan emesis gravidarum, yaitu sejumlah 21 orang (80,8%).
Gambaran Sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada Ibu hamil trimester I Sesudah diberikan KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi) di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu Hamil dalam Penanganan Emesis Gravidarum Sesudah Diberikan KIE diKelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, 2014 Sikap
Frekuensi
Positif Negatif Jumlah
10 16 26
Presentase % 38,5 61,5 100%
Tabel 2 dapat diketahui bahwa sesudah diberikan KIE, sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang memiliki sikap positif dalam penanganan emesis gravidarum, yaitu sejumlah 16 orang (61,6%). Pengaruh pemberian KIE terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Penanganan Emesis Gravidarum di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tabel 3 Distribusi Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang Dating Violence Variabel sikap
Mean
SD
SE
N
P value
Sebelum
47,58
6,133
1,203
26
0,000
Sesudah
56,23
9,184
1,801
26
Berdasarkan Tabel 5 Berdasarkan uji t dependen, diperoleh t hitung sebesar -5,342 dengan pvalue0,000. Oleh karena p-value = 0,000 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan sikap ibu dalam penanganan emesis gravidarum sebelum dan sesudah diberikan KIE di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Hasil ini juga menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan pemberian KIE
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam 3 penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
terhadap sikap ibu hamil trimester I dalam penanganan emesis gravidarum di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah dihubungkan dengan teori-teori yang ada maka di dapatkan hasil pembahasan sebagai berikut.
Gambaran Sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada Ibu hamil trimester I Sebelum diberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Hasil pengukuran sikap responden tentang Emesis Gravidarum sebelum diberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 responden tersebut, sebanyak 5 responden (19,2%) memiliki sikap positif dan 21 responden (80,8%) memiliki sikap negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa responden kurang mengetahui tentang emesis gravidarum dan bagaimana cara penanganannya di rumah sehingga mereka masih belum mampu untuk melaksanakannya dengan benar. Azwar (2011) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap ibu hamil adalah pengaruh orang lain yang dianggap penting dalam hal ini yang berpengaruh terhadap sikap ibu hamil adalah orangtua, suami, dan tenaga kesehatan. Orangtua, suami, dan tenaga kesehatan di sekitar ibu hamil merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap ibu hamil. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting (Azwar, 2013). Sikap negatif yang terjadi pada responden juga dimungkinkan timbul karena adanya informasi yang salah yang mereka dapatkan tentang penanganan emesis gravidarum. Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui dimana merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi timbulnya efek negatif bagi seseorang, selain itu pengetahuan juga dapat mempengaruhinya (Notoatmodjo, 2005). Menurut pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek lingkungan tertentu, sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.Dalam penghayatan terhadap obyek tertentu, sikap mempunyai tiga komponen pokok seperti dalam buku Azwar (2013) yaitu kepercayaan atau keyakinan adalah ide, kehidupan emosional dan evaluasi emosional terhadap suatu obyek dan kecenderungan untuk bertindak. Gambaran Sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada Ibu hamil trimester I Sesudah diberikan KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi) di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Hasil pengukuran sikap responden tentang Emesis Gravidarumsetelah diberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 responden tersebut, sebanyak 16 responden (61,5%) memiliki sikap positif dan 10 responden (38,5%) memiliki sikap negatif. Hasil penelitian terhadap sikap responden dalam penanganan emesis gravidarum setelah diberikan KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi ) pada tabel memperlihatkan sikap positif meningkat yaitu 16 responden (61,5%) atau sudah mengerti bagaimana penanganan emesis gravidarum yang baik untuk mengurangi terjadinya emesis. Peningkatan jumlah responden yang bersikap positif, hal ini merupakan akibat diberikan KIE (Komunikasi,
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam 4 penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Informasi, Edukasi) yang memberikan pengetahuan yang benar terhadap ibu hamil trimester I tentang emesis gravidarum. Pengetahuan tersebut kemudian disimpan dan melalui proses tertentu akan membentuk keyakinan dalam dirinya. Keyakinan tersebut yang kemudian disebut sebagai sikap(Azwar, 2013). Sikap seseorang banyak dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting baginya, maka apa yang dikatakan dan dilakukan cenderung diikuti. Untuk meningkatkan sikap baik, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap, melainkan diperlukan contoh dari orang yang dianggap penting misalkan orangtua, guru, petugas kesehatan.Hal ini akan menyebabkan seseorang dengan pengetahuan baik akan berubah sikapnya menjadi baik pula. Untuk meningkatkan pengetahuan tersebut salah satunya adalah dengan pendidikan kesehatan (Wawan dan Dewi, 2011). Pengaruh Pemberian KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I tentang penanganan emesis gravidarum sebelum dan sesudah diberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang emesis gravidarum, itu berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 < α (0,05) sehingga ada pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Hal tersebut terjadi karena dilakukan perlakuan berupa pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) yang diberikan sebelum uji kedua (posttest). Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I setelah diberikan KIE meningkat menjadi positif yaitu sebanyak 16 responden (61,5%) dibanding sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I sebelum diberikan KIE. Pengaruh itu bermakna bahwa perlakuan berupa penyuluhan dapat mengubah sikap ibu hamil menjadi positif dalam penanganan emesis gravidarum. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dibahas di atas dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari pemberian KIE tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam penanganan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Diharapkan ibu hamil agar rajin berkonsultasi kepada bidan desa atau tenaga kesehatan yang lain untuk tetap menjaga kesehatan kehamilannya dan lebih aktif mencari tahu tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil dengan membaca buku-buku atau majalah tentang kesehatan ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka cipta Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dewantara, L. Rudy. (2006). KIE…Apa itu?. Retrieved April 10, 2014, from http://rudydewantara.blogspot.c om/
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam 5 penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Dewi, V. dan Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Notoatmodjo, S. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT rineka Cipta.
Edi. (2008). Hiperemesis gravidarum. Retrieved Januari 10, 2014, from http://urangcijati.blogspot.com/
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Pnelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Hani,Ummi,dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika.
Radi. (2007). Emesis gravidarum. Retrieved Januari 10, 2014, from http://boedakbaonx.multiply.co m/
Hidayati, Ratna. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologos Dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika
Ratna, Dwi. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Panji Pustaka
Koswara. (2011). Komunikasi, Informasi, Edukasi Dalam Pelayanan KB. Diakses tanggal 1 Februari 2014. http///komunikasi.html.
Romauli, Suryat. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : 2011.
Machfoedz, I. (2007). Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya
Runiari, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hiperemesis Gravidarum. Jakarta : Salemba Medika.
Maulana, Mirza. 2009. Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan. Jogjakarta : Gara Ilmu Moki. (2006). Hiperemesis Gravidarum. Di akses tanggal 1 Februari 2014. http://cakmoki.blogsome.com/ Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Saiffudin, dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina pustaka Sarwono Prawirahardjo Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. (2003). Ilmu Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta
Wawan, A & Dewi, M.2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam 6 penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Wawan dan Dewi. 2011. Pengetahuan Sikap Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika Widjaja, A.W. (2000). Ilmu Komunikasi:Pengantar Studi. Edisi revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta
pengaruh pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang emesis gravidarum terhadap sikap dalam 7 penanganan emesis gravidarumpada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang