“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Ilmu Keperawatan Skripsi, Agustus 2014 Huswatun Hasanah “Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.”
karena nilai kedua p-value tersebut lebih kecil dari α (0,05). Terapi rebusan daun salam dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih pengobatan alternatif yang tepat dan praktis tanpa efek samping. Kata Kunci : rebusan daun salam, tekanan darah, hipertensi Kepustakaan : 39 (2003-2013).
ABSTRAK Penurunan tekanan darah dapat dilakukan dengan terapi herbal. Salah satu bentuk terapi herbal adalah dengan menggunakan terapi rebusan daun salam. Daun Salam ini mengandung kalium dan alkaloid yang bersifat diuretik yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment. Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain non equivalent (pretest dan posttest) control group design. Populasi yang akan diteliti adalah klien hipertensi yang ada di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang sebanyak 75 orang. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yang dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Tehnik pengambilan data menggunakan random sampling sedangkan alat pengambilan data tekanan darah dengan spigmomanometer air raksa dan stetoskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji Wiloxon terlihat bahwa nilai pvalue untuk tekanan darah sistole sebesar 0,083 dan tekanan darah diastolik sebesar 0,001. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tekanan
darah
tinggi
merupakan
penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) jantung,
disamping
menyebabkan
mata,
dan
otak
kerusakan
ginjal. Menurut
perkiraan badan kesehatan dunia (WHO, World Health Organization), sekitar 30% penduduk dunia tidak terdiagnosa adanya hipertensi (underdiagnose condition). Hal ini disebabkan tidak adanya gejala yang pasti bagi penderita hipertensi. Gejala seperti sakit kepala, tengkuk nyeri, dan lain-lain. Hipertensi jelas merusak organ tubuh, seperti jantung (70% penderita hipertensi akan mengalami kerusakan jantung), ginjal, otak, mata, serta organ tubuh lainnya. Hipertensi disebut sebagai pembunuh yang tidak terlihat atau silent killer. dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” diobati dengan baik (Susilo & Wulandari,
dengan resiko penyakit hipertensi seperti
2011).
stress, Menurut Sustrani et.,al (2009), tekanan
darah tinggi sering disebut juga dengan “silent
obesitas
(kegemukan),
kurangnya
olahraga, merokok, dan makanan yang tinggi kadar lemaknya (Yundini, 2006).
killer” karena jarang menunjukkan tanda-tanda
Daun salam (Syzygium polyanthum)
dan jika diderita dalam jangka waktu lama dapat
merupakan salah satu dari jenis terapi herbal
menimbulkan berbagai
untuk menangani penyakit
macam komplikasi.
hipertensi. Selain
Secara ekstren tekanan darah tinggi dapat
mudah didapat dan murah, daun salam ternyata
merusak bagian dalam dari arteri yang kecil,
banyak khasiat, yaitu sebagai obat mag, diare,
kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan
menurunkan gula darah (diabetes melitus), efek
darah. Hal ini terjadi maka dapat menyebabkan
samping
serangan jantung (jika terjadi pada jantung),
kolesterol (cholesterol), dan menurunkan asam
kebutaan (jika terjadi pada retina mata), gagal
urat dan masih banyak lagi (Nisa,2012).
ginjal (jika pembekuan darah terjadi di ginjal),
alkohol
Masyarakat
(mabuk),
di
menurunkan
dusun
mijen
desa
dan stroke (jika pembekuan darah terjadi di
gedang anak diduga memiliki resiko tinggi akan
otak). Stroke juga dapat terjadi karena pecahnya
hipertensi.
pembuluh darah akibat hipertensi sehingga
masyarakat
mengakibatkan pendarahan di otak.
konsumsi lemak seperti makanan bersantan,
Penyakit
hipertensi
menimbulkan
gorengan
Pengamatan
terhadap kebiasaan
menunjukkan
dan
jeroan
bahwa
cukup
tingkat
tinggi
serta
angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas
cenderung memiliki pola hidup yang tidak sehat
(kematian) yang tinggi. Prevalensi hipertensi
seperti kebiasaan merokok. Pola hidup yang
di Asia Tenggara cukup tinggi, diantaranya
demikian
yaitu Vietnam (2004) mencapai 34,5%, dan
sebagian besar masyarakat. Namun mereka
Singapura (2004) 24,9%. Berbagai penelitian
mengabaikan hal tersebut dan tanpa disadari
epidemiologi yang dilakukan di Indonesia
hipertensi secara perlahan mulai mengancam
menunjukkan 1,8-28,6% penduduk berusia di
hidupnya. Selain itu, kesadaran masyarakat
atas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Saat
untuk memeriksakan kesehatannya masih sangat
ini terdapat adanya kecenderungan bahwa
rendah, meskipun banyak diantara mereka yang
masyarakat perkotaan lebih banyak menderita
mengeluhkan
hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan,
hipertensi. Informasi
antara lain dihubungkan dengan adanya gaya
bahaya pola hidup yang tidak sehat serta faktor
hidup masyarakat kota yang berhubungan
sebenarnya
gejala
telah
yang
disadari
mengarah
oleh
ke
yang jelas mengenai
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” resiko
hipertensi
tidak
pernah
diperoleh
mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
masyarakat.
mmHg (soeryoko, 2010). Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah keadaan yang di tandai
BAB II
dengan
terjadinya
peningkatan
tekanan darah di dalam arteri (Junaidi, 2010).
TINJAUAN PUSTAKA
2. Etiologi Hipertensi
A. Tekanan Darah 1. Pengertian
berdasarkan
penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
Tekanan darah adalah kekuatan
golongan besar yaitu (Junaidi , 2010) :
yang diperlukan agar darah dapat mengalir di
a)
Hipertensi essensial (hipertensi primer)
dalam pembuluh darah dan beredar mencapai
yaitu hipertensi yang memiliki beberapa
semua jaringan tubuh manusia. Darah yang
kemungkinan penyebabnya. Beberapa
dengan lancar beredar keseluruh bagian
perubahan pada jantung dan pembuluh
tubuh berfungsi sangat penting sebagai
darah dapat menyebabkan peningkatan
media pengangkut oksigen serta zat-zat lain
tekanan darah. Hipertensi primer terjadi
yang diperlukan bagi sel-sel tubuh. Selain
karena
itu, darah juga berfungsi sebagai sarana
memiliki asupan garam cukup tinggi,
pengangkut sisa-sisa hasil metabolisme yang
lebih dari 6,8 gram setiap hari, serta
tidak berguna lagi bagi jaringan tubuh
karena faktor genetik.
(Gunawan, 2007).
kondisi
b) Hipertensi
Menurut WHO, di dalam guidelines
yang
masyarakat
yang
sekunder yaitu hipertensi
disebabkan
karena
gangguan
tahun (1999), batas tekanan darah yang
pembuluh darah atau organ tertentu,
masih dianggap normal bila tekanan darah
seperti ginjal, kelenjar adrenal, dan
kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan lebih
aorta.
dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi (Wahdah, 2011).
C.
a) Pipa karet atau selang.
Daun Salam 1. Morfologi Tanaman Deskripsi daun salam: Pohon
B. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi sebagai
tekanan
bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 m, dapat darah
didefenisikan
tinggi
berakar
tunggang,
batang
bulat,
persisten
permukaan licin. Daun tunggal, letak
dimana tekanan sistoliknya di atas 140
berhadapan, bertangkai yang panjangnya
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong
trunkus pulmonalis) setiap menit. cardiac
sampai elips atau bundar telur sungsang,
output
ujung meruncing, pangkal runcing, tepi
volume (SV) dikali heart rate (HR). stroke
rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm,
volume (SV) adalah volume darah yang keluar
pertulangan menyirip, permukaan atas
dari ventrikel dalam 1 kali kontraksi, heart rate
licin berwarna hijau tua, permukaan
HR adalah banyaknya detak jantung setiap
bawah warnanya hijau muda. Daun bila
menit.
diremas berbau harum. Bunganya bunga
menjadi
majemuk tersusun dalam malai yang
converting enzim (ACE) mengubah angiotensin
keluar dari ujung ranting, warnanya putih,
I
menjadi
angiotensin
II
yang
akan
baunya harum. Buahnya buah buni, bulat,
mempengaruhi
tekanan
darah
pada
renin
diameter 8-9 mm, warnanya bila muda
angiotensin
hijau, setelah masak menjadi merah gelap,
vasodilatasi arteriol dan bila produksi renin dan
rasanya agak sepat. Biji bulat, penampang
ACE menurun sehingga tekanan darah akan
sekitar 1 cm, warnanya coklat (Putra,
turun (Tortora & Derrickson, 2009).
2013).
1.
2. Kandungan Daun Salam
darah:
angiotensin
I
aldosterone
angiotensinogen dan
angiotensin
pathway.
Terjadi
Proses pembuatan air rebusan daun salam
salam muda yang sudah dicuci. b) Siapkan 300 ml (3 gelas) air.
d) Tunggu beberapa saat sampai air menjadi
b) Efek diuretik
150 ml.
c) Tanin
e) Setelah dingin, air rebusan daun salam
d) Alkaloid
siap diminum.
e) Niasin ( B Kompleks)
Daun
Salam
f) Air rebusan daun salam diminum sehari 2 Terhadap
Hipertensi Tekanan
mengubah
c) Rebus daun salam dalam air
a) Kalium
Mekanisme
Renin
a) Siapkan 1 genggam (10-15 lembar) daun
Kandungan yang dapat menurun tekanan
D.
(CO) merupakan hasil dari stroke
darah
dipengaruhi
oleh
cardiac output (CO) dan systematic vascular resistance (SVR). cardiac output (CO) adalah volume darah yang keluar dari ventrikel kiri (ventrikel kanan) lalu masuk ke aorta (atau
kali
sebelum
makan.
Keterangan:
Diminum 2 kali sehari sebelum makan pagi dan sore hari (Nisa, 2012). BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” Penelitian pendekatan
ini
kuantitatif,
digunakan
dalam
menggunakan metode
penelitian
ini
yang
deskripsi
responden
desain dalam penelitian ini berbentuk desain non equivalent (pretest dan posttest) control group design.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berada di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Kabupaten
sebagai
berikut: A. Karakteristik Responden Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Karakteristik
Timur
ini
adalah
eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Jenis
Ungaran
penelitian
Semarang.
Umur 40-50 53-70 Jumlah Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
15 15 30
50,0 50,0 100,0
12 18 30
40,0 60,0 100,0
Populasi yang didapat sebanyak 75 orang. Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui
2. Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
bahwa jumlah responden berumur 40-50 tahun, yaitu sejumlah 15 orang (50,0%). Sedangkan
30 orang.
jumlah responden perempuan daripada laki-laki, yaitu sejumlah 18 orang (60,0%). BAB V B. Analisis Univariat HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang tekanan darah penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13
Timur Kabupaten Semarang sebelum dan
Agustus 2014 di Dusun Mijen Desa Gedang
sesudah pemberian rebusan daun salam.
Anak yang berjumlah 30 orang, yang terdiri dari
1. Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
15 orang sebagai kelompok intervensi dan 15
Diberikan Rebusan Daun Salam pada Kelompok Intervensi
orang lainnya sebagai kelompok kontrol. Adapun
Tabel 4.2 Gambaran Tekanan Darah Penderita Hipertensi Sebelum dan
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” Sesudah Pemberian Rebusan Daun Salam pada Kelompok Intervensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, 2014.
Tabel 4.3 Gambaran Tekanan Darah Penderita Hipertensi Sebelum dan Sesudah Pemberian Air Putih pada Kelompok Kontrol di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, 2014 Variabel Mean Median Std Mincl Std Varia N 95% Mean Min Max (mmHg) (mmHg) Deviasi Max (mmHg) bel (mm Devia (mm (mm (mmHg) (mmH) Hg) si Hg) Hg) Sebelum (mm TD Sistole 15 168.33 10.456 150 185 Hg) TD Diastole 15 92.67 4.577 90 100 Sebel Sesudah um 1 160,0 8,452 150 180 TD Sistole 15 136.33 11.721 120 160 5 0 4,577 90 100 TD Diastole 15 90.67 2.582 90 TD 1 100 92,67 Sistol 5 8.409 165 190 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa e 177.0 5.164 90 100 1 0 pada kelompok intervensi, rata-rata tekanan darah TD 5 94.67 Diast 1 sistole penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa ole 5 Sesud Gedang Anak sebelum diberikan rebusan daun ah salam sebesar 168.33 mmHg standar deviasi 10.456 sedangkan untuk tekanan darah diastole rata-rata sebesar 92.67 mmHg dengan standar deviasi 4.577 mmHg. Sesudah diberikan rebusan daun salam, rata-rata tekanan darah sistole penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak sebesar 136.33 mmHg, standar deviasi 11.721 mmHg, sedangkan untuk tekanan darah diastole rata-rata sebesar 90.67 mmHg dengan
TD Sistol e TD Diast ole Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada kelompok kontrol, rata-rata tekanan darah sistole penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak sebelum diberikan air putih sebesar 160,00 mmHg standar deviasi 8,452, sedangkan untuk tekanan darah diastole rata-rata sebesar
standar deviasi 2.582 mmHg.
92,67 mmHg dengan standar deviasi 4,577 mmHg. 2. Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan Air Putih Kontrol
pada Kelompok
Sesudah diberikan air putih, rata-rata tekanan darah sistole penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” Gedang Anak sebesar 177,00 mmHg dan standar deviasi 8,409, sedangkan untuk tekanan darah
intervensi dan kontrol sebelum pemberian rebusan daun salam tidak jauh berbeda. Berdasarkan
diastole rata-rata sebesar 94,67 mmHg dengan
uji
Shapiro-Wilk
didapatkan nilai Z hitung untuk TD sistole
standar deviasi 5,164 mmHg.
sebesar -0,932 dengan p-value sebesar 0,294 sedangkan Z hitung untuk TD diastole sebesar
C. Analisis Bivariat
-0,905 dengan p-value 0,112. Oleh karna 1. Tabel 4.4 Uji Kesetaraan Tekanan Darah
kedua p-value tersebut lebih besar dari
Sebelum dan Setelah Pemberian Rebusan Daun
Salam
antara
(0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada
Kelompok
perbedaan yang signifikan baik tekanan darah
Eksperimen dan Kontrol pada Penderita
sistole maupun diastole antara kelompok
Hipertensi, di Dusun Mijen Desa Gedang Anak
Kecamatan
Ungaran
Kabupaten Semarang, 2014 Kelompok
N (mmHg)
Sebelum TD Sistole
Intervensi
15
168,33
Kontrol
15
160,00
pada
penderita
hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Ungaran Timur Kabupaten pSemarang.Z Ini menunjukkan bahwa sebelum value (mmHg) perlakuan tekanan darah kedua kelompok SD
11,721 -0,932 0,294 2. Perbedaan Tekanan 10,456 Penderita Hipertensi
Darah
pada
Sebelum
dan
Sesudah Diberikan Rebusan Daun Salam
TD Diastole Intervensi Kontrol
15
92,67
Intervensi dan Kelompok 4,577pada Kelompok -0,905 0,112
15
92,67
4,577Kontrol di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Ungaran Timur.
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata TD sistole
Hasil uji perbedaan tekanan darah
respoden kelompok intervensi sebelum diberikan rebusan daun salam sebesar 168,33 mmHg dan pada kelompok kontrol sebesar 160,00 mmHg, rata-rata
kontrol
dapat dinyatakan setara atau sebanding.
Setelah
sedangkan
dan
Kecamatan
Mean Variabel
intervensi
Timur
TD
diastole
kelompok
intervensi sebesar 92,67 mmHg dan kelompok
sebelum dan setelah pemberian rebusan daun salam
pada kelompok intervensi disajikan
berikut ini : Tabel
4.5
Perbedaan
Tekanan
Darah
kontrol 92,67 mmHg. Ini menunjukkan bahwa baik
Sebelum dan Setelah Pemberian
TD sistole maupun diastole antara kelompok
Rebusan Kelompok
Daun
Salam
Intervensi
pada pada
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.” Penderita Hipertensi di Dusun
Tabel
4.6
Mijen Desa Gedang Anak, 2014.
Variabel
Kelompok
Tekanan
Darah
Sebelum dan Setelah Pemberian Air
Mean
SD
(mmHg)
(mmHg)
N
Putih pada Kelompok ppada Penderita Z Kontrol value Hipertensi di Dusun Mijen Desa
Sebelum TD Sistole
Perbedaan
Gedang Anak, 2014 Intervensi
15
168,33
10,456
-3,420 0,001
Kontrol
15
160,00
4,577 Variabel
Kelompok
Mean
SD
(mmHg)
(mm
15
160,00
8.452
15
177.00
8.409
15
92,67
4,577
15
94,67
5.164
N
Setelah TD Diastole Intervensi Kontrol
15
92,67
8,452
15
92,67
4,577
Sebelum -3,352 0,001 TD Sistole Intervensi Kontrol
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa pada kelompok intevensi rata-rata tekanan darah sistole sebesar 168,33 mmHg sebelum
Setelah TD Diastole Intervensi Kontrol
peberian rebusan daun salam, kemudian turun menjadi 160,00 mmHg setelah pemberian rebusan
Berdasarkan
tabel
menunjukkan
tidak mengalami penurunan dari 92,67 mmHg
kontrol rata-rata tekanan darah sistole
sebelum pemberian rebusan daun salam menjadi
mengalami kenaikan dari 160,00 mmHg
92,67 setelah pemberian rebusan daun salam.
sebelum intervensi sedikit naik menjadi
nilai Z hitung untuk TD sistole sebesar -3,420 dengan p-value seebesar 0,001 dan untuk TD diastole Z hitung sebesar -3,352 dengan pvalue 0,001. Terlihat bahwa kedua p-value tersebut 0,001 < (0,05), ini menunjukkan
177,00
mmHg
sedangkan
tekanan
pada
atas
daun salam, sedangkan tekanan darah diastolenya
Berdasarkan uji Wilcoxon, didapatkan
bahwa
di
kelompok
setelah
intervensi,
darah
diastolenya
mengalami kenaikan dari 90,67 mmHg sebelum intervensi menjadi 94,67 mmHg setelah intervensi. Berdasarkan
uji
Wilcoxon,
bahwa ada perbedaan yang signifikan tekanan
didapatkan nilai Z hitung untuk TD sistole
darah responden kelompok intervensi sebelum
sebesar -1,732 dengan p-value seebesar
dan setelah pemberian rebusan daun salam
0,083 dan untuk TD diastole Z hitung
pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen
sebesar -1,732 dengan p-value 0,083.
Desa Gedang Anak.
Terlihat bahwa kedua p-value tersebut
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.”
ini
Desa Gedang Anak Ungaran Timur setelah
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
diberikan terapi rebusan daun salam sebesar
yang signifikan tekanan darah responden
136,33.
0,083
dan
0,083
>
(0,05),
kelompok kontrol sebelum dan setelah
Berdasarkan uji wilcoxon, didapatkan
intervensi pada Penderita Hipertensi di
nilai Z hitung untuk TD sistole sebesar -
Dusun Mijen Desa Gedang Anak. 3. Hasil
Uji
1,732 dengan p-value sebesar 0,083, sedangkan Z hitung untuk TD diastole
Pengaruh rebusan daun Tekanan
sebesar -3,420 dengan p-value 0,001. Oleh
Darah pada Penderita Hipertensi pada
karena kedua p-value tersebut lebih kecil
Kelompok Intervensi dan Kelompok
dari (0,05), maka dapat disimpulkan
Kontrol di Dusun Mijen Desa Gedang
bahwa ada perbedaan yang signifikan
Anak.
tekanan darah antara kelompok intervensi
salam
terhadap perubahan
dan kontrol pada penderita hipertensi di
Perubahan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Ungaran Timur. Mean Variabel
Kelompok
N (mmHg)
TD Sistole
Intervensi
15
Kontrol
15
TD Diastole Intervensi Kontrol
136,33 177,00
15
90,67
15
94,67
Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi pada kelompok kontrol di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Ungaran Timur setelah diberikan air putih sebesar 177,00 Sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi pada kelompok intervensi di Dusun Mijen
Dusun Mijen Desa Gedang Anak. Ini terlihat
dimana
tekanan
darah
pada
kelompok intervensi lebih rendah daripada SD
kelompok kotrol p- setelah pemberian rebusan Z (mmHg) daun salam. value maka dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian rebusan 11,721bahwa -1,732 0,083 daun salam terhadap tekanan darah pada 2,582 penderita hipertensi di Dusun Mijen Desa 8,409 -3,420 0,001 Gedang Anak Kecamatan Ungaran Timur. 5,164