Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Ilmu Keperawatan Skripsi, Februari 2014 Kharisma Candra P. (010110a056) Perubahan konsep diri pada penderita diabetes melitus di Kecamatan Guntur Kabupaten Demak (xiv + 64 halaman+ 11 tabel+ 22 lampiran)
Konsep diri didefinisikan sebagai semua ide, pikiran dan keyakinan yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain . diabetes dianggap sebagai suatu penyakit yang menakutkan, karena memiliki dampak negatif yang kompleks terhadap kelangsungan kualitas hidup individu, kecemasan terjadi karena seseorang merasa terancam baiksecara fisik maupun psikologis seperti harga diri, ideal diri, citra tubuh, performa peran dan identitas pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi gambaran perubahan konsep diri pada penderita diabetes melitus diKecamatan Guntur Kabupaten Demak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Populasi adalah penderita DM dan sampel sebanyak 6 orang. Jumlah sampel diperoleh dengan menggunakan tehnik snowball sampling.pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan wawancara mendalam. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber sebagai alat uji. Dari hasil penelitian didapatkan 5 buah tema. yang pertama yaitu penyebab dari rasa kurang percaya diri dari para penderita diabetes adalah karena perasaan malu karena penyakityang diderita tidak kunjung sembuh, sakit-sakitan dan dibicarakan orang. tema yang keduabahwa minimalnya perasaan putus asa dapat karena adanya dorongan dalam diri sendiri untuk menerima kondisi dan keinginan yang kuat untuk sembuh. Tema yang ketiga yaitu Diabetes melitus menyebabkan gangguan aktifitas yang menyebabkan penderitanya mengalami hambatan untuk berperilaku seperti yang diinginkan. Kemudian yang keempat adalah bahwa peran seorang yang menderita Diabetes akan terhambat jika gejala mulai timbul dan menghambat pekerjaan. Dan yang terakhir adalah diabetes terkadang membuat penderitanya merasa berbeda dengan orang-orang disekitarnya karena sakit yang diderita. Bagi kelurga dan unit kesehatan diKecamatan Guntur Kabupaten Demak diharapkan dapat meningkatkan konseling pada penderita diabetes dan keluarganya sehingga perubahan kosep diri kearah hal yang tidak baik akan dapat dikurangi.
Kata kunci : Konsep diri, Diabetes melitus Daftar pustaka : 24 (2000-2012)
BAB I
kencing manis. Adanya diabetes
PENDAHULUAN
militus dilatar belakangi oleh gangguan salah satu organ dalam
Diabetes
melitus
manusia
yang
tidak
merupakan sekelompok kelainan
menghasilkan
heterogen yang ditandai oleh
Diabetes
kenaikan kadar glukosa dalam
kompromi
darah
penderitanya mengalami dampak
atau
Glukosa
hiperglikemia.
secara
suatu
efektif hormon.
menyerang hingga
tanpa membuat
normal
psikis yang nyata (Novitasari,
jumlah
2012). Seorang yang terkena
tertentu dalam darah. Glukosa
penyakit seperti Diabetes sangat
dibentuk dihati dari makanan
mungkin terjadi perubahan pada
yang dikonsumsi. Insulin yaitu
konsep dirinya yang terdiri dari
suatu hormon yang diproduksi
lima komponen yaitu citra diri,
pankreas, yang mengendalikan
ideal diri, harga diri, performa
kadar
peran dan identitas pribadi, hal
bersirkulasi
dalam
glukosa
dalam
darah
dengan mengatur produksi dan
ini
penyimpanannya, Sehingga kadar
konsep diri akan terhambat jika
gula darah dalam tubuh tetap
seseorang
dalam batas normal (Smeltzer &
penyakit atau injuri misalnya DM
Bare, 2001).
(Stuart & Sundeen, 2008).
Diabetes
dikarenakan
Pemenuhan
menderita
suatu
merupakan
Konsep diri didefinisikan
sebuah penyakit keturunan yang
sebagai semua ide, pikiran dan
biasa
keyakinan
disebut
dengan
istilah
yang
diketahui
individu
dalam
berhubungan
berkesinambungan dimodifikasi
dengan orang lain . Konsep diri
dengan pengalaman yang baru.
seseorang tidak terbentuk waktu
citra tubuh di modifikasi secara
lahir, tetapi dipelajari sebagai
berkesinambungan
hasil pengalaman unik seseorang
persepsi dan pengalaman baru.
dalam dirinya sendiri, dengan
Saat seseorang memgalami suatu
orang
dengan
penyakit seperti DM gangguan
dunia (Gail W.Stuart,
citra diri sangat mungkin terjadi,
2006). Jika individu menderita
ini disebabkan karena terjadinya
atau mempunyai penyakit yang
suatu perubahan pada fungsi,
kronis, misalnya pada Diabetes
penampilan
Mellitus (DM), individu dapat
komplikasi) dan potensi dalam
timbul rasa cemas dan tidak
dirinya
berdaya akibat penyakit tersebut.
2006).
terdekat,
realitas
dan
Konsep diri terdiri atas lima
komponen
yaitu
yang
dengan
(DM
(Keliat
&
dengan
Panjaitan,
Yang kedua yaitu Ideal diri.
Ideal
diri
merupakan
pertama adalah Citra diri (body
persepsi
image) yaitu sikap seseorang
bagaimana
terhadap tubuhnya secara sadar
berperilaku berdasarkan standar,
dan tidak disadar. Sikap ini
aspirasi,
mencakup persepsi dan perasaan
personal tertentu. Seorang yang
tentang ukuran, bentuk, fungsi,
terkena Diabetes mungkin akan
penampilan, potensi tubuh saat
mengalami masalah dengan ideal
ini
dirinya, perubahan gaya hidup
dan
masa
lalu
secara
individu dia
tujuan
tentang seharusnya
atau
nilai
dan diet DM membuatnya tidak
yang dideritanya, perubahan gaya
dapat melakukan suatu kegiatan
hidup dan diet DM mau tidak
yang mungkin dulu sering ia
mau
lakukan untuk mencapai suatu
menjaga stabilitas gula darahnya.
tujuan, aspirasi atupun standar
harus
diterima
Yang ke
empat
untuk
yaitu
yang ingin dicapai (Stuart &
Performa diri, adalah serangkaian
Sundeen, 2008).
pola perilku yang diharapkan
Kemudian yang ke tiga adalah
Harga
merupakan tentang
diri
penilaian
nilai
yang individu
personal
yang
oleh
lingkungan
berhubungan
dengan
individu diberbagai sosial.
sosial
Peran
fungsi
kelompok
yang
yang
diperoleh dengan menganalisis
ditetapkan adalah peran yang
seberapa sesuai perilaku dirinya
dijalani
dengan ideal diri. Harga diri yang
mempunyai pilihan. Peran yang
tinggi
adalah
perasaan
yang
diambil
berasal
dari
penerimaan
diri
dan
seseorang
adalah
peran
tidak
yang
terpilih atau dipilih oleh individu.
sendiri tanpa syarat, walaupun
Diabetes
melakukan kesalahan, kekalahan,
perubahan performa diri pada
dan kegagaalan,
tetap merasa
seseorang, seorang yang tadinya
sebagai seorang yang penting dan
aktif didalam masyarakat kini
berharga. Harga diri seseorang
menjadi berkurang peran dan
dengan DM dapat turun, ini
fungsinya.
dikarenakan
kelelahan menjadi salah satu
penerimaan
diri
yang terpaksa, karena penyakit
faktor
dapat
menyebabkan
kelemahan
pencetus
dan
terjadinya
kemunduran pada performa diri
masing jenis. Saat seseorang
(Gail W.Stuart, 2006).
terkena diabetes misalnya pada
Yang
terakhir
adalah
laki-laki yang pada dasarnya
Identitas diri, yaitu kesadaran
adalah seorang yang kuat kini ia
akan diri sendiri yang bersumber
menjadi lemah dan tidak berdaya
dari observasi, dan penilaian
akibat sakit yang dideritanya.
yang merupakan sintesa dari
Menurut
Stuart
dan
semua aspek konsep diri sebagai
Sudeen (2008) ada beberapa
satu kesatuan yang utuh (Stuart
faktor
& Sundeen, 2008). Seseorang
perkembangan
yang mandiri dapat mengatur dan
Faktor-faktor tersebut terdiri dari
menerima
Identitas
teori perkembangan, Significant
berkembang sejak masa kanak-
other (orang yang terpenting atau
kanak
dengan
terdekat) dan Self Perception
perkembangan konsep diri. Hal
(Persepsi diri sendiri). Tidak
yang penting dalam identitas
semua orang dengan Diabetes
adalah jenis kelamin (Keliat,
Militus
B.A,
jenis
perubahan konsep diri. Dampak
kelamin berkembang sejak bayi
psikologis dari penyakit diabetes
secara bertahap dimulai dengan
mulai dirasakan oleh penderita
konsep laki-laki dan wanita yang
sejak ia didiagnosis dokter dan
banyak
penyakit
tersebut
berlangsung
selama
dirinya.
bersamaan
1992).
pandangan masyarakat
Identitas
dipengaruhi dan terhadap
oleh
perlakuan masing-
yang
mempengaruhi konsep
akan
diri.
mengalami
telah beberapa
bulan atau lebih dari satu tahun.
Penderita
mulai
mengalami
pengendalian dan tingkat kadar
gangguan
psikis
diantaranya
glukosa darah.
adalah stres pada dirinya sendiri
Penyakit diabetes mellitus
yang berkaitan dengan tritmen
ini akan menyertai seumur hidup
yang
penderita
harus
dijalani
sehingga
sangat
(Tjokroprawiro, 1989). Menurut
mempengaruhi
Fisher dkk (1982) diabetes dan
penurunan
stres merupakan dua hal yang
penderita bila tidak mendapatkan
saling mempengaruhi baik secara
perawatan yang tepat. Beberapa
langsung maupun tidak langsung.
aspek dari penyakit ini yang
Kontrol
mempengaruhi
yang
kurang
pada
terhadap kualitas
hidup
kualitas
hidup
glukosa darah akan menimbulkan
yaitu : Adanya tuntutan yang
perasaan stres dan begitu pula
terus-menerus
sebaliknya.
penderita
Hal
senada
juga
selama
terhadap
hidup
perawatan
diungkapkan oleh Surwit (2002)
DM, seperti pembatasan atau
dan Discovery Health (2007)
pengaturan
bahwa stres telah lama menjadi
aktifitas dan monitoring gula
salah satu faktor yang muncul
darah. kemudian Gejala yang
pada
timbul saat kadar gula darah
penderita
Menurutnya,
stres
diabetes. sangat
turun
diet,
ataupun
pembatasan
naik.
berpengaruh terhadap penyakit
Ketakutan
diabetes karena hal itu akan
komplikasi yang menyertai.
berpengaruh
terhadap
akibat
dan adanya
Kualitas hidup penderita DM merupakan perasaan puas
dan bahagia akan hidup secara
walaupun dengan atau tanpa
umum khususnya hidup dengan
komplikasi.
diabetes. Kualitas hidup telah
Penyakit diabetes mellitus
digambarkan oleh WHO (1994)
jika tidak ditangani dengan baik
sebagai sebuah persepsi individu
dapat
terhadap posisi mereka dalam
komplikasi pada organ tubuh
kehidupan pada konteks budaya
seperti
dan system nilai dimana mereka
pembuluh darah dan saraf yang
tinggal dan hidup dan dalam
akan
hubungannya
maupun mempengaruhi kualitas
dengan
tujuan
hidup, harapan, standart
mata,
berbagai
ginjal,
jantung
membahayakan
jiwa
hidup
seseorang.
fokus hidup mereka. Konsep ini
yang
ditimbulkannya
meliputi beberapa dimensi yang
bersifat akut juga bersifat kronis.
luas yaitu : kesehatan fisik,
Komplikasi akut terjadi berkaitan
kesehatan psikologis, hubungan
dengan
sosial
peningkatan kadar glukosa darah
Bedasarkan
dan
dan
menimbulkan
lingkungan. dampak
dari
secara
Komplikasi
penurunan
tiba-tiba
bisa
atau
sedangkan
penyakit DM pada keadaan fisik,
komplikasi
psikologis,
dan
dengan efek peningkatan kadar
lingkungan, Caldwel et al dalam
glukosa darah dalam waktu lama.
sosial
penelitiannya melaporkan bahwa hidup
dengan
diabetes
kronis
Bila menghadapi
berkaitan
seseorang situasi
yang
mempunyai pengaruh negative
menimbulkan stres maka respon
terhadap kualitas hidup penderita
stres dapat berupa peningkatan
hormon adrenalin yang akhirnya
diabetes mempunyai penyesuaian
dapat
yang
mengubah
cadangan
baik
dengan
glikogen dalam hati menjadi
copingnya,
glukosa. Kadar glukosa darah
tersebut
yang tinggi secara terus menerus
masalah
dapat menyebabkan komplikasi
begitu pula sebaliknya.
diabetes. Menurut Bianchi (2004)
Berbagai
permasalahan
stres
pada
maka berhasil yang
strategi individu mengatasi
dihadapi
epidemiologi
dan
penelitian menunjukkan
penderita diabetes ini juga erat
adanya
kaitannya
peningkatan angka insidensi dan
strategi
dengan
cara
pemecahan
atau
masalah
kecenderungan
prevalensi
DM
di
(coping) yang dilakukan oleh
penjuru
penderita diabetes. Menurutnya,
Organization
coping
memprediksi adanya peningkatan
penderita
yang
dilakukan
diabetes
oleh
merupakan
jumlah
dunia.World
berbagai Health (WHO)
penyandang
diabetes
usaha pasif atau aktif yang
yang cukup besar untuk tahun-
dilakukannya dalam menghadapi
tahun
situasi yang dirasa menyebabkan
prediksi WHO pada tahun 2003
stres. Peyrot (dalam D'arrigo,
menyebutkan
2000) mengatakan bahwa strategi
Melitus yang berjumlah 194 juta
coping
oleh
jiwaatau 5,1 persendari 3,8 miliar
sangatlah
penduduk dunia yang berusia 20
kondisi
hingga 79 tahun menderita DM
yang
penderita berpengaruh
dilakukan
diabetes terhadap
stresnya yakni apabila penderita
mendatang.
pasien
Bahkan,
Diabetes
danpadatahun 2025 diperkirakan
untuk
meningkat menjadi 333 juta jiwa.
perubahan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
di
Puskesmas
Guntur I Kab.Demak , jumlah
meneliti konsep
bagaimana diri
yang
terjadi pada penderita Diabetes Militus di Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
penderita Diabetes Militus yang masih aktif menjalani pengobatan selama
tahun
2013
adalah
BAB IV METODE PENELITIAN
sebanyak 83 orang. Dari studi awal
dengan
Diabetes,
Jenis
penelitian
yang
3
penderita
digunakan
adalah
penelitian
yang
pertama
kualitatif.
Penelitian
kualitatif
menyatakan merasa fungsinya
adalah suatu metode penelitian
sebagai kepala rumah tangga
yang
terganggu dan tidak dapat bekeja
memahami fenomena tentang apa
seperti biasanya (Gangguan pada
yang
fungsi peran). yang ke dua
sbyekpenelitian
misalnya
menyatakan kurang percaya diri
perilaku,
motifasi,
dengan
ini
tindakan, secara holistik dan
(Gangguan pada Harga diri) dan
dengan cara deskripsi dalam
yang ke tiga menyatakan hal
bentuk kata-kata dan bahasa,
yang sama dengan penderita
pada suatu konteks kusus yang
yang pertama.
alamiah
kondisinya
Dari diatas, maka
uraian penulis
saat
bermaksud
untuk
dialami
persepsi,
oleh
dan
dengan
tersebut
memanfaatkan berbagai metode
tertarik
alamiah (Moleong, 2005).
Penelitian menggunakan
ini pendekatan
caramemahami
hidup manusia sebagai individu
fenomenologis, dimana data yang
yang
didapatkan
sebenarnya
dengan
pengalaman
mengalami
keadaan
(Moleong,
2005).
BAB V HASIL PENELITIAN Tabel
perasaan
apakah sakit yang
membuat merasa
Pengkategorian
kata kunci tentang
Tabel 5.2 (Menurut anda
anda
5.3
krang
percaya diri
alami anda kurang
percaya diri?)
Tabel 5.4 (Menurut anda apakah sakit yang anda alami membuat anda merasa putus asa?)
merasa
susah
untuk berperilaku sebagai diri anda sendiri?)
Tabel 5.5 kategorian kata kunci tentang perasaan putus asa
Tabel
5.7
Pengkategorian
kata kunci tentang merasa susah
untuk
berperilaku
sebagai diri anda sendiri
Tema : Minimalnya perasaan putus asa dapat karena adanya dorongan dalam diri sendiri untuk menerima kondisi dan keinginan yang kuat
Tema
:
Diabetes
menyebabkan
untuk sembuh.
melitus gangguan
aktifitas yang menyebabkan Tabel 5.6 (Menurut anda apakah sakit yang
penderitanya
mengalami
hambatan untuk berperilaku seperti yang diinginkan
anda membuat
alami anda
Tabel 5.8 (Menurut anda Tema
:
Peran
seorang
yang
Diabetes
akan
apakah sakit yang menderita anda
alami terhambat jika gejala mulai
membuat
anda timbul
merasa
dan
menghambat
sudah pekerjaan
tidak berguna lagi untuk orang lain?)
Tabel 5.10 (Menurut anda apakah sakit yang anda
alami
membuat merasa
anda berbeda
orang lain?)
Tabel
5.9
Pengkategorian
kata kunci tentang merasa sudah tidak berguna
lagi
untuk orang lain Tabel 5.11 Pengkategorian kata kunci tentang merasa
sudah
tidak berguna lagi untuk orang lain
diri karena sakitnya ini. BAB VI
Sedangkan
PEMBAHASAN
responden dua, empat dan
Perubahan pada
item
fungsi harga
diri
didapatkan bahwa
dari
keenam reponden yang memiliki harga diri baik dan
mampu
menerima
kondisinya saat iniadalah sebanyak tiga orang dan yang merasa tidak dapat menerima
dan
malu
karena kondisinya saat ini adalah
sebanyak
tiga
orang juga. Pada responden satu, tiga dan lima didapatkan bahwa mereka memiki kategori harga diri yang kurang
baik,
hal
ini
tampak dalam pernyataan ketiga responden tersebut bahwa
mereka
pada
merasa
malu dan tidak percaya
enam menyatakan bahwa mereka merasa
kurang
percaya
karena
diri
sakitnya ini, dikarenankan adanya beberapa hal yang dianggap sebagai faktor pencetus yaitu perasaan malu karena sakit yang tidak kunjung sembuh, sakit-sakitan dan karena dibicarakan Individu
orang. yang
realistis
dan
terhadap
harga
akan
stabil, konsisten dirinya
memperlihatkan
kemampuan yang mantap terhadap realisasi yang akan
memacu
dalam kehidupan.
sukses
Ideal
diri
pada
penderita
Diabetes
penyakit yang
Militus. Data
memang adalah sebuah
penelitian
yang
kronik
yang
hanya
dikontrol
dapat dalam
didapatkan bahwa pada
pengendaliannya
komponen ideal diri ini
tidak dapat sembuh secara
dari keenam responden
total.
hanya ada satu responden
Namun
saja
memberikan
responden enam tersebut
bahwa
berbeda
yang
ungkapan
ia
dan
pernyataan
dengan
lima
merasa putus asa karena
responden lainnya. Lima
sakitnya
responden
ini.
Saat
dilakukan
wawancara
responden
keenam
menyatakan
bahwa
ia
lainnya
menyatakan
bahwa
mereka tidak putus asa dalam
menghadapi
mengetahui penyakitnnya
penyakitnya. Dari hasil
ini dari dokter dan diberi
wawancara
tahu
responden satu, dua, tiga,
bahwa
tersebut
penyakit
memang
akan
empat
dengan
dan
lima
menyertai seumur hidup,
didapatkan
sehingga
merasa
yang membuat mereka
memang penyakitnya ini
tidak putus asa dan tetap
memang tidak akan bisa
berusaha
sembuh. Diabetes sendiri
menghadapi penyakitnya
ia
bahwa
hal
dalam
adalah
perasaan
ingin
ini yang berkaitan dengan
sembuh, percaya bahwa
item identitas pribadi.
semua penyakit akan ada
Dari empat pernyataan
obatnya
perasaan
responden,
menerima akan sesuatu
responden
yang
empat dan lima, mereka
dan
sudah
diberikan
yaitu satu,
kepadanya.
menyatakan
Identitas pribadi pada
penyakit
penderita
derita
Diabetes
hasil
bahwa
yang ini
mereka membuat
mereka terganggu dalam
Militus. Dari
dua,
penelitian
aktifitasnya,
terutama
didapatkan data bahwa
aktifitas sehari-hari dan
dari keenam responden
aktifitas
hanyaterdapat
dilakukan
dua
yang
suka
oleh
para
responden yang merasa
responden.
tidak bermasalah dengan
Hasil
identitas
pribadinya
menunjukan bahwa tidak
meskipun
menderita
semua penderita Diabetes
penyakit
Diabetes.
memiliki
Sedangkan empat lainnya
yang
menyatakan
Dukungan
bahwa
penelitian
identitas tidak
terdapat masalah karena
sangat
penyakit yang dideritanya
menguatkan penderita
diri baik.
keluarga membantu hati Diabetes.
Anggota tubuh yang cacat
kehidupan,
dan
dengan
merupakan tugas utama
bukan
pada masa remaja (Gail
tubuh
penyakit
kronik
berarti
dunia
berakhir,
tetapi
W.Stuart, 2006).
tapi masih banyak yang
Performa peran pada
dapat
untuk
penderita
dalam
Militus.
dilakukan
berperan
serta
masyarakat.
Diabetes
Dari hasil penelitian yang
Identitas
sendiri
dilakukan didapatkan data
didefinisikan
sebagai
dari keenam responden
prinsip pengorganisasiaan
tiga
kepribadian
yang
menyatakan
bertanggung
jawab
penyakit Diabetes yang
kesatuan,
mereka derita membuat
terhadap
diantaranya bahwa
kesinambungan,
mereka
konsistensi dan keunikan
masalah
individu. Prinsip tersebut
mereka
dikeluarga
sama
dengan
maupun
dimasyarakat.
otonomi dan mencakup
Namun
persepsi
responden. tiga responden
artinya
seksualitas
mengalami pada
dari
seseorang. Pembentukan
lainnya
identitas
pada
bahwa
terus
dideritanya
masa
dimulai
bayi
berlangsung
dan
sepanjang
fungsi
keenam
menyatakan Diabetes ini
yang tidak
membuat mereka merasa
kesulitan
dalam
berdasarkan
posisinya
melakukan sesuatu atau
dimasyarakat (Keliat &
pekerjaan.
Panjaitan 2006). Peran
Responden tiga, empat
yang ditetapkan adalah
dan
limamenyatakan
peran dimana seseorang
bahwa sakit yang mereka
tidak punya pilihan, peran
derita
yang
ini
mereka
membuat
tidak
mengerjakan yang
dapat pekerjaan
biasa
mereka
lakukan
sehari-hari.
Mereka
menyatakan
diterima
adalah
peran yang terpilih atau dipilih
oleh
individu.
Posisi dibutuhkan oleh individu
sebagai
aktualisasi diri.
bahwa ketika sakit sedang
Citra tubuh pada pasien
kambuh
Diabetes Militus
mereka
terkadang
hanya
bisa
Perubahan
pada
tidur dan istirahat saja.
fungsi item citra tubuh
Sehingga
semua
didapatkan hasil bahwa
pekerjaan yang mereka
dari keenam responden
lakukan
terdapat
sehari-hari
satu
orang
menjadi terbebengkalai.
responden
Peran sendiri merupakan
menyatakan
pola sikap, perilaku, nilai
merasa
dan
yang
penyakit yang dideritanya
diharapkan dari seseorang
ini, yaitu pada responden
tujuan
yang bahwa
berbeda
ia
akibat
satu.
Ia
menyatakan
mereka dengan orang lain
bahwa ia merasa berbeda
karena
penyakitnya,
karena
sehingga
ke
lima
penyakit dan orang lain
responden
tadi
yaitu
tidak,
hal
responden tiga, empat,
membuatnya
lima dan enam memiliki
ia
memiliki
sehingga
tersebut berbeda
dengan
orang
citra tubuh yang baik
lain. Dalam item ini juga
terhadap
didapatkan tema bahwa
sendiri.Dan
diabetes
responden
terkadang
membuat
penderitanya
dirinya hanya satu
menyatakan
yang merasa
merasa berbeda dengan
berbeda
orang lain kerena sakit
lain
yang dideritanya tersebut.
bahwa ia memiliku citra
Namun pada item ini,
tubuh yang kurang baik
lima dari enam responden
dengan
yang
orang
menandakan
terhadap dirinnya.
lainnya menyatakan tidak merasa berbeda dengan orang
lain
mereka
meskipun
menganggap yang
SIMPULAN DAN SARAN
menderita
penyakit kronik seperti Diabetes.
BAB VII
Mereka tidak
ada
membedakan
A. Simpulan 1.
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
dilakukan
pada
komponen
harga
Berdasarkan
hasil
didapatkan tema bahwa
wawancara
yang
penyebab
rasa
dilakukan
pada
kurang percaya diri dari
komponen
identitas
para penderita diabetes
pribadi didapatkan tema
adalah karena perasaan
Diabetes
malu
menyebabkan gangguan
dari
diri
3.
karena
penyakityang
diderita
aktifitas
yang
tidak kunjung sembuh,
menyebabkan
sakit-sakitan
penderitanya mengalami
dan
dibicarakan orang. 2.
melitus
hambatan
untuk
Berdasarkan
hasil
berperilaku seperti yang
wawancara
yang
diinginkan.
dilakukan
pada
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
didapatkan tema bahwa
dilakukan
pada
minimalnya
komponen
Performa
komponen
ideal
diri
perasaan
4.
putus asa dapat karena
peran didapatkan tema
adanya dorongan dalam
bahwa
diri
yang menderita Diabetes
sendiri
untuk
peran
seorang
menerima kondisi dan
akan
keinginan
gejala mulai timbul dan
yang
untuk sembuh.
kuat
terhambat
jika
menghambat pekerjaan.
5.
Berdasarkan
hasil
menerima kondisinya saat
wawancara
yang
ini.
dilakukan
pada
komponen
tubuh
banyak
didapatkan tema bahwa
waktu,
diabetes
perhatian
membuat
citra
b. Keluarga hendaknya lebih
terkadang
memberikan biaya
dan
serta
kasih
penderitanya
sayang yang lebih kepada
merasa berbeda dengan
penderita diabetes melitus
orang-orang disekitarnya
yang
karena
perubahan pada konsep
sakit
yang
diderita.
mengalami
dirinya. c. Keluarga
hendaknya
B. Saran
memantau
1. Bagi keluarga
penderita diabetes melitus
a. Keluarga
hendaknya
kebutuhan
yang
mengalami
memberikan support dan
perubahan
semangat pada penderita
untuk
segera
diabetes
agar
penderita
melitus
agar
kosep
diri
dipenuhi merasa
tetap tenang dan tabah
kalau keluarganya masih
dalam menjalani cobaan
perduli padanya.
hidup berdoa
ini
dan pada
sering tuhan,
sehingga penderit dapat
2. Bagi petugas kesehatan a.
Peran petugas kesehatan dalam konseling
memberikan terhadap
penderita
diabetes
dibutuhkan,
hendaknya
lebih
mengingat
ditingkatkan,
sebab
adalah orang yang akan selalu
baik
penderita setiap harinya.
perubahan
kosep
baik
akan
dapat
dikurangi Konseling
terhadap
keluraga terdekat juga
berada
keluarga
dengan konseling yang
diri kearah hal yang tidak
b.
sangat
didekat
DAFTAR PUSTAKA
Bianchi, E.R.F., 2004. Stress and Coping among Cardiovascular Nurses: a Survey In brazil. Issues in Mental Health Nursing, 25:737–745. D'arrigo, T., 2000. Stress dan Diabetes. Diaetes Forecast, 53 (4): 56 Fisher, E.B., Declamater, A.M., Bertelson, Aniy D dan Kirkley, Betty G., 1982, Psycological Faktor in Diabetes and Its Treatmen, Journal of Consulting and Clinical Psychology. 50 (6): 993-1003
Gail W. Stuart (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Hasdianah,H.R.(2012).Mengenal Diabetes Mellitus: Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak Dengan Solusi Herbal.Yogyakarta: Nuha Medika
Janewinarni (2011).Konsep Diri. KEPERAWATAN.htm
file:///I:/jurnajiwa/KONSEP
DIRI
Kariadi,KS.(2009).Diabetes siapatakut.Bandung:Qanita
Keliat, B.A, Panjaitan, R.U., & Helena, N.(2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGC Maleong,L.J. (2005). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Baandung. PT. Remaja RosdaKarya Muchlisin
Riadi (2013). Pengertian dan Komponen Konsep Diri. file:///I:/jurnal jiwa/Pengertian dan Komponen Konsep DiriPengertian dan Referensi.htm.
Nursalam (2002). Kumpulan makalah riset keperawatan : kelengkapan buku metodologi riset keperawatan. Program studi ilmu Keperawatan. Surabaya : Universitas Airlangga Perkeni. (2006). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di indonesia. Jakarta : Perkeni. Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Retno Novitasari (2012). Diabets Melitus. Yogyakarta : Nuha Medika Smeltzer, S.C, Bare, B.G.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8. Volme 2. Alih bahasa : Kuncara, dkk.Jakarta : EGC.2001
Stuart & Sundeen. (2008). Pripsip dan Praktek Keperawatan Psikiatri. Ed. 6. Jakarta : EGC Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung : Alfabeta Soekidjo Notoatmodjo (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Suiroka. (2012). Penyakit Degeneratif:Mengenal,Mencegah dan Mengurangi Faktor Resiko 9 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sutanto.(2010).Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern: Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol dan Diabetes (GejalaGejala,Pencegahan,dan Pengendalian).yogyakarta: andi yogyakarta.
Surwit,etal.(2001).Stress management improves long-termglycemic control in type 2 diabetes. Diakses 24 Maret 2010 darihttp://care.diabetesjournals.org/content/25/1/30.full Tjokroprawiro, A. 1989. Diabetes Mellitus: Klasifikasi, Diagnosis dan Dasardasar Terapi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. WHO, 2003, Prevention of Diabetes Mellitus (WHO TechnicalReport Series).