HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SD GMIM 1 TUMPAAN KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Erik F. Poluakan*, Nova H. Kapantow*, Rahayu H. Akili* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao RINGKASAN Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang di lakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Berdasarkan secara rerata nasional, penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik tahun 2005 sebesar 27% meningkat menjadi 36,3% di tahun 2007 kemudian meningkat lagi menjadi sebesar 38,7% di tahun 2013 dan 40% di tahun 2015. Terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara benar pada tahun 2013 (47,0%) dibandingkan tahun 2007 (23,2%). Demikian pula dengan perilaku BAB benar terjadi peningkatan dari 71,1 persen menjadi 82,6 persen. Penelitian ini merupakan Jenis Penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang di lakukan pada bulan Oktober - Desember. Populasi penelitian ini adalah pelajar kelas IV, V, dan VI di SD Gmim 1 Tumpaan dengan jumlah sampel sebanyak 72 Pelajar. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji Chi-Square. Dari hasil penelitian diperoleh nilai p adalah 0,005 untuk Pengetahuan dengan Tindakan PHBS Sekolah, Hal ini menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan PHBS Sekolah.,dan nilai p 0,17 untuk Sikap dengan Tindakan PHBS Sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan PHBS Sekolah. Perlunya pihak sekolah dapat menambahkan salah satu mata pelajaran mengenai PHBS agar dapat meningkatkan derajat kesehatan pada pelajar. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.
SUMMARY Hygienic and Healthy Life Behavior (HHLB) is a set of behaviors that is done based on consciousness as a result of learning that makes a person or family can help themselves in health concern and active in realizing their public health. Based upon a national average basis, people who have HHLB criteria was 2005 was 27% than increased to 36.3% was in 2007 and being increased again to 38.7% was in 2013 and becomes 40% was in 2015. There is a growing proportion of the people behaves washing hands properly was in 2013 (47.0%) compared 2007 (23.2%). Similarly, the behavior of defecate correctly there was an increase from 71.1 percent to 82.6 percent. This research is a type of analytics survey research with cross sectional approach, carried in October to December. Population of study was a student grade IV, V, and VI in elementary school of GMIM 1 Tumpaan with a total sample was 72 students. Statistical tests was used to data analyzing is Chi-Square test. The result has p value was 0.005 to knowledge with HHLB action in School, and p value of 0.17 for the HHLB attitude and actions in School. This indicates showed that there is a relationship between attitude and actions in school. The thing was show that there is a relationship between HHLB attitude and action in School. The principal of school need was to add one of the subjects about HHLB to improve the health of students. Keywods: PHBS, PHBS School, Knowledge, Attitude, Action.
PENDAHULUAN
kesehatannya. Jumlah anak usia sekolah yang
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk di
merupakan
di
Indonesia oleh karena itu,penanaman nilai-nilai
lakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil
PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
bagi anak sekolah (Proverawati A & Rahmawati
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
E, 2012).
sekumpulan
kesehatan
dan
perilaku
berperan
yang
aktif
dalam
PHBS untuk anak usia SD dimulai
mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS
dengan membentuk kebiasaan sikat
yaitu cerminan pola hidup keluarga yang
dengan
senantiasa
memperhatikan
menjaga
membersihkan kuku dan rambut. PHBS yang
kesehatan
seluruh
keluarga.
sangat sederhana tersebut akan mengurangi
dan
anggota
(Proverawati A & Rahmawati E, 2012).
benar,
mencuci
risiko terkena penyakit.
tangan,
gigi serta
Penyakit yang akan
memberikan
muncul akibat rendahnya PHBS antara lain
pengalaman belajar atau menciptakan suatu
cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk
kondisi
dan lain sebagainya yang pada mengakibatkan
Upaya
untuk
bagi
kelompok
perorangan,
dan
keluarga,
masyarakat,
dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan perilaku
pengetahuan,
melalui
sikap
pendekatan
dan
pimpinan
rendahnya
derajat
kesehatan
Indonesia
(pramono M, 2011). Berdasarkan
analisis
kecenderungan
secara rerata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara
benar
pada
tahun
2013
(47,0%)
(advocacy), bina suasana (social support)
dibandingkan tahun 2007 (23,2%). Demikian
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
pula dengan perilaku BAB benar terjadi
Masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
peningkatan
dari
masalahnya
Peningkatan
tertinggi
sendiri,
dan
dapat
71,1%
menjadi
proporsi
82,6%.
penduduk
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
berperilaku cuci tangan benar terjadi di Bangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan
Belitung dengan besar kenaikan (20,6% pada
kesehatannya (Gani H, 2013).
tahun 2007 menjadi 55,6% pada
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 610), umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Anak sekolah
Peningkatan
terbesar
proporsi
2013).
penduduk
berperilaku BAB benar terjadi di Sumatera Barat sebesar 14,8% (Riskesdas 2013).
Provinsi Sulawesi Utara termasuk
merupakan generasi penerus bangsa yang perlu
dalam 5 provinsi yang memiliki PHBS yang
di
baik yaitu sebesar 46,9% (Anonim, 2012).
jaga,
di
tingkatkan
dan
di
lindungi
Menurut
dalam
menunjukkan bahwa terdapat 43,75% responden
Notoatmodjo S (2010), dalam memberikan
yang memiliki sikap yang baik dan sedangkan
informasi kesehatan terdapat beberapa faktor
sikap yang kurang baik sebanyak 21,7%
utama dimanaterdapat faktor predisposisi yang
(Jelantik I, 2015).
mencakup:
Lawrence
pengetahuan,
Green,
sikap,
tradisi,
SD GMIM 1 Tumpaan adalah Sekolah
kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat
Dasar yang terletak di desa Tumpaan 2
sosial ekonomi, faktor pemungkin mencakup:
kecamatan
ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas
selatan propinsi Sulawesi utara.Sekolah ini
kesehatan, faktor penguat mencakup: dukungan
secara
tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan petugas
operasionalnya sejak tahun 1920 Pada masa
kesehatan.
penjajahan Belanda SD GMIM 1 Tumpaan ini
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Tumpaan
historis
telah
kabupaten
ada
dan
minahasa
kegiatan
berdiri.
Rorimpandey H, di SMP N 2 Tompaso di dapat
Pada
saat
banyak
observasi terdapat
awal
peneliti
kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara
melihat
sampah
yang
pengetahuan dan sikap siswa dengan perilaku
berserakkan di halaman sekolah danada pelajar
hidup bersih dan sehat siswa, berdasarkan hasil
yg makan/jajan tidak mencuci tangan terlebih
dari pengetahuan siswa yang baik terdapat
dahulu. Berdasarkan hal ini peneliti tertarik
34,6% siswa yang perilaku hidup bersih
untuk melakukan penelitian tentang hubungan
sehatnya baik, dan berdasarkan hasil dari sikap
antara pengetahuan, Sikap dengan tindakan
ini menunjukkan bahwa terdapat (67,9%) siswa
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD
yang memiliki sikap yang baik terhadap PHBS
GMIM 1 Tumpaan.
(Rorimpandey H, 2015). Hasil penelitian yang di lakukan oleh
METODOLOGI PENELITIAN
Jelantik I, di Kelurahan ampenan tengah kota
Jenis
Penelitian
yang
digunakan
adalah
mataram di dapat kesimpulan bahwa ada
penelitian survei analitik dengan pendekatan
hubungan pengetahuan sikap dan ketersediaan
Cross Sectional (potong lintang). Penelitian
sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan
dilakukan di SD Gmim 1Tumpaan Kecamatan
kebiasaan cuci tangan pakai sabun di Kelurahan
Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan
ampenan tengah kota mataram, berdasarkan
bulan Oktober-Desember tahun 2015. Populasi
hasil dari pengetahuan ini menunjukkan bahwa
pada penelitian ini adalah pelajar kelas IV
terdapat 50% pengetahuannya cukup baik dan
sebanyak 26 pelajar, V sebanyak 21 pelajar, dan
pengetahuan baik sebanyak 18,75%, sedangkan
kelas VI sebanyak 25 pelajar di SD GMIM 1
pengetahuannya yang kurang baik sebanyak
Tumpaan yang berjumlah 72 pelajar . Besar
31,25%, dan berdasarkan hasil dari sikap ini
sampel di ambil dari seluruh total populasi kelas
pada
IV sebanyak 26 pelajar, kelas V sebanyak 21
diperoleh
pelajar, dan kelas VI sebanyak 25 pelajar di SD
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
Gmim 1 Tumpaan yang berjumlah 72 pelajar.
yang
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
tindakan seseorang (Notoatmodjo S, 2011).
Pengetahuan dan Sikap, sedangkan
melalui
sangat
mata
penting
dan
untuk
telinga.
terbentuknya
variabel
Hasil penelitian yang dilakukan di SD
terikat yaitu Tindakan Perilaku Hidup Bersih
GMIM 1 Tumpaan ini, mendapatkan hasil
dan Sehat Sekolah.
gambaran
pengetahuan
mengenai
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dimiliki HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh pelajar, kemudian di kelompokkan menjadi
Gambaran Umum Responden
baik dan tidak baik.
Responden penelitian ini berjumlah 72 pelajar
Pelajar
di SD GMIM 1 Tumpaan yang terdiri dari kelas
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4,5,dan 6. Kelas 4 terdiri dari 26 pelajar
(PHBS) sebanyak 52 pelajar (72,2%) dan tidak
(36,1%), kelas 5 terdiri dari 21 pelajar (29,2%),
baik sebanyak 20 pelajar (27,8%). Hal ini
dan kelas 6 terdiri dari 25 pelajar (34,7%).
menunjukan bahwa pelajar di SD Gmim 1
Jumlah pelajar laki – laki yang menjadi
Tumpaan memiliki pengetahuan yang baik
responden sebanyak 34 pelajar (47,2%),
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dan
jumlah perempuan yang menjadi responden
yang
memiliki
pengetahuan
baik
(PHBS) Sekolah.
sebanyak 38 pelajar (52,8%). Responden yang paling banyak adalah yang responden yang
Gambaran Sikap Responden
berumur 11 tahun yang berjumlah 26 pelajar
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang
(36,1%)
adalah
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus
yang
atau objek. Sikap juga dapat berubah-ubah pada
dan
responden
yang
yang
paling sedikit
berumur
8
tahun
berjumlah 2 pelajar (2,8%). Responden yang
keadaan-keadaan dan syarat-syarat
tertentu
beragama Kristen Protestan sebanyak 72 pelajar
sehingga dapat dipelajari. Newcomb, salah
(100%).
seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
Gambaran Pengetahuan Responden
bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini
motif tertentu. Dalam kata lain fungsi sikap
terjadi setelah orang melakukan pengindraan
belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisis
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra
perilaku
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
(Notoatmodjo, 2011).
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
(tindakan)
atau
reaksi
tertutup
Hasil penelitian yang di lakukan di SD GMIM 1
Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan
Tumpaan mendapatkan hasil gambaran sikap
hasil bahwa nilai probabilitas sebesar 0,005 (<
pelajar
kemudian
0,05). Hal ini menujukkan bahwa terdapat
dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu baik
hubungan antara pengetahuan dengan tindakan
dan Tidak baik. Pelajar yang memiliki sikap
PHBS Sekolah.
mengenai
PHBS,
dan
baik mengenai PHBS sebanyak 55 pelajar (76,4%) dan sebanyak 17 pelajar memiliki sikap yang tidak baik (23,6%). Hal ini menunjukan bahwa pelajar di SD Gmim 1 Tumpaan
Tabel 2. Hubungan antara Sikap dengan Tindakan PHBS Sikap
Tindakan PHBS Baik Tidak Baik
Baik Tidak baik
40 7
memiliki sikap yang baik mengenai PHBS.
Gambaran Tindakan Responden
15 10
p
0,017
Suatu sikap belum otomatis terwujud
Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan
dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk
hasil bahwa nilai probabilitas sebesar 0,017 (<
mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
nyata diperlukan factor pendukung atau suatu
hubungan antara sikap dengan tindakan PHBS
kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah
Sekolah.
fasilitas (Notoatmodjo S, 2011). Hasil penelitian yang di lakukan di SD GMIM 1
KESIMPULAN
Tumpaan mendapatkan hasil gambaran tindakan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
SD Gmim 1 Tumpaan maka ditarik kesimpulan
(PHBS) dan kemudian dikelompokan menjadi 2
sebagai berikut:
kelompok yaitu baik dan tidak baik. Pelajar
1. Pengetahuan tentang PHBS pelajar di SD
yang memiliki tindakan baik sebanyak 47 pelajar (65,3%) dan sebanyak 25 pelajar (34,7%) memiliki tindakan yang tidak baik terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
GMIM 1 Tumpaan yaitu baik. 2. Sikap tentang PHBS pelajar di SD GMIM 1 Tumpaan yaitu baik. 3. Tindakan tentang PHBS Pelajar di SD GMIM Tumpaan yaitu baik.
Tabel 1. Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan PHBS Pengetahuan
Baik Tidak baik
Tindakan PHBS Baik Tidak Baik 39 8
13 12
p
4. Terdapat hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan PHBS Sekolah. 5. Terdapat hubungan antara Sikap dengan Tindakan PHBS Sekolah.
0,005
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Gmim 1 Tumpaan maka diberikan saran sebagai berikut: 1. Perlunya
pihak
sekolah
dapat
menambahkan salah satu mata pelajar mengenai PHBS agar dapat meningkatkan derajat kesehatan pada pelajar.
Jelantik, I. 2015. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana dengan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun Untuk Mencegah Diare dan Ispa pada Rumah Tangga Di Kelurahan Ampenan Tengah Kota Mataram. Vol. 9. No. 1. Mataram. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rinenka Cipta. Jakarta
2. Perlunya pihak sekolah dapat melakukan program UKS dan dapat menyediakan fasilitas sarana dan prasarana.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
3. Perlunya para pelajar agar lebih dapat meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan untuk hidup
sehat sehingga
Proverawati, A dan Rahmawati, E. 2011. PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Nuha Medika. Yogyakarta.
PHBS dapat di tingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. Buku Saku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Manado. Departemen Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. Gani, H. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat Using di Kabupaten Bayuwangi. Jurnal IKESMAS, Vol 9. No 2. 2013.
Pramono, M. 2011. Peningkatan Pengetahuan tentang PHBS dan Penyakit Menular Melalui Teknik KIE Berupa Permainan Elektronik. Rorimpandey, H. 2015. Faktor – Faktor yang Berhubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa Smp Negeri 2 Tompaso. Tesis Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Manado.