ANALISIS PERBANDINGAN TARIF RUANG RAWAT INAP ANTARA METODE TRADISIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI RSUD JAILOLO KAB. HALMAHERA BARAT TAHUN 2016 Jubeda Basri*, S.L.H.V Joyce Lapian*, Wulan P.J Kaunang** *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan jasa yang menghasilkan beranekaragam produk, dimana output yang dijual lebih dari satu. Keaneka ragaman produk pada rumah sakit mengakibatkan banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada rumah sakit, sehingga menuntut ketepatan pembebanan biaya overhead dalam penentuan harga produk (Fieda, 2007). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perhitungan tarif yang di pakai oleh RSUD Jailolo kemudian dibandingkan dengan metode Activity based costing. Penelitian ini ialah jenis penelitian komparatif yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini membandingkan tarif ruang rawat inap metode tradisional dengan metode Activity Based Costingdi RSUD Jailolo.penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kesimpulan penelitian ini yaitu hasil perhitungan tarif rawat inap pada RSUD Jailolo menggunakan metode activity based costing, Terdapat perbedaan yang signifikan pada harga pokok tarif rawat inap RSUD Jailolo mengunakan metode activity based costing dengan tarif rawat inap yang telah ditentukan RSUD Jailolo, Rumah sakit dapat mengambil manfaat dari kemungkinan diimplementasikannya sistem Activity Based Costing (ABC) dimana rumah sakit memiliki kemungkinan kerugian dan ketidak seimbangan antara pembiayaan dan pendapatan, jika tidak melakukan pembaharuan tarif. Kata Kunci: Tarif Ruang Rawat Inap, Metode Tradisional, Metode Activity Based Costing ABSTRACT The hospital is one of the services company that produces a wide variety of products, where the output is sold more than one. The diversity of products at the hospital resulted in many types of costs and activities that occur in hospitals, thus demanding precision charging overhead costs in product pricing (Fieda, 2007). The purpose of this study was to analyze the calculation of tariffs in use by hospitals Jailolo then compared by Activity based costing. This study is the type of comparative research is a study that is comparing. This study compares the rates inpatient traditional method by Activity Based Costingdi Jailolo.penelitian Hospital uses a quantitative approach. The conclusion of this study is the result of the calculation of hospitalization rates in hospitals Jailolo using activity-based costing, There are significant differences in the cost of hospitalization rates hospitals Jailolo the method of activity based costing with hospitalization rates that have been determined Hospital Jailolo, hospitals may benefit of the possibility of the implementation of the system of Activity Based Costing (ABC) in which hospitals have the possibility of loss and imbalance between finance and revenue, if it does not do renewal rates. Keywords: Rates patient wards, Traditional Method, Activity Based Costing method
dalam menimbulkan iklim kompetisi.
PENDAHULUAN Indonesia
sedang
menghadapi
era
Persaingan
antar
rumah
sakit
globalisasi di bidang kesehatan. Hal ini
memberikan perubahan dalam bidang
memunculkan harapan akan peluang
manajemen baik rumah sakit pemerintah
dalam
maupun swasta. Tujuan akhirnya yaitu
mengembangkan
kesehatan. memberikan
Terbukanya pengaruh
pelayanan pasar
bebas
peningkatan mutu pelayanan. Tuntutan
yang
positif
masyarakat akan pelayanan kesehatan
55
yang memadai semakin meningkat turut
tarif,pelayanan
memberikan warna di era globalisasi
diperhitungkan atas dasar unit cost dari
dan
setiap
memacu
rumah
sakit
untuk
jenis
rumah
pelayanan
dan
kelas
memberikan layanan terbaiknya agar
perawatan
tidak dimarginalkan oleh masyarakat
memperhatikan kemampuan ekonomi
(Nandang, 2012).
masyarakat, standar biaya dan atau
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menjelaskan
bahwa
dalam
yang
sakit
perhitungannya
benchmarking dari rumah sakit yang
upaya
tidak komersil (Gabriela, 2012). Dari
meningkatkan derajat kesehatan yang
keputusan menteri tersebut, pemerintah
setinggi-tingginya perlu diselenggarakan
maupun swasta yang mendirikan rumah
pelayanan kesehatan yang bermutu.
sakit harus mulai sadar akan pentingnya
Rumah sakit menjadi salah satu unsur
perhitungan tarif yang relevan dan
yang harus dapat memenuhi tujuan
sesuai dengan fasilitas yang diberikan
pembangunan
tersebut.
kepada pasien.Pembiayaan rumah sakit
Rumah sakit adalah sarana pelayanan
dapat bersumber dari penerimaan atau
kesehatan perorangan strata kedua yang
pendapatan rumah sakit. Pendapatan ini
mencakup pelayanan spesialistik dan
diperoleh
memiliki tanggung jawab melaksanakan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh
program pembangunan kesehatan yang
pihak rumah sakit melalui tarif yang
bukan saja hanya mencakup pelayanan
ditetapkan.Tarif rumah sakit pemerintah
kuratif dan rehabilitatif, namun sudah
ditetapkan
mencakup
pelayanan
dan
sedangkan tarif rumah sakit daerah
promotif
(UU No. 44 tahun 2009,
ditetapkan oleh pemerintah daerah atas
kesehatan
preventif
tentang Rumah Sakit).
Bentuk fungsi
usulan
dari
oleh
pembayaran
Menteri
pasien
kesehatan,
Kepala/Direktur
Rumah
tugas pelayanan dari rumah sakit adalah
Sakit.Usulan ini hendaknya diperoleh
menyelenggarakan
melalui
pelayanan
perhitungan
yang
rasional
pengobatan dan pemulihan kesehatan
seperti amanat menteri kesehatan yakni
sesuai dengan standar pelayanan rumah
melalui
sakit.
satuan pelayanan.
Dalam memberikan
tersebut
rumah
sakit
pelayanan
perhitungan/analisis
biaya
mandapat
Rumah sakit merupakan salah satu
perolehan pendapatan jasa yang salah
perusahaan jasa yang menghasilkan
satunya dari tarif sewa unit rawat inap.
beranekaragam produk, dimana output
Pasal 3 Surat Keputusan Menteri Kesehatan
yang dijual lebih dari satu. Keaneka
Nomor
ragaman produk pada rumah sakit
560/MENKES/SK/IV/2003 tentang pola
mengakibatkan banyaknya jenis biaya
56
dan aktivitas yang terjadi pada rumah
tipe D yang melayani
sakit,
masyarakat di kabupaten Halmahera
sehingga
pembebanan
menuntut
biaya
ketepatan dalam
Barat. Dalam melaksanakan fungsinya
penentuan harga produk (Fieda, 2007).
RSUD Jailolo mendapat dana dari
Dalam menentukan harga pokok produk
pemerintah kabupaten Halmahera Barat
masih ada rumah sakit yang memakai
setiap
sistem perhitungan akuntansi tradisional,
tersebut mengalami peningkatan dari
dimana sistem tersebut tidak sesuai
tahun ke tahun sesuai dengan prinsip
dengan sistem pembiayaan yang sudah
pengelolaan
maju saat ini karena sering terjadi
Seiring dengan peningkatan bantuan
distorsi
dana, meningkat pula pendapatan yang
yang
undercostatau
overhead
kesehatan
dapat
menyebabkan
overcost
pemberian
keuangan
dana
pemerintah.
harga
di targetkan. Hal ini dapat terlihat dari
pokok produk. Dalam sistem akuntansi
jumlah anggaran yang di terima 3 tahun
biaya tradisional, distorsi biaya bisa
terakhir yaitu pada tahun 2013sumber
terjadi dikarenakan struktur biaya yang
biaya
rumit
Rp18.905.968.884dengan
yaitu
pada
tahunnya,
struktur biaya yang
APBD
sebesar pendapatan
memiliki biaya yang tidak berkaitan
Rp 3.110.522.710, tahun 2014 sumber
dengan volume dalam jumlah yang
biaya APBD sebesar Rp 20.662.519.449
signifikan.
yang
dengan pendapatan Rp 10.812.173.622
menyebabkan distorsi biaya adalah lini
dan tahun 2015 sumber biaya APBD
produk yang beragam (Carter, 2009).
sebesar
Metode
tradisional
pendapatan Rp 10.199.697.274 (Profil
menekankan pada tujuan penentuan
RSUD Jailolo 2015).Dari gambaran data
harga
Situasi
lain
akuntansi
pokok
dengan
yang
dijual.
anggaran dan pendapatan RSUD Jailolo
ini
hanya
terkesan bahwa pengelolaan keuangan
menyediakan informasi yang relatif
rumah sakit ini belum rasional, jelas
sangat
mencapai
terlihat perbedaan yang signifikan antara
keunggulan dalam persaingan global.
anggaran dan pendapatan rumah sakit
Akuntansi
dan
Akibatnya,
produk
Rp48.333.487.375
sistem
sedikit
untuk
tradisional
juga
kurang
diperoleh
gambaran
menekankan pentingnya daur hidup,
ketidakseimbangan
sehingga menyebabkan distorsi harga
(inefisiensi biaya). Dalam menghitung
pokok daur hidup produk (Rudianto,
tarif biaya rawat inap rumah sakit ini
2013).
masih memakai sistem akuntansi biaya
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
pembiayaan
tradisional. Penentuan tarif rawat inap
(RSUD) Jailolo merupakan rumah sakit
dengan
57
menggunakan
metode
tradisional akan menghasilkan hasil
dibebankan kepada masyarakat sebagai
yang kurang akurat. Berdasarkan latar
imbalan atas jasa yang di terimanya
belakang diatas peneliti tertarik untuk
(Depkes RI 2001). Penentuan tarif
menganalisa perhitungan tarif yang di
rumah sakit harus memperhitungkan
pakai oleh RSUD Jailolo kemudian
kemampuan
membandingkan
umum.
dengan
metode
ekonomi
Perhitungan
dalam
menentukan
memberi judul penelitian ini “Analisis
dilakukan dengan cara menjumlahkan
Perbandingan
biaya tetap dan biaya variabel dibagi
Inapdengan
metode
Ruang
Rawat
tradisional
jasa
di
Activity based costing, sehingga peneliti
Tarif
tarif
masyarakat
rawat
inap
dan
dengan jumlah hari rawat inap. Dalam
Metode Activity Based Costing di
menentukan tarif pihak RSUD Jailolo
RSUD Jailolo kabupaten Halmahera
mengkategorikan biaya-biaya menjadi
Barat”.
dua macam, yaitu: a. Biaya tetap
METODE PENELITIAN
Biaya-biaya yang termasuk ke dalam
Penelitian ini ialah jenis penelitian
kategori biaya tetap disini adalah biaya
komparatif yaitu suatu penelitian yang
administrasi, biaya depresiasi gedung
bersifat membandingkan. Penelitian ini
dan depresiasi fasilitas
membandingkan tarif ruang rawat inap
b. Biaya variabel
metode Activity
tradisional Based
Jailolo.penelitian
dengan
metode
Biaya variabel adalah biaya operasional
Costingdi
RSUD
unit rawat inap yang diperlukan untuk
menggunakan
pelaksanaan kegiatan produksi yang
ini
pendekatan kuantitatif.
bersifat habis pakai atau waktu relatif singkat. Biaya yang termasuk biaya
HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel adalah biaya perawat, biaya
Perbandingan
konsumsi, biaya listrik dan air, biaya
Hasil
Penelitian
laundry, dan biaya kebersihan.
dengan Teori Setiap rumah sakit baik rumah sakit
Activity based costing system adalah
swata maupun rumah sakit pemerintah
sistem akuntansi biaya yang terdiri atas
wajib menetapkan tarif sebagaimana
dua tahap yaitu pertama melacak biaya
amanat Menteri Kesehatan dalam UU
pada berbagai aktivitas dan kemudian ke
No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit.
berbagai
Tarif adalah sebagian atau seluruh biaya
(2007) perhitungan biaya berdasarkan
penyelenggaraan
aktivitas adalah penentuan harga pokok
kesehatan
di
kegiatan rumah
pelayanan
sakit
yang
produk.
menurut
Mulyadi
produk atau jasa secara cermat bagi
58
keputusan manajemen dengan mengukur
merupakan sistem akuntansi biaya yang
secara cermat konsumsi sumber daya
menyediakan informasi cost produk atau
dalam setiap aktivitas yang digunakan
jasa secara akurat sehingga informasi
untuk menghasilkan produk atau jasa.
tersebut dapat digunakan sebagai dasar
Sesuai
dengan
hasil
penelitian
yang dapat diandalkan dalam penetapan
bahwa perhitungan tarif jasa rawat inap
kebijakan harga jual produk atau jasa.
dengan activity based costing system pada
RSUD
mengalokasikan
Jailolo
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
telah
RSUD
biaya-biaya
Jailolo
menentukan
tarif
selama jasa
ini
dalam
rawat
inap
berdasarkan aktivitas yang ada di unit
menggunakan metode tradisional (unit
rawat inap. Masing-masing aktivitas
cost). Tarif per kelas yang berdasarkan
mempunyai cost driver yang menjadi
unit cost, yaitu untuk VIP sebesar Rp
pemicu dari setiap biaya yang timbul.
200.000, kelas I sebesar Rp 95.000,
Manfaat yang diperoleh dari perhitungan
kelas II sebesar Rp 75.000, dan untuk
tarif jasa rawat inap dengan activity
kelas III sebesar Rp 50.000. Di dalam
based costing system pada RSUD Jailolo
menentukan tarif tersebut rumah sakit
adalah menyajikan biaya jasa rawat inap
mempunyai pertimbangan survey harga
yang
pasar (tarif pesaing) dan keadaan sosial
lebih
akurat
sehingga
dapat
menetapkan harga pokok rawat inap
masyarakat.
yang lebih baik. Selain itu, biaya-biaya
Sedangkan
berdasarkan
hasil
yang ada di unit rawat inap juga lebih
perhitungan tarif jasa rawat inap dengan
terperinci dalam perhitungan tarifnya.
menggunakan metode ABC diperoleh
Hal ini dapat membantu manajemen
hasil untuk kelas VIP sebesar Rp
dalam pengambilan keputusan yang
224.355, kelas I sebesar Rp 127.800,
lebih baik untuk penentuan tarif jasa
kelas II sebesar Rp 93.150, dan kelas III
rawat inap.
sebesar
Manfaat tersebut mengacu pada
Rp
69.300.
Sehingga
perbandingan tarif jasa rawat inap
pendapat Garisson, dkk (2006) yaitu
dengan
metode
yang
tradisional dan metode ABC dapat
dirancang untuk menyediakan informasi
diketahui bahwa dengan menggunakan
biaya bagi manajer untuk keputusan
metode
strategis dan keputusan lainnya yang
memberikan hasil yang lebih tinggi
mungkin akan mempengaruhi kapasitas
untuk kelas VIP dan kelas I, II dan III
dan biaya tetap. Dengan demikian
dibandingkan
metode
tradisional,
perhitungan
activity
biaya
based
costing
59
menggunakan
activity
based
dengan karena
rumah
metode
costing
metode sakit
pemerintah
harus
memberlakukan
menjadikan dan
suasana terlalu
ruangan
terasa
ramai
karena
sistem subsidi silang dalam penentuan
panas
tarifnya.
banyaknya jumlah pengunjung yang
Hasil perhitungan harga pokok jasa
keluar masuk pada jam besuk. Hal ini
rawat inap pasien yang sesungguhnya
menjadikan ruang kelas III lebih cepat
dapat diketahui dengan menggunakan
kotor dan kurang mendapatkan perhatian
sistem Activity based costing karena
lebih. Aktivitas perawatan pasien pada
dalam perhitungan harga pokok jasa
kelas
rawat inap pasien dilakukan dengan cara
dibandingkan pada kelas VIP, dokter
penelusuran ke aktivitas-aktivitas yang
kunjung pada pasien akan lebih singkat
mengkonsumsi sumber daya pada jasa
dan kurang intensif karena banyaknya
rawat inap. Aktivitas-aktivitas yang
pasien yang terdapat pada kelas III akan
mengonsumsi sumber daya pada jasa
tetapi pasien akan tetap mendapatkan
rawat
adalah
perawatan yang wajar pada umumnya.
aktivitas perawatan pasien, konsumsi
Berbeda dengan kelas VIP, dalam satu
pasien,
kebersihan,
kamar hanya tersedia satu tempat tidur
penggunaan tenaga listrik, penggunaan
pasien, dengan kamar mandi dalam, AC,
air,
penyusutan
TV. Sehingga ruangan akan terasa
bangunan dan penyusutan fasilitas. Pada
nyaman dan sejuk, kebersihannya juga
kenyataannya aktivitas-aktivitas yang
lebih diperhatikan, pertugas kebersihan
mengkonsumsi sumber daya pada jasa
rumah sakit akan lebih sering terlihat
rawat inap RSUD Jailolo sebagian besar
membersihkan lingkungan kelas VIP
terdapat perbedaan pada masing-masing
dan kelas I daripada lingkungan kelas
kelasnya,
III.
inap
jasa
konsumsi,
RSUD
Jailolo
Laundry,
administrasi,
misalnya fasilitas
perbedaan yang
pada
III
juga
kurang
intensif
tersedia,
Kelas VIP dan kelas I ini menjadi
perawatan dokter, penyusutan gedung,
pilihan bagi para pasien yang lebih
listrik dan kebersihan. Hal tersebut yang
mengutamakan pada kenyamanan dalam
menjadi dasar perbedaan pembebanan
menjalani perawatan di rumah sakit.
biaya pada masing-masing kelas.
Sedangkan yang kelas III menjadi
Perbedaan pengkonsumsian aktivitas
pilihan bagi keluarga yang kurang
terlihat pada ruang kelas IIIdan kelas II
mampu. Perbedaan penyediaan fasilitas
yang dalam satu kamar terdiri dari 6 dan
tersebut disesuaikan dengan biaya yang
4 tempat tidur pasien, dengan kamar
telah dikeluarkan oleh para pasien untuk
mandi di luar dan tanpa menggunakan
menginap dan memperoleh perawatan,
AC
sehingga pihak rumah sakit berusaha
atau
kipas
angin
sehingga
60
tidak mengecewakan para konsumen
perawatan yang diberikan oleh perawat
yang telah memilih kelas rawat inap
kepada semua pasien juga sama. Rata-
dengan tarif yang telah ditetapkan pihak
rata
manajemen Rumah Sakit Umum Daerah
berpengalaman dalam melayani pasien,
Jailolo seperti pada kelas VIP dengan
para perawat dapat lebih cekatan, lebih
tarif termahal diantara kelas lainnya.
responsif dalam menangani pasien, lebih
perawat
yang
bertugas
telah
Rumah sakit dalam memberikan
sabar dan ramah terhadap pasien, lebih
pelayanan atau perawatan untuk pasien
mengetahui keluhan atau sesuatu yang
pada semua ruang kelas umumnya
dibutuhkan oleh pasien. Biaya aktivitas
adalah sama. Pihak manajemen rumah
untuk
sakit
anggarkan dalam satu tahun sebesar Rp
menempatkan
maupun
dokter
dokter
umum
spesialis
tanpa
perawatan
2.035.883.000,
pasien
yang
jika
di
dihitung
membedakan kelas tetapi disesuaikan
berdasarkan tarif per unit cost driver
dengan
maka
kebutuhan
atau
permintaan
rata-rata
per
hari/pasien
pasien sehingga pasien dapat memilih
menghabiskan biaya perawatan sebesar
dokter
untuk
Rp 186.078. Angka ini jauh diatas biaya
mendiagnosis penyakitnya. Sebenarnya
tarif yang telah ditetapkan rumah sakit
aktivitas pelayanan yang diberikan oleh
berdasarkan PERDA, yaitu untuk kelas
dokter kepada pasien pada Rumah Sakit
VIP Rp 50.000, kelas I Rp 35.000, kelas
Umum Daerah Jailolo adalah sama
II Rp 25.000 dan kelas III Rp 15.000.
tanpa memandang keadaan pasien dari
Dari hasil perhitungan diatas dapat
kelas mana mereka berasal, akan tetapi
disimpulkan bahwa dalam menentukan
terdapat
dalam
biaya perawatan pasien per hari RSUD
penanganan dokter terhadap pasien,
Jailolo masih berada jauh dibawah biaya
misalnya pada pasien kelas III dokter
yang sebenarnya. Untuk itu diharapkan
kunjung umumnya akan lebih singkat
kepada pihak manajemen rumah sakit
daripada dokter kunjung pada kelas VIP.
untuk
Dokter
perawatan
yang
diinginkan
sedikit
perbedaan
melakukan
tugasnya
sesuai
segera
memperbaharui pasien
biaya
agar
tidak
kerugian
dan
dengan keahlian yang dimilikinya, mulai
mengakibatkan
dari kesiapan dalam menangani keluhan
pembebanan biaya yang tinggi kepada
pasien, pengecekan kondisi pasien tepat
penyedia layanan.
waktu sesuai dengan jadwal kunjung
Aktivitas konsumsi pasien tiap
dan selalu menjaga kesopanan serta
kelas sama-sama menggunakan asupan
keramahan
memberikan
gizi yang dianjurkan oleh Departemen
pasien.Aktivitas
Kesehatan yaitu 2100 kkal per hari yang
pelayanan
dalam kepada
61
terdiri atas: makanan pokok, lauk nabati,
15.000 dan kelas III Rp 10.000. Dari
lauk hewani, sayur, buah, dan minum.
hasil
Namun,
sesuai
disimpulkan bahwa dalam menentukan
kelasnya.
biaya konsumsi pasien per hari RSUD
Makanan yang diberikan pada kelas VIP
Jailolo masih berada jauh dibawah biaya
dan kelas I mengandung serat dan gizi
yang sebenarnya. Untuk itu diharapkan
lebih tinggi, variannya lebih banyak,
kepada pihak manajemen rumah sakit
serta pemberian suplemennya juga lebih
untuk
baik dibanding dengan kelas II dan III.
konsumsi
Selain itu, peralatan yang digunakan
mengakibatkan
dalam menyajikan hidangan pada kelas
pembebanan biaya yang tinggi kepada
utama lebih bagus dengan penataan
penyedia layanan.
dengan
yang
jenisnya tarif
dibedakan
makan
lebih
per
segera
diatas
memperbaharui pasien
dapat
biaya
agar
tidak
kerugian
dan
seperti
Aktivitas penggunaan tenaga
menggunakan piring, gelas, dan sendok
listrik pada masing-masing kelas juga
yang serasi (1 set). Sedangkan alat
berbeda, karena terdapat perbedaan yang
penyajian pada kelas II, III kurang
sangat jelas pada fasilitas elektronik
begitu diperhatikan penampilannya yaitu
yang tersedia di masing-masing kelas,
menggunakan
dalam
sebagai contoh pada kelas VIP terdapat
sebuah plato sudah dapat digunakan
AC, TV dan water heater sedangkan
untuk menyajikan menu dalam sekali
Pada kelas III tidak tersedia fasilitas
saji
dalam
elektronik tersebut. Hal ini yang menjadi
mengerjakannya baik dari penataan
dasar perbedaan pembebanan biaya pada
menu maupun proses pencuciannya.
masing-masing
Biaya aktivitas untuk konsumsi pasien
dihitung terlebih dahulu jumlah aktivitas
yang dianggarkan dalam satu tahun
penggunaan
sebesar Rp 1.471.980.000, jika dihitung
aktivitas
berdasarkan tarif per unit cost driver
listrik yang dianggarkan dalam satu
maka
tahun sebesar Rp 240.545.000.00, jika
sehingga
menarik
perhitungan
plato
lebih
rata-rata
menghabiskan
dimana
praktis
per
biaya
hari/pasien sebesar
Rp
kelas,
tenaga
untuk
karena
harus
listrik.
Biaya
penggunaan
tenaga
dihitung berdasarkan tarif per unit cost
134.537.
driver maka rata-rata per hari/pasien
Angka ini jauh diatas biaya tarif
menghabiskan biaya sebesar Rp 4.882.
yang telah ditetapkan rumah sakit
Angka
berdasarkan
Daerah
signifikan dengan biaya yang ditentukan
(PERDA), yaitu untuk kelas VIP Rp
sesuai perhitungan dengan metode ABC,
35.000, kelas I Rp 25.000, kelas II Rp
yaitu untuk kelas VIP Rp 24.284, kelas I
Peraturan
62
ini
tidak
berbeda
secara
Rp 2.200, kelas II Rp 2.200 dan kelas III
karena air bersih tidak hanya digunakan
Rp 2.200. Dari hasil perhitungan ini
khusus untuk pasien rawat inap tetapi
dapat
dalam
digunakan
secara
menentukan biaya penggunaan tenaga
keperluan
lain
listrik per pasien/hari RSUD Jailolo
menyiram tanaman, cuci tangan atau
sudah
bersih-bersih
disimpulkan
sesuai
bahwa
dengan
biaya
yang
bersama misalnya
untuk
dan
untuk laundry,
pegawai
lain-lain
yang
yang
sebenarnya karena tarif yang dihasilkan
bertugas
tidak
berdasarkan perhitungan metode ABC
berkaitan langsung dengan pasien tetapi
berada di tengah-tengah antara tarif VIP
dibiayai dalam satu mata anggaran.
dan kelas I,II dan III, mengingat
Aktivitas Laundry meliputi kegiatan
pemakaian tenaga listrik yang tidak
untuk menyediakan linen bersih kepada
stabil (fluktuasi).
pasien rawat inap seperti seprei, sarung
Aktivitas
pada
bantal, guling dan lain-lain. Aktivitas ini
masing-masing kelas rata-rata hampir
hampir sama di masing-masing kelas
sama yang diasumsikan per pasien 100
perawatan. Untuk biaya laundry yang
liter/hari karena bila dilihat dari fungsi
dianggarkan dalam satu tahun sebesar
dan kegunaannya hampir sama pada tiap
Rp
pasien seperti mandi, buang air, mencuci
berdasarkan tarif per unit cost driver
dan
maka
lain
penggunaan
sebagainya.
air
Biaya
untuk
94.032.000,
rata-rata
jika
biaya
dihitung
laundry
per
penggunaan air yang dianggarkan dalam
hari/pasien menghabiskan biaya sebesar
satu tahun sebesar Rp 166.883.660, jika
Rp 8.591. Angka ini berbeda dengan
dihitung berdasarkan tarif per unit cost
biaya yang ditentukan sesuai tarif yang
driver maka rata-rata per hari/pasien
ditetapkan RSUD Jailolo, yaitu untuk
menghabiskan
Rp
kelas VIP Rp 3.000, kelas I Rp 2.500,
152.530. Angka ini berbeda secara
kelas II Rp 2.000 dan kelas III Rp 1.000.
signifikan dengan biaya yang ditentukan
Dari
sesuai perhitungan dengan metode ABC,
disimpulkan bahwa dalam menentukan
yaitu untuk kelas VIP Rp 3.500, kelas I
biaya laundry per pasien/hari RSUD
Rp 3.500, kelas II Rp 3.500 dan kelas III
Jailolo masih berada dibawah biaya
Rp
ini
yang sebenarnya. Untuk itu diharapkan
dalam
kepada pihak manajemen rumah sakit
3.500.
menyimpulkan
biaya
Hasil
sebesar
perhitungan bahwa
hasil
perhitungan
menentukan biaya penggunaan air bersih
untuk
per pasien/hari RSUD Jailolo masih
laundry
berada
mengakibatkan
jauh
dibawah
biaya
yang
sebenarnya. Hal ini bisa disebabkan
63
segera
ini
memperbaharui
pasien
dapat
biaya
agar
tidak
kerugian
dan
pembebanan biaya yang tinggi kepada
Biaya aktivitas dalam memelihara
penyedia layanan.
kebersihan
lingkungan
rumah
sakit
Aktivitas administrasi merupakan
sangat di perlukan. Dengan adanya
suatu kegiatan penting dalam sebuah
lingkungan yang bersih, maka pasien
organisasi,untuk memperlancar proses
akan
administrasi maka sangat diperlukan
mempercepat
biaya
Komponen biaya kebersihan terdiri dari
administrasi.
Dengan
adanya
merasa
nyaman proses
akan
penyembuhan.
biaya administrasi, proses penyediaan
biaya
sarana dan prasarana akan lebih lancar.
kebersihan, biaya penyediaan sabun, dan
Biaya administrasi terdiri dari biaya
alat
yang dikeluarkan untuk pembuatan form
kebersihan yang menyewa pegawai
yang berhubungan dengan pasien rawat
outsourcing. Untuk biaya kebersihan
inap, belanja alat tulis kantor, biaya
yang dianggarkan dalam satu tahun
administrasi,
lain-lain.
sebesar Rp 336.010.950, jika dihitung
Pengalokasian anggaran untuk biaya
berdasarkan tarif per unit cost driver
administrasi dalam setahun sebesar Rp
maka
1.091.637.000,
dihitung
menghabiskan biaya sebesar Rp 30.711.
berdasarkan tarif per unit cost driver
Angka ini berbeda secara signifikan
maka
hari/pasien
dengan biaya yang ditentukan sesuai
menghabiskan biaya sebesar Rp 99.774.
tarif yang ditetapkan RSUD Jailolo,
Angka ini berbeda secara signifikan
yaitu untuk kelas VIP Rp 3.000, kelas I
dengan biaya yang ditentukan sesuai
Rp 2.500, kelas II Rp 2.000 dan kelas III
tarif yang ditetapkan RSUD Jailolo,
Rp 1.000. Dari hasil perhitungan diatas
untuk
dapat
dan
jika
rata-rata
semua
per
kelas
perawatan
penyediaan
dan
bahan
pembersih, serta
rata-rata
tenaga
per
disimpulkan
alat
kerja
hari/pasien
bahwa
dalam
diberlakukan sama yaitu sebesar Rp.
menentukan
15.000. Hal ini bisa disebabkan karena
pasien/hari RSUD Jailolo masih berada
kegiatan administrasi rumah sakit tidak
jauh dibawah biaya yang sebenarnya.
hanya
untuk
Hal ini bisa dimaklumi karena untuk
keperluan pasien rawat inap saja tetapi
anggaran kebersihan tersebut sudah
juga
termasuk biaya tenaga kerja kebersihan
digunakan
digunakan
khusus
untuk
keperluan
administrasi perkantoran seperti alat
biaya
dan
kebersihan
per
yang menyewa pegawai outsourcing.
tulis kantor, foto copy dan lain-lain yang
Aktivitas penyusutan gedung pada
tidak berkaitan secara langsung dengan
masing-masing
pasien tetapi dibiayai dalam satu mata
perbedaan tersebut dihitung berdasarkan
anggaran.
nilai ruang masing-masing kelas yang
64
kelas
juga
berbeda,
dibagi dengan umur gedung, pada kelas
kemungkinan hal ini disebabkan oleh
VIP nilai per ruangannya yaitu Rp
factor lama manfaat penggunaan gedung
65.600.000.00, kelas I nilai per ruangan
terlalu pendek (10 tahun).
Rp 58.300.000, kelas II nilai per
Pembebanan
biaya
penyusutan
ruangan Rp 45.500.000 sedangkan pada
fasilitas rawat inap pada masing-masing
kelas III nilai per ruangnya hanya Rp
kelas terdapat perbedaan yang cukup
42.000.000. perbedaan tersebut sangat
jauh, karena pembebanan penyusutan
jelas terlihat, sebagai contoh pada kelas
fasilitas didasarkan pada ketersediaan
VIP terdapat kamar mandi dalam,
fasilitas
dindingnya menggunakan keramik serta
kelas. Pada ruang kelas VIP fasilitas
terdapat beberapa saluran instalasi yang
yang
lengkap dan tertata rapi di dalam
menunjang kenyamanan pasien, pada
dinding ruang VIP. Berbeda pada kelas
kelas VIP terdapat tempat tidur pasien,
III yang ruangannya terlihat sangat
almari pakaian, AC, TV dan water
sederhana
heater,
dan
apa
adanya,
hanya
pada
masing-masing ruang
tersedia
sangat
maka
lengkap
pembebanan
dan
biaya
terdapat 6 tepat tidur pasien dan nakas
penyusutan fasilitas pada kelas VIP
serta tidak terdapat kamar mandi dalam
lebih
ruangan. Pengalokasian anggaran untuk
misalnya pada kelas III fasilitas yang
biaya penyusutan gedung dalam setahun
tersedia hanya tempat tidur dan nakas.
sebesar Rp 111.715.000, jika dihitung
Anggaran yang disediakan untuk biaya
berdasarkan tarif per unit cost driver
penyusutan
maka
hari/pasien
sebesar Rp 133.162.900, jika dihitung
menghabiskan biaya sebesar Rp 10.210.
berdasarkan tarif per unit cost driver
Angka ini berada dibawah tarif sesuai
maka
perhitungan dengan metode ABC yaitu
menghabiskan biaya sebesar Rp 12.170.
untuk kelas VIP Rp 17.700, kelas I Rp
Angka
16.000, kelas II Rp 12.500 dan kelas III
perhitungan dengan metode ABC yaitu
Rp 11.500. Dari hasil perhitungan ini
untuk kelas VIP Rp 29.000, kelas I Rp
dapat
dalam
4.800, kelas II Rp 3.800 dan kelas III Rp
menghitung biaya penyusutan gedung
3.800. Dari hasil perhitungan ini dapat
per pasien/hari RSUD Jailolo sudah
disimpulkan bahwa dalam menghitung
sesuai dengan biaya yang sebenarnya
biaya
karena tarif yang dihasilkan berdasarkan
pasien/hari RSUD Jailolo sudah sesuai
perhitungan
dengan biaya yang sebenarnya karena
rata-rata
disimpulkan
per
bahwa
metode ABC berada
dibawah tarif VIP dan kelas I,II dan III,
tarif
65
besar
dibanding
fasilitas
rata-rata
ini
yang
dalam
per
sesuai
penyusutan
kelas
setahun
hari/pasien
dengan
fasilitas
dihasilkan
lain,
tarif
per
berdasarkan
perhitungan metode ABC lebih tinggi
rumah sakit. Sehingga metode activity
atau lebih rendah dari tarif VIP dan
based costing sangatlah tepat jika
kelas I,II dan III.
diterapkan pada penentuan biaya rawat
Berdasarkan
hasil
penelitian ini
inap, karena ABC menulusuri biaya
diketahui pula bahwa dalam perhitungan
berdasarkan aktivitas.
harga pokok jasa rawat inap pasien
Perhitungan harga pokok jasa rawat
dengan sistem activity based costing
inap pasien tiap kelas rawat inap yang
menggunakan baik unit maupun non
akurat dapat dilakukan dengan adanya
unit based cost driver. Sehingga hal ini
metode ABC.Selain itu, rumah sakit
lebih tepat untuk menentukan tarif rawat
juga dapat mengetahui kontribusi laba
inap, karena menunjukkan konsumsi
dari
sumber daya yang sebenarnya. Selama
sehingga hal ini dapat memberikan
ini Rumah Sakit Umum Daerah Jailolo
informasi yang akurat bagi kebijakan
dalam penentuan tarifnya berdasarkan
manajemen
metode
pengembangan rumah sakit. Keuntungan
tradisional
yang
akan
masing-masing
kelas
dalam
rangka
menimbulkan distorsi biaya dan tidak
lain
dapat
menyusun
diimplementasikannya sistem activity
strategi biaya yang mengarah pada
based costing sebagai sistem biaya
diferensiasi produk karena tidak dapat
alternatif di dalam perusahaan yaitu
menyajikan informasi biaya yang akurat.
memungkinkan manajemen melakukan
Hal ini menyebabkan pihak rumah sakit
perbaikan secara terus-menerus terhadap
tidak mengetahui distribusi laba rugi
semua aktivitas perusahaan yang tidak
dari tiap-tiap kelas yang sebenarnya.
bernilai
digunakan
Pengetahuan
untuk
atas
biaya
dari
mengenai
kamar,
tambah
kemungkinan
untuk
mengurangi
konsumsi biaya overhead.
berbagai aktivitas utama perusahaan
Pada penerapan sistem activity based
memungkinkan para manajer untuk
costing, akuntansi biaya yang lebih baik
memfokuskan
aktivitas-
melaporkan angka biaya yang lebih
aktivitas yang memberikan peluang
akurat dalam mengukur seberapa besar
penghematan
dengan
aktivitas atau kegiatan, produk dan
aktivitas,
konsumen menggunakan sumber daya
diri
pada
biaya
menyederhanakan melaksanakan
aktivitas
yang
lebih
yang berbeda dari perusahaan (Mulyadi,
efisien atau meniadakan aktivitas yang
2003).
tidak
activity based costing, menunjukkan
bernilai
pendapatan
dan
tambah, biaya
rawat
karena inap
bahwa
merupakan hal terpenting pada sebuah
aktivitas
66
Dalam
perhitungan
pembebanan konsumsi
biaya sumber
sistem
menurut daya
diberlakukan pada masing-masing biaya
penelitiannya di rumah sakit swasta
ke perhitungan tarif rawat inap pasien,
pembiayaan bersumber dari pendapatan
sehingga hal ini berpengaruh terhadap
rumah sakit itu sendiri, sedangkan pada
pembebanan
bahwa
penelitian saat ini ada subsidi dari
biaya yang dikeluarkan pasien lebih
pemerintah untuk tarif jasa rawat inap.
ringan
dengan
Oleh sebab itu, pihak manajemen arus
inap
teliti dalam penentuan tarif jasa rawat
laporan
inap agar dapat dijadikan sebagai dasar
pasien,
bila
artinya
dibandingkan
menggunakan
tarif
rawat
sebelumnya.
Penyajian
keuangan bagi pihak luar perusahaan
dalam
pengambilan
keputusan
dalam perhitungan sistem activity based
informasi yang lebih baik.
dan
costing, informasi biaya produk yang
Hal itu didukung oleh penelitian
dihasilkan harus disesuaikan ke biaya
yang dilakukan oleh peneliti terdahulu,
produk. Dengan demikian penentuan
Neni J (2014) menjelaskan bahwa
tarif
metode
yang
hanya
mengacu
pada
activity
based
costing
persaingan tarif dengan pesaing jelas
memperbaiki keakuratan perhitungan
tidak dapat menyediakan fakta yang
harga pokok produk dengan mengakui
dibutuhkan
untuk
bahwa banyak dari biaya overhead tetap
operasi
bervariasi dalam proporsi untuk berubah
oleh
pengelolaan
manajemen terhadap
perusahaan.
selain berdasarkan volume produksi. Dengan
Perbandingan
Hasil
memahami
menyebabkan
Penelitian
apa
biaya-biaya
yang tersebut
dengan Penelitian Terdahulu
meningkat dan menurun, biaya tersebut
Jika dibandingkan antara hasil penelitian
dapat
saat ini dengan penelitian terdahulu,
produk.
terdapat
persamaan
dan
ditelusuri
ke
masing-masing
perbedaan
Penelitian Maretandra (2014) juga
antara keduanya. Persamaannya adalah
menjelaskan bahwa dengan penerapan
perhitungan tarif jasa rawat inap dengan
sistem activity based costing akan dapat
activity based costing system telah
membebankan
mengalokasi biaya-biaya aktivitas ke
produk lebih akurat dari pembebanan
setiap kamar. Hasil perhitungan dengan
dengan
activity based costing system juga
pembebanan
menunjukkan angka yang lebih besar
Penerapan sistem activity based costing
atau lebih murah pada penelitian saat ini
tidak hanya pada perusahaan manufaktur
maupun
maupun perusahaan dagang, akan tetapi
penelitian
terdahulu.
Perbedaannya adalah pada peneliti yang
67
biaya
produksi
menggunakan biaya
pada
sistem tradisional.
juga dapat diterapkan pada perusahaan
rawat inap yang telah ditentukan
jasa.
RSUD
Penerapan sistem activity based costing
dengan besarnya nilai t hitung =
yang menghasilkan tarif rawat inap yang
7.094 lebih besar dari nilai t tabel =
sesuai
yang
3,18 dan didasarkan pada nilai
dikonsumsi oleh masing-masing kelas,
signifikansi 0,006 lebih kecil dari
maka
0,05.
dengan
sumber
diharapkan
meningkatkan
daya
manajemen mutu
dapat
pelayanan
3. Rumah
Jailolo
yang
sakit
ditunjukkan
dapat
dari
mengambil
khususnya dibidang pelayanan rawat
manfaat
kemungkinan
inap dengan tarif kompetitif, sehingga
diimplementasikannya
sistem
RSUD Jailolo dapat terus berkembang
Activity
Based
Costing
(ABC)
dan tetap bertahan di tengah persaingan
dimana
rumah
sakit
yang semakin ketat di era globalisasi.
kemungkinan kerugian dan ketidak
memiliki
seimbangan antara pembiayaan dan KESIMPULAN
pendapatan, jika tidak melakukan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
pembaharuan
penelitian
berbagai
dan
pembahasan
adalah
tarif.
Dilihat
dari
karakteristik
sebagai berikut:
keanekaragaman atau diversitas yang
1. Hasil perhitungan tarif rawat inap
sangat besar pada produk-produk
pada RSUD Jailolo menggunakan
yang dihasilkan, proses produksinya,
metode activity based costing untuk
keuntungan
kelas VIP sebesar Rp 224.355, Kelas
Activity
1 sebesar Rp 127.800, Kelas II
kondisi persaingan yang dimiliki oleh
sebesar Rp 93.150, dan untuk kelas
Rumah Sakit Umum Daerah Jailolo
III sebesar Rp 69.300. Sedangkan
memungkinkan dapat diterapkannya
tarif rawat inap yang telah ditentukan
sistem
RSUD Jailolo tahun 2015 untuk
(ABC).
dan
Based
Activity
manfaat Costing
Based
sistem (ABC),
Costing
kelas VIP sebesar Rp 200.000, untuk kelas 1 sebesar Rp 95.000, untuk
SARAN
kelas II sebesar Rp 75.000, dan untuk
Saran yang diberikan berdasarkan hasil
kelas III sebesar Rp 50.000.
perhitungan harga pokok rawat inap
2. Terdapat perbedaan yang signifikan
menggunakan metode activity based
pada harga pokok tarif rawat inap
costin untuk meningkatkan pendapatan
RSUD Jailolo mengunakan metode
rumah sakit dan menghadapi ketatnya
activity based costing dengan tarif
68
persaingan dari usaha sejenis adalah
Garrison dan Noreen. 2006. Akuntansi
sebagai berikut:
Manajerial Buku I Terjemahan
1. RSUD Jailolo perlu meninjau kembali
A.
Totok
metode penetapan tarifnya dengan
S.E.Akt.
mencoba
Empat.
menerapkan
sistem
perhitungan biaya metode activity based
costing
sebagai
Budi
Jakarta
Santoso, :
Salemba
Halim, A. 2003. Akuntansi Manajemen.
metode
Yogyakarta: BPFE.
penetapan tarif jasa rawat inap agar
Hansen, D. R dan M.M, Mowen 2006.
mampu menghasilkan tarif yang
Akuntansi
lebih tepat.
ketujuh.
2. Tarif yang telah ditetapkan oleh
Manajemen.
Edisi
Jakarta:Salemba
Empat.
RSUD Jaoilolo mempunyai selisih
Prawironegoro, D dan
yang sangat tinggi jika dibandingkan
2009.
dengan harga pokoknya. Sebaiknya
edisi ketiga, Jakarta Penerbit
menaikkan tarif rawat inap pada
Mitra Wacana Media.
kelas VIP, kelas 1, kelas 2, dan kelas
Akuntasi
A, Purwanti. Manajemen,
Rudianto, 2013. Akuntansi Manajemen,
3.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
3. Dengan menggunakan metode baru
Shander, A. 2010.Activity Based Costs
(ABC) dan menaikkan tarif rawat
Of
inap
Surgical Satiens At Hospital.
pada
diharapakan
masing-masing akan
kelas
meningkatkan
rawat
inap
merupakan
pendapatan terbesar sebuah rumah sakit yang merupakan factor penentu keberlangsungan sebuah organisasi rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA Gabriela.
2012.
Penerapan
Activity
Based Costing Pada Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
di
Makasar
Makassar. Tesis, :
Transfusions
New Jersey USA.
pendapatan, karena pendapatan dari jasa
Blood
Universitas
Hasanuddin.
69
In