HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN WENANG KOTA MANADO TAHUN 2014 Ririn Bakari*, Woodford B. S. Joseph*, Ricky C. Sondakh*
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
ABSTRACT Water is the most important substance of human life after the air. Among many purposes of water, the most important purpose is the use for drinking. Human needs to drinking water could be fulfilled with one of them is by Refill Water Drinking Water Depot (DAMIU). People great tendency of ready-made drinking water makes refill drinking water station shuld be controlled in order that the drinking water produced by them can be consumed. The purpose of this research is to know about hygiene, sanitation, and bacteriological quality of drinking water in the Refill Drinking Water Station (DAMIU) in Wenang District Manado City. This research is descriptive survey with cross-sectional study approach. Interview with questionnaires to determine refill drinking water depot hygiene and sanitation and laboratory test to determine bacteriological quality of drinking water. The result of this research is 8 (88,9%) DAMIU have score over 70, whereas 1 (11,1%) DAMIU has score under 70. For bacteriological quality, 7 (77,8%) DAMIU doesn’t contain Coliform and E.coli whereas 2 (22,2%) DAMIU contain Coliform and E.coli with over 0 amount. Showed that 8 (88,9%) DAMIU had qualified sanitary hygiene, whereas 1 (11,1%) DAMIU hadn’t qualified. For bacteriological quality, 7 (77,8%) DAMIU had qualified whereas 2 (22,2%) DAMIU hadn’t qualified. Keywords: Refill Drinking Water Station, Hygiene Sanitation ABSTRAK Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan manusia setelah udara. Diantara kegunaan-kegunaan air yang begitu beragam, kegunaan yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi salah satunya oleh Depot Air Minum. Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai demikian besar sehingga DAMIU perlu diawasi agar air minum yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang higiene sanitasi dan kualitas bakteriologis air minum pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Wenang Kota Manado Penelitian ini merupakan survei deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk menentukan kondisi higiene sanitasi DAMIU dan tes laboratorium untuk menentukan kualitas bakteriologis air minum DAMIU. Hasil penelitian adalah 8 (88,9%) DAMIU memiliki skor diatas 70, sedangkan 1 (11,1%) DAMIU memiliki skor dibawah 70. Untuk kualitas bakteriologis, 7 (77,8%) DAMIU tidak mengandung Coliform dan E.coli sedangkan 2 (22,2%) DAMIU mengandung Coliform dan E.coli dengan jumlah diatas 0. Menunjukkan bahwa 8 (88,9%) DAMIU telah memenuhi syarat higiene sanitasi fisik, sedangkan 1 (11,1%) DAMIU tidak memenuhi syarat. Untuk kualitas bakteriologis air minum, 7 (77,8%) DAMIU memenuhi syarat dan 2 (22,2%) DAMIU tidak memenuhi syarat Kata Kunci: Depot Air Minum, Higiene Sanitasi
PENDAHULUAN
perlu dilakukan penelitian mengenai higiene
Air merupakan zat yang paling penting dalam
sanitasi dan kualitas bakteriologis air minum
kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat
pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di
bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak
Kecamatan Wenang Kota Manado.
seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga
METODOLOGI PENELITIAN
dipergunakan
mencuci,
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei
mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di
deskriptif. Populasi DAMIU pada penelitian ini
sekitar rumah. Air juga digunakan untuk
adalah seluruh DAMIU yang berada di
keperluan
pemadam
Kecamatan Wenang yaitu berjumlah 6 DAMIU
kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan
dan populasi operator adalah sebanyak 28
lain-lain. (Chandra, 2012)
operator. Sampel DAMIU adalah jumlah
untuk
industri,
memasak,
pertanian,
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dilayani oleh sistem perpipaan (PAM), air minum dalam
populasi dan sampel operator diambil masingmasing 1 operator pada setiap DAMIU. Penilaian
obervasi
sanitasi
dilakukan
dan
wawancara
kemasan (AMDK) maupun Depot Air Minum.
dengan
Kecenderungan
untuk
menggunakan kuesioner dan checklist diukur
mengkonsumsi air minum siap pakai demikian
menggunakan format pemeriksaan fisik dari
besar, sehingga usaha depot pengisian air
buku
minum tumbuh subur dimana-mana yang perlu
Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air
diawasi, dibina dan diawasi kualitasnya agar
Minum Isi Ulang (DAMIU) Kementrian
selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
Kesehatan tahun 2010 dengan skala nominal.
masyarakat. (Depkes, 2010)
Kualitas bakteriologis Total Colifrom dan E.
penduduk
cara
higiene
Pedoman
Pelaksanaan
dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
coli diuji melalui pemeriksaan laboratorium
oleh Marpaung, M dan Marsono, B tahun
dengan menggunakan metode uji tabung ganda
2013, terdapat 4 depot dari 10 depot air minum
dengan skala rasio dengan persyaratan sesuai
isi ulang yang diperiksa di Kecamatan Sukolilo
Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/
Kota Surabaya masih belum memenuhi baku
2010.
mutu total coliform maksimum yang diijinkan yaitu 0 per 100 ml.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Untuk wilayah Wenang, petugas sanitasi
Tempat penelitian adalah di Depot Air Minum
dari Puskesmas Wenang belum melakukan
Isi Ulang (DAMIU) Kecamatan Wenang Kota
pemeriksaan terhadap 10 depot yang berada di
Manado. Tempat pemeriksaan sampel air
wilayah kerja. Berdasarkan hal tersebut, maka
minum adalah di Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan (BTKL) Kelas I Manado. Waktu
mengakibatkan adanya bakteri yang terdapat
penelitian dilakukan pada bulan April sampai
pada air minum yang dihasilkan oleh DAMIU
dengan November 2014.
tersebut. Ketergantungan masyarakat terhadap air
HASIL DAN PEMBAHASAN
minum isi ulang menyebabkan pengawasan
Kategori Kondisi Higiene Sanitasi Fisik
peralatan yang digunakan DAMIU harus
DAMIU di Kecamatan Wenang
dilakukan secara terus-menerus agar air minum
Kategori untuk menentukan kelayakan kondisi
yang dihasilkan memenuhi syarat kesehatan.
higiene
sanitasi
fisik
DAMIU
dinilai
berdasarkan pedoman format pemeriksaan fisik
Kondisi Higiene Sanitasi Fisik DAMIU di
dari
Kecamatan Wenang
buku
Pedoman
Pelaksanaan
dan
Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air
Hasil
Minum Isi Ulang (DAMIU) Kementrian
DAMIU di Kecamatan Wenang Kota Manado
Kesehatan tahun 2010. Berdasarkan penelitian
tahun 2014 dengan menggunakan pedoman
yang dilaksanakan, hasil kategori DAMIU di
format pemeriksaan fisik dari buku Pedoman
Kecamatan Wenang adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Higiene
Tabel
Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
No
1.
Distribusi Kategori Kelayakan Higiene Sanitasi Fisik DAMIU di Kecamatan Wenang Kota Manado Tahun 2014
Kondisi Higiene Sanitasi Fisik Memenuhi Syarat Tidak Memenuhin Syarat
1 2
N
%
8 1
88,9 11,1
Jumlah
100,0
Persyaratan depot dinyatakan memenuhi syarat kelayakan fisik jika nilai pemeriksaan telah mencapai angka 70 atau lebih.
Dan untuk
depot yang tidak memenuhi syarat, jika nilai pemeriksaannya kurang dari angka 70. Hasil dari tabel 1 diatas menunjukkan 8 depot telah memenuhi syarat sedangkan 1 depot
tidak
memenuhi
syarat.
Hal
itu
dikarenakan kurangnya pemeliharaan terhadap alat-alat
yang
digunakan.
Sehingga
penelitian yang dilakukan pada 9
Kementrian Kesehatan dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi Kondisi Higiene Sanitasi Fisik pada 9 DAMIU di Kecamatan Wenang Kota Manado Tahun 2014 No
Kondisi Higiene Sanitasi Fisik
Sumber Air Bahan baku Air minum Pengangkutan air baku memiliki izin pengangkutan air Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat 4 beracun ke dalam air 5 Ada bukti tertulis/sertifikat air baku berasal dari sumber air tertentu 6 Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum Pengawasan Proses Pengolahan 7 Tendon air bahan baku terlindung dari sinar matahari Bahan tendon air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat beracun 8 ke dalam air Tabung Filter Tabung filter terbuat dari bahan food grade dan mudah pemeliharaannya serta 9 tahan tekanan tinggi 10 Dimungkinkan dilakukan sistem back washing Micro Filter 11 Bahan mikro filter terbuat dari bahan food grade 12 Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan ukuran berjenjang 13 Mikro filter masih sesuai masa pakai Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air Terdapat pompa stainless yang berkekuatan tinggi 14 15 Terdapat alat petunjuk tekanan air Pipa penyalur menggunakan bahan food grade 16 Peralatan Sterilisasi / Desinfeksi Terdapat peralatan sterilisasi, berupa Ultra Violet atau Ozonisasi dan atau peralatan 17 desinfeksi lainnya yang berfungsi dan digunakan secara benar 18 Peralatan sterilisasi / desinfeksi masih dalam masa efektif membunuh kuman Pencucian Botol (gallon) Ada fasilitas pencucian botol (gallon) 19 20 Ada fasilitas pembilasan botol (gallon) Pengisian Botol (gallon) 21 Ada fasilitas pengisian botol (gallon) dalam ruangan tertutup 22 Tersedia tutup botol baru yang bersih Tidak ada stock botol (gallon) yang telah diisi, lebih dari 1x24 jam di depot air 23 minum Operator 24 Berperilaku hidup bersih dan sehat Operator/penanggungjawab/pemilik memiliki surat keterangan telah mengikuti 25 kursus hygiene sanitasi depot air minum Pengawasan Tikus, Lalat dan Kecoa 26 Terhindar dari tikus, lalat dan kecoa Lantai, Dinding dan Langit-Langit 27 Konstruksi lantai, dinding dan langit-langit kokoh dan kuat Pencahayaan 28 Pencahayaan cukup baik Lain-Lain Kegiatan Ada akses terhadap fasilitas sanitasi 29 30 Secara umum terlihat bersih, rapih dan teratur 31 Ada contoh produk air minum sebagai sampel MS = Memenuhi Syarat TMS = Tidak memenuhi Syarat 1 2 3
Hasil Penilaian MS TMS N % N % 9 7 8
100,0 77,8 88,9
0 2 1
0,0 22,2 11,1
8
88,9
1
11,1
8 9
88,9 100,0
1 0
11,1 0,0
8
88,9
1
11,1
9
100,0
0
0,0
9
100,0
0
0,0
0
0,0
9
100,0
9 9 9
100,0 100,0 100,0
0 0 0
0,0 0,0 0,0
9 9 0
100,0 100,0 0,0
0 0 9
0,0 0,0 100,0
8 8
88,9 88,9
1 1
11,1 11,1
0 9
100,0 100,0
9 0
100,0 0,0
8 7
88,9 77,8
1 2
11,1 22,2
8
88,9
1
11,1
0
0,0
9
100,0
0
0,0
9
100,0
9
100,0
0
0,0
9
100,0
0
0,0
9
100,0
0
0,0
9 8 1
100,0 88,9 11,1
0 1 8
0,0 11,1 88,9
Hasil di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
mengalirkan air tekanan tinggi secara
1. Sumber Air
terbalik sehingga kotoran atau residu yang
8
DAMIU
di
Kecamatan
menggunakan
sumber
Warembungan,
sedangkan
Wenang
air 1
dari DAMIU
selama ini tersaring dapat terbuang keluar. (Depkes, 2010) Semua DAMIU tidak menerapkan sistem
menggunakan sumur bor milik pribadi.
back washing. Saat ditanyakan, petugas
Semua DAMIU yang mengambil air baku
maupun pemilik DAMIU bahkan tidak
dari mata air Warembugan memiliki hasil
mengetahui apakah sistem back washing
bahan baku, kendaraan tangki air bahan
tersebut.
baku, izin pengangkutan dan lamanya
4. Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air
pengangkutan air bahan baku menjadi
Depkes 2010 menyebutkan bahwa pompa
relatif sama.
air sebaiknya terbuat dari stainless, dengan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
kekuatan
No.
berfungsi mendorong air melalui filter yang
492/Menkes/Per/IV/2010
tentang
tekanan
tinggi
ada.
memenuhi
dan 2
menambahkan seluruh mesin dan peralatan
DAMIU tidak memenuhi syarat. Artinya 2
yang kontak langsung dengan air harus
DAMIU tersebut tidak layak dikonsumsi
terbuat dari bahan tara pangan (food grade),
oleh masyarakat.
tahan korosi dan tidak bereaksi dengan
bakteriologis
2. Pengawasan Proses Pengolahan
Menperidag
yang
Persyaratan Kualitas Air Minum, 7 DAMIU syarat
Dalam
yang
2004
bahan kimia. Namun semua DAMIU yang
Tendon air sebaiknya terbuat dari bahan
ada
food grade, seperti stainless steel atau poly-
menggunakan pipa yang memenuhi syarat
vinyl-carbonate. Berdasarkan hasil di atas,
atau yang terbuat dari bahan tara pangan.
tendon air bahan baku untuk 1 DAMIU tidak terlindung matahari. Hal ini menyebabkan
DAMIU
dapat tersebut
di
Kecamatan
Wenang
tidak
5. Peralatan Sterilisasi/Desinfeksi Proses
desinfeksi
dengan
ozon
menggunakan konsentrasi ozon minimal 0,1
mengandung bakteri E. coli dan Total
ppm dan residu
Coliform melampaui ambang batas yang
pengisian berkisar antara 0,06-0,1 ppm.
ditentukan. menyebabkan
Karena
dapat
Untuk proses desinfeksi dengan Ultra Violet
perkembangan
bakteri
(UV) dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan 2537oA dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per cm2.
3. Tabung Filter back
setelah
suhu
menjadi lebih cepat.
Sistem
ozon sesaat
washing
adalah
cara
pembersihan tabung filter dengan cara
(Menperindag, 2004)
Hasil yang didapatkan di lapangan, terdapat 1
DAMIU
yang
mempunyai
alat
7. Pengisian Botol (gallon) Menurut
Menperindag
pengisian
berfungsi lagi dan tidak dalam masa efektif
menggunakan
membunuh
dilakukan dalam tempat pengisian yang
Hal
ini
yang
dilakukan
2004,
sterilisasi/desinfeksi, namun sudah tidak
kuman.
wadah
tahun
alat
serta
higienis.
mengandung bakteri Total Coliform dan E.
terdapat DAMIU yang melakukan pengisian
coli melampaui ambang batas.
pada ruangan yang terbuka. Tepatnya,
Perilaku dan pemeliharaan yang baik pada
tempat pengisian botol telah rusak namun
DAMIU akan mempengaruhi kualitas air
tidak diperbaiki oleh pemilik DAMIU. Juga
produksi
masih
baik.
Penelitiannya
di
mesin
menyebabkan DAMIU tersebut terdeteksi
yang
Namun
dan
dengan
terdapat
lapangan,
DAMIU
masih
yang
tidak
menunjukkan diantara 6 DAMIU dengan
memenuhi syarat untuk tutup botol yang
kategori
dan
bersih. Hal tersebut berakaitan dengan
pemeliharaan alat, terdapat 4 DAMIU yang
tempat penyimpanan botol yang tidak
belum memenuhi parameter total coliform.
higienis.
cukup
dalam
perilaku
(Marpaung, 2013)
8. Operator
6. Pencucian Botol (gallon)
Perilaku hidup bersih dan sehat operator
Fasilitas pencucian maupun pembilasan
memiliki 6 aspek yang menjadi acuan.
botol harus ada di pada setiap DAMIU.
Namun peneliti hanya mengambil 1 dari
Namun, semua depot hanya memiliki
keenam
fasilitas pembilasan saja. Setelah ditanyakan
operator
kepada pemilik, mereka berpendapat bahwa
melayani konsumen. Semua operator setiap
fasilitas pembilasan sudah termasuk dengan
DAMIU di Kecamatan Wenang tidak
pencucian.
mencuci tangan saat melayani konsumen
Pencucian
harus
tersebut,
mencuci
tangan
yaitu
apakah
setiap
kali
dengan
dan tidak memiliki surat keterangan telah
menggunakan berbagai jenis deterjen tara
mengikuti kursus higiene sanitasi depot air
pangan (food grade) dan air bersih dengan
minum. Karena tidak mengikuti kursus
suhu berkisar 60-85oC, kemudian dibilas
higiene sanitasi depot air minum, para
dengan air menum/air produk secukupnya
operator masih kurang pengetahuan tentang
untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
yang
mempengaruhi kualitas air minum yang
dipergunakan
(Menperindag, 2004)
dilakukan
aspek
untuk
mencuci.
dihasilkan DAMIU.
9. Lain-Lain Kegiatan
memiliki akses sanitasi berupa tempat
Akses sanitasi pada DAMIU dapat berupa
sampah dan jamban.
tempat cuci tangan, jamban dan tempat sampah. Walaupun tidak semua DAMIU
Kualitas Bakteriologi Air Minum DAMIU
memiliki fasilitas sanitasi berupa tempat
Hasil pemeriksaan kualitas bateriologi DAMIU
cuci
di Kecamatan Wenang dapat dilihat pada tabel
tangan,
namun
semua
DAMIU
di bawah ini: Tabel 3. Distribusi Kualitas Bakteriologis Air Minum pada DAMIU di Kecamatan Wenang Kota Manado Tahun 2014 MPN/100ml No
Depot
TotalColiform Hasil Kriteria 0 MS 0 MS 3,6 TMS 0 MS 2,2 TMS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS TMS = Tidak memenuhi Syarat
1 Depot AM 1 2 Depot AM 2 3 Depot AM 3 4 Depot AM 4 5 Depot AM 5 6 Depot AM 6 7 Depot AM 7 8 Depot AM 8 9 Depot AM 9 MS = Memenuhi Syarat
E. coli Hasil 0 0 3,6 0 2,2 0 0 0 0
Kriteria MS MS TMS MS TMS MS MS MS MS
Hasil yang didapatkan dari laboratorium Balai
dari 8 depot yang diperiksa tidak memenuhi
Teknik
syarat Total Coliform untuk air minum, yaitu
Kesehatan
Lingkungan
Pengendalian Penyakit
Kelas
I
dan
Manado,
terdapat 2 DAMIU yang tidak memenuhi
lebih dari 0/100ml. Coliform
merupakan
indikator
persyaratan mikrobiologi. 2 DAMIU tersebut
pencemaran terhadap air minum karena bakteri
masing-masing mengandung bakteri E. coli
ini hanya terdapat pada usus manusia. Jika
sebanyak 3,6 dan 2,2 MPN/100ml air.
bakteri ini terdeteksi pada air minum, maka air
Hal ini dapat terjadi antara lain karena
minum tersebut sudah tercemar oleh tinja
filter yang digunakan dalam proses pengolahan
manusia. Apabila kualitas air minum yang
air
dihasilkan
minum
dibersihkan,
yang
jarang
peralatan
diganti
atau
sterilisasi/desinfeksi
tidak
menimbulkan
memenuhi
gangguan
syarat,
penyakit
akan pada
berupa ozon maupun UV yang sudah tidak
manusia. Maka dari itu, air minum yang
berfungsi
aktif
dihasilkan oleh DAMIU harus dilakukan
membunuh kuman dan sanitasi petugas yang
pemeriksaan secara rutin agar dapat mencegah
tidak diperhatikan.
pencemaran
dan
tidak
dalam
masa
Penelitian yang dilakukan oleh Pradana, M dan Marsono, B di Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tahun 2013 didapati 4 depot (50%)
masyarakat.
dan
aman
dikonsumsi
oleh
KESIMPULAN 1.
2.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
pada 9 DAMIU di Kecamatan Wenang,
Chandra,B.2012.
terdapat 8 DAMIU yang memenuhi syarat
Lingkungan.
higiene sanitasi dan 1 DAMIU tidak
Kedokteran EGC
Pengantar Jakarta:
Kesehatan
Penerbit
Buku
memenuhi syarat higiene sanitasi menurut
Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman
pedoman pelaksanaan penyelenggaraan
Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene
hygiene sanitasi depot air minum Depkes
Sanitasi
tahun 2010.
Direktorat
Terdapat 2 DAMIU mengandung bakteri
Lingkungan Kementrian Kesehatan RI
Total Coliform dan E. coli lebih dari 0
Marpaung, dkk. 2013. Uji Kualitas Air Minum
atau tidak memenuhi syarat kesehatan.
Isi
Depot
Air
Minum.
Jenderal
Ulang
Di
Jakarta:
Pengendalian
Kecamatan
Sukolilo
Surabaya Ditinjau Dari Perilaku Dan SARAN
Pemeliharaan Alat. Jurnal Teknik Pomits
1.
Vol.2, No.2, 2013, Hal 166-170.
Semua DAMIU harus menerapkan higiene sanitasi secara
2.
melakukan
rutin
pemeriksaan
terhadap
kualitas
Menteri Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
RI
No.
492
bakteriologis air minum, agar air yang
/MENKES/PER/IV/2010
dihasilkan memenuhi syarat kesehatan dan
Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta:
layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Menteri Kesehatan RI
DAMIU yang tidak memenuhi syarat harus
3.
dan
segera
mengganti
peralatan
tentang
Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI. 2004. Keputusan Menteri Perindustrian
desinfeksi, mengubah letak tendon air
Dan Perdagangan RI
menjadi tidak terkena langsung matahari
/Kep/10/2004 Tentang Persyaratan Teknis
dan mengganti tutup botol gallon dengan
Depot Air Minum Dan Perdagangannya.
yang lebih bersih agar menghasilkan air
Jakarta:
minum yang memenuhi syarat kesehatan.
Perdagangan RI
Pemerintah Kota Manado meningkatkan pemeriksaan
maupun
Menteri
No.
651/MPP
Perindustrian
Dan
Pradana, dkk. 2013. Uji Kualitas Air Minum Isi
pengawasan
Ulang Di Kecamatan Sukodono, Sidoarjo
terhadap usaha depot air minum agar air
Ditinjau Dari Perilaku Pemeliharaan
yang
Alat. Jurnal Teknik Pomits Vol.2, No.2,
dikonsumsi
tidak
menimbulkan
gangguan kesehatan pada masyarakat.
2013,
Hal
83-86.