ANALISIS KADAR LOGAM MERKURI (Hg) PADA AIR, IKAN, KEONG DAN SEDIMEN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI TONDANO KELURAHAN KETANG BARU KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Mohamad Giffari Paputungan*, Sri Seprianto Maddusa*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Merkuri (Hg) merupakan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia apabila terakumulasi dalam tubuh. Merkuri masuk dalam lingkungan perairan diakibatkan oleh buangan rumah tangga dan buangan industri. Selain itu, disebabkan juga oleh faktor alam melalui pelapukan batuan dan letusan gunung. Manusia dapat terakumulasi merkuri melalui konsumsi makanan dari biota perairan tercemar. Perairan sungai tondano memiliki banyak Sub DAS salah satunya Sub DAS Tikala yang mengairi Kelurahan Ketang Baru dan diarea tersebut terdapat industri penyepuhan emas. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kadar merkuri pada air, ikan, keong dan sedimen daerah aliran sungai tersebut. Metode yang digunakan adalah observasional analitik berbasis laboratorium dengan pemeriksaan kadar merkuri pada air, ikan, keong dan sedimen menggunakan metode AAS. Sampel air diambil tiga titik, pada pagi dan sore hari, sampel sedimen diambil pada tiga titik dan ikan serta kerang masing – masing satu titik dengan jarak tiap titik 50 Meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel air pada pagi dan sore hari rata – rata <0,000003 mg/l hasil ini memenuhi syarat sesuai PP No 82 (2001) <0,001 mg/l. sampel ikan mas (Cyprinus Carpio) <0,0016 ppm hasil ini memenuhi syarat sesuai BSNI <0,05 mg/kg. Sampel keong popaco (Telescopium telescopiu) 4,88 ppm hasil ini tidak memenuhi syarat sesuai BSNI <1,0 mg/kg. Sampel sedimen pada tiga titik rata – rata 0,287 ppm dan masi memenuhi syarat IADC/CEDA <1,6 ppm. Hasil Keseluruhan sampel yang diperiksa menunjukan bahwa sampel air, ikan dan sedimen belum melebihi batas maksimum sedangkan sampel keong telah melebihi batas maksimum yang dipersyaratkan. Kata Kunci: Merkuri, Air, Ikan, Keong, Sedimen ABSTRACT Mercury ( Hg ) is a heavy metal that possible in endanger human health if accumulate in body. Mercury entered water environment by an industrial and household disposal. It also caused by natural factors through rocks weathering and volcano eruption. Human have a possibility to accumulate with mercury through the consumption of food from tainted water organism. Tondano stream has many "sub DAS” (sub river flow area) and Tikala sub river flow area is amongst the river flow that irrigate Ketang Baru district which have a gold gilding industry. The purpose of this research was to discover the mercury level in water, fish, scallop and sediment using AAS method. The water sample collected from 3 points, in the morning and in the afternoon. The sediment sample collected from 3 points and from fish and scallop one point each with a range of 50 meter of each point. The result of the research shown that the water sample taken in the morning and in the afternoon were in average of <0,000003 mg/l which was qualified according to PP No 82 (2001) <0,001 mg/l. the goldfish (Cyprinus Carpio) sample was <0,0016 ppm which alsa qualified according to BSNI <0,05 mg/kg. “Popaco” scallop (Telescopium telescopiu) sample was 4,88 ppm which was not qualified according to BSNI <1,0 mg/kg. Sediment sample from 3 points were in average of 0,287 ppm and was still qualified for IADC/CEDA <1,6 ppm. The overall result of checked samples shown that the sample of water, fish and sediment was not exceeded the maximum limit yet as for the scallop that already surpasses the required maximum limit. Keywords: Mercury, Water, Fish, Scallop, Sediment
1
PENDAHULUAN
salah satu logam berat yang dapat
Pencemaran lingkungan sekarang ini
membahayakan
banyak terjadi di masyarakat salah
apabila
satunya
Merkuri
yaitu
pencemaran
Pencemaran
di
menyebabkan
terjadinya
kualitas
sungai
lingkungan
mempengaruhi sekitarnya.
sungai.
oleh
diantaranya
industri,
limbah
dalam
tubuh.
lingkungan
perubahan
umumnya diakibatkan oleh buangan
hidup
akan
rumah tangga dan buangan industri.
di
Selain itu, adanya merkuri di perairan
sungai
berbagai
manusia
masuk
dalam
perairan dengan kadar yang tinggi
Pencemaran
diakibatkan
terakumulasi
manusia
akan
yang
makhluk
kesehatan
kegiatan
adalah limbah
domestik,
disebabkan
juga
oleh
faktor
alam
melalui proses pelapukan batuan dan letusan gunung berapi (Sembel, 2015).
sampah
Hasil survei di lokasi penelitian
organik dan bahan – bahan kimia yang
daerah aliran sungai Tondano Kelurahan
menyebabkan
Ketang Baru, terdapat industri rumah
terganggunya
suatu
ekosistem.
tangga
Logam merupakan kelompok
yang
penyepuhan
merupakan
dan
tempat
pembakaran
toksin yang bisa dijumpai di alam.
dengan
Adanya
diperairan
sedangkan limbahnya dibuang di daerah
mengakibatkan biota diperairan tersebut
aliran sungai Tondano tanpa pengolahan
tercemar dan menimbulkan efek tidak
terlebih dahulu.
logam
langsung
pada
berat
manusia.
Hal
ini
menggunakan
emas
merkuri,
Penelitian yang dilakukan oleh
berkaitan dengan sifat-sifat logam berat
Manampiring
yang sulit didegradasi sehingga mudah
mengenai studi populasi bakteri resisten
terakumulasi dalam lingkungan perairan
merkuri yang dilakukan di tiga titik
dan keberadaannya secara alami sulit
pengambilan sampel di daerah aliran
dihilangkan. Logam berat sendiri dapat
sungai Tondano di Kelurahan Ketang
terakumulasi
perairan
Baru, ditemukan adanya kandungan
seperti ikan, kerang dan sedimen, serta
merkuri pada sampel tersebut walaupun
memiliki
terus
belum melebihi baku mutu lingkungan
meningkat bila tercemar secara terus
yang dipersyaratkan. Kadar merkuri di
menerus (Darmono, 2001).
titik 1 (0,0004 mg/l) dan 2 (0,0004 mg/l)
dalam
kadar
biota
yang
akan
Beberapa logam berat yang berbahaya
dan
sering
mencemari
dan
Keppel
(2011)
dimana itu merupakan daerah keramba ikan merupakan tempat pembuangan
lingkungan termasuk sungai antara lain
limbah
adalah Merkuri (Hg). Merkuri adalah
penyepuhan emas. Sedangkan di titik 3
2
merkuri
oleh
industri
(0,0002 mg/l) kadarnya lebih rendah
dengan pengambilan pada pagi hari
karena tidak berhubungan langsung
sebelum aktifitas manusia dan sore hari
dengan saluran pembuangan.
sesudah aktifitas manusia, sampel ikan dan keong masing – masing 1 sampel
METODOLOGI
serta sampel sedimen 3 sampel diambil
Jenis penelitian ini adalah observasional
pada tiga titik pengambilan sampel.
analitik berbasis laboratorium dengan
Data
pemeriksaan kadar logam berat merkuri
cemaran merkuri pada air, biota dan
pada perairan, ikan, keong dan sedimen
sedimen dibandingkan dengan baku
di
menggunakan
mutu air, biota dan sedimen yang sesuai
Absorption
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82
sungai
metode
Tondano
AAS
(Atomic
Spectophotometer). Penelitian
hasil
Tahun ini
dilakukan
di
Kualitas
pengujian atau
2001 Air
analisis
tentang
Pengelolaan
dan
Pengendalian
daerah aliran sungai Tondano Kelurahan
Pencemaran Air untuk sampel air yaitu
Ketang Baru, dimana lokasi ini terdapat
<0,001
industri rumah tangga yang melakukan
Nasional
penyepuhan
limbahnya
Batas Maksimum Cemaran Logam Berat
langsung dibuang ke aliran sungai.
pada Pangan dalam hal ini ikan yaitu
Sampel 1 diambil di daerah sumber
<0,5 mg/kg dan sampel keong <1,0
pencemar, titik 2 di daerah sesudah
mg/l. Sedangkan, untuk sampel sedimen
sumber pencemar dan ke 3 di daerah
berdasarkan International Association of
sebelum
Jarak
Dredging Companies (IADC)/Central
masing – masing titik adalah 50 Meter.
Dredging Association (CEDA) 1997
Lokasi pemeriksaan sampel diperiksa
tentang batas cemaran logam berat pada
pada Laboratorium Balai Riset dan
sedimen yaitu <1,6 ppm.
emas
sumber
Standarisasi
dan
pencemar.
Industri
mg/l.
Badan
Indonesia
Standarisasi
(BSNI)
tentang
(BARISTAND)
Manado. Penelitian ini dilakukan sejak
HASIL DAN PEMBAHASAN
bulan Mei – Juli 2017.
Kadar Merkuri pada Sampel Air
Populasi dalam penelitian ini
Hasil pemeriksaan uji merkuri pada
yaitu air, biota (ikan dan keong) dan
sampel air dengan metode AAS di
sedimen di perairan sungai Tondano
laboratorium
Kelurahan Ketang Baru yang di ambil
pada pagi dan sore hati yaitu:
dari tiga titik. Sampel dari penelitian ini yaitu 6 sampel air di tiga titik berbeda
3
BARISTAND
Manado
Tabel 1.
Hasil pemeriksaan Kadar Cemaran Merkuri di Perairan Sungai Tondano Kelurahan Ketang Baru pada Pagi Hari.
Titik Koordinat Titik sampel Hasil Penelitian Baku Mutu Ket Sampel (mg/l) (mg/l) LU BT 1. 0129’ 38,0” 12451’ 35,4” < 0,000003 < 0,001 MS 2. 0129’ 27,1” 12451’ 15,7” < 0,000003 < 0,001 MS 3. 0129’ 28,9” 12451’ 10,2” < 0,000003 < 0,001 MS Sumber: Data Primer Keterangan: MS = Memenuhi Syarat Tabel 2.
Hasil pemeriksaan Kadar Cemaran Merkuri di Perairan Sungai Tondano Kelurahan Ketang Baru pada Sore Hari.
Titik Koordinat Titik sampel Hasil Penelitian Baku Mutu Ket Sampel (mg/l) (mg/l) LU BT 1. 0129’ 38,0” 12451’ 35,4” < 0,000003 < 0,001 MS 2. 0129’ 27,1” 12451’ 15,7” < 0,000003 < 0,001 MS 3. 0129’ 28,9” 12451’ 10,2” < 0,000003 < 0,001 MS Sumber: Data Primer Keterangan: MS = Memenuhi Syarat Hasil pemeriksaan kadar merkuri pada
penghujan, konsentrasi logam berat pada
sampel air yang diambil di pagi hari
perairan cenderung lebih rendah karena
sebelum aktifitas manusia dan sore hari
terencerkan oleh air hujan. Selain itu
sesudah aktifitas manusia pada tiga titik
logam berat dalam perairan juga akan
tersebut menunjukan hasil yang sama
mengalami pengendapan dan kemudian
yaitu < 0,000003 mg/l. Hasil ini masih
akan diserap oleh organisme yang ada
memenuhi
diperairan (Hutagalung, 1984 dalam
syarat
sesuai
dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
Sarjono, 2009).
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
Penelitian ini sejalan dengan
dan Pengendalian Pencemaran Air yaitu
penelitian yang dilakukan oleh BLH
< 0,001 mg/l.
Provinsi Sulawesi Utara (2016) yang
Hasil yang sama ini diakibatkan
dilakukan di sepanjang sungai tondano
karena pada saat pengambilan sampel
pada hulu sungai, pertengahan sungai
air kondisi cuaca sedang hujan dan
dan hilir sungai dengan kondisi cuaca
mengakibatkan arus di daerah aliran
hujan. Hasilnya menunjukan bahwa
sungai
perairan
cukup
keras.
Pada
musim
4
sungai
tondano
terdapat
cemaran logam merkuri 0,00005 mg/l.
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Ini menunjukan bahwa kondisi perairan
Pengendalian Pencemaran Air yaitu <
sungai tondano saat hujan kadar logam
0,001 mg/l.
merkurinya masih di bawa batas baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan
Kadar Merkuri pada Sampel Ikan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
Mas (Cyprinus Carpio)
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Kadar Cemaran Merkuri Pada Ikan No
1.
Sampel
Hasil Analisis (ppm)
Batas Maksimum Berdasarkan BSNI (mg/kg)
Ket
< 0,5
MS
Ikan Mas (Cyprinus < 0,0016 Carpio) Sumber: Data Primer Keterangan: MS = Memenuhi Syarat
Hasil ini menunjukan bahwa ikan mas di
sulit
perairan tersebut sudah terkontaminasi
terakumulasi dalam lingkungan perairan
merkuri walaupun masih di bawah batas
dan keberadaannya secara alami sulit
maksimum yang dipersyaratkan BSNI.
dihilangkan. Selain itu, apabila logam
Merkuri yang masuk ke perairan akan
berat terakumulasi dalam biota perairan
mengendap pada sedimen, kemudian
maka akan memiliki waktu tinggal yang
akan berasosiasi dengan sistem rantai
lama dan kadarnya akan terus bertambah
makanan sehingga masuk ke dalam
apabila perairan tersebut terus tercemar
tubuh biota perairan tersebut melalui
(Darmono, 2001).
plankton kemudian zooplankton dan
Penelitian
selanjutnya
dikonsumsi
Widowati,
dkk (2008)
sehingga
ini
juga
mudah
sejalan
ikan.
dengan penelitian yang dilakukan oleh
menjelaskan
Marsyalita (2012) menunjukan bahwa
akumulasi merkuri dalam tubuh hewan
rata – rata kadar merkuri di perairan
air
sungai jagir surabaya adalah 0,0063
disebabkan
oleh
oleh
didegradasi
pengambilan
merkuri oleh organisme air yang lebih
ppm.
cepat dari pada proses ekresi. Kadar
merkuri pada dua sampel ikan yaitu ikan
merkuri dalam ikan biasanya lebih
keting (Airus Caelatus) adalah 0,0096
tinggi dari pada kadar merkuri di air
dan
sekitarnya.
Mossambicus)
Hal ini tidak boleh dibiarkan dalam
kurun
waktu
yang
lama
mengingat sifat-sifat logam berat yang
Dibandingkan
ikan
mujair adalah
dengan
kadar
(Oreochromis 0,0112
ppm.
Cemaran merkuri ini 64 % disumbang dari limbah industri dan 34 % dari limbah
5
domestik.
Penelitian
ini
menunjukan bahwa kadar merkuri di
Kadar Merkuri pada Sampel Keong
perairan
(Telescopium telescopiu)
cenderung
lebih
rendah
dibandingkan dengan biota yang hidup di perairan tersebut.
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Kadar Cemaran Merkuri Pada Keong No 1.
Sampel
Hasil Analisis (ppm)
Batas Maksimum Berdasarkan BSNI (mg/kg)
Keong Popaco 4,88 (T. telescopiu) Sumber: Data Primer Keterangan:T MS = Tidak Memenuhi Syarat
< 1,0
Ket. TMS
Hasil pemeriksaan laboratorium pada
pencemar dan lokasi titik sesudah
sampel keong popaco di daerah aliran
pencemar.
sungai
tondano
kadar
Penelitian ini sejalan dengan
merkuri yang cukup tinggi yaitu 4,88
penelitian yang dilakukan oleh Saman,
ppm.
yang
dkk (2014) yang menunjukan bahwa
diperiksa menunjukan kadar yang telah
kadar merkuri dalam keong popaco (T.
melebihi baku mutu yang dipersyaratkan
telescopiu) di sekitar muara sungai
oleh BSNI mengenai batas maksimum
balaotin, cibok dan kobok
cemaran logam merkuri pada keong. Hal
masing adalah 0,07 – 0,13 ppm, 0,11 –
ini disebabkan karena logam berat lebih
0,15 ppm dan 0,06 – 0,11 ppm. Kadar
banyak mengendap dalam sedimen,
logam merkuri dalam sampel keong
sehingga logam berat yang terakumulasi
popaco tertinggi terdapat pada muara
dalam kerang juga lebih tinggi. Kadar
sungai cibok. Hal ini dikarenakan
logam merkuri yang tinggi pada keong
adanya proses pertambangan emas di
popaco di perairan sungai tersebut
daerah tersebut.
Sampel
menunjukan
keong
popaco
diakibatkan karena adanya pembuangan limbah dari industri penyepuhan emas dan pabrik - pabrik di daerah aliran sungai tersebut, selain itu juga karena buangan limbah rumah tangga di daerah aliran
sungai
tersebut.
Mengingat
sampel keong ini diambil di antara lokasi yang diduga merupakan sumber
6
masing –
Kadar Logam Merkuri pada Sedimen
Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Kadar Cemaran Merkuri pada Sedimen Titik Sampel
Hasil Pemeriksaan (ppm)
1. 2. 3.
Baku Mutu (ppm)
0,473 0,120 0,268
Ket.
1,6 1,6 1,6
MS MS MS
Sumber: Data Primer Keterangan: MS = Memenuhi Syarat Hasil pemeriksaan sampel sedimen di
dalam sedimen, di mana semakin dekat
laboratorium
jarak
menunjukkan
bahwa
dari
lokasi
pencemar
maka
sampel sedimen di daerah aliran sungai
semakin tinggi pula konsentrasi merkuri
tersebut tercemar merkuri walaupun
dibandingkan dengan lokasi yang berada
belum
jauh dari lokasi pencemar.
melebihi
baku
mutu
IADC/CDEA. Rata – rata kadar merkuri pada tiga titik pengambilan sampel
KESIMPULAN
adalah
kadar
1. Kadar cemaran merkuri pada tiga
merkuri tertinggi yaitu pada titik 1
titik pengambilan sampel air kadar
dimana lokasi ini merupakan sumber
merkurinya rata – rata <0,000003
pencemar
mg/l. Sampel ini memenuhi syarat
0,287.
Titik
merkuri
dengan
dari
industri
penyepuhan emas.
berdasarkan PP No. 82 tahun 2001.
Penelitian ini sejalan dengan
2. Kadar cemaran merkuri pada sampel
penelitian yang dilakukan oleh Kitong,
ikan Mas (C. carpio) <0,0016 ppm.
dkk (2012) mengenai Analisis Merkuri
Sampel
dan Arsen di Sedimen Sungai Ranoyapo
berdasarkan BSNI.
Kecamatan
Amurang
ini
memenuhi
syarat
menyatakan
3. Kadar cemaran merkuri pada sampel
bahwa sungai Ranoyapo pada lima
keong popaco (T. telescopiu) 4,88
lokasi pengambilan sampel terdapat
ppm. Sampel ini tidak memenuhi
cemaran merkuri. Dari kelima titik
syarat BSNI.
tersebut, titik tertinggi terdapat pada titik
4. Kadar cemaran merkuri pada tiga
3 di desa karimbow 1 yaitu 1,3 mg/kg
titik pengambilan sampel sedimen
dimana lokasi ini terdapat sumber
menunjukan hasil rata – rata 0,287
pencemar merkuri. Hasil penelitian ini
ppm.
menunjukan bahwa jarak dari lokasi
memenuhi
pencemar
IADC/CEDA.
menentukan
tingkat
konsentrasi merkuri yang terakumulasi 7
Sampel
ini
dikategorikan
syarat
berdasarkan
SARAN
dan Danau Tahun 2016. Sulawesi
1. Perlu adanya penelitian yang samap
Utara.
dengan penambahan jumlah logam
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan
berat yang akan diteliti seperti
Pencemaran:
Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd)
Toksikologi
serta pengambilan sampel sebaiknya
Logam.
dilakukan
Universitas Indonesia
kemarau.
pada Hal
perlunya
saat ini
musim
dikarenakan
pemantauan
Hubungan dengan
Jakarta:
Senyawa Penerbit
Kitong, MT. Abidjulu, J. Koleangan, SJ.
secara
2012. Analisis Merkuri (Hg) dan
berkesinambungan terhadap kadar
Arsen (As) di Sedimen Sungai
logam merkuri di perairan sungai
Ranoyapo Kecamatan Amurang
Tondano Kelurahan Ketang Baru.
Sulawesi Utara. Jurnal MIPA
2. Perlunya dilakukan penelitian mulai
Unsrat Online. Jurusan Kimia
dari hulu sungai hingga ke hilir
FMIPA. Unsrat. Manado. Vol 1
sungai, sehingga dapat menduga
(1).
secara tepat sumber – sumber
Manampiring, AE. Keppel, BJ. 2011.
pencemar lainnya di daerah aliran
Studi Populasi Bakteri Resisten
sungai Tondano.
Merkuri di Daerah Aliran Sungai
3. Industri penyepuhan emas perlu mengadakan yang proses
pengolahan
memadai
Tondano Kelurahan Ketang Baru
limbah
dan
melakukan
penghilangan
kontamin
Manado. Jurnal Ilmiah Sains. Bagian Kedokteran.
inorganik yang berbahaya terhadap masyarakat dan lingkungan. 4. Perlu
adanya
perhatian
Kimia
Fakultas
Universitas
Sam
Ratulangi. Manado. Vol 11 (1). Marsyalita, F. Rahardja, BS. Cahyoko,
dari
Y. 2012. Analisis Kandungan
pemerintah untuk selalu melakukan
Merkuri (Hg) pada Air, Sedimen,
pemantauan terkait dengan industri
Ikan Keting (Arius Caelatus) dan
penyepuhan emas di daerah aliran
Ikan
sungai tondano kelurahan ketang
Mossambicus) di Kali Jaring
baru.
Surabaya.
Mujair
(Oreochromis
Jurnal
Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. Unair. Surabaya. Vol 4 (2).
DAFTAR PUSTAKA Badan Lingkungan Hidup (DLH). 2016.
Samman,
Pemantauan Kualitas Air Sungai
A.
Setyobudiandi, Konsentrasi
8
Batu,
DTFL.
I.
2014.
Merkuri
dan
Hubungannya
dengan
Indeks
Tilaar, S. 2014. Analisis Pencemaran
Popaco
Logam Berat di Muara Sungai
Kepadatan
Keong
(Telescopium
Telescopium)
di
Tondano dan Muara Sungai Sario
Kao Teluk Halmahera Utara.
Manado Sulawesi Utara. Jurnal
Depik. IPB. Bogor. Vol 3 (2)
Ilmiah Platix. Manado. Vol 2 (1).
Sarjono, A. 2009. Analisis Kandungan
Widowati, Sustiono, Jusuf. 2008. Efek
Logam Berat Cd, Pb dan Hg pada
Toksik Logam: Pencegahan dan
Air dan Sedimen di Perairan
Penanggulangan
Kamal Muara. Skripsi. Institut
Yogyakarta: Andi Offset
Pertanian Bogor. Bogor. Sembel,
DT.
2015.
Toksikologi
Lingkungan Dampak Pencemaran dari
Berbagai
Bahan
Kimia
dalam Kehidupan Sehari – hari. Yogyakarta: Penerbit Andi.
9
Pencemaran.