HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI SULAWESI UTARA Sri Ayu N. Karinda*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F. Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Pola pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara memiliki tugas untuk melaksanakan pengendalian penduduk. Maka diperlukan kinerja yang baik dari pegawai untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, faktor yang diduga dapat mempengaruhi kinerja pegawai antara lain budaya organisasi dan kepemimpinan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai di BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. Metode penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan rancangan survei potong lintang untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan populasi penelitian ialah pegawai BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dan jumlah sampel yang diperoleh yaitu 51 orang pegawai. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan nilai p value yang diperoleh dari hasil analisis hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai sebesar 0,036 dan hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai menunjukan hasil nilai p value sebesar 0,034. Kesimpulannya adalah budaya organisasi dan kepemimpinan memiliki hubungan dengan kinerja pegawai di BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai saran agar budaya organisasi dan kepemimpinan di BKKBN Provinsi Sulawesi Utara perlu ditingkatkan agar kinerja pegawai meningkat. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Kinerja ABSTRACT A pattern of population growth affect on the degree of public health. National population agency and family planning (BKKBN) North Sulawesi has a duty to implement population control. Then required a good performance from the staff to achieve a purpose of these organisations, the suspected factors that can affect performance employees among others organization culture and leadership. The purpose of this study is to find the relationship between organization cultures and leadership with the employee performance of BKKBN North Sulawesi. This research method is analytic survey with cross sectional study design, to find the relationship between organization cultures and leadership with the employee performance. Research instruments using a questionnaire, population of this research is the employees at the BKKBN North Sulawesi with the total sample obtained namely employees 51 people. The analysis used is chi square test. The results showed the p value obtained from the result data analysis the relationship between organization cultures with the employee performance are 0,036 and the relationship between leadership with the employee performance are 0,034. The conclusion is organizations culture and leadership have a relation with the employee performance at the BKKBN North Sulawesi. The suggested that organization culture and leadership at the BKKBN North Sulawesi need to be enhance for increase performance of the employees. Keywords: Organization Cultures, Leadership, Performance
PENDAHULUAN
kepemimpinan dan disiplin kerja dengan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau
Nasional
Morotai memberikan hasil bahwa terdapat
(BKKBN)
merupakan
lembaga
pemerintah yang dibentuk dalam rangka
hubungan
pengendalian penduduk dan pembangunan
kinerja.
keluarga.
Untuk
mewujudkan
penduduk
antara
kepemimpinan
dengan
Penelitian juga dilakukan oleh Umulu
tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas,
(2015)
tentang
pengaruh
kepemimpinan
pemerintah menetapkan kebijakan keluarga
terhadap kinerja pegawai di BKKBN Provinsi
berencana melalui penyelenggaraan program
Gorontalo, hasil penelitian menyatakan bahwa
keluarga berencana yang antara lain bertujuan
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
untuk menjaga kesehatan dan menurunkan
pegawai.
angka kematian bayi, ibu dan anak (UU 52 tahun 2009).
METODE PENELITIAN
BKKBN
diberi
mandat
untuk
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei
mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan
analitik,
(Nawacita), terutama pada Agenda Prioritas
survei
nomor 5 (lima) yaitu “Meningkatkan Kualitas
Penelitian
Hidup
Kependudukan
Manusia
Indonesia”
melalui
dengan potong
menggunakan lintang
dilaksanakan dan
(cross pada
Keluarga
rancangan sectional). Badan Berencana
“Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara
Berencana”.
Strategi
yang diadakan pada bulan juni hingga bulan
Pembangunan Nasional 2015-2019 (Dimensi
juli 2016. Populasi pada penelitian ini adalah
Pembangunan),
Dimensi
pegawai BKKBN Provinsi Sulawesi Utara
didalamnya
yang berjumlah 80 pegawai. Sampel yaitu
berperan serta pada upaya mensukseskan
seluruh pegawai BKKBN yang memenuhi
Dimensi
serta
kriteria inklusi. Instrumen penelitian yang
Mental/Karakter (Revolusi Mental). BKKBN
digunakan ialah kuesioner. Pengumpulan data
bertanggung jawab untuk meningkatkan peran
primer diperoleh dari kuesioner yang dijawab
keluarga dalam mewujudkan revolusi mental.
langsung oleh responden, sedangkan data
Untuk mencapai agenda prioritas nomor lima
sekunder berupa gambaran umum BKKBN
dalam nawacita, maka diperlukan kinerja yang
yang diperoleh dari BKKBN Provinsi Sulawesi
baik dari pegawai BKKBN (Rencana Strategis
Utara.
Pembangunan
BKKBN
berada Manusia,
Pembangunan
dalam
pada yang
Kesehatan
BKKBN, 2015).
Analisis data dilakukan dalam bentuk
Penelitian yang dilakukan Latif (2015)
analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis
tentang hubungan antara iklim organisasi,
univariat dilakukan untuk mendeskripsikan
karakteristik responden serta variabel budaya
Umur
dan
masa
kerja
pegawai
organisasi, kepemimpinan dan kinerja. Analisis
dikatagorikan berdasarkan nilai tengah yang
bivariat
adanya
diperoleh yaitu 49 tahun untuk umur dan 24
budaya organisasi dengan
tahun untuk masa kerja, maka menurut
kinerja pegawai serta hubungan kepemimpinan
kelompok umur jumlah responden terbanyak
dengan kinerja pegawai di BKKBN Provinsi
yaitu yang berada pada kelompok umur 49-58
Sulawesi Utara dengan menggunakan uji Chi-
tahun sebanyak 27 (52.9%) pegawai dan
Square pada program SPSS dengan tingkat
responden paling sedikit adalah pada kelompok
kepercayaan 95% dan nilai α = 0,05.
umur 26-48 tahun yang berjumlah 24 (47.1%)
dilakukan untuk melihat
hubungan antara
pegawai. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sulawesi Utara dengan jumlah responden yang diperoleh sebanyak 51 orang pegawai yang
ditetapkan.
Berdasarkan
inklusi
yang
telah
hasil
penelitian
diketahui bahwa sebagian besar
responden
memiliki jenis kelamin perempuan dengan jumlah 29 (56.9%) pegawai dan sebagian kecil memiliki jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 22
(42.1%)
pegawai.
Berdasarkan
diketahui
bahwa
sebagian
besar
responden pada penelitian ialah yang memiliki jenis kelamin perempuan. Salah satu tugas BKKBN adalah mempromosikan program Keluarga Reproduksi
Berencana (KB-KR),
dan
Kesehatan
pada
umumnya
kelompok yang menjadi sasaran program KB adalah kaum perempuan untuk itu peran pegawai perempuan sangat dibutuhkan dalam pendekatan
dengan
dilakukan promosi KB.
kerja
masyarakat
sebanyak 26 (51.0%) pegawai, sedangkan yang telah bekerja selama 1-23 tahun adalah sebanyak 25 (49.0%) pegawai. Lama masa kerja berkaitan dengan pengalaman yang didapatkan pegawai karena semakin lama pegawai
ketika
bekerja
maka
semakin
banyak
pengalaman yang telah pegawai peroleh, sehingga pegawai dapat semakin terampil dalam melakukan pekerjaan.
data
distribusi responden menurut jenis kelamin dapat
masa
adalah yang bekerja selama 24-38 tahun yaitu
Penelitian dilakukan di BKKBN Provinsi
kriteria
katagori
diketahui bahwa jumlah responden terbanyak
1. Karakteristik Responden
memenuhi
Menurut
Berdasarkan
tingkat
pendidikan
diketahui bahwa distribusi responden menurut tingkat
pendidikan
yaitu
paling
banyak
responden lulusan strata satu (S1) sebanyak 33 orang dengan persentase 64.7%, kemudian lulusan SMA sebanyak 10 orang (19.6%), Diploma sebanyak 2 orang (3.9%) dan S2 sebanyak 6 orang (11.8%). Berdasarkan data distribusi
responden
pendidikan
dapat
menurut
dilihat
bahwa
tingkat jumlah
responden terbanyak adalah responden dengan tingkat pendidikan S1, sedangkan responden paling sedikit adalah responden dengan tingkat
pendidikan Diploma. Semakin tinggi tingkat
43.1%) pegawai berpendapat bahwa budaya
pendidikan yang dimiliki berarti pegawai
organisasi di BKKBN kurang baik.
mempunyai kesempatan untuk menerapkan
Gambaran
budaya
ilmu yang diperoleh dalam menyelesaikan
BKKBN
Provinsi
pekerjaan.
diketahui
dari
Berdasarkan diketahui
bahwa
organisasi
Sulawesi
pernyataan
Utara yang
di
dapat
pegawai
jabatan
pekerjaan
berikan dalam kuesioner penelitian. Sebagian
distribusi
responden
besar pegawai dengan persentase 86,3 %
terbanyak yaitu dengan jabatan pekerjaan
menyatakan bahwa dalam
sebagai staff dengan jumlah 38 orang (74.5%),
didorong untuk meningkatkan kreativitas agar
kemudian Kepala Sub Bidang serta Kepala Sub
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan
Bagian yang berjumlah 12 orang (23.5%) dan
aman, yang artinya dalam bekerja pegawai
Kepala Bidang 1 orang (2.0%). Berdasarkan
harus mengandalkan kerativitas yang dimiliki
bidang kerja diketahui bahwa responden
oleh masing-masing pegawai agar setiap tugas
terbanyak yaitu yang bekerja pada bidang
maupun program yang akan dijalankan dapat
sekertariat
dikerjakan dengan cepat dan tanpa merugikan
sebanyak
16
orang
(31.4%),
kemudian bidang KB-KR sebanyak 6 orang
bekerja pegawai
pihak manapun.
(11.8%), KS-PK sebanyak 5 orang (9.8%),
Sebagian
kecil
dengan
berpendapat
bahwa
bidang ADPIN sebanyak 4 orang (7.8%),
persentase
bidang DALDUK sebanyak 5 orang (9.8%),
manajemen dikantor lebih mengutamakan pada
bidang LATBANG sebanyak 7 orang (13.7%)
hasil kerja, hal ini sejalan dengan pernyataan
dan fungsional khusus sebanyak 8 orang
bahwa pihak manajemen menginformasikan
(15.7%).
dengan
2. Variabel Budaya Organisasi
pekerjaan,
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 51orang
menargetkan sejauh mana pekerjaan yang
pegawai di BKKBN Provinsi Sulawesi dengan
dilakukan dikatakan berhasil.
menggunakan kuesioner berisi 13 pernyataan, variabel
budaya
organisasi
54,9%
pegawai
jelas ukuran keberhasilan dalam sehingga
Budaya
pegawai
organisasi
adalah
dapat
suatu
dikelompokan
kebiasaan yang telah berlangsung lama dan
kedalam dua kategori yaitu budaya organisasi
dipakai serta diterapkan dalam aktivitas kerja
baik dan budaya organisasi kurang baik.
sebagai
Penelitian yang dilakukan memberikan hasil
meningkatkan kualitas kerja setiap individu
bahwa dari 51 pegawai terdapat 29 (56.9%)
yang ada dalam lingkungan kerja. Budaya
pegawai yang berpendapat bahwa budaya
organisasi merupakan cara orang melakukan
organisasi di BKKBN baik, sedangkan 22 (
sesuatu dalam organisasi, dapat berupa satuan
salah
satu
pendorong
untuk
norma yang terdiri dari keyakinan, sikap dan
pola perilaku yang dilakukan orang dalam
tugas dengan sebaik-baiknya, dengan demikian
organisasi yang akan mempengaruhi kinerja
maka
setiap orang dalam organisasi tersebut (Fahmi
melaksanakn tugas dengan sebaik-baiknya.
2014).
Selain itu sebagian kecil pegawai dengan Suatu organisasi dapat tumbuh dan
pegawai
persentase
51%
akan
terdorong
menyatakan
untuk
pemimpin
berkembang jika budaya organisasi yang
mempengaruhi cara pendang pegawai untuk
terdapat
merangsang
menyelesaikan masalah pekerjaan, hal ini
semangat kerja sumber daya manusia yang ada
berarti bahwa sebagian pegawai berpendapat
dalam organisasi tersebut sehingga kinerja
bahwa pemimpin mampu untuk mempengaruhi
organisasi dapat meningkat (Nawawi, 2013).
serta membantu pegawai dalam menyelesaikan
3. Variabel Kepemimpinan.
masalah dalam pekerjaannya sehingga pegawai
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 51 orang
lebih mudah untuk mencari cara memecahkan
pegawai dengan menggunakan kuesioner yang
masalah dalam pekerjaan.
berisi 10 pernyataan, variabel kepemimpinan
Berbagai
didalamnya
dikelompokan
mampu
dalam
kategori
faktor
dapat
yaitu
mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu
kepemimpinan baik dan kepemimpinan kurang
organisasi dalam upaya mencapai tujuannya,
baik. Penelitian yang dilakukan menunjukan
dalam
hasil bahwa dari 51 pegawai terdapat 31
perkembangan lingkungan, serta dalam upaya
(60,8%) pegawai yang berpendapat bahwa
mempertahankan
kepemimpinan di BKKBN baik, sedangkan 20
Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi,
(39,2%)
sebagian besar faktor tersebut dipengaruhi oleh
pegawai
dua
macam
berpendapat
bahwa
kepemimpinan di BKKBN kurang baik. Gambaran kepemimpinan di BKKBN
menyesuaikan
diri
kelangsungan
dengan
organisasi.
pemimpin, baik sifat yang telah melekat pada pemimpin maupun gaya kepemimpinan yang
Provinsi Sulawesi Utara dapat dilihat dari
digunakan
jawaban yang diberikan responden dalam
tersebut.
pernyataan
kuesioner
dalam mempengaruhi pengikutnya merupakan
penelitian. Dari penelitian yang dilakukan
faktor dominan yang menentukan keberhasilan
memberikan hasil sebagian besar pegawai
suatu organisasi. Berhasil atau tidaknya suatu
dengan persentase 94,1% menyatakan bahwa
organisasi
pemimpin sering
menekankan pentingnya
pemimpinannya karena pemimpin memiliki
tugas, 82,4% menyatakan bahwa pemimpin
peran yang sangat penting dalam menentukan
menuntut
arah dan tujuan organisasi (Sunyoto, 2015).
yang
ada
pegawai
dalam
memperioritaskan
dalam
mengelola
Kemampuan
selalu
seorang
dihubungkan
organisasi pemimpin
dengan
pelaksanaan tugas yang utama daripada urusan
Seorang pemimpin yang baik adalah
yang lain dan meminta pegawai melaksanakan
yang mampu mengelola seluruh sumber daya
yang dimiliki, gambaran keberhasilan dari
pernyataan 92,2% pegawai yang menyatakan
seorang pemimpin dapat dilihat dari kinerja
bahwa pegawai mengerjakan setiap tugas
yang dihasilakan oleh suatu organisasi (Fahmi,
dengan komitmen kerja dan dedikasi dan
2014).
pernyataan bahwa
4. Variabel Kinerja
tugas dengan penuh rasa tanggung. Sebagian
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 51 orang
kecil
pegawai di Badan Kependudukan dan Keluarga
menyatakan
Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Utara
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
yang
jawab secara mandiri .
dilakukan
kuesioner
yang
dengan berisi
menggunakan sembilan
pegawai
pegawai
dengan bahwa
melaksanakan
persentase pegawai
68,6% berusaha
belas
Secara sederhana kinerja diartikan
pernyataan, variabel kinerja dikelompokan
sebagai hasil kerja yang diperoleh oleh suatu
dalam dua kategori yaitu kinerja baik dan
organisasi.
kinerja kurang baik. Penelitian yang dilakukan
organisasi mempunyai keterkaitan erat karena
menunjukan hasil 26 (51%) pegawai termasuk
tercapainya tujuan organisasi tidak lepas dari
dalam kategori kinerja baik, sedangkan 25
sumber daya yang dimiliki organisasi tersebut
(49%) lainnya termasuk dalam kategori kinerja
yang berperan aktif sebagai pelaku dalam
kurang baik.
upaya mencapai tujuan organsasi tersebut
Gambaran kinerja pegawai di BKKBN Provinsi
Sulawesi
Utara
ditunjukan
Kinerja
pegawai
dan
kinerja
Nawawi 2013).
dari
5. Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Tabel 1. Hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai Kinerja Pegawai Budaya Organisasi
Total Kurang Baik n %
p value
n
%
n
%
Kurang Baik
15
29.4
7
13.7
22
43.1
Baik
10
19.6
19
37.3
29
56.9
Total
25
49.0
26
51.0
51
100
Berdasarkan
tabel
1
diketahui
OR (CI= 95%)
Baik
bahwa
0.036
4.071 (1.252-13.243)
nilai
BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. Dari hasil
probabilitas (p value) yang didapatkan dari hasil uji
analisis data juga diperoleh nilai odds ratio (OR)
statistik yaitu 0,036 atau lebih kecil dari 0,05, hal
sebesar
ini berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang
organisasi terus diperbaiki maka berpeluang 4,071
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
kali untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai
budaya organisasi dengan kinerja pegawai di
BKKBN Provinsi Sulawesi Utara.
4,071
yang
berarti
apabila
budaya
Hasil
penelitian
ini
sejalan
dengan
BPKP provinsi Sulawesi Utara, dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Emilia Widiati tahun
penelitian nilai signifikan yang diperoleh 0,000
2012 yang meneliti tentang pengaruh motivasi
yang berarti budaya organisasi berpengaruh positif
kerja, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap
dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan nilai
kinerja pegawai kesehatan pada Rumah Sakit Panti
R = 0,631 yang berarti bahwa budaya organisasi
Secanti Gisting dengan jumlah sampel 75 orang
memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja
memberikan hasil angka korelasi yang diperoleh
karyawan (karena diatas 50%).
yaitu R = 0,869 dan nilai signifikan 0,000 untuk uji
Pendapat mengenai hubungan
satu sisi, hal ini berarti bahwa terdapat hubungan
organisasi dengan kinerja yang dikemukakan oleh
yang sangat kuat antara budaya organisasi dengan
Tan pada tahun 2002menjelaskan bahwa budaya
kinerja pegawai kesehatan di Rumah Sakit Panti
organisasi
SecantiGisting.
pertumbuhan organisasi, karena budaya organisasi
mempunyai
peran
penting
budaya
dalam
Penelitian lain yang mendukung juga
yang terdapat didalamnya mampu merangsang
dilakukan oleh Dewi Trang pada tahun 2013
semangat kerja sumber daya manusia didalamnya
tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya
sehingga kinerja organisasi meningkat (Nawawi,
organisasi terhadap kinerja karyawan di perwakilan
2013)
6.
Hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai Tabel 2. Hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai Kinerja Pegawai Kepemimpinan
Total
p value
Kurang Baik n %
n
%
N
%
Kurang Baik
14
27.5
6
11.8
20
39.2
Baik
11
21.6
20
39.2
31
60.8
Total
25
49.0
26
51.0
51
100
Berdasarkan
tabel
2
diketahui
bahwa
Baik
nilai
probabilitas (p value) yang didapatkan dari hasil uji
0.034
OR (CI= 95%)
4.242 (1.269-14.179)
meningkatkan kinerja pegawai BKKBN Provinsi Sulawesi Utara.
statistik yaitu 0,034 atau lebih kecil dari 0,05, hal
Penelitian ini didukung oleh penelitian
ini berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang
yang
dilakukan Latif (2015) tentang hubungan
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
antara iklim organisasi, kepemimpinan dan disiplin
kepemimpinan dengan kinerja pegawai di Badan
kerja dengan kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Pulau Morotai, hasil uji statistik memberikan hasil
Provinsi Sulawesi Utara. Dari hasil analisis data
nilai p sebesar 0,008 (p < 0,05) dan nilai OR =
juga diperoleh nilai odds ratio (OR) sebesar 4,242
5,750 yang berarti terdapat hubungan antara
yang berarti bahwa apabila kepemimpinan terus
kepemimpinan dengan kinerja di Dinas Kesehatan
diperbaiki maka berpeluang 4,242 kali untuk
Kabupaten Pulau Morotai.
Penelitian lain dilakukan oleh Rahmafitri (2015)
tentang
analasis
pengaruh
dengan melakukan penelitian dalam jumlah
gaya
sampel yang lebih banyak dan peneliti
kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap
selanjutnya diharapkan dapat melakukan
kinerja karyawan di kedeputian keluarga sejahtera
penelitian
dan pemberdayaan keluarga BKKBBN Pusat
mungkin mempunyai hubungan dengan
memberikan hasil bahwa gaya kepemimpinan dan
kinerja.
tentang variabel lain yang
budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja
yang
dihasilkan
oleh
suatu
organisasi merupakan gambaran keberhasilan dari seorang pemimpin yang mengelola organisasi tersebut, dorongan dan semangat kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin mampu
DAFTAR PUSTAKA Fahmi I . 2014 a. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.
Fahmi I. 2014 b. Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi dan Kasus. Bandung: Alfabeta Latif JA. 2015. Hubungan Antara Iklim Organisasi,
menggerakkan suatu organisasi beserta setiap
Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
dengan
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi
Kinerja Di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau
tersebut kearah yang diinginkan (Fahmi, 2014).
Morotai.(Online),(http://jkesmasfkm.unsrat.ac. id/wp-content/uploads/2015/06/10
Jufal-For-Jurnal.pdf diakses 2 Oktober 2016)
KESIMPULAN 1.
2.
Terdapat
hubungan
antara
budaya
Nawawi
I.
2013.
Budaya
organisasi dengan kinerja pegawai di
Kepemimpinan
BKKBN Provinsi Sulawesi utara.
Prenadamedia Group
Terdapat hubungan antara kepemimpinan dengan
Artikel-
kinerja
pegawai
di
BKKBN
Rencana
dan
Strategis Badan
Organisasi,
Kinerja.
Jakarta:
Kependudukan
dan
Keluarga Berencana Nasional Tahun 20152019
Provinsi Sulawesi utara
Sunyoto D, Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Gadjah Mada
SARAN 1.
Kepemimpinan
di
BKKBN
Provinsi
Sulawesi Utara perlu ditingkatkan dan
2.
Umulu I. 2013. Pengaruh kepemimpinan terhadap
diperbaiki agar dapat terus mempengaruhi
kinerja
para pegawai untuk meningkatkan kinerja
kependudukan
dan
dalam menjalankan tugas di BKKBN
provinsi
gorontalo.
Provinsi Sulawesi Utara.
(http://eprints.ung.ac.id/4027/, daikses 20 Juli
Budaya organisasi di BKKBN Provinsi
2016)
Sulawesi Utara harus terus diperbaiki agar para
pegawai
selalu
terpacu
untuk
meningkatkan kinerja. 3.
University Press
Untuk peneliti selanjutnya kiranya dapat memperluas cakupan penelitian, antara lain
pegawai
pada
kantor
keluarga
badan
berencana (online)
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan
Pembangunan
Keluarga
dan
Widiati E. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
dan
Budaya
Organisasi
Terhadap
Kinerja Pegawai Kesehatan Pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting. (Online), Vol.1No.1,(http://ejurnal.asmi.ac.id/index.php/ JOMM/article/view/6, diakses 20 Juni 2016) Rahmafitri A. 2015. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dan
Budaya
Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Di Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Keluarga
BKKBBN
Pemberdayaan Pusat.
(Online),
(http://eprints.binus.ac.id/31968/1/2014-200986-MN%20Abstrak001.pdf diakses 3 Oktober 2016) Trang DS. 2013. Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Oengaruhnya
Terhadap
Kinerja Karyawan Di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi
Utara.
(Online),
Vol.1No.3,(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.p hp/emba/article/view/1995/1590 diakses 30 september 2016)