HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA SOPIR BUS TRAYEK BITUNG MANADO DI TERMINAL TANGKOKO KOTA BITUNG Gloria G. Karundeng*, Woodford B. S. Joseph*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Kelelahan kerja merupakan masalah yang penting untuk diperhatikan, karena kelelahan pada pekerja dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja, pengemudi mempunyai resiko gangguan kesehatan berupa gangguan pada otot, ini diakibatkan karena duduk dalam waktu yang lama sehingga tekanan antara ruas tulang belakang akan meningkat dan menyebabkan adanya keluhan nyeri punggung, dan pada umumnya tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, dan hal ini menimbulkan adanya perasaan kelelahan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan keluhan nyeri punggung dengan perasaan kelelahan kerja pada sopir bus trayek Bitung-Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung. Penelitian ini merupakan survei analitik, dengan desain Cross sectional study atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sopir bus trayek Bitung-Manado yang berjumlah 121 orang dan diambil sampel 97 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menggunakan Uji Spearman Rank dengan nilai p value 0,000, korelasi sebesar 0,366, dan nilai p <0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan perasaan kelelahan kerja, p value 0,020, korelasi sebesar 0,236, dan nilai p <0,05 menunjukkan terdapat hubungan antara keluhan nyeri punggung dengan perasaan kelelahan kerja pada sopir bus trayek Bitung-Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung.. Disarankan agar para supir bus trayek Bitung-Manado memperhatikan waktu istirahat agar tidak mengalami keluhan nyeri punggung sehingga menimbulkan perasaan kelelahan kerja, dan perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan perasaan kelelahan kerja. Kata Kunci: Umur, Keluhan Nyeri Punggung, Kelelahan Kerja
ABSTRACT Fatigue is an issue that is important to note, because the workers fatigue can affect the work productivity decline and decrease the concentration of employment, the driver at risk of health problems such as disorders of the muscles, is caused by sitting for a long time so that the pressure between the vertebrae to be increased and led to complaints of back pain and generally the level of complaints will continue to increase line with the increase age, and this gave rise to a feeling of fatigue. The purpose of this study was to determine the relationship between the age and back pain with a feeling of fatigue in Bitung-Manado route bus driver in Terminal Tangkoko Bitung City. This study is an analytical survey, with a cross-sectional study design. The population in this study were all bus driver route Bitung-Manado, amounting to 121 people and samples taken 97 samples that meet the inclusion and exclusion criteria. The results using the Spearman rank test with p value of 0.000, correlation of equal to 0,366, and a value of p <0,05 indicates that there is a relationship between age and feelings of work fatigue, p value of 0.020, correlation of equal to 0.236, and a value of p <0,05 indicates there is a relationship between the back pain with a feeling of fatigue in Bitung-Manado route bus driver in terminal Tangkoko Bitung City. It is recommended that the bus driver noticed the Bitung-Manado stretch breaks so do not experience back pain resulting in feelings of job burnout, and further research needs to be conducted to determine other factors that may cause feelings of fatigue. Keywords: Age, Low Back Pain Complaints, Work Fatigue
1
PENDAHULUAN
bangun, tidur dan melakukan apapun (Mehmet
Menurut ILO, Kesehatan dan Keselamatan
dkk, 2009).
Kerja adalah upaya yang bertujuan untuk
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
mencegah terjadinya cidera akibat kerja baik
(Nugroho, 2012) yang melakukan penelitian
penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja
tentang Karakteristik Pengemudi Dan Model
dan untuk memperbaiki kondisi kerja dan
Peluang Terjadinya Kecelakaan Bus Antar
lingkungannya (Setyawati, 2010). Untuk itu
Kota Antar Propinsi di Malang bahwa hampir
semua pihak perlu mengembangkan dan
seluruh responden kurang memahami aspek
meningkatkan K3 untuk menekan serendah
keselamatan yang ada pada kendaraan maupun
mungkin resiko kecelakaan dan penyakit yang
aspek keselamatan yang ada pada praturan lalu
timbul akibat lingkungan kerja.
lintas yang ada. Model peluang terjadinya
Kelelahan kerja merupakan masalah
kecelakaan lalu lintas yang telah dibentuk
yang cukup penting untuk diperhatikan, karena
dipengaruhi oleh pengetahuan pengemudi bus
kelelahan pada pekerja dapat berdampak
AKAP terhadap aspek keselamatan yang ada
terhadap penurunan produktivitas kerja dan
pada kendaraan. Di Amerika Serikat 80%
penurunan konsentrasi kerja. Lingkungan kerja
orang usia kerja 18-55 tahun mengalami
dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun
keluhan nyeri punggung (Hochschuler, 2002).
psikis pekerja, salah satunya faktor kelelahan dapat
mengganggu
daya
kerja
Pekerjaan
mengemudi
dilakukan
dan
dengan duduk dalam waktu lama, tekanan
menimbulkan penyakit akibat kerja maupun
antara ruas tulang belakang akan meningkat
kecelakaan kerja (Setyawati,2010).
pada saat duduk jika di hubungkan oleh rata-
Undang-Undang Republik Indonesia
rata degenerasi dari bagian-bagian tulang yang
Nomor 14 Tahun 1992, tentang lalu lintas dan
saling bertekanan. Seperti cara duduk di
angkutan jalan, pengemudi adalah orang yang
kendaraan di mana ada getaran vibrasi, dan di
mengemudikan kendaraan. Menurut data dari
mana seorang yang tidak siap untuk mengubah
Komite Nasional Keselamatan Transportasi
sikap duduknya.
mengenai kecelakaan lalu lintas dan angkutan
Faktor
usia
berpengaruh
terhadap
jalan pada tahun 2013 terdapat 85,662 jumlah
adanya perasaan kelelahan kerja maupun
kecelakaan dan 21.375 korban jiwa yang
perubahan waktu reaksi seorang pekerja (
meninggal serta 121.173 korban jiwa luka-
Setyawati,
2010).
luka.
dilakukan
oleh
Hasil
penelitian
Damapoli,
2013
yang yang
Pada skala 1 sampai 10, keluhan nyeri
melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor
punggung menempati peringkat 692, ini dapat
Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja
menyebabkan kita sulit untuk berjalan, duduk,
Pada Sopir Bus Trayek Manado-Amurang di 2
Terminal Malalayang Manado, Faktor-faktor
Kota Bitung, yang berjumlah 121 orang dan
yang diteliti antara lain seperti umur dengan
diambil 97 sampel yang memenuhi kriteria
kelelahan kerja, bahwa terdapat hubungan
inklusi dan eksklusi.
antara umur dengan kelelahan kerja. Usia dapat
Pengumpulan data yang dipakai yaitu
berpengaruh terhadap kekuatan fisik pekerja.
data primer yang dalam penelitian ini diperoleh
Dalam (Suma’mur, 2009) salah satu
dengan wawancara yaitu teknik pengumpulan
daftar gejala atau perasaan/tanda yang ada
data yang di lakukan dengan mengadakan
hubungannnya dengan kelelahan kerja adalah
tanya jawab secara langsung maupun tidak
merasa nyeri di punggung. Hasil wawancara
langsung. Data yang di maksud berupa umur,
dengan supir bus, sebagian besar mereka
keluhan
mengeluhkan
kelelahan
bahwa
sering
merasakan
kelelahan, dengan kondisi lingkungan kerja
terlalu
lama,
dan
dengan
perasaan
menggunakan
Data sekunder diperoleh dari Dinas
merasakan
Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara meliputi
lingkungan kerja yang panas disiang hari
jumlah total sopir trayek Bitung-Manado dan
sehingga pada malam hari timbulnya rasa
gambaran umum terminal. Data variable bebas
mengantuk karena lelah.
(umur dan keluhan nyeri punggung) dan
Berdasarkan
latar
sering
kerja
punggung
kuesioner.
seperti merasakan nyeri di punggung karena duduk
nyeri
belakang
diatas
variable terikat (perasaan kelelahan kerja),
maka peneliti tertarik melakukan penelitian
disajikan
dalam
bentuk
table
mengenai “Hubungan antara umur dan keluhan
frekuensi
dan
nyeri punggung dengan Perasaan kelelahan
persentase. Analisis bivariat dilakukan untuk
kerja pada sopir bus trayek Bitung Manado di
menganalisis hubungan antara umur dan
terminal Tangkoko Kota Bitung”.
keluhan nyeri punggung dengan perasaan
dianalisis
distribusi berdasarkan
kelelahan kerja pada sopir bus trayek BitungMETODE
Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung,
Jenis penelitian ini merupakan survei analitik,
dengan menggunakan uji spearman rank.
dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Terminal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tangkoko Kota Bitung Kelurahan Manembo-
Distribusi
nembo Kecamatan Matuari. Waktu penelitian
Menurut Umur
di laksanakan pada bulan April-Oktober 2014.
Responden pada kelompok umur >35 tahun
Karakteristik
Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah
adalah yang terbanyak yaitu 62 responden
semua sopir bus trayek Bitung-Manado yang
(63,9%). Sedangkan yang paling sedikit pada
ada di terminal angkutan umum Tangkoko
kelompok umur <25 tahun yaitu 2 responden 3
(2,1%).
Rata-rata
umur
responden
pada
Tabel 1 menunjukkan hubungan antara umur
penelitian ini adalah 42 tahun dengan umur
dengan
perasaan kelelahan
kerja
dengan
minimum 21 tahun dan maksimum 66 tahun.
persentase paling sedikit yaitu pada umur <25 tahun, tidak ada responden yang mengalami
Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan
perasaan kelelahan sedang, kemudian pada
Nyeri Punggung
perasaan
Responden yang jarang adanya keluhan nyeri
(1responden), dan yang mengalami perasaan
punggung sebanyak 88 responden atau sebesar
kelelahan normal yaitu 1,0% (1responden).
(90,7 %), sedangkan yang paling sedikit pada
Yang berarti pada umur <25 tahun hanya
responden yang tidak ada keluhan nyeri
sebagian kecil yang merasakan perasaan
punggung yaitu 3 responden atau (3,1%).
kelelahan normal dan ringan yaitu 2 responden,
kelelahan
ringan
yaitu
1,0%
yang dapat di simpulkan berarti pada umur Distribusi Responden Berdasarkan
yang lebih muda jarang mengalami tingkat
Perasaan Kelelahan Kerja
kelelahan. Sedangkan persentase yang paling
Responden yang memiliki perasaan kelelahan
banyak yaitu terdapat pada umur >35 tahun,
kerja ringan dan perasaan kelelahan kerja
Perasaan kelelahan sedang sebesar 37,1% (36
sedang memiliki hasil presentase yang sama
responden),
yaitu sebanyak 44 responden atau sebesar
perasaan kelelahan ringan sebesar 23,7% (23
(45,4%) sedangkan yang paling sedikit pada
responden) dan yang mengalami perasaan
responden yang memiliki perasaan kelelahan
kelelahan normal yaitu 0,3% (3 responden).
kerja normal yaitu 9 responden atau (9,3%).
Yang berarti semakin tua umur pekerja maka semakin
Hubungan
Umur
dengan
kemudian
tinggi
tingkat
yang
mengalami
kelelahan
yang
dirasakan pekerja.
Perasaan
Hasil
Kelelahan Kerja
uji
Spearman
Rank
nilai
Tabel 1. Hubungan Umur dengan Perasaan
probabilitas (p value) antara umur dengan
Kelelahan Kerja
perasaan kelelahan kerja yaitu p= 0,000 di dapatkan tingkat signifikan sebesar Maka
dapat
dinyatakan
bahwa
(p<0,05). terdapat
hubungan yang signifikan antara umur dengan perasaan kelelahan kerja pada sopir bus Trayek Bitung-Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung. Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian yang didukung oleh Damapoli 4
(2013) yang melakukan penelitian tentang
Pekerja Mebel Di Cv. Mercusuar Dan Cv.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Mariska Desa Leilem Kecamatan Sonder
Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus Trayek
Kabupaten Minahasa, dengan jenis penelitian
Manado-Amurang di Terminal Malalayang
cross sectional study. Salah satu faktor yang di
Manado,
teliti
dengan
jenis
penelitian
cross
adalah
Hubungan
Umur
dengan
sectional. Faktor-faktor lain yang diteliti
Kelelahan Kerja yang di peroleh nilai p= 0,094
seperti umur, masa kerja, dengan kelelahan
(p>0,05) yang berarti tidak adanya hubungan
kerja. Untuk umur diperoleh nilai p = 0,001
yang bermakna antara umur dengan kelelahan
(p=<0,05) yang berarti ada hubungan antara
kerja pada pekerja di CV.Mercusuar dan
umur dengan kelelahan kerja.
CV.Mariska.
Usia dapat mempengaruhi kelelahan terhadap tenaga kerja. Pada usia meningkat
Hubungan Keluhan Nyeri Punggung dengan
akan diikuti dengan proses degenerasi dari
Perasaan Kelelahan Kerja
organ, sehingga dalam hal ini kemampuan
Tabel 2. Hubungan Keluhan Nyeri Punggung
organ akan menurun, dengan menurunnya
dengan Perasaan Kelelahan Kerja
kemampuan
organ,
maka
hal
ini
akan
menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah
mengalami
kelelahan
(Suma’mur,
2009). Usia
dapat
berpengaruh
terhadap
kekuatan fisik pekerja. Faktor usia berpengaruh terhadap adanya perasaan kelelahan kerja maupun perubahan waktu reaksi seorang Tabel 2 menunjukkan
pekerja. Namun bagaimana hubungan usia dan
hubungan antara
keluhan nyeri punggung dengan perasaan
perasaan kelelahan kerja diteliti oleh Setyawati
kelelahan kerja dimana persentase yang paling
(1994), serta di peroleh hasil bahwa usia
sedikit yaitu responden yang tidak pernah
merupakan variabel yang juga berpengaruh
mengalami
terhadap perasaan kelelahan kerja dan waktu
keluhan
nyeri
punggung.
Responden yang tidak mengalami keluhan
reaksi (Setyawati, 2010).
nyeri punggung yang mengalami perasaan
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang di lakukan oleh Srini (2013) yang melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Umur, Masa Kerja Dan
kelelahan sedang
yaitu 0% (0 responden),
kemudian
pada
responden
mengalami
keluhan nyeri punggung dan
yang
tidak
menyebabkan perasaan kelelahan ringan yaitu
Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada 5
1% (1 responden), dan pada responden yang
pada tahun 2011 yang melakukakan penelitian
tidak mengalami keluhan nyeri punggung tapi
tentang The Association between Low Back
merasakan
yaitu
Pain and Fatigue among Commercial Drivers,
sebesar 2% (2 responden), yang berarti
yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
responden yang tidak mengalami keluhan nyeri
kuat (p<0,001) antara tingkat nyeri punggung
punggung tapi mengalami perasaan kelelahan
dan tingkat kelelahan dengan desain penelitian
kerja normal dan ringan yaitu 3 responden.
cross sectional study pada 90 orang sopir bus.
kelelahan
kerja
normal
Yang dapat disimpulkan bahwa tidak adanya keluhan
nyeri
punggung
Hasil penelitian ini didukung oleh
memperkecil
penelitian yang dilakukan oleh pada
tahun
Salvetti dan
timbulnya perasaan kelelahan kerja. Persentase
kawan-kawan
2013
yang
yang paling banyak yaitu responden yang
melakukan penelitian tentang Prevalence of
jarang mengalami keluhan nyeri punggung dan
fatigue and associated factors in chronic low
menyebabkan perasaan kelelahan kerja sedang
back pain patients, yang menunjukkan bahwa
yaitu sebesar 40,2% (39 responden), dan untuk
tingkat kelelahan pada 215 pasien nyeri
keluhan nyeri punggung yang menyebabkan
punggung secara signifikan terkait dengan
perasaan kelelahan ringan sebesar 42,2% (41
intensitas nyeri punggung. Dan pada
responden), dan pada responden yang jarang
dengan tingkat nyeri punggung didapatkan
mengalami keluhan nyeri punggung yang
hasil yang signifikan yaitu 95% dengan tingkat
menyebabkan perasaan kelelahan normal yaitu
intensitas nyeri (p <0,001).
pasien
7,2% (7 responden), yang berarti adanya
Perasaan lelah yang berkadar tinggi
keluhan nyeri punggung semakin tinggi tingkat
dapat menyebabkan seseorang tidak mampu
kelelahan yang akan di rasakan.
lagi
Hasil
uji
berhenti
bekerja
sebagaimana halnya kelelahan fisiologis yang
probabilitas (p value) antara keluhan nyeri
mengakibatkan tenaga kerja yang bekerja fisik
punggung dengan perasaan kelelahan kerja
menghentikan kegiatannya oleh karena merasa
yaitu p= 0,020 di dapatkan tingkat signifikan
lelah bahkan yang bersangkutan tertidur karena
sebesar (p<0,05). Maka dapat dinyatakan
kelelahan. Salah satu daftar gejala atau
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
perasaan/tanda yang ada hubungannnya dengan
antara
kelelahan
nyeri
Rank
sehingga
nilai
keluhan
Spearman
bekerja
punggung
dengan
kerja adalah merasa nyeri di
punggung (Suma’mur, 2009).
perasaan kelelahan kerja pada sopir bus trayek Bitung-Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christensen 6
KESIMPULAN
seperti pembagian poster, stiker tentang
Berdasarkan hasil penelitian maka didapat
kelelahan kerja yang dapat menyebabkan
kesimpulan sebagai berikut:
kecelakaan kerja terhadap sopir bus.
1. Gambaran umur pada sopir bus yang terbanyak adalah pada umur sebanyak
62
responden
3. Perlu diadakan penelitian lanjut untuk
>35 tahun
atau
mengetahui faktor-faktor lain yang dapat
sebesar
menyebabkan kelelahan kerja.
(63,9%) 2. Gambaran keluhan nyeri punggung pada
DAFTAR PUSTAKA
sopir bus yang terbanyak pada kategori
Christensen. A, Petersen, Samuel Soret and Rhonda Spencer-Hwang. 2013 The Association between Low Back Pain and Fatigue among Commercial Drivers. Jurnal Occupational Medicine & Health Affairs 1 (1). (Online). (http://esciencecentral.org/journals/theassociation-between-low-back-pain-and fatigue among-commercial-driversomha-2329-6879.1000101//,di akses pada 9 Agustus 2014.)
jarang yaitu sebanyak 88 responden atau sebesar (90,7%) 3. Gambaran
kelelahan
terbanyak
adalah
adanya perasaan kelelahan kerja ringan dan perasaan kelelahan kerja sedang pada sopir bus yang memiliki hasil persentase yang sama yaitu sebanyak 44 responden atau sebesar (45,4%)
Damapoli, F. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus Trayek ManadoAmurang Di Terminal Malalayang Manado. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
4. Ada hubungan antara umur dengan perasaan kelelahan kerja pada sopir bus trayek Bitung-Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung. 5. Ada
hubungan
antara
keluhan
nyeri
Hochschuler.S. dan B. Reznik 2002. Treat Your Back Without Surgery. Second Edition. Sheridan Books. United States Of America
punggung dengan perasaan kelelahan kerja pada sopir bus trayek Bitung-Manado di terminal Tangkoko Kota Bitung.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).2013. Media Relese. KNKT SARAN Mehmet, C dan M.F Roizen. 2009. Sehat Tanpa Dokter: Panduan Memahami Tubuh Agar Tetap Sehat dan Awet Muda. Qanita. Bandung.
1. Pada Sopir bus trayek Bitung-Manado harus memperhatikan waktu istirahat agar tidak mengalami keluhan nyeri punggung, dan
Nugroho.L.A, Sulistio.H, Kusuma.A. 2012. Karakteristik Pengemudi Dan Model Peluang Terjadinya Kecelakaan Bus Antar Kota Antar Propinsi. Jurnal Rekayasa Sipil 6 (1) 42-54 (online).
kelelahan kerja yang dialami tidak akan meningkat. 2. Perlu diadakan penyuluhan kelelahan kerja dari pihak dinas kesehatan Kota Bitung 7
(http://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/r s/article/view/208, diaskes pada 9 Agustus 2014) Salvetti.M.D.G, Pimenta.C.A.M, Braga.P, McGillion.M. 2013. Prevalence of fatigue and associated factors in chronic low back pain patients. (Online). (http://www.scielo.br/pdf/rlae/v21nspe/0 3Diakses pada 9 Agustus 2014) Setyawati L. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Jakarta: CV Sagung Seto. Srini, M. 2013. Hubungan antara Umur, Masa Kerja, dan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Mebel di CV.Mariska Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado. (online) (http://fkm.unsrat.ac.id/wp content/uploads/2013/08/Jurnal-SriniMelati-091511186-KESKER.pdf diaskes pada 14 Agustus 2014)
8